Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

Mekanikal
Gedung
Pengenalan Mata Kuliah

Fakultas

Program Studi

Teknik

Mesin

TatapMuka

Kode MK

DisusunOleh

Kode MK

Ir. Dadang S Permana, M.Si

01

201
4

Abstract

Kompetensi

Memberikan pemahaman tentang


pentingnya Mekanikal Gedung

1. Tinjauan umum system mekanikal


gedung
2. Fungsi peralatan plumbing
3. Jenis-jenis peralatan plumbing

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Prolog
Sistem Mekanical Gedung merupakan instalasi dari beberapa peralatan mekanical
Electrikal (M&E) yang saling berhubungan dan bekerja sama membentuk suatu fungsi
pelayanan suatu sistem bangunan gedung. Semua sistem utilitas yang terdapat di
dalam gedung disebut sebagai sistem Mekanical Gedung
Bangunan suatu gedung terdiri dari 3 komponen penting, yaitu struktur, arsitektur dan
ME (Mekanikal & Elektrikal). Ketiganya satu sama lain saling terkait. Jika struktur
mengedepankan kekuatan, arsitek lebih mengedepankan keindahan, maka ME
(mekanikal & Elektrikal) lebih mengedepankan pada fungsi. Sekuat apapun bangunan
dan seindah apapun bangunan, jika tidak ditunjang dengan sistem ME (mekanikal &
elektrikal) maka bangunan tersebut tidak ada fungsinya.

Jadi sangat jelas antara ketiga komponen dalam suatu gedung yang saling terkait satu
sama lain. Dengan demikian system mekanikal dan Elektrikal termasuk salah satu
komponen yang sangat penting. Jadi intinya, suatu bangunan yang telah dirancang
oleh para arsitek akhirnya harus dipakai, dihuni dan dinikmati. Untuk itu suatu gedung
harus dilengkapi dengan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan gedung itu sendiri,
seperti perkantoran, rumah sakit, bank, bandara dan lain-lain.

A. Sistem Mekanikal & Elektrikal (ME) yang Umum Digunakan pada Suatu
Gedung
Sistem mekanikal dan elektrikal (ME) suatu bangunan / gedung sangat tergantung
maksud suatu gedung itu dibangun. ME suatu gedung perkantoran mempunyai
201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

perbedaan dengan gedung Rumah Sakit, ataubandara, pembangkit listrik atau pabik.
Tetapi secara prinsip mempunyai berbagai persamaan.
Pada umumnya sistem ME yang sering digunakan dalam suatu gedung, diantaranya:
1.

Sistem Plumbing

2.

Sistem Pemadam Kebakaran (Fire Fighting)

3.

Sistem Fire Alarm (Fire Protection)

4.

Sistem transportasi vertikal (lift)

5.

Sistem Elektrikal

6.

Sistem Penangkalpetir

7.

Sistem telepon

8.

Sistem tatasuara (sound system)

9.

Sistem data

10. Sistem CCTV


11, Sistem MATV
12. BAS (Building Automatic sistem), system ini digunakan untuk mengontrol
semua system tersebut diatas, terutama menyalakan dan mematikan AC
(AHU & fan) atau panel listrik secara automatic. Tetapi system ini kadang
masih jarang digunakan pada kebanyakan gedung karena butuh biaya
tambahan (pemasangan dan maintenen), sehingga yang umum digunakan
pada kebanyakan gedung adalah ke-11 sistem tersebut.

B. Sistem Mekanikal & Elektrikal (ME) khusus suatu Gedung


Maksud dan fungsi utama dari suatu gedung menjadi landasan dasar dalam
menentukan kekhusususan sistem ME dalam suatu bangunan / gedung. Gedung
rumah sakit misalnya akan mempunyai sistem yang khusus yang digunakan di gedung
tersebut yang tidak digunakan di gedung lain. Demikian juga bandara atau mall / plaza.
Salah satu kekhususan sistem yang ada di rumah sakit diantaranya adalah system
instalasi gas (oksigen) dan compressor, disamping system ipal-nya juga harus
mempunyai system penanganan khusus. Di bandara, diantara sistem ME yang khusus
yaitu sistem FIDS (Flight information display sistem), system belalai gajah (garbarata)
dan yang tak kalah petingnya adalah system sekuriti. Sedang yang ada di mall atau
plaza sistem yang khususnya misalnya sistem instalasi gas untuk food court.

