Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PANCASILA

“PERAN MAHASISWA DALAM MEMBANGUN NEGARA DI BIDANG


EKONOMI DALAM INDONESIA YANG BERKEADILAN”

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Dyah Listyarini, S.H., M.H, M.M

Disusun Oleh Kelompok 4:

1. Mariska Amaliya. I (0067)


2. Widia Puja Putri. D (0078)
3. Agnes Dewi Anjan i (0079)
4. Fahmi Utaminingsih (0080)
Kelas: B1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah, untuk memenuhi tugas pertama kami pada mata kuliah Pancasila yang
bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang Pengorganisasian.

Makalah ini disusun untuk dijadikan pembelajaran Ilmu Pancasila. Rangkaian-


rangkaian materi ini yang diharapkan dapat membantu para pembaca dapat
mengerti bab peran mahasiswa dalam membangun negara di bidang ekonomi
dalam indonesia yang berkeadilan ini. Saya juga berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan bagi kami dan juga pembacanya.

Demikian hasil makalah yang kami buat tentang peran mahasiswa dalam
membangun negara di bidang ekonomi dalam indonesia yang berkeadilan yang
berbentuk makalah ini. Saya berharap tulisan ini bisa menambah ilmu
pengetahuan kita .

Kami sadar, bahwa dalam makalah ini banyak sekali kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
diharapkan demi perbaikan yang semestinya pada makalah ini sangat kami
harapkan pada semua pihak yang berkenan memperhatikan isi dan penulisannya.

Semarang, 21 Oktober 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................

1.1 Latar Belakang .....................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................
1.1 Tujuan Penulisan .................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................

2.1 Problema Ekonomi yang Dihadapi Indonesia .....................................


2.2 Upaya Pemerintah Mengatasi Permasalahan Ekonomi Indonesia .......
2.3 Peran Mahasiswa Membangun Negara dalam Bidang Ekonomi .........

BAB 3 PENUTUP...........................................................................................

Kesimpulan .............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja problema ekonomi yang dihadapi indonesia?
2. Apa yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan
ekonomi di Indonesia?
3. Apa peran mahasiswa dalam membangun negara dalam bidang ekonomi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Apa saja problema ekonomi yang dihadapi indonesia?
2. Apa yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi
di Indonesia?
3. Apa peran mahasiswa dalam membangun negara dalam bidang ekonomi
BAB II

PEMBAHASAN

3.3 Problema Ekonomi yang Dihadapi Indonesia

Mengemban status negara berkembang, Indonesia menghadapi berbagai


macam problema.
Satu diantaranya adalah kemiskinan yang dapat dikatakan sebagai
masalah tersulit yang harus dihadapi segenap bangsa Indonesia. Masalah ini
seolah-olah sudah tidak dapat dibendung lagi oleh masyarakat. Secara
harafiah, kemiskinan dapat dikonotasikan sebagai suatu kondisi
ketidakmampuan baik secara individu, keluarga, maupun kelompok sehingga
kondisi ini rentan terhadap timbulnya permasalahan sosial. Karena dengan
ketidakmampuan tersebut seringkali masyarakat miskin akan sulit memenuhi
kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan
kesehatan.
Tidak hanya mengalami keterbatasan dalam bidang ekonomi tetapi juga
mencakup moral sehingga banyak masyarakat miskin yang terkucilkan dan
tidak mampu untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Kemiskinan, moral, dan
pendidikan seperti 3 hal yang saling berhubungan dalam segitiga. Tanpa
pendidikan, masyarakat akan sulit mendapatkan pengetahuan dan keahlian
sehingga tidak cukup bermoral. Orang yang tidak cukup bermoral akan sulit
mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak sehingga terjadilah
kemiskinan. Sedangkan untuk memperoleh pendidikan membutuhkan banyak
biaya sehingga masyarakat miskin kebanyakan tidak berpendidikan.
Masyarakat yang seperti inilah yang menyebabkan terjadinya pengangguran
dimana-mana.
2.2 Upaya Pemerintah Mengatasi Permasalahan Ekonomi Indonesia

Ekonomi merupakan bidang terpenting yang harus mendapatkan


perhatian khusus dari pemerintah. Berbagai upaya dalam bidang ekonomi pun
sudah dilakukan oleh pemerintah mulai dari program sekolah gratis, bantuan
sosial, jaminan kesehatan, dan pasar murah, serta program-program lainnya
dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Setuju tidak setuju,
adalah fakta bahwa pemerintah telah mampu memberikan kontribusi pada
kesejahteraan rakyat melalui pengelolaan perekonomian secara berhati-hati.
Meskipun begitu, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Di
bidang ekonomi, pertumbuhan disertai dengan melebarnya kesenjangan.
Kesenjangan terjadi terutama karena kelompok kelas menengah ke atas
mengalami peningkatan kesejahteraan lebih cepat dibanding kelompok kelas
menengah ke bawah. Akibatnya peningkatan kinerja ekonomi juga
menimbulkan ketimpangan yang semakin besar.

