Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“TANTANGAN PERENCANAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DINEGARA


MUSLIM”

Mata Kuliah : Ekonomi Pembangunan Islam

Dosen Pengampuh : Indra Nola, ME

Di susun oleh :
 Aini zafira
 Khalifah Nur Jannah
 M Ibrezno vauzan

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt.yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " TANTANGAN
PERENCANAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DINEGARA MUSLIM “dengan
tepat waktu. Tak lupa pula Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Nabi
Muhammad Saw., keluarga, sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman. Kami juga
menyampaikan terima kasih kepada Ibu Indra Nola, ME selaku dosen pengampu mata kuliah
Pembangunan islam yang telah memberikan tugas ini dan membimbing kami hingga dapat
menyelesaikannya dengan baik.
Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan referensi dan pengarahan
berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Tentunya kami menyadari
bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusanan makalah ini. Maka dari itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar kami bisa lebih
baik lagi kedepannya. Selanjutnya jikalau di dalam makalah ini terdapat kebenaran dan kegunaan
semua itu berasal dari Allah Swt., sebaliknya jika di dalamnya terdapat ketidaksempurnaan maka
semuanya karna kekurangan dan keterbatasan kami sendiri.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang membaca.

Kendari, 03 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................i
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. problematika dalam pembangunan ekonomi...........................................................................................3
B. Strategi Perencanaan Dalam Mengatasi Masalah-Masalah Pembangunan..............................................5
C. Menjelaskan Hambatan Yang Terjadi Dalam Upaya Mngtasi Masalah-Masalah Pembangunan
Ekonomi....................................................................................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................................................................16
B. Saran

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945 dan dari saat itulah bangsa
Indonesia memulai pembangunan yang sebenarnya. Tujuan dari pembangunan yaitu tidak
lain adalah menyejahterakan rakyat atau menjadi lebih baik dari sebelumnya. Indonesia
terdiri dari pulau-pulau besar maupun kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dan
terdiri dari bermacam-macam suku dan kebudayaan. Tidaklah mudah bangsa Indonesia
melaksanakan pembangunan dengan keadaan yang beranekaragam. Tentu pembangunan
tersebut harus disesuaikan dengan keadaan wilayah dimana pembangunan itu dilaksanakan.
Penduduk Indonesia berjumlah 200 juta jiwa lebih, kekayaan alam melimpah ruah yang
terbentang diseluruh nusantara. Hal ini merupakan suatu modal yang sangat penting bagi
pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Sumber daya manusia di Indonesia sangatlah besar
dan sangat mendukung keberhasilan pembangunan. Rakyat Indonesia belum merasa sejahtera
meskipun sumber daya alam yang dimilki bangsa sangat besar. Sepertinya tujuan-tujuan
pembangunan belum tercapai dan masih banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia. Pembangunan juga belum merata diseluruh pelosok tanah air, masih banyak
daerah-daerah terutama diluar Jawa yang membutuhkan perbaikan fasilitas-fasilitas yang
dibutuhkan. Pembangunan memeng perlu tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Kegagalan pembangunan tidak hanya disebabkan
oleh karut-marutnya pelaksanaan pembangunan di lapangan, melainkan dimulai dari
hulunya. Hal tersebut tidak kita sadari dapat menyebabkan ketidaklancaran pembangunan

B. Rumusan masalah
a) Jelaskan tentang problematika dalam pembangunan ekonomi?
b) Jelaskan Strategi Perencanaan Dalam Mengatasi Masalah-Masalah Pembangunan?
c) Jelaskan tentang Menjelaskan Hambatan Yang Terjadi Dalam Upaya Mngtasi Masalah-
Masalah Pembangunan Ekonomi?

1
C. Tujuan penulisan
a. Agar penulis dan pembaca mengetahui tentang problematika dalam pembangunan
ekonomi
b. Jelaskan Agar penulis dan pembaca mengetahui tentang Strategi Perencanaan Dalam
Mengatasi Masalah-Masalah Pembangunan
c. Agar penulis dan pembaca mengetahui tentang Menjelaskan Hambatan Yang Terjadi
Dalam Upaya Mngtasi Masalah-Masalah Pembangunan Ekonomi?

