Mikroekonomi I
15
MK10230 Triwahyono SE.MM
Abstract Kompetensi
Petunjuk Penggunaan Template Dosen Pengampu dapat menerapkan
Modul Standar untuk digunakan dan menggunakan template modul
dalam modul perkuliahan standar untuk modul-modul yang akan
Universitas Mercu Buana dipergunakannya
VALUTA ASING (VALAS)
A. Pendahuluan :
Valas diartikan sebagai mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang
dipergunakan dalam pembayaran transaksi ekonomi dan keuangan internasional
suatu negara, dan biasanya mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral.
Soft Currency : valas yang tidak lazim digunakan dalam pembayaran transaksi
ekonomi dan keuangan internasional, karena nilainya yang tidak stabil dan
cenderung terdepresiasi (melemah) terhadap valas lainnya. Umumnya merupakan
mata uang dari negara-negara berkembang, seperti : IDR, Rupe India, Peso
Phillipine, Bath Tahiland dan sebagainya.
Yaitu seluruh cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara. Cadangan devisa ini
dapat dibedakan menjadi :
B. Bursa Valas
Bursa valas diartikan sebagai suatu tempat atau sistem dimana perorangan,
perusahaan,dan terutama bank dapat melakukan transaksi keuangan internasionalnya
dengan cara membeli (Demand) atau menjual (Supply) atas suatu valas tertentu.
a. Pengertian kurs jual atau kurs beli selalu dilihat dari sisi bank atau money
changer.
b. Kurs jual (selling rate/ asking rate) selalu lebih besar dari kurs beli (buying rate/
bid rate) dan kurs beli selalu lebih rendah dari kurs jual. Hal ini agar bank atau
pedagang valas memperoleh keuntungan dalam bentuk selisih kurs jual dan kurs
beli (spread).
c. Kurs jual/beli suatu valas sama dengan kurs beli/jual valas lawannya.
Mekanisme bursa valas memperlihatkan proses permintaan valas baik untuk tujuan
membiayai impor ataupun membayar kewajiban hutang luar negeri yang jatuh tempo
serta transfer dana ke luar negeri, dan penawaran valas yang bersumber dari hasil
ekspor, PMA, serta pinjaman luar negeri. Secara skematis dapat diperlihatkan
sebagai berikut :
a.Direct Quotation : adalah sistem yang menyatakan nilai mata uang suatu negara
(domestic currency) yang diperlukan atau diperoleh untuk satu unit valas (foreign
currency). Penulisannya dilakukan dengan menempatkan nilai domestic
currency di depan dan unit foreign currency di belakang, contoh :
b. Indirect Quotation : adalah sistem yang menyatakan nilai valas (foreign currency)
yang diperlukan atau diperoleh untuk satu unit domestic currency. Penulisannya
dilakukan dengan menempatkan nilai foreign currency di depan dan unit
domestic currency di belakang, contoh :
b.Siatem nilai tukar (foreign exchange rate) antara negara anggota IMF harus
tetap atau stabil.
c. Kurs nilai tukar hanya bioleh berfluktuasi atau bervariasi antara 1 sampai 2,5%
di atas atau di bawah kurs resmi.
e. Negara anggota IMF yang mengalami kesulitan BOP dapat meminta bantuan
IMF dalam bentuk Special Drawing Right (SDR). SDR adalah uang kertas
3). Menetapkan regim sementara untuk kurs tengah dengan margin yang
lebih besar.
Pada tanggal 19 Maret 1973, secara praktis mulai berlaku sistem kurs
mengambang (generalized floating) karena negara-negara anggota European
Community memberlakukan mata uang mereka dengan kurs mengambang
terhadap USD.
a. Sistem kurs mengambang secara murni (freely floating system atau clean float),
yaitu penentuan kurs valas di bursa valas ditetapkan sepenuhnya melalui
mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran terhadap valas) tanpa
campur tangan pemerintah.
