ME/1
BAGIAN - III
PERSYARATAN
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/2
BAB - I
SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Pasal 1
PEKERJAAN MEKANIKAL
1.1.
1.1.1.
1.1.2.
Uraian Pekerjaan
Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :
1. Sistem Air Bersih
- Pengadaan dan pemasangan peralatan utama yang terdiri dari : Pompa transfer
lengkap dengan panel power / kontrol serta paket pompa booster.
- Pengadaan dan pemasangan pemipaan air bersih dari meter air Jaringan Kota
sampai dengan tangki air bersih lengkap dengan motorized valve dan water level
switch (jenis stick water level switch).
- Pengadaan dan pemasangan pipa distribusi dari tangki ke tiap titik pemakai yang
berada dalam kamar Asrama, toilet umum, dapur laundry dan peralatan pemanas
air lengkap dengan fitting dan peralatan bantu lainnya.
- Membersihkan, membuat lubang laluan pipa, pengadaan dan pemasangan sleeve
pipa air bersih sesuai gambar rencana. Pada bak air bawah dan tangki air atap,
serta mengecat ulang dengan cat anti karat dan cat akhir untuk tangki air atap.
- Melaksanakan uji kebocoran dan uji fungsi.
2. Sistem Air Limbah
-Pengadaan dan pemasangan peralatan utama sistem air limbah yang terdiri dari
pompa air limbah lengkap dengan peralatan kontrol sehingga secara
keseluruhan dapat berfungsi dengan baik.
-Pengadaan dan pemasangan pipa air limbah sanitary, limbah dapur dari titik
pemakai sampai dengan perangkap lemah, tangki netralisasi, tangki
penampung limbah sanitary yang secara keseluruhan akan dihubungkan ke
Pusat Pengolahan air limbah.
-Pengadaan dan pemasangan pipa ventilasi untuk system air limbah lengkap
dengan vent cup yang dipasang diluar gedung.
-Pengadaan dan pemasangan peralatan bantu untuk sistem air limbah yang terdiri
dari penumpu, pengganti, selubung pipa yang tembus dinding, lantai.
-Melaksanakan uji tekan dan uji fungsi
-Melaksanakan pelatihan untuk operator.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/3
Gambar Kerja
Sebelum Kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, harus menyerahkan
gambar kerja antara lain sebagai berikut :
- Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama, perlengkapan dan
fixtures.
-Detail denah perpipaan
-Detail denah perkabelan
- Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok dll.
-Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.
1.1.4.
2.1.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
5.
6.
7.
8.
9.
10.
2.2.
ME/4
Pemborong harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang tercantum
dalam :
a. Persyaratan umum.
b. Spesifikasi Teknis.
c. Gambar Rencana.
d. Berita Acara Aanwijzing.
Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara dan Diesel
Generator Set, bilamana daya dari PLN mengalami gangguan. Sistem tegangan listrik
380 volt - 3 fasa - 50 Hz atau 220 volt - 1 fasa - 50 Hz.
Fasilitas instalasi listrik tersebut digunakan untuk :
a. Penerangan dalam bangunan.
b.
Penerangan halaman / jalan.
c. Stop kontak.
d. Pompa air bersih, pompa kebakaran, transfer dan lain-lain.
e. Peralatan elektronik.
f. Air conditioning dan exhaust fan.
g. Peralatan-peralatan lain sesuai gambar rencana.
Semua instalasi penerangan dan stop kontak menggunakan sistem 3 core dimana
core yang ketiga merupakan jaringan pentanahan disatukan ke panel listrik.
Semua panel listrik harus diberi pentanahan dengan kawat BC atau core ke 5 dari
feeder yang digunakan.
Semua pipa dari bahan metal yang terpasang dalam tanah harus diberi pelindung anti
karat.
Semua pipa instalasi diluar cor-coran pelat beton dan yang tidak tertanam dalam tanah
harus diberi marker dengan warna yang akan ditentukan kemudian pada ujung-ujung
pipa atau kabel dan setiap jarak 10 meter.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13
ME/5
2.3.
2.4.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
2.
3.
Spesifikasi Teknis
ME/6
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/7
4.
5.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
f.
6.
ME/8
Semua jenis bentuk lampu yang terdapat dalam gambar harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari pihak Pemberi Tugas, Interior Desain dan Direksi
sebelum pengadaan dan pemasangan.
Panel Listrik
Terdiri atas :
a. Panel Utama (PUTR).
Berfungsi untuk menerima daya listrik dari PLN.
Main breaker existing dan branch breaker menggunakan MCCB sebagai
pengaman sesuai gambar rencana.
Umum
- Tegangan kerja : 380 volt - 3 fase - 50 Hz.
- Interupting capacity untuk main breaker dan cabang-cabangnya minimal 25 KA.
- Jenis panel indoor frestanding lengkap dengan pintu.
- lalu lintas kabel : * masuk dari atas
* keluar dari atas
- Gambar detail harus dibuat oleh Kontraktor dan disetujui oleh Pemberi Tugas
sebelum pembuatan.
Pemutusan Daya
- Rated breaking capacity pada 380 volt - 3 fase untuk panel-panel agar mengikuti
gambar rencana.
- Release harus mengandung :
* Thermal overload releas.
* Magnetic short circuit release (mempunyai sistem range)
* Under voltage release khusus untuk main breaker dari transformer dengan
motor dan mechanism.
* Earth fault protection.
Rumah panel dan busbar
- Ukuran rumah panel harus dapat mencakup semua peralatan dengan penempatan
yang cukup secara elektris dan fisik.
- Pasangan semua komponen harus dapat dicapai dari bagian depan dengan
mudah tanpa pintu terkunci.
- Rumah panel dari besi pelat dengan tebal tidak kurang dari 2 mm.
- Semua permukaan pelat baja sebelum dicat harus mendapat pengolahan
pembersihan sejenis phospatizing treatment atau senilai.
Bagian dalam dan luar harus mendapat paling sedikit satu lapis cat penahan karat.
Untuk lapisan akhir cat finish bagian luar dasarnya abu-abu.
- Ruang pencapaian harus cukup untuk memudahkan kerja.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/9
Label-label terbuat dari bahan trafolite yang tersusun berlapis putih hitam putih
dan digravir sesuai kebutuhan dalam bahasa Indonesia.
Bukaan ventilasi dari bagian sisi panel.
Semua pengabelan didalam panel harus rapih terdiri atas kabel-kabel berwarna,
mudah diusut dan mudah dalam pemeliharaan.
Busbar dan teknik penyambungan harus menurut peraturan PUIL dan IEC. Bahan
dari tembaga yang berdaya hantar tinggi, bentuk persegi panjang dipasang pada
pole-pole isolator dengan kekuatan dan jarak sesuai ketentuan untuk menahan
tekanan-tekanan elektris dan mekanis pada level hubung singkat.
Busbar dalam panel harus disusun sebaik-baiknya sampai semua terminal kabel
atau bar lainnya tidak menyebabkan lekukan yang tidak wajar.
Busbar harus dicat secara standard untuk membedakan fasa-fasanya.
Batang penghubung antara busbar dengan breaker harus mempunyai penampang
yang cukup dengan rating harus tidak kurang dari 125% dari rating breaker.
Pada sambungan-sambungan busbar harus diberi bahan pelindung (tinned)
Ujung kabel harus memakai sepatu kabel dari bahan tembaga.
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
7.
2.5.
ME/10
Material Pentanahan
- Pentanahan sistem instalasi listrik menggunakan sistem Pembumian Netral
Pengaman (PNP) menurut PUIL 2000.
- Penggunaan kawat netral atau pentanahan menurut pasal 3.161 & 3.162.2.
Tabel 3.16-1 Luas penampang minimum penghantar proteksi
Luas penampang penghantar fase
Luas penampang minimum pentanahan
Instalasi
Proteksi yang berkaitan
S
Sp
mm2
mm2
S
S 10
10
10 S 35
S
/2
S 35
Penghantar netral harus mempunyai luas penampang yang sama seperti penghantar
fase.
Persyaratan Pemasangan
1.
2.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/11
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
2.6.
ME/12
3.
Gali Urug
a. Pemborong listrik harus menggali dengan kedalaman dan besar yang sesuai
spesifikasi yang diminta.
b. Bilamana ada tabrakan dengan pipa, saluran got atau lainnya, harus dibuat
gambar detail dan cara penyelesaian yang baik untuk semua pihak dengan
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
c. Kesalahan yang timbul karena kelalaian Pemborong listrik menjadi tanggung
jawabnya.
d. Setelah selesai pemasangan kabel, galian harus diurug kembali dengan sirtu
sampai padat.
e. Keterlambatan penggalian sehingga merusak hasil pekerjaan pihak lain harus
diperbaiki kembali oleh Pemborong listrik dengan beban biaya tanggungan sendiri.
