A. SPESIFIKASI UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan yang dilaksanakan yaitu Perencanaan Penataan
Kawasan Dekranasda di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar
rencana, BQ dan RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana
kerja dan syarat-syarat ini.
Adapun lingkup pekerjaan untuk pelaksanaan penataan kawasan Dekranasda
dibagi menjadi tahap pekerjaan :
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Tugu Gerbang Utama
Pekerjaan Bongkaran
Pekerjaan Perkerasan Jalan
Pekerjaan Lain-lainnya
1
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
3. Pekerjaan Persiapan
3.1 Lingkup Pekerjaan
1. Pembersihan Lahan
2. Pemasangan Bouwplank
3. Pembuatan papan nama proyek
4. Keamanan dan Administrasi yang diperlukan
3.2 Persyaratan bahan
3.2.1. Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air
harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI 1991.
3.2.2. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu dan triplek
dicat putih.
3.2.3. Bahan bouwplank dipakai tiang kayu meranti atau sengon 5/7
dan papan meranti atau sengon ukuran 2/20 cm.
3.2.4. Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran,
gerobak dorong dan lain-lain digunakan bahan kayu setempat.
3.3. Pedoman Pelaksanaan
3.3.1. Pembersihan
Meliputi pembersihan semua tanam tumbuh termasuk
pembongkaran akar-akar pohon yang terkena bangunan dan
halaman dimana gedung akan dibangun.
3.3.2. Pengadaan air untuk pelaksanan pekerjaan
Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber
air terdekat, kemudian ditampung dalam drum-drum yang telah
disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah
yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi
syarat yang tercantum dalam PBI NI 2.
3.3.3. Pembuatan papan nama proyek
2
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
4. Pengawasan
4.1. Prosedur Pengawasan
Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan diawasi oleh konsultan
pengawas.
4.2. Laporan Berkala
a. Untuk melaksanakan pekerjaan. Kontraktor wajib membuat
laporan harian yang menyebutkan pekerjaan yang dilaksanakan
setiap hari, bahan-bahan dan alat-alat yang didatangkan, besarnya
prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan, jumlah pekerjaan,
keadaan cuaca dan lain-lain.
b. Kontraktor wajib menyediakan buku harian di lapangan sesuai
dengan petunjuk konsultan pengawas.
3
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
5. Dokumentasi
5.1. Kontraktor diwajibkan membuat foto-foto dokumentasi proyek meliputi :
a. Photo-photo kegiatan proyek, antara lain kegiatan dalam uitzet,
penempatan peralatan-peralatan lapangan (beton batcher)
penempatan material, pengerasan jalan dan lain-lain.
b. Photo-photo tanggapan pekerjaan yang penting antara lain
pembersihan, bekesting, pekerjaan beton sebelum dan sesudah
pengecoran.
c. Photo-photo yang dianggap perlu untuk pengawas/Direksi.
5.2. Kondisi Proyek pada progress 0%, 25%, 50%, 75%, dan sampai
mencapai 100% (sesuai dengan tagihan progres) dan kondisi pada
waktu selesai dan setelah masa pemeliharaan.
6.4. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para
pekerja wajib diberikan oleh kontraktor sesuai dengan peraturan
4
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
7. Mobilisasi
Pihak kontraktor harus menyediakan, menyerahkan dan mendapatkan surat
persetujuan dari pemilik perihal program mobilisasi dalam jangka waktu yang
ditentukan.
Program mobilisasi yang berlaku seperti yang tercantum dalam daftar dan
tambahan informasi berikut ini harus dimasukkan pula :
Lokasi dari Base Camp kontraktor dengan denah lokasi umum dan
denah terperinci yang memperlihatkan lokasi dari kantor kontraktor,
bengkel, gudang dan peralatan konstruksi utama bersama dengan kantor
Direksi Teknik dan Laboratorium.
Rencana Pengiriman peralatan yang menunjukan lokasi saat ini dari
seluruh peralatan yang terdaftar dalam jadwal yang dimasukkan,
bersama cara pengangkutan yang diusulkan untuk dipakai dan jadwal
sesamapinya ditempat kerja.