S$
Kurs
E
K$
D$
0 $
b. Sistem kurs mengambang terkendali (dirty float atau managed float system)
yaitu penentuan kurs valas di bursa valas terjadi dengan campur tangan
pemerintah yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valas melalui
berbagai kebijakan di bidang moneter, fiskal, dan perdagangan luar negeri.
Dalam hal ini pemerintah menetapkan ambang batas kurs tertinggi dan ambang
batas kurs terendah (interval band). Bila kurs yang berlaku naik melampaui
ambang batas kurs tertinggi, maka pemerintah melalui bank sentral akan
melakukan intervensi dengan jalan menjual cadangan valas yang dimilikinya
sehingga kurs yang berlaku akan kembali turun pada kisaran yang ditetapkan.
Sebaliknya bila kurs yang berlaku turun lebih rendah dari kisaran yang
ditetapkan maka bank sentral akan membeli valas dari bursa, sehingga kurs
kembali naik pada kisaran yang ditetapkan.
Kurs S$
K1
E
K0
D$
0 $
Sistem kurs terkait ini ditetapkan dengan cara mengaitkan nilai tukar mata
uang suatu negara dengan satu atau lebih valas lainnya. Sistem ini antara lain
diterapkan oleh beberapa negara Afrika yang mengaitkan nilai mata uangnya
dengan mata uang Prancis (FRF) dan beberapa negara lain yang mengaitkan nilai
tukar mata uangnya dengan GBP, USD dan SDR. Selain Negara-negara Afrika,
beberapa Negara Eropa yang tergabung dalam EEC sejak April 1972 juga
menjalankan pegged system ini yang dikenal sebagai “snake system” yang
Salah satu variasi dari pegged system dikenal sebagai Currency Board
System (CBS) yang diterapkan oleh beberapa negara yang mengalami kesulitan
moneter seperti Argentina dan Rumania. CBS yang dilaksanakan dengan
mengaitkan dan menetapkan nilai tukar tetap antara mata uang suatu negara
dengan hard currency tertentu didasarkan kepada jumlah mata uang yang beredar
dan cadangan devisa yang dimilikinya (cadangan dalam bentuk hard currency).
Kebaikan system kurs terkait (CBS) adalah bahwa nilai tukar mata uang suatu
negara dapat dipertahankan tetap terhadap hard currency yang dijadikan kaitan
(pegged). Untuk dapat dilaksanakan system kurs terkait ini, pemerintah atau bank
sentral harus memiliki cadangan devisa dalam bentuk hard currency secara
mencukupi untuk melayani tindakan spekulan yang menggunakan domestic
currency untuk membeli hard currency yang dijadikan kaitan. Karena bila tidak,
maka kurs terkait yang ditetapkan menjadi tidak efektif dan bahkan dapat
mendorong terjadinya pasar gelap (black market) sehingga tingkat kurs tidak dapat
dikontrol.
Kelemahan lain dari CBS ini adalah bahwa nilai tukar mata uang domestik terhadap
valas lainnya sangat tergantung kepada kinerja ekonomi negara yang dijadikan
kaitan terhadap negara-negara lainnya. Bila kinerja ekonomi negara yang mata
uangnya dijadikan kaitan melemah terhadap negara-negara lainnya, maka kurs
mata uang domestik juga akan melemah terhadap valas lainnya, meski kinerja
ekonomi negara domestik terhadap negara-negara lainnya membaik.
Pada umumnya international spot transaction interbank market untuk USD dapat
berlangsung dengan cepat (online and real time) karena diselenggarakan dengan
sistem komputerisasi yang dikenal dengan CHIPS (Clearing House Interbank
Payments System) yang dioperasikan oleh New York Clearing House Association.
Dari spot rate dapat pula dihitung kurs silang (Cross Rate), misalkan kurs spot yang
berlaku di Jakarta pada tanggal 23 Maret 2010 sebagai berikut : Rp. 9.700,- / USD
1 dan Rp. 90,- / JPY 1. Maka kurs silang antara USD dengan JPY dapat dihitung
sebagai berikut : (Rp. 9.700.- / USD 1) / (Rp. 90,- / JPY 1) = JPY 107,78 / USD 1.
Perhitungan cross rate ini umumnya digunakan oleh para pedagang valas
(arbitrager) untuk melakukan international triangular arbitrage, yaitu tindakan untuk
mencari keuntungan atas perbedaan spot rate yang terjadi di tiga bursa valas yang
berbeda.
Pasar uang forward (forward market) adalah bursa valas di mana dilakukan
transaksi penjualan dan pembelian valas dengan kurs forward yaitu kurs yang
ditetapkan sekarang atau saat ini, tetapi diberlakukan untuk waktu yang akan
datang antara lebih dari 2 x 24 jam ( > T + 2) hingga biasanya satu tahun. Forward
rate dan forward market ini timbul karena adanya ketidakpastian dan fluktuasi kurs
valas, terutama semenjak diberlakukannya kurs mengambang (floating exchange
rate system), maka banyak perusahaan dan perbankan termasuk badan usaha
pemerintah yang menggunakan kurs forward market untuk mengadakan forward
contract guna melindungi transaksi perdagangan dan keuangan internasionalnya
dari risiko kerugian serta para pedagang/spekulan valas yang melakukan spekulasi
untuk tujuan mencari keuntungan dari fluktuasi kurs valas.
FR = Forward Rate
SR = Spot Rate
a. Bila FR > SR atau valas yang di forward kontrakan mengalami apresiasi, maka
perhitungan di atas akan menghasilkan bilangan posistif. Berarti forward
contract valas tersebut dilakukan dengan forward premium.
b. Bila FR < SR atau valas yang di forward kontrakan mengalami depresiasi,
maka perhitungan dengan rumus di atas akan menghasilkan bilangan negative.
Berarti forward contract valas tersebut dilakukan dengan forward discount.
Perhitungan forward premium/ discount ini diperlukan oleh para pengusaha atau
pedagang valas untuk mengantisipasi risiko kerugian atau untuk berspekulasi
dengan membandingkannya dengan tingkat bunga atau risiko yang harus
ditanggung jika tidak melakukan forward contract.
Kebijakan pengusaha untuk melakukan forward contract ini merupakan salah satu
cara hedging, yaitu tindakan pengusaha untuk menghindari risiko kerugian sebagai
akibat fluktuasi kurs valas yang disebut sebagai forex exposure.
a. Transaction exposure, yaitu risiko pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap future
cash transaction perusahaan.
b. Economic/ operating exposure, yaitu risiko pengaruh fluktuasi kurs valas
terhadap present value dari future cash flow perusahaan.
c. Translation / accounting exposure, yaitu risiko pengaruh fluktuasi kurs valas
terhadap consolidated financial statement perusahaan.
VALAS (FOREX)
Jika perusahaan memiliki receivable dan payable dalam valas yang sama dengan
nilai jumlah yang sama, maka tidak perlu dilakukan hedging. Tetapi kalau
receivable dan payable dalam valas yang sama tersebut tidak sama besar nilainya,
maka yang di hedging cukup sebesar selisihnya saja.
Currency Future Market (CFM) merupakan salah satu bentuk bursa valas. Di CFM
dilakukan kontrak yang sering digunakan oleh para pengusaha atau pedagang valas
(arbitrager) untuk melindungi (covered) posisi forex-nya atau untuk berspekulasi
mencari keuntungan terhadap fluktuasi kurs valas.
