PENYEHATAN UDARA
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
WINA NURAZIZAH
NURTENRI
RINI YUNIARTI
ACHIR YANTO
SYAMSUL
PRODI D3 SANITASI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Kualitas fisik udara
C. Kualitas kimia udara
D. Kualitas mikrobiologi udara
E. Kualitas ventilasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulam
B. Sara
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “metode penyerapan
setempat” tepat waktu.
Makalah ini selain penulis susun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah penyehatan
udara, sekaligus sebagai sumber bacaan dan refrensi guna lebih mengetahui
tentang penyehatan udara.
Penulis sadar bahwa makalah yang dibuat ini belum sempurna, untuk itu
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menjadikan
perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya serta ,dalam pemberian
informasi yang lebih baik lagi, dan semoga dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya. Semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang
akan datang.
Demikianlah yang dapat di tulis penulis berharap supaya makalah yang telah di buat
ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang
mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan.
Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara
alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat menyangga
kehidupan. Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan
dan hewan. Tanpa makan dan minum kita bisa hidup untuk beberapa hari tetapi
tanpa udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja (Fardiaz, 1992).
Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78%
Nitrogen, 20% Oksigen; 0,93% Argon; 0,03% Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya
terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara
dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila
komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan
gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut,
maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi.
Akibat aktifitas manusia, udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan
kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi.
Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu
komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai
pencemaran udara. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan
tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat dijumpai debu yang
bertebaran dimana-mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga suatu
kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan. Oleh sebab itu, dalam makalah berikut akan
dibahas mengenai penyehatan udara dari sumber melalui penyerapan setempat.
B. Tujuan
1. Mengetahui maksud dari penyehatan udara
2. Mengetahui sumber dan zat pencemar udara
3. Mengetahui media/ zat yang dapat digunakan sebagai penyerapan setempat
sebagai upaya untuk penyehatan udara
4. Mengetahui mekanisme penyerapan dari media/zat yang disebutkan
5. Mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan jika tidak ada penyerapan
setempat
6. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyerapan setempat
7. Mengetahui kelebihan dan kekurangan penyerapan setempat
8. Mengetahui efekrivitas dari penyerapan setempat
BAB II
PEMBAHASAN
Selain yang telah disebutkan diatas, penelitian yang telah dilakukan antara
NASA dengan Asosiasi Kontraktor Lanslap Amerika (ALCA) membuktikan
bahwa tanaman hias sangat efisien untuk menyerap beberapa zat pencemar
yang terdapat di udara dalam ruang. Jenis tanaman tersebut diantaranya :
a. Jenis tanaman philodendron, laba-laba, dan pothos atau sirih Belanda
dapat menyerap zat pencemar jenis formaldehid.
b. Sedangkan tanaman berbunga seperti gerbera dan krisan sangat baik
menyerap gas-gas golongan benzena.
c. Palem bambu (Camaedorea seifritzii), mempunyai daun kecil panjang-
panjang, bergabung dalam pelepah yang panjang dan panjangnya bisa
mencapai dua meter.
d. Sri rejeki (Chinese avergreen/Aglaonema modestum), daunnya hijau
berbelang-belang putih, biasanya ditanam di dalam pot. Jenis yang
berdaun lebih lebar biasa disebut beras kutah di Jawa.
e. Gerbera (Gerbera jamesonii), merupakan jenis bunga potong yang
memiliki aneka warna.
f. Daun jagung (Dracaena marginata), bentuknya mirip daun jagung,
pinggiran daun hijau dengan warna kuning terang ditengahnya.
g. Pedang-pedangan (San seviria laurentii), daunnya mirip dengan pedang,
warna hijau dengan belang-belang kuning atau putih.
D. Mekanisme Penyerapan
1. Penyerapan melalui peralatan
Prinsip dari penyerapan (absorbsi) adalah pemisahan zat pencemar
berbentuk gas melalui suatu cairan penyerap yang tidak mudah menguap.
Udara yang mengandung zat pencemar dialirkan melalui cairan penyerap
yang tidak mudah menguap (misalnya, air) sehingga zat-zat tersebut terserap.
Proses penyerapan akan berlangsung dengan mudah apabila permukaan
kontak cukup luas. Untuk itu dilakukan dengan membentuk butiran cairan atau
membentuk cairan yang membuat gelembung-gelembung gas. Disamping itu
perlu juga diperhatikan zat pencemarnya, untuk kemudian ditentukan zat
penyerapnya agar antara keduanya dapat dengan cepat bereaksi; misalnya
asam dengan alkohol.
2. Penyerapan melalui tanaman
Penyerapan zat pencemar udara oleh tanaman dilakukan melalui pori-
pori yang terdapat di permukaan daunnya dan dapat pula melalui akarnya.
Berikut merupakan contoh mekanisme penyerapan CO dan NO oleh
tanaman:
1) Mekanisme penyerapan CO
Tanaman menyerap polutan dalam dua tahap,yaitu:
a. Tahap pertama (Proses penangkapan dan pemecahan)
Tanaman menangkap polutan melalui stomata. Polutan tersebut
dipecah menjadi ion. Ion diserap oleh jaringan. Begitu pula CO di udara,
ditangkap oleh tanaman melalui stomata. Kemudian dipecah menjadi ion
C dan O, dan diserap oleh jaringan yang mengandung pregnance
glycoside.
b. Tahap kedua
Tanaman mengeluarkan oksigen melalui akar. Senyawa beracun
keluar dan menumpuk di jaringan akar kemudian dilepaskan. Peristiwa ini
terjadi pada proses transpirasi. CO yang sudah terpisah menjadi C dan O,
jika ion C bereaksi dengan senyawa H 2O (air) maka dapat membentuk
C6H12O6 (gula) dan O2 (oksigen).
Contohnya adalah tanaman sansiviera. Pada proses fotosintesis,
klorofil pada sansevieria berfungsi menyerap cahaya matahari, sehingga
dengan adanya cahaya matahari stomata dapat membuka dan CO di
udara masuk melalui stomata. Semakin tinggi pencahayaan, semakin
banyak stomata yang membuka, sehingga CO yang diserap semakin
besar.
2) Mekanisme penyerapan NO
Sejumlah kecil nitrogen pindah dari atmosfer ke tanah sebagai NH 4+
dan NO3- bersama air hujan dan diserap oleh akar. NH 4+ ini berasal dari
pembakaran industri, aktivitas gunung berapi dan kebakaran hutan
sedangkan NO3- berasal dari oksidasi N2 oleh O2 atau ozon dengan bantuan
kilat atau radiasi ultraviolet. Penyerapan NO 3- dan NH4+ oleh tumbuhan
memungkinkan tumbuhan untuk membentuk berbagai senyawa nitrogen
terutama protein.
Pengubahan nitrogen organic menjadi NH 4+ oleh bakteri dan fungi
tanah disebut amonifikasi yang dapat berlangsung oleh berbagai macam
mikroorganisme pada suhu dingin dan pada berbagai nilai pH. Selanjutnya
pada tanah yang hangat dan lembab dan pH netral, NH 4+ akan dioksidasi
menjadi nitrit (NO2) dan NO3- dalam beberapa hari setelah pembentukkannya
atau penambahannya sebagai pupuk disebut dengan nitrifikasi yang berguna
dalam menyediakan energi bagi kelangsungan hidup dan perkembangan
mikroba tersebut. Selain itu terdapat pula denitrifikasi yaitu suatu proses
pembentukan N2, NO, N2O dan NO2 dari NO3- oleh bakteri aneorobik yang
berlangsung di dalam tanah yang penetrasi O 2- nya terbatas.
Nitrat sangat mudah larut dlm tanah sehingga cepat hilang karena
proses pembusukan. Taraf ketersediaan nitrogen dlm tanah tergantung pada
banyaknya bahan organik, populasi jasad renik, tingkat pembasuhan. Dlm
keadaan alami terjadi keseimbangan antara laju pertumbuhan dan gaya-gaya
yg menentukan penyediaan nitrogen dlm tanah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Polusi atau pencemaran udara adalah masuknya komponen lain ke dalam
udara, baik oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung maupun
akibat proses alam sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkatan tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai peruntukannya.
Penyehatan udara melalui sumber dengan metode penyerapan setempat:
Kegiatan atau usaha untuk mengurangi jumlah polutan diudara dengan
menggunakan penyerapan di satu tempat dan sumber pencemarnya yang
bergerak.Sumber pencemar udara: Pencemaran akibat sumber alamiah, seperti
letusan gunung berapi; pencemaran akibat kegiatan manusia, seperti yang
berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain
B. Saran
Pencemaran udara dapat memberikan dampak buruk bagi kelangsungan
hidup, semua mahluk hidup maka kita mempunyai kewajiban untuk menjaga
kebersihan udara agar tetap bersih .maka jagalah alam ini supaya tetap bersih
dari segala bentuk pencemaran udara .
DAFTAR PUSTAKA