Anda di halaman 1dari 12

Pengolahan Air Industri

Karakteristik Sumber Air dan Keterkaitan Sumber Air dengan


Industri Kimia

Oleh :

Listya Rahmayanti

Nabila Fatin Kamilasari (151411021)

2A

DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


A. SUMBER AIR
Menurut UU Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang
Sumber Daya Air Sumber air adalah tempat atau wadah air alami
dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah
permukaan tanah.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, berikut
ini adalah 4 macam sumber - sumber air di antaranya adalah :
1. Air laut
Air laut memiliki rasa asin karena mengandung senyawa garam
murni (NaCl) yang cukup tinggi. Menurut beberapa sumber penelitian,
kadar garam murni air laut berkisar 3% dari jumlah total keseluruhan
air laut.

2. Air hujan
Air hujan merupakan hasil proses penguapan (evaporasi) air di
permukaan bumi akibat pemanasan oleh sinar matahari. Dalam keadaan
ideal (tanpa pencemaran air), air hujan merupakan air bersih dan dapat
langsung dikonsumsi oleh manusia. Namun, pada saat evaporasi
berlangsung, air yang menguap sudah tercemar. Selain itu, air hujan
yang turun juga tercemar oleh polusi udara. Akibatnya, air hujan tidak
bersifat netral (pH = 7) lagi, melainkan bersifat asam.

3. Air permukaan
Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai,
danau, telaga, waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian
besar berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi. Air
permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi, pada
umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama
pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang kayu, daun, kotoran
industri dan lainnya.
a. Sumur
Sumur merupakan sumber utama persediaan air bersi bagi
penduduk yang tinggal didaerah pedesaan maupun di perkotaan
Indonesia. Secara teknis sumur dapat dibagi menjadi 2 jenis:
1. Sumur dangkal (shallow well)
Sumur semacam ini memiliki sumber air yang berasal dari resapan
air hujan diatas permukaan bumi terutama didaerah dataran rendah.
2. Sumur dalam (deep well)
Sumur ini memiliki sumber air yang berasal dari proses purifikasi
alami air hujan oleh lapisan kulit menjadi air tanah.
Tabel perbedaan sumur dangkal dan sumur dalam

Sumur dangkal Sumur dalam

Sumber air Air permukaan Air tanah

Kualitas air Kurang baik baik

Kualitas Kontaminasi Tidak terkontaminasi


bakteriologis

persediaan Kering pada Tetap ada sepanjang


musim kemarau tahun

b. Air danau atau rawa


Air danau atau rawa merupakan air permukaan yang
mengumpul pada cekungan permukaan tanah. Permukaan air
danau biasanya berwarna hijau kebiruan.

c. Air sungai
Air sungai berasal dari mata air dan air hujan yang mengalir
pada permukaan tanah. Secara fisik, air sungai terlihat berwarna
coklat dengan tingkat kekeruhan yang tinggi karena bercampur
dengan pasir, lumpur, kayu, dan kotoran lainnya.

4. Air tanah
Air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan
bumi dan menyerap kedalam lapisan tanah dan menjadi air tanah.
Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus
bebepara lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air
(hardness of water).
Air tanah disebut pula air tawar karena tidak terasa asin.
Berdasarkan lokasi air maka air tanah dapat dibagi dalam 2 bagian
yaitu:
1. Air permukaan tanah
Yang termasuk air permukaan tanah adalah sungai, rawa-rawa,
danau, waduk (buatan). Semuanya itu sangat tergantung curah
hujan. Apalagi curah hujan lebat, air sungai, danau akan pasang.
2. Air jauh dari permukaan tanah
Disebut air tertekan yaitu air yang tersimpan didalam lapisan
tanah; termasuk air tanah adalah sumur gali, sumur bor. (Gabriel,
2001)
Air tanah digolongkan menjadi tiga, yaitu air tanah dangkal, air
tanah dalam, dan mata air. Golongan tersebut berkaitan dengan kualitas,
kuantitas, dan mineral yang tekandung di air tanah.
a) Air tanah dangkal
Air tanah dangkal terdapat pada kedalam kurang lebih 15
meter dibawah permukaan tanah.
b) Air tanah dalam
Air tanah dalam terdapat pada kedalaman 100-300 meter di
bawah permukaan tanah. Air tanah dalam berwarna jernih dan
sangat baik digunakan sebagai air minum karena telah mengalami
proses penyaringan berulang ulang oleh lapisan tanah.
c) Mata air

Mata air adalah air tanah yang keluar langsung dari


permukaan tanah. Mata air biasanya terdapat pada lereng gunung,
dapat berupa rembesan (mata air rembesan) dan ada juga yang
keluar di daerah dataran rendah (mata air umbul).

B. KARAKTERISTIK AIR DI SETIAP SUMBER SUMBER


AIR
1. Air laut
Air laut memiliki sifat fisik dan gerakan yang berbeda dengan air
di daratan. Sifat fisik air laut meliputi kadar garam (salinitas), suhu dan
warna.
a. Salinitas
Air laut memiliki ciri paling khas yang dapat diketahui oleh semua
orang. Yaitu rasanya yang asin. Rasa asin tersebut disebabkan oleh
adanya berbagai macam garam garaman yang terlarut dalam air laut,
terutama garam natrium klorida (NaCl). Garam jenis ini sering juga
disebut sebagai garam dapur. Guna mengetahui banyaknya kadar
garam dalam air larut dikenal istilah salinitas.
Salinitas atau kadar garam adalah rata rata banyaknya kadar
garam (dalam garam) yang terdapat dalam setiap 1.000 gram (1 kg)
air laut. Rata rata kadar garam tersebut umumnya sebesar 3% dari
berat seluruhnya. Namun, salinitas air laut biasanya disebut sebagai
bagian perseribu atau dinyatakan dalam o (permil atau perseribu).
Letak geografis laut berpengaruh terhadap salinitasnya sehingga
laut pada tempat tertentu salinitasnya berbeda dengan laut di tempat
yang lain. Contohnya, salinitas laut di khatulistiwa adalah 35%.
Besarnya salinitas di khatulistiwa tersebut disebabkan oleh penguapan
yang tinggi, tetapi diimbangi oleh curah hujan yang tinggi juga.

Sementaraitu, salinitas didaerah subtropika (20 LU dan 20 LS )

lebih tinggi, yaitu sekitar 37%o. Besarnya salinitas di subtropika


tersebut disebabkan oleh penguapan yang tidak diimbangi dengan
tingginya curah hujan. Salinitas yang tinggi terdapat di daerah laut
yang tertutup dari arus bebas, misalnya Laut Tengah dan Laut Merah
yang salinitasnya sebesar 40%o. Besarnya salinitas di Laut Tengah dan
Laut Merah tersebut terutama disebabkan oleh besarnya penguapan
yang terjadi saat musim panas yang panjang dan tidak diimbangi
dengan adanya curah hujan.
Faktor faktor yang berpengaruh terhadap besar atau kecilnya
salinitas adalah penguapan, curah hujan, dan dan pemasukan air dari
sungai.
a) Penguapan
Makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah makin
tinggi salinitasnya, sebaliknyapada daerah yang rendah tingkat
penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah salinitasnya.
b) Curah hujan
Makin tinggi curah hujan disuatu wilayah laut semakin rendah
salinitasnya, sebaliknya makin sedikit atau kecil curah hujan yang
turun makin tinggi salinitasnya.
c) Pemasukan air sungai
Makin banyak air sungai yang masuk ke laut semakin rendah
salinitasnya, sebaliknya makin sedikit air sungai yang masuk ke
laut makin tinggi salinitasnya.

b. Suhu
Suhu air laut merupakan salah satu faktor yang sangat penting,
terutama bagi kehidupan organisasi di laut. Hal itu penting karena
suhu mempengaruhi aktivitas metabolism dan perkembangbiakan
organisasi-organisasi tersebut.
Seperti halnya darata, laut juga mendapatkan panas dari pancaran
Matahari melalui suatu proses yang disebut isolasi. Suhu air laut,
terutama di lapisan permukaan, banyak ditentukan oleh intensitas
sinar Matahari. Oleh karena itu, letak astronomis berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya suhu air laut. Suhu permukaan air laut

didaerah kutub sekitar dari 13 , sedangkan didaerah tropis

sekitar 28 .
Suhu air laut didaerah tropis lebih tinggi dari pada di daerah kutub.
Hal itu disebabkan oleh tiga faktor berikut ini :
1) Sinar Matahari yang merambat melalui atmosfer akan banyak
kehilangan panas sebelum sampai di daerah kutub, jika
dibandingkan dengan daerah ekuator.
2) Karena besarnya perbedaan sudut datang sinar Matahari saat
mencapai permukaan bumi. Sinar Matahai yang sampai ke
permukaan bumi di daerah kutub akan tersebar ke daerah yang
lebih luas jika dibandingkan dengan di daerah ekuator.
3) Panas Matahari yang diterima bumi di daerah kutub lebih banyak
yang dipantulkan kembali ke atmosfer jika dibandingkan dengan di
daerah ekuator.
Suhu air laut dari permukaan cenderung relative tetap panas hingga
mencapai kedalaman 200 m di bawah permukaan laut. Namun, pada
kedalaman antara 200 m dan 1000 m dibawah permukaan laut suhu
turun secara mendadak yang dikenal dengan sebutan termokline.
Sementara itu, besarnya suhu laut pada daerah yang terdalam sekitar 2

atau sedikit di bawahnya.

