Anda di halaman 1dari 40

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/1

BAGIAN - III
PERSYARATAN
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/2

BAB - I
SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Pasal 1
PEKERJAAN MEKANIKAL
1.1.
1.1.1.

LINGKUP PEKERJAAN MEKANIKAL


Umum
Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plambing untuk rumah tinggal
ini secara garis besar adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan,
peralatan-peralatan bahan-bahan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga
diperoleh instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan bill of
quantity.

1.1.2.

Uraian Pekerjaan
Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :
1. Sistem Air Bersih
- Pengadaan dan pemasangan peralatan utama yang terdiri dari : Pompa transfer
lengkap dengan panel power / kontrol serta paket pompa booster.
- Pengadaan dan pemasangan pemipaan air bersih dari meter air Jaringan Kota
sampai dengan tangki air bersih lengkap dengan motorized valve dan water level
switch (jenis stick water level switch).
- Pengadaan dan pemasangan pipa distribusi dari tangki ke tiap titik pemakai yang
berada dalam kamar Asrama, toilet umum, dapur laundry dan peralatan pemanas
air lengkap dengan fitting dan peralatan bantu lainnya.
- Membersihkan, membuat lubang laluan pipa, pengadaan dan pemasangan sleeve
pipa air bersih sesuai gambar rencana. Pada bak air bawah dan tangki air atap,
serta mengecat ulang dengan cat anti karat dan cat akhir untuk tangki air atap.
- Melaksanakan uji kebocoran dan uji fungsi.
2. Sistem Air Limbah
-Pengadaan dan pemasangan peralatan utama sistem air limbah yang terdiri dari
pompa air limbah lengkap dengan peralatan kontrol sehingga secara
keseluruhan dapat berfungsi dengan baik.
-Pengadaan dan pemasangan pipa air limbah sanitary, limbah dapur dari titik
pemakai sampai dengan perangkap lemah, tangki netralisasi, tangki
penampung limbah sanitary yang secara keseluruhan akan dihubungkan ke
Pusat Pengolahan air limbah.
-Pengadaan dan pemasangan pipa ventilasi untuk system air limbah lengkap
dengan vent cup yang dipasang diluar gedung.
-Pengadaan dan pemasangan peralatan bantu untuk sistem air limbah yang terdiri
dari penumpu, pengganti, selubung pipa yang tembus dinding, lantai.
-Melaksanakan uji tekan dan uji fungsi
-Melaksanakan pelatihan untuk operator.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/3

3. Sistem Air Hujan


-Pengadaan dan pemasangan pipa air hujan dari atap Kamar Hotel, atap Ruang M
& E dan bangunan lain sampai dengan saluran air hujan luar gedung yang
disediakan oleh Kontraktor M & E.
-Pengadaan dan pemasangan roof drain, balcon drain.
-Pengadaan dan pemasangan peralatan bantu yang terdiri dari penggantung,
penumpu, sleeve pipa yang tembus lantai, klem pipa.
-Melaksanakan uji tekan dan uji fungsi
-Melaksanakan pelatihan untuk operator.
4. Melaksanakan pekerjaan diluar yang disebut dalam butir 1 s/d 6 tersebut diatas
sesuai gambar dan spesifikasi teknis sehingga secara sistem Instalasi Plambing
dan Pemadam Kebakaran di proyek ini dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.
1.1.3.

Gambar Kerja
Sebelum Kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, harus menyerahkan
gambar kerja antara lain sebagai berikut :
- Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama, perlengkapan dan
fixtures.
-Detail denah perpipaan
-Detail denah perkabelan
- Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok dll.
-Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.

1.1.4.

Gambar Instalasi Terpasang


Setiap tahapan penyelesaian pekerjaan, Kontraktor harus memberi tanda sesuai jalur
terpasang pada re-kalkir gambar tender maupun gambar kerja, sehingga pada akhir
penyelesaian pemasangan sudah tersedia gambar terpasang yang mendekati keadaan
sebenarnya.
Pasal 2
PEKERJAAN LISTRIK

2.1.

URAIAN PERSYARATAN TEKNIS UMUM


1.
Uraian persyaratan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara
pemasangan Instalasi Listrik dan penangkal petir, meliputi pekerjaan secara lengkap
dan sempurna mulai dari penyediaan bahan sampai di site, upah pemasangan,
penyimpanan, transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan.
2.
Persyaratan Kontraktor Listrik
a. Harus mempunyai SIKA-PLN golongan C yang masih berlaku.
b. Disetujui oleh Pemberi Tugas dan Perencana.
3.
Dalam melaksanakan instalasi ini, Kontraktor harus mengikuti semua persyaratan
yang ada seperti :
a. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000.
b. VDE, ISO, BS, LMK dan IEC.
c. Peraturan Pemda Setempat.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

5.
6.

7.
8.
9.
10.

2.2.

ME/4

Pemborong harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang tercantum
dalam :
a. Persyaratan umum.
b. Spesifikasi Teknis.
c. Gambar Rencana.
d. Berita Acara Aanwijzing.
Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara dan Diesel
Generator Set, bilamana daya dari PLN mengalami gangguan. Sistem tegangan listrik
380 volt - 3 fasa - 50 Hz atau 220 volt - 1 fasa - 50 Hz.
Fasilitas instalasi listrik tersebut digunakan untuk :
a. Penerangan dalam bangunan.
b.
Penerangan halaman / jalan.
c. Stop kontak.
d. Pompa air bersih, pompa kebakaran, transfer dan lain-lain.
e. Peralatan elektronik.
f. Air conditioning dan exhaust fan.
g. Peralatan-peralatan lain sesuai gambar rencana.
Semua instalasi penerangan dan stop kontak menggunakan sistem 3 core dimana
core yang ketiga merupakan jaringan pentanahan disatukan ke panel listrik.
Semua panel listrik harus diberi pentanahan dengan kawat BC atau core ke 5 dari
feeder yang digunakan.
Semua pipa dari bahan metal yang terpasang dalam tanah harus diberi pelindung anti
karat.
Semua pipa instalasi diluar cor-coran pelat beton dan yang tidak tertanam dalam tanah
harus diberi marker dengan warna yang akan ditentukan kemudian pada ujung-ujung
pipa atau kabel dan setiap jarak 10 meter.

Lingkup Pekerjaan Listrik


Secara garis besar lingkup pekerjaan listrik adalah seperti yang tertera spesifikasi ini dan
sesuai yang tertera didalam gambar-gambar perencanaan dan dokumen tambahan seperti
yang tertera didalam berita acara Aanwijzing.
1.
Melaksanakan :
a. instalasi penerangan & stop kontak dalam bangunan.
b. Seluruh instalasi penerangan ditangga kebakaran dan lampu exit.
c. Penyempurnaan instalasi penangkal petir existing.
d. Instalasi pentanahan.
2.
Menyediakan dan memasang semua feeder listrik.
a. Dari sisi sekunder Trafo ke PUTR.
b. Dari Panel Kontrol Genset (PKG) ke PUTR.
c.
Dari PUTR ke panel-panel sesuai yang tertuang dalam gambar.
d.
Semua feeder lain yang tertuang pada gambar.
e.
Semua kabel-kabel kontrol untuk kontaktor.
3.
Menyediakan dan memasang rack kabel dan hanger untuk feeder dan instalasi.
4.
Memindahkan dan memasang PUTM, PUTR dan panel-panel TR.
5.
Menyediakan dan memasang :
a. Semua armature lampu penerangan semua lantai.
b. Armature lampu penerangan tangga kebakaran serta lampu exit.
c. Armature lampu penerangan luar, pool deck bangunan.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

13

ME/5

Membantu Owner dan menyiapkan dokumen teknis dan administrasi dalam


pengurusan permintaan daya listrik dan proses penyambungan daya listrik dengan
pihak PLN sehingga dapat digunakan oleh pemilik bangunan.
Membuat gambar kerja dan menyerahkan gambar revisi.
Melakukan pengetesan.
Menyerahkan surat pernyataan jaminan instalasi listrik.
Melaksanakan pemeliharaan dan jaminan.
Memasang nama-nama panel dan hubungan circuit breaker berupa tulisan yang jelas
dari bahan yang tahan lama.
Penyempurnaan Instalasi Penangkal Petir Existing
a. Mengecek seluruh koneksi terminasi kabel-kabel penyalur petir mulai dari air
terminal diatas atap sampai dengan electrode pentanahan yang berada di tanah.
b. Memasang instalasi baru bila ditemukan instalasi dilapangan yang tidak terpasang
dengan baik dan sempurna.
c. Melaksanakan pentanahan lengkap bak kontrol dengan tutupnya dan terminal
penyambungan.
d. Melakukan pengetesan
e. Membuat gambar kerja dan menyerahkan gambar revisi.
Pondasi / dudukan dan bracket panel.

2.3.

Persyaratan Umum Bahan dan Peralatan


1.
Syarat-syarat Dasar
a. Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau hasil
perbaikan.
b. Material atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup.
c. Harus sesuai dengan spesifikasi / persyaratan.
d. Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum.
Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan syarat.
- Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
- Tidak menyebabkan pertambahan bahan.
- Tidak meminta pertambahan ruang.
- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
- Tidak menurunkan mutu.
2.
Syarat-syarat Fisik
a. Semua bahan atau peralatan dari kualifikasi atau tipe yang sama, diminta merek
atau dibuat oleh pabrik yang sama.
b. Dalam setiap hal, suatu bagian atau suku-suku dari peralatan yang jumlahnya
jelas ditentukan, maka jumlah tersebut harus tetap lengkap setiap kali peralatan
tersebut diperlukan, sehingga merupakan unit yang lengkap.
c. Apabila suatu bahan atau peralatan disebutkan pabrik pembuatnya atau
mereknya, hal ini dimaksud untuk mengikat mutu, tipe perencanaan dan
karakterisitik.

2.4.

Spesifikasi Teknik Bahan dan Peralatan


1.
Kabel Listrik
a. Kabel Penerangan dan Power
- Kelas tegangan 1000 Volt dan 600 / 1000 Volt.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

2.

3.

Spesifikasi Teknis

ME/6

Inti penghantar tembaga.


