ULANG/PEMBANGUNAN PRASARANA
PENDUKUNG DAN INSTALASI GEDUNG
PARKIR KEMENTERIAN KESEHATAN RI
LINGKUP PEKERJAAN
SPESIFIKASI TEKNIS
LINGKUP PEKERJAAN
1.0
UMUM
Lingkup pekerjaan dalam proyek ini harus dibaca sebagai satu kesatuan dengan gambar,
spesifikasi teknis, dan BoQ (bill of quantity). Dokumen kontrak harus dibaca secara
keseluruhan. Pekerjaan yang disebutkan dalam kontrak harus diaplikasikan secara
menyeluruh. Ketidak sesuaian antara bagian-bagian kontrak harus diselesaikan dengan
mengacu pada preseden yang ditetapkan dalam kontrak.
Kontrak pekerjaan ini adalah pekerjaan konstruksi baru, oleh karena itu, prinsip-prinsip
umum yang harus diterapkan adalah sbb:
1)
Kontraktor harus benar-benar mengenal kondisi eksisting, tidak hanya
berdasarkan gambar yang telah tersedia, akan tetapi harus mengecek sendiri
selama kunjungan lapangan atau kegiatan survei lainnya yang diperlukan.
Informasi kondisi eksisting yang ada dianggap telah lengkap dan mencukupi pada
saat ini, dan apabila dirasakan kurang maka kontraktor bertanggungjawab atas
kelengkapan dan keakuratan informasi.
2)
Kontraktor bertanggung jawab untuk memperbaiki semua kondisi servis dan
pekerjaan sipil eksisting yang mungkin akan terganggu oleh pelaksanaan yang
ditetapkan di dalam kontrak.
3)
Hindari, atau paling tidak kurangi segala bentuk gangguan dan interupsi yang
disebabkan oleh pekerjaan konstruksi ini, pada aktivitas sekitar di luar area proyek.
Bila kontraktor merasa bahwa beberapa bagian pekerjaan mungkin dapat
membuat gangguan atau interupsi, maka kontraktor harus secepatnya
memberitahukan pada Pemberi Tugas (selanjutnya disebut Owner), melalui
Engineer, sebelum memulai lingkup pekerjaan tersebut. Kontraktor disyaratkan
untuk mengajukan periode interferensi/gangguan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan sebagai bagian dari proposal untuk disetujui oleh Owner
melalui Engineer.
Bila kontraktor menemukan perbedaan atau ketidakpastian dalam dokumen
kontrak,maka hal ini secepatnya diberitahukan kepada Owner melalui Engineer.
Engineer akan memberikan petunjuk tertulis ke kontraktor, yang akan menjadi
bagian kontrak. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai
petunjuk Engineer.
Sebagai Kontraktor Umum, kontraktor harus pula mengikuti lingkup standar
sebagai berikut untuk disetujui oleh Engineer :
1. Kontraktor harus menyediakan gambar detail pelaksanaan sebelum
pelaksanaan pekerjaan, dan perlu disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang
berhubungan. Gambar detail pelaksanaan harus disetujui oleh Engineer.
2. Gambar yang sesuai dengan yang terbangun (as-built drawing) harus
diserahkan oleh kontraktor secara bertahap sesuai dengan hasil pelaksanaan
pekerjaan di lapangan dan tidak menunggu atau menunda sampai dengan
akhir proyek. Gambar-gambar ini harus diserahkan kepada Engineer dan
merupakan syarat agar pekerjaan dapat diterima.
3. Semua data pendukung harus disusun terpisah untuk menampung segala
perubahan desain selama periode konstruksi, seperti yang disyaratkan oleh
Engineer.
Kontraktor harus menyediakan petunjuk Operasi dan Perawatan (Operation &
Maintenance Manuals) untuk segala aspek pekerjaan. Petunjuk Operasi dan
Perawatan termasuk gambar-gambar pekerjaan dalam format AutoCad
Hal 1
LINGKUP PEKERJAAN
(*.dwg), yang harus sama dengan format hardcopy-nya. Petunjuk Operasi dan
Perawatan harus disusun sistematik dengan disetujui oleh Engineer, dengan
format sbb:
Detail alamat kontak kontraktor, termasuk detail akses darurat.
Detail Proyek Umum
Petunjuk Operasi
Detail teknis pendukung
Detail perawatan preventif
Daftar peralatan cadangan/spare parts
Gambar sesuai yang terbangun (as built drawing)
Soft Copy untuk As-built Drawings (format *.dwg)
Soft Copy untuk Petunjuk Operasi dan Perawatan (format *.doc)
4. Kontraktor juga harus menyiapkan sendiri akomodasi kantor di lapangan, dan
juga untuk perwakilan Owner dan Engineer.
2.0
Pembuatan Gambar Detail Desain termasuk dalam Dokumen Tender ini. Gambar-gambar
terdiri dari, Gambar-gambar Detail, Denah, Tampak dan Potongan bangunan, Potongan
dinding,Skedul finishing ruangan, detail struktural, Skedul Mekanikal/Elektrikal, dsb.
4.0
JENIS PEKERJAAN
4.1
PEKERJAAN SITE/EKSTERNAL
Pekerjaan Site /Eksternal terdiri dari:
1. Pekerjaan tanah untuk bangunan dan area parkir
2. Pekerjaan pembuangan air tanah
3. Drainase dan penggalian air tanah
4. Pekerjaan dindingan dengan membrane EPDM
5. Berbagai macam pekerjaan lain yang diperlukan sesuai dengan dokumen gambar
yang telah diberikan
Hal 2
LINGKUP PEKERJAAN
4.2
PEKERJAAN BANGUNAN
Pekerjaan struktural dan sipil untuk Pembetonan Ulang/Pembangunan Prasarana
Pendukung dan Instalasi Gedung Parkir Jakarta dengan total luas kotor 800 meter
persegi dengan struktur dinding shear wall dan precast.
4.3
PEKERJAAN UTILITAS
Pekerjaan utilitas termasuk struktur pendukungnya terdiri dari :
1. Sistem penyediaan air bersih
2. Sistem penyediaan listrik kerja.
3. Sanitair dan sistem pembuangan air tanah.
4.4
PEKERJAAN PENDUKUNG
Merupakan pekerjaan untuk fasilitas pendukung antara lain drainase, rumah pompa, dsb.
5.0
Selain yang telah ditentukan dalam Dokumen Tender, sebagai bagian lingkup
pekerjaannya, kontraktor harus menyediakan, memasang, merawat dengan benar dan
memindahkan semua fasilitas konstruksi dan utilitas sementara, yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Antara lain seperti yang termasuk pada daftar di bawah ini.
Jenis fasilitas, tanggal pemasangan dan pembongkaran, serta lokasi pada site harus
sesuai dengan hasil evaluasi dan mendapat persetujuan Engineer, dan semua biaya dan
pengeluaran menjadi tanggung jawab Kontraktor. Yang termasuk ke dalam pekerjaan
fasilitas dan utilitas sementara antara lain adalah:
1. Gudang, merupakan tempat penyimpanan yang cukup terlindungi, untuk
penyimpanan material, peralatan dan perlengkapan yang dapat rusak karena
pengaruh cuaca.
2. Semua fasilitas sanitair sementara, termasuk servis janitorial, gudang dan
pembuangan air kotor harus dijaga pada kondisi sanitair yang baik dan memenuhi
standar kesehatan atau peraturan yang berlaku. Apabila fasilitas sanitair eksisting
telah tersedia pada site, Kontraktor dapat menggunakannya, selama masih memadai.
3. Konstruksi system daya listrik.
4. Perlengkapan dan fasilitas komunikasi.
5. Pemeliharaan gudang Kontraktor, area pekerjaan dan jalan pada area pekerjaan.
6. Peralatan, perancah, dan semua perlengkapan untuk proses pendirian.
7. Semua perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk penggunaan, pengangkatan,
penurunan muatan dan penerimaan persediaan material, peralatan dan perlengkapan
Kontraktor.
8. Penerangan sementara.
9. Semua pengeluaran atau konsumsi barang-barang konstruksi dan supplier.
10. Semua alat pengaman yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan
perlindungan area kerja, termasuk perlengkapan pemadam kebakaran.
11. Pagar sementara untuk mengamankan area, material pekerjaan dan tempat
penyimpanan perlengkapan.
12. Panel listrik dan jaringan perkabelan. Semua pekerjaan penyambungan dan
pemutusan dari sumber catuan daya harus dilakukan oleh kontraktor.
13. Fasilitas pompa dan pemipaan untuk penyaluran air dari saluran drainase eksisting.
14. Fasilitas dan pelayanan P3K.
15. Truk, container dan servis untuk penggerekan, pemindahan dan pembuangan
sampah-sampah sisa konstruksi.
Hal 3
LINGKUP PEKERJAAN
6.0
Kontraktor harus menyerahkan jadwal dan laporan yang telah ditetapkan di bawah ini,
(dapat dengan tambahan) jadwal dan laporan tersebut diminta oleh Engineer mengacu
pada pasal Penjadwalan, Laporan dan Koordinasi yang ditetapkan dalam dokumen
kontrak.
1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2).
Laporan
Jadwal mendetil dalam bentuk diagram batang dengan kurva-S, Volume
Pekerjaan dan daftar kegiatan menggunakan format Manajemen Proyek/
penjadwalan yang biasa digunakan dalam industri konstruksi, harus diserahkan
dalam 14 hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Jadwal detil harus
menunjukkan secara rinci dan secara berurutan semua kegiatan, deskripsinya,
dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan serta bagian-bagian
lainnya yang dapat dipisahkan.
Daftar kegiatan dalam jadwal harus menunjukkan informasi sbb:
a.
Identifikasi dengan nomor kode dan deskripsi
b.
Volume pekerjaan
c.
Waktu yang diperlukan
d.
Tanggal mulai dan tanggal selesai tercepat.
e.
Tanggal mulai dan tanggal selesai paling lambat.
Jadwal detail operasi setiap hari yang menunjukkan rencana penggunaan tenaga
kerja untuk kegiatan utama harus diserahkan setiap minggunya.
Perlengkapan konstruksi utama yang berhubungan dengan penjadwalan
pekerjaan harus diperbaharui dan diserahkan berdasarkan jadwal mingguan.
Laporan tenaga kerja harian dan perlengkapan harus dikeluarkan dan diserahkan
pada Engineer.
Semua laporan status bulanan, seperti material, perlengkapan dan pekerjaan
yang disub-kontraktorkan harus diserahkan pada Engineer.
Daftar kemajuan pekerjaan, yang mengidentifikasikan semua pekerjaan yang
telah dicapai, harus diserahkan setelah penyelesaian pekerjaan mencapai 80%
dari pekerjaan yang ditentukan dalam kontrak. Laporan ini harus terus
diperbaharui dan diserahkan mingguan segera setelah pekerjaan selesai 100%.
Selama tahap penyelesaian pekerjaan selanjutnya, dan sebelum menyerahkan
catatan penyelesaian pekerjaan, Kontraktor harus memberikan rencananya untuk
demobilisasi pada pekerjaan lapangan kepada Engineer untuk mendapatkan
persetujuan dan harus sesuai seperti rencana demobilisasi yang telah disetujui
oleh Engineer.
Jika kontraktor gagal menyerahkan laporan dan jadwal kemajuan dalam waktu
yang telah ditetapkan, maka Owner dapat menunda persetujuan perhitungan
pembayaran, sampai Kontraktor menyerahkan data yang disyaratkan.
Kontraktor harus menyediakan pada pekerjaan lapangan (sebagai bagian dari
organisasinya) orang yang bertanggung jawab untuk mengamati kemajuan,
memperbaharui, memeriksa dan merevisi diagram.
Rapat Teknis Mingguan
Hal 4
LINGKUP PEKERJAAN
Kontraktor harus menghadiri rapat teknis mingguan yang dipimpin oleh Engineer
yang ditunjuk. Tujuan rapat adalah untuk memecahkan masalah-masalah teknis
dan bila memungkinkan meminta Kontraktor untuk membahas kemajuan
pekerjaan minggu ini dan mempersiapkan program pekerjaan dua minggu
selanjutnya.
3).
8.0
1)
2)
Hal 5
LINGKUP PEKERJAAN
3)
4)
5)
6)
9.0
Semua komunikasi yang mengacu pada atau berhubungan dengan kontrak ini harus
diidentifikasikan dengan Nomor Kontrak Pemberi Tugas (Owner). Keluaran dari nomor
identifikasi, tanggal harus dikomunikasikan seperti yang telah diatur sbb:
1)
Catatan Kontrak
Semua catatan kontrak yang diberikan dalam kotrak ini harus memadai dalam
bentuk tertulis dan dikirimkan secara langsung ke Pimpinan Proyek, atau dengan
surat tercatat, telex, fax atau kabel. telex, fax atau kabel harus dikonfirmasikan
dalam waktu tiga (3) hari setelahnya.
Catatan kontrak kepada Owner harus ditujukan ke alamat kantor Owner proyek
seperti yang telah ditentukan dan diberi tanda:
Kapada : Direktur Proyek
Catatan kontrak pada kontraktor harus ditujukan ke alamat kantor Kontraktor
Proyek yang telah ditentukan dan diberi tanda:
Kepada : Kontraktor Proyek
2)
Hal 6
LINGKUP PEKERJAAN
Semua catatan teknis proyek yang diberikan dalam kontrak ini harus memadai
dalam bentuk tertulis dan dikirimkan secara langsung ke Engineer, atau dengan
surat tercatat, telex, fax atau kabel. Telex, fax atau kabel harus dikonfirmasikan
dalam waktu tiga hari setelahnya.
Catatan teknis proyek yang ditujukan pada Engineer harus dialamatkan ke kantor
Engineer Proyek yang telah ditentukan dan diberi tanda:
Kepada : Pimpinan Tim Proyek
Catatan teknis proyek untuk Kontraktor harus dialamatkan ke kantor Kontraktor
Proyek yang telah ditentukan dan diberi tanda: Kepada :
10.0
1)
2)
11.0
1)
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Kontraktor harus mejaga agar pekerjaan, kantor dan area bongkar-muatnya selalu
dalam keadaan rapi, bersih dan aman. Kontraktor harus membersihkan,
membuang dengan benar semua sampah dan limbah yang ditimbulkan dari
kegiatannya. Pada saat penyelesaian pekerjaan, Kontraktor harus memindahkan
perlengkapannya, struktur-struktur sementara, sampah dan material lainnya yang
tidak diinginkan, dari proyek di lapangan serta meninggalkan hasil kerjanya, kantor,
kamp/penampungan, area bongkar-muat di lapangan dalam keadaan teratur dan
aman.
Jika Kontraktor gagal menjaga hasil kerjanya, kantor, kamp/penampungan, area
bongkar-muat seperti yang disebutkan di atas, dan/atau yang telah disyaratkan
dalam Dokumen Kontrak, dan dalam tata cara yang memuaskan Engineer, atau
jika Kontraktor gagal untuk melaksanakan pembersihan atau pemindahan segera
setelah menerima perintah untuk melakukannya, maka Engineer memiliki hak
tanpa pemberitahuan lagi kepada Kontraktor, untuk melaksanakan pembersihan
dan pemindahan dalam tanggungan, risiko dan biaya pada Kontraktor. Engineer
dapat menyimpan barang-barang yang telah dipindahkan ke tempat pilihan
mereka dengan tanggungan, risiko dan biaya dari Kontraktor.
KEAMANAN
Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja, Engineer
mensyaratkan kepada Kontraktor untuk membuat program keselamatan proyek
yang akan disetujui oleh Engineer sebelum memulai berbagai pekerjaan.
Kontraktor harus menyediakan dan menjalankan persetujuan dengan semua
subkontraktornya, dengan standard tertinggi tentang keselamatan dan
pencegahan kecelakaan yang disyaratkan dalam program keselamatan proyek
dan sesuai dengan hukum di Indonesia (Termasuk keputusan Presiden dan
Menteri), peraturan bangunan dan konstruksi, kebijakan, tata cara , sistem dan
aturan (termasuk persyaratan teknis).
Peraturan dengan semua prosedur dan aturan serta persiapan laporan dan bentuk
keluaran dalam keselamatan proyek adalah mandatory (sesuatu yang harus
dilaksanakan). Penyimpangan dari hal tersebut dapat menjadi dasar bagi
pemutusan kontrak. Dalam 14 hari setelah memberi kontrak dan sebelum
melakukan mobilisasi ke lokasi proyek, Kontraktor harus membuat dan
menyerahkan rencana keselamatan yang komprehensif secara tertulis, rincian
program keselamatan yang meliputi semua aspek kegiatan Kontraktor di lokasi
dan semua area kerja, termasuk pekerjaan, kantor, kamp dan area bongkar-muat,
kepada Engineer untuk disetujui. Analisa ataupun persetujuan Engineer tidak
boleh memperingan tanggung jawab Kontraktor tentang keselamatan, dan tidak
Hal 7
LINGKUP PEKERJAAN
2)
3)
4)
5)
12.0
pula membatasi tugas kontraktor untuk mengambil alih segala tindakan yang
mungkin diperlukan untuk membuat dan menjaga kondisi keselamatan kerja di
lapangan.
Kontraktor harus menunjuk Penanggung Jawab/PJ (representative) Keselamatan
Proyek yang terjamin kualitasnya dan bekerja penuh waktu (full time). PJ
Keselamatan Proyek dari pihak Kontraktor harus bertanggung jawab untuk
mengusulkan program keselamatan, memastikan persyaratan keselamatan kerja
di
lapangan
dan
prosedur
yang
akan
digunakan,
mendukung
inspeksi/pemeriksaan keselamatan kerja, dan melaksanakan program aktivitas
keselamatan mingguan. PJ Keselamatan Proyek juga harus bertanggung jawab
atas program survei operasionalnya yang berkelanjutan, untuk memastikan bahwa
kemungkinan-kemungkinan penyebab kecelakaan adalah terkontrol serta
perlengkapan operasional, peralatan dan segala fasilitasnya akan digunakan,
diperiksa dan dipelihara seperti yang disyaratkan dalam peraturan tentang
keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan.
Engineer harus memiliki hak untuk menghentikan pekerjaan bila terjadi
penyimpangan prosedur keselamatan yang dapat membahayakan manusia
ataupun peralatan. Biaya penghentian kerja dan selisih waktu standby adalah
dalam tanggungan kontraktor. Kegagalan penolakan Kontraktor untuk
memperbaiki penyimpangan yang terjadi dapat menghasilkan pengecualian
kontrak dan/atau pemberhentian dari pekerjaan lapangan sebagai tanggung jawab
dari kegagalan atau penolakannya.
Engineer boleh, atas keinginannya, menolak atau mengganti subkontraktor
kapanpun, yang menurut opini Engineer, memiliki risiko kecelakaan, sakit atau
kerusakan yang tidak dapat diterima pada properti Owner ataupun para pekerja.
Biaya penolakan dan pemindahan tersebut adalah tanggungan kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan laporan kecelakaan yang akurat. Kontraktor harus
menyediakan salinan semua laporan untuk Engineer, termasuk laporan-laporan
yang dibuat pada lembaga pemerintah ataupun perusahaan asuransi yang terkait
dengan kecelakaan di lapangan selama pelaksanaan kerja kontraktor.
Kontraktor harus mengusulkan dan menyediakan izin dan program keselamatan
yang mungkin diperlukan untuk menyesuaikan dengan persyaratan keselamatan
dan kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
RENCANA MANAJEMEN LINGKUNGAN KONSTRUKSI
1)
Dalam waktu tujuh (7) hari setelah keluarnya SPMK (Surat Perintah
Melaksanakan Kerja) dan sebelum mobilisasi ke lokasi proyek, Kontraktor harus
membuat dan menyerahkan secara tertulis Rencana Manajemen Lingkungan
Konstruksi, rincian program manajemen lingkungan yang meliputi lingkup kerja
kontraktor di lapangan dan semua area pekerjaan, termasuk pekerjaan, kantor
dan area bongkar-muat, pada Engineer untuk mendapat persetujuan. Persetujuan
Engineer pada program Kontraktor tidak berarti memperingan tanggung jawab
kontraktor untuk menyesuaikannya dengan semua peraturan dan hukum yang
berlaku di kawasan Republik Indonesia.
2)
Hal 8
LINGKUP PEKERJAAN
13.0
KONSTRUKSI
5)
6)
Hal 9
LINGKUP PEKERJAAN
7)
8)
9)
10)
11)
13)
14)
Hal 10
Kondisi Umum
SPESIFIKASI TEKNIS
KONDISI UMUM
1.0
PERSYARATAN UMUM
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
2.0
2.1.
2.2.
2.2.1.
2.2.2.
2.2.3.
2.2.4.
2.2.5.
Kondisi Umum
2.2.6. Kontraktor: Istilah Kontraktor yang digunakan dalam spesifikasi harus termasuk
semua subkontraktor atau pekerjaan yang diserahkan pada pihak lain, seolah
kontraktor itu sendiri yang melakukan pekerjaan tersebut; dan tidak ada pekerjaan
yang akan dilaksanakan selain oleh kontraktor.
2.2.7. Cuaca: Kondisi cuaca spesifik yang mensyaratkan adanya perhatian dan
perlindungan akibat hujan. Embun, hujan es, angin kencang/badai, cahaya
matahari yang merusak, angin kering, banjir, atau keadaan cuaca lainnya yang
dapat menyebabkan terjadinya kerusakan atau sebaliknya mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan.
3.0
DESKRIPSI PROYEK
3.1
3.2
Lokasi Proyek
Pekerjaan-pekerjaan dan servis yang ada dalam kontrak harus dikirimkan dan
disediakan di lokasi proyek pembetonan ulang/pembangunan prasarana
pendukung dan instalasi gedung parkir, jakarta indonesia.
Pekerjaan proyek pembetonan ulang/pembangunan prasarana pendukung dan
instalasi gedung parkir, Jakarta Indonesia terdiri dari pekerjaan utama beserta
pekerjaan lainnya yang terkait sebagai berikut:
Pekerjaan Persiapan: termasuk mobilisasi, demobilisasi, survey lapangan,
persiapan fasilitas sementara di lapangan dan pekerjaan lainnya yang
berhubungan.
pembetonan ulang/pembangunan prasarana pendukung dan instalasi gedung
parkir dengan luas lantai kotor sekitar 800 meter persegi dengan struktur shear
wall.
Fasilitas-fasilitas pendukung (drainase air hujan dan air buangan, rumah pompa,
tiang pemadam kebakaran, dsb)
Lansekap di sekeliling bangunan.
3.3
3.3.1
3.3.2
3.3.3
3.3.4
4.0
4.1.
Pasal ini digunakan hanya untuk informasi umum. Peserta tender atau Kontraktor
harus memberikan opininya terhadap pekerjaan, dan ia harus membuat
interpretasi/pemahamannya terhadap semua kondisi yang mempengaruhi
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Berbagai perubahan yang muncul tidak berarti
membebaskan Kontraktor dari tanggungjawabnya untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan yang disyaratkan dalam kontrak. Kontraktor harus
memahami pernyataan-pernyataan di bawah ini.
4.1.1
Kondisi Umum
(2)ketersediaan tenaga kerja, air, tenaga listrik dan jalan; (3)ketidaktentuan cuaca,
ketinggian sungai atau kondisi sejenisnya di lapangan; (4)penyesuaian dan
kondisi tanah; dan (5)karakter perlengkapan dan fasilitas yang diperlukan di awal
dan selama pelaksanaan pekerjaan.
4.1.2
Kontraktor juga harus memahami bahwa ia telah mengenal karakter, kualitas dan
kuantitas permukaan dan sub permukaan material atau rintangan yang terkait
dengan pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak lain, seperti pemahaman yang
diketahuinya dari gambar dan spesifikasi yang dibuat sebagai bagian kontrak.
Berbagai kegagalan Kontraktor untuk mengambil langkah seperti yang
didekripsikan dan ditentukan dalam paragraf ini tidak membebaskan kontraktor
dari tanggungjawabnya untuk menghitung (mengestimasi) dengan benar kesulitan
dan biaya yang dikeluarkan untuk keberhasilan pelaksanaan pekerjaan, atau
untuk melanjutkan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan tanpa adanya
pengeluaran tambahan pada Owner.
4.1.3
Owner tidak bertanggung jawab untuk segala kesimpulan atau pemahaman yang
dibuat oleh kontraktor berdasarkan pada informasi yang disediakan oleh Owner.
Owner juga tidak bertanggung jawab terhadap pengertian atau representasi yang
dibuat mengacu pada kondisi yang dapat mempengaruhi pekerjaan yang
dilakukan oleh delegasi atau agen sebelum pengambilan keputusan kontrak,
walaupun pengertian atau representasi tsb dinyatakan dalam kontrak ini.
4.2.
Kondisi Meteorologis
4.2.1
5.0
5.1
5.2
Hal. 13
Kondisi Umum
5.3
6.0
6.1
6.2.1
6.2.2
6.2.3
6.2.4
6.2.5
Tidak ada permintaan penyesuaian setara oleh Kontraktor untuk kontrak dalam
pernyataan ini yang diperkenankan, walaupun kontraktor telah memberikan
catatan tertulis yang diperlukan; disediakan, pada waktu yang telah ditetapkan
dalam (pernyataan 5.1) di atas, untuk memberikan catatan tertulis yang mungkin
diteruskan oleh Engineer.
GAMBAR DAN PRIORITAS DOKUMEN
Gambar Tender
Gambar untuk Tender dan kontrak proyek yang disebutkan dalam dokumen
gambar tender, gambar detail desain untuk konstruksi bangunan dengan nomor
dan judul telah disebutkan pada permulaan dokumen tersebut.
Gambar-gambar pekerjaan utilitas berupa diagram dan mengindikasikan susunan
umum dari sistem dan pekerjaan yang disyaratkan dalam kontrak. Kontraktor
harus melaksanakan pemeriksaan dan pengujian yang benar dari gambar-gambar
ini, sebelum peaksanaan pekerjaan, untuk memastikan tidak akan terjadi
penyimpangan. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam gambar dengan pekerjaan
lainnya; kontraktor harus memberitahukan hal ini pada Engineer untuk klarifikasi.
Jika terjadi ketidakpastian antara gambar dengan spesifikasi, hal tersebut harus
didasarkan pada yang dispesifikasikan dalam Lingkup Pekerjaan dan Peruntukan
Umum ini.
Gambar-gambar di atas yang mendasari kontrak akan berupa gambar-gambar
yang disediakan untuk Tender dan gambar-gambar yang lebih jauh disediakan
dan dikeluarkan selama pelaksanaan pekerjaan dimana dan bilamana diperlukan.
Gambar detail pelaksanaan.
6.2
Prioritas Dokumen
6.2.1 Preseden Dokumen Kontrak untuk tujuan pemecahan konflik yang mungkin timbul,
harus disesuaikan dengan urutan prioritas sbb :
a.
Amandemen pada Kontrak
b.
Persetujuan, jika ada
c.
Formulir Persetujuan Kontrak
d.
Pasal-pasal Kontrak
e.
Spesifikasi Teknis
f.
Gambar-gambar
g.
BoQ
6.2.2 Lembaran lampiran harus mengambil preseden dari standardisasi atau formulir
dokumen.
6.2.3 Selain preseden dokumen kontrak dalam pernyataan 6.2.1 di atas, segala
ketidakpastian masalah teknis yang muncul dari dokumen teknis harus
dipecahkan dengan cara sbb:
a.
Ketidaksesuaian/ ketidakpastian antara Spesifikasi dan Gambar
Segala sesuatu yang disebutkan dalam Spesifikasi dan tidak ditunjukkan
dalam gambar, atau ditunjukkan dalam gambar tetapi tidak disebutkan
dalam spesifikasi, dapat memberikan efek seolah ditunjukkan dan
disebutkan pada keduanya. Dalam kasus adanya perbedaan antara gambar
dan Spesifikasi, keputusan Engineer akan menjadi keputusan akhir.
b.
Ketidaksesuaian antar Gambar
Untuk Ketidaksesuaian antar Gambar, pemahaman atau keputusan
Engineer akan menjadi keputusan akhir.
Hal. 14
Kondisi Umum
7.0
7.1
Sebelum Pelaksanaan Kerja
7.1.1 Orang yang melakukan Tender atau Kontraktor dianjurkan untuk memeriksa dan
memfoto pekerjaan proyek (atau pekerjaan di lapangan) yang dilakukan oleh
pihak lain untuk pekerjaan dalam kontrak ini, dan diperlukan untuk
menyambungkan atau menyatukan pekerjaannya.
7.1.2 Jika memungkinkan, Engineer akan melengkapi gambar yang akan dibangun (as
built drawing) dengan pekerjaan sebelumnya untuk dimanfaatkan kontraktor guna
mengenali kondisi eksisting. Kontraktor dianjurkan untuk melakukan pengukuran
lapangan untuk semua pekerjaan dimana ia akan mengaplikasikan pekerjaannya.
7.1.3 Bila ada bagian pekerjaan kontraktor yang diperlukan untuk pelaksanaan atau
hasil yang benar sebelum pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor lain, Kontraktor
harus secepatnya- sebelum pelaksanaan pekerjaan - melaporkan pada Engineer
segala ketidaksesuaian atau penyimpangan dalam pekerjaan lain tsb yang akan
mempengaruhi penerimaan pada pekerjaan sebelumnya (kecuali jika
menimbulkan penyimpangan pekerjaan oleh pihak lain yang nantinya akan terlihat
dengan jelas).
Jika Kontraktor menyebabkan kerusakan pada pekerjaan atau properti Owner
atau pada pekerjaan lainnya di lapangan, Kontraktor harus secepatnya mengganti
kerusakan tsb.
7.1.4 Kontraktor juga perlu menyesuaikan dengan persyaratan dalam paragraf 5.0,
Membedakan Kondisi Lapangan.
7.2
7.2.1
7.2.2
7.2.3
7.2.4
7.2.5
7.2.6
Kondisi Umum
7.3
8.0
8.1
8.2
Menyediakan dan memelihara akses ke lokasi untuk para pejalan kaki maupun
pengiriman material dan perlengkapan. Menyediakan semua jembatan, goronggorong, penanaman, penumpukan bebatuan untuk alas jalan, dsb yang bersifat
sementara, diperlukan untuk memastikan akses berkelanjutan untuk semua
tempat penyimpanan dan area pekerjaan. Relokasi pekerjaan sementara yang
diperlukan, selama pelaksanaan pekerjaan dan memindahkannya kembali pada
saat penyelesaian proyek untuk agar hasil pekerjaan diterima oleh Engineer.
8.3
8.4
Jika memungkinkan, hanya material yang diperlukan untuk kemajuan kerja saja
yang dibawa ke lokasi proyek.
8.5
8.6
Hal. 16
Kondisi Umum
dan
8.7
8.7.1
8.7.2
8.7.3
8.8
8.8.1
8.8.2
8.8.3
8.8.4
8.8.5
9.0
9.1
Kondisi Umum
Bila Owner menempati bagian dari proyek, maka Owner tidak boleh melakukan
penerimaan pekerjaan sehubungan dengan tanggungjawab kontraktor dan Owner
yang telah ditetapkan.
9.2
9.2.1
9.2.2
9.2.3
9.3
10.0
Kondisi Umum
Hal. 19
Kondisi Umum
10.3.2.
Kondisi Umum
Gambar detail pelaksanaan, data dan contoh produk yang telah disetujui
Urutan Perubahan
Perintah di lapangan dan/atau petunjuk tertulis dari Engineer
Catatan Pengujian di lapangan
Catatan pengiriman material dan perlengkapan
Korespondensi
Peraturan yang digunakan dan skedul standard konstruksi yang digunakan
(masing-masing revisinya)
Foto-foto konstruksi
Informasi dari subkontraktor
10.5.2 Menyimpan dokumen dan contoh pada kantor kontraktor di lapangan, terpisah dari
dokumen yang digunakan uintuk konstruksi
- Menyediakan buku file dan rak penyimpanan dokumen
- Menyediakan lemari terkunci untuk mengamankan penyimpanan contohcontoh
- Menjaga dokumen dalam keadaan bersih, kering, dan dalam susunan yang
baik
- Jangan menggunakan catatan dokumen untuk tujuan konstruksi
- Buat agar dokumen dan contoh tersedia setiap saat untuk pemeriksaan oleh
Engineer
10.5.3 Label untuk tiap dokumen CATATAN PROYEK dengan huruf-huruf yang dicetak
berukuran besar. Catatan informasi seperti yang dibangun, segera setelah
kemajuan konstruksi. Jangan menutup/ melapisi pekerjaan apapun hingga
informasi seperti yang telah dibangun selesai dicatat
10.5.4 Bubuhkan tanda pada gambar untuk mencatat konstruksi aktual :
- Kedalaman berbagai elemen pondasi dalam hubungannya dengan ketinggian
finishing lantai dasarnya
- Lokasi horizontal dan vertikal utilitas dan perlengkapan bawah tanah,
mengacu pada permukaan permanen yang dibuat
- Lokasi utilitas dan perlengkapan internal yang tertutup konstruksi, mengacu
pada elemen struktur yang terlihat dan dapat diakses
- Perubahan di lapangan terhadap dimensi dan detail
- Perubahan yang dibuat oleh perintah di lapangan dari berbagai sumber
- Detail-detail yang tidak ada dalam gambar-gambar kontrak asli
10.5.5 Bubuhkan tanda pada tiap bagian spesifikasi untuk mencatat :
- Produsen, merk dagang, nomor katalog, dan pemasok tiap produk dan barang
perlengkapan yang telah terpasang
- Perubahan yang dibuat oleh perintah di lapangan dari berbagai sumber
10.5.6 Menyerahkan catatan proyek ke Engineer pada saat penyelesaian proyek, sesuai
dengan paragraf
10.5.7 Mengirimkan secara mingguan pada Engineer laporan (dalam format yang
disetujui) yang meliputi jumlah orang yang dipekerjakan tiap harinya, ringkasan
semua material yang dikirimkan ke lokasi, material pemasangan dan
perlengkapan yang digunakan, kondisi cuaca tiap hari, dan pekerjaan yang telah
diselesaikan minggu lalu dan menghitung persen penyelesaian, pelaksanaan
pengujian, dsb.
11.0
11.1
11.2
11.3
PEMOTONGAN
Kontraktor harus menjadwal, mengkoordinasikan dan membuat layout pekerjaan
untuk menghindari pemotongan pekerjaan yang telah selesai
Gali dan Urug bila diperlukan untuk menemukan/membongkar pekerjaan
Jangan mengurangi pekerjaan kontraktor lain tanpa persetujuan Engineer
Hal. 21
Kondisi Umum
11.4
11.5
11.6
11.7
11.8
12.0
12.1
12.2
12.3
12.4
12.5
Kondisi Umum
6)
7)
8)
10)
11)
12)
PPBI 1987
Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci untuk permukaan jalan 1990
Tata Cara Perencanaan Umum Drainage Perkotaan 1990
Spesifikasi Bukaan Pemisah Jalur 1990
Standard jalan Perkotaan 1987
Peraturan lain yang berhubungan dengan konstruksi di Indonesia
b)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Pekerjaan Arsitektural
ASTM Standard
Peraturan Bangunan Nasional
Standard Industri Indonesia
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5 PKKI 1961 (SNIT-05-1990)
Spesifikasi Koordinasi Modular untuk Bangunan Rumah dan Gedung
Spesifikasi Ukuran Terpilih untuk Bangunan Rumah dan Gedung
Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan dari Logam
Besi/Baja)
Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan Bangunan dari Logam bukan
Besi)
Tata Cara Pencegahan rayap pada Pembuatan Bangunan Rumah dan
Gedung
Tata Cara Pengecatan Kayu untuk Rumah dan Gedung
Tata Cara Pengecatan Logam
Tata Cara Pengecatan genteng Beton
Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dan cat Emulsi
Spesifikasi Bangunan Tepi Jalan
Spesifikasi Kuda-Kuda balok paku tipe 30/6
Petunjuk Perencanaan Bangunan dan Lingkungan untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung
Peraturan lain yang berhubungan dengan konstruksi di Indonesia
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
c.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
13)
14)
Pekerjaan Struktural
Peraturan Pembebanan Bangunan Indonesia 1983
Peraturan Beban Gempa untuk Bangunan Indonesia 1987
Peraturan Beton Tulangan Indonesia 1971
Peraturan Bangunan Baja Indonesia 1983
Elastyc Analysys of Reionforced Concrete Section
Ultimate Strength Analysis of Reinforced Concrete Section
Analysis of Reinforced Concrete Column Section
Manual Planning Book for Reinforcement Concrete Structures &
Rinforcement Wall Structures for a Building 1983
American Society for Testing & Materilas (ASTM)
Building Code Requirement for Reinforced Concrete (ACI 318-83)
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia PKKI 61
Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung; SKBI-2.3.53.1987 UDC :
699.81:624:04
Standar Industri Indonesia (SII)
Peraturan lain yang berhubungan dengan konstruksi di Indonesia
d.
1)
2)
Pekerjaan Electrical
PUIL (Peraturan Umum Instalasi listrik Indonesia) 2000
PUIPP (Peraturan Umum Penangkal Petir Indonesia)
9)
10)
11)
12)
Hal. 23
Kondisi Umum
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
e.
1)
2)
Pekerjaan Mekanikal/Plumbing
Pedoman Plumbing Indonesia 1979-Departemen Pekerjaan Umum
Pedoman Instalasi Alaram Kebakaran Otomatik 1980 (Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI)
3)
Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.3 Tahun 1975, tentang
Ketentuan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
4)
Pedoman penanggulangan bahaya kebakaran th. 1980 (Departemen PU).
5)
Peraturan Pokok Teknik Penyehatan mengenai air minum dan air buangan,
rancangan 1986 dari Dirjen Cipta Karya, Direktorat Teknik Penyehatan
6)
Peraturan Instalasi Air Minum dari PAM Batam
7)
Algemeene Voorwarden Voor Drink Water Instalatir (AVWI)
8)
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
173/Men.Kes/Per/VIII/77, tentang Engineeran Pencemaran Air dari Badan
Air untuk berbagai kegunaan yang berhubungan dengan kesehatan
9)
National Standard Plumbing Code (NSPC), Section Drain Fold, American
Standard
10)
Peraturan lain yang berhubungan dengan konstruksi di Indonesia
Selain yang diinstruksikan oleh Engineer, penggunaan peraturan dan standard ini
harus disesuaikan dengan edisi terbarunya.
12.6.2 Jika salah satu standard di atas dijadikan acuan, korespondensi pada standard
lainnya yang disebutkan di atas harus dipertimbangkan agar dapat diaplikasikan
setara terhadap pelaksanaan dan fungsi material, hubungan kerja atau metode
pengujian, dsb, adalah setara atau lebih baik dari yang disebutkan dalam standard
acuan dan juga membuat jumlah pekerjaan tidak akan bertambah jika disesuaikan
dengan standard baru
12.6.3 Kontraktor harus menyerahkan bukti, jika mengajukan standar selain yang telah
ditentukan, fakta bahwa standar usulan tersebut setara atau lebih baik dari
standar yang telah ditentukan. Referensi tsb dalam setiap kasus harus
dipertimbangkan agar dibuat berdasarkan edisi terbaru pada saat undangan
Tender, kecuali bila ditetapkan lain dalam Spesifikasi ini.
12.7 Peraturan/standar lainnya:
Singkatan
Referensi
AA
AASHTO
ACI
AI
AIJ
Kondisi Umum
AITC
AISC
AISI
ANSI
APA
ASTM
AWI
AWS
BS
CP
CRSI
FGMA
FS
GA
JASS
JEC
JEM
JCMA
JIS
JWWA
MLSFA
NAAMM
NWMA
NTMA
PCA
PCI
SDI
SDI
SSPC
TCA
UL
13.2
13.3
SYARAT PERATURAN
Melaksanakan semua pekerjaan proyek sesuai dengan semua peraturan hukum
yang berlaku. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melaksanakan syarat
peraturan yang digunakan.
Kontraktor harus mengajukan perizinan dan menanggung semua biaya atasnya
serta pemeriksaan yang disyaratkan oleh pihak yang memiliki otoritsas terhadap
keberlanjutan pekerjaan.
Kontraktor harus membuat pada eksisting utilitas utama atau mengatur untuk
memiliki fasilitas yang diperoleh dari perusahaan utilitas lokal. Termasuk segala
macam aplikasi, izin, pemeriksaan, pengukuran, pemberian catatan, persetujuan,
Hal. 25
Kondisi Umum
13.4
13.5
14.0
14.1
14.2
14.3
14.4
dsb yang dibutuhkan dan semua biaya untuk pekerjaan termasuk batas yang
diperlukan.
Kontraktor harus memenuhi semua perizinan dan pemeriksaan yang ditentukan.
Mengkoordinasikan dengan pihak kepolisian setempat berkaitan dengan mobilitas
kendaraan dan perlengkapan dari dan menuju lokasi, serta menyesuaikan dengan
segala peraturan lalu lintas.
RAPAT PROYEK
Engineer harus menjadwal dan membuat administrasi rapat prakonstruksi, rapat
kemajuan periodic dan rapat-rapat khusus untuk durasi pekerjaan
Wakil kontraktor, subkontraktor dan pemasok yang menghadiri rapat harus
berkualitas dan memiliki wewenang untuk bertindak mewakili pihaknya.
Rapat pra-konstruksi
a. Membuat jadwal dalam tujuh (7) hari setelah SPMK
b. Membagikan catatan tertulis tiap kali rapat, empat hari sebelum tanggal rapat
c. Membuat susunan agenda rapat
d. Lokasi: Lokasi utama, kenyamanan untuk semua pihak, diatur oleh Engineer.
e. Undangan rapat kepada :
Owner
Manajemen Proyek
Engineer dan konsultannya
User
Wakil kontraktor di lapangan
Subkontraktor Utama
Pemasok Utama
Pihak lain yang terkait
f. Rapat dipimpin oleh Engineer
g. Mencatat laporan; termasuk semua pelaksanaan dan keputusan yang
signifikan. Membuat dan membagikan salinan laporan/notulensi paling lambat
dalam waktu tujuh hari setelah tiap rapat pada semua peserta rapat dan
semua pihak yang terlibat dalam keputusan yang dibuat dalam rapat.
h. Agenda yang disarankan
Penggunaan dasar pemikiran (perbagian A-6): Distribusi Dokumen
Kontrak
Prosedur pembuatan catatan dokumen
Prosedur proses
Keputusan di lapangan
Pilihan dan permintaan penggantian
Pengumpulan/penyerahan data
Urutan Perubahan
Aplikasi Pembayaran
Koordinasi Proyek
Distribusi dan diskusi
Daftar subkontraktor dan pemasok utama
Menjadwal Konstruksi proyek serta tanggal pengiriman dan pemasangan
perlengkapan utama
Tahap pekerjaan kritis
Fasilitas dan Utilitas konstruksi sementara
Persyaratan dan prosedur keselamatan dan pertolongan pertama
Persyaratan dan prosedur keamanan
Persyaratan dan prosedur rumah tangga
Rapat Kemajuan
Hal. 26
Kondisi Umum
15.4
15.5
15.6
15.7
15.8
15.9
Kondisi Umum
HARGA KONTRAK
16.1
16.1.1
Persetujuan kontrak ini harus berdasarkan harga unit price. Jumlah/volume dari
masing-masing pekerjaan menjadi risiko dan tanggungan kontraktor. Hal ini
berarti bahwa, walaupun kontraktor disyaratkan untuk menghitung daftar
biayanya untuk setiap jenis pekerjaan yang berbeda yang disebutkan dalam
BoQ, harga tender diusulkan olehnya dalam bentuk tender dan telah diterima
oleh Owner harus dapat memunculkan harga kontrak yang akan dapat dibayar
total untuk pelaksanaan kontrak tetapi tidak membuat segala macam
penyesuaian harga untuk jumlah/volume antara yang dihitung oleh kontraktor
pada tahap tender dengan yang benar-benar terjadi di lapangan untuk
pekerjaan individual yang disebutkan dalam BoQ
Oleh karena itu, harga kontrak dapat menjadi harga akhir dan dipastikan dalam
kontrak ini. Daftar harga pekerjaan individual, baik yang dihitung berdasarkan
harga unit maupun lump-sum dalam BoQ, yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan evaluasi dan perbandingan tender, perhitungan pembayaran, dan dalam
beberapa kasus harga berdasarkan keluaran perubahan seperti yang telah
disebutkan dalam kondisi kontrak.
16.1.2.
Kondisi Umum
16.2.2
16.2.3
16.3
Prosedur
16.3.1 Selama pelaksanaan pekerjaan, berikan tagihan pembayaran pekerjaan yang
telah selesai ke Engineer untuk mendapat persetujuan sesuai dengan paragraf
16.0
16.3.2 Engineer akan membahas dan menyetujui (atau mengambil tindakan lain yang
sesuai) untuk tagihan dari kontraktor
16.3.3 Jika tagihan disetujui, Engineer akan mengeluarkan perubahan pengubah
sesuai dengan paragrapf 17.0 penyesuaian harga kontrak.
17.0
TAGIHAN PEMBAYARAN
17.1
17.2
Menyerahkan tagihan dalam format yang disyaratkan oleh Owner, dengan data
diketik pada kertas A4
17.2.1 Mengisi daftar total semua komponen pekerjaan yang telah dijadwal, dengan
nomor jenis barang/pekerjaan dan daftar nilai Rupiah atau mata uang lain yang
digunakan pada masing-masing barang/pekerjaan.
17.2.2 Mengisi tiap kolom untuk tiap pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan mata
uang lainnya yang diinstruksikan oleh Engineer. Membulatkan nilai ke mata uang
lainnya tsb.
17.2.3 Mencatat setiap perubahan pekerjaan yang dibuat sebelum tanggal penagihan, di
lembar terakhir.Pencatatan dilakukan sesuai urutan pekerjaan, dilengkapi dengan
jenis pekerjaan awal/sebelum perubahan.
17.3
Tagihan Pembayaran Terakhir
17.3.1 Mengisi formulir penagihan seperti yang ditentukan atau diinstruksikan oleh
Engineer untuk pembayaran sementara
17.3.2 Menggunakan lembaran bersambung untuk menampilkan pernyataan perhitungan
akhir seperti yang ditentukan dalam bagian Penyelesaian Pekerjaan
17.4
Prosedur Penyerahan
17.4.1 Memberikan tagihan pembayaran ke Engineer pada waktu yang telah ditentukan
dalam persetujuan
17.4.2 Jumlah : Enam salinan untuk setiap tagihan
Hal. 29
Kondisi Umum
17.4.3 Jika Engineer sudah mendapatkan tagihan telah lengkap dan benar, maka ia akan
memberikan surat pembayaran pada Owner, dengan salinan/ copy untuk
kontraktor.
18.0
18.1
18.2
18.3
18.4
19.0
PERUBAHAN PEKERJAAN
Owner tanpa menggagalkan kontrak, dapat memerintahkan perubahan dalam
pekerjaan dalam lingkup umum kontrak. Oleh karena itu, harga kontrak dan waktu
kontrak akan disesuaikan kembali. Semua perubahan pekerjaan tersebut harus
disetujui dan harus dilaksanakan dalam kondisi dokumen kontrak yang dapat
diaplikasikan.
Perubahan pekerjaan adalah perintah tertulis untuk kontraktor yang
ditandatangani oleh Owner dan Engineer, dikeluarkan setelah pelaksanaan
kontrak, yang memperkenankan perubahan dalam pekerjaan atau penyesuaian
dalam harga maupun waktu kontrak. Harga dan waktu kontrak hanya mungkin
diubah oleh perubahan pekerjaan. Perubahan pekerjaan yang ditandatangani oleh
kontraktor menunjukkan persetujuannya untuk penyesuaian harga dan waktu
kontrak.
Biaya atau tagihan pada Owner yang merupakan akibat dari perubahan dalam
pekerjaan harus dinyatakan dengan salah satu cara sbb :
Dengan cara lump sum, sesuai dengan kesepakatan bersama, yang
diuraikan dengan benar dan didukung dengan data yang memadai untuk
evaluasi perizinan
Dengan cara harga satuan yang disebutkan dalam dokumen kontrak atau
sejenisnya yang telah disetujui
Dengan cara fixed/percentage fee yang disepakati bersama.
Perintah Perubahan pekerjaan harus ditulis oleh Engineer untuk:
a)
Pekerjaan tambahan atau pengurangan yang diperintahkan oleh Owner
b)
Alternatif-alternatif yang disetujui setelah penandatanganan kontrak
c)
Perubahan lainnya dalam pekerjaan yang diperintahkan oleh Engineer
PENYERAHAN
19.1
19.2
19.3
19.4
Kondisi Umum
19.4.1 Menyerahkan 4 contoh yang dibutuhkan, contoh bahan dan 6 salinan dari semua
gambar kerja
19.4.2 Contoh harus mempunyai ukuran yang sesuai dan ukuran yang dapat
menggambarkan dengan jelas fungsi karakteristik dari produk ternasuk pola dan
textur produk tersebut.
19.4.3 Produk atau katalog harus melampirkan gambar standar dari pabrik, lembar
katalog, brosur, jadwal, ilustrasi, dan standar data lainnya.
- Memberi tanda tiap kopi untuk menunjukkan material / produk yang
berhubungan.
- Menunjukkan ukuran yang dibutuhkan, kemampuan karakteristik produk,
kapasitas, diagram pemasangan dan kendali yang sesuai.
19.4.4 Persetujuan dari perusahaan disertai dengan pengiriman surat dan salinannya,
berisi:
- Tanggal
- Judul dan nomor proyek, nama kontraktor, dan alamat kontraktor
- Penjelasan dari data yang akan diserahkan.
19.4.5 Dokumen pemesanan yang diserahkan harus berisi:
- Tanggal asli
- Tanggal dan nomor revisi
- Judul dan nomor proyek
- Nama dari kontraktor, subkontraktor, supplier, pabrik, separate detailer, yang
sesuai
- Ke khasan dari produk.
- Sambungan, penyambung dan pengelasan
- Hubungan dari produk berbatasan dengan struktur
- Menerangkan dengan jelas ukuran di lapangan
- Prosedur pembangunan/pendirian.
- Spesifikasi Section number
- Kebutuhan utilitas (yang sesuai)
- Standar kegunaan seperti JIS
- Menyediakan space kosong seluas 10cm x 20cm, untuk cap dari Engineer
- Pengenalan dan penjelasan jika ada perubahan dari yang ada dalam kontrak
- Menyediakan contoh dari pola, warna dan tekstur
- Menyamakan gambar detail pekerjaan dengan kontrak.
Untuk setiap dokumen yang diserahkan, Sedikitnya tiga minggu disediakan untuk
pengecekan dan persetujuan. Penundaan dikarenakan keterlambatan pemasukan
dokuman atau tidak adanya persetujuan yang diakibatkan oleh kesalahan
berulang (repeated error) tidak termasuk dalam kaadaan yang dikategorikan
sebagai alasan untuk meminta waktu tambahan
19.4.6 Engineer bertugas meninjau dan menyetujui (atau mengambil tindakan yang
sesuai) atas pengajuan kontraktor tapi hanya untuk menyesuaikan dengan desain
dan informasi yang didapat dari dokumen kontrak. Engineer tidak bertanggung
jawab untuk mengoreksi dimensi, detail, jumlah banyak atau prosedur yang tertulis
pada gambar atau dokumen.
Kekurangan pada gambar kerja pada setiap material yang tercantum pada
spesifikasi kontrak atau yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, tidak
mengurangi tanggung jawab kontraktor untuk menyediakan material yang
dibutuhkan. Kontraktor bertanggung jawab untuk ketepatan, dimensi, jumlah,
kekuatan dari sambungan, berkoordinasi dengan supplier disesuaikan dengan
kebutuhan proyek.
Hal. 31
Kondisi Umum
Dokumen yang tidak disetujui akan ditandai dan dikembalikan kepada kontraktor.
Kontraktor dapat mengoreksi atau mengajukan alternatif bahan untuk untuk
mendapat persetujuan.. Biaya dari dokumen akan dibebankan pada kontraktor
Kontraktor bertanggung jawab untuk menyesuaikan kebutuhan dari kontrak sesuai
dari gambar kerja, data produk atau contoh yang telah disetujui Engineer.
Kontraktor bertanggung jawab akan kesalahan atau kelalaian yang terjadi gambar
detail pelaksanaan, produk data atau contoh yang telah disetujui Engineer.
Sebelum pembuatan atau pemasangan perakitan diluar site, kontraktor
memperlihatkan pada Engineer gambar asli detail pelaksanaan (pada kertas
Mylar) yang telah disetujui.
19.4.7 Setelah persetujuan, Kontraktor mengeluarkan salinan atau gambar detail
pelaksanaan dan data produk untuk:
Untuk menjamin bahwa semua lubang yang harus ada di beton maupun dinding,
untuk penyejuk udara dan sirkulasi udara, kontraktor harus menyiapkan gambar
saluran yang lengkap. Tiap kontraktor yang menangani mekanikal, pumbing, dan
elektrikal harus memberikan keterangan mengenai saluran yang dibutuhkan.
Kontraktor yang menangani mekanikal dan elektrikal juga harus memberikan
keterangan pada kontraktor mengenai kebutuhan alas beton dan angkur-baut
untuk peralatan mekanikal dan elektrikal. Kontraktor harus menyiapkan 1 set
gambar asli untuk mendapat persetujuan Engineer. Kontraktor harus mengatur
dan menyediakan saluran yang dibutuhkan seperti tertera pada gambar.
19.6
19.7
20.0
JADWAL KONSTRUKSI
20.1
20.2.
20.3
Kondisi Umum
Pekerjaan site
Tulangan struktur
Perlengkapan instalasi
Pekerjaan finishing
Menunjukkan prosentase penyelesaian proyek dari tiap harinya setiap bulan.
20.4.2 Menyerahkan jadwal kerja detail pelaksanaan, data produk dan contoh,
memperlihatkan tanggal kontraktor myerahkan dan persetujuan Engineer.
20.4.3 Mencatat tanggal penyerahan produk
20.4.4 Mencatat tanggal penyerahan kelengkapan produk utama.
20.5 Revisi:
20.5.1 menandakan kemajuan tiap aktivitas dari tanggal penyerahan
20.5.2 Memperlihatkan perubahan yang terjadi sejak penyerahan dari jadwal:
Perubahanan besar
Perubahan sejak awal penyerahan
Revisi tentang kemajuan dan penyelesaian proyek
Perubahan lainnya
20.5.3 Membuat laporan bila dibutuhkan untuk:
Masalah dilapangan, antisipasinya dan pengaruh pada jadwal
Tindakan koreksi yag disarankan dan hasil yang didapat
Pengaruhnya terhadap jadwal subkontraktor
20.6 Penyerahan:
20.6.1 Penyerahan jadwal awal dalam waktu 14 hari setelah penandatanganan Surat
Perintah Kerja.
Engineer harus mengecek jadwal dan mengembalikan salinan jadwal dalam
waktu 10 hari setelah penyerahan
Bila diharuskan, jadwal diserahkan kembali 7 hari setelah salinan jadwal
pertama dikembalikan.
20.6.2 Mengajukan perubahan jadwal kemajuan
20.6.3 Memberikan 2 salinan yang akan disimpan oleh Engineer.
20.7 Distribusi
20.7.1 Kontraktor harus mendistribusikan/menyebarkan salinan untuk :
File pekerjaan lapangan
Semua subkontraktor
Semua pihak yang bersangkutan
20.7.2 Penerima salinan jadwal harus segera memberitahukan kontraktor, secara tertulis,
masalah yang mungkin timbul dengan jadwal yang diberikan oleh kontraktor.
21.0
Kondisi Umum
21.4
Keseluruhan dari foto diambil dari pandangan mata burung. Dalam jangka waktu
28 hari setelah pekerjaan selesai kontraktor harus menyiapkan dana untuk
menyediakan 20 cetakan dari semua cetakan foto beserta negatifnya.
Hal. 34
Kondisi Umum
22.0
22.1
22.2
22.3
23.0
23.1
23.2
23.3
23.4
23.5
23.6
23.7
24.0
ENGINEER LAPANGAN
Kontraktor harus menggunakan jasa Engineer lapangan (untuk internal kontraktor)
yang professional untuk merencanakan dan mengawasi pembuatan fasilitas
sementara pada lokasi.
Engineer tersebut harus seorang yang terampil pada bidangnnya, mempunyai
pengalaman pada bidangnya dan mempunyai izin bekerja pada lokasi proyek.
Kontraktor harus menyediakan dan menjaga setiap saat sebuah Auto-Plumb dan
mempekerjakan teknisi yang kompeten dan berpengalaman dalam
mengoperasikan Auto-Plumb terutama selama masa pembuatan struktur beton
juga untuk pemipaan bangunan.
SURVEY DATA
kontraktor harus menyediakan dana untuk survey yang dibutuhkan untuk proyek.
kontraktor harus mempunyai data survey tentang lokasi dan sediktnya memberi 3
patokan (benchmark) dan 4 patok sudut kecuali telah disediakan oleh Owner.
Sebelum waktu pekerjaan dimulai kontraktor harus menandai semua patok, juga
semua perizinan telah diselesaikan dan harus dibuktikan pada Engineer.
Mempertahankan semua titik acuan selama proses kontruksi berlangsung
a)
Tidak membuat perubahan tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dari
Engineer
b)
Melapor pada Engineer bila titik acuan hilang atau rusak atau harus
dipindahkan selama pekerjaan berlangsung.
c)
Menyewa surveyor untuk menempatkan kembali patokan yang hilang atu
yang rusak (berdasar atas data awal survey)
Memeriksa kembali batas dan ketinggian pada gambar dengan keadaan asli pada
lokasi dan memberitahukan pada ketidaksesuaian sebelum berlanjut pada
pekerjaan.
Menyamakan batas dan ketinggian. Mengalokasikan dan merencanakan
penggunakan peralatan yang sesuai :
a)
Batter boards untuk struktur
b)
Batas untuk perataan tanah dan ketinggian tanah
c)
Memeperhatikan kebutuhan batasan dan ketinggian untuk mekanikal dan
elektikal
d)
Batas-batas lain, sudut dan ketinggian.
Memcatat semua data dari hasil survey.Memperhatikan dengan seksama senua
hasil survey.
QUALITY CONTROL
24.1
Peralatan dan material yang digunakan harus mempunyai standar yang sesuai
dan mempunyai jenis dan kualitas yang ditentukan kecuali disyaratkan untuk
kebutuhan yang khusus. Engineer berhak menolak material dan/atau jenis
pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi setiap saat sebelum serahterima
terakhir. Persetujuan Engineer untuk material atau pekerjaan tidak akan
mencegah penolakan dikemudian hari jika kerusakan baru diketahui kemudian
hari. Kontraktor harus mengganti material yang ditolak oleh Engineer tanpa
penambahan biaya.
24.1.1 prodik pabrikasi:
Hal. 35
Kondisi Umum
24.3
24.4
24.5
24.6
Kondisi Umum
24.8
Daftar dari sumber bahan, dilampirkan pada akhir dokumen spesifikasi sebagai
appendix. Keterangan diberikan hanya merupakan refrensi, tanpa ada kewajiban
dari kontraktor. Itu juga merupakan catatan untuk informasi yang menandakan
bahwa informasi yang disertakan tidak memberikan jaminan pada Owner atau
Engineer mengenai kualitas pekerjaan dari material tersebut.
24.9 Pekerjaan.
24.9.1 Pekerjaan harus dilakukan sesuai kontrak, kecuali ditentukan secara khusus
dalam spesifikasi.
a.
Merencanakan permukaan yang lurus dan datar juga membuat batas yang
jelas, ketinggian tanah, lantai, plafon, soffits level, tembok, sudut pipa
vertikal, dan pipa vertikal; meratakan permukaan yang tidak teratur,
pertemuan sudut sambungan gingga sambungan lurus.
b.
Pekerjaan baja yang berulang harus seragam dan benar. Pekerjaan baja
solid, pipa, atau batangan harus lurus, dengan ketinggian pemipaan yang
sesuai, tidak bengkok dan berputar, dan tegak lurus sesuai aksis terhadap
bidang datar atau garis; semua sambungan harus benar dan rapat.
c.
Rangka dan pekerjaan rakitan harus siku, sama tinggi, dan tegak lurus
terhadap bidang datar atau garis; semua sambungan harus benar dan rapat.
d.
Pemasangan dari bata dan material yag sejenis harus simeteris terhadap
lantai, tembok dan garis tengah langit-langit atau seperti terlihat pada
gambar, bila dibutuhkan pemotongan tidak lebih dari satu setengah dari
garis keliling, kecuali ada kebutuhan lainnya.
e.
Bagian yang tetap harus lekat pada tempatnya, tidak distorsi, berderit, atau
bergoyang.
f.
Lapisan akhir (finishing) harus bersih dari kotoran, minyak, sidik jari, goresan,
retak, karat, noda, atau kerusakan dan kondisi lain yang tidak diinginkan.
24.9.2 Penanggulangan Kebisingan
a.
Perlengkapan yang digunakan harus tidak menimbulkan polusi suara dan
tidak bergetar. Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti peralatan
yang diperkirakan akan menimbulkan kebisingan atau bergetar. Juga harus
menyediakan pengyekat untuk mencegah kebisingan. Semua system harus
bebas dari dengung atau gelombang suara yang berlebih.
Hal. 37
Kondisi Umum
b.
25.0
25.1
25.2
25.3
25.4
25.5
25.6
25.7
Kondisi Umum
FASILITAS SEMENTARA
Umum
Kontraktor harus menyediakan, memasang, dan memelihara fasilitas sementara
beserta sarana utilitasnya yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek.
Disesuaikan menurut peraturan yang ada.
Mematuhi semua sistem peraturan utilitas setempat.
Membayar semua biaya yang disebabkan pemasangan sarana utilitas sama
seperti pembayaran Engineeran dan pemeriksaaan.
Membayar semua pemakaian listrik dan lainnya.
Mempersiapkan pengggalian pondasi untuk kepentingan fasilitas sementara
proyek.
Menyediakan pembatas, pagar gerbang, tanda dan semua peringatan bahaya.
Secepatnya memindahkan semua bahan dan perlengkapan sementara bila tidak
diperlukan lagi atas persetujuan Engineer.
Membersihkan dan memperbaiki kerusakan yang diakibatkan dari pemasangan
fasilitas sementara.
Mengembalikan seperti semula keadaan fasilitas yang digunakan untuk fasilitas
sementara.
Kondisi Umum
26.4
26.5
Pembagian air dalam bangunan diatur oleh kebijakan kontraktor, tapi tetap
mencukupi persediaan untuk perlindungan kebakaran. Menyerahkan pada
Engineer rencana penanggulangan kebakaran.
