Anda di halaman 1dari 19

TUGAS STATISTIKA OFISIAL KELAS B

JENIS JENIS ANGKA INDEKS

Dosen Pengampu :

Dr. Agus Budi Santoso, M.Pd.


Dr. Ismaini Zain, M.Si

Disusun oleh :

Vania Frederica 06211940000006

DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS SAINS DAN ANALITIKA DATA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2022
Jenis-jenis angka indeks terbagi atas beberapa kategori, diantaranya
1. Menurut Penggunaan, terbagi atas
a. Indeks Harga (Price Index)
Definisi : Indeks ini merupakan ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur
perubahan harga-harga barang yang terjadi dari suatu periode ke periode lainnya.
Biasana indeks harga ini ditetapkan dari hasil pengumpulan data oleh BPS yang
nantinya setiap barang dan jasa akan diberi bobot yang berbeda tergantung pada tingkat
kepentingan/keutamaannya. Tahun dasar yang dijadikan patokan dalam menghitung
indeks harga suatu barang adalah ketika perekonomian sedang dalam kondisi baik dan
stabil yaitu tahun dimana tingkat inflasi atau rate of inflation-nya rendah.

Kegunaan :
1. Mengetahui kondisi ekonomi secara umum seperti maju mundurnya suatu usaha,
naik turunnya pendapatan/harga
2. Menjadi pedoman dari berbagai kebijakan yang ditetapkan perusahaan ataupun
instansi pemerintah.
3. Menjadi pedoman juga dalam membeli berbagai jenis barang hingga pengaturan
gaji buruh, terutama saat terjadinya inflasi.

Indeks harga sendiri memiliki berbagai macam, diantaranya


• Indeks Harga Konsumen
Definisi : Dilihat dari nama indeksnya, maka IHK ditujukan untuk melihat
perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat dari waktu ke
waktu. Indeks ini diambil dari data kelompok makanan, perumahan, aneka barang,
dan jasa.

Kegunaan : IHK ini digunakan sebagai indikator ekonomi yang mewakili kegiatan
belanja/konsumsi masyarakat sehingga dapat menjadi dasar menghitung inflasi di
Indonesia, penentuan gaji, upah, uang pensiunan, dan kontrak lainnya.

Rumus :
P
IHK = n *100
P0
dimana
Pn = Harga Sekarang
P0 = Harga pada Tahun Dasar
Untuk menghitung tingkat inflasi menggunakan IHK,
IHKt − IHKt −1
*100
IHKt −1

Contoh tabel :

• Indeks Harga Perdagangan Besar


Definisi : Biasa disebut sebagai indeks harga produsen (IHP). Indeks harga yang
ditujukan untuk melihat perubahan harga barang dan jasa yang dibeli oleh para
pedagang besar. Biasanya skala grosir berupa komoditas yang diperdagangkan di
suatu negara atau daerah. Satuan indeks ini ditetapkan dalam ukuran/kuantitas
borongan seperti hasil impor-ekspor, hasil pertanian, hasil industri, dan lain-lain.
Indeks Harga Perdagangan Besar dikelompokkan ke dalam sektor pertanian, sektor
pertambangan dan penggalian, sektor industri, kelompok barang impor, dan
kelompok barang ekspor

Kegunaan: Indeks ini dapat digunakan sebagai indikator dini harga grosir maupun
harga eceran. Selain itu, indeks harga perdagangan besar dapat digunakan untuk
membantu penyusunan neraca ekonomi (deflator PDB), distribusi barang, margin
perdagangan, dan sebagainya.

Rumus :
Contoh tabel :

• Indeks Harga yang Diterima dan Dibayar Petani


Definisi : Indeks ini adalah tingkat harga yang harus dibayar oleh pertani baik untuk
biaya hidup maupun untuk biaya produksi termasuk juga biaya hipotek, pajak,
upah, konsumsi rumah tangga. Indeks harga ini dipengaruhi oleh suatu kebijakan
pemerintah, harga makanan, pakaian, perumahan, aneka barang dan juga nilai tukar
uang.

Kegunaan : Indeks ini akan digunakan untuk menentukan nilai tukar petani.
Semakin tinggi nilai tukar ini, maka semakin sejahtera tingkat kehidupan petani.

