Mikroekonomi I
14
MK10230 Triwahyono SE.MM
Abstract Kompetensi
Petunjuk Penggunaan Template Dosen Pengampu dapat menerapkan
Modul Standar untuk digunakan dan menggunakan template modul
dalam modul perkuliahan standar untuk modul-modul yang akan
Universitas Mercu Buana dipergunakannya
Penduduk dan Ketenagakerjaan
A. Pendahuluan
Jumlah penduduk yang besar bagi suatu negara menimbulkan dua dampak.
Pertama, jumlah penduduk yang besar bagi suatu negara dipandang sebagai
penghambat pembangunan (dampak negatif) hal ini karena jumlah penduduk yang
besar dapat berakibat menurunnya pendapatan per kapita (turunnya kesejahteraan
masyarakat) terutama bila pendapatan nasional tidak berkembang, meningkatnya angka
pengangguran, terutama bila kesempatan kerja tidak bertambah, munculnya masalah-
masalah sosial lainnya, seperti pemukiman; transportasi; sanitasi lingkungan; layanan
kesehatan; keamanan, dan penyakit masyarakat lainnya.
Kedua, jumlah penduduk yang besar bagi suatu negara juga bisa dianggap sebagai
pemacu pembangunan (dampak positif), yaitu sebagai pasar yang potensial bagi
barang-barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat itu sendiri, sumber tenaga kerja
murah yang sangat diperlukan bagi proses pembangunan, dan dapat meningkatkan
produksi karena dengan semakin banyaknya orang-orang yang berkarya.
Namun demikian, sampai saat ini belum ada bukti empiris yang menyatakan
apakah jumlah penduduk yang besar bagi suatu negara dapat dipandang sebagai
penghambat atau pemacu pembangunan. Karena hubungan penduduk dengan
pembangunan tidaklah terkait dengan aspek jumlah, melainkan lebih terkait pada
variabel-variabel kependudukan dan karakteristik kependudukan. Apalagi di era
globalisasi seperti sekarang, dimana migrasi internasional semakin sangat mudah
berlangsung, sehingga gagasan tentang batas maksimum atau jumlah penduduk yang
ideal menjadi tidak relevan lagi.
1. Variabel-variabel kependudukan.
2. Karakteristik kependudukan
C. Pengelompokan penduduk
Force)
Penduduk :
a. Pekerja (worker)
b. Penganggur (jobless)
A. Bekerja ;
1. Bekerja penuh
a. Kentara
b. Tidak kentara ;
1. Produktivitas Rendah
2. Output Rendah
3. Pendapatan Rendah.
B. Pengangguran ;
1. Pengangguran Terbuka
2. Pengangguran Terselubung
3. Pengangguran Musiman
4. Pengangguran Friksional
5. Pengangguran Siklikal
6. Pengangguran sukarela
Keterangan :
a. Pengangguran terbuka (open unemployment) : penduduk dalam batas usia kerja yang
tidak bekerja, tidak sedang mempunyai pekerjaan, dan sedang mencari pekerjaan.
Jumlah Pekerja
2. Tingkat Pengerjaan = x 100%
Jumlah Angkatan Kerja
Jumlah Penganggur
3. Tingkat Pengangguran = x 100%
Jumlah Angkatan Kerja
Contoh :
Diketahui data hipotetis penduduk Indonesia tahun 2006 adalah sebagai berikut : 70%
dari total penduduk berusia >15 (lima belas) tahun dengan jumlah 154 juta jiwa. Jumlah
pencari kerja ada 41,8 juta jiwa. Bila TPAK = 80%.
Tentukan :
Jumlah Pekerja
d. Tingkat Pengerjaan = x 100%
Jumlah Angkatan Kerja
123,2 - 41,8
Tingkat Pengerjaan = x 100% 66,07%
123,2
Jumlah Penganggur
Tingkat Pengangguran = x 100%
Jumlah Angkatan Kerja
41,8
Tingkat Pengangguran = x100% 33,93%
123,2
Contoh 2 :
Diketahui data hipotetis penduduk Indonesia tahun 2007 adalah sebagai berikut : 20% dari
total penduduk berusia 15 (lima belas) tahun ke bawah, jumlahnya ada 42 juta jiwa. Jumlah
pencari kerja ada 32,5 juta jiwa. Bila TPAK = 85%.
Tentukan :
Jawab :
142,8 - 32,5
Tingkat Pengerjaan = x 100% 77,24 %
142,8
Jumlah Penganggur
Tingkat Pengangguran = x 100%
Jumlah Angkatan Kerja
32,5
Tingkat Pengangguran = x100% 22,76 %
142,8
a. Pekerja (Worker)
b. Penganggur (Jobless)
PENDUDUK
a. Pelajar dan Mahasiswa