Isolasi PVC, sheated dan lain-lain.
Jumlah inti satu atau banyak.
Jenis kabel : NYM, NYY, NYFGbY, BC dan lain-lain sesuai gambar rencana.
Produksi dalam negeri.
Standard PLN / LMK dan SII.

b. Kabel Tahan Api


- Standard IEC
- Tahan terhadap api minimum 3 jam pada suhu 750C.
- Sifat : low smoke emission, non foxic efect, mudah dipasang tanpa alat bantu
khusus.
- Isolasi : Mineral fire proof layer, sheated dan lain-lain.
Pipa dan Fitting
a. Seluruh pengkabelan untuk penerangan, stop kontak dan fan dilaksanakan dalam
pipa dan fitting-fitting High Impact Conduit PVC untuk dalam bangunan kecuali
untuk feeder dan NYY tanpa pipa. Untuk dihalaman terpasang tertanam dalam
tanah memakai pipa galvanis kelas high atau menggunakan kabel jenis NYFGBY.
b. Sparing pipa menggunakan pipa galvanis yang ukurannya 2 tingkat di atas pipa
instalasi.
c. Penyambungan dari jalur instalasi ke armature lampu menggunakan pipa flexible
jenis PVC.
d. Semua teknik pelaksanaan yaitu percabangan, pembelokan, pengetapan dan
sebagainya harus menggunakan fitting-fitting yang sesuai yaitu socket, elbow, Tdoos, cross-doos, terminal.
e. Semua pipa yang tidak dalam cor-coran atau tertanam dalam tanah harus diberi
marker dengan warna merah pada ujung-ujung pipa dan kabel setiap jarak 10 m.
Cable Tray, Ladder, dan Hanger
a. Cable Tray
- Bahan penyangga tebal 2 mm terbuat dari perforated steel plate yang
digalvanized.
- Bahan support dari besi siku yang digalvanized.
- Ukuran lebar disesuaikan dengan gambar.
- Ukuran besi siku harus dihitung beban dari kabel dan lenturan besi.
- Gantungan memakai besi beton 3/8.
- Setiap jarak 40 cm diberi tulangan penguat sehingga berbentuk cable ladder.
- Semua bahan besi harus digalvanized.
b. Kabel Ladder dan Hanger
Pada shaft riser & Area Power House
- Terpasang rak kabel bentuk cable ladder.
- Bahan besi siku untuk angkur dan rangka.
- Palang tangga dari besi siku.
- Klem besi pelat dan muurbaut.
- Semua bahan besi harus digalvanized.
Hanger
- Untuk instalasi satu atau dua jalur digunakan hanger dari bahan besi pelat yang
diklem setiap jarak 100 cm. Gantungan ke pelat dengan ikatan ramset atau
fischerplug.
Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/7

- Mur baut dan besi pelat.


- Semua bahan besi pelat harus digalvanized.
Sakelar dan Stop Kontak
a. Mekanisme sakelar rocker dengan rating 10 A - 220 Volt dengan warna dasar
putih, jenis pasangan recessmounted atau surfacemounted. Dalam supply sakelar
harus lengkap dengan box tempat dudukannya dari bahan metal.
b. Stop kontak biasa dengan rating 10 A - 220 Volt. 2 kutub ditambah 1 untuk
pentanahan. Stop kontak tenaga dengan rating 16 A - 220 Volt.
2 kutub ditambah 1 untuk pentanahan. Dalam supply stop kontak harus lengkap
dengan box tempat dudukannya dari bahan metal jenis pasangan recesemounted
atau surfacemounted.
Armature lampu
a. TL 1 x 36 Watt + 1 x 18 W
- Bahan armatur lampu dari sheet steel tebal 0,8 mm (finish).
- powder coating warna broken white.
- Ballast 40 / 20 watt, 220 volt, 50 Hz dengan losses tidak boleh lebih besar dari
6 watt atau low-loss ballast minimum kelas B2.
- Fitting dan starter holder type H04
- Dilengkapi dengan capacitor kering sehingga diperoleh faktor kerja minimal
0,85.
- Tabung TL 36/18 Watt diameter 26 mm, warna 54/84.
- Terminal grounding pada badan.
- Baut expose dengan kepala khusus.
- Wiring dalam kotak jenis flexible 1 mm 2.
- Tiap tube dengan trafo (ballast) dan capacitor sendiri-sendiri.
- Starter

4.

5.

c. Lampu Downlight isi PLC - 2 x 18 Watt + 1 x 18 Watt


- Armatur lampu berbentuk bulat ukuran diameter 20 cm.
- powder coating warna broken white.
- Bahan armatur lampu sheet steel tebal 0,8 mm 2
- Bola lampu PLC 13 Watt / 84
- Ballast 13 Watt, 220 volt, 50 Hz dengan losses tidak boleh lebih besar dari 6
watt atau low-loss ballast minimum kelas B2.
- Dilengkapi dengan capacitor kering sehingga diperoleh faktor kerja minimal
0,85.
d. Lampu Downlight & Floor light isi PLS - 1 x 7 Watt
- Armatur lampu berbentuk bulat ukuran diameter 15 cm (atau sesuai usulan
interior desain).
- powder coating warna broken white.
- Bahan armatur lampu sheet steel tebal 0,8 mm 2
- Bola lampu PLS 7 Watt / 84
- Ballast 7 Watt, 220 volt, 50 Hz dengan losses tidak boleh lebih besar dari 6 watt
atau low-loss ballast minimum kelas B2.
e. Adjustable Downlight

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

f.

6.

ME/8

Armatur lampu berbentuk bulat ukuran diameter 10 cm (atau sesuai usulan


interior desain).
Powder coating warna broken white.
Bahan armatur lampu sheet steel tebal 0,7 mm 2
Bola lampu Halogen 20 Watt / 12 Volt.
Dilengkapi dengan Adaptor 220/12 V.

Semua jenis bentuk lampu yang terdapat dalam gambar harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari pihak Pemberi Tugas, Interior Desain dan Direksi
sebelum pengadaan dan pemasangan.
Panel Listrik
Terdiri atas :
a. Panel Utama (PUTR).
Berfungsi untuk menerima daya listrik dari PLN.
Main breaker existing dan branch breaker menggunakan MCCB sebagai
pengaman sesuai gambar rencana.
Umum
- Tegangan kerja : 380 volt - 3 fase - 50 Hz.
- Interupting capacity untuk main breaker dan cabang-cabangnya minimal 25 KA.
- Jenis panel indoor frestanding lengkap dengan pintu.
- lalu lintas kabel : * masuk dari atas
* keluar dari atas
- Gambar detail harus dibuat oleh Kontraktor dan disetujui oleh Pemberi Tugas
sebelum pembuatan.
Pemutusan Daya
- Rated breaking capacity pada 380 volt - 3 fase untuk panel-panel agar mengikuti
gambar rencana.
- Release harus mengandung :
* Thermal overload releas.
* Magnetic short circuit release (mempunyai sistem range)
* Under voltage release khusus untuk main breaker dari transformer dengan
motor dan mechanism.
* Earth fault protection.
Rumah panel dan busbar
- Ukuran rumah panel harus dapat mencakup semua peralatan dengan penempatan
yang cukup secara elektris dan fisik.
- Pasangan semua komponen harus dapat dicapai dari bagian depan dengan
mudah tanpa pintu terkunci.
- Rumah panel dari besi pelat dengan tebal tidak kurang dari 2 mm.
- Semua permukaan pelat baja sebelum dicat harus mendapat pengolahan
pembersihan sejenis phospatizing treatment atau senilai.
Bagian dalam dan luar harus mendapat paling sedikit satu lapis cat penahan karat.
Untuk lapisan akhir cat finish bagian luar dasarnya abu-abu.
- Ruang pencapaian harus cukup untuk memudahkan kerja.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/9

Label-label terbuat dari bahan trafolite yang tersusun berlapis putih hitam putih
dan digravir sesuai kebutuhan dalam bahasa Indonesia.
Bukaan ventilasi dari bagian sisi panel.
Semua pengabelan didalam panel harus rapih terdiri atas kabel-kabel berwarna,
mudah diusut dan mudah dalam pemeliharaan.
Busbar dan teknik penyambungan harus menurut peraturan PUIL dan IEC. Bahan
dari tembaga yang berdaya hantar tinggi, bentuk persegi panjang dipasang pada
pole-pole isolator dengan kekuatan dan jarak sesuai ketentuan untuk menahan
tekanan-tekanan elektris dan mekanis pada level hubung singkat.
Busbar dalam panel harus disusun sebaik-baiknya sampai semua terminal kabel
atau bar lainnya tidak menyebabkan lekukan yang tidak wajar.
Busbar harus dicat secara standard untuk membedakan fasa-fasanya.
Batang penghubung antara busbar dengan breaker harus mempunyai penampang
yang cukup dengan rating harus tidak kurang dari 125% dari rating breaker.
Pada sambungan-sambungan busbar harus diberi bahan pelindung (tinned)
Ujung kabel harus memakai sepatu kabel dari bahan tembaga.

Instrument dan peralatan penunjuk lainnya.


- Voltmeter AC :
* Jenis moving iron, range 600 volt, sudut 90, kelas 2,5 hubungan langsung.
* Rangkaian memakai fuse
* Bentuk persegi empat pasangan masuk.
* Selector switch dapat mengukur : - fasa / fasa
- fasa / netral
- Ammeter AC :
* Jenis moving iron, range sesuai kebutuhan, 90 hubungan langsung dengan
trafo arus kelas 2,5.
* Bentuk persegi empat, pasangan masuk.
- Lampu pilot.
- Cos phi meter.
- kWh meter lengkap current transformer.
- Frekwensi meter.
b. Panel pembagi
Persyaratan umum
- Type breaker baik main dan branch breaker sesuai gambar rencana terdiri atas
MCCB dan MCB.
Persyaratan Pembuatan
- Badan panel dari sheet steel dengan ketebalan minimal 2 mm dan
1,6
mm.
- Persyaratan anti karat dan pengecatan luar 2 kali seperti panel utama.
- Type panel indoor untuk yang terletak dalam ruang dan type panel outdoor
untuk yang diluar ruang.
- Jenis panel fresstanding dan surface mounted dengan pintu berkunci.
- Pentanahan harus mempunyai bar bagi fasilitas pentanahan peralatan.
- Busbar dari bahan tembaga dengan kapasitas tidak boleh kurang dari kabel
feeder yang masuk, boleh telanjang asal dipasang secara kuat dan aman.
- Jarak-jarak bar antara yang aktif dan tidak aktif sesuai PUIL.
Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

7.

2.5.

ME/10

Material Pentanahan
- Pentanahan sistem instalasi listrik menggunakan sistem Pembumian Netral
Pengaman (PNP) menurut PUIL 2000.
- Penggunaan kawat netral atau pentanahan menurut pasal 3.161 & 3.162.2.
Tabel 3.16-1 Luas penampang minimum penghantar proteksi
Luas penampang penghantar fase
Luas penampang minimum pentanahan
Instalasi
Proteksi yang berkaitan
S
Sp
mm2
mm2
S
S 10
10
10 S 35
S
/2
S 35
Penghantar netral harus mempunyai luas penampang yang sama seperti penghantar
fase.

Persyaratan Pemasangan
1.

Persyaratan Instalasi dan Peralatan


a. Kontraktor harus meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya sesudah mendapat
Surat Perintah Kerja (SPK). Ajukan usul-usul kepada Pemberi Tugas, apa yang
perlu dirubah atau diatur kembali agar semua instalasi dan peralatan dalam sistem
dapat ditempatkan dan bekerja sebaik-baiknya.
- Sebelum melakukan pemasangan bahan dan peralatan lakukanlah
pengukuran, meneliti peil-peil dalam proyek menurut keadaan sebenarnya.
- Apabila ada perbedaan antara pengukuran di lapangan, ajukan data-data
kepada Pemberi Tugas.
b. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang memuat gambar denah, potongan
dan detail sesuai keadaan sebenarnya di lapangan, dengan mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas.
c. Kontraktor harus berkonsultasi dengan Kontraktor lain, sehingga pemasangan
instalasi dan peralatan dapat dilakukan tanpa terjadi tabrakan.
d. Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, masuk site atau
dipasang harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

2.

Pemasangan Instalasi dan Peralatan


a. Pada daerah langit-langit tanpa plafond instalasi terpasang dalam cor-coran pelat
beton pelindung pipa lengkap fitting-fittingnya.
b. Pada daerah langit-langit dengan plafond instalasi terpasang sebagai berikut :
* Untuk 1 dan 2 jalur kabel saja, instalasi diklem kepelat beton atau diklem ke
hanger besi pelat.
* Untuk jalur kabel lebih dari 2 diletakkan di kabel tray / kabel ladder.
c. Semua instalasi feeder dalam bangunan tidak menggunakan pipa pelindung.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/11

d. Dibawah plafond atau langit-langit instalasi terpasang sebagai berikut :


* Untuk sakelar dan stopkontak instalasi terpasang recessmounted ke kolom
atau tembok. Sakelar terpasang 150 cm atau sesuai design interior diatas
lantai finish dan stop kontak setinggi 30 cm diatas lantai kecuali peralatan
tertentu.
e. Dalam shaft riser instalasi feeder terpasang dan diklem ke rak kabel shaft riser
setiap jarak 150 tanpa pipa.
f. Di halaman instalasi terpasang sebagai berikut :
Feeder dan instalasi lampu halaman terpasang minimal 60 cm di bawah
permukaan tanah dengan memakai pelindung pipa galvanis untuk yang melintas
jalan.
g. Penyambungan dalam doos-doos percabangan memakai pelindung terminal 3 M
puntir kemudian doos tersebut ditutup.
h. Akhir dari instalasi exhaust fan berupa stop kontak 1 fasa atau 3 fasa.
i. Semua pipa instalasi di plafond, dilangit-langit dan di shaft harus diberi marker
setiap jarak 10 m dengan warna yang akan ditentukan kemudian.
j. Ramset atau fischerplug harus terpasang ke pelat beton dengan kokoh.
k. Kelos kayu kamper harus terpasang kokoh dan rata/rapih ke pelat beton.
l. Pemasangan angkur harus dikerjakan sebelum pengecoran dan diikat ke besi
beton. Dapat juga dilakukan dengan tembakan ramset atau fisherplug.
m. Rackriser atau rak kabel atau cable tray bersama penggantung dimuur baut ke
angkur.
n. Setiap belokan kabel terutama feeder yang besar harus diperhatikan radiusnya,
minimal R = 20 D. Dimana D adalah diameter kabel.
o. Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan ditengah jalan
kecuali pada tempat panyambungan.
p. Terminal kabel harus selalu mengunakan sepatu kabel.
q. Armature Lampu
- Indirect continuous terpasang surfacemounted ke pelat beton atau plafond
dengan sekrup atau muurbaut pada 2 tempat.
- Fixture lamp TKI terpasang rata plafond dengan memakai penggantung
sendiri langsung ke pelat beton atau rangka atap.
- TL Bracket 1 x 36 watt dengan battery Nicad terpasang surface mounted ke
pelat beton pada 2 tempat.
- Exit lamp 1 x 10 watt dengan Nicad battery disekrup beton atau dinding
tembok.
- Lampu Down light di sekrup ke Plafon.
r. Panel Listrik
- Panel utama terpasang freestanding lengkap dengan rangka penyangga.
- Panel pembagi pompa air terpasang freestanding dilantai ruang pompa.
- Panel pembagi lantai terpasang surfacemounted ke dinding ruang panel /
shaft listrik
- Panel-panel lain terpasang wallmounted atau surfacemounted kekolom atau
dinding.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

2.6.

ME/12

3.

Gali Urug
a. Pemborong listrik harus menggali dengan kedalaman dan besar yang sesuai
spesifikasi yang diminta.
b. Bilamana ada tabrakan dengan pipa, saluran got atau lainnya, harus dibuat
gambar detail dan cara penyelesaian yang baik untuk semua pihak dengan
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
c. Kesalahan yang timbul karena kelalaian Pemborong listrik menjadi tanggung
jawabnya.
d. Setelah selesai pemasangan kabel, galian harus diurug kembali dengan sirtu
sampai padat.
e. Keterlambatan penggalian sehingga merusak hasil pekerjaan pihak lain harus
diperbaiki kembali oleh Pemborong listrik dengan beban biaya tanggungan sendiri.

4.

Pentanahan
Semua instalasi, peralatan dan panel-panel listrik harus diberi pentanahan sebagai
berikut:
a. Yang harus ditanahkan adalah listrik netral dari trafo dan genset. Grounding
electroda berupa pentanahan buatan dari pantekan batangan tembaga masip
1, sehingga diperoleh tahanan tanah lebih kecil dari 2 ohm. Grounding point trafo
dan genset existing memakai grounding point existing dan hanya melakukan
tarikan kabel ke ruang trafo dan genset yang baru. Grounding netral genset baru
merupakan instalasi baru.

Pengujian (Testing)
1.
Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji, sehingga diperoleh yang baik
dan bekerja sempurna sesuai persyaratan PLN, spesifikasi dan pabrik.
Bila di perlukan, bahan-bahan instalasi dan peralatan dapat diminta oleh Pemberi
Tugas untuk diuji ke Laboratorium atas tanggungan biaya Kontraktor.
2.
Tahap-tahap Pengujian adalah sebagai berikut :
a. Semua pelaksanaan instalasi yang akan tertutup harus diuji sebelum dan sesudah
bagian tersebut tertutup sehingga di peroleh baik menurut PLN, spesifikasi dan
pabrik.
b. Setiap satu lantai yang selesai dipasang harus dilakukan pengujian.
c. Semua panel listrik sebelum dipasang dan sesudah dipasang harus diuji tegangan
dan tahanan isolasi dalam kondisi baik.
Juga harus diuji sistem kerjanya sesuai spesifikasi yang diisyaratkan.
d. Semua armature lampu harus diuji dalam keadaan menyala sempurna.
e. Semua penyambungan harus diperiksa tersambung dengan mantap dan tidak
terjadi kesalahan sambung atau polaritas.
f. Tahanan tanah harus diuji memenuhi persyaratan yang dispesifikasikan.
g. Pengujian harus bersama Direksi dan dibuat laporan tertulis.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/13

Pasal 3
PEKERJAAN TATA UDARA
AIR CONDITIONER ( AC )
3.1

3.2

LINGKUP PEKERJAAN
1.1

Sistem Tata Udara, meliputi :


1.1.1 Sistem AC Unit Kantor, Ruang Kelas, Ruang Rapat
1.1.2 Sistem AC Area Publik : Selasar
1.1.3 Sistem AC Utitlity

1.2

Ventilasi Mekanis, meliputi :


1.2.2
Ventilasi Toilet Umum, Dapur,
1.2.3
Pressurisasi Tangga Kebakaran.
1.2.4
Sistem Smoke Exhaust/Extract Fan
1.2.5
Sistem Fresh Air Kantor

DASAR PERENCANAAN
Perencanaan instalasi tata udara untuk kegiatan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung
Jurusan Keperawatan dan Kebidanan Poltekes Jakarta III
- Jakarta, bertujuan
untuk mengkondisikan udara didalam ruangan sesuai dengan tingkat kenyamanan yang
diinginkan penghuni dan bila disyaratkan untuk pengkondisian peralatan yang terpasang pada
masing masing ruangan.
Sistem pengkondisian udara di dalam gedung ini meliputi usaha usaha sebagai berikut :
a. Menurunkan temperatur udara didalam ruangan dan menjaga temperatur tersebut,
sehingga tercapai suatu temperatur ruang yang secara standard ataupun memenuhi
permintaan.
b. Membuat kelembaban relatif (RH) diruangan dan menjaga RH tersebut pada suatu harga
yang secara standar atau memenuhi permintaan.
c. Mensirkulasikan udara yang di dalam ruangan sehingga sesuai dengan standar yang
berlaku.
d. Menambahkan udara segar ke dalam ruangan dalam jumlah yang memenuhi standar
sesuai kebutuhan dan fungsi ruang.
e. Membuat aliran udara didalam ruang pada kecepatan dan distribusi yang baik sehingga
tercapai kenyamanan yang diinginkan.
f. Memperhatikan noise (kebisingan) yang ditimbulkan oleh sistem tata udara terhadap
ruang/lingkungannya pada batas batas standard yang berlaku.
g. Mengadakan sistem ventilasi untuk ruang ruang yang memerlukan pertukaran udara
seperti (toilet, gudang) ataupun untuk ruang ruang yang memerlukan penurunan
akumulasi panas dari peralatan yang terpasang (ruang utility), agar tidak melampaui batas
temperatur yang ditentukan.
Dalam perencanaan instalasi tata udara ini, data data yang diperlukan dalam perhitungan
beban pendingin adalah bersumber dari semua pihak yang terlibat dalam pembangunan
proyek ini (Arsitek, Owner, Struktur), disamping data yang berlaku umum di bidang instalasi
tata udara sendiri.
Sebagai dasar perencanaan untuk beban pendingin dipakai kriteria kriteria seperti yang
diuraikan dibawah ini.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

2.1

ME/14

Ketentuan dan Standarisasi


a. Peraturan Pemda DKI
- Tentang
: Bangunan di Wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibu Kota
Jakarta
- Paragraf 4 : Instalasi Tata Udara dalam Bangunan
b. Kerangka acuan kerja dari Pemberi Tugas (Owner)
c. Peraturan Depnaker RI
d. Standard yang digunakan :
- SMACNA HVAC Duct Construction Standard First Edition 1985
- ASHRAE 62-2001- Indoor Air Quality
Pasal 6.1.3 Ventilation Requirements
- SNI-03-6571-2001 - Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan
Gedung
Pasal 5
Sistem Pengendalian Asap dan Penerapannya
Pasal 5.3
Sistem Pressurisasi Sumur Tangga
- UL555
Standard for Safety Fire Damper 1999
- AMCA-210-74
Fan Performance Testing Standard
- NFPA 90A
Standard for Installation Air Conditioning & Ventilating
System
e. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.

