Anda di halaman 1dari 8

PEREKONOMIAN INDONESIA

MASALAH KEPENDUDUKAN ATAU KETENAGAKERJAAN

DOSEN PENGAMPU :

Putu Desy Apriliani, S.E., M.Si.

KELOMPOK 4

Ni Kadek Winda Ardiyani (1807531030 / 02)

Ni Wayan Meli Antari (1807531118 / 20)

Ni Luh Dela Yunita Dewi (1807531142 / 21)

KELAS: EKU 307A (B2)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
PEMBAHASAN

A. STRUKTUR PENDUDUK

Struktur penduduk di Indonesia dibagi menjadi tiga bagian yakni jumlah

penduduk yang terdiri dari urbanisasi, reurbanisasi, emigrasi, remigrasi, dan

transmigrasi. Kemudian ada persebaran penduduk, dan komposisi penduduk,

dimana merupakan sebuah mata statistic dari statistic kependudukan yang membagi

dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.

Struktur Penduduk di Indonesia selalu berubah-ubah, dan perubahan ini

disebabkan oleh proses demografi yaitu fertility, morality, dan migrasi penduduk.

Selain itu terdapat faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kondisi struktur

penduduk yakni laju pertumbuhan penduduk (LPP), dimana struktur penduduk di

Indonesia menunjukkan kecendrungan penurunan jumlah penduduk usia muda,

sehinga laju pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh adanya penurunan tingkat

fertilitas (total fertility rate atau TFR) dan angka kematian bayi (Infant mortality rate

atau IMR). Jika disajikan dalam bentuk piramida, maka piramida penduduk ini akan

menunjukkan adanya penambahan bagian tengah dan atas piramida namun pada

bagian bawah piramida mengalami penurunan. Piramida ini akan menggambarkan

keadaan penduduk pada suatu wilayah pada kurun waktu tertentu yang didasarkan

pada jumlah usia dan jenis kelamin. Struktur penduduk saat ini yang merupakan

hasil dari kelahiran, kematian, dan migrasi, akan memberikan dampak pada

perkembangan dan keadaan penduduk dimasa mendatang dari suatu daerah.

Secara teori piramida penduduk ini dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu, piramida

penduduk muda (expansive), piramida penduduk konstruktif, dan piramida penduduk

stationer.
B. MASALAH KEPENDUDUKAN

1. Jumlah penduduk yang banyak

Jumlah penduduk yang banyak akan membutuhkan konsumsi yang lebih

banyak dari pada kebutuhan berinvestasi. Sumber daya yang ada hanya akan

digunakan untuk pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi daripada disumbangkan

untuk meningkatkan kapital kepada setiap tenaga kerja. Hal tersebut akan

mengakibatkan penyerapan tenaga kerja yang lambat di sektor-sektor modern

dan juga akan mengakibatkan terjadinya pengangguran. Jumlah pertumbuhan

penduduk yang banyak juga akan mengakibatkan pertumbuhan angkatan kerja

yang tinggi.

2. Persebaran penduduk yang tidak merata

Sarana dan prasana serta kemajuan di setiap daerah yang cenderung

berbeda dan tingkat kemakmuran disetiap daerah berbeda hal tersebut yang

menimbulkan ketidakmerataan persebaran penduduk. Banyak masyarakat dari

desa ke kota mencari pekerjaan karena di desa lapangan pekerjaan sempit. Jika

hal tersebut terus terjadi maka mungkin di kota tidak akan bisa menampung

semuanya. Orang-orang desa yang ke kota mencari pekerjaan belum tentu

sampai di kota mereka mendapat pekerjaan yang layak dan mendapatkan

kesejahteraan. Hal tersebut akan hanya membuat keadaan di kota kotor dan

mereka pun tidak bisa balik ke desa karena keterbatasan biaya.

3. Tingginya angka kelahiran

Tingkat angka kelahiran yang tinggi disebkan oleh proses kelahiran yang

lajunya tidak terkontrol. Tingginya tingkat kelahiran erat hubungannya dengan

gejala pertumbuhan penduduk tidak terkontrol dalam masyarakat. Tingginya

angka kelahiran ini berhubungan dengan kelahiran penduduk pertahun,


besarnya jumlah perempuan memasuki usia subur, fenomena baby boom, dan

program keluarga berencana.

4. Kemiskinan dan kelaparan

Kemiskinan merupakan masalah karena ketidakseimbangan kesejahteraan

hidup yang terjadi dalam masyarakat. Pada masyarakat tertentu, mereka

kesulitan untuk kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, dan papan.

Kemiskinan ini merupakan sebuah fenomena ledakan penduduk yang belum

terselesaikan hingga sekarang. Akibat dari masyarakat yang kesulitan membeli

pangan, masyarakat tersebut akan kelaparan karena mereka kekurangan bahan

pangan untuk kebutuhan sehari-hari.

C. MASALAH PENGANGGURAN

Pengangguran merupakan ukuran yang dilakukan jika seseorang tidak

memiliki pekerjaan tetapi sedang berusaha secara aktif dalam empat minggu

terakhir untuk mencari pekerjaan (Kaufman dan Hotchkiss, 1999). Pengangguran

ini bisa terjadi karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan lapangan

kerja yang tersedia. Tingkat pengangguran di Negara Indonesia semakin

bertambah setiap tahunnya, jumlah pengangguran di tahun 2019 tercatat

sebanyak 7,05 juta. Adapun jenis-jenis dari pengangguran antara lain:

1. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

Pengangguran terbuka yaitu tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki

pekerjaan atau sama sekali tidak bekerja. Pengangguran ini terjadi karena

lapangan pekerjaan yang tidak tersedia serta ketidaksesuaian lapangan kerja

dengan latar belakang pendidikan dan keahlian tenaga kerja. Pengangguran


terbuka cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan karena

padahal telah berusaha secara maksimal dan sebagai akibat pertambahan

lowongan pekerjaan yang lebih rendah daripada pertambahan tenaga kerja.

