Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sanitasi adalah suatu pencegahan untuk melindungi atau

mengawasi beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh kepada

manusia terutama pada hal-hal yang mempunyai efek merusak

perkembangan fisik kesehatan dan kelangsungan hidup (sasaran pada

kondisi/teknis).Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara panipurna

yang menyediakan pelayanan rawat inap,rawat jalan,dan gawat darurat

(UU No.4 tahun 2009).

Menurut American Hospital Association(1974) dalam Azwar (1996),

definisi rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis

professional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran,asuhan keperawatan yang

berkesinambungan, diagonis serta pengobatan penyakit yang diterima

pasien.Sanitasi rumah sakit adalah upaya pengawasan berbagai faktor

lingkungan yaitu fisik,kimiawi,dan biologis di rumah sakit yang

menimbulkan atau mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk pada

kesehatan jasmani dan rohani maupun kesejahteraan sosial bagi

petugas,penderita,pengunjung,maupun masyarakat sekitar rumah sakit

1
Kegiatan rumah sakit menghasilkan berbagai macam limbah yang berupa

benda cair, padat dan gas. Rumah sakit tidak hanya menghasilkan

sampah biasa,namun juga menghasilkan sampah infeksius dan sampah

medis lainnya yang dapat menggangu kesehatan dan salah satu media

penyebaran penyakit. Jika tidak diolah dengan benar, maka limbah yang

dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit adalah bagian dari kegiatan

penyehatan lingkungan di rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi

masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari

limbah rumah sakit dan upaya penanggulangan penyebaran penyakit.

Sanitasi lingkungan rumah sakit juga perlu diperhatikan secara

cermat. Sanitasi lingkungan baik akan berdampak kepada penghuni rumah

sakit juga kepada masyarakat sekitar. Dalam pengelolaan limbah rumah

sakit tentunya diperlukan berbagai macam cara sesuai pengelompokkan

jenis limbahnya. Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit diatur dengan

Peraturan Menteri Kesehatan. Permenkes tentang kesehatan lingkungan

rumah sakit disusun untuk mewujudkan kualitas kesehatan lingkungan

rumah sakit yang memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan

persyaratan kesehatan. Untuk mencapai pemenuhan standar baku mutu

kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan serta melindungi

petugas kesehatan, pasien, pengunjung termasuk masyarakat di sekitar

rumah sakit dari berbagai macam penyakit dan/atau gangguan kesehatan

yang timbul akibat faktor resiko lingkungan perlu diselenggarakan

2
kesehatan lingkungan rumah sakit. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah

Sakit ditetapkan Menteri Kesehatan RI Nila Faried Moeloek pada tanggal

19 Februari 2019. Permenkes 7 tahun 2019 tentang Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit diundangkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia tahun 2019 Nomor 296 di Jakarta pada tanggal 18 Maret 2019

oleh Widodo Ekatjahjana, Direktur Jenderal Peraturan Perundang-

Undangan Kemenkumham RI, dan mulai diberlakukan.

Oleh karena itu kami mengadakan kegiatan magang instaansi ke

Rumah Sakit Ibnu Sina yang salah satu kegiatannya adalah untuk

mengamati secara langsung bagaimana pengelompokkan limbah dan cara

pengolahannya.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk

mengetahui kondisi sanitasi rumah sakit pada Rumah Sakit Umum

Ibnu Sina.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui proses penyediaan air bersih

b. Untuk mengetahui proses pengolahan limbah

c. Untuk mengetahui proses pengolahan sampah

3
d. Untuk mengetahui proses penyehatan makanan/minuman pada

instalasi gizi

e. Untuk mengetahui proses sanitasi ruang bangunan/ruang

perawatan

f. Untuk mengetahui proses pengolahan tempat pencucian linen

(laundry)

g. Untuk mengetahui proses pengendalian vector

C. Manfaat.

1. Bisa mengaplikasikan wawasan yang didapat dari rumah sakit.

2. Pentingnya menjaga lingkungan di rumah sakit karena itu bisa

berpengaruh terhadap pasien ataupun orang yang bekerja ditempat

tersebut.

3. Bisa dapat pengalaman dari rumah sakit tersebut.

4. Bisa bertukaran pikiran terhadap institusi K3 LH.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Geografis

Lokasi pengembangan Rumah Sakit Pendidikan Ibnu Sina UMI

berada di belakang Rumah Sakit Ibnu Sina UMI yang terletak JL.Urip

Soemoharjo Km 5 Makassar .pengembangan Rumah Sakit Pendidikan

Ibnu Sina UMI akan di bangun di atas lahan seluas ± 5.140 m 2 ( 0.514

Ha) dengan luas ± 16.043 m 2 dengan status sertifikat hak guna

bangunan .titik koordinat lokasi rencana pembangunan pengembangan

Rumah Sakit Pendidikan Ibnu Sina UMI adalah sebagai berikut :

 Sudut Barat – utara = S : 05o08’23,09”,E : 119o26’43,30”,

 Sudut Barat-Selatan = S : 05O08’24,73” E : 119o26’42,45”,

 Sudut Timur-Utara = S : 05O08’24,67” E : 119o26’45,71”,

 Sudut Timur-Selatan = S : 05O08’24,05” E : 119o26’47,71”,

Lokasi rencana pembangunan pengembangan Rumah Sakit Pendidikan

Ibnu Sina UMI berbatasan dengan :

 Sebelah Utara : Rumah Sakit Ibnu Sina lama

 Sebelah Timur : Kantor Mitsubishi Bosowa

 Sebelah Selatan : Sungai Pampang

 Sebelah Barat : Kantor Menara UMI dan Gedung Lestari 45

5
B. Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi rumah sakit dengan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang

islami , unggul ,dan terkemuka di indonesia

2. Misi

Adapun misi dari rumah sakit “IBNU SINA” YW-UMI Melaksanakan dan

mengembangkan pelayanan kesehatan yang unggul serta menjunjung

tinggi moral dan etika .

a. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan kedokteran dan

profesional kesehatan lainnya kepada masyarakat

b. Melangsungkan Pelayanan dakwah dan bimbingan spiritual kepada

penderita dan pengelola rumah sakit (Misi dakwah ).

C. Sejarah Singkat RS “IBNU SINA” YW-UMI

Rumah Sakit “IBNU SINA” YW-UMI merupakan Rumah Sakit

Umum Swasta, dahulu bernama Rumah Sakit ”45” yang didirikan pada

Tahun 1988 berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

Sulawesi Selatan No. 6783 / DK-I / SK / TV.1/ X / 88, tanggal 05 Oktober

1988. Pada hari Senin 16 Juni 2003 telah dilakukan penyerahan

kepemilikan berdasarkan Akta jual beli No. 751 / PNK / JB / VII / 2003 dari

Yayasan Andi Sose kepada Yayasan Wakaf UMI, yang ditanda tangani

6
oleh Ketua Yayasan Andi Sose yaitu Bapak Dr.Hc. Andi Sose dan Ketua

Yayasan Wakaf UMI Bapak Almarhum Prof. Dr. H. Abdurahman A.

Basalamah,SE.MSi. Berdasarkan hak atas kepemilikan baru ini, maka

nama Rumah Sakit ”45” oleh Yayasan Wakaf UMI diubah menjadi Rumah

Sakit “IBNU SINA” YW-UMI.Rumah Sakit “IBNU SINA” YW-UMI

dibangun diatas tanah 18.008 M2 dengan luas bangunan 12.025 M2,

beralamat jalan Letnan Jenderal Urip Sumoharjo Km5 No.264 Makassar.

Berdasarkan surat permohonan dari Yayasan Wakaf UMI kepada Dinas

Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, menerbitkan surat izin uji coba

penyelenggaraan operasional Rumah Sakit “IBNU SINA” YW-UMI pada

tanggal, 23 September 2003, No.6703A/DK-VI/PTS-TK/2/!X/2003, dan

pada hari Senin, tanggal, 17 Mei 2004 Rumah Sakit “IBNU SINA” YW-

UMI diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Bapak H.M. Amin Syam,

serta Rumah Sakit “IBNU SINA” YW-UMI memperoleh Surat Izin

penyelenggaraan Rumah Sakit dari Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.YM. 02.04.3.5.4187, tanggal, 26 September 2005.Sebagaimana

diketahui bahwa Universitas Muslim Indonesia(UMI) sejak tahun 1991

telah memiliki Fakultas Kedokteran dan telah menghasilkan Dokter umum,

maka keberadaan Rumah Sakit “IBNU SINA” YW-UMI akan lebih

7
menambah dan melengkapi sarana /fasilitas pendidikan kedokteran,

terutama pendidikan klinik bagi calon dokter umum dan calon dokter ahli.