iii. Warna
Secara umum air laut dipermukaan bumi berwarna biru. Namun,
dibeberapa tempat kadang kita jumpai air laut dapat berwarna
kehijauan. Perubahan warna air laut itu dapat terjadi bergantung pada
molekul air dalam menyerap dan memantulakan cahaya matahari, zat
yang terlarut di dalam air laut. Seperti kita ketahui bahwa matahari
memancarkan warna warna merah, jingga, kuning, hijau, biru,dan
ungu. Saat cahaya matahari dengan warna warnanya tersebut
menerpa lautan, molekul air menyerap sebagian besar warna itu,
kecuali warna biru yang dipantulkan dan dihamburkan kembali. Oleh
karena itu, air laut tampak berwarna biru.
Selain berwarna biru, air laut juga dapat berwarna putih, hijau,
merah, kuning, dan hitam. Terjadinya perbedaan warna tersebut
karena hal berikut ini:
a) Air laut berwarna putih karena terdapat endapan glasial di dasar
lautnya. Laut berwarna putih terdapat di daerah kutub.
b) Air laut berwarna hijau karena pada dasar laut teesebut terdapat
fitoplankton yang memancarkan kandungan klorofilnya, saat
cahaya matahari datang, klorofil pada fitoplankton menyerap
sebagian besar warna merah dan biru, tetapi sebaliknya
memantulkan warna hijau. Air laut berwarna hijau ini terlihat
terutama di perairan dekat pantai
c) Air laut berwana merah karena adanya ganggang merah yang hirup
didasar laut, misalnya laut Merah di Saudi Arabia.
d) Air laut berwarna kuning karena didasar laut tersebut banyak
terdapat endapan lumur berwarna kuning. Endapan tersebut
merupakan hasil metabolisme dari berbagai material didarat yang
menghasilkan tanah berwarna coklat kekuningan, selanjutnya
terbawa aliran sungai hingga ke laut. Contohnya adalah laut kuning
di perairan Cina
e) Air laut berwarna hitam karena didasar laut tersebut banyak
terdapat endapan tanah loss berwarna hitam. Misalnya laut Hitam
di Turki.

2. Air hujan
a) Mengandung CO2 dan O2
b) Mempunyai pH yang rendah sehingga bersifat asam
c) Mengandung kalsium dan magnesium yang cukup tinggi
d) Mengandung SO4, Cl, NH4, N2, dan C.

3. Air permukaan
a) Air Sumur
Berwarna kuning.
Baunya seperti ada kandungan zat besi.
Mengandung zat Mangan (Mn) tinggi.
b) Air danau/rawa
Kebanyakan air rawa ini berwarna yang di sebabkan oleh adanya
zat-zat organik yang telah membusuk, misalnya asam humus yang
larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat. Dengan
adanya pembusukan kadar zat organis tinggi, maka umumnya kadar
Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O 2 kurang
sekali (anaerob), maka unsur-unsur Fe dan Mn ini akan larut. Pada
permukaan air akan tumbuh algae (lumut) karena adanya sinar
matahari dan O2.
c) Air sungai
Hampir bisa dipastikan, air sungai sangat tidak higienis untuk
digunakan, baik untuk mencuci peralatan kandang maupun untuk
minuman. Hal ini disebabkan air sungai memiliki pH cenderung
asam akibat banyaknya proses fermentasi dan pembusukan bahan
organic dibagian hulu sungai. Selain itu, air sungai juga memiliki
kandungan bakteria Eschericia coli yang cukup tinggi, karena
sungai-sungai di Indonesia biasanya juga digunakan untuk buang air
besar (WC). Selain itu, kandungan logam berat yang bersifat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) juga cukup tinggi, karena
air sungai-sungai tersebut juga digunakan sebagai sarana mandi dan
bahka sebagai tempat pembuangan limbah industri.

4. Air tanah
a) Sifat fisik
1. Warna air tanah disebabkan oleh zat yang terkandung di
dalamnya, baik berupa suspensi maupun terlarut.
2. Bau air tanah dapat disebabkan oleh zat atau gas yang mempunyai
aroma yang terkandung dalam air.
3. Rasa air tanah ditentukan oleh adanya garam atau zat yang
terkandung dalam air tersebut, baik yang tersuspensi maupun yang
terlarut.
4. Kekentalan air dipengaruhi oleh partikel yang terkandung di
dalamnya. Semakin banyak yang dikandung akan semakin kental.
Di samping itu apabila suhunya semakin tinggi maka
kekentalannya akan semakin kecil (encer).
5. Kekeruhan air disebabkan oleh adanya tidak terlarutkan zat yang
dikandung. Sebagai contoh adalah adanya partikel lempung,
lanau, juga zat organik ataupun mikroorganisme.
6. Suhu air juga merupakan sifat fisik dari air. Suhu ini dipengaruhi
oleh keadaan sekeliling, seperti musim, cuaca, siang-malam,
tempat ataupun lokasinya.

