Anda di halaman 1dari 64

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

A. SPESIFIKASI UMUM

1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan yang dilaksanakan yaitu Perencanaan Penataan
Kawasan Dekranasda di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar
rencana, BQ dan RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana
kerja dan syarat-syarat ini.
Adapun lingkup pekerjaan untuk pelaksanaan penataan kawasan Dekranasda
dibagi menjadi tahap pekerjaan :
 Pekerjaan Persiapan
 Pekerjaan Tugu Gerbang Utama
 Pekerjaan Bongkaran
 Pekerjaan Perkerasan Jalan
 Pekerjaan Lain-lainnya

2. Peraturan Teknis Bangunan yang digunakan


Merujuk pada peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan
di Indonesia atau Algemene voor warden voor de uit voering bij aanneming
van openbare werken (AV) 1941.
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK SNI T-
15.1919.03
Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995
Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code 1987
(SKBI-1.2.53.1987)
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung
SNI 03-1726-2003
Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja
Peraturan Semen Potland Indonesia NI 8 tahun 1972
Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat
yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan. Apabila penjelasan

1
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana ketentuan


dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor Wajib mengikuti
ketentuan peraturan-peraturan yang disebutkan diatas.

3. Pekerjaan Persiapan
3.1 Lingkup Pekerjaan
1. Pembersihan Lahan
2. Pemasangan Bouwplank
3. Pembuatan papan nama proyek
4. Keamanan dan Administrasi yang diperlukan
3.2 Persyaratan bahan
3.2.1. Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air
harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI 1991.
3.2.2. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu dan triplek
dicat putih.
3.2.3. Bahan bouwplank dipakai tiang kayu meranti atau sengon 5/7
dan papan meranti atau sengon ukuran 2/20 cm.
3.2.4. Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran,
gerobak dorong dan lain-lain digunakan bahan kayu setempat.
3.3. Pedoman Pelaksanaan
3.3.1. Pembersihan
Meliputi pembersihan semua tanam tumbuh termasuk
pembongkaran akar-akar pohon yang terkena bangunan dan
halaman dimana gedung akan dibangun.
3.3.2. Pengadaan air untuk pelaksanan pekerjaan
Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber
air terdekat, kemudian ditampung dalam drum-drum yang telah
disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah
yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi
syarat yang tercantum dalam PBI NI 2.
3.3.3. Pembuatan papan nama proyek

2
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 200 x


100 cm. Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm.
Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Papan nama
proyek memuat
 Nama proyek
 Pemilik Proyek
 Lokasi Proyek
 Jumlah biaya (kontrak)
 Nama Konsultan Perencana
 Nama Konsultan Pengawas
 Nama Pelaksana (Kontraktor)
 Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun
3.3.4. Pemasangan Bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat. Papan diketam halus
dan lurus pada sisi atasnya dan dipasang waterpass (timbang air)
dengan sudut-sudutnya harus siku.

4. Pengawasan
4.1. Prosedur Pengawasan
Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan diawasi oleh konsultan
pengawas.
4.2. Laporan Berkala
a. Untuk melaksanakan pekerjaan. Kontraktor wajib membuat
laporan harian yang menyebutkan pekerjaan yang dilaksanakan
setiap hari, bahan-bahan dan alat-alat yang didatangkan, besarnya
prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan, jumlah pekerjaan,
keadaan cuaca dan lain-lain.
b. Kontraktor wajib menyediakan buku harian di lapangan sesuai
dengan petunjuk konsultan pengawas.

c. Perintah dan penugasan dari konsultan pengawas ditulis di dalam

3
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

buku harian/surat dan dibubuhi tanda tangan dan nama jelas


petugas konsultan pengawas.

5. Dokumentasi
5.1. Kontraktor diwajibkan membuat foto-foto dokumentasi proyek meliputi :
a. Photo-photo kegiatan proyek, antara lain kegiatan dalam uitzet,
penempatan peralatan-peralatan lapangan (beton batcher)
penempatan material, pengerasan jalan dan lain-lain.
b. Photo-photo tanggapan pekerjaan yang penting antara lain
pembersihan, bekesting, pekerjaan beton sebelum dan sesudah
pengecoran.
c. Photo-photo yang dianggap perlu untuk pengawas/Direksi.
5.2. Kondisi Proyek pada progress 0%, 25%, 50%, 75%, dan sampai
mencapai 100% (sesuai dengan tagihan progres) dan kondisi pada
waktu selesai dan setelah masa pemeliharaan.

6. Jaminan dan Keselamatan Kerja


6.1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat
pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam
keadaan siap digunakan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah
bagi semua petugas dan pekerja lapangan.
6.2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan
memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua petugas dan pekerja
yang berada di bawah kekuasaan kontraktor.
6.3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang
layak dan bersih bagi semua petugas dan pekerja. Membuat tempat
penginapan di dalam lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak
diperkenankan kecuali untuk penjaga keamanan.

6.4. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para
pekerja wajib diberikan oleh kontraktor sesuai dengan peraturan

4
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

perundangan yang berlaku.

7. Mobilisasi
Pihak kontraktor harus menyediakan, menyerahkan dan mendapatkan surat
persetujuan dari pemilik perihal program mobilisasi dalam jangka waktu yang
ditentukan.
Program mobilisasi yang berlaku seperti yang tercantum dalam daftar dan
tambahan informasi berikut ini harus dimasukkan pula :
 Lokasi dari Base Camp kontraktor dengan denah lokasi umum dan
denah terperinci yang memperlihatkan lokasi dari kantor kontraktor,
bengkel, gudang dan peralatan konstruksi utama bersama dengan kantor
Direksi Teknik dan Laboratorium.
 Rencana Pengiriman peralatan yang menunjukan lokasi saat ini dari
seluruh peralatan yang terdaftar dalam jadwal yang dimasukkan,
bersama cara pengangkutan yang diusulkan untuk dipakai dan jadwal
sesamapinya ditempat kerja.
 Kontraktor harus meminta persetujuan Direksi Teknik atas setiap
perubahan pada jadwal peralatan dan penyediaan staf yang telah
dimasukkan dalam pekerjaan ini.

8. Peralatan Proyek
Pihak kontraktor harus menyiapkan alat-alat konstruksi untuk pelaksanaan
proyek. Adapun kebutuhan peralatan konstruksi sesuai bagian pekerjaannya
diuraikan sebagai berikut :
a) Pengukuran
1) Theodolite
2) Waterpass
b) Perkerasan Jalan, Penimbunan dan Pemadatan Tanah
1) Excavator, alat penggali tanah, pengangkat beban, pembongkaran
2) Backhoe, alat penggali tanah
3) Dump Truck, alat pengangkut tanah

5
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

4) Wheel Loader, alat pemindah tanah


5) Roller, alat pemadat tanah
6) Concrete Mixer Truck, alat pemroses semen beton
c) Pemancangan
1) Jacking Pile / Hydraulic Static Pile Driver ( HSPD )
2) Diesel Hammer
3) Crane
d) Konstruksi Tugu / Sculpture
Alat / mesin pemotong pipa besi
Alat / mesin las
Alat bending besi
Alat cutting laser / CNC

B. SPESIFIKASI TEKNIS

I. PENGUKURAN

6
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

1.1 Situasi
Judul Pekerjaan ini adalah Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda
Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan hasil survey
ke lapangan, Kawasan Dekranasda ini memiliki luasan sekitar ± 14
Hektar. Kondisi kawasan Dekranasda ini sudah tidak terpelihara dan
banyak fasilitas yang sudah rusak. Pada lokasi, sudah terbentuk koridor
tengah yang menghubungkan dari area entrance masuk menuju plaza
pusat yang memiliki kondisi banyak yang rusak dan tidak tertata. Jalur
sirkulasi sudah ada, namun kondisinya sudah banyak yang tertutup
rumput tinggi. Selain itu juga masih terdapat lahan kosong yang dapat
dikembangkan dan dibangun fasilitas-fasilitas lain yang dapat
menunjang kegiatan dalam kawasan ini.

1.2 Lingkup Pekerjaan


a. Meliputi pekerjaan-pekerjaan, ahli, bahan, peralatan dan kegitan-
kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
pengukuran sesuai RKS dan gambar-gambar.
b. Pekerjaan pengukuran antara lain :
 Penentuan titik 0 (nol), dan patok area lahan yang akan
ditata dan direncanakan fasilitas baru.
 Penentuan Duga yaitu penentuan elevasi peil bangunan,
jalan, saluran, elevasinya dapat dilihat pada gambar bestek.

1.3 Syarat-syarat
a. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul ahli dalam
bidangnya dan berpengalaman.
b. Pemeriksaan : hasil pengukuran segera dilaporkan kepada.
Direksi/konsultan penagawas dan dimintakan persetujuan.
Direksi/konsultan pengawas juga akan menentukan patok utama
sebagai dasar dari gedung, jalan dan bangunan-bangunan lainnya.
c. Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh instansi yang

7
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

berwenang dalam pengurusan IMB.

1.4 Bahan-bahan dan peralatan


Theodolite, waterpass serta peralatan dan patok-patok yang kuat
diperlukan untuk pengukuran.
Semua peralatan ini harus dimiliki pemborong dan harus selalu ada
apabila sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan.

1.5 Tata Kerja


Lokasi, ukuran dan duga gedung, jalan maupun bangunan-bangunan
lainnya ditentukan dalam gambar.
Jika terdapat keragu-raguan supaya menanyakan kepada
Direksi/Pengawas.

II. PEKERJAAN TANAH / URUGAN


2.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah
harus diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti
tanah pasir, gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain
sebagainya, yaitu:
a) Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran keliling
bangunan).
b) Septictank dan peresapan
c) Timbunan kembali galian tanah pondasi
d) Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran
termasuk pemadatannya.
e) Perataan tanah sekelilling bangunan
f) Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai
yang di syaratkan.
2.2 Persyaratan Bahan
Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian

8
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

pondasi. Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir


pasang kualitas baik.
2.3 Pedoman Pelaksanaan
a) Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank
dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan
disetujui Direksi. Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan
ukuran yang tertera dalam gambar. Apabila ditempat galian
ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon atau
lainnya yang masih berfungsi, maka Kontraktor secepatnya
memberitahukan kepada Direksi atau kepada instansi yang
berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang
diakibatkan pekerjaan galian tersebut. Apabila pada waktu
penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka
kontraktor wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah
setempat. Galian-galian untuk septictank, saluran air hujan,
saluran air kotor dan air bersih dilaksanakan dengan ukuran
yang ditetapkan dalam gambar kerja dan gambar detail. Untuk
kondisi tanah yang mudah longsor Kontraktor harus
memasang turap kayu pengaman yang cukup kuat. Turap
didalam bangunan harus dibongkar setelah pondasi selesai.
b) Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang
disyaratkan dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan
untuk mendapatkan kontur tanah yang disyaratkan dalam Site
Plan.
c) Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah
ditentukan dalam gambar, maka Kontraktor harus mengisi
kelebihan galian tersebut dengan pasir urug.
d) Pengurugan bekas galian pondasi, galian septictank, galian
saluran air hujan, saluran air bersih dan saluran air kotor
diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis maksimum

9
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan


tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan
pertama padat kembali seperti diatas. Demikian seterusnya
dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi tertutup
kembali.
e) Pengurugan dengan tanah timbunan dibawah lantai dilakukan
lapis demi lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai,
ditumbuk hingga padat. Lapisan-lapisan urugan untuk
ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm, dan ditumbuk 5 kali
tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.
f) Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan.
Pengurugan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram
air hingga jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai
untuk pemadatan. Hasil akhir harus mendapat persetujuan
Direksi atas kesempurnaan pengurugan dan pemadatan.
g) Dibawah pondasi, dan dibawah air diurug dengan pasir
pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan.