Dengan demikian diharapkan bahwa luaran dokter Fakultas Kedokteran

UMI pada masa mendatang akan lebih meningkatkan kualitas,

keterampilan, dan akhlaq mulia serta memiliki integritas pengabdian yang

tinggi bagi ummat Islam dan Masyarakat pada umumnya.

D. Tugas pokok Rumah Sakit “IBNU SINA” YW-UMI

Tugas pokok Rumah Sakit Rumah Sakit “IBNU SINA” YW-UMI

adala pelayanan kesehatan dan penyembuhan penderita serta pemulihan

keadaan cacat badan dan jiwa sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut

maka dilakukan usaha-usaha sebagai berikut :

1. Melaksanakan usaha pelayanan medis

2. Melaksanakan usaha rehabilitasi medis

3. Melaksanakan usaha pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan

4. Melaksanakan usaha perawatan

5. Melaksanakan system rujukan

6. Melaksanakan usaha pendidikan serta latihan medis dan paramedik

7. Sebagai tempat penelitian

E. Uraian Tugas dan tanggung jawab

8
1. Direktur Rumah Sakit

Direktur mempunyai tugas menyelenggarakan urusan dibidang

penyelenggaraan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan

yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan

dengan paya peningkatan kesehatan dan pencegahan serta

melaksanakan upaya rujukan dan menyelenggarakan pendidikan,

pelatihan dan penelitiaan berdasarkan asas desintralisasi,

dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.

2. Bidang pelayanan perawatan

Kepala bidang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan

kegiatan perencanaan dan pengembangan, monitoring dan evaluasi

dibidang pelayanan keperawatan.

3. Seksi perencanaan dan pengembangan pelayanan keperawatan

Kepala seksi mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan

perencanaan kebutuhan dan pengembangan keperawatan

4. Seksi monitoring

Kepala seksi mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan

monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan keperawatan

5. Prinsip-prinsip sanitasi rumah sakit

a. Mencegah dan mengurangi infeksi nosokomial ( infeksi silang dan

swainfeksi) :

1) House keeping

9
2) Limbah dan sampah

3) Air bersih

4) Ventilasi

5) Teknik septic

6) Tempat tidur dan kamar

7) Makanan dan minuman

8) Pencahayaan

b. Mencegah pencemaran lingkungan :

1) Subtitusi

2) Isolasi

3) Separasi

4) Desinfeksi

5) Sterilisasi

6) Pemusnahan

c. Mencegah kecelakan kerja :

1) APD ( alat pelindung diri )

2) Penyekat atau pemisah pada alat kerja berbahaya

3) Penggantian alat yang rusak

4) Memasang alat pantau kerja mekanis ( mesin-mesin)

5) Petunjuk kerja tepat

6) Tanda peringatan

7) Pendidikan dan pelatihan

10
8) Penerapan system nominal

F. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit “IBNU SINA” YW-UMI

Fasilitas pelayanan Rumah Sakit Ibnu Sina meliputi pelyanan medis,

pelayanan penunjang medic, dan pelayanan non medic.

1. Rawat Jalan Terdiri Dari :

a. Poliklinik Mata (Kerotometri, Tonometri, NCT, Slit Lamp,

Phaco)

b. Poliklinik Jantung

c. Poliklinik Gigi

d. Poliklinik Kulit Kelamin

e. Ruang Tindakan

f. Endoskopy

g. Fisiotherapi

2. Rawat Inap dengan 205 Tempat Tidur Terdiri Dari :

a. Super Vip = 2 TT

b. Vip = 17 TT

c. Kelas I = 109 TT

d. Kelas II = 38 TT

e. Kelas III = 27 TT

f. Kamar Bersalin

g. Kamar Bedah (5 Kamar Operasi)

11
h. ICU + Ventilator

i. IRD 24 Jam

j. Perinatologi (Fasilitas CPAP, INKUBATOR)

