Anda di halaman 1dari 31

PEKERJAAN :

PEMELIHARAAN GEDUNG DAN BNGUNAN DIKLAT RESERSE

LOKASI :
JL.MEGAMENDUNG NO 01 CIPAYUNG - BOGOR

TAHUN ANGGARAN 2018

KONSULTAN PERENCANA :

CV.ROMPOK RAOS DIMENSI


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT

Kantor : Alam tirta lestari blok A1/01 Rt.011 Rw.014

Studio : Jl.Beruang No C4 Rt 04/06 Kelurahan Pasirmulya Kec.Bogor Barat – Bogor


SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1
STANDAR YANG BERLAKU

Sebagai salah satu tanggung jawab kontraktor dan untuk menghindari


klaim dari
‘User’/Ouwnner/Proyek dikemudian hari maka kontraktor harus betul-betul
memperhatikan semua pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan ukuran
jadi (finished), sesuai persyaratan, ukuran pada gambar kerja dan penjelasan RKS.
Kontraktor diwajibkan melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan
syarat-syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang
dipergunakan sesuai dengan Rencana kerja dan syarat-syarat Teknis dan petunjuk yang
diberikan oleh Konsultan Pengawas.
Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di lapangan, Kontraktor diwajibkan
untuk memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain yang
menyangkut pekerjaan Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal, Plumbing/Sanitasi dan
mendapat ijin tertulis dari Konsultan Pengawas. Untuk menjamin kualitas dan
kelancaran pekerjaan Kontraktor harus menyediakan :
- Site manager/Pelaksana sebagai penanggung jawab lapangan yang
terampil dan ahli dibidangnya selama pelaksanaan pekerjaan dan selama
masa pemeliharaan guna memenuhi kewajiban sesuai kontrak.
- Buku harian untuk :
1. Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
2. Mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail
dari pekerjaan.
- Kodak untuk :
1. Mendokumentasikan semua kegiatan di lapangan.
Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti
dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan
SKSNI, SNI, dan Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan setempat

Spesifikasi Teknis Halaman 2


lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :

SKSNI T-15-1991-03 BUKU STANDAR BETON 1991

153-1989-A CAT EMULSI

AVWI PERATURAN UMUM INSTALASI AIR

1974 PEDOMAN PLUMBING INDONESIA


1970 PERATURAN MUATAN INDONESIA

1984 PERATUTAN BANGUNAN NASIONAL

AS / NZS 4600-2005-S

BS 5950-5-1998-S

Serta :
- Peraturan Perburuhan Di Indonesia Dan Peraturan Tentang Keselamatan
Tenaga Kerja Yang
Dikeluarkan Oleh Departemen Tenaga Kerja Republik
Indonesia

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar yang


tersebut diatas, maupun standar-standar Internasional yang berlaku atas
pekejaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar
Persyaratan Teknis dari Negera-negara asal bahan/pekerjaan yang bersangkutan.

Selain ketentuan-ketentuan yang tersebut diatas,berlaku pula dalam


ketentuan ini :
Dokumen lelang yang sudah disyahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (Gambar
Kerja, RKS, BQ, Aanwijzing dan Surat Perjanjian Kontrak).

1.1. Penjelasan RKS dan Gambar


Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),maka
yang mengikat/berlaku adalah RKS.
Apabila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sipil/Struktur
dan gambar kerja lainnya, maka Kontraktor diwajibkan melaporkannya
Spesifikasi Teknis Halaman 3
kepada Konsultan Pengawas yang akan memutuskannya setelah berkonsultasi
dengan Perencana.
Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignment, lokasi,seksi (bagian) dan
detail gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu pelaksanaan kerja.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud gambar
dan spesifikasinya dan tidak boleh mencari keuntungan dari kesalahan
atau kelalaian dalam gambar atau dari ketidaksesuaian antara gambar dan
spesifikasinya.
Setiap deviasi dari karakter yang tidak dijelaskan dalam gambar dan
spesifikasi atau gambar kerja yang mungkin diperlukan oleh keadaan
darurat konstruksi atau lain-lainnya,akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas dan disahkan secara tertulis. Konsultan Pengawas akan
memberikan instruksi berkenaan dengan penafsiran yang semestinya
untuk memenuhi ketentuan gambar dan spesifikasinya.