2.2

Pemilihan sistem didasarkan pada :


a. Pertimbangan biaya.
b. Segi arsitek dan ruang yang dibutuhkan.
c. Peraturan daerah setempat.
d. Sarana air yang tersedia.

2.3

Situasi
- Lokasi
- Posisi

:
:

:
:

Jl. S. Parman Kav 71 - Jakarta Barat


06 - 1155.31 (Lintang Selatan)
106 - 47'51,94 (Bujur Timur)
- Kecepatan angin
: 5 7 km/jam
- Elevasi
: 12 m diatas permukaan laut
- Faktor kecerahan langit
: 0,9
2.4 Kondisi Udara Luar dan Kondisi Perencanaan Dalam Ruangan

Spesifikasi Teknis

Temperatur udara luar


Berdasarkan

90 F DB / 80 F WB, pada 1%
Outdoor design yang dikeluarkan oleh
ASHRAE Handbook Fundamental 1993,
untuk seluruh kota-kota tertentu di Dunia

Temperatur (F) DB

Rel. Humidity %
RH

Kantor

24 2

55 10%

Ruang rapat

24 2

55 10%
Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

2.5

2.7

Lobby

24 2

55 10%

Kantor
Ruang rapat
Ruang sidang
Lobby

35
35
35
35

40
40
40
40

10
1.5
1.5
15

Kantor
Ruang rapat
Ruang kelas
Lobby

m2/orang
m2/orang
m2/orang
m2/orang

Kebutuhan Minimum Udara Segar (Fresh Air) (SNI 03-6572-2001)


Kantor
Ruang rapat
Ruang kelas
Lobby

20 cfm/orang
20 cfm/orang
20 cfm/orang
20 cfm/orang

Aktivitas Manusia
Kantor
Ruang rapat
Ruang kelas
Lobby

:
:
:
:

duduk, menulis, membaca


berdiri, duduk, menulis, bicara
berdiri, duduk, menulis, bicara
berdiri, bicara

sensible
245
245
245
245

latent
205
205
205
205

Pertukaran Udara Rata-rata per Jam


-

Spesifikasi Teknis

55 10%

(m2/orang)

2.9

24 2

Kepadatan Penghuni

2.8

Ruang kelas

Kriteria Kebisingan (NC)


-

2.6

ME/15

Toilet umum
: Min. 15 kali atau 2 cfm/sqft
Gudang
: Min. 6 kali
Pertukaran udara pada ruang M & E didasarkan pada jumlah panas yang
dikeluarkan equipment ke udara sekelilingnya, sehingga temperatur dalam
ruangan tidak lebih dari 40C.
Dapur
: Min. 30 kali atau tergantung pada ukuran hood
Pantry
: Min. 15 20 kali

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

2.10

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi perhitungan beban, untuk estimasi awal


ditentukan :
-

2.11

ME/16

U = overall transmission coefficient


Untuk dinding
Untuk kaca

: U-value 0,5 BTU / (hr.sqft.F)


: SC (shading coefficient) value 0,75
U-value 1,04 BTU / (hr.sqft.F)
Untuk lantai atap / roof (roof di isolasi) : U-value 0,12 BTU / (hr.sqft.F)
Coefficient transmisi partisi U = 0,35 BTU / (hr.sqft.F)
Beban untuk lampu 1 watt = 3,4 BTU/h + ballast 25% (fluorescent), dengan
anggapan beban lampu :
Bila memakai ceiling
: 80% ke ruang dan 20% ke ceiling plenum
(jika lampu recessed)
Bila tidak memakai ceiling
: 100% ke ruang

Cerobong Aliran Udara


Aliran udara (ducting) dirancang berdasarkan metode "equal friction".
Konstruksi
cerobong udara dirancang untuk kecepatan udara didalam duct adalah kecepatan
rendah, maximum 2200 fpm atau max. tekanan dalam duct 3 inch WG. Berdasarkan
kerugian tekanan sepanjang duct dipilih harga harga sebagai berikut :
a. Cerobong distribusi udara supply dari unit AC dengan kerugian tekanan 0,08 s/d
0,1 inch WG per 100 ft. panjang duct.
b. Cerobong distribusi udara supply ke terminal diffuser dengan kerugian tekanan
0,06 s/d 0,10 inch WG.
c. Cerobong udara balik (return) direncanakan dengan kerugian tekanan sebesar
0,08 s/d 0,1 inch WG per 100 ft.
d. Cerobong udara segar, exhaust hood, exhaust toilet direncakan dengan kerugian
tekanan 0,08 s/d 0,12 inch WG per 100 ft.

2.12

Diffuser dan Grille


Kecepatan aliran udara supply pada diffuser berdasarkan pada kecepatan di leher
(neck) sekitar 500 s/d 700 fpm tergantung dari jarak hembusan yang akan dicapai
(jarak antara diffuser) dan noise yang ditimbulkan untuk ruang.
Ukuran diffuser adalah ukuran neck diffuser. Kecepatan udara balik di return grille 350
450 fpm, fresh air intake/louvre sekitar 350 fpm.

2.13

Presurisasi Tangga Kebakaran


Presurisasi tangga kebakaran dilakukan dengan bantuan fan. Udara dihembuskan
melalui shaft dan supply air register kedalam tangga. Tekanan dalam tangga dijaga
agar tidak melebihi 0,2 WG, melalui suatu pengukuran perbedaan tekanan antara di
dalam tangga dan di sekitar tangga (lobby lantai dasar) dimana suatu pressure
differential controller akan mengontrol putaran fan (fan variable speed).

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/17

Pressure fan mendapat sumber daya listrik emergency, kabel listrik menggunakan
kabel tahan api. Kontrol dihubungkan ke MCPFA (Main Control Panel Fire Alarm) yang
akan secara otomatis menghidupkan fan saat terjadi kebakaran.
3.3

URAIAN SINGKAT SISTEM


3.1

Uraian Singkat Sistem Tata Udara


a. Sistem Tata Udara
Sistem yang dipakai dalam gedung ini adalah sistem AC Cooled Split
diperuntukkan terpisah bagi setiap ruang kantor yg ada, sehingga pemakaian
listrik secara individual berdiri sendiri. Tiap lantai disediakan tempat/balkon untuk
outdoor unit.
b. Perhitungan Beban Pendingin
Dari hasil perhitungan perkiraan beban pendingin didapatkan beban pendingin
lantai per lantai sebagaimana terlampir.

3.2 Kontrol Temperatur


3.2.1 Untuk unit kantor : tiap unit AC harus dilengkapi wireless remote control untuk
setting temperatur dan kecepatan fan.
3.2.2 Untuk R. Publik seperti : Lobby. Tiap Unit AC harus dilengkapi wired remote
controller untuk setting temperatur dan kecepatan fan.
Sistem Distribusi Udara
Udara supply dari indoor unit didistribusikan melalui cerobong/saluran udara (ducting) dan
dihembuskan dengan diffuser ke seluruh ruangan. Sedangkan udara balik (return) direncanakan
masuk melalui return air grille di masing masing ruang dan naik ke ceiling, untuk selanjutnya
kembali ke indoor unit tanpa menggunakan ducting (ceiling plenum).
Dengan sistem return ceiling plenum, biaya instalasi lebih rendah, demikian juga dengan total
static pressure fan, yang berarti menghemat energi motor fan, disamping itu instalasi di atas
ceiling tidak penuh. Khusus untuk lantai paling atas, atap beton di isolasi dengan glass wool
density 48 kg/m3 tebal 50 mm, dilapisi aluminium foil DSFR (Double Sides Fire Retardant).
Adapun tipe diffuser yang digunakan adalah square diffuser ataupun slot diffuser sesuai
keinginan perencana Interior. Sesuai dengan peraturan bahwa, ducting dan grille yang
menembus dinding/pintu yang fire rating 2 jam keatas dilengkapi dengan fire damper.
3.3

Udara Luar (Fresh Air)


Fresh air untuk seluruh lantai yang dikondisikan, disupply secara individual. Fresh air
disupply ke setiap Indoor Unit melalui fresh air grille lengkap dengan volume damper
yang akan bercampur dengan return masuk ke Indoor Unit.

3.4

Sistem Ventilasi Mekanis


a. Ruang Toilet Umum
Udara ruang toilet dibuang (exhaust) secara individual melalui suatu fan yang
ditempatkan di masing masing core lantai dan selanjutnya dibuang ke udara luar.
b. Ruang M&E

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/18

Untuk ruang M&E diperlukan pertukaran udara secara mekanis agar menurunkan
akumulasi panas dari peralatan peralatan yang ada di dalam ruang tersebut,
sehingga temperatur didalam ruang M&E dapat dibatasi pada tingkat yang masih
bisa ditolerir maximum 40 C.
3.4

BAHAN DAN PERALATAN


4.1
Air Cooled Split
- Type indoor
4.2
4.3

4.4

4.5

Split duct, Split Wall

Fan
- Type

Axial adj. pitch, wall fan, ceiling fan

Pekerjaan Pipa
- Pipa refrigerant
- Drain condensate

:
:

Copper tube standard ASTM B280


PVC pipe class AW

Pekerjaan Ducting
- Lembaran metal

Standar

Lembaran plat baja lapis seng (BJLS) kualitas


lockforming, bending test 0
SMACNA

Pekerjaan Isolasi
- Ducting

Pipa

Glasswool density 24 kg/m3 k value 0,26 Btuh/f sqft


with alluminium foil vapour barrier DSFR.
Closed cell, elastomeric nitrile rubber, density 80
kg/m3

Pasal 4
PEKERJAAN PLUMBING
4.1.