III. PEKERJAAN TANAH UNTUK JALAN SITE


A. Galian Biasa
1. Pekerjaan ini mencakup penggalian dan penanganan tanah hasil galian.
2. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pembentukan badan jalan, sehingga di
dalam kegiatan pekerjaan galian ini sudah termasuk pemadatan.
3. Pelaksanaan :
a) Sebelum penggalian dilaksanakan, kontraktor harus memasang peil-
peil. Apabila dipandang perlu, harus ditempatkan petugas untuk
mengontrol pada saat penggalian agar tidak terjadi kesalahan.
b) Penggalian dilaksanakan dengan peralatan yang sesuai dengan kondisi
lapangan, dengan kedalaman galian sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam dokumen kontrak
c) Pelaksanaan penggalian diatur sedemikian rupa sehingga di

10
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

lokasipekerjaan tidak terdapat timbunan material galian yang dapat


mengganggu kelancaran pekerjaan.
d) Permukaan galian yang sudah dipadatkan harus mempunyai
kemiringan permukaan jalan yang telah ditetapkan dalam gambar
rencana.
4. Jadwal pekerjaan :
a) Sebelum mulai pekerjaan ini kontraktor harus membuat rencana kerja
terlebih dahulu dan harus mendapatkan persetujuan dari direksi
teknik.
b) Setiap akan dimulai melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus
memberitahukan kepada direksi. Sebelum mendapat perintah untuk
memulai pekerjaan, kontraktor tidak diperkenankan untuk
melaksanakan pekerjaan.
5. Pelaporan
a) Kontraktor harus menyerahkan gambar potongan melintang dari
setiap lokasi pekerjaan galian yang menunjukkan permukaan tanah
asli dan permukaan tanah setelah digali.
b) Setelah pekerjaan galian selesai dilaksanakan, kontraktor harus
memberitahukan kepada direksi teknik sebelum lapisan diatasnya
dilaksanakan untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana perlunya
sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak.
c) Segala resiko akibat dari kelalaian kontraktor karena tidak
melaksanakan ketentuan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya
6. Perbaikan dari hasil pekerjaan yang tidak memuaskan :
Jika dinilai direksi pekerjaan galian tidak dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan, maka direksi teknik berhak untuk tidak
menerima dan kontraktor harus memperbaikinya sehingga persyaratan yang
telah ditetapkan dapat dipenuhi dan diterima oleh direksi teknik. Segala
resiko dari pekerjaan perbaikan sepenuhnya menjadi beban kontraktor tanpa
adanya klaim dalam bentuk apapun.
7. Pengkuran hasil kerja :

11
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

Berdasarkan gambar profil melintang dari lokasi pekerjaan galian akan


ditentukan volume pekerjaan dalam m3, di dalamnya termasuk pekerjaan
galian untuk konstruksi.

B. Urugan dengan bahan dari galian


1. Pekerjaan ini menyangkut pengadaan material tanah urugan, pengurugan dan
pemadatan.
2. Pekerjaan ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
a) Urugan biasa, dilaksanakan untuk urugan penyiapan badan jalan
b) Urugan pilihan, dilaksanakan untuk urugan bahu jalan dan pada daerah
badan jalan yang sifat tanahnya plastis dan sulit untuk dipadatkan.
3. Toleransi dimensi :
a) Permukaan dan ketinggian serta permukaan akhir setelah pemadatan tidak
boleh lebih tinggi dari 2 cm dari rencana yang telah ditetapkan.
b) Permukaan urugan harus rata dan mempunyai kelandaian yang cukup
untuk menjamin aliran yang bebas dari air permukaan
c) Urugan harus dilaksanakan lapis demi lapis dengan ketebalan maksimum
25 cm setiap lapisnya.
4. Pelaporan :
a) Kontraktor harus segera mengadakan pengujian terhadap contoh bahan
urugan yang akan digunakan untuk pekerjaan ini dalam waktu maksimum
14 hari kalender sebelum pekerjaan urugan dilaksanakan dan harus
mendapat persetujuan dari direksi teknik.
b) Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus memberitahukan
kepada direksi teknik terlebih dahulu tentang rencana jadwal kerja dengan
lampiran sebagai berikut :
 Gambar detail penampang melintang yang menunjukkan permukaan
yang telah dipersiapkan untuk pekerjaan urugan
 Hasil pengujian kepadatan seperti yang ditetapkan
 Sebelum diijinkan oleh direksi teknik, maka kontraktor tidak
diperkenankan untuk mulai melaksanakan pekerjaan.

12
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

5. Bahan urugan :
a) Urugan biasa :
 Bahan urugan tidak termasuk tanah dengan plastisitas tinggi, yang
diklasifikasikan sebagai A-76 dari persyaratan AASHTO M 145 atau
sebagai CH dalam sistem klasifikasi “Unified atau Casagrande”.
 Nilai CBR minimal 5 % setelah direndam 4 hari dan telah dipadatkan
100 % dari kepadatan maksimum seperti yang telah ditetapkan dalam
AASHTO T 99.
b) Urugan pilihan :
 Bahan yang digunakan adalah tanah atau padas yang memenuhi
persyaratan sebagai bahan urugan biasa tetapi memiliki sifat tertentu
tergantung penggunaannya.
 Nilai CBR minimal 10 % setelah direndam 4 hari dan telah
dipadatkan 100 % dari kepadatan maksimum seperti yang telah
ditetapkan dalam AASHTO T 99.
6. Pelaksanaan :
a) Penghamparan :
 Pelaksanaan penghamparan bahan urugan diatur sedemikian rupa
sehingga tidak mempunyai ketebalan lebih besar dari 25 cm. Alat
penghampar yang digunakan disesuaikan dengan kondisi tempat
kerja.
 Penghantaran diatur sedemikian rupa sehingga permukaan akhir dari
urugan mempunyai kelandaian sesuai dengan keadaan yang telah
ditetapkan.
 Penghamparan tidak boleh dilaksanakan pada kondisi yang
menyebabkan kadar air yang terkandung dalam bahan urugan
melebihi yang telah ditetapkan
b) Pemadatan :
 Alat pemadat yang digunakan disesuaikan dengan kondisi tempat
kerja dengan persetujuan direksi teknik.
 Pemadatan dilakukan dilakukan lapis demi lapis dan hanya boleh

13
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

dilakukan pada saat kondisi kadar air lebih kecil maksimum 3 % dan
lebih besar maksimum 1 % dari kadar air optimum.
 Pengendalian mutu :
Setiap volume bahan urugan 1000 m3, kontraktor harus mengadakan
pengendalian mutu minimal 1 kali.
7. Pengaturan lalu lintas :
a) Selama pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor diharuskan mengatur
sedemikian rupa sehingga kelancaran dan keamanan arus lalu lintas tetap
terjaga serta tidak menimbulkan gangguan terhadap pihak-pihak yang
berbatasan dengan lokasi pekerjaan.
b) Segala resiko yang diakibatkan karena kelalaian kontraktor melaksanakan
ini sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya.
8. Perbaikan dari hasil pekerjaan yang tidak memuaskan :
a) Direksi teknik berhak untuk memerintahkan kontraktor untuk melakukan
pengujian terhadap hasil kerja yang telah diselesaikan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam seksi ini.
b) Jika didapat kepastian bahwa pekerjaan dilaksanakan tidak sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan, direksi teknik berhak memerintahkan
kontraktor untuk membongkar, memperbaikinya sehingga hasil
pekerjaannya sesuai dengan yang telah ditentukan.
c) Segala resiko akibat adanya kegiatan ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab kontraktor.
9. Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima :
a) Kontraktor diharuskan memelihara hasil pekerjaan yang telah diterima
oleh direksi teknik selama periode pelaksanaan dan periode pemeliharaan,
sehingga pada saat didakan serah terima akhir pekerjaan dalam kondisi
baik sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
10. Pengukuran hasil kerja :
Berdasarkan gambar profil melintang dari lokasi pekerjaan urugan tanah akan
ditentukan volume pekerjaan dalam m3

14
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

C. Penyiapan badan jalan


1. Pekerjaan ini mencakup penyiapan tanah dasar permukaan jalan dari
galian sampai timbunan dan disusul dengan pembentukan, pemadatan,
pengujian, memelihara permukaan yang disiapkan sampai material
perkerasan ditampatkan di atasnya.
2. Ketinggian pembentukan setelah dipadatkan harus tidak boleh lebih tinggi
atau lebih rendah dari 1 cm dari yang ditentukan.
3. Pelaporan :
a) Satu minggu sebelum pekerjaan penyiapan tanah dasar dimulai,
kontraktor sudah melaporkan secara tertulis kepada direksi teknik untuk
mendapatkan persetujuan.
b) Dari hasil pengujian pemadatan dan pengukuran permukaan dari
data survey membuktikan bahwa toleransi permukaan yang disyaratkan
telah memenuhi.
4. Bahan :
Bahan yang digunakan dalam penyiapan tanah dasar dapat berupa urugan
biasa, urugan pilihan atau tanah asli untuk daerah galian apabila CBR kurang
dari 25 %.
5. Pelaksanaan :
a) Galian dan timbunan yang diperlukan untuk membentuk tanah dasar
harus sesuai dengan tinggi elevasi yang ditentukan dalam perencanaan.
b) Setiap tanah dasar, baik berupa tanah asli, tanah biasa ataupun
tanah pilihan harus dipadatkan dengan memenuhi persyaratan CBR 95-
100 % dari kepadatan kering maksimum.
6. Pengukuran :
a) Pengukuran hasil kerja
Pengukuran kuantitas pekerjaan penyiapan badan jalan dihitung dari
lebar lajur ditambah dengan lebar bahu jalan dikalikan dengan panjang
satuan meter persegi sesuai kuantitas kontrak.