4.
Pentanahan
Semua instalasi, peralatan dan panel-panel listrik harus diberi pentanahan sebagai
berikut:
a. Yang harus ditanahkan adalah listrik netral dari trafo dan genset. Grounding
electroda berupa pentanahan buatan dari pantekan batangan tembaga masip
1, sehingga diperoleh tahanan tanah lebih kecil dari 2 ohm. Grounding point trafo
dan genset existing memakai grounding point existing dan hanya melakukan
tarikan kabel ke ruang trafo dan genset yang baru. Grounding netral genset baru
merupakan instalasi baru.
Pengujian (Testing)
1.
Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji, sehingga diperoleh yang baik
dan bekerja sempurna sesuai persyaratan PLN, spesifikasi dan pabrik.
Bila di perlukan, bahan-bahan instalasi dan peralatan dapat diminta oleh Pemberi
Tugas untuk diuji ke Laboratorium atas tanggungan biaya Kontraktor.
2.
Tahap-tahap Pengujian adalah sebagai berikut :
a. Semua pelaksanaan instalasi yang akan tertutup harus diuji sebelum dan sesudah
bagian tersebut tertutup sehingga di peroleh baik menurut PLN, spesifikasi dan
pabrik.
b. Setiap satu lantai yang selesai dipasang harus dilakukan pengujian.
c. Semua panel listrik sebelum dipasang dan sesudah dipasang harus diuji tegangan
dan tahanan isolasi dalam kondisi baik.
Juga harus diuji sistem kerjanya sesuai spesifikasi yang diisyaratkan.
d. Semua armature lampu harus diuji dalam keadaan menyala sempurna.
e. Semua penyambungan harus diperiksa tersambung dengan mantap dan tidak
terjadi kesalahan sambung atau polaritas.
f. Tahanan tanah harus diuji memenuhi persyaratan yang dispesifikasikan.
g. Pengujian harus bersama Direksi dan dibuat laporan tertulis.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/13
Pasal 3
PEKERJAAN TATA UDARA
AIR CONDITIONER ( AC )
3.1
3.2
LINGKUP PEKERJAAN
1.1
1.2
DASAR PERENCANAAN
Perencanaan instalasi tata udara untuk kegiatan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung
Jurusan Keperawatan dan Kebidanan Poltekes Jakarta III
- Jakarta, bertujuan
untuk mengkondisikan udara didalam ruangan sesuai dengan tingkat kenyamanan yang
diinginkan penghuni dan bila disyaratkan untuk pengkondisian peralatan yang terpasang pada
masing masing ruangan.
Sistem pengkondisian udara di dalam gedung ini meliputi usaha usaha sebagai berikut :
a. Menurunkan temperatur udara didalam ruangan dan menjaga temperatur tersebut,
sehingga tercapai suatu temperatur ruang yang secara standard ataupun memenuhi
permintaan.
b. Membuat kelembaban relatif (RH) diruangan dan menjaga RH tersebut pada suatu harga
yang secara standar atau memenuhi permintaan.
c. Mensirkulasikan udara yang di dalam ruangan sehingga sesuai dengan standar yang
berlaku.
d. Menambahkan udara segar ke dalam ruangan dalam jumlah yang memenuhi standar
sesuai kebutuhan dan fungsi ruang.
e. Membuat aliran udara didalam ruang pada kecepatan dan distribusi yang baik sehingga
tercapai kenyamanan yang diinginkan.
f. Memperhatikan noise (kebisingan) yang ditimbulkan oleh sistem tata udara terhadap
ruang/lingkungannya pada batas batas standard yang berlaku.
g. Mengadakan sistem ventilasi untuk ruang ruang yang memerlukan pertukaran udara
seperti (toilet, gudang) ataupun untuk ruang ruang yang memerlukan penurunan
akumulasi panas dari peralatan yang terpasang (ruang utility), agar tidak melampaui batas
temperatur yang ditentukan.
Dalam perencanaan instalasi tata udara ini, data data yang diperlukan dalam perhitungan
beban pendingin adalah bersumber dari semua pihak yang terlibat dalam pembangunan
proyek ini (Arsitek, Owner, Struktur), disamping data yang berlaku umum di bidang instalasi
tata udara sendiri.
Sebagai dasar perencanaan untuk beban pendingin dipakai kriteria kriteria seperti yang
diuraikan dibawah ini.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
2.1
ME/14
2.2
2.3
Situasi
- Lokasi
- Posisi
:
:
:
:
Spesifikasi Teknis
90 F DB / 80 F WB, pada 1%
Outdoor design yang dikeluarkan oleh
ASHRAE Handbook Fundamental 1993,
untuk seluruh kota-kota tertentu di Dunia
Temperatur (F) DB
Rel. Humidity %
RH
Kantor
24 2
55 10%
Ruang rapat
24 2
55 10%
Mekanikal dan Elektrikal
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
2.5
2.7
Lobby
24 2
55 10%
Kantor
Ruang rapat
Ruang sidang
Lobby
35
35
35
35
40
40
40
40
10
1.5
1.5
15
Kantor
Ruang rapat
Ruang kelas
Lobby
m2/orang
m2/orang
m2/orang
m2/orang
20 cfm/orang
20 cfm/orang
20 cfm/orang
20 cfm/orang
Aktivitas Manusia
Kantor
Ruang rapat
Ruang kelas
Lobby
:
:
:
:
sensible
245
245
245
245
latent
205
205
205
205
Spesifikasi Teknis
55 10%
(m2/orang)
2.9
24 2
Kepadatan Penghuni
2.8
Ruang kelas
2.6
ME/15
Toilet umum
: Min. 15 kali atau 2 cfm/sqft
Gudang
: Min. 6 kali
Pertukaran udara pada ruang M & E didasarkan pada jumlah panas yang
dikeluarkan equipment ke udara sekelilingnya, sehingga temperatur dalam
ruangan tidak lebih dari 40C.
Dapur
: Min. 30 kali atau tergantung pada ukuran hood
Pantry
: Min. 15 20 kali
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
2.10
2.11
ME/16
2.12
2.13
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/17
Pressure fan mendapat sumber daya listrik emergency, kabel listrik menggunakan
kabel tahan api. Kontrol dihubungkan ke MCPFA (Main Control Panel Fire Alarm) yang
akan secara otomatis menghidupkan fan saat terjadi kebakaran.
3.3
3.4
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/18
Untuk ruang M&E diperlukan pertukaran udara secara mekanis agar menurunkan
akumulasi panas dari peralatan peralatan yang ada di dalam ruang tersebut,
sehingga temperatur didalam ruang M&E dapat dibatasi pada tingkat yang masih
bisa ditolerir maximum 40 C.
3.4
4.4
4.5
Fan
- Type
Pekerjaan Pipa
- Pipa refrigerant
- Drain condensate
:
:
Pekerjaan Ducting
- Lembaran metal
Standar
Pekerjaan Isolasi
- Ducting
Pipa
Pasal 4
PEKERJAAN PLUMBING
4.1.
PERATURAN UMUM
1.1. Peraturan dan Acuan
Plumbing
a.
Pedoman Plambing Indonesia, 1979
b.
National Plumbing Code th. 2003.
c.
Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing (Soufyan & Morimura)
d.
International Plumbing Code 1995.
e.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 05/MEN/1982.
f.
Peraturan Daerah Setempat.
g.
Accor Technical Performance Requirements.
h.
Standard Nasional Indonesia antara lain :
1. No. SNI 03-2453-1991
Sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan, tata cara perencanaan
teknik.
2. No. SNI 03-2459-1991
Sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan, spesifikasi teknis.
3. No. SNI 03-6373-2000
Tata cara pemilihan dan pemasangan vent pada sistem plambing.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/19
Koordinasi
1. Kontraktor instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Kontraktor instalasi
lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan
instalasi yang lain.
3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua
akibatnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4.3.
Pelaksanaan Pemasangan
1. Sebelum peralatan dipasang Kontraktor harus mengajukan Approval material yang
harus disetujui oleh Direksi.
Material yang terpasang adalah yang sudah disetujui dalam lembar Approval Material.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
2.
3.
4.
ME/20
4.4.
4.5.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
9.
ME/21
4.6.
4.7.
4.8.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/22
4.9.
4.10.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
3.
ME/23
Untuk peralatan dan bahan yang sudah memenuhi spesifikasi, karena sesuatu hal
yang tidak bisa dihindari terpaksa harus diganti, maka sebagai penggantinya harus dari
jenis setaraf atau lebih baik (equal or better) yang disetujui.
Bila pihak Direksi membuktikan bahwa penggantinya itu betul setaraf atau lebih baik, maka
biaya yang menyangkut pembuktian tersebut harus ditanggung oleh Kontraktor.
4.11.
Penggunaan
PVC 1
PVC 2
CIP
Perpipaan Vent
PP-R
G 10
B 20
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/24
6 bar
Tekanan kerja
Tekanan uji
Penggunaan :
Tidak Ada
9 bar statis
Uraian
Keterangan
Pipa
1 - 4
Fitting
1 - 4
Junction
Bend
Solvent cement
10 bar
Penggunaan :
Tekanan kerja
0 bar1
- Venting
Keterangan
Penggunaan :
Tekanan kerja
10 bar min.
Tekanan uji
15 bar min.
- Toilet Umum
Uraian
Pipa
15 - 40
Spesifikasi Teknis
Keterangan
- Polypropelene Random (PP-R) 100.Standar 7,4
Three layer fibre pipe
Mekanikal dan Elektrikal
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/25
10 bar
Penggunaan :
Tekanan kerja
10 bar
Tekanan uji
15 bar
Uraian
Pipa
- 4
Fitting
- 4
Valve
- 2
Keterangan
- ERW BS 1387 class medium galvanized steel BSPT ends
- Malleable iron galvanized class 10 bar BSPT
- Bronze / Brass class 10 bar BSPT, Screw End
20 bar
Penggunaan :
Tekanan kerja
20 bar
- hidran
Tekanan uji
30 bar
- sprinkler
Uraian
Pipa
1/2 - 2
2 - 8
Fitting
- 2
2 - 8
Valve
1/2 - 2
2 - 8
Spesifikasi Teknis
Keterangan
- ERW ASTM A 120 Sch. 40 black steel BSPT
- ERW ASTM A 120 Sch. 40 black steel plain ends
- Malleable iron class 20 bar BSPT black.
- Mekanikal joint
- Bronze class 20 bar BSPT
- Malleable iron class 20 bar flanged
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
7.
ME/26
10 bar
Penggunaan :
Tekanan kerja
10 bar
Tekanan uji
15 bar
Uraian
Pipa
1 - 4
Fitting
1 - 4
Joint
Keterangan
Umum
a.
Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan,
kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya penyilangan.
b.
Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 75
mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.
c.
Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum
dipasang, membersihkan semua kotoran benda-benda tajam / runcing serta
penghalang lainnya.
d.
e.
Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan harus dilengkapi dengan
union atau flange.
f.
g.
Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut,
kecuali seperti diperlihatkan pada gambar.
i.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/27
h.
Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun kearah titik buangan.
Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisian maupun
pengurasan.
i.
Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan
dan penggantian.
j.
k.
Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah pompa
dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian penyempitan. Katup-katup dan
fittings pada pemipaan demikian harus ukuran jalur penuh.
l.Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus disediakan
dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok kolom atau langit-langit.
Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api, ruang-ruang kosong diantara sleeves
dan pipa-pipa harus dipakal dengan bahan rock-wool. Selama pemasangan, bila
terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan perpipaan yang tersisa
pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan caps atau plugs
untuk mencegah masuknya benda-benda lain.
m.
n.
Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel
dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau
perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam
tabel berikut ini :
-----------------------------------------------------------------------------------------------Jenis
Ukuran Pipa
Pipa
(mm)
Interval
Interval
mendatar (m)
Tegak (m)
-----------------------------------------------------------------------------------------------Sampai 20
1.8
-----------------------------------------------------------------------s/d 40
2.0
-----------------------------------------------------------------------Pipa Besi
Spesifikasi Teknis
50 s/d 80
3.0
4
Mekanikal dan Elektrikal
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
(Steel Pipe)
ME/28
4.0
5.0
50
0.6
0.9
80
0.9
1.2
100
1.2
1.5
150
1.8
2.1
-----------------------------------------------------------------------------------------------b.
c.
Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini :
Titik percabangan.
Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.
Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut :
Diameter Batang
-----------------------------------------------------------------------------------------------Ukuran Pipa
Batang
-----------------------------------------------------------------------------------------------Sampai
20 mm
6 mm
25 mm s/d 50 mm
10 mm
65 mm s/d 150 mm
12 mm
16 mm
Gantungan ganda
dari 2
keamanan 5
------------------------------------------------------------------------------------------------
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
3.
ME/29
d.
Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
e.
Semua gantungan dan penumpu harus di cat dengan cat dasar zinchromat sebelum
dipasang.
b.
d.
e.
f.
4.
Pemasangan Katup-katup
Katup - katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi dan untuk
bagian-bagian berikut ini :
a.
b.
Diruang Mesin
Ukuran Pipa
Ukuran Katup
------------------------------------------------------------------Sampai 75 mm
20 mm
40 mm
50 mm
d.
f.
Spesifikasi Teknis
Katup by-pass.
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/30
Pemasangan Strainer
Strainer harus disediakan sesuai gambar, spesifikasi dan untuk alat-alat berikut ini
a.
Katup-katup pengontrol.
b.
10
11
12
a.
b.
Katup-katup pengontrol.
c.
Setiap pompa
d.
Sambungan Ulir
a.
b.
Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa
dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.
c.
Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat henep dan zinkwite dengan
campuran minyak.
d.
Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.
e.
Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.
f.
Sambungan Las
a.
Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
b.
Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.
c.
Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
d.
e.
Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah
mempunyai surat ijin tertulis dari Direksi.
f.
Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu.
g.
13
14
ME/31
Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik menurut
penilaian Direksi.
Sambungan lem
a.
Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem yang sesuai
dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
b.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus dipergunakan alat
press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat pemotong
khusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.
c.
Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik
pipa.
Pada sambungan ini kerapatan diperoleh oleh adanya paking dan bukan seal threat.
15
b.
c.
Grooved coupling yang digunakan adalah tipe Rigid Coupling dengan standard UL
dan atau FM.
d.
16
Sleeves / Sparing
a.
Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa
menembus konstruksi beton.
b.
Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran diluar
pipa ataupun isolasi.
c.
Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja.
mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
Spesifikasi Teknis
tersebut
Untuk yang
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
17
ME/32
d.
e.
Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau
"Caulk".
Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan
disetiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara-cara / metodametoda yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.
4.14. Pengujian
1
Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan tekanan air
dibawah tekanan tidak kurang dari tekanan kerja ditambah 50% atau 10 kg/cm 2 dan
tidak kurang / turun lagi dalam jangka waktu 24 jam.
b.
c.
Peralatan-peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas (diputus) dari
hubungan-hubungannya selama uji tekanan berlangsung.
kerja
b.
Pipa-pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 3 meter diatas titik
tertinggi selama 24 jam.
4.15. Pengecatan
1
Umum
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :
a.
Pipa servis.
b.
c.
Flenged.
d.
e.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/33
Persyaratan Pengecatan
Pengecatan harus dilakukan seperti berikut :
------------------------------------------------------------------------------------------------------Lokasi Pengecatan
Pengecatan
------------------------------------------------------------------------------------------------------Pipa & peralatan dalam plafond
Zinchromate primer
2 lapis dan cat akhir 2 lapis.
Tags untuk
pemeliharaan.
2.
Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus ditunjukkan ditags
katup.
3.
Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau kawat.
Pipa Hydrant
Merah
Coklat
Galvanized / Chrome
Putih
Bahan Bakar
Kuning
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/34
Pasal. 5
SISTEM AIR BERSIH
5.1. Lingkup Pekerjaan
Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
Tangki Air Bawah.
Tangki Air Atas.
Pompa Pemindah.
Perpipaan.
Perkabelan.
- Panel Listrik.
Peralatan Instrumen dan Kontrol.
Penyambungan ke semua peralatan penunjang.
Penyambungan ke semua peralatan pemakai.
5.2. Tangki Persediaan Air Bersih
1
Tangki air persediaan berfungsi untuk menyediakan air selama jangka waktu pemakaian
sebesar pemakaian air rata-rata sehari.
2
Tangki air harus dibuat dengan konstruksi higienis sbb :
- Membuat penyekat, sehingga terjadi aliran air.
- Menghilangkan sudut tajam.
- Membuat bak pengurasan pada dasar tangki.
- Mencegah air tanah masuk dalam tangki
- Membuat permukaan dinding licin dan bersih.
- Membuat manhole dengan konstruksi water tight.