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. problematika dalam pembangunan ekonomi
Geografi Indonesia sangat luas dan terdiri dari ribuan pulau dengan sarana komunikasi dan
pengangkutan yang belum sempurna. Hal ini mengakibatkan banyaknya hambatan dalam
pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Kemudian keadaan rakyat, yang menjadi sarana
penerangan dan penyuluhan, masih sangat heterogen dengan kondisi sosial ekonomi dan tingkat
pendidikan serta kecerdasan yang masih sangat terbatas. Keterikatan sebagian besar rakyat pada
tradisi dan kondisi lingkungan juga merupakan hambatan untuk mengadakan pembaharuan
dalam pandangan maupun sikap hidupnya. Jika kita menyoroti tentang sumber daya manusia
yang ada, dapat dikatakan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki sumber daya manusia yang
sangat besar, tetapi kualitas SDMnya tidak sesuai yang diharapkan. Hal ini juga dapat
menghambat pelaksanaan pembangunan. Seperti yang kita lihat, tenaga-tenaga ahli kebanyakan
didatangkan dari luar negeri.

Kemudian masalah sumber daya alam, Sebenarnya bangsa kita memiliki sumber daya alam
yang sangat besar, tetapi kita tidak bisa mengolahnya sehingga harus mengadakan kerjasama
dengan perusahaan dari luar negeri. Dengan demikian, sumber daya alam yang seharusnya bisa
kita manfaatkan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya tidak bisa maksimal karena
harus berbagi keuntungan dengan pihak kedua. Kegagalan atau keberhasilan pembangunan
sangat tergantung dari pihak pelaksana (pemerintah dan masyarakat). Pemerintah dalam
merealisasikan suatu kebijakan harus mendapat dukungan dari rakyatnya, karena tanpa dukungan
dari masyarakat suatu kebijakan tidak dapat berjalan dengan lancar. Kemudian orang-orang yang
duduk di kursi pemerintahan juga sangat menentukan kelacaran pembangunan, yaitu moral yang
dimiliki oleh para pejabat. Sebagai contoh banyak para pejabat yang melakukan korupsi,
sehingga dana-dana yang sebenarnya untuk pembangunan, sebagian masuk kantong para pejabat.

Masalah- Masalah Pembangunan Ekonomi Diantaranya:

1. Tingkat pendidikan yang rendah, sehingga pengetahuan yang diperoleh sedikit


2. Pertanian Tradisional
3. Taraf hidup yang rendah

3
4. Produktivitas yang rendah
5. Kekurangan modal dan tenaga ahli
6. Laju pertambahan penduduk yang tinggi atau perkembangan penduduk pesat
7. Masalah menciptakan kesempatan kerja dan pengangguran
8. Ketergantungan pada sektor pertanian
9. Kemalasandanketidakdisiplinanseseorang.10. Sikap yang tidak mendorong berproduksi.

Penjelasan lebih lanjut mengenai permasalahan pembangunan ekonomi yang ada di negara
berkembang antara lain:

a. Ketergantungan pada sektor pertanian primer


Negara berkembang cenderung bergantung dan lebih mengandalkan sektor pertanian dan
pertambangan saja. Bahkan, terdapat kasus dimana negara berkembang tersebut hanya
bergantung pada sektor pertanian.
b. Tingkat prduktivitas rendah
Hal ini dapat dilihat pada pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita yang terbilang kecil.
Pendapatan per kapita yang kecil dikarenakan tingkat kehidupan yang rendah dan
keterbatasan kesempatan kerja. Terutama bagi masyarakat dengan Pendidikan rendah.
c. Ketergantungan yang tinggi dan rentan terhadap hubungan internasional
Keadaan perekonomian di negara berkembang sangat banyak dipengaruhi oleh negara maju
di sekitarnya, hal inilah yang membuat negara berkembang memiliki ketergantungan yang
tinggi. Sebab terjadinya hal ini adalah karena permintaan domestic yang lemah dan
mengandalkan pada pasar ekspor. Apalagi jika barang yang diekspor adalah barang-barang
prime.

d. Pasar dan informasi yang tidak sempurna


Informasi yang tersedia di pasar di negara berkembang tidak lengkap jika dibandingkan
dengan di negara maju. Struktur pasar barang dan jasa umumnya tidak sempurna, bahkan,
monopoli dan oligopoli bisa terjadi dalam pasar faktor produksi. Selain itu, rakyat banyak
dirugikan karena Sebagian besar informasi pasar hanya diterima oleh pengusaha atas saja.