1 AUD 100,000,-
2 GBP 62,500,-
3 CAD 100,000,-
4 JPY 12,500,000,-
5 EUR 125,000
6 NZD 100,000
7 CHF 125,000
8 MXP 500,000
9 SUR 500,000
Transaksi perdagangan CFC dilakukan secara face to face di trading floor yang
disiapkan oleh IMM melalui broker yang berbeda dengan forward contract yang
dinegosiasikan melalui telepon. Tangal jatuh tempo CFC selalu pada setiap hari
Rabu ke-3 pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
a. Pilihan IMM contract yang paling dekat waktunya adalah Rabu ke-3 bulan Maret
dan
b. Untuk keperluan dana tersebut perusahaan akan memilih dua kemungkinan
pembelian CFM, yaitu :
Dengan cara ini, pengusaha tersebut akan mendapat kepastian dan terhindar dari
kemungkinan risiko kerugian akibat apresiasi GBP yang tinggi. Jika pilihan kedua
yang dilakukan maka perusahaan akan melakukan forward contract yang sesuai
dengan kebutuhan GBP 400,000 untuk jangka waktu 40 hari sehingga mendapat
kepastian dan terhindar dari kemungkinan risiko kerugian akibat apresiasi GBP yang
tinggi.
Catatan :
Secara normal future currency price akan sama dengan forward rate untuk valas
tertentu. Akan tetapi, bila terjadi asumsi misalnya:
CFM juga digunakan oleh para arbitrager atau spekulator untuk mencari keuntungan
dengan memperhatikan future currency movement.
Jika spekulator memperkirakan suatu valas akan apresiasi, tentu dia akan membuat
futures contract untuk specific settlement date sehingga dia dapat membeli valas
sesuai dengan rate atau kurs tertentu. Jika pada waktu jatuh tempo futures contract
ternyata spot rate lebih tinggi dari pada futures contract-nya spekulator tentu akan
mendapat keuntungan dari selisih kurs antara spot rate dan futures contract rate-nya.
Sebaliknya jika spekulator mengadakan selling futures contract dengan perkiraan
bahwa suatu valas akan depresiasi, pembelian valas dengan spot rate yang relatif
murah terhadap kontrak penjualan valas dengan kurs yang relatif lebih tinggi.
Secara ringkas tindakan spekulator untuk mendapat keuntungan dapat dilihat pada
gambar berikut :
Spekulasi CFM
GBP 125,000
CFC Kontrak Beli Harga Rendah CFC Kontrak Jual Harga Tinggi
(USD 1.50 / GBP) (USD 1.50 / GBP)
Currency Option Market (COM) merupakan suatu alternatif lain bagi pengusaha dan
pedagang valas atau spekulator untuk melakukan kontrak sehingga memperoleh hak
untuk membeli (call option) atau hak untuk menjual (put option) yang tidak hatus
dilakukan (not obligation) atas sejumlah unit valas pada harga dan jangka waktu
atau tanggal expired tertentu.
Menurut Eitman, stonehill dan moffett (1992 : 116), ada beberapa keterangan dan
ketentuan pokok yang perlu diketahui sehubungan dengan currency option market
(COM) antara lain sebagi berikut :
c. Currency option contract dapat dilakukan dalam sejumlah mata uang yang sama
dengan currency futures contract (AUD, CAD, GBP, JPY, EUR, NZD, CHF,
MXP, SUR).
e. Transaksi dilakukan berdasarkan strike atau exercise price atau harga berlaku
yang disepakati di mana pemilik kontrak diizinkan untuk merealisasi kontraknya
(call / put option).
g. European option hanya dapat direalisasi pada waktu atau tanggal jatuh
temponya.
h. Suatu currency option yang exercise price-nya sama dengan spot price disebut
sebagai at the money.
i. Suatu currency option yang akan menguntungkan jika direalisasi segera disebut
sebagai in the money yang terdiri atas :
1). In the money calls, yaitu call option yang exercise price-nya lebih rendah
atau di bawah current spot price.
2). In the money puts, yaitu put option yang exercise price-nya lebih tinggi atau
di atas current spot price.
j. Suatu currency option yang tidak akan menguntungkan jika direalisasi segera
disebur sebagai out of the money yang terdiri atas :
1). Out of the money calls, yaitu call option yang exercise price-nya lebih tinggi
atau di atas current spot price.