Kontraktor harus meminta persetujuan Direksi Teknik atas setiap
perubahan pada jadwal peralatan dan penyediaan staf yang telah
dimasukkan dalam pekerjaan ini.
8. Peralatan Proyek
Pihak kontraktor harus menyiapkan alat-alat konstruksi untuk pelaksanaan
proyek. Adapun kebutuhan peralatan konstruksi sesuai bagian pekerjaannya
diuraikan sebagai berikut :
a) Pengukuran
1) Theodolite
2) Waterpass
b) Perkerasan Jalan, Penimbunan dan Pemadatan Tanah
1) Excavator, alat penggali tanah, pengangkat beban, pembongkaran
2) Backhoe, alat penggali tanah
3) Dump Truck, alat pengangkut tanah
5
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
B. SPESIFIKASI TEKNIS
I. PENGUKURAN
6
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
1.1 Situasi
Judul Pekerjaan ini adalah Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda
Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan hasil survey
ke lapangan, Kawasan Dekranasda ini memiliki luasan sekitar ± 14
Hektar. Kondisi kawasan Dekranasda ini sudah tidak terpelihara dan
banyak fasilitas yang sudah rusak. Pada lokasi, sudah terbentuk koridor
tengah yang menghubungkan dari area entrance masuk menuju plaza
pusat yang memiliki kondisi banyak yang rusak dan tidak tertata. Jalur
sirkulasi sudah ada, namun kondisinya sudah banyak yang tertutup
rumput tinggi. Selain itu juga masih terdapat lahan kosong yang dapat
dikembangkan dan dibangun fasilitas-fasilitas lain yang dapat
menunjang kegiatan dalam kawasan ini.
1.3 Syarat-syarat
a. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul ahli dalam
bidangnya dan berpengalaman.
b. Pemeriksaan : hasil pengukuran segera dilaporkan kepada.
Direksi/konsultan penagawas dan dimintakan persetujuan.
Direksi/konsultan pengawas juga akan menentukan patok utama
sebagai dasar dari gedung, jalan dan bangunan-bangunan lainnya.
c. Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh instansi yang
7
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
8
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
9
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
10
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
11
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
12
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
5. Bahan urugan :
a) Urugan biasa :
Bahan urugan tidak termasuk tanah dengan plastisitas tinggi, yang
diklasifikasikan sebagai A-76 dari persyaratan AASHTO M 145 atau
sebagai CH dalam sistem klasifikasi “Unified atau Casagrande”.
Nilai CBR minimal 5 % setelah direndam 4 hari dan telah dipadatkan
100 % dari kepadatan maksimum seperti yang telah ditetapkan dalam
AASHTO T 99.
b) Urugan pilihan :
Bahan yang digunakan adalah tanah atau padas yang memenuhi
persyaratan sebagai bahan urugan biasa tetapi memiliki sifat tertentu
tergantung penggunaannya.
Nilai CBR minimal 10 % setelah direndam 4 hari dan telah
dipadatkan 100 % dari kepadatan maksimum seperti yang telah
ditetapkan dalam AASHTO T 99.
6. Pelaksanaan :
a) Penghamparan :
Pelaksanaan penghamparan bahan urugan diatur sedemikian rupa
sehingga tidak mempunyai ketebalan lebih besar dari 25 cm. Alat
penghampar yang digunakan disesuaikan dengan kondisi tempat
kerja.
Penghantaran diatur sedemikian rupa sehingga permukaan akhir dari
urugan mempunyai kelandaian sesuai dengan keadaan yang telah
ditetapkan.
Penghamparan tidak boleh dilaksanakan pada kondisi yang
menyebabkan kadar air yang terkandung dalam bahan urugan
melebihi yang telah ditetapkan
b) Pemadatan :
Alat pemadat yang digunakan disesuaikan dengan kondisi tempat
kerja dengan persetujuan direksi teknik.