PERATURAN UMUM
1.1. Peraturan dan Acuan
Plumbing
a.
Pedoman Plambing Indonesia, 1979
b.
National Plumbing Code th. 2003.
c.
Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing (Soufyan & Morimura)
d.
International Plumbing Code 1995.
e.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 05/MEN/1982.
f.
Peraturan Daerah Setempat.
g.
Accor Technical Performance Requirements.
h.
Standard Nasional Indonesia antara lain :
1. No. SNI 03-2453-1991
Sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan, tata cara perencanaan
teknik.
2. No. SNI 03-2459-1991
Sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan, spesifikasi teknis.
3. No. SNI 03-6373-2000
Tata cara pemilihan dan pemasangan vent pada sistem plambing.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/19

4. No. SNI 03-6469-2000


Tata cara pembangunan sumur produksi
5. No. SNI 03-6422-2000
Spesifikasi konstruksi sumur bor produksi air tanah untuk kapasitas 150 LPM
s/d 300 LPM.
6. No. SNI 06-0162-1987
Pipa PVC untuk saluran air buangan didalam dan diluar bangunan.
Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh :
a. Perusahaan yang memiliki surat ijin dari instansi yang berwenang dan telah biasa
mengerjakannya.
b. Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk pekerjaan ini adalah sistem instalasi listrik
secara lengkap sehingga instalasi ini dapat berjalan dengan baik dan aman.
Pemadam Kebakaran
a. Kepmeneg PU No. 10/KPTS/2000 tentang persyaratan teknis pengamanan
kebakaran pada bangunan gedung.
b. Kepmeneg PU No. 11/KPTS/2000 tentang manajemen penaggulangan kebakaran
di perkotaan.
c. SNI 03.1745-2000 : Tata cara perencanaan sistem pipa tegak dan slang untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
d. SNI 03-3989-2000 : Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem sprinkler
otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
e. SNI 03-6570-2001 : Instalasi pompa yang dipasang tetap untuk proteksi kebakaran.
f. Peraturan Daerah Setempat.
g. National Fire Protection Associates (NFPA).
h. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. per. 05/MEN/1982.
i. Accor Technical Performance Requirements.
Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh :
a. Perusahaan yang memiliki surat ijin pemasangan instalasi dari instansi yang
berwenang dan telah biasa mengerjakannya.
b. Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk pekerjaan ini adalah sistem instalasi listrik
secara lengkap sehingga instalasi ini dapat berfungsi dengan baik dan aman.
4.2.

Koordinasi
1. Kontraktor instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Kontraktor instalasi
lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan
instalasi yang lain.
3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua
akibatnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

4.3.

Pelaksanaan Pemasangan
1. Sebelum peralatan dipasang Kontraktor harus mengajukan Approval material yang
harus disetujui oleh Direksi.
Material yang terpasang adalah yang sudah disetujui dalam lembar Approval Material.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

2.

3.

4.

ME/20

Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Kontraktor harus


menyerahkan gambar kerja dan detailnya dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui oleh
Direksi.
Yang dimaksud gambar kerja disini adalah gambar yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan, lengkap dengan dimensi peralatan, jarak peralatan satu dengan lainnya,
jarak terhadap dinding, jarak pipa terhadap lantai, dinding dan peralatan, dimensi
accessories yang dipakai. Direksi berhak menolak gambar kerja yang tidak mengikuti
ketentuan tersebut diatas
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas
peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan, Kontraktor
harus segera menghubungi Direksi. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas
peralatan yang salah akan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Beberapa peralatan tertentu (antara lain seperti Fan dll.) ada asumsi yang diambil
Konsultan Perencana dalam menentukan performancenya.
Asumsi-asumsi ini harus diganti oleh Kontraktor sesuai aktual dari peralatan yang
dipilih maupun kondisi lapangan yang tidak memungkinkan. Untuk itu Kontraktor wajib
menghitung kembali performance dari peralatan tersebut dan memintakan persetujuan
Direksi sebelum dilakukan pemesanan

4.4.

Testing dan Commissioning


1. Kontraktor instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang
dianggap perlu untuk mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi
dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta.
2. Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk mengadakan testing
tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor.

4.5.

Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan


1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama 1 (satu) tahun terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama 1 (satu) tahun terhitung sejak
saat penyerahan pertama
3. Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor instalasi ini diwajibkan mengatasi segala
kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.
4. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan
masih merupakan tanggungjawab Kontraktor sepenuhnya.
5. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Kontraktor instalasi ini tidak melaksanakan
teguran dari Direksi atas perbaikan / penggantian / penyetelan yang diperlukan, maka
Direksi berhak menyerahkan perbaikan / penggantian / penyetelan tersebut kepada
pihak lain atas biaya Kontraktor instalasi ini.
6. Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor instalasi ini harus melatih Petugas-petugas
yang ditunjuk oleh Direksi sehingga dapat mengenali sistim instalasi dan dapat
melaksanakan pemeliharaannya
7. Serah terima Pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada bukti
pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditandatangani bersama oleh Kontraktor
dan Direksi serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Instansi Keselamatan Kerja &
Garansi-garansi.
8. Kontraktor harus menyerahkan dokimen-dokumen lengkap pada saat serah terima
pekerjaan pertama berupa :

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

9.

ME/21

a. as built drawing (gambar instalasi terpasang)


b. brosur-brosur peralatan dan kontrol yang berisi antara lain :
- brosur teknis (performance, curva)
- maintenance manual
- operational manual
- elektrikal wiring ./ kontrol
c. nama-nama Suplier peralatan dan kontrol yang terlibat dalam proyek ini lengkap
dengan alamat dan nomor telepon.
d. data test report
e. sertifikat jaminan dan instalasi
f. spare parts dan tools
Semua point a s/d f harus dibundel dalam satu bundel dan diserahkan sebanyak 3
(tiga) set .
Serah terima Kedua setelah masa pemeliharaan instalasi ini dapat dilaksanakan
setelah :
a. Berita Acara serah terima Kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam
keadaan baik, ditandatangani bersama Kontraktor dan Direksi.
b.Kontraktor telah menyerahkan semua Surat Ijin Pemakaian dari Instansi
Pemerintah yang berwenang, misalnya Instansi Keselamatan Kerja, hingga
instalasi yang telah terpasang dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan instansi
yang bersangkutan.

4.6.

Penanggung Jawab Pelaksanaan


1. Kontraktor instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan
yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada di lapangan, yang
bertindak sebagai wakil dari Kontraktor dan mempunyai
kemampuan untuk
memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung jawab penuh dalam
menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Direksi.
2. Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada saat
diperlukan/dikehendaki oleh pihak Direksi.

4.7.

Penambahan/ Pengurangan/ Perubahan Instalasi


1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak Direksi.
2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada
kepada pihak Direksi dalam rangkap 3 (tiga).
3. Perubahan material, dan lain-lainnya harus diajukan oleh Kontraktor kepada Pemberi
Tugas secara tertulis dan pekerjaan tambah / kurang / perubahan yang ada harus
disetujui oleh Direksi secara tertulis.

4.8.

Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran


1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam
pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikannya pada kondisi semula, menjadi
lingkup pekerjaan instalasi ini.
2. Pembobokan/pengelasan/pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada
persetujuan dari pihak Direksi secara tertulis.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/22

4.9.

Persetujuan Material, Peralatan & Dokumen yang Diserahkan


1. Umum
Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima SPK, dan sebelum memulai
pekerjaan instalasi peralatan ataupun material, Kontraktor harus menyerahkan shop
drawing, daftar peralatan dan bahan yang akan digunakan pada Proyek ini
untuk disetujui oleh Direksi.
Direksi tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang akan dipakai dan semua
biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan contoh/dokumen ini.
2. Shop Drawings
Kontraktor harus mengajukan gambar kerja berikut detail dan potongan yang
diperlukan untuk diperiksa dan disetujui.
Dengan mengajukan gambar-gambar kerja ini berarti Kontraktor sudah mempelajari
keadaan setempat lapangan, gambar-gambar Struktur, Arsitek maupun gambargambar instalasi lainnya .
3. Daftar Peralatan dan Bahan
Suatu daftar yang lengkap untuk peralatan dan bahan yang akan digunakan pada
Proyek ini harus diserahkan untuk mendapat persetujuan Direksi dengan dilampiri
brosur-brosur yang lengkap dengan data-data teknis, performance dari peralatan.
Daftar peralatan dan bahan yang diajukan harus memenuhi sesuai dengan
spesifikasi.
4. Seleksi Data
Untuk persetujuan bahan dan peralatan, Kontraktor harus melengkapi dengan
seleksi data dan menyerahkan dalam rangkap 3 (tiga). Kontraktor harus
menunjukkan dalam brosur unit yang dipilih dengan memberikan tanda. Data-data
tersebut meliputi :
Manufacturer Data
Meliputi brosur-brosur, spesifikasi dan informasi-informasi yang tercetak jelas
cukup detail sehubungan dengan pemenuhan spesifikasi.
Performance Data
Data-data kemampuan dari unit yang terbaca dari suatu tabel atau curva yang
meliputi informasi yang diperlukan dalam menyeleksi peralatan-peralatan lain
yang ada kaitannya dengan unit tersebut.
Quality Asurance
Suatu pembuktian dari Pabrik atau Supplier setempat terhadap kualitas dari unit
berupa produk dari unit ini sudah diproduksi beberapa tahun, telah terpasang di
beberapa lokasi, dan telah beroperasi dalam jangka waktu tertentu dengan baik.

4.10.

Peralatan & Bahan


1. Umum
Semua peralatan dari bahan maupun komponennya harus baru dan sesuai dengan
brosur yang dipublikasikan dan sesuai dengan spesifikasi sebagai yang diuraikan
maupun pada gambar-gambar rencana dan merupakan produk yang masih beredar
dan diproduksi secara teratur.
2. Peralatan dan Bahan Sejenis.
Untuk peralatan dan bahan sejenis yang fungsi penggunaannya sama harus
diproduksi pabrik (merek), sehingga memberikan kemungkinan saling dapat
dipertukarkan.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

3.