IV. PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG

15
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

A. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengerjaan pada pondasi Tugu / Sculpture, terdiri dari
a) Pekerjaan Mini Pile Segitiga (Triangle Concrete Pile), Ukuran
32 x 32 x 32 cm
b) Satu Beton Pile Cap terdiri dari 4 titik Mini Pile
B. Spesifikasi teknis dan syarat Pekerjaan Pancang
a) Dimensi / Ukuran-ukuran :
 Jenis tiang yang dipakai adalah jenis tiang pancang
segitiga (Triangle Concrete Pile), Ukuran 32 x 32 x 32
cm, mutu beton K 450.
 Mutu beton minimum tiang pancang yang dipakai adalah
K 450, yang harus sudah dicapai sebelum pemancangan.
Daya dukung izin 1 tiang 156 ton/pancang.
b) Pedoman pelaksanaan persiapan tiang pancang
 Untuk menentukan titik koordinat tiang pancang
kontraktor wajib menggunakan alat ukur theodolite
agar meminimalisir pergeseran titik koordinat pancang.
 Pada saat pemancangan tiang pancang kondisikan
posisi tiang pancang tetap selalu tegak lurus hingga
selesai pelaksanaan pemancangan dengan alat bantu
theodolite.
 Peralatan Pemancangan terdiri dari :
 Jenis/sistem peralatan pancang yang dipakai adalah alat
hidrolis (Jacking pile) kapasitas 240 ton, pembacaan
daya dukung dengan manometer.
 Cara pemancangan yang dipakai harus tidak
menyebabkan kebisingan dan getaran pada lingkungan
sekitar
 Kondisi lapangan harus diperiksa untuk meyakinkan
apakah memungkinkan untuk penempatan peralatan
pemancangan, pelaksanaan pemancangan dan

16
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

percobaan beban.
c) Pedoman pelaksanaan tiang pancang
 Alat pemancanagan menggunakan Hydraulic Static Pile
Driver ( HSPD ).
 Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai daya
dukung yang diisyaratkan.
 Tiang-tiang harus dipancang secara akurat, pada lokasi
yang tepat, garis yang benar.
 Toleransi posisi tiang akhir harus tidak lebih dari 7,5
cm terhadap letak titik rencana dan jarak antara dua
buah tiang tidak boleh berubah lebih dari 15 cm.
 Toleransi kemiringan untuk tiang adalah maximum
1/80
 Bila pemancangan tiang pancang menyimpang dari
toleransi yang diizinkan, tiang pancang tersebut harus
diganti dengan tiang pancang baru atau struktur bagian
atas dari kepala tiang pancang dan balok harus
dimodifikasi, yang sepenuhnya menjadi kebijakan
Konsultan Manajemen Konstruksi dan tanpa ada biaya
tambahan untuk kontraktor. Jika kepala tiang dan balok
harus dimodifikasi, maka terjadi peralihan
tanggungjawab dari Konsultan Perencana ke Konsultan
Pengawas dengan diketahui oleh PPK, Tim Teknis
serta Konsultas Perencana.
 Penyambungan tiang pancang menggunakan metode
pengelasan dengan las penuh.
 Apabila suatu tiang rusak pada waktu pemancangan,
percobaan atau oleh sebab lain atau salah letak atau
gagal karena kelalaian kontraktor, maka Kontraktor
diwajibkan untuk mengadakan penambahan tiang pada
posisi yang ditentukan oleh Konsultan Manajemen

17
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

Konstruksi sehingga akhirnya dihasilkan daya dukung


yang diisyaratkan dan beban biaya menjadi tanggungan
Kontraktor.
 Kontraktor bersama dengan Konsultan Manajemen
Konstruksi harus mengambil data dari setiap tiang yang
dipancang dan dilengkapi dengan paraf Konsultan
manajeman Konstruksi yang ditunjuk pada masing-
masing data, setiap harinya.
d) Pedoman akhir pelaksanaan tiang pancang
 Setelah pemancangan selesai dilaksanakan, Kontraktor
wajib untuk memotong kelebihan panjang tiang
pancang sedemikian rupa sehingga panjang stek
tulangan setelah pemotongan kepala tiang minimum
40D mm (40 x diameter tulangan terbesar), dikait dan
dimekarkan sebagai pengikat ke poer (pile cap).
 Kepala tiang setelah dipotong harus dibersihkan
dengan sikat kawat. Tulangan harus tetap dalam
keadaan bersih, lurus dan baik.

V. PEKERJAAN BETON BERTULANG


A. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang termasuk meliputi :
1) Penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,
instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua
pembuatan dan mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan

18
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

semua pekerjaan pertukangan/keahlian lain yang ada


hubungannya dengan itu, lengkap sebagaimana diperlihatkan,
dispesifikasikan atau sebagaimana diperlukannya.
2) Tanggung jawab "kontraktor" atas instalasi semua alat-alat yang
terpasang, selubung-selubung dan sebagainya yang tertanam di
dalam beton. Syarat-syarat umum pada pekerjaan ini berlaku
penuh Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971), ASTM dan
ACI.
3) Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang
tidak termasuk pada gambar-gambar rencana pelaksanaan
arsitektur adalah ukuran-ukuran dalam garis besar. Ukuran-ukuran
yang tepat, begitu pula besi penulangannya ditetapkan dalam
gambar-gambar struktur konstruksi beton bertulang. Jika terdapat
selisih dalam ukuran antara kedua macam gambar itu, maka
ukuran yang harus berlaku harus dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan perencana atau Direksi Lapangan guna mendapatkan
ukuran yang sesungguhnya disetujui oleh perencana.
4) Jika karena keadaan pasaran, besi penulangan perlu diganti guna
kelangsungan pelaksanaan maka jumlah luas penampang tidak
boleh berkurang dengan memperhatikan syarat-syarat lainnya
yang termuat dalam PBI 1971. Dalam hal ini Direksi Lapangan
harus segera diberitahukan untuk persetujuannya, sebelum
fabrikasi dilakukan.

5) Penyediaan dan penempatan tulangan baja untuk semua pekerjaan


beton yang berlangsung dicor di tempat, termasuk penyediaan dan
penempatan batang-batang dowel ditanamkan di dalam beton
seperti terlihat dan terperinci di dalam gambar atau seperti
petunjuk Direksi Lapangan dan, bila disyaratkan, penyediaan
penulangan untuk dinding blok beton.
6) "Kontraktor" harus bertanggungjawab untuk membuat dan

19
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

membiayai semua desain campuran beton dan test-test untuk


menentukan kecocokan dari bahan dan proporsi dari bahan-bahan
terperinci untuk setiap jenis dan kekuatan beton, dari perincian
slump, yang akan bekerja/berfungsi penuh untuk semua teknik
dan kondisi penempatan, dan akan menghasilkan yang diijinkan
oleh Direksi Lapangan. Kontraktor berkewajiban mengadakan dan
membiayai Test Laboratorium.
7) Pekerjaan-pekerjaan lain yang termasuk adalah :
- semua pekerjaan beton yang tidak terperinci di luar ini
- pemeliharaan dan finishing, termasuk grouting
- mengatur benda-benda yang ditanam di dalam beton, kecuali
tulangan beton
- koordinasi dari pekerjaan ini dengan pekerjaan dari lain
bagian
- sparing dalam beton untuk instalasi M/E
- penyediaan dan penempatan stek tulangan pada setiap
pertemuan dinding bata dengan kolom/dinding beton struktural
dan dinding bata dengan pelat beton struktural seperti yang
ditunjukkan oleh Direksi Lapangan.
2. Referensi dan Standar-Standar
Semua pekerjaan yang tercantum dalam bab ini, kecuali tercantum
dalam gambar atau diperinci, harus memenuhi edisi terakhir dari
peraturan, standard dan spesifikasi berikut ini :

a. PBI - 1971 Peraturan Beton Bertulang Indonesia - 1971


b. SKSNI - 1991 Tatacara Penghitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung
c. PUBI – 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia
d. ACI - 304 ACI 304.1R-92, State-of-the Art Report on
Preplaced Aggregate Conc. for Structural and

20
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

Mass Concrete, Part 2


ACI 304.2R-91, Placing Concrete by Pumping Methods, Part 2
e. ASTM - C94 Standard Specification for Ready-Mixed
Concrete
f. ASTM - C33 Standard Specification for Concrete Aggregates

g. ACI - 318 Building Code Requirements for Reinforced


Concrete
h. ACI - 301 Specification for Structural Concrete of
Building
i. ACI - 212 ACI 212.IR-63, Admixture for Concrete, Part 1
ACI 212.2R-71, Guide for Use of Admixture in Concrete, Part 1
j. ASTM - C143 Standard Test Method for Slump of Portland
Cement Concrete
k. ASTM - C231 Standard Test Method for Air Content of
Freshly Mixed Concrete by the Pressure
Method
l. ASTM - C171 Standard Specification for Sheet Materials for
Curing Concrete
m. ASTM - C172 Standard Method of Sampling Freshly Mixed
Concrete
n. ASTM - C31 Standard Method of Making and Curing
Concrete Test Specimens in the Field
o. ASTM - C42 Standard Method of Obtaining and Testing
Drilled Cores and Sawed Beams of Concrete
p. ASTM - C309 Standard Specification for Liquid Membrane
Forming Compounds for Curing Concrete
q. ASTM - D1752 Standard Specification for Performed Spange
Rubberand Cork Expansion Joint Fillers for
Concrete Paving and Structural Construction
r. ASTM - D1751 Standard Specification for Performed

21
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

Expansion Joint Fillers for Concrete Paving


and Structural Construction (Non-extruding
and Resilient Bituminous Types)
s. SII Standard Industri Indonesia
t. ACI - 315 Manual of Standard Practice for Reinforced
Concrete
u. ASTM - A185 Standard Specification for Welded Steel Wire
Fabric for Concrete Reinforcement.
v. ASTM - A165 Standard Specification for Deformed and Plain
Billet Steel Bars for Concrete Reinforcement,
Grade 40, deformed, for reinforcing bars,
Grade 40, for stirrups and ties.
w. Petunjuk lisan maupun tertulis yang diberikan oleh pengawas.

3. Percobaan Bahan dan Campuran Beton


a. Umum
Test bahan : Sebelum membuat campuran, test laboratorium harus
dilakukan untuk test berikut, sehubungan dengan prosedur-
prosedur ditujukan ke standard referensi untuk menjamin
pemenuhan spesifikasi proyek untuk membuat campuran yang
diperlukan.
b. Semen : berat jenis semen
c. Agregat : Analisa tapis, berat jenis, prosentase dari void
(kekosongan), penyerapan, kelembaban dari agregat kasar dan
halus, berat kering dari agregat kasar, modulus terhalus dari
agregat halus.
d. Adukan/campuran beton
 Adukan beton harus didasarkan pada trial mix dan mix design
masing-masing untuk umur 7, 14 atau 21 dan 28 hari yang
didasarkan pada minimum 20 hasil pengujian atau lebih
sedemikian rupa sehingga hasil uji tersebut dapat disetujui

22
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

oleh Direksi Lapangan.


Hasil uji yang disetujui tersebut sudah harus disertakan
selambat-lambatnya 3 minggu sebelum pengerjaan dimulai,
dan selain itu mutu betonpun harus sesuai dengan mutu
standard PBI 1971. Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum
diperiksa Direksi Lapangan tentang kekuatan/kebersihannya.
Semua pembuatan dan pengujian trial mix dan design mix
serta pembiayaannya adalah sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor. Trial mix dan design mix harus diadakan
lagi bila agregat yang dipakai diambil dari sumber yang
berlainan, merk semen yang berbeda atau supplier beton yang
lain.
 Ukuran-ukuran
Campuran desain dan campuran percobaan harus proporsional
semen terhadap agregat berdasarkan berat, atau proporsi yang
cocok dari ukuran untuk rencana proposional atau
perbandingan yang harus disetujui oleh Direksi Lapangan.
 Percobaan adukan untuk berat normal beton
Untuk perincian minimum dan maximum slump untuk setiap
jenis dan kekuatan dari berat normal beton, dibuat empat (4)
adukan campuran dengan memakai nilai faktor air-semen yang
berbeda-beda.

 Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah


benda uji silinder beton diameter 15 cm x tinggi 30 cm sesuai
PBI 1971, ACI Committee - 304, ASTM C 94-98.
 Benda uji (setiap pengambilan terdiri dari 3 buah dengan
pengetesan dilakukan pada hari yang tercantum pada item 6)
dari satu adukan dipilih acak yang mewakili suatu volume
rata-rata tidak lebih dari 10 m3 atau 10 adukan atau 2 truck
drum (diambil yang volumenya terkecil). Disamping itu

23
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

jumlah maximum dari beton yang dapat terkena penolakan


akibat setiap satu keputusan adalah 30 m3, kecuali bila
ditentukan lain oleh Direksi Lapangan.
 Hasil uji untuk setiap pengujian dilakukan masing-masing
untuk umur 7, 14 atau 21 dan 28 hari.
 Pembuatan benda uji harus mengikuti ketentuan PBI'71,
dilakukan di lokasi pengecoran dan harus disaksikan oleh
Direksi Lapangan. Apabila digunakan metoda pembetonan
dengan menggunakan pompa (concrete pump), maka
pengambilan contoh segala macam jenis pengujian lapangan
harus dilakukan dari hasil adukan yang diperoleh dari ujung
pipa "concrete-pump" pada lokasi yang akan dilaksanakan.
 Pengujian bahan dan beton harus dilakukan dengan cara yang
ditentukan dalam Standard Industri Indonesia (SII) dan PBI'71
NI-2 atau metoda uji bahan yang disetujui oleh Direksi
Lapangan.
 Rekaman lengkap dari hasil uji bahan dan beton harus
disediakan dan disimpan dengan baik oleh tenaga pengawas
ahli, dan selalu tersedia untuk keperluan pemeriksaan selama
pelaksanaan pekerjaan dan selama 5 tahun sesudah proyek
bangunan tersebut selesai dilaksanakan.

e. Pengujian slump
 Kekentalan adukan beton diperiksa dengan pengujian slump,
dimana nilai slump harus dalam batas-batas yang diisyaratkan
dalam PBI 1971 dan sama sekali tidak diperbolehkan adanya
penambahan air/additive, kecuali ditentukan lain oleh Direksi
Lapangan.
 "Kontraktor" harus menjamin bahwa ia mampu dengan slump
berikut, beton dengan mutu dan kekuatan yang memuaskan,
yang akan menghasilkan hasil akhir yang bebas keropos,

24
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

ataupun berongga-rongga. Pelaksanaan dari persetujuan


kontrak adalah bahwa "Kontraktor" bertanggung jawab penuh
untuk produksi dari beton dan pencapaian mutu, kekuatan dan
penyelesaian yang memenuhi syarat batas slump.
Bila dipakai pompa beton, slump harus didasarkan pada
pengukuran di pelepasan pipa, bukan di truk mixer. Maximum
slump harus 150 mm.
 Rekomendasi slump untuk variasi beton konstruksi pada keadaan atau
kondisi normal :

Slump pada (cm)


Konstruksi Beton Maksimum Minimum

Dinding, pelat fondasi dan fondasi telapak 12.50 10.00


bertulang.

Fondasi telapak tidak bertulang, kaison dan 9.00 7.50


konstruksi di bawah tanah.

Pelat, balok, kolom dan dinding. 15.00 12.50

Pembetonan massal. 7.50 7.50


Untuk beton dengan bahan tambahan plasticizer, slump dapat
dinaikkan sampai maksimum 1,5 cm.

B. BAHAN-BAHAN/PRODUK
Sedapat mungkin, semua bahan dan ketenagaan harus disesuaikan dengan
peraturan-peraturan Indonesia.
1. Semen
a. Mutu semen
 Semen portland harus memenuhi persyaratan standard
Internasional atau Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A SK
SNI 3-04-1989-F atau sesuai SII-0013-82, Type-1 atau NI-8
untuk butir pengikat awal kekekalan bentuk, kekuatan tekan

25
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

aduk dan susunan kimia. Semen yang cepat mengeras hanya


boleh dipergunakan dimana jika hal tersebut dikuasakan
tertulis secara tegas oleh Direksi Lapangan.
 Jika mempergunakan semen portland pozolan (campuran
semen portland dan bahan pozolan) maka semen tersebut
harus memenuhi ketentuan SII 0132 Mutu dan Cara Uji
Semen Portland Pozoland atau spesifikasi untuk semen
hidraulis campuran.
 Di dalam syarat pelaksanaan pekerjaan beton harus
dicantumkan dengan jelas jenis semen yang boleh dipakai dan
jenis semen ini harus sesuai dengan jenis semen yang
digunakan dalam ketentuan persyaratan mutu (semen tipe 1).
b. Penyimpanan Semen
 Penyimpanan semen harus dilaksanakan dalam tempat
penyimpanan dan dijaga agar semen tidak lembab, dengan
lantai terangkat bebas dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan
syarat penumpukan semen dan menurut urutan pengiriman.
Semen yang telah rusak karena terlalu lama disimpan sehingga
mengeras ataupun tercampur bahan lain, tidak boleh
dipergunakan dan harus disingkirkan dari tempat pekerjaan.
Semen harus dalam zak-zak yang utuh dan terlindung baik
terhadap pengaruh cuaca, dengan ventilasi secukupnya dan
dipergunakan sesuai dengan urutan pengiriman. Semen yang
telah disimpan lebih 60 hari tidak boleh digunakan untuk
pekerjaan.
 Curah semen harus disimpan di dalam konstruksi silo secara
tepat untuk melindungi terhadap penggumpalan semen dalam
penyimpanan.
 Semua semen harus baru, bila dikirim setiap pengiriman harus
disertai dengan sertifikat test dari pabrik.
 Semen harus diukur terhadap berat untuk kesalahan tidak lebih

26
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

dari 2,5 %.
 "Kontraktor" harus hanya memakai satu merek dari semen
yang telah disetujui untuk seluruh pekerjaan. "Kontraktor"
tidak boleh mengganti merk semen selama pelaksanaan dari
pekerjaan, kecuali dengan persetujuan tertulis dari Direksi
Lapangan.
2. Agregat
Agregat untuk beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari
SII 0052-80 "Mutu dan Cara Uji Agregat Beton" dan bila tidak
tercakup dalam SII 0052-80, maka harus memenuhi spesifikasi
agregat untuk beton.
a. Agregat halus (Pasir)
Mutu pasir untuk pekerjaan beton harus terdiri dari : butir-butir
tajam, keras, bersih, dan tidak mengandung lumpur dan bahan-
bahan organis. Agregat halus harus terdiri dari distribusi ukuran
partikel-partikel seperti yang ditentukan di pasal 3.5. dari NI-2.
PBI '71. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari
5 % (ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan dengan
lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0.063
mm. Apabila kadar lumpur melampaui 5 %, maka agregat halus
harus dicuci. Sesuai PBI'71 bab 3.3. atau SII 0051-82. Ukuran
butir-butir agregat halus, sisa di atas ayakan 4 mm harus
minimum 2 % berat; sisa di atas ayakan 2 mm harus minimum 10
% berat; sisa di atas ayakan 0,25 mm harus berkisar antara 80 %
dan 90 % berat. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat
halus untuk semua mutu beton.
Penyimpanan pasir harus sedemikian rupa sehingga terlindung
dari pengotoran oleh bahan-bahan lain.
b. Agregat Kasar (Kerikil dan Batu Pecah)
Yang dimaksud dengan agregat kasar yaitu kerikil hasil
desintegrasi alami dari batu-batuan atau batu pecah yang

27
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

diperoleh dari pemecahan batu, dengan besar butir lebih dari 5


mm sesuai PBI 71. Mutu koral : butir-butir keras, bersih dan tidak
berpori, batu pecah jumlah butir-butir pipih maksimum 20 %
bersih, tidak mengandug zat-zat alkali, bersifat kekal, tidak pecah
atau hancur oleh pengaruh cuaca. Tidak boleh mengandung
lumpur lebih dari 1 % (terhadap berat kering) yang diartikan
lumpur adalah bagian-bagian yang melalui ayakan 0.063 mm
apabila kadar lumpur melalui 1 % maka agregat kasar harus
dicuci. Tidak boleh mengandung zat-zat yang reaktif alkali yang
dapat merusak beton. Ukuran butir : sisa diatas ayakan 31,5 mm,
harus 0 % berat; sisa diatas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90
% dan 98 %, selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan
yang berurutan, adalah maksimum 60 % dan minimum 10 %
berat. Penyimpanan kerikil atau batu pecah harus sedemikian rupa
agar terlindung dari pengotoran bahan-bahan lain.

3. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih, tidak boleh
mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan organis atau
bahan-bahan lain yang dapat merusak beton serta baja tulangan atau
jaringan kawat baja. Untuk mendapatkan kepastian kelayakan air
yang akan dipergunakan, maka air harus diteliti pada laboratorium
yang disetujui oleh Direksi Lapangan.

4. Mutu dan Konsistensi dari Beton


Kekuatan ultimate tekan beton silinder 150 mm x 300 mm umur 28
hari, kecuali ditentukan lain, harus seperti berikut :
 Pekerjaan Beton Kanstin : K-175
 Pekerjaan Sloof, Kolom, Balok pada pedestrian : K-175
 Pekerjaan Jalan Coran dalam Site : K-225

28
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

 Pekerjaan Pile Cap, Sloof, Kolom Gerbang Utama : K-250


Untuk semua beton non-struktural seperti lantai kerja dan sebagainya
: Beton Klas - Bo

C. PENGECORAN BETON
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton, terlebih dahulu
memberitahukan pengawas dan mendapat persetujuan, jika tidak ada
persetujuan pengawas, maka pemborong dapat diperintahkan untuk
menyingkirkan / membongkar beton yang sudah dicor tanpa
persetujuan, atas biaya pemborong sendiri
2. Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan
Menggunakan cara yang sepraktis mungkin sehingga tidak
memungkin adanya tercampur kotoran – kotoran atau bahan – bahan
lain dari luar.
3. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum
pemasangan beton selesai diperiksa oleh dan mendapat persetujuan
pengawas.
4. Pengecoran dilakukan secara terus menerus. Adukan yang tidak dicor
dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar dari mesin adukan
beton dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan tidak
diperkenankan dipakai lagi.
5. Pada pengecoran baru (sambungan antara yang lama dan beton baru)
maka permukaan beton lama terlebih dahulu dibersihkan dan
dikasarkan sampai aggergat kasar tampak, kemudian disiram dengan
air semen.

VI. BESI BETON (STEEL REINFORCEMENT)


A. Persyaratan Besi Beton
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat – syarat :
a. Peraturan Beton Indonesia (NI. 2/1971)
b. Bebas dari kotoran – kotoran, lapisan minyak, karat dan tidak cacat.

29
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

c. Mempunyai penampang yang sama rata.


d. Ukuran disesuaikan dengan gambar – gambar.
B. Jenis dan Spesifikasi Material

Besi Tulangan Peruntukkan


D 16 Pembesian Pondasi Pile Cap
D 13 Pembesian Sloof Pondasi
Ø 12 Pembesian Kolom Pondasi
Ø8 Sengkang Pada Telapak, Sloof dan Kolom Pondasi
Wiremesh M6 Pembesian Pada Perkerasan Jalan Beton

C. Pemasangan
Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar – gambar. Untuk
hal itu sebelumnya pemborong harus membuat gambar pembengkokan baja
tulangan (bending schedule), diajukan kepada Pengawas untuk mendapat
persetujuannya.
D. Ketentuan
Penggunaan besi beton yang tidak memenuhi syarat - syarat karena
kualitasnya tidak sesuai dengan spesifikasi (RKS) harus segera dikeluarkan
dari site dalam waktu 2 x 24 jam.

VII. PEKERJAAN KONSTRUKSI TUGU GERBANG UTAMA


Pekerjaan ini dilaksanakan oleh kontraktor spesialis rangka besi dan baja
yang bersertifikat dan berpengalamanan dalam bidangnya.
A. Umum
Pekerjaan Konstruksi Tugu Gerbang Utama adalah pekerjaan pembuatan dan
pemasangan struktur sculpture berupa rangka pipa besi dengan berbagai
dimensi dan ketebalan yang berbeda. Rangka tugu / sculpture ini
direncanakan memiliki dudukan plat baja sebagai tempat untuk bertumpu
yang diperkuat dengan pondasi beton bertulang.
Pekerjaan rangka Tugu atau Sculpture ini meliputi :

30
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

a. Pekerjaan Struktur Bawah, yaitu Pondasi tempat tugu / sculpture ini


berdiri
b. Pekerjaan angkur besi dan base plat dudukan
c. Pekerjaan rangka badan tugu / sculpture, dengan konstruksi pipa besi
d. Pekerjaan lapisan penutup tugu / sculpture
e. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan

B. Persyaratan Material Rangka Tugu / Sculpture


Material struktur rangka tugu / sculpture diuraikan sebagai berikut
a. Material rangka utama :
 Jenis Material : Pipa Besi
 Diameter : 3 inch
 Ketebalan : 4 mm

b. Material rangka dalam :


 Jenis Material : Pipa Besi
 Diameter : 2 inch
 Ketebalan : 3.6 mm
c. Material base plat dudukan pipa :
 Jenis Material : Plat Baja
 Ketebalan : 12 mm
d. Material baut angkur dan stek angkur :
 Jenis baut angkur : besi M22
 Jenis stek angkur : besi M22
 Panjang stek angkur : 0,70x0,10 m
e. Material lapisan penutup tugu / sculpture :
 Jenis material : Plat CNC atau Plat Cutting
 Ketebalan : 3 mm
 Finishing : Cat Duko warna putih
f. Lapisan anti karat :

31
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

Material harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, dua jenis


lapisan anti karat (coating) :
 Galvanised (Z220)
- Pelapisan: Galvanised
- Jenis : Hot-dip zinc
- ketebalan pelapisan : 220 gr/m2
- komposisi: 97% zinc, 1% aluminium dan bahan lain (100%)

C. Persyaratan Pra-Konstruksi
a. Kontraktor wajib melampirkan
i. Surat dukungan produsen rangka pipa besi
ii. Brosur asli
iii. Surat keterangan bersetempel asli dari Laboratorium Struktur dan
Bahan bangunan tentang hasil pengujian material pipa besi yang
dipakai
iv. Sertifikasi tukang dari pabrikan.
b. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan
pemasangan rangka tugu / sculpture, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja
dan Syarat) seperti pada pasal diatas. Produk yang dipaparkan sesuai
dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan pada dokumen
tender.
c. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta
detail dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang
tercantum dalam gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil,
panjang profil dan jumlah alat sambung pada setiap titik buhul.
d. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke
Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK) untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
e. Elemen utama rangka tugu / sculpture dilakukan fabrikasi dengan
menggunakan alat bantu mesin yang dapat menjamin keakurasian hasil
perakitan (prefabrikasi)

32
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

D. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pembuatan dan pemasangan rangka tugu / sculpture dan bahan lain
terkait, harus dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung
sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang
berkompeten.
b. Semua detail dan konektor/joint harus dipasang sesuai dengan gambar
kerja.
c. Perakitan tugu / sculpture harus dilakukan dengan menggunakan mesin
sehingga menjamin keakurasian sambungan dan lengkungan rangka serta
pelaksanaan las maupun joint sambungan dilakukan dengan mesin.
d. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur
yang dipakai untuk tumpuan rangka tugu / sculpture. Berkenaan dengan
hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi
mengenai ukuran pada shop drawing dengan hasil perakitan di lapangan.

VIII. PEKERJAAN PASANGAN DINDING PEDESTRIAN LUAR


A. Pekerjaan Pasangan Batu Bata
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
b. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan untuk pekerjaan
pasangan bata, penyediaan tempat yang akan didirikan dinding dan
melaksanakan pekerjaan pemasangan batu bata untuk pembuatan
dinding atau lainnya, satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera
dalam gambar denah dan potongan. Penyedia Jasa wajib
melengkapi sendiri lingkup pekerjaan ini.
2. Spesifikasi Bahan
a. Batu Bata
Harus matang pembakarannya, bila direndam dalam air akan tetap

33
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran batu bata 200 x 100 x 50
mm atau disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang
disyaratkan dalam Gambar Kerja. Karena itu Penyedia Jasa harus
memberikan contoh pada Pengawas Lapangan sebelumnya untuk
diperiksa kualitasnya. Apabila bahan-bahan yang datang, oleh
Pengawas Lapangan dianggap tidak memenuhi syarat, Pengawas
Lapangan berhak menolak bahan-bahan tersebut dan Penyedia Jasa
wajib mengangkutnya ke luar lokasi pembangunan.
b. Semen / Portland Cement (PC)
Bahan semen yang digunakan sama dengan semen / PC untuk
konstruksi beton. Semen yang datang di lokasi pekerjaan dan
menunggu pemakaiannya, harus disimpan di dalam gudang yang
lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah di
sekitarnya. Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata
semennya sudah membatu, maka semen tersebut harus disingkirkan
keluar lokasi pembangunan dan tidak boleh dipergunakan. Supplier
/ pedagang yang mengirimkan semen untuk pekerjaan ini
hendaknya dapat menunjukan sertifikasi dari pabriknya. Semen
yang sudah lembab atau menunjukkan gejala membatu akan
ditolak. Secepatnya semen yang ditolak harus dikeluarkan dari
lokasi pembangunan untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan.
c. Pasir Pasang
Bahan yang digunakan sama dengan pasir yang digunakan untuk
konstruksi beton. Pasir yang dimaksud harus bersih, pasir asli yang
bebas dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan
lain hal sesuai dengan NI-3 pasal 14 ayat 2. Bilamana pasir yang
dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di atas, Pengawas
Lapangan berhak memerintahkan untuk mencuci pasirnya, melihat
hasilnya sampai didapat persetujuan. Khusus untuk plester, harus
dicarikan pasir yang lebih halus.

34
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya harus direndam
lebih dahulu di dalam air selama setengah jam atau sampai jenuh
dan permukaan yang akan dipasang harus juga basah.
b. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak
kayu yang besarnya memenuhi syarat. Dalam mencampur semen
dan pasir harus di dalam keadaan kering yang kemudian diberi air
sampai didapat campuran plastis. Adukan yang sudah mengering
/kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
c. Dalam satu hari pasangan tidak boleh lebih tinggi dari 1 (satu meter).
Dari pengakhiran pasangan satu hari tersebut harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak berdiri untuk menghindari
retak dikemudian hari. Tebalnya siar batu bata tidak boleh kurang
dari 1 (satu) cm atau 10 mm dan siarnya harus benar-benar pada
adukannya.
d. Semua pasangan baru dijaga jangan sampai terkena sinar matahari
langsung dengan menutupnya memakai karung basah.
e. Tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan
menyumbatnya memakai batang pisang untuk diameter besar,
sedangkan untuk diameter lebih kecil dipakai potongan bambu.
f. Semua pasangan bata harus rata (horizontal) dan tiap-tiap kali diukur
dari lantai, dengan menggunakan benang. Pemasangan benang
tidak boleh lebih dari 30 cm di atas pasangan di bawahnya. Pada
semua pasangan bata setengah batu satu sama lain harus terdapat
pengikat yang sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu bata
pecahan separuh panjang, kecuali sesuai peraturannya (di sudut).
Lapisan yang satu dengan lapisan yang di atasnya harus berbeda
setengah panjang bata. Pada pasangan satu batu dan pasangannya
lebih tebal harus disusun sesuai dengan petunjuk/peraturan
seharusnya.

35
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

g. Sebagai persiapan untuk plesteran, maka siarnya harus diketok


sedalam 0.5 cm sehingga adukannya akan cukup mengikat
plesteran yang akan dipasang.
h. Bilamana di dalam pemasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat
atau tidak sempurna, maka batu bata ini harus diganti dengan yang
kondisinya baik atas biaya kontraktor.

B. Pekerjaan Plesteran
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
b. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan plesteran,
penyiapan dinding/tempat yang akan diplester, serta pelaksanaan
pekerjaan plesteran itu sendiri pada dinding yang akan diselesaikan
dengan cat, satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah dan notasi penyelesaian dinding.
2. Spesifikasi Bahan
a. Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan seperti pada semen untuk konstruksi beton, satu dan
lain hal sesuai dengan NI-8. Merk/hasil produksi pabrik dari semen
untuk pekerjaan ini akan ditentukan kemudian.
b. Pasir yang harus digunakan ini harus halus dengan warna asli. Satu
dan lain hal sesuai dengan persyaratan yang tersebut dalam NI-3
pasal 14 dan setelah mendapatkan persetujuan dari Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan.
c. Air untuk mengaduk kedua bahan tersebut di atas satu dan lain hal
dengan pasal 10 dari NI-3.

36
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume.
Cara pembuatannya menggunakan Mixer selama 3 menit.
b. Beraben adalah plesteran kasar dengan campuran adukan kedap air
yaitu 1 PC : 2 Pasir. Dipakai untuk menutup permukaan dinding
pasangan batu bata yang tertanam dalam tanah hingga ke
permukaan tanah dan/atau lantai.
c. Plesteran biasa adalah campuran 1 PC : 4 Pasir. Adukan plesteran ini
untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata
bagian dalam bangunan terkecuali dinyatakan kedap air seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.
d. Plesteran kedap air adalah campuran 1 PC : 2 Pasir. Adukan plesteran
ini untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata
bagian luar / tepi bangunan, semua bagian dan keseluruhan
permukaan dinding pasangan batu bata seperti tercantum dalam
Gambar Kerja.
e. Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen.
Plesteran halus ini adalah pekerjaan finishing yang dilaksanakan
setelah aduk plesteran sebagai lapisan dasar berumur 7 (tujuh)
hari/sudah kering benar.
f. Semua jenis aduk plesteran tersebut di atas harus disiapkan
sedemikian rupa sehingga selalu segar, belum mengering pada
waktu pelaksanaan pemasangan.
g. Terkecuali untuk beraben, permukaan semua aduk plesteran harus
diratakan. Permukaan plesteran tersebut, khususnya plesteran
halus, harus rata, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak
berongga serta berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun
benda-benda lain yang membuat cacat.
h. Sebelum pelaksanaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata
dan beton, permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa

37
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

bekisting kemudian diketrek / scratched. Semua lubang-lubang


bekas pengikat bekisting atau formtie harus tertutup adukan
plesteran.
i. Pekerjaan plesteran halus adalah untuk semua permukaan pasangan
batu bata dan beton yang akan di-finishing dengan cat.
j. Semua permukaan yang akan menerima bahan finishing, misalnya
ubin keramik dan lainnya, maka permukaan plesterannya harus
diberi alur-alur garis horizontal untuk memberi ikatan yang lebih
baik terhadap bahan/material finishing tersebut. Pekerjaan ini tidak
berlaku apabila bahan finishing tersebut cat.
k. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan
dinding/kolom/lantai yang dinyatakan dalam Gambar Kerja
dan/atau sesuai peil-peil yang diminta dalam Gambar Kerja. Tebal
plesteran minimal 10 mm, maksimal 25 mm. Jika ketebalan
melebihi 30 mm, maka diharuskan menggunakan kawat strimin
yang diikatkan ke pemukaan pasangan batu bata atau beton yang
bersangkutan untuk memperkuat daya lekat plesteran.
l. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 2 mm untuk setiap
jarak 2 m.
m. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
dengan wajar, tidak secara tiba-tiba. Hal ini dilaksanakan dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindunginya dari terik matahari langsung dengan bahan penutup
yang dapat mencegah penguapan air secara cepat. Pembasahan
tersebut adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai,
Penyedia Jasa harus selalu menyiram dengan air sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali sehari sampai jenuh. Jika terjadi keretakan,
Penyedia Jasa harus membongkar dan memperbaiki sampai
hasilnya dinyatakan diterima Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.