4
e. Tingkat pengangguran yang tinggi
Angka pengangguran yang ada di negara berkembang mana pun terhitung sangat tinggi,
bahkan akan semakin meningkat apabila dihitung menggunakan angka underemployment.
Salah satu yang menyebabkan tingginya angka pengangguran adalah karena laju
pertumbuhan Angkatan kerja yang sangat tinggi hingga melebihi daya tamping
perekonomian nasional.
f. Tingkat kehidupan yang rendah
Rendahnya tingkat kehidupan dapat dilihat berdasarkan kemampuan dalam pemenuhan
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan rumah. Kemiskinan yang dimaksud adalah
masyarakatan yang mengalami kekurangan gizi, memiliki kondisi kesehatan yang buruk,
dan memiliki Pendidikan yang rendah.
g. Tingkat pertambahan penduduk yang tinggi
Tingkat pertumbuhan penduduk yang ada di negara berkebang memiliki jumlah dua kali
lipat jika dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk di negara maju. Muhamad Hasan
dan Muhamad Azis menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Pembangunan Ekonomi dan
Pemberdayaan Masyarakat (2018), bahwa masalah kependudukan lainnya selain tingginya
pertumbuhan ekonomi adalah distribusi penduduk yang tidak merata antar daerah. Pada
negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi cenderung tidak dibarengi
dengan pemerataan jumlah penduduk dengan daerah lain. Jumlah penduduk hanya terfokus
pada daerah dan wilayah tertentu, sedangkan daerah dan wilayah lainnya mengalami
kekurangan penduduk.

B. Strategi Perencanaan Dalam Mengatasi Masalah-Masalah Pembangunan


Inilah salah satu contoh negara dunia yang pernah menerapkan ekonomi
pembangunan Islami dengan lima pilar utama yaitu:
1. Penguasa yang tidak serakah, menganut pola hidup sederhana, tidak kikir dan juga tidak
boros (iqtisyadi) demikian juga rakyatnya.
2. Kesadaran dan keikhlasan setiap warganegara melaksanakan perintah Allah melalui
zakat, infak, wakaf dan sedekah dan penerimanya semakin sedikit karena malu (budaya
malu dan takut terhadap hinaan Allah di dunia dan akherat)
3. Mengelola Bazda-Baznas secara tepat sehingga distribusi sosial tepat waktu, sasaran, dan
jumlah (trasparan, asas manfaat).

5
4. Pengelolaan sumber kekayaan alam oleh negara untuk perbaikan taraf hidup masyarakat
seutuhnya, dan menghilangkan sifat- sifat pejabat yang rakus (tamak).
5. Pengawasan dan keadilan hukum terhadap pelaku perusakan darat dan laut ditindak, dan
jaminan negara terhadap raknyatnya sudah seharusnya bukan sebagaimana adanya.

Kebijakan dan strategi pembangunan untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional,


dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Mempercepat pemulihan ekonomi nasional untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi


yang berkesinambungan yang diikuti oleh stabilitas harga dan nilai tukar rupiah,
penyelesaian utang negara, penumbuhan kredibilitas dan kepercayaan, penciptaan lapangan
kerja, penanggulangan pengangguran, dan kemiskinan.
b. Memperjelas koordinasi, wewenang, dan tanggung jawab lembaga-lembaga negara terkait
dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi.
c. Menghindari ekonomi biaya tinggi melalui penataan kelembagaan negara, reformasi
birokrasi, pemberantasan segala bentuk pungutan liar dan KKN.
d. Memperbaiki peran negara sebagai regulator dan fasilitator dalam kegiatan ekonomi
kecuali cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak.
e. Memperbaiki struktur perekonomian nasional dengan memperluas partisipasi dan
emansipasi masyarakat termasuk kesetaraan gender dalam rangka mendorong dan
meningkatkan perekonomian rakyat serta menata kembali sistem distribusi kebutuhan
masyarakat sebagai produsen dan konsumen untuk mendorong peningkatan produktivitas.
f. Pengelolaan ekonomi diprioritaskan kepada pemerataan akses terhadap sumber daya
ekonomi nasional dengan mengutamakan penyediaan infrastruktur ekonomi yang
terintegrasi, penciptaan lapangan kerja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, perbaikan
distribusi pendapatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.Berdasarkan
Nota Keuangan dan RAPBN, dijelaskan bahwa Kebijakan ekonomi makro akan
diselaraskan dengan tema pembangunan nasional yang tercantum dalam Rencana Kerja
Pemerintah (RKP), misal RKP tahun 2014, yaitu “Memantapkan Perekonomian Nasional
Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan”. Tema RKP tersebut
dijabarkan dalam 3 (tiga) kebijakan strategis nasional, yakni:
a) pemantapan perekonomian nasional;
6
b) peningkatan kesejahteraan rakyat; dan
c) pemeliharaan stabilitas sosial dan politik.
Dalam kerangka tersebut, asumsi dasar ekonomi makro yang dijadikan acuan dalam
menyusun postur Rancangan Anggaran Penadapatan dan Belanja Negara (RAPBN)
direncanakan sebagai berikut:
a) Peningkatan pertumbuhan ekonomi
b) Kestabilan nilai tukar rupiah
c) Penurunan inflasi
d) Kestabilan suku bunga SPN
e) (e) Kestabilan harga minyak
f) (f) Peningkatan lifting minyak dan gas bumi.

Kursyid Ahmad merumuskan strategi pembangunan dan target yang lebih spesifik untuk
tujuan pembangunan yaitu, :

a. Pembangunan sumberdaya insani merupakan tujuan pertama dari kebijakan


pembangunan. Dengan demikian, harus diupayakan membangkitkan sikap dan apresiasi
yang benar, pengembangan watak dan kepribadian, pendidikan dan latihan yang
menghasilkan keterampilan, pengembangann ilmu dan riset serta peningkatan partisipasi.
b. Perluasan produksi yang bermanfaat. Tujuan utama adalah meningkatkan jumlah
produksi nasional di satu sisi dan tercapainya pola produksi yang tepat. Produksi yang
dimaksud bukan hanya sesuatu yang dapat dibeli orang kaya saja, namun juga bermanfaat
bagi kepentingan ummat manusia secara keseluruhan. Produksi barang barang yang
dilarang oleh Islam tidak akan diperkenankan, sedangkan yang bermanfaat untuk ummat
akan ditingkatkan. Dalam kebijakan demikian, pola investasi dan produksi disesuaikan
dengan prioritas Islam dan kebutuhan ummat.
Dalam hal ini ada tiga hal yang diprioritaskan :
1. Produksi dan tersedianya bahan makanan dan kebutuhan pokok dalam jumlah yang
melimpah, termasuk bahan-bahan konstruksi untuk perumahan, jalan dan kebutuhan
dasar lainnya dengan harga yang cukup murah.
2. Perlunya pertahanan dunia Islam di negara-negara Islam, maka dibutuhkan peralatan
persenjataan yang memadai.

7
3. Swasembada di bidang produksi kebutuhan primer.
c. Perbaikan kualitas hidup dengan memberikan prioritas pada tiga hal, Pertama, terciptanya
lapangan kerja dengan segala penataan struktural, teknologi, investasi, dan pendidikan.
Kedua, sistem keamanan nasional yang luas dan efektif yang menjamin kebutuhan dasar
masyarakat. Dalam hal ini zakat harus dijadikan sebagi instrumen utama. Ketiga,
Pembagian kekayaan dan pendapatan dan merata. Harus ada kebijakan pendapatan yang
mampu mengontrol tingkat pendapatan yang terendah (UMR), mengurangi konsentrasi
ketimpangan dalam masyarakat. Salah satu indikator tampilan pembangunan adalah
berkurangnya tingkat perbedaan pendapatan masyarakat. Karena itu sistem perpajakan
harus diatur sebaik-baiknya.
d. Pembangunan yang berimbang, yakni harmonisasi antar daerah yang berbeda dalam satu
negara dan antar sektor ekonomi. Desentralisasi ekonomi dan pembangunan semesta
yang tepat, bukan saja merupakan tuntutan keadilan tetapi juga diperlukan untuk
kemajuan yang maksimum. Salah satu tujuan pembangunan adalah melalui desentralisasi,
maka pemerintah daerah perlu diberikan keleluasaan untuk mengembangkan daerahnya
sendiri dengan meningkatkan peran serta masyarakat. Dengan terus melakukan check and
balances serta bimbingan dan pengawasan yang kuat, akan membentuk daerah itu
menjadi agen pembangunan yang serba guna. Tujuan perencanaan pembangunan yang
komprehensif akan sulit dicapai bilamana kita tidak mampu mengembangkan
desentralisasi kekuasaan dan pengawasan yang lebih efisien serta mengurangi
birokratisasi masyarakat. Dalam konteks ini, maka perusahaan-perusahaan swasta kecil
dan menengah harus digalakkan dan dikembangkan. Para penguasa daerah harus
menciptakan iklim lingkungan yang tepat dan kondusif yang memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya perusahaan-perusahaan tersebut. Perusahaan juga harus didorong agar
dapat meningkatkan investasi yang lebih besar lagi. Mereka juga diarahkan agar menjadi
organisasi bisnis yang maju. Mereka itulah yang menjadi instrumen pembangunan
ekonomi yang sarat nilai serta membagi rata tingkat pendapatan kepada seluruh
masayarakat.
e. Teknologi baru, yaitu berkembangnya teknologi tepat guna yang sesuai dengan kondisi,
kebutuhan, aspirasi negara-negara, khususnya negara-negara muslim. Proses
pembangunan yang mandiri hanya dapat terwujud jika negara tersebut sudah bebas dari

8
”bantuan” asing serta mampu menguasai teknologi yang berkembang dalam lingkungan
sosial dan alam yang bebeda, teknologi itu selanjutnya akan diadaptasikan dengan
kreatifitas sendiri. Karena itu, perlu ada riset yang intensif dan luas.
f. Berkurangnya ketergantungan pada dunia luar dan dengan semakin menyatunya
kerjasama yang solid sesama negara-negara Muslim. Adalah tugas ummat sebagai
khalifah, bahwa ketergantungan pada dunia non-Islam dalam semua segi harus diubah
menjadi kemandirian ekonomi. Harga diri negara-negara muslim harus dibangun kembali
dan pembangunan kekuatan serta kekuasaan harus diwujudkan secara bertahap.
Ketahanan dan kemerdekaan dunia Islam serta kedamaian dan kesentosaaan ummat
manusia merupakan tujuan utama yang harus mewarnai dalam perencanaan
pembangunan. Karena itu perlu ada perubahan mendasar dalam isi dan pola perencanaan
pembangunan kita.

Dari penjelasan yang sudah diuraikan di atas, ekonomi Islam menawarkan beberapa
solusi untuk mencegah dan mengurangi berbagai permasalahan pembangunan ekonomi
yang terjadi di negara berkembang. Antara lain:

1) Islam mendorong pertumbuhan ekonomi yang memberi manfaat luas (pro-poor growth)
bagi masyarakat yang ada di negeri tersebut. Islam mencapai pro-poor growth  dengan du
acara yaitu pelarangan riba dan mendorong kegiatan ekonomi di sektor riil.
2) Islam mendorong penciptaan anggaran negara yang memihak pada kepentingan rakyat
banyak (pro-poor budgeting). Tidak pernah terjadi defisit anggaran dalam pemerintahan
Islam walau tekanan pengeluaran sangat tinggi, kecuali sekali saja, pada masa
pemerintahan Nabi Muhammad s.a.w, yang disebabkan oleh peperangan. Bahkan pada
masa Khalifah Umar dan Uthman terjadi surplus anggaran yang besar. Yang kemudian
lebih banyak didorong adalah efisiensi dan penghematan anggaran melalui good
governance. Di dalam Islam, anggaran negara adalah harta publik sehingga anggaran
menjadi sangat responsif terhadap kepentingan orang miskin.
3) Islam mendorong pembangunan infrastruktur yang memberi manfaat luas bagi masyarakat
(pro-poor infrastructure). Islam mendorong pembangunan infrastruktur yang memiliki
dampak eksternalitas positif dalam rangka meningkatkan kapasitas dan efisiensi
perekonomian

9
4) Islam mendorong penyediaan pelayanan publik dasar yang berpihak pada masyarakat luas
(pro-poor public services). Terdapat tiga bidang pelayanan publik yang mendapat perhatian
Islam secara serius: birokrasi, pendidikan dan Kesehatan
5) Islam mendorong kebijakan pemerataan dan distribusi pendapatan yang memihak rakyat
miskin. Terdapat tiga instrument utama dalam Islam terkait distribusi pendapatan yaitu
aturan kepemilikan tanah, penerapan zakat, serta menganjurkan qardul hasan, infak dan
wakaf.

