Oleh:
Anisah Muthiah
Absen: (01)
XI MIA 4
2014
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala
karunia, rahmat maupun hidayah Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
dengan lancar. Makalah ini disusun dengan judul Pengertian indeks harga dan
inflasi serta factor lain yang mempengaruhi indeks harga.
1. Kepala Sekolah, Guru pembimbing dan Wali kelas XI MIA 4 SMA Negeri
34 Jakarta, yang telah memberikan motivasi dalam penulisan makalah ini.
2. Kedua orangtua saya yang telah memberikan fasilitas dan doa sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis.
3. Teman – teman kelas XI MIA 4 SMA Negeri 34 Jakarta, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan kepada saya dalam penulisan karya
tulis ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan karya tulis.
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Judul………………………………………………………….……i
Kata Pengantar………....…………………………………………..………ii
Daftar Isi………………………………………………………………..….iii
Bab 1 Pendahuluan………………………………………………………...1
Bab 2 Pembahasan………...…………………………………………….....3
A. Indeks Harga………...…………………………….…………………....3
B. Inflasi………………...………………...……………………….………..8
Bab 3 Kesimpulan……………...……………………………..…………..17
Daftar Pustaka…………………………………...………………....…….18
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Indeks harga merupakan ukuran perubahan harga yang dipengaruhi oleh beberpa
factor dalam ekonomi. Misalnya, indeks harga dipengaruhi oleh inflasi ataupun deflasi.
Indeks harga dapat diukur dengan beberapa cara. Pada makalah ini kami akan membahas
tentang indeks harga dan beberapa factor ekonomi yang mempengaruhi perubahan indeks
harga
B. Perumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan indeks harga, deflasi, inflasi, devaluasi,
depresiasi,apresiasi, revaluasi?
2. Apa tujuan dan fungsi indeks harga dan pengaruh factor ekonomi tersebut?
3. Apa jenis-jenis inflasi dan indeks harga?
C. Tujuan
Tujuan yang akan dibahas pada makalah ini adalah
1. Memahami teori indeks harga secara mendalam
2. Mengetahui tujuan dan fungsi indeks harga dan pengaruh factor ekonomi tersebut
3. Mengetahui jenis – jenis inflasi
4. Mengetahui jenis – jenis indeks harga
5. Mengetahui definisi deflasi, inflasi, devaluasi, depresiasi, apresiasi, revaluasi secara
mendalam.
6. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata pelajaran ekonomi semester 4
Bab II
Pembahasan
A. Indeks Harga
1. Pengertian Indeks Harga
Indeks Harga (price index) adalah suatu ukuran yang menunjukkan tentang
perubahan – perubahan yang terjadi pada harga dari satu periode ke periode lainnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka penyusunan atau
perhitungan angka indeks, yang nantinya dapat digunakan sebagi data yang akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angka indeks atau
indeks harga diantaranya sebagai berikut:
Penyusunan indeks harga selama periode tertentu membutuhkan data, baik jumlah
produksi maupun harga barang dari tahun – tahun yang bersangkutan. Dalam hal ini
harus ditentukan macam – macam barang yang akan dimasukkan dalam perhitungan
angka indeks. Kesulitan utama dalam penyusunan angka indeks adalah memilih
komponen yang termasuk sekumpulan yang akan dipertimbangkan. Misalnya indeks
bahan makanan, pilihlah jenis bahan makanan yang sering digunakan oleh
masyarakat umum, akan tetapi pemilihan jenis barang harus representative
(dapat mewakili). Cara ini biasa disebut judgement sampling (metode sampel).
Periode dasar atau tahun dasar (base year / basic year) adalah periode atau
tahun yang angka indeksnya 100 atau 100%, sedangkan tahun berikutnya
sebagai tahun tertentu (given year).
Beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam memilih tahun dasar antara lain
sebagai berikut.
Jenis indeks harga secara umum, dapat dibagi menjadi enam sebagai berikut.
a. Indeks Harga Konsumen (IHK), yaitu indeks umum yang digunakan untuk
menggamabarkan pergerakan harga.
Gambar Indeks Harga Konsumen
b. Indeks Harga Produsen (IHP), yaitu suatu indeks dari harga bahan – bahan baku (raw
materials) produk antara (intermediate products) dan peralatan modal mesin
yangdiberikan oleh sector bisnis atau perusahaan.
c. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), yaitu indeks yang menggambarkan
pergerakan harga dari komoditi – komoditi yang diperdagangkan di suatu daerah.
d. Indeks harga petani, yaitu indeks harga yang berhubungan dengan pengorbanan
(harga pokok) yang telah dikorbankan dengan hasil diterima petani.
e. Indeks harga yang dibayar petani, yaitu indeks harga yang meliputi pembelian/biaya
konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi pertaniannya.
f. Indeks harga saham, yaitu indeks harga yang mengukur perubahan harga saham di
pasar modal.
4. Tujuan Perhitungan Indeks
Perhitungan indeks harga juga memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Sebagai pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu.
b. Sebagai petunjuk untuk mengukur perkembangan ekonomi secara umum.
c. Sebagai gambaran perkembangan perdagangan pada periode tertentu
d. Sebagai penetapan gaji.
e. Sebagai gambaran daya tukar petani
f. Sebagai dasar untuk menetapkan kebijakan ekonomi pemerintah dan
kebijakan moneter oleh Bank Indonesia
5. Jenis Angka Indeks
Indeks ini bertujuan untuk mengukur perubahan harga antara dua interval waktu
tertentu, misal antar tahun, antar bulan, antar kuartal dan sebagainya.
Indeks nilai mengukur perubahan nilai barang, yang merupakan perkalian harga
suatu barang dengan sejumlah barang tersebut, dari waktu ke waktu.
IA =
∑ Pn x 100
∑ Po
Keterangan:
b. Metode tertimbang
IL =
∑ ( Pn .Qo) x 100
∑ ( Po . Qo)
Keterangan:
2) Metode Paasche.
IP =
∑ ( Pn .Qn) x 100
∑ ( Po . Qn)
Keterangan:
∑ ( Qo+Qn ) . Pn
IM = x 100
∑ ( Pn+Qn ) . Po
Keterangan:
1. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu kecenderungan meningkatnya harga – harga barang dan jasa
secara umum dan terus menerus.
2. Komponen Inflasi
Suatu perekonomian dapat dikatakan mengalami inflasi jika terdapat tiga
komponen utama inflasi:
a. Kenaikan Harga
Adanya kenaikan harga suatu barang menjadi suatu gejala inflasi,
walaupun tidak setiap kenaikan harga dapat disebut inflasi.
b. Bersifat Umum
Inflas juga harus menggambarkan kenaikan harga sejumlah besar barang
dan jasa yang dipergunakan atu dikonsumsi dalam suatu perekonomian.
c. Berlangsung Terus-Menerus
Perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu yang minimal bulanan.
Karena, dalam sebulan akan terlihat apakah kenaikan harga akan bersifat
umum dan terus menerus.
3. Jenis Inflasi
a. Inflasi inti (core inflation), yaitu inflasi yang dipengaruhi oleh factor fundamental
seperti interaksi permintaan, penawaran, lingkungan eksternal: nilai tukar, harga
komoditi internasional, serta pemikiran atau perkiraan masa depan tentang inflasi
dari pedagang dan konsumen.
b. Inflasi Noninti (noise inflation), yaitu inflasi yang dipengaruhi oleh selain factor
fundamental. Dalam hal ini terdiri atas:
1) Inflasi Volantile Food. Inflasi yang dipengaruhi tekanan (shocks)
dalamkelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, dan gangguan
penyakit.
2) Inflasi Administrated Prices. Inflasi yang dipengaruhi tekanan (shocks)
berupakebijakan harga pemerintah seperti harga BBM, tarif listrik, tarif
angkutan, dll.
a. Inflasi bedasarkan penyebabnya
1) Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Full Inflation), yaitu inflasi yang
terjadiakibat adanya kenaikan permintaan secara umum yang terlalu besar atau
pesat dibandingkan dengan penawaran secara umum atau produksi barang –
barang
2) Inflasi Dorongan Biaya (Cost Push Inflation), yaitu inflasi yang terjadi
akibatadanya kenaikan biaya produksi yang pesat dibandingkan dengan
produktivitas, hal tersebut menyebabkan perusahaan mengurangi penawaran
barang dan jasa ke pasar.