ME/23

Penggantian Peralatan dan Bahan.


Semua peralatan dan bahan yang diajukan dalam tender harus sudah memenuhi
spesifikasi walaupun dalam pengajuan saat tender kemungkinan ada peralatan dan
bahan belum memenuhi spesifikasi, tetapi tetap harus dipenuhi sesuai spesifikasi
bila sudah ditunjuk sebagai Kontraktor Pelaksana Pekerjaan.

Untuk peralatan dan bahan yang sudah memenuhi spesifikasi, karena sesuatu hal
yang tidak bisa dihindari terpaksa harus diganti, maka sebagai penggantinya harus dari
jenis setaraf atau lebih baik (equal or better) yang disetujui.
Bila pihak Direksi membuktikan bahwa penggantinya itu betul setaraf atau lebih baik, maka
biaya yang menyangkut pembuktian tersebut harus ditanggung oleh Kontraktor.
4.11.

Pemeriksaan Rutin dan Khusus


1. Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Kontraktor instalasi secara periodik dan
tidak kurang dari tiap 2 (dua) minggu.
2. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Kontraktor instalasi ini, apabila ada
permintaan dari pihak Direksi atau bila ada gangguan dalam instalasi ini.
3. Teknisi pelaksana pekerjaan ini harus sudah tiba di lapangan dalam waktu 1 x 24 jam
sejak waktu dipanggil. Bila tidak, maka perbaikan dapat diberikan kepada orang lain
dengan beban biaya ditanggung oleh Kontraktor yang bersangkutan.

4.12. Spesifikasi Bahan Perpipaan


1

Daftar spesifikasi bahan dan penggunaan


Spesifikasi

Penggunaan

PVC 1

Perpipaan dengan, tekanan standard 6 bar

PVC 2

Perpipaan air limbah sanitary

CIP

Perpipaan air hujan

Perpipaan Vent

Pipa utama Horizontal air limbah

Perpipaan air limbah dapur

PP-R

Perpipaan air bersih, tekanan standard 10 & 20 bar

G 10

Perpipaan bahan bakar solar, tekanan standard 10 bar

B 20

Perpipaan hydrant - indoor

Perpipaan sprinkler - indoor

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/24

Spesifikasi bahan perpipaan PVC 1


Tekanan Standar

6 bar

Tekanan kerja
Tekanan uji

Penggunaan :
Tidak Ada

9 bar statis

Uraian

Keterangan

Pipa
1 - 4

PVC pipe class 6 Bar Socket joint

Fitting

1 - 4

PVC injection moulded sanitary fitting solvent cement joint type

Junction

- Long radius joint type

Bend

- Long radius joint type

Solvent cement

- Harus sesuai rekomendasi pabrik pipa.

Spesifikasi bahan perpipaan PVC 2


Tekanan Standar

10 bar

Penggunaan :

Tekanan kerja

0 bar1

- Air Limbah, Air hujan, Air Limbah Dapur


- Air Limbah dipompakan

Tekanan uji Test Glontor/Genang.


Uraian
Pipa
3
Fitting
3

- Venting
Keterangan

- PVC klas 10 bar / AW socket glue joint


- Injection moulded PVC for water supply class 10 bar / AW

Spesifikasi bahan perpipaan PP-R


Tekanan Standar 10 bar min.

Penggunaan :

Tekanan kerja

10 bar min.

- Perpipaan air dingin

Tekanan uji

15 bar min.

- Toilet Umum

Uraian
Pipa
15 - 40

Spesifikasi Teknis

Keterangan
- Polypropelene Random (PP-R) 100.Standar 7,4
Three layer fibre pipe
Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/25

Thermal conductivity 0,24 W/mK, density 905 kg/m 3


Fitting
15 - 40
Valve
Joint
- Pipe
- Equipment

- Bronze valve class 10 bar BSPT


Electrofusion
Screw End

Spesifikasi bahan perpipaan G 10


Tekanan Standar

10 bar

Penggunaan :

Tekanan kerja

10 bar

Perpipaan bahan bakar solar

Tekanan uji

15 bar

Uraian
Pipa
- 4
Fitting
- 4
Valve
- 2

- Polypropelene Random (PP-R) klas 25 bar

Keterangan
- ERW BS 1387 class medium galvanized steel BSPT ends
- Malleable iron galvanized class 10 bar BSPT
- Bronze / Brass class 10 bar BSPT, Screw End

Spesifikasi bahan perpipaan B 20


Tekanan Standar

20 bar

Penggunaan :

Tekanan kerja

20 bar

- hidran

Tekanan uji

30 bar

- sprinkler

Uraian
Pipa
1/2 - 2
2 - 8
Fitting
- 2
2 - 8
Valve
1/2 - 2
2 - 8

Spesifikasi Teknis

Keterangan
- ERW ASTM A 120 Sch. 40 black steel BSPT
- ERW ASTM A 120 Sch. 40 black steel plain ends
- Malleable iron class 20 bar BSPT black.
- Mekanikal joint
- Bronze class 20 bar BSPT
- Malleable iron class 20 bar flanged

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

7.

ME/26

Spesifikasi bahan perpipaan CIP


Tekanan Standar

10 bar

Penggunaan :

Tekanan kerja

10 bar

- Air Limbah dapur.

Tekanan uji

15 bar

- Pipa utama horizontal air limbah

Uraian
Pipa
1 - 4
Fitting
1 - 4
Joint

Keterangan

- Hub and Spigot Coated Cast Iron


- Hub and Spigot Coated Cast Iron Sanitary type fitting
- Dipakai dengan tali Goni dan Timah

4.13. Persyaratan Pemasangan


1

Umum
a.

Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan,
kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya penyilangan.

b.

Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 75
mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.

c.

Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum
dipasang, membersihkan semua kotoran benda-benda tajam / runcing serta
penghalang lainnya.

d.

Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan,


antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan
fungsi sistem dan yang diperlihatkan pada gambar.

e.

Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan harus dilengkapi dengan
union atau flange.

f.

Sambungan lengkung, reducer dan sambungan-sambungan cabang pada pekerjaan


perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.

g.

Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut,
kecuali seperti diperlihatkan pada gambar.
i.

Dibagian dalam bangunan


Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : %

ii. Dibagian luar bangunan


Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : %

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/27

h.

Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun kearah titik buangan.
Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisian maupun
pengurasan.

i.

Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan
dan penggantian.

j.

Pegangan katup (valve handle) tidak boleh menukik.


Sambungan-sambungan fleksibel harus dipasang sedemikian rupa dan angkur pipa
secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau alat-alat
yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja kearah memanjang.

k.

Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah pompa
dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian penyempitan. Katup-katup dan
fittings pada pemipaan demikian harus ukuran jalur penuh.
l.Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus disediakan
dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok kolom atau langit-langit.
Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api, ruang-ruang kosong diantara sleeves
dan pipa-pipa harus dipakal dengan bahan rock-wool. Selama pemasangan, bila
terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan perpipaan yang tersisa
pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan caps atau plugs
untuk mencegah masuknya benda-benda lain.

m.

Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.

n.

Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.

Penggantung dan Penunjang Pipa


a.

Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel
dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau
perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam
tabel berikut ini :
-----------------------------------------------------------------------------------------------Jenis

Ukuran Pipa

Batas Maximum Ruang

Pipa

(mm)

Interval

Interval

mendatar (m)

Tegak (m)

-----------------------------------------------------------------------------------------------Sampai 20

1.8

-----------------------------------------------------------------------s/d 40

2.0

-----------------------------------------------------------------------Pipa Besi
Spesifikasi Teknis

50 s/d 80

3.0

4
Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

(Steel Pipe)

ME/28

-----------------------------------------------------------------------100 s/d 150 atau lebih

4.0

-----------------------------------------------------------------------200 atau lebih

5.0

-----------------------------------------------------------------------------------------------Pipa PVC, PP-R

50

0.6

0.9

80

0.9

1.2

100

1.2

1.5

150

1.8

2.1

-----------------------------------------------------------------------------------------------b.

c.

Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini :

Perubahan perubahan arah

Titik percabangan.

Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.

Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut :
Diameter Batang
-----------------------------------------------------------------------------------------------Ukuran Pipa

Batang

-----------------------------------------------------------------------------------------------Sampai

20 mm

6 mm

25 mm s/d 50 mm

10 mm

65 mm s/d 150 mm

12 mm

200 mm s/d 300 mm

16 mm

300 mm atau lebih besar

dihitung dengan faktor keamanan 5

Gantungan ganda

1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas

Penunjang pipa lebih

dihitung dengan faktor

dari 2

terhadap kekuatan puncak.

keamanan 5

------------------------------------------------------------------------------------------------

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

3.

ME/29

d.

Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.

e.

Semua gantungan dan penumpu harus di cat dengan cat dasar zinchromat sebelum
dipasang.

Cara Pemasangan pipa air limbah dalam tanah


a.

Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup.

b.

Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras/tajam.


c. Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian
dengan adukan semen.

d.

Urugan pasir setinggi dasar pipa dan dipadatkan.

e.

Pipa yang telah tersambung diletakkan diatas dasar pipa.

f.

Dibuat blok beton setiap interval 2 meter .


g. Pengurugan bertahap dengan pasir 10 cm, tanah halus, kemudian tanah kasar.

4.

Pemasangan Katup-katup
Katup - katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi dan untuk
bagian-bagian berikut ini :
a.

Sambungan masuk dan keluar peralatan.

b.

Sambungan ke saluran pembuangan pada titik- titik rendah.


i.

Diruang Mesin
Ukuran Pipa

Ukuran Katup

------------------------------------------------------------------Sampai 75 mm

20 mm

100 mm s/d 200 mm

40 mm

200 mm atau lebih besar

50 mm

------------------------------------------------------------------ii. Lain-lain, ukuran katup 20 mm


c.

Ventilasi udara otomatis

d.

Katup kontrol aliran keatas dan kebawah.


e. Katup pengurang tekanan (pressure reducing valves) untuk aliran keatas dan
kebawah.

f.

Spesifikasi Teknis

Katup by-pass.

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/30

Pemasangan Strainer
Strainer harus disediakan sesuai gambar, spesifikasi dan untuk alat-alat berikut ini

a.

Katup-katup pengontrol.

b.

Pipa hisap pompa.

Pemasangan katup-katup pelepasan tekanan


Katup-katup pelepasan tekanan harus disediakan ditempat-tempat yang mungkin timbul
kelebihan tekanan.

Pemasangan katup-katup Pengaman


Katup-katup pengaman harus disediakan di tempat-tempat yang dekat dengan sumber
tekanan.

Pemasangan Ven Udara Otomatis


Ven udara otomatis harus disediakan ditempat-tempat tertinggi dan kantong udara.

Pemasangan sambungan fleksibel


Sambungan fleksibel harus disediakan untuk menghilangkan getaran dari sumber getaran.

10

Pemasangan Pengukur Tekanan


Pengukur tekanan harus disediakan ditempatkan yang perlu untuk mengukur, antara lain:

11

12

a.

Titik tertinggi dan terjauh dari sumber tekanan.

b.

Katup-katup pengontrol.

c.

Setiap pompa

d.

Setiap bejana tekan

Sambungan Ulir
a.

Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku


untuk ukuran sampai dengan 40 mm.

b.

Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa
dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.

c.

Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat henep dan zinkwite dengan
campuran minyak.

d.

Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.

e.

Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.

f.

Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.

Sambungan Las
a.

Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.

b.

Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.

c.

Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

d.

Sebelum pekerjaan las dimulai Pemborong harus mengajukan kepada Direksi


contoh hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.

e.

Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah
mempunyai surat ijin tertulis dari Direksi.

f.

Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu.

g.
13

14

ME/31

Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik menurut
penilaian Direksi.

Sambungan lem
a.

Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem yang sesuai
dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.

b.

Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus dipergunakan alat
press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat pemotong
khusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.

c.

Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik
pipa.

Sambungan yang mudah dibuka


Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat saniter sbb :

Antara lavatory faucet dan supply valve

Pada waste fitting dan Siphon.

Pada sambungan ini kerapatan diperoleh oleh adanya paking dan bukan seal threat.
15

Sambungan Grooved Coupling


a.

Sistem sambungan grooved coupling hanya berlaku untuk pemadam kebakaran.

b.

Tekanan kerja min. 20 bar.

c.

Grooved coupling yang digunakan adalah tipe Rigid Coupling dengan standard UL
dan atau FM.

d.

Penyambungan antara pipa yang mempergunakan grooved coupling


untuk ukuran 4 (100 mm) sampai dengan 8 (200 mm).

16

Sleeves / Sparing
a.

Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa
menembus konstruksi beton.

b.

Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran diluar
pipa ataupun isolasi.

c.

Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja.
mempunyai kedap air harus digunakan sayap.

Spesifikasi Teknis

tersebut

Untuk yang

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

17

ME/32

d.

Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai


lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis "Flushing Sleeves".

e.

Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau
"Caulk".

Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan
disetiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara-cara / metodametoda yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.

4.14. Pengujian
1

Sistem Air Bersih


a.

Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan tekanan air
dibawah tekanan tidak kurang dari tekanan kerja ditambah 50% atau 10 kg/cm 2 dan
tidak kurang / turun lagi dalam jangka waktu 24 jam.

b.

Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus diuji kembali.

c.

Peralatan-peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas (diputus) dari
hubungan-hubungannya selama uji tekanan berlangsung.

Sistem Air Limbah


a.

Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan takanan air sebesar tekanan


ditambah 50% selama 24 jam.

kerja

b.

Pipa-pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 3 meter diatas titik
tertinggi selama 24 jam.

4.15. Pengecatan
1

Umum
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :
a.

Pipa servis.

b.

Support pipa dan peralatan konstruksi besi.

c.

Flenged.

d.

Peralatan yang belum dicat dari pabrik.

e.

Peralatan yang catnya harus diperbarui.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/33

Persyaratan Pengecatan
Pengecatan harus dilakukan seperti berikut :
------------------------------------------------------------------------------------------------------Lokasi Pengecatan
Pengecatan
------------------------------------------------------------------------------------------------------Pipa & peralatan dalam plafond

Zinchromate primer 2 lapis + arrow (marking)

Pipa & peralatan expose

Zinchromate primer
2 lapis dan cat akhir 2 lapis.

Pipa dalam tanah

2 lapis flincote + lapis karung goni

------------------------------------------------------------------------------------------------------4.15. Label Katup (Valve Tag)


1.

Tags untuk
pemeliharaan.

katup harus disediakan ditempat-tempat penting guna operasi dan

2.

Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus ditunjukkan ditags
katup.

3.

Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau kawat.

4.16. Kode Warna Pengecatan


----------------------------------------------------------------------------------Jenis Pipa
Warna
----------------------------------------------------------------------------------Pipa Air Bersih (Supply)

Biru (sesuai merk pipa)

Pipa Hydrant

Merah

Pipa Drain & Waste

Coklat

Pipa Hanger & Support

Galvanized / Chrome

Panah Pengarah Aliran

Putih

Bahan Bakar

Kuning

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/34

Pasal. 5
SISTEM AIR BERSIH
5.1. Lingkup Pekerjaan
Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
Tangki Air Bawah.
Tangki Air Atas.
Pompa Pemindah.
Perpipaan.
Perkabelan.
- Panel Listrik.
Peralatan Instrumen dan Kontrol.
Penyambungan ke semua peralatan penunjang.
Penyambungan ke semua peralatan pemakai.
5.2. Tangki Persediaan Air Bersih
1
Tangki air persediaan berfungsi untuk menyediakan air selama jangka waktu pemakaian
sebesar pemakaian air rata-rata sehari.
2
Tangki air harus dibuat dengan konstruksi higienis sbb :
- Membuat penyekat, sehingga terjadi aliran air.
- Menghilangkan sudut tajam.
- Membuat bak pengurasan pada dasar tangki.
- Mencegah air tanah masuk dalam tangki
- Membuat permukaan dinding licin dan bersih.
- Membuat manhole dengan konstruksi water tight.
- Membuat semua sleeve yang dipakai rapat air.
3
Tangki air harus dibuat menjadi dua bagian, untuk mempermudah pekerjaan break wash.
4
Suction Pit
Untuk memperkecil volume air mati setebal 750 mm pada pipa isap pompa, maka harus
dibuat suction pit sedalam 750 mm untuk setiap tangki air.
5
Tangki air bawah dibuat dari konstruksi beton sedang tanki air atas di buat dari fibreglass
reinforced plastic.
6

Tangki air harus mempunyai perlengkapan sbb :


- Manhole
- Tangga monyet
- Pipa ven penghubung maupun ven ke udara luar
- Pipa peluap
- Level indicator
- Sleeve untuk laluan pipa masuk, pipa hisap, pipa penguras, kabel dsb.

Air Pengisi Tangki


Apabila air didalam tangki telah mencapai batas yang telah ditentukan maka supply air
harus dapat berhenti secara otomatis begitu juga apabila air turun sampai batas yang telah
ditentukan, supply air harus dapat mengisinya kembali.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/35

5.3. Booster Pump


1
Booster pump harus mampu memasok kebutuhan air kepada pemakai setiap variasi laju
aliran pada setiap saat secara otomatis.
2
Setiap booster pump harus mempunyai paling sedikit 2 pompa dan paling banyak 4 pompa
sedangkan laju aliran masing-masing pompa dalam booster pump berdasarkan standard
pabrik perakit booster pump.
3
Peralatan kendali, untuk laju aliran sampai dengan 40 m 3/jam boleh mempergunakan
Pressure Control System sedangkan untuk laju aliran lebih besar dari 41 m 3/jam harus
mempergunakan Flow Monitor Control System.
4
Setiap booster pump antara lain terdiri dari peralatan sbb :
Centrifugal pump with motor.
Pressure tank membrane pre-charge type.
Inlet and outlet headers.
Inlet and outlet valves.
Check valves against water hammer.
Flexible joint
Power and control panel.
Flow regulators.
Pressure switch / flow monitor switch.
Pressure gauges.
Hydraulic connections.
Electrical connections.
Base frame.
5
Pengaturan pompa pada sistem Pressure Control
a. Pompa pertama start apabila tekanan air dijaringan turun sampai ambang batas L
pada pressure switch (PS 1).
b. Pompa kedua start apabila tekanan air di jaringan masih turun sampai ambang batas L
pada pressure switch (PS 2) dst.
c. Pompa pertama, kedua dst. Stop apabila tekanan air di jaringan pemakai naik sampai
ambang batas H di PS1, PS2 dst.
d. Pompa yang sedang On dapat tiba-tiba stop apabila muka air ditangki hisap turun
sampai batas LL, dan akan kembali normal apabila muka air naik sampai batas L.
6
Pengaturan pompa pada sistem Flow Monitor Control
a. Pompa pertama start apabila tekanan air di jaringan pemakai turun sampai ambang
batas L pada pressure switch (PS 1).
b. Pompa kedua start dan pompa pertama stop, apabila laju aliran di jaringan pemakai
naik sampai ambang batas H1 pada flow Monitor.
c. Pompa ketiga start, pompa kedua tetap On dan pompa pertama stop, apabila laju
aliran terus naik sampai ambang batas H2 pada flow Monitor.
d. Pompa ketiga On, pompa kedua On dan pompa pertama juga On apabila laju aliran
pemakai terus naik sampai ambang batas H3 pada flow Monitor.
e. Pompa ketiga dan kedua akan stop apabila laju aliran di jaringan pemakai turun
sampai ambang batas L3 & L2 pada flow Monitor.
f. Pompa pertama akan stop apabila laju aliran air dijaringan pemakai turun dibawah
ambang batas H1 pada flow Monitor dan tekanan air naik sampai ambang batas H
pada PS1.
Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/36

g. Semua pompa yang sedang On dapat dengan tiba-tiba stop dan alarm On apabila
muka air dalam tangki hisap turun sampai ambang batas LL sampai air diisi kembali
dan mencapai ambang batas L.
7
8