Pemadatan dilakukan dilakukan lapis demi lapis dan hanya boleh
13
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
dilakukan pada saat kondisi kadar air lebih kecil maksimum 3 % dan
lebih besar maksimum 1 % dari kadar air optimum.
Pengendalian mutu :
Setiap volume bahan urugan 1000 m3, kontraktor harus mengadakan
pengendalian mutu minimal 1 kali.
7. Pengaturan lalu lintas :
a) Selama pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor diharuskan mengatur
sedemikian rupa sehingga kelancaran dan keamanan arus lalu lintas tetap
terjaga serta tidak menimbulkan gangguan terhadap pihak-pihak yang
berbatasan dengan lokasi pekerjaan.
b) Segala resiko yang diakibatkan karena kelalaian kontraktor melaksanakan
ini sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya.
8. Perbaikan dari hasil pekerjaan yang tidak memuaskan :
a) Direksi teknik berhak untuk memerintahkan kontraktor untuk melakukan
pengujian terhadap hasil kerja yang telah diselesaikan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam seksi ini.
b) Jika didapat kepastian bahwa pekerjaan dilaksanakan tidak sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan, direksi teknik berhak memerintahkan
kontraktor untuk membongkar, memperbaikinya sehingga hasil
pekerjaannya sesuai dengan yang telah ditentukan.
c) Segala resiko akibat adanya kegiatan ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab kontraktor.
9. Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima :
a) Kontraktor diharuskan memelihara hasil pekerjaan yang telah diterima
oleh direksi teknik selama periode pelaksanaan dan periode pemeliharaan,
sehingga pada saat didakan serah terima akhir pekerjaan dalam kondisi
baik sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
10. Pengukuran hasil kerja :
Berdasarkan gambar profil melintang dari lokasi pekerjaan urugan tanah akan
ditentukan volume pekerjaan dalam m3
14
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
15
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
A. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengerjaan pada pondasi Tugu / Sculpture, terdiri dari
a) Pekerjaan Mini Pile Segitiga (Triangle Concrete Pile), Ukuran
32 x 32 x 32 cm
b) Satu Beton Pile Cap terdiri dari 4 titik Mini Pile
B. Spesifikasi teknis dan syarat Pekerjaan Pancang
a) Dimensi / Ukuran-ukuran :
Jenis tiang yang dipakai adalah jenis tiang pancang
segitiga (Triangle Concrete Pile), Ukuran 32 x 32 x 32
cm, mutu beton K 450.
Mutu beton minimum tiang pancang yang dipakai adalah
K 450, yang harus sudah dicapai sebelum pemancangan.
Daya dukung izin 1 tiang 156 ton/pancang.
b) Pedoman pelaksanaan persiapan tiang pancang
Untuk menentukan titik koordinat tiang pancang
kontraktor wajib menggunakan alat ukur theodolite
agar meminimalisir pergeseran titik koordinat pancang.
Pada saat pemancangan tiang pancang kondisikan
posisi tiang pancang tetap selalu tegak lurus hingga
selesai pelaksanaan pemancangan dengan alat bantu
theodolite.
Peralatan Pemancangan terdiri dari :
Jenis/sistem peralatan pancang yang dipakai adalah alat
hidrolis (Jacking pile) kapasitas 240 ton, pembacaan
daya dukung dengan manometer.
Cara pemancangan yang dipakai harus tidak
menyebabkan kebisingan dan getaran pada lingkungan
sekitar
Kondisi lapangan harus diperiksa untuk meyakinkan
apakah memungkinkan untuk penempatan peralatan
pemancangan, pelaksanaan pemancangan dan
16
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
percobaan beban.
c) Pedoman pelaksanaan tiang pancang
Alat pemancanagan menggunakan Hydraulic Static Pile
Driver ( HSPD ).
Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai daya
dukung yang diisyaratkan.
Tiang-tiang harus dipancang secara akurat, pada lokasi
yang tepat, garis yang benar.
Toleransi posisi tiang akhir harus tidak lebih dari 7,5
cm terhadap letak titik rencana dan jarak antara dua
buah tiang tidak boleh berubah lebih dari 15 cm.
Toleransi kemiringan untuk tiang adalah maximum
1/80
Bila pemancangan tiang pancang menyimpang dari
toleransi yang diizinkan, tiang pancang tersebut harus
diganti dengan tiang pancang baru atau struktur bagian
atas dari kepala tiang pancang dan balok harus
dimodifikasi, yang sepenuhnya menjadi kebijakan
Konsultan Manajemen Konstruksi dan tanpa ada biaya
tambahan untuk kontraktor. Jika kepala tiang dan balok
harus dimodifikasi, maka terjadi peralihan
tanggungjawab dari Konsultan Perencana ke Konsultan
Pengawas dengan diketahui oleh PPK, Tim Teknis
serta Konsultas Perencana.
Penyambungan tiang pancang menggunakan metode
pengelasan dengan las penuh.
Apabila suatu tiang rusak pada waktu pemancangan,
percobaan atau oleh sebab lain atau salah letak atau
gagal karena kelalaian kontraktor, maka Kontraktor
diwajibkan untuk mengadakan penambahan tiang pada
posisi yang ditentukan oleh Konsultan Manajemen
17
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
18
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
19
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
20
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
21
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
22
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
23
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
e. Pengujian slump
Kekentalan adukan beton diperiksa dengan pengujian slump,
dimana nilai slump harus dalam batas-batas yang diisyaratkan
dalam PBI 1971 dan sama sekali tidak diperbolehkan adanya
penambahan air/additive, kecuali ditentukan lain oleh Direksi
Lapangan.
"Kontraktor" harus menjamin bahwa ia mampu dengan slump
berikut, beton dengan mutu dan kekuatan yang memuaskan,
yang akan menghasilkan hasil akhir yang bebas keropos,
24
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
B. BAHAN-BAHAN/PRODUK
Sedapat mungkin, semua bahan dan ketenagaan harus disesuaikan dengan
peraturan-peraturan Indonesia.
1. Semen
a. Mutu semen
Semen portland harus memenuhi persyaratan standard
Internasional atau Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A SK
SNI 3-04-1989-F atau sesuai SII-0013-82, Type-1 atau NI-8
untuk butir pengikat awal kekekalan bentuk, kekuatan tekan
25
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
26
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
dari 2,5 %.
"Kontraktor" harus hanya memakai satu merek dari semen
yang telah disetujui untuk seluruh pekerjaan. "Kontraktor"
tidak boleh mengganti merk semen selama pelaksanaan dari
pekerjaan, kecuali dengan persetujuan tertulis dari Direksi
Lapangan.
2. Agregat
Agregat untuk beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari
SII 0052-80 "Mutu dan Cara Uji Agregat Beton" dan bila tidak
tercakup dalam SII 0052-80, maka harus memenuhi spesifikasi
agregat untuk beton.
a. Agregat halus (Pasir)
Mutu pasir untuk pekerjaan beton harus terdiri dari : butir-butir
tajam, keras, bersih, dan tidak mengandung lumpur dan bahan-
bahan organis. Agregat halus harus terdiri dari distribusi ukuran
partikel-partikel seperti yang ditentukan di pasal 3.5. dari NI-2.
PBI '71. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari
5 % (ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan dengan
lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0.063
mm. Apabila kadar lumpur melampaui 5 %, maka agregat halus
harus dicuci. Sesuai PBI'71 bab 3.3. atau SII 0051-82. Ukuran
butir-butir agregat halus, sisa di atas ayakan 4 mm harus
minimum 2 % berat; sisa di atas ayakan 2 mm harus minimum 10
% berat; sisa di atas ayakan 0,25 mm harus berkisar antara 80 %
dan 90 % berat. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat
halus untuk semua mutu beton.
Penyimpanan pasir harus sedemikian rupa sehingga terlindung
dari pengotoran oleh bahan-bahan lain.
b. Agregat Kasar (Kerikil dan Batu Pecah)
Yang dimaksud dengan agregat kasar yaitu kerikil hasil
desintegrasi alami dari batu-batuan atau batu pecah yang
27
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
3. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih, tidak boleh
mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan organis atau
bahan-bahan lain yang dapat merusak beton serta baja tulangan atau
jaringan kawat baja. Untuk mendapatkan kepastian kelayakan air
yang akan dipergunakan, maka air harus diteliti pada laboratorium
yang disetujui oleh Direksi Lapangan.
28
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
C. PENGECORAN BETON
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton, terlebih dahulu
memberitahukan pengawas dan mendapat persetujuan, jika tidak ada
persetujuan pengawas, maka pemborong dapat diperintahkan untuk
menyingkirkan / membongkar beton yang sudah dicor tanpa
persetujuan, atas biaya pemborong sendiri
2. Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan
Menggunakan cara yang sepraktis mungkin sehingga tidak
memungkin adanya tercampur kotoran – kotoran atau bahan – bahan
lain dari luar.
3. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum
pemasangan beton selesai diperiksa oleh dan mendapat persetujuan
pengawas.
4. Pengecoran dilakukan secara terus menerus. Adukan yang tidak dicor
dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar dari mesin adukan
beton dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan tidak
diperkenankan dipakai lagi.
5. Pada pengecoran baru (sambungan antara yang lama dan beton baru)
maka permukaan beton lama terlebih dahulu dibersihkan dan
dikasarkan sampai aggergat kasar tampak, kemudian disiram dengan
air semen.
29
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
C. Pemasangan
Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar – gambar. Untuk
hal itu sebelumnya pemborong harus membuat gambar pembengkokan baja
tulangan (bending schedule), diajukan kepada Pengawas untuk mendapat
persetujuannya.
D. Ketentuan
Penggunaan besi beton yang tidak memenuhi syarat - syarat karena
kualitasnya tidak sesuai dengan spesifikasi (RKS) harus segera dikeluarkan
dari site dalam waktu 2 x 24 jam.
30
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
31
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
C. Persyaratan Pra-Konstruksi
a. Kontraktor wajib melampirkan
i. Surat dukungan produsen rangka pipa besi
ii. Brosur asli
iii. Surat keterangan bersetempel asli dari Laboratorium Struktur dan
Bahan bangunan tentang hasil pengujian material pipa besi yang
dipakai
iv. Sertifikasi tukang dari pabrikan.
b. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan
pemasangan rangka tugu / sculpture, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja
dan Syarat) seperti pada pasal diatas. Produk yang dipaparkan sesuai
dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan pada dokumen
tender.
c. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta
detail dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang
tercantum dalam gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil,
panjang profil dan jumlah alat sambung pada setiap titik buhul.
d. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke
Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK) untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
e. Elemen utama rangka tugu / sculpture dilakukan fabrikasi dengan
menggunakan alat bantu mesin yang dapat menjamin keakurasian hasil
perakitan (prefabrikasi)
32
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
D. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pembuatan dan pemasangan rangka tugu / sculpture dan bahan lain
terkait, harus dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung
sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang
berkompeten.
b. Semua detail dan konektor/joint harus dipasang sesuai dengan gambar
kerja.
c. Perakitan tugu / sculpture harus dilakukan dengan menggunakan mesin
sehingga menjamin keakurasian sambungan dan lengkungan rangka serta
pelaksanaan las maupun joint sambungan dilakukan dengan mesin.
d. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur
yang dipakai untuk tumpuan rangka tugu / sculpture. Berkenaan dengan
hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi
mengenai ukuran pada shop drawing dengan hasil perakitan di lapangan.
33
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran batu bata 200 x 100 x 50
mm atau disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang
disyaratkan dalam Gambar Kerja. Karena itu Penyedia Jasa harus
memberikan contoh pada Pengawas Lapangan sebelumnya untuk
diperiksa kualitasnya. Apabila bahan-bahan yang datang, oleh
Pengawas Lapangan dianggap tidak memenuhi syarat, Pengawas
Lapangan berhak menolak bahan-bahan tersebut dan Penyedia Jasa
wajib mengangkutnya ke luar lokasi pembangunan.
b. Semen / Portland Cement (PC)
Bahan semen yang digunakan sama dengan semen / PC untuk
konstruksi beton. Semen yang datang di lokasi pekerjaan dan
menunggu pemakaiannya, harus disimpan di dalam gudang yang
lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah di
sekitarnya. Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata
semennya sudah membatu, maka semen tersebut harus disingkirkan
keluar lokasi pembangunan dan tidak boleh dipergunakan. Supplier
/ pedagang yang mengirimkan semen untuk pekerjaan ini
hendaknya dapat menunjukan sertifikasi dari pabriknya. Semen
yang sudah lembab atau menunjukkan gejala membatu akan
ditolak. Secepatnya semen yang ditolak harus dikeluarkan dari
lokasi pembangunan untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan.
c. Pasir Pasang
Bahan yang digunakan sama dengan pasir yang digunakan untuk
konstruksi beton. Pasir yang dimaksud harus bersih, pasir asli yang
bebas dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan
lain hal sesuai dengan NI-3 pasal 14 ayat 2. Bilamana pasir yang
dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di atas, Pengawas
Lapangan berhak memerintahkan untuk mencuci pasirnya, melihat
hasilnya sampai didapat persetujuan. Khusus untuk plester, harus
dicarikan pasir yang lebih halus.
34
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya harus direndam
lebih dahulu di dalam air selama setengah jam atau sampai jenuh
dan permukaan yang akan dipasang harus juga basah.
b. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak
kayu yang besarnya memenuhi syarat. Dalam mencampur semen
dan pasir harus di dalam keadaan kering yang kemudian diberi air
sampai didapat campuran plastis. Adukan yang sudah mengering
/kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
c. Dalam satu hari pasangan tidak boleh lebih tinggi dari 1 (satu meter).
Dari pengakhiran pasangan satu hari tersebut harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak berdiri untuk menghindari
retak dikemudian hari. Tebalnya siar batu bata tidak boleh kurang
dari 1 (satu) cm atau 10 mm dan siarnya harus benar-benar pada
adukannya.
d. Semua pasangan baru dijaga jangan sampai terkena sinar matahari
langsung dengan menutupnya memakai karung basah.
e. Tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan
menyumbatnya memakai batang pisang untuk diameter besar,
sedangkan untuk diameter lebih kecil dipakai potongan bambu.
f. Semua pasangan bata harus rata (horizontal) dan tiap-tiap kali diukur
dari lantai, dengan menggunakan benang. Pemasangan benang
tidak boleh lebih dari 30 cm di atas pasangan di bawahnya. Pada
semua pasangan bata setengah batu satu sama lain harus terdapat
pengikat yang sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu bata
pecahan separuh panjang, kecuali sesuai peraturannya (di sudut).
Lapisan yang satu dengan lapisan yang di atasnya harus berbeda
setengah panjang bata. Pada pasangan satu batu dan pasangannya
lebih tebal harus disusun sesuai dengan petunjuk/peraturan
seharusnya.
35
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
B. Pekerjaan Plesteran
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
b. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan plesteran,
penyiapan dinding/tempat yang akan diplester, serta pelaksanaan
pekerjaan plesteran itu sendiri pada dinding yang akan diselesaikan
dengan cat, satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah dan notasi penyelesaian dinding.
2. Spesifikasi Bahan
a. Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan seperti pada semen untuk konstruksi beton, satu dan
lain hal sesuai dengan NI-8. Merk/hasil produksi pabrik dari semen
untuk pekerjaan ini akan ditentukan kemudian.
b. Pasir yang harus digunakan ini harus halus dengan warna asli. Satu
dan lain hal sesuai dengan persyaratan yang tersebut dalam NI-3
pasal 14 dan setelah mendapatkan persetujuan dari Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan.
c. Air untuk mengaduk kedua bahan tersebut di atas satu dan lain hal
dengan pasal 10 dari NI-3.