1.2. Ukuran
1.2.1. Ukuran-ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam mm
(millimeter)
dan cm (centimeter).
1.2.3 Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan
secara tertulis kepada Konsultan Pengawas yang selanjutnya akan

memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan


pegangan.
1.2.4 Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung, maka
pengukuran skala tidak boleh dipergunakan kecuali bila sudah
disetujui Konsultan Pengawas. Setiap deviasi dari gambar karena
kondisi lapangan yang tak terduga akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas dan disyahkan secara tertulis. Kontraktor tidak
dibenarkan merubah atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum di

Spesifikasi Teknis Halaman 4


dalam Gambar Pelaksanaan tanpa sepengetahuan konsultan
pengawas/Direksi teknis,dan apabila terjadi kesalahan akibat kelalaian
kontraktor dalam berkoordinasi dengan konsultan pengawas/Direksi
teknis maka menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya
maupun waktu.

1.3. Tanggung-jawab Kontraktor


1.3.1. Kontraktor harus bertanggung-jawab penuh atas kualitas pekerjaan
sesuai ketentuan- ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.
1.3.2. Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pejabat Pembuat Komitmen
untuk
,mengawasi, menegur atau memberi instruksi tidak mengurangi
tanggung jawab penuh tersebut diatas.
1.3.3. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang
timbul akibat pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor berkewajiban
memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya Kontraktor sendiri.
1.3.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan, maka kontraktor berkewajiban memberikan saran-saran
perbaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen melalui Konsultan
Pengawas. Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung-
jawab atas kerusakan tang timbul.
1.3.5. Kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan tenaga kerja yang
dikerahkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
1.3.6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung-jawab Kontraktor.
1.3.7 Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga
keamanan bahan/material, barang milik proyek, Konsultan Pengawas
dan milik Pihak Kitiga yang ada di lapangan, maupun bangunan yang
dilaksanakannya samapai tahap serah terima. Bila terjadi kehilangan

Spesifikasi Teknis Halaman 5


bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang telah

dipasang maupun belum; adalah tanggung jawab Kontraktor


dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
1.3.8 Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung-jawab atas
akibatnya, baik yang berupa barang - barang maupun keselamatan
jiwa.
1.3.9. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera mengangkut
bahan bongkaran dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak
dipergunakan lagi keluar dari lokasi pekerjaan. Segala pembiayaan
menjadi tanggungan Kontraktor.
1.4. Kesejahteraan Dan Keselamatan
Pekerja
1.4.1. Kontraktor/Pemborong berkewajiban menyediakan air minum yang
bersih, sehat dan cukup di tempat pekerjaan untuk para pekerja.
1.4.2. Kontraktor/Pemborong berkewajiban menyediakan kotak PPPK dan
obat-obatan ditempat pekerjaan.
1.4.3. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa
pemeliharaan,kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan
dan keamanan pekerjaan, bahan dan peralatan teknis serta
konstruksi yang diserahkan Pejabat Pembuat Komitmen, apabila
terjadi kerusakan-kerusakan, maka kontraktor harus bertanggung-jawab
untuk memperbaikinya.
1.4.4. Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor/Pemborong segera
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan
yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan itu.

1.5. Tenaga Dan Sarana Kerja


Kontraktor/Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-
bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian
Spesifikasi Teknis Halaman 6
pekerjaan serta mengadakan pengamanan,pengawasan dan pemeliharaan
terhadap bahan-bahan,alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna
sampai dengan diserah terimakannya pekerjaan tersebut kepada Pejabat
Pembuat Komitmen.
1.5.1. Tenaga
kerja/Tenaga ahli
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman
dengan jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
1.5.2. Bahan-bahan
bangunan
Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk
setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan serta pengiriman
material harus tepat waktu sesuai pekerjaan yang akan dilaksanakan.

1.6 Penyediaan Air dan Daya listrik untuk bekerja


1.6.1. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan membuat
sumur pompa di area pekerjaan atau mensuplay dari luar.
1.6.2. Air harus bersih, bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak dan
bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan dari Konsultan Pengawas/Direksi.
1.6.3. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan.
1.6.4. Penggunaan Diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara atas petunjuk pengawas.

Pasal 2
MEREK-MEREK DAGANG

2.1. Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang


dari bahan yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan

Spesifikasi Teknis Halaman 7


untuk maksud-maksud perbandingan terutama dalam hal mutu, model,
bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
2.2. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai
dengan yang tercantum didalam Gambar dan RKS,dan memenuhi standard
spesifikasi bahan tersebut,mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan
yang berlaku.
2.3. Kontraktor/Pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh-contoh
semua bahan-bahan yang diperlukan untuk bangunan tersebut kepada
Konsultan Pengawas/Direksi dan Perencana untuk mendapatkan persetujuan
secara tertulis sebelum semua bahan-bahan tersebut didatangkan/dipakai.
2.4. Keputusan bahan,jenis,warna,tekstur dan produk yang dipilih,akan
diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari tujuh (7) hari
kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.