Rumus :
Contoh tabel :

b. Indeks Kuantitas (Quantity Index)


Definisi : Indeks ini merupakan ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur
kuantitas barang yang diproduksi, dikonsumsi maupun dijual. Pengamatan data
dilakukan baik dalam tahap produksi, distribusi, konsumsi, ekspor maupun impor.
Pengamatan barang dalam indeks kuantitas dapat dalam waktu dan tempat yang sama
maupun berbeda.

Kegunaan :
untuk mengukur secara kuantitatif perubahan jumlah produksi, konsumsi, maupun
yang dijual sehingga dapat diketahui maju mundurnya suatu usaha/kegiatan.

Indeks kuantitas sendiri memiliki berbagai macam, diantaranya :


• Indeks produksi beras
Definisi : Ukuran yang digunakan untuk menhitung perbandingan produksi padi
dalam dua periode yang berbeda, dalam satuan persentase.

Kegunaan : Angka indeks ini digunakan untuk melihat perkembangan industri


pertanian antara satu periode dengan periode lainnya. Pada akhirnya, sebagai dasar
pertimbangan kebijakan bagi pemerintah.

Rumus :
K
IK = t *100%
K0
IK = indeks kuantitas pada waktu t
Kt = kuantitas pada waktu t
K 0 = kuantitas pada waktu tahun dasar

Contoh Tabel :

• Indeks konsumsi kedelai


Definisi : Ukuran yang digunakan untuk menhitung perbandingan konsumsi
kedelai dalam dua periode yang berbeda, dalam satuan persentase.
Kegunaan : untuk mendapatkan informasi kebutuhan konsumsi di suatu kota
ataupun konsumsi protein per kapita menurut jenis bahan makanan.

Rumus :
K
IK = t *100%
K0
IK = indeks kuantitas pada waktu t
Kt = kuantitas pada waktu t
K 0 = kuantitas pada waktu tahun dasar

Contoh Tabel :

• Indeks penjualan jagung


Definisi : Ukuran yang digunakan untuk menhitung perbandingan jumlah bahan
pokok jagung yang dijual dalam dua periode yang berbeda, dalam satuan
persentase.
Kegunaan : Menghitung bahan pokok jagung yang dijual pada industri baik besar,
menengah, kecil, mikro maupun di pasar. Dengan demikian, dapat dihitung
kebutuhan bahan pokok jagung yang harus disediakan.

Rumus :
K
IK = t *100%
K0
IK = indeks kuantitas pada waktu t
Kt = kuantitas pada waktu t
K 0 = kuantitas pada waktu tahun dasar

Contoh tabel :

:
:
c. Indeks Nilai (Value Index)
Definisi : Angka indeks yang bertujuan untuk mengukur perubahan nilai dari suatu
barang, baik yang dihasilkan diimpor maupun diekspor. Indeks ini dihitung dengan
cara mengalikan harga dengan jumlah (kuantitas)

Kegunaan : menentukan tingkat dominasi suatu jenis komoditas baik yang dihasilkan,
diimpor, maupun diekspor, membandingkan dua atau lebih kegiatan yang sama dalam
kurun waktu yang berbeda

Indeks nilai sendiri memiliki berbagai macam, diantaranya :


• Indeks nilai ekspor kopra
Definisi : Angka indeks yang bertujuan untuk mengukur perubahan nilai dari
komoditas kopra yang diekspor ke beberapa negara.

Kegunaan : Mengetahui nilai ekspor kopra sehingga mendapat nilai devisa


negara yang diterima oleh Indonesia. Menjadi dasar kebijakan untuk membantu
pengembangan industri pengolahan kopra

Rumus :
P Q
IA = n n *100
P0Q0
atau
Vn
IA = *100
V0
Keterangan
IA = angka indeks nilai
Vn = nilai komoditas yang dihitung pada waktu ke-t
V0= nilai komoditas pada tahun dasar
Pn = harga komoditas yang dihitung pada waktu ke-t
P0= harga komoditas pada tahun dasar
Qn = jumlah komoditas yang dihitung pada waktu ke-t
Q0= jumlah komoditas pada tahun dasar
Contoh tabel :

• Indeks nilai import beras


Definisi : Angka indeks yang bertujuan untuk mengukur perubahan nilai dari
komoditas beras yang diimpor beberapa negara.