Air minum harus disediakan oleh kontraktor atas biaya dan tanggungjawab
kontraktor. Kontraktor harus menydiakan dan memelihara tempat persediaan
air minum yang cukup.
26.6
26.7
P3K
Kontraktor harus menyediakan sarana P3K (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan) dan memeliharanya dan dapat digunakan oleh semua kontraktor.
Perlindungan Kebakaran Pada Konstruksi
a.
Kontraktor harus menyiapkan jalur darurat dan prosedur yang tepat sesuai
persetujuan Engineer.
b.
Alat pemadam kebakaran, pipa air yang berhubungan, dan perkengkapan
lainnya yang dinutuhkan untuk pemadaman harus selslu tersedia pada
lokasi pekerjaan.
26.8
26.9
Panggilan Darurat.
Hal. 40
Kondisi Umum
Daftar telepon dan alamat kantor polisi, rumah sakit dan semua yang
bersangkutan dengan keadaan darurat harus ada pada kantor kontraktor.
26.10 Bangunan sementara
a.
Kontraktor harus membuat dan memelihara juga membiayai semua fasilitas
sementara termasuk perancah dan steger.
b.
Fasilitas tersebut harus dapat digunakan untuk semua kepentingan yang
bersangkutan untuk penyelesaian pekerjaan.
c.
Fasilitas tersebut harus direncanakan oleh Engineer yang sesuai dengan
keahliannya dan mempunyai izin untuk bekerja pada lokasi.
d.
Kontraktor harus memindahkan atau membongkar semua bangunan
sementara atas biayanya setelah mendapat persetujuan Engineer.
26.11
Hoist
Kontaktor harus menyediakan dan memelihara semua hoist sementara.
Menyerahkan rencana layout dari hoist pada Engineer untuk mendapat
persetujuan.
26.11.1 Kantor Sementara
Kontraktor harus menyediakan kantor sementara untuk Engineer beserta
staffnya (lihat bagian 27) dan untuk subkontraktor. Kontraktor juga harus
memelihara, memindahkan atau membongkar dari site atas persetujuan
Engineer.
26.12
Komunikas dan Sistem Alarm Kebakaran.
26.12.1 Kontraktor harus menyediakan peralatan komunikasi antara lapangan dan
kantor kontraktor.
26.12.2 Kontraktor harus membayar segala ongkos biaya dalam penyambungan dan
pembongkaran setelah penyelesaian pekerjaan.
26.12.3 Walkie talkies
Kontraktor harus menyediakan tiga (30) set dari walkie talkies untuk keperluan
Engineer beserta staffnya. Megurus segala perizinan dan membayar semua
biaya perizinan.
26.13
Perlindungan Dalam Konstruksi
26.13.1 Harus disediakan jembatan atau yang sejenis, diatas parit-parit yang ada guna
menjamin kelancaran lalu lintas di dalam lokasi.
26.13.2 Lubang terbuka, lantai terbuka harus dilindungi dengan pembatas atau railing
yang kokoh.
26.13.3 Scaffolding, ladders, ramps, jalan yang menurun dan semua kondisi yang
berbahaya harus dilindungi oleh pembatas atau railing yang kokoh.
26.13.4 Gudang dan penyimpanan gambar detail pelaksanaan harus diatur, dan
dipelihara pada tempat yang telah ditentukan, juga penyimpanan dan
pemeliharaan berbagai bahan dan peralatan harus sesuai semestinya.
26.13.5 Pagar sementara harus dibangun menggunakan bahan yang cocok disekitar
lokasi dan juga tempat lainnya atas persetujuan Engineer. Tempat masuk harus
disediakan kontraktor setalah mendapat persetujuan Engineer.
27.0
27.1
Kondisi Umum
27.2
Hal. 42
Kondisi Umum
28.0
28.1.
28.1.1
28.1.2
28.1.3
29.1.
29.2.
29.3.
Semua bahan yang mudah terbakar harus disimpan pada tempat yang aman atas
persetujuan Engineer.
Pekerja dari kontraktor harus mengerti peraturan mengenai pekerja di lokasi, dan
harus menjaga area bekerjanya sesuai dengan yang dialokasikan oleh kontraktor.
Orang yang mengganggu pekerjaan harus didisiplinkan baik secara verbal
maupun tertulis dari Engineer.
Kontraktor harus mengupayakan keamanan pada lokasi sesuai dengan standar
yang berlaku.
29.4.
29.5.
Hal. 43
Kondisi Umum
29.5.1. Semua perlalatan listrik, kabel,kabel sementara, electrical arc welders, etc., harus
mendapat persetujuan pegawas. Engineer tidak menyetujui pada peralatan yang
yang digunakan dan dapat memerintahkan untuk penggantian.
29.5.2. Pekerjaan dibawah tanah harus dilakukan secara hati-hati
29.5.3. Kontraktor harus menyediakan helm intuk semua personel dilapangan.
29.5.4. Harus disediakan alat pemadam kebakaran yang cukup, Perlangkapan alat
pemadam kebakaran harus disediakan kontraktor pada lokasi yang berpotensi
terhadap timbullnya kebakaran.
29.6.
Tidak boleh terjadi kelebihan beban pada struktur pada bagian manapun tanpa
izin tertulis dari Engineer. JIka izin didapatkan, semua bagian struktur yang
mendapat beban melebihi beban yang diijinkan harus diperkuat dan/atau
didukung sesuai petunjuk Engineer.
Dengan keluarnya izin Engineer tidak melepaskan tanggungjawab kontraktor
atas kerusakan struktur yang disebabkan kelebihan beban yang terjadi
29.7.
29.8.
Kontaktor harus menjaga kebersihan jalanan umum dari kotoran dan puing-puing.
Kontraktor harus mencegah kerusakan dari sarana umum akibat penggunaan
peralatan. Kontraktor harus berkoordinasi dengan polusi setempat untuk
pengaruran lalu-lintas disekitar proyek.
30.0
30.1
TANDA PROYEK
Kontraktor harus menyediakan, membuat satu atau lebih dan memelihara tanda
/rambu proyek
Tanda/rambu yang dibuat harus berwarna dan dilakukan oleh oleh kontraktor yang
mempunyai pengalaman 5 tahun pada bidangnya.
Kontraktor harus membayar semua biaya perizinan dan lainnya yang
bersangkutan dengan pemasangan tanda/rambu.
Kontraktor harus membongkar tanda/rambu atas instruksi Engineer.
PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAN PERLINDUNGAN
Hal. 44
Kondisi Umum
32.3
Perlindungan
32.3.1 kontraktor harus menjaga semua bahan, perlengkapan, peralatan selama
pengiriman, penyimpanan dan pemasangan dari kerusakan, kotoran, dan
pencurian. Ganti barang yang telah hilang. Memperbaiki, membersihkan, atau
mengganti barang yang telah rusak atau kotor.
32.3.2 Menutup semua permukaan yang telah selesai dikerjakan dari kerusakan dan
kotoran. Lakukan selama pekerjaan berlangsung dan melepaskan setelah Owner
setuju dengan pekerjaannya atau atas persetujuan dari Engineer.
32.3.3 Merundingkan tentang bagian yang membutuhkan produk tambahan dan
perawatn yang dibutuhkan.
Hal. 45
Kondisi Umum
33.0
SELESAINYA PEKERJAAN
Kondisi Umum
Instalasi listrik
Sistem mekanikan
33.6
Pemeriksaan pengeluaran akhir
33.6.1 Kontraktor harus menyerahkan catatan akhir pengeluaran pada Engineer.
33.6.2 Catatan harus sesuai dengan nilai kontrak, termasuk:
a. Harga awal kontrak
b. Tambahan dan berkurangnya dari:
Perubahan kerja
Hal. 47
Kondisi Umum
PEMBERSIHAN AKHIR
34.1. Produk
34.1.1. Gunakan hanya bahan dan cara kerja yang disarankan oleh pabrik pembuat
material yang sedang dibersihkan.
34.1.2 Gunakan bahan yang tidak merusak permukaan dan menciptakan polusi yang
membahayakan kesehatan.
34.2
34.2.1
34.2.2
34.2.3
Pelaksanaan
Bersihkan bagian interior dan eksterior yang terlihat permukaannya secukupnya.
Lepaskan penutup sementara dan label yang tidak dibutuhkan lagi
Bersihkan bagian tranparan dan mengkilap untuk digosok.Gosok hingga
permukaan mengkilat.
34.2.4 Vacuum semua karpet dan semua permikaan yang lembut.
34.2.5 Bersihkan dengan lap basah,wax,polish resilient untuk permukaan yang keras.
34.2.6 Bersihkan semua permukaan peralatan,perlengkapan,bersihkan sisa pelumas
yang ada.
34.2.7 Bersihkan semua sarana plumbing dan sanitari
34.2.8 Bersihkan semua filter perlengkapan ventilasi dan buang semua filter yang telah
digunakan selama proses konstruksi.Bersihkan saluran, blower, dan koil yang
telah digunakan tanpa filter selama proses konstruksi.
34.2.9 Bersihkan semua peralatan penerangan termasuk semua lampu.
34.2.10Menjaga kebersihan hingga peyelesaian akhir.
34.2.11Buang semua sampah, puing, runtuhan dari atap,termasuk dari selokan dan
drainase.
34.2.12Buang semua sampah, puing, sisa material dari lokasi proyek bersihkan semua
permukaan eksterior.
35.0
35.1
35.2 Format
35.2.1 Siapkan data dalam petunjuk penggunaan. Susun data dalam baik dengan ukuran
A4 dengan hard cover plastic.Cantumkan daftar isi.
35.2.2 Susun daftar isi berdasarkan material atau sistem sesuai dengan susunan
spesifikasi.Sediakan halaman pembagi dengan memberi tanda pada tiap bab atau
susun sesuai berdasar nama baba dan nomor.
35.2.3 Lubangi kertas data dari pabrikan dan gambar yang dibutuhkan, lipat sesuai
aturan. Masukan gambar sesuai ukuran A4 dan simpan dalam folder.
35.3 Isi Petunjuk Manual
35.3.1 Nama proyek,nama,alamat dan nomor telefon Engineer,subkontraktor dan daftar
isi disusun berdasarkan nomor atau system.
35.3.2 Nama,alamat dan nomor telefon supplier dan sunkontraktor untuk tiap produk atau
system termasuk penyedia jasa servis suku cadang setempat.
Hal. 48
Kondisi Umum
35.3.3 Tandai tiap halaman yang berisi data produk untuk menjelaskan spesifikasi produk
components dan control diagrams. Jangan mengunakan gambar catatan proyek
sebagai gambar pemeliharaan.
35.3.4 Halaman data tambahan dengan gambar komponen dan diagram kontrol. Jangan
menggunakan gambar catatan proyek sebagai gambar pemeliharaan.
35.3.5 Data tambahan dari pabrikan berupa teks sesuai yang diminta untuk melengkapi
instruksi, penjelasan, dan cara pemeliharaan.
35.3.6 Sertakan pada lembar petunjuk manual salinan jaminan, garansi dan perjanjian
yang dibutuhkan untuk tiap material dan komponen.
35.4 Petunjuk untuk bahan dan finishing
35.4.1 Sertakan nama produk, data, nomor catalog, ukuran, komposisi dll untuk tiap
material dan finishing.
35.4.2 Sertakan rekomendasi pembuat dan petunjuk dari pabrikan tentang bahan
pembersih dan metoda pencegahan kerusakan dan juga jadwal yang dianjurkan
untuk pembersihan dan pemelihaaan. Termasuk detail pemasangan bahan
pelindung dan rekomendasi pembuat untuk Engineeran, pemeliharaan dan
perbaikan.
35.4.3 Termasuk catatan perbaikan dan penggantian.
35.5 Petunjuk untuk peralatan dan sistem
35.5.1 Sertakan penjelasan dari tiap system dan komponen. Berikan deskripsi fungsi,
karakteristik pada saat operasi normal, kurva kinerja, dan batasan kondisi.
35.5.2 Menyediakan daftar suku cadang asli pabrik,daftar suku cadang, dan catatan yang
dibutuhkan untuk memesan suku cadang.
35.5.3 Menyediakan prosedur pengoperasian penyalaan awal,break in, dan pada
beroperrasi secara normal.
35.3.4 Menyediakan papan sirkuit sesuai yang terpasang,disertai diagram kode warna
kabel dan karakteristik kelistrikan.
35.5.5 Sediakan diagram control pemasangan dan kontrol urutan pengoperasian dari
pabrik pembuat.
35.5.6 Menyediakan petunjuk perawatan dari pabrik termasuk prosedur yang rutin
dilakukan, pembongkaran dan petunjuk perbaikan, pensejajaran, penyetelan,
penyeimbangan dan petunjuk pemeriksaan juga panduan pemecahan masalah.
35.5.7 Menyediakan jadwal pelumasan dan daftar pelumas yang digunakan.
35.5.8 Menyediakan diagram diagram pengkodean warna pipa dengan nomor
katup.Menyediakan daftar lokasi katup yang telah diberi label juga fungsi dari tiap
katup beserta diagram kontrolnya.
35.5.9 Sertakan laporan pengujian dan penyeimbangan.
35.6 Petunjuk penggunaan
35.6.1 Sebelum pengujuan akhir, perintahkan personil yang ditunjuk oleh Owner untuk
mengoperasikan, mengatur, dan memelihara produk dan perlengkapan.
35.6.2 Gunakan petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan yang diinstruksikan.
Diharuskan menjelaskan isi dari manual dengan orang yang ditugasi oleh Owner.
35.6.3 Siapkan data tambahan dan masukkan pada petunjuk penggunaan bila sewaktu diperlukan.
35.6.4 Jika diperlukan untuk kepentingan proyek dan pekerjaan yang telah dilakukan
sangat kompleks, instruksi lisan secara periodik harus diperpanjang lebih dari
tanggal penyerahan, dalam batasan yang wajar dan praktis.
35.7
Penyerahan Prosedur
Hal. 49
Kondisi Umum
35.7.1 Menyerahkan 2 salinan petunujuk manual sesuai ukuran yang telah ditentukan
dan daftar isi dalam waktu 28 hari setelah kontrak. Engineer akan mempelajarinya
dan mengembalikan 1 salinan sebagai komentarnya.
35.7.2 Menyerahkan 1 salinan dari tiap volume akhir yang telah diselesaikan dalam
jangka waktu 14 hari setelah inspeksi akhir. Salinan akan dikembalikan setelah
pemeriksaan akhir Engineer. Tinjau kembali bahan yang dibutuhkan dan
menyerahkan 4 salinan dalam jangka waktu 10 hari setelah menerima salinan
yang telah dibahas.
36.0
WAKTU PERAWATAN
Kondisi Umum
tidak terbatas pada perbaikan, perubahan, dan hal lain yang ditentukan oleh
Engineer.
37.1.3 Semua pekerjaan harus diselesaikan dan dengan biaya kontraktor atas
persetujuan kontraktor, bila bahan atau pekerjaan tidak sesuai spesifikasi teknik
atau gambar atau mengabaikan isi kontrak.
37.1.4 Sesuai kontrak, sertifikat perawatan yang akan dikeluarkan oleh Owner harus
sesuai dan setara dengan sertifikat akhir yang dirujuk untuk sertifikat
penyelesaian yang membebaskan kontraktor dari kewajibannya.
37.1.5 Pada sertifikat akhir harus mencantumkan:
- Jumlah yang menurut persetujuan Engineer sesuai dengan yang ada pada
kontrak akhir.
- Perjanjian retensi sebesari 5% dari nilai kontak, dan
- Setelah memberi harga pada Owner tentang semua biaya yang dikeluarkan
Owner sebelumnya. Sesuai kontrak,. The balance bila hak Owner pada
kontraktor atau kontraktor pada Owner saling terpenuhi.
37.2 Kebutuhan perawatan
37.2.1 Perawatan oleh kontraktor
a. Waktu perawatan : Untuk semua pekerjaan harus dilakukan dalam 12 bulan
waktu kalender dimulai dari tanggal selesainya pekerjaan.
Surat keterangan selesainya pekerjaan dikeluarkan terpisah untuk penetuan
pembagian pekerjaan , waktu pekerjaan harus dimulai dari tanggal terakhir
dikelurkannya surat keterangan.
b. Perawatan oleh kontraktor harus termasuk: mencari atau penelitian yang
dibutuhakan lainnya untuk menguji dan mencari jalan keluar berkenaan
pekerjaan yang kurang sempurna.
c. Perawatan pekerjaan mencangkup semua tenaga kerja,material,dan semua
yang bersangkutan dengan pembongkaran,perbaikan,pembetulan atau
kebutuhan lainnya yang dibutuhkan untuk pada pekerjaan yang kurang
sempurna.
Lakukan perbaikan yang dibutuhkan selama pekerjaan perawatan dikerjakan
sesuai kontrak dan lakukan perawatan secara keseluruhan uphold integrity of
pekerjaans as accepted at dated or dates of substantial completion.
d. Bial ditemukan pekerlaan yang belum sempurna selama waktu perawatan
maka harus dilaksanakan perbaikan atau penggantian oleh kontraktor tanpa
penundaan dan dilaksanakan secepat-cepatnya.
e. Bila pekerjaan yang tidak sempurna ditemukan oleh Engineer atau Owner
maka harus dilaksanakan perbaikan atau penggantiaan dalam jangka waktu
tidak lebih dari 14 hari setelah tanggal terakhir waktu perawatan.
f. Pekerjaan kontraktor selama waktu perawatan harus dikoordinasikan dengan
Owner dan peraturan yang berkaitan dengan waktu proyek, lokasi, dan cara
kerja pekerjaan perawatan yang dilakukan.
37.2.2 Perawatan oleh Owner
a. Owner harus bertanggungjawab terhadap pembersihan rutin yang dilakukan
sehari-hari dan perawatan secara umum juga pengoperasian dari system
setelah diserahkan dari kontraktor.
b. Owner mempunyai hak untuk:
Membuat perbaikan sementara yang dibutuhkan untuk menjaga system tetap
beroperasi atau tetap efektif tanpa menghilangkan garansi atau melepaskan
kontraktor dari tanggung jawab dan
c. Membuat perbaikan tanpa dilakukan oleh kontraktor dan memotong biaya
yang dikeluarkan untuk kontraktor.
Hal. 51
Kondisi Umum
38.1 Produk
38.1.1 Untuk memenuhi produk yang dibutuhkan guna menyelesaikan pekerjaan. Maka
kontraktor harus menyediakan produk, suku cadang, peralatan perawtan dan
material perawatan yang disebutkan pada bagian sebelumnya. Material harus
baru,bersih,dalam kemasan atau terbungkus rapih dan diberi label dan harus
sesuai dengan material atau bagian yang terpasang, termasuk suku cadang dan
material pengganti untuk menghindari perubahan dari pabrik.
38.2 Penyimpanan
Secara umum, menurut paragraph 31.0. Penyimpanan suku cadang sesuai
petunjuk pada kemasan yang dapat terbaca.
38.3 Penerimaan
Penerimaan harus dikoordinasikan dengan Owner atau staff manajemen
bangunan.Serahkan produk suku cadang pada Owner di lokasi proyek( dan juga
tanda terima) utamakan tanda terima pembayaran.
Hal. 52
PEKERJAAN PERSIAPAN
SI-001
Dewatering
SPESIFIKASI
SI-001
DEWATERING
1.0.
LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan harus termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
- Kontraktor harus menyediakan peralatan, perlengkapan, dan pekerjaan yang cukup
untuk pekerjaan ini.
- Persiapan dewatering sesuai dalam Gambar Kerja.
- Pembersihan setelah dewatering sesuai dengan Gambar Kerja.
2.0.
STANDAR/RUJUKAN.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
3.0.
PROSEDUR UMUM.
3.1.
Umum.
3.1.1. Kontraktor harus mengajukan semua contoh material dari semua pekerjaan
kepada Engineer untuk pengujian dan persetujuan.
Kontraktor harus mengajukan Gambar Detail Pelaksanaan sesuai permintaan
Engineer.
3.1.2. Kontraktor harus dengan teliti mempelajari setiap detail/potongan, ketinggian,
bentuk, ukuran, dan garis yang diperlihatkan dalam Gambar Kerja. Jika Kontraktor
ragu-ragu atas ujuran yang kurang jelas maka Engineer harus diberitahu sebelum
pelaksanaan di lapangan. Setiap kesalahan dalam pelaksanaan yang dilakukan
oleh Kontraktor merupakan tanggung jawab dari Kontraktor tersebut dan semua
biaya yang diakibatkan oleh kecerobohan tersebut akan ditanggung oleh
Kontraktor dan tidak dapat ditagihkan kepada Klien.
3.1.3. Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis, yang terlebih dahulu ditanda
tangani oleh perwakilan kontraktor, tempat dan waktu pelaksanaan setiap bagian
pekerjaan kepada Engineer dan mendapat persetujuan dari Engineer.
3.1.4. Kontraktor harus mengajukan kepada Engineer jadwal pekerjaan yang akan
dikerjakan setiap minggunya, dan dalam jadwal tersebut harus terdapat hal-hal
sebagai berikut:
- Daftar peralatan yang digunakan
- Daftar pekerja
- Volume yang akan dikerjakan.
ST 010 - 1
SI-001
Dewatering
Jadwal tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh Engineer sebelum pekerjaan
dimulai.
3.1.5. Kontraktor tidak diijinkan untuk mengalihkan setiap peralatan dan pekerja yang
dialokasikan untuk pekerjaan yang telah disebutkan dalam jadwal kerja yang telah
disetujui kecuali telah dperhitungkan kembali sebaik-baiknya dan disetujui oleh
Engineer.
3.1.6. Kontraktor harus mendapatkan semua ijin pemerintah dan kebutuhan lain yang
diperlukan untuk
Penundaan pekerjaan diakibatkan oleh keterlambatan pemberian ijin oleh pejabat
pemerintah yang berwenang tidak dapat dijadikan alasan untuk permintaan
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan seperti yang disebutkan dalam
kontrak ini.
3.1.7. Selama cuaca buruk dan/atau terjadi hujan atau jika lahan yang akan dikerjakan
basah, Kontraktor tidak diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan kecuali
ditentukan lain oleh Engineer.
3.1.8. Shift malam tidak diperbolehkan kecuali disetujui oleh Engineer.
3.2.
Dewatering.
3.2.1. Tim Survei harus selalu siaga di lahan selama pekerjaan berlangsung.
3.2.2. Pengujian akan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah berikut:
- Sebelum pekerjaan dimulai.
- Sebelum pekerjaan dihentikan setiap harinya.
3.2.3. Semua peralatan dan perlengkapan survey yang akan digunakan pada pekerjaan
ini harus diperikasa dan diuji sebelum dipakai.
3.3.
Pembersihan.
Area diatas tanah asli harus dibersihkan dari semua tumbuh-tumbuhan, seperti pohon,
batangan kayu, bonggol pohon, sisa tebangan pohon, semak-semak, rumput, ilalang, dan
objek-objek lain yang tidak dibutuhkan, dalam batasan sesuai dengan Gambar Kerja atau
sesuai petunjuk Engineer.
Dalam area pembersihan, area dibawah permukaan tanah asli harus digali sampai
kedalam tertentu untuk menghilangkan semua sisa tanaman, akar, atau batang kayu
yang terkubur, dan objek-objek lain yang tidak dibutuhkan.
4.0.
MATERIAL.
5.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN.
5.1.
Umum.
ST 010 - 2
SI-001
Dewatering
5.1.1. Kedalaman dari tanah yang akan dipompa, tidak boleh kurang dari 5m di bawah
ketinggian yang dimaksudkan dan air harus dapat mengalir dengan bebas di
permukaannya.
Kemiringan tepi lubang harus dipotong dengan rapi sesuai dengan ketinggian dan
garis yang terlihat pada Gambar Kerja.
5.1.2. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kestabilan tanggul dan mengganti setiap
bagian yang rusak atau bergeser karena kecerobohan atau kelalaian Kontraktor
atau akibat sebab alami atau badai.
5.1.3. Semua pekerjaan yang telah selasai tetapi diketahui tidak stabil atau dibawah
standar atau tidak diterima harus diperbaiki dan dibenahi oleh Kontraktor tanpa
tambahan biaya.
5.1.4. Semua Bench Mark yang ada harus tetap ditempatnya dan tidak boleh diubah
dalam keadaan apapun.
5.1.5. setelah Pekerjaan selesai, semua tiang atau pengontrol vertikal yang hancur atau
rusak harus dibangun kembali pada titik yang ditentukan oleh Engineer.
5.1.6. Pada akhir hari kerja, semua lubang harus ditutup atau diisi dan area yang terdiri
dari tanah lepas harus disamatinggikan dan dipadatkan.
5.1.7. Setiap penggalian, pengurugan, dan pemadatan yang diperlukan dalam pekerjaan
ini harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis SI-004 Penggalian,
Pengurugan, dan Pemadatan.
5.2.
Dewatering.
Batasan untuk pembersihan dan grubbing sesuai dengan yang terdapat pada Gambar
Kerja atau sesuai dengan petunjuk dari Engineer.
ST 010 - 3
SPESIFIKASI
SI-002
SITE PILING
1.0.
LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan ini akan meliputi pendukung lapisan (base course) pasir dan kerikil. Pekerjaan
ini harus dilakukan di seluruh area meliputi walkway, jalan, area parkir, atau sesuai
dengan yang terdapat pada Gambar Kerja.
2.0.
STANDAR/RUJUKAN.
2.1.
2.2.
2.3.
3.0.
PROSEDUR UMUM.
3.1.
Perlindungan untuk setiap pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan yang
terdapat pada Gambar Kerja.
3.2.
Sub Grade yang telah dipersiapkan harus dilindungi dari kekeringan dan pecah.
Setiap kerusakan yang terjadi akaibat kelalaian akan diperbaiki dengan biaya dari
Kontraktor sendiri.
4.0.
MATERIAL.
Tidak ada.
5.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN.
5.1.
Umum.
Area yang akan dilapisi dengan sub grade harus dibersihkan dengan hati-hati sehingga
tidak ada objek yang tidak diperlukan terdapat didalamnya.
Sub Grad harus dibuat sesuai dengan garis, grade dan kemiringan, dan dipadatkan
sampai kepadatan 90% - 95% sampai memenuhi ketentuan Engineer sehingga lapisan
material, ketika diletakkan dan dipadatkan akan mempunyai garis dan grade yang sama
dengan sub grade.
Semua material di kedalaman 150 mm dibawah pemotongan ketinggian sub grade dan di
kedalaman 300 mm di tanggul harus dipadatkan sampai mencapai 90% - 95 % dari
kepadatan kering yang disyaratkan oleh AASHTO T99.
SI 004- 1
5.2.
Jika sub grade berada di daerah tanah galian, maka sub grade harus dibentuk untuk
memperbaiki bentuk potongan melintang dan memanjang.
Tanah harus dipadatkan dengan Tamping rod yang disetujui. Disesuaikan dengan
pemadatan, kelembaban tanah harus diperhatikan dengan cara membasahi tanah
dengan truk penyiram yang disetujui, atau membiarkan tanah kering, sesuai kebutuhan,
untuk menjaga ketinggian pemadatan yang diinginkan.
Jika keadaan tanah tidak memungkinkan dicapainya CBR yang disyaratkan oleh proyek,
maka tanah tersebut harus diganti dengan persetujuan tertulis dari Engineer.
Penggantian tanah yang tidak sesuai harus digolongkan sebagai penggalian biasa. Pada
ketinggian sub grade, Kontraktor harus menimbun lubang akibat pembuangan tanah
tersebut dengan tanah urug yang disetujui. Biaya pekerjaan tersebut termasuk dalam
harga kontrak dan tidak akan diminta lagi dari Klien.
5.3.
Ketika sub grade dilakukan pada daerah urugan, maka prosedur berikut harus
diperhatikan dengan seksama:
- Dikarenakan adanya pengurugan, area tersebut akan dipadatkan sesuai dengan
persyaratan dan/atau petunjuk Engineer.
- Material pengurugan yang disetujui harus dihamparkan secara merata sampai
ketebalan maksimum 200 mm untuk setiap lapisan dengan road grader dan digilas
secara berkesinambungan. Kecepatan yang disarankan untuk road roller adalah
5km/jam dan kecepatan ini harus dipertahankan sampai selesai. Selama pemadatan
atau penggilasan, kelembaban tanah yang diinginkan harus dikontrol dengan hati-hati.
Lintasan harus minimal enam (6) kali dan maksimum delapan (8) kali dan/atau
sesuai dengan ketentuan Engineer.
- Pekerjaan Pemadatan atau penggilasan akan megikuti prosedur yang sama dengan
yang diatas sampai pekerjaan pengurugan selesai dengan memuaskan dan diterima
oleh Engineer.
5.4.
Jika sub grade dilakukan pada galian berbatu, maka batu-batuan tersebut harus digali
dengan hati-hati untuk membetulkan bentuk potongan melintang dan memanjangnya.
Kontraktor harus memindahkan semua material gembur dan meningkatkan ketinggian
sehingga mencapai ketinggian yang diingikan dengan menambahkan material urugan
berbutir yang disetujui, dipadatkan dan dibentuk sesuai dengan persyaratan yang ada
pada gambar. Tidak ada galian berbatu yang berada di atas ketinggian grade.
Tidak akan ada pembayaran tambahan untuk penggalian dibawah ketinggian grade yang
benar.
5.5.
Setiap bagian sub grade yang telah diselesaikan dan diterima oleh Engineer harus
dilindungi dari kekeringan dan pecah. Setiap kerusakan yang terjadi akibat dari kontraltor
akan diperbaiki sesuai petunjuk Engineer tanpa biaya tambahan.
5.6.
Permukaan yang telah selesai tidak bolah bervariasi lebih dari 10 mm diatas atau
dibawah ketinggian yang ditentukan dan harus dapat dialiri air dengan bebas.
SI 004- 2
CIVIL WORK
Spesifikasi SI-004
SPESIFIKASI
SI-001
PENGGALIAN, PENGURUGAN, DAN PEMADATAN
1.0.
LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan ini akan meliputi tapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
- Mempersiapkan peralatan dan perkakas, material, pekerja yang cukup untuk
menyelesaikan semua pekerjaan termasuk retaining wall sementara dan cofferdam,
jika diperlukan.
- Penggalian, pengurugan kembali dan pemadatan semua pekerjaan yang
memperlukan penggalian dan/atau pengurugan kembali seperti pondasi, saluran,
timbunan, jalur utilitas, dan lain-lain yang terlihat pada Gambar Kerja.
- Memindahkan semua material urugan yang tidak diperlukan ke tempat pembuangan
yang ditentukan.
- Menggali dan membawa material urugan dari suatu tempat penggalian.
- Untuk menyelesaikan pekerjaan yang diminta oleh spesifikasi ini.
2.0.
STANDAR/RUJUKAN.
2.1.
2.2.
2.3.
3.0.
PROSEDUR UMUM.
3.1.
Penggalian.
3.1.1. Penggalian harus dilakukan sesuai dengan garis dan kedalaman yang ditunjukkan
oleh Gambar Kerja dan yang ditentukan oleh Engineer. Penggalian harus cukup
lebar untuk memudahkan pergerakan selama pekerjaan dilakukan.
3.1.2. Ketinggian yang ditunjukkan oleh Gambar Kerja hanya berupa perkiraan dan
Engineer dapat menginstruksikan peubahan yang dibutuhkan.