Pasal 3
DATA UMUM LAPANGAN KERJA
3.1. Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah PEMELIHARAAN GEDUNG DAN
BANGUNAN DIKLAT RESERSE.

Spesifikasi Teknis Halaman 8


b) Pemborong harus menyelenggarakan seluruh pekerjaan termasuk
mendatangkan semua bahan- bahan yang diperlukan, pemasangan sampai
pembersihan halaman dan bangunan setelah selesai pekerjaan.
c) Pemborong harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar bestek,
syarat-syarat detail, serta tunduk kepada perintah konsultan Pengawas
sebagai wakil Pemberi Tugas.
d) Pemborong harus menyediakan peralatan yang cukup dan memadai sesuai
besarnya volume pekerjaan.
e) Pemborong harus menyediakan tenaga ahli untuk pelaksana lapangan
yang cakap dan memadai sesuai besarnya volume pekerjaan.

3.2. Titik-Titik
Ukur
Seluruh titik-titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran
setempat, yaitu titik-titik ukur yang ada di lapangan kegiatan seperti yang
direncanakan dalam gambar-gambar grading dan seperti yang disetujui Ahli.

3.3. Data
Fisik
Data sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ada dan lain-lain yang
diterakan pada gambar- gambar dimaksudkan sebagai informasi umum dan
titik-titik tolak untuk pelaksanaan pekerjaan ini oleh Kontraktor.
Penawaran yang diserahkan oleh Kontraktor, harus sudah meliputi semua
biaya untuk pelaksanaannya sesuai dengan ketinggian-ketinggian yang
ditentukan pada gambar-gambar.

Spesifikasi Teknis Halaman 9


Pasal 4
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada
Konsultan Pengawas dan dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan
bahwa perlu mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan
pekerjaan tersebut.

Pasal 5
PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN

Bila Pemborong melakukan kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan baik kuantas


maupun kualitas atau pihak pemborong tidak berada di tempat pekerjaan dimana
Konsultan Pengawas bermaksud untuk memberikan teguran atau petunjuk/arahan,
maka petunjuk-petunjuk harus diikuti dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-
orang yang ditunjuk untuk itu oleh Pemborong.

Pasal 6
PENGUKURAN

Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar yang


telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas
pengukuran-pengukuran yang dibuatnya. Pemborong harus menyediakan semua
bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-juru ukur (Surveyor) bila
dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap bagian pekerjaan
yang
memerlukannya.

Spesifikasi Teknis Halaman 10


Pasal 7
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA

7.1. Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan lapisan


tanah permukaan dan pembuangan serta pembersihan tumbuh-tumbuhan
dan puing-puing dalam daerah kerja, kecuali benda-benda yang telah
ditentukan harus tetap berada ditempatnya.
Pekerjaan ini juga mencakup perlindungan/penjagaan tumbuhan dan
benda-benda yang ditentukan harus tetap berada ditempatnya dari
kerusakan atau cacat.

Pasal 8
PEKERJAAN PERSIAPAN

Yang dimaksud dengan Pekerjaan Persiapan adalah :


Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi bagian-bagian
pekerjaan yang dinyatakan di dalam Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja dan
Syarat-syarat Teknis ini. Pekerjaan persiapan juga meliputi Pengukuran dan
Bongkaran mobilisasi dan pengolahan semua bahan, pengerahan tenaga kerja,
mengadakan peralatan dan sebagainya, yang pada umumnya langsung atau tidak
langsung termasuk di dalam usaha menyelesaikan dengan baik dan menyerahkan
pekerjaan yang sempurna dan lengkap.
Papan Nama Kegiatan
1.Pemasangan papan nama kegiatan sebagaimana tersebut diatas dipancangkan
dilokasi kegiatan pada tempat yang mudah dilihat umum.
2.Pemasangan papan nama kegiatan dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan
pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Pemimpin Kegiatan.
3.Ukuran/tulisan/warna/isi dan sebagainya ditetapkan berdasarkan keputusan
Pemberi Tugas.

