Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TEORI PEMBANGUNAN MPWK UGM

Respon terhadap Pendapat Todaro, M.P dan Stephen C. Smith


tentang Karakteristik Negara Berkembang

Nama : Sahebat Noviyanto Saputro


NIM : 21/484832/PTK/14037

Pendapat Todaro, M.P dan Stephen C. Smith tentang Tujuh Karakteristik Negara
Berkembang

1. Standar hidup dan produktivitas yang lebih rendah


Respon:
Standar hidup adalah kemampuan ekonomi untuk menghasikan barang dan jasa yang
digunakan konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhanya, dan dapat diukur dengan
melihat rata rata produk domestik bruto riil per kapita dan disesuaikan dengan daya beli
(BPS,2015). Jika dilihat dari PDB riil per kapita, Indonesia masih tergolong rendah
dibandingkan negara maju, sehingga karakteristik ini sesuai dengan keadaan Indonesia yang
masih disebut sebagai negara berkembang. Produktivitas penduduk Indonesia juga masih
rendah jika dilihat dari lapangan pekerjaan, masih banyak pencari kerja walaupun warga
negara kita didominasi usia produktif. Hal ini justru menyebabkan beban bagi negara, alih alih
membantu negara untuk meningkatkan pendapatan dalam hal ekonomi.

2. Tingkat modal manusia lebih rendah


Respon:
Tingkat modal manusia menurut Todaro dan Stephen diukur dengan melihat kualitas
Pendidikan, Kesehatan, dan Ketrampilan. Kualitas Kesehatan negara Indonesia masih
tertingkal dari negara maju, hal ini dapat kita alami langsung dari banyaknya kasus antrean
pasien, program Kesehatan yang masih belum dapat menjangkau semua lapisan masyarakat
terutama pada daerah terpencil dan ekonomi rendah. Pada pademi Covid-19 Indonesia juga
masih kesulitan menangani covid, jika hanya dibatasi dalam aspek kualitas kesehatan, maka
dapat dilihat dari jumlah ketersediaan rumah sakit yang sangat terbatas untuk pasien covid
dan juga angka kematian yang tinggi. Kualitas Pendidikan Indonesia juga masih tertinggal dari
negara maju, banyak survey yang menyebut Indonesia berada di posisi bawah. Baik dari
sistem kurikulum yang masih kuno, biaya Pendidikan yang tidak merata, dan juga masih
banyak masalah lain di Pendidikan.

3. Tingkat ketimpangan dan kemiskinan absolut yang lebih tinggi


Respon:
Indonesia memiliki ketimpangan yang tinggi, dapat dilihat dari banyaknya penduduk
miskin di Indonesia tapi setiap tahun terdapat tokoh yang selalu masuk dalam nominasi ‘orang
terkaya’. Ketimpangan ini tidak hanya pendapatan kalangan ekonomi bawah yang tidak
bertumbuh, namun kalangan ekonomi atas yang dengan cepat bertumbuh pendapatanya jika
kita lihat dari media – media mainstream yang memberitakan tokoh – tokoh ‘orang terkaya’.
Kemiskinan absolut di Indonesia juga masih tinggi dibandingkan negara maju, Indonesia
masih terdapat kasus – kasus busung lapar dan mal-nutrisi, yang merupakan salah satu
pertanda dari kemiskinan absolut karena tidak dapat memenuhi kebutuhan yang paling dasar
dari manusia, yaitu pangan.

4. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi


Respon:
Angka kelahiran atau pertumbuhan penduduk Indonesia jika dibandingkan dengan negara
maju memang masih tinggi, namun sebagian masyarakat sudah memiliki kesadaran untuk
mengikuti program pengendalian pertumbuhan penduduk, yaitu Keluarga Berencana. Di sisi
lain, pertumbuhan penduduk di Indonesia juga memiliki potensi umur produktif yang banyak,
namun perlu program yang dapat membuat umur produktif ini menjadi produktif dalam hal
ketrampilan kerja dan memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia.

5. Fraksionalisasi sosial yang lebih besar


Respon:
Indonesia memiliki ratusan suku yang tersebar di ribuan pulau yang ada di Indonesia, hal
ini membuat keadaan Indonesia sangat beragam, baik dari segi budaya, bahasa hingga sosial.
Pembangunan di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi perbedaan – perbedaan ini, namun
untuk saat ini Pemerintah dirasakan mulai membangun semua kelompok masyarakat, tidak
hanya fokus di pulau Jawa. Pembangunan di pulau Papua dan Indonesia Timur, wilayah –
wilayah pinggiran Indonesia adalah beberapa contoh yang dilakukan. Perbedaan sosial etnis
dan budaya ini juga selalu dijadikan rujukan oleh negara lain dalam hal memelihara kerukunan
antar etnis dan budaya.
6. Jumlah penduduk di pedasaan lebih besar namun memiliki tingkat migrasi desa-kota yang
lebih cepat
Respon:
Kondisi di Indonesia memperlihatkan jumlah penduduk di Indonesia lebih besar dari
jumlah penduduk di perdesaan. Hal ini disebabkan juga banyak migrasi dari desa menuju kota,
efek migrasi ini menyebabkan pertumbuhan kota yang sangat cepat, di sisi lain kondisi
perdesaan yang ditinggalkan menjadi lambat untuk bertumbuh.

7. Tingkat industrialisasi dan ekspor yang lebih rendah


Respon:
Tingkat industrialisasi di Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertumbuh, banyak
daerah bahkan sudah memiliki Kawasan industrinya masing – masing, dan pemerintah
semakin memudahkan investor untuk menanamkan modalnya di bidang industri. Namun
Sebagian besar industri besar yang ada adalah perusahaan multinasional atau perusahaan
yang berbasis impor, seperti perakitan kendaraan dan elektronik. Jika dibandingkan dengan
luas wilayah dan banyak penduduk, presentase industri ini sebenarnya masih kurang. Ekspor
Indonesia juga masih tergolong rendah jika dibandingkan negara – negara maju, Indonesia
masih tergantung oleh impor alih alih mencukupi kebutuhan dalam negeri sendiri tanpa impor.

8. Kondisi geografis yang menghambat


Respon:
Kondisi geografis yang merupakan negara kepulauan yang luas jelas menjadi salah satu
faktor penghambat pembangunan. Butuh lebih banyak biaya untuk menyalurkan kebutuhan
akomodasi yang digunakan untuk pembangunan di wilayah seluruh Indonesia agar merata.
Indonesia juga merupakan negara dengan ancaman bencana yang tinggi, mulai dari tanah
longsor, gunung berapi, gempa, tsunami, dan bencana alam yang jika tidak dimitigasi akan
menyebabkan kerugian yang besar bagi Indonesia, tidak hanya material tapi juga nyawa.
Namun dibalik semua faktor penghambat, kondisi geografis Indonesia juga memiliki potensi
yang luar biasa.

9. Pasar yang terbelakang


Respon:
Kondisi pasar di Indonesia masih belum optimal. Mata uang negara ini masih lemah
dengan nilai tukar asing, terlebih kondisi negara yang tidak stabil sangat mempengaruhi
keadaan pasar. Infrastruktur pasar di Indonesia juga masih banyak yang belum standar dan
kurang fasilitas yang melancarkan kegiatan perdagangan. Perbankan dan asuransi walaupun
sudah dikenal dan digunakan oleh sebagian besar warga negara, namun masih terjadi kasus
– kasus yang melibatkan perbankan dan asuransi, seperti kredit macet, bank yang bangkrut,
dan asuransi bodong berkedok investasi. Hukum terkait pasar, perbankan, dan asuransi di
Indonesia masih belum membuat jera kasus – kasus tersebut.

10. Dampak kolonialisasi yang tersisa dan hubungan internasional yang tidak setara
Respon:
Dampak kolonialisasi pada jaman dahulu menurut saya sudah tidak bisa dijadikan alasan
sebagai faktor penghambat kemajuan bangsa. Di era globalisasi seuatu negara yang merdeka
seharusnya sudah bisa memilih sendiri arah langkah untuk kemajuan negara itu. Indonesia
yang dijajah Belanda 3,5 abad dan Jepang 3,5 tahun memang memiliki banyak peninggalan
namun tidak semuanya bersifat merugikan, terdapat peninggalan infrastruktur yang sampai
sekarang dapat kita manfaatkan. Kualitas SDM yang rendah karena sistem pendidikan yang
menganut warisan kolonial juga sudah tidak relevan, karena semua warga negara berhak
untuk memperoleh Pendidikan dan kurikulum Pendidikan setiap tahun juga mengalami revisi
– revisi yang tidak ada hubunganya dengan warisan kolonialisasi. Indonesia masih tidak setara
dalam hubungan dengan negara lain, masih banyak hal yang kita adopsi dari negara lain,
bukan sebaliknya. Masalah perjanjian terkadang Indonesia juga masih dibawah tekanan,
seperti saat Indonesia dipaksa untuk mengikuti peraturan tentang ekspor sawit. Pinjaman dari
luar negeri juga mempengaruhi kekuatan Indonesia dalam hubungan luar negeri.

Penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa sepuluh karakteristik negara berkembang (menurut
Todaro, M.P dan Stephen C. Smith) masih relevan dengan keadaan Indonesia saat ini.
Perubahan – perubahan yang dilakukan Indonesia dari tahun ke tahun masih dirasa belum cukup,
perlu akselerasi yang lebih cepat dengan tujuan yang pasti.

Anda mungkin juga menyukai