Efek dari keadaan ini dalam suatu jangka yang cukup panjang mereka tidak

melakukan suatu pekerjaan, pengangguran terbuka ini juga dapat terjadi akibat

dari kegiatan ekonomi yang menurun, kemajuan teknologi yang mengurangi

penggunaan tenaga kerja, serta akibat dari kemunduran perkembangan suatu

industry

2. Pengangguran Tersembunyi (Disgiused Unemployment)

Pengangguran tertutup merupakan tenaga kerja yang bekerja pada

perusahaan yang mempekerjakan terlalu banyak pegawai, sedangkan pegawai

yang bekerja tidak sesuai dengan keahliannya atau ketidaksesuaian dengan

latar belakang pendidikannya. Pengangguran tersembunyi ini bisa terjadi karena

tenaga kerja tidak bekerja secara optimal atau produktivitasnya rendah ini

disebabkan karena latar belakang pendidikan, atau pekerjaan tidak sesuai

dengan bakat dan kemampuan pekerja.

D. MASALAH DISTRIBUSI DAN PERPINDAHAN PENDUDUK

Informasi distribusi penduduk mengenai geografis dan laju penduduk yang

tidak merata di beberapa wilayah di Indonesia memungkinkan pemerintah mengatasi

masalah kepadatan penduduk dengan mebuat program-program untuk menurangi

kepadatan penduduk atau juga merealokasikan pembangunan di luar daerah atau

untuk bermukim di tempat lain. Dalam hal ini, perpindahan penduduk tidak hanya

terjadi di internal dalam satu Negara saja melainkan berpindahan penduduk bisa

juga terjadi antar Negara.


Perpindahan penduduk (migrasi) merupakan bagian dari mobilitas penduduk.

Mobilitas penduduk merupakan perpindahan penduduk dari daerah satu ke daerah

yang lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat non permanent (sementara) dan

ada juga mobilitas penduduk permanen (menetap) yang disebut juga migrasi. Pada

dasarnya migrasi penduduk ini terjadi akibat adanya perbedaan kesejahteraan

ekonomi dan kurang meratanya pembangunan antar satu daerah dengan daerah

lain. Penduduk dari daerah yang tingkat kemakmurannya rendah akan pindah ke

daerah yang mempunyai kemakmuran ekonomi yang lebih tinggi.

Adapun faktor pendorong (push factor) migrasi sebagai berikut:

1. Sedikitnya sumber penghasilan atau sumber penghidupan

2. Sedikitnya lapangan pekerjaan

3. Adanya tekanan politik, suku, ras dan agama sehingga menganggu hak asasi

penduduk yang tinggal di daerah asal

4. Adanya alasan pendidikan dan perkawinan

Adapun faktor-faktor penarik (pull factor) migrasi sebagai berikut:

1. Adanya harapan memperbaiki kehidupan di daerah tujuan.

2. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.

3. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan.


DAFTAR PUSTAKA

Widarjono, Agus. 1999. Penduduk dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia: Analisis

Kausalitas. https://journal.uii.ac.id/JEP/article/view/6882/6193. (Diakses pada

tanggal 7 Oktober 2020)

Sunarto. 1983. Permasalahan Penduduk di Indonesia dan Cara-Cara

Pemecahkannya. https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/7569/pdf.

(Diakses pada tanggal 7 Oktober 2020)

Hermawan, Adi Puspita. 2013. Masalah Kependudukan dalam Media.

http://eprints.ums.ac.id/23056/10/2._Naskah_Publikasi_Ilmiah_%28Adi_Puspita_Her

mawan%29.pdf. (Diakses pada tanggal 7 Oktober 2020)

Heryanah. 2015. Ageing Population Dan Bonus Demografi Kedua Di Indonesia.

Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi. 23(2): 1-16. Tercantum pada

https://jurnal.ugm.ac.id/populasi/article/viewFile/15692/10457 (diakses pada tanggal

8 Oktober 2020.)

Alfiah, Ms Ikmal Fitriyani. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Migrasi ke Malaysia. Di Kabupaten Kerinci. http://scholar.unand.ac.id/2838/.

(Diakses pada tanggal 10 Oktober 2020)

Sukmaniar, dkk. 2018. Faktor Pendorong dan Penarikan Migrasi pada Mahasiswa

dari Desa untuk kuliah di Kota Palembang. http://www.ejournal-

pps.unsri.ac.id/index.php/dejos/article/view/25. (Diakses pada tanggal 10 Oktober

2020)

Biz, Andra. 2019. Pengangguran Tersembunyi. https://ardra.biz/topik/pengangguran-

tersembunyi/ (Diakses pada tanggal 10 Oktober 2020)


Anggraeni, Rina. 2019. Angka Pengangguran di Indonesia.

https://ekbis.sindonews.com/berita/1455746/34/angka-pengangguran-di-indonesia-

capai-705-juta-di-agustus-2019 (Diakses pada tanggal 10 Oktober 2020)

Hartono, Trianggono Budi dkk. 2017. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk,

Pendidikan, Upah Minimum dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap

Jumlah Pengangguran di Kabupaten dan Kota Jawa Timur Tahun 2010-2014.

https://e-journal.unair.ac.id/index.php/JIET/article/view/5502 (Diakses pada tanggal

10 Oktober 2020)

Roring, Gaby Dainty Julliet dkk. 2020. Pengaruh Pertumbuhan dan Pendidikan

Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4 Kota di Provinsi Sulawesi Utara.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jpekd/article/view/28967 (Diakses pada

tanggal 10 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai