I. UMUM
Proyek PDC ini berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
1
1.3.1.2.Prosedur Pemadam Kebakaran
a. Pompa pemadam kebakaran terdiri dari 2 (dua) pompa utama dan 1 (satu) pompa
pemacu (Jockey Pump)
Peralatan hydrant di tentukan berdasarkan luas lantai di mana 1 (satu) buah per
luas maksimum 800 m2.
Tekanan air keluar hydrant valve paling ujung / tertinggi sebesar 69 mka.
Untuk pemadam hydrant luar gedung dipakai pllar hydrant ukuran Ø 100 x Ø 65 x
Ø 65 mm
Setiap pillar hydrant dilengkapi dengan hydrant box untuk menyimpan hose /
slang diameter Ø 65 mm dengan panjang 30 m dan ukuran hose nozzle Ø 25 mm
2
Untuk ruang listrik, ruang genset/trafo, ruang pompa dipakai apar jenis CO2 class
25 kg.
1.5. PERHITUNGAN
Tekanan pada valve hydrant box : 69 mKA dengan fire hose (slang) Ø 40 mm (1½”),
nozzle ukuran ⅞” (22,3 mm).
Koefisient nozzle k : 22,2 dan friction loss di fire hose 22 mKA, diperoleh tekanan
keluar nozzle : 34 Psi (23 mKA).
Jadi supply air : q = k √P
= 22,2 √ 34
= 130 GPM (492 ltr/mnt)
3
2. Jumlah Total Flow tidak boleh lebih dari 4731 lpm (1250 gpm). Tetapi jika luas
bangunan dalam 1 lantai diatas 7432 m2 (80000 ft) maka standpipe kedua terjauh
bisa didesain untuk 1893 lpm (500gpm).
Di tinjau dari jenis klasifikasi kebakaran bangunan ini dimana luas bangunan dalam 1
(satu) lantai sudah diatas 7432 m2 (80000 ft2) maka standpipe kedua didesain untuk
1893 lpm (500gpm).
Dengan demikian kapasitas pompa utama kebakaran (pompa elektrik dan pompa diesel)
dihitung berdasarkan jumlah pipa tegak hidran sebagai berikut:
- Jumlah pipa tegak yang dirancang yaitu 2 pipa tegak = 500 gpm
- Pipa tegak ke-2 = 500 gpm
Maka kapasitas pompa kebakaran Utama (Diesel Pump dan Electric Pump):
= Pipa tegak ke-1 + pipa tegak ke-2
= 500 gpm + 500 gpm
= 1000 gpm
4
1.5.4. Perhitungan Hidraulik Pompa (head pompa)
Dari perhitungan hidraulik hidran diatas maka Head pompa ditentukan 90 mka