3.1.3. Setiap penggalian yang telah diselesaikan, Kontraktor harus memberitahukan
Engineer dan tidak ada pekerjaan lanjutan yang dapat dilakukan sampai Engineer
menyetujui kedalaman penggalian dan ciri lapisan tanah yang terdapat pada
dasar penggalian.
3.1.4. Semua lapisan keras dan permukaan keras lainnya yang akan digali harus bebas
dari material gembur, bersih dan dapat dipotong lurus atau miring sesuai dengan
Gambar Kerja atau petunjuk dari Engineer sesuai dengan material pengurugan
kembalinya.
SI 001- 1
Spesifikasi SI-004
3.1.5. Tempat material yang tidak sesuai terlihat pada ketinggian penggalian yang
direncanakan, Kontraktor diharuskan untuk melakukan tambahan penggalian,
sesuai dengan petunjuk dari Engineer, sampai kedalaman tempat material yang
sesuai ditemukan.
3.1.6. Untuk lapisan gembur, permukaan akhir dari penggalian tidak boleh disudahkan
sebelum pekerjaan berikutnya siap utnuk dikerjakan sehingga air hujan atau air
yang mengalir tidak dapat merusak permukaan galian.
Untuk menggali tanah gembur, Kontraktor harus memasang dinding penahan
sementara untuk mencegah tanah longsor ke dalam lubang penggalian
Kontraltor harus melindungi lubang penggalian dari air atau air hujan dengan
menyediakan saluran sementara atau pompa.
3.1.7. Material yang tergali lebih dari ketinggian yang diinginkan, baik karena kesalahan
ataupun kecerobohan Kontraktor harus diperbaiki sesuai petunjuk dari Engineer
tanpa beban biaya apapun kepada klien.
Diasumsikan bahwa material pada pekerjaan lahan dapat digali peralatan biasa
seperti sekop atau bulldozer.
Jika menemui lapisan bebatuan, Kontraktor harus memberitahu Engineer yang
akan memberikan keputusan sebelum penggalian dilakukan lebih jauh.
Setelah masing-masing penggalian, Kontraktor harus memberitahukan Engineer,
dan pekerjaan dapat dilanjutkan setelah Engineer menyetujui kedalaman dan jenis
dari lapisan tanah yang terdapat di dasar lubang penggalian.
3.2.
3.2.1. Pengurugan kembali atau pembuatan tanggul hanya dapat dimulai jika material
pengurugan dan lokasi pekerjaan telah disetujui oleh Engineer.
3.2.2. Kontraktor tidak akan melanjutkan pekerjaaan pengurugan kembali sebelum
Engineer menyetujui pekerjaan sebelumnya.
3.2.3. Material hasil penggalian yang cocok untuk digunakan sebagai material
pengurugan kembali dan pembuatan tanggul dapat disimpan oleh Kontraktor di
tempat penyimpanan yang dapat dijangkau dengan mudah selama proses
pengurugan kembali dan pembuatan tanggul. Lokasi tempat penyimpanan harus
disetujui oleh Engineer.
3.2.4. Pengurugan kembali pekerjaan beton hanya boleh dilakukan ketika usia beton
sudah mencapai minimum 14 hari, dan pekerjaan beton telah berusia minimum 7
hari, atau setelah mendapat persetujuan dari Engineer.
3.3.
Pemadatan.
SI 001- 2
Spesifikasi SI-004
Jika tingkatan kepadatan urugan tidak memuaskan, penyesuaian harus dilakukan sampai
persyaratan pemadatan dapat dipenuhi. Material yang dihamparkan di atas lapisan yang
pemadatannya tidak memuaskan harus disingkirkan dan area yang belum memuaskan
tersebut dipadatkan kembali sesuai petunjuk Engineer.
4.0.
MATERIAL.
5.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN.
5.1.
Penggalian.
5.1.1. Pekerjaan penggalian selesai ketika dasar dari penggalian memenuhi ketinggian
yang diinginkan sesuai dengan Gambar Kerja atau telah disetujui oleh Engineer.
5.1.2. Semua material pengurugan kembali harus disimpat pada tempat yang ditentukan
sesuai dengan petunjuk Engineer sehingga ketika dibutuhkan dan memungkinkan
material tersebut dapat digunakan untuk pengurugan kembali atau dibuang sesuai
ketentuan oleh Engineer.
5.2.3. Penggalian yang melewati atau keluar dari garis dan grade yang ditunjukkan oleh
Gambar Kerja atau ketentuan Engineer karena kesalahan maupun kelalaian
kontraktor, material yang telah tergali tidak akan dibayar dan kontraktor
diharuskan untuk memperbaiki pekerjaannya menjadi sesuai dengan Gambar
Kerja dengan biaya sendiri.
5.2.4. Penggalian harus dilakukan tanpa merusak bench mark atau pekerjaan lain yang
telah selesai. Semua kerusakan diakibatkan oleh pekerjaan ini menjadi tanggung
jawab Kontraktor tanpa adanya penambahan biaya dan waktu.
5.2.5. Pada daerah galian terdapat batuan, Kontraktor harus membongkar sampai ke
dalaman 150 mm di bawah ketiggian akhir yang direncanakan. Batuan yang harus
dibongkar adalah batu tulis yang keras, batu besar bundar dengan volume di atas
m3 atau dimensinya lebih dari 1 meter. Pembongkaran batuan dapat
menggunakan peralatan khusus atau dengan cara diledakan..
5.2.
SI 001- 3
Spesifikasi SI-004
Semua material yang digali kecuali tanah tidak dapat digunakan sebgai material
pengurugan kembali kecuali disetujui oleh Engineer seperti yang disebutkan
dalam ayat 5.1.2 dari spesifikasi ini.
Material pengurugan kembali yang disimpan di dekat tempat bekerja lebih dari 12
jam, harus dilindungi dengan lembaran polyethylene (plastik) sehingga tidak
terjadi kerusakan pada material yang telah disetujui oleh Engineer.
Setiap lapisan dari material pengurugan kembali, jika kering, harus dibasahi
secara merata utnuk mendapatkan kandungan kelembaban yang dibutuhkan
untuk mencapai kepadatan yang ditentukan.
5.2.2. Persiapan.
Untuk menempatan material untuk pengurugan kembali, pekerjaan berikut harus
dilakukan lebih dahulu:
- Pembersihan lokasi dan/atau penggalian sesuai dengan Gambar Kerja atau
sesuai pentunjuk dari Engineer.
- Kontraktor harus memberitahukan kepada Engineer sebelum meletakan
material pengurugkan kembali dan Engineer akan memeriksa kondisi lokasi
yang telah disiapkan.
- Lokasi yang telah dipenuhi oleh material pengurugan kembali dan pembuatan
tanggul harus dikeringkan dari air yang mengalir dengan menggunakan pompa
atau peratan yang disetujui oleh Engineer.
5.2.3. Meletakan Material Pengurugan Kembali.
Material pengurugan kembali tidak boleh tersebar atau terpadatkan jika hujan
turun.
Pengurugan kembali di dalam atau di luar area tanggul harus dihamparkan lapis
per lapis dengan ketebalan maksimum 200 mm (ukuran gembur) dan harus
dipadatkan.
Pengurugan kembali di dalam area tanggu harus dipadatkan sehingga mencapai
tingkatan yang disebutkan dalam bagian 5.3. dalam spesifikasi ini.
Kecuali terdapat pada rencana atau petunjuk khusus, hand tamping tidak dapat
diterima sebagai alternative dari pemadatan menggunakkan peralatan mekanik.
Kontraktor tidak boleh menghamparkan lapisan baru material pengurugan kembali
sampai lapisan sebelumnya telah disetujui oleh Engineer.
Tidak akan ada pekerjaan pengurugan kembali yang dilakukan tanpa persetujuan
dari Engineer.
5.3.
Pemadatan.
5.3.1. Umum.
Jika diperlukan, setiap lapisan sebelum dipadatkan harus diprose untuk
memdapatkan kandungan kelembaban yang cukup mendekati nilai optimum yang
memungkinkan pemadatannya menghasilkan kepadatan yang diinginkan. Material
harus mempunyai keseragaman kelembaban sepanjang lapisan yang akan
dipadatkan.
Setiap lapisan material harus dipadatkan secara seragam dengan menggunakan
penggilas berban kembang (Pneumatic tire rollers), grid rollers three-wheeled
power rollers, vibratory, sheep foot atau tamping rollers atau peralatan pemadatan
tipe lain yang disetujui.
Penggilasan harus dilakukan dari arah memanjang sepanjang tanggul dan harus
dimulai dari pinggir terluar dan menuju ke tengah dengan perlakuan tertentu
sehingga setiap bagian menerima tekanan yang sama. Paling tidak ada satu
SI 001- 4
Spesifikasi SI-004
penggilas yang bekerja secara berkesinambungan untuk setiap 600 m3, atau
kelipatannya, material yang dihamparkan setiap jamnya.
Hauling equipment harus beroperasi melebihi lebar dari tiap-tiap lintasan yang
dipadatkan.
5.3.2. Kepadatan Kering Maksimum dan Kandungan Kelembaban Optimum.
Kepadatan kering maksimum dan kandungan kelembaban optimum dari tanah
harus ditentukan berdasarkan salah satu cara yang dijelaskan dalam ASTM
D1557-90 (AASHTO T180-74) yang umum dikenal sebagai the Modified Proctor
Test.
5.3.3. Pengendalian kelembaban.
Pada saat area pemadatan tempat kepadatan tinggi diperlukan, material urugan
dan permukaan tempat dihamparkan harus berada dalam range kandungan
kelembaban yang ditentukan. Kontraktor tidak boleh memadatkan urugan sampai
kelembabannya berada dalam range kandungan kelembaban yang ditentukan.
Kontraktor akan menambahkan sejumlah air dengan hati-hati pada material atau
permukaan yang terlalu kering.
Kontraktor juga hrus menyebarkan, agar kering, material yang terlalu basah, dan
jika perlu menggaru dan menghaluskannya dengan tangan maupun mekanik.
5.3.4. Proofrolling.
Kontraktor haru mengupas dan menggali pada lokasi proofroll sesuai dengan
petunjuk Engineer jika terdapat bagian yang lunak. Peralatan pengangkut (dump
truck) dan pemadat (compaction roller) yang akan digunakan oleh Kontraktor, baik
type, ukuran dan berat harus disetujui oleh Engineer.
Kontraktor harus menempatkan dan memadatkan material urugan pada titik yang
rendah. Jika area menjadi basah dan berbusa, maka kontraktor harus segera
memberitahukan kepada Engineer sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.
Area yang akan menjadi dasar struktur, harus diperiksa selama proofrolling dan
disetujui oleh Engineer sebelum pekerjaan tanah dilakukan lebih lanjut.
5.3.5. Kepadatan tanah kohesif.
Untuk tanah yang memiliki 30% atau lebih, dari berat, partikal yang melewati
saringan No. 200, diperlukan pemadatan sesuai kebutuhan, seperti yang
ditentukan oleh salah satu metode yang digambarkan dalam ASTM D1557-90
(AASHTO T180-74), dan diperlihatkan sebagai persentase dari kepadatan kering
maksimum, dan kandungan kelembaban, pada saat pemadatan harus sebagai
berikut:
Relative
Moisture
Daerah Urugan
Compaction
Range
(%)
(%)
General Fill
90
-3 W +3
Jalan Utama dan Parkir kendaraan berat (Top
95
-4 W +2
Meter)
Jalan Penghubung dan Parkir kendaraan ringan
95
-4 W +3
(Top Half Meter)
Lantai Gudang dan Bengkel (Top Half Meter)
95
-4 W +2
Pengurugan Kembali (Kecuali Tempat yang
90
-3 W +3
membutuhkan tingkat kepadatan lebih tinggi)
W = Optimum Moisture Content.
SI 001- 5
Spesifikasi SI-004
Road Base
Trench Back Fill
Trench or Chimney Drains
5.4.
95
92
Tidak diperlukan
Semua material dari penggalian yang disetujui oleh Engineer, harus digunakan dalam
pengurugan kembali. Material yang tidak dibutuhkan untuk pengurugan kembali harus
dibuang ditempat yang ditentukan.
Kontraktor bertanggungjawab untuk seluruh pengaturan dan biaya untuk pembuangan
material yang berlebih atau tidak memenuhi syarat, termsuk pengangkutan dan perolehan
ijin dari pemilik tanah tempat pembuangan dilakukan.
5.5.
Perlindungan Timbunan yang sudah Dipadatkan
5.5.1. Kontraktor harus menjaga dan melindungi timbunan yang sudah dipadatkan daria
segala pengaruh yang merusak mutu bahan.
5.5.2. Kontraktor harus memelihara timbunan terhadap terjadinya longsoran lokal. Apabila
terjadi longsoran local, maka Kontraktor harus memperbaikinya dalam waktu 24
jam setelah ada instruksi dari Engineer. Semua biaya perbaikan yang diperlukan
menjadi tanggungan Kontraktor.
5.5.3. Apabila Engineer memandang perlu, maka Engineer berhak memerintahkan
pengujian tambahan pada sebagian atau keseluruhan timbunan yang sudah diuji
dan diterima. Apabila terbukti bahwa timbunan tersebut mengalami penurunan
mutu sehingga tidak memenuhi Spesifikasi Teknik ini, maka Kontraktor wajib atas
biayanya sendiri memperbaiki timbunan tersebut sampai memenuhi Spesifikasi
Teknis ini dan menanggung biaya pengujian yang diperintahkan Engineer.
SI 001- 6
SPESIFIKASI ARSITEKTURAL
SPESIFIKASI ARSITEKTURAL
SPESIFIKASI
AR-001
PEKERJAAN DINDING
SPESIFIKASI
AR - 002
PEKERJAAN FINISHING
SPESIFIKASI PENGECATAN
SPESIFIKASI PENGISI DAN PENUTUP CELAH
SPESIFIKASI
AR - 003
PEKERJAAN KHUSUS
SPESIFIKASI AR-001
Pekerjaan Dinding
SPESIFIKASI
AR-001
PEKERJAAN DINDING
2.0.
STANDAR / RUJUKAN
2.1. American Society for Testing dan Materials (ASTM).
2.2. Standar Nasional Indonesia (SNI):
- SNI.15-2049-1994 - Semen Portland.
2.3. Spesifikasi Beton Cor di tempat
3.0.
PROSEDUR UMUM
3.1. Contoh
Sebelum pekerjaan konstruksi, kontraktor harus memberikan contoh-contoh bahan untuk
adukan semen kepada Konsultan pengawas, untuk mendapatkan persetujuan.
3.2.
Pengiriman dan Penyimpanan
3.2.1. Semua semen dalam bungkusnya harus dikirimkan dan disimpan sesuai dengan
persyaratan dalam Spesifikasi Beton Cor di tempat.
3.2.2. Agregat harus disimpan di atas permukaan yang bersih, bebas dari genangan air,
memiliki sistem drainase yang mencukupi, dan bebas dari bahan-bahan asing.
Ketinggian tumpukan tidak boleh lebih dari 120cm, guna mencegah
segregasi/pemisahan.
4.0.
MATERIAL
4.1. Semen
Semen sebaiknya Semen Portland (PC) tipe I yang memenuhi standar SNI.15-20491994 atau ASTM C150-89, seperti Cibinong, Tiga Roda, Gresik, Semen Padang, Semen
Andalas atau setara.
Semen Portland yang digunakan harus dari satu nama/merk yang sama.
4.2. Agregat
Agregat harus bersih, keras, padat, memiliki ujung kasar, dan tidak mengandung bahan
perusak seperti lumpur, tanah liat atau bahan organik lain. Agregat harus memenuhi
syarat dan dites sesuai dengan ASTM C 33.
AR 001 - 1
SPESIFIKASI AR-001
Pekerjaan Dinding
4.3. Air
Air untuk campuran aduk harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak,
seperti alkali, asam, garam dan bahan non organik lainnya. Air yang telah diketahui
kualitasnya dan sesuai untuk konsumsi air minum manusia, tidak perlu di tes lagi. Akan
tetapi, untuk mengantisipasi segala kemungkinan, jenis air lainnya harus dites dan harus
disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan pengawas.
4.4. Campuran
Campuran untuk meningkatkan kekedapan air dan untuk sambungan harus berasal dari
produk yang telah teruji, seperti Febond SBR, Cemecryl, Barra Emulsion 57 atau setara.
5.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1. Komposisi
5.1.1. Perbandingan 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk adukan di tempat basah/
lembab pada 150mm di bawah permukaan tanah sampai dengan 200mm di atas
finishing lantai (seperti yang ditunjukkan/tidak ditunjukkan dalam gambar), acian
untuk permukaan beton ekspos, dan di tempat-tempat lain yang ditunjukkan dalam
gambar.
5.1.2. Perbandingan 1 semen dan 5 pasir digunakan untuk semua pekerjaan acian pada
daerah kering, selain pengecualian yang ditunjukkan dalam gambar.
5.1.3. Campuran kedap air harus diaplikasikan pada adukan semen sesuai dengan
rekomendasi produsen, agar menghasilkan lapisan kedap air (waterproofing) dan
sambungan yang efektif.
5.2. Pengadukan
Semua bahan kecuali air, harus diaduk dengan benar dalam sebuah wadah atau dalam
alat pengaduk semen yang disetujui, sampai adukan menghasilkan warna yang sama.
Setelah itu ditambahkan air dengan jumlah yang tepat, dan pengadukan dilanjutkan.
Adukan harus dicampur dengan jumlah yang dibutuhkan untuk digunakan. Waktu
pengadukan minimum harus 1 sampai 2 menit untuk aplikasi. Adukan semen yang tidak
digunakan dalam waktu lebih dari 45 menit setelah pengadukan, tidak boleh digunakan
lagi.
5.3. Persiapan dan Pembersihan Permukaan
5.3.1. Semua permukaan yang akan diberi adukan semen harus bebas dari karbonat
dan bahan-bahan yang tidak diinginkan.
5.3.2. Aplikasi adukan semen dapat digunakan setelah semua pekerjaan pemasangan
selesai. Semua bagian yang akan diberi adukan semen adalah yang telah
terlindungi di bawah atap.
Permukaan yang akan diaci tidak boleh berumur lebih dari dua minggu, kemudian
permukaan harus dibasahi terlebih dahulu dengan air sampai terlapisi air dan
sambungannya mencapai kedalaman10 mm.
5.4. Acian untuk Permukaan Beton
5.4.1. Permukaan beton yang akan diaci harus dikasarkan, bebas dari bahan-bahan
yang tidak diinginkan dan dibasahkan dulu dengan air, baru kemudian diaci.
5.4.2. Permukaan beton yang akan diaci harus bebas dari cat, minyak, lemak dan
sebagainya.
Permukaan beton harus dibersihkan dengan sikat kawat. Setelah pekerjaan acian
selesai dan mengeras, permukaan harus dipelihara dengan siraman air berkala.
AR 001 - 2
SPESIFIKASI AR-001
Pekerjaan Dinding
Acian yang tidak sempurna seperti permukaan yang tidak rata, retak dan
sebagainya harus diganti dan diperbaiki.
5.5. Ketebalan Acian
Ketebalan adukan semen dan/atau acian harus minimum 10 mm, kecuali bila ditetapkan
lain dalam gambar atau sesuai dengan yang ditetapkan oleh Konsultan pengawas.
5.6. Penghalusan
Penghalusan permukaan harus dilakukan setelah acian terlapisi siraman air sehingga
acian menjadi halus tanpa retak dan acian berumur 8 hari atau telah benar-benar kering.
Selama tujuh hari setelah penghalusan permukaan, kontraktor harus selalu membasahi
permukaan tersebut sampai terlapisi air, minimum dua kali sehari.
5.7. Pemeriksaan dan Pengetesan
Semua pekerjaan harus dapat diperiksa dan diuji. Kontraktor harus menyediakan asisten
Konsultan pengawas setiap kali dibutuhkan, untuk mendapatkan contoh dari pekerjaan
yang telah diselesaikan.
Segala macam hasil yang tidak memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan dengan tata
cara yang sama seperti sebelumnya tanpa ada biaya tambahan kepada pemilik (Owner).
AR 001 - 3
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
SPESIFIKASI
AR - 002
PEKERJAAN FINISHING
SPESIFIKASI PENGECATAN
1.0.
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan, tenaga
kerja dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan selengkapnya,
sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Tekjnis ini.
Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior harus dicat dengan standar
pengecatan minimal 1(satu) kali cat cat dasar dan 2(dua) kali cat akhir.
2.0.
STANDAR / RUJUKAN
2.1. Steel Structure Painting Council (SSPC).
2.2. Swedish Standard Institution (SIS).
2.3. British Estndar (BS)
2.4. Petunjuk Pelaksanaan dari Pabrik Pembuat
3.0.
PROSEDUR UMUM
3.1. Data Teknis dan Kartu Warna
Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang akan
digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas.
Semua warna ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan akan diterbitkan secara terpisah
dalam suatu Skema Warna.
3.2. Contoh dan Pengujian
3.2.1 Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi proyek dalam
kemasan tertutup, bertanda merek dagang dan mencantumkan identitas cat yang
ada didalamnya, serta harus diserahkan tidak kurang 2 (dua) bulan sebelum
pengerjaan pengecatan,sehingga cukup dini untuk memungkinkan waktu
pengujian selama 30 (tiga puluh) hari.
3.2.2. Pada saat bahan cat tiba di lokasi, kontraktor dan Konsultan Pengawas
mengambil 1 liter contoh dari setiap takaran yang ada dan di ambil secara acak
dari kaleng/kemasan yang masih tertutup. Isi dari kaleng/kemasan contoh harus
diaduk dengan sempurna untuk memperoleh contoh yang benar-benar dapat
mewakili.
3.2.3. Untuk pengujian, kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di
atas 2 (dua) potongan kayu lapisan atau panel semen berserat berukuran 300mm
x 300mm untuk masing-masing warna. 1 (satu) contoh disimpan kontraktor dan 1
(satu) contoh lagi disimpan Konsultan Pengawas guna memberikan kemungkinan
untuk pengujian di masa mendatang bila bahan tersebut ternyata tidak memenuhi
syarat setelah dikerjakan.
3.2.4. Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna cat menjadi
tanggung jawab kontraktor.
AR 003 - 1
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
4.0. MATERIAL
4.1. Umum
4.1.1 Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih jelas
menunjukan nama/merek dagang, nomor formula atau spesifikasi cat, nomor
takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrik, petunjuk dari pabrik dan nama
pabrik pembuat, yang kesemuanya harus masih absah pada saat pemakaiannya.
Semua bahan harus sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat.
4.1.2. Cat dasar yang dipakai dalam pengerjaan ini harus berasal dari satu pabrik/merek
dagang dengan cat akhir yang akan digunakan.
Untuk menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa semua cat yang
dipakai harus berdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasil produksi Mowilex,
jotun, ICI atau Danapaint.
4.2. Cat Dasar
Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yang setara :
- Water-based sealer dengan bahan emulsi akrilik 100% untuk permukaan
pelesteran, beton, papan gipsum dan panel silikum silikat.
- Masonry sealer untuk permukaan pelesteran yang akan menerima cat akhir kilap.
- Wood primer sealer untuk permukaan kayu yanga akan menerima cat akhir
berbahan dasar minyak.
- Solvent-based anti-corrosive zinc chromate untuk permukaan besi/baja.
4.2. Undercoat
Undercoat digunakan untuk permukaan besi/baja.
4.3. Cat Akhir
Cat akhir yang dipergunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yang setara :
- Emulsi jenis copolymer Veova untuk permukaan interior pelesteran, beton, dan
panel kalsium silikat.
- Emulsi jenis akrilik emulsi murni khusus untuk permukaan eksterior pelesteran,
beton, gipsum dan panel kalsium silikat.
- Acrylic gloss enamel untuk permukaan pelesteran, beton dengan tampilan kilap.
- High quality solvent-based high quality gloss finishes untuk permukaan kayu dan
besi baja.
4.4. Warna dan Tekstur
Area yang didisain adalah subjek pemilihan warna yang tertera dalam Bagan Warna atau
seperti yang disetujui oleh Konsultan pengawas setelah contoh alternatif warna dan
tekstur yang direkomendasikan telah dilengkapi seperti pada point 3.2. di atas. Hal yang
sama harus dilakukan pada warna, dan tekstur permukaan pra-finishing.
Warna dan tekstur harus sesuai dengan contoh warna relevan yang telah dipilih oleh
Konsultan pengawas dan harus sesuai dengan standar warna produsen.
Bagan warna akan dikeluarkan kemudian dan pemilihan harus dengan persetujuan dari
Konsultan pengawas.
5.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1. Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan.
5.1.1. Umum
AR 003 - 2
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
c.
AR 003 - 4
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
Harus diberi selang waktu yang cukup diantara pengecatan yang berikutnya untuk
memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan
keadaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud.
Pengecatan harus dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat
kering), sesuai ketentuan berikut:
a.
Permukaan interior pelesteran, beton, gipsum, panel kalsium silikat.
Cat dasar
: 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat akhir
: 2 (dua) lapis emulsi jenis copoliner veova
b.
c.
Permukaan interior dan eksterior pelesteran atau beton dengan cat akhir
kilap
Cat dasar
: 1 (satu) lapis masonry sealer.
Cat akhir
: 2 (dua) lapis acrylic gloss enamel.
d.
Permukaan kayu.
Cat dasar
: 1 (satu) lapis wood primer sealer.
Cat akhir
: 2 (dua) lapis high quality solvent-based high quality gloss
finish.
e.
Permuakaan Besi/Baja
Cat dasar
: 1 (satu) lapis sovent-based anti corrosive zinchromate
primer.
Undercoat
: 1 (satu) lapis undercoat
Cat akhir
: 2 (dua) lapis high quality solvent-based high quality gloss
finish.
Ketebalan setiap lapisan cat (dalam keadaan kering) harus sesuai dengan
ketentuan dan/atau standar dari pabrik pembuat cat yang telah disetujui untuk
digunakan.
5.3.3. Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran
Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukan tanda-tanda mengeras,
membentuk selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainya.
Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar seragam
konsistensinya selama pengecatan.
Bila disyaratkan oleh keadaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecaan,
maka cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan
mentaati petunjuk yang diberikan oleh pabrik pembuat cat dan tidak melebihi
jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4 liter cat.
Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab kontraktor untuk
memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis
dibawahnya).
5.3.4. Metoda Pengecatan.
Cat dasar untuk permukaan beton, plesteran, panel kalsium silikat, diberikan
dengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
Cat dasar untuk permukaan gipsum diberikan dengan kuas dan lapisan berikutnya
boleh dengan kuas atau rol.
Cat dasar untuk permukaan kayu harus diaplikasikan dengan kuas dan lapisan
berikutnya dapat dilakukan dengan kuas dan rol atau semprotan.
AR 003 - 5
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
Cat dasar untuk permukaan barang besi atau baja diberikan dengan kuas atau
disemprotkan dan lapisan berikutnya boleh menggunakan semprotan.
5.4. Pemasangan Kembali Barang-barang yang dilepas
Sesudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka barang-barang yang dilepas harus
dipasang kembali oleh pekerja yang ahli dalam bidangnya.
2.0.
STANDAR / RUJUKAN
2.1. American Society for Testing dan Materials (ASTM).
2.2. Spesifikasi :
- AR 001 Pekerjaan Dinding Spesifikasi Dinding Bata Beton Ringan
3.0.
PROSEDUR UMUM
3.1. Contoh dan Data Teknis
Contoh bahan beserta data teknis dan/atau brosur bahan harus diserahkan kepada
Konsultan Pengawas untuk disetujui sebelum pengadaan bahan ke lokasi proyek.
3.2. Pengiriman dan Penyimpanan
Bahan-bahan harus dikirim ke lokasi proyek dalam keadaan baru, utuh/masih di segel,
bermerek jelas dan harus disimpan dalam tempat yang kering bersih dan terlindung dari
segala kerusakan yang diakibatkan oleh kondisi udara.
4.0.
MATERIAL
4.1. Bahan Pengisi Celah
4.1.1. Tipe Umum
Bahan penutup dan pengisi celah bagian-bagian bangunan yang sifatnya nonstruktural harus merupakan produk yang dibuat dari bahan silikon, yang sesuai
untuk daerah tropis dengan kelembaban tinggi dan dapat diaplikasikan pada
berbagai jenis bahan, seperti produk Dow Corning 795 silicone Building Sealant,
GE Silglaze N 10, IKA Glazing Netral atau yang setara.
Untuk permukaan yang berpori harus digunakan pelapis dasar yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuat bahan penutup dan pengisi celah.
4.1.2. Tipe Struktural
AR 003 - 6
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
5.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1. Pekerjaan Persiapan
Semua permukaan yang akan menerima bahan penutup dan pengisi celah harus bebas
dari debu, air, minyak dan segala kotoran.
Bahan metal atau kaca yang berhubungan dengan dinding harus dibersihkan dengan
bahan pembersih yang tidak mengandung minya seperti methyl.
5.2. Desain Pertemuan
Desain pertemuan pada lokasi bahan penutup celah akan ditempatkan tidak lebih lebar
dari 12,7mm dan tidak lebih kecil dari 4mm, dengan kedalaman tidak lebih besar dari
6,4mm dan tidak lebih kecil dari 4mm.
5.3. Metode Aplikasi
5.3.1. Batang penyangga dari bahan polyethylene closed cell foam atau polyurethane
rod dipasang pada dasar celah/tempat yang akan diberi bahan penutup atau
pengisi celah untuk mendapatkan kedalaman celah yang tepat.
5.3.2. Daerah disekitar tempat yang akan diberi bahan penutup celah harus dilindungi
dengan lembaran pelindung.
5.3.3. Lembaran pelindung ini tidak boleh menyentuh bagian permukaan yang akan
diberi bahan penutup celah.
5.3.4. Lembaran pelindung harus segera dibuka setelah bahan penutup celah selesai
diaplikasikan.
5.3.5. Pelapis dasar harus diaplikasikan terlebih dahulu pada permukaan yang berpori,
agar bahan penutup dan pengisi celah dpat melekat dengan baik. Bahan pelapis
dasar harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat bahan penutup dan pengisi
celah.
5.3.6. Bahan penutup celah harus diaplikasikan secara menerus (tidak terputus-putus)
dengan menggunakan alat yang sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya.
5.3.7. lembaran pelindung harus segera dibuka setelah bahan penutup celah selesai
diaplikasikan.
5.3.8. bahan penutup celah yang baru saja terpasang tidak boleh diganggu paling sedikit
selama 48 (empat puluh delapan) jam.
AR 003 - 7
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
SPESIFIKASI
AR - 003
PEKERJAAN KHUSUS
LINGKUP PEKERJAAN
a.
2.0.
STANDAR / RUJUKAN
2.1. American Sosiety for Testing and Materialis (ASTM).
2.2. Spesifikasi :
- ASTM 3676, UNI8202p2-p7
2.0.
PERSYARATAN BAHAN
Produk waterproofing membrane RubberGardTM EPDM standardFully Adhered
System (F.A.S) inisudah merupakan satu kesatuan sistem waterproofing yang
didalamnya sudah termasuk :
a. Waterproofing membrane RubberGardTM EPDM 1.14mm dan asesorisnya.
b. Geotextile Non Woven 300 gr/m.
3.0
BAHAN DASAR
Material waterproofing yang digunakan adalah membrane RubberGardTM EPDM
standard 1.1 mm (0.045). waterproofing membrane RubberGardTM EPDM
standard adalah 100% cured unreinforced EPDM waterproofing membrane yang
terbuat dari synthetic rubber Ethylene-, Propylene-, Diene terpolymer dengan
ukuran lebar 6.10 m. Tebal nominal 1.15 mm. dan memiliki panjang 30.5 m serta
dengan berat 1.14 kg/m2.