2.3 Peran Mahasiswa Membangun Negara dalam Bidang Ekonomi

Seluruh masyarakat dan generasi muda wajib ikut serta membangun


perekonomian Bangsa ini. Soekarno pernah mengatakan “Berikan aku
sepuluh pemuda maka akan aku guncangkan seluruh dunia”. Ungkapan
tersebut menunjukkan bahwa generasi mudalah yang akan membawa
kemajuan suatu Negara melalui gagasan, ide, semangat dan kreativitas
mereka. Mahasiswa dari generasi Soekarno-Hatta pada tahun 1920-an, adalah
pemikir-pemikir yang meletakkan dasar ideologi nasiolnalisme bagi bangsa
Indonesia di kemudian hari. Nasionalisme merupakan fokus dari keseluruhan
ideologi yang digagaskan oleh mahasiswa 1910-1930-an. Hingga pada era
1960-an peran mahasiswa meningkat tajam. Hal ini menunjukkan besarnya
peran mahasiswa dalam pembangunan negara tidak terkecuali pada bidang
ekonomi. Contohnya, mahasiswa dapat berwirausaha sehingga dapat
menghasilkan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Pemuda Indonesia perlu
ditanamkan dan dikembangkan jiwa kewirausahaannya (Entrepeneur Skill).
Dengan penanaman entrepeneur skill sejak dini, pemuda Indonesia mampu
mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Namun saat ini cukup banyak mahasiswa yang dalam kehidupannya,
tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik dan telah
meninggalkan amanah dan tanggung jawabnya sebagai kaum terpelajar, lebih
suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin yang “hedonisme”
tanpa peduli tentang perubahan di negeri ini. Padahal kondisi perekonomian
Indonesia saat ini sedang mengalami fluktuasi dan membutuhkan
mahasiswanya untuk berpartisipasi. Mahasiswa sebagai generasi muda dan
kaum intelektual dituntut agar dapat berpikir kritis untuk membangun
perekonomian Indonesia agar lebih berkembang dan maju. Mahasiswa dapat
berkontribusi dan berperan lebih besar dalam hal ini, bukan hanya dengan
menuntut pemerintah seperti demo yang berakhir rusuh tetapi juga ikut turun
tangan dalam menuangkan pikiran dan keahliannya. Banyak hal yang dapat
dilakukan oleh mahasiswa apabila mereka memiliki pikiran-pikiran kreatifnya
sehingga dapat menjadi solusi masalah ekonomi yang ada. Misalnya,
mahasiswa Ilmu Budaya dapat memanfaatkan kekayaan budaya Indonesia
sebagai modal yang dapat dikembangkan menjadi sumber ekonomi nasional
berupa wisata budaya atau pariwisata. Kemudian mahasiswa teknik dapat
mengembangkan teknologi yang sudah ada atau bahkan menciptakan yang
belum ada di Indonesia sehingga mampu meningkatkan produktivitas dunia
industri. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri
akan semakin penting, semakin tinggi perkembangan teknologi maka
semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Dalam
perekonomian Indonesia sektor sumber daya alam masih menjadi tumpuan,
peran pemuda untuk megoptimalisasikan eksistensi sumber daya alam (SDA)
yang memadai sangat dibutuhkan pula. Karena sejauh ini Indonesia belum
mampu mengoptimalkan sumber daya alam yang ada menjadi sebuah insentif
dan bernilai ekonomi bagi kemajuan negara. Sebagai contoh, mahasiswa
MIPA dapat mencoba berbagai penelitian dan dapat menciptakan inovasi-
inovasi baru mengenai bahan dan mencari energi alternatif yang dapat
membantu keterjangkauan bagi kalangan masyarakat yang kurang mampu,
serta masih banyak lagi yang dapat dilakukan mahasiswa di bidangnya
masing-masing.
Di sisi lain, mahasiswa juga harus memiliki tanggung jawab moral,
tanggung jawab sosial dan etika baik yang sesuai dengan Pancasila sehingga
kelak akan lebih berpotensi untuk membangun negara yang lebih demokratis
dan maju. Oleh sebab itu, perlu adanya suatu bimbingan seperti pendidikan
karakter atau kegiatan yang dapat mendorong kreativitas dan potensi mereka
agar dapat diwujudkan. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat
menjadi generasi harapan bangsa demi masa depan yang lebih baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya diharapkan Mahasiswa sebagai generasi muda
dan kaum intelektual dituntut agar dapat berpikir kritis untuk membangun
perekonomian Indonesia agar lebih berkembang dan maju. Banyak hal yang
dapat dilakukan oleh mahasiswa apabila mereka memiliki pikiran-pikiran
kreatifnya sehingga dapat menjadi solusi masalah ekonomi yang ada.
Di sisi lain, Mahasiswa juga harus memiliki tanggung jawab moral,
tanggung jawab sosial dan etika baik yang sesuai dengan Pancasila sehingga
kelak akan lebih berpotensi untuk membangun negara yang lebih demokratis
dan maju. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menjadi generasi
harapan bangsa demi masa depan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai