Disusun Oleh :
1. Adhli Muhammad Faqih (11 IPS 3/01)
2. Indi Sanita (11 IPS 3/14)
3. Anggy Wulandari (11 IPS 3/04)
4. Fadhilah Adi Putra (11 IPS 3/11)
Assalammu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Indeks
Harga Dan Inflasi” dengan tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaat-Nya di Yaumul
Akhir.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata Mata Pelajaran Ekonomi”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang mata pelajaran ekonomi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Diyah Kesumaningsih selaku guru
mata pelajaran Ekonomi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalammualaikum Wr.Wb
Sukoharjo, 11 Oktober
2022
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indeks harga sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi suatu negara,
sebab kenaikan atau penurunan harga merupakan informasi untuk mengetahui
perkembangan ekonomi. Dalam perekonomian, salah satu masalah moneter yang
sangat penting dan hamper dijumpai pada semua negara di dunia adalah inflasi
inflasi merupakan fenomena ekonomi yang selalu terjadi. Untuk mengukur
tingkat inflasi,indeks harga yang selalu digunakan adalah indeks harga
konsumen yaitu indeks harga dari barang-barang yang selalu digunakan para
konsumen.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu indeks harga dan inflasi ?
2. Apa itu hasil analisis indeks harga dan inflasi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang indeks harga dan inflasi,
2. Untuk mengetahui hasil analisis indeks harga dan inflasi.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan dari makalah ini diharapkan mampu memperkaya pengetahuan,
baik bagi pembaca maupun penulis dalam memahami tentang indeks harga dan
inflasi mata pelajaran ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Indeks Harga
1. Pengertian
Untuk mengetahui maju mundurnya perekonomian dari masa ke
masa diperlakukan angka indeks. Melalui angka indeks dapat pula
diketahui naik turunnya pendapatan dan harga pada suatu periode.
Angka indeks adalah angka yang menunjukan perubahan harga-harga
berbagai macam barang pada tempat dan waktu tertentu. Angka
indeks ini yang akan berguna dalam penyusunan indeks harga.
Kenaikan harga berbagai komoditas di masyarakat secara umum
diukur dari hasil pencatatan harga komoditas di berbagai kota di
Indonesia. Tugas ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Perhitungan dilakukan setiap bulan dengan menggunakan angka
indeks. Angka indeks adalah suatu angka relative yang dinyatakan
dalam persentase dan biasanya untuk kesederhanaan lambang
persentasenya dihilangkan. Terdapat beberapa macam angka indeks,
namun pada modul ini hanya akan dibahas tentang Indeks Harga.
Indek harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk
memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik harga
untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang dalam
waktu dan tempat yang sama atau berlainan.1
Indeks harga dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang
menunjukkan mengenai berbagai perubahan yang terjadi pada harga
dari waktu ke waktu. Biasanya untuk kesederhanaan, bentuk
presentase bisa dihilangkan. Ciri-ciri indeks harga antara lain:
1. Dapat digunakan sebagai standar perbandingan harga dari
waktu ke waktu.
2. Sebagai penetapan indeks harga didasarkan pada data
yang relevan.
3. Indeks harga di tetapkan oleh sempel, bukan dari populasi.
4. Dapat dihitungkan dengan berdasarkan waktu yang
memiliki kondisi ekonomi yang stabil.
1
Basuki, Ekonomi “modul inflasi dan indeks harga kelas xi”, Direktorat SMA, Direktorat
Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN, praya : 2020
5. Dalam perhitungan indeks harga dengan cara
menggunakan metode yang sesuai dan tepat. Untuk
perhitungannya indeks harga dapat dilakukan dengan
melalui cara membagi harga tahun akan dihitung
indekssinya dengan harga tahun dasar lalu dikali 100.
