Pompa akan mati jika air naik hingga batas setingan pembaca ketinggian air.
Instalasi air bekas adalah
instalasi plumbing yang menyalurkan air dari
bekas pemakaian, misalkan dari : wastafel, air
mandi, dan lain lain.
Arah aliran air bekas ini tergantung
perencanaan, yaitu bisa diproses dulu demi
kelayakan buang ke saluran kota, atau
langsung dibuang. Beberapa gedung
memisahkan antara instalasi pemakaian
umum dengan pemakaian khusus,
misalnya air bekas dari
dapur restaurant dan lian lain. Yang
banyak mengandung minyak dan bekas
masakan. Pemakaian water trap mungkin
solusi lainnya.
Untuk air yang dibuang dari closet, dan
pemakaian khusus seperti minyak bekas
dari dapur restaurant yang memerlukan
penanganan khusus masuk pada instalasi
air kotor. Arah aliran air kotor sesuai
peraturan harus ke unit proses pengolahan
agar layak dibuang ke saluran kota.
Penggunaan STP untuk gedung dengan
kapasitas pembuangan air kotor yang
tinggi sangat diperlukan. Sementara untuk
perumahan cukup
nmenggunakan septiktank.
Secara fungsi instalasi ini berguna untuk mengisi udara pada
instalasi air kotor dan air bekas. Pada saat terjadi pembuangan
air kotor atau air bekas ke instalasi pipa air kotor dan air bekas,
terjadi gaya tarik dari bumi (gravitasi), ada beberapa titik pada
instalasi air kotor yang menyebabkan terjadi vakum, hal ini
biasanya ber-efek misalkan pada closet mengeluarkan
gelembung yang berarti membutuhkan udara untuk mengisi
ruang vakum tersebut. Kotoran dan lain-lain di dalam pipa air
kotor akan tertahan karenanya. Penambahan instalasi
pipa vent akan mengatasi hal itu yaitu memasukkan udara
bebas ke ruang vakum dan air kotor / bekas akan secara bebas
mengikuti gaya gravitasi bumi. Air vent harus selalu pada posisi
atas untuk menghindari masuknya air ke dalam pipa vent. Untuk
gedung bertingkat pipa vent mengambil udara dari atap
tertinggi gedung.
Instalasi pipa untuk menyalurkan air hujan
dari atap, deck, kanopi, atau tempat yang
menerima air hujan untuk disalurkan
hingga saluran kota.
Yang perlu diperhatikan dalam hal ini
adalah :
1. KONSEP DAN DENAH BANGUNAN
2. PERLINDUNGAN TERHADAP KONSTRUKSI
GEDUNG
3. PERLINDUNGAN KERUSAKAN PIPA
4. PERENCANAAN PLUMBING / INSTALASI
PIPA YANG STANDAR
Menentukan titik-titik akses PLUMBING / INSTALASI PIPA
dalam perencanaan, serta menghitung pengaruhnya
terhadap kekuatan konstruksi gedung. Karena pada
dasarnya instalasi PLUMBING / INSTALASI PIPA adalah
kompleks, karena memiliki bagian, jenis dan fungsi
berbeda tapi harus tetap ada. Sementara konstruksi
bangunan harus terjaga kekuatannya karena sebagai
penyokong penuh. Perencanaan ini tentunya adalah
koordinasi antara perencanaan bangunan konstruksi
dan perencanaan instalasi PLUMBING / INSTALASI PIPA.
Guna menjaga segi arsitektual, atau estetika
bangunan.
Seperti pada poin 1, pemilihan akses pipa
PLUMBING / INSTALASI PIPA harus
disesuaikan dengan denah serta kekuatan
konstruksi bangunan, untuk menghindari
menurunnya kekuatan konstruksi
Sama penting dengan konstruksi, bahwa
melindungi pipa dengan menempatkan
pada posisi yang tepat, dengan bahan
yang tepat dan perlindungan tiap jenis
pipa adalah penting. Misalkan pada pipa
BS tanam (underground) perlu adanya
perlindungan khusus agar tahan terhadap
pengaruh asam tanah yang
menyebabkan korosi.
Menghindari adanya penyumbatan
karena kesalahan proses pengerjaan,
pengaturan level yang tidak tepat
misalnya nilai kemiringan pipa, pengaturan
pipa yang menimbulkan turbulensi yang
berakibat kerusakan pada pipa.