Spesifikasi Teknis Halaman 11


CONTOH PAPAN NAMA :
DIKLAT RESERSE

TAHUN ANGGARAN 2018

NAMA PEKERJAAN :

LOKASI :

BIAYA :

TANGGAL MULAI :
120

TANGGAL SELESAI :

WAKTU PELAKSANAAN : 90 HARI KALENDER

PENYEDIA JASA :

ALAMAT :

90

Keterangan :

Ukuran ………………………………………………….. 120 x 90 cm


Tinggi tepi papan bawah dari permukaan tanah …………. 200 cm
Warna Dasar :
- Kolom ……………. Putih
Tulisan & garis …………… Hitam

Spesifikasi Teknis Halaman 12


8.1. Lingkup Pekerjaan Persiapan :
Pekerjaan yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan rencana dalam
gambar dokumen pelelangan dan gambar kerja, antara lain :
a. Pekerjaan Pemeliharaan gedung dan bangunan tidak bertingkat
b. Pekerjaan Pemeliharaan gedung dan bangunan bertingkat

Pekerjaan yang tidak tercantum dalam Lingkup diatas sudah termasuk dalam jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan gambar dan rencana kerja.

Pasal 8
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN

8.1. Di lapangan pekerjaan,Kontraktor/Pemborong ‘Wajib’ menunjuk seorang


Kuasa Kontraktor atau biasa disebut ‘Pelaksana’ yang cakap dan ahli untuk
memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari
Kontraktor/Pemborong.
8.2. Dengan adanya ‘Pelaksana’ tidak berarti bahwa Kontraktor/Pemborong lepas
tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
8.3. Kontraktor/Pemborong wajib memberitahu secara tertulis kepada Pejabat
Pembuat Komitmen dan Konsultan Pengawas,nama dan jabatan ‘Pelaksana’.

Pasal 9
PEKERJAAN BONGKARAN

Sebelum melaksanakan pekerjaan bongkaran, Pemborong harus berkoordinasi


dan meminta ijin terlebih dahulu kepada Pihak User dan dalam hal pelaksanaannya
hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Memperhatikan faktor keselamatan dan lingkungan kerja.
Spesifikasi Teknis Halaman 13
b. Bekas bongkaran yang masih dapat dipergunakan disimpan dan diamankan
sesuai petunjuk dari
User.
c. Berangkal/puing-puing bekas bongkaran harus dibuang ke luar site.
d. Dalam pelaksanaan pembongkaran, adanya kerusakan diluar skope
pekerjaan yang ada di RAB, karena diakibatkan oleh kelalaian/kecerobohan
Pemborong maka kerusakan tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong.

e Tanah dan brangkal bekas bongkaran bangunan harus dikeluarkan dari


lingkungan pekerjaan, kecuali brangkal tersebut dihancurkan sedemikian
rupa sehingga memenuhi syarat untuk urugan bagian-bagian tertentu sesuai
petunjuk Pengawas dan Direktur.

Pasal 10
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI
10.1. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan yang bermutu baik.
2. Pasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, berikut plint lantai.
10.2. Persyaratan Bahan
1. Lantai keramik yang digunakan :
- Jenis * Glazed Ceramic Tile Untuk lantai ruangan ukuran 30
: xGlazed
30 cm,Ceramic Tile ukuran : 20x20 cm untuk lantai
KM/WC
dan 20x25 cm untuk dinding KM/WC, (atau sesuai
petunjuk
dalam gambar).
* Keramik untuk lantai, yang digunakan adalah
produk Mulia
atau yang setara.
- Bahan Pengisi Grout semen berwarna/IGI grout.
:- Bahan Perekat Adukan spesi 1 pc : 3 pasir pasang.
:- W a r n a Ditentukan kemudian.
:
Spesifikasi Teknis Halaman 14
2. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh- contohnya kepada Konsultan Pengawas.

10.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing
mengenai pola keramik.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
3. Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 pc : 3 pasir pasang dan
ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula
digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat.

4. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih


(tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.
5. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan
yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan
kemiringan didaerah basah dan teras.
6. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar
detail atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Perhatikan lubang instalasi
dan drainage/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai.
7. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus
sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
8. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan
seperti yang telah disyaratkan diatas.Warna sama dengan keramik yang
dipasang.
9. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong
keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
10. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala
macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
Spesifikasi Teknis Halaman 15
11. Keramik yang terpasang harus dibersihkan dari sentuhan/beban
selama 3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan
lain.
12. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan
memperhatikan siar-siarnya bertemu siku dengan siar lantai dan dengan
ketebalan siar yang sama pula.