Kegunaan : Sebagai dasar pertimbangan kebijakan untuk industri pertanian di


Indonesia, peningkatan hilirisasi dan produksi beras dalam negeri

Rumus :
P Q
IA = n n *100
P0Q0
atau
Vn
IA = *100
V0
Keterangan
IA = angka indeks nilai
Vn = nilai komoditas yang dihitung pada waktu ke-t
V0= nilai komoditas pada tahun dasar
Pn = harga komoditas yang dihitung pada waktu ke-t
P0= harga komoditas pada tahun dasar
Qn = jumlah komoditas yang dihitung pada waktu ke-t
Q0= jumlah komoditas pada tahun dasar
Contoh tabel :

2. Menurut Cara Penentuannya, terbagi atas


a. Indeks Tidak Tertimbang
Indeks ini dalam pembuatannya tidak memasukkan faktor yang mempengaruhi naik
turunnya angka indeks. Indeks harga tidak tertimbang secara sederhana dianggap hanya
memiliki sebuah variabel saja, sekalipun variabel tersebut merupakan gabungan
beberapa variabel
• Metode Angka Relatif
Definisi : Metode angka relatif sederhana adalah metode angka indeks yang
memperhitungkan barang atau jasa dengan porsi yang sama tanpa
memperhatikan bobot setiap barang dan jasa. Metode Angka indeks ini hanya
menghitung 1 barang/jasa. Metode Angka indeks relatif dibagi menjadi tiga
bagian yaitu angka indeks harga relatif, angka indeks kuantitas relatif, dan
angka indeks nilai relatif

Kegunaan : membandingkan angka indeks, baik harga, kuantitas, maupun


nilai antara periode tahun ke-t dengan tahun dasar untuk satu komoditas
Rumus

Contoh tabel
Berikut ini adalah data harga dan produksi minyak yang dikerjakan oleh
perusahaan Vauns selama beberapa tahun

Berikut ini adalah data produksi baju yang dikerjakan oleh perusahaan ChoCho
selama beberapa tahun
• Metode Agregat
Definisi : Metode ini digunakan untuk menghitung indeks barang dan jasa lebih
dari satu. Di mana angka indeks ini menekankan pada agregasi barang dan jasa.
Metode Angka indeks agregat sederhana dibagi menjadi tiga bagian yaitu angka
indeks harga agregat sederhana, angka indeks kuantitas agregat sederhana, dan
angka indeks nilai agregat sederhana.

Kegunaan : membandingkan angka indeks, baik harga, kuantitas, maupun nilai


antara periode tahun ke-t dengan tahun dasar untuk kelompok agregat
komoditas

Rumus :
Contoh Tabel :
Berikut ini adalah data harga dan kuantitas kelompok kain dengan tahun dasar
2015

• Metode Rata-rata relatif


Definisi : Metode rata-rata relatif digunakan untuk menghitung angka indeks
rata-rata dari barang dan jasa

Kegunaan : membandingkan rata-rata relatif angka indeks, baik harga,


kuantitas, maupun nilai antara periode tahun ke-t dengan tahun dasar untuk
komoditas tertentu

Rumus :
Bila rata-ratanya adalah rata-rata hitung
P
 t
P0
I t ,0 = *100
k
Keterangan
I t ,0 = Indeks harga pada periode t dengan periode dasar
Pt = Harga pada periode t
P0 = harga pada periode dasar
k= banyaknya barang

Bila rata-ratanya adalah rata-rata ukur


P
 log t
P0
LogI t ,0 = *100
k
Keterangan
I t ,0 = Indeks harga pada periode t dengan periode dasar
Pt = Harga pada periode t
P0 = harga pada periode dasar
k= banyaknya barang
Contoh Tabel :
Berikut ini adalah data tiga jenis barang A, B, dan C yang memiliki catatan
perubahan harga dari tahun 2006 sampai tahun 2008

b. Indeks Tertimbang
Indeks tertimbang adalah angka indeks yang dalam pembuatannya memasukkan faktor
yang mempengaruhi naik turunnya angka indeks. Dengan memasukkan faktor yang
mempengaruhi, maka diperlukan adanya pembobotan setiap komoditi. Hal tersebut
dikarenakan setiap barang dan jasa mempunyai tingkat utilitas yang berbeda.
• Metode Agregat Sederhana Tertimbang
Definisi : Metode ini digunakan untuk menghitung indeks barang dan jasa yang
berupa kelompok agregasi dan mengalikannya dengan pembobot/faktor
penimbang.

