Anda di halaman 1dari 139

UTILITAS BANGUNAN

A. Pengertian Utilitas
Utilitas merupakan suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan
untuk

menunjang

tercapainya

unsur-unsur

kenyamanan,

kesehatan,

keselamatan, kemudahan, komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan. Dalam


mempelajari utilitas bangunan beserta kelengkapannya ada 3 unsur pokok yang
harus diperhatikan :
A. Air
Kebutuhan air dalam lingkungan bangunan dan bangunan itu sendiri
sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
B. Matahari/Cahaya Matahari
Penggunaan energi cahaya matahari dalam system rancang bangunan
sangat penting dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga penggunaan
cahaya buatan yang membutuhkan energi tambahan dapat dikurangi.
C. Udara/Angin
Dalam system perancangan bangunan factor udara sangat penting untuk
kenyamanan dalam melaksanakan kegiatan kerja sehari-hari.
Perancangan Utilitas Bangunan terdiri dari :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Perancangan
Perancangan
Perancangan
Perancangan
Perancangan
Perancangan
Perancangan
Perancangan
Perancangan
Perancangan
Perancangan

Plumbing dan Sanitasi


Transportasi Dalam Bangunan
Pembuangan Sampah
Penghawaan
Pencahayaan
Tata Suara
penangkal petir
Pencegahan Kebakaran
Telepon/PABX
CCTV dan sekuriti sistem
Alat Pembersih Bangunan

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

PLUMBING
System peralatan plumbing adalah suatu system penyediaan atau
pengeluaran air ke tempat-tempat yang di kehendaki tanpa ada gangguan
atau pencemaran terhadap daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat
memenuhi kebutuhan penghuninya dalam masalah air.

Air menurut

kebutuhannya dapat di bagi : air bersih (panas atau dingin) dan air kotor
(air sisa, air limbah, air hujan dan air limbah khusus)
Pekerjaan

pada

plumbing

meliputi

pengadaan,

pemasangan,

penyetelan dan pengetesan dari semua peralatan/material/mesin seperti


yang disebutkan dalam spesifikasi teknis, maupun pengadaan dan
pemasangan dan peralatan/matenial yang tidak disebutkan, akan tetapi
secara umum dianggap perlu agar dapat diperoleh sistim instalasi air
bersih dan kotor yang baik, dimana setelah diuji, dicoba dan disetel
dengan teliti, siap untuk dipakal.
Alat-alat Pendukung Plambing/Fixtures :
Untuk bahan plambing dapat digunakan pipa besi tuang (galvanize),
pipa PVC, dan pipa tembaga (untuk air panas). Ukuran yang sering
digunakan mulai dari diameter 1/2 sampai 2 untuk rumah tinggal, dan
1/2 sampai 6 untuk bangunan tinggi. Adapun system pembuangan dari
instalasi yaitu kran, kloset, wastafel, lavatory, urinoir, bath tub, shower
dan lain-lain.

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Air Bersih dan Instalasi


Pengertian Instalasi Saluran Air Bersih
Instalasi saluran air bersih merupakan perencanaan pembangunan
air bersih alur jalur air bersih dari sumber air melalui komponen
penyalur dan penyambungnya ke bakbak penampungan air maupun
kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air dalam
kehidupan sehari-hari.
Instalasi air bersih merupakan bagian dari sanitasi dalam kaitan
perencanaan ada beberapa hal yang harus di perhatikan :
a Sumber air bersih, artinya pembuatan sumur pompa/ sumur
timba atau air yang didapat dari jaringan instalasi air PDAM
b Pembuatan instalasi air bersih didistribusi dengan cara
pembuatan water tom atau menara penampungan/ bak air yang
dibuat dengan ketinggian tertentu, seterusnya di alirkan ke titiktitik kran air seperti ke bak mandi, wastafel, kran cuci di dapur,
WC, kran cuci di tamahn dan lain-lain
c Jika untuk bangunan bertingkat rendah perlu direncanakan
pembuatan shaft yaitu lubang pada pelat lantai yang menerus
secara

vertical

untuk

penempatan

pipa-pipa

baik

untuk

penempatan pipa-pipa baik air bersih dan pipa-pipa kotor


d Air bersih yang didapat harus air yang dapat diminum/ di
konsumsi tidak bau, tidak ada rasa dan tidak mengandung zat
kimia
Faktor-Faktor Penting dalam Instalasi Saluran Air Bersih :
1 Sumber Air
Rangkaian instalasi air bersih di dalam rumah, atau biasa disebut
instalasi pipa sekunder, umumnya menggunakan pipa ukuran 0,5 inci.
Namun ukuran instalasi pipa primer (dari sumber air ke instalasi dalam
rumah) berbeda beda bergantung pada sumber airnya, misalnya :
3

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

a. Air PAM langsung dihubungkan ke instalasi pipa di rumah, maka


pipa primernya menggunakan pipa berukuran sama dengan
instalasi pipa sekunder,yaitu ukuran 0,5 inchi.
b. Air PAM didistribusikan ke instalasi pipa di rumah melalui bak
penampung (tower air), maka pipa dari meteran PAM ke tower air
menggunakan pipa ukuran 0,5 inci.
c. Air tanah, dengan bantuan jet pump, dialirkan langsung ke
instalasi pemipaan di rumah-rumah. Instalasi pipa dari pompa ke
instalasi di rumah menggunakan pipa yang berukuran sama
dengan besar penampang pipa keluaran.
2 Biaya
Sebagai sebuah sistem bangunan, instalasi pemipaan air bersih juga
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Besar kecilnya biaya dipengaruhi
oleh model instalasi (tertutup atau terbuka), letak instalasi pipa (ditanam
dalam tanah atau di atas tanah), jenis pipa, dan ukuran pipa.
3 Model Instalasi
a. Sistem tertutup
Pemipaan tertutup maksudnya ujung pipa yang terakhir (hilir)
menyambung kembali ke ujung awal pipa (hulu). Sistem seperti
ini bisa juga disebut jaringan pemipaan memutar (loop). Sistem
tertutup memungkinkan tekanan di semua outtake (pipa
keluaran air) rata. Pemipaan sistem tertutup membutuhkan
jumlah pipa lebih besar dibanding pemipaan sistem terbuka.
Konsekuensinya, pemipaan sistem tertutup membutuhkan biaya
lebih besar dibanding sistem terbuka.
b. Sistem terbuka
Pemipaan terbuka adalah sistem pemipaan yang kedua ujung
pipa (hilir dan hulu) tidak menyambung. Bila jaringan
pemipaannya terbuka, biasanya outtake di bagian ujung pipa
akan bertekanan rendah. Pemipaan sistem terbuka
membutuhkan jumlah pipa lebih sedikit dibanding pemipaan
sistem tertutup. Keuntungan pemipaan sistem terbuka ini adalah
membutuhkan biaya lebih sedikit dibanding sistem terbuka.
4
4

Letak Instalasi Pipa

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

a. Instalasi di atas tanah


Instalasi di atas tanah (biasanya dalam plafon rumah) mudah
pemasangannya. Deteksi kebocoran pipa pun lebih cepat
diketahui sehingga perbaikannya tidak sesulit instalasi pipa di
dalam tanah. Pada bangunan dua lantai, instalasi air bersih
kebanyakan diletakkan di atas plafon.
b. Instalasi di dalam tanah
Instalasi di dalam tanah sulit mendeteksinya bila ada kerusakan.
Bila sumber kerusakan sudah diketahui maka harus menggali
tanah bahkan membongkar lantai. Sehingga menggunakan
instalasi ini sulit dalam pengontrolannya.Tapi ada kebaikan dari
sistem instalasi dalam tanah ini yaitu dari sisi kerapiannya.
5 Jenis Pipa
A. Logam
Sebelum munculnya PVC, pipa logam banyak dipakai oleh
masyarakat. Pipa logam sangat kuat,tebal dan tahan terhadap
panas. Namun jenis pipa ini mempunyai kelemahan yaitu dapat
berkarat sehingga air menjadi kotor dan bau.
PVC (Poli Vinil Chloride)
Bahan PVC merupakan terobosan inovatif yang hebat dan sangat
menghematkan konsumen. Selain itu, PVC merupakan material yang tak
karat dan lebih mudah perawatan maupun perbaikannya jika terjadi
kerusakan. Satu satunya kelemahan pipa PVC adalah rawan bocor apabila
sistem pengelemannya kurang rapi. Meski demikian, PVC merupakan
bahan yang paling banyak dipakai masvarakat saat ini.
Ukuran Pipa
Di Indonesia standard ukuran yang dipakai untuk system perairan
rumah tangga atau lainnya adalah standart JIS (Japanese Industrial
Standard), sedangkan untuk PDAM biasanya memakai standart nasional
(SNI). Berikut ini adalah macam-macam ukuran pipa PVC dengan standard
JIS (satuan inch) yang dimulai dari AW 1/2 sampai AW 10 (atau lebih), D
1 1/4 sampai D 10 (atau lebih) dan C 5/8 sampai C 5
System Pemipaan Plambing
5

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Sistem pemipaan menurut cara pengaliran airnya, adalah cara


untuk mengalirkan air dan ketempat yang memerlukan. Ada dua cara
pengaturan air yaitu system Horizontal dan system Vertikal.
1

Sistem Horizontal

Adalah suatu system pemipaan yang banyak digunakan untuk


mengalirka kebutuhan air pada suatu kompleks perumahan atau rumahrumah tinggal yang tidak bertingkat
Ada dua cara yang dipakai untuk system pemipaan horizontal yaitu
sebagai berikut:
a. Pemipaan yang menuju ke satu titik akhir
Keuntungan pemipaan ini adalah pemakaian bahan yang lebih efesien,
dan kerugiannnya adalah daya pancar pada titik kran air tidak sama,
semakin jauh semakin kecil daya pancarnya.
b. Pemipaan yang melingkar/membentuk ring
Pemipaan ini menuntut penggunaan bahan pipa yang banyak, padahal
kekuatan daya pancar air kesemua titik-titik akan menghasilkan air yang
sama

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Sistem Vertikal

Sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan system vertical


banyak digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat tinngi. Cara
pendistribusiannya adalah dengan menampung lebih dulu pada tangki air
(ground reservoir) yang terbuat dari beton dengan kapasitas sesuai
dengan kebutuhan air pada bangunan tersebut. Kemudian air dialirkan
dengan menggunakan pompa untuk langsung ke titik-titik kran yang
diperlukan. Sistem ini lebih menguntungkan pada penggunaan pipa, tetapi
sering

mengalami

kesulitan

kalau

sumber

tenaga

untuk

pompa

mengalami pemadaman.
Cara lain dengan menggunakan pompa untuk diteruskan pada
tangki di atas bangunan. Kemudian dari tangki dialirkan ke tempat-tempat
yang memerlukan, dengan menggunakan system gravitasi.

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Air Kotor dan Instalasi


Pengertian Instalasi Saluran Air Kotor
Air bekas yang dimaksud adalah air bekas cucian, air bekas cucian
pakain, kendaraan, cucian peralatan masakan dan beberapa macam
cucian lainnya.
Air Limbah
Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran. Air
bekas/air limmbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarangan/dibuang
ke

seluruh

lingkungan

tetapi

harus

ditampung

ke

dalam

bak

penampungan.Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik


buangan cukup diperlukan septic tank dengan volume 1 1,5 m3 dengan
dibuat perembesan.
a. Air Limbah khusus
Air limbah khusus adalah air bekas buangan dari kebutuhankebutuhan khusus, seperti restoran yang besar, pabrik industry
kimia, bengkel, rumah sakit, laboratorium dan lain lain.
b. Air hujan
Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air
tersebut dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh
pada rumah tinggal atau komplek perummahan disalurkan melalui
talang-talang-talang vertical dengan deameter 3 (minimal) yang

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

diteruskan ke saluran-saluran horizontal dengan kemiringan 0,5-1%


dengan jarak terpendek menuju ke saluran terbuka lingkungan.

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Air Panas dan Instalasi


Pengertian Instalasi Saluran Air Panas
Air Panas
Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan
digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Sistem air panas ini
dapat dipasang pada bangunan perumahan, perkantoran, restoran, hotel,
apartemen, penginapan, rumah sakit dan bangunan umum. Pada daerah
yang beriklim sejuk atau dingin air panas dibutuhkan, oleh Karena itu
system plambing air panas ini menggunakan pipa besi tuang atau
tembaga yang dibalut dengan benang-benang asbes sebagai isolator
supaya panasnya tidak terbuang.
Alat pemanas yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
a. Pemanas air dengan gas, air mengalir sesaat, dan melewati pipapipa yang dipanaskan.
b. Pemanas air listrik
c. Pemanass air energy surya dimana tabung penyimpan dipasang
diatas atap bangunan untuk mendapatkan panas matahari.

10

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Alat dan Bahan Instalasi Air Bersih, Air Panas dan


Air Kotor
A. PENGENALAN BAHAN

1. Pipa Galvanis
Pipa galvanis adalah Jenis pipa logam yang dilapisidengan lapisan
galvanis, untuk mencegah berkarat.3 Jenis Pipa Galvanis diantaranya : (1)
Jenis PipaMedium, (2) Jenis Pipa Standar, dan (3) Jenis pipa tipisdengan
panjang 6 m, diameter pipa galvanis

2. Pipa Besi Hitam


11

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Pipa besi hitam, adalah jenis pipa logam dengan warnakehitaman,


digunakan untuk instalasi pipa air panas,untuk mencegah pengaruh udara
dari luar, yang akan
menurunkan suhu panas air, maka instalasi harus
dilindungi sepanjang instalasi dengan rubber wive.panjang pipa besi hitam 6
meter, sedangkan diameternya , , 1 , 1 1/4 , 1 1/2 , 2 , 3 , 4 dan 6

KATALOG

3. Pipa Tembaga
12

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Jenis pipa tembaga, yaitu jenis pipa gulungan dan jenis pipa batangan,
kegunaan pipa tembaga ini adalah untuk instalasi pipa gas.

Panjang pipa

gulungan 10 metersedangkan untuk jenis batangan panjangnya 6 meter,seperti


pipa logam lainnya, diameter pipa ini biasanya5/8 ,, dan

4. Pipa PVC & UPVC


Pipa PVC atau pipa Polyvinyl Chloride, UPVC atauUnpolyvinyl Chloride,
Panjang pipa PVC atau UPVC 4 meter, mulai dari diameter , , 1 , 1 ,
1 , 2,2,1/2 , 3 , 4 dan 6

KATALOG

13

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

14

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

5. ALAT UKUR

ALAT PEMBERI TANDA

15

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

SCRIB

KAPUR
TULIS

SPIDOL

ALAT POTONG

GERGAJI
PIPE

CHAIN

CUTTER PIPA
BESI

CUTTER PIPA
CUTTER PIPA

16

CUTTER PIPA
BESI TUANG

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

CUTTER
PIPA

ALAT PEMBERSIHAN BRAM

KIKR
BULAT

BORRING

ALAT PEMBUAT ULIR

SNEI LANGSUNG

SNEI TAK

TAP ULIR LUAR &

17

TREADING
MACHINE

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

ALAT PEMBENGKOK PIPA

PEMBENGKOKAN
PIPA BESI

PEMBEGKOKAN
PIPA TEMBAGA
MESIN
PEMBENGKOANAN PIPA

ALAT PENGGENGGAM DAN PENJEPIT

KUNCI PIPA

RAGUM

KUNCI PAS

KUNCI PIPA

e
18

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

KUNCI

RAGUM PIPA

KUNCI KHUSUS UNTUK PEMASANGAN ALAT SANITER

TEST PUMP DAN PENYANGGA PIPA

ALAT PENDUKUNG

PALU

OBEN
MATA

JIG
SAW

19

BOR

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

GERINDA

Sistem Penyambungan Pipa


A. Sistem Ulir (Drat)Sistem bell & Spigot
1 LEM
2 RUBBER RING
3 COR TIMAH
B. Sistem Flange (Mur&Baut)Sistem Flerring
C. Sistem Brazing (solder keras)

ALAT SAMBUNG PADA PIPA


1. ALAT SAMBUNGAN PIPA (FITTING)

20

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

21

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

22

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

METER AIR

23

POSITIF METER UNTUK RUMAH TINGGAL


INFERENSIAL METER UNTUK INDUSTRI

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

POSITIF

INFERENSIAL METER

SEAL TAPE

SEAL TAPE

KATUP ANTI
KRAN AIR

CONSTAN PREASURE

STOP COCK FERRULE

24

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

BALL VALVE

Berfungsi untuk menyambung pipa pelayanan dari pipa


distribusi

FLOOR DRAIN

POMPA AIR
Mesin Pompa Air Sanyo PDH600
Harga Rp 8.800.000

25

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Spesifikasi
Kode
Nama
Merk
Tipe
Status
Berat Kirim
Harga

:
:
:
:
:
:
:

PO249
Pompa Air Jet Pump
Sanyo
PD H 600
Kosong
40 kg
Rp. 8.800.000,-

Spesifikasi Produk
Daya Listrik
Daya Hisap
Daya Dorong
Total Head
Kapasitas Maks
Made in
Garansi

:
:
:
:
:
:
:

600 Watt
Max. 39 meter ( Optimal di 30 meter)
14 meter
53 meter
46 liter/menit ( Pada Total Head 9 meter)
Japan
3 Tahun

26

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH


SISTEM LANGSUNG

27

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

SISTEM TANGKI ATAP

SISTEM BOOSTER

28

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

TANGKIAIR
Syaratsyaratuntuktangkiair:
a Harus terlindung dari bahaya pencemaran
b
Harus mempunyai tutup berukuran

orang

masuk,

untuk

memudahkan perawatan,
c Kuat dan tahan lama,
d Tidak mudah ditumbuhi lumut,
e Mempunyai lubang inlet dan outlet serta lubang penguras, lubang
outlet
10 cm daridasar tangki, untuk penampungan partikel air, kecuali
lubang

29

penguras harus berada pada dasar tangki.

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

30

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Memasang Instalasi Pipa Air Panas


1. Tentukan titik keran air panas
.

Penentuan titik ini dapat disesuaikandengan kebutuhan. Umumnya

air panas dibutuhkan di kamar mandi, dapur,dan wastafel. Setelah itu,


tentukan pula lokasi alat pemanas air. Tahap inipenting untuk menghitung
kebutuhan pipa instalasi air dan menentukan jalur instalasinya. Untuk
menekan biaya, tentukan jalur/jarak terpendek
antara titik keran dengan mesin pemanas air.
2. Tentukan model alat pemanas
31

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Memilih alat pemanas sebaiknyadisesuaikan dengan kebutuhan. Jika

hanya untuk keperluan mandi danwastafel, cukup pilih tangki yang


berkapasitas 10liter. Alat ini dapatdipasang di dalam kamar mandi,
sehingga menekan kebutuhan pipa.
Kapasitas tangki lebih besar (>30liter) dibutuhkan jika titik keran air
panas
lebih banyak. Alat ini sebaiknya ditempatkan di luar ruangan. Terlebih
jika Anda memilih pemanas gas.
3. Memilih matrial pipa instalasi
Temperatur air yang tinggi berpotensimerusak beberapa jenis material.
Untuk air panas, sebaiknya gunakanmaterial yang tahan panas dan
tekanan tinggi. Untuk panas sedang dapatdipilih pipa PVC yang tebal dan
kuat. Pipa tembaga khusus instalasi air panas. Pipa besi hitam yang lebih
tebal dan kuat, pipa baru jenis XLPE / PEX semacam pipa

32

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

33

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

34

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

WIKA Aircon Water Heater atau WIKA AWH bekerja dengan


memanfaatkan panas dari gas Refrigerant yang dibuang oleh compressor
AC. Panas dan gas ini dialirkan ke Heater Exchanger untuk memanaskan
air di dalam tangki. Selanjutnya gas dalam kondisi panas tersebut akan
didinginkan kembali oleh condensor untuk difungsikan sebagai pendingin
ruangan. Dengan metode seperti itu, air panas yang dihasilkan 100%
mendapat energi yang terbuang dari AC, dan energi itu 100% GRATIS.

Spesifikasi Produk

35

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

KOMPONEN TANGKI

AVF 60 S

MODEL TANGKI

AVF 60 D

AVF 60 E

Flat Oval

POSISI INSTALASI TANGKI

Vertical

KAPASITAS TANGKI

60 Liter

SUHU AIR (MAX C)

65 C

MATERIAL TANGKI DALAM

High Intensity Titanium Enamel

MATERIAL TANGKI LUAR

SS 430 BA

MATERIAL INSULASI

Non CFC High Density Plyurethane

TEKANAN KERJA

4 Bar

TEKANAN MAKSIMUM

6 Bar

BERAT KOSONG

25 Kg

DIAMETER PIPA INLET OUTLET

1/2 inchi

DIMENSI P x L x T (mm)

534 x 280 x 850 mm

HEAT EXCHANGER
MATERIAL
JUMLAH

Pipa 3/8 inchi, tebal 1 mm Nickel Chrom Plating


1 Pcs

2 Pcs

1 Pcs

DOUBLE NEPLE 3/8"


JUMLAH

2 Set

ELECTRIC HEATER
DAYA LISTRIK

500 Watt

TEGANGAN LISTRIK

220 - 240 Volt

MATERIAL

Incoloy 800

SAFETY VALVE
TEKANAN MAKSIMUM

5 Bar

DIAMETER

1/2 inchi

MATERIAL

Kuningan

NON RETURN VALVE (CHECK VALVE)

36

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Pemanas air WIKA EWH atau Electric Water Heater tipe 100L
dilengkapi dengan tangki penyimpan air panas sebesar 100 liter. Cukup
untuk melayani kebutuhan anda dan keluarga anda.
Pemanas air EWH tipe ini berbentuk oval dan dilapisi Stainless Steel
sehingga terlihat lebih elegan dan tentunya lebih tahan lama dan tahan
terhadap korosi. Selain itu sudah dilengkapi dengan LED Display sehingga
anda lebih mudah dalam mengontrol alat ini.

Spesifikasi Produk
EWH TYPE

EWH 100L

OVAL FLAT SHAPE MODEL

Vertical

TANK CAPACITY
WATER TEMPERATURE MAX (C)
OUTER COVER MATERIAL
INNER TANK MATERIAL

37

100 Liter
75 C Over Heat & Pressure Protection
Stainless Steel SS 430 BA
Low Carbon Twin with High Intensity

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

EWH TYPE

EWH 100L
Enamel

INSULATION

High Density Polyurethane Insulation

SAFETY PROTECTION

ELCB Against Electric Leakage


Over Pressure Protection

MONITOR & CONTROL


ELECTRIC HEATER POWER LEVEL
(Watt, 220V)
DIMENSION

Over Heat Protection


Fault Auto Examination
LED Display
700W & 1200 W
534 x 1250 x 280

EMPTY WEIGHT (Kg)


CATHODIC PROTECTION

38

39Kg
Magnesium Anode

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

39

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

40

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

41

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Model

: PPY1620PWE

Product
name
Size
Capacity
Material

Pearl
Acrylic
Round
: Bathtub
* Slip-resistance Surface
: 1600x1600x556 mm
: 270L
: Pearl Acrylic

Pop-up waste : Included


Color

42

Deskripsi:

: White

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Deskripsi:
Model
Product
name
Size
Capacity
Material
Pop-up
waste
Color

43

: FBY1740PE/DB503R-2
Enameled Cast Iron Bathtub
:
* Slip-resistance Surface
: 1700x813x460 mm
: 170L
: Enameled Cast Iron
: Included (DB503R-2)

: White

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Bathtub American Standard Hadir Dengan Konsep Modern Dan


Futuristik, Dengan Pilihan Warna Serta Desain Yang Baru Untuk Memenuhi
Kebutuhan Anda Akan Sanitary Yang Kuat Berkualitas Bahan Terbuat Dari
Marble, Onyx Dan Acrylic Crystal Yang Diakui Lebih Tahan Terdahap Suhu
Panas Dan Dingin Sehingga Tidak Mudah Berubah Warna, Anti Noda
Permanent Tampa Bahan Kimia Desain Exclusive Ringan Dan Kuat Dengan
Perawatan Mudah Dan Ekonomis
Bathtub American Standard Floor Standing Ukuran 170Cm Sehingga
Memudahkan Untuk Pemasangan Dengan Anti Bacterial Glaze Harga :
IDR 25.000.000

44

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

PERENCANAAN INSTALASI AIR DAN SIMBOL-SIMBOL SANITER

45

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

ELEKTRIKAL

A. Pengertian Elektrikal

46

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Listrik merupakan energi yang dapat diubah menjadi energi lain,


menghasilkan panas,cahaya,kimia atau gerak ( mekanik )
Beberapa hal akibat yang dimunculkan oleh Listrik
a. Akibat Panas
Setiap penghantar listrik ( konduktor ) yang dihubungkan pada
sumber listrik membentuk suatu arus listrik
b. Akibat Kimia
Setiap aliran listrik dengan arus searah yang dialirkhan dari katoda
lewat larutan asam sulfat ke anoda
c. Akibat mekanis
Gaya gerak yang dimunculkan akibat adanya medan magnetis yang
terbentuk karena adanya aliran listrik
PEREDARAN LISTRIK ( ELEKTRO DINAMIKA )
Peredaran listrik dapat disamakan dengan hidro
dinamika( peredaran air ) yaitu dalam penegertian sebagai berikut :
Tekanan air sejalan dengan tegangan listrik ( =Volt ), banyak air
sejalan dengan arus listrik ( ampere ( A ), dan penggunaan air = tahanan
( ohm )

V= R.I
Dimana :

V = tegangan
I = kuat arus
R = tahanan ( ohm )

47

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Beberapa Jenis - Jenis Kabel


a. Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan
hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya
yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah
cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit
tikus.

48

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam
pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah
menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas
tidak tersentuh langsung oleh orang.
b. Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih
atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan
isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA
(harganya

lebih

mahal

dari

NYA).

Kabel

ini

dapat

dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.

c. Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar
tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel
yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi.

49

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

d. Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam),
ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi
tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari
kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi
yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

SIMBOL-SIMBOL INSTALASI LISTRIK.

50

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

51

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

52

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Specifications Produk :
Bahan dasar

: Plat Hitam (Hot rolled coil plate /

SPHC)
Tebal bahan dasar
Panjang bahan

:2 mm
: 3000 mm

Finishing / bahan pelapis : standar finishing untuk tray dan ledder tipe
U adalah elektro gavanize
Ketebalan
Warna

: Minimum 12 microns
: Silver dop / dull grey

Standard Finishing untuk ladder tipe W adalah Hot Dip Galvanize


Ketebalan
Warna

: Minimum 55 microns
: Silver dop / dull Gray

Cara memasang instalasi listrik


Memasang instalasi listrik boleh dibilang gampang-gampang susah.
Selain gambar instalasi yang harus kita sesuaikan dengan keinginan client
kita, kita juga harus mampu menaksir harga stardar kebutuhan listrik
yang kita akan rencanakan. Berikut merupakan salah satu contoh gambar
instalasi listrik beserta analisis kebutuhannya.
53

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Gambar Rencana lantai 1

Rencana gambar lantai 2

Kebutuhan bahan-bahan Instalasi


1. 5 saklar tunggal, 4 saklar seri, dan 7 buah kotak kontak (16 buah)
2. Untuk 13 buah gantungan titik lampu:
a. 13 buah roset
b. 13 buah fitting
c. 13 x 2 meter snoer pendel
3. Saklar-saklar, kotak kontak dan roset dipasang pada kayu 13+16 =
29 roset kayu
4. Instalasi sistem 1 fasa, 2 group maka dibutuhkan kotak sekring
lengkap (lantai 1 dan Lantai 2) 9 A / 6 A
5. Pipa PVC

54

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Pemasangan saklar pada dinding 1,5 m dari lantai ( PUIL 2000 ),


tinggi lantai rumah 3,8 m
Jadi setiap saklar membutuhkan 3.8 1.5 = 2,3 m pipa PVC
Berdasarkan gambar ada 13 titik pemipaan (saklar-saklar dan
kontak), maka 13 x 2,3 = 29,9 meter (30 meter)
Pipa tertanam pada beton (cor) mengikuti panjang kawat = 42
m ( hanya untuk lantai 1 )
Jadi total pipa PVC = 42 + 30 = 72 meter

Pipa yang digunakan ukuran 5/8 ( 1 batang pipa panjangnya 4 m )


sehingga 72 : 4 = 18 batang pipa PVC.

1. Setiap ujung pipa dipasang tule, sehingga diperlukan ( 18 X 2 ) = 36


tule
2. 10 cm dari saklar, kotak kontak, kotak sekring harus dipasang klem.
Satu batang pipa PVC memerlukan 4 klem, sehingga dibutuhkan
sebanyak 4 x 18 = 72 buah klem. Setiap klem membutuhkan 2 buah
sekrup, sehingga dibutuhkan sekrup sebanyak 2 x 72 = 144 buah
3. Terdapat 23 percabangan, sehingga dibutuhkan 23 kotak sambung
4. Kabel penghantar yang dibutuhkan

55

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

a. Kebel NYA, NYM biasanya dari tembaga berada dalam pipa


PVC. Untuk ini dihitung menurut panjangnya pipa PVC
ditambah 10 cm (0,1 m) untuk sambungan,
Rrincian :
5 saklar tunggal = 5 x 2 x ( 2,3 + 0,1) m = 24,0 m
4 saklar seri

= 4 x 3 x (2,3 +0,1) m = 28,8 m

7 kotak kontak

= 7 x 3 x (2,3+0,1) m

= 50,4 m

1 kotak sekring

= 1 x 3 x (2,3+0,1) m

= 2,4 m

Jumlah

= 105,6 meter

b. Kabel NYA, NYM yang dipasang didalam beton (cor) / diatas


plafon,Berdasarkan panjang pipa didlm beton = 42 m

56

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI DAN


BUATAN

A.Pengertian sistem pencahayaan


Pencahayaan atau lighting adalah salah satu elemen penting yang
perlu dipertimbangkan dalam perancangan interior maupun arsitektur.
Pencahayaan atau lighting, selain berfungsi sebagai penerangan juga
dapat dijadikan sebagai aksesoris untuk memberi nilai estetika sebuah
57

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

ruang maupun fasad. Untuk merancang penataan cahaya yang baik, mari
kita ketahui terlebih dahulu 2 kalisifikasi utama pencahayaan.
Pencahayaan terbagi menjadi dua berdasarkan sumbernya. Yaitu:
Pencahayaan alamiah atau daylighting dan pencahayaan buatan atau
biasa disebut dengan artificial lighting.

1 Pencahayaan Alamiah (Daylighting)

Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari


sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain
menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman.
Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan
jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6
daripada luas lantai.
Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding
dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas
cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutama
saat siang hari.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar yaitu:

58

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Variasi intensitas cahaya matahari


Distribusi dari terangnya cahaya
Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antara bangunan
Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung

2 Pencahayaan Buatan (Artificial Lighting)

Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber


cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan
apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat
pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan buatan
baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang dikombinasikan
dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut :

Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat


secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara

mudah dan tepat


Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan

aman
Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada

tempat kerja
Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar
secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak
menimbulkan bayang-bayang.

59

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan


prestasi.

Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum


dapat dibedakan atas 3 macam yakni :
a. Sistem Pencahayaan Merata
Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh
ruangan. Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak
dipergunakan untuk melakukan tugas visual khusus. Pada sistem ini
sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh langilangit.

b. Sistem Pencahayaan Terarah


Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari
salah satu arah tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan
suatu objek karena akan tampak lebih jelas. Lebih dari itu, pencahayaan
terarah yang menyoroti satu objek tersebut berperan sebagai sumber
cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni melalui mekanisme
pemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga digabungkan dengan sistem
pencahayaan merata karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan
yang mungkin ditimbulkan oleh pencahayaan merata.

60

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

c. Sistem Pencahayaan Setempat


Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu
misalnya

tempat

kerja

yang

memerlukan

tugas

visual.

Untuk

mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang, maka


diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.

61

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

62

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang,


maka

diperlukan

sistem

pencahayaan

yang

tepat

sesuai

dengan

kebutuhannya. Sistem pencahayaan diruangan, termasuk di tempat kerja


dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu:

A. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)


Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke
benda yang perlu diterangi. Sistem ini dinilai paling efektif dalam
mengatur

pencahayaan,

tetapi

ada

kelemahannya

karena

dapat

menimbulkan bahaya serta kesilauan yang mengganggu, baik karena


penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya. Untuk efek yang
optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada didalam
ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan

63

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

B. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)


Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang
perlu diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan
dinding. Dengan sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung
dapat dikurangi. Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang diplester
putih memiliki effiesiean pemantulan 90%, sedangkan apabila dicat putih
effisien pemantulan antara 5-90%

64

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

C. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)


Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda
yang perlu disinari,sedangka sisanya dipantulka ke langit-langit dan
dindng. Dalam pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect
yakni memancarkan setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada
sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui.

D. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect


lighting)

Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan


dinding bagian atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah.
Untuk

hasil

yang

optimal

disarankan

langit-langit

perlu

diberikan

perhatian serta dirawat dengan baik. Pada sistem ini masalah bayangan
praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.

65

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

E. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)


Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan
dinding bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh
ruangan. Agar seluruh langit-langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu
diberikan perhatian dan pemeliharaan yang baik.
Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan
kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang
jatuh pada permukaan kerja.

Salah satu cara mudah untuk melakukan pencahayaan adalah


dengan membuat warna seragam pada seluruh material pada 3D scenes.
Teknik pecahayaan dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

66

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

1. Cahaya Utama (Key Light)


Key Light merupakan pencahayaan utama dari gambar kita, dan
merepresentasikan

bagian

paling

terang

sekaligus

mendefiniskan

bayangan pada gambar. Key Light juga merepresentasikan pencahayaan


paling dominan seperti matahari dan lampu interior. Meski demikian
peletakannya tidak harus persis tepat pada sumber pencahayaan yang
kita inginkan. Key light juga merupakan cahaya yang paling terang dan
menimbulkan bayangan yang paling gelap. Biasanya Key Light diletakkan
pada sudut 450 dari arah kamera karena akan menciptakan efek gelap,
terang serta menimbulkan bayangan.
2.Cahaya pengisi (Fill light)
Fungsi fill light adalah melembutkan sekaligus mengisi bagian gelap
yang diciptakan oleh key light. Fill Light juga berfungsi menciptakan kesan
tiga dimensi. Tanpa fill light ilustrasi kita akan berkesan muram dan
misterius, seperti yang biasa kita lihat pada film X-Files dan film-film horor
(disebut sebagai efek film-noir).
Keberadaan fill light menghilangkan kesan seram tersebut, seraya
memberi image tiga dimensi pada gambar. Dengan demikian penciptaan
bayangan (cast shadows) pada fill light pada dasarnya tidak diperlukan.

3.Cahaya Latar (Back Light)


67

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Back Light berfungsi untuk menciptakan pemisahan antara objek


utama

dengan objek pendukung. Dengan diletakkan pada

bagian

belakang benda back light menciptakan "garis pemisah" antara objek


utama dengan latar belakang pendukungnya.
Pada ilustrasi di atas back light digunakan sebagai pengganti
cahaya matahari untuk menciptakan "garis pemisah" pada bagian ranjang
yang menjadi fokus utama dari desain. Karena cahaya matahari pada sore
hari menjelang matahari terbenam bernuansa jingga, maka diberikan
warna jingga pada back light tersebut. Selain itu back light juga
menyebabkan timbulnya bayangan sehingga bagian cast-shadow pada
program 3D sebaiknya diaktifkan.

Pada dasar-dasar pencahayaan, selain tiga pencahayaan utama


terdapat dua
pencahayaan lain yang mendukung sebuah karya menjadi terlihat nyata
yang disebut cahaya tambahan. Cahaya tambahan terdapat 2 macam
yaitu :
1. Cahaya Aksentuasi (Kickers light)
Kickers berfungsi untuk memberikan penekanan (aksentuasi) pada
objek-objek tertentu. Lampu spot adalah yang terbaik digunakan karena
mempunyai kemiripan dengan sifat lampu spot halogen yang biasa
dipergunakan sebagai elemen interior.
68

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Intensitas cahaya aksentuasi tidak boleh melebihi key light karena akan
menciptakan "over exposure" sehingga hasil karya jadi terlihat seperti
photo yang kelebihan cahaya.

2. Cahaya Pantul (Bounce light)


Setiap benda yang terkena cahaya pasti akan memantulkan kembali
sebagian cahayanya. Misalnya cahaya matahari masuk melalui jendela
dan menimbulkan "pendar" pada bagian tembok dan jendela. Warna
pendaran cahaya tersebut juga harus disesuaikan dengan warna material
yang memantulkan cahaya. Semakin tingga kadar reflektifitas suatu
benda, seperti kaca misalnya, semakin besarlah "pendar" cahaya yang
ditimbulkannya. Pada program-program 3D tertentu seperti Lightwave dan
program rendering seperti BMRT dari Renderman, atau Arnold renderer.
Efek Bounce Light bisa ditimbulkan tanpa menggunakan bounce light
tambahan. Program secara otomatis menghitung pantulan masing-masing
benda berdasarkan berkas-berkas photon yang datang dari arah cahaya.
Namun karena photon adalah sistem partikel, maka perhitungan
algoritma pada saat rendering akan semakin besar. Artinya waktu yang
diperlukan untuk rendering akan semakin besar. Ada kalanya proses ini
memakan waktu 10 kali lebih lama dibandingkan dengan menciptakan
bounce light secara manual satu persatu. Proses simulasi photon yang
lebih dikenal sebagai radiosity tersebut sangat handal untuk menciptakan
gambar still image, tetapi tidak dianjurkan untuk membuat sebuah
animasi.
69

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Penggunaannya akan sangat tergantung kepada kondisi yang pembaca


alami dalam proses pembuatan ilustrasi. Bounce light merupakan elemen
yang sangat penting dalam menciptakan kesan nyata pada gambar kita.
Tanpa bounce light maka ilustrasi arsitektur akan berkesan seperti gambar
komputer biasa yang kaku dan tidak berkesan hidup.
Pemantulan cahaya dibagi atas 2 bagian yaitu :
1. Specular Reflection
Pantulan sinar cahaya pada permukaan yang mengkilap dan rata
seperti cermin yang
memantulkan sinar cahaya kearah yang dengan mudah dapat diduga.
2. Diffuse Reflection
Pantulan sinar cahaya pada permukaan tidak mengkilap seperti
pada kertas atau batu. Pantulan ini mempunyai distribusi sinar pantul
yang tergantung pada struktur mikroskopik permukaan.

Karakteristik Sumber Cahaya dan Pengarah Cahaya


Karakteristik pencahayaan buatan akan mempengaruhi pola cahaya
yang dihasilkan. Pengetahuan tentang karateristik pencahayaan buatan
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pencahayaan yang sesuai dengan
kondisi ruang.
Secara garis besar perangkat pencahayaan buatan terdiri dari
sumber cahaya (lampu) dan pengarah cahaya. Kerjasama sumber cahaya
dan pengarah cahaya dapat menghasilkan beberapa variasi cahaya.

70

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Jenis Sumber Cahaya


a. Lampu Pijar (incandescent lamp)
Cahaya dihasilkan oleh filament dari bahan tungsten yang berpijar
karena panas. Efikasi lampu rendah 8-10 % energi yang menjadi cahaya.
Sisa energi terbuang dalam bentuk panas. Lampu Halogen termasuk
dalam golongan ini.

b. Lampu Fluorescent (Neon)


Cahaya dihasilkan oleh pendaran bubuk fosfor yang melapisi bagian
dalam tabung lampu. Ramuan bubuk menentukan warna cahaya yang
dihasilkan. Lebih dari 25 % energi menjadi cahaya.
Lampu ini terdiri dari tabung pelepasan gas, yang dengan secara
khusus

hasil

cahayanya

ditingkatkan

sedemikian

sehingga

dapat

dipergunakan sebagai penerangan.


Tubrukan antara elektron yang dikirimkan oleh elektrode pijar dengan
atom uap air raksa mengakibatkan atom air raksa memancarkan sinar ,
yang 60Persen terdiri dari sinar ultraungu yang tidak dapat terlihat oleh
mata manusia.
Bagian cahaya yang terlihat adalah frukensi hijau dan biru yang
menimbulkan
71

cahaya

pucat.

Dengan

menggunakan

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

bahan

yang

berpendar yang sesuai cahaya

tabung fluorensi dapat diwarnai putih

dingin ( cool ), putih ( bright ), dan kuning ( warm )

72

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

c. Lampu HID (High-Intensity Discharge)


Cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat logam.
Termasuk dalam golongan ini adalah lampu Merkuri, Metal Halida dan
Sodium Bertekanan.