3. Fasilitas Penunjang

a. Instalasi Laboratorium

1) Laboratorium Dasar

2) Kimia Klinik

3) Mikrobiologi

b. Instalasi Radiologi

1) Foto X RAY

2) USG 4 Dimensi

3) CT Scan 16 Slice

c. Instalasi Farmasi

d. Instalasi Gizi

e. Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit (IPRS)

f. Bank Darah (BDRS)

g. Loundry

h. Kamar Jenazah

i. Mesjid

j. Kantin

12
k. PDAM, SUMUR BOR, PLN GENZET

G. Struktur Organisasi Instalasi K3 – LH Rumah Sakit IBNU SINA YW

– UMI Makassar

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)
RUMAH SAKIT IBNU SINA YW – UMI MAKASSAR
PERIODE 2019 - 2022

DIREKTUR
jgghh MS, Sp.OK
Dr.dr.Sultan Buraena,

WADIR UMUM & OPERASIONAL

DR. ILHAM LABBASE, SE, M.Si

TENAGA STAF K3 KEPALA INSTALASI K3LH

dr. Rezki Putri Indarwati, MARS

SEKERTARIS

A. SURYANI,AMKL

BIDANG BIDANG BIDANG


KESELAMATAN KERJA KESEHATAN KERJA KESEHATAN LINGKUNGAN

YUSRIFAL JAFAR, SKM MARHANI, Amd. HK A. SURYANI,AMKL

ANGGOTA TERLAMPIR

13
BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Rencana Kegiatan

Adapun rencana kegiatan yang dijadwalkan selama PKL – 1, di

Rumah Sakit “IBNU SINA” YW-UMI dari tanggal 16 Desember 2019 sd 28

Desember 2019 yang dilaksankan setiap hari kerja ( senin – jum’at )

adalah sebagai berikut :

Table 1.1 jenis kegiatan

N
JENIS KEGIATAN
o

1. Untuk mengetahui penyediaan air bersih

2. Untuk mengetahui pengolahan Limbah (IPAL)


Untuk mengetahui pengolahan sampah Medis dan Non
3.
Medis
Untuk mengetahui penyehatan makanan/minuman pada
4.
instalasi Gizi

5 Untuk mengetahui sanitasi ruang bangunan/perawatan


Untuk mengetahui pengolahan tempat pencucian
6.
linen(laundry)
7. Untuk mengetahui pengendalian vector
8. Untuk mengetahui pengukuran kualitas udara, pencahayaan,

14
kebisingan dan kecepatan angin
B. Hasil kegiatan

Adapun hasil kegiatan yang dijadwalkan sealama PKL – 1 di

Rumah Sakit Ibnu Sina Dari tanggal 16 Desember s/d 28 Desember 2019

yang dilaksanakan setiap hari kerja (senin – jumat) adalah sebagai berikut

Tabel 1.2 Daftar Kegiatan

No

. Hari/Tanggal Jam/Waktu Jenis kegiatan Ket


Senin  Penerimaan dan

1. 16/12/2019 8:39 – 12:00 pengayaan di

(Minggu I) ruangan seminar


 Observasi sarana

ruang bangunan

 Observasi ke tempat

pengolahan air

Selasa limbah
2.
17/12/2019 8:30 – 16:00  Observasi instalasi

gizi (Ruang

penyimpanan,

pengolahan dan

penyajian)
3. Rabu  Observasi ruang

18/12/2019 8:30 – 16:00 rawat nginap

15
 Observasi ruang

linen (laundry)
 Observasi

pengamanan radiasi

 Observasi ruangan
Kamis
4. 8:30 – 16:00 bangunan, UGD,
19/12/2019
ICU, isolasi,

radiologi, lab dan

linen (laundry)
 Observasi tempat

pembuangan

sampah medis dan

Jumat non medis


5.
20/12/2019 8:30 – 16:00  Mengukur kebisingan

dan pencahyaan di

ruang perawatan

anak
6. Senin  Mengukur

23/12/2019 8:30 – 16:00 pencahayaan dan

(Minggu II) kebisingan di ruang

OK

 Mengukur

kebisingan di

16
ruangan laundry

 Mengukur

pencahayan dan

kebisingan koridor

dan ruang radiologi ,

ruang isolasi

Selasa
7.
24/12/2019 - - Libur
Rabu - -
8.
25/12/2019 Libur

Kamis 8:30 – 16:00  Observasi TPS


9.
26/12/2019  Penyusunan laporan
Jumat 10 : 00 -  Penarikan dan
7.
27/12/2019 11 :35 Evaluasi
B. Pembahasan

1. Sanitasi sarana bangunan

Ruang bangunan dan halaman rumah sakit adalah semua

ruang/unit dan halaman yang ada dalam batas pagar rumah sakit

(bangunan fisik dan kelengkapannya) yang dipergunakan untuk

bergabagai keperluan dan kegiatan rumah sakit.Untuk saat ini dalam

masa pembangunan kondisi sanitasi di rumah sakit Ibnu Sina

17
terganggu, konstruksi bangunan rumah sakit seperti wc ada beberapa

yang rusak dan kotor dan masih ada westafel yang di pergunakan dan

palfon wc lembab dan kurang pencahayaan.

2. Penyediaan Air bersih

Sumber penyediaan air bersih untuk keperluan Rumah Sakit

berasal dari :

a. Sumur bor dalam yang kedalamannya ± 80 m (1 unit)

b. Reservoir 10x5 = 50 m3 perhari

c. PDAM

Secara kualitas air bersih pada rumah sakit tersebut mencukupi

semua jenis kegiatan pada setiap ruangan, sedangkan secara kualitas

air bersih tersebut telah memenuhi syarat yaitu secara fisik tidak berbau,

tidak berwarna dan tidak berasa.

Sumur bor Bak

penampungan
Semua unit
di RS IBNU
SINA YW-
UMI

Air PDAM Bak


penampungan

Gambar 1.1 Bagan Penyediaan Air Bersih

18
3. Pengolahan limbah

Pengolahan air limbah pada rumah sakit IBNU SINA yang di

hasilkan oleh aktifitas di seluruh gedung rumah sakit yang berasal dari

semua jenis unit yaitu dengan menggunakan sistem aerobik. Yaitu proses

yang pertama adalah menampung air limbah yang berasal dari tiap-tiap

ruangan pada sebuah sumuran sempit yang berguna untuk menampung

sementara air limbah sebelum di alirkan kepada IPAL utama kemudian di

proses pada kolam inlet, kemudian masuk ke kolam sedimentasi yang

berfungsi untuk mengendapkan lumpur-lumpur yang terdapat pada air

limbah tersebut lalu ke kolam penguraian yaitu menggunakan bakteri aerob

didalam penguraianya, dan terakhir dibuang kekolam outlat/bak akhir dan

kemudian langsun dibuang kebadang air.

Semua Sumuran

Unit/ruangan sumpit

inlet

Bak Tangki aerob


Bak
akhir (penguraian)
sedimentasi

Saluran umum
19
Gambar 1.2 Bagan Alur Proses Pengolahan Air Limbah

4. Penyehatan makanan dan minuman instalasi gizi

Makanan dan minuman yang di sajikan pada Rumah Sakit Ibnu

Sina yang di olah instalasi gizi. Bahan makanan berasal dari berbagai

pasar yang ada di Makassar, kemudian diangkut dengan menggunakan

mobil. Bahan makanan yang dibeli berdasarkan jumlah dari pasein,

pembelian bahan makanan seperti sayur, ikan, dll dilakukan setiap hari

karena dalam sekali pengolahan makanan langsung di habiskan. Bahan

makanan dipisahkan berdasarkan golongan bahan makanan basah dan

bahan makanan kering, penyimpanan bahan makanan basah dan bahan

makanan kering dipisahkan, bahan makanan basah disimpan berdasarkan

jenisnya. Sedangkan peralatan memasak juga disimpan pada suatu

ruangan tersendiri.Penjamah makanan pada umumnya bersih, tidak

mempunyai kuku panjang tetapi masi ada beberapa penjamah makanan

yang kurang sadar akan pengggunaan APD seperti masker, handskun,

dan penutup kepala pada saat mengolah makanan tersebut. Masih

adanya bumbu makanan jadi yang tidak ditutup merupakan salah satu

permasalahan yang ada pada penyehatan makanan/minuman rumah sakit

Ibnu Sina.

20
5. Pengelolaan tempat pencucian linen (Laundry)

Laundry rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang

dilengkapi dengan sarana penunjang berupa mesin cuci, alat desinfektan,

pengering, meja dan sterika dan mesin uap. Secara umum pengolahan

laundry pada rumah sakit Ibnu Sina sudah memenuhi persyaratan dan tata

laksana dalam pengolahannya yaitu memisahkan linen infeksius dan non

infeksius, dan telah memenuhi persyaratan yang di mulai dari kegiatan

pengumpulan, penerimaan, pencuciaan, penyeringan, penyetrikaan,

penyimpanan, distribusi dan pengangkutannya. Tapi untuk sekarang jalur

pintu keluar dalam perbaikan.

6. Pengolahan sampah

Sampah yang terdapat pada Rumah Sakit IBNU SINA YW-UMI

terbagi atas 2 yaitu sampah medis dan non medis, adapun cara

pengolahan dari masing-masing sampah yaitu:

1) Pengolahan sampah non medis Rumah Sakit IBNU SINA YW-UMI yaitu

dengan cara pengumpulan pada masing-masing ruangan dan setelah

TPS tersebut penuh kemudian sampah non medis dibuang pada TPS

dengn skala besar yang kemudian di angkut untuk di buang ke TPA .

2) Untuk pengolahan sampah medis pada Rumah Sakit IBNU SINA YW-

UMI yaitu dengan menimbang sampah tersebut kemudian di kumpul

pada TPS yang berukuran:

 Panjang : 3,50 m

21
 Lebar : 2,80 m

 Tinggi depan : 2,50 m

 Kapasitas penampungan : 24,5 m3

Untuk pemusnahan limbah medis Rumah Sakit IBNU SINA YW-UMI

bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu PT Mitra Hijau Asia untuk

pengankutan limbah medis tersebut, pengankutan yang dilakukan oleh

PT Mitra Hijau Asia yaitu sebanyak 1 kali dalam satu bulan tergantung

dari jadwal yang sudah di tentukan, sampah medis tersebut di bungkus

dengan menggunakan kardus (kepak) dengan mobil yang dimiliki PT

Mitra Hijau Asia yang kemudian sampah medis tersebut di kirim ke

surabaya dengan menggunakan kapal laut untuk kemudian dimusnakan

dengan menggunakan alat incinerator.

7. Pengendalian vector

Pada Rumah Sakit Ibnu Sina YW- UMI dalam pengendalian

vektornya bekerja sama dengan pihak ketiga, namun pada rumah sakit

tersebut belum memenuhi persyaratan dalam pengendalian vektornya,

Karena salah satu persyaratan dalam pengendalian vector adalah di

lingkungan rumah sakit harus bebas kucing dan anjing, sedangkan pada

kenyataanya dilingkungan rumah sakit ini masih ada kucing yang

berkeliaran yang dapat menjadi vektor penularan penyakit.

22
Syarat pencahayaan dalam rumah sakit :

Menurut Permenkes No. 7 tahun 2019 tentang kesehatan lingkungan

rumah sakit

Tabel 2.1 Standar Ambang Batas Pencahayaan

NO Ruangan atau unit Intensitas cahaya lux Keterangan

Ruangan pasien

1.  Saat tidak tidur 250 lux

 Saat tidur 50 lux


2. Rawat jalan 200 lux
3. Unit gawat darurat 300 lux
4. Oprasi umum 300 – 500 lux

5. Meja operasi 10.000-20.000 lux

6. Anastesi 300-500 lux

7. Endoscopy,lab 75 – 100 lux

8. Sinar x Minimal 60 lux

9. Koridor Minimal 100 lux

10. Tangga Minimal 100 lux

11. Administrasi/ kantor Minimal 100 lux


Sumber : Data Skunder

8. Pengukuran Kualitas Udara Dalam Ruangan

a. Pencahayaan

1. Ruang OK ( OPERASI )

23
Tabel 2.2 Hasil pengukuran pencahayaan dalam ruang OK RS “IBNU

SINA” YW-UMI

Pengukuran Pencahayaan Jumlah


NO
Titik 1 Titik 2 Titik 3
1 290 lux 250 lux 180 lux 240 lux
Sumber : data primer,2019

Dari tabel di atas, pengukuran pencahayaan dalam ruang OK di RS IBNU

SINA YW - UMI di dapatkan hasil sbb :

290+250+180
=240 LUX
3

2. Ruang UGD

Tabel 2.3 Hasil pengukuran pencahayaan dalam ruang UGD RS

“IBNU SINA” YW-UMI

NO Pengukuran Pencahayaan Jumlah


Titik 1 Titik 2 Titik 3
1 107 190 42 113
Sumber : data primer, 2019

Dari tabel di atas, pengukuran pencahayaan dalam ruang UGD di RS

IBNU SINA YW - UMI di dapatkan hasil sbb :

107+190+42
=113 LUX
3

3. Ruang koridor

24
Tabel 2.4 Hasil pengukuran pencahayaan dalam ruang Koridor RS

“IBNU SINA” YW-UMI

Pengukuran Pencahayaan
NO Jumlah
Titik 1 Titik 2 Titik 3
1 92 133 155 126
Sumber : data primer,2019

Dari tabel di atas, pengukuran pencahayaan dalam ruang Koridor di RS

92+133+155
IBNU SINA YW - UMI di dapatkan hasil sbb : =126 LUX
3

4. Ruang Radiologi

Tabel 2.5 Hasil pengukuran pencahayaan dalam ruang Radiologi RS

“IBNU SINA” YW-UMI

Pengukuran Pencahayaan
NO Jumlah
Titik 1 Titik 2 Titik 3
1 61 59 60 60
Sumber : data primer,2019

Dari tabel di atas, pengukuran pencahayaan dalam ruang Radiologi di

61+ 59+60
RS IBNU SINA YW - UMI di dapatkan hasil sbb : =60 LUX
3

Syarat kebisingan dalam rumah sakit :

25
Menurut Permenkes No. 7 tahun 2019 tentang kesehatan lingkungan

rumah sakit

Tabel 3.1 Standar Ambang Batas Kebisingan

Maksimum kebisingan

No Ruangan atau unit (waktu pemaparan 8 jam dan

satuan dBA)
Ruang pasien
 Saaat tidak tidur 45 dBA
1.
 Saat tidur 40 dBA
2. Operasi umum 45 dBA
3. Anastesi pemulihan 50 dBA
4. Endoscopy, Lab 65 dBA
5. Sinar X 40 dBA
6. Koridor 45 dBA
7. Tangga 65 dBA
8. Kantor / lobby 65 dBA
9. Ruang alat atau gudang 65 dBA
10. Farmasi 65 dBA
11. Ruang cuci 80 dBA
12. Ruang isolasi 20 dBA
13. Ruang poligigi 65 dBA
14. Ruang ICU 65 dBA
15. Ambulance 40 dBA
Sumber : data sekunder

b. Kebisingan

1. Ruang OK ( OPERASI )

Tabel 3.2 Hasil pengukuran kebisingan dalam ruang OK RS

26
“IBNU SINA” YW-UMI

Pengukuran Kebisingan
NO Jumlah
Titik 1 Titik 2 Titik 3
1 56,6 64,7 57,2 59,5
Sumber : data primer,2019

Dari tabel di atas, pengukuran kebisingan dalam ruang OK di RS IBNU

56,6+64,7+57,2
SINA YW - UMI di dapatkan hasil sbb : =59,5 dBA
3

2. Ruang Isolasi

Tabel 3.3 Hasil pengukuran kebisingan dalam ruang Isoloasi

RS “IBNU SINA” YW-UMI

Pengukuran Pencahayaan
NO Jumlah
Titik 1 Titik 2 Titik 3
1 20,1 22,5 30,1 24,2
Sumber : data primer,2019

Dari tabel di atas, pengukuran kebisingan dalam ruang isolasi di RS

20,1+ 22,5+30,1
IBNU SINA YW - UMI di dapatkan hasil sbb : =24,2 dBA
3

3. Ruang ICU

Tabel 3.4 Hasil pengukuran kebisingan dalam ruang ICU

RS “IBNU SINA” YW-UMI

Pengukuran Pencahayaan Jumlah


NO
Titik 1 Titik 2 Titik 3

27
1 65,4 53,5 49,2 56
Sumber : data primer,2019

Dari tabel di atas, pengukuran kebisingan dalam ruang ICU di RS

65,4+53,5+ 49,2
IBNU SINA YW - UMI di dapatkan hasil sbb : =56 dBA
3

4. Ruang koridor

Tabel 3.5 Hasil pengukuran kebisingan dalam ruang Koridor

RS “IBNU SINA” YW-UMI

Pengukuran Pencahayaan
NO Jumlah
Titik 1 Titik 2 Titik 3
1 50,6 40,9 41,1 44,2
Sumber : data primer,2019

Dari tabel di atas, pengukuran kebisingan dalam ruang Koridor di RS

IBNU SINA YW - UMI di dapatkan hasil sbb :