- Membuat semua sleeve yang dipakai rapat air.
3
Tangki air harus dibuat menjadi dua bagian, untuk mempermudah pekerjaan break wash.
4
Suction Pit
Untuk memperkecil volume air mati setebal 750 mm pada pipa isap pompa, maka harus
dibuat suction pit sedalam 750 mm untuk setiap tangki air.
5
Tangki air bawah dibuat dari konstruksi beton sedang tanki air atas di buat dari fibreglass
reinforced plastic.
6
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/35
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/36
g. Semua pompa yang sedang On dapat dengan tiba-tiba stop dan alarm On apabila
muka air dalam tangki hisap turun sampai ambang batas LL sampai air diisi kembali
dan mencapai ambang batas L.
7
8
5.4.
1
2
3
5
6
Sistem pemasangan pompa harus dikopel oleh Pabrik pembuat / Sole Agent.
Spesifikasi Pompa sebagai berikut :
- Type
: Vertical Multi Stage direct coupled with electro motor.
- Shaft seal
: Mechanical
- Casing
: Cast Iron / Standard manufacture
- Speed
: 1450 rpm / 2900 rpm
- Base frame
: Cast Iron or steel
- Effisiensi
: Minimum 55 %
Pompa Transfer
Transfer pump dimaksud untuk memindahkan air dari tangki ke tangki lain.
Transfer pump set terdiri dari 2 pompa yang bekerja duty standby.
Transfer pump terdiri dari peralatan sebagai berikut :
2 pompa berikut motor.
Pipa hisap lengkap dengan isolating valve, Y strainer, flexible joint, suction pressure
gauge, foot valve (sesuai gambar).
Pipa tekan lengkap dengan isolating valve, non water hammer non return valve,
flexible joint pressure gauge dsb.
Panel pompa lengkap dengan perkabelan, level switch H-L, Level switch L-LL serta
manual switch di panel maupun remote.
Pengaturan Transfer Pump sebagi berikut :
Satu pompa bekerja dan yang lain sebagai cadangan. Pergantian pompa yang bekerja
dapat dilakukan dengan memutar Selector switch.
Apabila muka air ditangki atas turun ke batas L maka pompa akan On sampai muka
air naik ke batas H.
Pompa tidak bisa bekerja apabila muka air ditangki bawah berada diambang batas
LL dan akan bekerja lagi apabila air terisi kembali sampai batas L.
Sistem pemasangan pompa harus dikopal oleh Pabrik Pembuat / Sole Agent.
Spesifikasi Pompa sebagai berikut :
- Type
: Vertical Multi Stage direct coupled with electro motor.
- Shaft seal
: Mechanical
- Casing
: Cast Iron / Standard manufacture
- Speed
: 1450 rpm / 2900 rpm
- Base frame
: Cast Iron or steel
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/37
Pasal 6
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
6.1. Lingkup Pekerjaan
Uraian singkat lingkup pekerjaan sistem Pemadam Kebakaran antara lain adalah sebagai
berikut :
1.
Fire Water Tank / Storage Tank
2.
Valved connection to main water supply source
3.
Hydrant pump set
4. Hydrant boxes
5. Pillar hydrants
6. Sprinkler Control Valve Set
7. Sprinkler Heads
8.
Fire Brigade connections
9.
Pemadam Api Ringan
10. Piping
11. Pekerjaan elektrikal yang terkait seperti Panel Kontrol, pengabelan dan lain
sebagainya.
12. Pekerjaan Sipil yang terkait seperti pondasi, blok beton, pengecatan dan lain
sebagainya.
6.2. Fire Water Tank
1
Fire water tank berfungsi untuk menyediakan air dengan volume tertentu setiap saat.
2
Fire water tank harus dibuat minimum menjadi dua bagian untuk memungkinkan
pengurasan dan perbaikan.
3
Suction Well
Untuk memperkecil volume air mati setebal 750 mm pada pipa isap pompa, maka harus
dibuat suction pit sedalam 750 mm untuk setiap tangki.
4
Fire water tank dapat dibuat dari konstuksi beton oleh Kontraktor Sipil.
5
Fire water tank harus mempunyai perlengkapan sbb :
Manhole
Tangga monyet
Pipe ven penghubung maupun ven ke udara luar
Pipa peluap
Water level indicator
Sleeve untuk laluan pipa masuk, pipa isap, pipa penguras, kabel listrik.
6.3. Hydrant Pump Set Electrical Driven
1
Hydrant pump set harus mampu memasok kebutuhan air pemadam kebakaran sampai
batas maksimum kemampuan pompa pada setiap saat secara otomatis.
2
Hydrant pump set harus terdiri dari satu pompa utama dan satu pompa joki.
3
Unit pompa harus Centrifugal type dengan flanged connection dan komponen sebagai
berikut :
- Cast iron casing
- Bronze impeller
- Heavy duty steel shaft
- Mechanical seal
- Heavy duty grease lubricated
4
Motor Pompa
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/38
- Motor pompa harus mendapat sumber daya dari PLN dan Genset otomatis.
- Sumber daya dari PLN harus diambil dari switch khusus sebelum Main Switch.
Hydrant Pump Set antara lain harus terdiri dari peralatan sbb :
- Jockey pump electric motor driven automatic On Off.
- Main pump electric motor driven automatic On manual Off.
- Inlet and outlet headers.
- Inlet and outlet valve.
- Check valve against water hammer.
- Inlet strainers.
- Power and control panels.
- Flow regulators
- Pressure switch
- Pressure gauges
- Hydraulic connections
- Electric connections
- Base frame
- Annunciating pump status :
# Jockey pump ON, indicating lamp ON
# Main pump ON, alarm horn & indicating lamp ON
# Water level drop, alarm horn & indicating lamp ON
# Water level too low, alarm horn, indicating lamp ON
Pengaturan Hydrant Pump Set adalah sbb :
- Apabila tekanan air dalam jaringan turun disebabkan adanya kebocoran, sampai
ambang batas yang telah ditentukan maka pompa joki akan start dan akan stop
otomatis diambang batas tekanan yang juga telah ditentukan.
- Apabila tekanan air dalam jaringan terus turun karena dibukanya satu atau lebih katup
hidran maka main pump start sampai stop secara manual oleh operator apabila uji
coba atau pemadaman telah selesai.
Unit Jockey Pump harus NFPA 20 Listed dengan Flanged Connection dan terdiri dari :
- Cast iron casing
- Bronze impeller
- Heavy duty grease lubricated bearings.
- Controller to NFPA 20
- Putaran 2850 rpm / 3 ph / 50 Hz
- Electro motor
- Kapasitas lihat gambar.
Unit Electric Fire Pump harus UL / FM Approved dengan type horizontal split case dengan
flanged connection dan terdiri dari :
- Cast iron casing
- Bronze impeller
- Heavy duty steel shaft
- Mechanical seal
- Heavy duty grease lubricated bearings.
- Controller to NFPA 20
- Putaran 2950 rpm/3 ph/50 Hz
- Electro motor
- Steel base plat
- Panel Kontrol
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/39
Outdoor Hydrant Box (class I NFPA) harus terdiri dari peralatan sbb :
- Fibre box outdoor type, ukuran 750 mm(L), 1500 mm(T) & 270 mm(D) dicat duco
warna merah dengan tulisan warna putih HIDRAN pada tutup yang dapat dibuka 180
dan dilengkapi stopper.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
ME/40
Hose rack untuk slang 65 mm, bronze dengan jumlah gigi disesuaikan dengan lebar
box.
- Hydrant valve, plated 65 mm sambungan dan bentuk valve disesuaikan dengan posisi
pipa.
- JET Firehouse A-one type size 65 mm x 30 meter termasuk couplings.
- Hydrant nozzle variable spray type size 65 mm.
6.7. Pillar Hydrant
Pillar hydrant yang dipergunakan disini adalah jenis short type two way dengan main valve
dan branch valves ukuran 100 x 65 x 65 mm.
Jenis coupling harus disesuaikan dengan model yang dipergunakan oleh Mobil Dinas
Kebakaran Kota terkait.
6.8. Fire Brigade Connection
1
2
Pillar hydrant jenis short type two way dengan main valve dan branch valves ukuran 100 x
65 x 65 mm.
Siamese connection dibuat dari bronze lengkap dengan built-in check valve dan outlet
coupling yang sesuai dengan standard yang dipergunakan oleh Dinas Pemadam Kota.
Spesifikasi Teknis
68
Merah
- Ruang Kantor
- Ruang Utility
- Basement / Parkir
79
Kuning
Kitchen / Pantry