PASAL 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT UMUM
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
5. Pekerjaan Tatasuara
Pengadaan dan pemasangan Amplifier Set
Pengadaan dan pemasangan Horn Speaker
Pengadaan dan pemasangan Sistem instalasi Tatasuara sesuai dengan
gambar perencanaan
MEP - 2
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
MEP - 3
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Garansi
Semua pekerjaan dalam lingkup ini harus mempunyai jaminan kualitas baik
peralatan maupun sistem instalasinya.
Cakupan garansi untuk peralatan utama selama 1 (satu) tahun
Cakupan garansi sistem instalasi selama 1 (satu) tahun atau sesuai
dengan masa pemeliharaan proyek
MEP - 4
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Syarat-syarat Fisis
Bahan atau peralatan dari klasifikasi atau tipe yang sama, diminta dari
merk atau dibuat oleh pabrik yang sama
Apabila suatu unit peralatan terdiri dari bagian-bagian komponen, maka
seluruh bagiannya sebaiknya dari merk yang sama
1.7 MATERIAL
Semua material yang akan dipergunakan harus dalam keadaan baru dan dalam
kondisi yang baik. Material atau peralatan lain yang disebut dengan nama pabrik
dalam spesifikasi, maka pemborong harus menyediakan material atau peralatan
tersebut sesuai dengan nama yang dimaksud
1.11 PENGECATAN
Untuk perlengkapan-perlengkapan yang sudah “Finished” di pabrik, apabila
dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi lecet, maka harus di “finished” kembali
untuk memperoleh permukaan yang sama/merata.
1.12 PERCOBAAN
Kontraktor harus melaksanakan uji coba atau percobaan seperti yang
dipersyaratkan dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang
disaksikan oleh direksi proyek. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang
perlu untuk percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong.
Peralatan/bahan yang pengerjaannya tidak baik, harus diganti dan diperbaiki oleh
kontraktor untuk dicoba dan didemonstrasikan kembali
1.13 MANUAL
Petunjuk pelaksanaan pengoperasian serta pemeliharaan peralatan harus
disampaikan kepada Pemilik selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari sebelum dimulainya pengoperasian oleh pemilik. Petunjuk pengoperasian ini
harus lengkap dengan petunjuk-petunjuk yang mendetil mengenai pemeliharaan,
perlengkapan sistem, serta harus lengkap meliputi informasi-informasi yang perlu
untuk pengoperasian jangka panjang.
Manual ini harus menjelaskan model dan ukuran yang tepat serta sistem yang
MEP - 6
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
dipakai. Manual ini harus dibuat serta dijilid dengan rapih dan diserahkan dalam
rangkap 4 (empat).
MEP - 8
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PASAL 02
SISTEM TATA UDARA
2.1 UMUM
Selain untuk kenyamanan, system tata udara ini dirancang agar konsumsi energi
listrik menjadi sangat efisien. Disamping itu, untuk menghindari terjadinya udara
jenuh di dalam ruangan maka dirancang pula suplay udara ke masing-masing
ruangan. Suply udara tersebut diaktifkan secara otomatis dengan memanfaatkan
sensor CO2 di masing-masing ruangan. Untuk itu jenis system tataudara
ditentukan harus dari system Multi Digital Scroll atau Inverter atau dengan
system MULTI VRF/VRV INVERTER yang mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
kemampuan rentang pendinginan secara linear dari kapasitas beban 10
s/d 110 %
Effisiensi pemakaian daya listrik sangat tinggi
Mempunyai system pengendalian suhu yang sangat presisi
Tingkat kebisingan 26 dB
Sistem switching tidak menimbulkan efek harmonic terhadap system
kelistrikan
Tidak menimbulkan interferensi
Bekerja dengan kecepatan konstan untuk semua rentang beban
Mempunyai kemampuan diagnosa secara otomatis terhadap kejadian
yang tidak dikehendaki oleh system serta dapat memberikan
sinyal/alarm
System gas dan system liquid tidak menggunakan system by pass
Single Microprocessor
Single Solenoid
Small unloading power
Real time monitoring
Dilengkapi dengan system monitoring circuit dan monitoring sevice.
Menggunakan BLDC Inverter Compressor
BLDC Inverter pada Fan Motor Condenser
MEP - 9
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Persyaratan Material
Persyaratan material yang akan dipakai pada proyek ini meliputi persyaratan
pipa referigeran, persyaratan isolasi dan persyaratan lainnya
4. Referigerant
Referigerant yang dipakai adalah R 410 A
5. Pipa Referigerant
Pipa Referigerant harus dari jenis high pressure refrigerant tube
dan support untuk pemakaian Referigerant jenis R 410
Merk Produk : Setara Merk Kembla, Denzi
6. Ducting
Material : Pre Insulated Alumunium Duct
Sandwich : Polyurethrane
MEP - 10
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Thickness : 20 mm
Desity Polyuretrhane : 52 kg/m3
Compressive Strength : 200 N/mm2
Thermal Conductivity : 0.021 W/m. 0C
Flame retardant : B1
Friction Coefficient : 0.0135
Weight :1.4 kg/m2
Temperature Rang : -50 s/d 80 0C
Humidity : 0 s/d 100 %
Pressure in duct max. : 2000 Pa
Air Flow Max. : 12 m/det
Produk Merk : Setara TD
7. Isolasi
Tebal : Minimum 25 mm
Density : 48 kg/m3
Thermal Conductivity : 0.28 Btu.in/hr.ft² .F
Product Merk : Setara Superlon, Hermaflex, Armaflex
8. Persyaratan Pelaksanaan
Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan
sesuai dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku
saat ini di Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara
pemasangan kualitas pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi
ini harus sesuai dengan Standar Internasional maupun Nasional
seperti ARI, ASHRAE, SMACNA, ASTM, NFPA, NEC, ASME
dengan senantiasa mengutamakan peraturan/standar/persyaratan
nasional.
9. Pemborong
Yang dimaksud dengan pemborong dalam spesifikasi ini adalah
badan pelaksana yang telah terpilih dan memperoleh kontrak kerja
untuk penyediaan dan pemasangan instalasi pemipaan AC
Pemborong wajib mempelajari dan memahami semua undang-
undang dan peraturan-peraturan, persyaratan umum maupun
suplementernya, persyaratan pabrik pembuat unit-unit AC, buku
dokumen pelelangan, gambar-gambar serta petunjuk tertulis yang
telah dikeluarkan.
Pemborong dapat meminta penjelasan kepada Direksi, Konsultan
atau pihak yang ditunjuk bilamana menurut pendapatnya pada
MEP - 11
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
dokumen pelelangan, gambar atau hal lainnya ada yang kurang jelas.
Pemborong wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan
pelaksanaan dari pihak pemborong lain yang ikut mengerjakan
proyek ini apabila pekerjaan pihak-pihak lain dapat mempengaruhi
kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai terjadi gangguan maka
pemborong wajib mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap
pihak.
11. Izin
Semua izin-izin dan persyaratan yang diperlukan untuk
melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh pemborong atas
tanggungan dan biaya pemborong.
Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan
resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini.
Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang
dipantentkan, kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang
diperlukan untuk ini. Pemborong wajib menyerahkan surat
pernyataan mengenai hal ini.
MEP - 12
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PASAL 03
SISTEM AIR BERSIH
3.1 UMUM
Secara umum dalam pelaksanaan pekerjaan sistem air bersih ini terdiri dari tiga
kegiatan pokok yaitu pengadaan air bersih dan pekerjaan pendistribusian air
bersih serta pekerjaan instalasi air bersih.
Air baku diambil dari PDAM. Air baku tersebut ditampung dalam reservoir
berkapasitas 216 m3, yang mana reservoir ini juga difungsikan untuk reservoir
pemadam kebakaran selama 30 menit. Untuk kebutuhan air bersih, ditampung
dalam reservoir dengan kapasitas 50% untuk air bersih,. Air bersih ini kemudian
diangkat ke Roof tank dengan kapasitas 2x345 liter/mnt yang ditempatkan di
lantai atap gedung yang selanjutnya melalui pipa distribusi dan didistribusikan
ke outlet pengguna ke masing masing lantai dan taman.
MEP - 12
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Discharge : DN 50, PN 10
Pumpp material
Casing : Stainless steel
Impeller : Stainless steel
Shaft : Stainless steel
Sealing : Mechanical seal
b. Sambungan Pipa.
Sambungan-sambungan pipa seperti socket, elbow, reducer, knee, nipple,
tee dan sebagainya, harus terbuat dari bahan Poly Propeline (PP) yang
sesuai untuk pipa Poly Propeline (PP) kelas 10kg/cm2, serta berasal dari
merek yang sama dengan merek pipa.
MEP - 13
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
MEP - 14
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PASAL 04
SISTEM AIR KOTOR
MEP - 14
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
4. Ketidaksesuaian.
a. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap
kemungkinan kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, kapasitas,
jumlah maupun pemasangan dan lain-lain.
b. Jika ada bahan yang didatangkan atau dipasang ternyata tidak memiliki
tanda-tanda yang sesuai harus disingkirkan dan diganti dengan bahan yang
memebuhi persyaratan, tanpa tambahan biaya kepada Pemilik Proyek.
5. Jaminan.
MEP - 15
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
4.4.BAHAN - BAHAN
1. Umum
Semua bahan, peralatan utama dan peralatan tambahan yang akan dipasang harus
dalam keadaan baru, tidak rusak/cacat dan berkualitas baik.
b. Sambungan Pipa.
Sambungan-sambungan pipa dengan jenis sambungan solven cement seperti
elbow, reducer, knee, tee dan sebagainya, harus terbuat dari bahan dan kelas
yang sama dengan pipa PVC dan memenuhi standar SNI 06-0135-1989, dari
merek yang sama dengan merek pipa yang disetujui digunakan.
c. Perekat.
Perekat untuk penyambungan pipa PVC AW harus dari merek yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuat pipa PVC.
MEP - 16
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mutu kelas satu dan rapi oleh
teknisi-teknisi yang terlatih untuk pekerjaan tersebut dan teknisi-teknisi ini
harus disetujui Pengawas Lapangan.
2. Pemasangan.
a. Pemipaan.
Semua sistem pemipaan yang akan dipasang harus dijaga tetap bersih
dan tetap teratur serta bekerja dengan baik melalui pengujian berkala
yang dilakukan Kontraktor sampai pekerjaan diserahkan dan diterima
Pemilik Proyek.
Semua pipa harus dipasang sesuai koordinat yang ditentukan.
Kontraktor bertanggung-jawab mengadakan bagian sambungan yang
diperlukan untuk melengkapi pemasangan. Semua sambungan yang
harus diperiksa dengan teliti untuk memastikan bagian-bagian yang
harus disediakan untuk melengkapi pemasangan.
Semua pemipaan yang disambung dan yang akan dihubungkan dengan
peralatan, harus dilengkapi dengan sambungan pipa atau flends yang
sesuai seperti disebutkan dalam Spesifikasi ini.
Pipa harus digunakan dalam panjang penuh jika memungkinkan.
Perubahan ukuran pipa harus dilengkapi dengan alat sambungan reducer
atau increaser.
Katup yang disediakan untuk kesempurnaan sistem kontrol harus
ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai dengan ruang gerak yang
cukup untuk bukaan penuh, pembongkaran, penggantian dengan batang
pengoperasian ke arah horisontal atau vertikal.
Setiap peralatan harus dilengkapi dengan katup penutup air yang
ditempatkan sesuai Gambar Kerja, sehingga setiap peralatan dapat
diperiksa secara terpisah tanpa mengganggu peralatan lainnya.
Semua sambungan peralihan antara pipa baja dan pipa PVC,
sambungan-sambungan atau belokan dan aksesori peralatan harus
dilengkapi dengan adaptor yang dibuat khusus untuk maksud tersebut.
Pekerjaan pemipaan yang membutuhkan penggalian dan pengurukan
harus dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh konsultan
pengawas
MEP - 17
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
5. Lapisan Pelindung.
a. Semua pipa, sambungan dan penumpu pipa yang terlihat harus dicat dalam
warna sesuai Skema Warna yang akan diterbitkan kemudian. Semua pipa
yang terlihat juga harus diberi tanda arah aliran.
b. Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan dan petunjuk
konsultan pengawas
MEP - 18
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Limbah Saniter
Perpipaan Limbah Saniter mulai dari Alat Saniter antara lain Kloset, Urinal,
Lavatory, dan Floor drain, sampai saluran halaman melalui STP.
3. Limbah Air Hujan
Perpipaan air hujan mulai dari roof drain dan kanopy drain diatap dialirkan
kedalam sumur resapan sebelum dialirkan kesaluran kota.
MEP - 19
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
MEP - 20
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PASAL 05
SISTEM HYDRANT DAN SPLINKLER
2. Diesel Pump
Kapasitas : 800 gpm
Total Head : 100 m
Putaran : 2970 rpm
Daya Listrik : 74 KW/380V/50Hz/3 phasa
Engine : Cummins 78 kw
MEP - 21
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Jockey Pump
Kapasitas : 44 gpm
Total Head : 100 m
Putaran : 2900 rpm
Daya Listrik : 5.5 KW/380V/50Hz/3 phasa
System Operasi : Start/Stop Automatic
Type : Vertical Multistage
Sandrat NFPA 20
2. Koordinasi
a. Kontraktor instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Kontraktor
instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak
menghalangi kemajuan instalasi yang lain.
MEP - 22
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
5.5 BAHAN-BAHAN
Seluruh bahan dan alat yang akan dipasang harus benar-benar baru dengan
kualtias yang dapat diterima.
1. Daftar Material
Pada waktu mengajukan penawaran Kontraktor harus
menyertakan/melampirkan Daftar Material yang lebih diperinci dari
semua bahan yang akan dipasang pada proyek ini nantinya, dan yang
sesuai dengan dipersyaratkan dalam spesifikasi.
MEP - 23
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Dalam daftar material ini harus disebut pabrik, merk, manufacturer, type,
lengkap dengan brosur/katalog.
Dalam brosur/katalog atau keterangan-keterangan lain yang harus
dimasukkan pada waktu penawaran harus dinyatakan:
o Spesifikasi Teknis
o Cara pemasangan
o Karakteristik cara kerjanya
o Dimensi
o Dan lain-lain
3. Contoh Bahan
a. Apabila dianggap perlu Contoh Bahan oleh Konsultan pengawas (dan
hal itu memungkinkan), maka Kontraktor wajib memperlihatkan
contoh pada Konsultan pengawas Lapangan dan Perencana. Apabila
contoh-contoh tersebut ditolak oleh Konsultan pengawas Lapangan
dan Perencana, maka Kontraktor harus mengganti dan
memperlihakan yang sesuai dengan spesifikasi untuk disetujui.
b. Kualitas teknis, merk/pabrik, karakteristik kerja, besar fisik dan
kualitas estetika dari contoh material/bahan maupun instalasi yang
telah disetujui adalah mengikat.
c. Biaya mengadakan contoh material adalah menjadi tanggungan dan
biaya Kontraktor.
MEP - 24
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Pengecatan
Pengakhiran
Pengujian
Peralatan bantu
Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter nominal pipa dan letak
serta arah dari masing-masing sistem pipa.
Seluruh pekerjaan yang terlihat pada gambar dan/atau spesifikasi
dipasang terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari
gangguan dengan bagian lainnya.
Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air
karat dan stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan.
Semua barang/perlengkapan yang dipergunakan harus jelas
menunjukkan identitas pabrik pembuat.
Uraian Keterangan
Pipa Black Steel pipe 1387 Skedul 40
Sambungan/fitting Dia 40 mm ke bawah
malleable iron ANSI B 16.3 class 150 lb,
W.O.G. screwed end.
Dia 50 mm keatas, wrought steel butt weld
fitting ANSI B 16.9, sch 40.
Flange Dia 40 mm kebawah black maleable cas iron RF
class 150 lb, screwed
Dia 50 mm keatas cast iron RF class 300 lb,
welding joint.
Valves Dia 40 mm kebawah black melleable cast iron
RF class 150 lb dengan ulir, BS 21/ANSI B.2.1.
Dia 50 mm keatas, cast iron body class 150 lb
dengan sambungan flange.
MEP - 25
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Butter Fly
s/d 40 mm screwed Gate
Katup-katup
Diafragma
(stop valve)
Butterfly
50 mm keatas flanged
Gate
Globe
Katup Pengatur s/d 40 mm screwed ButterFly
(regulating Diafragma
valve) Butterfly
50 mm keatas flanged
Gate
Swing check
s/d 40 mm screwed
Non return Globe check
valve Double Swing Check
50 mm keatas flanged
Dick Check
Pressure Reducer Dial and flow type
Pressure Indicator Dial dia 100 m Dial Type
d. Persyaratan Pemasangan
1) Umum
a) Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk
menjamin kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta
memperkecil banyaknya penyilangan.
b) Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar,
tidak kurang dari 50 mm di antara pipa-pipa atau dengan
bangunan dan peralatan.
c) Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan
teliti sebelum dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-
benda tajam atau runcing, serta penghalan lainnya.
d) Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-
katup yang diperlukan antara lain katup penutup, pengatur,
katup balik dan sebagainya, sesuai dengan fungsi system dan
yang diperlukan digambar.
e) Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan,
harus dilengkapi dengan UNION atau FLANGE.
f) Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-
sambungan pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan
fitting buatan pabrik.
g) Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun
kearah titik buangan. Drains dan vents harus disediakan guna
mempermudah pengisian maupun pengurasan.
MEP - 26
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
MEP - 27
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
- Bentuk gantungan
- Split ring type atau clevis type
3) Pemasangan Katup-Katup
Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar,
spesifikasi dan untuk bagian-bagian berikut ini:
a) Sambungan masuk dan keluar peralatan
b) Sambungan ke saluran pembuangan pada titik-titik rendah.
4) Pemasangan Katup-katup
Katup-katup pelepasan tekanan harus disediakan ditempat-tempat
yang mungkin timbul kelebihan tekanan.
Katup-katup pengaman harus disediakan di tempat-tempat yang
dekat dengan sumber tekanan.
Katup-katup pengurangan tekanan harus disediakan ditempat-
tempat dimana tekanan pemakai lebih rendah dari tekanan suplai.
5) Pemasangan Vent Otomatis
Vent udara otomatis harus disediakan ditempat-tempat tertinggi
dan pada daerah kantong udara.
6) Penyambungan pipa-pipa
Sambungan Ulir
- Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan
sambungan ulir berlaku untuk ukuran sampai dengan 40 mm
- Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat
masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir
- Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan
zinkwite dengan campuran minyak
MEP - 28
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
e. Pengecatan
1) Umum
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :
- Pipa service
- Support pipa dan peralatan
- Konstruksi besi
- Flange
- Peralatan yang belum dicat dari pabrik
- Peralatan yang catnya harus diperbaharui
2) Pengecatan
Pengecatan harus dilakukan seperti berikut :
MEP - 29
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
g. Peralatan-peralatan Hidrant
1. Hidrant box dalam/luar gedung terdiri dari:
- Steel box indoor tebal plat mm
- Hose rack
- Linen hose dia 40 mm, panjang 30 mm
- Hidrant valve dia 40 mm dan 65 mm kombinasi
- Hidrant nozzle, short straight type 1 ½” x ½”.
2. Hidrant pillar dia 100 mm
MEP - 30
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PASAL 6
PEKERJAAN SENTRAL GAS MEDIS
Sentral Gas Medis adalah sarana distribusi kebutuhan gas di rumah sakit dari ruang sentral
ke ruang – ruang yang membutuhkannya. Sistem sentral menggantikan cara distribusi gas
konvensional yang memakai tabung yang didorong keruangan.
Dengan sistem sentral maka pengadaan, inventory dan pengawasan terhadap tabung-
tabung gas medis dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Jenis gas yang didistribusikan antara lain: Oksigen (O2), Nitrous Oxide (N2O)
Compressed Air 5 bar, Vacum / Suction dan Anaesthetic Gas Scavening System (AGSS)
Outlet gas medis terletak pada ruangan dan berfungsi seperti stop kontak. Apabila
dibutuhkan maka perawat atau pasien tinggal memasukan connector pada outlet gas
tersebut.
Agar tidak terjadi kesalahan pemakaian, yang dapat berakibat fatal pada pasien, maka
connector setiap gas berbeda bentuk dan dimensinya. Dengan kata lain connector oksigen
tidak akan pernah dapat digunakan pada outlet nitrous oxide dan sebaliknya.
MEP - 31
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
MEP - 32
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
MEP - 33
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
MEP - 34
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
7. Area Alarm
- Area Alarm terdapat di dalam Box yang terbuat dari plat besi dengan
ketebalan 1,6 mm, dengan finishing backed painting
- Panel Box bagian depan terbuat dari plat besi dengan ketebalan 1,2mm
dengan finishing Backed Painting. Pada panel box bagian depan terdapat
label nama gas
- Pada panel depan terdapat : Test Lamp, Tombol On/Off. Power,Power
Lamp,signal Lamp untuk indikasi Low Pressure, Reset Switch, Pressure
Gauge
- Power supply 110V/220V 50Hz
8. Zona Valve
- Zone Valve terdapat di dalam Box dan memiliki Shut Off Valve dan Pressure
Gauge untuk setiap jenis gas
- Panel Box bagian depan terbuat dari plat besi dengan tebal 1.6 mm (Backed
Painting)
- Box terbuat dari plat besi dengan ketebalan 1.2 mm, Backed painting
- Pada Panel box bagian depan terdapat label nama tiap jensi gas
- Keran Pembuka/Penutup dapat menahan tekanan sampai 18 Kg/cm2
MEP - 35
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
11. BedHead
Type : Horizontal wall exposed mount
Main Frame and Panel : Aluminium profile, powder coating
Dimensions : 1200 x 220 x 80 mm (WxDxH)
MEP - 36
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
MEP - 37
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
pipa dilakukan uji tekanan (pressure test) dengan mengunakan tekanan sebesar 10-12
bar selama 2x24 jam, uji tekanan dimaksudkan selain untuk mengetahui kebocoran
pada jaringan pipa juga ditujukan untuk mengechek ketahanan dari pengelasan dan
penyambungan pipa. Test berikut yang dilaksanakan adalah non crossing test, test ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah jaringan pipa yang terpasang sudah sesuai
dengan gas yang diinginkan, contohnya: pipa oksigen dari sentral yang terhubung
sampai ke outlet gas oksigen di dinding ruang harus kontinyu, kesalahan dalam
penyambungan (apabila tertukar dengan pipa gas yang lain seperti nitrous oxide),
akan berakibat sangat fatal. Keseluruhan test dan pengujian harus disaksikan oleh
MK/Pemberi Tugas, yang juga berhak untuk memerintahkan alternatif-alternatif
yang dipilihnya.
MEP - 38
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
MEP - 39
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PASAL 07
PEKERJAAN PNEUMATIC TUBE SYSTEM
MEP - 40
MEP - 41
MEP - 42
3. Reaksi cepat Air Diverter pengubah posisi tekanan udara secara halus dan tidak
mengejutkan serta maintenance free.
4. Perlambatan kecepatan ketika pengiriman darah dan sample darah bila diinginkan.
5. Dilengkapi Silencer untuk mengurangi bunyi dari blower.
6. Dilengkapi proteksi untuk blower agar tidak mudah terbakar dikarenakan oleh fluktuasi
listrik dan kehilangan 1 phase.
1.15 Diverter
1. Di dalam Diverter terdapat 1 unit motor yang dapat menggerakan selongsong (dispatch)
dalam diverter secara automatis dan Tube Switch (Fotosensor/Non Contact Sensor).
2. Diverter yang digunakan adalah Three Way – Diverter.
3. Pergantian posisi pada diverter dilakukan secara microcontrolled.
4. Memiliki test report EMC sertifikat dari badan sertifikasi bertaraf internasional.
1.16 Central Control Unit
1. Control Unit dapat diprogram dan dapat memonitor secara real time transaksi pada
jaringan.
2. Control Unit harus dapat dihubungkan ke periphery device lainnya seperti PC/Printer.
3. Control Unit harus dapat melakukan transaksi internal dalam satu line secara
indenpenden dan harus dapat melakukan transaksi antar line.
4. Control Unit harus dapat secara automatis melakukan restart apabila terjadi power
failure.
5. Sistem menggunakan satu power supply untuk satu line.
6. Memiliki test report EMC sertifikat dari badan sertifikasi bertaraf internasional.
MEP - 43
1.19 Instalasi
Jarak clamp pipa minimal 3 buah per pipa, shock penyambung, lem, kabel ties dan
elbow disesuaikan kebutuhan.
No Uraian Produk
1 Peralatan Pneumatic Tube - Sumetzberger (Austria)
- Hoertig (Jerman)
- Thalmayr (Austria)
MEP - 44
PASAL 08
PANEL TEGANGAN RENDAH
b. Metering Cubicle
Metering Cubicle, tipe GBC-B - SM6 , lengkap dengan :
Switch Cubicle (LBS-SF6) 6/20 kV ; 16 kA ; 630 A
CS Manual Operating Mechanism
voltage Transformer VRQ2 3 Pcs
Current Transformer ARM3 3 Pcs.
Earthing Switch with SF6 gas Technology
MEP - 45
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
voltage indicator
Heater 50 W, 220 VAC
busbar 630 Ampere 3 Pcs.
LV Compartment
Dimension : Width:500mm, Depth:940mm, Height:1600mm
Colour : White RAL 9002 Smooth
Kondisi kerja :
- Jenis produksi : Tahan terhadap iklim tropis
- Temperatur ruangan : 40°C
- Kelembaban ruangan : 80% - 100%
8.4 INTERLOCK
Perlengkapan untuk locking dan interlocking harus disediakan untuk mencegah
kemungkinan terjadinya kekeliruan dalam operasi dan menjamin keselamatan petugas.
MEP - 47
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
Peralatan ini bekerja mekanis, dan mempunyai kekuatan mekanis lebih besar dari alat yang
dikontrol.
Perlengkapan alat interlock disediakan untuk :
Interlock Pintu :
Pintu tidak dapat dibuka bila switch dalam posisi tertutup dan bila switch
pembumian dalam kedudukan terbuka.
Pintu tidak dapat ditutup bila switch pentanahan dalam keadaan tertutup.
MEP - 48
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
8.8 FINISHING
Semua mur dan baut harus tahan karat dan dilapisi cadmium. Semua bagian-bagian
dari baja harus bersih dan di“sandblasted”, serta harus dilindungi terhadap karat
sebelum dirangkai.
Pengecatan akhir dilakukan dengan empat lapis warna abu-abu atau warna lain yang
disetujui.
8.9 PENGUJIAN
a) Pengujian ini perlu dilakukan di pabrik dengan menunjukkan sertifikat pengujian yang
disetujui oleh lembaga yang berwenang meliputi :
Temperature rise test at continuous box rating
Making and breaking capacity type test
Mechanical endurance type test.
Power frequency voltage type test.
Impulse voltage withstands type test.
b) Routine test
Operating routine test
Power frequency voltage routine test.
Timing routine test for isolating devices
Dielectric routine test for isolating devices
Setiap hasi test yang dilengkapi dengan berita acara pengujian harus disiapkan
rangkap 4 (4 copy) untuk mendapatkan persetujuan MK/direksi pengawas.
c) Site Test
Setiap site test harus dihadiri oleh MK/direksi pengawas dan lembaga yang
berwenang, site test yang dilakukan antara lain :
Cable and equipment insulation
Phasing out
Insulating oil
Relay setting (current injection method) and tripping test
High pot tests to 75% of the rated power frequency withstand voltage
Current transformer and voltage transformers
Operational and control sequence and mechanical test
Joint and contact resistance
Corona and partial discharges test
Instrumentation test
d) Local power authority test
MEP - 49
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
8.10 PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi teknis. Pemborong dimungkinkan untuk
mengajukan alternative lain yang setara dengan yang telah dijadikan acuan dalam
perencanaan. Pemborong baru bisa mengganti bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis
dari para pihak yang berkewenangan untuk itu.
Produk bahan dan peralatan yang dapat dipakai dalam pekerjaan ini adalah :
Terlampir di lis material
MEP - 50
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PASAL 09
KABEL DAYA TEGANGAN MENENGAH
Tahanan isolasi antar fase harus sama (seimbang) dengan besaran tak
terhingga
Tahanan isolasi fase ke netral harus harus mencapai besaran tak terhingga
Khusus tahanan isolasi penyambungan kabel ini menyimpang dari
ketentuan PUIL yang menyatakan bahwa tahanan isolasi minimal 1000
kali besaran tegangan kerja.
Penyambungan kabel harus dilakukan oleh ahli yang bersertifikat resmi
Penyambungan tidak boleh dilaksanakan sebelum tenaga ahli tersebut
menunjukan sertifikat dan pengalaman kerjanya, atau yang direkomendasikan
oleh direksi proyek
SATUAN
NO. PROPERTIES XLPE PVC
BESARAN
1. Density g/cm³ 0.92 1.4
2. Tensile strength Mpa 22 20
3. Elongation % 600 300
4. Volume resistivity Ohm-cm > 1017 > 1014
5. AC breakdown voltage kV/mm 40-50 20-35
6. Dielectric constant - 2.28 6-8
7. Dissipation faktor % 0.02 4-12
8. Temperatur normal °C 90 70
9. Short circuited temp. °C 250 160
9.6 PENGUJIAN/TESTING
Dalam melaksanakan pekerjaan kelistrikan, sebelum dioperasikan harus dilakukan
pengetesan. Adapun pengetesan terdiri dari dua jenis yaitu pengetesan di lapangan
dan pengetesan di laboratorium atau pengetesan di fabrik (Factory Test). Berikut
adalah beberapa penjelasan mengenai sistem pengetesan tersebut:
a. Factory Test
Pengetesan Individuil
Pengetesan ini dilakukan pada setiap potong kabel dan terdiri dari
pengetesan sebagai berikut :
- Pengetesan ukuran tahanan hantaran
- Pengetesan dielektrik
- Pengukuran loss factor
- Continuity
Pengetesan Khusus
Pengetesan ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai.
Pengetesan tersebut terdiri dari test sebagai berikut :
- Test tegangan impuls
- Mekanikal test
- Pengukuran loss factor pada bermacam-macam temperature
MEP - 53
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
- Pengetesan dielektrik
- Pengetesan perambatan (Creep Test)
Pelaksanaan pengetesan dapat dilaksanakan di work shop jika memungkinkan.
Jika pengetesan di work shop tidak memungkinkan, maka cukup dengan
menyampaikan hasil sertifikat factory test yang sudah di sahkan oleh instansi
yang berwenang untuk itu.
b. Site Test
Pengetesan setelah instalasi kabel. Setelah kabel ditanam, penyambungan-
penyambungan dan pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengetesan
dielektrik/insulation test.
MEP - 54
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PASAL 10
KABEL DAYA TEGANGAN RENDAH
10.1 UMUM
Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran dan
type yang sesuai dengan gambar rencana (NYY, NYFGbY, NYM 06/1 KV,
NYMHY 0.6/1 KV) kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai dengan standard
SII atau S.P.L.N.
MEP - 55
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
b. "Splice" / Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya "Splice" ataupun sambungan-sambungan baik
dalam feeder maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak
penghubung yang bisa dicapai (accessible).
Sambungan pada kabel circuit cabang harus kuat secara mekanis dan harus
memenuhi syarat kemampuan hantar arus listrik. Penyambungan dilakukan
dengan cara-cara "Solderless Connector", kompresi atau disolder.
Semua sambungan kabel baik di dalam kotak sambung, panel ataupun tempat
lainnya harus mempergunakan connector terbuat dari tembaga yang diisolasi
dengan porselen atau bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan
dengan diameter kabel.
c. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, sambungan dan lain-lain seperti karet, PVC,
asbes, tape sintetis, resin, splice case, composit dan lain-lain harus dari type
yang sesuai untuk penggunaan, lokasi, tegangan kerja dan lain-lainnya. Isolasi
harus dipasang dengan cara yang sesuai dengan persyaratan atau petunjuk
teknis dari pabrik pembuat.
d. Penyambungan Kabel
1. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-
kotak penyambung yang khusus untuk itu (misalnya junction box dan
lain-lain). Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-
cara penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Perencana.
2. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama
masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum
dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus dibuat
berita acara dan disaksikan oleh Konsultan Pengawas.
3. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambung
tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan harus kuat. Penyambungan
kabel harus dengan ukuran yang sesuai.
4. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa
PVC / procelen yang khusus untuk listrik.
MEP - 56
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 57
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
3. Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 100 cm dan dilindungi
dengan pipa Galvanized dengan diameter minimum 2 kali. .
4. Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan, dilindungi dengan pipa
galvanized atau pipa beton yang dilapisi dengan pipa PVC type AW,
kabel harus berjarak tidak kurang dari 30 cm dari pipa gas, air dan lain-
lain.
5. Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih
dari bahan-bahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu,
kotoran bahan kimia dan lain sebagainya. Alas galian (lubang) dilapisi
dengan pasir kali setebal 10 cm. kemudian kabel diletakkan, diatasnya
diberi bata atau concrete plate dan akhirnya ditutup dengan tanah urug.
6. Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung.
Penyambungan harus mempergunakan peralatan khusus untuk
penyambungan kabel dalam tanah.
7. Agar memudahkan didalam pengoperasian, pengurutan kabel dan
menghindari kecelakaan akibat tergali/tercangkul. Penanaman dan
penyambungan kabel harus diberikan tanda yang jelas pada jalur-jalur
penanaman kabelnya. Kabel yang tertanam di dalam tanah harus diberi
tanda patok setiap jarak 25 meter dan/atau di setiap belokan. Patok harus
diberi keterangan jenis kabel, ukuran kabel dan arah aliran arus.
Pengetesan Khusus
Pengetesan ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai.
Pengetesan tersebut terdiri dari test sebagai berikut :
- Test tegangan impuls
- Mekanikal test
MEP - 58
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
b. Site Test
Pengetesan setelah instalasi kabel. Setelah kabel ditanam, penyambungan-
penyambungan dan pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengetesan
berupa
Dielektrik/insulation test.
Continuity test
MEP - 59
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PASAL 11
PANEL TEGANGAN RENDAH
2. Karakteristik Panel
Tegangan kerja : 400 volt
Tegangan uji : 3.000 volt
Tegangan uji impulse : 20.000 volt
Frekwensi : 50 Hz
MEP - 60
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 61
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
g. Sistem pengkabelan
Untuk mempermudah dan menghindarkan kesalahan dalam melaksanakan perawatan,
maka penghantar dalam panel harus dibedakan dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut :
Kabel Daya
o Phasa R : Warna Merah
o Phasa S : Warna Kuning
o Phasa T : Warna Hitam
o Netral : Warna Biru
o Ground : Warna Kuning-hijau
Kabel control
o Kabel Arus Bolak-balik
Phasa : NYAF 1.5 mm2, warna Kuning
Netral : NYAF 1.5 mm2, warna Biru
o Kabel Arus Searah (DC)
Positif (+) : NYAF 1.5 mm2, warna Merah
Negatif (-) : NYAF 1.5 mm2, warna Hitam
Kabel trafo pengukuran :
o Potensial Transformer : NYAF 2 mm2, warna kuning
o Current Transformer : NYAF 2 mm2, warna hijau
o Grounding : NYAF 2 mm2, warna hijau-kuning
MEP - 62
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
h. Busbar induk dalam panel harus dipasang horizontal dibagian bawah/ atas dan
mempunyai kemampuan hantar arus kontinu minimal sebesar 1,5 (satu setengah) kali
dari rating ampere frame pemutus tenaga induk.
Busbars dari bahan tembaga murni dengan minimum konduktivitas 99,99% .
Busbars harus dicat sesuai code warna dalam PUIL 2000;
Phasa : Merah, kuning, hitam
Netral : Biru
Ground : Hijau - Kuning.
i. Magnetic Contactor harus dapat bekerja tanpa getaran. Kumparan contactor harus
sesuai untuk tegangan 220 Volt, 50 HZ dan tahan bekerja secara kontinyu pada 10%
tegangan lebih dan harus pula dapat menutup dengan sempurna pada 85% tegangan
nominal. Magnetic Contactor harus dari produk setara Telemecanique, ABB atau
Merlin Gerin
k. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian yang
diakui oleh PLN (LMK) :
Test kekuatan tegangan impuls
Test kenaikan temperatur
Test kekuatan hubung singkat
Test arus beban lebih
Test untuk alat-alat pengaman
Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang dimaksud
Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel
Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock
Pemeriksaan kontinuitas rangkaian.
MEP - 63
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
11.3 PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi teknis. Pemborong dimungkinkan untuk
mengajukan alternative lain yang setara dengan yang telah dijadikan acuan dalam
perencanaan. Pemborong baru bisa mengganti bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis
dari para pihak yang berkewenangan untuk itu.
Produk bahan dan peralatan yang dapat dipakai dalam pekerjaan ini adalah :lihat lampiran
list material
MEP - 64
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PASAL 12
SISTEM PEMBUMIAN
12.1 UMUM
Yang dimaksud dengan pembumian dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian yaitu
pembumian system dan pembumian perlengkapan (peralatan).
1. Pembumian Sistem
Sistem pembumian peralatan-peralatan dari bahan metal (panel-panel, housing
peralatan, cable rack, pintu-pintu besi, tangki-tangki dan lain-lain) harus
dihubungkan pada elektroda pembumian baik secara terpadu atau secara
terpisah (individual).
Elektroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 5/8" dan harus
ditanam sehingga dapat dicapai tahanan pembumian maksimal 2 Ohm.
Untuk peralatan-peralatan yang terletak di lantai atas, dapat dibuat hubungan
pembumian terpadu, yaitu dengan mengikuti standard-standard yang berlaku
dalam PUIL 2000.
2. Pembumian Perlengkapan
Sistem pembumian perlengkapan, terutama peralatan-peralatan elektronik
harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Tahanan pentanahan untuk peralatan elektronik atau peralatan medis
maksimum 0,5 Ohm.
b. Peralatan elektronik lainnya seperti server, telephone/PABX, sound
system, FACP dan peralatan kondali Lift, tahanan pentanahannya
maksimum 1 Ohm.
3. Teknik Pengerjaan Pembumian
Tanam pipa galvanis 1,5 “ secara vertical sampai kedalaman tanah
tertentu setelah diukur tahanan pembumian nya harus kurang dari 2 Ohm
Kemudian pipa dicabut kembali sehingga akan meninggalkan lubang
dengan diameter 1,5 “.
MEP - 65
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 66
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PASAL 13
INSTALASI PENERANGAN DAN STOP KONTAK
MEP - 67
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus
cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan
tidak mengganggu kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu
itu sendiri.
Ventilasi di dalam box harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel dalam
box harus diberikan saluran atau klem-klemn tersendiri, sehingga tidak
menempel pada ballast atau kapasitor.
Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,8 mm, diproses anti korosi
proses “posphating”, dicat dasar tahan karat, kemudian di finish dengan
cat akhir dengan powder coating warna putih.
Box yang terbuat dari glass - fibre reinforced polyster dengan brass insert
harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia
Cover yang terbuat dari dari clear polycarbonate harus tahan terhadap
bahan kimia, maupun gas kimia.
Pelat kisi armatur lampu tipe surface mounted harus mempunyai
ketebalan minimum 0,5 mm.
Ballast untuk lampu TL harus dari jenis ballast elektronik atau "Low
Loss Ballast" dan harus pula dipergunakan single lamp ballast (satu
ballast untuk satu lampu fluorescent).
Tabung Fluorescent harus dari type TLD tipe T5.
Armatur Down Light terdiri dari dudukan dan diffuser, dimana dudukan
harus dari bahan aluminium silicon aloy atau dari moulded plastic.
Diffuser harus dari bahan gelas susu atau satin etached opal plastic.
Armatur down light tersebut harus tahan terhadap bahan kimia maupun
gas kimia.
Skedul Lampu Penerangan, harus mengacu ke gambar rencana dan desain
Perencanaan.
MEP - 68
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 69
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
Demikian pula untuk cable tray yang berfungsi sebagai jalur kabel NYM
untuk penerangan dan tusuk kontak, yang terbuat dari sheet steel dengan
ketebalan min. 2,0 mm dengan difinishing hot dip galvanized.
Pabrik pembuat, ex Interact, Trisigma, Triabadi
MEP - 70
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PASAL 14
SISTEM PENYALUR PETIR
MEP - 71
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
2. Hantaran Turun
Hantaran turun berfungsi untuk mengalirkan muatan listrik petir yang
diterima / ditangkap oleh elektroda penyalur petir ke konduktor
pembumian, oleh karena itu hantaran turun harus dihubungkan secara
sempurna baik dengan elektroda penyalur petir maupun elektroda
pembumian.
Hantaran turun terbuat dari NYY cable atau coaxial cable yang
digunakan harus mendapat rekomendasi dari pabrik pembuatnya yang
menyatakan bahwa kabel tersebut dapat digunakan untuk sistem penyalur
petir.
Untuk hantaran turun dengan kabel coaxial harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
- Tegangan isolasi antara konduktor dalam dan luar 250 kV pada
µ sesuai standar IEC 230
- Tegangan isolasi kulit luar 80 kV pada µ sesuai standar IEC
230
Luas penampang hantaran turun NYY minimal 70 mm2, coaxial cable
minimal 35 mm2 atau sesuai dengan petunjuk teknis dari pabrik pembuat
Hantaran turun harus dipasang dengan baik, lurus dan mempunyai
kekuatan yang cukup sehingga mampu menahan gangguan mekanis.
MEP - 72
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
3. Elektroda Pembumian
Elektroda pembumian terbuat dari pipa GIP 1 ½“ dan plat tembaga
serta lilitan kawat timah dengan konstruksi seperti tercantum di dalam
Gambar Kerja.
Elektroda pembumian harus ditanam langsung di dalam tanah dengan
panjang bagian yang tertanam minimal sepanjang 6 m dan mempunyai
tahanan pentanahan maksimum sebesar 2 Ohm.
Terminal penyambungan untuk menghubungkan elektroda pembumian
dengan hantaran turun harus dilakukan di dalam bak kontrol.
Penyambungan tersebut harus menggunakan mur baut berukuran M-10
sebanyak tiga titik.
Sistem pembumian untuk penyalur petir ini harus terpisah dari sistem
pembumian untuk sistem elektrikal lainnya.
MEP - 73
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 74
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PASAL 15
GENERATOR SET
15.1 UMUM
Generator direncanakan sebagai suplai daya utama jika terjadi gangguan pada catu
daya PLN, sehingga harus mempunyai kemampuan bekerja secara terus menerus
minimal selama 4 kali 24 jam, aman terhadap hubung singkat dan perubahan suhu
secara tiba-tiba, kemampuan terhadap beban lebih yang tinggi dan akrab
lingkungan.
b. Voltage Regulation
Voltage regulation hanya diperbolehkan ±0.5%
i. Between 0.8 and 1.0 lagging and unity
ii. From no load to full load
iii. At speed droop variation up to 4.5%
d. Frequency Undulation
i. Load from 0-100%, Frequency undulation within 0.25%
MEP - 75
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
f. Electromagnetism
i. In compliance with BS800 and VDE levels G and N
g. Prime Mover
i. Type :
Water cooled, four cycle, Turbocharged
ii. Construction
Two valves per cylinder, forged steel crankshaft and
connecting rods, cast iron block.
Starting 24 volt negative earth. battery charging alternator
35 amp on engine. Cranking current 640 amps at 0oc.
iv. Filters.
Air cleaner with dry element and restriction indicator.
Spin full flow lube oil filter.
Cooling 55 oC radiator as std Oil cooler.
Drain Tap
v. Alternator
Exciter : Brushless
Cooling Fan : Cast alloy aluminum
Bearing : Single, double shielded
Windings : 100% copper
Connection Type : Reconnectable
Insulation Type : Class H
Pitch : 2/3
Amortisseur Winding : Full
MEP - 76
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 77
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 78
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PASAL 16
FIRE ALARM CONTROL SYSTEM
MEP - 79
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
2. Fire Detection
a. Dari pusat kontrol, harus harus dapat diprogram (maupun secara manual)
perintah pengoperasian sistem. Adanya indikasi bahaya kebakaran dan
bekerjanya Control Point pada masing masing zona dapat dimonitor oleh
Pusat Kontrol (FACP) dan ditandai dengan adanya alarm cahaya ataupun
alarm bunyi.
b. Dari Pusat Kontrol harus dapat diprogram secara otomatis (maupun secara
manual) untuk melakukan general alarm keseluruh area zona
penginderaan.
3. Self Diagnostic
a. Pusat kontrol harus mampu melakukan System Self Diagnostic, yaitu
penyampaian indikasi adanya gangguan / ketidak normalan kondisi yang
terjadi pada pusat kontrol atau sistem itu sendiri.
b. Gangguan yang dapat diindikasikan yaitu :
Gangguan pada jaringan
Terputusnya jalur kabel ke detector
Terputusnya fuse untuk Alarm Bell
Terputusnya suplai daya dari battery
4. Pusat Kontrol
a. Pusat kontrol yang digunakan adalah Semi Addressable Multi Zone Solid
State Micro Processor dengan Pre-signal type yang bekerja pada sistem
tegangan rendah (24 V DC) dan tetap beroperasi dengan normal pada
temperatur operasi 0 sampai 40C.
b. Perlatan ditempatkan dengan sistem module (standard) di dalam box (sheet
metal enclosure). Kabel untuk merangkai modul harus dari jenis Factory-
made dan penyambungannya secara ‘solderless’.
c. Pengkabelan ke semua Initiating Devices (Monitor Point), Alarm Devices,
dan Releasing Devices (Control Point) harus dilengkapi dengan alat-alat
supervisi secara elektris untuk melihat adanya gangguan yang terjadi
melalui Pusat Kontrol dan interface unit. Gangguan yang dideteksi yaitu
Short-circuit, Open-circuit, dan Ground-fault.
MEP - 80
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
d. Pusat kontrol harus dilengkapi dengan beberapa switch kontrol untuk reset
silence switch, alarm lamp test switch, battery test switch, dan beberapa
switch lain sesuai standar produk.
e. Pusat kontrol harus sesuai atau yang setara dengan produk setara produk
Esser, Gent.
5. Power Supply
a. Catu daya primer menggunakan sistem tegangan 1 phase, 220 V AC, 50
Hz, sistem 3 kawat, dan dilengkapi dengan ‘electronic voltage stabilizer’.
b. Pusat kontrol dilengkapi dengan catu daya cadangan / backup yang berupa
standby battery unit (24 V DC) dari jenis Nickel Cadmium Battery,
Rechargeable, lengkap dengan Charger-nya.
c. Jika catu daya primer mengalami kegagalan, maka secara otomatis beban
akan dilayani oleh catu daya cadangan.
d. Standby battery harus mampu melayani sistem selama 24 jam dalam
operasi normal dan ditambah 30 menit dalam keadaan alarm atau terjadi
bahaya kebakaran.
e. Standby Battery harus sesuai atau yang setara dengan produk ESSER,
Gent
MEP - 81
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
3) Heat Detector
a) Heat Detector yang digunakan mempunyai fungsi yang
merupakan kombinasi fungsi dari Rate-of-Rise Heat Detector dan
Fixed-Temperature Heat Detector.
b) Sensor Fixed-Temperature bekerja pada saat temperatur udara
sekitar mencapai 70C.
c) Sensor Rate-of-Rise merasakan laju kenaikan temperatur udara
sekitar yang cepat dan tidak normal, dan bekerja pada kecepatan
aliran udara 0,85 m/detik dan temperatur 30C lebih tinggi dari
temperatur udara sekitar, dan beroperasi dalam waktu 30 detik.
d) Heat Detector harus seuai atau yang setara dengan produk
ESSER, GENT
d. Alarm Bell
a) Alarm suara yang digunakan berupa Bell 24 V DC.
b) Alarm Bell mempunyai sound level sekitar 100 db pada jarak 1
meter.
c) Alarm Bell harus sesuai atau yang setara dengan produk ESSER,
GENT
7. Persyaratan Pemasangan
a. Smoke Detector dan Heat Detector dipasang langsung menempel pada
plafond ruangan.
b. Manual Alarm Station dipasang pada dinding secara exposed (surface
mounted) pada ketinggian sekitar 1,40 meter dari lantai.
c. Alarm Bell dipasang tepat disebelah Manual Alarm Station.
d. Kecuali kabel untuk keperluan komunikasi suara, maka semua kabel
instalasi baik yang ada di FACP maupun di luar panel kontrol harus
MEP - 82
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 83
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
memastikan bahwa semua peralatan dapat dipasang pada tempat yang telah
ditentukan.
4. Ketidaksesuaian
Pengawas Lapangan berhak menolak semua bahan yang didatangkan atau
dipasang yang tidak memenuhi ketentuan dalam Gambar Kerja dan/atau
Spesifikasi Teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan
yang tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
Bila bahan-bahan yang akan didatangkan ternyata menyimpang atau
berbeda dengan yang ditentukan, Kontraktor harus terlebih dahulu
membuat pernyataan tertulis yang menjelaskan usulan penggantian,
dengan maksud bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila
Kontraktor mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab
melaksanakan pekerjaan sesuai Gambar Kerja.
16.4 BAHAN-BAHAN.
1. Umum
Fire Alarm Control Panel, Detector, Manual Alarm Station, dan Alarm
Bell harus berasal dari merek yang dikenal luas dan setara dengan merek
ESSER, GENT
Sistem harus sesuai untuk daerah dengan temperatur sekeliling maksimal
40 C.
2. Pelaksanaan Pekerjaan
Semua bahan dan perlengkapan yang akan dipasang harus dalam keadaan
baru, tidak rusak, bukan barang bekas dan tidak bercacat, serta telah diuji
di pabrik pembuatnya.
Fire Alarm Control Panel, Detector, Manual Alarm Station, dan Alarm
Bell harus dipasang sesuai petunjuk dari pabrik pembuat dengan tetap
memperhatikan ketentuan dalam Gambar Kerja.
MEP - 84
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
4. Uji Penerimaan
Setelah pemasangan selesai, Kontraktor harus mengadakan uji
penerimaan / acceptance test, dengan prosedur pengujian yang disetujui,
untuk menunjukkan bahwa semua perangkat bekerja dan beroperasi
dengan baik sesuai ketentuan.
Uji penerimaan akan meliputi simulasi bahaya kebakaran di setiap ruang
dimana suatu detektor terpasang sesuai dengan jenis detektor yang
dipasang. Juga dilakukan pengujian terhadap semua fasilitas yang dimiliki
oleh unit panel pusat kontrol (FACP).
5. Training (Pelatihan)
Kontraktor diwajibkan mengadakan Training atau Pelatihan kepada bagian
operasional Gedung atau yang ditunjuk Pemilik sampai mampu
mengoperasikan peralatan Fire Alarm sistem .
MEP - 85
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PASAL 17
SISTEM NURSE CALL
MEP - 86
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
g. Memiliki opsi untuk ekspansi kebutuhan masa depan (upgrade system) seperti: interface
ke jaringan telepon (analog dan VoIP), IP Camera, IP Radio, DECT Phone, SOS Call
Nirkabel, Paging, Panic Button Call Nirkabel dan RFID Card sebagai indentifikasi
personal.
h. Dapat menyimpan dan mengunduh riwayat panggilan (Call History).
i. Sistem dapat mengidentifikasi elemen panggilan yang tidak berfungsi normal secara
otomatis.
j. Produk Nurse Call harus merupakan satu sistem kesatuan, tidak diperkenankan
menggabungkan atau integrasi dari beberapa produk atau sistem.
PERALATAN UTAMA:
1. IP Based Master Terminal (2 Ways Communication & Call History)
Terletak pada Nurse Station / Ruang Dokter, 10.4’’ LCD color touch screen panel, dapat
melakukan pembicaraan dua arah dengan pasien melalui room terminal.
Memiliki standar tinggi dan penggunaan yang mudah dalam komunikasi antar perawat,
dokter dan pasien.
Memiliki software berbasis PC dengan kemampuan untuk mengunduh dan menyimpan
semua call history.
Memiliki kemampuan untuk menghubungkan sistem Nurse Call dengan Database Hospital
Information System berbasis SQL
Ditampilkan juga di layar informasi kehadiran perawat di ruangan, lengkap dengan kode
warnanya (ikon dengan warna hijau untuk Nurse Presence ,ikon dengan warna kuning
untuk Assistance Presence ).
Setiap Panggilan terlihat di layar master terminal lengkap dengan tipe dan kode warna
panggilan (Hijau untuk panggilan Biasa, Merah untuk panggilan Darurat, dan Biru untuk
panggilan Code Blue).
Dapat menginput data pasien.
MEP - 87
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
Central Control memungkinkan semua perangkat terhubung secara sentral, termasuk catu
daya / power supply yang ada di pusat, sehingga memudahkan pemeliharaan system.
Konfigurasi system juga dilakukan lewat PC secara sentral.
MEP - 88
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
perlu ditempatkan di area terjangkau, biasanya dekat pintu, di kamar mandi / toilet untuk
kebutuhan panggilan darurat (emergency) dimana panggilan tersebut tidak bisa dibatalkan
di tempat lain selain dari ruangan dimana kamar mandi / toilet itu terhubung, sehingga bisa
dipastikan kehadiran tenaga perawat disana.
8. Call History
disimpan di Server dan bisa dilihat di Master Terminal ataupun di PC yang terhubung ke
system guna memudahkan Analisa dan bisa diunduh untuk disimpan ditempat lain sebagai
arsip dan bahan Analisa lebih lanjut manajemen Rumah Sakit.
9. Central announcement
yang memungkinkan pesan dibagikan secara broadcast dari master terminal ke seluruh
ruangan yang memiliki terminal dengan speaker.
17.4. PENGKABELAN:
a. Kabel yang digunakan adalah FTP Kabel. Instalasi kabel terstruktur dalam tata letak
bintang (star), yang menjadi dasar untuk implementasi rangkaian kabel untuk sistem IP
komunikasi. Pemilihan lokasi untuk server dan rak data, harus memenuhi persyaratan
panjang maksimum kabel FTP dari rak data ke element terjauh.
b. Dalam sistem struktur kabel ini, data dan daya (Ethernet dan PoE) dihubungkan ke elemen
(device) dengan menggunakan kabel FTP secara bersamaan. Kabel Data (Ethernet) ditarik
melalui rak data dari Data Switch, lalu ke PoE Injector dan kemudian ditarik bersama sama
ke elemen (device) terjauh.
c. Sistem tersentral pada setiap ruang rawat inap dan dikontrol dari Nurse Station via Master
Terminal. Master Terminal diletakkan pada Nurse Station dan dihubungkan ke server satu
sama lain melalui LAN sehingga antar Nurse Station dapat saling berkomunikasi
MEP - 89
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
b) Kontraktor harus menempatkan secara tetap/full time seorang koordinator yang ahli dalam
bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat sepenuhnya mewakili
Kontraktor dengan predikat baik.
c) Kontraktor harus membuat gambar detail untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk detail
support/penyangga/dudukan berikut perhitungan yang telah disetujui oleh Pemberi
Tugas
d) Kontraktor diharuskan menyediakan: contoh bahan yang akan digunakan untuk disepakati
konsultan MK dan Pemberi Tugas, menyerahkan daftar peralatan kerja dan menyediakan
peralatan kerja yang baik untuk pelaksanaan yang memenuhi persyaratan keselamatan
kerja yang berlaku.
e) Tenaga pelaksana lainnya harus dipilih hanya yang sudah berpengalaman dan mampu
menangani pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapi
f) Pemeriksaan pekerjaan (Commissioning), dilaksanakan untuk membuktikan bahwa setiap
peralatan yang terpasang sudah berfungsi, dengan kuantitas dan kualitas yang diminta.
Semua peralatan nurse call yang terpasang di nurse station, koridor, kamar, tempat tidur
dan toilet sudah berfungsi dan bekerja dengan bagus
MEP - 90
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 91
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PASAL 18
SISTEM TELEKOMUNIKASI
18.1.UMUM
Yang dimaksud dengan sistem telekomunikasi disini meliputi komunikasi data
dan suara. Sistem telekomunikasi yang dirancang untuk proyek ini berbasis
teknologi Internet Protokol (IP Base) kecuali Interkom sehingga dapat melayani
kebutuhan Internet dan Local Area Network (LAN), seperti terlihat pada gambar
perencanaan.
Pekerjaan sistem telekomunikasi meliputi pengadaan semua peralatan dan tenaga
kerja, pemasangan, pemograman, pengujian dan perbaikan selama masa
pemeliharaan dan training bagi calon operator dan bagian maintenace, sehingga
seluruh sistem telekomunikasi dapat beroperasi dengan baik dan benar.
18.2.LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan system komunikasi dan data ini meliputi penyediaan dan pemasangan :
1. Pengadaan, pemasangan, pemograman dan pengujian Sistem Komunikasi
data lengkap beserta kelengkapan sistem keamanan jaringan internetnya.
2. Pengadaan dan pemasangan Router lengkap dengan sistem keamanannya
3. Pengadaan dan pemasangan Server lengkap dengan sistem keamanannya
4. Pengadaan dan pemasangan Core Switch dan Acess Switch
5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Sistem IP Phone
6. Pengadaan dan pemasangan Wifi Transmitter Access Point WPA Series
7. Pengadaan dan pemasangan Sistem PABX
8. Pengadaan dan penyambungan system telephone konvensional dari system
PABX
9. Pengadaan dan pengerjaan instalasi system telephone konvensional
10. Mengurus sistem perijinan yang berkaitan dengan sambungan PSTN
11. Pengaturan, pemrograman dan pengintegrasian seluruh sistem untuk
keperluan komunikasi data, pengolahan data dan sistem komunikasi suara
12. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi jaringan dari mulai Acess Switch
sampai dengan socket outletnya
13. Melakukan penarikan kabel dan pemipaan kabel end to end. Sistem
pengkabelan tidak ada bagian yang terbuka sesuai procedure dan standar
Structured Cabling System.
14. Melakukan terminasi pada panel dan outlet sesuai standard EIA/TIA.
15. Setting configuration active device untuk data sehingga semua fitur dapat
berjalan dengan optimal.
16. Mengadakan testing dan commisioning untuk seluruh sistem telepon dan
seluruh peralatan yang terpasang.
17. Melakukan testing dan commissioning
MEP - 92
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 93
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
Demi kompatibilitas dan tercapainya performance yang optimal dari suatu sistem,
maka active equipment untuk jaringan data juga harus end-to end
Server
Server yang diadakan minimum dapat memenuhi spesifikasi teknis sebagai
berikut:
Form Factor Rack/4U per chassis
Processor Intel®Xeon®Processor7400 series up to 2.66GHz (six
cores)/1066MHz front-side bus
Number of Processor (Std
/ Max) 2/4 per chassis (optional 2,3,4 chassis support)
Cache (max) Up to 16MB
Memory5(max) 4 GB or 8 GB/256 GB max PC2-5300 DDR II
7 total PCI-Express half-length,(2 Active™ PCI-
Expansion slots
Express)
Disk bays (total/hot-swap) 4/4 2.5" Serial Attached SCSI (SAS)
Maximum internal 587 GB SAS per chassis (supports 73.4GB and
storage5,6 146.8GB hard disk drives)
Network interface Integrated dual Gigabit Ethernet with TCP-IP Offload
MEP - 94
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
Engine
Power supply (std/max) 1440W 220V 2/2
Power supplies,fans,memory,HDDs and PCI-Express
Hot-swap components
adapters
RAID support Integrated RAID-0,-1,optional RAID 5
2. Core Switch
Core Switch yang diadakan minimum dapat memenuhi spesifikasi teknis
sebagai berikut:
WS-C3750G-24TS-E
Series Catalyst 3750
Model WS-C3750G-48TS-E
Ports 24 Ethernet 10/100/1000 ports
4 SFP-based Gigabit Ethernet ports
Speed 10/100/1000Mbps
MAC Address Table Up to 12,000
Buffer Memory 128 MB DRAM and 16 MB Flash memory
MEP - 95
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 96
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
UTP cabling
100BASE-FX ports: MT-RJ connectors, 50/125 or
62.5/125 micron multimode fiber
1000BASE-T ports: RJ-45 connectors, 2-pair Cat-5
UTP cabling
1000BASE-T SFP-based ports: RJ-45 connectors, 2-pair
Cat-5 UTP cabling
1000BASE-SX, -LX/LH, -ZX, and CWDM SFP-based
ports: LC fiber connectors (single-mode, or multimode
fiber)
10GBASE-ER XENPAK-based port (single-mode)
10GBASE-LR XENPAK-based port (single-mode)
CISCO StackWise stacking ports: copper-based CISCO
StackWise cabling
Management console port: RJ-45-to-DB9 cable for PC
connections
MEP - 97
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
Advanced QoS
Granular Rate Limiting
3. Acess Switch
Acess Switch yang diadakan minimum dapat memenuhi spesifikasi teknis
sebagai berikut:
Series Catalyst 2960
Model WS-C2960G-48 TS-E
Form Factor Externa 1U
Ports Qty 48 x RJ 45
Speed 10/100 MBPS
10 Base-T Port RJ-45 connector, two pair Cat 5, 6 UTP
Connector and Cabling
cabling 1000 base SX, -LX/LH, -ZX and CDWM SFP-base
ports: LC Fiber Connector (single/multimode fiber)
MAC Address Table 8 K
Buffer Memory 8 MB
A private VLAN edge provides security and isolation
between ports on a switch, ensuring that voice traffic travels
directly from its entry point to the aggregation device
through a virtual path and cannot be directed to a different
port.
Support for the 802.1x standard allows users to be
authenticated regardless of which LAN ports they are
accessing, and it provides unique benefits to customers who
have a large base of mobile (wireless) users accessing the
network.
802.1x with voice VLAN permits an IP phone access to the
voice VLAN regardless of the authorized or unauthorized
Security
state of the port.
802.1x with Port Security authenticates the port and
manages network access for all MAC addresses, including
that of the client.
IEEE 802.1x with Guest VLAN allows guests without
802.1x clients to have limited network access on the Guest
VLAN.
IEEE 802.1x with VLAN assignment allows a dynamic
VLAN assignment for a specific user regardless of where the
user is connected.
SSHv2 provides network security by encrypting
administrator traffic during Telnet sessions.
MEP - 98
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 99
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 100
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
MEP - 101
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
Outlet
MEP - 102
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
Outlet yang disediakan adalah tipe RJ45 untuk kabel UTP category-5e
atau category-6 dan sesuai dengan standar EIA/TIA 568.
Faceplate yang digunakan adalah bentuk bujur sangkar / British Style
dilengkapi dengan tutup / shutter, label dan color code.
Faceplate harus dipasang dengan inbow doos dan modular jack tipe
RJ45.
Faceplate yang digunakan adalah 1 atau 2 hole.
Pada saat pemasangan faceplate harus dipasang tertutup plastic
pembungkus dan baru dibuka saat finishing cat sudah selesai guna
menghindari kotor / cacat karena terkena material lain.
Outlet / modular jack yang digunakan adalah tipe punch down atau 110
standard bukan menggunakan tipe tool less.
Terminasi modular jack hanya diijinkan satu kali punch down, tidak
boleh ada kegagalan berulang-ulang dan dilakukan engineer certified dan
yang sudah berpengalaman.
Apabila ada modular jack yang sudah dipunch down berulang kali
sehingga kurang layak dipakai karena akan mengurangi performance
maka kontraktor wajib mengganti dengan yang baru.
MEP - 103
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
18.7.PERSYARATAN PENGUJIAN
Sebelum melakukan pengujian jaringan komputer, Kontraktor wajib
memberitahu Pengawas / Direksi terlebih dahulu. Setiap pengujian yang
dilakukan tanpa disaksikan oleh Pengawas / Direksi, akan dinyatakan
tidak sah dan harus diulang kembali.
Sebelum melakukan pengujian, Kontraktor harus melaporkan kesiapan
alat uji / alat ukur yang akan digunakan.
Semua biaya yang diperlukan untuk melakukan pengujian, baik untuk
daya listrik dan perlatan bantu serta peralatan ukur, sepenuhnya manjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Apabila terdapat ketidak sempurnaan ataupun kegagalan dalam
pengujian, maka Kontraktor wajib memperbaikinya dengan biaya yang
sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
Pengujian terutama juga dilakukan terhadap jaringan listrik /
pengkabelannya, dengan persyaratan yang sesuai untuk instalasi
perangkat data communication. Pengujian terhadap grounding juga harus
dilakukan (bisa koordinasi dengan kontraktor ME).
Hasil pengujian dibuat dalam bentuk soft copy (didownload dalam disket
/ CDROM) dan juga hard copy harus diserahkan bersamaan pada saat
setelah pengetesan.
MEP - 104
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
Pengujian meliputi:
o Integrasi jaringan komputer dengan sistem yang ada (existing
network)
o Uji pengesetan feature-feature perangkat jaringan sesuai
spesifikasi yang ditentukan, misalkan: VLAN, dll.
o Uji koneksi pada tiap-tiap titik komputer : untuk cable UTP
menggunakan Microtest Omniscanner dengan Module Channel
Link Category 6 dan minimum firmware versi 6.10 sedangkan
pengujian cable fiber Optic menggunakan Microtest Simplifiber
pada 850nm dan 1300 nm.
o Uji aplikasi berbasis Netware, Windows Network, IP Phone dan
Internet
o Uji Network Management system untuk seluruh perangkat
jaringan : (configuring, monitoring dan traffic analysis).
18.8.PRODUK
Cable UTP (horizontal) AMP NetConnect, SYSTIMAX
Cable Backbone AMP NetConnect, SYSTIMAX
Switch/HUB CISCO
Wireless Access Point PROXIM - ORINOCO
PVC conduit Clipsal, Ega
Rack 19” ABBA, V-Series
18.9.JAMINAN GARANSI
Untuk Structured Cabling System
Sertifikat garansi selama 25 (dua puluh lima) tahun yang meliputi garansi
product dan system yang dikeluarkan oleh partner resmi / authorized partner.
Untuk Active Equipment (Switch / HUB)
Jaminan garansi selama 1 (satu) tahun yang dikeluarkan oleh partner resmi /
authorized partner.
Semua sertifikat atau jaminan garansi yang diserahkan adalah yang ASLI dan
dikeluarkan langsung oleh pihak peserta tender, bukan melalui pihak kedua atau
rekanan.
MEP - 105
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PENYERAHAN PEKERJAAN
Pelaksana Lapangan harus menyelesaikan semua bagian pekerjaan yang tertera dalam
Dokumen. Gambar-gambar dan Syarat-syarat pada Dokumen ataupun perubahan -
perubahan Pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat diterima dengan baik oleh Tim
Perencana dan Pengawas dan Pihak Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan.
Pada saat pekerjaan akan diserah terimakan untuk pertama kalinya, Pelaksana
Lapangan harus menyerahkan :
MEP - 106
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
12. PENUTUP
a. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini pada
penjelasan pekerjaan kemudian ternyata diperlukan akan dicantumkan dalam
Berita Acara Penjelasan pekerjaan.
b. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di
lapangan, akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Manajemen konstruksi
dengan Kontraktor serta bersama Pemberi Tugas.
c. PPK tidak menyediakan Layanan dan Fasilitas pada Penyedia
barang/jasa.
Ditetapkan Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
RSUD KAB. LAMANDAU
MEP - 107
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMANDAU