Anda di halaman 1dari 19

RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)

PROYEK : PEMBANGUNAN RUMAH TEMPAT TINGGAL 2 LANTAI

BAB 1
Nama Proyek dan Lingkup Pekerjaan

1.1 Pekerjaan Yang Akan Dilaksanakan


Pembangunan Rumah Tinggal 2 Lantai
1.2 Sumber Dana
Sumber dana yaitu Bpk Thalib
1.3 Alamat Proyek
Alamat proyek adlah jl. Bugenvil No.50 Kota Makassar
1.4 Lingkup Pekerjaan
1.4.1 Pekerjaan Persiapan
1.4.2 Pekerjaan Tanah dan Pondasi
1.4.3 Pekerjaan Beton
1.4.4 Pekerjaan Pasangan
1.4.5 Pekerjaan Atap
1.4.6 Pekerjaan Penutup Atap
1.4.7 Pekerjaan Lisplank dan Plafond
1.4.8 Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
1.4.9 Pekerjaan Tegel Lantai
1.4.10 Pekerjaan Instalasi Listrik
1.4.11 Pekerjaan Instalasi Air
1.4.12 Pekerjaan Finishing
1.4.13 Pekerjaan Lain-Lain
1.5 Perizinan
15.1 Pekerjaan pengurusan IMB, dan perijinan lain yang diperlukan dan dipersyaratkan.
15.2 Penyambungan daya listrik.

1.6 Referensi
1.6.1 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2010.
1.6.2 Undang-Undang RI No. 22/1999 tentang Pemerintah Daerah.
1.6.3 Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan Teknik
Pembangunan Indonesia (DTPI)
1.6.4 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 19-‟89 dan atau Pedoman Beton
1.6.5 Indonesia 1989 (PBI 1989) & atau PBI 1971
1.6.6 Peraturan umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
1.6.7 Paku dan kawat paku: SNI 03-0323-1989
1.6.8 Batu alam untuk bahan bangunan : SNI 03-0394-1989
1.6.9 Agregat beton : SNI 03-1750-1990
1.6.10 Pasir untuk adukan dan beton : SNI 03-0394-1989
1.6.11 Pedoman mendirikan bangunan : SNI 03-1728-1989
1.6.12 Peraturan Semen Portland Indonesia NI. No. 08
1.6.13 Peraturan Umum tentang Instalasi Air Minum serta Instalasi Pembuangan
1.6.14 Peraturan Umum tentang pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 2000 dan PLN
1.6.15 Spesifikasi bahan bangunan bagian A : SK SNI S-04-1989-F
1.6.16 Genteng Keramik : 03-2095-1991
1.6.17 Kayu untuk bahan bangunan : SNI 03-2445-1991
1.6.18 Mutu kayu bangunan : SNI 03-3527-1994
1.6.19 Tata cara pengecatan bangunan : SNI 03-2407-1991
1.6.20 Tata cara pengecatan tembok dengan cat emulsion : SNI 03-2410-1991
1.6.21 Peraturan Batu Merah sebagai bahan bangunan.

1.7 Konsultan
1.7.1 Perencana : CV. Alaida Konsultan
1.7.2 Pengawas : PT. Dini Cipta Mandiri
1.7.3 Pelaksana : CV. Juragan Konstruksi

BAB 2
TENAGA KERJA DAN PERALATAN

2.1. Tenaga Kerja


a. Tenaga Kerja yang dilibatkan dalam pelaksanaan berasal dari warga sekitar lokasi proyek.
b. Kontraktor harus menggunakan tenaga yang ahli dalam pelaksanaan, baik tenaga pelaksana
mandor sampai ke tukang.
c. Semua tenaga kerja dipimpin oleh seorang site manager atau pelaksana sebagai wakil
kontraktor di lapangan.
d. Tenaga kerja pelaksana sub kontraktor (jika ada) harus dipilih yang sudah berpengalaman dan
cukup ahli di bidangnya.
e. Hubungan kontraktor dengan sub kontraktor dalam hal menyangkut secara keseluruhan
pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab kontraktor.

2.2. Peralatan
2.2.1. Umum
a. Alat-alat untuk membantu pelaksanaan harus disediakan oleh kontraktor dalam kondisi
baik dan siap pakai.
b. Untuk kelancaran pekerjaan, untuk alat-alat mekanis/ mesin harap disiapkan tenaga
operator yang mampu memperbaiki apabila mengalami gangguan operasional.
c.Peralatan yang dimaksud, dalam jumlah minimal yang harus disediakan oleh
kontraktor.
2.2.2 Pekerjaan pengukuran
Untuk membuat ketinggian beberapa titik menjadi sama kontraktor harus
BAB 3
PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1 Lingkup Pekerjaan.


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat ukur dan lain lain yang diperlukan
untuk menyelesaikan proyek ini antara lain pembersihan lahan proyek, pagar keliling, pemasangan
gudang, pemasangan bowplank, pekerjaan listrik, dan pekerjaan air kerja. Kontraktor wajib
mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan proyek ini, agar pekerjaan dapat berjalan sesuai
dengan rencana.
3.2 Persiapan lahan proyek.
a. Pembersihan bekas-bekas bangunan lama. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus
melakukan pembersihan lahan dari bekas-bekas bangunan lama. Dengan demikian pekerjaan
dapat dilaksanakan dengan lancar dan sesuai dengan jadwal.
b. Pagar keliling
Kontraktor seharusnya memasang pagar keliling pada lokasi proyek jika proyek dilakukan pada
lokasi yang ramai sehingga dalam pengerjaan proyek dapat berlangsung lancar tanpa ada
hambatan dari aktifitas public.
c. Pemasangan Gudang
Gudang memberikan ruang penyimpanan yang aman dan terlindungi untuk material konstruksi
dan peralatan proyek. Ini membantu melindungi material dari cuaca, pencurian, dan kerusakan
d. Bouwplank.
Kontraktor wajib membuat bouwplank. Bouwplank harus dibuat dari material yang disetujui
oleh Konsultan dan harus rata. Bouwplank harus ditempatkan pada lokasi yang bebas dari
gangguan selama pekerjaan berlangsung dan mudah terlihat. Pada bouwplank dibuat tanda-
tanda dengan warna jelas yang menyatakan as-as bangunan lengkap dengan level/peil-peil
yang menyatakan ketinggian. Umumnya bouwplank terbuat dari kayu meranti berukuran
berukuran 2x20 cm untuk papan, kayu meranti berukuran berukuran 5x7 cm dan
menggunaan paku biasa dengan ukuran 2-5 inchi.