Bahan membrane waterproofing membrane RubberGardTM EPDM standard 1.1
mm (0.045) yang digunakan harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tensile strength
: >= 9.0 MPa
b. Elongation, ultimate
: >= 300%
c. Tear Resistance
: >= 30 kN/m
d. Brittleness Point
: >= -45 C
AR 003 - 8
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
e. Ozon Resistance
4.0
: no cracks
f. Heat Aging
g. Tensile Strength
h. Elogation, ultimate
:>= 250%
i. Tear Resistance
: >= 25 kN/m
5.0
AR 003 - 9
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
Berat
: 1170 kg/m;
Panjang
: 30.50 m
Lebar
: 6.10 m;
Karakteristik waterproofing membrane RubberGardTM EPDM standard
ini telah sesuai dengan standar test dari ASTM.
Tensile strength
Elongation, ultimate
Tear Resistance
Brittleness Point
Ozon Resistance
Heat Aging
:
Tensile Strength
Elogation, ultimate
Tear Resistance
SPESIFIKASI AR-003
7.0.1
Pekerjaan Khusus
Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan dimulai, kontraktor diwajibkan memeriksa
gambar-gambar
pelaksanaan
termasuk
layer-layer
aplikasi
waterproofing membrane RubberGardTM EPDM standard seperti yang
dinyatakan dalam gambar, serta melakukan pengukuran-pengukuran
setempat.
b. Kontraktor atas dasar gambar pelaksanaan diwajibkan menyediakan
shop drawing yang memperlihatkan sambungan antara bahan yang satu
dengan yang lain, pengakhiran-pengakhiran dan lain-lainnya yang
belum/tidak tercakup dalam gambar kerja, namun memenuhi
persyaratan pabrik.
c. Penyimpanan bahan material harus dalam keadaan tetap kering, tidak
boleh berhubungan dengan tanah/lantai dan sebaiknya disimpan di
dalam gudang beratap.
d. Penyimpanan
ditempat
terbuka
waterproofing
membrane
RubberGardTM EPDM standard' harus diselimuti dengan terpal atau
plastik untuk mencegah agar air hujan/embun tidak masuk kedalam
celah-celah
tumpukan
lembaran
waterproofing
membrane
RubberGardTM EPDM standard'. Air yang sempat masuk kedalam celah
tersebut dapat memberikan cacat terhadap penempelanwaterproofing
membrane RubberGardTM EPDM standard' akibat kondensasi.
e. Sebelum dimulai pemasangan, pemasangan sistem Fully Adhered
System (F.A.S) harus menggunakan Bonding Adhesives dan pada tiap
titik sambungannya dilapisi dengan Splice Tape yang berasal dari
produsen material waterproofing membrane RubberGardTM EPDM
standard. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pemasangan
adalah permukaan harus benar-benar bersih, rata, kering dan tidak ada
permukaan yang panasnya diatas 60oC.
f. Sistem pemasangan harus sesuai dengan petunjuk pemasangan yang
disarankan oleh pihak penyedian barang dimana berdasarkan dari
panduan teknis penyimpanan barang yang diterbitkan oleh produsen
tersebut.
g. Pemasangan
yang
tepat
akan menjamin
kualitas
sistem
waterproofingFully Adhered Systems (F.A.S). Sebaliknya pemasangan
yang tidak tepat akan mengakibatkan gangguan terutama jika layerlayer pada sistem ini tidak diikuti dengan benar.
h. Pada waktu pelaksanaan harus selalu diperiksa dengan seksama, untuk
menghindarkan penggeseran pada pemasangan. Untuk memperbaiki
kelurusan lembaran dapat distel dengan menarik pelat kait menjauhi
atau menekannya kearah lembaran pada saat pemasangan pelat itu.
Untuk dinding dengan sudut kemiringan yang besar ataupun tegak, harus
dipergunakan pengikat positip (termination bar) untuk mencegah waterproofing
membrane RubberGardTM EPDM standard bergerak ke bawah.
7.0.1
Catatan Pelaksanaan
a. Spesifkasi Building Products ini akan dilaksanakan secaraketat untuk
semua produk yang dipasok oleh produsen waterproofing membrane
RubberGardTM EPDM standard.
b. Sebelum proses instalasi, Building Products harus menyetujui setiap
perubahan dari data RKS ini.
AR 003 - 11
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
2.0.
STANDAR/RUJUKAN
2.1. American Society for Testing and Materials (ASTM).
2.2. American Welding Society (AWS).
2.3. American Institute of Steel Construction (AISC).
2.4. American National Standard Institute
2.5. Standar Industri Indonesia (SII) and/or Standar Nasional Indonesia (SNI).
2.6. Spesifikasi teknis:
- Spesifikasi Struktur Baja Struktural
3.0.
PROSEDUR UMUM
3.1. Contoh dan Pengujian Pabrik
Sebelum pabrikasi, contoh-contoh dan sertifikat pencampuran mencakup dimensi, sifat
kimia, fisika, charpy V-notch properties, data perawatan panas matahari (yang
diaplikasikan) dan ukuran semua baja atau logam yang akan digunakan, harus diberikan
pada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Semua pengujian harus dilakukan pada contoh produk jadi.
AR 003 - 12
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
4.0.
MATERIAL
4.1.
Umum
4.1.1. Semua logam harus baru dan bebas dari segala penyimpangan yang
mempengaruhi kekuatan, daya tahan atau tampilan, dan harus dari kulitas
komersial terbaik.
AR 003 - 13
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
4.1.2. Selain yang telah disebutkan, baja untuk bentuk dan plat struktural melengkung
harus sesuai dengan SNI.1729.1989-F atau ASTM A36 seperti yang dinyatakan
dalam Spesifikasi Struktur - Baja Struktural. Barang yang akan diganti harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
4.2.
Baut Angkur
Baut Angkur harus terbuat dari baja batangan bundar Bj. 40 grade, dalam diameter dan
panjang seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
4.3.
Mur-Baut dan Cincin Penutup
4.3.1. Mur- baut harus sesuai ASTM A-307, dan harus dilapisi cadmium, kecuali dimana
baut berkekuatan tinggi ditunjukkan atau ditentukan. Dimensi baut harus sesuai
dengan ANSI B-1 8.2.1 -1972 dan dimensi mur harus sesuai dengan ANSI B-1
8.2.2.-1972.
4.3.2. Cincin penutup dan hal lain yang berhubungan dengan kepala mur-baut
berkekuatan tinggi harus sesuai dengan ANSI B 18.22.1-1965. Semua cincin
penutup harus dilapis cadmium.
4.4.
Kisi dan Teralis Selokan/Drainase
Kisi dan Teralis Selokan/Drainase harus tersusun dari batangan baja bundar dan/atau
plat baja dan profil baja lainnya yang ditentukan, dalam ukuran seperti yang ditunjukkan
gambar.
4.5.
Pipa Baja
Pipa baja untuk berbagai macam pekerjaan logam harus berupa pipa baja hitam kelas
medium, sesuai dengan standar S11-0161-81 /SNI.07-0039-1987 seperti produk Bumi
Karya, Bakrie, PPI atau Radjin. Panjang dan diameter yang akan digunakan harus
ditunjukkan dalam gambar.
4.6.
Bahan Stainless Steel
Bahan-bahan baja anti karat/Stainless steel untuk pekerjaan-pekerjaan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar harus sesuai dengan AISI 304. Diameter pipa harus
ditetapkan dalam gambar.
4.7.
Berbagai Jenis Logam
4.7.1. Lembar Logam Berpori (Perforated Logam Sheet).
Lembar Logam Berpori harus memiliki ketebalan minimum 2,5mm, dengan ukuran
yang ditunjukkan dalam gambar.
4.7.2. Plat Tembaga.
Selain yang telah ditentukan, plat tembaga harus memiliki ketebalan minimum 3
mm.
4.7.3. Plat Baja dilapis Tembaga.
Plat Baja dilapis Tembaga untuk ornamen tepi harus memiliki ketebalan minimum
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
4.7.4. Lembaran seng.
Selain yang telah ditentukan, lembar seng harus memiliki ketebalan minimum
1mm.
AR 003 - 14
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
4.8.
Penggantung dan Penyangga
Penggantung dan/atau Penyangga rangka langit-langit, alat penerangan, ruang
saluran/ducting, pemadam kebakaran dan perlengkapan lainnya, harus terbuat dari profil
baja dalam ukuran dan bentuk sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
5.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1.
Umum
5.1.1. Berbagai jenis barang logam harus diberi ukuran, bentuk dan dikonstruksi dengan
bahan-bahan sesuai yang ditetapkan dalam gambar. Selain yang telah disebutkan,
barang-barang yang dilengkapi harus berupa produk yang telah disetujui,
dipabrikasi sesuai dengan metode kerja yang efisien. Sebelum pabrikasi, semua
pengukuran yang diperlukan harus dilaksanakan dan dicek, diperiksa berdasarkan
prosedur kontrol kualitas sesuai dengan persyaratan AISC.
5.1.2. Desain, peralatan dan sambungan untuk berbagai bagian struktur yang tidak
ditunjukkan dalam gambar harus dilengkapi oleh Kontraktor dan ditunjukkan
dalam Gambar Detail Pelaksanaan.
5.1.3. Kontraktor harus bertanggungjawab terhadap semua kesalahan dan
ketidaktepatan pekerjaan detail, tata letak/layout dan pabrikasi dengan biayanya
sendiri.
5.2.
Hubungan antar Pekerjaan
5.2.1. Berbagai jenis barang logam harus diberi ukuran, bentuk dan dikonstruksi dengan
bahan-bahan sesuai yang ditetapkan dalam gambar. Selain yang telah disebutkan,
barang-barang yang disediakan harus berupa produk yang telah disetujui,
dipabrikasi sesuai dengan metode kerja yang efisien.
5.2.2. Pabrikasi berbagai jenis logam harus dilaksanakan sesuai dengan gambar,
gambar detail pelaksanaan yang telah disetujui, spesifikasi ini dan Spesifikasi
Struktur - Baja Struktural.
5.2.3. Untuk pabrikasi pekerjaan yang akan diperlihatkan/diekspos, gunakan hanya
bahan yang halus dan bebas dari permukaan yang ternoda termasuk lekukan,
lubang, gores, tanda bekas gulungan, merk/cap nama dagang dan kekasaran.
Hilangkan tanda-tanda tersebut dengan mengasah,atau dengan mengelas dan
mengasah, sebelum pembersihan, perawatan dan aplikasi finishing pemukaan.
5.3.
Pabrikasi dan Pemasangan
5.3.1. Umum.
- Pemasangan berbagai jenis logam dalam jenis, ukuran dan bentuk yang
ditunjukkan dalam gambar dan dalam Spesifikasi ini harus sesuai dengan
Spesifikasi Struktur - Baja Struktural.
- Baut angkur, perakitan baut angkur dan baut pengait harus dilengkapi dan
dipasang sesuai dengan gambar dan seperti yang ditetapkan oleh Konsultan
Pengawas. Semua angkur baja yang dibenamkan dalam beton harus benarbenar dibersihkan dari karat, serbuk, minyak dan segala sesuatu yang tidak
diinginkan, guna pembentukan ikatan yang baik pada beton.
- Sediakan dan posisikan angkur dengan jenis yang ditentukan, dengan struktur
penyangga. Buat dan beri ruang penataan angkur untuk menyediakan
penyangga yang memadai guna mencapai tujuan pemakaian pekerjaan.
- Sambungan yang diperlihatkan dengan sambungan licin yang dibenamkan
merata, jika memungkinkan harus dibentuk menggunakan pengikat yang
dilapisi. Gunakan jenis pengikat yang diperlihatkan/diekspos seperti yang telah
AR 003 - 15
SPESIFIKASI AR-003
Pekerjaan Khusus
AR 003 - 16
SPESIFIKASI STRUKTUR
SPESIFIKASI STRUKTUR
SPESIFIKASI TEKNIS
STR - 001
BETON COR DI TEMPAT
1.0.
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan bahan, peralatan dan tenaga
kerja serta pelaksanaan pekerjaan beton pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja. Pekerjaan ini termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :
Seluruh pekerjaan beton struktural seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Beton
tumbuk, lantai kerja dan beton ringan serta beton non-struktural lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0.
STANDAR / RUJUKAN
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
3.0.
PROSEDUR UMUM
3.1.
Gambar Detail Pelaksanaan
Gambar Detail Pelaksanaan berikut harus diserahikan Kontraktor kepada Konsultan
pengawas untulk disetujui, dan harus meliputi
- Diagram penulangan yang menunjukkan pembengkokan kait, lewatan,
sambungan dan lainnya sesuai ketentuan Spesifilkasi Teknis ST-004
- Bentuk cetakan harus menunjukkan batang struktur, spasi, ukuran,
sambungan, sisipan dan pekerjaan lainnya yang terkait.
- Metoda pengecoran termasuk desain campuran, tenaga kerja, peralatan dan
alat-alat kerja.
3.2.
Pemeriksaan, Pengambilan Contoh dan Pengujian
3.2.1. Pemeriksaan Lapangan.
Sebelum memulai pekerjaan beton, pengujian pendahuluan tersebut di bawah
akan dilakukan oleh Konsultan pengawas dengan biaya Kontraktor.
STR 001 - 1
3.3.
Campuran Beton
Desain campuran beton harus ditentukan oteh hal-hal berikut:
- Mengambil contoh dengan peralatan laboratorium yang dibutuhkan.
- Mengukur berat pasir, kerikil, semen, kerucut air dan contoh batu pecah.
STR 001 - 2
Perhitungan.
3.4.
Pengiriman dan Penyimpanan
3.4.1. Semen.
- Sernua bahan semen dalam zak yang didatangkan ke lokasi harus segera
disimpan di tempat terlindung yang disediakan oleh Kontraktor. Lantai tempat
penyimpan harus berada di atas tanah, sehingga bila hujan lantai tidak
menjadi basah/harus mencegah kelembaban.
- Semen tidak boleh disimpan di luar, kecuali bila akan segera digunakan.
- Penyimpanan harus ditumpuk tidak lebih dari tinggi 150cm dan harus
dipisah-pisah berdasarkan umur produksi. Penyimpanan semen dalam zak
harus dibatasi sampai 90 (sembilan puluh) hari, dan 6 (enam) bulan dalam
kemasan besar. Bila waktu penyimpanan melebihi dari yang disyaratkan,
semen harus diuji berdasarkan standar ASTM C 150 dan/atau peraturan lokal
yang berlaku dan/atau disetujui Konsultan pengawas.
- Kontraktor harus mencatat dan memberikannya kepada Konsultan pengawas,
sebuah catatan, tanggal, jumlah dan lokasi penyimpanan setiap semen yang
didatangkan dan digunakan. Kontraktor setiap waktu harus menyediakan
fasilitas untuk pemenksaan semen, bila diperlukan.
3.4.2. Batu Pecah.
Batu pecah harus disimpan di lokasi yang bersih, bebas dari aliran air permukaan,
yang dilengkapi dengan drainase yang bak, dan bebas dad benda asing lainnya.
Tinggi penumpukan tidak lebih dari 120cm agar batu pecah tidak berhamburan.
3.4.3. Bahan Tambahan.
Tanggal produksi bahan tambahan harus tercanturn pada kemasan dan disimpan
di suatu tempat yang terlindung.
Penggunaan bahan tambahan harus ditentukan dan disetujui Konsultan
pengawas.
Sernua biaya penggunaan bahan tambahan harus sudah termasuk dalam harga
penawaran kontrak.
4.0.
MATERIAL
4.1.
Beton
4.1.1. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Konsultan
pengawas, beton dikelompokkan dalam kelas yang berbeda yang terdiri dari :
- Mutu beton K-225 untuk beton struktural.
- Mutu beton K-175 untuk beton non-struktural.
- Mutu beton K-125 untuk beton pengisi dan lantai kerja pondasi.
4.1.2. Komposisi beton, baik berat atau volume, harus ditentukan oleh Konsultan
pengawas dan harus memenuhi kondisi berikut: :
- Slump harus ditentukan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis STR-002.
- Campuran alternatif harus digunakan sebelum disetujui Konsultan pengawas.
- Tanpa air yang berasal dari batu pecah.
4.2.
Semen
STR 001 - 3
4.3.
Air
Air untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya harus bersih dan bebas dari unsurunsur yang merusak seperti alkali, asam, gararn dan bahan anorganik fainnya.
Air dari kualitas yang dikenal dan untuk konsumsi manusia tidak pedu diuji.
Bagaimanapun, bila hal ini terjadi, sernua air kecuali yang telah disebutkan di atas, harus
diuji dan disetujui Konsultan pengawas.
4.4.
Agregat Halus
4.4.1. Agregat halus untuk beton harus terdiri dari pasir keras dan harus disetujui
Konsultan pengawas. Agregat halus harus memenuhi ketentuan berikut:
JENIS BAHAN
Gumpalan tanah liat
Batubara dan bahan terbakar
Bahan lolos saringan no. 200
METODA UJI
AASHTO
T 112
T113
T11
BERAT %
MAKSIMAL
0,5%
0,5&
3%
4.4.2. Agregat halus tidak boleh mengandung material anorganik, asam, alkali dan
bahan lain yang merusak.
Agregat halus harus merata digradasi dan harus memenuhi ketentuan gradasi
berikut :
SARINGAN
3/8
No. 4
No. 16
No. 50
No. 100
(9,5mm)
(4,75mm)
(1,18mm)
(0,30mm)
(0,15mm)
4.5.
Agregat Kasar
4.5.1. Agregat kasar untuk konstruksi harus terdiri dari batu butiran, batu pecah, terak
dapur tinggi atau bahan lainnya yang disetujui yang memiliki karakteristik serupa
yang keras, tahan lama dan bebas dari material yang tidak diinginkan. Agregat
kasar harus bebas dari material yang merusak dan harus memenuhi ketentuan
berikut:
METODA UJI
BERAT %
BAHAN
AASHTO
MAKSIMAL
Gumpalan tanah liat
T 112
0,25%
Bahan lolos saringan no. 200
T11
1%
STR 001 - 4
UKURAN
MAKSIMAL
BATU PECAH
(CM)
5,08
2,54
3,81
1,905
0,952
95-100
-
100
-
UKURAN SARINGAN
No. No.
8
16
10-30
0-5
90-100 20-55 0-10 0-5
100 85-100 10-30 0-10 0-5
1,905 1,27 0,952
No. 4
4.5.3. Agregat kasar dari ukuran yang berbeda harus digabung dengan ukuran lain
dengan perbandingan berat atau volume untulk menghasilkan batuan yang
memenuhi persyaratan gradasi yang ditentukan.
4.6.
Bahan Perawatan
Bahan untuk perawatan harus memenuhi ketentuan berikut:
NO.
1.
2.
3.
DESKRIPSI
Tikar katun untuk perawatan beton
Lembaran kain dari serat/goni
Kertas kedap air untuk perawatan beton
4.
METODA UJI
AASHTO M 73
AASHTO M 182
AASHTO M 139
(ASTNI C 171)
AASHTO M 148
4.7.
Bahan Tambahan
4.7.1. Bahan tambahan untuk menahan gelembung udara untuk sernua beton ekspos
harus memenuhi ketentuan ASTM C 260.
4.7.2. Bahan tambahan untuk mengurangi air dan memperlambat pengerasan beton,
bila dibutuhkan, harus memenuhi ketentuan ASTM C 494 tipe B dan D.
4.7.3. Bahan tambahan untuk mempercepat pengerasan beton, bila diperlukan, harus
memenuhi ketentuan ASTM C 494 tipe C.
4.8.
Pengisi Sambungan/Joint Filler dan Joint Sealant
4.8.1. Joint filler harus memenuhi persyaratan AASHO M 213-65 dan US Federal
Specification HH-F 34 1a type 1 class B, seperti Febseal Fibrefill, Fiber-Pak, TexLite atau yang setara.
4.8.2. Joint sealant harus memenuhi persyaratan US Federal Specification SS-S-200
D/TT-S-00227 E type II, BS 4254, seperti Sikaflex T68 HM, Febseal 2 part
Polysulphide atau yang setara.
STR 001 - 5
4.9.
Water Stop
Water Stop harus dari tipe/jenis dan bentuk yang sesuai dengan tipe/jenis
sambungan pekerjaan beton seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, sesuai
atau setara dengan produk Blue-Chip.
5.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1.
Perancah dan Cetakan
5.1.1. Perancah harus dibuat di atas pondasi dengan kekuatan yang memadai untulk
menerima beban tanpa penurunan.
5.1.2. Perancah yang berdiri di atas tanah lembek harus didukung dan diperkuat dengan
perancah tambahan yang sesuai. Sebelum menempatkan perancah, gambar
rancangan pemasangan/penempatan perancah harus diserahkan kepada
Konsultan pengawas untulk disetujui.
5.1.3. Cetakan harus memenuhi ketentuan berikut:
- Semua cetakan harus dilengkapi dengan lubang pembersihan yang memadai
untuk pemeriksaan dan pembershan setelah pemasangan baja tulangan.
- Bahan cetakan harus dari papan kayu tebal minimal 20mm, kayu lapis tebal
minimal 12mm, baja pelat lembaran tebal minimal 0,6mm, atau bahan lain
yang disetujui.
- Permukaan beton yang menghendaki penyelesaian halus dan di-ekspos
harus menggunakan cetakan kayu lapis.
- Cetakan harus rapat dan kaku agar tidak terjadi distorsi yang diakibatkan oleh
tekanan alat penggetar dan beban beton atau lainnya.
- Cetakan harus dibuat dengan teliti dan diperiksa kernampuan konstruksinya
sebelum pengecoran.
- Semua sudut sambungan/pertemuan harus kaku untuk mencegah terbukanya
cetakan selama pekerjaan pengecoran berlangsung. Kontraktor bertanggung
jawab untuk cetakan dan penopangnya yang memadai.
- lkatan metal, penunjang, baut dan batang harus disusun sedemikian rupa
sehingga ketika cetakan dibuka, semua metal harus berada tidak kurang dari
50mm dari permukaan beton ekspos.
- Untuk permukaan beton ekspos, ikatan metal, bila diijinkan, harus disingkirkan
sampai kedalaman minimal 25mm dari permukaan beton tanpa merusak.
- Kerucut yang sesuai harus disediakan. Cekungan-cekungan harus diisi
dengan adukan dan permukaan harus tetap halus, rata dan seragam dalam
warna.
5.1.4. Bila dasar cetakan sukar dicapai, dinding bagian bawah cetakan harus dibiarkan
terbuka, atau perlengkapan lain harus disediakan sehingga material asing dapat
disingkirkan dari cetakan dengan mudah sebelum penempatan beton.
5.1.5. Semua dinding cetakan harus diberi lapisan oli yang disetujui sebelum
penempatan baja tulangan, dan cetakan dari kayu harus dibasahi dengan air
sebelum penempatan beton.
STR 001 - 6
Bahan pelapis yang akan menyebabkan perubahan warna ash beton tidak boleh
digunakan.
5.2.
Toleransi
Kontraktor harus menjaga dan menyetel cetakan untuk memastikan, setelah
pembongkaran cetakan dan sebelum pekerjaan akhir, bahwa tidak ada bagian beton
yang melebihi toleransi yang diijinkan dalarn Gambar Kerja. Variasi ketinggian lantai
harus diukur sebelum pembongkaran pelindung dan penumpu.
Toleransi harus memenuhi ketentuan ACI 347 dan/atau disetujui Konsultan pengawas.
5.3.
Selimut Beton.
Bila tidak ditentukan, ukuran minimal selimut beton yang disesuaikan dengan
penggunaannya (tidak termasuk pelesteran), adalah sebagai berikut:
- Pondasi atau pekerjaan lainnya yang berhubungan langsung dengan tanah
75mm atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.
- Kolom dan balok-balok beton 40mm, atau sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja.
5.4.
Perbandingan dan Campuran Beton.
5.4.1. Perbandingan bahan ditentukan dengan penimbangan atau dengan metoda yang
disetujui Konsultan pengawas
Perbandingan volume tidak diijinkan. tanpa persetujuan Konsultan pengawas.
5.4.2. Semua beton harus dicampur dengan mesin. Waktu pencampuran harus sesuai
dengan petunjuk kapasitas alat pencampur.
5.4.3. Slump yang diijinkan minimal 65mrn dan maksimal 75mm. Pencampuran beton
tidak boleh dimulai tanpa memastikan persediaan bahan yang memadai, dalarn
batas yang aman, agar pengecoran beton dapat dilaksanakan.
5.4.4. Bila pengecoran tidak dapat dihentikan, Kontraktor harus menyediakan peralatan
tambahan yang memadai yang disetujui Konsultan pengawas.
5.4.5. Beton ready-mixed harus dicampur dan didatangkan sesuai ketentuan ASTM C
944 atau ASTM C 685.
5.5.
Pengecoran Beton dan Pembongkaran Cetakan
5.5.1. Beton tidak boleh dicor sampai semua cetakan, penulangan, sisipan, block out
dan lainnya telah disetujui Konsultan pengawas.
Cetakan harus dibersihkan, bebas dari benjolan, celah, mata kayu, kotoran dan
bengkokan sebelum pengecoran.
5.5.2. Metoda dan urutan pengecoran harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis ini dan
petunjuk Gambar Kerja.
Bagian yang dipersiapkan dan disetujui untuk dicor tidak boleh lebih luas dari
16,83m2 setiap bloknya.
Pada setiap pelaksanaan, pengecoran harus dilakukan blok demi blok.
5.5.3. Bagian luar permukaan beton harus dikerjakan dengan baik selarna pengecoran.
Penggetaran terus-menerus pada jarak 380-500mm harus dilakukan untuk
mencegah kropos dan untuk mendapatkan permukaan yang halus.
STR 001 - 7
5.6.
Corong dan Saluran
5.6.1. Beton harus ditempatkan sedemikian rupa untuk mencegah terpisahnya material
dan bergesemya baja tulangan.
Bila dibutuhkan kemiringan yang tajam, corong harus dilengkapi dengan papanpapan berukuran pendek yang mengubah arah gerakan. Semua corong, saluran
dan pipa harus dijaga agar bebas dari beton yang mengeras dengan cara
menyiram air setiap kali setelah penuangan. Siraman air harus jauh dari beton
yang baru saja selesai ditempatkan.
5.6.2. Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 150cm kecuali melalui
corong tertutup atau pipa. Setelah ikatan awal beton, Cetakan tidak boleh
digetarkan dan tekanan tidak boleh dilakukan pada ujung pelindung tulangan.
Beton harus dipindahan dari mesin pengaduk dan diangkut dalarn waktu 1 jam ke
lokasi akhir yang disetujui Konsultan pengawas.
Hal ini untuk memastikan bahwa beton sesuai dengan mutu yang disyaratkan
pada waktu penempatan dan Kontraktor harus menjaga pengangkutan beton
yang menerus/tidak terputus-putus.
5.6.3. Sernua peralatan, mesin dan alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan ini harus
bersih, dan bekerja dengan baik. Bila memungkinkan, sebuah unit pengganti atau
suku cadang harus disediakan di lokasi.
5.6.4. Bila digunakan, jalur pompa harus diletakkan sedemikian rupa sehingga aliran
beton tidak terganggu. Benda-benda tajam harus disingkirkan.
5.6.5. Kadar air dan ukuran partikel batuan harus diawasi dengan teliti ketika beton
dipompa untuk mencegah pemampatan.
Kemiringan saluran untuk mengalirkan beton segar harus dipilih dengan tepat
sehingga beton dengan kadar air rendah dapat mengalir dalam aliran seragam
tanpa pemisahan semen dan batuan.
5.6.6. Bila beton ditempatkan langsung di alas tanah, alas atau dasar harus bersih dan
padat, dan bebas dari air atau aliran air.
Permukaan lantai yang akan diberi beton harus benar-benar bersh dari lumpur,
batu lepas, kotoran dan bahan lapisan lain yang mengganggu. Prosedur ini harus
diketahui dan disetujui Konsultan pengawas.
5.7.
Pengisi Sambungan
5.7.1. Sambungan muai yang diisi harus dibuat serupa dengan sambungan terbuka. Bila
ditentukan pembentukan ulang sambungan muai, ketebalan pengisi yang
dipasang sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja. Pengisi sambungan harus
dipotong dengan bentuk dan ukuran yang sama dengan permukaan yang akan
disambung.
5.7.2. Pengisi harus dipasang dengan kuat terhadap permukaan beton yang telah
ditempatkan dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak bergeser bila
disampingnya ditempatkan beton.
5.7.3. Bila diperlukan penggunaan lebih dari 1 lembar pengisi untuk mengisi
sambungan, lembaran harus ditempatkan secara rapat dan celah di antaranya
diisi dengan aspal kelas 18kg, dan salah satu sisinya harus ditutup dengan aspal
panas agar tersimpan dengan bak
STR 001 - 8
5.8.
Sambungan Besi dan Water Stop
Sambungan besi dan water stop harus ditempatkan pada sernua sambungan konstruksi
yang berhubungan langsung dengan tanah atau air bawah tanah dan tempat-tempat lain
sesuai Gambar Kerja dan/atau sesuai petunjuk Konsultan pengawas. Water Stop harus
ditempatkan secara menerus dan teliti, dan harus ditumpu dengan aman untuk
mencegah perubahan posisi. Sambungan harus dilakukan sesuai rekomendasi dari
pabrik pembuatnya.
5.9.
Pembongkaran Cetakan
Cetakan dan perancah tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan Konsultan pengawas.
Persetujuan Konsultan pengawas tidak membebaskan Kontraktor dari keamanan
pekerjaan tersebut. Jadwal pembongkaran harus ditentukan oleh Konsultan pengawas.
5.11. Pengurugan
Bahan urugan ditempatkan lapis demi lapis setebal maksimal 200mm dan dipadatkan
secara menerus segera setelah uji beton menunjukkan kekuatan 28 (dua puluh delapan)
hari. Semua bahan urugan harus disetujui Konsultan pengawas sebelurn memulai
pekerjaan pengurugan, seperti ditentukan dalarn Spesifikasi Teknis STR-003.
STR 001 - 9
Uji Beton
SPESIFIKASI
STR - 002
UJI BETON
1.0.
LINGKUP PEKERJAAN
Spesifikasi teknis ini membahas tentang prosedur pengadaan uji beton pada pondasi,
plat lantai, lantai kerja, sloof atau balok struktur, beton untuk waterproofing, dan
pekerjaan beton lainnya seperti yang ditunjukkan pada Gambar Kerja.
Pekerjaan ini termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :
Peralatan dan perlengkapan laboratorium yang dibutuhkan.
- Tempat penyimpanan.
- Tempat pengadukan didekat tempat penyimpanan.
- Non-absorptive mold dengan base.
- Steel tamping-rod bullet pointed at the bottom, the dimensions shall be 16mm
(5/8") diameter by 60cm (2') long.
- Slump cone.
- Air content test.
- Shovel dan sekop.
- Kotak penyimpanan untuk pengiriman contoh.
STR 002 - 1
2.4.
2.5.
Uji Beton
3.0.
PROSEDUR UMUM
3.1.
Contoh beton harus diambil sesuai dengan petunjuk dari ASTM C172-90, PBI (NI2, 1971) atau seperti yang dijelaskan berikut yang disesuaikan dengan standar
ASTM C172-90.
Contoh harus mewakili semua bagian adukan dan harus diambil dari beberapa
tempat dari adukan.
Contoh harus diambil dari 3 (tiga) kali atau lebih selama pengadukan kecuali pada
saat mulai dan selesai, dan ditempatkan dalam wadah metal seperti boggie atau
wheelbarrow.
Contoh untuk uji tekan harus diambil dari pengecoran setiap 30 m3 atau kurang.
Kecepatan pengaliran pengecoran harus disesuaikan dengan kecepatan
perputaran teromol dan bukan dengan besarnya bukaan. Pengambilan contoh
harus dilakukan dengan cara melewatkan penampung pada aliran pengecoran
beberapa kali atau langsung mengubah aliran menuju wadah contoh yang
disediakan. Harus diperhatikan bahwa pengambilan contoh tidak boleh
mengganggu aliran pengecoran yang dapat mengakibatkan pemisahan material
beton.
Contoh harus dicampur secara merata dengan menggunakan sekop untuk
menjamin keseragaman. Tes slump dan tes specimen harus segera dilakukan.
3.2.
3.3.
3.4.
4.0.
MATERIAL
5.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1.
Kandungan Ion Chloric
Kandungan dari ion Chloric dalam beton struktur yang berasal dari semen, agregat, air
dan bahan aditif tidak boleh melebihi 0,30 kg/m3
Tes kandungan ion chloric harus dilakukan pada concrete plant dan concrete site
sebelum beton dicurahkan, dan hasilnya harus diserahkan pada Konsultan pengawas
untuk disetujui.
5.2.
Slump Test
Suatu slump test harus dilakukan untuk setiap contoh yang diambil. Metodanya merujuk
kepada standard ASTM C143-90a atau seperti dijelaskan berikut ini:
- Bersihkan dan basahi slump-cone dengan benar.
- Isi slump-cone dengan 3 (tiga) lapisan yang hampir sama tebal.
STR 002 - 2
Uji Beton
Aduk setiap lapisan 25 (dua puluh lima) kali dengan tamping-rod (batang
pengaduk). Pengadukan harus dilakukan secara merata dari sisi ke sisi
slump-cone.
- Ratakan puncak dari slump-cone sehingga slump-cone benar-benar terisi.
- Bersihkan semua beton yang tumpah disekitar dasar cone.
- Pindahkan slump-cone dari beton dalam waktu kurang lebih 5 (lima) (5) detik,
angkat hanya ke arah vertikal dengan hati-hati.
- Segera ukur Slump untuk mengetahui perbedaan tinggi antara slump-cone
dan tinggi contoh beton.
Slump harus sesuai dengan yang disebutkan dalam Spesifikasi teknis STR-002 atau
sesuai dengan yang ditentukan oleh Pengawas.
-
5.3.
Pencetakan
Metoda pencetakan harus disesuaikan dengan standard ASTM C31-90. Waktu
pembuatan contoh harus sedekat mungkin dengan waktu pengiriman.
Jika material diambil dari tempat yang jauh dari sumber, maka beton harus diaduk
kembali dengan sekop sebelum membuat cetakan.
Prosedurnya adalah sebagai berikut:
- Letakan cetakan pada dasar yang berat, terutama dari metal.
- Isi cetakan dengan tiga (3) lapisan yang hampir sama tebal
- Aduk setiap lapisan 25 (dua puluh lima) kali dengan tamping-rod (batang
pengaduk). Jangan sampai melekukkan dasar dari wadah ketika mengaduk
lapisan bawah.
- Sapu bagian atas agar rata dan tutup dengan plat metal atau kaca untuk
mencegah penguapan. Jangan pernah menggunakan sepotong kayu.
5.4.
Laboratory-Cured Specimens
5.4.1. Contoh untuk uji kekuatan harus diambil sesuai dengan :
- JIS 1115-75 Method of Sampling Fresh Concrete (Metoda mengambil contoh
beton segar).
- ASTM C172-90 Method of Sampling Freshly Mixed Concrete (Metoda
mengambil contoh adukan beton yang baru jadi).
5.4.2. Kubus untuk uji kekuatan harus dicetak dan dikeringkan di laboratorium
(Laboratory-cured) dan diuji sesuai dengan PBI (NI-2, 1971).
5.4.3. Silinder untuk uji kekuatan harus dicetak dan dikeringkan di laboratorium sesuai
dengan:
- JIS A 1132-93 Method of making and curing concrete specimens (Metoda
pembuatan dan pengeringan beton contoh).
- ASTM C31-90 Method of Making and Curing Concrete Test Specimens in the
Field (Metoda pembuatan dan pengeringan beton contoh untuk pengujian, di
lapangan) .
- JIS A 1108-93 Method of test for compressive strength of concrete.
- ASTM C39-86 Test Method for Compressive Strength of Cylindrical Concrete
Specimens.
5.5.
Penanganan dan Penyimpanan
5.5.1. Pengeringan contoh harus sesuai dengan ACI 308-92 and ASTM C 31-90.
STR 002 - 3
Uji Beton
5.5.2. Dua puluh empat (24) jam pertama setelah pencetakan sangat penting. Contoh
hanya dapat dipindahkan dari tempat pencetakan ke tempat penyimpanan yang
telah direncanakan, dengan tetap menjaga agar posisinya tidak terbalik dan
dihindarkan dari getaran dan gangguan. Contoh dapat disimpan dalam kotak kayu
yang kuat, tempat pasir, atau di bangunan sementara selama suhu disekitar
contoh dapat dijaga antara 15,6C sampai 26,7C dan kelembaban contoh dapat
dijaga.
5.5.3. Setelah berumur 1 (satu) hari setiap contoh harus dikirim/dianalisa ke
laboratorium yang disetujui untuk pengeringan dan pengujian. Tempatkan contoh
dalam kotak yang kokoh dengan tetap mengunakan wadahnya. Ruang antara
contoh dan kotak harus diisi dengan pasir basah atau sandust. Setiap contoh
harus dilengkapi dengan data yang berisi tanggal pembuatan contoh tersebut.
5.5.4. Jika pengiriman contoh saat berumur 1 (satu) hari tidak memungkinkan, maka
contoh harus disimpan dalam damp sand setelah waktu 24 jam pertamanya
terlewati dan harus tetap dijaga kelembabannya dalam suhu 21C sampai 24C
sampai pengiriman dapat dilakukan. Contoh harus dikirim secepatnya beberapa
hari sebelum waktu 7 (tujuh) hari terlewati, dan laboratorium harus menerima
contoh tersebut minimal sehari sebelum waktu uji 7 (tujuh) hari.
5.5.5. Kontraktor harus menyediakan tempat dan kotak kedap udara yang cukup
ukurannya untuk menyimpan peralatan dan contoh di lapangan dan apapun yang
dibutuhkan oleh pekerja dalam mempersiapkan contoh.
5.6.
Pengujian
5.6.1. Pemeriksaan dan pengujian dilakukan oleh perusahaan yang ditunjuk oleh
kontraktor.
Pengujian semen dan agregat dapat dilakukan untuk menjamin kesesuaian
dengan prosedur yang dijelaskan dalam spesifikasi teknis ST 002.
5.6.2. Pengujian untuk kandungan udara pada setiap contoh adalah compression
testing. Pengujian harus sesuai dengan JIS A1128-93 atau ASTM C231-90.
5.6.3. Kontraktor harus bekerjasama dengan Laboratorium pengujian untuk membantu
pekerjaan mereka. Kontraktor harus memberitahu Laboratorium Pengujian dan
Konsultan pengawas minimum 24 jam sebelum membuat beton untuk
pemeriksaan dan pengujian baik di pabrik maupun di lapangan, dan untuk
pemeriksaan perancah dan tulangan.
5.6.4. Pekerjaan pembuatan, penanganan, pemindahan, dan pengeringan beton hanya
dapat dilakukan oleh staff dari laboratorium pengujian.
5.6.5. Pemeriksaan dan pengujiaan alat pembuatan beton (Plant) minimal harus
memenuhi prosedur berikut:
- Pengambilan contoh dan pengujian bahan-bahan beton.
- Review dan pengecekan rencana campuran yang diajukan oleh kontraktor.
- Memeriksa peralatan dan perlengkapan untuk mengukur, mencampur dan
membawa beton.
- Memeriksa tempat dan pelaksanaan pencampuran.
- Memeriksa campuran beton.
5.6.6. Pemeriksaaan dan pengujian di lapangan minimal harus memenuhi prosedur
berikut:
- Memeriksa kartu penyerahan campuran beton dari pabrik.
- Memeriksa jumlah air yang ditambahkan pada campuran beton, jika diijinkan,
di lapangan.
- Membuat contoh dan menguji kandungan udara dalam beton.
STR 002 - 4
Uji Beton
5.7.
Kondisi Lingkungan
Jangan menuangkan beton ketika hujan atau akan hujan kecuali pekerjaan dapat
dilindungi dari hujan atau aliran air.
STR 002 - 5
SPESIFIKASI TEKNIS
STR - 003
ADUKAN ENCER (GROUT)
1.0.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini nneliputi pengadaan tenaga kerja, alat-alat dan bahan serta pemasangan
adukan cair pada pekerjaan-pekerjaan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau
sesuai petunjuk Konsultan pengawas.
2.0.
STANDAR / RUJUKAN
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
3.0.
PROSEDUR UMUM
3.1.
Contoh Bahan dan Data Teknis
Contoh, brosur dan/atau data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Konsultan pengawas untuk disetujui tedebih dahulu sebelum didatangkan ke
lokasi.
3.2.
Pengiriman dan Penyimpanan
Kantong kemasan asli dari pabrik harus dalam keadaan tertutup rapat dan harus
disimpan dalam gudang yang cukup ventilasinya, fidak terkena air. tidak berubah warna
dan tidak berbongkah serta diletakkan pada tempat yang tingginya 30cm dari lantai.
4.0.
MATERIAL
4.1.
Adukan Encer
Adukan encer harus dibuat dari bahan dasar semen, dan harus memiliki karakteristik
minimal sebagai berikut:
- Bebas dari bahan klorida dan alumina,
- Jenis non-shrinkage dan non-metallic,
- Memiliki kuat tekan minimal 700kg/cm2 pada umur 28 (dua puluh delapan)
hari, seperti Sika Grout 214-11, Conbextra EP, Pagel Grout atau yang setara.
STR 003 - 1
4.2.
Air
Air sebagai bahan pencampur/pengencer harus air yang bersih seperti disyaratkan dalam
Spesifikasi Teknis STR-002.
4.3.
Cetakan
Bahan cetakan dibuat dari bahan besi pelat atau kayu lapis dengan ketebalan yang
sesuai, yang dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan ukuran dan bentuk yang
ditunjukan dalam Gambar Kerja.
Cetakan harus sama pada semua tempat yang menghendaki ukuran dan bentuk yang
sama.
5.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1.
Persiapan
5.1.1. Cetakan harus dibuat sedemikian rupa sehingga adukan encer dapat dialirkan
seluruhnya selama pelaksanaan. Jalan masuk yang baik harus disediakan.
5.1.2. Cetakan harus sudah disiapkan dan bagian yang akan menerima adukan encer
harus dibersihkan dari minyak, gemuk dan segala kotoran lainnya yang akan
mengurangi daya lekat. Debu harus ditiup keluar dari cetakan.
5.1.3. Angkur-angkur, baut pengencang dan pelat landasan harus sudah tepat
elevasinya sebelum penuangan adukan encer.
5.2.
Cuaca
Cuaca pada saat akan melaksanakan pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan
dari pabrik pembuat adukan encer bersangkutan.
5.3.
Campuran Adukan Encer
Perbandingan campuran antara bahan adukan encer dengan air sesuai petunjuk dari
pabrik pembuat.
Pencampuran harus dilakukan dengan cara mekanis, dengan alat pencampur bertenaga
atau tangkai pengaduk yang sesuai yang dipasang pada mesin bor kecepatan rendah.
5.4.
Pelaksanaan
5.4.1. Adukan encer dapat dituangkan atau dipompakan ke dalam cetakan atau sesuai
petunjuk pabrik pembuat.
Penggetaran halus akan memperlancar aliran.
5.4.2. Penggunaan tali atau rantai akan memperlancar aliran pada bagian yang berjarak
lebih dari 100cm (gerakan menggergaji dari tali atau rantai melancarkan aliran
adukan encer - cara ini harus dilakukan sedemikian rupa agar tidak terbentuk
ruang kosong).
5.4.3. Aliran adukan encer harus tetap terjaga sampai adukan encer mengisi rongga
cetakan dan telah memenuhi seluruh panjang cetakan pada sisi lainnya.
Penempatan adukan encer harus dilakukan dari salah satu sisi saja.
STR 003 - 2
Baja Tulangan
SPESIFIKASI TEKNIS
STR - 004
BESI TULANGAN
1.0.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan baja tulangan yang sesuai Gambar Kerja.
Pekerjaan ini termasuk sernua mesin, peralatan, tenaga kerja, dan pemasangan baja
tulangan.
Spesifikasi ini akan lebih kuat dari pada Gambar Kerja bila ada perbedaan detail yang
mungkin terjadi.
2.0.
STANDAR / RUJUKAN
2.1.
2.3.
2.4.
2.5.
3.0.
PROSEDUR UMUM
3.1.
Contoh Bahan dan Sertifikat Pabrik
3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan pengawas, contoh bahan
beserta sertifikat pabrik bahan baja tulangan untuk disetujui.
3.1.2. Sebelum pengadaan bahan, semua daftar bahan dan daftar pemotongan harus
disiapkan oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Konsultan pengawas untuk
disetujui.
Persetujuan yang diberikan tidak berarti membebaskan Kontraktor dari tanggung
jawabnya untuk memastikan kebenaran daftar pemesanan dan daftar
pemotongan.
Setiap penyimpangan dari daftar bahan dan daftar penulangan yang telah
disetujui menjadi tanggung jawab Kontraktor untulk menggantinya atas biayanya.
3.2.
Gambar Detail Pelaksanaan
3.2.1. Gambar Detail Pelaksanaan berikut harus diserahkan oleh Kontraktor kepada
Konsultan pengawas untulk disetujui :
- Daftar penulangan yang menunjukkan pembengkokkan, ukuran kait, lewatan,
sambungan dan lainnya yang memenuhi ACI 315 dan/atau PBI (NI-2,1971).
- Gambar harus menunjukkan spasi tulangan, selimut dan jarak antara, pasak
besi dan penahan jarak/gelang-gelang.
STR 004 - 1
Baja Tulangan
3.2.2. Kontraktor diijinkan mengganti ukuran rencana baja tulangan yang ditunjukkan
dalam Gambar Kerja selarna penggantian tersebut dianalisa dengan teliti dan
Kontraktor telah memeriksa bahwa kekuatan yang dinginkan tetap terpenuhi.
Penggantian harus disetujui Konsultan pengawas sebelum pelaksanaan
pekerjaan.
3.3.
Pengiriman dan Penyimpanan
Baja tulangan setiap waktu harus dilindungi dari kerusakan dan harus diternpatkan di
atas balok-balok untuk mencegah menempelnya lumpur atau benda asing lainnya pada
baja tulangan. Tempat penyimpanan harus dinaikkan agar aman dari air permukaan.
4.0.
MATERIAL
4.1.
Umum
Sernua baja tulangan lunak harus dalarn keadaan baru, tidak berkarat atau memiliki
cacat lainnya serta harus memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini.
4.2.
Baja Tulangan Polos
Kecuali ditentukan lain, baja tulangan polos dengan diameter < 13mrn harus dari baja
mutu BjTP-24 dengan tegangan leleh minimal 2400kg/cm2 , dan memenuhi ketentuan
Sil-0136-84/SN1.07-2052-1990.
Diameter yang digunakan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
4.3.
Baja Tulangan Berulir
Kecuali ditentukan lain, baja tulangan berulir dengan diameter > 13mm harus dari mutu
BjTD-40 dengan tegangan leleh minimal 4000kg/cM2 , dan memenuhi ketentuan
SII-0136-84/SNI.07-2052-1990.
Diameter yang digunakan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
5.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1.
Kait dan Pembengkokkan
Penulangan harus dilengkapi dengan kait/bengkokan minimal sesuai ketentuan PB1
(NI-2, 1971), atau sesuai petunjuk Konsultan pengawas dan/atau Gambar Kerja.
5.2.
Pemotongan
Panjang baja tulangan yang melebihi ketentuan Gambar Kerja (kecuali lewatan) harus
dipotong dengan alat pernotong besi atau alat pemotong yang disetujui Konsultan
pengawas.
Pada bagian yang membutuhkan bukaan untuk dudukan mesin, peralatan dan alat
utilitas lainnya, baja tulangan harus dipotong sesuai dengan besar atau ukuran bukaan.
5.3.
STR 004 - 2
Baja Tulangan
5.3.1. Sebelum pemasangan. baja tulangan harus bebas dari debu, karat, kerak lepas,
oli, cat dan bahan asing lainnya.
5.3.2. Semua baja tulangan harus terpasang dengan baik, sesuai dengan mutu, dimensi
dan lokasi seperti ditunjukkan dalarn Gambar Kerja. Penahan jarak dengan
bentuk balok persegi atauz gelang-gelang harus dipasang pada setiap m2 atau
sesuai petunjuk Konsultan pengawas. Batu, bata atau kayu tidak diijinkan
digunakan sebagai penahan jarak atau sisipan. Sernua penahan jarak atau
sisipan harus diikat dengan kawat no. AWG 16 ( 1,62mm) atau yang setara. Las
titik dapat dilakukan pada baja lunak pada tempat-tempat yang disetujui
Konsultan pengawas.
5.4.
Pengecoran Beton
Pengecoran beton harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis STR-001.
STR 004 - 3
Baja Struktural
SPESIFIKASI
STR - 005
BESI STRUKTURAL
1.0.
LINGKUP PEKERJAAN
2.0.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8.
3.0.
STANDAR/RUJUKAN
Pedoman Perencanaan Bangunan Baja untuk Gedung (SNI. 1729.1989-F).
Standar Industri Indonesia (Sll) dan/atau Standar Nasional Indonesia (SNI).
Japanese Architectural Standard Spesifikasi for Steel Work (JASS).
Japanese Industrial Standards (JIS).
American Institute of Steel Construction (AISC)
- AISC M 013-83 Detailing for Steel Construction
- AISC M 013-84 Konsultan pengawasing for Steel Construction
- AISC M 016-89 Manual of Steel Construction ASD
American Welding Society (AWS):
- AWS D1.1-96 Struktural Welding Code Steel
American Society for Testing and Materials (ASTM).
Spesifikasi Teknis:
- ST-003 Adukan Encer (grout)
PROSEDUR UMUM
3.1.
Sertifikat Pabrik dan Informasi Lainnya
3.1.1. Sebelum pabrikasi, Sertifikat Pabrik mencakup dimensi, struktur mikro dan kimia,
fisika, charpy V-notch properties, data perawatan panas matahari (yang
diaplikasikan) dan ukuran semua baja yang akan digunakan, harus diberikan
pada Konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
3.1.2. Sebelum memesan bahan/material, semua daftar pemesanan harus disediakan
oleh kontraktor untuk kemudian diserahkan pada Konsultan pengawas guna
mendapatkan persetujuan.
3.1.3. Sebelum memulai pekerjaan bengkel, kontraktor harus melengkapi Konsultan
pengawas dengan informasi sbb:
Fasilitas-fasilitas pabrikasi.
Bahan-bahan yang akan digunakan dan produsen serta pemasok bahanbahan.
Sertifikat dan Laporan Pengujian:
- Sertifikat Pabrik.
STR 005 - 1
Baja Struktural
- Laporan kekuatan tarik dan uji bengkokan untuk bentuk baja, batangan,
dan plat.
Prosedur dan skedul Gambar Detail Pelaksanaan. Jenis pengukuran yang
akan digunakan.
Metode dan Prosedur Kontrol Kualitas.
Prosedur dan skedul produk, seperti pemberian tanda, pemotongan,
pembengkokan, pembuatan teralis dan perawatan, penanganan gesekan
permukaan untuk sambungan baut, dsb.
Fasilitas dan prosedur perakitan di bengkel kerja.
Pengajuan pembuatan detail-detail pengelasan untuk :
- Flux, gas, batang dan kawat pengelasan beserta rekomendasi
penyimpanan dari produsen.
- Pengelasan sementara, sekuens dan prosedur pengelasan, pemanasan,
peralatan dan perlengkapan las, pengukur tekanan udara.
Metode pengencangan angkur baut dan penempatan plat dasar. Prosedur
pemasangan dan toleransi penempatan angkur baut yang diizinkan.
Pemeriksaan termasuk pemeriksaan gambar ukuran penuh, pemeriksaan
perakitan dan pemeriksaan produk.
Salinan dari formulir pemeriksaan kontraktor harus diserahkan. Formulir
pemeriksaan yang diajukan harus dikumpulkan.
Metode Aplikasi Cat.
Penyimpanan di lapangan.
Fasilitas pengangkutan dan rute dari bengkel ke lapangan.
Kualifikasi tukang ahli las dan tukang ahli lainnya.
3.1.4. Selama pelaksanaan pekerjaan, jaga agar catatan-catatan perakitan dan
pemasangan baja struktural berikut ini harus disiapkan terpisah dari hal-hal sbb:
(menunjukkan metode dan hasil pengujian dan pemeriksaan):
- Uji Bahan.
- Metode Uji Keterampilan tukang las. Uji pekerjaan pengelasan.
- Pemeriksaan pada produk yang dibuat di bengkel produksi (las, bentuk,
ukuran, tampilan, dsb).
- Pemeriksaan kinerja di lapangan (Pengencangan baut berkekuatan tinggi,
toleransi pemasangan, dsb).
- Toleransi baut angkur.
- Catatan pengujian, pemeriksaan dan koreksi yang disyaratkan oleh Konsultan
pengawas.
- Foto-foto setiap bagian pekerjaan. Berikan laporan lengkap pada Konsultan
pengawas.
3.2.
Gambar Detail Pelaksanaan
3.2.1. Sebelum proses pabrikasi, kontraktor harus memberikan
Gambar detail
pelaksanaan ke Konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Hal-hal di
bawah ini harus termasuk dalam Gambar detail pelaksanaan yang akan
diaplikasikan:
- Spesifikasi Bahan.
- Nomor Penanda.
- Daftar bagian-bagian material.
- Detail Pembuatan.
- Detail Pengelasan,
- Syarat Pengecatan,
- Detail dan lokasi bengkel produksi.
STR 005 - 2
Baja Struktural
3.2.2. Persetujuan Gambar detail pelaksanaan oleh Konsultan pengawas tidak berarti
melepaskan kontraktor dari tanggung jawabnya terhadap kesalahan dan
kegagalan.
3.2.3. Kontraktor tidak boleh melakukan perubahan pada Gambar detail pelaksanaan
yang paling akhir diterima, tanpa persetujuan tertulis dari Konsultan pengawas.
3.2.4. Perubahan yang berasal dari inisiatif kontraktor untuk kenyamanannya harus
meminta persetujuan Konsultan pengawas dan dibuat dengan biaya dari
kontraktor.
3.3.
Pemeriksaan dan Pengujian
3.3.1. Bahan, sambungan dan hubungan antar pekerjaan pada umumnya harus
menjadi subjek untuk diuji atau diperiksa di bengkel kerja dan di lapangan.
3.3.2. Pemeriksaan dan Pengujian harus dilaksanakan oleh orang yang berkualitas atau
laboratorium pengujian yang disediakan oleh kontraktor disetujui oleh Konsultan
pengawas. Kontraktor harus melengkapi semua material untuk pengujian dan
segala akses untuk itu, atau menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
pengujian material.
3.3.3. Komposisi kimiawi dan properti mekanis semua material harus diuji dan diperiksa
sebelum memulai kerja di bengkel produksi.
3.3.4. Periksa rakitan bengkel dan pengelasan untuk disesuaikan dengan persyaratan
yang ditentukan.
3.3.5. Bersihkan, asah dan siapkan semua area yang diperlukan agar uji ultrasonik dan
radiografik.
3.3.6. Konsultan pengawas harus memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan
dan pengujian kapan pun. Konsultan pengawas harus memiliki hak, pada setiap
waktu yang beralasan, untuk masuk ke pabrik kontraktor untuk tujuan pengujian
dan pemeriksaan kerja. Kontraktor harus menyediakan semua pekerja dan alatalat yang dibutuhkan untuk pengujian dan pemeriksaan di bengkel kerja.
3.3.7. Konsultan pengawas memiliki hak untuk setiap saat menolak material dan/atau
pekerjaan yang rusak berdasarkan gambar perancangan, sebelum penerimaan
terakhir. Penerimaan bahan / material pekerjaan oleh Konsultan pengawas tidak
mencegah adanya penolakan jika ditemukan penyimpangan di kemudian hari.
Kontraktor harus membongkar bahan-bahan terpasang yang telah ditolak oleh
Konsultan pengawas dan menggantinya tanpa ada biaya tambahan pada
pekerja.
3.3.8. Semua tukang las harus memiliki izin yang masih berlaku. Jika disyaratkan oleh
Konsultan pengawas, kontraktor harus mengadakan uji keterampilan tukang las.
Pengujian, bila disyaratkan, harus dilakukan tanpa adanya biaya tambahan pada
pemilik/Owner.
3.4.
Pita Ukur Baja
Kontraktor harus menyediakan beberapa pita pengukur presisi yang diperlukan untuk
pelaksanaan kerja (minimum 3 pita ukur).
Setiap waktu, suhu lingkungan harus dicatat dan penyesuaian thermal harus dibuat pada
semua pengukuran. Pita ukur yang digunakan di bengkel kerja baja harus sesuai dengan
pita ukur yang digunakan untuk pendirian pekerjaan baja di lapangan.
Kontraktor harus menyusun pengujian yang diperlukan Konsultan pengawas untuk
menyetujui toleransi antar penggunaan pita ukur tidak pada lokasi, yang terlewatkan.
Semua hasil pengukuran adalah tanggung jawab kontraktor.
STR 005 - 3
Baja Struktural
3.5.
Penggunaan dan Penyimpanan
3.5.1. Semua bahan harus dikirimkan lengkap dengan sertifikat asli pencampurannya.
3.5.2. Semua bahan baja harus ditangani dengan perawatan yang benar, sesuai tata
cara yang tidak meyebabkan goresan mendalam, sesuai yang ditentukan oleh
Konsultan pengawas.
3.5.3. Bahan harus disimpan tidak langsung terhubung dengan tanah sesuai dengan
tata cara dan lokasi, yang akan meminimalisasikan karat dan proses pengkaratan.
4.0.
MATERIAL
4.1.
Persyaratan Umum
4.1.1. Semua material harus sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi ini,
kecuali bila ditetapkan lain.
4.1.2. Kompisisi kimiawi, properti mekanikal, ukuran dan kualitas lainnya dari bahan
telah ditentukan pada tiap-tiap standarnya. Kualitas material ini dikonfirmasikan
dengan pengujian sebelum pekerjaan bengkel yang setara dengan sertifikat
pembuatannya oleh produsen.
4.2.
Baja struktural
4.2.1. Semua bahan baja harus baru dan bebas dari segal penyimpangan yang
mempengaruhi kekuatan, daya tahan atau tampilan dan harus dari kualitas
komersial terbaik, serta sesuai dengan standar relatif
4.2.2. Baja struktural harus berupa produk yang distandardisasikan aeperti daftar
berikut ini atau setara yang disetujui oleh Konsultan pengawas.
Pedoman Perencanaan Bangunan Baja untuk Gedung (SNI.03-1729-1989).
Persyaratan uji kuat tegang
Tingkatan Baja
Kuat luluh
Kuat tarik
Perpanjangan
kg/mm2
kg/mm2
Relatif
St 37
24,0
37
(Bj37)
JIS G 3101-87 Rolled steel untuk struktur umum (SS 400) JIS G 3350-87 Light
gauge steels untuk struktur umum (SSC 400)
JIS G 3444-88 Carbon steel tubes for general structure purposes (STK 400)
JIS G 3466-88 Carbon steel square pipes for general structure purposes
(STKR 400)
Persyaratan uji kuat tegang
Perpanjangan
Tingkatan Baja
Kuat tarik
Kuat luluh
Relatif
Kg /mm2
Kg /mm2
%
SS 400
41 - 52
24
17
SSC 400
41 - 55
24
21
STK 400
24
41
23
STKR 400
25
41
23
STR 005 - 4
Baja Struktural
Jenis Baja
Plat, Batang
dan Bentuk
Baja yang akan digunakan tidak boleh memiliki penyimpangan struktural dan
tidak boleh berkarat. Bentuk dan ukurannya harus relatif sesuai dengan
SIUSNI, JIS, ASTM, atau setara. Toleransi ukuran baja struktural harus sesuai
dengan:
- SII 0163-79/SNI.07-2054-1990 Baja Siku Sama Kaki Bertepi Bulat Canal
Panas, Mutu dan Cara Uji
- SII 0233-79/SNI.07-0052-1987 Baja Kanal Bertepi Bulat Canal Panas,
Mutu dan Cara Uji.
- SII 0234-79/SNI.07-0329 Baja Bentuk I Bertepi Bulat Canal Panas, Mutu
dan Cara Uji.
- SII 0999-84/SNI.07-0138-1987 Baja Kanal C Ringan.
- SIl.2524-90/SNI.07-3018-1992 Baja Pelat, Strip dan Lembaran Canal
Panas.
- JASS 6-82 Standar Toleransi Baja Struktural.
STR 005 - 5
Baja Struktural
Mur,cincin penutup dan penutup sekrup harus sesuai standar baut biasa yang
disebutkan di atas.
Penyusunan sekrup berkekuatan tinggi harus sesuai dengan persyaratan
standar berikut ini atau setara:
- JIS B 1186-79 Penyusunan sekrup, mur segi delapan berkekuatan tinggi
dan cincin penutup untuk sambungan geser.
Tingkatan Baja
F10T A
4.3.
Material Pengelasan
4.3.1. Elektroda yang akan digunakan untuk pengelasan harus berupa produk yang
sesuai standar "JIS Z 3211-91 mengenai lapisan elektroda untuk baja lunak atau
setara. Elektroda-elektroda yang sesuai harus dipilih sesuai dengan jenis baja
yang akan dilas.
4.3.2. Material pengelasan harus E70xx, yang memiliki kuat luluh 415MPa dan kuat tarik
500MPa.
4.3.3. Material pengelasan selain yang disebutkan di atas harus dipilih sesuai dengan
metode pengelasan yang akan dikerjakan.
4.3.4. Ketika logam dasar dari dua tekanan luluh yang berbeda dilas bersamaan, logam
pengisi harus dipilih berdasarkan logam dasar yang memiliki tekanan luluh
tertinggi.
4.4.
Perlindungan
Persiapan permukaan untuk baja yang akan diberi cat dasar harus sesuai dengan:
- JIS K 3151-68 Phosphatizing compounds under pengecatan
- JIS K 5633-83 Etching primer
- FS*' TT-C-490 (Rev.C)(Amd.1) Metode pembersihan permukaan yang
mengandung besi dan penanganan awal untuk lapisan organik.
- FS*' TT-P-645 (Rev.A) Jenis Cat dasar/meni, cat, seng-kromat dan alkali.
STR 005 - 6
Baja Struktural
4.5.
Pengecatan
Material Pengecatan untuk permukaan baja harus memiliki karakteristik sbb:
- Cat dasar harus jenis Meni Logam Kromat/Seng-Kromat Cepat Kering.
