Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENGANGGURAN TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah
Dasar-Dasar Ilmu Sosial yang diampu oleh:
Alifi Nur Prasetia Nugroho, M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Dimas Ario Bimo Putro (19406241027)
2. Destiana Nur Rahayu (19406241018)
3. Lutfi Dwi Pramesti (19406244020)
4. Nashiruddin Abdul Aziz (19406241046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dan terimakasih kami sampaikan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah-Nya kami dapat
mengerjakan makalah “Pengaruh Pengangguran Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” dengan baik dan diwaktu yang
tepat.
Tujuan dari penulisan makalah Pengangguran Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia adalah untuk memenuhi tugas
dari Bapak Alifi Nur Prasetia Nugroho, M.Pd. pada mata kuliah
Dasar-Dasar Ilmu Sosial.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
turut membantu terlibat dalam penyusunan makalah ini baik
sumber penulisan maupun menyumbangkan ide penyusunan
makalah. Oleh karena itu, ktitik dan saran yang bersifat
membangun dari Bapak/Ibu Saudara(i) pembaca sangat kami
harapkan untuk memperbaiki kesalahan pada makalah ini
sebagai pembelajaran yang lebih baik.
Demikian kata pengantar dari kami penulis, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan
terimakasih atas perhatiannya.

Yogyakarta, 13 September
2019

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 3

BAB II PEMBAHASAN 3
A. 3
B. 5
C. 7

BAB III PENUTUP 11


A. Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki
ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia juga
merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah sehingga
menarik perhatian para bangsa penjajah. Saat ini Indonesia berumur 74 tahun,
namun masih banyak masalah yang selalu saja menghantui bangsa ini beberapa
diantaranya adalah korupsi, kemiskinan, pengangguran, dan moral bangsa.

Masalah terbesar bangsa ini ialah kemiskinan. Kemiskinan seakan menjadi


sebuah hantu yang selalu menghantui bangsa ini. Tersebar dari berbagai sudut di
Indonesia, namun kalanya hal tersebut sering diacuhkan dan tidak mendapat
tanggapan yang serius dari berbagai pihak terutama pemerintah. Pemerintah tidak
menyoroti adanya masalah ekonomi yang menggerogoti bangsa Indonesia
sehingga pertumbuhan dan perkembangan negera ini menjadi stagnan atau tidak
berkembang. Kemiskinan sendiri tidaklah beridiri sendiri, melainkan adanya
faktor pendukung yang membentuk suatu kemiskinan seperti : kurangnya
pendidikan, mindset yang tidak berkembang, dan keengganan untuk melakukan
suatu usaha.

Faktor pendukung kemiskinan merupakan efek yang timbul dari lingkungan


internal ataupun eksternal yang terdapat masyarakat, dan apabila hal itu tidak
ditanggapi maka akan memberikan dampak yang akan membuat masyarakat tetap
terjebak pada permasalahan yang sama.

Perkembangan masyarakat yang tidak dinamis itu diakibatkan oleh produk


yang dihasilkan dari kemiskinan itu sendiri, misalnya tingginya angka
pengganguran, meroketnya kriminalitas yang terjadi, meningkatnya jumlah anak
yang putus sekolah, dan pemerintah yang apatis terhadap kemiskinan bangsanya
sendiri.

Rumusan Masalah :

1. Apa saja faktor yang mempengaruhi pengangguran ?

2.bagaimana dampak pengangguran bagi pertumbuhan ekonomi ?

3. Bagaimana tindakan dari pemerintah untuk mengatasi pengangguran ?

1. Faktor yang mempengaruhi pengangguran

Pengangguran adalah seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja


dan secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya 1. Maka secara
tidak langsung, seseorang yang masih menganggur belum bisa membiayai
kebutuhan hidupnya sendiri. Oleh sebab itu, pengangguran dapat menyebabkan
masalah sosial di kalangan masyarakat karena seseorang yang tidak memiliki
pekerjaan mereka tidak memperoleh gaji sehingga kebutuhan hidup mereka
masih ditanggung oleh pemerintah.

Indonesia merupakan negara di kawasan Asia Tenggara yang tergolong ke


dalam negara berkembang. Indonesia memiliki banyak tantangan dalam
menghadapi masalah pengangguran. Jumlah pengangguran di Indonesia masih
tergolong tinggi karena dihampir seluruh wilayah Indonesia, masalah sosial yang
paling banyak terjadi adalah pengangguran.

Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS), jumlah penduduk Indonesia


1
Sadono, Sukirno. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi III. ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004 ). Hal.
28
pada tahun 2019 sebanyak 266,91 juta jiwa. Dengan kepadatan penduduk
terbesar berada di pulau Jawa. Maka dapat disimpulkan bahwa di wilayah
Indonesia yang paling banyak terdapat pengangguran adalah kawasan pulau
Jawa. Ini dapat dilihat dari sulitnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan di
pulau Jawa. Akibat dari jumlah lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan
banyaknya tenaga kerja.

Masalah pengangguran yang terjadi di Indonesia ini disebabkan oleh


beberapa faktor. Dengan demikian, faktor - faktor penyebab pengangguran,
adalah:

A. Upah yang tidak sesuai


Menurut Mankiw (2000:154), upah merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat pengangguran sehingga besar kecilnya upah yang di
tetapkan oleh pemerintah sangat berpengaruh terhadap tingkat pengangguran
yang ada. Seseorang yang bekerja disebuah perusahaan mengharapkan upah
yang sesuai. Namun, banyak perusahaan memberikan upah jauh di bawah
standar upah minimal yang sudah ditentukan. Sehingga membuat para pencari
kerja memilih untuk menunggu lapangan pekerjaan yang lebih baik lagi.
B. Jumlah pertumbuhan penduduk yang tinggi
Menurut Dumairy (1996:68), jumlah pertumbuhan penduduk yang tinggi
memperkecil pendapatan perkapita dan menimbulkan masalah ketenagakerjaan.
Padahal Indonesia merupakan negara keempat dengan pertumbuhan penduduk
terbesar di dunia. Hal inilah yang menyebabkan banyak terjadi masalah
pengangguran di Indonesia. Namun, pemerintah sedang mencanangkan program
Keluarga Berencana (KB) diberbagai wilayah pedalaman di Indonesia guna
menekan jumlah pertumbuhan penduduk sebagai solusi
C. Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia
Kurangnya lapangan pekerjaan biasanya terjadi akibat dari
tingginya angka pertumbuhan penduduk di suatu wilayah. Semakin tinggi
angka pertumbuhan penduduk maka akan semakin tinggi juga angka
persaingan dalam mencari pekerjaan. Padahal banyaknya lapangan
pekerjaan tidak sebanyak jumlah para pencari kerja. Hal ini akan
mengakibatkan seseorang yang tidak memiliki ketemampuan atau
keterampilang yang mumpuni kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.
D. Minimnya keahlian yang dimiliki
Di Indonesia terdapat beberapa macam bentuk sekolah yang
mengajarkan keahlian tertentu, contohnya : Sekolah Mengengah Kejuruan
(SMK) dan Kelas Khusus Olaharaga (KKO). Sekolah - sekolah ini memberikan
sistem pembelajaran yang berbeda dengan sekolah pada umumnya.
Berbeda dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), di SMK para siswa
lebih banyak melakukan pratik daripada teori. Mereka dituntut untuk
memiliki keterampilan yang lebih karena setelah lulus dari SMK mereka
langsung siap kerja. Beberapa contoh jurusan yang terdapat di SMK, yaitu
teknik mesin, teknik otomotif, tata boga, dan tata busana.
Sementara itu, Kelas Khusus Olaharaga ( KKO) berisi anak - anak yang
memiliki kemampuan istimewa di bidang keolahragaan. Sekolah - sekolah
yang menyediakan KKO disistem pendidikannya biasanya termasuk sekolah
unggulan pemenang kejuaraan keolahragaan di daerah ataupun secara
internasional. Di sekolah biasanya para siswa diberi pelatihan untuk menjadi
atlet yang bisa mewakili Indonesia.
Namun, masih banyak anak - anak Indonesia yang malas untuk masuk
di SMK ataupun berlatih untuk dapat masuk di Kelas Khusus Olahraga (KKO)
karena tuntutan pembelajaran dan prestasi yang lebih dari sekolah reguler
seperti di SMA. Hal ini yang menyebabkan kurangnya keahlian yang dimiliki
sumber daya manusia Indonesia padahal keahlian istimewa sangat
dibutuhkan di dunia kerja.
E. Kurangnya informasi yang diperoleh
Jaringan internet saat ini sangat mudah diakses dimanapun dan
kapanpun. Namun, masih banyak wilayah terpencil di Indonesia yang
kesulitan mendapatkan akses internet, seperti di Papua, Flores, dan
Lombok. Hal inilah yang membuat banyak orang di daerah terpencil pergi
ke kota - kota besar untuk mencari pekerjaan.

Namun, orang - orang dari daerah hanya sedikit yang bisa


mengoperasikan internet karena kurangnya pengetahuan. Akibatnya mereka
akan kesulitan untuk mendapatkan informasi tentang lembaga, perusahaan,
ataupun juga usaha - usaha kecil yang membutuhkan pekerja tambahan.
Sehingga kasus ini dapat disimpulkan bahwa kurangnya informasi mengenai
lapangan pekerjaan menimbulkan masalah pengangguran.
F. Kurang meratanya lapangan pekerjaan
Di Indonesia biasanya seseorang akan pergi mencari keberuntungan ke kota
untuk mencari pekerjaan. Alasan mereka melakukan hal tersebut karena di
daerah mereka di pedesaan biasanya tidak ada lapangan pekerjaan, misalkan ada
biasanya hanya berupahkan beberapa ribu saja. Tidak seperti di kota yang
upahnya sangat besar. Padahal banyaknya lapangan pekerjaan di kota dan
sedikitnya perataan lapangan pekerjaan akan memunculkan masalah baru, yaitu
terjadi kepadatan penduduk di suatu daerah dan munculnya persaingan sosial.
Persaingan sosial inilah yang membuat terjadinya kesejangan sosial yang tinggi
antara si Miskin dan si Kaya.
G. Kurangnya pelatihan tentang softskills
Softskills adalah seperangkat kemampuan yang digunakan untuk
berinteraksi dengan orang lain. Softskills memuat komunikasi efektif, berpikir
kreatif dan kritis, membangun tim, serta kemampuan lainnya yang terkait
kapasitas kepribadian individu. Namun, masih belum maksimal nya upaya
pemerintah dalam memberikan pelatihan untuk meningkatkan softskills sehingga
mengakibatkan hanya sedikit masyarakat Indonesia yang tidak hanya memiliki
hardskills mumpuni tapi memiliki softskills yang baik juga.
F. Kepribadi malas yang melekat
Masyarakat Indonesia masih memiliki tingkat kemalasan yang tinggi. Ini
dapat dilihat dari banyaknya kejadian yang sering terjadi di masyarakat,
contohnya masih banyak keterlambatan waktu akibat dari karakter masyarakat
Indonesia yang suka membuang - buang waktu. Budaya malas yang masih
menjangkit para pencari kerja di Indonesia membuat para pencari kerja mudah
menyerah dalam mencari peluang kerja. Sehingga mengakibatkan muncul
banyak pengangguran di kalangan masyarakat.

2. Dampak pengangguran bagi pertumbuhan ekonomi

Menurut Sukirno (2006) terjadinya pengangguran dapat digolongkan kepada


empat jenis, yaitu :

1. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang wujud apabila ekonomi


telah mencapi kesempatan kerja penuh.

2. pengangaguran siklikal adalah pengangguran yang disebabkan perkembangan


ekonomi yang sangat lambat atau kemorosotan kegiatan ekonomi.

3. Pengangguran struktural, terjadi karena adanya perubahan dalam struktur


atau komposisi perekonomian.

4. Pangangguran teknologi, ditimbulkan oleh adanya pengantian tenaga manusia


oleh mesin-mesin dan bahan kimia yang disebabkan perkembangan teknologi.

Oleh karena itu, dampak buruk terjadinya pengangguran bagi pertumbuhan


ekonomi (Samuelson, h. 326) adalah :

a. Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat meminimumkan tingkat


kesejahteraan yang mungkin dicapainya. Pengangguran menyebabkan output
aktual yang dicapai lebih rendah dari atau dibawah output potensial. Keadaan ini
berarti tingkat kemakmuaran masyarakat yang di capai adalah lebih rendah dari
tingkat yang akan dicapainya.

b. Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang,


pengangguran yang disebabkan oleh rendahnya tingkat kegiatan ekonomi, pada
gilirannya akan menyebabkan pendapatan pajak yang diperoleh pemerintah
akan menjadi sedikit. Dengan demikian tingkat pengangguran yang tinggi akan
mengurangi kemampuan pemerintah dalam menjalankan berbagai kegiatan
pembangunan.

c. Pengangguran yang tinggi akan menghambat, dalam arti tidak menggalakkan


pertumbuhan ekonomi. Keadaan ini jelas bahwa penganggurantidak akan
mendorong perusahaan untuk melakukan investasi di masa yang akan datang.

1.

Anda mungkin juga menyukai