e. Pekerjaan listrik
Kontraktor wajib menyediakan instalasi listrik sementara untuk mengoperasikan berbagai
peralatan dan mesin yang digunakan dalam konstruksi dan pengembangan proyek. Ini termasuk
penggunaan alat-alat listrik, mesin konstruksi, dan peralatan lainnya yang mendukung pekerjaan
konstruksi.
f. Pekerjaan Air Kerja
Saluran pembuangan air di dalam dan sekitar lahan proyek. Kontraktor harus mengusulkan
suatu sistem saluran air di dalam lahan proyek. Saluran air ini harus mampu mengalirkan
air secara lancar dan baik, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara lancar. Air yang
berasal dari dalam proyek harus diperhatikan dengan teliti dan tidak diperkenankan untuk
membuang lumpur dan kotoran lainnya ke saluran air di luar proyek. Kontraktor juga harus
menjaga seluruh saluran air di sekitar proyek agar tetap dalam kondisi baik dan dapat mengalir
dengan lancar. Saluran yang kurang baik harus diperbaiki dan hal ini sudah harus
diperhitungkan di dalam penawarannya.
BAB 4
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

1.1 Pekerjaan Galian Tanah


Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi ini.
b. Galian Tanah
Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk galian pondasi batu kali dan galian pondasi footplat
80x80 yang terletak di dalam tanah, seperti tercantum di dalam gambar rencana atau sesuai
kebutuhan Kontraktor agar pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan lancar, benar dan aman.

Syarat-syarat Pelaksanaan.
a. Level galian. Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum di dalam
gambar rencana.
b. Jaringan utilitas. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon
dan lain-lain, maka Kontraktor harus secepatnya memberitahukan hal ini kepada Konsultan
untuk mendapatkan penyelesaian. Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan
akibat kelalaiannya dalam mengamankan jaringan utilitas ini. Jaringan utilitas aktif yang
ditemukan di bawah tanah dan terletak di dalam lokasi pekerjaan harus dipindahkan ke
suatu tempat yang disetujui oleh Konsultan atas tanggungan Kontraktor.
c. Air pada galian. Muka air tanah letaknya lebih kurang 4.00 meter di bawah muka
tanah asli. Kontraktor harus mengantisipasi hal ini di dalam penawarannya dan wajib
menyediakan pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas yang memadai untuk
menghindari genangan air dan lumpur pada dasar galian. Kontraktor harus merencanakan
secara benar, kemana air tanah tersebut harus dialirkan, sehingga tidak terjadi genangan
air/ banjir pada lokasi di sekitar proyek.

1.2 Urungan Tanah Kembali


4.2.1 Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga kerja, bahan dan alat. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan
alat-alat bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini
dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi.
b. Lokasi pekerjaan. Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar
rencana.

4.2.2 Persyaratan Bahan.


a. Bahan bekas galian di dalam lokasi proyek. Tanah bekas galian dapat dipertimbangkan untuk
digunakan jika memenuhi syarat untuk digunakan. Tanah tersebut harus bebas dari lumpur
dan bahan organis lainnya.
b. Bahan urugan dari luar lokasi proyek. Jika tanah urug harus didatangkan dari luar, maka
tanah urug tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. memiliki koefisien permeabilitas kurang dari 10-7 cm/detik.
b. mengandung minimal 20% partikel lanau dan lempung dan bebas dari tanah organis,
kotoran dan batuan berukuran lebih dari 50 mm dan mengandung kurang dari 10 %
partikel gravel.
c. mempunyai Indeks Plastis (PI) lebih dari 10 persen. Bahan yang mempunyai PI lebih
dari 30 persen akan sulit dipadatkan. d. Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan
bahan tersebut harus dalam kondisi lepas agar mudah dipadatkan.
4.2.3 Bahan urugan yang tidak memenuhi syarat.
Semua bahan urugan yang tidak memadai harus dikeluarkan dari lokasi proyek dan diganti
dengan bahan yang memenuhi syarat.

1.3 Urungan Pasir


4.3.1 Lingkup Pekrjaan
a. Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang
diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai
dengan spesifikasi.
b. Lokasi pekerjaan. Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan di atas dasar galian tanah, di bawah
lapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan dengan
tanah seperti footplat, pondasi batu kali dan pekerjaan lainnya yang berhubungan langsung
dengan tanah.

4.3.2 Persyaratan Bahan.


a. Bahan urugan pasir padat.
Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas dari
lumpur, tanah lempung dan organis. Bahan ini harus mendapat persetujuan tertulis dari
Konsultan.
b. Air kerja.
Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-
bahan organis lainnya, serta dapat diminum.

Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Tebal pasir urug. Bawah lantai kerja harus diberi lapisan pasir urug tebal 10 cm padat
sesuai dengan gambar. Pemadatan harus dilaksanakan sehingga dapat menerima beban
yang bekerja.
b. Cara pemadatan. Pemadatan dilakukan dengan disiram air dan selanjutnya dipadatkan
dengan alat pemadat yang disetujui Konsultan. Pemadatan dilakukan hingga mencapai
tidak kurang dari 95 % untuk di luar bangunan dan 90 % untuk di dalam bangunan dari
kepadatan optimum laboratorium.
c. Air pada lokasi pemadatan. Jika air tanah ternyata menggenangi lokasi pemadatan, maka
Kontraktor wajib menyediakan pompa dan dasar galian harus kering sebelum pasir urug
diletakkan.
d. Tanah di sekitar pasir urug. Kontraktor harus menjaga agar tanah di sekitar lokasi tidak
tercampur dengan pasir urug. Jika pasir urug tercampur dengan tanah lainnya, maka
Kontraktor wajib mengganti pasir urug tersebut dengan bahan lainnya yang bersih.