2). Out of the money putss, yaitu put option yang exercise price-nya lebih
rendahi atau di bawah current spot price.
k. Premium atau option price adalah biaya currency option yang ditetapkan dan
dibayar di muka oleh pembeli kepada penjual option.
Currency option ini dapat dibeli atau dijual dalam tiga macam pasar (market), yaitu :
- Physical currency option yang dibeli pada bursa over the counter (interbank).
- Physical currency option yang dibeli pada bursa valas seperti Philadelpia Stock
Exchange
- Currency option untuk future contract yang dibeli pada bursa future contract
seperti IMM.
a. Call Option
Misalkan sebuah perusahaan USA akan ikut tender sebuah proyek di jerman
dengan nilai CHF. 625,000 dalam tiga bulan ke depan. Dalam hal ini,
perusahaan USA tersebut akan memerlukan dana sebesar CHF. 625,000 untuk
tiga bulan ke depan, maka dapat dilakukan kontrak untuk CHF call option
dengan asumsi sebagai berikut :
Menurut ketentuan, standar unit kontrak currency option adalah sebesar ½ dari
currency future untuk CHF, yaitu ½ x 125,000 = 62,500 unit CHF. Oleh karena
itu untuk meng-cover CHF 625,000 akan diperlukan sepuluh option contract.
Berdasarkan asumsi dan ketentuan di atas, dana yang harus disediakan oleh
perusahaan pada saat settlement date untuk meng-cover open position-nya
sebanyak CHF 625,000 tersebut adalah sebagai berikut :
Apabila asumsi future spot rate (FSR) di atas menjadi kenyataan, maka jika
perusahaan tidak meng-cover open position-nya dengan melakukan CHF call
option maka perusahaan harus membayar sebanyak CHF 625,000 x USD
0.53 /CHF = USD 331,250. Akan tetapi dengan membeli atau melakukan
CHF call option, perusahaan hanya membayar USD 325,000. Ini berarti
perusahaan mendapat keuntungan atau terhindar dari risiko kerugian sebesar
USD 331,250 – USD 325,000 = USD 6,250
Catatan :
Currency call Option ini juga dapat digunakan oleh spekulator untuk mencari
keuntungan. Misalnya seorang spekulator mempunyai informasi sebagai
berikut :
Bila pada bulan September ternyata spot rate (SR) = USD 0.49 /CHF maka
realisasi Currency call Option contract-nya akan mendapat keuntungan sebesar
62,500 x (USD 0.49 – USD 0.44 – USD 0.01) = USD 2,500
Catatan :
a. Menguntungkan, di mana FSR > BEP atau FSR > (SP + fee)
Analisis dengan grafik tentang keuntungan atau kerugian yang diperoleh pembeli
atau penjual dalam currency option dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
+ USD 0.06
A
‘16 Pengantar Ekonomi Makro
17 Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
+ USD 0.04
Keterangan :
BEP tercapai pada saat future spot rate (FSR) = (SP + Premium) atau sebesar USD
1.52 = USD 1.50 + USD 0.02
Pembeli akan menanggung kerugian tertinggi /max. Loss sebesar USD 0.02 /unit,
tetapi mempunyai kemungkinan untuk mendapat potensi keuntungan yang tidak
terbatas (unlimited potential profit), sesuai dengan kenaikan FSR
+ USD 0.06
+ USD 0.04
+ USD 0.02
Max. Profit
0 1.52 Future Spot Rate
1.46 1.48 1.50 1.54
BEP
- USD 0.02 SP
- USD 0.04
Keterangan :
BEP tercapai pada saat future spot rate (FSR) = (SP + Premium) atau sebesar USD
1.52 = USD 1.50 + USD 0.02
b. Put Option
Put Option bisa digunakan oleh perusahaan untuk menghindari risiko kerugian
atau meng-cover open position receivable dari transaksi keuangan
internasionalnya seperti contoh di bawah ini :
Bila tidak dilakukan put option contract, pada saat jatuh tempo atau expired date,
perusahaan hanya akan menerima sebesar 31,250 x USD 1.30 = USD 40,625.