201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

Disamping itu dalam menentukan suatu sistempun sangat tergantung pada maksud
dan fungsi gedung itu sendiri. Misalnya untuk sistem AC, sistemnya akan berbeda, Jika
hanya untuk perkantoran biasanya digunakan sistem AC split. Sedang untuk bandara
atau mall atau perkantoran dalam skala besar biasanya digunakan sistem AC
terpusat/central.

C. Sistem Instalasi Plumbing

Sistem instalasi plumbing pada gedung-gedung umumnya terbagi atas tiga bagian
utama yang harus dipahami dan dirawat untuk mencapai tingkat kenyamanan
penghuni :
1. Instalasi Plumbing Sistem Air Bersih.
2. Instalasi Plumbing Sistem Air Kotor Dan Air Bekas.
201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

3. Instalasi Plumbing Sistem Venting.

C.1 Instalasi Plumbing Sistem Air Bersih.


Sumber air bersih diambil dari PDAM dimasukan ke dalam bak penampung air
bersih (Clear Water Tank) atau Ground Water Tank (GWT), sedangkan sumber
air yang berasal dari tanah atau sumur dalam (deep well) dimasukan kedalam
penampung air baku (raw water tank).

Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga
sebagai tangki pengendap lumpur atau pasir yang terbawa dari sumur. Air yang
berada di raw water tank diolah (treatment) di instalasi Water Treatment Plant
dan selanjutnya dialirkan ke clear water tank atau ground water tank, selanjutnya
dialirkan ke tangki air atap (roof tank) dengan menggunakan pompa transfer.

201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

Distribusi air bersih pada dua lantai teratas untuk mendapatkan tekanan cukup
umummnya menggunakan pompa pendorong (booster pump), sedangkan untuk
lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
Pada umumnya persediaan air bersih diperhitungkan untuk cadangan satu hari
pemakaian air. Dan kualitas air disesuaikan dg peraturan, UU dan standar yg
berlaku di wilayah yang bersangkutan. Untuk Indonesia: SNI No. 01-0220-1987
tentang

air

minum

yang

boleh

dialirkan

ke

alat

plumbing,

No.907/PERMENKES/VII/2002 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Kep02/Men KLH/I/1998 tentang Baku Mutu Perairan Darat, Laut dan Udara, dan
sistem plumbing standart nasional indonesia, SNI 03 6481 2000 Sistem
Plumbing.
Sistem Penyediaan Air Bersih terbagi menjadi empat sistem:
a. Sistem Sambung Langsung
b. Sistem Tangki Atas
c. Sistem Tangki Tekan
o

Sistem Hydrocel

Sistem Diaphragma

d. Sistem Tanpa Tangki


o

Sistem kecepatan putaran pompa konstan

Sistem kecepatan putaran pompa variable

Peralatan Utama & Fungsi

Pompa Transfer, berfungsi untuk memompa air bersih dari ground water tank
ke roof tank melalui pipa transfer. Beberapa jenis pompa transfer yang sering
dipakai, antara lain :
o

201
2

End Suction Pump

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

Horizontal Split Case Pump

Multi Stage Pump

Centrifugal Pump

Pressure Tank, berfungsi untuk meringankan kerja pompa dari keadaan startstop yang terlalu sering. Beberapa jenis pressure tank yang sering dipakai,
antara lain :

Diaphragma Pressure Tank

Non Diaphragma Pressure Tank atau Well Pressure Tank

Peralatan pengaturan dan ukur, meliputi :


o

201
2

Check Valve, penahan aliran balik air didalam instalasi pipa.

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

Gate Valve, pengatur buka-tutup aliran air didalam pipa.

Ball Valve, pengatur jumlah aliran air didalam pipa.

Butterfly Valve, pengatur buka-tutup aliran air di dalam pipa.

Floating Valve, klep pengatur buka-tutup aliran air ke tanki.

Foot Valve, penahan air balik di bawah pipa isap.

Strainer, berfungsi sebagai filter air.

Flexible Joint, penahan getaran dan gerakan.

Pressure Gauge, pengukur tekanan.

Pressure Switch, alat kontak hubung-putus akibat tekanan.

Flow Switch, alat kontak hubung-putus akibat aliran.

Water Meter, pengukur debit air

Peraturan - Peraturan
1. Peraturan Daerah (PERDA) setempat.
2. Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
3. Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang &
Morimura.
4. Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000
5. Standard Nasional Indonesia Th. 2000
6. SNI 03-6481-2000, Sistem Plumbing 2000

Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada paket pekerjaan
Plumbing

sistem Plumbing adalah Sistem

pada areal Pengembangan Pembangunan,

meliputi dan

terbatas pada penguraian tersebut dibawah ini, antara lain

tidak

adalah sebagai

berikut :
a. Pengadaan dan pemasangan Pompa Delivery air bersih, Pompa Penguras,
pompa sirkulasi, drain pump, Sand & carbon Filter, Elektrik Water Heater
pada gedung Asrama Existing lengkap dengan pemipaan dan peralatan
pemipaan (gate valve, check valve, strainer, dll.).
b. Pengadaan dan pemasangan pemipaan dari Pipa Induk PDAM ke Ground
Water Tank (GWT)
c. Pengadaan dan pemasangan Booster Pump tipe Packaged dengan
kapasitas sesuai dengan gambar perencanaan, lengkap dengan panel
kontrol pemipaan dan valve-valve.
201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

d. Pengadaan dan pemasangan Deepwell kapasitas 150 lt/mnt, lengkap


dengan pompa submersible, casing, bak control, valve-valve, meter air dan
peralatan Bantu lainnya.
e. Pengadaan dan pemasangan jaringan pemipaan air bersih lengkap dengan
flange, elbow, reducer, dan lain-lain sampai ke setiap fixtures outlet serta
pengadaan dan pemasangan faucet.
f. Pengadaan dan pemasangan fondasi pompa, penggantung dan support
pipa dan peralatan penunjang lainnya.
g. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan air kotor, pipa air hujan, pipa
ventilasi, roof drain, floor drain, clean out, instalasi buangan air bekas/air
kotor, sistem drain, U-trap dan dan peralatan penunjang lainnya.
h. Pengadaan dan pemasangan sistem
Packaged

lengkap

dengan

Sewage Treatment Plan tipe

fondasi/pekerjaan

fan/blower,

pompa

submersible, panel kontrol dan accessories lainnya.


i.

Pengadaan

dan

pemasangan

sistem

instalasi

listrik

dari setiap

peralatan pompa sampai ke panel termasuk unit panelnya.


j. Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh

peralatan

maupun pekerjaan dalam paket pekerjaan plumbing ini hingga berfungsi


dengan baik dan memenuhi persyaratan/standard yang telah ditentukan
didalam spesifikasi teknis ini.

Pemipaan dan Peralatan Pemipaan Air Bersih


a. Pemipaan Air Bersih / Air Panas
Bahan

: GIP, Medium Clss, / Copper pipe ASTM B.88

Standard

: Standard yang berlaku umum

b. Pipa Air Kotor/buangan


Bahan

PVC, Klas AW, 10 kg/cm2

Standard

Standard

Industri

Indonesia (SII) 034 -82/ISO 4065,

JIS.K.674 979 dan JIS.K.6742-1979.


c. Valve - valve
Working Pressure : 100 psi

201
2

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

1) Gate Valve :
Tipe bronze body non rising stem screwed bonnet solid wedge disk
screwed

end

untuk valve sampai dengan Diam. 50 mm danbisa

digunakan tipe Butterfly untuk diameter 12 s/d 25 mm

Tipe flanged or lugged body stainless steel disk stainless steel shaft
hand wheel operated with position indicator untuk valve lebih besar
dari 50 mm dengan body material cast iron untuk tekanan 150 psi.

2) Check Valve :
Material : bronze body swing type Y pattern screwed cup metal disk
screwed end untuk valve sampai dengan diameter 50 mm.

Tipe : swing silent type dengan stainless


material cast iron

untuk

tekanan

steel disk dengan body

150 psi dan carbon steel untuk

tekanan 200 psi.


Khusus untuk pompa-pompa hydrophor digunakan dual plate water
type check valve.
3) Strainer :
Tipe bronze body screwed cap stainless steel mess end untuk strainer
sampai dengan diameter 50 mm
Tipe : Y pattern stainless steel perforated screen bolted bonnet flanged
end untuk strainer lebih besar dari diameter 50 mm.
4) Flexible Connection
o Flexible connection memakai model double sphere dengan material
o

Neoprene Rubber yang dapat menahan tekanan sampai 10 kg/cm2.


Tekanan kerja valve-valve untuk peralatan pompa delivery adalah

minimum 220 psi.


Tekanan kerja valve-valve untuk pipa-pipa distribusi selain tersebut
di atas bisa dipakai valve dengan tekanan kerja 150 psi.

Persyaratan Pemasangan
a. Pemborong harus membuat jadwal/schedule waktu yang terperinci untuk
setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas/
Perencana atau pihak yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya.
b. Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan peker-jaannya
minggu

201
2

10

serta

perbandingannya

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

setiap

dengan jadwal yang telah tersusun.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

Bilamana terjadi perbedaan harus disertakan juga alasan-alasan serta


cara-cara penanggulangannya.
c. Bagi

setiap

tahap-tahap instalasi

yang

telah

selesai dikerjakannya

Pemborong harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak

pemilik

proyek/Pengawas/ Perencana dan pihak yang ditunjuk bahwa

tahap

instalasi ini

telah

selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang

ada. Tahap-tahap instalasi ini ditentukan kemudian berdasarkan jadwal


perincian wakta yang diserahkan oleh Pemborong.
d. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan
instalasi

ini haruslah pula dihadiri pihak pemilik

/Perencana dan Ahli serta pihak-pihak

lain

trial run sistem


proyek/Pengawas

yang bersangkutan.

Untuk

ini hendaklah diberikan pula sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh


yang berwenang memberikannya.
e. Pemborong

wajib

melaporkan

Perencana atau Ahli yang

kepada

ditugaskan

pemilik

bilamana

proyek/Pengawas/
sekiranya

terjadi

kesulitan atau gangguan-gangguan yang mungkin ada.


f. Air kerja dan listrik kerja untuk keperluan test merupakan

tanggung

Pemborong dan sudah termasuk dalam item penawarannya.


g. Lapangan

yang

dipergunakan

setiap hari

harus dibesihkan

setelah

selesai bekerja. Pemborong hendaknya menghubungi pihak-pihak lain


untuk koordinasi pembersihan lapangan.
h. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan
semua sisa bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih
diperlukan selama pemeliharaan.

Pemasangan Peralatan Utama


a. Sebelum unit-unit pompa dipasang pada lokasi yang telah ditentukan,
pemborong

diwajibkan

untuk

membuat

gambar

shop-drawing

yang

menunjukkan detail penempatan, detail pemasangan, potongan-potongan


gambar. Shop-drawing tersebut harus dimintakan persetujuannya kepada
Pengawas dan Perencana.

201
2

11

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

b. Seluruh unit pompa harus di pasang pada dudukan/fondasi dan diberi


peredam getaran pada bagian baseplate pompa.
c. Alignment antara motor dan pompa harus betul-betul segaris sehinggan
dapat memperkecil proses keausan dan getaran yang ditimbulkan akibat
dari perputaran motor pompa. Pemasangan pengkabelan dari Panel pompa
ke tiap-tiap unit harus menggunakan konduit dari jenis high-impact
d. Pada masing-masing fondasi pompa harus dibuatkan tali air untuk
menampung drainase dari tetesan-tetesan yang mungkin timbul dari pompa.
e. Pemborong harus membuat pemipaan dari pompa penguras sampai ke
saluran pembuangan

C.2 Instalasi Plumbing Sistem Air Kotor Dan Air Bekas.


a. Air Kotor dan Buangan
Diadakan pemisahan antara air kotor, buangan dari closed / WC dan air
buangan dari urinoir dengan air buangan dari Wastafel atau floor drain.
Pengumpulan digunakan sistem bercabang yang

berupa

pipa-pipa

horizontal kemudian disalurkan ke Sewage Treatment Plant.


b. Pipa Ventilasi
Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan diameter pipa
25 mm s/d 65 mm. Pada akhir pipa ventilasi dipasang vent cup pada lokasi
paling atau (ceiling lantai atap atau di atap bangunan). Instalasi harus rapih
tidak bocor dan untuk sistem maupun layoutnya bisa dilihat pada detail
gambar perencanaan.

D. Sistem Penyambungam Pipa


1. Pipa Air Bersih
Memakai sambungan ulir/secrewed atau las untuk pipa berdiameter 32 mm ke
bawah dan menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 75 mm ke
atau dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya.

Pembuatan ulir harus dengan peralatan tap dan dies berpresisi tinggi (bermesin)
pada sambungan ulir yang sering kali dibuka harus dipasang water mour.

Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang
pipa pada pipa lurus.

201
2

12

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

Untuk memperkuat terhadap kebocoran

penyambungan pipa dengan ulir harus

terlebih dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.

Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi rubber set/ring seal dari
karet secara homogen.

2. Pipa Air Kotor/Buangan, Air Hujan dan Ventilasi :


Memakai sistem lem/solvens cemend untuk pengikatnya terutama untuk pipa-pipa
cabang atau pipa yang berdiameter kecil.

Sistem penyambungan uPVC harus memenuhi standard JIS 101 1967 dimana
untuk ukuran nominal pipa 50 mm kebawah menggunakan solvens cement dan
untuk pipa 65 mm keatas menggunakan solvens cement Joint.

Khususnya untuk pemakaian di-lapangan (site) jumlah maupun takaran solvens


cement harus memenuhi antara lain :

Pada penggunaan pipa 50 mm kebawah dipakai minima sebanyak 20 gram


pada setiap penyambungan.

Untuk

pemipaan

65 mm

keatas

dipakai

bahan

solvens cement minimal

sebanyak 120 gram pada setiap penyambungan.

Pemakaian bahan perekat pada sistem penyambungan

pipa

uPVC ini harus

benar-benar mengikuti petunjuk pabrik dan minimal pada

pelaksanaannya

dilapangan Kontraktor harus menyertakan tenaga ahli/supervisor dari pabrik


pembuatnya.

Sistem penyambungan pipa induk dan pipa cabang (Jointing pipe) uPVC
menggunakan sistem Flanged diberi rubber ring set gasket dan di-bout .Hal ini
berlaku pula untuk sistem pencabangan pipa air hujan dan ventilasi.

3. Penggantung / Penumpu Pipa


Lengkap dengan penggantung atau angker yang kokoh (rigid) agar inklinasinya
tetap untuk mencegah timbulnya getaran Standard merk yang dipersyaratkan harus
buatan pabrik .

Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan
jarak maksimum tidak lebih dari 2,0 meter.

201
2

13

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

Pipa-pipa yang menembus dinding harus diberikan Sleeve dengan rongga 10 mm.
Rongga pipa karena adanya sleeve harus diberi bahan khusus rubber eal yang
elastis.

Pemasangan pipa harus rata dan rapih

serta rigid baik untuk pipa horizontal

maupun untuk sistem pemipaan vertikal.

Untuk mencegah getaran pada penggantung harus dipakai dudukan terbuat dari
karet getas.

Penggantung atau penumpu pipa adalah product pabrik dan harus disekrup/terikat
pada konstruksi bangunan dengan insert angker yang dipasang pada waktu
pengecoran beton atau dengan Ramset.

Pipa-pipa ditumpu dengan clem clam dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari
250 cm untuk setiap clam.

4. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya


Semua fixture harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran
yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air dan harus terpasang dengan
kokoh (Rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.

Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu
waktu pemasangan-pemasangan / dinding porselen dan sebagainya.

Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi juga kuat kedudukannya untuk
komponen misalnya fixtures, fittings dan sebagainya.

Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam

kelengkapan jaringan instalasi tersebut.


Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk dipasang balok-balok dari
beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee,
elbow, valve dan sebagainya.

5. Pipa-pipa Dalam Tanah


Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan ke dalamam 60 cm untuk pipa
diameter 100 mm ke bawah dan 80 -100 cm untuk pipa diameter 125 mm keatas.

201
2

14

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa
terletak tertumpu dengan baik.

Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan
pada lubang-lubang yang sama.

Setelah

pipa

dipasang pada lubang

galian

dan

setelah

diperiksa

oleh

Pengawas/Perencana yang ditunjuk semua kotorar dibuang dari lubang galian


ditimbun kembali dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau dengan
bahan

yang

di

tentukan

Pengawas/Perencana dengan

mendapatkan izin

tertulis.

Patokan/pedoman

yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis

tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan/tanah asli atau bila tidak akan
digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan

minimal menurut buku petunjuk

Pedoman Plumbing Indonesia Tahun 1971 untuk dalamnya galian.

Pipa-pipa yang melewati jalan ditambah lapisan beton tebal 10 cm.

Harus

dibuat

tanda-tanda dari balok

beton atau

tanah untuk memudahkan

Indentifikasi pipa di dalam tanah.

Daftar Pustaka

R.S. Khurmi dan J.K. Guppta, A Text Book of Machine Design,


Eurasia Publishing House, New Delhi, 1987.

M.F. Spoots, Design of Machine Elements, Prentice-Hall,


Marubeni, 1986.

Gustav Nieman, Machine Element, Design and Calculation,


vol.I/II, Springer Verlaag.

Juvinall , (1991) Fundamental of Machine Component Design, 2 nd


edition, John Willey and Sons, New York

201
2

15

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

Sularso dan Kiyokatsu Suga, Dasar-dasar Perencanaan Elemen


Mesin, ITB Bandung.

201
2

16

Mekanikal Gedung

Ir. Dadang S Permana, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai