Air adalah kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan, air bisa didapatkan dari berbagai
sumber, misalnya dari sumur bor, sumur konvensional, air hujan, air laut, dan lain lain. Berbagai
jenis air dari sumber beberapa dilakukan pengolahan agar layak untuk dikonsumsi. Untuk
menyalurkan ke pelanggan diperlukan instalasi air, disinilah pentingnya plumbing sebagai sarana
pengiriman air dari peralatan pengolahan air ke semua pelanggan. Begitu juga setelah air sampai di
pelanggan, membutuhkan instalasi pipa (plumbing) untuk menyalurkan ke beberapa bagian rumah
atau gedung yang membutuhkan, antara lain : kamar mandi, dapur, mesin cuci, tempat cucian
mobil motor, taman, dan lain lain. Dalam artikel ini kita akan membahas seluk beluk
instalasi plumbing.
PENGERTIAN PLUMBING
Plumbing adalah kosa kata dari Bahasa Inggris, dan orang Indonesia biasa menyebutnya sebagai
Plambing. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah : Pipa ledeng atau jenis
pekerjaan penyambungan dan pemasangan pipa air ledeng.
Jadi plumbing / plambing adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan,
pemeliharaan, perawatan instalasi air, baik di perumahan maupun di gedung.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan pencemaran lingkungan adalah :
Beberapa peralatan yang menyebabkan efek siphon balik antara lain adalah :
Penyimpan air, bisa berupa tangki air, menara pendingin, tangki ekspansi, kolam renang,
dan lain lain.
Tempat penampung air seperti bak cuci tangan , bak cuci dapur, dan lain lain.
Peralatan khusus seperti alat dapur, alat-alat kedokteran, mesin cuci, ketel
pemanas, sprinkler, dan lain lain.
Cara mencegah pencemaran lingkungan karena adanya aliran balik adalah dengan menambah
celah udara atau penahan aliran balik. Celah udara adalah suatu ruang bebas yang berisikan udara
bebas yang dipasang diantara bagian terencah pada lubang pipa / kran untuk mengisi air ke dalam
tangki atau peralatan plumbing.
Bagaimana cara mencegah arus balik? Yaitu dengan menambah pemecah vakum tekanan atmosfer,
pemecah vakum tekanan positif.
Kedua sistem tersebut dibahas di detai pada sub judul pembagian instalasi air di bawah.
Pada pompa ditambahkan bejana / tangki tertutup sehingga udara di dalamnya ter-kompresi,
kompresi ini untuk memberikan tekanan standby pada jaringan instalasi, jika penggunaan air relatif
sedikit tidak memerlukan penyalaan pompa.
Sistem Plumbing
PEMBAGIAN PLUMBING
Pembagian plumbing gedung dan perumahan sedikit berbeda, perbedaannya adalah di gedung
lebih lengkap dan biasanya ada peralatan pengolahan dll.
1. Proses dan cara kerja suplai air bersih dimulai dari tangki bawah (ground tank),
2. Pompa transfer menghisap air dari tangki bawah dan menyalurkan melalui
pipa transfer menuju tangki atas (roof tank).
3. Pada sistem otomatis, pompa akan terus menyala hingga tangki atas penuh, untuk
mengetahui bahwa air di tangki atas penuh adalah dengan memasang level switch, radar air
atau bisa menggunakan WLC (Water level Control).
Pompa akan menyala jika air turun hingga di bawah setingan pembaca ketinggian air,
Pompa akan mati jika air naik hingga batas setingan pembaca ketinggian air.
Beberapa sistem mungkin lebih modern, dan akan dibahas di artikel lainnya. Untuk gedung tingkat
tinggi (banyak) perlu penambahan pompa booster pada beberapa lantai agar tekanan sampai
hingga ke roof tank, hal ini tergantung kepada ketinggian roof tank dan kekuatan
pompa transfer yang dipakai.
CATATAN :
Memahami tekanan pengaruhnya terhadap ketinggian pada pipa distribusi gravitasi, secara teori
setiap ketinggian 20 meter, tekanan akan turun sekitar 2 BAR, dan sebaliknya setiap ketinggian
turun tekanan akan terus bertambah.
Suatu misal : sebuah gedung memiliki jumlah lantai 30 tingkat, setiap tingkat memiliki ketinggian 4
meter, maka total ketinggian gedung adalah 80 meter. Jika pada tingkat teratas air di dalam pipa
distribusi memiliki besar tekanan 6 \BAR maka:
dan seterusnya
Arah aliran air bekas ini tergantung perencanaan, yaitu bisa diproses dulu demi kelayakan buang ke
saluran kota, atau langsung dibuang. Beberapa gedung memisahkan antara instalasi pemakaian
umum dengan pemakaian khusus, misalnya air bekas dari dapur restaurant dan lian lain. Yang
banyak mengandung minyak dan bekas masakan.
Arah aliran air kotor sesuai peraturan harus ke unit proses pengolahan agar layak dibuang ke
saluran kota. Penggunaan STP untuk gedung dengan kapasitas pembuangan air kotor yang tinggi
sangat diperlukan. Sementara untuk perumahan cukup menggunakan septiktank.
Kenapa buangan air kotor dan air bekas tidak lancar? Salah satu penyebabnya adalah tidak ada
instalasi pipa vent, selain karena masalah yang lain. Pada saat terjadi pembuangan air kotor atau air
bekas ke instalasi pipa air kotor dan air bekas, terjadi gaya tarik dari bumi (gravitasi), ada beberapa
titik pada instalasi air kotor yang menyebabkan terjadi vakum, hal ini biasanya ber-efek misalkan
pada closet atau urinoir mengeluarkan gelembung yang sebenarnya bukan mengeluarkan, justru
membutuhkan udara untuk mengisi ruang vakum tersebut. Kotoran dan lain-lain di dalam pipa air
kotor akan tertahan karenanya.
Penambahan instalasi pipa vent akan mengatasi hal itu yaitu memasukkan udara bebas ke
ruang vakum dan air kotor / bekas akan secara bebas mengikuti gaya gravitasi bumi.
Air vent harus selalu pada posisi atas untuk menghindari masuknya air ke dalam pipa vent. Untuk
gedung bertingkat pipa vent mengambil udara dari atap tertinggi gedung.
PERENCANAAN PLUMBING
Instalasi plumbing memerlukan perencanaan yang matang, karena hal ini berhubungan langsung
dengan konstruksi bangunan, karena tanpa perencanaan matang bisa mempengaruhi kekuatan
dan menurunkan kemampuan konstruksi bangunan.
Perencanaan Plumbing
Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah :
Perencanaan ini tentunya adalah koordinasi antara perencanaan bangunan (sipil) konstruksi dan
perencanaan instalasi plumbing. Guna menjaga segi arsitektual, atau estetika bangunan.
Demikian dulu masalah plumbing kali ini, beberapa poin sebenarnya akan saya tuliskan disini,
namun jumlah word agaknya sudah terlampau panjang.