1.4 Pekerjaan Pondasi


4.4.1 Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga kerja, bahan dan alat. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan
alat-alat bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan
baik dan sesuai dengan spesifikasi.
b. Lokasi pekerjaan. Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar
rencana

4.4.2 Pekerjaan Pondasi Meliputi


a. Pekerjaan Pemasangan Batu Kali ( 1 Pc : 3 Ps) tinggi 1,40 m untuk pondasi batu kali bangunan
b. Pekerjaan Pemasangan Pondasi Footplat 80x80 tinggi 2,40 m dengan diameter puncak 20cm.

Syarat-syarat Pelaksanaan.
a. Kontraktor harus betul-betul memperhatikan siku dari setiap bangunan dan harus disetujui
oleh Konsultan.
b. Kontraktor juga harus mengecek ulang posisi bouwplank dan juga menyempurnakan
benang sebagai alat kontrol.
c. Batu kosong bawah pondasi harus berstruktur cukup kuat awet serta tidak keropos.
d. Lokasi peletakan Pondasi Footplat harus sesuai dengan rencana gambar bestek, metode
pelaksanaan pondasi strous harus sesuai dengan pedoman-pedoman standart yang berlaku.
Keakurasian dimensi harus sesuai dengan gambar bestek.

BAB 5
PEKERJAAN BETON

5.1 Lingkup Pekerjaan


a. Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan
untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai dengan
spesifikasi.
b. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana.
5.2 Persyaratan Bahan.
a. Semen
Semen yang digunakan adalah semen dengan mutu yang baik atas persetujuan konsultan.
Ditetapkan memakai semen Gresik atau yang setara.

b. Krikil/batu pecah beton


Krikil yang digunakan adalah krikil dari alam atau batuan-batuan yang diperoleh dari
pemecahan batu, baha harus terdiri dari syarat gradasi agregat kasar, memiliki permukaan yang
kasar, dan bebas dari bahan yang dapat merusak konstruksi.

c. Air
Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih dan jernih tidak mengandung minyak,
asam, garam, alkohol, atau bahan lain yang dapat merusak beton. d. Pasir Beton Pasir yang
digunakan adalah pasir dari jenis yang baik serta bersih dan tidak tercampur dengan tanah
liat atau kotoran dan bahan organik lainnya, atas persetujuan konsultan. Ditetapkan memakai
pasir lumajang atau yang setara.
d. Pasir Beton
Pasir yang digunakan adalah pasir dari jenis yang baik serta bersih dan tidak tercampur
dengan tanah liat atau kotoran dan bahan organik lainnya, atas persetujuan konsultan.
Ditetapkan memakai pasir lumajang atau yang setara.

e. Baja Tulangan
1) Baja tulangan yang dipergunakan adalah batang-batang baja tegangan lunak dengan
tegangan leleh 2400 kg/cm2 (untuk diameter ≤ 13 mm) dan untuk mutu baja U 39 (untuk
diameter > 13 mm).
2) Penyimpanan baja tulangan harus sedemikian rupa sehingga mudah dikenali
ukurannya dengan jalan mengelompokkannya sesuai dengan ukurannya.
3) Pemasangan tulangan harus sesuai dengan gambar. Blok-blok penyangga tulangan harus
sesuai dengan tebal penutup baton, dan minimal berkekuatan sama dengan beton yang
dituang berdekatan.
4) Semua baja tulangan beton harus baru dari mutu dan ukuran yang sesuai dengan
standart Indonesia untuk beton NI-2 PBI-1971 atau ASTM Designation A-5 dan harus
disetujui oleh Konsultan/Direksi lapangan. Kontraktor harus dapat memberikan
surat keterangan pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan beton yang
disedlakan untuk disetujui Konsultan/Direksi lapangan sesuai dengan persyaratan mutu
setiap bagian konstruksi seperti tercantum dalam Gambar Rencana.
5) Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpihan- serpihan, karat,
minyak, oli dan lapisan yang akan merusak atau mengurangi daya lekat didalam beton.
6) Baja tulangan beton harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan
ukuran-ukuran yang tertera pada Gambar Konstruksi.
7) Baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara
yang dapat merusak dari pada mutu tersebut.
8) Batang harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, pemanasan dari besi beton hanya
dapat diperkenankan bila seluruh cara pengerjaan disetujui oleh Konsultan / Direksi
lapangan.
9) Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan Gambar Rencana.
10) Agar tulangan tetap tepat ditempatnya, maka tulangan harus diikat dengan kawat beton
(bindrat) dengan bantalan blok-blok cetak/beton decking atau kursi-kursi besi/cakar ayam
perenggang "spacer" atau logam gantung ("metal hangers") sesuai dengan kebutuhan.
11) Dalam segala hal, untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang
yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
12) Penunjang ini harus dibuat dari logam-logam yang tidak dapat berkarat (non-
corrosible).
13) Jarak terkecil antara batang yang paralel harus sama dengan diameter dari batang-batang,
tetapi jarak yang terbuka tidak boleh kurang dari 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat
kasar dan harus memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton.

f. Selimut
Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar
cetakan, serta harus mempunyai jarak yang tetap untuk setiap bagian-bagian konstruksi
tertentu, seperti Balok :2.5 cm Pelat Beton :2cm Kolom : 3.5 cm.

g. Penyambungan
1) Jika diperlukan untuk penyambungan tulangan pada tempat-tempat lain dari yang
ditunjukkan pada gambar, bentuk.dari sambungan harus ditentukan oleh
Konsultan/Direksi lapangan.
2) Overlap pada sambungan untuk tulangan-tulangan dinding tegak (vertikal) dan kolom,
sedikitnya harus 40 (empat puluh) kali diameter batang,kecuali jika telah ditetapkan
secara pasti pada Gambar Rencana dan harus mendapat persetujuan dari
Konsultan/Direksi lapangan.