5.4.
1
2
3

5
6

Sistem pemasangan pompa harus dikopel oleh Pabrik pembuat / Sole Agent.
Spesifikasi Pompa sebagai berikut :
- Type
: Vertical Multi Stage direct coupled with electro motor.
- Shaft seal
: Mechanical
- Casing
: Cast Iron / Standard manufacture
- Speed
: 1450 rpm / 2900 rpm
- Base frame
: Cast Iron or steel
- Effisiensi
: Minimum 55 %
Pompa Transfer
Transfer pump dimaksud untuk memindahkan air dari tangki ke tangki lain.
Transfer pump set terdiri dari 2 pompa yang bekerja duty standby.
Transfer pump terdiri dari peralatan sebagai berikut :
2 pompa berikut motor.
Pipa hisap lengkap dengan isolating valve, Y strainer, flexible joint, suction pressure
gauge, foot valve (sesuai gambar).
Pipa tekan lengkap dengan isolating valve, non water hammer non return valve,
flexible joint pressure gauge dsb.
Panel pompa lengkap dengan perkabelan, level switch H-L, Level switch L-LL serta
manual switch di panel maupun remote.
Pengaturan Transfer Pump sebagi berikut :
Satu pompa bekerja dan yang lain sebagai cadangan. Pergantian pompa yang bekerja
dapat dilakukan dengan memutar Selector switch.
Apabila muka air ditangki atas turun ke batas L maka pompa akan On sampai muka
air naik ke batas H.
Pompa tidak bisa bekerja apabila muka air ditangki bawah berada diambang batas
LL dan akan bekerja lagi apabila air terisi kembali sampai batas L.
Sistem pemasangan pompa harus dikopal oleh Pabrik Pembuat / Sole Agent.
Spesifikasi Pompa sebagai berikut :
- Type
: Vertical Multi Stage direct coupled with electro motor.
- Shaft seal
: Mechanical
- Casing
: Cast Iron / Standard manufacture
- Speed
: 1450 rpm / 2900 rpm
- Base frame
: Cast Iron or steel

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/37

Pasal 6
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
6.1. Lingkup Pekerjaan
Uraian singkat lingkup pekerjaan sistem Pemadam Kebakaran antara lain adalah sebagai
berikut :
1.
Fire Water Tank / Storage Tank
2.
Valved connection to main water supply source
3.
Hydrant pump set
4. Hydrant boxes
5. Pillar hydrants
6. Sprinkler Control Valve Set
7. Sprinkler Heads
8.
Fire Brigade connections
9.
Pemadam Api Ringan
10. Piping
11. Pekerjaan elektrikal yang terkait seperti Panel Kontrol, pengabelan dan lain
sebagainya.
12. Pekerjaan Sipil yang terkait seperti pondasi, blok beton, pengecatan dan lain
sebagainya.
6.2. Fire Water Tank
1
Fire water tank berfungsi untuk menyediakan air dengan volume tertentu setiap saat.
2
Fire water tank harus dibuat minimum menjadi dua bagian untuk memungkinkan
pengurasan dan perbaikan.
3
Suction Well
Untuk memperkecil volume air mati setebal 750 mm pada pipa isap pompa, maka harus
dibuat suction pit sedalam 750 mm untuk setiap tangki.
4
Fire water tank dapat dibuat dari konstuksi beton oleh Kontraktor Sipil.
5
Fire water tank harus mempunyai perlengkapan sbb :
Manhole
Tangga monyet
Pipe ven penghubung maupun ven ke udara luar
Pipa peluap
Water level indicator
Sleeve untuk laluan pipa masuk, pipa isap, pipa penguras, kabel listrik.
6.3. Hydrant Pump Set Electrical Driven
1
Hydrant pump set harus mampu memasok kebutuhan air pemadam kebakaran sampai
batas maksimum kemampuan pompa pada setiap saat secara otomatis.
2
Hydrant pump set harus terdiri dari satu pompa utama dan satu pompa joki.
3
Unit pompa harus Centrifugal type dengan flanged connection dan komponen sebagai
berikut :
- Cast iron casing
- Bronze impeller
- Heavy duty steel shaft
- Mechanical seal
- Heavy duty grease lubricated
4
Motor Pompa
Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/38

- Motor pompa harus mendapat sumber daya dari PLN dan Genset otomatis.
- Sumber daya dari PLN harus diambil dari switch khusus sebelum Main Switch.
Hydrant Pump Set antara lain harus terdiri dari peralatan sbb :
- Jockey pump electric motor driven automatic On Off.
- Main pump electric motor driven automatic On manual Off.
- Inlet and outlet headers.
- Inlet and outlet valve.
- Check valve against water hammer.
- Inlet strainers.
- Power and control panels.
- Flow regulators
- Pressure switch
- Pressure gauges
- Hydraulic connections
- Electric connections
- Base frame
- Annunciating pump status :
# Jockey pump ON, indicating lamp ON
# Main pump ON, alarm horn & indicating lamp ON
# Water level drop, alarm horn & indicating lamp ON
# Water level too low, alarm horn, indicating lamp ON
Pengaturan Hydrant Pump Set adalah sbb :
- Apabila tekanan air dalam jaringan turun disebabkan adanya kebocoran, sampai
ambang batas yang telah ditentukan maka pompa joki akan start dan akan stop
otomatis diambang batas tekanan yang juga telah ditentukan.
- Apabila tekanan air dalam jaringan terus turun karena dibukanya satu atau lebih katup
hidran maka main pump start sampai stop secara manual oleh operator apabila uji
coba atau pemadaman telah selesai.
Unit Jockey Pump harus NFPA 20 Listed dengan Flanged Connection dan terdiri dari :
- Cast iron casing
- Bronze impeller
- Heavy duty grease lubricated bearings.
- Controller to NFPA 20
- Putaran 2850 rpm / 3 ph / 50 Hz
- Electro motor
- Kapasitas lihat gambar.
Unit Electric Fire Pump harus UL / FM Approved dengan type horizontal split case dengan
flanged connection dan terdiri dari :
- Cast iron casing
- Bronze impeller
- Heavy duty steel shaft
- Mechanical seal
- Heavy duty grease lubricated bearings.
- Controller to NFPA 20
- Putaran 2950 rpm/3 ph/50 Hz
- Electro motor
- Steel base plat
- Panel Kontrol

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/39

6.4. Engine Driven Fire Pump


1
Engine driven fire pump berfungsi untuk memasok kebutuhan air pemadam kebakaran
pada saat pompa listrik gagal atau diperlukan lebih banyak air untuk pemadaman.
2
Engine driven fire pump harus diuji coba minimal sekali seminggu selama
1 (satu)
jam.
3
Engine driven fire pump harus UL / FM Approved merupakan satu paket yang dirancang
khusus untuk keperluan pemadam kebakaran yang antara lain terdiri dari :
- Horizontal split case pump
- Diesel engine
- Starting device with motor starter
- Battery starter and outside battery charger
- Fuel oil tank
- Hydraulic connections
- Electric connections
- Instrumentations
- Controller to NFPA-20
- Putaran 3000 rpm
- Panel Kontrol
6.5. Wet Sprinkler Control Valve Set
1
Control Valve Set harus dipasang seperti tertera dalam gambar perencanaan.
2
Control Valve Set harus mampu memberikan signal listrik kepada Control Alarm System
apabila terjadi aliran air sebesar satu kepala Sprinkler.
3
Control Valve Set antara lain harus terdiri dari peralatan yang berfungsi sbb :
- Stop Valve Lockable.
- Flow Switch, Calibrated.
- Test Valve Lockable.
- Drain Valve Lockable.
- Sight Glass Flow Indicator.
6.6. Hydrant Boxes
1
Indoor Hydrant Box (class III NFPA) harus terdiri dari peralatan sbb :
- Steel box recessed type, ukuran 800 mm(L), 1300 mm(T) & 300 mm(D) dicat duco
warna merah dengan tulisan warna putih HIDRAN pada tutup yang dapat dibuka 180
dan dilengkapi stopper.
Box harus dilengkapi Alarm Push Button, Alarm Lamp dan Alarm Bell.
- Hose rack untuk slang 40 mm, chromium plated bronze dengan jumlah gigi
disesuaikan dengan lebar box.
- Hydrant valve dia 40 mm dan 65 mm sambungan dan bentuk valve disesuaikan
dengan posisi pipa.
- JET Firehose A-one type size 40 mm x 30 meter termasuk couplings.
- Hydrant nozzle variable spray type size 40 mm
2

Outdoor Hydrant Box (class I NFPA) harus terdiri dari peralatan sbb :
- Fibre box outdoor type, ukuran 750 mm(L), 1500 mm(T) & 270 mm(D) dicat duco
warna merah dengan tulisan warna putih HIDRAN pada tutup yang dapat dibuka 180
dan dilengkapi stopper.

Spesifikasi Teknis

Mekanikal dan Elektrikal

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

ME/40

Hose rack untuk slang 65 mm, bronze dengan jumlah gigi disesuaikan dengan lebar
box.
- Hydrant valve, plated 65 mm sambungan dan bentuk valve disesuaikan dengan posisi
pipa.
- JET Firehouse A-one type size 65 mm x 30 meter termasuk couplings.
- Hydrant nozzle variable spray type size 65 mm.
6.7. Pillar Hydrant
Pillar hydrant yang dipergunakan disini adalah jenis short type two way dengan main valve
dan branch valves ukuran 100 x 65 x 65 mm.
Jenis coupling harus disesuaikan dengan model yang dipergunakan oleh Mobil Dinas
Kebakaran Kota terkait.
6.8. Fire Brigade Connection
1
2

Pillar hydrant jenis short type two way dengan main valve dan branch valves ukuran 100 x
65 x 65 mm.
Siamese connection dibuat dari bronze lengkap dengan built-in check valve dan outlet
coupling yang sesuai dengan standard yang dipergunakan oleh Dinas Pemadam Kota.

6.9. Pemadam Api Ringan (PAR/PFE)


1
PAR disediakan sebagai sarana pemadam awal yang dapat dilakukan oleh setiap
penghuni bangunan.
2
Untuk daerah umum dalam bangunan disediakan 1 bh PAR jenis bubuk kering kapasitas
minimal 2 kg setiap luas 100 m2.
3
Untuk ruangan mesin disediakan 1 bh PAR jenis BCF 1211 kapasitas 5 kg untuk setiap
luas 100 m2.
4
Perletakan alat ini dan kapasitasnya lihat pada gambar perencanaan.
6.10.0
Sprinkler Head
Sprinkler head yang dipergunakan disini NFPA listed dari jenis glass bulb, dibuat dari chromium
plated brass yang dilengkapi dengan flushing flange, kecuali daerah gudang dan parkir boleh
mempergunakan bronze finish.
Tingkat suhu kepada Sprinkler :
No
Tingkat Suhu
Warna Casing dalam
Peruntukan
Jenis Glass Bulb 1
Gelas
C

Spesifikasi Teknis

68

Merah

- Ruang Kantor
- Ruang Utility
- Basement / Parkir

79

Kuning

Kitchen / Pantry

Mekanikal dan Elektrikal

Anda mungkin juga menyukai