Pasal 11
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

11.1. Pekerjaan Kusen


1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen
bovenlight seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop
drawing dari Kontraktor.
c. Pekerjaan kusen ini meliputi perbaikan dan pembuatan kusen, daun Pintu,
Daun Jendela,dan kaca.
2. Persyaratan Bahan
a. Kusen Kayu yang digunakan :
- Bahan : Dari bahan Kayu
Kelas II.
- Ram : Dari bahan Papan Kayu
Kelas II
- Kaca : Polos/Bening 5
mm

b. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan


syarat-syarat dari pekerjaan Kusen Kayu memenuhi ketentuan-ketentuan
Spesifikasi Teknis Halaman 16
yang berlaku.
c. Konstruksi kusen yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
d. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu
sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesi-kuan, kerapihan
yang dipersyaratkan.
g. Bahan Finishing
Untuk permukaan kusen jendela dan daun pintu yang bersentuhan dengan
bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus
diberi Angkur (Penguat posisi Kusen).
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti
gambar-gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan
membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil yang
berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain).
b. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk
Konsultan Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas,
bentuk dan ukuran.

c. Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan


secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi
lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Angkur-angkur untuk rangka/kusen alumunium terbuat dari steel plate
setebal 2 - 3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
e. Disyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan-
kemungkinan sebagai berikut:
1. Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
2. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dll.
3. Sistem kusen tidak cacat/Rusak.
Spesifikasi Teknis Halaman 17
Pasal 12
PEKERJAAN KACA

20.1. Lingkup
Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan kaca meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
detail gambar.

20.2. Persyaratan
Bahan
1. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya
mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya,
dapat diperoleh dari proses-proses tarik tembus cahaya, tarik, gilas dan
pengambangan (float glass).
a Tipe Bahan
b Kaca :
- Kaca Bening
- Tebal : 5mm.
- Warna : Bening (Polos).
2. Toleransi lebar dan panjang
Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang
ditentukan oleh pabrik.
3. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta
tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.

Spesifikasi Teknis Halaman 18


4. Cacat-cacat
- Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari
pabrik.
- Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang
berisi gas yang terdapat pada kaca).
- Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan.
- Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah baik sebagian atau seluruh
tebal kaca).
- Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan
lebar ke arah luar/masuk).
- Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah
cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah
permukaan kaca yang berubah dan mengganggu pandangan.
- Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
- Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.
- Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui
toleransi yang ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm kira-
kira 0,3 mm.
5. Bahan Kaca
- Bahan kaca dari jenis Clear Glass dan kaca es harus sesuai SNI 0047-1989-
A.Digunakan setaraf produk PT. ASAHI MAS.
6. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuan Konsultan
Pengawas.

20.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar,
uraian dan syarat pekerjaan dalam buku ini.
2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.

Spesifikasi Teknis Halaman 19


3. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
4. Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan,
dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh
menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang
direkatkan dengan menggunakan lem aci.
5. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus.
6. Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm
masuk kedalam alur kaca pada kusen.
7. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak
dengan menggunakan cairan pembersih kaca.

8. Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa
melalui kusen, harus diisi dengan lem silikon warna transparan cara
pemasangan dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti
petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
9. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak
diperkenankan retak dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda
dan bekas goresan.

Pasal 13
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

13.1. Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun
pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu alumunium dan daun
jendela Kayu seperti yang ditunjukkan/disyaratkan dalam detail gambar.
Spesifikasi Teknis Halaman 20
13.2. Persyaratan Bahan
1. Semua "hard ware" yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau
penggantian hardware akibat dari pemilihan merk, Kontraktor wajib
melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
2. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal. Tanda
pengenal ini dihubungkan dengan cincin kesetiap anak kunci.

13.3. Perlengkapan Pintu Dan Jendela


1. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu
a. Semua pintu menggunakan peralatan kunci silinder setaraf merk
royal atau Setara b. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat
pada rangka daun pintu.
Dipasang setinggi 90 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas.
2. Pekerjaan Engsel
a. Engsel atas dipasang + 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang + 32 cm (as) dari permukaan
bawah pintu. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah
antara kedua engsel tersebut.

b. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 cm dari


permukaan pintu, engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua
engsel tersebut.
c. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
d. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.

Spesifikasi Teknis Halaman 21


Pasal 14
PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN PLAFOND

14.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan, baik pasang baru atau perbaikan,
pengadaan bahan dan alat yang dipakai dalam pekerjaan penutup atap sesuai
dengan gambar rencana.

14.2. Bahan-Bahan
a. Rangka Penutup Atap menggunakan kuda-kuda sesuai Existing (Kuda Kuda Kayu
Klass II.
Penutup atap menggunakan Genteng Sesuai genteng
yang lama. b. Penutup plafond
• Rangka Plafond menggunakan kayu sesuai rangka plafond yang lama,
Penutup plafond disesuaikan dengan Penutup Plafond yang lama.

14.3. Pengerjaan
1. Uraian Umum
Pengerjaan harus bertaraf kelas satu. Semua pengerjaan ini harus
diselesaikan bebas dari puntiran dan tekukan. Semua bagian harus
mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam pemasangan tidak akan
memerlukan penyambung/pengisi.
Semua kelengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi
kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan
dalam gambar-gambar ataupun persyaratan teknis, harus diadakan.
Bahan-bahan pelengkap harus dari jenis yang sama dengan barang yang
dipasangkan, dan harus dari jenis yang paling cocok untuk maksud itu.
2. Gambar Kerja (Shop Drawings)
a. Siapkan satu gambar kerja yang menyeluruh untuk struktur,
serahkan 3 copy untuk Konsultan Pengawas yang dikirimkan 14
hari sebelum pelaksanaan untuk mendapatkan persetujuan ahli.
Spesifikasi Teknis Halaman 22
b. Cantumkan semua informasi sambungan-sambungan yang tidak
tercantum pada gambar kontrak dan semua penjelasan
dilapangan, termasuk detail-detail pemasangan, dasar-dasar
perhitungan lubang baut, keling-keling dan dimensi lainnya.

c. Setelah mendapat persetujuan, tidak boleh diadakan perubahan


gambar lagi kecuali dengan persetujuan ahli.

4. Perubahan-perubahan dan Tambahan-tambahan Perubahan-perubahan


dan bagian-bagian atau tambahan-tambahan pada detail, atau
keduanya beserta uraian yang menyebabkannya harus diberikan beserta
gambar kerja untuk disetujui.
Perubahan-perubahan yang disetujui pengganti-pengganti dan
penambahan yang perlu untuk bagian-bagian yang perlu dari pekerjaan
harus dikoordinasikan oleh Pemborong dan dilaksanakan tanpa penambahan
biaya.
5. Tanggung Jawab Atas Kesalahan-kesalahan Pemborong harus
bertanggung jawab atas semua kesalahan-kesalahan dalam detail
pembuatan dan pemasangan yang tidak sempurna dari semua bagian-
bagian struktur.
Pasal 15
PEKERJAAN SANITAIR

15.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan, bahan dan alat yang dipakai
dalam pekerjaan perbaikan sanitair/toilet sesuai dengan gambar rencana.

15.2. Pengendalian Pekerjaan


Syarat-syarat penerimaan untuk bahan-bahan dan peralatan, cara-cara
pemasangan, kwalitas pengerjaan, harus sesuai dengan standar yang
wajar berlaku dan disesuaikan dengan pedoman Plumbing Indonesia.
Spesifikasi Teknis Halaman 23
15.3. Standar Bahan
1. Setiap bahan fixture-fixture dan peralatan yang akan dipasang pada instalasi
ini harus mempunyai tanda-tanda merk yang jelas dari pabrik pembuatnya.
Fixture-fixture yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut harus diganti
atas tanggung jawab Pemborong.
2. Bahan-bahan, peralatan-peralatan dan peralatan-peralatan tambahan yang
disediakan harus baru dan dapat diterima.
3. Semua floor drain terbuat dari plat berlubang-lubang dan dilapisi
chrome, dilengkapi dengan water trap seperti buatan SAN-EI atau merk lain
yang setaraf dan disetujui.

4. Closset Jogkok, Closet Duduk dan Wastafhel harus dari jenis, keramik
berwarna merek
“TOTO” atau yang
setaraf.
5. Bak mandi lapis
keramik

15.4. Pemasangan
1. Sebelum memulai pekerjaannya, Pemborong harus memeriksa
dan memahami pekerjaan-pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak lain
yang ikut menyelesaikan proyek ini, apabila pekerjaan pelaksanaan dari
pihak-pihak lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan
Pemborong ini sendiri.
Apabila terjadi sesuatu keadaan dimana Pemborong ini tidak mungkin
menghasilkan kualitas pengerjaan yang terbaik, Pemborong ini wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Pemborong Utama dan
mengajukan saran-saran perubahan/perbaikan.
Apabila hal itu tidak dilakukan, Pemborong ini tetap bertanggung jawab
atas kerugian- kerugian yang mungkin ditimbulkannya.

Spesifikasi Teknis Halaman 24


2. Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik dan semua
pembongkaran bagian-bagian bangunan lainnya hanya boleh dilakukan
setelah ada izin tertulis dari Pemilik/Penanggung Jawab Proyek.
3. Pemborong bertanggung jawab atas penyediaan dan lokasi
pemasangan yang tepat.

15.5. Pembersihan
Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finish
arsitektural atau timbulnya kerusakan lainnya, yang semuanya atas kelalaian
Pemborong, karena tidak membersihkan sistim perpipaan dengan baik,
maka semua perbaikannya adalah menjadi tanggung jawab Pemborong.

Pasal 16
PEKERJAAN PLUMBING

16.1. Lingkup Pekerjaan


Yang dimaksud dengan pekerjaan Plumbing disini adalah Pengadaan dan
Pemasangan serta perbaikan dan pengadaan peralatan-peralatan, bahan-
bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lainnya sesuai dengan
gambar rencana, sehingga diperoleh instalasi Plumbing yang lengkap dan
bekerja baik, serta diuji dengan seksama siap untuk dipergunakan.
Yang termasuk pekerjaan Plumbing
adalah :
a. Sistem Penyediaan Air
Bersih
b. Sistem Pembuangan Air Kotor dan
kotoran c. Pemasangan Alat-alat
Sanitair
16.2. Persyaratan Umum
a. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan
suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama-sama mengikat.
Spesifikasi Teknis Halaman 25
b. Gambar-gambar system ini menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan instalasi dan routing dari pipa, sedang pemasangan harus
dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari pekerjaan.
Gambar-gambar Arsitektur dan sipil/Struktur harus dipakai referensi
untuk pelaksanaan dan detail finishing dari pekerjaan.
c. Setiap shop drawing diajukan Pemborong untuk disetujui oleh
Konsultan Pengawas, dianggap Pemborong telah mempelajari situasi
dan berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi-intalasi lainnya.
d. Pemborong harus membuat gambar-gambar revisi (as Built Drawing)
e. Untuk bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan belum cukup
memberikan petunjuk mengenai cara mencapai keadaan terlaksana,
Pemborong harus mengajukan gambar- gambar kerja secara terperinci
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya.

16.3. Sistem Air Bersih


a. Pipa Plumbing Air bersih harus menggunakan pipa dari bahan PVC
Wavin/Maspion kualitas baik
b. Fitting harus dari material yang sama dengan pipa diatas
c. Untuk fitting-fitting sambungan harus dari jenis standard dan disetujui
oleh Konsultan
Pengawas Lapangan.
d. Gantungan-gantungan klem–klem dan lain-lain, harus terbuat dari bahan
yang sama
16.4. Persyaratan Penyambungan
a. Dalam penyambungan harus dilengkapi ring type gasket/ring dari karet
dan gasket untuk lebih menjamin kekuatan sambungan
b. Untuk penyambungan socket harus sesuai dengan standard
Sambungan pipa dipakai sambungan pipa ulir/screwed,
penyambungannya dengan ulir harus terlebih dahulu dilapisi dengan Red
Lead Cement atau memakai pintalan khusus.

Spesifikasi Teknis Halaman 26


c. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan PVC Glue yang
sesuai dengan diameter pipa, dan sebelum dilem pipa harus dibersihkan
dulu dengan cleaning fluid.
Pipa harus masuk sepenuhnya di fitting, maka untuk itu harus
dipergunakan alat press khusus.

Selain tiu pemotongan pipa harus menggunakan alat khusus agar


pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.
d. Semua pipa harus bersih dari bahan perapatan sambungan

16.5. Persyaratan Pemasangan


a. Pemasangan pipa – pipa harus dilakukan sebelum Salut Dinding /
Plesteran dan langit –
langit dilaksanakan.
b. Pada waktu pemasangan, ujung pipa – pipa yang belum akan dipasang
harus ditutup dengan plug atau dop.
c. Semua pemasangan yang berhubungan dengan menggantung atau
menembus pada konstruksi bangunan, Pemborong harus berkonsultasi
dengan Konsultan Pengawas Lapangan untuk minta persetujuan dan
harus dilaksanakan bersama – sama pada waktu pelaksanaan struktur
yang bersangkutan.
d. Semua alat – alat penggantung harus dikerjakan sedemikian rupa
sehingga tidak merusak pipa – pipa dan tidak menyebabkan turunnya pipa
yang terpasang.
e. Pipa Air Kotor bekas secara umum harus mempunyai kemiringan 1 %
s/d 2 % ke arah aliran.
f. Pada jaringan pipa harus dipasang union atau planes pada jarak
minimal 60 m untuk memudahkan pemasangan dan perbaikan.
g. Valves untuk Instalasi Air Bersih harus dipakai mutu yang terbaik dan
disetujui oleh
Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
Spesifikasi Teknis Halaman 27
Bak kontrol untuk valve dibuat dari pasangan bata dengan adukan kuat dan
tutup beton.
h. Pada pemasangan katup / valve kurang dari 3” harus memudahkan untuk
penggantian dan pemasangan kembali dengan menggunakan fitting
pembantu seperti Water Mur, Double Nipple dan lain sebagainya.
i. Untuk pipa – pipa yang tekanan airnya tinggi / pipa induk, dipasang blok –
blok dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada
sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.
j. Semua Pipa Air Kotor dan Ven, baik pipa utama maupun pipa cabang
terbuat dari bahan PVC kls AW dengan tekanan kerja 10 Kg / Cm2 standard
JIS K 6741 produksi Wavin/Maspion, dan Pipa untuk Ven dari bahan PVC
dengan tekanan kerja 8 Kg / Cm2 produksi Wavin.
k. Fitting – fitting untuk pemipaan ini dipergunakan PVC Injection Moulding
sesuai dengan merk pipa.

Pasal
17
PEKERJAAN SYSTEM ELEKTRIKAL

17.1. U m u m
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi Perbaikan, pengadaan semua bahan,
peralatan dan tenaga kerja, pemasangan, pengujian perbaikan selama masa
pemeliharaan dan training bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem
elektikal dapat beroperasi dengan sempurna.

17.2. Lingkup Pekerjaan


Sistem penerangan dan stop
kontak.
- Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur dan lampunya.
- Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis stop kontak biasa dan atau stop
kontak khusus.
- Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung
Spesifikasi Teknis Halaman 28
kabel serta berbagai accessories lainnya, seperti : box untuk saklar dan
stop kontak, junction box, fleksible conduit, bends/elbows, socket dan
lain-lain.
- Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi penerangan dan
stop kontak.
- Sub Kontraktor listrik hanya memasang lampu pada ceiling,
sedangkan pekerjaan persiapan membuat kerangka plafond dan
membuat lubang pada plafond adalah lingkup pekerjaan Main
Kontraktor.
- Stop kontak dan saklar setaraf merk : , BROCO, VIMAR,
- Lampu – dan penerangan lainnya setaraf merk : Philips.

Pasal 18
PEKERJAAN PENGECATAN

18.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi Pengecatan kembali, pengadaan cat dan pengecatan pada
seluruh permukaan dinding dan permukaan-permukaan lain sesuai dengan
gambar-gambar serta yang ditunjukkan Konsultan Pengawas.

18.2. Bahan-Bahan
Cat yang akan digunakan adalah; untuk dinding tembok bagian luar bangunan
menggunakan cat setara “Vinilex” Cat Kayu digunakan cat setara “Glotex/sieve”.

18.3. Persetujuan Ahli


Semua cat dipakai harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas
sebelum boleh dipakai didalam pekerjaan.
Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan dalam kaleng-kaleng asli dari pabrik,
lengkap dengan label perusahaan, merk dan sebagainya.

Spesifikasi Teknis Halaman 29


18.4. Pelaksanaan
Pelaksanaan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai
yang dijelaskan oleh pabrik pembuat cat.
Pemborong harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas aturan
pemakaian cat dari pabrik pembuat cat yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
PENUTUP

a.Sebelum Penyerahan Pertama, Pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih di pel, halaman harus
ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.

b.Segala peraturan yang tercantum dalam Bestek ini dan gambar-gambar merupakan
lampiran dalam Kontrak yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan, untuk
hal ini Pemborong dianggap mengerti.

c.Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan Pemborong, untuk itu Pemborong harus
menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.

d.Selama Masa Pemeliharaan, Pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki


segala cacat yang timbul sehingga sebelum peneyerahan Kedua pekerjaan tersebut
dinyatakan sesuai dengan Renacana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

e.Peraturan ini sebagai pedoman dari pelaksanaan pembangunan dan sebagai landasan
Kontrak. Dengan sendirinya hasilnya akan tergantung pada pelaksanaanya.

f.Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tetapi
didalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan setelah
ada perintah tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran dan akan diperhitungkan dalam
pekerjaan tambahan.

g.Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan Perencana perlu
dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya, tetapi menurut
pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak perlu lagi

Spesifikasi Teknis Halaman 30


dilaksanakan, maka atas perintah tertulis dari Pemberi Tugas pekerjaan tersebut tidak
dilaksanakan dan akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.

h.Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran
Biaya, maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih
dahulu untuk mendapatkan kepastian.

Spesifikasi Teknis Halaman 31

Anda mungkin juga menyukai