Formulasi konsep Islam untuk pembangunan ekonomi padat penduduk


perpektif Fahim Khan memang menekankan strategi pembangunan ekonomi
pada pengaturan institusional untuk secara langsung melibatkan orang dalam
kegiatan kewirausahaan daripada strategi memanjakan kapitalis untuk menciptakan
kesempatan kerja dengan upah pasti di pasar kerja. Tetapi Fahim Khan menyadari
bahwa meskipun ia meyakini bahwa meskipun mekanisme tersebut sudah built-
indalam ajaran ekonomi Islam, harus diciptakan kondisi yang mendukung dan
memperkuat mekanisme tersebut melalui langkah sebagai berikut:

1. Memperkuat pendidikan skillusaha dan moralitas Islami sekaligus. Kemampuan


kewirausahaan adalahmodal sumber daya manusia yang harus dikembangkanoleh
pendidikan yang tepat. Perencanaan pendidikan yang tepat dapat berkontribusi
banyak untuk mengurangi risiko wirausaha dengan terciptanya iklim sosial yang
kondusif serta kesadaran bersama untuk mentaati segala aturan main.Tidak hanya
pendidikan komersial, pendidikan Islam memiliki peranan penting yang idak boleh
diabaikan untuk menciptakan iklim sosial yang mendukung bisnis konstruktif serta
menanamkanetika dan moral masyarakat.
2. Reformasi untuk efisiensi sistem perbankan. Perluasan akomodasi finansial melalui
sistem perbankan dapat berfungsi sebagai alat yang efektif untuk meningkatkan
pembiayaan bagi sumber daya manusiaenterprener. Efisiensi sistem perbankan dalam
menyediakan pembiayaan tersebut dalam kerangka Islam mensyaratkan reformasi
substansial tidak hanya dalam struktur perbankan yang ada, tetapi pada seluruh
sektor fiskal dan moneter. Dalam kerangka Islam, bank dan lembaga keuangan
seharusnya diminta untuk menawarkan akomodasi keuangan hanya untuk pengusaha.

10
Pinjaman konsumtif dari perbankan komersial hampir tidak ada karenapinjaman ini
harus berupa qardhhasan(pinjaman tanpa bunga atau tanpa bagi hasil).
3. Memperkuat sistem pengawasan yang efektif. Institusi Islam hisbahharus dihidupkan
kembali untuk mengawasi secara efektif norma-norma keadilan sosial ekonomi
dalam perekonomian.Harga, sewa, alat-alat produksi, struktur produksi, struktur upah,
pasar dan fungsinya, dan sebagainya, semua masuk dalam lingkup pengawasan lembaga
ini.
.

C. Menjelaskan Hambatan Yang Terjadi Dalam Upaya Mngtasi Masalah-Masalah


Pembangunan Ekonomi
1. Perkembangan penduduk dan tingkat pendidikan yang rendah,
Perkembangan penduduk dapat menjadi pendorong maupun penghambat pembangunan.
Perkembangan penduduk yang cepat tidak selalu menjadi penghambat dalam
pembangunan ekonomi jika penduduk tersebut mempunyai kapasitas untuk menyerap
dan menghasilkan produksi yang dihasilkan. Tetapi bagaimana dengan perkembangan
penduduk yang begitu cepat dinegara-negara sedang berkembang? Nampaknya hal ini
belum menjadi modal dasar yang positif, bahkan jumlah penduduk yang banyak sering
kali menjadi penghambat.
2. Perekonomian yang bersifat dualistik,
Perekonomian yang bersifat dualistik merupakan hambatan karena menyebabkan
produktivitas berbagai kegiatan produktif sangat rendah dan usaha-usaha untuk
mengadakan perubahan sangat terbatas sekali. Yang paling rawan adalah hambatan
berupa dualisme sosial dan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap mekanisme pasar
sehingga sumber daya yang tersedia tidak digunakan secara efektif dan efisien.
3. Tingkat pembentukan modal yang rendah,
Tingkat pembentukan modal yang rendah merupakan hambatan utama bagi
pembangunan ekonomi. Pembentukan modal dinegara-negara yang sedang berkembang
merupakan “ Vicious Cycle “ ( lingkaran tak berujung pangkal ). Produktivitas yang
sngat rendah mengakibatkan rendahnya pendapatan riil. Pendapatan yang rendah
mengakibatkan low saving dan low invesment, dan rendahnya pembentukan modal.
Pendapatan yang rendah mengakibatkan tabungan rendah pula. Tabungan yang rendah

