Pasal 1
Syarat-Syarat Khusus
1.1. Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan :
1.1.1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK SNI T-15- 1991-03.
1.1.2. Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SNI-1727-1989-F.
1.1.3. Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung SNI-1728-1989-F.
1.1.4. Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja untuk Gedung SNI-1729-1989-F.
1.1.5. Tata Cara Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah dan
Gedung SNI-1734-1989-F.
1.1.6. Tata Cara Perencanaan Bangunan dan Lingkungan untuk Perencanaan Bahaya Kebakaran
pada Bangunan Rumah dan Gedung SNI-1735-1989-F.
1.1.7. Spesifikasi Bahan Bangunan bagian A (Bahan Bangunan Bukan Logam) SK SNI – 04-1989-F.
1.1.8. Petunjuk-petunjuk dari pemilik/pengawas lapangan.
Pasal 2
Uraian Pekerjaan
2.1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan PERENCANAAN GEDUNG LABORATORIUM BSL-2 LOKA LITBANGKES di Belo Kota Kupang ,
namun tidak terbatas pada :
a. Pekerjaan Pendahuluan
b. Pekerjaan Beton
c. Pekerjaan Pasangan Batu dan Plesteran
d. Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan
e. Pekerjaan Lantai
f. Pekerjaan Plafond Gipsum Rangka Hollow
g. Pekerjaan Kusen
h. Pekerjaan Pengunci dan Penggantung
i. Pekerjaan Cladding ACP dan Motif
j. Pekerjaan Pengecatan
k. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
l. Pekerjaan lain-lain yang diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan ini.
Ukuran-Ukuran
3.1. Ukuran-ukuran dalam pekerjaan ini menggunakan sistem metrik centimeter dan meter. Peil +
0,00 Bangunan ini akan ditetapkan kemudian dilapangan oleh Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, Pengelola Teknis Proyek dan Pemborong
Pelaksana.
3.2. Dibawah pengamatan Konsultan Pengawas, Pemborong harus membuat titik duga dari
beton bertulang 10 x 10 x 200 cm. Titik duga tersebut harus dijaga kedudukannya serta tidak
terganggu selama pekerjaan berlangsung dan tidak boleh dibongkar tanpa seizin dari Konsultan
Pengawas. Pemborong wajib menambahkan titik duga jika diperlukan oleh Direksi/Konsultan
Pengawas.
3.3. Selama pelaksanaan pekerjaan, surveyor/juru ukur Pemborong harus selalu stanby di Job
Site lengkap dengan peralatannya. Semua pekerjaan yang akan dimulai harus diukur bidik
ulang sebelum diizinkan secara tertulis oleh Direksi untuk dilaksanakan.
Pasal 4
Pekerjaan Pendahuluan
4.1. Sebelum Pekerjaan Dimulai.
Pemborong harus melaksanakan pembersihan lapangan sebelum memulai pekerjaan sehingga
semua sampah, puing-puing, sampah, rumput, batang kayu dan lain-lain tidak ada lagi di Job
Site, dengan demikian seluas Job Site dapat terlihat dengan jelas.
4.2. Selama Pekerjaan Berlangsung.
Pemborong bertanggung jawab atas kebersihan Job Site selama pekerjaan berlangsung.
Kebersihan yang dimaksud disini meliputi :
4.2.1. Kebersihan terhadap sampah-sampah yang ditimbulkan oleh sisa-sisa pembuangan
berbagai jenis sampah.
4.2.2. Kebersihan terhadap sampah-sampah yang disebabkan oleh sampah sisa-sisa bahan
bangunan, pecahan-pecahan batu bata dan atau serpihan kayu dan lain-lain.
4.2.3. Kebersihan dalam arti kata kerapihan pegaturan material dan peralatan sehingga
menunjang mobilisasi pelaksanaan di Job Site.
4.2.4. Kebersihan jalan raya di depan lokasi proyek yang menjadi tanggung jawab
Pemborong.
