Anda di halaman 1dari 14

Universitas Pamulang Akuntansi S-1

PERTEMUAN 12

ANGKA INDEKS

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa diharapkan


mampu menghitung bagaimana angka indeks dan bisa menerapkan konsep angka
indeks dengan benar.

B. URAIAN MATERI

1. Angka Indeks
Angka indeks adalah suatu bentuk analisis data statistik yang ditunjukan
untuk mengukur besarnya fluktuasi, pada perkembangan harga di berbagai
macam komoditas, selama kurun waktu tertentu. Peranan angka indeks dalam
analisis perekonomian sangat besar, karena ternyata angka indeks bisa
digunakan untuk mengetahui besarnya laju deflasi maupun inflasi di suatu
negara tertentu.
Angka indeks menjadi sebuah indikator yang sangat penting, dalam
menentukan kebijakan yang akan di ambil dalam pemerintah, karena angka
indeks bisa mengatasai solusi dari permasalahan ekonomi. Angka indeks disini
dapat mengetahui bagaimana perkembangan produksi suatu produk masa
sekarang, dibandingkan tahun lalu, sehingga pemerintah setempat bisa
mengambil kebijakan dalam mengembangkan produksi produk tersebut. Oleh
karena itu, masalah pertumbuhan penduduk bisa diatasi dengan tepat oleh
pemerintah, tentunya dengan pemahaman angka indeks tersebut.
Perhitungan angka indeks tidak akan jauh dari kata waktu atau tahun lalu,
dalam hal ini di sebut sebagai tahun dasar atau base periods. Artinya adalah
waktu atau tahun yang dijadikan sebagai dasar dalam menentukan
perkembangan harga, yang berfungsi sebagai tahun atau waktu pembanding.
Ada tiga faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan tahun dasar, yaitu
sebagai berikut :
a) Tahun dasar sebaiknya dipilih pada perekonomian dalam kondisi yang relatif
stabil.

Statistik Deskriptif 137


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

b) Pemilihan jarak antara tahun dasar dengan tahun yang sekarang, tidak
terpaut cukup jauh.
c) Dalam menentukan tahun dasar, perlu diperhatikan peristiwa yang penting,
sebagai contoh kenaikan BBM, tarif listrik ataupun yang lainnya.

2. Jenis - Jenis Angka Indeks


Ada beberapa jenis dari angka indeks yang bisa dikelompokkan
berdasarkan cara penggunaan dan cara penentuannya, adalah sebagai berikut
:
a. Berdasarkan Cara Penggunaan
1) Angka Indeks Harga
Angka indeks harga merupakan angka indeks yang dipakai untuk
menunjukan perubahan harga suatu barang, entah satu barang, maupun
sekumpulan barang, berupa persentase penurun atau kenaikan harga
pada barang tersebut.
Sebagai contoh penerapan angka indeks harga adalah pada indeks
harga konsumen, ada juga mengenai indeks harga perdagangan besar,
dan indeks harga yang dibayarkan dan diterima oleh petani.

2) Angka Indeks Kuantitas


Berbeda dengan angka indeks harga, angka indeks kuantitas yaitu
suatu angka indeks yang dipakai dalam mengukur kuantitas suatu barang
atau sekumpulan barang, baik barang yang diproduksi, barang yang
dikonsumsi, maupun barang yang dijual.
Sebagai contoh penerapannya adalah indeks pada produksi beras,
pada indeks konsumsi tape, ada juga pada indeks penjualan jagung dan
lain sebagainya.

3) Angka Indeks Nilai


Ketiga adalah indeks nilai yang berarti suatu angka indeks yang
dipakai untuk melihat perubahan nilai, dari satu barang atau sekumpulan
barang, entah barang yang dihasilkan, barang di impor, maupun barang
yang di ekspor.
Sebagai contoh penerapannya adalah pada indeks nilai ekspor
kopra dan indeks nilai impor beras.

Statistik Deskriptif 138


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

b. Berdasarkan Cara Penentuan


1) Angka Indeks Tidak Tertimbang
Artinya adalah suatu angka indeks yang dalam pembuatannya,
tidak memasukan faktor-faktor yang mempengaruhi naik-turunnya angka
indeks.

2) Angka Indeks Tertimbang


Kebalikannya dengan angka indeks tidak berimbang, maka indeks
tertimbang yaitu suatu angka indeks yang dalam pembuatannya, akan
memasukan faktor-faktor yang mempengaruhi naik-turunnya angka
indeks.

