KOMPONEN UTILITAS
OLEH :
NIM : E1B121054
KELAS : GENAP
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN AJARAN
2022/2023
KOMPONEN UTILITAS
1. Sistem Air.
Sistem air bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu, plambing dan sanitasi.
Plambing adalah sistem pipa yang digunakan untuk mendistribusikan air bersih ke
seluruh rumah dan sanitasi adalah sistem pembuangan limbah air.
Dalam sistem penyediaan air bersih terdapat hal penting yang harus diperhatikan
yaitu kualitas air yang akan didistribusikan, sistem penyediaan air yang akan digunakan,
pencegahan pencemaran air dalam sistem, laju aliran dalam pipa, kecepatan aliran dan
tekanan air. Komponen utama dari sistem distribusi air bersih adalah sistem jaringan
pipa.
Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat
pada, diatas, ataupun dibawah permukaan tanah. Sumber air bersih pada bangunan
dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu :
Sumber air PDAM Sumber air yang didapat dari PDAM sudah melewati tahapan
secara klinis untuk memenuhi standart kebutuhan air bersih. Sumber air PDAM juga
bersifat kontinu atau dapat menyuplai kebutuhan air bersih selama 24 jam. Sumber
air ini dapat langsung ditampung pada tangki air bawah (Ground Water Tank) yang
lalu dipompakan ke tangki air atas (roof tank).
Sumber air Deep Wheel Sumber air bersih yang didapat dari deep well tidak kontinu
seperti sumber air bersih dari PDAM. Sumber air yang didapat dari pengeboran
harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan telah memenuhi
syarat air bersih. Jika belum memenuhi persyaratan, maka air harus diolah terlebih
dahulu sebelum ditampung pada tangki air bawah (Ground Water Tank). Jika air
dari deep wheel telah memenuhi persyaratan dapat langsung dialirkan untuk dapat
ditampung pada tangki air bawah.
Menurut Noerbambang, S.M., dan Takeo, M. (2000), ada beberapa sistem
penyediaan air bersih yang banyak digunakan, yaitu sebagai berikut :
Sistem Sambungan Langsung
Pada sistem ini, pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa
utama penyediaan air bersih. Sistem ini dapat diterapkan untuk perumahan dan
gedung-gedung kecil dan rendah, karena pada umumnya pada perumahan dan
gedung kecil tekanan dalam pipa utama terbatas dan dibatasinya ukuran pipa
cabang dari pipa utama. Ukuran pipa cabang biasanya diatur dan ditetapkan oleh
Perusahaan Air Minum. Tangki pemanas air biasanya tidak disambung langsung
kepada pipa distribusi, dan dibeberapa daerah tidak diizinkan memasang katup
gelontor.
Sistem pemipaan air bersih bangunan terdiri dari 2 sistem, yaitu sistem Down Feed
dan sistem Up Feed.
Air kotor adalah air yang tidak memenuhi syarat secara fisik untuk digunakan secara
langsung untuk menunjang kebutuhan makhluk hidup sehari-hari, dan air kotor perlu
diolah lebih lanjut untuk dapat digunakan di kehidupan sehari-hari sehingga
perencanaan instalasi pipa perlu lebih diperhatikan agar pembuangan kotoran cair
ataupun padat dapat mengalir dengan baik. Air kotor berasal dari buangan kamar mandi,
WC, tempat cuci piring, dan dari pembuangan air baik di rumah ataupun fungsi
bangunan lain seperti hotel, kantor, apartemen, rumah sakit, dan industri.
Jenis air buangan :
Sistem pembuangan air kotor adalah sistem pembuangan untuk air buangan yang
berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran
manusia dari alat plambing lainnya (black water).
Sistem pembuangan air bekas adalah sistem pembuangan untuk air buangan yang
berasal dari bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya (grey water). Untuk suatu
daerah yang tidak tersedia riol umum yang dapat menampung air bekas, maka dapat
di gabungkan ke instalasi air kotor terlebih dahulu.
Sistem pembuangan air hujan. Sistem pembuangan air hujan harus merupakan
sistem terpisah dari sistem pembuangan air kotor maupun air bekas, karena bila di
campurkan sering terjadi penyumbatan pada saluran dan air hujan akan mengalir
balik masuk ke alat plambing yang terendah.
Sistem air buangan khusus adalah sistem pembuangan air yang mengandung gas,
racun, lemak, limbah pabrik, limbah rumah sakit, pemotongan hewan dan lainnya
yang bersifat khusus.
