Anda di halaman 1dari 14

TUGAS UTS UTILITAS 1

Disusun oleh :
Muhamat Fauzi – Nim ( 1523201030 )
Arsitektur Kelas B – Semester 3
Dosen :
Dian Amalia, S.T., M.T

UNIVERSITAS LANCANG KUNING


Jl. Yos Sudarso – Km. 8, Kec. Rumbai - Pekanbaru
SOAL
1. Apa itu Utilitas, jelaskan ?
2. Kenapa arsitek harus mempelajari dan memahami utilitas bangunan, jelaskan!
3. Apa itu system instalasi plumbing, jelaskan!
4. Apa fungsi dan manfaat instalasi plumbing ?
5. Apa – apa saja yang terdapat dalam system plumbing, jelaskan!
6. Sebutkan dan jelaskan jenis – jenis utilitas pada bangunan berlantai banyak ?
7. Jelaskan system distribusi air bersih pada bangunan :
a. Air dingin
b. Air panas
8. Jelaskan apa itu jaringan air kotor ?
9. Apa fungsi jaringan air kotor pada bangunan, jelaskan!
10. Sebutkan dan jelaskan karakter – karakter air kotor yang terdapat pada bangunan!
11. Sebutkan dan jelaskan jenis – jenis air kotor!
12. Sebutkan dan jelaskan system pembuangan air kotor!

B. Jelaskan dan sebutkan


a. Cara pengaliran air kotor
b. Sistem pemipaan air kotor
c. Batas dan jenis pipa air kotor
d. Buatkan sketsa dasar pemipaan air kotor
JAWABAN :
Jawaban no. 1 :
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan,
komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.
Jawaban no. 2 :
Karena jika tidak di pelajari dan di pahami, tidak mungkin sebuah bangunan yang berdiri
megah bisa berfungsi sesuai keinginan apabila sistem utilitas nya tidak di terapkan dengan
baik, maka dari itu lah perlu di pelajari dan di pahami untuk seorang arsitek mengenai
sistem per utilitasan pada sebuah bangunan, agar bangunan nya dapat berjalan sesuai
dengan fungsi nya.
Jawaban no. 3 :
Plumbing adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan, pemeliharaan,
perawatan instalasi air, baik di perumahan maupun di gedung.
Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh
karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan
tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik
dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air
kotor dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-
bagian lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya.
Jawaban no. 4 :
Fungsi :
a. sebagai sistem penyediaan air bersih/air panas, menyediakan air bersih/air panas ke
tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup
b. sebagai penyaluran air buangan
Manfaat :
a. dengan adanya sistem plumbing ini, maka orang – orang akan dimudahkan untuk
mendapatkan air bersih melalui sistem saluran air nya.
b. sistem utilitas pada bagian tersebut jadi sangat berguna, karena jika tidak ada instalasi
plumbing, maka pemilik rumah akan kesusahan untuk mendapatkan air bersih, dll.
Jawaban no. 5 :
Apa – apa saja yang terdapat pada sistem instalasi plumbing, yaitu :

 Instalasi plumbing untuk air bersih,


 Instalasi plumbing untuk air bekas,
 Instalasi plumbing untuk air kotor,
 Instalasi plumbing untuk vent,
 Instalasi plumbing untuk air hujan.

- INSTALASI PLUMBING UNTUK AIR BERSIH


Instalasi ini berfungsi untuk menyalurkan media air yang bersih/layak pakai, misalkan
untuk kebutuhan memasak, mandi, cuci pakaian dan lain – lain.
Instalasi air bersih di gedung dibagi menjadi :

 Instalasi Suplai Air bersih, dan


 Instalasi Distribusi Air bersih.

- INSTALASI PLUMBING UNTUK AIR BEKAS


Instalasi air bekas adalah instalasi plumbing yang menyalurkan air bekas dari pemakaian,
misalkan dari : wastafel, air mandi, dan lain – lain. (perhatikan perbedaan air bekas dan
air kotor).
Arah aliran air bekas ini tergantung perencanaan, yaitu bisa diproses dulu demi kelayakan
buang ke saluran kota, atau langsung dibuang. Beberapa gedung memisahkan antara
instalasi pemakaian umum dengan pemakaian khusus, misalnya air bekas dari
dapur restaurant dan lian – lain. Yang banyak mengandung minyak dan bekas masakan.
- INSTALASI PLUMBING UNTUK AIR KOTOR
Untuk air yang dibuang dari closet, urinoir, dan pemakaian khusus seperti minyak bekas
dari dapur restaurant yang memerlukan penanganan khusus masuk pada instalasi air kotor.
Arah aliran air kotor sesuai peraturan harus ke unit proses pengolahan agar layak dibuang
ke saluran kota. Penggunaan STP untuk gedung dengan kapasitas pembuangan air kotor
yang tinggi sangat diperlukan. Sementara untuk perumahan cukup
menggunakan septiktank.
- INSTALASI PLUMBING UNTUK VENT
Instalasi ini yang kurang dipahami oleh banyak orang, secara fungsi, instalasi ini berguna
untuk mengisi udara pada instalasi air kotor dan air bekas.
Kenapa buangan air kotor dan air bekas tidak lancar? Salah satu penyebabnya adalah tidak
ada instalasi pipa vent, selain karena masalah yang lain. Pada saat terjadi pembuangan air
kotor atau air bekas ke instalasi pipa air kotor dan air bekas, terjadi gaya tarik dari
bumi (gravitasi), ada beberapa titik pada instalasi air kotor yang menyebabkan
terjadi vakum, hal ini biasanya ber-efekmisalkan pada closet atau urinoir mengeluarkan
gelembung yang sebenarnya bukan mengeluarkan, justru membutuhkan udara untuk
mengisi ruang vakum tersebut. Kotoran dan lain-lain di dalam pipa air kotor akan tertahan
karenanya.
Penambahan instalasi pipa vent akan mengatasi hal itu yaitu memasukkan udara bebas ke
ruangvakum dan air kotor / bekas akan secara bebas mengikuti gaya gravitasi bumi.
Air vent harus selalu pada posisi atas untuk menghindari masuknya air ke dalam pipa vent.
Untuk gedung bertingkat pipa vent mengambil udara dari atap tertinggi gedung.
- INSTALASI PLUMBING UNTUK AIR HUJAN
Instalasi pipa untuk menyalurkan air hujan dari atap, deck, kanopi, atau tempat yang
menerima air hujan untuk disalurkan hingga saluran kota.
Jawaban no. 6 :
Sistem utilitas pada bangunan berlantai banyak, yaitu :
- Sistem Utilitas Supply Air Bersih (Water Supply Sistem), Seperti bangunan pada
umumnya, bangunan gedung bertingkat yang bersifat vertikal secara struktur maupun jenis
bangunan bentang lebar tentunya memerlukan sistem transportasi berupa supplai air
bersih yang direncanakan dengan baik sejak awal sehingga dapat mencukupi kebutuhan
air di setiap lantainya, sistem supply air pada bangunan tinggi dimulai dari pengambilan
air dari sumur maupun dari PDAM/meteran dan dilanjutkan dengan pembuatan
penampung air atau biasa disebut dengan Ground Water Tank (GWT) jika diletakkan
pada dasar bangunan (Underground) atau tangki yang diletakkan di atas
bangunan yaitu berupa penampungan yang berupa bak besar dengan ukuran volume yang
disesuaikan dengan kebutuhan air pada gedung. Kemudian dilanjutkan dengan sistem
pemompaan dengan mesin yang memiliki besar daya yang bervariasi sesuai kebutuhan
debit pompa yang terdistibusikan melalui sistem perpipaan ke setiap lantai sesuai dengan
desain pada titik-titik pengambilan air yang telah direncanakan dalam denah baik untuk
keperluan WC misalnya shower, kran wastafel, jacuzzi, kolam renang, kran air
bersih, hydran, sprinkler, dsb. Untuk bangunan dengan interval ketinggian yang cukup
tinggi biasanya dibuat sistem distribusi air dengan pola pemompaan dua sampai tiga kali
sesuai kemampuan daya pompa yang direncanakan yang biasanya dilengkapi dengan sistem
penampungan transisi pada daerah dilatasi tersebut, hal ini dikarenakan karena
keterbatasan kemampuan pompa untuk menyupplai air pada elevasi gedung yang cukup
tinggi sehingga membutuhkan daerah dilatasi/transisi untuk melakukan penampungan ke
tingkat berikutnya.
- Sistem Utlitas Pembuangan dan Pengelolahan Limbah Cair dan Limbah Padat, Sama
halnya dengan sistem pendistribusian air bersih untuk keperluan kebutuhan air dalam
gedung bertingkat, sisa penggunaan air tersebut juga akan menghasilkan limbah yang
harus direncanakan sistem pendistribusian dan pengelolahannya agar tidak mengganggu
kenyamanan pengguna bangunan maupun lingkungan disekitarnya. Dalam sistem
pengelolahan sisa buangan limbah pada bangunan gedung bertingkat tentunya dibutuhkan
perencanaan yang baik agar dalam proses distribusi pembuangan saat masa operasionalnya
tidak menimbulkan masalah yang serius misalnya masalah klasik yaitu penyumbatan atau
kebocoran pada pipa buangan maupun pencemaran terhadap lingkungan disekitarnya.
Perencanaan sistem pembuangan limbah pada bangunan gedung bertingkat dimulai
dengan pembuatan sistem pengelolahan sisa limbah yang umumnya berasal dari
pembuangan dari WC (Floor drain), wastafel cuci tangan atau limbah dapur dan buangan
dari kotoran closed toilet yaitu dengan membuat sistem Sewage Treatment Plant (STP)
berupa septick tank yang merupakan jenis utilitas modern yang berfungsi tidak hanya
dalam menampung melainkan dapat mengelolah sisah limbah agar sisa buangan tersebut
aman bagi lingkungan dan dapat pula digunakan kembali/recycle untuk keperluan air
untuk operasional penyiraman tanaman. Umumnya konstruksi STP dapat terbuat dari
konstruksi beton konvensional maupun yang telah terfabrikasi berupa fiber tank dengan
volume dan teknologi pengelolahan limbah yang disesuaikan dengan perencanaan. Untuk
bangunan gedung bertingkat seperti apartemen maupun hotel sering juga dilengkapi
dengan pembuatan utilitas berupa Waste Shaft - Trash Chute yaitu instalasi berupa
pembuangan sampah dengan sistem cerobong/pipa vertikal yang dibuang secara gravitasi
di setiap lantai bangunan bertingkat berupa sampah yang tidak mudah terurai seperti
sampah konsumsi sehari-hari berupa plastik, sisah makanan, kertas dsb dan ditampung di
lantai dasar bangunan berupa bak penampungan dan kemudian didistribusikan ke truk-
truk pembuangan sampah.

- Sistem Utilitas Pencahayaan, Elektrikal dan Mekanikal, Untuk bangunan gedung


bertingkat maupun jenis bangunan lainnya sistem pencahayaan merupakan hal yang perlu
direncanakan sesuai dengan peletakan titik-titik pencahayaan yang hendak ditentukan,
begitupun dengan sistem elektrikal dan mekanikal suatu bangunan merupakan hal yang
perlu direncanakan dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas yang diinginkan.
Dalam hal ini pencahayaan dapat berupa instalasi pembuatan titik lampu interior maupun
exterior dimana seorang srsitek harus pandai dalam penentuan letak titik lampu agar efek
pencayahaan yang dihasilkan dapat meyebar secara efektif di setiap ruangan. Sistem
pencahayaan juga tidak hanya bergantung pada perangkat lampu saja melainkan dapat
berupa pengaturan bukaan pencahayaan alami dari sinar matahari khususnya pada
bangunan bertingkat yang membutuhkan banyak lampu tentunya dengan perekayasaan
pengaturan cahaya alami di siang hari berupa bukaan setidaknya dapat mereduksi biaya
operasional listrik. Disamping itu sistem elektrikal selain pencahayan yaitu berupa instalasi
pemasangan stop kontak, saklar lampu, sekring listrik, ground penangkal petir, water
heater instalasi, sliding automatic door dsb dimana inputnya berasal dari PLN dan
instalasi pemasangan mesin generator sebagai pendukung sumber listrik pada suatu
bangunan gedung bertingkat jika terjadi pemadaman listrik. Pemilihan generator harus
sesuai dengan daya yang diinginkan berdasarkan besar energi listrik yang dibutuhkan
dalam suatu bangunan.

- Sistem Untilitas Pengudaraan, Sistem pengudaraan dalam hal ini berupa sistem
pendingin ruangan berupa air conditioner (AC) yaitu berupa sistem utilitas pendingin
ruangan yang dipasang di dalam ruangan tertutup dari suatu bangunan. Jenis pendingin
ruangan umumnya berfungsi untuk memberikan rasa kenyamanan dan kesejukan bagi
orang yang berada di dalamnya. Selain sistem pendingin ruangan biasanya untuk bangunan
bertingkat seperti hotel, perkantoran dan apartemen juga dilengkapi dengan pengisap asap
(Exhaust) bilamana terdapat kandungan asap akibat rokok maupun penyebab lainnya
sehingga dapat menjaga sirkulasi udara dalam ruangan tetap stabil dan sehat. Namun
sistem pendingin ruangan tidak hanya bergantung kepada AC saja melainkan dapat dengan
melakukan perekayasaan arsiektur bangunan berupa bukaan ventilasi pengudaraan agar
sirkulasi udara dapat dengan baik mengalir keluar masuk dalam sistem ruangan bangunan
dan dapat pula menekan biaya operasional listrik/efisiensi biaya.
- Sistem Utilitas Transportasi Gedung, Sistem transportasi dalam hal ini merupakan
sistem pengangkut untuk memuat manusia ke tingkat elevasi bangunan beritngkat. Sistem
transportasi ini dapat berupa transportasi vertikal (Elevator/Lift) dan sistem transportasi
tangga berjalan (Eskalator). Dalam konstruksi gedung bertingkat maintanance terhadap
instalasi transportasi ini perluh secara berkala diperhatikan agar memberikan tingkat
kenyamanan dan keselamatan bagi penggunanya misalnya pengecekan mesin, rantai/slink
dan sistem elektrikal pada elevator/lift dan begitu pula pada instalasi sistem transportasi
eskalator.

- Sistem Utilitas Telekomunikasi Gedung, Sistem ini merupakan suatu perangkat instalasi
yang berfungsi dalam memberikan kemudahan dalam mengakses informasi baik yang
bersifat internal maupun global bagi para penggunanya dalam sistem gedung bertingkat,
misalnya instalasi PABX telepon, jaringan WIFI internet, TV Cable, instalasi Fax, sound
system/loud speaker dsb

- Sistem Utiltas Keamanan/Cecurity, Sistem ini merupakan instalasi yang dibuat pada
suatu gedung bertingkat guna memberikan rasa aman bagi pengguna gedung tersebut dari
hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengurangi ancaman kriminalitas dan pencegahan
terhadap bencana seperti kebakaran dll. Sistem ini dapat berupa instalasi pemasangan
CCTV, hydrant, tabung pemadam, Smoke detektor, Exthinguiser, Cencor detector
gate, door emergency dsb.

- Sistem Utilitas Perawatan Kebersihan Gedung, khusus untuk gedung bertingkat


perawatan terhadap kebersihan penampilan gedung memang perlu diperhatikan secara
berkala melalui perawatan kebersihan gedung oleh pengelolahnya. Proses pembuatan
instalasi kebersihan khusunya bagian permukaan gedung biasa disebut dengan gondola
yaitu semacam perangkat crane/mesin derek yang memuat satu sampai dua orang yang
tergantung dari atas gedung bertingkat dimana pekerja kebersihan dapat dengan leluasa
mengatur elevasi gondola saat melakukan proses pembersihan di bagian permukaan
gedung. Hal yang perlu diperhatikan dalam operasionalnya yaitu faktor keamanan bagi
para pekerja yang sedang bertugas.
Jawaban no. 7 :

Sistem distribusi penyediaan air dingin :

Sistem penyediaan air dingin yang banyak digunakan dapat dikelompokkan dalam
berbagai jenis yaitu :
- Sistem sambungan langsung
Dalam sistem ini pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama
penyediaan air bersih Perusahaan Air Minum.
- Sistem tangki atap
Dalam sistem ini, air ditampung terlebih dahulu dalam tangki bawah (yang berada di
lantai terendah bangunan atau di bawah muka tanah) dan kemudian dipompakan ke
suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi
bangunan, ini dilakukan jika tekanan air kecil dari pipa utama, tapi jika tekanan air
cukup tinggi tangki bawah dapat dihilangkan.
- Sistem tangki tekan
Kerja dari sistem ini yaitu air yang telah ditampung di dalam tangki bawah dipompakan
ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup, sehingga udara di dalamnya terkompresi dan air
dapat dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan.
- Sistem tanpa tangki (booster system)
Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun baik tangki bawah, tangki tekan,
ataupun tangki atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa
menghisap air langsung dari pipa utama (misalnya, pipa utama Perusahaan Air Minum).
Sistem distribusi penyediaan air panas :

Sistem penyediaan air panas dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan sistem
pipa, cara pengaliran dan cara sirkulasinya.
Menurut sistem pipanya dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
- Sistem aliran ke atas (up feed)
Air panas dialirkan kepada alat-alat plambing melalui pipa-pipa cabang dari suatu pipa
utama yang di pasang pada lantai terbawah gedung.
- Sistem aliran ke bawah (down feed)
Air panas dialirkan kepada alat-alat plambing melalui pipa-pipa cabang dari suatu pipa
utama yang dipasang pada lantai paling atas gedung.
Menurut cara penyediaannya dibagi lagi menjadi dua macam yaitu :
- Sistem pipa tunggal
Pipa hanya akan mengantarkan air panas dari tangki penyimpanan atau pemanas tanpa
pipa balik.
- Sistem sirkulasi atau dua pipa
Pipa akan menghantarkan air panas dari tangki penyimpanan atau pemanas dan kemudian
air akan dibalikkan kembali ke tangki penyimpanan dengan pipa balik apabila tidak ada
pemakaian air panas pada alat plambing.
Sedangkan menurut cara sirkulasinya dibedakan atas sirkulasi gravitasi dan sirkulasi
paksaan dengan menggunakan pompa.
Jawaban no. 8 :
Jaringan air kotor adalah sistem saluran air kotor yang dibuang malalui alat-alat saniter,
dialirkan melalui pipa pembuangan air kotor ke tempat pengolahan air kotor (septic tank
atau unit pengolahan air kotor melalui riool kota).
Jawaban no. 9 :
Fungsi jaringan air kotor adalah untuk melakukan pembuangan air kotor dari tiap-tiap
rumah/bangunan gedung, yang dialirkan/dibuang bersama-sama dengan menggunakan
sistem perpipaan (disebut sistem rioolering) ke unit pengolahan air kotor untuk suatu
kawasan atau kota (disebut sistem terpusat/off site) sedangkan untuk dari rumah ke
rumah dan sejenisnya (disebut sistem individu/on site).
Jawaban no. 10 :

Karakter air kotor dibagi sebagai berikut :

A. Karakteristik Fisik :
(Warna, bau, suhu, kekeruhan)
B. Karakteristik Kimia
(Zat Organik dan Zat Anorganik)
C. Karakteristik Biologi
(Bakteri Aerob, Bakteri Anaerob, Bakteri yang hidup dengan tanpa O2)

Jawaban no. 11 :
Klasifikasi jenis - jenis air kotor :
- Limbah cair : adalah bahan buangan yang berbentuk cair. Termasuk dalam limbah cair
diantaranya adalah : air kotoran, air bekas, dan air hujan.
- Air kotoran : adalah air buangan yang mengandung kotoran manusia.
- Air bekas : adalah air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya, seperti bak
mandi (termasuk bath tub), bak cuci tangan, bak cuci dapur, dan lain-lainnya yang tidak
mengandung kotoran manusia.
- Air hujan : adalah air yang jatuh dari atas (langit).
Jawaban no. 12 :
Sistem pembuangan air kotor dibagi 2. Yaitu :
Dari cara penyaluran airnya, sistem pembuangan air kotor, kotoran, air hujan, dan air
bekas, dibedakan dalam 2 jenis yaitu sistem campuran dan sistem terpisah.
- Sistem campuran, artinya air bekas dan air kotor dikumpulkan dan bersama-sama
dibuang menggunakan satu aliran.
- Sistem terpisah, air dikumpulkan sesuai dengan jenisnya dan dialirkan secara terpisah.
Air kotor menuju ke septictank sedangkan air bekas dan air hujan menuju riol lingkungan
dalam manajemen proyek.

Jawaban yang B :
A. Cara pengaliran air kotor :
Cara pengaliran air kotor yaitu pada pipa air kotor, bekas, dan kotoran keluar dari
perlengkapan saniter menggunakan pipa tegak agar air buangan dapat mudah
berjalan/mengalir oleh adanya gravitasi bumi. Beberapa pipa dari perlengkapan saniter
tersebut digabungkan menjadi satu pada pipa vertikal utama. Tetapi untuk sampai ke pipa
vertikal utama tersebut tentu dihubungkan dengan pipa horizontal dalam manajemen
proyek. setelah melewati horizontal baru lah bisa masuk ke dalam saluran riool kota agar
bisa di kelola.
B. Sistem permipaan air kotor :
Pada umumnya air kotor mengalir secara gravitasi, penggunaan pompa hanya untuk
memompa air kotor dari bak penampung air kotor yang berlokasi di bagian bawah
bangunan (basement) ke unit pengolahan air kotor.
Sarana pengaliran air kotor pada umumnya berupa perpipaan. Pada air kotor
menggunakan tipe 2 pipa, yaitu (Two pipe) yang berfungsi terpisah untuk (soil pipe/air
tinja) dan (waste pipe/air kotor selain tinja).
C. Batas dan jenis pipa air kotor :
- Pipa cabang mendatar :
adalah pipa pembuangan mendatar yang menghubungkan pipa pembuangan alat plambing
dengan pipa tegak air buangan. Berfungsi untuk mengalirkan air kotor dari alat plambing
ke pipa tegak air kotor.
Dalam sistem plambing air kotor, sistem pembuangan harus mampu mengalirkan air
buangan dengan cepat, dan biasanya air buangan mengandung bagian-bagian padat.
Oleh karena itu pipa pembuangan cabang mendatar harus mempunyai ukuran dan
kemiringan yang cukup, sesuai dengan banyaknya dan jenis air buangan yang harus
dialirkan. Pada umumnya kemiringan pipa pembuangan cabang mendatar sebesar 2%.
- Pipa tegak :
adalah pipa pembuangan air kotor yang menghubungkan pipa cabang mendatar dengan
pipa saluran pembuangan gedung.
- Saluran pembuangan gedung :
adalah bagian jaringan pipa terendah dari sistem pembuangan air kotor yang menerima air
kotor dari seluruh jaringan pipa air kotor, dan menyalurkannya ke tempat pengolahan air
kotor. Kemiringan saluran pembuangan gedung sebesar (0,50 – 4) %.
- Pipa vent :
adalah pipa yang dipasang untuk sirkulasi udara ke seluruh bagian sistem pembuangan air
kotor, dan mencegah terjadinya kerja sifon dan tekanan balik pada perangkap.
D. Sketsa dasar permipaan air kotor

Anda mungkin juga menyukai