5.3 Pekerjaan Beton Meliputi


1) Lantai kerja footplat (K100)
2) Beton bertulang pondasi footplat 80x80 (K225)
3) Beton sloof tipe S1 15/35 (K225)
4) Beton kolom struktur 20/20 (K225)
5) Beton kolom praktis 15/15 (K225)
6) Beton balok struktur B1 25/35 (K225)
7) Beton balok struktur B2 15/25 (K225)
8) Beton tangga 15/20 (K225)
9) Ring balok 15/15 (K225)
10) Balok lantai 15/15 (K225)
11) Beton Pelat lantai 2 (K225)

5.4 Syarat-syarat Pelaksanaan


1) Kontraktor harus betul-betul memperhatikan takaran dari campuran beton sesuai dengan
yang disetujui yaitu dengan ukuran K225 untuk semua jenis pekerjaan beton.
2) Kontraktor harus menyediakan peralatan dan .periengkapan yang mempunyai ketelitian
cukup untuk menentapkan dan mengawasi jumlah dari masing-masing bahan beton.
3) Kontraktor juga harus mengecek slump test maupun compression test. Jika tidak memenuhi
syarat yang sudah ditentukan seluruh adukan yang tidak sesuai dengan ketentuan harus
dibuang oleh kontraktor.
4) Kontraktor harus terlebih dulu mengajukan perhitungan-perhitungan gambar rancangan
cetakan dan perancah untuk mendapatkan persetujuan Pengawas atau yang ditunjuk
sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan. Tetapi persetujuan yang demikian tidak akan
mengurangi tanggung jawab Kontraktor terhadap keserasian bentuk maupun terhadap
perlunya perbaikan kerusakan-kerusakan yang mungkin dapat timbul waktu pemakaian.
Dalam gambar tersebut harus secara jelas terlihat konstruksi cetakan /acuan.
sambungansambungan serta kedudukan dan sistem rangkanya, pemindahan dari cetakan
serta perlengkapan untuk struktur yang aman.
5) Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan/bekesting selesai. Ukuran dan
letak baja tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan, pemasangan instalasi-
instalasi yang harus ditanam, besi penggantung plafond sesuai pola kerangka langit-langit, stek-
stek angker penyokong dan pengikat serta lain-lainnya yang telah selesai dikerjakan.
6) Beton yang dirawat (cured) dengan air harustetap basah paling sedikit14 (empat belas)
hari terus menerus segerasetelah beton cukup keras untuk mencegah kerusakan, dengan
cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air dan atau dengan pipa-pipa berlubang-
lubang.
BAB 6
PEKERJAAN PASANGAN

6.1 Jenis Pekerjaan


a. Pasangan bata merah untuk sebagian besar dinding yang ada dalam bangunan ini seperti
yang ada dalam gambar pelaksanaan.
b. Pasangan bata merah trasram untuk dinding-dinding ruang toilet, dinding-dinding luar
bangunan dan bagian-bagian lain seperti ditunjukkan dalam gambar pelaksanaan.

6.2 Jenis Adukan Yang Digunakan


a. Adukan trasram dengan campuran 1Pc : 3 Pasir. Digunakan untuk dinding ruang toilet,
seluruh dinding luar bangunan dan bagianbagian lain seperti ditunjukkan dalam gambar
rencana.
b. Adukan khusus dengan campuran 1Pc : 4Ps. Digunakan untuk pasangan bata merah mulai dari
ujung atas balok pondasi beton (sloof) sampai 30 cm di atas lantai dasar, serta digunakan dalam
pemasangan keramik.

6.3 Jenis Plesteran Yang Digunakan


a. Plesteran biasa dengan campuran 1Pc : 2Ps : Digunakan untuk permukaan-permukaan
dinding pasangan bata merah.
b. Plesteran trasram dengan campuran 1Pc:2Ps. Digunakan untuk permukaan beton dinding
ruang-ruang toilet, seluruh permukaan dinding pasangan di bagian luar bangunan dan
seluruh dinding lantai dasar sampai setinggi + 40 cm dari permukaan lantai (kurang lebih 0,00).

6.4 Kualitas Bahan Yang Digunakan


a. Bata Merah Batu bata yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Batu bata harus baru, dan terbuat dari campuran tanah liat yang dibakar dan
mencapai kematangan sesuai standar dan disetujui Pengawas.
2) Bilamana terdapat bahan yang tidak dapat sesuai Standar tersebut di atas maka Direksi
dapat menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal dengan persyaratan-
persyaratan yang ditentukan.
3) Mempunyai sifat kondisi rendah, sifat isolasi suara dan penetrasi air yang rendah.
4) Seluruh permukaan datar / rata tidak melengkung, tanpa cacat/berlubang ataupun
mengandung kotoran, sudut-sudutnya tidak tumpul.
5) Ukuran seragam dengan standar nominal.
6) Mutu setaraf produksi/lokal dengan persetujuan Direksi.
b. Bahan untuk adukan, plesteran dan acian
Bahan campuran (air, semen dan pasir) yang digunakan untuk adukan harus memenuhi
ketentuan seperti untuk bahan campuran beton dalam buku RKS ini ataupun dalam SK SNI
T15199103.

6.5 Contoh-contoh Bahan


Sebelum memulai pekerjaan pasangan, Pemborong terlebih dahulu harus menyerahkan contoh-
contoh bahan yang akan digunakan (Bata merah, kerikil, split dan lain-lain). Bahan yang
digunakan untuk pekerjaan ini harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan/Perencana.

6.6 Syarat Pemasangan


a. Pasangan Bata merah.
1) Dinding harus dipasang/didirikan dengan ketebalan dan ketinggian sesuai gambar
rencana.
2) Masing-masing bata merah dipasang dengan nat/jarak : 1 cm, diberi dasar adukan
pengikat dengan baik.
3) Pemasangan dinding tidak boleh diteruskan di satu bagian setinggi lebih dari 1 meter.
4) Tidak diperbolehkan memakai potongan bata merah untuk bagian-bagian dinding kecuali
untuk bagian dinding yang terpaksa harus menggunakan potongan, potongan yang
diperbolehkan untuk maksud tersebut tidak boleh lebih kecil dari 1/2 bata merah.
b. Perlindungan
Bagian dinding atau pasangan batu kali yang sudah terpasang dan terkena udara terbuka,
pada waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan penutup bagian atasnya dengan sesuatu
yang memadai.
c. Perawatan
Dinding pasangan batu bata dan harus dibasahi terus menerus selama paling sedikit 7 hari setelah
didirikan.

BAB 7
PEKERJAAN ATAP

7.1 Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan pemasangan penutup atap sesuai gambar kerja.
b. Pengukuran kembali jarak reng untuk persiapan pemasangan penutup atap supaya hasil akhir
pemasangan terlaksana dengan sempurna.
c. Penutup atap pada bagian tertentu pada bagian ini menggunakan plat beton dengan
spesifikasi sama dengan plat beton pada Spesifikasi Teknis Pekerjaan Beton.

7.2 Persyaratan Bahan


a. Bahan yang digunakan adalah genteng Karang pilamg tipe Kodok beserta pasangan
kelengkapan lainnya seperti bubungan atau nok, dll dari produk yang sama.
b. Semua kerusakan yang terjadi ketika penyimpanan maupun selama pengerjaan merupakan
tanggung jawab sepenuhnya dari pemborong.
c. Penutup Atap Dak Beton Hal khusus yang dikerjakan kontraktor pada atap dak beton
adalah pekerjaan Water Proofing secara keseluruhan termasuk talang dan terutama pada
tempat-tempat yang sulit dijangkau manusia apabila harus memperbaiki plat apabila ada
kebocoran.

7.3 Pelaksanaan Pekerjaan


a. Semua pemasangan dari produk harus rapi, tidak ada kerusakan dar i penutup atap yang
telah terpasang seperti retak ataupun pecah. Setelah pengerjaan selesai semua penutup
atap harus bersih dari sisa kotoran material lain.
b. Semua kerusakan pada struktur atap pada waktu pengerjaan menjadi tanggungjawab
pemborong sepenuhnya.
c. Kontraktor mengajukan sample material, spesifikasi teknis, sertifikasi dan dokumen
material yang lain kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
d. Pekerjaan Waterproofing mensyaratkan pembersihan permukaan beton dari semua kotoran dan
material yang rapuh sesuai dengan petunjuk pelaksanaan, kemudian dilakukan pengerjaan
water proofing sesuai dengan petunjuk pemakaian.
e. Kontraktor melakukan uji kebocoran dengan air, dilakukan perbaikan terhadap kegagalan
waterproofing, sampai dengan baik dengan biaya kontraktor.

BAB 8
PEKERJAAN PENUTUP ATAP

8.1 Prosedur Umum


Harus diserahkan lebih dahulu kepada Pengawas Lapangan dan Konsultan Pengawas untuk diperiksa
dan disetujui, sebelum pengadaan bahan – bahan ke lokasi proyek.

8.2 Gambar Detail Pelaksanaan.


Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus membuat dan menyerahkan kepada Pengawas
Lapangan dan Konsultan Pengawas, Gambar Detail Pelaksanaan yang mencakup ukuran – ukuran,
cara pemasangan dan detail lain yang diperlukan, untuk diperiksa dan disetujui.

8.3 Pengiriman dan Penyimpanan.


Bahan–bahan harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam keadaan utuh, baru dan tidak rusak serta
dilengkapi tanda pengenal yang jelas. Bahan–bahan harus disimpan dalam tempat yang kering dan
terlindung dari segala kerusakan.

8.4 Bahan-Bahan
Semua bahan–bahan yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini harus seluruhnya dalam keadaan
baru berkualitas baik, telah disetujui Pengawas Lapangan dan Konsultan Pengawas.

a. Rangka Atap.
1) Rangka atap genteng menggunakan balok kayu dengan dimensi seperti pada gambar kerja dan
senis kayu sebagaimana tertuang dalam spesifiksi pekerjaan kayu dalam RKS ini.
2) Rangka atap spandek menggunakan besi hollow 600x1200x2 mm.

8.5 Pelaksanaan Pekerjaan


a. Sebelum pemasangan penutup atap dimulai, semua rangka baja, seperti kuda – kuda, gording,
harus sudah terpasang dengan baik . Penutup atap Genteng Beton Flat sebelum dibawa ke
lapangan, harus terlebih dulu disesuaikan bentuk serta ukurannya sesuai kwalitas dengan yang
tertera dalam gambar kerja.

b. Pemasangan.
1) Pemasangan penutup atap Genteng Beton Flat dan kelengkapannya harus dilaksanakan sesuai
petunjuk pemasangan dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam Gambar Kerja.
2) Penutup atap harus dipasang dengan baik, dimulai dari bagian tepi bawah menuju ke atas
sesuai kemiringan atap yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja
BAB 9
PEKERJAAN LISPLANK DAN PLAFOND

9.1 Lingkup Pekerjaan


a. Yang termasuk dalam pekerjaan plafond/langit-langit ini adalah penyediaan bahan, tenaga
dan peralatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan pemasangan langit-langit,
yang tertera sesuai menurut Gambar Kerja & RKS.
b. Pekerjaan langit-langit gypsum dengan rangka kayu dan list gypsum.