Cara pengaliran :
Sistem gravitasi.Air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang
lebih rendah secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah.
Sistem bertekanan.
Sistem yang menggunakan alat (pompa) karena saluran umum letaknya lebih tinggi
dari letak alat plambing, sehingga air buangan di kumpulkan terlebih dahulu dalam
suatu bak penampungan, kemudian di pompakan keluar ke roil umum. Sistem ini
mahal, tetapi biasa di gunakan pada bangunan yang mempunyai alat-alat plambing
di basement pada bangunan tinggi/bertingkat banyak.
Bagian-bagian sistem pembuangan :
Alat-alat plambing yang di gunakan untuk pembuangan seperti bathtub, wastafel,
bak-bak cuci piring, cuci pakaian, kloset, urinal, bidet, dsb.
Pipa-pipa pembuangan.
Pipa ven.
Perangkap dan penangkap (interceptor).
Bak penampung dan tangki septic.
Pompa pembuangan.
2. Sistem Kelistrikan.
Salah satu komponen utilitas bangunan yang penting di dalam mendukung fungsi
gedung adalah utilitas kelistrikan bangunan. Utililitas kelistrikan ini menjadi sangat vital
karena fasilitas – fasilitas gedung dan kenyamanannya sangat memerlukan adanya
energi listrik, seperti lampu penerangan untuk pencahayaan gedung, pendingin udara
seperti AC maupun kipas angin, lift maupun escalator sebagai transportasi vertikal,
pompa air untuk distribusi air bersih dan plumbing. Energi listrik di dalam suatu
bangunan gedung juga sangat diperlukan bagi individu – individu yang beraktifitas di
dalamnya, seperti energi untuk mengidupkan komputer, tata suara dan telekomunikasi,
untuk menjalankan mesin-mesin produksi, ataupun hanya untuk sekedar membuat
secangkir kopi panas.
Konsep sistem adalah untuk peletakan stop kontak, saklar lampu, dudukan lampu,
sekring listrik, serta generator untuk menghindari pemadaman.
Komponen utilitas kelistrikan bangunan suatu gedung terdiri dari tiga komponen
utama, yaitu :
Utilitas instalasi listrik, meliputi antara lain panel teganan menengah, transformator
distribusi, panel tegangan rendah, panel distribusi, lampu penerangan, kabel
instalasi, saklar dan stop kontak.
Utilitas instalasi generator sets, terdiri dari motor penggerak, alternator, alat
pengisian akki, sistem pendinginan, sistem pemipaan, pompa bahan bakar, tangki
harian, panel, AMF (Automatic Main Failure), ATS (Automatic Transfer Switch) dan
kabel instalasi.
Utilitas instalasi penangkal petir, terdiri dari instalasi proteksi eksternal dan instalasi
proteksi internal.
3. Sistem Pencahayaan.
Sistem Pencahayaan pada bangunan adalah salah satu elemen penting yang perlu
dipertimbangkan dalam perancangan interior maupun arsitektur. Pencahayaan atau
lighting, selain berfungsi sebagai penerangan juga dapat dijadikan sebagai aksesoris
untuk memberi nilai estetika sebuah ruang maupun fasad.
Perancangan sistem pencahayaan pun sangat penting karena perlu menentukan
peletakan titik-titik pencahayaan, elektrikal, dan mekanikal yang tepat sesuai kebutuhan
pengguna atau cahaya harus dapat menyebar dengan efektif dan efisien ke sudut setiap
ruangan.
Dalam bangunan, ada dua sistem pencahayaan berdasarkan sumber cahayanya,
ada sistem pencahayaan yang memanfaatkan cahaya matahari alami sebagai sumber,
ada juga yang menggunakan sumber cahaya buatan seperti lilin dan lampu. Namun
pencahayaan buatan yang sekarang digunakan sebagai sistem pencahayaan permanen
dalam bangunan adalah lampu. Penjelasan masing-masing sistem pencahayaan dalam
bangunan adalah sebagai berikut :
Sunlight adalah sinar matahari langsung dengan tingkat cahayanya yang tinggi.
Semprotan sinar matahari langsung dapat digunakan untuk banyak keperluan
seperti menjemur pakaian, namun tidak baik untuk diarahkan ke aktivitas utama
manusia karena dapat menyebabkan kepanasan.
Reflected light adalah cahaya matahari yang sudah dipantulkan melalui berbagai
benda yang ada di sekitar bangunan, bisa karena pantulan dari danau yang ada
di sekitar bangunan atau pantulan dari bangunan lainnya.
Ambient light
Ambient light adalah pencahayaan yang dimaksudkan untuk secara merata
menerangi ruangan secara umum. Ambient light juga biasa disebut dengan
general lighting.
Ambient light memiliki sifat cahaya yang lunak atau menyebar, dan sering kali
dapat disesuaikan untuk mengakomodasi pengaturan siang dan malam hari.
Pencahayaan ambient sangat penting di semua ruangan, apalagi ruang
tertentu seperti lorong dan tangga untuk orientasi dan visibilitas yang optimal.
Jenis pencahayaan ini juga berguna di dapur atau kantor di rumah, cahaya
lebar memberikan tingkat pencahayaan yang konsisten dan jelas.
Task light
Task light disebut juga lampu tugas atau pencahayaan langsung yang
dimaksudkan untuk memberi penerangan pada tugas atau kegiatan tertentu.
Misalnya lampu baca di ruang tamu bisa digunakan menerangi area baca.
Lampu di bawah kabinet di dapur berfungsi sebagai lampu tugas untuk meja.
Accent light
Accent Light adalah lampu aksen yang dimaksudkan untuk menyorot objek
tertentu meski tak ada kegiatan yang terbantu di sana. Anda mungkin suka
meletakan lukisan di dinding, menyrot batu alam atau air mancur di malam hari
dan sebagainya.
Lampu langit-langit yang tersembunyi, lampu track, atau luminer yang dipasang
di dinding sangat efektif untuk tempat tinggal atau area umum karena dapat
dimiringkan dan diarahkan untuk menciptakan sorotan.
Sebagai pengatur suhu ruang sesuai dengan yang dikehendaki, sehingga tercipta
kondisi udara yang nyaman. Karena itu, AC memberikan fasilitas bagi bangunan:
o Sebagai pengatur suhu - pendingin - pemanas
o Pengatur kelembaban
o Memperlancar distribusi O2, agar mempunyai komposisi ideal bagi pernafasan.
Sistem ventilasi
Sistem ventilasi adalah adalah sistem pertukaran udara dari luar ke dalam dan
sebaliknya yang bertujuan untuk mengontrol kualitas udara dalam ruangan. Adanya
sistem pertukaran udara dapat mengeluarkan polutan yang mengendap dalam
ruangan sehingga menyediakan udara yang sehat untuk kita bernapas.
Ada juga perancangan sistem ventilasi yang dilakukan dengan cara merekayasa
arsitektur bangunan untuk memudahkan keluar masuknya udara suatu ruangan
dalam bangunan.
Bahkan sistem ventilasi dapat mengurangi penggunaan AC sehingga dapat
menghemat listrik.
Badan Penerima Air, terdiri dari sumber air di permukaan tanah seperti laut, sungai,
dan danau serta sumber air di bawah permukaan tanah seperti air tanah akuifer.
Bangunan Pelengkap, terdiri dari gorong-gorong, pertemuan saluran, bangunan
terjunan, jembatan, street inlet, pompa, dan pintu
4. Penggunaan Jamban
Pembuangan tinja manusia yang terinfeksi yang dilaksanakan secara tidak layak
tanpa memenuhi persyaratan sanitasi dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah
dan sumber-sumber penyediaan air. Atas dasarhal tersebut, maka perlu dilakukan
penanganan pembungan tinja yang memenuhi persyaratan sanitasi. Tujuan
dilakukannya pembuangan tinja secara saniter adalah untuk menampung serta
mengisolir tinja sedemikian rupa sehingga dapat tercegah terjadinya hubungan langsung
maupun tidak langsung antara tinja dengan manusia, dan dapat dicegah terjadinya
penularan faecalborne diseases dari penderita kepada orang yang sehat, maupun
pencemaran lingkungan pada umumnya. Adapun persyaratan sarana pembuangan
tinjayang baik dan memenuhi syarat kesehatan adalah:
Tidak terjadi kontaminasi pada tanah permukaan
Tidak terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin masuk kemata airatau
sumur
Tidak terjadi kontaminasi pada air permukaan
Excreta tidak dapat dijangkau oleh lalat atau kuman
Tidak terjadi penanganan Excreta segar. Apabila tidak dapat dihindarkan,harus
ditekan seminimal mungkin
Harus bebas dari bau serta kondisi yang tidak sedap
Metode yang digunakan harus sederhana serta murah dalam pembangunandan
penyelenggaraannya