MEK ANIK AL
1A-TKGE
KELOMPOK 3
DISUSUN OLEH:
ANDIK A SURYAGAMA (17 1111003)
DIRA ILHAM M. (17 1111007)
ERLINA AYU J. (17 1111013)
GESTI SAHILA (17 1111017)
NARFA’U DAROJATUN (17 1111023)
RAHMAT SARIFFUDIN (17 1111025)
SITI ROSYIDAH (17 1111030)
SISTEM
PLUMBING
B Y R A H M AT S A R I F F U D I N D A N E R L I N A
DEFINISI PLUMBING
Sistem/
Sistem/ Sistem/
saluran udara
saluran air saluran air
atau gas dan
bersih kotor
pemadam
kebakaran
SISTEM SALURAN AIR BERSIH DAN
AIR KOTOR
Instalasi pemipaan distribusi
air kotor
• Air kotor dari kamar mandi (air
Instalasi pemipaan distribusi bekas mandi)
air bersih • Air kotor dari dapur, wastafel, dll
Air minus • Air kotor dari kloset, bidet, urinoar
Air flasing (WC/KM) (air fekal)
Air panas • Air kotor dari tempat cuci (air
sabun/ detergent)
• Air kotor dari pengurasan
• Air kotor dari laboratorium
Instalasi pemipaan AC
• Air untuk bahan pendingin
AC
• Air drainase (dari
pengembunan) AC
Pemipaan pemadam
kebakaran
• Air untuk sprinkler
• Air untuk fire house/ hose
reel
• Air untuk hydrant (hydrant
pillar)
JENIS DAN SISTEM PLUMBING
Pengaliran ke atas
yang juga
disebut transfer
Pengaliran ke bawah
yang juga disebut
distribusi
SISTEM PLUMBING AIR BERSIH ANTARA
LAIN :
1. Untuk mengetahui terlebih dahulu adalah menggunakan denah pipa serta diagram Isometri agar perletakkan
pipa dapat diketahui dengan mudah.
2. Instalasi pipa dilakukan sebelum pekerjaan plesteran dan sebelum acian, berfungsi untuk menghindari
bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi di bangunan).
3. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom, sparing pipa beton atau harus dipasang terlebih dahulu
sebelum pengecoran dilaksanakan.
4. Posisi pipa yang sudah benar segera ditutup dengan steker/dop yang tidak dengan mudah dapat dipisahkan
(menghindari kotoran masuk/mortar sehingga terjadi penyumbatan).
B Y N A R FA ’ U DA N I R N A
PENGERTIAN TRANSPORTASI VERTIKAL
suatu utilitas yang berfungsi sebagai lalu lintas
para pengguna di dalamnya untuk berpindah dari
lantai satu ke lantai lainnya.
Mekanikal Manual
Passenger Elevator Elevator ini fungsinya Elevator ini juga tak kalah
handalnya dengan elevator
adalah elevator yang hanya untuk penumpang, perbedaan dari
berfungsi khusus untuk mengangkat barang saja, elevator service dengan
mengangkut manusia elevator ini juga tak elevator penumpang ini sangat
saja, elevator ini sangat kalah handalnya dengan jelas dari sistem
pengangkutannya, yaitu elevator
dijaga kehandalan sistem elevator penumpang penumpang hanya khusus untuk
keamanannya. namun ada sedikit manusia saja tapi elevator
perbedaan dalam hal service ini berfungsi untuk
mengangkut manusia dan
system keamanannya barang.
Persyaratan dan Ketentuan Khusus pada
LIFT (ELEVATOR)
Standarisasi perhitungan kebutuhan elevator ( lift )
FAKTOR BEBAN PUNCAK LIFT (PEAK LOAD FACTOR) WAKTU PERJALANAN BOLAK-BALIK LIFT (ROUND TRIP TIME)
• Beban puncak lift tergantung : • Waktu yang diperlukan lift berjalan bolak-balik dari lantai terbawah
• – jenis gedung hingga teratas (dalam zone), termasuk waktu berhenti, pemumpang
• – lokasi gedung keluar masuk lift dan pintu membuka dan menutup di setiap lantai
tingkat, dengan kapasitas “m“ orang, dirinci sebagai berikut :
• di Indonesia,
• 1. Penumpang masuk lift di lt dasar = 1.5*m detik/orang
• kantor : 4% dari jumlah penghuni gedung
• 2. Pintu lift menutup di lantai dasar = 2 detik
• flat : 3% dari jumlah penghuni gedung
• 3. Pintu lift membuka dan menutup di setiap lantai = (n-1)*2 detik
• hotel : 5% dari jumlah penghuni gedung
• 4. Penumpang keluar per lantai = {(n-1)*m}/{(n-1)*1.5} detik
• RS : 5% dari jumlah penghuni gedung
• = 1.5*m detik
• Taksiran kepadatan pengguna gedung per m2
• 5. Perjalanan bolak balik lift (dasar ke atas) = (2(n-1)*h)/s detik
• perkantoran : 4 m2/orang
• 6. Pintu lift membuka di lantai dasar = 2 detik
• flat : 3 m2 /orang
• dengan,
• hotel : 5 m2/orang
• h = tinggi lantai ke lantai (m)
• m = kapasitas lift (orang)
• n = jumlah lantai/zone (buah)
• s = kecepatan lift (m/s)
• Jumlah = T = ((2h+4s)(n-1)+s(3m+4))/s detik
TENAGA/ENERGI LISTRIK
KAPASITAS ELEVATOR (LIFT) PENENTUAN SERVICE FLOOR
(UNTUK LIFT)
• – Daya muat atau kapasitas , tergantung • Tujuan dilakukan pembagian zone untuk • Energi yang dibutuhkan lift dengan,
pabrikan. masing-masing lift/group lift ditujukan • – kapasitas = m orang
• – Lazimnya : 5 s.d 20 orang untuk menurunkan waktu transportasi, • – kecepatan = s mtr/detik
• – Untuk kebutuhan khusus : 50 orang meningkatkan rental rates dsb.
• adalah sama dengan energi potensial lfit
(double deck) • Pembagian zone mengacu pada pembaain berikut muatannya.
elevator service terhadap jumlah zone,
• – untuk menghemat listrik, tinggi
dan instalasi elevator group ditujukan
• Penentuan kapasitas Lift harus gedung dibatasi
untuk masing-masing zone.
direncanakan dengan • – tenaga listrik yang dibutuhkan hanya
mempertimbangkan kondisi waktu • Disarankan, sebaiknya ditentukan area
untuk mengerek muatan lift saja
puncak dimana terjadi konsentrasi service 10 ~ 15 lantai untuk masing-
masing zone. • – lift dalam keadaan kosong dapat
penumpang tertinggi. dibuat seimbang oleh bandul
• Disarankan, (counterweight) lift
• a. Untuk gedung kecil ~ menengah, • Rules of Tumb
• – jika 1 orang = 75 kg, dengan kapasitas
kapasitas passanger ≥ 15 penumpang • 1. Untuk bangunan tinggi, 1 orang = (m) orang, maka energi potensial
load kapacity of 1000 kg) 11,65 m2 Lantai setinggi “h” meter
• b. Untuk gedung tinggi/hotel, kapasitas • 2. Jumlah penghuni/pemakai gedung : • (tinggi lantai ke lantai) = 75*m*h kgm
passanger passanger ≥ 24 penumpang • – 225 s.d 250 orang = 1 elevator • Ini ditempuh dalam h/s detik.
(load kapacity of 1600 kg) • – tinggi bangunan kurang dari 20 lantai • Daya = (kerja/waktu) =
• c. Pintu lift sebaiknya didesain terbuka • – typical floor lebih dari 930 m2 (75*m*h)/(h/s)
dari tengah dan ukuran lebar ruang • 3. 1 (satu) elevator service untuk +/- • = 75*m*s kgm/det
masuk disarankan selebar mungkin 27800 m2 Lantai
dengan tetap mempertimbangkan • = m*s HP
• 4. Ratio elevator service dengan elevator • 1 HP = 0.746 kWatt
ukuran dimensi kedalaman ruang
penumpang pada Hotel
elevator. • Daya (E) = (0.746)*m*s kWatt
• 0.5 : 1 atau 0.6 : 1
KECEPATAN ELEVATOR (LIFT)
ROPE (tali
TEMPLATE
baja)
Metode
setting unit Pemasangan PENARIKA
N TALI
mesin
Lift LINING
Penggantian suku cadang yang termasuk/ tidak termasuk dalam harga kontrak
B Y G E S T I S A H I L A & S I T I RO S Y I DA H
PENGERTIAN AIR CONDITIONING
AC
AC
Floor
window
Standing
MACAM – MACAM
AIR CONDITIONING
AC AC Split
Cassette Duct
AC
Inverter
AC SPLIT WALL
AC Split Wall adalah yang paling banyak penggunaannya untuk pemakaian personal di rumah-
rumah, atau juga di kantor-kantor yang masih berskala kecil. AC dengan jenis ini memiliki dua unit
yang digunakan dalam proses instalasinya, yaitu unit indoor dan unit outdoor.
B Y M . D I R A DA N A N D I K A
DEFINISI SPRINKLER
Sprinkler merupakan sistem yang digunakan untuk memadamkan kebakaran pada sebuah
bangunan. Sprinkler akan secara otomatis menyala bila ada kebakaran yang terjadi. Sistem
sprinkler di Indonesia diatur dalam Standard Nasional Indonesia SNI 03-3989- 2000 tentang Tata
cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatik untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan gedung.
KOMPONEN SPRINKLER
• STOP VALVE
• ALARM VALVE
• SPRINKLER HEAD
• ALARM TEST VALUE
• SWITCH PRESSURE
• FLOW SWITCH
• PRESSURE GAUGE
PRINSIP KERJA
Seluruh pemipaan sistem sprinkler harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat dikeringkan, sejauh
memungkinkan seluruh pemipaan harus diatur untuk dapat dikeringkan melalui katup pengering yang
berukuran sekurang-kurangnya 50 mm untuk hunian bangunan perkantoran dan semua katup yang
disambungkan pada penyediaan air dan pipa penyediaan sistem springkler harus dari jenis katup
penunjuk yang menunjukkan keadaan katup terbuka atau tertutup yang dibenarkan. Jarak maksimum
antara gantungan tidak boleh lebih dari 3,5 mm untuk pipa berukuran 25 mm dan 32 mm, serta tidak
lebih dari 4,5 mm untuk pipa berukuran 40 mm dan yang lebih besar (mengacu pada SNI 03-3989-
2000), untuk pipa tegak harus ditahan dengan pengikat langsung pada pipa tegaknya atau dengan
gantungan yang ditempatkan pada offset datar yang dekat pada pipa tegak, penahan pipa tegak harus
disediakan pada setiap lantai dan pemasangan klem penahan pipa pada bagian bangunan harus kuat
menahan pipa.
PERAWATAN
National Fire Protection Association (NFPA) merekomendasikan agar sistem sprinkler diperiksa
minimal empat kali setiap tahun.
FIRE FIGHTING FIRE EXTINGUISHER
Fire Extinguisher merupakan pemadam api portabel yang dapat mengeluarkan air, busa, gas, dan
media lainnya yang mampu untuk memadamkan api penyebab dari kebakaran.
TIPE
• Mampu memadamkan api dalam skala besar, system hydrant yang dibangun tentunya memperhatikan
luas lokasi yang diproteksi. Semakin besar jaringan yang dibangun maka semakin luas pula daerah
yang bisa dijangkau. Terlebih dalam satu selang bisa mencapai jarak 30meter dan bisa disambung jika
jarak tempuhnya lebih panjang.
• Penanganan kebakaran cepat, setelah ada titik api yang terdeteksi dalam sebuah bangunan tim
pemadam akan dapat segera mengambil tindakan untuk memadamkan api. Letak output fire hydrant
berada di tempat-tempat strategis sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mencari dan
segera melakukan action pemadaman api.
• Penggunaan mudah, peralatan hydrant umumnya memiliki dokumen-dokumen tentang cara
penggunaan yang direkomdasikan. Selain itu, dari kontraktor proyek instalasi fire hydrant juga
biasanya melakukan basic training cara penggunaan alat-alat fire hydrant sehingga siapapun dapat
mengoperasikannya.
KEKURANGAN FIRE HYDRANT
• Biaya instalasi tidak sedikit, untuk membuat satu jaringan fire hydrant di sebuah tempat paling tidak perusahaan
membutuhkan dana minimal seratus juta. Biaya ini tentunya besar jika dilihat secara nominal, namun bayangkan
apabila tidak ada system fire hydrant, berapa kerugian aset yang ditimbulkan jika terjadi kebakaran? Tentunya
mungkin akan lebih besar.
• Hydrant Equipment banyak, dalam sebuah instalasi fire hydrant terdapat banyak perangkat yang bekerja sebagai
satu kesatuan system yang utuh. Antara lain pompa, pillar, box, pipa-pipa, selang, nozzle dll. Perangkat tersebut
memiliki karakteristik tersendiri dan membutuhkan inspeksi secara berkala untuk mengetahui apakah alat
tersebut masih berfungsi dengan baik atau tidak.
• Perawatan Berkala, untuk memastikan jaringan instalasi system fire hydrant bekerja dengan baik harus dilakukan
inspeksi berkala untuk kemudian diterbitkan laporan mengenai jalannya testing. Jika ditemukan kerusakan,
kebocoran atau masalah lain dalam jaringan. Maka harus dilakukan maintenance terhadap temuan tersebut.
Sehingga fire hydrant dapat digunakan kembali dengan sebagai mana mestinya.
PERAWATAN
• Lakukan pengecekan dengan melihat posisi jarum preassure atau tipe stored preassure, berada pada posisi terisi gas atau berada pada
zona hijau di area kontrol preassure
• Pastikan bahwa segel tidak rusak atau lepas di tabung cartridge
• Pastikan agar corong tidak memiliki noda atau kotoran yang mengganggu area tersebut
• Selalu letakan tabung ditempat yang aman dan mudah dijangkau agar tabung dapat selalu dalam keadaan bersih, terhindar dari korosi, dan
debu yang umumnya menutup area pressure kontrol
• Untuk tabung yang bersikan bubuk, upayakan untuk membalik posisi tabung secara berkala agar bubuk di dalamnya tidak membeku dan
kembalikan lagi tabung ke posisi semula
• Pastikan bahwa tabung pemadam yang letaknya digantung tetap pada posisi yang stabil dan kuat, agar tabung tidak mudah jatuh dan
rusak
• Bila tabung pemadam yang dimiliki adalah APAB, maka jangan lupa berikan pelumas pada area penyangga roda agar roda tidak macet atau
cepat rusak
• Hindari untuk meletakan Alat Pemadam Api di area yang berhadapan langsung dengan sinar matahari, atau terkena hujan
• Sebaiknya letakan alat pemadam api ditempat yang memiliki tutup atau kotak jika memang alat pemadam api berada di luar ruangan.
TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN ANDA