Jenis Indeks Harga Adapun jenis indeks harga dalam kegiatan ekonomi
suatu negara secara umum dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Keterangan :
Keterangan:
IL = Angka Indeks Laspeyres
Pn= Harga pada tahun yang dihitung indeksnya
Po= Harga pada tahun dasar
Qo= Kuantitas pada tahun dasar
Keterangan :
IP = Angka Indeks Paasche
Pn = Harga tahun yang dihitung angka
indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar
Qn= Kuantitas tahun yang dihitung angka
indeksnya
Keterangan :
ID = Indeks Drobisch and Bowley
IL = Indeks Laspeyres
IP = Indeks Paasche
Keterangan :
IM = Indeks Marshal Edgewarth
Qo = Jumlah kuantitas pada tahun dasar
Qn = Jumlah kuantitas tahun yang dihitung
Po = Harga pada tahun dasar
Pn = Harga pada tahun yang dihitung
B. INFLASI
1. Pengertian
Saat ini masyarakat merasakan bahwa harga barang dan jasa
sebagai kebutuhan pokok terbilang lebih mahal dibandingkan
dengan harga barang dan jasa pada beberapa tahun lalu. Bahkan
bagi sebagian masyarakat kenaikan harga-harga pada kebutuhan
pokok sehari-hari telah menjadi beban hidup yang sangat berat.
Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) maupun tarif dasar listrik (TDL), selalu membawa
dampak pada kenaikan harga-harga terutama harga komoditas
kebutuhan pokok masyarakat. Kenaikan harga-harga tersebut
kemudian mendorong laju inflasi menjadi semakin tinggi. Inflasi
yang tinggi akan menjadi beban bagi semua pihak. Dengan
inflasi, maka daya beli suatu mata uang menjadi lebih rendah atau
menurun. Dengan menurunnya daya beli mata uang, maka
kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
baik barang maupun jasa akan semakin rendah. Laju inflasi yang
tidak stabil akan menyulitkan perencanaan bagi dunia usaha, tidak
mendorong masyarakat untuk menabung dan melakukan
investasi, menghambat perencanaan pembangunan oleh
pemerintah, merubah struktur APBN maupun APBD dan berbagai
dampak negatif lain yang tidak kondusif bagi perekonomian
secara keseluruhan.
Pada awalnya inflasi diartikan sebagai kenaikan jumlah uang
beredar atau kenaikan likuiditas dalam suatu perekonomian.
Pengertian tersebut mengacu pada gejala umum yang ditimbulkan
oleh adanya kenaikan jumlah uang beredar yang diduga telah
menyebabkan adanya kenaikan harga-harga. Pengertian Inflasi
dan Laju Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan di mana tingkat
harga secara umum (price level) cenderung naik. Dikatakan
tingkat harga umum karena barang dan jasa yang ada di pasaran
mempunyai jumlah dan jenis yang sangat banyak, dimana
sebagian besar dari harga-harga tersebut meningkat sehingga
berakibat terjadinya inflasi.2
2. Penggolongan Inflasi
Dalam buku Kebanksentralan seri inflasi (Suseno dan Siti
Astiyah,2009:3) dan buku karya Supriyanto (2007:172), Inflasi
digolongkan menjadi beberapa jenis. Berikut ini merupakan
beberapa penggolongan inflasi:
a. Penggolongan inflasi berdasarkan tingkatannya, yaitu
terdiri dari : Inflasi ringan yaitu dibawah 10% setahun
Inflasi sedang yaitu antara 10%-30% setahun Inflasi
berat yaitu antara 30%-100% setahun Hiperinflasi atau
inflasi tidak terkendali yaitu diatas 100% setahun.
b. Penggolongan inflasi berdasarkan sebab-sebabnya, terdiri dari :
Demand inflation yaitu inflasi yang timbul karena tingginya
permintaan masyarakat terhadap berbagai barang dan jasa.
Peningkatan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa
(aggregate demand), disebabkan oleh beberapa hal seperti
bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai oleh
pencetakan uang, kenaikan permintaan ekspor, dan
bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit yang
murah. Dan, Cost inflation yaitu inflasi yang timbul karena
2
Wardimin dkk, modul ekonomi untuk sma/ma, (Klaten:2022), hlm. 39
kenaikan biaya produksi. Cost inflation terjadi jika biaya
produksi naik, misalnya disebabkan oleh kenaikan harga baham
bakar minyak (BBM).
c. Penggolongan inflasi berdasarkan tempat asalnya, yaitu
Domestic Inflation dan Imported Inflation : Inflasi berasal dari
dalam negeri (Domestic Inflation) 15 Inflasi yang berasal dari
dalam negeri timbul karena terjadinya defisit anggaran belanja
yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya
pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
Inflasi berasal dari luar negeri (Imported Inflation) inflasi dari
luar negeri adalah inflasi yang timbul sebagai akibat dari
kenaikan harga barang impor. Hal ini terjadi karena tingginya
biaya produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan tarif
impor barang
3. Teori Inflasi
a. Teori Kuantitas
Hari ini menekankan bahwa inflasi dipengaruhi oleh
pertambahan jumlah uang beredar dan anggapan masyarakat
tentang kenaikan harga-harga (faktor psikologis). Teori
kuantitas lrving Fisher memiliki rumus berikut :
Keterangan :
b. Teori Kaynes
Menurut Keynes, inflasi terjadi karena ada sebagian
masyarakat yang ingin hidup di luar batas kemampuan
ekonominya. Rezeki diantara kelompok-kelompok sosial yang
menginginkan bagian lebih besar dari yang bisa disediakan
oleh masyarakat tersebut. Ini terlihat pada keadaan di mana
permintaan masyarakat terhadap barang-barang selalu melebihi
jumlah barang yang tersedia hal ini menimbulkan celah inflasi
( inflationary gap). Celah inflasi timbul karena golongan-
golongan masyarakat berhasil mewujudkan keinginan mereka
menjadi permintaan efektif terhadap barang-barang dan jasa.
c. Teori Strukturalisme
Menurut teori strukturalisme, kondisi struktur ekonomi
negara berkembang yang dapat menimbulkan inflasi yaitu :
1) ketidakelastisan penerimaan ekspor.
Kekakuan penerimaan ekspor, yaitu bahwa nilai penerimaan
ekspor selalu bertambah lebih lamban daripada nilai impor.
akibat dari kelambatan ini adalah negara mengalami kesulitan
membiayai impor bahan-bahan baku dan barang modal.
2) ketidakelastisan penawaran atau produksi makanan di dalam
negeri.
Penawaran bahan makanan lebih lamban jika dibandingkan
pertambahan jumlah penduduk dan pendapatan perkapita,
akibatnya harga bahan makanan akan naik karena bahan
makanan merupakan kebutuhan primer, maka naiknya harga
bahan makanan mendorong para buruh untuk menuntut
kenaikan upah. Upah yang naik mengakibatkan naiknya biaya
produksi di berbagai perusahaan.
4. Dampak Inflasi
Dampak yang ditimbulkan oleh inflasi antara lain :
a. Dampak Inflasi Terhadap Pendapatan
Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif
terhadap pendapatan masyarakat. Pada kondisi tertentu,
misalnya inflasi lunak, justru akan mendorong para pengusaha
untuk memperluas produksi sehingga meningkatkan
perekonomian. Namun, inflasi akan berdampak buruk bagi
mereka yang berpenghasilan tetap karena nilai uangnya tetap,
sedangkan harga barang atau jasa naik.
b. Dampak Inflasi Terhadap Ekspor
Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang ketika
mengalami inflasi, karena biaya ekspor akan lebih mahal.
Selain itu, daya saing barang ekspor juga mengalami
penurunan, yang pada akhirnya pendapatan dari devisa pun
berkurang.
c. Dampak Inflasi Terhadap Efisiens
Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor
produksi. Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan
permintaan akan berbagai macam barang yang kemudian dapat
mendorong terjadinya perubahan dalam produksi beberapa
barang tertentu sehingga mengakibatkan alokasi faktor
produksi menjadi tidak efisien.
3
Wardimin dkk, modul ekonomi untuk sma/ma, (Klaten:2022), hlm. 44-47
DAFTAR PUSTAKA