Maka risiko kerugian yang dapat dihindari = USD 43,250 – USD 40,625 = USD
2,625
Currency put option juga dapat digunakan oleh spekulator untuk mencari
keuntungan. Misalnya spekulator mempunyai informasi sebagai berikut :
Bila pada bulan September ternyata future spot rate = USD 1.30 /GBP maka
realisasi Currency put option contract-nya akan mendapat keuntungan sebesar
62,500 x (USD 1.40 – USD 0.016 – USD 1.30) = USD 5,250
a. Menguntungkan, dimana future spot rate (FSR) < BEP atau FSR < (strike
price + fee)
2. Put option dapat direalisir atau tidak direalisir bila FSR = strike price
3. Put option tidak akan direalisir bila FSR > strike price
Analisis dengan grafik tentang keuntungan dan kerugian yang diperoleh pembeli
dan penjual dalam Currency put option dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
1.52
BEP
+ USD 0.06
+ USD 0.04
Unlimited
+ USD 0.02
Potential
1.48 1.50
Profit
0 Future Spot Rate
1.45 1.46 1.47 Max. Loss
Keterangan :
BEP tercapai pada saat future spot rate (FSR) = (SP + Premium) atau sebesar USD
1.47 = USD 1.50 - USD 0.03
Pembeli akan menanggung kerugian tertinggi /max. losssebesar USD 0.03 /unit,
tetapi mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan potensi keuntungan yang tidak
terbatas (unlimited potential profit), sesuai dengan penurunan FSR nya
+ USD 0.06
+ USD 0.04
0 FSR
Unlimited 1.47 1.48 1.50 1.52 1.54
- USD 0.02 Potential
- USD 0.04 Loss BEP SP
- USD 0.06
Keterangan :
BEP tercapai pada saat future spot rate (FSR) = (SP + Premium) atau sebesar USD
1.47 = USD 1.50 - USD 0.03
Penjual akan memperoleh keuntungan tertinggi /max. profit sebesar USD 0.03 /unit,
tetapi mempunyai kemungkinan untuk menanggung potensi kerugian yang tidak
terbatas (unlimited potential loss), sesuai dengan penurunan FSR nya
Salah satu ciri yang menonjol di era globalisasi saat ini adalah adanya arus uang dan
modal dalam bentuk valas yang semakin meningkat antara berbagai pusat keuangan di
berbagai negara. Aliran valas yang besar dan cepat untuk memenuhi tuntutan
perdagangan, investasi dan spekulasi dari suatu tempat yang surplus ke tempat yang
defisit dapat terjadi karena adanya beberapa faktor atau kondisi yang berbeda sehingga
berpengaruh dan menimbulkan perbedaan kurs valas di masing-masing tempat.
Beberapa faktor atau kondisi yang berbeda dan mempengaruhi kurs valas di masing-
masing tempat antara lain sebagai berikut :
Bila permintaan terhadap valas > penawaran valas, maka kurs valas akan naik,
sebaliknya bila permintaan terhadap valas < penawaran valas, maka kurs valas akan
turun.
3. Tingkat inflasi.
Hubungan tingkat inflasi dan kurs valas dapat dijelaskan berdasarkan teori Paritas
daya Beli (Purchasing Power Parity Theory =Teori PPP) yang diperkenalkan oleh
Gustav Cassel setelah Perang Dunia I.
Penjelasan teori ini didasarkan pada law of one price (LOP) yaitu hukum yang
menyatakan bahwa harga produk yang sejenis di dua Negara yang berbeda akan
sama pula bila dinilai dalam mata uang yang sama, khususnya untuk produk yang
tradeable.