b) Sifat kimia
1. Kesadahan atau Kekerasan
Kesadahan atau kekerasan (total hardness), adanya
kandungan Ca dan Mg. Kesadahan ada dua macam, yaitu
kesadahan karbonat dan kesadahan non karbonat. Air dengan
kesadahan tinggi sukar melarutkan sabun, oleh karenanya air
tersebut perlu dilunakkan lebih dahulu.
Tabel 3-1 Klasifikasi air berdasarkan kesadahan (Hem, 1959; Sawyer dan
Mc.Carty, 1994)

Kesadahan (mg/l CaCo3) Kelas Air


Hem (1959) Sawyer dan Mc. Carty
(1994)

0 60 0 - 75 Lunak

61 - 120 75 - 150 Menengah

121 - 180 150 - 300 Keras

> 180 > 300 Sangat keras

2. Daya hantar listrik


Daya hantar listrik adalah sifat menghatanrkan listrik dari
air. Air yang banyak mengandung garam akan mempunyai DHL
tinggi. Pengukurannya dengan alat Electric Conductivity Meter
(EC Meter), yang satuannya adalah mikromhos/cm atau
mhos/cm atau siemens/cm sering ditulis S/cm.
Air tanah pada umumnya mempunyai harga 100 - 5000
mhos. Besaran DHL dapat dikonversikan menjadi jumlah garam
terlarut (mg/l), yaitu: 10 m3 mhos/cm = 640 mg/l atau 1 mg/l =
1,56 mmhos/cm (1,56 S/cm).
Hubungan antara harga DHL dengan jumlah garam yang
terlarut secara tepat perlu banyak koreksi seperti temperatur
pengukuran, maupun tergantung juga dengan jenis garam yang
terlarut, tetapi secara umum angka tersebut di atas sedikit banyak
dapat mewakili. Hubungan antara harga DHL dan macam air
seperti terlihat Tabel 3-4.
Tabel3-4Klasifikasi air berdasarkan harga DHL (dalam Hadipurwo, 2006)
DHL (mmhos/cm pada 25C) Macam Air
3. Keasaman air

0,055 Air murni

0,5 - 5,0 Air suling

5 - 30 Air hujan

30 - 2000 Air tanah

35.000 - 45.000 Air laut

Keasaman air dinyatakan dengan pH, mempunyai besaran mulai


dari 1-14. Air yang mempunyai pH 7 adalah netral, sedangkan
yang mempunyai pH lebih besar/kecil dari 7 disebut bersifat
basa/asam. Jadi air yang mengandung garam kalsium karbonat
atau magnesium karbonat, bersifat basa (pH 7,5 - 8), sedangkan
yang mempunyai harga pH < 7 adalah bersifat asam, sangat
mudah melarutkan Fe, sehingga air yang asam biasanya
mempunyai kandungan besi (Fe) tinggi. Pengukuran pH air di
lapangan dilakukan dengan pH meter, atau kertas lakmus.

4. Kandungan ion
Kandungan ion baik kation maupun anion yang terkandung
di dalam air diukur banyaknya, biasanya dalam satuan part per
million (ppm) atau mg/l. Ion-ion yang diperiksa antara lain Na, K,
Ca, Mg, Al, Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, SO 4, CO2, CO3, HCO3, H2SF,
NH4, NO3, , NO2, KMnO4, SiO2, boron, ion-ion logam yang
biasanya jarang akan tetapi ion ini bersifat sebagai racun antara
lain As, Pb, Sn, Cr, Cd, Hg, Co.

c) Sifat biologi
Kandungan biologi di dalam air diukur terutama dengan banyaknya
bakteri coli. Untuk standar air minum ada batas maksimum
kandungan coli yang diperbolehkan.

Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI).
J.Kodoatie, Robert., dan Syarief Roestman. 2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta:
C.V Andi Offset.
Anonim. t.t. Sumber-sumber Air. [https://www.wikipedia.org/sumber-sumber-
air.html?=]. Diunduh pad 24 Februari 2017.
Anonim. 2016. Karakteristik Sumber Air Baku dan Permsalahannya.
[https:/www.google.com/amp/s/morinforent.wordpress.com/2016/07/19/krakterist
ik-umber-air-baku-dan-permasalahannya/amp/?client=safari]. Diunduh pad 24
Februari 2017.

Anda mungkin juga menyukai