73

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Masing-masing golongan memiliki kelebihan tersendiri. Lampu pijar


lebih hangat karena sebagian 90% energi menjadi panas dan warnanya
kekuningan,

sesuai

untuk

kegiatan

santai

atau

istirahat.

Lampu

Fluorescent mempunyai sinar yang terang dan putih, sesuai untuk


kegiatan kerja dengan penglihatan. Sedangkan, lampu HID lebih efisien,
sesuai untuk penerangan umum.

d. Lampu tipe high intensity discharge (merkuri, metal halida dan sodium
bertekanan tinggi)

74

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

75

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

76

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

SUMBER CAHAYA BARU


Beberapa sumber cahaya baru cocok untuk bangunan dengan fungsi
tertentu
1. LAMPU INDUKSI
Selain dikenal sebagai lampu eletrodeless fluorescent atau bermerk QL
dan ICE , lampu induksi dapat berumur 100.000 jam karena tidak memiliki
elektroda. Lampu tersebut memiliki indeks colour rendetion dan efficacy
yang baik

77

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

2. LAMPU SULFUR
Lampu jenis ini merupakan hasil memfokuskan gelombang mikro pada
quartz sphere kecil yang berisi sulfur dan gas lain yang menghasilkan
cahaya berkualitas tinggi. Lampu sulfur mengeluarkan 130.000 lumens
( 1.300 watt ) setara dengan 74 buah lampu pijar berdaya 100 watt

78

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

3. LAMPU LED ( LIGHT EMITTING DIODES )


Lampu LED atau Light Emitting Diode pada saat ini sudah populer dan
banyak digunakan walaupun teknologi ini masih tergolong baru. Bahkan
bisa dikatakan lampu LED pada saat ini sudah mulai mendapat perhatian
masyarakan dikarenakan memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan
lampu jenis lainnya. Dengan keunggulan seperti hemat biaya listrik dan
lebih ramah lingkungan serta lebih awet menjadi kelebihan lampu LED
yang menyebabkan lampu ini mulai dilirik banyak orang.
Sebenarnya LED sudah ditemukan sejak lama, hanya saja saat ini
seiring perkembangan teknologi, lampu LED dapat memiliki manfaat lebih
baik dan dapat diproduksi dengan biaya lebih murah. Ketika anda
menggunakan perangkat elektronik seperti TV, komputer, speaker, dan
aneka perabot elektronik lainnya yang mempunyai lampu kecil yang akan
menyala sebagai tanda bahwa perangkat tersebut sedang dalam posisi
on, lampu kecil itu adalan light emitting diode yang akrab disebut dengan
LED. LED merupakan semikonduktor yang mengubah energy listrik
menjadi cahaya pada saat dilewati oleh arus listrik.
LED merupakan perangkat padat dan keras sehingga memiliki daya
tahan yang cukup lama. Selain itu LED hanya menggunakan konsumsi
daya yang relative rendah dan usia yang lebih dari 50 ribu jam. Bahkan
menurut prediksi, dengan semakin murahnya biaya produksi lampu LED,
di tahun 2013 nanti lampu tradisional lainnya akan mulai ditinggalkan dan
kebanyakan mulai beralih menggunakan lampu LED.

79

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

4. LAMPU LASER
Meskipun teknologi lampu LED masih relatif baru dan belum dipakai
meluas, sekarang sudah ada calon penggantinya yaitu lampu laser.
Produsen mobil mewah Jerman, Audi, berencana memakai lampu
depan laser untuk mobil konsep Sport Quattro pekan ini di pameran
produk elektronik International CES di Las Vegas.
Menurut klaim Audi, lampu depan laser bisa mencapai jarak tembak
hingga 500 meter jauhnya, sekitar dua kali lipat jangkauan lampu lightemitting diode atau LED. Laser juga lebih hemat energi, namun mahal.

TATA SUARA
A. Pengertian Tata Suara
Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau
bunyi pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman dan lain lain.
Tata suara memainkan peranan penting dalam suatu pertunjukan
langsung dan menjadi satu bagian tak terpisahkan dari tata panggung dan
bahkan acara pertunjukan itu sendiri. Tata suara erat kaitannya dengan
pengaturan penguatan suara agar bisa terdengar keras tanpa
80

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

mengabaikan kualitas suara-suara yang dikuatkan. Pengaturan tersebut


meliputi pengaturan mikropon-mikropon, kabel-kabel, prosesor dan efek
suara, serta pengaturan konsul mixer, juga audio power amplifier dan
speaker-speakernya secara keseluruhan ditunjukkan dalam gambar

Perilaku Suara di Dalam Ruangan (Akustik Ruangan)


Pada kasus awal pengamatan di luar ruangan, jika dimiliki kombinasi
mikropon / amplifier / loudspeaker dalam ruang yang sama dan secara
berangsur-angsur

penguatan

amplifier

mengeraskan

suara

sampai

mendekati titik batas umpan balik.


Frekuensi respon kelistrikan berubah dengan penguatan berubah. Ini
dinamakan gain bandwidth productyaitu hasil kali besar bandwidth dan
penguatan tetap, sehingga bila penguatan diturunkan respon frekuensi

81

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

bertambah dan sebaliknya Akibatnya mempengaruhi jalur umpan balik


akustik antara loudspeaker dan mikropon.
Sebagaimana

orang

berbicara

dengan

mikropon,

mikropon

mendengar tidak hanya langsung dari suara pembicara, namun juga


gema yang dihasilkan oleh loudspeaker dengan baik.
Teknik Penempatan speaker yang baik
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam membangun sebuah
sound system di masjid, di hall, dll., hal yang perlu diperhatikan yaitu
salah satunya adalah penempatan speaker. Menempatkan speaker yang
salah maka akan berakibat suara yang dihasilkan tidak sesuai dengan
harapan. Efek yang akan muncul bervariasi yaitu bertambahnya suara
gema, suaranya "cempreng" / frekuensi rendah / bass berkurang, dll.
Ada 3 point penempatan speaker yang perlu diperhatikan yaitu :
1.Tinggi penempatan speaker dari lantai.
Dalam menentukan berapa meter tinggi speaker dipasang, secara
pasti bisa ditentukan dengan cara kalkulasi / perhitungan yang melibatkan
parameter berapa dB (decibel) noise ruangan tersebut, berapa dB tingkat
gemanya, berapa luas area yang dijangkau, dll. yang tentunya bagi orang
awam akan kesulitan, Tetapi secara sederhana / pada umumnya dan
berdasarkan kesimpulan dari praktek yang saya lakukan, untuk
memperoleh suara yang baik tinggi speaker yaitu dipasang sekitar 2,5 - 3
meter dari lantai, atau sekitar 2 meter dari telinga pendengar.
Jangan menempatkan speaker terlalu rendah, karena pendengar
yang dekat dengan speaker akan merasa terganggu, tetapi penempatan
yang terlalu jauh juga akan menyebabkan suara bergema, kurang jelas.
Dari beberapa pengalaman yang saya lakukan, jarak sekitar 2,5 - 3 meter
sudah cukup baik, khususnya ruangan yang bergema tinggi, bila perlu
dipasang 2-2,5 meter agar efek gema ruangan bisa berkurang. Perhatikan
ilustrasi gambar dibawah ini.

82

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Catatan :
Untuk pemasangan speaker di luar ruangan untuk paging system
aturan diatas tidak berlaku. Bisa saja speaker ditempatkan dengan jarak
4-5 meter dari tanah agar daerah jangkauan semakin jauh.

2. Jarak penempatan speaker


Jarak penempatan antar speaker juga mempengaruhi hasil keseluruhan
suara yang dihasilkan. Jarak yang terlalu jauh akan menimbulkan gap atau
kekosongan area dengan intensitas suara yang rendah, sehingga
akibatnya pada area tersebut akan muncul gema, dimana artikulasi suara
menjadi tidak jelas.

83

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Perhatikan gambar diatas, untuk sp1 dan sp2, jangan diletakkan


terlalu jauh dari mimbar, tetapi juga jangan terlalu dekat dengan mimbar.
Bila terlalu jauh, misal diletakkan di sudut ruangan, maka suara pada area
depan mimbar akan kurang dan biasanya muncul suara gema di area
tersebut. Pendengar akan merasa kesulitan dalam menangkap apa yang
disampaikan oleh pembicara/ khotib.
Sebaliknya, bila diletakkan terlalu dekat dengan mimbar maka akan
timbul suara feedback ( mencuit ), hal ini karena suara yang dihasilkan
oleh speaker masuk kembali ke mic dan dikuatkan amplifier dan
dikeluarkan oleh speaker, proses ini berulang terus sehingga muncullah
feedback / mencuit.
Untuk menghasilkan suara yang baik, letakkan speaker 1 dan 2
sekitar +/- 3 meter dari mimbar ( 3 meter ke kiri, dan 3 meter ke kanan ).
Bila lebar ruangan lebih dari 15 meter, maka daya speaker yang
dibesarkan atau dipasang 4 speaker didepan, dengan jarak diatur
seimbang.
Untuk speaker 3 dan 4, letakkan 1/2 dari panjang ruangan atau
sekitar 4-5 meter dari depan. Bila panjang ruangan lebih dari 15 meter
daya speaker perlu dibesarkan atau jumlah speaker ditambah menjadi 2
speaker di dinding kiri dan 2 speaker di dinding kanan.
Gambar diatas adalah untuk ruangan sekitar 10-15 meter2, tetapi
untuk ruangan yang lebih luas, maka selain penambahan speaker di
dinding depan dan kiri-kanan, juga perlu dipikirkan untuk pemasangan di
area tengah, karena bila tidak dipasang speaker maka akan terjadi gap /
kekosongan suara yang menyebabkan suara gema di area tersebut.

Speaker bisa menggunakan ceiling speaker bila plafon rendah, atau


wall speaker bila ditengah ada tiang penyangga, atau menggunakan
speaker gantung bila ditengah tidak ada tiang. Speaker ditengah bisa
ditambah 4 speaker dengan titik pemasangan yang seimbang agar suara
84

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

merata. Perhatikan gambar dibawah ini.

3. Arah penempatan speaker


Tidak kalah pentingnya dalam membangun sebuah sound system yaitu
arah dari pemasangan speaker. Salah arah penempatan speaker maka
suara yang dihasilkan kurang baik.
Pemasangan yang baik :
a. Semua speaker mengarah dari depan ke belakang, sehingga pendengar
merasakan sumber pembicara dari depan
b. Speaker di serongkan ke tengah, tujuannya agar penyebaran suara
merata, tidak ada daerah yang kosong
c. Hindari arah speaker lurus 90o mengarah ke tembok, karena pantulan
suara akan menyebabkan gema.
d. Speaker yang terpasang di dinding, sedikit di tundukkan ke bawah, agar
suara bia langsung menuju pendengar ( menghindari gema ).

SISTEM CCTV DAN SISTEM ALARM


A. Pengertian CCTV (Closed Circuit Television)

85

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

CCTV adalah Suatu alat yang menggunakan kamera video untuk


mentransmisikan signal video ke tempat spesifik, dalam beberapa set
monitor.
Sistem CCTV biasanya terdiri dari komunikasi fixed (dedicated)
antara kamera dan monitor. Teknologi CCTV modern terdiri dari sistem
terkoneksi dengan kamera yang bisa digerakkan (diputar, ditekuk, dan dizoom) , dapat dioperasikan jarak jauh lewat ruang kontrol, dan dapat
dihubungkan dengan suatu jaringan baik LAN, Wireless-LAN maupun
Internet.

Komponen-Komponen yang Membangun CCTV


CCTV merupakan sebuah sistem aplikasi, dimana didalamnya terdiri dari
beberapa komponen penyusun sehingga sistem dapat bekerja secara
semestinya. Berikut sistem dasar sebuah CCTV
1.

Kamera

2.

Jaringan

3.

Video Server

4.

Monitor
Berikut merupakan penjelasan singkat dari komponen-komponen

sistem CCTV berbasis jaringan IP diatas :

86

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

1.

Kamera
Kamera berfungsi untuk menangkap gambar atau video yang ada

dialam menjadi gambar atau video dalam bentuk data yang siap diolah
kembali. Kamera IP, yaitu kamera yang sudah diberi alamat nomor
IP,biasanya terdapat web server didalamnya. Sehingga untuk melihat atau
mengkonfigurasi sebuah kamera IP hanya dengan memasukan nomor IP
kamera tersebut kedalam browser (Internet Explorer atauFirefox).
Terdapat beberapa jenis kamera tergantung kebutuhan penggunanya.
Model kamera PTZ (Pan/Tilt/Zoom) bisa digunakan untuk memonitor
seluruh ruangan. Artinya semua sudut pandang bisa diambil oleh kamera,
karena jenis kamera ini bisa diatur arah sudut pandangnya, yaitu keatas,
kebawah ataupun kesamping.
Ketika dipasang biasanya kamera diberikan housing yang berfungsi
untuk melindungi kamera dari kondisi cuaca atau melindungi dari
binatang yang akan merusak kamera. Jenis pemilihan housing ini
tergantung dimana kamera akan ditempatkan, apakah didalam ruangan
(indoor) atau diluar ruangan (outdoor). Dan juga bagaimana lingkungan
(environtment) tempat kamera dipasang.
2. Jaringan
Jaringan ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal yaitu data gambar
atau video yang diperoleh dari kamera. Jaringan ini biasanya merupakan
jaringan IP yang bisa diimplementasikan dalam bentuk jaringan wireless
atau radio, jaringan fiber optik ataupun jaringan publik dengan bandwith
kecepatan tinggi.

87

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

3. Video Server
Video server, seperti namanya, berguna untuk memeriksa layanan
video ke jaringan. Untuk kamera IP, biasanya video server sudah ada
secara embedded didalam kamera tersebut. Jadi setiap kamera IP
memiliki video server tersendiri. Untuk mengakses video server kamera
tersebut, kita cukup mengetikkan alamat IP-nya pada web browser atau
software monitoringnya. Sedangkan untuk proses perekaman (recording)
biasanya terpisah, dengan cara menginstall program tersendiri untuk
pengaturan recording.
4. Monitor
Monitor berfungsi untuk menampilkan gambar video agar bisa dilihat
oleh mata.

CCTV

ada empat
Indoor fixed (satu tempat,tetap)
Indoor pan dan tilt (bisa di zoom dan kiri kanan)
Outdoor fired gase (di luar atau tetap)
Outdoor pan and till (di luar)

a. Sistem CCTV dengan Menggunakan Komputer


Sistem ini terdiri dari komputer, CCTV Card, dan Software CCTV. Sistem
ini adalah kelas yang tertinggi dari teknologi CCTV dengan kualitas
gambar yang tinggi, dapat dimonitor dari komputer lain yang ada dalam
jaringan LAN, fleksibilas yang lebih baik dibanding DVR, dan banyak
keunggulan lainnya.
Gambar yang direkam di Komputer menggunakan teknologi kompresi
data sehingga memungkinkan meyimpan gambar selama 30 hari terus
menerus dengan Harddisk 80 GB dan 4 kameranya.

88

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Beberapa keunggulan dari Sistem ini, adalah:

89

Mudah di operasikan dan fleksibel


Rekaman dengan kualitas tinggi
Sedikit atau tidak perlu perawatan
Kecepatan perekaman yang dapat di kostumasi
Dapat menyimpan rekaman 30-60 hari
Dapat Menampilkan banyak kamera secara bersamaan
Mampu mendeteksi objek yang bergerak dan Alarm
Pengaturan jadwal secara otomatis
Mamiliki kontrol gerak dan pembesaran/zoom untuk kamera

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

90

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

91

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

B. Pengertian Sistem Alarm


Fire Alarm dikenal memiliki 2 (dua) sistem, yaitu:
1. Sistem Konvensional.

92

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

2. Sistem Addressable.

Sistem Konvensional: yaitu yang menggunakan kabel isi dua untuk


hubungan antar detector ke detector dan ke Panel. Kabel yang dipakai
umumnya kabel listrik NYM 2x1.5mm atau NYMHY 2x1.5mm yang ditarik
di dalam pipa conduit semisal EGA atau Clipsal. Pada instalasi yang cukup
kritis kerap dipakai kabel tahan api (FRC=Fire Resistance Cable) dengan
ukuran 2x1.5mm, terutama untuk kabel-kabel yang menuju ke Panel dan
sumber listrik 220V. Oleh karena memakai kabel isi dua, maka instalasi ini
disebut dengan 2-Wire Type. Selain itu dikenal pula tipe 3-Wire dan 4-Wire
seperti terlihat pada Gambar di bawah ini.

Pada 2-Wire Type nama terminal pada detectornya adalah L(+) dan
Lc(-). Kabel ini dihubungkan dengan Panel Fire Alarm pada terminal yang
berlabel L dan C juga. Hubungan antar detector satu dengan lainnya
dilakukan secara PARALEL dengan syarat TIDAK BOLEH BERCABANG yang
berarti harus ada titik AWAL dan ada titik AKHIR. Perhatikan Gambar di
atas.
Titik akhir tarikan kabel disebut dengan istilah End-of-Line (EOL). Di
titik inilah detector fire terakhir dipasang dan di sini pulalah satu loop
dinyatakan berakhir (stop). Pada detector terakhir ini dipasang satu buah
EOL Resistor atau EOL Capacitor. Jadi yang benar adalah EOL Resistor ini
dipasang di UJUNG loop, BUKAN di dalam Control Panel dan jumlahnyapun
93

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

hanya satu EOL Resistor pada setiap loop. Oleh sebab itu bisa dikatakan 1
Loop = 1 Zone yang ditutup dengan Resistor End of Line (EOL Resistor).
3-Wire Type digunakan apabila dikehendaki agar setiap detector
memiliki output masing-masing yang berupa lampu. Contoh aplikasinya,
misalkan untuk kamar-kamar hotel dan rumah sakit. Sebuah lampu
indicator -yang disebut Remote Indicating Lamp- dipasang di atas pintu
bagian luar setiap kamar dan akan menyala pada saat detector
mendeteksi. Dengan begitu, maka lokasi kebakaran dapat diketahui orang
luar melalui nyala lampu. Wiring diagram serta bentuk lampu indicatornya
adalah seperti ini:

4-Wire Type umumnya digunakan pada kebanyakan Smoke Detector


12V agar bisa dihubungkan dengan Panel Alarm Rumah. Seperti diketahui
Panel Alarm Rumah menggunakan sumber 12VDC untuk menyuplai
tegangan ke sensor yang salah satunya bisa berupa Smoke Detector tipe
4-Wire ini. Di sini, ada 2 kabel yang dipakai sebagai supply +12V dan
-12V, sedangkan dua sisanya adalah relay NO - C yang dihubungkan
dengan terminal bertanda ZONE dan COM pada panel alarm. Selain itu
tipe 4-wire ini bisa juga dipakai apabila ada satu atau beberapa Detector
"ditugaskan" untuk men-trigger peralatan lain saat terjadi kebakaran,
seperti: mematikan saklar mesin pabrik, menghidupkan mesin pompa air,
mengaktifkan sistem penyemprot air (sprinkler system atau releasing
agent) dan sebagainya.
94

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Sistem Addressable kebanyakan digunakan untuk instalasi Fire


Alarm di gedung bertingkat, semisal hotel, perkantoran, mall dan
sejenisnya. Perbedaan paling mendasar dengan sistem konvensional
adalah dalam hal Address (Alamat). Pada sistem ini setiap detector
memiliki alamat sendiri-sendiri untuk menyatakan identitas ID dirinya. Jadi
titik

kebakaran sudah diketahui

dengan

pasti,

karena

panel

bisa

menginformasikan deteksi berasal dari detector yang mana. Sedangkan


sistem konvensional hanya menginformasikan deteksi berasal dari Zone
atau Loop, tanpa bisa memastikan detector mana yang mendeteksi,
sebab 1 Loop atau Zone bisa terdiri dari 5 bahkan 10 detector, bahkan
terkadang lebih.
Agar bisa menginformasikan alamat ID, maka di sini diperlukan
sebuah module yang disebut dengan Monitor Module. Ketentuannya
adalah satu module untuk satu, sehingga diperoleh sistem yang benarbenar addressable (istilahnya fully addressable). Sedangkan addressable
detector adalah detector konvensional yang memiliki module yang builtin. Apabila detector konvensional akan dijadikan addressable, maka dia
harus dihubungkan dulu ke monitor module yang terpisah seperti pada
contoh di bawah ini

Dengan teknik rotary switch ataupun DIP switch, alamat module


detector dapat ditentukan secara berurutan, misalnya dari 001 sampai
dengan 127.

95

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Satu

hal

pemasangannya"

yang

menyebabkan

dibandingkan

sistem

dengan

addressable

sistem

ini

"kalah

konvensional

adalah

masalah harga. Lebih-lebih jika menerapkan fully addressable dimana


jumlah module adalah sama dengan jumlah keseluruhan detector, maka
cost-nya lumayan mahal. Sebagai "jalan tengah" ditempuh cara "semiaddressable", yaitu panel dan jaringannya menggunakan Addressable,
hanya saja satu module melayani beberapa detector konvensional.

Dalam

panel

addressable

tidak

terdapat

terminal

Zone

L-C,

melainkan yang ada adalah terminal Loop. Dalam satu tarikan loop bisa
dipasang sampai dengan 125 - 127 module. Apa artinya? Artinya jumlah
detector-nya bisa sampai 127 titik alias 127 zone fully addressable hanya
dalam satu tarikan saja. Jadi untuk model panel addressable berkapasitas
1-Loop sudah bisa menampung 127 titik detector (=127 zone). Jenis panel
addressable 2-Loop artinya bisa menampung 2 x 127 module atau sama
dengan 25 zone dan seterusnya.

96

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

PROTEKSI KEBAKARAN

1. ROR (Rate of Rise) Heat Detector


Heat detector adalah pendeteksi kenaikan panas. Jenis ROR adalah
yang paling banyak digunakan saat ini, karena selain ekonomis juga
aplikasinya luas. Area deteksi sensor bisa mencapai 50m2 untuk
ketinggian

plafon

4m.

Sedangkan

untukplafon

lebih

tinggi,

area

deteksinya berkurang menjadi 30m2. Ketinggian pemasangan max.


hendaknya tidak melebihi 8m. ROR banyak digunakan karena detector ini
bekerja berdasarkan kenaikan temperatur secara cepat di satu ruangan
kendati masih berupa hembusan panas. Umumnya pada titik 55oC - 63oC
sensor ini sudah aktif dan membunyikan alarm bell kebakaran. Dengan
begitu bahaya kebakaran (diharapkan) tidak sempat meluas ke area lain.
ROR sangat ideal untuk ruangan kantor, kamar hotel, rumah sakit, ruang
server, ruang arsip, gudang pabrik dan lainnya.
Prinsip kerja ROR sebenarnya hanya saklar bi-metal biasa. Saklar
akan kontak saat mendeteksi panas. Karena tidak memerlukan tegangan
(supply), maka bisa dipasang langsung pada panel alarm rumah. Dua
kabelnya dimasukkan ke terminal Zone-Com pada panel alarm. Jika
dipasang pada panel Fire Alarm, maka terminalnya adalah L dan LC.
Kedua kabelnya boleh terpasang terbalik, sebab tidak memiliki plusminus. Sedangkan sifat kontaknya adalah NO (Normally Open).

97

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

2. Fix Temperature
Fix Temperature termasuk juga ke dalam Heat Detector. Berbeda
dengan ROR, maka Fix Temperature baru mendeteksi pada derajat panas
yang langsung tinggi. Oleh karena itu cocok ditempatkan pada area yang
lingkungannya memang sudah agak-agak "panas", seperti: ruang genset,
basement, dapur-dapur foodcourt, gudang beratap asbes, bengkel las dan
sejenisnya. Alasannya, jika pada area itu dipasang ROR, maka akan rentan
terhadap False Alarm (Alarm Palsu), sebab hembusan panasnya saja
sudah bisa menyebabkan ROR mendeteksi. Area efektif detektor jenis ini
adalah 30m2 (pada ketinggian plafon 4m) atau 15m2 (untuk ketinggian
plafon antara 4 - 8m).
Seperti halnya ROR, kabel yang diperlukan untuk detector ini cuma
2, yaitu L dan LC, boleh terbalik dan bisa dipasang langsung pada panel
alarm rumah merk apa saja. Sifat kontaknya adalah NO (Normally Open).

3.Smoke Detector
Smoke Detector mendeteksi asap yang masuk ke dalamnya. Asap
memiliki partikel partikel yang kian lama semakin memenuhi ruangan
smoke

(smoke

chamber)

seiring

dengan

meningkatnya

intensitas

kebakaran. Jika kepadatan asap ini (smoke density) telah melewati


ambang batas (threshold), maka rangkaian elektronik di dalamnya akan
aktif. Oleh karena berisi rangkaian elektronik, maka Smoke memerlukan
tegangan. Pada tipe 2-Wire tegangan ini disupply dari panel Fire
bersamaan dengan sinyal, sehingga hanya menggunakan 2 kabel saja.
98

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Sedangkan pada tipe 4-Wire (12VDC), maka tegangan plus minus 12VDCnya disupply dari panel alarm biasa sementara sinyalnya disalurkan pada
dua kabel sisanya. Area proteksinya mencapai 150m2 untuk ketinggian
plafon 4m.
Pertanyaan yang sering diajukan adalah di area mana kita
menempatkan Smoke dan di area mana kita menempatkan Heat.
Apabila titik-titiknya sudah ditetapkan secara detail oleh Konsultan Proyek,
maka kita harus mengikuti gambar titik yang diberikan. Namun apabila
belum, maka secara umum patokannyakadalah:
Jika diperkirakan di area tersebut saat awal terjadi kebakaran lebih
didominasi

hembusan

panas

ketimbang

kepulan

asap,

maka

tempatkanlah Heat Detector. Contoh: ruang filing cabinet, gudang spare


parts dari logam (tanpa kardus), bengkel kerja mekanik dan sejenisnya.
Sebaliknya jika didominasi asap, sebaiknya memasang Smoke.
Contoh: ruangan no smoking area yang beralas karpet (kecuali kamar
hotel), gudang kertas, gudang kapas, gudang ban, gudang makananminuman

(mamin)

dan

sejenisnya

Jenis Smoke Detector :

Ionisation

Smoke

Detector

yang

bekerjanya

berdasarkan

tumbukan partikel asap dengan unsur radioaktif Am di dalam ruang

detector (smoke chamber).


Photoelectric Type Smoke Detector (Optical) yang bekerjanya
berdasarkan pembiasan cahaya lampu LED di dalam ruang detector
oleh adanya asap yang masuk dengan kepadatan tertentu.

Smoke Ionisasi cocok untuk mendeteksi asap dari kobaran api yang
cepat (fast flaming fires), tetapi jenis ini lebih mudah terkena false alarm,
karena sensitivitasnya yang tinggi. Oleh karenanya lebih cocok untuk
ruang keluarga dan ruangan tidur.
Smoke Optical (Photoelectric) lebih baik untuk mendeteksi asap dari
kobaran api kecil, sehingga cocok untuk di hallway (lorong) dan tempat99

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

tempat rata. Jenis ini lebih tahan terhadap false alarm dan karenanya
boleh diletakkan di dekat dapur.

4.Flame Detector
Flame Detector adalah alat yang sensitif terhadap radiasi sinar
ultraviolet yang ditimbulkan oleh nyala api. Tetapi detector ini tidak
bereaksi pada lampu ruangan, infra merah atau sumber cahaya lain yang
tidak ada hubungannya dengan nyala api (flame).

Aplikasi yang disarankan: Rumah yang memiliki plafon tinggi: aula,

gudang, galeri.
Tempat yang mudah terbakar: gudang kimia, pompa bensin, pabrik,

ruangan mesin, ruang panel listrik.


Ruang komputer, lorong-lorong dan sebagainya.

Penempatan detector harus bebas dari objek yang menghalangi, tidak


dekat dengan lampu mercury, lampu halogen dan lampu untuk sterilisasi.
Juga hindari tempat-tempat yang sering terjadi percikan api (spark),
seperti di bengkel-bengkel las atau bengkel kerja yang mengoperasikan
gerinda. Dalam percobaan singkat, detector ini menunjukkan performa
yang sangat bagus. Respon detector terbilang cepat saat korek api
dinyalakan dalam jarak 3 - 4m. Oleh sebab itu, pemasangan di pusat
keramaian dan area publik harus sedikit dicermati. Jangan sampai orang
yang hanya menyalakan pemantik api (lighter) di bawah detector
dianggap sebagai kebakaran. Bisa juga dipasang di ruang bebas merokok

100

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

(No Smoking Area) asalkan bunyi alarm-nya hanya terjadi di ruangan itu
saja sebagai peringatan bagi orang yang "membandel".

5. Gas Detector
Sesuai dengan namanya detector ini mendeteksi kebocoran gas
yang kerap terjadi di rumah tinggal. Alat ini bisa mendeteksi dua jenis
gas, yaitu:

LPG (El-pi-ji) : Liquefied Petroleum Gas.


LNG (El-en-ji): Liquefied Natural Gas.

Dari dua jenis gas tersebut, Elpiji-lah yang paling banyak digunakan di
rumah-rumah. Perbedaan LPG dengan LNG adalah: Elpiji lebih berat
daripada udara, sehingga apabila bocor, gas akan turun mendekati lantai
(tidak terbang ke udara).
Sedangkan LNG lebih ringan daripada udara, sehingga jika terjadi
kebocoran, maka gasnya akan terbang ke udara. Perbedaan sifat gas
inilah yang menentukan posisi detector sebagaimana ilustrasi di bawah
ini:

101

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Untuk LPG, maka letak detector adalah di bawah, yaitu sekitar 30


cm dari lantai dengan arah detector menghadap ke atas. Hal ini
dimaksudkan agar saat bocor, gas elpiji yang turun akan masuk ke dalam
ruang detector sehingga dapat terdeteksi. Jarak antara detector dengan
sumber kebocoran tidak melebihi dari 4m.
Untuk LNG, maka pemasangan detectornya adalah tinggi di atas
lantai,

tepatnya

30cm

di

bawah

plafon

dengan

posisi

detector

menghadap ke bawah. Sesuai dengan sifatnya, maka saat bocor gas ini
akan naik ke udara sehingga bisa terdeteksi. Jarak dengan sumber
kebocoran hendaknya tidak melebihi 8m.

PERINGATAN - Dapur atau


ruangan yang dipenuhi oleh
bocoran gas adalah sangat
berbahaya dan berpotensi
menimbulkan ledakan, karena
kedua jenis gas ini amat mah
terbakar (highly flammable)

6.Conventional Fire Alarm Control Panel

102

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Tampak luar Panel Fire Alarm umumnya berupa metal kabinet dari
bahan yang kokoh seperti terlihat pada gambar di samping. Pada
beberapa tipe ada yang berwarna merah, mungkin dengan maksud agar
bisa dibedakan dengan panel listrik ataupun panel instrumentasi lainnya.
Dalam sistem alarm, panel berfungsi sebagai pusat pengendali
semua sistem dan merupakan inti dari semua sistem alarm. Oleh
sebab itu, maka lokasi penempatannya harus direncanakan dengan baik,
terlebih lagi pada sistem Fire Alarm. Syarat utamanya adalah tempatkan
panel sejauh mungkin dari lokasi yang berpotensial menimbulkan
kebakaran dan jauh dari campur tangan orang yang tidak berhak. Perlu
diingat, kendati bukan merupakan alat keselamatan, namun sistem Fire
Alarm sangat bersangkutan jiwa manusia, sehingga kekeliruan sekecil
apapun sebaiknya diantisipasi sejak dini.
Panel Fire Alarm memiliki kapasitas zone, misalnya 1 Zone, 5
Zone, 10 dan seterusnya. Pemilihan kapasitas panel disesuaikan dengan
banyaknya lokasi yang akan diproteksi, selain tentu saja pertimbangan
soal harga. Di bagian depannya tertera sederetan lampu indikator yang
menunjukkan aktivitas sistem. Kesalahan sekecil apapun akan terdeteksi
oleh panel ini, diantaranya:

Indikator Zone yang menunjukkan Lokasi Kebakaran (Fire) dan

kabel putus (Zone Fault).


Indikator Power untuk memastikan bagus tidaknya pasokan listrik

pada sistem.
Indikator Battery untuk memastikan kondisi baterai masih penuh

atau sudah lemah.


Indikator Attention untuk mengingatkan operator akan adanya
posisi switch yang salah.

103

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Indikator Accumulation untuk menandakan bahwa sesaat lagi


akan terjadi deteksi dan sederetan indikator lainnya.

Panel Fire

Alarm tidak memerlukan pengoperasian manual secara rutin, karena


secara teknis ia sudah beroperasi selama 24 jam non-stop. Namun
yang diperlukan adalah pengawasan dan pemeliharaan oleh pekerja
yang memang sebaiknya ditunjuk khusus untuk melakukan itu.
Setiap kesalahan (trouble) yang terjadi harus segera dilaporkan dan
ditindaklanjuti, sebab kita tidak pernah tahu kapan terjadinya
bahaya kebakaran.
Pengujian berkala perlu dilakukan sedikitnya dua kali dalam setahun
guna memastikan keseluruhan sistem bekerja dengan baik. Untuk menguji
sistem diperlukan satu standar operasi yang benar, jangan sampai
menimbulkan kepanikan luar biasa bagi orang-orang di sekitarnya
disebabkan oleh bunyi bell alarm dari sistem yang kita uji.
"Tiga Serangkai" dalam sistem Fire Alarm terdiri dari:
1. Manual Call Point.
2. Indicator Lamp
3. Fire Bell.
Disebut tiga serangkai, karena ketiganya biasa dipasang di tembok
berjajar ke bawah ataupun ditempatkan dalam satu plat metal yang
berada tepat di atas lemari hidran (selang pemadam api).

104

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

1. Manual Call Point (MCP)


Fungsi alat ini adalah untuk mengaktifkan sirine tanda kebakaran
(Fire Bell) secara manual dengan cara memecahkan kaca atau plastik
transparan di bagian tengahnya. Istilah lain untuk alat ini adalah
Emergency Break Glass. Di dalamnya hanya berupa saklar biasa yang
berupa microswitch atau tombol tekan. Salah satu aspek yang harus
diperhatikan adalah soal lokasi penempatannya. Terbaik jika unit ini
diletakkan di lokasi yang,sering terlihat oleh banyak orang, terlewati oleh
orang saat berlarian ke luar bangunan, mudah dijangkau.
Untuk menguji fungsi alat ini tidak perlu dengan memecahkan kaca,
karena sudah tersedia tongkat atau kunci khusus, sehingga saklar bisa
tertekan tanpa harus memecahkan kaca. Kaca yang telanjur retak atau
pecah bisa diganti dengan yang baru. Di beberapa tipe ada yang
dilengkapi

dengan

fungsi

intercom

(TEL).

Petugas

penguji

dapat

melakukan komunikasi dengan penjaga di Panel Control Room dengan


memasukkan handset telepon ke dalam jack pada MCP. Seketika itu juga
telepon di panel akan aktif,sehingga kedua orang ini bisa saling
berkomunikasi

105

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

2.FireBell
Fire Bell akan membunyikan bunyi alarm kebakaran yang khas.
Suaranya cukup nyaring dalam jarak yang relatif jauh. Tegangan output
yang keluar dari dari panel Fire Alarm adalah 24VDC, sehingga jenis Fire
Bell 24VDC-lah yang banyak dipakai saat ini, sekalipun versi 12VDC juga
tersedia. Perlu diperhatikan dalam pemasangan Fire Bell (pada tipe Gong)
adalah kedudukan piringan bell terhadap batang pemukul piringan jangan
sampai salah. Jika tidak pas, maka bunyi bell menjadi tidak nyaring.
Aturlah

kembali

dudukannya

dengan

cermat

sampai

bunyi

bel

terdengarpalingnyaring.

3.IndicatorLamp
Indicator lamp adalah lampu yang berfungsi sebagai pertanda aktiftidaknya sistem Fire Alarm atau sebagai pertanda adanya kebakaran.
Entah kami salah kaprah atau tidak,jadi apabila demikian, maka yang
dimaksud dengan Indicator Lamp pada Fire Alarm adalah lampu yang
menunjukkan adanya power pada panel ataupun menunjukkan trouble
dan atau kebakaran. Di dalamnya hanya berupa lampu bohlam (bulb)
berdaya 30V/2W atau lampu LED berarus rendah. Oleh karena itu, dalam
sistem yang normal (tidak pada saat kebakaran) seyogianya lampu ini
menyala (On). Sebaliknya apabila lampu mati, ya tentu saja ada trouble
pada power. Pada beberapa merk, indikasi kebakaran dinyatakan dengan
lampu

106

indikator

yang

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

berkedip-kedip.

4. Remote Indicating Lamp


Berbeda dengan Indicator Lamp, maka Remote Indicating Lamp akan
menyala saat terjadi kebakaran. Ingat kembali pembahasan ini pada Judul
Bagian 1. Detector Heat atau Smoke yang akan dihubungkan dengan unit
ini harus ditempatkan pada Mounting Base 3-kabel. Lampu ini dipasang di
luar ruangan tertutup (closed room), seperti ruang panel listrik, ruang
genset, ruang pompa dan semisalnya, dengan maksud agar gejala
kebakaran di dalam dapat diketahui oleh orang di luar melalui nyala
lampu. Unit ini bisa juga dipasang di luar kamar hotel (sepanjang hallway),
rumah sakit dan ruangan yang semisalnya.

107

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

SISTEM KERJA ALARM KEBAKARAN

108

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

109

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

SIMBOL KOMPONEN SISTEM DETEKSI DAN ALARM KEBAKARAN

110

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

111

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Proteksi Kebakaran pada Bangunan


Peristiwa kebakaran yang menyebabkan kerugian besar

TUJUAN
Tujuan proteksi kebakaran yaitu mencegah dan menanggulangi

terjadinya kebakaran dalam rangka menjaga keselamatan jiwa manusia


dan harta benda di suatu bangunan gedung.
Terwujudnya kesiapan, kesiagaan dan keberdyaan masyarakat serta
pengelola

bangunan

serta

dinas

terkait

dalam

mencegah

dan

menanggulangi bahaya kebakaran.

FUNGSI
Meningkatkan aplikasi teknis yang benar bagi pihak manajemen

bangunan bangunan dalam penerapan sistem proteksi kebakaran sesuai


dengan standar SNI misalnya SNI 03-1756-1989.
Penerapan sistem proteksi kebakaran yang memenuhi standar dan
memiliki nilai keandalan sistem keselamatan bangunan yang baik
JENIS-JENIS SISTEM DAN ALAT PROTEKSI KEBAKARAN
A. Sistem isyarat pencegahan dini
Sistim ini dimaksudkan sebagai pendeteksi awal kebakaran dengan
memberikan

alarm

disekitar

alat

deteksi

temperatur/panas,ion,asap,atau nyala api.

112

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

ditemukan

kelebihan

a. Detekto Manual
Sesungguhnya alat ini pasif dan sukar disebut sebagai detektor
,karena

bertindak

sebagai

detektor

adalah

manusia.Alat

ini

merupakan kotk tertutup ,berisi saklar tarik atau tuas/handel untuk


menyembunyikan alarm,karena itu disebut juga sebagai pull station.
b. Detektor panas (Flame detector)
Flame detector digunakan untuk mendeteksi keberadaan api, bukan
panas (namanya juga "flame detector"). Pada prinsipnya api bisa
dideteksi oleh eberadaan spektrum cahaya infra red maupun ultra
violet. Sayangnya, ada sumber2 cahaya lain yg ternyata bukan api
dan mereka turut menyumbang emisi cahaya pada gelombang infra
red ataupun ultra violet, seperti kilatan petir, welding arc, metal
grinding, hot turbine, reactor, dll, yang mana sumber2 ini ternyata
mempengaruhi kinerja flame detector yang akan menimbulkan
alarm palsu. Untuk mencegah alarm palsu, produk flame detector
dewasa

ini

menggunakan

kombinasi

antara

pendeteksian

gelombang infra red maupun ultra violet supaya tidak terjadi false
alarm, biasanya orang nyebutnya UV/IR Flame Detector.
c. Detektor Ion
Api membesar secara bertahap,pada awalnya bila suatu benda
terbakar ia mengeluarkan ion-ion ,kemudian terlihat asap dan baru
terlihat nyala api.Karena yang di diteksi adala ion (asap dan api
belum terlihat)maka alat ini sangat sensitif,lebih peka dibanding
detektor asap maupun api.Kepekaan ini menuntut pemeliharaan
yang rutin ,sebab bila terkintaminasi alat ini dapat mengirim sinyal
palsu.
d. Deteksor Asap
Asap merupakan tahap kedua dari pembakaran ,sebelum nyala api
terlihat. Asap yang dapat dilihat ini di ditesi dengan detektor
fotoelektrik. Detektor asap ini ideal untuk ditempatkan di ruang
ruang yang menggunakan bahan, alat, penyimpanan barang yang
dicurgai akan menimbulkan banyak asap bila terbakar.
e. Detektor nyala api(flame detector)
Merupakan detektor khusus .Pada kasus kebakaran bahan-bahan
tertentu seperti bensin atau bahan bakar lainnya,nyala api terlihat
dahulu sebelum asap,bahkan seringkali asap terjadi sangat sedikit.
113

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Proteksi Pasif dan Aktif


Berdasarkan PP 36/2005, fungsi bangunan gedung diklasifikasikan
berdasarkan tingkat kompleksitas, permanensi, risiko kebakaran, zonasi
gempa, lokasi, ketinggian, dan/atau kepemilikan. Klasifikasi bangunan
gedung berdasarkan tingkat risiko kebakaran dibedakan menjadi berisiko
tinggi, sedang, dan rendah. Dalam ranah proteksi kebakaran, risiko
terbagi menjadi dua: yang dapat dikendalikan (controlable risk) dan yang
tidak dapat dikendalikan (uncontrolable risk). Risiko kebakaran sendiri
merupakan risiko murni yang dapat dikendalikan.
Proteksi kebakaran terkait erat dengan persyaratan teknis bangunan
gedung yakni persyaratan keandalan bangunan gedung. Khususnya
persyaratan keselamatan berupa kemampuan bangunan gedung dalam
mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir.
Setiap bangunan gedung kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah
deret sederhana harus dilindungi terhadap bahaya kebakaran dengan
sistem proteksi pasif dan aktif. Sistem proteksi kebakaran pasif dibentuk
melalui pengaturan penggunaan bahan dan komponen struktur bangunan,
kompartemenisasi

atau

pemisahan

bangunan

berdasarkan

tingkat

ketahanan terhadap api, serta perlindungan terhadap bukaan.


Sementara sistem proteksi kebakaran aktif terdiri dari sistem
pendeteksian kebakaran manual/otomatis, sistem pemadam kebakaran
berbasis air (springkler, pipa tegak, slang kebakaran), serta sistem
pemadam kebakaran berbasis bahan kimia (APAR).
Setiap bangunan gedung dengan ketinggian di atas lima lantai
harus menyediakan sarana hubungan vertikal berupa lift dan lift
114

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

kebakaran. Lift kebakaran dapat berupa lift khusus kebakaran atau lift
penumpang biasa atau lift barang yang dapat diatur pengoperasiannya
sehingga dalam keadaan darurat dapat digunakan secara khusus oleh
petugas pemadam kebakaran.
Setiap bangunan gedung juga harus menyediakan sarana evakuasi
berupa sistem peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat,
dan jalur evakuasi yang dapat menjamin kemudahan pengguna apabila
terjadi bencana atau keadaan darurat. Penyediaan sarana evakuasi
disesuaikan dengan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung, jumlah dan
kondisi pengguna bangunan gedung, serta jarak pencapaian ke tempat
yang aman. Sarana pintu keluar darurat dan jalur evakuasi harus
dilengkapi dengan tanda arah yang mudah dibaca dan jelas. Setiap
bangunan gedung harus memiliki manajemen penanggulangan bencana.
Pemilik,

pengelola,

dan/atau

penghuni

bangunan

gedung

bertanggung jawab untuk memenuhi Persyaratan Teknis Sistem Proteksi


Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Apabila bangunan
dianggap tidak aman oleh Otoritas Berwenang Setempat (OBS), maka
pemilik/pengelola/penghuni harus memperbaikinya dengan melakukan
rehabilitasi, pembongkaran, atau tindakan lainnya yang disetujui OBS.
Pemilik/pengelola/penghuni

bangunan

harus

menyimpan

catatan

pemeliharaan/ pemeriksaan/pengujian sistem proteksi kebakaran, sistem


alarm kebakaran, sistem pengendalian asap, evakuasi darurat dan latihan
relokasi, perencanaan darurat, sumber daya darurat, lift, serta peralatan
lain. Pemilik juga harus menyediakan denah lantai untuk Instansi
Pemadam Kebakaran (IPK).
Pemilik, pengelola, dan/atau pengguna yang melanggar ketentuan
dikenakan sanksi. Mulai dari peringatan tertulis, pembatasan kegiatan
pembangunan,
pelaksanaan

penghentian
pembangunan,

sementara/tetap
penghentian

pada

pemanfaatan

pekerjaan
bangunan

gedung, pembekuan/pencabutan IMB dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF)


bangunan gedung, atau perintah pembongkaran bangunan gedung.
115

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

116

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

117

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

118

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

PERAWATAN BANGUNAN

A. Pengertian Perawatan Bangunan


Maintenance atau pemeliharaan pada Gedung dimaksudkan sebagai
gabungan dari tindakan teknis dan administrative, yang dimaksudkan
untuk empertahankan,dan memulihkan fungsi bangunan sebagaimana
yang telah di rencanakan sebelumnya. Keberhasilan suatu bangunan
dinilai dari kemampuan bangunan untuk ada pada kondisi yang
diharapkan, yang dipengaruhi oleh beberapa persyaratan,antara lain :
1.Persyaratan fungsional
Yang dimaksud persyaratan fungsional adalah persyaratan yang
terkait dengan fungsi bangunan. Setiap bangunan memiliki fungsional
umum dan khusus yang perlu dipenuhi. Persyaratan umum contohnya
adalah bangunan mampu melindungi pemakainya dari lingkungan luar.
Sedangkan persyarat khusus sangat tergantung pada jenis dan fungsi
bangunan tersebut.
2.Persyaratan Performance
Masing masing bangunan memiliki persyaratan performance
bangunan yang sangat spesifik. Performance bangunan mencakup banyak
aspek, mulai dari performance fisik luar bangunan, sampai pada elemen
elemen Mekanikal dan elektrikal ( ME ). Tindakan pemeliharaan bangunan
sangat ditentukan oleh tuntutan performance yang terkait dengan fungsi
bangunan. Namun seringkali terjadi perbedaan standart performance
bangunan menurut USER dan menurut OWNER, terutama pada bangunan
sewa.
3.Persyaratan Menurut Undang undang
Persyaratan menurut undang undang merupakan persyaratan
yang

119

tidak

bisa

diabaikan,

karena

menyangkut

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

regulasi

dan

legalitas.Persyaratan ini diantarnya : Persyaratan terhadap pengelolaan


gedung tinggi / Hight risk ,
4.Persyaratan Menurut User
Persyaratan menurut user biasanya berkaitan dengan kenyamanan.
Kenyamanan user merupakan ukuran keberhasilan suatu bangunan.
Biasanya bangunan yang memiliki persyaratan user adalah bangunan
bangunan sewa dan bangunan bangunan umum.
Idealnya, pada tahap desain,perencana telah memiliki kriteria
kriteria untuk menghasilkan suatu performansi tertentu sehingga aktifitas
pemeliharaan yang dilakukan selama masa operasi gedung akan lebih
efektif. Namun seringkali kriteria kriteria semacam itu tidak dibuat
sehingga

menimbulkan

kesulitan

dalam

menentukan

program

pemeliharaan sampai tahap pelaksanaannya.


Kegiatan pemeliharaan bangunan meliputi berbagai aspek yang bisa
dikategorikan dalam 4 kegiatan, yaitu :

Pemeliharaan rutin harian


Rectification ( perbaikan bangunan yang baru saja selesai .
Replacement ( penggantian bagian yang berharga dari suatu

bangunan
Retrofitting ( melengkapi bangunan sesuai kemajuan teknologi )

Secara sederhana, Pemeliharaan bangunan dapat diklarifikasikan menjadi


2 macam yaitu :
a. Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan dengan
interval waktu tertentu untuk mempertahankan gedung pada kondisi yang
diinginkan / sesuai. Contohnya pengecatan dinding luar gedung 2
tahunan, pengecatan interior 3 tahunan, pembersihan dinding luar, dll.
Namun jenis pekerjaan pemeliharaan rutin juga bias berupa perbaikan
atau penggantian komponen yang rusak. Kerusakan kerusakan tersebut
bias diakibatkan oleh proses secara alami ( contoh : Kerapuhan, kusam )
atau proses pemakaian ( contohnya : goresan,pecah dll ).
Pada pemeliharaan rutin sangat penting untuk menentukan siklus
pemeliharaan. Siklus pemeliharaan bias ditentukan berdasarkan data fisik
120

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

gedung dan equipment yang cukup dalam bentuk dokumentasi, manual


pemeliharaan ataupun catatan pengalaman dalam pekerjaan
pemeliharaan sebelumnya.
Dalam suati rencana program pemeliharaan, jika siklus kegiatannya sudah
ditentukan, maka jenis pekerjaan dan anggaran dapat segera dibuat.

Kendala kendala yang sering terjadi dalam pemeliharaan rutin adalah :

Pemilik / Owner

Seringkali

para

pemilik

gedung

tidak

melaksanakan

program

pemeliharaan yang sudah dibuat,bahkan cenderung memperpanjang


interval

pemeliharan

dengan

tujuan

mengurangi

beban

biaya

pemeliharaan agar keuntungan yang di dapat lebih besar.

Kurangnya data dan pengetahuan

Seringkali pemeliharaan rutin tidak dapat dilakukan akibat kurangnya data


baik manual,sejarah pemeliharaan ataupun dokumentasi. Disamping itu
juga kekurangan pengetahuan dari personil pengelola gedung baik tingkat
manajerial maupun pelaksana mengakibatkan program pemeliharaan dan
pelaksanaanya kurang optimal.
b. Pemeliharaan Remedial
Pemeliharaan remedial adalah pemeliharaan perbaikan yang dapat
diakibatkan oleh :

Kegagalan teknis / manajemen

Kegagalan teknis / manajemen bisa terjadi pada tahap kontruksi maupun


pada tahap pengoperasian bangunan. Pada tahap kontruksi contohnya
adalah kecerobohan dalam pemasangan suatu komponen bangunan. Pada
tahap pengoperasian bangunan, kesalahan dalam merencanakan jadwal
pemeliharaan bias terjadi dan ini dapat berakibat pada kerusakan alat
atau bahan bahan bangunan.

121

Kegagalan kontruksi dan desain

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Dalam hal ini faktor desain dan kontruksi berhubungan erat. Contoh dari
segi desain adalah kesalahan dalam pemilihan bahan bangunan, sehingga
usia pemakaiannya pendek dan tidak bertahan lama. Sedangkan dari segi
kontruksi kesalahan dalam pelaksanaan finishing dapat menyebabkan
usia pemakaiannyapun tidak bertahan lama.

Kegagalan dalam pemeliharaan

Faktor lain yang menyebabkan kegiatan pemeliharaan perbaikan selama


periode pemakaian bangunan adalah akibat kegagalan pemeliharaan
yang disebabkan oleh :

Program pemeliharaan rutin yang dibuat tidak memadai


Program perbaikan yang tidak efektif
Inspeksi inspeksi yang tidak dilaksanakan dengan baik
Data - data pendukung pemeliharaan yang tidak mencukupi
Secara lebih luas, ditinjau dari direncanakan atau tidak, kegiatan

pemeliharaan rutin dapat diklasifikasikan menjadi :


1. Pemeliharaan terencana / planned.
2. Pemeliharaan tidak terencana / unplanned
Dibawah ini adalah diagram yang menunjukan klasifikasi kegiatan
pemeliharaan.
Difinisi :

Planned Maintenance : Pemeliharaan yang diorganisasikan dan


dilaksanakan dengan perencanaan, control dan penggunaan laporan
laporan untuk suatu rencana yang ditentukan sebelumnya.

Unplanned Maintenance : Pemeliharaan yang dilaksanakan untuk


rencana yang yang tidak ditentukan sebelumnya.

Preventive

Maintenance : Pemeliharaan yang dilaksanakan pada

interval yang ditentukan sebelumnya atau yang sesuai untuk


kriteria

122

yang

ditentukan

dan

ditujukan

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

untuk

mengurangi

kemungkinan

kegagalan

atau

degradasi

performansi

suatu

bangunan.

Corrective Maintenance : Pemeliharaan yang dilakukan setelah


suatu kegagalan terjadi dan ditujukan untuk memperbaiki suatu
item untuk suatu keadaan yang item tersebut dapat melakukan
fungsinyayang diperlukan.

Emergency Maintenance : Pemeliharaan yang diperlukan dengan


segera untuk menghindari akibat akibat yang serius.

Condition Based Maintenance : Preventive maintenance yang di


mulai

dari

suatu

hasil

pengetahuan

kondisi

suatu

hal

dari

pemantauan rutin.

Scheduled

Maintenance

Preventive

maintenance

yang

dilaksanakan untuk suatu interval waktu yang telah ditentukan


sebelumnya.
Pada dasarnya,tindakan pemeliharaan dilakukan berdasarkan atas
laporan hasil pemeriksaan / survey terhadap kondisi bangunan. Untuk itu
pemeriksaan yang dilakukan harus teliti dan menyeluruh,sehingga dapat
ditentukan bentuk tindakan pemeliharaan yang tepat terhadap kegagalan
tertentu.
1. PEMELIHARAAN BANGUNAN YANG BERLANTAI BANYAK
Pada bangunan yang berlantai banyak yang disewakan,misalkan
kantor sewa, ada 3 pihak yang berkepentingan dalam menentukan
performance bangunan, yaitu :

123

Owner / pemilik gedung


Tenant / penghuni
Building management / pengelola bangunan

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Masing masing pihak memiliki tuntutan performance bangunan


yang berbeda. Hal ini bisa menyulitkan untuk menentukan standart sejauh
apa

kegiatan

pemeliharaan

bangunan

perlu

dilakukan.

Mengingat

kompleksitas pekerjaan yang sangat besar, maka manajen pemeliharaan


dalam gedung bertingkat tinggi biasanya dilakukan oleh suatu organisasi
pemeliharaan yang disebut dengan ORGANISASI PEMELIHARAAN GEDUNG.
Organisasi pemeliharaan gedung ini bertanggung jawab dalam
perencanaan,pengawasan

dan

penentuan

pelaksanaan

operasi

pemeliharaan. Organisasinya bisa In House atau berasal dari lembaga


diluar

pemilik

seperti

konsultan

atau

kontraktor

khusus

bidang

pemeliharaan.
Dalam pembentukan organisasi pemeliharaan gedung ada 2 hal
yang harus diperhatikan, yaitu :

Organisasi pemeliharaan harus memberikan pelayanan yang tepat


sesuai

dengan

garis

kebijakan

yang

telah

ditentukan

oleh

perusahaan.

Organisasi pemeliharaan harus mampu bekerja secara efektif


melalui pengamat dan pengendalian terhadap performansinya.

Organisasi pemeliharaan pada gedung perkantoran biasanya masuk


dalam organisasi pengelola yang lebih besar yang disebut Building
management.Building management dipimpin oleh seorang building
manager dan dibantu oleh staff dan pelaksana.

Organisasi building management pada gedung yang berlantai


banyak

bervariasi

tergantung

pada

organisasi

induk,fungsi

gedung,luas lantai dan jumlah lantai. Fungsi fungsi yang berada


dibawah organisasi building management pada dasarnya terdiri dari
fungsi keuangan ( accounting ), fungsi administrasi (general affair ),
fungsi security,fungsi operasional dan pemeliharaan teknik.

124

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Dalam
melaksanakan

konteks

pemeliharaan

perawatan

dan

gedung,

perbaikan

Building
gedung,

Management
fasilitas

dan

kelengkapan gedung dengan tujuan tercapainya :


1. Reliabilitas ( kehandalan )
2. Availabilitas ( ketersediaan )
3. Memperpanjang umur teknis
4. Memberikan nilai tambah
Untuk mencapai hal tersebut diatas maka building management
harus membuat jadwal pemeliharaan sesuai spesifikasinya baik fisik
gedung maupun mekanikal dan elektrikalnya.
Personil organisasi pemeliharaan yang dibawahi mechanical dan
electrical manager bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan
terhadap :

1. AC
2. System pengadaan air bersih
3. System pembuangan air kotor
4. System pencegah kebakaran
5. Elevator
6. Gondola
7. Power suplay ( PLN dan genset )
8. Penerangan,telekomunikasi dan CCTV
9. Sound system
125

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Tugas tugas pokok masing masing bidang


1.Buiding Manager

Menetapakan visi buiding management dengan berorientasi pada


misi perusahaan / induk.

embuat planning,budgeting dan program tahunan

Melakukan supervise total atas seluruh fungsi organisasi.

Membuat laporan rutin dan insidentil

2.Chief

Membuat protap protap

Membuat standart operasi dan maintenance

Mengatur jadwal dan penugasan pelaksana

Melakukan inspeksi

Memberikan laporan kepada buiding manager secara rutin

3.Supervison

Membuat rencana kerja dan pemeliharaan dan penugasan bersama

sama chief
Mengatur dan

mengkoordinir

pekerja

bidangnya

Mengatur penggunaan peralatan dan bahan

Membuat laporan kepada chief secara rutin

4.Teknisi / Pelaksana

126

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

harian

sesuai

dengan

Melaksanakan pekerjaan pengoperasian,perbaikan dan perawatan


alat dan fisik gedung

Memberikan masukan perihal jadwal pemeliharaan rutin

dan

pemeliharaan perbaikan

Melakukan inspeksi dan pencatatan ( checklist harian secara rutin )

Membuat laporan kepada supervison

Tindakan pemeliharan secara mendadak dan tidak


direncanakan,biasa dilakukan atas dasar komplainan dari pihak tenant.
Komplain ini akan disampaikan kepada organisasi pemeliharaan gedung
untuk di tindak lanjuti. Setelah complain di tindak lanjuti,maka pelaksana
perbaikan perlu membuat laporan kepada manager,sehingga aktifitas
pemeliharaan bisa dipantau dengan baik. Berikut skema yang
menggambarkan bagaimana complain ditanggapi :
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN MEKANIKAL DAN
ELECTRIKAL
NO
URAIAN PEKERJAAN
SCHEDULE
1
Perawatan Genset
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Penggantian olie
Penggantian filter olie
Penggantian filter solar
Running genset
Pembersihan
Pengisian air accu
Pengisian solar

Setiap 6 bulan sekali


Setiap 1 tahun sekali
Setiap 1 tahun sekali
2 kali dalam seminggu
Setiap 1 bulan sekali
Seminggu sekali

Perawatan STP ( Sewage Treatmant Plan )


a.
b.
c.
d.
e.

Pembersihan
Penggantian olie pompa
Pemberian Grece ( gemuk )
Penggantian Bearing Motor dan pompa
Pemberian Chemical
HCL

127

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

1 tahun sekali

Setiap 1 bulan sekali


Setiap 3 bulan sekali

3
f.

Soda api
Kaporite
Asam sulfat
Penggantian V Belt

Setiap 1 bulan sekali


Setiap 6 bulan sekali
Setiap 1 bulan sekali

Perawatan Pompa Pompa


4 a.
b.
c.

Pembersihan
Pemberian Grece ( gemuk )
Penggantian bearing motor dan pompa
Perawatan Lift

a.

Preventif
Pembersihan kabin
Pembersihan Atas sangkar
5
Pembersihan Rel pintu
b.
Service
Pengechekan level pintu
6.
Pengecheckan olie dan panel utama

Setiap 3 bulan sekali


Setiap 1 bulan sekali
Setiap 1 bulan sekali
Setiap 3 bulan sekali

Perawatan Gondola
a.
b.

Preventive
Service

Setiap 1 bulan sekali

Perawatan AC ( Air Conditioning )

7
a.

Service meliputi
Pembersihan body unit indoor outdoor
Pembersihan Filter indoor
Pembersihan Evaporator dan condensor
Pengecekan drainase

Setiap 3 bulan sekali

Perawatan Water Treatmant


a.

Pembersihan
Bak penampung
Bak chemikal
8
Filter
b.
Penggantian media filter
c.
Pemberian chemikal
PAC
NAOH
SPO ( Kaporit )
d.
Beckwhose
9
Perawatan Panel Listrik
a.
10b.
c.

128

Pembersihan
Check Conection
Ampere
Tegangan
Infrared

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Setiap 1 bulan sekali


Setiap 3 bulan sekali
Setiap 3 bulan sekali

Setiap 1 bulan sekali

11
a.
b.
12

Perawatan Instalasi Listrik


Pengecheckan Conection
Pembersihan Cover lampu

Setiap 1 tahun sekali

Perawatan Instalasi Pipa


a.
b.
c.
13d.

Pembersihan
Pengecatan
Pemberian soda api untuk instalasi air
kotor
Pembuangan air di instalasi pipa hidrant
Perawatan PABX

a.
b.

Pembersihan
Pengecheckan conection

Setiap 1 minggu sekali


Setiap 1 bulan sekali
Setiap hari

Perawatan MATV
14a.
b.

15
a.
16b.
17

Pembersihan
Check signal
Parabola 10 fit
Boster
Spliter
Outlet MATV
Perawatan Panel alarm
Pembersihan
Pengecheckan conection
Bel
Head detector
Smoke detector
Splinkler

Setiap 1 tahun sekali

Setiap hari
Setiap 3 bulan sekali
Setiap 3 bulan sekali
Setiap 1 tahun sekali
Setiap 6 bulan sekali

Perawatan Lampu Taman

Setiap 3 bulan sekali

Pembersihan
Cover lampu
Panel control
b.
Pengecheckan conection

Setiap 1 bulan sekali

a.

Perawatan Groundtank dan rooftank


a.
b.

Pembersihan Roof tank


Pembersihan Groundtank
Perawatan bak Control

a.

Pembersihan
Perawatan Ac chiller / Central

a.
129

Service rutin
| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Setiap hari
Setiap 1 bulan sekali
Setiap hari

Evaforator
Filter udara
Blower indoor
Colling tower
Strainer
Motor indoor dan outdoor
Body unit
b.
Schelling
Pipa instalasi
Condenser

Setiap 1 bulan sekali


Setiap hari

Setiap 1 bulan sekali

Setiap hari

Setiap 6 bulan sekali


Setiap 1 tahun sekali
Setiap 1 bulan sekali

Setiap 3 bulan sekali

Setiap 1 tahun sekali

Adapun jadwal schedule harian seorang maintenance pemeliharaan dan


perawatan mekanical dan electrikal antara lain :
1.

Checklist harian

130

Melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan oleh supervisor

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Menanggani komplain

Membuat laporan kerja

Mencatat pemakaian listrik dan air

Melaksanakan kegiatan schedule kerja yang telah dibuat sesuai


jadwal

Mengkoordinasikan kegiatan

dengan atasan

Setiap teknisi yang melakukan tugas checklist harian harus paham


terhadap standarisasi pengcheckan.apa saja standarisaisi pengecheckan
itu antara lain :
N
O
1

PEKERJAAN
Genset

KETERANGAN STANDART KERUSAKAN


a.

Check olie
Encer
Hitam
b.
Air accu
Level air accu harus selalu berada di level
atas
Running seminggu 2 kali
Temperatur
Voltase accu
tegangan
d.
Check air radiator
Air berkurang
kotor
e.
Kebersihan
f.
Check solar
Tank solar yang berada di unit harus selalu
c.

terisi
2

Panel Listrik

Trafo

131

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Ampere
Tegangan 380 V / 400 V
Bunyi
Check fisik
Rembesan olie
Temperatur trafo 50
Olie

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Tubecle
4

Hydrant

h.
i.

Bunyi
Conection elastimol

a.
b.

Fuse
Conection

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Bocor
Rembes
Valve macet
Karat
Valve dalam kondisi on
Check tekanan
Nozzel
Selang

a.
dan
b.

Bocor
Mampet

splinkler
a.

MCB
Panas
Bunyi
b.
Tegangan
Voltase 220 V / 240 V
c.
Ampere
d.
Check kabel
Conection
Fisik kabel
a.
6

Saluran air kotor

b.
c.
d.
e.

Listrik

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
132

Pompa berfungsi dengan baik dan berjalan


dengan otomatis
Instalasi pipa tidak ada yang bocor
Valve dalam keadaan On
Pastikan groundtank cukup air
Panel pompa
Tegangan
Fisik kabel
Ampere
Bunyi
Panas
Freon ( tekanan freon )
Filter udara
Filter dryer
Fan belt
Temperatur/ suhu kedinginan
Drainaser
ampere
Body kropos

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

8
Pompa

a.
b.
c.

Check tekanan refrigent


Check ampere dan voltase
Compresor
Motor indoor dan outdoor
Check bearing motor fan

indoor

dan

outdoor
d.
Check fanbelt indoor
e.
Check wearing diagram

9
AC ( air conditioning
)

10
Panel Panel
11

Ac chillier / central

Di dalam Pemeliharaan dan perawatan gedung memiliki SOP yang


berbeda beda sesuai dengan kapasitas ataupun kemampuan dalam
membuat standart operasional prosedur.jadi SOP ini tidak selalu mengikat
karena disesuaikan dengan kebutuhan ataupun setiap masing masing
perusahaan yang menanganinya.
Untuk menunjang kwantitas dan kwalitas mantenance harus lebih
spesifik dalam menanggani suatu pekerjaan harus mengetahui peralatan
133

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

yang akan digunakan dan fungsi suatu alat kerja,berikut standart kerja
disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilakukan :
N
O
1

JENIS PEKERJAAN

Service AC

Perbaikan Pompa

PERALATAN
a.

Kacher / alat semprot

b.

Obeng ( - ) dan ( + )

c.

Tang Kombinasi

d.

Kunci inggris

e.

Tang ampere

f.

Multi tester

g.

Plastik service

Penggantian olie gierbox pompa h.


Penggantian MCB

2
Pengecatan
Perbaikan sipil

134

Penjepit plastik

i.

Presmeter

j.

Ember

k.

Chemikal / applied

a.

Kunci pas ring

b.

Kunci sock

c.

Tang jepit

d.

Obeng ( - ) dan ( + )

e.

Obeng ketok

f.

Kunci inggris

g.

WD

h.

Palu

i.

Kunci pipa

a.

Kunci pas ring

b.

Kunci sock

c.

Kunci inggris

d.

Kunci pipa

e.

Olie

f.

Obeng ( - ) dan ( + )

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

a.

Obeng ( - ) dan ( + )

b.

Tespen

c.

Tang Ampere

d.

Multitester

e.

Tang kombinasi

f.

Tang buaya

g.

Tang potong

a.

Kuas

b.

Rool

c.

Tangga

d.

Bak cat

e.

Kain lap

a.

Kapek

b.

Amplas

c.

Pahat

d.

Palu

135

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

136

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

137

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

138

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

139

| FRIZKI ANUGERAH | 1310015410037|UB 1|

Anda mungkin juga menyukai