Teori ini dikenal dengan teori Purchasing Power Parity Absolute. Misalkan harga 1
kg buah apel – USA pada dua tempat yang berbeda sebagai berikut :
Di Jakarta = Rp. 10.000,- /kg sementara di New York = USD 1,-. Dengan demikian
kurs valas berdasarkan PPP absolut adalah : Rp. 10.000,- /kg = USD 1,- /kg
atau Rp. 10.000,- /USD.
Namun, dalam kenyataannya sering terbukti bahwa kurs valas yang diperhitungkan
berdasarkan teori PPP absolut tidak sesuai dengan tingkat kurs yang ditetapkan
pemerintah. Dalam hal demikian, terjadi over valuation atau under valuation.
Bila kurs valas yang ditetapkan pemerintah lebih tinggi dari kurs valas menurut teori
PPP absolute, maka dikatakan valas mengalami over valuation dan mata uang
domestic mengalami under valuation (misalkan kurs valas yang di tetapkan
pemerintah Rp. 10.500,- / USD) maka USD over valuation dan Rp under valuation.
Sebaliknya, bila kurs valas yang ditetapkan pemerintah lebih rendah dari kurs valas
menurut teori PPP absolute, maka valas mengalami under valuation dan mata uang
domestic mengalami over valuation (misalkan kurs valas yang ditetapkan pemerintah
Kurs
S$
D$
0 USD
4. Tingkat bunga.
Bila tingkat bunga di dalam negeri > tingkat bunga di luar negeri, maka valas akan
mengalir ke dalam negeri. Akibatnya kurs valas akan turun, begitu juga sebaliknya.
Hubungan tingkat bunga dengan kurs valas dapat dijelaskan dengan teori Paritas
Tingkat Bunga (interest Rate Parity Theory = Teori IRP ).
5. Tingkat pendapatan.
Tinggi-rendahnya tingkat pendapatan nasional suatu Negara dapat diartikan sebagi
cerminan ekspor dan impor yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap tingkat
kurs.
6. Pengawasan pemerintah terhadap devisa (Rezim devisa bebas dan rezim devisa
ketat).
Bagi negara yang menerapkan rezim devisa bebas, maka kurs valas cenderung
fluktuatif. Tetapi bagi negara yang menerapkan rezim devisa ketat, kurs vala
cenderung stabil.
Bila terdapat isu yang kurang menguntungkan (sentiment negatif) kurs valas akan
naik. Sebalik bila terdapat isu yang positif (sentiment positif) kurs valas akan
menurun.
Soal
1. Bursa valas diartikan sebagai suatu tempat atau sistem dimana perorangan,
perusahaan, lembaga-lembaga terutama bank dapat melakukan transaksi valasnya
dengan jalan membeli (demand) atau menjual (supply) atas suatu valas tertentu.
b. Gambarkan mekanisme bursa valas tersebut, dan jelaskan dengan yang dimaksud
cadangan devisa (forex reserve).
2. Secara teori paling tidak dikenal ada tiga sistem kurs yang lazim diterapkan setiap
negara.
a. Bagaimana hubungan antara tingkat bunga dan inflasi terhadap kurs valas ?
b. Apa yang dimaksud dengan Law of One Price ? Mengapa teori Purchasing Power
Parity (PPP) absolut dianggap mempunyai banyak kelemahan ?
5. Hedging diartikan sebagai upaya yang dilakukan pengusaha untuk melindungi transaksi
valasnya dari risiko kerugian akibat fluktuasi kurs valas (forex exposure).
Bila seorang spekulator ingin melakukan straddle, apa yang akan ia lakukan la :
DAFTAR PUSTAKA
Branson, W. H. 1979. “ Macroeconomic Theory and Policy” 2nd Eds. New York. Harper &
Row Publishers.
Diulio, E. A. 1974. “Teori dan Soal-Soal Teori Ekonomi Makro” Alih Bahasa Faried Wijaya.
Yogyakarta. BPFE.
Mangkoesoebroto, G. dan Algifari. 1992. “Teori Ekonomi Makro”. Edisi 2. Yogyakarta. STIE
YKPN.