9.2 Pekerjaan Plafond Gypsumboard


a. Bahan Gypsumboard ukuran 1200 x 2400 x 9mm (Jayaboard), jenis dan warna ditentukan
kemudian, sedangkan rangka digunakan Besi Hollow 40 X 40 X 1.10 mm dan Besi Hollow 20 x
40 x 1.10 mm.
b. Pemasangan langit-langit harus dikerjakan oleh tenaga yang benar-benar ahli untuk pemasangan
langit-langit.
c. Sebelum pelaksanaan, Pemborong wajib membuat dan menyerahkan gambar pelaksanaan
(shop drawing) kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
d. Rangka yang terpasang harus benar-benar lurus dan datar sehingga saat pemasangan panel tidak
bergelombang, gridnya harus lurus dan datar, garis vertikal dan horisontal harus saling
tegak lurus sesuai dengan desain, rangka plafond digunakan Besi Hollow kualitas baik.
e. Untuk lubang-lubang penempatan lampu harus disesuaikan dengan pekerjaan elektrikal
(M.E).
f. Untuk bagian samping tembok, dipasang list ( Profil Gypsum) seluruh keliling plafon.
g. Untuk menjaga mutu/kualitas, pemasangan langit-langit sebaiknya dilaksanakan oleh tenaga
ahli/Sub Kontraktor yang ditunjuk resmi oleh pabrik dan harus dibuktikan dengan surat dari
pabrik.
h. Apabila hasil pemasangan langit-langit terjadi lendutan-lendutan atau kekurangan-kekurangan
lain, Pemborong harus mengganti dan memperbaiki bila diminta pembongkaran oleh
Direksi Lapangan, biaya perbaikan ditanggung sendiri oleh Pemborong.

BAB 10
PEKERJAAN KUSEN
10.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen, daun pintu dan daun jendela, seperti ya ng dinyatakan /
ditunjukkan dalam gambar.

10.2 Material
a. Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan terlebih dahulu dibuatkan
gambar detail rinci dalam shop drawing yang disetujui Pengawas lapangan dan Perencana.
b. Warna Profil :
Untuk semua profil kusen maupun frame daun jendela kayu exterior digunakan warna
Natural brown sedangkan kusen baja interior warna harus seirama dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
c. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses pabrikasi warna profil- profil harus
diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu pabrikasi unit - unit jendela, pintu, profil
harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama atau
seirama.
d. Bahan yang akan melalui proses pabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu dengan
seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan,
pewarnaan yang disyaratkan Pengawas lapangan.
e. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerja dan Syarat-syarat
dari pekerjaan aluminium dan baja serta memenuhi ketentuan- ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
f. Konstruksi kayu yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk
bentuk dan ukurannya.

10.3 Prosedur Pelaksanaan


a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar- gambar dan
kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan dinding. Kontraktor
diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua detail sambungan dan profil
kayu yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain dan dimintakan persetujuan
dari Pengawas lapangan dan Konsultan Perencana.
b. Proses pabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum pekerjaan lapangan
dimulai. Proses ini harus didahului dengan pembuatan shop drawing atas petunjuk
Perencana, meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, dan ukuran.
c. Kontraktor juga diwajibkan untuk membuat perrhitungan-perhitungan yang mendasari
system dan dimensi profil kayu terpasang, sehingga memenuhi persyaratan yang
diminta/ berlaku. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini.
d. Semua frame/ kosen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi, dikerjakan secara
pabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan
e. Toleransi pemasangan kusen kayu disatu sisi dinding adalah 10-25 mm.
f. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.
g. Engsel jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak jangkauan tangan.
h. Profil kayu yang akan dipilih harus diajukan secepatnya untuk memperoleh persetujuan
Konsultan Perencana dan Pengawas lapangan.
i. Kaca harus standar dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya seperti disebutkan dalam
gambar, kaca harus plat, rata dan jernih dan tidak ada bintik-bintik / noda-noda lainnya.
j. Semua kaca yang selesai dipasang harus diberi tanda silang dengan kertas ditempel dengan
lem. Hal tersebut dimaksud untuk menghindari benturan-benturan akibat salah masuk.
k. Setelah selesai dipasang dan akan diserahkan yang ke I, kaca harus dibersihkan, yang
retak/pecah atau gores-gores harus diganti dengan yang baru.
BAB 11
PEKERJAAN TEGEL LANTAI
11.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan peralatan dan semua pekerja yang berhubungan dengan
pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja dan RKS.
b. Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan dipasang,
khususunya untuk diseleksi kualitas, warna, tesktur, bahan lantai untuk mendapat
persetujuan dari Direksi Lapangan.
c. Pemborong harus menyediakan jaminan tertulis dari Produsen/Sub Kontraktor kepada
Pemilik Proyek untuk setiap masing-masing penggunaan bahan lantai dengan jangka waktu
jaminan 5 (lima) tahun.

11.2 Pekerjaan Lantai Keramik


a. Pekerjaan lantai keramik dilaksanakan untuk ruang tamu, teras, kamar mandi dan lain-lain.
b. Data-data Teknis Bahan
1) Bahan : Granite tile
Ukuran : 60/60, dengan ketebalan 7 mm
Warna : Harus sesuai dengan petunjuk Pemilik Proyek.
2) Bahan : Keramik Asia Tile.
Ukuran : 30/30, dengan ketebalan 7 mm
Jenis : Volare.
Warna : Harus sesuai dengan petunjuk Pemilik Proyek.
3) Bahan : Keramik list
Ukuran :7,5/30, dengan ketebalan 7 mm
Warna : Harus sesuai dengan petunjuk Pemilik Proyek
4) Keramik dan yang akan dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang gompal, retak maupun cacat.
5) Pekerjaan pemasangan lantai keramik bisa dimulai dan dilaksanakan apabila
Pemborong telah membawa contoh-contoh keramik yang telah disetujui.
6) Sebelum pemasangan keramik untuk toilet (lantai dasar), terlebih dahulu dipasang pasir
urug, setebal 5 cm, tanah telah dipadatkan, selanjutnya dibuat lantai kerja tebal 5 cm
campuran 1:3:5.dan di lapisi pasir lagi setebal 5 cm.
7) Pemotongan keramik harus dilakukan dengan menggunakan mesin potong, bekas
potongan harus digerinda dan diampelas sampai halus dan rata. Perlu dihindari
pemotongan keramik yang < 1/2 x lebar/panjang ukuran standar.
8) Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung
asam alkali) sampai jenuh.
9) Adukan pasangan/pengikat dengan adukan campuran 1Pc:3Ps.
10) Bahan pengisi adalah grout semen berwarna yang sesuai dengan warna keramik yang
digunakan.
11) Apabila hasil pemasangan keramik tidak rapi, tidak membentuk garis lurus, retak dan
hasil bergelombang, Pemborong harus mengganti/mengulangi pekerjaan dengan biaya
ditanggung sendiri oleh Pemborong.
12) Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
13) Keramik yang sudah terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24
jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
BAB 12
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