50,6+40,9+ 41,1
=44,2 dBA
3

5. Ruang Radiologi

Tabel 3.6 Hasil pengukuran kebisingan dalam ruang radiologi

RS “IBNU SINA” YW-UMI

Pengukuran Pencahayaan
NO Jumlah
Titik 1 Titik 2 Titik 3
1 40,1 51,2 45,7 45
Sumber : data primer,2019

28
Dari tabel di atas, pengukuran kebisingan dalam ruang Radiologi di

RS IBNU SINA YW - UMI di dapatkan hasil sbb :

40,1+51,2+45,7
=45 dBA
3

29
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rumah sakit Ibnu Sina YW – UMI berada di belakang Rumah Sakit

Ibnu Sina UMI yang terletak JL.Urip Soemoharjo Km 5 Makassar.

1. Sumber penyediaan air bersih untuk keperluan Rumah Sakit berasal

dari sumur bor dalam yang kedalamannya ± 80 m (1 unit) dan reservoir

10x5 = 50 m3 perhari dan PDAM.

2. Pengolahan air limbah pada rumah sakit IBNU SINA yang di hasilkan

oleh aktifitas di seluruh gedung rumah sakit yang berasal dari semua

jenis unit yaitu dengan menggunakan sistem aerobic.

3. Pengolahan sampah medis Rumah Sakit IBNU SINA bekerjasama

dengan PT.Mitra Hujau di Asia dalam hal pemusnahan sampah

medisnya, sedangkan untuk sampah non medis yaitu dibuang pada

TPS dengan skala besar yang kemudian diangkut untuk di buang ke

TPA.

4. Makanan dan minuman yang di sajikan pada Rumah Sakit Ibnu Sina

yang di olah instalasi gizi. Bahan makanan berasal dari berbagai pasar

yang ada di Makassar.

30
5. Pengendalian vector pada rumah sakit IBNU SINA dalam

pengendalian vektornya bekerja sama dengan pihak ketiga dalam

pengolahannya.

6. Sanitasi sarana bangunan ruang bangunan dan halaman rumah sakit

adalah semua ruang/unit dan halaman yang ada dalam batas pagar

rumah sakit (bangunan fisik dan kelengkapannya) yang dipergunakan

untuk bergabagai keperluan dan kegiatan rumah sakit. konstruksi

bangunan rumah sakit seperti wc ada beberapa yang rusak dan masih

ada westafel yang tidak di pergunakan dan palfon wc lembab dan

kurang pencahayaan.

7. Secara umum pengolahan laundry pada rumah sakit Ibnu Sina sudah

memenuhi persyaratan dan tata laksana dalam pengolahannya yaitu

memisahkan linen infeksius dan non infeksius, dan telah memenuhi

persyaratan yang di mulai dari kegiatan pengumpulan, penerimaan,

pencuciaan, penyeringan, penyetrikaan, penyimpanan, distribusi dan

pengangkutannya. Tapi untuk sekarang jalur pintu keluar dalam

perbaikan.

B. Saran

1. Sebaiknya TPS sampah medis di perbesar lagi dan di tutup dengan

rapat –rapat agar sampah medis tersebut tidak tercecer sampai ke luar

jalanan dan seharusnya penggunaan APD.

31
2. Sebaiknya plafon toilet di perbaiki dan pencahayaan di toilet harus

lebih terang lagi .

3. Sebaiknya Sanitasi di Rumah Sakit harus lebih baik lagi sebagaimana

dalam undang – undang PP no 7 tahun 2019 Tentang Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit.

4. Sebaiknya tempat LB3 harusnya di berikan tanda atau papan nama.

32
DAFTAR PUSTAKA

Sanitasi rumah sakit ,www academia.edu/makalah_sanitasi _rumah_sakit di

akkes pada tanggal 23 Desember 2019.

www.slidesharenet/mobile/anggibanana/cara_pengolahan_limbah_rumah_

sakit di akses pada 23 Desember 2019.

http://www.jogloabang.com/kesehatan/permenkes - 7 - tahun – 2019 –

tentang – kesehatan – lingkungan –rumah sakit.di akses tanggal 25

Desember 2019

Ruhban, Andi, dkk.2013.Sanitasi Rumah Sakit 2013

33

Anda mungkin juga menyukai