36
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume.
Cara pembuatannya menggunakan Mixer selama 3 menit.
b. Beraben adalah plesteran kasar dengan campuran adukan kedap air
yaitu 1 PC : 2 Pasir. Dipakai untuk menutup permukaan dinding
pasangan batu bata yang tertanam dalam tanah hingga ke
permukaan tanah dan/atau lantai.
c. Plesteran biasa adalah campuran 1 PC : 4 Pasir. Adukan plesteran ini
untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata
bagian dalam bangunan terkecuali dinyatakan kedap air seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.
d. Plesteran kedap air adalah campuran 1 PC : 2 Pasir. Adukan plesteran
ini untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata
bagian luar / tepi bangunan, semua bagian dan keseluruhan
permukaan dinding pasangan batu bata seperti tercantum dalam
Gambar Kerja.
e. Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen.
Plesteran halus ini adalah pekerjaan finishing yang dilaksanakan
setelah aduk plesteran sebagai lapisan dasar berumur 7 (tujuh)
hari/sudah kering benar.
f. Semua jenis aduk plesteran tersebut di atas harus disiapkan
sedemikian rupa sehingga selalu segar, belum mengering pada
waktu pelaksanaan pemasangan.
g. Terkecuali untuk beraben, permukaan semua aduk plesteran harus
diratakan. Permukaan plesteran tersebut, khususnya plesteran
halus, harus rata, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak
berongga serta berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun
benda-benda lain yang membuat cacat.
h. Sebelum pelaksanaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata
dan beton, permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa
37
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
38
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
39
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
40
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
g. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari
bahan seperti yang telah disyaratkan di atas. Warnanya disesuaikan
dengan warna granit yang dipasang.
h. Pemotongan unit-unit granit harus menggunakan alat pemotong
granit khusus sesuai dengan persyaratan pabrik.
i. Granit yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam
noda pada permukaan granit hingga betul-betul bersih.
j. Granit yang terpasang harus dibersihkan dari sentuhan / beban
selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat
dari pekerjaan lain.
41
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
42
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
43
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
44
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
Promosi teknik,
Metode/pelaksanaan pencegahan covid-19 di lapangan,
Berkoordinasi dengan satgas penanggulangan covid-19,
Kementrian PUPR melakukan Identifikasi Potensi Bahaya
covid-19 di lapangan,
Pemeriksaan kesehatan terkait potensi terinfeksi covid-19
kepada semua pekerja dan tamu proyek,
Pemantauan kondisi kesehatan pekerja dan pengendalian
mobilisasi/demobilisasi pekerja,
Pemberian vitamin dan nutrisi tambahan guna peningkatan
imunitas pekerja,
Pengadaan fasilitas kesehatan di lapangan,
Melaporkan kepada PPK dalam hal telah ditemukan pekerja
yang positif atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
dan merekomendasikan dilakukan penghentian kegiatan
sementara.
b. Identifikasi Potensi Bahaya Covid-19 di lapangan.
1. Satgas pencegahan covid-19 berkoordinasi dengan satgas
penanggulangan covid-19 Kementrian PUPR untuk menentukan:
Identifikasi resiko lokasi proyek terhadap pusat penyebaran
covid-19 didaerah yang bersangkutan,
Kesesuaian fasilitas kesehatan di lapangan dengan protokol
penanganan covid-19 yang dikeluarkan oleh Pemerintah,
Tindak lanjut terhadap Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
2. Dalam hal Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut
teridentifikasi:
Memiliki resiko tinggi akibat lokasi proyek berada di pusat
sebaran,
Telah menentukan pekerja yang positif dan/atau berstatus
Pasien Dalam Pengawasan (PDP),
45
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
46
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
47
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
48
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
49
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
50
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
51
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
52
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
53
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
a. Tahap Kualifikasi
Tahapan Kehadiran
a. Pengumuman prakualifikasi Work From Home
b. Pendaftaran dan pengunduhan Dokumen
Kualifikasi Work From Home
c. Pemberian penjelasan (apabila Work From Home
diperlukan)
d. Penyampaian Dokumen Kualifikasi Work From Home
e. Evaluasi Kualifikasi Work From Home
Tahapan Kehadiran
a. Undangan Terider Work From Home
54
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
c. Pasca Kualifikasi
Tahapan Kehadiran
a. Pengumuman Tender Work From Home
55
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
56
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
b. Secara Online:
1. Pelaksanaan pembuktian kualifikasi secara online dilakukan dalam
hal salah satu syarat pelaksanaan secara offline dapat terpenuhi.
2. Penyedia Jasa mengirimkan foto dokumen asli ke emil resmi
Kelompok Kerja Pemilihan. Foto tersebut langsung dari
kamera/handphone tanpa proses edit.
3. Kelompok Kerja dan Penyedia Jasa melakukan pertemuan secara
online dan didokumentasiken dalam video atau foto.
4. Penyusunan berita acara sebagai berikut:
Kelompok Kerja Pemilihan mengirimkan email yang
dilampirkan foto/hasil scan berita acara yang telah
ditandatangani oleh Kelompok kerja Pemilihan ke email
Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa mengirimkan email yang dilampirkan foto/hasil scan
berita acara yang telah ditandatangani oleh Penyedia Jasa ke email
resmi Kelompok Kerja Pemilihan.
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaannya adalah Pekerjaan Administrasi/dokumentasi, Biaya
Keamanan/jaga malam, obat-obatan/P3K. Penjelasan masing-masing
lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas,
kecuali pekerjaan administrasi proyek berupa :
(i) Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan
segala sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut
dalam kontrak.
57
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
58
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
59
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
2. Konsultan Pengawas
Divisi Pengawas adalah suatu organisasi atau perorangan yang bersifat
multi disiplin yang bekerja untuk dan atas nama pemilik bangunan, dan
harus mampu bekerja sama dengan perencana untuk mencapai hasil yang
optimum dari suatu proyek.
Sebagai pihak yang mewakili owner dalam pelaksanaan proyek, divisi
pengawas mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Menjalankan pengawasan dan pengendalian dalam melaksanakan
proyek di lapangan serta mengontrol kualitas dan kuantitas dari alat-
alat dan bahan bangunan yang digunakan apakah sudah sesuai dengan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
b) Memberikan persetujuan mengenai laporan harian, laporan mingguan,
dan laporan bulanan, dan menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan
(BAKP) yang merupakan laporan penelitian pengawas atas kemajuan
pekerjaan serta mempertanggung jawabkan hasil-hasil tersebut kepada
pemilik proyek.
60
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
3. Kontraktor Pelaksana
a) Project Manager
Project Manager adalah penanggung jawab pada organisasi kontraktor
pelaksana.
b) Site Manager
Site Manager merupakan wakil dari Project Manager yang bertugas
membantu Project Manager dalam mengendalikan jalannya proyek
di lapangan.
c) Site Engineer (Koordinator Pelaksana Proyek)
Koordinator pelaksana proyek adalah seorang tenaga ahli yang
mengkoordinir berbagai pekerjaan di lapangan dan bertanggung
jawab kepada Ketua tim teknis pembangunan atas kemajuan
pelaksanaan pekerjaan.
d) Keuangan dan Administrasi
Bagian Keuangan dan Administrasi adalah seorang tenaga ahli yang
bertanggung jawab dan mengurusi segala sesuatu yang berkaitan
dengan pengadaan barang, peralatan dan material untuk pelaksanaan
proyek.
e) Logistik
61
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
62
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
63
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang
Palembang, 2020
Mengetahui, Dibuat Oleh
Pejabat Pelaksa Teknis (PPTK) Konsultan Perencana
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman PT. Intimas Mulia Konsultan
Provinsi Sumatera Selatan
64