12.1 Umum
Yang dimaksud dengan pekerjaan instalasi elektrikal di sini secara keseluruhan adalah
pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan-peralatan bahan- bahan utama dan
pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi elektrikal yang lengkap dan baik sesuai
dengan spesifikasi, gambar dan bill of quantity.

12.2 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan atau material, tenaga serta pemasangan sistem
instalasi daya listrik. Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan – peralatan seperti panel, jalur kabel lampu. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan
karena keadaan sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi
lapangan.
a. Gambar-gambar kerja (shop drawings). Pembongkaran harus memuat gambar-gambar kerja
(shop drawings) yang menunjukkan tata letak pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi
dari peralatan, detail-detail dan sebagainya.
b. Gambar Kerja/ katalog, brosur dan tipe peralatan yang akan dipasang harus diserahkan
kepada Pengawas lapangan untuk disetujui.
c. Shop drawing harus sudah diserahkan kepada Pengawas lapangan 14 hari sebelum
pemasangan.

12.3 Pekerjaan Instalasi Daya Listrik


a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1) Pengadaan dan pemasangan PLN
2) Pengadaan dan pemasangan lampu.
3) Pengadaan dan pemasangan kabel instalasi penerangan dan stop kontak.
4) Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan.
5) Pengadaan dan pemasangan alat-alat bantu instalasi.
6) Pengadaan dan pemasangan kabel tanah.
7) Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi penerangan, stop kontak.
8) Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi kabel tegangan rendah.
9) Mendapatkan pengesahan instalasi dari instansi yang berwenang.

b. Merek yang digunakan


1) Saklar Tunggal : Broco
2) Saklar Ganda : Broco
3) Stop Kontak : Broco
4) Lampu
 Lampu Philips Tornado 20W putih
 Lampu Led Philips 10W putih
 Lampu Teras Philips tornado 8W
 Lampu Taman Tenaga Surya
12.4 Kabel-Kabel
a. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan
tidak mudah lepas untulk mengindentifikasikan arah beban.
b. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus mempergunakan alat press
hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.
c. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 100 cm minimum, dimana
sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan diatasnya diamankan
dengan batu bata sebagai pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm yang
disesuaikan dengan jumlah kabel.
d. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan instalasi lainnya harus ditanam lebih
dalam dari 60 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis medium dengan diameter minimum
2½ kali penampang kabel.
e. Semua kabel instalasi motor yang berada di daerah utility harus dipasang dalam metal
conduit, yang penampangnya minimum 1,5 penampang kabel dan lengkap dengan Flexible
Metal Conduit.
f. Setiap kabel dalam PVC High Impact Conduit yang dipasang pada Slap harus diberi Saddle
Spacers setiap jarak 150 cm

BAB 13
PEKERJAAN INSTALASI AIR

13.1 Lingkup Pekerjaan


a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga, peralatan, bahan untuk
pemasangan semua fixtures pada ruang dan toilet.
b. Bahan bahan :
 Floor drain : TOTO
 Kloset Jongkok : TOTO
 Kran : Onda
 Sink stainless stell : Teka
 Pipa PVC 1/2" type AW Panjang 4m : Wavin
 Pipa PVC 4" type C Panjang 4m : Wavin
 Tandon air : Penguin Tangki Air Stainless Steel 1,000L
 Pompa air : Shimizu pompa air listrik
c. Pemasangan
1) Semua perlengkapan sanitair dipasang dalam keadaan kokoh pada tempat-tempat yang
sesuai gambar, dengan perkuatan besi angkur dan mur baut yang sesuai.
2) Untuk pemasangan perlengkapan sanitair harus mengikuti metode pelaksanaan yang
ditentukan oleh pabrik pembuatnya dan gambar kerja.
3) Pada saat pemasangan, hendaknya semua fixture harus dihindari dari benturan-
benturan, serta dalam keadaan terpasang harus benar-benar bersih dari goresan-goresan
maupun kotoran-kotoran.
4) Pemasangan dilakukan sebelum pekerjaan finishing plesteran dan tiles dilaksanakan.
5) Perpipaan
Lingkup pekerjaan perpipaan air limbah secara umum meliputi perpipaan Air Limbah
Sanitair, Air Limbah Dapur.
a. Limbah Sanitair
Perpipaan Limbah Sanitair mulai dari Alat Sanitair antara lain Closet, dan Floor
Drain, Tandon air, pompa air, sampai septictank & peresapan.
b. Limbah Dapur Perpipaan Limbah Dapur mulai dari Kitchen Zink, Floor Drain
sampai peresapan.
6) Tangki Septicktank
Tangki septicktank berfungsi untuk mengolah air limbah selama jangka waktu
pemakaian sebesar pemakaian air rata-rata sehari. Tangki septick harus dibuat dengan
konstruksi sbb :
a. membuat penyekat, sehingga terjadi pemisahan kotoran padat dan cair.
b. menghilangkan sudut tajam.
c. mencegah air tanah masuk dalam tangki.
d. membuat permukaan dinding licin dan bersih.
e. membuat manhole dengan konstruksi water tight.
f. membuat semua sleeve dipakai rapat air.
7) Peresapan
1. Terdiri dari lapisan ijuk, kerikil dan batu kali.
2. Finishing permukaan peresapan harus disesuaikan dengan peruntukan lokasi.

BAB 14
PEKERJAAN FINISHING

14.1 Bahan Ketentuan-ketentuan Umum :


a. Semua bahan cat harus diperoleh dari leveransir yang telah disetujui Perencana melalui
Pengawas Lapangan.
b. Semua cat harus dipergunakan dan betul-betul sesuai dengan instruksi pabriknya.
c. Juga dempul plamour dan cat dasarnya harus dikeluarkan dari pabrik yang sama untuk masing-
masing lapisan pemakaian. Tidak boleh mencampurkan bahan-bahan pengering atau bahan-
bahan lain kedalam cat jika tidak disarankan oleh pabrik cat yang bersangkutan.
d. Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak pecah atau
bocor dan mendapat persetujuan Pengawas. Pemborong utama bertanggung jawab bahwa
warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai dengan persetujuan Perencana/Pengawas.

14.2 Bahan dan ketentuan-ketentuan khusus :


a. Cat pekerjaan kayu dengan merek Pedang
b. Cat dinding tembok : Cat untuk dinding luar (eksterior) dipakai cat jenis Dulux Weathershield Pro
Exterior dan dalam (interior), kolom, langit-langit dan sebagainya menggunakan Dulux
Pentalite warna standar
c. Pekerjaan pengecatan tidak boleh dimulai :
1) Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh
Pengawas.
2) Sebelum bagian-bagian yang retak, pecah atau kotoran-kotoran dibersihkan.
3) Apabila dinding atau bagian yang akan dicat ternyata masih basah, lembab atau berdebu.
4) Sebelumnya didahului membuat percobaan pengecatan pada dinding atau bagian-bagian
yang akan dicat.
14.3 Daftar bahan-bahan
Setelah kontrak ditanda tangani, Pemborong harus secepatnya, tapi tidak kurang dari 1 (satu)
bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan, mengajukan daftar dari semua bahan-bahan
yang akan dipakai untuk pekerjaan pengecatan dan dekorasi kepada Pemberi Tugas. Semua
bahan-bahan harus disetujui oleh Pemberi Tugas.

14.4 Pemilihan Warna


Semua warna harus dipilih Owner dan Pemborong harus mengadakan contoh warna-warna yang
disetujui

14.5 Persiapan Umum


a. Sebelum meneruskan pekerjaan pengecatan dan plituran dan lain-lain harus dicuci dan dijaga
agar tidak ada debu beterbangan.
b. Semua permukaan yang akan dicat harus dipersiapkan sesuai dengan cara yang telah disetujui
dan diuraikan dalam bab-bab yang relevan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan banyak lap-lap bersih.

14.6 Pengecatan tembok :


Terutama dikerjakan pada plesteran, baik bagian luar maupun dalam.
a. Persiapan : Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat
pengkristalan/pengapuran bersihkan dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan biarkan
selama 48 jam. Bila pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara diatas sampai
proses pengkristalan/ pengapuran tersebut berhenti. Bersihkan permukaan dari debu, kotoran
dan persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki retakretak serta kerusakan lainnya dan
biarkan mengering.
b. Pelaksanaan Semua pengecatan tembok harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik
pembuat.

14.7 Pengecatan Kayu :


a. Persiapan : Biarkan kayu mengering sebaik mungkin bersihkan permukaan dari debu, kotoran
dan sebagainya. Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat
pengkristalan/pengapuran bersihkan dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan
biarkan selama 48 jam. Bila pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara
diatas sampai proses pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti. Bersihkan permukaan dari
debu, kotoran dan persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki retakretak serta kerusakan
lainnya dan biarkan mengering.
b. Pelaksanaan
Semua pengecatan kayu harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik pembuat.

14.8 Keahlian :
a. Pekerjaan pengecatan hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah ahli dan
berpengalaman dalam bidang ini.
b. Seorang mandor yang benar-benar cakap harus mengawasi di tempat tersebut selama
pekerjaan dilaksanakan.
c. Pemborong utama bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan harus mengatur
waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan yang tepat mulai dari pengerjaan
dasar (Under coats) sampai dengan pengecatan akhir (finishing coats).
d. Pekerjaan pengecatan dianjurkan untuk dikerjakan oleh tenaga-tenaga dari mana cat tersebut
diproduksi atau ke painting khusus.
e. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari Pengawas dan pabrik pembuat cat
tersebut serta mendapat persetujuan Pengawas.

BAB 15
PEKERJAAN LAIN-LAIN

15.1 Lingkup Pekerjaan


15.1.1 Septic Tank
a. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan lengkap dengan peralatan dan
berada di dalam bangunan, antara lain WC, urinoir, wastafel,floor drain, clean out dan lain
sebagainya. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan dari dalam bangunan
menuju saluran drainase dan septic tank. Pembuatan septic tank lengkap dengan pemipaan
vent-out dan filternya.
b. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali. Pengujian instalasi pemipaan
terhadap kebocoran dengan tekanan hidrolis. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman
dan alat-alat kerja yangdiperlukan.
c. Penggalian dilakukan dengan kedalaman 1,9 m dengan panjang 1,5 m dan lebar 2 m

15.1.2 Urungan Tanah Septic Tank


 Kedalaman 1,2 Meter
 Menggunakan tanah bekas galian

15.1.3 Trasram Septic Tank


Meliputi: Semen / PC 18,95 Kg
Bata Merah 70 Buah
Pasir Pasang 0,038m3

BAB 16
PENUTUP

1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan ini
sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi.
2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh Pemborong.
3. Dokumen pelaksanaan, Gambar, RKS, BQ, Berita acara aanwijzing merupakan dokumen yang saling
melengkapi.
4. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan gambar detail maka segera
dilaporkan untuk diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan bangunan itu sendiri.
5. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi itu mutlak dibutuhkan,
maka hal tersebut harus dikerjakan / dilaksanakan.
6. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam Pasal-Pasal RKS ini akan dijelaskan dalam
Aanwijzing.

Anda mungkin juga menyukai