11
akan melemahkan pembentukan modal yang pada akhirnya kekurangan modal,
masyarakat terbelakang, kekayaan alam belum dapat dioalah, dan seterusnya sehingga
merupakan lingkaran yang tidak berujung pangkal.
4. Struktur ekspor berupa bahan mentah
Sektor ekspor negara sedang berkembang belum merupakan “engine of growth” karena
bersifat industri yang mendorong ekonomi dualisme yang kurang mendorong
perkembangan ekonomi lebih lanjut. Publis and Singer berpendapat bahwa dalam jangka
panjang daya tukar barang-barang yang diperdagangkan oleh negara sedang berkembang
dengan negara maju akan menjadi bertambah buruk, dan merugikan negara sedang
berkembang.
5. Proses sebab akibat komulatif
Sebab akibat komulatif sirkuler adalah hambatan pembangunan di daerah miskin sebagai
akibat pembangunan di daerah maju sehingga timbul gap antara daerah maju dengan
daerah miskin.Keadaan-keadaan yang menghambat pembangunan di sebut back  wash
effect.

Faktor yang menimbulkan back wash effect :


1) perpindahan penduduk dari daerah miskin ke daerah yang lebih maju,
2) corak pengaliran modal yang beraksi,
3) pola perdagangan dan kegiatan perdagangan terutama didominasi oleh industri-industri di
daerah yang lebih maju ini menyebabkan daerah miskin mengalami kesukaran untuk
mengembangkan pasar hasil industrinya dan memperlambat perkembangan di daerah
miskin.
Akhirnya keadaan yang menimbulkan back wash effect adalah keadaan jaringan
pengangkutan yang jauh lebih baik di daerah yang lebih maju sehingga menyebabkan
kegiatan produksi dan perdagangan dapat dilaksanakan lebih efisien di daerah tersebut.Di
samping beberapa karakteristik di atas, ada beberapa faktor lain yang merupakan penghambat
bagi pembangunan ekonomi di negara sedang berkembang antara lain adalah:
a. Dualisme Ekonomi
Di negara sedang berkembang pada umumnya berlaku dua sistem ekonomi yang
berlawanan, di mana sistem ekonomi yang satu sudah bersifat modern, sedangkan sistem

12
ekonomi yang lain masih bersifat tradisional. Sebagai suatu contoh: di kota-kota
perekonomian sudah bersifat industri dan uang sudah digunakan secara luas. Sedangkan
di desa-desa perekonomian masih pada tingkat rendah (subsisten). Masih adanya
beberapa daerah terpencil yang hingga sekarang belum pernah mengadakan kontak
dengan dunia luar, artinya belum mengadakan pertukaran dengan daerah luar.
b. Iklim Tropis
Pada umumnya negara-negara sedang berkembang berada di daerah iklim tropis. Di
daerah iklim tropis pada umumnya menyebabkan: a. kurangnya usaha manusia. b.
banyaknya penyakit. c. keadaan pertanian kurang menguntungkan.
c. Kebudayaan yang Tidak Ekonomis
Yang dimaksud dengan kebudayaan tidak ekonomis adalah sikap adat istiadat yang
menghalang-halangi penggunaan penuh dari tenaga manusia untuk menaikkan tingkat
hidupnya. sebagai suatu contoh: a. Tindakan yang seringkali disertai dengan selamatan
(hal ini merupakan pemborosan). b. Kurang adanya mobilitas dalam kesempatan kerja. c.
Banyaknya kegiatan yang dilakukan secara turun-temurun, di mana kegiatan ini sering
merugikan.
d. Produktivitas Rendah
Rendahnya produktivitas banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM)
yang ada di negara sedang berkembang.
e. Jumlah Kapital yang Sedikit
Rendahnya kapital di negara sedang berkembang disebabkan karena produktivitas tenaga
kerja rendah maka akan mengakibatkan pendapatan negara tersebut juga rendah,
sehingga tabungan sebagai sumber pembentukan kapital rendah. Keadaan ini sering
disebut dengan lingkaran setan (vicious circle)
f. Perdagangan Luar Negeri
Bagi negara sedang berkembang pada umumnya ekspor mereka terdiri dari berbagai
macam bahan mentah (produksi primer). Produksi primer mempunyai elastisitas
penawaran bersifat inelastis, artinya apabila harga luar negeri naik jumlah yang
ditawarkan tidak dapat segera ditambah dan sebaliknya apabila harga luar negeri turun
jumlah yang ditawarkan tidak dapat dikurangi seketika itu juga.

