Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting
dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, yakni mempunyai
peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit, khususnya yang
berhubungan dengan air, dan berperan dalam meningkatkan standar atau
taraf/kualitas hidup masyarakat.

Sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat diindonesia masih
dihadapkan pada beberpa permasalahan yang cukup kompleks dan sampai saat ini
belum dapat diatasi sepenuhnya. Salah satu masalah yang masih dihadapi sampai
saat ini yakni masih rendahnya tingkat pelayanan air bersih untuk masyarakat.

Di Negara kita ini masalah lainnya yang perlu di pikirkan adalah tentang samapah.
Sampah akan terus ada dan tidak akan berhenti diproduksi oleh kehidupan
manusia, jumlahnya akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk, bisa
dibayangkan banyaknya sampah-sampah dikota besar yang berpenduduk padat.
Permasalahan ini akan timbul ketika sampah menumpuk dan tidak dapat dikelola
dengan baik.

B. TUJUAN

1. Agar masahiswa mengetahui tentang bagaimana penyediaan air bersih.

2. Agar mahasiswa menegtahui tentang bagaimana cara penyambungan pipa


air.

3. Agar mahasiswa mampu menganalisa bagaimana pengaruh penyediaan air


berih dan pembuangan sampah bagi kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. CARA PEMASANGAN INSTALASI AIR

Instalasi air bersih harus direncanakan dengan benar agar distribusi air dalam
rumah berjalan lancar dan efisien. Jika tidak direncanakan dengan baik (berkelok
kelok dan bercabang banyak), distribusi air bersih akan terganggu. Pemipaan atau
dalam bahasa Inggris disebut plumbing, merupakan sistem yang salah satu
fungsinya untuk menyediakan kebutuhan air bersih. Namun kadang – kadang,
sistem ini tidak berjalan semestinya sehingga penyediaan air yang dibutuhkan
untuk kegiatan rumah tangga menjadi terganggu. Oleh karenanya, sistem instalasi
air bersih harus direncanakan sejak awal dan dituangkan dalam bentuk gambar
perencanaan instalasi.

Pengertian Instalasi Saluran Air Bersih

Instalasi saluran air bersih merupakan perencanaan pembangunan alur air bersih
dari sumber air melalui komponen penyalur dan penyambungnya ke bak – bak
penampungan air maupun kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
air dalam kehidupan sehari-hari.

Faktor-Faktor Penting dalam Instalasi Saluran Air Bersih :

1. Sumber Air

Rangkaian instalasi air bersih di dalam rumah, atau biasa disebut instalasi pipa
sekunder, umumnya menggunakan pipa ukuran 0,5 inci. Namun ukuran instalasi
pipa primer (dari sumber air ke instalasi dalam rumah) berbeda – beda bergantung
pada sumber airnya.

-) Air PAM langsung dihubungkan ke instalasi pipa di rumah, maka pipa


primernya menggunakan pipa berukuran sama dengan instalasi pipa
sekunder,yaitu ukuran 0,5 inchi.

-) Air PAM didistribusikan ke instalasi pipa di rumah melalui bak penampung


(tower air), maka pipa dari meteran PAM ke tower air menggunakan pipa ukuran
0,5 inci. Sedangkan dari tower air ke instalasi di rumah menggunakan pipa ukuran
¾ ,1 inci.

-) Air tanah, dengan bantuan jet pump, dialirkan langsung ke instalasi pemipaan di
rumah. Instalasi pipa dari pompa ke instalasi di rumah menggunakan pipa yang
berukuran sama dengan besar penampang pipa keluaran (outtake) di pompa.

-) Air tanah didistribusikan ke sistem pemipaan di rumah melalui tower air, maka
pipa dari pompa ke tower air menggunakan ukuran yang sama dengan pipa keluar
(outtake) dari pompa. Sedangkan dari tower air ke instalasi pipa di rumah
menggunakan pipa ¾ inci,1 inci.

2. Biaya

Sebagai sebuah sistem bangunan, instalasi pemipaan air bersih juga membutuhkan
biaya yang tidak sedikit. Besar kecilnya biaya dipengaruhi oleh model instalasi
(tertutup atau terbuka), letak instalasi pipa (ditanam dalam tanah atau di atas
tanah), jenis pipa, dan ukuran pipa.

3. Model instalasi

a. Sistem tertutup
Pemipaan tertutup maksudnya ujung pipa yang terakhir (hilir) menyambung
kembali ke ujung awal pipa (hulu). Sistem seperti ini bisa juga disebut jaringan
pemipaan memutar (loop). Sistem tertutup memungkinkan tekanan di semua
outtake (pipa keluaran air) rata. Pemipaan sistem tertutup membutuhkan jumlah
pipa lebih besar dibanding pemipaan sistem terbuka. Konsekuensinya, pemipaan
sistem tertutup membutuhkan biaya lebih besar dibanding sistem terbuka.

b. Sistem terbuka
Pemipaan terbuka adalah sistem pemipaan yang kedua ujung pipa (hilir dan hulu)
tidak menyambung. Bila jaringan pemipaannya terbuka, biasanya outtake di
bagian ujung pipa akan bertekanan rendah. Pemipaan sistem terbuka
membutuhkan jumlah pipa lebih sedikit dibanding pemipaan sistem tertutup.
Keuntungan pemipaan sistem terbuka ini adalah membutuhkan biaya lebih sedikit
dibanding sistem terbuka.

3. Letak Instalasi pipa

a.Instalasi di atas tanah


Instalasi di atas tanah (biasanya dalam plafon rumah) mudah pemasangannya.
Deteksi kebocoran pipa pun lebih cepat diketahui sehingga perbaikannya tidak
sesulit instalasi pipa di dalam tanah. Pada bangunan dua lantai, instalasi air bersih
kebanyakan diletakkan di atas plafon.
b.Instalasi di dalam tanah
Instalasi di dalam tanah sulit mendeteksinya bila ada kerusakan. Bila sumber
kerusakan sudah diketahui maka harus menggali tanah bahkan membongkar
lantai. Sehingga menggunakan instalasi ini sulit dalam pengontrolannya.Tapi ada
kebaikan dari sistem instalasi dalam tanah ini yaitu dari sisi kerapiannya.

5. Jenis pipa

a.Logam
Sebelum munculnya PVC, pipa logam banyak dipakai oleh masyarakat. Pipa
logam sangat kuat,tebal dan tahan terhadap panas. Namun jenis pipa ini
mempunyai kelemahan yaitu dapat berkarat sehingga air menjadi kotor dan bau.

b.PVC (Poli Vinil Chloride)

Bahan PVC merupakan terobosan inovatif yang hebat dan sangat menghematkan
konsumen. Selain itu, PVC merupakan material yang tak karat dan lebih mudah
perawatan maupun perbaikannya jika terjadi kerusakan. Satu satunya kelemahan
pipa PVC adalah rawan bocor apabila sistem pengelemannya kurang rapi. Meski
demikian, PVC merupakan bahan yang paling banyak dipakai masvarakat saat ini.

6. Ukuran pipa

Di Indonesia standard ukuran yang dipakai untuk system perairan rumah tangga
atau lainnya adalah standart JIS (Japanese Industrial Standard), sedangkan untuk
PDAM biasanya memakai standard Nasional SNI.
B. JENIS SAMBUNGAN ANTAR PIPA

Pipa, tidak seperti selang yang kita dapat membelinya berapa pun panjangnya.
Satu potong pipa, istilahnya spool, harus disambung dengan spool lainya supaya
dapat membentuk roting yang kita inginkan. Akhirnya dapat membentuk sebuah
jalur pipa yang kita rencanakan, sebuah system piping atau bahkan pipe line. Lalu
apa bedanya piping dengan pipline?

Untuk menyambungkan pipa satu dengan yang lain biasanya kita mengenal
dengan cara pengelasan. Padahal, sambungan pipa satu dengan pipa lainya tidak
hanya dengan las lasan saja, Ada beberapa macam jenis sambungan lain. Yang
tentunya, kesemua sambungan pipa tersebut memiliki kelebihan
dan kekurangan masing masing.

Adapun beberapa jenis sambungan pipa adalah :

1. Sambungan las (but weld joint)

Sesuai namanya, maka untuk menyambungkan dua buah pipa ia mengunakan las.
Tipe sambungan pipa jenis ini cocok untuk pipa yang berukuran besar, ketahanan
atas kebocorannya cukup bagus, sambunganya dapat di cek kualitasnya
mengunakan radiograpy.

Namun kelemahannya, jenis sambungan akan mempengarhui aliran fluida. Karena


las-lasan yang berada di dalam pipa, tidak bisa kita control atau kita bersihkan.
Disamping itu, sebelum pipa kita sambung, kita butuh persiapan seperti
membentuk groove terlebih dahulu.

2. Sambungan Soket (socket weld pipe joint)

Sambungan tipe ini mengunakan soket, artinya pipa yang satu lebih besar dari
pipa yang lain, kemudian pipa yang kecil di masukan ke pipa yang diameternya
lebih besar. Kalau anda penah melihat sambungan atar pipa paralon, mirip seperti
itulah sambungannya. Untuk metal, biasanya seperti sambungan pada pipa AC.

Keuntungan sambungan soket adalah lebih mudah di paskan (alighment) daripada


yang welding, karena tinggal memasukan pipa ke pipa yang lain. Lalu keuntungan
kedua, tidak ada material dari las di dalam pipa, jadi pipa ini bersih.

Kelemahannya, karena pemasangan ini dimasukan dari pipa satu ke yang lain, jadi
bisa terjadi celah diantara pipa. Hal ini dapat menyebabkan korosi, jadi untuk
pengunaan pipa yang korosif tidak dapat memanfaatkan sambungan jenis ini.

3. Sambungan ulir (screwed pipe joint)


Sambungan jenis ulir ini, seperti halnya pada pipa pipa ledeng. Ia mengunakan
ulir untuk merekatkan dua pipa. keuntugan mengunakan sambungan ulir ini, ia
mudah di aplikasikan di lapangan dan ia bisa di aplikasikan manakala pengelasan
tidak di ijinkan karena dapat menimbulkan bahaya
kebakaran misalnya.
Kerugiannya, sambungan bisa saja bocor kalau seal (perapat) yang digunakan
tidak baik. Tidak dapat di gunakan untuk service yang korosif. Kekuatan pipa
turun karena ulir sudah memakan ketebalan pipa.

4. Sambungan flange (flanged pipe joints)


Sambungan dengan mengunakan flange juga banyak digunakan dalam system
pemipaan. Sambungan flange adalah sambungan yang mengunakan flange sebagai
koneksi yang menghubungan atar pipa satu dengan pipa yang lain. Lalu kenapa
digunakan flange?

Flange adalah mekanisme pengencangan yang tidak permanen, ia bisa di bongkar


dan dipasang dengan memanfaatkan baut sebagai media pengencang.

5. Sambungan spigot (spigot socket pipe joint)


Sambungna tipe spigot ini adalah dengan memasukan pipa satu ke pipa lainya,
mirip dengan soket. Seperti apa jenis sambungan ini? kalau kita melihat
disamping kanan atau kiri jalan ada galian, biasanya pipa yang di pasang, atau
bahkan beton, mengunakan sambungan tipa ini.

Karena desain dan pengerjaan yang bagus, sambungan ini sangat baik untuk
kedapan air dan mudah untuk di pasang di lapangan. Keuntungan lainya, tipe
sambungan ini dapat mengakomodir mis-aligment (pemasangan pipa yang tidak
lurus) sampai dengan 10 derajat. Sisi lain, kelemahan sambungan tipe ini adalah ia
hanya mampu untuk menahan pressure yang rendah.

6. Sambungan buttress end (buttress end pipe joints)

Buttress biasanya digunakan untuk pipa non metal, jenis sambungan ini
memanfaatkan flange namun tidak di las, jadi semacam slip-on jenis flangenya.
pertanyaannya, kenapa di gunakan pipa non metal? karena bisa jadi fluida yang di
gunakan sangat korosif, sehingga kalau di gunakan metal akan banyak mengikis.

Sistem Instalasi Pipa Air Dalam Rumah

Sebagai pelanggan PDAM Kota Banjarmasin merasakan bahwa aliran air PDAM
pada malam hari cukup besar dan deras sedangkan pada siang hari relatif kecil,
bahkan dari hasil survey telah diketahui masih terdapat hampir 5% dari service
area air kurang lancar. Hal ini dikarenakan Jumlah air yang diproduksi setiap
jamnya relatif sama, sedangkan perilaku pelanggan menggunakan air setiap
jamnya tidak sama. Hampir semua pelanggan pada pagi hari dan sore hari secara
bersamaan membuka kran untuk keperluan mandi,cuci,masak dll. Sedangkan pada
malam hari tidak menggunakan air.
Untuk mengatasi tidak lancarnya air pada pagi dan sore hari, apalagi pada saat
musim kemarau , dan sambil menunggu upaya yang dilakukan PDAM sebenarnya
para pelanggan dapat melakukan sendiri dengan jalan menyempurnakan / merehab
instalasi pipa air dalam rumah seperti gambar disamping diatas.

Cara Kerja :

1. Pada saat malam /siang hari dimana tekanan air PDAM bisa naik setinggi
3 meter,ball valve dibuka sehingga toren akan terisi air.

2. Pada saat toren sudah terisi penuh/tumpah,ball valve ditutup.

3. Pada saat pagi/sore hari dimana tekanan air PDAM kecil/aliran mati, ball
valve dibuka sehingga air dari toren akan mengalir kebawah menuju kran
kamar mandi,kran dapur dan kran lainnya.

4. Check valve berfungsi untuk menahan aliran air dari toren agar tidak
kembali kejaringan pipa induk PDAM.

5. Toren isi 500 liter untuk pelanggan yang kebutuhannya kurang dari 50
m3 /bulan dan toren isi 1000 liter untuk pelanggan yang kebutuhannya
lebih dari 50 m3/bulan.

6. Ball Valve (stop kran), Check valve (tusen klip) dan toren (tangki air)
dapat dibeli ditoko bahan bangunan.
7. Pemasangan/penyempurnaan instalasi pipa air dalam rumah bisa dikerja
pelanggan sendiri atau menghubungi pihak tenisi/instalatur PDAM
setempat.

Beberapa keuntungan yang diperoleh :


Dengan mengeluarkan biaya tidak terlalu besar :

1. Pelanggan bisa memperoleh air dengan lancar pada setiap saat.

2. Pelanggan tidak perlu lagi membuat sumur cadangan atau pasang pompa
air, yang biayanya jauh lebih mahal.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pada proses penyediaan air bersih di Indonesia sudah memiliki aturan yang
berlaku tetapi belum sepenuhnya dapat dilaksanakan dengan baik ketika
dilapangan ,karena banyak factor yang dapat mempengaruhinya,baik dari segi
SDM nya,kesadaran pelaksana,situasi,dan Sumber dana yang ada . Sehingga kita
belum dapat menciptakan Indonesia yang siap untuk menaggulangi terjadinya
bencana alam yang cepat,tepat,dan benar.

Dan kita belum dapat menyiapkan Indonesia sebagai Negara yang mampu dalam
proses pengelolaan sampah dengan cara yang benar.
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.wavin.co.id/pemasangan-instalasi-pipa-air-rumah-yang-baik-
dan-benar/
 http://ibuani.blogspot.co.id/2015/10/cara-memasang-instalasi-air-di-
rumah.html
 http://www.idpipe.com/2014/08/jenis-sambungan-antar-pipa.html
MAKALAH
DASAR TEKNIK

OLEH

NAMA : RABEA SYARIF TEHUAYO


NIM :P07133017060
TINGKAT :I-B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
AMBON
2017
MAKALAH
DASAR TEKNIK

OLEH

NAMA : WIWIN TAYAULU


NIM :P07133017044
TINGKAT :I-A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
AMBON
2017
MAKALAH
DASAR TEKNIK

OLEH

NAMA : FARIDA SULAIMAN


NIM :P07133017011
TINGKAT :I-A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
AMBON
2017
MAKALAH
DASAR TEKNIK

OLEH

NAMA : NUR SHINTA BELLA INDRA


NIM :P07133017030
TINGKAT :I-A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
AMBON
2017
MAKALAH
DASAR TEKNIK

OLEH

NAMA : NALTON MEMEO


NIM :P07133017025
TINGKAT :I-A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
AMBON
2017
MAKALAH
DASAR TEKNIK

OLEH

NAMA : SITI MUDA SAMU SAMAL


NIM :P07133017039
TINGKAT :I-A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
AMBON
2017
MAKALAH
DASAR TEKNIK

OLEH

NAMA : ULFA BUTON


NIM :P07133017042
TINGKAT :I-A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
AMBON
2017
MAKALAH
DASAR TEKNIK

OLEH

NAMA : HAMSAH SAMPULAWA


NIM :P07133017013
TINGKAT :I-A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
AMBON
2017
MAKALAH
DASAR TEKNIK

OLEH

NAMA : MAX G. MAITIMU


NIM :P07133017067
TINGKAT :I-A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
AMBON
2017

Anda mungkin juga menyukai