- Cat finishing harus berupa Enamel Sintetik/Synthetic Super Gloss.
4.6.
Adukan Encer (grout)
Adukan Encer (grout) untuk mengisi lubang-lubang angkur, landasan plat dasar, dan
sebagainya yang ditunjukkan dalam gambar harus terbuat dari bahan semen jenis tidak
susut dan tidak mengandung logam seperti yang ditetapkan dalam Spesifikasi ST-005.
5.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1.
Pabrikasi
5.1.1. Umum.
Kontraktor harus memberi catatan satu minggu kepada Konsultan pengawas,
sebelum melaksanakan segmen pabrikasi apapun, seperti menutup sisi
berbagai bagian struktur.
Barang-barang baja harus memiliki ukuran, bentuk dan konstruksi seperti
yang telah ditentukan.
Sebelum pabrikasi, semua pengukuran yang diperlukan harus dilaksanakan
dan diperiksa sesuai dengan persyaratan prosedur kontrol kualitas dalam
AISC.
Selain yang telah ditentukan, barang-barang harus dipabrikasi sesuai dengan
metode pekerjaan bengkel yang efisien.
Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap koreksi/ perbaikan dari semua
kesaklahan dan ketidaktepatan pada pekerjaan detail, tata letak dan pabrikasi,
dengan biayanya sendiri.
5.1.2. Lokasi Pabrikasi.
Baja Struktural harus dipabrikasi dan dirakit di bengkel atau pekarangan milik
Kontraktor atau di lokasi yang disetujui oleh Konsultan pengawas.
Tidak diperkenankan melakukan pengelasan dasar di lapangan.
5.1.3. Pengelasan.
a. Tukang Las.
Pada prinsipnya, kualifikasi tukang las harus sesuai dengan JIS Z
3801-79 Standar Prosedur Kualifikasi untuk Teknik Pengelasan
berdasarkan jenis pengelasan yang akan dikerjakan. Tukang las hatrus
berpengalaman berkelanjutan lebih dari satu tahun dalam pengelasan
struktural dan akan menerima persetujuan dari Konsultan pengawas.
Jika Konsultan pengawas meragukan kualifikasi tukang las, walaupun
persetujuan telah diberikan, sesuai dengan JIS, AWS atau setara lainnya
yang berhubungan, persetujuan dapat dibatalkan.
b. Persiapan Material.
Persiapan Bagian Tepi .
- Sudut alur harus sesuai dengan desain dan Gambar Detail
Pelaksanaan. Akan tetapi hal tersebut dapat dimodifiaksi
sesuai dengan jenis pengelasan yang akan dilakukan dengan
persetujuan Konsultan pengawas.
STR 005 - 7
Baja Struktural
STR 005 - 8
5.1.4.
5.1.5.
5.1.6.
5.1.7.
5.1.8.
Baja Struktural
STR 005 - 9
Baja Struktural
Setelah pabrikasi dan pemeriksaan, baja struktural harus diberi dua lapis cat anti
karat. Permukaan yang akan dibenamkan atau ditanamkan dalam beton tidak
boleh dicat dengan lapisan dasar.
Lapisan cat dasar dan cat finishing harus dari berasal dari produsen/pabrik
pembuat yang sama, seperti yang disebutkan dalam spesifikasi ini. Persiapan
permukaan dan pemberian lapisan dasar harus sesuai dengan persyaratan sbb:
Permukaan baja harus dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau
amplas sesuai standar pada pasal 2.5
Semua material, seperti serbuk, kotoran, minyak dan lemak harus dibersihkan
dengan larutan yang sesuai, kemudian dibersihkan menggunakan pembersih
dari pabrik.
5.1.9. Galvanisasi.
Sediakan proses galvanisasi setelah pabrikasi seperti yang ditetapkan atau
ditunjukkan, bila cukup praktis.
Metode galvanisasi harus sesuai dengan JIS H 8641-82 Zinc Hot Dip
Galvanizing, dan berat lapisan seng rata-rata tidak kurang dari 275gr/m2 (21
microns). Pengujian metode galvanisasi harus sesuai JIS H 0401-83 Methods
of Test for Hot Dip Galvanized Coatings.
Gunakan cat pemulih galvanisasi untuk bagian galvanisasi yang rusak
disebabkan oleh penanganan, pengangkutan, pemotongan, pengelasan atau
penyekrupan. Jangan memanaskan permukaan dimana cat pemulih
diaplikasikan.
5.2.
Pemasangan
5.2.1. Prosedur dan Urutan.
Sebelum membuat jadwal pendirian struktur, Kontraktor harus memberikan
Prosedur dan Urutan Pemasangan dengan perhitungan pendukung pada
Konsultan pengawas, guna menjelaskan bahwa telah dilakukan teknik yang
memadai untuk memastikan keberhasilan pendirian, untuk selanjutnya
mendapat persetujuan dari Konsultan pengawas.
Sebelum memmulai pendirian di lapangan, Kontraktor harus melengkapi
Konsultan pengawas dengan informasi-informasi sbb:
- Pendirian Struktur atap.
Pemasangan perlengkapan pendirian dan perancah.
Detail pondasi crane, pendirian dan pemindahannya.
Pemasangan dan penyilangan sementara.
Perlengkapan pendirian yang dibutuhkan.
Pengangkutan dan Pengiriman (termasuk jadwal).
Pekarangan tempat penyimpanan sementara dan metode
penanganan.
Persediaan listrik sementara.
Urutan, prosedur dan metode pendirian.
Toleransi pendirian dan metode perawatan.
Perlengkapan dan prosedur untuk mengencangkan pemasangan
sekrup/baut.
- Pengaturan baut angkur dan plat dasar.
- Pengecatan.
- Pemeriksaan Lapangan.
- Upaya keselamatan yang diajukan.
STR 005 - 10
Baja Struktural
5.2.2.
5.2.3.
5.2.4.
5.2.5.
5.2.6.
5.2.7.
STR 005 - 11
Baja Struktural
sebelum proses pendirian. Cat yang akan digunakan harus sama jenisnya dan
produsennya, dengan cat dasar dari bengkel produksi. Pekerjaan pelapisan
harus dilaksanakan dengan persyaratan sbb:
- Cat dasar :
2 (dua) lapis Meni Logam Kromat Cepat Kering/ Meni sengkromat , ketebalan @ 50 micron.
- Finish paint: 2 (dua) lapis Enamel Sintetik/Synthetic Super Gloss,
ketebalan@ 40 micron.
Bagian yang akan dibenamkan dalam beton tidak boleh dicat. Kerusakan
pada permukaan cat pendirian harus diperbaiki segera setelah proses
pendirian di lapangan selesai, dengan cara pengecatan seperti yang
disebutkan di atas.
Cat finishing baja struktural harus seperti yang disebutkan dalam pasal 4.5
spesifikasi ini.
STR 005 - 12
SPESIFIKASI
STR - 006
BERBAGAI JENIS LOGAM
1.0.
LINGKUP KERJA
Pekerjaan dalam spesifikasi ini mencakup semua penyediaan secara lengkap, tenaga
kerja, bahan dan semua bentuk pekerjaan yang diperlukan untuk pekerjaan pemasangan
logam yang berhubungan dengan pekerjaan sipil dan arsitektural seperti yang
ditunjukkan dalam gambar. Pekerjaan harus termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal
sbb:
- Baut angkur,
- Pekerjaan mur-baut dan cincin penutup,
- Lembar logam berpori (Perforated logam sheet),
- Pekerjaan kisi dan teralis,
- Tiang tambak/pengikat (Bollard),
- Penggantung atau penyangga rangka langit-langit, lampu penerangan,
ruang saluran/ducting dan pemadam kebakaran,
- Pegangan tangga dan railing,
- Dan lain-lain yang ditunjukkan dalam gambar.
2.0.
STANDAR/RUJUKAN
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
3.0.
PROSEDUR UMUM
3.1.
Contoh dan Pengujian Pabrik
Sebelum pabrikasi, contoh-contoh dan sertifikat pencampuran mencakup dimensi, sifat
kimia, fisika, charpy V-notch properties, data perawatan panas matahari (yang
diaplikasikan) dan ukuran semua baja atau logam yang akan digunakan, harus diberikan
pada Konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Semua pengujian harus dilakukan pada contoh produk jadi.
STR 006 - 1
3.2.
Gambar detail pelaksanaan
Sebelum pabrikasi, gambar detail pelaksanaan dan daftar material barang-barang
pabrikasi yang masuk dalam kategori harus diberikan pada Konsultan pengawas untuk
mendapatkan persetujuan. Setelah itu, Kontraktor tidak boleh membuat penyimpangan
atau perubahan pada Gambar detail pelaksanaan yang terakhir diterima, tanpa
persetujuan tertulis dari Konsultan pengawas. Hal-hal di bawah ini harus termasuk dalam
Gambar detail pelaksanaan yang akan diaplikasikan :
- Spesifikasi Bahan,
- Nomor penanda,
- Daftar bagian-bagian material,
- Dimensi (ukuran dan bentuk tepatnya) dan berat,
- Detail Pembuatan,
- Detail Pengelasan,
- Syarat Pengecatan,
- Detail dan lokasi bengkel kerja,
3.3.
Pemeriksaan dan Pengujian
3.3.1. Bahan, sambungan dan hubungan antar pekerjaan pada umumnya harus
menjadi subjek untuk diuji atau diperiksa di bengkel kerja dan di lapangan oleh
Konsultan pengawas. Pemeriksaan di bengkel dan di lapangan tidak berarti
melepaskan kontraktor dari tanggungjawabnya menyediakan bahan-bahan baru
dengan kualitas pertama dan hubungan antar pekerjaan.
3.3.2. Kontraktor harus menanggung dan membayar biaya pengadaan contoh dan
pengujian bahan dan pekerjaan yang disyaratkan, termasuk segala demo produk
yang diminta oleh Konsultan pengawas.
3.3.3. Konsultan pengawas memiliki hak untuk menolak material dan/atau barang
pabrikasi, setiap saat sebelum penerimaan akhir struktur, bila terjadi hal-hal sbb:
Penyediaan material tidak sesuai dengan spesifikasi.
Barang pabrikasi tidak sesuai dengan gambar atau spesifikasi.
Modifikasi dibuat tanpa persetujuan tertulis dari Konsultan pengawas.
3.4.
Penggunaan dan Penyimpanan Material
3.4.1. Material harus disimpan tidak langsung berhubungan dengan tanah dengan tata
cara dan lokasi yang dapat meminimalisasikan karat.
3.4.2. Semua logam harus benar-benar dirawat dengan tata cara yang tidak
menyebabkan goresan atau cacat yang merusak, seperti yang telah ditentukan
oleh Konsultan pengawas.
3.4.3. Segala sesuatu yang tidak sempurna harus diperiksa dan potongan mendalam
atau abrasi serius harus diperbaiki dan dihaluskan kembali. Prosedur perbaikan
plat harus diberikan pada Konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Tidak ada pengasahan lain yang diperkenankan pada bahan dasar untuk
menghilangkan permukaan yang tidak sempurna kecuali guna mempersiapkan
permukaan untuk pengelasan. Pembakaran tidak boleh digunakan untuk
meluruskan atau untuk mengikat material, kecuali dengan persetujuan tertulis dari
Konsultan pengawas.
4.0.
MATERIAL
STR 006 - 2
4.1.
Umum
4.1.1. Semua logam harus baru dan bebas dari segala penyimpangan yang
mempengaruhi kekuatan, daya tahan atau tampilan, dan harus dari kulitas
komersial terbaik.
4.1.2. Selain yang telah disebutkan, baja untuk bentuk dan plat struktural melengkung
harus sesuai dengan SNI.1729.1989-F atau ASTM A36 seperti yang dinyatakan
dalam Spesifikasi STR-005. Barang yang akan diganti harus mendapat
persetujuan dari Konsultan pengawas.
4.2.
Baut Angkur
Baut Angkur harus terbuat dari baja batangan bundar Bj. 40 grade, dalam diameter dan
panjang seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
4.3.
Mur-Baut dan Cincin Penutup
4.3.1. Mur- baut harus sesuai ASTM A-307, dan harus dilapisi cadmium, kecuali dimana
baut berkekuatan tinggi ditunjukkan atau ditentukan. Dimensi baut harus sesuai
dengan ANSI B-1 8.2.1 -1972 dan dimensi mur harus sesuai dengan ANSI B-1
8.2.2.-1972.
4.3.2. Cincin penutup dan hal lain yang berhubungan dengan kepala mur-baut
berkekuatan tinggi harus sesuai dengan ANSI B 18.22.1-1965. Semua cincin
penutup harus dilapis cadmium.
4.4.
Kisi dan Teralis Selokan/Drainase
Kisi dan Teralis Selokan/Drainase harus tersusun dari batangan baja bundar dan/atau
plat baja dan profil baja lainnya yang ditentukan, dalam ukuran seperti yang ditunjukkan
gambar.
4.5.
Pipa Baja
Pipa baja untuk berbagai macam pekerjaan logam harus berupa pipa baja hitam kelas
medium, sesuai dengan standar S11-0161-81 /SNI.07-0039-1987 seperti produk Bumi
Karya, Bakrie, PPI atau Radjin. Panjang dan diameter yang akan digunakan harus
ditunjukkan dalam gambar.
4.6.
Bahan Stainless Steel
Bahan-bahan baja anti karat/Stainless steel untuk pekerjaan-pekerjaan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar harus sesuai dengan AISI 304. Diameter pipa harus
ditetapkan dalam gambar.
4.7.
Berbagai Jenis Logam
4.7.1. Lembar Logam Berpori (Perforated Logam Sheet).
Lembar Logam Berpori harus memiliki ketebalan minimum 2,5mm, dengan
ukuran yang ditunjukkan dalam gambar.
4.7.2. Plat Tembaga.
STR 006 - 3
Selain yang telah ditentukan, plat tembaga harus memiliki ketebalan minimum 3
mm.
4.7.3. Plat Baja dilapis Tembaga.
Plat Baja dilapis Tembaga untuk ornamen tepi harus memiliki ketebalan minimum
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
4.7.4. Lembaran seng.
Selain yang telah ditentukan, lembar seng harus memiliki ketebalan minimum
1mm.
4.8.
Penggantung dan Penyangga
Penggantung dan/atau Penyangga rangka langit-langit, alat penerangan, ruang
saluran/ducting, pemadam kebakaran dan perlengkapan lainnya, harus terbuat dari profil
baja dalam ukuran dan bentuk sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
5.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1.
Umum
5.1.1. Berbagai jenis barang logam harus diberi ukuran, bentuk dan dikonstruksi dengan
bahan-bahan sesuai yang ditetapkan dalam gambar. Selain yang telah
disebutkan, barang-barang yang dilengkapi harus berupa produk yang telah
disetujui, dipabrikasi sesuai dengan metode kerja yang efisien. Sebelum
pabrikasi, semua pengukuran yang diperlukan harus dilaksanakan dan dicek,
diperiksa berdasarkan prosedur kontrol kualitas sesuai dengan persyaratan AISC.
5.1.2. Desain, peralatan dan sambungan untuk berbagai bagian struktur yang tidak
ditunjukkan dalam gambar harus dilengkapi oleh Kontraktor dan ditunjukkan
dalam Gambar Detail Pelaksanaan.
5.1.3. Kontraktor harus bertanggungjawab terhadap semua kesalahan dan
ketidaktepatan pekerjaan detail, tata letak/layout dan pabrikasi dengan biayanya
sendiri.
5.2.
Hubungan antar Pekerjaan
5.2.1. Berbagai jenis barang logam harus diberi ukuran, bentuk dan dikonstruksi dengan
bahan-bahan sesuai yang ditetapkan dalam gambar. Selain yang telah
disebutkan, barang-barang yang disediakan harus berupa produk yang telah
disetujui, dipabrikasi sesuai dengan metode kerja yang efisien.
5.2.2. Pabrikasi berbagai jenis logam harus dilaksanakan sesuai dengan gambar,
gambar detail pelaksanaan yang telah disetujui, spesifikasi ini dan spesifikasi ST007.
5.2.3. Untuk pabrikasi pekerjaan yang akan diperlihatkan/diekspos, gunakan hanya
bahan yang halus dan bebas dari permukaan yang ternoda termasuk lekukan,
lubang, gores, tanda bekas gulungan, merk/cap nama dagang dan kekasaran.
Hilangkan tanda-tanda tersebut dengan mengasah,atau dengan mengelas dan
mengasah, sebelum pembersihan, perawatan dan aplikasi finishing pemukaan.
5.3.
Pabrikasi dan Pemasangan
5.3.1. Umum.
STR 006 - 4
Pemasangan berbagai jenis logam dalam jenis, ukuran dan bentuk yang
ditunjukkan dalam gambar dan dalam Spesifikasi ini harus sesuai dengan
Spesifikasi STR-006.
Baut angkur, perakitan baut angkur dan baut pengait harus dilengkapi dan
dipasang sesuai dengan gambar dan seperti yang ditetapkan oleh Konsultan
pengawas. Semua angkur baja yang dibenamkan dalam beton harus benarbenar dibersihkan dari karat, serbuk, minyak dan segala sesuatu yang tidak
diinginkan, guna pembentukan ikatan yang baik pada beton.
Sediakan dan posisikan angkur dengan jenis yang ditentukan, dengan struktur
penyangga. Buat dan beri ruang penataan angkur untuk menyediakan
penyangga yang memadai guna mencapai tujuan pemakaian pekerjaan.
Sambungan yang diperlihatkan dengan sambungan licin yang dibenamkan
merata, jika memungkinkan harus dibentuk menggunakan pengikat yang
dilapisi. Gunakan jenis pengikat yang diperlihatkan/diekspos seperti yang telah
ditentukan, atau bila tidak ditentukan, gunakan sekrup dengan kepala
terbenam rata.
5.3.2. Pegangan tangga (handrail) dan Railing.
Sesuaikan dan atur railing terlebih dahulu sebelum dipasang, untuk
memastikan bahwa railing benar-benar sesuai pada sambungan tegak sisi
dinding dan penempatan yang tepat sesuai panjangnya. Tanamkan tiang di
tempatnya masing-masing. Sandarkan tiang dan akhiran railing ke konstruksi
bangunan.
Tiang harus dilas ke dasar stainless steel dengan flens/ flange, tipe siku atau
tipe lantai seperti yang disyaratkan berdasarkan kondisi ataupun gambar.
Kemudian tiang dan alasnya harus disekrupkan ke perangkat penopang
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
5.3.3. Tiang Tambak Pengikat/Bollard.
Tiang Tambak Pengikat/Bollard harus terbuat dari pipa baja diameter 100 mm,
kecuali bila ditetapkan lain dalam gambar. Tiang Tambak Pengikat harus
dibenamkan sedalam 500mm dan isi pipa dengan beton untuk memberikan
ketahanan benturan yang diperlukan, dengan ketinggian 1200 mm dari
permukaan lantai, kecuali bila ditetapkan lain dalam gambar.
Selain yang telah ditentukan, posisi Tiang Tambak Pengikat adalah pada sisi luar
dan/atau sisi dalam tiap pintu masuk kendaraan, dengan cara tiang tersebut tidak
mempengaruhi kegiatan membuka dan menutup pintu.
5.3.4. Penggantung dan Penyangga.
Penggantung dan/atau Penyangga rangka langit-langit, alat penerangan, ruang
saluran/ducting, pemadam kebakaran dan perlengkapan lainnya, harus terbuat
dari profil baja dalam ukuran dan bentuk sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
Penggantung harus ditopangkan pada struktur bangunan dengan tata cara agar
penggantung dapat disebarkan merata pada area yang ditunjukkan dalam
gambar. Penggantung untuk pemadam kebakaran harus seperti yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuat alat pemadam kebakaran.
5.4.
Pelapisan/ Pengecatan Lapisan Pelindung
5.4.1. Selain yang telah disebutkan, semua pekerjaan berbagai jenis logam harus dilapis
anti karat dengan pengecatan warna sesuai yang ditentukan dalam Bagan
Warna, yang akan dikeluarkan kemudian.
5.4.2. Cat dan pekerjaan pengecatan harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan
Spesifikasi STR-005
STR 006 - 5
SPESIFIKASI MEKANIKAL
SPESIFIKASI MEKANIKAL
PL-001 UMUM
PL-002 SISTEM PEMIPAAN
PL-003 POMPA AIR
PL-004 SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
SPESIFIKASI PL-001
Umum
SPESIFIKASI
PL - 001
UMUM
1.0.
HAL-HAL UMUM
Pekerjaan yang dimaksud disini adalah penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja,
peralatan-peralatan yang diperlukan agar seluruh instalasi sump pit, sistem pembuangan
air tanah, pompa dapat dipasang, diuji dan siap untuk digunakan dengan kualitas bahan
dan kualitas pengerjaan/pemasangan yang terbaik, sesuai gambar-gambar dan
spesifikasi yang ditentukan dalam perencanaan ini.
2.0.
SYARAT UMUM
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan suatu kesatuan dan tidak
dapat dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan
yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan
dalam salah satunya gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja, Kontraktor
harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.
Gambar-gambar perenencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukan semua pipa,
fitting-fitting dan katup-katup secara terperinci. Semua bagian-bagian tersebut diatas
walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik, harus disediakan dan
dipasang oleh Kontraktor apabila diperlukan agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja
dengan baik tanpa adanya biaya tambahan.
Sebelum memulai pekerjaannya, kontraktor harus memeriksa dan memahami pekerjaanpekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak lain yang ikut menyelesaikan proyek ini, apabila
pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas
pengerjaan Kontraktor itu sendiri.
Apabila terjadi suatu keadaan dimana Kontraktor tidak mungkin menghasilkan kualitas
pengerjaan yang terbaik, Kontraktor wajib memberitahukan secara tertulis kepada
Kontraktor Utama dan Pemilik/Penanggung Jawab Proyek dan mengajukan saran-saran
perubahan/perbaikan.
Apabila hal itu tidak dilakukan, Kontraktor tetap bertanggung jawab atas kerugiankerugian yang ditimbulkannya.
Kontraktor harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan dan syarat-syarat yang
diperlukan dengan Kontraktor lainnya, agar peralatan-peralatan, saluran-saluran (ducts).
Pipa-pipa dan lain-lain dapat dipasang pada tempat-tempat yang telah disediakan dan
disesuaikan dengan gambar kerja.
Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan
dan undang-undang yang berlaku, serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
dari Jawatan Keselamatan Kerja.
Semua pekerjaan yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai
dengan syarat-syarat pelaksanaan atau peraturan-peraturan pelaksanaan dari badan
pemerintah yang berwenang.
PL 001- 1
SPESIFIKASI PL-001
Umum
PL 001- 2
SPESIFIKASI PL-001
Umum
PL 001- 3
sebelum
SPESIFIKASI PL-002
Sistem Pemipaan -
SPESIFIKASI
PL - 002
SISTEM PEMIPAAN
1.0.
LINGKUP PEKERJAAN
Sistem pembuangan air tanah dan sump pit sampai kesaluran riool kota terdekat.
Sistem perpipaan pembuangan air tanah dan sump pit sampai kesaluran riool kota
terdekat, lengkap dengan sambungan-sambungan, belokan-belokan, tikungan, fittingfitting, dan perlengkapan lain yang diperlukan.
Semua peralatan sanitair yang direncanakan untuk dipasang termasuk kran-kran,
lengkap dengan sambungan-sambungan dan perlengkapan lain yang diperlukan dalam
persyaratan.
Sistem perpipaan pembuangan air kotor dan perpipaan vent dari peralatan sanitair dalam
bangunan sampai ke bak-bak penampung, saluran air hujan lengkap dengan
sambungan-sambungan, tikungan-tikungan, bak kontrol, dan perlengkapan lain yang
diperlukan.
Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus sesuai dengan Pedoman Plambing
Indonesia, serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan
Keselamatan Kerja.
Kontraktor Plambing harus memintakan izin-izin yang mungkin diperlukan untuk
menjalankan instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini, atas tanggungannya sendiri.
Kontraktor Plambing harus menyerahkan izin-izin/keterangan tertulis tersebut si atas
kepada Pemilik/Penanggung Jawab Proyek.
2.0.
PENGENDALIAN PEKERJAAN
Syarat-syarat penerimaan untuk bahan-bahan dan peralatan, cara-cara pemasangan,
kualitas pengerjaan, harus sesuai dengan standar yang wajar berlaku dan disesuaikan
dengan Pedoman Plambing Indonesia dan Departemen Pekerjaan umum (Cipta Karya)
3.0.
PROSEDUR UMUM.
PL 002-1
SPESIFIKASI PL-002
4.0.
Sistem Pemipaan -
MATERIAL
4.1.
Pipa, fitting, dan kran
Semua bahan pipa dan peralatan-peralatan diperlukan harus memenuhi standar-standar
di bawah ini:
1. ASTM-A 120-57 untuk pipa-pipa dan fitting dari Galvanized Iron skedul 40
2. ASTM-3 338-51 untuk Malleable Iron Fittings
3. SII 1246-85 & SII 1448-85 untuk pipa dan fitting PVC
Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, peralatan sanitair dan peralatan yang akan
dipasang pada instalasi ini harus mempunyai tanda-tanda merek yang jelas dari pabrik
pembuatnya.
Fitting-fitting dan peralatan sanitair yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut harus diganti
atas tanggung jawab Kontraktor.
Bahan-bahan, peralatan-peralatan dan peralatan-peralatan tambahan yang disediakan
harus baru dan dapat diterima.
Pipa-pipa air tanah dan sump pit utama maupun pipa-pipa cabang untuk distribusi air
sampai ke peralatan sanitair, baik yang ditanam di dalam tanah, maupun yang
ditempatkan diatas langit-langit dibuat dari galvanized steel pipe class medium dengan
standard BS-1387.
Pipa-pipa sanitair dari peralatan sanitair sampai ke bak kontrol, dibuat dari PVC standar
SII 1246-85 type B dan SII 1448-85 (6 kg/cm2).
Semua pipa-pipa sanitair diluar bangunan dibuat dari PVC standar SII 1246-85 type B
dan SII 1448-85 ( 6 kg/cm2).
Pipa-pipa fitting untuk Vent dibuat dari PVC standar SII 1246-85 type A dan SII 1448-85
(6 kg/cm2).
Fitting-fitting dan pipa PVC harus cetakan satu pabrik dengan bahan penyambung solvent
cement.
Semua Clean Out (CO) terbuat dari pelat yang dilapisi chrome, dilengkapi dengan Slot
dan setaraf dengan kualitas merek SAN-EI.
Pipa air hujan, pipa talang di dalam/luar bangunan dibuat daru PVC standar SII 1246-85
type B dan SII 1448-85 (6 kg/cm2).
4.2.
Toilet Fixtures
Sesuai dengan spesifikasi AR 004 Spesifikasi sanitair
NO.
1.
NAMA PERALATAN
Pipa air kotor
MODEL
6 kg/cm2
PL 002-2
REFERENCE
MEREK (atau yang
setaraf)
WAVIN, RUCHIKA,
SPESIFIKASI PL-002
Sistem Pemipaan -
BANLON
PL 002-3
SPESIFIKASI PL-002
Sistem Pemipaan -
PL 002-4
SPESIFIKASI PL-002
Sistem Pemipaan -
b. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut diatas
minimum selama 120 menut dan penurunan air selama waktu tersebut tidak
lebih dari 10 cm.
c. Apabila dan pada waktu Pemilik/Penanggung Jawab Proyek menginginkan
pengujian lain disamping pengujian diatas, Kontraktor harus melakukannya
tanpa tambahan biaya.
5.4.2. Pengujian Sistem Distribusi Air dan Pemadam Kebakaran
a. setelah roughing-in selesai dipasang dan sebelum memasang fixture,
seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan tekanan hidrostatik minimum
7,5 atm 1 kali tekanan kerja, dalam jangka waktu 4 jam tanpa mengalami
kebocoran.
b. Apabila sesuatu bagian dari instalasi pipa akan tertutup oleh tembok atau
konstruksi bangunan lainnya, maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji
dengan cara yang sama seperti di atas sebelum ditutup dengan tembok atau
bagian bangunan tersebut.
5.4.3. Kerusakan atau Kegagalan Uji
a. Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau
kegagalan dari sesuatu bagian dari instalasi atau sesuatu bahan dari instalasi,
maka Kontraktor harus mengganti bagian atau bahan yang rusak/gagal
tersebut dan pemeriksaan/pengujian dilakukan lagi sampai memuaskan
Pemilik/Penanggung Jawab Proyek tanpa adanya tambahan biaya.
b. Penggantian atas bagian pipa atau bahan yang gagal/rusak tersebut harus
dengan pipa atau bahan yang baru. Penambalan (caulking) dengan bahan
apapun tidak diperkenankan.
PL 002-5
SPESIFIKASI PL-003
Pompa Air
SPESIFIKASI
PL - 003
POMPA AIR
1.0.
LINGKUP PEKERJAAN
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah penyediaan, pemasangan dan pengujian
pompa-pompa, lengkap dengan alat-alat kelengkapan dan pengaturan yang diperlukan.
Pompa-pompa yang dimaksud disini adalah Pompa sump pit.
2.0.
MATERIAL
Pompa-pompa pengisi tangki air harus dari jenis submersible dengan impeller tertutup
terbuat dari kuningan, casing dari besi cor dan poros dari baja tahan karat. Komponenkomponen yang ada untuk pompa-pompa yang dipergunakan harus dari bahan seperti
dalam standar perencanaan oleh pabrik pembuatnya.
REFERENSI MEREK
Daftar Peralatan Sistem Plambing
NO.
NAMA PERALATAN
1.
2.
Accessories :
Gate Valve
MODEL
Submersible Pump
Jenis, Katup
sorong
REFERENCE
MEREK (atau yang
setaraf)
GRUNDFOS,
EBARA,
TORISIMA
TOYO, KITA
ZAWA,
KAKASIMA.
Check Valve
Jenis, Lift/Swing
Check
Flexible Joint
PROCO, TOZEN
Short Type All
Flanged, Flex dari
karet pejal
Foot Valve
3.
4.
5.
Tangki Atas
GSP Pipe
6.
Pipa PVC
7.
Pressure Gauge
Incl. Strainer
Stainless Elektrode
Probe
Fibre Glass
SII Skedule 40,
Medium Class
SII 1246-85
Type A & B
SII 1448-85
Dial 75 mm,
Indikator kg/cm2,
psi
PL 003- 1
SPESIFIKASI PL-003
Pompa Air
3.0.
PROSEDUR UMUM
3.1.
Rekomendasi
Pompa-pompa yang dipergunakan harus dipasang seperti rekomendasi dari
pabrik pembuatnya.
3.2.
Referensi Merek
Pompa yang direncanakan dengan referensi merek GRUNDFOS, TORISHIMA,
EBARA, dari jenis Submersible Pump, atau yang disetujui setara.
3.3.
Shop Drawings
Pada watu akan memulai pelaksanaan Kontraktor harus menyerahkan gambargambar kerja terlebih dahulu (Shop Drawings) untuk mendapatkan persetujuan
dari Konsultan MK, gambar-gambar tersebut harus diserahkan minimal dalam
waktu 2 minggu sebelum pelaksanaan.
3.4.
Tanda Perubahan
Selama pelaksanaan pemasangan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus
memberikan tanda-tanda dengan pensil/tinta merah pada 2 set gambar Plumbing
atas segala perubahan, penghapusan/penambahan pada rencana instalasi atau
sesuatu dari gambar tersebut.
3.5.
4.0.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
4.1.
Perencanaan
4.1.1. Motor Penggerak
Kontraktor menyediakan dan memasang semua motor-motor listrik yang
diperlukan untuk menggerakan pompa-pompa dalam lingkungan pekerjaan ini,
sesuai dengan spesifikasi daya dan kecepatan yang ditentukan. Apabila akan
digunakan motor dengan kecepatan-kecepatan yang lain maka Kontraktor
bertanggung jawab atas penyesuaian kecepatan-kecepatan tersebut sehingga
sesuai dengan besatan-besaran yang diminta dalam persyaratan peralatan.
Semua motor-motor listrik pemasangannya dan penyambungannya harus
memenuhi ketentuan-ketentuan PUIL. Semua motor-motor listrik harus
tropicalized.
4.1.2. Jaminan
Kontraktor harus menjamin bahwa instalasi pompa yang dipasangnya tidak akan
menyebabkan penerusan suara dan getaran (vibration & noise transmission) ke
dalam tuangan-ruangan atau bangunan-bangunan di sekitarnya. Dalam hal ini
penilaian dilakukan oleh Ahli atau Tenaga Ahli yang ditunjuk. Kontraktor
bertanggung jawab atas modifikasi-modifikasi yang perlu untuk memenuhi syarat
tersebut.
PL 003- 2
SPESIFIKASI PL-003
Pompa Air
4.1.3. Perlengkapan
Masing-masing harus dilengkapi dengan katup-katup yang dijelaskan dalam
gambar Mekanikal dan pengukur tekanan pada bagian discharge pompa.
Pengukur tekanan tersebut harus dari jenis, range, dan merek yang disetujui oleh
Konsultan MK/Ahli.
4.1.4. Pengaturan
Operasi pompa air bersih pengisi tangki air diatur dengan level switch (water level
electrode). Pompa harus mati bila tinggi permukaan air di dalam tangki air atas
mencapai maksimumnya dan pompa harus hidup bila tinggi air kurang dari garha
yang ditentukan. Bila tinggi air dalam tangki bawah kurang dari yang ditentukan,
pompa harus mati.
Priming unruk semua pompa-pompa dilaksanakan dengan pipa-pipa priming yang
dihubungkan dengan sump pit.
4.2.
Pengujian
Setelah pemasangan instalasi pompa selesai Kontraktor harus siap untuk
sewaktu-waktu diadakan pengujian terhadap pompa yang dipasang, sehingga
diperoleh kapasitas maupun head yang dikehendaki. Pengujian ini harus
disaksikan oleh Konsultan MK/Ahli yang ditunjuk.
4.3.
Petunjuk khusus
Kontraktor harus menyerahkan brosur popa yang meliputi, nama ukuran,
nomor/type, pabrik pembuatnya dari unit-unit pompa yang akan dipakao untuk
disetujui Ahli.
4.4..
Garansi
Kontraktor harus memberikan jaminan tertulis dari pompa-pompa tersebut selama
1 (satu) tahun, setelah serah terima kedua.
4.5..
Manual
Kontraktor harus menyerahkan petunjuk pengoperasian, perawatan dan trouble
shooting dari instalasi ini untuk memberi kemudahan kepada operator dan
petugas perawatan untuk mengoperasikan dan merawat instalasi ini.
PL 003- 3
EL-000
EL-001
EL-002
PEKERJAAN PENERANGAN
SPESIFIKASI EL-000
Prosedur Umum
SPESIFIKASI
EL- 000
PROSEDUR UMUM
1.0.
1.1.
1.2.
2.0.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
3.0.
3.1.
Semua bahan dan perlengkapan harus sampai dalam keadaan baik, baru, tidak cacat, dan
harus dilengkapi dengan label, data teknis, dan data lain yang diperlukan.
Semua material dan perlengkapan harus disimpan secara urut dalam paketnya dan harus
dilindungi dari kerusakan dan kelembaban
3.2.
4.0.
Penolakan
4.1.
Konsultan Pengawas mempunyai hak untuk menolak bahan yang sampai atau dipasang
jika tidak memenuhi persyaratan baik dari gambar maupun Spesifikasi.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti pekerjaan yang tidak sesuai
atau ditolak oleh Konsultan Pengawas dengan biayanya sendiri.
Jika material dan perlengkapan yang dipesan berbeda dengan persyaratan dokumen
kontrak, kontraktor harus memberitahukan secara tertulis perbedaan tersebut, beserta
4.2.
EL 000 - 1
SPESIFIKASI EL-000
Prosedur Umum
alasan terjadinya perbedaan sehingga, jika disetujui, dapat dilakukan penyesuaian dengan
baik. Jika tidak, maka kontraktor tidak terlepas dari kewajiban untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Dokumen Kontrak.
5.0
5.1.
5.2.
5.3.
Persyaratan lainnya
Kontraktor harus mempekerjakan pengawas, tukang listrik dan pekerja yang dibutuhkan
untuk penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya dan harus dapat membuktikan
keahlian/kompetensi pekerja-pekerja tersebut jika diminta.
Kontraktor harus mempunyai ijin kerja (SIKA) dan sertifikat sebagai instalator minimal kelas
C.
Semua material, peralatan dan sistem harus dipasang oleh tenaga ahli yang ditentukan
dibawah pengawasan mandor yang kompeten dalam pelaksanaan pekerjaan seperti
tersebut dalam spesifikasi ini. Kontraktor harus segera memperbaiki pekerjaan yang
dinyatakan tidak sesuai dengan spesifikasi oleh Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus menyediakan semua perlengkapan, peralatan kontruksi, dan peralatan
pengujian dan melakukan pengujian serta mencatat hasil pengujian sesuai yang ditentukan.
EL 000 - 2
SPESIFIKASI EL-001
SPESIFIKASI
EL- 001
INSTALASI DAN DISTRIBUSI DAYA
1.0.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan harus mecakup pengadaan barang/material, instalasi, testing/pengujian, pengesahan
terhadap seluruh material berikut pemasangan/instalasinya oleh badan resmi PLN, LMK dan /
atau Badan Keselamatan Kerja, serta serah-terima dan pemeliharaan / garansi selama 12 (dua
belas) bulan, seperti yang disyaratkan dalam gambar dan/atau spesifikasi ini.
Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum di dalam gambar maupun pada spesifikasi/
syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus
juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah:
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan
perlengkapan sistem listrik sesuai dengan peraturan / standar yang berlaku seperti yang ditunjuk
pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya system / peralatan, walaupun tidak
tercantum pada Syarat-syarat Khusus Teknik atau gambar dokumen.
Pekerjaan ini meliputi:
1.1.
Pekerjaan di Ruang Panel
1.1.1. Pengadaan, pemasangan dan penyetelan 1 (satu) set panel tegangan rendah SDP,
termasuk pengujian hi-post test dengan mobil unit gangguan PLN.
1.1.2. Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel tegangan rendah jenis (NYFGBY 4x70 mm2)
untuk menghubungkan dari Tiang Lisrtik PLN ke SDP berikut dengan MCCB Eksisting dan
kelengkapan panel sesuai gambar.
1.1.4. Pengadaan dan pemasangan serta penyetelan 1 (satu) set panel utama tegangan rendah
SDP dengan konfigurasi dan komponen sesuai gambar rencana.
1.1.5. Pengadaan dan pemasangan seluruh kabel daya tegangan rendah jenis NYY dan NYFGBY
yang menghubungkan:
- SDP ke panel pada masing-masing lantai
- kabel daya lainnya
Kabel penghubung tersebut lengkap dengan terminasi (sepatu kabel) yang diperlukan.
1.1.6. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan daya (stop kontak), lengkap
dengan armatur, power receptacle outlet, panel-panel daya/penerangan dan alat-alat bantu
yang diperlukan untuk Power House.
1.1.7 Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pentanahan, baik pentanahan sistem listrik
maupun badan (body) peralatan listrik, dengan sistem pentanahan dengan kawat BC yang
mengelilingi bangunan di setiap lantai dengan sistem pantek terdiri dari 1 titik sebagai
pengaman sistem panel, daya distribusi dan armatur lampu sesuai gambar detil.
EL 001 - 1
SPESIFIKASI EL-001
1.2.
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.
1.3.
1.3.1.
1.3.2.
1.3.3.
1.3.4.
2.0.
STANDAR/RUJUKAN
2.1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL-1987).
2.2. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP-1983).
2.3. International Electrotechnical Commision (IEC).
2.4. Verband Deutscher Electrotechniker (VDE).
2.5. Standar Industri Indonesia (SII) and/or Standar Nasional Indonesia (SNI).
2.6. British Standard (BS).
3.0.
MATERIAL
3.1.
Peralatan Instalasi Tegangan Rendah.
Meliputi pengadaan dan pemasangan power receptacle outlet (stop-kontak), saklar, kotak-kotak
tarik (pull box), kabinet/panel daya, kabel, alat-alat bantu dan semua peralatan lain yang
diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian yang memuaskan dari sistem instalasi daya
tegangan rendah 220V dan penerangan.
3.1.1. Kotak-kotak (doos) Outlet.
a. Jenis.
Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE, PUIL 2000, AVE atau
standar lain. Kotak-kotak ini bisa berbentuk single/multi gang box empat persegi atau
segi delapan. Ceiling box dan kotak-kotak lainnya yang tertutup rapi harus dipasang
dengan baik dan benar.
b. Ukuran.
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk konduit hanya di tempat yang
diperlukan.
Setiap kotak harus cukup besar untuk menampung jumlah dan ukuran konduit,
sesuai dengan persyaratan, tetapi tidak kurang dari ukuran yang ditunjuk atau
dipersyaratkan.
c. Tipe Tahan Cuaca (Weatherproof Type).
Kotak-kotak outlet di tempat-tempat tersebut di bawah ini harus dari tipe yang diberi
gasket tahan cuaca :
- tempat-tempat yang kena matahari.
- tempat-tempat yang kena hujan.
EL 001 - 2
SPESIFIKASI EL-001
3.1.2.
3.1.3.
Kabel-kabel.
Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi kabel tegangan
rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan barang-barang lain yang
diperlukan untuk melengkapi dan menyempurnakan pemasangan serta operasi dari
semua sistem dan peralatan.
a. Syarat Kabel Instalasi Tegangan Rendah
Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL 2000,
IEC, VDE, SPLN dan LMK untuk penggunaan sebagai kabel instalasi dan peralatan
(mesin), kecuali untuk peralatan khusus seperti disyaratkan atau dianjurkan oleh
pabrik pembuatnya.
2
Ukuran kabel daya / instalasi terkecil yang diijinkan adalah 2,5 mm kecuali untuk
pemakaian kontrol pada sistem remote control yang kurang dari 30 meter
panjangnya bisa menggunakan kabel dengan ukuran 1,5 mm2.
Kecuali disyaratkan lain, kabel tanah harus dari jenis dan kabel instalasi di dalam
bangunan dari jenis NYM. Semua kabel instalasi di dalam bangunan harus berada di
dalam konduit atau dipasang di dalam pipa PVC min 3/4 jenis EGA dan diklem/diikat
dengan pengikat kabel (cable tie) sesuai dengan kebutuhannya.
Semua konduit, kabel-kabel dan sambungan elektrikal untuk instalasi di dalam
bangunan harus diadakan secara lengkap.
Faktor pengisian konduit oleh kabel-kabel maksimum adalah sebesar 40 %.
Kabel merek SUPREME atau setara (4 besar).
EL 001 - 3
SPESIFIKASI EL-001
SPESIFIKASI EL-001
g. Pemasangan Kabel.
1.
Pemasangan di Permukaan.
a. Kabel Instalasi Daya dan Penerangan di dalam Bangunan.
Semua kabel harus dipasang di dalam konduit PVC high-impact heavy
gauge, dipasang di permukaan pelat beton langit-langit dengan klem
pendukung yang sesuai.
Semua kabel harus dipasang lurus / sejajar dengan rapi dan teratur.
Pembelokan kabel harus dilakukan dengan jari-jari lengkungan tidak boleh
kurang dari syarat-syarat pabrik (minimum 15 kali diameter kabel).
b. Kabel Daya Penghubung Antarpanel.
Kabel-kabel daya harus diletakkan didalam pipa PVC,dan di klem
Pemasangan cable harus mengikuti jalur yang direncanakan secara rapi
dan digantung atau disangga secara kokoh dengan penggantung /
penyangga besi yang diklem ke pelat beton.
Untuk keperluan pemasangan kabel, Kontraktor harus menyediakan
sendiri peralatan penunjang seperti tray, klem, besi penunjang,
penggantung dan peralatan lainnya, baik untuk kabel yang dipasang
horizontal maupun vertikal.
Peralatan penunjang tersebut harus sudah diperhitungkan pada biaya
pemasangan kabel tersebut.
c. Kabel Daya dari Panel Daya ke Motor-motor Pompa.
Jenis kabel yang digunakan adalah NYM yang ditempatkan di dalam
konduit metal tahan karat (galvanized / white metal conduit) yang
diletakkan di atas pelat lantai.
Setiap pipa konduit berisi hanya satu jalur kabel menuju box terminal motor
dengan faktor pengisian maksimum 40 %.
Dari pipa konduit yang dipasang menuju menuju box terminal, kabel ditarik
ke box terminal motor Pompa melalui flexible kepanel.
Ukuran konduit fleksibel ini harus sesuai dengan ukuran pipa konduit dan
disambung dengan cara sedemikian rupa, sehingga benar-benar kedap
air. Demikian juga penyambungan pipa fleksibel terhadap box terminal.
Untuk instalasi kabel daya AC, Exhaust Fan dan Sitem LIFT,
pengelompokan grup daya beracuan pada rekapitulasi daya yang tertera
pada gambar kerja.
Dalam hal ini Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan contoh konduit
fleksibel serta cara penyambungannya terlebih dahulu kepada Konsultan
pengawas untuk disetujui.
2.
Pemasangan di Dalam Dinding.
Kabel instalasi penerangan dan stop kontak yang dipasang di dalam dinding
harus diletakkan di dalam konduit PVC high-impact heavy-gauge (ega) dengan
ukuran minimum 3/4".
Penarikan kabel menuju titik saklar atau stop kontak harus dilakukan setelah pipa
selesai ditanam.
3.
Pemasangan Menembus Dinding.
Setiap penembusan kabel pada dinding harus melalui sparing kabel yang terbuat
dari
pipa PVC dengan ukuran yang cukup terhadap penampang kabel.
4.
Penggunaan Warna Kabel.
Penggunaan warna kabel NYY, NYM dan NYFGbY untuk tegangan fasa, netral
dan nol harus mengikuti peraturan yang disebutkan oleh PUIL 2000, yaitu :
a. Sistem tegangan 220 V, 1 fasa :
hitam
: fasa
biru
: netral
kuning / hijau
: pentanahan
EL 001 - 5
SPESIFIKASI EL-001
Penerangan.
Jenis penerangan harus sesuai dengan gambar detil dan BoQ, yang merupakan satu
kesatuan.
3.1.5.
SPESIFIKASI EL-001
Semua kabinet panel daya, panel kontrol, switch, fuse unit, isolator switch group,
pemutus daya (CB) dan peralatan-peralatan lainnya harus diberi label sesuai dengan
fungsinya untuk mengindikasikan/mengidentifikasikan penggunaan / nama alat
tersebut.
Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf hitam.
e. Pengakhiran dan Sambungan.
Race way harus diakhiri pada outlet persimpangan, pull box cabinet dan lain-lain,
dengan dua lock nut dan sebuah insulating bushing insert yang harus terbuat dari
thermoplastic atau "fibre minded" yang dimatikan untuk mencegah rusaknya kawat
dan kabel dan tidak mengurangi kontinuitas dari sistem grounding.
Sambungan untuk race way / pipa logam elektrikal harus dari jenis yang tahan hujan
atau fitting dengan konsentrasi tinggi dengan sistem penguncian interlock
compressed.
f. Pentanahan.
Pengukuran akhir jangan dilupakan yaitu dengan alat ukur MERGER .
Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar dari tegangan ekstra
rendah (50 VAC) harus ditanahkan secara efektif.,
Bahan-bahan logam / metal dari peralatan-peralatan listrik yang terbuka, termasuk
pelindung kabel (sheath / armour), konduit, saluran metal, rack, tray, doos, stop
kontak, armatur, saklar dengan penutup metal harus dihubungkan dengan konduktor
kontinyu untuk pentanahan.
Penggunaan konduit metal sebagai satu-satunya konduktor pentanahan tidak
diperbolehkan.
Dalam hal ini harus digunakan konduktor pentanahan tersendiri yang terbuat dari
tembaga dengan daya hantar yang tinggi.
2
Luas penampang minimum konduktor pentanahan adalah 6 mm dan dimasukkan ke
dalam konduit. Penyambungan konduktor pentanahan harus menggunakan
penyambung mekanis yang disetujui oleh Konsultan pengawas / Pengawas.
Tahanan pentanahan yang disyaratkan adalah pentanahan netral bus-bar dan panel
maksimum 5 ohm.
3.2.0
SPESIFIKASI EL-001
2.
3.
4.
Struktur panel harus tahan terhadap gaya elektromekanis serta termal akibat
hubung-singkat (sampai 60 kA dalam waktu 1 detik).
Rangka ini harus secara lengkap ditutup pada bagian bawah, atas dan
sisi-sisinya dengan pelat-pelat penutup yang bisa dilepas. Panel harus bisa
dicapai dari depan maupun belakang.
Semua alat ukur atau tombol pemilih yang dipersyaratkan harus dikelompokkan
pada sisi depan yang berengsel.
Tutup yang berengsel tersebut harus mempunyai engsel yang tersembunyi dan
gerendel / kunci. Semua sumber yang perlu untuk rangkaian kontrol, daya dan
lain-lain harus dipasang pada sisi belakang dari penutup yang berengsel tersebut.
Panel harus mempunyai bukaan dalam bentuk grill (louvres) ventilasi untuk
membatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus pada
nilai-nilai yang dipersyaratkan dalam standar VDE / IEC untuk peralatan yang
tertutup.
Penutup panel bagian belakang yang bisa dilepas harus mempunyai konstruksi
sekrup (screwed on / bolted on).
Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna terhadap
kemungkinan terkena percikan air.
Tebal pelat baja yang digunakan minimum 2 mm.
Pull Box.
Bila ditunjuk dalam gambar atau bila diperlukan oleh kondisi pemasangan, harus
dipasang sebuah pull box pada ketinggian yang cukup dari jenis konstruksi yang
sama dengan switch board pada bagian atas dari switch board.
Bagian sisi atas dan samping dari pull box harus dari bagian-bagian yang bisa
dibuka lepas. Dasar dari pull box harus terdiri atas papan asbestos atau bahan
tahan api yang serupa.
Kabel menuju individual breaker harus tegak lurus melalui lubang-lubang yang
terpisah- pisah pada dasar pull box ini.
Penutup atas yang ditempatkan di bagian belakang struktur harus bisa dilepas
dengan mudah supaya memungkinkan pembuatan lubang - lubang untuk konduit
kabel atau bus duct yang diperlukan.
Penunjang-penunjang untuk kabel harus diatur sedemikian rupa, sehingga
terhindar kemungkinan terjadinya loncatan bunga api (arc proofing).
Pull box harus mempunyai ukuran yang layak guna memungkinkan ventilasi dan
pemasangan peralatan circuit breaker yang bisa dipindah-pindahkan bilamana
perlu.
Konstruksi.
Panel-panel harus seperti yang disyaratkan di sini dan seperti ditunjuk dalam
gambar untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan.
Lokasi yang tepat dan jenis perlengkapan yang diperlihatkan boleh berbeda
menurut keperluan penyesuaian material pabrik, sejauh bahwa fungsi dan
operasi yang dimaksud dapat dicapai.
Akan tetapi, identifikasi gambar, tata letak, skedul dan lain-lain harus diikuti dalam
urutan yang tepat untuk mempermudah pemeriksaan bangunan (konstruksi).
Tempat struktur dan hubungan-hubungannya harus dibangun dan ditunjang
untuk dapat menahan arus hubung-singkat yang terjadi pada lokasi tertentu
tersebut.
Hubungan-hubungan harus dibaut, dilas atau diklem serta diatur untuk menjamin
daerah kontak yang baik.
Ventilasi
Lubang-lubang ventilasi harus dibuat secara rapi dengan punch machine.
Untuk menjaga benda-benda asing masuk melalui lubang tersebut, pada bagian
dalam harus diberi lapisan pelat yang juga dilubangi (di-punch).
EL 001 - 8
SPESIFIKASI EL-001
5.
Papan Nama.
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan nama
yang dipasang pada pintu panel dekat dengan pemutus daya dan dapat dilihat
dengan mudah.
Cara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas rangkaian dari
pemutus daya atau alat-alat yang tersambung padanya.
Keterangan mengenai hal ini harus diajukan dalam gambar kerja.
Mimic diagram berwana biru harus dipasang pada pintu, lengkap dengan
komponen-komponen dan tanda-tanda untuk komponen tersebut.
6.
Cadangan Sambungan di Kemudian Hari.
Bila di dalam gambar dinyatakan adanya cadangan, maka ruangan - ruangan
tersebut harus dilengkapi dengan pemutus daya cadangan, terminal, klem-klem
pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk peralatan yang dipasang di
kemudian hari.
Kemungkinan penyambungan di kemudian hari dapat berupa peralatan baru,
misalnya saklar, pemutus daya, dan lain-lain.
7.
Bus-Bar / Rel Daya.
Rel daya harus diatur sedemikian rupa, sehingga tersusun secara mendatar
dengan rapi sepanjang panel di dalam ruang yang berventilasi.
Jarak antar rel daya harus memenuhi ketentuan pemasangan rel daya di dalam
PUIL 2000.
Rel daya harus terbuat dari bahan tembaga jenis "hard drawn high conductivity"
yang memenuhi standar B.S. 1433, dilapisi perak pada bagian luarnya secara
menyeluruh dengan ukuran sesuai dengan kemampuan 150 % dari arus beban
terpasang.
Ukuran rel daya disesuaikan dengan ukuran yang tertera di dalam gambar
rencana dan Kontraktor diwajibkan untuk memeriksanya kembali apakah sudah
tepat sesuai dengan peraturan PUIL 2000.
Semua rel daya harus dipegang dengan kokoh oleh bahan isolator yang terbuat
dari bahan yang tidak menyerap air (non-hygroscopic) misalnya porselain atau
moulded insulator, sedemikian rupa sehingga mampu menahan gaya mekanis
yang terjadi akibat hubung-singkat.
Rel daya dicat dengan warna yang sesuai dengan penandaan fasa menurut PUIL
o
2000. Cat tersebut harus tahan terhadap temperatur sampai 70 C.
Setiap panel harus mempunyai bus-bar netral (N) dan pentanahan (G) dengan
kapasitas penuh sesuai dengan kapasitas bus-bar fasa.
c. Kualitas dan Pengerjaan.
Semua material dan accessories, baik yang disebut secara umum maupun khusus
harus dari kualitas terbaik.
Pengerjaan harus kelas satu dan menghasilkan armatur setara dengan standar
komersil yang utama.
Armatur harus sesuai dengan gambar dan skedul, atau seperti yang dipersyaratkan
dalam spesifikasi EL-004 Penerangan
3.2. Panel dan Komponennya
a. Sebelum pembuatan panel, kontraktor harus memberikan Gambar Detail Pelaksanaan
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan
b. Panel harus dibuat dan dipasang pada tempat yang ditentukan dalam gambar
c. Semua sirkuit breaker, overload devices, protective relays dan timers harus dipasang sesuai
dengan catatan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
d. Semua cabinet panel control, panel daya, circuit breaker, saklar keamanan, dan peralatan
elektrikal lainnya, jika tidak dilabel oleh pabrikan, harus dipasangkan plat nama untuk
penandaan.
EL 001 - 9
SPESIFIKASI EL-001
e. Plat nama/petunjuk pada setiap papan panel harus ditandai dengan rapi untuk
f.
memperlihatkan penempatan setiap sirkuit yang dipasang. Label ini terbuat dari
bahan logam anti karat dengan huruf-huruf hitam. Plat nama harus mempunyai
ketebalan minimum 3mm. Plat nama harus dipasang permanent dan tidak mudah
dilepas.
Pull box dan cabinet harus diperiksa ukuran dan jumlah conduit, konduktor dan
konfigurasi konduktor.
g. Setiap panel harus dibuatkan pentanahannya dengan tahanan maksimum 2 Ohm. Sistem
pentanahan adalah PP.
h. Setiap panel harus dilengkapi dengan diagram pengkabelan dan kartu petunjuk
yang dipasang pada bagian dalam pintu panel. Kartu tersebut harus diisi oleh
kontraktor, berisi semua beban terpasang.
i.
j.
Setiap pintu panel harus disambungkan dengan kabel pentanahan dengan sekeliling panel.
Semua bukaan ke papan panel, pull box, atau kotak outlet tanpa penutup, jalur conduit
harus diamankan pada tempatnya dengan mur galvanized untuk bagian luar box dan murbaut untuk bagian dalamnya. Mur baut harus terbuat dari jenis insulator.
Indoor.
- Sistem conduit harus disediakan dan dipasang sesuai gambar. Sistem ini harus
menghubungkan kotak outlet (termasuk saklar dan stopkontak), kotak junction, fixture
penerangan, papan panel, cabinet dan lainnya sesuai dengan Gambar.
- Belokan dan perpindahan harus sesuai seragam dan simetris, tanpa merapatkan
conduit atau merusaknya.
Belokan harus dilakukan dengan peralatan dan perlengkapan standar yang khusus
untuk membuat belokan conduit.
Radius minimum belokan tidak boleh dari 15 kali besar diameter conduit.
- Kabel ke stopkontak, saklar, titik lampu, dan peraltan, baik yang di dinding maupun di
langit-langit, harus ditempatkan di dalam conduit sesuai spesifikasi ini.
- Jika conduit melalui dinding, maka harus ada jarak dengan dinding tersebut tidak boleh
langsung mengenai dinding kecuali ditentukan lain dalam gambar.
Semua conduit horizontal harus diarahkan ke conduit vertikal yang akan dihubungkan.
- semua conduit yang dipasang di plat lantai harus berupa pipa PVC, kecuali ditentukan
lain dalam Gambar. Jenis PVC harus sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi
ini.
Konduit yang dipasang di plat lantai harus mempunyai ketebalan minimal 50mm.
- Semua sambungan dan/atau ujung harus dibuat di dalam junction box dan terminal box.
EL 001 - 10
SPESIFIKASI EL-001
Sambungan kabel pada terminal busbar harus dilengkapi dengan penyangga kabel.
EL 001 - 11
SPESIFIKASI EL-002
Penerangan
SPESIFIKASI
EL- 002
PEKERJAAN PENERANGAN
1.0.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup semua pengadaan material, pekerja, peralatan, perlengkapan dan
pemasangan semua penerangan dan aksesorisnya seperti yang disyaratkan dalam gambar atau
spesifikasi ini
2.0.
STANDAR/RUJUKAN
2.1. Standar Industri Indonesia (SII) dan/atau Standar Nasional Indonesia (SNI)
2.2. Spesifikasi EL-001 Instalasi dan Distribusi Daya
2.3. Standar instalasi dari pabrikan
3.0.
MATERIAL
3.1. Armatur Lampu Flourescent (TL).
Nominal luminous flux untuk TL 36 W paling tidak 3000 Lm
Armatur inbouw (pemasangan terbenam) dan outbouw (pemasangan permukaan) harus dibuat
dari pelat besi dengan ketebalan paling tidak 0,7 mm, diproses anti karat dan electrostatic
powder coating finished yang tidak akan pudar atau berubah warna menjadi kuning kotor,harus
sesuai dengan spek.
Setiap armatur harus dilengkapi dengan terminal pentanahan dan harus ditanahkan secara
efektif melalui kabel pentanahan yang ditarik menuju ke titik pentanahan panel (setiap kabel
menuju armatur menggunakan kabel NYM 3 x 2,5 mm2).
Untuk twin lamp atau TL ganda harus dirangkai secara lead-lag untuk meniadakan efek
stroboskopis.
Masing-masing lampu menggunakan satu set ballast, capacitor dan starter yang terpisah, tidak
diperkenankan menggunakan satu ballast untuk dua lampu TL secara bersamaan.
Semua armatur harus dilengkapi dengan kapasitor untuk perbaikan faktor kerja sehingga
mencapai minimum 0,96. Ballast harus dari tipe low losses. Perlengkapan lain seperti starter,
ballast, pemegang lampu harus memenuhi standar PLN / SII / LMK.
Armatur ex ARTOLITE, UNIVERSAL atau setara.
Fitting ex VOSSLOH atau setara.
Capacitor, ballast, starter dan lampu TL (neon) ex PHILIPS atau setara
3.2. Armatur Downlight.
Armatur downlight yang dipasangkan di dalam ruang-ruang tertentu menggunakan jenis lampu
sesuai dengan gambar rencana dan detail-detailnya.
Setiap armatur downlight menggunakan fitting yang sesuai dengan tipe lampu yang digunakan,
yaitu tipe E-27 untuk lampu pijar, mercury dan spot / flood light PAR, dan fitting tipe G.23. untuk
lampu tipe PL.
Badan armature terbuat dari alumunium dengan kerangka pelat besi yang dicat tahan karat
(electrostatic powder coating finished), konstruksi dibuat untuk pemasangan terbenam (inbow)
yang akan menghasilkan pemasangan kokoh dan rapi. Harus terdapat bukaan-bukaan di bagian
atas armature untuk membuang panas lampu.
Armatur ex MEGASIGN, ARTOLITE atau setara.
Fitting ex VOSSLOH atau setara.
Capacitor, ballast dan lampu ex PHILIPS atau setara
EL 002 - 1
SPESIFIKASI EL-002
Penerangan
PELAKSANAAN PEKERJAAN
4.1. Umum
4.1.1. Sumber Daya Listrik
Sumber daya listrik untuk penerangan sesuai dengan spesifikasi EL-001
4.1.2. Perlindungan
Sistem pentanahan harus sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir
(PUIPP-1983)
4.1.3. Sistem Elektrikal
Sistem eletrikal untuk pekerjaan penerangan, seperti panel, kabel daya, conduit,
perlindungan, dan lainnya harus sesuai dengan spesifikasi EL-001
4.2. Pemasangan.
4.2.1. Semua armatur dan perlengkapannya harus dipasang oleh tukang yang berpengalaman
dan ahli, dengan cara-cara yang disetujui Direksi / Pengawas.
4.2.2. Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-bahan lain yang
diperlukan agar diperoleh hasil pemasangan yang baik. Pengikat, penyangga dan
penggantung harus sudah termasuk di dalam harga armatur yang ditawarkan.
Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa, sehingga betul-betul
lurus dan rapi.
4.2.3. Armatur yang dipasang merata terhadap permukaan (surface mounted) tidak boleh
mempunyai sela-sela di antara bagian-bagian armatur dan permukaan - permukaan di
sebelahnya.
4.2.4. Setiap badan (rumah) lampu harus ditanahkan (grounded).
4.2.5. Pada waktu diselesaikannya pemasangan armature, peralatan tersebut harus siap untuk
bekerja dengan baik dan berada dalam kondisi sempurna serta bebas dari semua cacat /
kekurangan.
Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan perlengkapannya harus menyala
secara lengkap.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengganti armature jika terjadi kerusakan
pada armature, temasuk kaca lampu, dan lainnya sampai pemeriksaan akhir dan serah
terima dilakukan.
EL 002 - 2