13
h. Ketidaksempurnaan Pasar (Market Imprefection)
Yang dimaksud dengan ketidaksempurnaan pasar adalah seperangkat masalah yang
menyangkut mobilitas faktor-faktor produksi, harga-harga yang tidak luwes, tidak
memperhatikan keadaan pasar, struktur sosial yang tidak mudah berubah dan kurang
adanya spesialisasi. Hal ini akan merupakan penghalang bagi alokasi faktor-faktor
produksi yang optimal
Formulasi konsep Islam untuk pembangunan ekonomi padat penduduk
perpektif Fahim Khan memang menekankan strategi pembangunan ekonomi
pada pengaturan institusional untuk secara langsung melibatkan orang dalam
kegiatan kewirausahaan daripada strategi memanjakan kapitalis untuk
menciptakan kesempatan kerja dengan upah pasti di pasar kerja. Tetapi Fahim
Khan menyadari bahwa meskipun ia meyakini bahwa meskipun mekanisme tersebut
sudah built-indalam ajaran ekonomi Islam, harus diciptakan kondisi yang
mendukung dan memperkuat mekanisme tersebut melalui langkah sebagai berikut:

1. Memperkuat pendidikan skillusaha dan moralitas Islami sekaligus.


Kemampuan kewirausahaan adalahmodal sumber daya manusia yang harus
dikembangkanoleh pendidikan yang tepat. Perencanaan pendidikan yang tepat
dapat berkontribusi banyak untuk mengurangi risiko wirausaha dengan terciptanya
iklim sosial yang kondusif serta kesadaran bersama untuk mentaati segala aturan
main.Tidak hanya pendidikan komersial, pendidikan Islam memiliki peranan penting
yang tidak boleh diabaikan untuk menciptakan iklim sosial yang mendukung bisnis
konstruktif serta menanamkanetika dan moral masyarakat

2. Reformasi untuk efisiensi sistem perbankan. Perluasan akomodasi


finansial melalui sistem perbankan dapat berfungsi sebagai alat yang efektif untuk
meningkatkan pembiayaan bagi sumber daya manusiaenterprener. Efisiensi sistem
perbankan dalam menyediakan pembiayaan tersebut dalam kerangka Islam
mensyaratkan reformasi substansial tidak hanya dalam struktur perbankan yang ada,
tetapi pada seluruh sektor fiskal dan moneter. Dalam kerangka Islam, bank dan
lembaga keuangan seharusnya diminta untuk menawarkan akomodasi keuangan hanya

14
untuk pengusaha. Pinjaman konsumtif dari perbankan komersial hampir tidak ada
karenapinjaman ini harus berupa qardhhasan(pinjaman tanpa bunga atau tanpa bagi hasil)

3. Memperkuat sistem pengawasan yang efektif. Institusi Islam hisbahharus


dihidupkan kembali untuk mengawasi secara efektif norma-norma keadilan sosial
ekonomi dalam perekonomian.Harga, sewa, alat-alat produksi,

15
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangunan sangat dipengaruhi oleh para pelaksana pembangunan, yaitu pemerintah dan
warga masyarakat (berupa dukungan kepada kebijakan pemerintah). Komunikasi juga
menentukan berhasil tidaknya pembangunan, baik komunikasi melalui media massa maupun
secara langsung oleh para pemimpin setempat. Adanya kerjasama antara pemerintah dengan
masyarakat harus diciptakan agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil
yang maksimal.

B. Saran

Saran Untuk menagatasi kegagalan pembangunan yang dialami oleh bangsa Indonesia
diperlukan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan, dengan tujuan
kedepannya agar lebih baik dan membawa manfaat bagi masyarakat luas. Kemudian memajukan
pendidikan nasional sedini mungkin agar muncul generasi-generasi muda yang berkualitas baik
secara moral dan pola pikir yang maju.

Lalu tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr Carunia mulyia Firdausi , revolusi industri 4. 0 dan pembangunan ekonomi
berkelanjutan, prosiding nasional bagian 2, 2019

Mirna, septanus sandy . Analisis faktor-faktor penghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat.


Jurnal kritis volume no.1 edisi april 2017

Dra. Endang Muliyani. Konsep dan permasalahan ekonomi dasar di negara sedang berkembang.
Modul 1 ekonomi pembangunan 2016

Jurnal UI analisis faktor-faktor yang menghambat percepatan pembangunan. Helen Fidelia. Juli
2010

E-BOOK MASALAH POKOK PEMBANGUNAN oleh Rownald B.F 2019 Parsribu

17

Anda mungkin juga menyukai