38
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

n. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan plesteran dilakukan


sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

IX. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI PEDESTRIAN


A. PEKERJAAN GRANIT
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang baik.
b. Pekerjaan granit ini meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Pengawas
Lapangan.
2. Persyaratan Bahan
Persyaratan dan spesifikasi material penutup lantai pedestrian :
1) Jenis : Granit
2) Finishing Permukaan : Unpolished (sesuai gambar detail)
3) Motif : Motif Batu Alam
4) Produksi:
 Uk. 60 x 60 Unpolished, setara Granito
5) Ketebalan : Minimum 12 mm
6) Bahan Perekat : Adukan 1 Pc : 2 Pasir
7) Warna/ texture : ditentukan kemudian
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia yang berlaku.

39
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

c. Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu harus


diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengawas Lapangan.
d. Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan
persyaratan teknis operatif dari pabrik sebagai informasi bagi
Pengawas Lapangan.
e. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam
bagian ini harus kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui
Pengawas Lapangan.

3. Pekerjaan Penutup Lantai


a. Sebelum dimulai pekerjaan, pelaksana pekerjaan diwajibkan
membuat shop drawing mengenai pola lantai.
b. Granit yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat
dan bernoda.
c. Adukan pasangan/pengikat dengan adukan 1 Pc : 3 Psr pasang atau
menggunakan bahan perekat dari Drymix, mortar utama atau
setara.
d. Hasil pemasangan lantai granit harus merupakan bidang permukaan
yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan
kemiringan di daerah basah dan teras.
e. Pola, arah dan awal pemasangan lantai granit harus sesuai gambar
detail atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan. Perhatikan lubang
instalasi dan drainase/bak kontrol sebelum dimulai.
f. Jarak antara unit-unit pemasangan granit satu sama lain (siar-siar),
harus sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang
berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan
tegak lurus sesamanya.

40
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

g. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari
bahan seperti yang telah disyaratkan di atas. Warnanya disesuaikan
dengan warna granit yang dipasang.
h. Pemotongan unit-unit granit harus menggunakan alat pemotong
granit khusus sesuai dengan persyaratan pabrik.
i. Granit yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam
noda pada permukaan granit hingga betul-betul bersih.
j. Granit yang terpasang harus dibersihkan dari sentuhan / beban
selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat
dari pekerjaan lain.

X. PEKERJAAN LANSEKAP DAN PENATAAN LAHAN


1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi Penyediaan Bahan, Pemasangan, Tanah Timbun, Tanah Humus,
Penanaman Dan Perawatan Sesuai Dengan Gambar Kerja.
2. Material
a. Tanah timbun, tanah humus dan bahan lainnya harus memenuhi
standar yang telah ditentukan harus memenuhi standar yang telah
ditetapkan atau seperti yang tercantum dalam RKS.
b. Tanaman atau vegetasi lainnya harus berasal dari tempat pembibitan
atau penjualan tanaman khusus untuk taman.
Jenis – Jenis tanaman yang dipakai adalah :
 Tanaman Rumput Gajah Mini
 Tanaman Palem Tupai (tinggi 2 meter)
Jenis nama tanaman dapat dilihat dan disesuaikan pada gambar
rencana.
3. Peralatan Kerja
Pemborong / kontraktor harus menyediakan peralatan kerja berupa :
a. 1 (satu) unit mobil Pick Up untuk keperluan di lapangan.
b. Mesin pemotong rumput gendong atau pun yang didorong.

41
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

c. Arit dan pecok di gunakan untuk pendangiran.


d. Parang, kapak dan mesin gergaji potong untuk membersihkan lahan,
memotong akar pohon – pohon yang dapat mengganggu proses
pekerjaan.
e. Alat penyemprot / sprayer hama maupun pupuk.
f. Peralatan kerja lainnya yang diperlukan seperti mesin pompa air dan
kantong plastik.
4. Uraian
a. Kontraktor wajib membuat shop-Drawing (Gambar detail
Pelaksanaan) berdasarkan Gambar dokumen kontrak dan keadaan
lapangan, untuk memperjelas detail-detail khusus yang diperlukan
pada saat pelaksanaan lapangan.
b. Shop Drawing harus mencantumkan semua data termasuk tipe bahan,
keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus.
c. Shop Drawing harus dibuat oleh ahli landscape yang berpengalaman
dan telah mempunyai sertifikasi keahlian.
d. Shop Drawing bahan dapat dilaksanakan sebelum mendapat
persetujuan dari Pengawas.
e. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, disertai
brosur lengkap dan jaminan material
f. Contoh bahan harus diserahkan minimal sebanyak 2 (dua) buah yang
setara mutunya.
g. Keputusan bahan, jenis, warna, dan merk akan diberitahukan oleh
Pengawas dalam jangka waktu tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender
terhitung sejak penyerahan contoh – contoh bahan tersebut.
5. Pelaksanaan
a. Pengukuran dan Pematokan sebelum pekerjaan dimulai.
b. Pekerjaan persiapan meliputi pembersihan lokasi, penggalian,
pembongkaran akar – akar / tunggul pohon.
c. Sebelum memulai pekerjaan, lokasi harus sudah dibersihkan dari
segala bahan-bahan atau kotoran yang mengganggu.

42
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

d. Menyediakan alat bantu kerja


e. Penimbunan tanah sesuai dengan countur yang ada dalam Gambar
Rencana Kerja.
f. Tanah harus dipakai tanah yang mempunyai unsur hara yang baik
atau tanah kompos dengan ketebalan minimal 15 cm.
g. Lubang yang di gali harus cukup besar dan dasarnya harus dilapisi
humus sehingga tanaman yang ditanam dapat berdiri dengan kokoh
dan memiliki cukup rongga sehingga dapat tumbuh dengan baik.
h. Jenis tanaman yang dipakai sesuai dengan Gambar Rencana atau shop
Drawing yang telah disetujui oleh Pengawas.
i. Pekerjaan taman harus dikerjakan oleh ahli landscape yang
berpengalaman dan telah di setujui oleh Pengawas.
j. Pekerjaan pepohonan dan bunga
 Tata letak penanaman pohon, bunga, rumput dan vegetasi
lainnya harus sesuai dengan gambar kerja.
 Sebelum ditanami dengan bunga, rumput dan vegetasi lainnya,
terlebih dahulu bagian taman ditimbun dengan tanah humus,
dengan ketebalan minimal 15 cm.
 Lubang yang digali harus cukup besar dan dasarnya harus
dilapisi humus sehingga dapat tumbuh dengan baik.
k. Pupuk
Pupuk harus merupakan suatu campuran yang disetujui dari bahan-
bahan penyubur tanaman.
l. Untuk sekurang-kurangnya 6 bulan setelah penyelesaian penanaman
tanaman, maka daerah-daerah yang ditanami tanaman harus dilakukan
penyiraman secara berkala atau diairi pada interval-interval yang
teratur sebagaimana diarahkan oleh Direksi. Air harus digunakan
dengan cara yang sedemikian rupa sehingga permukaan yang
ditanami oleh tanaman, hanyut atau rusak dengan cara manapun.
m. Jaminan pekerjaan dan pemeliharaan taman adalah 6 (enam) bulan
setelah serah terima pertama dan kerusakan pada jaminan

43
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

pemeliharaan menjadi tanggung jawab Kontraktor.


n. Pekerjaan-pekerjaan fisik seperti pedestrian, median jalan atau
pekerjaan fisik lainnya, harus memenuhi standar yang berlaku atau
sesuai dengan RKS.

XI. PROTOKOL PENCEGAHAN PENYEBARAN CORONA VIRUS


(COVID-19)

1. SKEMA PROTOKOL PENCEGAHAN COVID-19 DALAM


PENYELENGGARAAN MASA KONSTRUKSI

a. Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Covid-19.


1. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib membentuk satgas
pencegahan covid-19 yang menjadi bagian dari Unit Keselamatan
Konstruksi.
2. Satgas pencegahan covid-19 dibentuk oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) proyek tersebut,
3. Satgas pencegahan covid-19 berjumlah paling sedikit 5 (lima orang
yang terdiri atas:
 1 (satu) ketua merangkap anggota,
 4 (empat) anggota yang mewakili Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa.
4. Satgas pencegahan covid-19 memiliki tugas, tanggung jawab dan
kewenangan untuk melakukan:
 Sosialisasi,
 Pembelajaran (edukasi),

44
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

 Promosi teknik,
 Metode/pelaksanaan pencegahan covid-19 di lapangan,
 Berkoordinasi dengan satgas penanggulangan covid-19,
Kementrian PUPR melakukan Identifikasi Potensi Bahaya
covid-19 di lapangan,
 Pemeriksaan kesehatan terkait potensi terinfeksi covid-19
kepada semua pekerja dan tamu proyek,
 Pemantauan kondisi kesehatan pekerja dan pengendalian
mobilisasi/demobilisasi pekerja,
 Pemberian vitamin dan nutrisi tambahan guna peningkatan
imunitas pekerja,
 Pengadaan fasilitas kesehatan di lapangan,
 Melaporkan kepada PPK dalam hal telah ditemukan pekerja
yang positif atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
dan merekomendasikan dilakukan penghentian kegiatan
sementara.
b. Identifikasi Potensi Bahaya Covid-19 di lapangan.
1. Satgas pencegahan covid-19 berkoordinasi dengan satgas
penanggulangan covid-19 Kementrian PUPR untuk menentukan:
 Identifikasi resiko lokasi proyek terhadap pusat penyebaran
covid-19 didaerah yang bersangkutan,
 Kesesuaian fasilitas kesehatan di lapangan dengan protokol
penanganan covid-19 yang dikeluarkan oleh Pemerintah,
 Tindak lanjut terhadap Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
2. Dalam hal Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut
teridentifikasi:
 Memiliki resiko tinggi akibat lokasi proyek berada di pusat
sebaran,
 Telah menentukan pekerja yang positif dan/atau berstatus
Pasien Dalam Pengawasan (PDP),

45
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

 Pimpinan Kementrian/Lembaga/Instansi/Kepala daerah telah


mengeluarkan aturan untuk menghentikan kegiatan
sementara.
2. Penghentian Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dilakukan sesuai
ketentuan.
3. Dalam hal Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut karena sifat
dan urgensinya tetap harus dilaksanakan sebagai bagian dari
penanganan dampak sosial dari covid-19, maka Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi tersebut dapat diteruskan dengan ketentuan:
 Mendapatkan persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat,
 Melaksanakan protokol pencegahan covid-19 dengan disiplin
tinggi dan dilaporkan secara berkala oleh satgas pencegahan
covid-19.

c. Penyediaan Fasilitas Kesehatan di Lapangan


1. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan ruang
klinik kesehatan di lapangan yang dilengkapi dengan fasilitas
kesehatan yang memadai, antara lain tabung oksigen, pengukur
suhu badan, pengukur tekanan darah, obat-obatan dan petugas
medis .
2. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib memiliki kerjasama
operasional perlindungan kesehatan dan pencegahan covid-19
dengan rumah sakit dan/atau pusat kesehatan masyarakat terdekat
untuk tindakan darurat.
3. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan fasilitas
tambahan, antara lain pencuci tangan (air, sabun dan hand
sanitizer), tisu, masker dikantor dan lapangan bagi seluruh pekerja
dan tamu.
4. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan vaksin,
vitamin dan nutrisi tambahan guna peningkatan imunitas pekerja.
a. Pelaksanaan Pencegahan Covid-19 di Lapangan

46
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

1. Satgas pencegahan covid-19 memasang poster baik digital maupun


fisik tentang himbauan/anjuran pencegahan covid-19 untuk
disebarluaskan atau dipasang ditempat-tempat strategis di lokasi
proyek.
2. Satgas pencegahan covid-19 bersama petugas medis harus
menyampaikan penjelasan, anjuran, kampanye tentang pencegahan
covid-19 dalam setiap kegiatan penyuluhan K3 pagi hari (safety
morning talk).
3. Petugas medis bersama para satuan pengaman (security staff)
melaksanakan pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja dan
karyawan setiap pagi, siang dan sore.
4. Satgas pencegahan covid-19 melarang orang (seluruh pekerja dan
tamu) yang terindikasi memiliki suhu tubuh diatas 38°C datang ke
lokasi pekerjaan.
4. Apabila ditemukan pekerja di lapangan sebagai Pasien Dalam
Pengawasan (PDP) covid-19, pekerja harus diberhentikan
sementara oleh Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa paling
sedikit 14 hari kerja.
5. Petugas medis dibantu satuan pengaman (security staff) melakukan
evaluasi dan penyemprotan desinfektan pada seluruh tempat,
fasilitas dan peralatan kerja.
6. Pemberhentian sementara dilakukan hingga proses evaluasi dan
penyemprotan serta pelaksanaan kesehatan dan tenaga kerja yang
pernah dilakukan kontak fisik dengan tenaga kerja yang terpapar
telah tersebar.

2. MEKANISME PROTOKOL PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19


DALAM PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI

47
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

a. Penghentian Pekerjaan Sementara


1. Dalam hal kontrak Penyelenggaraan Jasa Konstruksi ditetapkan
untuk diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud maka
diberlakukan ketentuan:
a. Mekanisme Pemberhentian Pekerja Sementara
 Pengusulan pemberhentian sementara dapat dilakukan
PPK dan/atau Penyedia Jasa berdasarkan usulan satgas
pencegahan covid-19 setelah dilakukan identifikasi
potensi bahaya covid-19 dilapangan.
 Pemberhentian sementara ditetapkan oleh PPK setelah
mendapatkan persetujuan dari Kasatker/KPA.
 Waktu pemberhentian paling sedikit 14 (empat belas)
hari kerja atau sesuai dengan kebutuhan yang disertai
dengan laporan pencegahan dan penanganan covid-19
di lokasi proyek dan penetapan keadaan.
 Dalam hal tidak diatur secara khusus dalam Dokumen
Kontrak, mekanisme penetapan keadaan dan
pemberhentian pekerjaan sementara akibat dari
penanganan covid-19 maka berlaku ketentuan:

48
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

- Terpenuhinya ketentuan satgas pencegahan


covid-19 melaporkan dan memberikan
rekomendasi penghentian pekerjaan sementara
kepada PPK yang disertai dengan dokumen dan
bukti pendukungnya.
- PPK bersama-sama dengan satgas pencegahan
covid-19, Penyedia Jasa dan Pengawas Pekerjaan
melakukan pembahasan, penelitian dan
menyepakati rekomendasi pemberhentian
pekerjaan sementara.
- Berdasarkan hasil kesepakatan bersama tentang
pemberhentian pekerjaan semenyara sebagaimana
dimaksud, PPK melaporkan dan meminta
persetujuan pemberhentian pekerjaan sementara
kepada KPA.
- PPK menetapkan pemberhentian pekerjaan
sementara sesuai dengan ketentuan dan
menyampaikan secara tertulis kepada seluruh
Penyedia Jasa.
- Penetapan pemberhentian pekerjaan sementara
wajib menyebutkan jangka waktu pemberhentian
pekerjaan sementara.
- Khusus untuk pekerjaan yang bersifat strategis
nasional sebagai plekasanaan
Perpres/Keppres/Inpres maupun direktif lainnya,
PPK menetapkan pemberhentian pekerjaan
sementara sesuai ketentuan dan melaporkan
untuk mendapatkan persetujuan Menteri PUPR.
b. Mekanisme Pergantian Spesifikasi

Dalam hal Kontrak Penyelenggaraan Jasa Konstruksi


adanya material dan/atau peralatan dari/atau suku cadang

49
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

import dari Negara yang ditetapkan sebagai Negara terjangkit


covid-19 dan atau dari Negara yang tidak terjangkit dengan
covid-19 namun proses pengiriman barang terkendala pada
jalur pengadaan barang import di Indonesia, maka dapat
diusulkan untuk pergantian spesifikasi dengan mekanisme
sebagai berikut:
 Penyedia Jasa menyampaikan kepada PPK kendala
pengadaan dan/atau mobilisasi material dan/atau
peralatan dan/atau suku cadang import disertai bukti
pendukungnya.
 PPK bersama dengan Pengawas Pekerjaan dan
Penyedia jasa melakukan pembahasan, penelitian dan
menyepakati perubahan spesifikasi material dan/atau
suku cadang.
 Berdasarkan hasil kesepakatan bersama tentang
perubahan spesifikasi material dan/atau suku cadang,
PPK melaporkan dan meminta persetujuan pergantian
spesifikasi kepada KPA.
 Dalam rangka penyampaian persetujuan, KPA dapat
melakukan pembahasan bersama dengan pihak
Pengelolaa atau Pengguna.
 Atas persetujuan KPA, PPK menyampaikan
persetujuan perubahan spesifikasi secara tertulis kepada
Penyedia Jasa.
 Perubahan spesifikasi material dan/atau suku cadang
wajib mengutamakan produksi dalam negeri.
c. Kompensasi biaya upah Tenaga kerja dan
Subkontraktor/Produsen/Pemasok Pemberhentian sementara
tidak melepaskan hak dan kewajiban Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa terhadap Tenaga Kerja Konstruksi,

50
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

Subkontraktor, Produsen dan Pemasok yang terlibat dalam


bentuk antara lain:
 Pemenuhan terhadap pembayaran upah Tenaga Kerja
Konstruksi selama masa pemberhentuan sementara.
 Pemberhentian terhadap pembayaran Subkontraktor,
Produser dan Pemasok selama masa pemberhentian
sementara.
2. Dalam hal Kontrak Penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Instruksi Menteri ini,
diberlakukan ketentuan bahwa pelaksanaan pencegahan dan
penanganan covid-19 di lapangan dapat diusulkan menjadi biaya
tambahan penerapan SMKK sesuai peruntukannya melalui
Adendum Kontrak Penyelenggaraan Konstruksi.
3. Untuk memastikan kewajaran harga biata tambahan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Instruksi Menteri,
Kabalai/Kasatker menyampaikan permohonan kepada Inspektorat
Jenderal/Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) untuk
melakukan review usulan pemenuhan terhadap pembayaran upah
Tenaga Kerja Konstruksi, Subkontraktor, Produsen dan Pemasok
selama masa pemberhentian sementara.

51
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

3. MEKANISME PEMBERHENTIAN PEKERJAAN SEMENTARA

4. MEKANISME PENGAJUAN PEMENUHAN TERHADAP


PEMBAYARAN UPAH KERJA KONSTRUKSI DAN
SUBKONTRAKTOR / PRODUSEN / PEMASOK SELAMA MASA
PEMBERHENTIAN SEMENTARA

No. Pengaturan Keterangan


1. Penyebab Pemberhentian
a. Memiliki resiko tinggi akibat lokasi proyek berada di
Sementara
pusat sebaran.
b. Telah ditemukan pekerja yang positif dan/atau
berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

52
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

c. Pimpinan Kementrian/Lembaga/Instansi/Kepala Dearh


telah mengeluarkan peraturan untuk menghentkan
kegiatan sementara.
2. Tahapan:
a. Menyampaikan usulan perubahan kurva-5 proyek yang
berisi usulan rencana pekerjaan yang dihentikan
sementara dan usulan perpanjangan waktu akibat
pemberhentian sementara yang dibutuhkan.
a. Penyedia Jasa
b. menyampaikan perkiraan jumlah Tenaga Kerja,
Subkontraktor, Produsen dan Pemasok yang terdampak
akibat rencana pekerjaan yang dihentikan.

c. Menyampaikan analisa harga upah Tenaga Kerja,


Subkontraktor, Produsen dan Pemasok untuk rencana
pekerjaan.

d. Melakukan pemenuhan pembayaran upah Tenaga


Kerja, Subkontraktor, Produsen dan Pemasok setelah
mendapatkan persetujuan PPK.
b. Pejabat Pembuat Komitmen
a. Meriview usulan, perubahan kurva-5 proyek yang
disampaikan Penyedia Jasa terhadap program dan progres
pekerjaan yang telah diselesaikan.
b. Meriview perkiraan jumlah Tenaga Kerja,
Subkontraktor, Produsen dan Pemasok yang terdampak
dan analisa harga upah Tenaga Kerja, Subkontraktor,
Produsen dan Pemasok akibat rencana pekerjaan yang
dihentikan.

c. Berdasarkan hasil riview tersebut, dilakukan


penyusunan usulan perpanjangan waktu dan penambahan
biaya untuk pembayaran upah Tenaga Kerja,
Subkontraktor, Produsen dan Pemasok selama masa
pemberhentian sementara terhadap kontrak berjalan.
d. Menyampaikan hasil lampiran diatas dalam lampiran
surat usulan kepada Kabalai/Kasatker.

e. Meenginstruksikan kepada Penyedia Jasa untuk


melakukan pemenuhan pembayaran upah Tenaga Kerja,
Subkontraktor, produsen dan Pemasok.
c. Kabalai/Kasatker a. Membentuk Tim Kaji Cepat Balai.
b. Menugaskan Tim Kaji Cepat Balai untuk mengevaluasi
usulan PPK.
c. Menyampaikan hasil evaluasi Tim Kaji Cepat Balai
kepada Itjen untuk permohonan review.
d. Menyampaikan hasil evaluasi oleh Tim Kaji Cepat
Balai kepada Itjen untuk permohonan review.
e. Menginstruksikan PPK untuk menindaklanjuti
persetujuan atau penolakan pemenuhan terhadap
pembayaran upah Tenaga Kerja, Subkontraktor, Produsen
dan Pemasok.

53
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

f. Mengawasi pelaksanaan pemenuhan pembayaran upah


Tenaga Kerja, Subkontraktor, Produsen dan Pemasok.
d. Direktur Jenderal a. Menerima laporan hasil evaluasi Tim Kaji Cepat Balai.
b. Memantau pelaksanaan pemenuhan pembayaran upah
Tenaga Kerja, Subkontraktor, Produsen dan Pemasok.
e. Inspektorat Jenderal
a. Itjen memberikan rekomendasi atas usulan pemenuhan
pembayaran upah Tenaga Kerja, Subkontraktor, Produsen
dan Pemasok.

b. Itjen melaksanakan review terhadao usulan pemenuhan


pembayaran upah Tenaga Kerja, Subkontraktor, Produsen
dan pemasok yang disamapaikan Kabalai/Kasatker.
c. Menyampaikan hasil riview kepada Dirjen dengan
tembusan Kabalai/Kasatker.

5. MEKANISME KEHADIRAN PELAKSANAAN PENGADAAN


BARANG/JASA BAGI TIM PEMILIHAN

a. Tahap Kualifikasi

Tahapan Kehadiran
a. Pengumuman prakualifikasi Work From Home
b. Pendaftaran dan pengunduhan Dokumen
Kualifikasi Work From Home
c. Pemberian penjelasan (apabila Work From Home
diperlukan)
d. Penyampaian Dokumen Kualifikasi Work From Home
e. Evaluasi Kualifikasi Work From Home

f. Pembuktian Kualifikasi Sesuai protokol pelaksanaan pembuktian


kualifikasi
g. Penetapan dan pengumuman hasil Work From Home
kualifikasi
h. Masa sanggah kualifikasi Work From Home

b. Tahap Pemilihan untuk Metode Penyampaian

Tahapan Kehadiran
a. Undangan Terider Work From Home

Work From Home


b. Pendaftaran dan Pengunduhan Dokumen
c. Pemberian Penjelasan Work From Home

54
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

d. Penyampaian Dokumen Penawaran Work From Home

e. Pembukaan Dokumen Penawaran Work From Home


Administrasi dan Teknis
f. Evaluasi Administrasi Work From Home

g. Evaluasi Teknis bagi yang lulus evaluasi Work From Home


administrasi
h. Pengumuman peserta yang lulus Work From Home
evaluasi administrasi dan teknis
i. Pembukaan Dokumen Penawaran bagi Work From Home
yang lulus evaluasi teknis
j. Evaluasi harga Work From Home

Work From Home


k. Penetapan dan pengumuman pemenang
l. Masa Sanggah Work From Home

m. Masa Sanggah banding (untuk Work From Home


Pekerjaan Konstruksi)

c. Pasca Kualifikasi

Tahapan Kehadiran
a. Pengumuman Tender Work From Home

Work From Home


b. Pendaftaran dan pengunduhan dokumen
c. Pemberian penjelasan Work From Home
d. Penyampaian Dokumen Penawaran Work From Home
e. Pembukaan Dokumen Penawaran Work From Home

f. Evaluasi administrasi, teknis, harga dan Work From Home


kualifikasi
g. Pembuktian kualifikasi kepada calon Sesuai protokol pelaksanaan, pembuktian
pemenang kualifikasi.

Work From Home


h. Penetapan pemenang dan pengumuman
i. Masa Sanggah Work From Home

j. Masa Sanggah Banding (untuk Pekerjaan Work From Home


Konstruksi)

6. MEKANISME PELAKSANAAN PEMBUKTIAN KUALIFIKASI


SECARA OFFLINE DAN/ATAU ONLINE

Pembuktian kualifikasi dapat dilaksanakan secara offline dan/atau online


dengan ketentuan:
a. Secara offline:

55
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

Syarat minimal pelaksanaan pembuktian kualifikasi offline:


1. Menggunakan masker dan sarung tangan.
2. Memiliki alat pendeteksi suhu badan/thermoscaririer.
3. Memiliki ruangan dengan sekat kaca yang memisahkan Kelompok
Kerja Pemilihan dan Penyedia Jasa dengan dilengkapi microphone
dan speaker untuk komunikasi.
4. Secara periodik melaksanakan disinfektan minimal 2 (dua) minggu
sekali.

Tata cara pelaksanaan pembuktian kualifikasi secara offline:

1. Mengundang Penyedia Jasa dan mewajibkan Penyedia Jasa


menggunakan masker dan sarung tangan.
2. Melakukan pengecekan suhu badan sebelum Penyedia Jasa masuk
ke kantor BP2JK apabila suhu badan >>38°C dan/atau
menunjukkan gejala batuk/flu, maka Penyedia Jasa tidak
diperbolehkan masuk ke kantor BP2JK.
3. Tatap muka dengan penghalang kaca.
4. Penyedia Jasa menunjukkan dokumen melalui bilik Penyedia Jasa
yang diperlihatkan lewat kaca.
5. Penyusunan Berita Acara dilakukan sebagai berikut:
 Kelompok Kerja pemilihan mengirimkan email terkait Berita
Acara Pembuktian Kualifikasi untuk ditandatangani oleh
Penyedia Jasa dan Penyedia Jasa mengirimkan berita acara
yang sudah ditandatangani tersebut ke email resmi Kelompok
Kerja Pemilihan.
 Kelompok Kerja pemilihan mencetak Berita Acara
Pembuktian Kualifikasi yang telah ditandatangani oleh
Penyedia Hasa dan menandatangani berita acara tersebut
kemudian memindai berita acara tersebut dan mengirimkan
kepada Penyedia Jasa melalui email.

56
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

6. Apabila diperlukan pertemuan langsung antara Kelompok Kerja


pemilihan dan Penyedia Jasa harus dilakukan dengan jarak minimal
2 meter.

b. Secara Online:
1. Pelaksanaan pembuktian kualifikasi secara online dilakukan dalam
hal salah satu syarat pelaksanaan secara offline dapat terpenuhi.
2. Penyedia Jasa mengirimkan foto dokumen asli ke emil resmi
Kelompok Kerja Pemilihan. Foto tersebut langsung dari
kamera/handphone tanpa proses edit.
3. Kelompok Kerja dan Penyedia Jasa melakukan pertemuan secara
online dan didokumentasiken dalam video atau foto.
4. Penyusunan berita acara sebagai berikut:
 Kelompok Kerja Pemilihan mengirimkan email yang
dilampirkan foto/hasil scan berita acara yang telah
ditandatangani oleh Kelompok kerja Pemilihan ke email
Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa mengirimkan email yang dilampirkan foto/hasil scan
berita acara yang telah ditandatangani oleh Penyedia Jasa ke email
resmi Kelompok Kerja Pemilihan.

XII. PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaannya adalah Pekerjaan Administrasi/dokumentasi, Biaya
Keamanan/jaga malam, obat-obatan/P3K. Penjelasan masing-masing
lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas,
kecuali pekerjaan administrasi proyek berupa :
(i) Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan
segala sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut
dalam kontrak.

57
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

(ii) Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah


dilaksanakan dan jika diminta oleh Direksi Pekerjaan/Pemilik
untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan.
(iii) Dokumen Foto :
Kontraktor diwajibkan membuat dokumen foto-foto, sebelum
pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap
tahap permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah
pengambilan dan tahap pelaskanaan pembangunan serta disusun
secara rapih dan diketahui oleh Direksi Pekerjaan/Pemilik dan
Pengelola Teknis.
Syarat-syarat foto dokumentasi :
a) View Kawasan mulai dari Entrance sampai ke area-area
pusat kegiatan.
b) Tiap Unit Bangunan diambil dari empat arah,
c) Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah,
d) Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada
sudut pengambilan tersebut pada butir (a).
Gambar dimasukkan dalam album diserahkan kepada Pemilik
melalui Direksi Pekerjaan rangkap 5 (lima).
Biaya dokumen merupakan tanggung jawab Kontraktor, Foto-
foto tersebut harus dibuat dan menjadi lampiran setiap
permohonan angsuran pembayaran.
Segala laporan atau catatan tersebut dalam Ayat (i) dan (ii)
Pasal ini, dibuat dalam bentuk buku harian rangkap 5 (lima)
diisi pada formulir yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan/Pemilik dan harus selalu berada di tempat pekerjaan.
2. Ketentuan
Kontraktor harus menyerahkan pada pemilik as built drawing.
As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan
di lapangan yang harus diselesaikan 4 minggu setelah serah terima
pekerjaan untuk pertama kali, dalam bentuk kalkir.

58
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

a) Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit


taksiran penawaran Kontraktor. Harga taksiran ini sudah
mencakup semua kebutuhan kontraktor sehingga bagian
pekerjaan ini berjalan dengan baik dan sempurna.
b) Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian
ini, yang ternyata pekerjaan tersebut harus ada agar
mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka pekerjaan
tersebut harus dilaksanakan oleh Kontraktor atas perintah
tertulis Pemimpin Bagian Proyek.
c) Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan
harus ditaati oleh Kontraktor dan Pemimpin Bagian Proyek
dalam melaksanakan pekerjaan ini.

59
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

C. ORGANISASI PELAKSANAAN PROYEK

I. PERSONIL PELAKSANAAN PROYEK


1. Pemilik Proyek ( Owner )
 Pengguna Anggaran
 Ketua Tim Teknis Pembangunan
 Sekertariat
 Bendahara
 Tim Teknis

2. Konsultan Pengawas
Divisi Pengawas adalah suatu organisasi atau perorangan yang bersifat
multi disiplin yang bekerja untuk dan atas nama pemilik bangunan, dan
harus mampu bekerja sama dengan perencana untuk mencapai hasil yang
optimum dari suatu proyek.
Sebagai pihak yang mewakili owner dalam pelaksanaan proyek, divisi
pengawas mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Menjalankan pengawasan dan pengendalian dalam melaksanakan
proyek di lapangan serta mengontrol kualitas dan kuantitas dari alat-
alat dan bahan bangunan yang digunakan apakah sudah sesuai dengan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
b) Memberikan persetujuan mengenai laporan harian, laporan mingguan,
dan laporan bulanan, dan menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan
(BAKP) yang merupakan laporan penelitian pengawas atas kemajuan
pekerjaan serta mempertanggung jawabkan hasil-hasil tersebut kepada
pemilik proyek.

60
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

3. Kontraktor Pelaksana

     Bagan alir struktur organisasi kontraktor pelaksana proyek

a) Project Manager
Project Manager adalah penanggung jawab pada organisasi kontraktor
pelaksana.
b) Site Manager
Site Manager merupakan wakil dari Project Manager yang bertugas
membantu Project Manager dalam mengendalikan jalannya proyek
di lapangan.
c) Site Engineer (Koordinator Pelaksana Proyek)
Koordinator pelaksana proyek adalah seorang tenaga ahli yang
mengkoordinir berbagai pekerjaan di lapangan dan bertanggung
jawab kepada Ketua tim teknis pembangunan atas kemajuan
pelaksanaan pekerjaan.
d) Keuangan dan Administrasi
Bagian Keuangan dan Administrasi adalah seorang tenaga ahli yang
bertanggung jawab dan mengurusi segala sesuatu yang berkaitan
dengan pengadaan barang, peralatan dan material untuk pelaksanaan
proyek.
e) Logistik

61
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

Tugas dan kewajiban dari bagian logistik adalah :


 Mengatur dan mengawasi keluar masuknya barang dari gudang.
 Membuat pembukuan untuk semua barang yang keluar masuk
gudang serta mencatat semua barang di dalam gudang untuk
selanjutnya dilaporkan kepada kepala pelaksana proyek.
 Mengatur tempat penyimpanan material dan merawat barang-
barang di dalam gudang.
 Membuat pembukuan pembelian dan persewaan alat-alat.
 Mencari informasi sumber dan harga bahan dan mengatur jumlah
uang yang digunakan dalam pembelian bahan.
f) Pelaksana
Pelaksana adalah seorang tenaga ahli yang membantu kepala
pelaksana dalam mengerjakan fisik secara keseluruhan.
g) Surveyor
Surveyor adalah tenaga ahli yang membantu kepala pelaksana dalam
masalah pengukuran.
h) Operator
Operator adalah tenaga ahli yang bertanggung jawab atas operasi dan
pemeliharaan peralatan di dalam proyek agar seluruh peralatan selalu
siap pakai dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan.
i) Keamanan
Keamanan proyek sangat dibutuhkan sekali karena pada suatu proyek
kemungkinan besar terjadi gangguan-gangguan yang tidak diinginkan.
j) Mandor/ Pembantu Pelaksana
Mandor adalah orang yang membantu pelaksana dan memimpin
beberapa pekerja untuk menyelesaikan suatu bagian pekerjaan dalam
proyek.
k) Pekerja
Pekerja adalah tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan proyek
sesuai dengan perencanaan dan dibawah mandor.

62
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

II. TIME SCHEDULE PROYEK

63
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perencanaan Penataan Kawasan Dekranasda Kota Palembang

Palembang, 2020
Mengetahui, Dibuat Oleh
Pejabat Pelaksa Teknis (PPTK) Konsultan Perencana
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman PT. Intimas Mulia Konsultan
Provinsi Sumatera Selatan

USMAN EPENDY, ST HENDRI SUSILO, ST


NIP. 19740217 201407 1 001 Team Leader

64

Anda mungkin juga menyukai