3) Inflasi Struktural (Structural Inflation), yaituinflasi yang terjadi sebagia akibar
adanya berbagai kendala atau kekuatan structural yang menyebabkan
penawaran dalam perkenomian menjadi kurang atau tidak peka terhadap
permintaan yang meningkat.
b. Inflasi Berdasarkan Tingkatannya
1) Inflasi ringan, inflasi yang tingkatannya masih dibawah 10% per tahun
2) Inflasi sedang, inflasi yang tingkatannya berada diantara 10% - 30% per tahun
3) Inflasi berat, inflasi yang tingkatannya berada diantara 30% - 100% per tahun
4) Hiper inflasi, inflasi yang tingkatannya berada di atas 100% per tahun
c. Inflasi Berdasarkan Asalnya
1) Domestic Inflation, yaitu inflasi yang dipengaruhi kejadian ekonomi yang
terjadi di dalam negeri.
2) Imported Inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga barang
impor.
4. Penyebab Inflasi
a. Permintaan (Demand)
Yaitu adanya kenaikan permintaan agregat (agregat demand) yang lebih besar
dibandingkan dengan penawaran agregat (agregat supply) atas barang dan jasa.
b. Penawaran (Supply)
Yaitu adanya kenaikan biaya produksi atau biaya pengadaan barang dan jasa
menyebabkan perusahaan mengurangi penawaran (supply) ke pasar.
5. Teori Inflasi
Secara garis besar, teori inflasi dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:
a. Teori Kuantitas
a. Nilai suatu mata uang akan mengalami penurunan dan daya beli mata uang tersebut
menjadi semakin rendah.
b. Mendorong redistribusi pendapatan diantara anggota masyarakat
c. Menyebabkan perubahan – perubahan output dan kesempatan kerja
d. Menciptakan lingkungan yang tidak stabil bagi kondisi ekonomi
e. Memperendah tingkat bunga rill dna menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan di
pasar modal
I. Perhitungan Laju Inflasi
Terdapat dua indeks harga yang dapay digunakan untuk menghitung
inflasi, yakni sebagai berikut:
1. Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index atau CPI), yaitu salah suatu indeks
harga yang mengukur biaya sekelompok barang – barang dan jasa – jasa di pasar
termasuk harga – harga makanan, pakaina, perumahan, transportasi, perawatan,
kesehatan, pendidikan dan komoditi lain yang dibeli untuk menunjang kebutuhan
sehari–hari.
Pn
IHK = x 100
Po
Keterangan:
Po = harga sekarang
Keterangan:
2. Gross National Product (GNP) Deflator, yaitu perbandingan atau rasio antara GNP
nominal dan GNP rill dikalikan dengan 100.
GNP Nominal
GNP Deflator = x 100
GNP rill
Terdapat 2 cara mengatasi inflasi, yaitu dengan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter diambil dengan maksud untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat. Bank sentral sebagai pemegang otoritas di bidang keuangan
dapat mengambil beberapa kebijakan untuk menekan laju inflasi. Kebijakan itu antara
lain sebagai berikut:
Deflasi adalah suatu keadaan dimana harga barang secara umum mengalami
kenaikan secara terus menerus atau terjadi penurunan nilai uang dalam negeri.
2. Definisi Devaluasi
3. Definisi Revaluasi
4. Definisi Apresiasi
Apresiasi adalah suatu proses peningkatan nilai mata uang dalam negeri yang
disebabkan oleh adanya mekanisme perdagangan.
5. Definisi Depresiasi
Depresiasi adalah suatu proses penurunan nilai mata uang dalam negeri yang
disebabkan adanya mekanisme perdagangan.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Indeks Harga adalah adanya perubahan–perubahan harga yang disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor–faktor tersebut menimbulkan adanya gelombang kehidupan
ekonomi. Pada makalah ini telah kami bahas secara mendalam tentang indeks harga.
Dalam makalah ini juga terdapat materi inflasi yang kami kupas secara mendalam. Dalam
kehidupan ekonomi, inflasi memiliki dampak besar terhadap indeks harga.
Dalam makalah ini kami juga telah memberikan ulasan singkat faktor lainnya
yang mempengaruhi perubahan indeks harga. Seperti deflasi, devaluasi, apresiasi,
revaluasi, redenominasi rupiah, dan depresiasi.
B. Saran
Indeks harga merupakan perubahan-perubahan harga yang disebabkan faktor-
faktor penting. Kita harus menjaga stabilitas indeks yang terdapat di Indonesia. Kita juga
harus tahu bagaimana cara menghadapi inflasi dengan tingkatan-tingkatannya dan deflasi
yang terjadi dalam perkonomian.
DAFTAR PUSTAKA