1.0 UMUM
1.1 Persyaratan Teknis ini merupakan Pedoman
dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan (yang disebut
kegiatan) termasuk seluruh konstruksi dan pekerjaan-pekerjaan
lainnya sebagai suatu kesatuan yang tidak dipisahkan
1.2 Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya
seluruh seluk beluk pekerjaan ini, kontraktor
diwajibkaaan mempelajari secara seksama seluruh
gambar pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan
Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam
buku ini.
1.3 Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-
perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan
melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian.
1.4 Standar standar utama yang dipakai adalah standar yang
dibuat Dan berlaku resmi di negara ini yaitu Standar Nasional
Indonesia (SNI), apabila tidak terdapat standar yang berlaku
terhadap pekerjaan tersebut maka harus digunakan
standar internasional yang berlaku atas pekerjaan
tersebut atau standar dari produsen bahan yang menyangkut
pekerjaan tersebut.
PEKERJAANPENDAHULUAN
1. PEMBERSIHAN HALAMAN
LINGKUP PEKERJAAN
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan
ini. Pekerjaan Ini meliputi:
1. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya
pekerjaan seperti adanya pepohonan, batu-batuan atau puing-puing
bekas bangunan harus dibongkar dan dibersihkan serta dipindahkan
dari tanah bangunan kecuali barang-barang yang ditentukan harus
dilindungi agar tetap utuh
2. Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya
untuk menghindar bangunan yang berdekatan dari kerusakan. Bahan-
bahan bekas bongkaran tidak diperkenankan untuk dipergunakan
kembali dan harus diangkut keluar dari halaman proyek
3. Semua pembongkaran atap, dan lain-lain yang diisyaratkan untuk
dibongkar untuk pelaksanaan pekerjaan yang baru baik yang berupa
struktural ataupun yang non struktural.
4. Mengumpulkan dan mengangkut bekas bongkaran itu
dengan kendaraan truk ukuran sedang keluar komplek proyek
kecuali ditentukan lain kemudian oleh Direksi Proyek.
SYARAT PEMBONGKARAN
a) Sebelum melaksanakan pekerjaan bongkaran, Kontraktor harus
meminta ijin dulu kepada Pihak Konsultan Pengawas dan dalam hal
pelaksanaannya hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Memperhatikan faktor keselamatan dan lingkungan kerja.
2. Bekas bongkaran yang masih dapat dipergunakan disimpan
dan diamankan sesuai petunjuk dari User.
3. Berangkal/puing-puing bekas bongkaran harus dibuang ke luar
site.
4. Teknik pelaksanaan pembongkaran sedemikian rupa dengan
memperhatikan urutan pelaksanaan.
5. Dalam pelaksanaan pembongkaran, adanya kerusakan diluar
lingkup pekerjaan yang ada di RAB, karena diakibatkan oleh
kelalaian/kecerobohan Kontraktor maka kerusakan tersebut
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
b) Semua pembongkaran harus menggunakan cara dan alat-alat
khusus yang tidak akan merusak bagian-bagian yang tidak
diisyaratkan di bongkar
c) Tidak diperkenankan menggunakan bahan peledak atau alat yang
dapat membahayakan orang lain, kecuali atas rekomendasi
d) Semua puing dan sisa bongkaran harus dibuang secepatnya di luar
kawasan proyek atau atas persetujuan Konsultan Pengawas sisa
bongkaran tersebut harus dikumpulkan di suatu tempat diareal proyek
linggis
palu
scafolding
KRITERIA KINERJA PRODUK (Output performance)
Dari pelaksanaan pekerjaan ini diharapkan di dapat lokasi yang bersih, rapi
sehingga memudahkan pelaksanaan pekerjaan dan penyusunan/
penyuplaian bahan bangunan/ logistik
LINGKUP PEKERJAAN
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar rencana
dengan hasil baik dan sempurna sampai diterima oleh Konsultan Pengawas.
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan, pemasangan,
penyetelan penutup atap bangunan lapangan tenis tertutup, dengan bentuk
atap melengkung seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan termasuk antara
lain dengan aksesorisnya, nok, reng, selembayung dan insulasi bangunan
atau sesuai dengan petunjuk dari Perencana dan Pengawas.
PERSYARATAN BAHAN
1. Bahan Penutup Atap
Diskripsi ;
Lembaran atap yang terbuat dari seng, diberi warna dengan model
pabrikan gelombang.
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Sebelum pelaksanaan dimulai, Kontraktor diwajibkan memeriksa gambar-
gambar pelaksanaan termasuk lapisan-lapisan insulasi seperti yang dinyatakan
dalam gambar, serta melakukan pengukuran-pengukuran setempat.
2. Berdasarkan gambar pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan menyediakan
shop drawing yang memperlihatkan sambungan antara bahan yang satu
dengan yang lain, pengakihiran-pengakhiran dan lain-lainnya.
3. Sebelum dimulai pemasangan penutup atap, maka permukaan semua gording
atau rangka diperiksa terlebih dahulu apakah sudah berada satu bidang yang rata
(tidak bergelombang), Jarak reng 32 cm,
4. Pastikan jarak antar reng adalah 27 cm untuk reng pertama dengan reng
kedua ( paling bawah setelah listplang ) kemudian jarak reng selanjutnya 32 cm.
5. Pemasangan lembaran dimulai dari sisi paling bawah dari bidang atap,
dengan jarak overhang maksimal adalah 5 cm dari lkistplang.
6. Penyekrupan menggunakan skrup dari pabrik onduvilladengan warna yang
sesuai dengan lembar atapnya, penyekrupan dilakukan pada setiap gelombang
diantara dua gelombang interlock pada lembaran atap.
7. Urutan penyekrupan dimulai dari gelombang sisi bawah pertama dan
kelima, dilanjutkan dengan gelombang keduadengan keempat, gelombang
keenam digunakan untuk overlap dengan lembar atap selanjutnya. Gelombang
sisi atas digunakan untuk overlap dengan lembaran atap diatasnya.
8. Pemasangan lembaran atap dengan pola pasangan susun bata, baris
pertama pemasangan menggunakan lembaran atap utuh, baris kedua dari
bawah dimulai dengan menggunakan lembaran atap yang dipotong menjadi dua,
baris ketiga, kelima dan seterusnyaseperti pada pemasanganbaris poertama,
baris keempat, baris keenam, dan seterusnya seperti pada baris kedua.
9. Pemasangan penutup listplang samping dengan menggunakan asesoris dari
onduvilla.
10. Pemasangan Nok, nok menggunakan standart onduvilla
11. Penyekrupan pada nok pada setiap gelombang yang bersentuhan dengan
gelombang lainnya.
12. Gambar shof drawing dilakukan sebelum pekerjaan dimulai.
13. Pemasangan Talang Jurai atau Talang Tepi Atap Plat Baja Lapis Seng (BJLS)
disambung dengan teknis lipatan dan disolder timah sepanjang sambungan.
Sebelum dipasang pada jurai atau tepi atap pelat ini dibentuk dan dicat dengan
plincote hingga merata.
14. Seluruh pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi dari
pekerjaan termasuk jarak gording kelengkungan atap dan overlap antara atap
sesuai dengan petunjuk/ persetujuan Pengawas/ MK.
15. Kontraktor bertanggung jawab terhadap hasil akhir dan wajib memperbaiki atau
mengganti yang rusak baik yang terlihat maupun yang tersembunyi hingga
menjadi baik dengan seluruh biaya ditanggung Kontraktor.