Kegunaan : membandingkan angka indeks, baik harga, kuantitas, maupun nilai


antara periode tahun ke-t dengan tahun dasar untuk kelompok agregat
komoditas dengan mempertimbangkan tingkat utilitasnya.

Rumus :
( PW )
IA = n
*100
( PW
0 )
Keterangan :
IA = indeks harga tertimbang
Pn = harga pada periode tahun ke-t
P0 = harga tahun dasar
W = faktor penimbang/pembobot

Contoh Tabel :
• Metode Laspeyres
Definisi : Metode yang digunakan untuk menentukan indeks tertimbang
menggunakan bobot periode dasar. Dikembangkan oleh Etienne Laspeyres
pada akhir abad ke-18

Kegunaan : membandingkan angka indeks, baik harga, kuantitas, maupun nilai


antara periode tahun ke-t dengan tahun dasar untuk kelompok agregat
komoditas dengan mempertimbangkan tingkat utilitasnya.

Rumus :

Contoh tabel :

• Metode Paasche
Definisi : Metode yang digunakan untuk menghitung indeks tertimbang dengan
menggunakan kuantitas tahun tertentu sebagai timbangan.

Kegunaan : membandingkan angka indeks, baik harga, kuantitas, maupun nilai


antara periode tahun ke-t dengan tahun dasar untuk kelompok agregat
komoditas dengan mempertimbangkan tingkat utilitasnya pada tahun tertentu
Rumus :
Contoh tabel :

• Metode Drobisch
Definisi : Metode penentuan angka indeks yang merupakan jalan tengah selain
indeks Fisher atau nilai rata-rata dari kedua indeks

Kegunaan : membandingkan rata-rata angka indeks, baik harga, kuantitas,


maupun nilai antara periode tahun ke-t dengan tahun dasar ataupun tahun
tertentu

Rumus :

IL = Indeks yang didapatkan dari metode Laspeyres


IP = Indeks yang didapatkan dari metode Paasche

Contoh tabel :

• Metode Irving Fisher


Definisi : Metode yang merupakan penyempurnaan/perbaikan dari formula
laspeyres dan paasche. Metode Irving Fisher merupakan metode angka indeks
yang memperhitungkan akar dari perkalian kedua indeks

Kegunaan : membandingkan nilai akar perkalian angka indeks, baik harga,


kuantitas, maupun nilai antara periode tahun ke-t dengan tahun dasar ataupun
tahun tertentu
Rumus :

IL = Indeks yang didapatkan dari metode Laspeyres


IP = Indeks yang didapatkan dari metode Paasche

Contoh tabel :

• Metode Marshall-Edgeworth
Definisi : Metode penetuan indeks tertimbang yang menggunakan bobot berupa
jumlah kuantitas pada tahun t dengan kuantitas pada tahun dasar.

Kegunaan : membandingkan angka indeks, baik harga, kuantitas, maupun nilai


antara periode tahun ke-t dengan tahun dasar menggunakan bobot tertentu

Rumus :

Keterangan
Ht = Harga komoditas pada tahun ke-t
H0 = Harga komoditas pada tahun dasar
Kt = Kuantitas komoditas pada tahun ke-t
K0 = Kuantitas komoditas pada tahun dasar

Contoh tabel :
Referensi

Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

CNN Indonesia. 2022. Mengenal Indeks Harga, Pengertian, Tujuan, dan Jenis.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220204124332-537
755037/mengenal-indeks-harga-pengertian-tujuan-dan-jenis

Badan Pusat Statistik. Metadata Indikator.


https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/indikator/index

Spada Kemdikbud. Angka Indeks.


https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/538652/mod_resource/intro/BA
B%205_Angka%20Indeks%20temp.pdf

Anda mungkin juga menyukai