4.3. Setelah Pekerjaan Selesai.
Setelah pekerjaan selesai sebelum diadakan penyerahan pekerjaan kepada pemilik dalam hal
ini Loka Litbangkes selaku Pengguna Anggaran, Pemborong harus membersihkan seluruh site
dari segalam macam sampah, puing-puing dan semua peralatan yang digunakan selama masa
Pasal 5
Keamanan Proyek, Papan Nama Proyek
5.1. Keamanan Proyek.
Selama berlangsungnya proyek, Pemborong bertanggung jawab atas semua personil yang
ditempatkan, termasuk personil Direksi (Pengawas). Untuk itu Pemborong wajib memberikan
daftar nama personil setiap hari sebelum memulai pekerjaan kepada Direksi.
Pemborong harus menempatkan petugas jaga/petugas keamanan selama 24 jam untuk
menjaga material/barang-barang Pemborong di lapangan.
Pemborong wajib menyediahkan alat-alat pemadam kebakaran dan bertanggung j awab atas
kemungkinan terjadinya kebakaran selama masa pelaksanaan hingga penyerahan terakhir
(kedua) pekerjaan ini kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
5.2. Papan Nama Proyek.
Pemborong wajib membuat papan nama proyek dengan ukuran sesuai kebutuhan dengan
mencatumkan hal-hal yang penting mengenai pekerjaan yang dilaksanakan dan nomor IMB
dibuat dari material kayu.
5.3. Gudang Material.
Pemborong membuat gudang material dan peralatan terutama dimaksudkan untuk
menyimpan material atau peralatan yang memerlukan perlindungan dari alam ataupun
terhadap pencurian.
5.5. Generator Set dan Penyediaan Air Sementara.
5.5.1. GenSet (kalau perlu).
Untuk keperluan penerangan pada malam hari dan untuk keperluan pekerjaan,
Pemborong wajib menyediakan dan mengoperasikan 1 (satu) unit generator dengan
kapasitas minimal 10 KVA. Instalasi listrik untuk gedung, barak pekerja, direksi keet
dan tempat-tempat lain yang ditentukan kemudian harus dipasang sesuai peraturan
yang berlaku oleh Instalatir PLN.
5.5.2. Penyediaan Air Sementara.
Untuk keperluan pekerjaan dan Direksi, Pemborong wajib menyediakan penampungan
air dari drum. Kualitas air harus memenuhi syarat kesehatan sesuai standar WHO.
Pemborong bertanggung jawab sepenuhnya akan akibat yang timbul, akibat
pemakaian air yang tidak memenuhi syarat tersebut. Tempat mandi dari pekerja harus
diatur sedemikian rupa, sehingga tidak akan membuat lapangan/job site menjadi
Pasal 6
Pekerjaan Tanah
6.1. Lingkup Pekerjaan.
Semua pekerjaan tanah yang diperlulkan sesuai dengan perencanaan harus dilaksanakan
menurut dokumen kontrak dan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Direksi /
Konsultan Pengawas.
Jika diperlukan pasokan tanah dari luar lokasi pekerjaan, maka tanah tersebut harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi berdasarkan hasil tes laboratorium. Pekerjaan ini
meliputi pengurugan dan penggalian termasuk pemadatan untuk pavement area, jalan
masuk sesuai ukuran dan peil yang ditentukan.
Secara garis besar lingkup pekerjaan tanah adalah :
6.1.5. Hal-hal lain yang belum disebutkan disini, tetapi merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pekerjaan tanah dan harus diperhitungkan sebagai resiko dari
penawaran Pemborong.
6.1.6. Pemotongan permukaan tanah/top soil hingga permukaan tanah asli.
Perawatan Beton
1. Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan
dan harus berlangsung terus-menerus seIama paling sedikit dua minggu jika tidak
ditentukan lain. Suhu beton pada awal pengecoran harus dipertahankan tidak lebih dari 32oC
2. Dalam Jangka waktu tersebut cetakan dan acuan beton pun harus tetap dalam keadaan
basah. Apabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan maka
selama sisa w a k tu te r s e b u t p e l a k s a n a a n p e r a w a ta n b e t o n te ta p d i l a k u k a n
d e n g a n m e m b a s a h i permukaan beton terus menerus dengan menutupinya
dengan karung -karung basah atau dengan cara lain yang disetujui Direksi Pekerjaan.
Plat 21 hari
Balok 14 hari
Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh melebihi 32o C dan tidak kurang dari 4,5o C.
Apabila beton melebihi dari suhu tersebut, Pemborong harus mengambil langka yang
efektif, misalnya dengan melakukan pendinginan agregat dengan melakukan penyiraman pada
material tersebut atau dengan cara lain sesuai dengan peraturan yang berkalu di Indonesia.
8.7. Pengecoran.
a. Ternyata rusak,
Pasal 10
Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan dan Penutup Atap Spandek
Lingkup Pekerjaan
1. Penyediaan bahan penutup atap Spandek lengkap dengan nok dan penutup pinggir
(flashing) serta accessories untuk mendukung pelaksanaan.
2. Penyiapan lokasi/area pasangan atap Spandek.
3. Konstruksi kap atap harus terpasang sesuai perencanaan struktur dan pemasangan penutup
atap tersebut pada konstruksi rangka baja ringan sesuai dengan gambar rencana.
Bahan
Atap Spandek
a. Bahan dasar Gemilang AZ 100 (Zincalume : 55% Alumunium) dan bahan tersebut
dilapis cat dengan persyaratan pelapisan cat sesuai standar pabrik, untuk pemilihan
warna ditentukan kemudian oleh Perencana dari produk/merk Genteng Sakura.
b. Penutup atap Spandek pada bangunan tertentu (lihat gambar rencana)
c. Jarak gording 1500mm - 1800mm (dimensi dan bahan gording termasuk kuda lihat
gambar kap atap pada gambar Struktur).
d. Produk yang digunakan berasal dari Bluescope Colorbond dengan tebal 0,55 TCT
(BMT)
Alat Bantu atau accessories
Kelengkapan pasangan atap metal harus menggunakan accessories dari produk/merk atap
yang dipakai seperti flashing, penutup bumbungan (nok) dan sekrup, klip serta komponen
tambahan lainnya.
Pasal 11
Pekerjaan Lantai
11.1. U m u m.
1. Persyaratan.
Pekerjaan lantai baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan plafond dan
pemasangan bahan lapisan-lapisan pada dinding selesai dikerjakan, atau telah
mendapat izin dari direksi. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Pemborong diwajibkan
membersihkan semua permukaan yang akan dipasang bahan lapisan lantai dari
berbagai macam kotoran dan mengadakan pengecekan terhadap peil lantai,
kemiringan serta pemasangan semua pipa-pipa, saluran dan sebagainya harus
dilaksanakan dengan baik. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang
berpengalaman dalam bidang tersebut dengan persetujuan direksi lapangan. Bahan-
bahan adaukan adukan, semen, pasir dan air yang dalam segala hal harus memenuhi
persyaratan yang diuraikan pada pekerjaan beton.
11.2. Lantai Beton Tumbuk/Rabat beton
1. Persyaratan Bahan.
Bahan yang digunakan untuk lantai beton tumbuk harus memenuhi persyaratan
pekerjaan beton seperti yang diuraikan dalama pasal 7 RKS ini.
2. Penyelesaian Permukaan Lantai
Pasal 12
Pekerjaan Plafond Rangka Hollow
12.1. Umum :
1. Persyaratan.
Pemasangan plafond baru boleh dilaksanakan setelah semua peralatan yang
terdapat di dalam plafond (kabel-kabel, pipa-pipa, ducting, alat penggantung dan
penguat plafond) siap/selesai dikerjakan.
2. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
Penggantung (rangka) plafond harus dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh
bidang plafond yang rata, datar dan tidak melengkung. Penggantung plafond dari
hollow Galvalume 2/4 dan 4/4 Pemasangan plafond harus rata. Pemborong
bertanggung jawab atas segala akibat yang mungkin terjadi :
a. Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi yang harus
disangga oleh rangka plafond,
Pasal 13
Pekerjaan Kusen, Daun Pintu, Jendela, Boven dan Partisi
12.1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kosen pintu, kosen Jendela, kosen bovenlicht seperti
yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari Kontraktor.
C. PELAKSANAAN
1. Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi
dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan
dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
2. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat
lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana/Konsultan Pengawas
meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.
3. Semua frame/kosen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi
untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan
untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
16.1 Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Alumunium Composite Panel.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : Alumunium Composite Panel, Seng Licin, Rangka
Hollow Galvanis, Baut Dynabolt, Sekrup, Sealant, Dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, benang, selang air,
cutting well, gerinda, bor, gun sealant, steiger, dll.
16.2 Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area) untuk area yang akan
dipasang Alumunium Composite Panel (ACP)
Persyaratan bahan
1. Jenis, ukuran, warna sesuai dengan petunjuk gambar serta Spesifikasi teknis ini dan telah
disetujui oleh Pemberi tugas.
2. Segala contoh yang telah disetujui oleh Pemberi tugas harus diserahkan kepada
direksi/Konsultan Pengawas.
3. Semua bahan yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah disetujui.
4. Pemasangan semua unit ACP harus lengkap dengan system pabrikasi.
5. Material ACP yang di gunakan Setara / Ex Seven.
Daftar ukuran modul panel harus terpotong sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan.
Hal ini untuk memudahkan dalam pemasangan dan adanya cutting list akan diajukan pada
orang yang memberikan tugas dan telah disetujui Konsultan Pengawas.
Lalu langkah selanjutnya adalah pemasangan braket modul ACP harus menggunakan material
bantu yakni menggunakan sika alumunium yang telah dipasang dan berhadapan dalam
rangka satu hollow. Jarak antara modul dengan modul juga harus dijaga agar tetap continue
agar hal tersebut dapat dipakai tampak depannya. Hal ini tentu saja saling
berkesinambungan pada semua lokasi modul.
Selain itu sealent yang digunakan juga harus netral dan hal ini dilakukan agar Proses
Pemasagan ACP lebih maksimal serta pertimbangan cuaca juga harus diperhatikan.
1 2 3
17.5. Pengajuan
1. Kontraktor wajib menyampaikan materi Pengajuan sebanyak ____ rangkap untuk mendapat
persetujuan dari Pengawas, mencakup yang disebut dalam butir-butir berikut.
2. Kontraktor wajib membuat Gambar Rencana Kerja (Shopdrawing) yang mencakup Detail-
detail Pemasangan, Layout dan Coordinated Plan, set-outs, untuk disetujui Pengawas untuk
pekerjaan yang akan dilakukannya.
a. Gambar Koordinasi: Koordinator wajib berkoordinasi di bawah Pengawas untuk
membuat gambar koordinasi yang terperinci antar pekerjaan mekanikal dan
elektrikal.
3. Kontraktor wajib mengajukan contoh-contoh bahan yang akan dipakai.
4. Segera setelah penunjukkan, Kontraktor wajib menyerahkan katalog sesuai dengan skedul
material.
5. Material yang diajukan harus dilengkapi salinan sertifikat kesesuaian mutu dari badan
standarisasi yang bersangkutan.
6. Kontraktor harus menyerahkan daftar material yang belum tercantum dalam skedul material
selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah penunjukkan pemenang lelang, untuk mendapat
persetujuan dari Pengawas dan/atau Pemilik Proyek.
7. Semua material yang tercantum dalam skedul material bersifat mengikat dan merupakan
lampiran dokumen penawaran.
8. Kontraktor wajib menyerahkan Rencana Kerja (Time Schedule) dan rencana kerja
harian/mingguan lengkap dengan jumlah tenaga kerja dan peralatannya.
17.7. MATERIAL
1. Bahan
a. Semua peralatan yang akan digunakan harus baru dan memenuhi standard yang
telah ditentukan
b. Bahan atau peralatan dari kualifikasi yang sama atau jenis yang sama harus berasal
dari merek yang sama.
17.8. PELAKSANAAN
1. Koordinasi
1. Kontraktor wajib melakukan koordinasi dengan kontraktor pekerjaan lain yang
berhubungan
2. Kontraktor wajib membuat jadwal waktu kerja yang telah dikoordinasikan dengan
jadwal waktu pekerjaan lain yang berhubungan
3. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor wajib memeriksa gambar-gambar / spesifikasi
dari pekerjaan lain yang berhubungan, supaya didapat mutu pekerjaan yang baik.
4. Bila terdapat kelainan, baik dalam gambar maupun spesifikasi pekerjaannya dengan
pekerjaan lain, Kontraktor wajib melaporkan kepada Pengawas.
5. Dengan koordinasi dengan kontraktor terkait, Kontraktor harus sudah memasang
konduit yang berada di dalam beton sebelum pengecoran, dan konduit di dalam dinding
sebelum penyelesaian dinding, dan instalasi konduit, kabel, dan sebagainya di plafon
sebelum plafon ditutup. Dalam hal terjadinya kelalaian, maka Kontraktor elektrikal
bertanggungjawab penuh baik untuk melaksanakan instalasi yang bersangkutan
Pasal 18
PLUMBING
18.1. umum
18.1.1. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan yang dispesifikasikan di Bagian ini harus sesuai dengan tuntutan dari seluruh
Dokumen Kontrak.
2. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, perlengkapan dan bahan yang diperlukan
untuk memasang sistem plambing seperti diuraikan dibawah ini atau sesuai yang
tercantum dalam gambar:
- Sistem Pembuangan Air Kotor
- Sistem Pembuangan Air Bekas
- Sistem Vent
- Sistem Penyediaan Air Bersih
- Pengadaan dan Pemasangan Pompa-pompa dan perlengkapannya.
- Pengadaan dan Pemasangan Pipa Air Hujan.
3. Semua pekerjaan dan kewajiban yang relevan yang dispesifikasikan dalam Spesifikasi
Umum Pekerjaan Mekanikal.
18.1.2. Pekerjaan Terkait
1. Pekerjaan yang dispesifikasikan dalam Spesifikasi Umum Pekerjaan Mekanikal.
2. Pekerjaan yang berhubungan:
- Semua pekerjaan mekanikal/ plumbing
- Semua pekerjaan elektrikal
- Pekerjaan plafon
- Pekerjaan dinding dan partisi
- Pekerjaan struktur beton
18.2.5. Perlengkapan
1. Pengering lantai (floor drain) dengan jebakan air (water trap) harus mempunyai
saringan kuningan berlapis chrome yang dapat dibuka sesuai dengan Toto, setara.
18.2.6. Pompa
1. Jenis dan kapasitas pompa seperti dicantuDireksi Lapanganan dalam Daftar Peralatan
2. Merek yang direkomendasikan:
Bahan penggantung dan pemipaan pipa dari UNP 100. Semua penggantung dan pemipaan
pipa harus dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum dipasang dan dicat finish dengan
warna yang disetujui oleh DIREKSI LAPANGAN / Pengawas.
- Desinfeksi
d. Setelah pengujian dengan tekanan selesai, seluruh sistem air minum digelontor
dengan air, sehingga semua kotoran dan lumpur terkuras habis.
e. Kemudian diberikan khlorinasi dengan bahan larutan khlor atau hypochloride.
f. Dosis yang diberikan pada sistem air minum tidak kurang dari 50 ppm dan
harus dilakukan dengan cara yang dibenarkan.
g. Air khlorinasi agar bakteri yang tidak membentuk spora terbunuh semua.
h. Waktu retensi sekurang-kurangnya adalah 24 jam, khlor diberikan 10 ppm
diberikan pada ujung terjauh dari sistem tersebut setelah waktu retensi
berakhir.
i. Semua katup pada saat khlorinasi harus dibuka dan ditutup beberapa kali.
Semua sistem tersebut harus digelontor dengan air, sehingga sisa khlor
mencapai kurang dari 1 ppm.
j. Pada waktu penggelontoran semua katup dan kran ditutup dan dibuka
beberapa kali.
k. Direksi lapangan akan mengambil contoh air dari berbagai titik pengambilan
untuk pemeriksaan bakteriologis.
l. Desinfeksi harus diulangi selama dua hari, hingga tidak terdapat tanda polusi
pada seluruh sistem air bersih
19.4. Acuan
1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1977
2. Perubahan dan Tambahan dari Komisi Bidang Listrik Indonesia urusan PUIL – 1987
3. Peraturan-peraturan setempat yang dikeluarkan oleh PLN Daerah Distribusi setempat
4. Peraturan yang dikeluarkan oleh Telkom
5. Peraturan-peraturan dari Dinas keselamatan Kerja Daerah setempat.
6. Persyaratan dan standard Indonesia dan internasional seperti SII, SLI, SPLN, STEL-K, BS, AS,
JIS, DIN, I.E.E., I.E.C, VDE, ICEA/ NEMA.
19.5. Pengajuan
1. Kontraktor wajib menyampaikan materi Pengajuan sebanyak ____ rangkap untuk mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Pemilik Proyek, mencakup yang disebut dalam
butir-butir berikut.
2. Kontraktor wajib membuat Gambar Rencana Kerja (Shopdrawing) yang juga mencakup
Detail-detail Pemasangan, layout dan Coordinated Ceiling Plan, set-outs, untuk disetujui
Pengawas untuk pekerjaan yang akan dilakukannya.
3. Kontraktor wajib mengajukan contoh-contoh bahan yang akan dipakai.
19.8 PELAKSANAAN
19.8.1. Koordinasi
1. Kontraktor wajib melakukan koordinasi dengan kontraktor pekerjaan lain yang
berhubungan
2. Kontraktor wajib membuat jadwal waktu kerja yang telah dikoordinasikan dengan jadwal
waktu pekerjaan lain yang berhubungan
3. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor wajib memeriksa gambar-gambar / spesifikasi
dari pekerjaan lain yang berhubungan, supaya didapat mutu pekerjaan yang baik.
4. Bila terdapat kelainan, baik dalam gambar maupun spesifikasi pekerjaannya dengan
pekerjaan lain, Kontraktor wajib melaporkan kepada Pengawas/Pemilik Proyek.
5. Dengan koordinasi dengan kontraktor terkait, Kontraktor harus sudah memasang konduit
yang berada di dalam beton sebelum pengecoran, dan konduit di dalam dinding sebelum
penyelesaian dinding, dan instalasi konduit, kabel, dan sebagainya di plafon sebelum
plafon ditutup. Dalam hal terjadinya kelalaian, maka Kontraktor elektrikal
bertanggungjawab penuh baik untuk melaksanakan instalasi yang bersangkutan maupun
untuk mengembalikan hasil pekerjaan lain (arsitektur dan struktur) kepada kualitas yang
direncanakan.
19.8.2. Pengujian
1. Prosedur Pengujian
- Kontraktor wajib memberitahukan kepada Pengawas/ Pemilik Proyek bila instalasi
sebagian atau keseluruhan telah selesai dipasang dan siap diuji.
- Kontraktor bertanggungjawab atas pengadaan alat, tenaga dan format untuk
pengujian.
- Pemilik Proyek berhak memerintahkan kepada Kontraktor setiap saat, untuk
melakukan pengujian bila Pemilik Proyek merasa bahwa pekerjaan tersebut sudah
dapat diuji.
Pasal 21
SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK
21. 1 MATERIAL
Sistem distribusi listrik digunakan adalah Sistem instalasi Tegangan Rendah.
21.2. Pembuat
1. Kabel yang digunakan adalah merk Kabelmetal, Kabelindo ,atau Supreme.
2. Konduit dari EGA atau CLIPSAL.
3. Lampu semua tipe LED merek Vinder, Sunbay, Hiled atau Philips dengan garansi 2 tahun
4. Rumah lampu buatan SAKA, atau yang setara.
5. Saklar dan stopkontak buatan Clipsal, Panasonic atau yang setara.
21.3. Bahan
21.3.1. Kabel
1. Seluruh instalasi didalam bangunan menggunakan jenis NYY dan NYM sesuai
dengan gambar dan Bill of Quantity (BQ).
2. Seluruh instalasi yang ditanam dan berhubungan langsung dengan tanah, harus
menggunakan jenis kabel tanah NYFGbY 0.6/1 KV.
3. Sambungan kabel didalam tanah tidak diperkenankan, tanpa persetujuan Direksi
Lapangan. Seandainya keadaan tidak memungkinkan dan telah ada ijin dari Direksi
Lapangan, Kontraktor harus menggunakan sambungan dengan resin dari merk 3
M atau yang setara.
21.3.2. Konduit
1. Konduit yang digunakan dari jenis PVC Hi-impact, kecuali ditunjukkan lain pada
gambar.
2. Peralatan bantu untuk konduit harus dilengkapi dan dipasang dengan cara yang
sebenarnya.
3. Pada beberapa tempat yang ditunjukkan dalam gambar, harus digunakan fleksibel
konduit lengkap dengan alat-alat bantunya.
4. Mutu konduit yang disetujui oleh pihak Pengawas atau Pemilik Proyek.
5. Konduit untuk instalasi penerangan atau tenaga yang akan ditanam didalam plat
beton lantai, harus dipasang sebelum pengecoran plat beton lantai dilaksanakan.
Tipe RM/RMI
Tipe GMS
Tipe TKO
1. Tipe rumah lampu Tube LEDadalah RMI, TKO dan GMS
2. Bahan besi plat dengan tebal bahan mentah minimum 0.4 mm, finishing electrostatic
powder coating/ ICI Stove enamelled, dengan anti korosi RG film coating dalam
larutan dioxidin, dilengkapi dengan terminal pertanahan.
3. Tanpa ballast dan starter
4. Cosϕ> 0,9
5. Warna cahaya Natural White 6500 - 7000K
6. Sudut penyinaran 119˚
7. Life time 40.000 - 50.000 jam
8. Luminous Flux : 1800 lumen untuk 18 Watt, 900 lumens untuk 9 Watt
9. Sertifikasi : CE, ROHS, TUVL, SGS
10. Garansi LED Tube 2 tahun full replacement
1. Tegangan : 12V DC
2. SMD 2735-60
3. 60 LED/Meter
4. IP33
5. Daya Maksimal 5W/Meter
6. Warna cahaya : Biru/Kuning
21.4. Sistem
1. Sistem tegangan listrik yang termasuk dalam lingkup pekerjaan Kontraktor adalah
tegangan rendah 380 V / 209 V.
2. Semua titik lampu yang mempunyai rumah terbuat dari logam dan stop kontak harus
disambungkan ke sistem pentanahan, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Instalasi mengikuti ketentuan normal (dengan sumber daya PLN) dan emergency
(dengan sumber daya generator-set, sesuai dengan yang ditentukan).
4. Semua sistem pentanahan harus dipasang dengan baik.
Pasal 22
PELAKSANAAN
22.1. Pemasangan/ Pelaksanaan
22.1.1. Instalasi Tenaga
1. Yang dimaksud dengan Instalasi Tenaga adalah instalasi listrik untuk equipment air
conditioning, pompa, fan dan lain-lain sesuai dengan petunjuk dalam gambar.
2. Kontraktor wajib memasang kabel dan instalasi sampai ke panel control masing-
masing peralatan.
3. Untuk penerangan diluar bangunan digunakan jenis kabel tanam, type NYFGBY
4. Kabel yang digunakan jenis NYY didalam bangunan, sesuai dengan kebutuhan serta
yang ditunjukkan dalam gambar.
23.5.3. Pemasangan.
Cara-cara pemasangan penangkal petir sistem ini harus sesuai dengan gambar dan harus
mengikuti petunjuk-petunjuk Direksi Lapangan.
23.5.4. Pengujian dan Pemeriksaan
Sistem penangkal petir akan diperiksa oleh DIREKSI LAPANGAN untuk memastikan
dipenuhinya persyaratan ini.
Semua bagian dari instalasi ini harus diperiksa oleh DIREKSI LAPANGAN terlebih dahulu
dan di uji bersama pihak Dinas Terkait (Dinas Tenaga Kerja setempat) sebelum ditutup.
Setiap bagian yang tidak sesuai dengan persyaratan dan gambar-gambar harus segera
diganti, tanpa membebankan biaya tambahan pada Pemberi Tugas.
Untuk mengetahui baik atau tidak system penangkal petir yang dipasang, maka harus
diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap sistem pentanahannya,
agar diperoleh suatu jaminan.