3) Angka Indeks Rantai


Angka indeks rantai merupakan suatu angka indeks yang disusun
berdasarkan interval waktu secara berurutan, angka indeks yang dipakai
untuk membandingkan suatu waktu tertentu dengan waktu kapan saja
sebagai waktu dasar.

3. Kegunaan Angka Indeks


Angka indeks dapat digunakan dalam berbagai pengukuran, seperti yang
sudah dijelaskan di atas, misalnya pada indeks perdagangan, untuk mengukur
hasil penjualan barang yang nyata. Kemudian ada indeks harga konsumen,
yaitu sebagai alat pengukur dalam taraf hidup, baik penerima pendapatan tetap
melalui pengukuran pendapatn nyata, upah nyata maupun juga untuk
mengukur kekuatan beli uang.
Selain pemaparan di atas, kegunaan angka indeks yang lain adalah
sebagai :
a. Memudahkan dalam hal membandingkan, menganalisis rangkaian dalam
menetapkan suatu periode dasar yang mencakup berbagai kumpulan angka.
b. Menjadi suatu cara yang mudah dalam mengekspresikan suatu perubahan
pada jumlah dari sekelompok bagian yang heterogen.
c. Mampu mengubah data menjadi angka indeks, yang dapat memudahkan
dalam membandingkan trend suatu rangkaian, yang terdiri dari jumlah-
jumlah besar.

Statistik Deskriptif 139


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

d. Menjadi salah satu peralatan statistik, dimana dapat berguna dalam


mengembangkan pengetahuan mengenai aspek perekonomian.

4. Metode Menghitung Angka Indeks


Terdapat beberapa metode dalam menghitung angka indeks sebagai
berikut:
a. Angka Indeks Harga

Dimana :
IA = indeks harga tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeks
Po = harga tahun dasar

Contoh Soal 1 :

Penyelesaian :
Pada tabel data di atas, jadi angka indeks harga pada tahun 2004 bisa dicari
dengan cara :
IA = 1.500/1.300 x 100
= 115,38%
Sehingga bisa disimpulkan bahwa suatu harga pada tahun 2004, telah
mengalami kenaikan sebesar 15,38%.

Statistik Deskriptif 140


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

b. Angka Indeks Kuantitas

Dimana:
IA = indeks kuantitas tidak ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeks
Qo = kuantitas tahun dasar

Contoh Soal 2 :

Penyelesaian :
Berdasarkan data yang disebutkan di atas, bisa diselesaikan pada angka
indeks kuantitas di tahun 2004 menjadi :
IA = 1000/800 x 100
= 125%
Sehingga bisa disimpulkan di tahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar
25%.

c. Angka Indeks Nilai

Dimana:
IA = angka indeks nilai

Statistik Deskriptif 141


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Vn = nilai yang dihitung angka indeksnya


Vo = nilai pada tahun dasar

Contoh Soal 3 :
Jika diketahui harga suatu barang pada tahun 2005 sebesar 50.000 per kg,
pada tahun 2006 meningkat menjadi 60.000 per kg. Hitunglah angka
indeks harga barang tersebut pada tahun 2006!
Penyelesaian :

Sehingga barang pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 20%

d. Metode Agregatif Sederhana

Dimana:
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang

Contoh Soal 4 :

Penyelesaian :
Berdasarkan data tabel di atas, maka angka indeks harga pada tahun 2004
dapat dihitung dengan cara:

Statistik Deskriptif 142


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Sehingga bisa disimpulkan bahwa pada tahun 2004 terjadi kenaikan harga
10,61%.

e. Metode Laspeyres

Dimana:
IL = angka indeks Laspeyres
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qo = kuantitas pada tahun dasar

Contoh Soal 5 :
Macam Harga Kuantitas Pn x Qo Po x Qo
Barang 2003 (Po) 2004 (Pn) 2003 2004
(Qo) (Qn)
A 200 300 50 100 15.000 10.000
unit unit
B 300 350 100 100 35.000 30.000
unit unit
C 500 500 200 250 100.000 100.000
unit unit
D 100 50 300 450 15.000 30.000
unit unit
E 200 300 150 100 45.000 30.000
unit unit
Total 210.000 200.000

Penyelesaian :
Berdasarkan data tabel di atas, angka indeks Laspeyres bisa dihitung
dengan cara sebagai berikut :

Statistik Deskriptif 143


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

IL = 210.000/200.000 x 100
= 105%
Artinya bisa disimpulkan bahwa terjadi kenaikan harga sebesar 5% di
tahun 2004.

f. Metode Paasche

Dimana :
IP = angka indeks Paasche
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya
Contoh Soal 6 :
Macam Harga Kuantitas Pn x Qn Po x Qn
Barang 2003 (Po) 2004 (Pn) 2003 2004
(Qo) (Qn)
A 200 300 50 100 30.000 20.000
unit unit
B 300 350 100 100 35.000 30.000
unit unit
C 500 500 200 250 125.000 125.000
unit unit
D 100 50 300 450 22.500 45.000
unit unit
E 200 300 150 100 30.000 20.000
unit unit
Total 242.500 240.000
Penyelesaian :
Dari data yang telah ada di atas, angka indeks Paasche bisa dihitung
dengan cara :
IP = 242.500/240.000 x 100
= 101,04%

Statistik Deskriptif 144


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Sehingga bisa disimpulkan bahwa terjadi kenaikan harga yaitu sebesar


1,04 % di tahun 2004.

g. Metode Drobisch and Bowley

Dimana:
D = angka indeks Drobisch
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche

Contoh Soal 6 :

Sehingga dapat disimpulkan terjadi kenaikan harga sebesar 3,02% di tahun


2004.

h. Metode Irving Fisher

Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, maka


dapat dihitung besarnya indeks Irving Fisher adalah :

Dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan harga mencapai 3,00% di tahun


2004.

i. Metode Marshal Edgewarth


Dalam metode ini, angka indeks ditimbang bisa dihitung dengan cara
menggabungkan kuantitas tahun dasar dengan kuantitas tahun ke n,
selanjutnya dikalikan pada harga di tahun dasar atau harga di tahun ke n.
Sehingga rumusnya menjadi :

Statistik Deskriptif 145


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Contoh Soal 7 :
Macam Harga Kuantitas Pn x (Qo + Qn) Po x (Qo + Qn)
Barang 2003 (Po) 2004 (Pn) 2003 2004
(Qo) (Qn)
A 200 300 50 100 45.000 30.000
unit unit
B 300 350 100 100 70.000 60.000
unit unit
C 500 500 200 250 225.000 225.000
unit unit
D 100 50 300 450 37.500 75.000
unit unit
E 200 300 150 100 75.000 50.000
unit unit
Total 452.500 440.000

Penyelesaian :
Berdasarkan data di atas, angka indeks Marshal Edgewarth bisa dihitung
dengan cara berikut ini :

j. Angka Indeks Rantai


Angka indeks rantai merupakan perhitungan angka indeks, dimana
menggunakan tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Dalam menghitung
angka indeks tahun 2000 dengan tahun dasar 1999, angka indeks tahun
2001 dengan tahun dasar 2000, dan angka indeks tahun 2002 dengan
tahun dasarnya 2001.

Statistik Deskriptif 146


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Angka indeks rantai bisa dihitung dengan cara berikut ini :


1) Indeks pada tahun 2000 = 500/500 × 100
= 100
2) Indeks pada tahun 2001 = 600/500 × 100
= 120
3) Indeks pada tahun 2002 = 700/600 × 100
= 116 (dibulatkan)
4) Indeks pada tahun 2003 = 800/700 × 100
= 114 (dibulatkan)
5) Indeks pada tahun 2004 = 900/800 × 100
= 112 (dibulatkan)

Angka indeks berantai ini digunakan untuk menghadapi keadaan


yang kurang stabil, misalnya terjadi fluktuasi dalam ekonomi yang cukup
besar. Angka indeks berantai ini juga berguna untuk melihat perkembangan
harga, yang berhubungan dengan analisis benefit and cost ratio.

Tahun Harga Indeks Berantai Keterangan


1997 100 – –
1998 150 (150 / 100) x 100% = 150 % Naik 50 %
1999 180 (180 / 150) x 100% = 120 % Naik 20 %
2000 220 (220 / 180) x 100% = 122,22 % Naik 22,22 %
2001 250 (250 / 220) x 100% = 113,64 % Naik 13,64 %
2002 300 (300 / 250) x 100% = 120 % Naik 20 %

Statistik Deskriptif 147


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Berdasarkan tabel di atas, maka bisa diketahui bahwa :


INDEKS BIASA
1) Angka indeks yang dicari selalu dibandingkan dengan tahun dasar
(2004).
2) Tahun 2005 harga per kwintal beras naik 0,4% dari harga pada tahun
2004.
3) Tahun 2006 harga per kwintal beras naik 15,7% dari harga pada tahun
2004.
4) Tahun 2007 harga per kwintal beras naik 43,0% dari harga pada tahun
2004.

INDEKS BERANTAI
1) Angka indeks yang dicari selalu dibandingkan dengan satu periode
waktu dari waktu yang akan dihitung angka indeksnya, sehingga
kenaikan harga tiap tahun dapat diketahui.
2) Tahun 2005 harga per kwintal beras naik 0,4% dari harga pada tahun
2004.
3) Tahun 2006 harga per kwintal beras naik 15,2% dari tahun 2005.
4) Tahun 2007 harga per kwintal beras naik 8,4% dari tahun 2006.

Statistik Deskriptif 148


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

5. Angka Indeks Proses Deflasi

Bisa dilihat bahwa ketika upah nominal termasuk tinggi, maka tidak
selalu mencerminkan tingkat hidup yang lebih baik. Terlebih apabila
perkembangan tingkat harga barang, termasuk kebutuhan pokok juga naik.
Karyawan atau pegawai akan lebih senang jika menerima gaji kecil tetapi daya
beli besar, dibandingkan gaji besar namu yata beli relatif kecil.
Besar kecilnya upah nyata ini sangat bergantung pada angka indeks
biaya hidup, atau angka indeks harga konsumen. Indeks harga konsumen tidak
sana dengan biaya hidup, artinya disusun berdasarkan harga sekelompok
barang tanpa memasukan semua jenis biaya, seperti pajak. Biaya hidup sendiri
lebih ditentukan pada selera dan gaya hidup dibandingkan dengan harga.
Rumus untuk menghitung upah nyata melalui proses deflasi adalah sebagai
berikut :

C. LATIHAN SOAL

Kerjakan soal berikut ini dengan benar!


1. Jika diketahui data penjualan perusahaan PT ABC
Macam Harga Kuantitas
Barang 2003 (Po) 2004 (Pn) 2003 (Qo) 2004 (Qn)
AA 600 500 60 unit 500 unit
BB 700 550 200 unit 120 unit
CC 800 800 220 unit 250 unit
DD 700 150 350 unit 450 unit
EE 800 700 170 unit 100 unit
Total

a) Hitunglah Angka indeks kuantitas, Angka indeks harga, dan Angka indeks
nilai dari tabel diatas!

Statistik Deskriptif 149


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

b) Hitunglah angka indeks menggunakan Metode Laspeyres, Metode


Paasche, Metode Drobisch and Bowley, Metode Irving Fisher, dan Metode
Marshal Edgewarth dari tabel diatas!

2. Jika diketahui data penjualan perusahaan PT Nisac Newton adalah sebagai


berikut :
Macam Harga Kuantitas
Barang 2018 (Po) 2019 (Pn) 2018 (Qo) 2019 (Qn)
AA 700 600 70 unit 100 unit
BB 800 600 100 unit 120 unit
CC 780 760 200 unit 250 unit
DD 880 800 320 unit 450 unit
EE 660 880 120 unit 100 unit
FF 540 980 130 unit 120 unit
Total

a) Hitunglah Angka indeks harga, Angka indeks kuantitas dan Angka indeks
nilai dari tabel diatas!
b) Hitunglah angka indeks menggunakan Metode Laspeyres, Metode
Paasche, Metode Drobisch and Bowley, Metode Irving Fisher, dan
Metode Marshal Edgewarth dari tabel diatas!

D. DAFTAR PUSTAKA

Bambang, Kustianto. (1994). Statistika 1. Jakarta : Penerbit Gunadarma.

Haryono, Subiyakto. (1994). Statistika 2. Jakarta : Penerbit Gunadarma.

Sugiyono. (2015). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.

Walpole, R.E. (1992). Pengantar Statistik. Edisi terjemahan, PT Gramedia, Jakarta.

Supranto, J. (2009). Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 2, Edisi Ketujuh, Erlangga,
Jakarta.

Statistik Deskriptif 150

Anda mungkin juga menyukai