hanya sebesar 6,7% dari luas wilayah Indonesia. Berikut ini adalah sebaran per
wilayah geografis Indonesia tahun 2002 :
Pulau Jumlah Persentase
Pulau Sumatera 58,557,140 22%
Pulau Jawa 151,591,262 56%
Pulau Bali 4,317,404 2%
Kepulauan Nusa Tenggara 10,645,658 4%
Pulau Kalimantan 16,652,796 6%
Pulau Sulawesi 19,896,951 7%
Kepulauan Maluku 3,131,860 1%
Pulau Papua 5,437,775 2%
Total 270,230,846 100%
2. Pengangguran
Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu keadaan di
mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Penganguran adalah keadaan
dimana orang ingin bekerja namun tidak mendapat pekerjaan.
Jenis-Jenis Pengangguran
a. Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan.
Pengangguran terbuka terjadi karena kurangnya kesempatan kerja yang ada,
tidak mau bekerja atau adanya ketidakcocokan antara lowongan kerja yang
ada dengan latar belakang pendidikan.
b. Setengah Menganggur
Setengah menganggur adalah orang yang pekerjaannya kurang dari 35 jam
per minggu.
c. Pengangguran Terselubung
Pengangguran ini terjadi ketika ada tenaga kerja yang tidak bekerja dengan
maksimal, dalam artian sebenarnya dia bisa melakukan hal yang lebih, tetapi
karena tidak dibutuhkan maka ia menyimpan kemampuannya tersebut.
3. Penyebab Pengangguran
a. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja. Banyaknya
para pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang dimiliki oleh
Negara Indonesia
b. Kurangnya keahliah yang dimiliki oleh para pencari kerja. Banyak jumlah Sumber
daya manusia yang tidak memiliki keterampilan menjadi salah satu penyembab
makin bertambahnya angka pengangguran di Indonesia.
c. Kurangnya informasi, dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk mencari tau
informasi tentang perusahaan yang memilli kekurangan tenaga pekerja.
d. Kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan pekerjaan di kota, dan
sedikitnya perataan lapangan pekerjaan.
e. Masih belum maksimalnya upaya pemerintah dalam memberikan pelatihan untuk
meningkatkan softskill .
f. Budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang membuat para
pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang kerja.
4. Konsep Bekerja dan Menganggur
Dalam konsep Barat Siapa yang dimaksudkan sebagai pekerja adalah
mereka yang bekerja dengan upah atau dipekerjakan oleh orang lain dan
memakan waktu yang kurang lebih penuh waktu dalam waktu seminggu. Berbeda
halnya dengan Masyarakat agraris yang berlaku pada kebanyakan negara sedang
berkembang termasuk Indonesia. the international labor office (ILO) memberikan
tiga aspek untuk diperhatikan untuk mengatakan bahwa seseorang sebagai pekerja
tiga aspek tersebut adalah sebagai berikut :
a. Aspek penghasilan, pekerjaan memberikan penghasilan kepada yang bekerja.
Hasil penghasilan dari 1 pekerjaan adalah menyangkut penghasilan yang
diterima oleh seseorang dengan catatan ia bekerja. Jadi. Sentral dari atas
penghasilan dalam pekerjaan adalah syarat bahwa seseorang mendapatkan
penghasilan tersebut karena bekerja dan bukanlah pada masalah berapa besar
penghasilan tersebut. Dalam hal bekerja untuk diri sendiri aspek penghasilan
tidak boleh dipisahkan dari aspek produksi. Naik turunnya produksi akan diikuti
dengan naik turunnya penghasilan mereka.
b. Aspek produksi, pekerjaan memberikan output. Dalam aspek produksi sangat
memperhatikan hasil dari pekerjaan. Pekerjaan biasanya dinilai dari hasil
karyanya. Demikian juga pada umumnya tindakan ekonomi yang menilai
pekerjaan dari hasilnya dimana tidak hanya untuk pekerja upahan tetapi juga
bagi mereka yang bekerja untuk diri sendiri.
c. Aspek pengakuan, pekerjaan memberikan pengakuan kepada seseorang bahwa
ia terikat dengan sesuatu yang layak bagi hidupnya. Aspek pengakuan dari
pekerja itu sendiri dapat mempengaruhi pilihan seseorang terhadap pekerjaan
kalau pilihan tersebut terbuka baginya.
5. Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Penganggur Terbuka
Di negara maju yang dianggap penganggur terbuka adalah mereka yang
sedang mencari kerja, mereka yang secara aktif mencari pekerjaan. Untuk
menunjukkan bahwa mereka secara aktif mencari kerja mereka mendaftarkan diri
di kantor tenaga kerja selain menyetorkan data diri ke kantor tenaga kerja mereka
juga harus menunjukkan surat lamaran kerja yang telah dibuatnya setiap minggu.
Di indonesia juga ada Departemen Tenaga Kerja yang mempunyai kantor
penempatan tenaga kerja di setiap provinsinya akan tetapi Indonesia tidak bisa
menghitung pengangguran terbuka seperti yang diterapkan di negara-negara barat
karena beberapa alasan yakni:
a. banyak pencari kerja di Indonesia yang akan mendaftarkan diri dengan alasan
bahwa kantor tersebut tidak pernah menempatkan pencari kerja.
b. Banyak pencari kerja yang terdaftar di kantor penempatan tenaga kerja yang
tidak menghapus atau mencoret mamanya Meskipun mereka telah bekerja
alasannya adalah pekerjaan yang mereka peroleh belum sesuai dengan
keahliannya sehingga mereka menganggap dirinya masih sebagai pencari kerja.
Dari 2 alasan tersebut menyebabkan pemerintah tidak bisa menerapkan cara
tersebut untuk menghitung pengangguran bisa kita bayangkan sendiri bagaimana
keadaan pendaftaran seandainya pemerintah membayar pencari kerja selayaknya
di negara maju.
Migrasi dipengaruhi oleh daya dorong satu wilayah dan daya tarik wilayah
lainnya. Daya dorong wilayah menyebabkan orang pergi ke tempat lain, misalnya
karena daerah itu tidak tersedia sumber daya yang memadai untuk memberikan
jaminan kehidupan bagi penduduknya. Adapun faktor pendorong, antara lain :
1. Makin berkurangnya sumber – sumber kehidupan seperti menurunnya daya
dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang – barang tertentu yang
bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau bahan
dari pertanian.
2. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal
3. Adanya tekanan – tekanan seperi politik, agama dan suku sehingga
mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.
4. Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan
5. Bencana alama seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim
kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.
Sedangkan daya tarik wilayah adalah kola satu wilayah mampu atau dianggap
mampu menyediakan fasilitas dan sumber – sumber penghidupan bagi penduduk,
baik penduduk di wilayah itu sendiri maupun penduduk di sekitarnya dan daerah
– daerah lain. Adapun faktor – faktor penarik, antara lain :
Trasnmigrasi
Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari pulau Jawa, Madura, dan
Bali ke pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua Barat dan bahkan
Timor Timur. Program transmigrasi sesungguhnya telah dilaksanakan untuk
pertama kalinya pada masa pemerintahan hindia belanda, yakni pada tahun 1905
dengan latar belakang falsafah dan tujuan utama untuk mencari buruh murah
untuk kepentingan perusahaan perkebunan milik belanda.
Kontribusi transmigrasi terhadap pertumbuhan dan pembangunan wilayah
tujuan perpindahan penduduk cukup signifikan. Melalui transmigrasi, jutaan
potensi sumber daya yang kurang bermakna telah berhasil digali dan
dikembangkan, sekitar 2,2 jutra kepala keluarga atau sekitar 8,8 juta orang miskin
dan penganggur memperoleh secara langsung peluang berusaha dan kesempayan
kerja untuk memenuhi kebutuan dasar hidupnya.
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk ke wilayah perkotaan dari wilayah
pedesaan di sekitarnya, lain provinsi, atau lain pulau. Aliran perpindahan penduduk
2. Dimensi waktu
Migrasi dalam dimensi waktu artinya penduduk pindah ke tempat lain dengan
tujuan menetap dalam wkatu enam bulan atau lebih. Jenis migrasi dalam dimensi
waktu yang paling umum yakni :
1. Migrasi sirkuler, merupakan penduduk pindah ke tempat tetapi tidak bermaksud
menetap di tempat tujuan, Migran sirkuler biasanya adalah orang yang masih
mempunyai keluarga atau ikatan dengan tempat asalnya seperi tukang becak,
kuli bangunan dan pengusaha warung tegal, yang sehari – harinya mencari
nafkah di kota dan pulang ke kampungnya setiap nulan atau beberapa bulan
sekali.
Kriteria Migrasi
Masalah lain yang juga penting dalam hal perpindahan penduduk adalah apa
kriteria seorang agar dia bisa disebut migran. Dalam hal ini dikenal migrasi seumur
hidup, migrasi risen dan migrasi total.
1. Migrasi seumur hidup, dikatakan migrasi seumur hidup jika seseorang bertempat
tinggal pada saar pengumpulan data berbeda dengan tempat tinggalnya pada
waktu mereka lahir
2. Migrasi risen, dikatakan migrasi risen jika tempat tinggal sesorang pada saat
pengumpulan data berbeda dengan tempat tinggalnya pada waktu lima tahun
sebelumnya
3. Migrasi total, dikatakan migrasi total jika seseorang pernah bertempat tinggal
yang berbeda dengan tempat tinggal pada waktu pengumpulan data.
DAFTAR PUSTAKA