Anda di halaman 1dari 22

PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

BAB I
PERSYARATAN U M U M

1. Pada saat akan melaksanakan pekerjaan, pemborong wajib menyerahkan


terlebih dahulu gambar kerja (shop drawing) guna mendapatkan
persetujuan dari direksi. Gambar – gambar kerja tersebut diserahkan
minimal 1 minggu sebelum pekerjaan dimulai.

2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus membuat Rencana


Kerja dengan jadwal disesuaikan dengan kontraktor yang lain. Apabila
terjadi sesuatu perubahan, kontraktor wajib memberikan pemberitahuan
secara tertulis kepada pengawas dan mengajukan saran-saran
perubahan/perbaikan.

3. Apabila terjadi suatu keadaan dimana pemborong tidak mungkin


menghasilkan suatu pekerjaan dengan kualitas baik, maka kontraktor
wajib memberikan saran-saran secara tertulis kepada pengawas untuk
mengadakan perubahan-perubahan perbaikan. Apabila hal ini tidak
dilakukan, maka kontraktor tetap bertanggung-jawab terhadap pada
kerugian yang mungkin ditimbulkannya.

4. Selama pelaksanaan, kontraktor wajib memberikan tanda berupa tinta


merah terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan di dalam
shop drawing.

5. Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi gambar-gambar instalasi


sesungguhnya sebagaimana yang terpasang dalam bangunan (as built
drawing ) yang memuat lengkap terhadap segala perubahan. Terdiri dari
satu set di dokumen gambar dan dua set gambar copy.

6. Kontraktor harus membuat dan melaksanakan program pelatihan


(training) bagi operator yang ditunjuk oleh pemilik, baik mengenai cara
penggunaan maupun pemeliharaan sistem secara keseluruhan.

7. Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi buku petunjuk (manual)


mengenai cara pengoperasian dan pemeliharaan sistem secara
keseluruhan. Buku itu harus diserahkan rangkap tiga.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 1


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

8. Pemasangan peralatan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat


peralatan tersebut. Oleh karena itu, kontraktor harus membuat dan
menyerahkan gambar-gambar rencana instalasi secara rinci sebelum
melaksanakan pekerjaan.

9. Syarat-syarat untuk penerimaan bahan-bahan, peralatan-peralatan, cara-


cara pemasangan dan kualitas pengerjaan harus sesuai dengan satu atau
beberapa standar di bawah ini :

- Standard Nasional Indonesia (SNI) - NFPA


- ASTM - ANSI
- JIS

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 2


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

BAB II
PEKERJAAN TATA UDARA DAN VENTILASI MEKANIS

II.1 LINGKUP PEKERJAAN

1. Sistem AC Split untuk ruangan-ruangan tertentu seperti


ditunjukkan dalam gambar Mekanikal berupa Fan Coil Unit (FCU)
dan Condensing Unit (CU) lengkap dengan pipa yang
menghubungkan FCU dan CU beserta sistem drain.
2. Sistem ventilasi mekanis untk toilet dan pantry seperti ditunjukkan
dalam gambar Mekanikal.
3. Penyedian dan pemasangan kabel-kabel, panel-panel dan peralatan
elektrikal sehingga sitem dapat bekerja dengan baik.

II.2 BAHAN DAN PERALATAN

A. Bahan-bahan pipa dan isolasi


- Pipa refrigeran yang menghubungkan FCU dan CU berupa tembaga
yang sesuai dengan standar yang berlaku
- Bahan isolasi pipa yang digunakan adalah Polyethylene dengan
ketebalan 25-30 mm dengan densitas 35-40 kg/m3.
- Isolasi pipa tersebut dibungkus dengan alumunium foil double sided.
Kemudian dibungkus lagi dengan duct tape.
- Pipa buangan air hasil kondensasi (drain) adalah pipa PVC kelas D (5
kg/cm2).

B. FCU, CU dan Exhaust fan yang digunakan harus :


- Mempunyai bahan yang standar dari pabrik pembuat
- Digerakkan dengan motor listrik yang sesuai dengan standar PUIL
dan kondisi setempat

C. Setiap unit fan yang berhubungan dengan udara luar harus dilengkapai
dengan insect screen dari bahan nylon.

II.3 PERANCANGAN

a) CU akan ditempatkan di luar ruangan yang akan dikondisikan


sebagaimana yang ditunjukkan dalm gambar Mekanikal. Melalui sistem

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 3


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

pipa tertutup, refrigeran disirkulasikan untuk melayani FCU pada


ruangan-ruangan yang dikondisikan.
b) Air buangan hasil kondensasi dibuang ke saluran buangan melalui pipa
PVC di luar gedung.
c) Setiap ruangan yang dikondisikan pada dasarnya diharapkan mempunyai
temperatur ruangan yang dikondisikan sekitar 24 +/- 2 oC dan
kelembaban relatif sekitar 55%.
d) Tata letak FCU dan CU beserta kapasitasnya dapat dilihat pada gambar
Mekanikal.
e) Walaupun gambar rancangan pipa refrigeran diikuti setepat-tepatnya,
jalur pipa hanya boleh dirubah dengan persetujuan direksi dengan
memperhatikan tinggi langit-langit, ukuran-ukuran ruang dan lain-lain
tidak boleh berubah/terganggu.

II.4 PEMASANGAN

a) Kontraktor harus menjamin bahwa instalasi yang dipasang tidak boleh


mengakibatkan gangguan yang diperoleh dari transmisi suara dan
getaran ke dalam ruangan-ruangan yang akan dihuni. Kontraktor
bertanggung-jawab atas modifikasi yang perlu untuk memenuhi
syarat-syarat tersebut.
b) Selama pemasangan berlangsung, kontraktor harus menutup ujung
pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lain
masuk ke dalam pipa.
c) Pipa - pipa harus diberi tanda huruf atau nomor untuk identifikasi
dengan cara yang baik dan tidak mudah hilang / terhapus.
d) Kontraktor menyediakan dan memasang semua panel kontrol yang
diperlukan untuk instalasi ini dengan melakukan penyambungan-
penyambungan (wiring) yang diperlukan sampai ke kabel feeder.
Daya panel AC untuk setiap untuk setiap mesin atau peralatan yang
membutuhkan tenaga listrik adalah tanggungjawab kontraktor.
e) Apabila ada peralatan-peralatan yang atau pekerjaan-pekerjaan yang
disediakan oleh pihak lain, yang termasuk dalam penyelesaian
instalasi AC dan fan, maka Kontraktor bertanggung-jawab atas
peralatan-peralatan dan pekerjaan tersebut.
f) Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dan tidak disediakan oleh
pemberi tugas maupun oleh kontraktor lainnya, harus disediakan dan
dilaksanakan oleh kontraktor AC dan fan. Dalam hal ini kontraktor
harus meneliti lingkup pekerjaan kontraktor lainnya.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 4


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

III. 5 PENGUJIAN

a) Sesudah instalasi terpasang, kontraktor harus melakukan pengujian


selama minimum 3 x 24 jam terhadap penyetelan-penyetelan yang
perlu sehingga semua syarat unjuk kerja terpenuhi.
b) Selama pengujian berlangsung, Supllier alat/peralatan utama
diwajibkan hadir untuk memberikan petunjuk.
c) Kontraktor harus menguji semua FCU dan CU yang telah terpasang
pada beban normal dan menyerahkan data pengujian kepada direksi
sebagai arsip pemberi tugas.

III.6 PENGENDALIAN

Kontraktor harus menyerahkan / melampirkan sertifikat test dari pabrik


pembuat peralatan FCU dan CU, antara lain :

- Test kapasitas unit


- Test getaran
- Test tingkat kebisingan (noise level)

III.7 PERSETUJUAN BAHAN DAN ALAT

a) Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kontraktor


memperoleh kontrak pekerjaan, kontraktor harus mengajukan daftar
yang lengkap dari pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan yang
membuat atau memproduksi bahan / alat yang akan dipasang untuk
memperoleh persetujuan dari Pemberi Tugas.
b) Setelah daftar tersebut disetujui, kontraktor harus menyerahkan
brosur-brosur dari bahan/peralatan yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari pengawas.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 5


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

BAB III
PEKERJAAN PLAMBING

III.1 LINGKUP PEKERJAAN

1) Sistem pemipaan air bersih di dalam bangunan Rumah Sakit dan


Poliklinik seperti ditunjukkan dalam gambar Mekanikal lengkap
dengan katup penyetop, elbow, sambungan –T, fitting dan
perlengkapan lain yang diperlukan.
2) Pompa pelontar yang akan melayani gedung Rumah Sakit dan
Poliklinik yang kapasitas serta headnya sebagaimana ditunjukkan
dalam gambar Mekanikal.
3) Semua panel kontrol dan panel listrik yang dibutuhkan untuk
menjalankan sistem distribusi air bersih.
4) Semua alat plambing (fixture) yang direncanakan dipasang di dalam
bangunan, termasuk fitting, kran dan alat-alat lain yang diperlukan.
5) Sistem pemipaan air kotor dari setiap fixture di dalam bangunan
hingga ke jaringan pembuangan air kotor, lengkap dengan pipa ven
beserta penunjangnya seperti ditunjukkan dalam gambar Mekanikal.
6) Tangki tekan (pressure tank) beserta semua peralatan kontrol
penunjangnya seperti ditunjukkan dalam gambar Mekanikal.

III.2 BAHAN DAN PERALATAN

1. Pipa air bersih


Pipa distribusi air bersih yang ditanam di adalam tanah, dalam
shaft dan langit-langit, maupun pipa cabang untuk distribusi air
bersih ke stiap alat plambing (fixture) terbuat dari
POLYPROPYLENE RANDOM (PPR)) standar PN 10.
Pipa setara dari merk : Wavin Tigris
2. Pipa air kotor
Pipa air kotor dari setiap alat plambing (fixture) ke pipa tegak
yang terletak di shaft terbuat dari pipa PVC klas AW tekanan kerja
7.5 kg/cm2.
Pipa PVC setara dari merk : Wavin
3. Pipa air bekas
Pipa air kotor dari setiap alat plambing (fixture) ke pipa tegak
yang terletak di shaft terbuat dari pipa PVC klas AW tekanan kerja
7.5 kg/cm2.
Pipa PVC setara dari merk : Wavin

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 6


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

4. Pipa ven
Pipa air kotor dari setiap alat plambing (fixture) ke pipa tegak
yang terletak di shaft terbuat dari pipa PVC klas D tekanan kerja 5
kg/cm2.
Pipa PVC setara dari merk : Wavin
5. Pipa air hujan
Pipa air hujan dari setiap roof drain ke pipa tegak yang terletak di
shaft terbuat dari pipa PVC klas AW tekanan kerja 7.5 kg/cm2.
Pipa PVC setara dari merk : Wavin
6. Semua pipa, fixture dan fitting yang berada di luar dinding dan
kelihatan, harus terbuat dari stainless steel.
7. Setiap bahan pipa, fitting, alat plambing dan peralatan-peralatan
yang akan dipasang pada instalasi harus mempunyai merk yang
jelas dari pabrik pembuatnya.
8. Pompa pelontar
Jenis pompa pelontar yang digunakan adalah jenis Vertical
Multistage Centrifugal Pump dengan kapasitas dan head yang
sesuai dengan gambar Mekanikal.
Pompa pelontar harus dari merk : Grundfos

III.3 PERANCANGAN

1) Pengisian jaringan air bersih dilakukan oleh pompa pelontar yang


mengambil air dari ground water reservoar. Pompa pelontar bekerja
secara otomatis bila level air roof tank sudah mencapai level atas
yang ditentukan akan off dan on kembali setelah mencapai level
bawah. ekanan di dalam jaringan pipa air bersih telah mencapai
tekanan level bawah yang telah ditetapkan.
2) Air bersih yang ada dalam jaringan kemudian didistribusikan ke
setiap alat plambing yang membutuhkan air bersih. Sistem pompa
boster ini akan bekerja dan berhenti secara otomatis bila tekanan
dalam jaringan mencapai nilai tertentu. Pompa juga dapat
dioperasikan secara manual.

III.4 PEMASANGAN

1) Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik, dan


semua pembongkaran bagian-bagian bangunan lainnya hanya
boleh dilaksanakan setelah mendapat ijin secara tertulis dari
konsultan pengawas. Gambar-gambar pemasangan harus dibuat

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 7


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

secara rinci oleh kontraktor. Hal ini agar dapat diketahui dengan
tepat letak/ukuran lubang-lubang pada dinding yang diperlukan
untuk jalu-jalur pipa. Kontraktor bertanggung-jawab atas ukuran
(dimensi) dan lokasi lubang-lubang tersebut. Apabila diperlukan,
dilakukan pembobokan / penambalan tanpa tambahan biaya.
2) Kontraktor bertanggung-jawab atas penyediaan lokasi
pemasangan yang tepat. Pemasangan pada lokasi bangunan yang
di cor dengan beton dilaksanakan oleh kontraktor struktur, atas
petunjuk kontraktor plambing.
3) Selama pemasangan berlangsung, kontraktor harus menutup
ujung pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran
lain masuk ke dalam pipa.
4) Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan
ukuran yang berbeda harus menggunakan reducing fitting.
Sedapat mungkin dilaksanakan belokan-belokan dengan jenis
long radius. Belokan-belokan short radius hanya boleh digunakan
apabila kondisi setempat tidak memungkinkan memakai long
radius, dan kontraktor harus memberitahukan hal ini kepada
pengawas. Fitting atau alat-alat yang menimbulkan tahanan aliran
yang tidak wajar tidak boleh digunakan.
5) Penggantung atau penumpu pipa harus terikat secara kuat pada
bangunan dengan menggunakan dynabolt atau fischer dilengkapi
dengan konstruksi baja bila memang diperlukan.
6) Setiap pipa cabang utama yang masuk ke lantai harus dilengkapi
dengan katup penyetop (Gate Valve).
7) Semua peralatan dan perlengkapan tambahan yang diperlukan
dalam pekerjaan ini harus disediakan dan dilaksanakan oleh
kontraktor tanpa menuntut biaya tambahan.

III.5 PENGUJIAN

1) Setelah pipa dipasang, seluruh jaringan pipa air bersih harus diuji
dengan tekanan uji sebesar 2 (dua) kali tekanan kerja (working
pressure) selama paling kurang 6 (enam) jam tanpa mengalami
kebocoran.
2) Apabila suatu bagian dari pipa akan ditutup oleh tembok atau
konstruksi bangunan lainnya, maka bagian tersebut harus diuji
dengan cara yang sama seperti diatas sebelum ditutup dengan
tembok atau bagian bangunan lainnya.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 8


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

3) Kontraktor harus menguji semua motor yang telah terpasang


pada beban normal dan menyerahkan data pengujian kepada
direksi untuk arsip pemberi tugas.
4) Kontraktor harus melakukan penyetelan yang perlu pada semua
alat-alat pengaturan otomatik.
5) Apabila pada waktu pemeriksaan atu pengujian ada kerusakan
maka kontraktor harus mengganti bagian yang rusak tersebut dan
pengujian diulang sampai hasil pengujiannya diterima oleh
pengawas.
6) Penggantian atas bagian yang rusak tersebut harus dengan yang
baru. Penambalan dengan bahan apapun tidak diperkenankan.

III.6 PERSETUJUAN BAHAN DAN PERALATAN

A) Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kontraktor


memperoleh kontrak pekerjaan, kontraktor harus mengajukan daftar
yang lengkap dari pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan yang
membuat atau memproduksi bahan / alat yang akan dipasang untuk
memperoleh persetujuan dari Pemberi Tugas.
B) Setelah daftar tersebut disetujui, kontraktor harus menyerahkan brosur-
brosur dari bahan/peralatan yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari pengawas.
C) Kontraktor bertanggung-jawab atas pelaksanaan dan pembiayaan yang
perlu karena timbulnya perubahan-perubahan dari contoh bahan-bahan
yang akan dipasang dan atau brosur-brosur untuk mendapatkan
persetujuan dari pengawas.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 9


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

BAB IV
PEKERJAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

IV.1 LINGKUP PEKERJAAN

1. Sistem pemipaan sprinkler mulai dari rumah pompa sampai dengan


jaringan sprinkler pada bangunan rumah sakit seperti ditunjukkan
dalam gambar kerja, lengkap dengan gate valve, elbow,
sambungan-T, fitting dan perlengkapan pendukung yang lain.
2. Sistem pemipaan hydrant mulai dari rumah pompa sampai dengan
jaringan hydrant pada bangunan rumah sakit seperti ditunjukkan
dalam gambar kerja, lengkap dengan gate valve, elbow,
sambungan-T, fitting dan perlengkapan pendukung yang lain.
3. Pengadaan dan pemasangan unit pompa utama jenis sentrifugal,
dengan kapasitas 114 m3/jam, head 120 mka dan effisiensi
minimum 60 % lengkap dengan motor-driver, valve, alat-alat
kontrol dan perlengkapan lain yang diperlukan.
4. Pengadaan dan pemasangan unit pompa jockey jenis sentrifugal,
dengan kapasitas 12 m3/jam, head 95 mka dan effisiensi minimum
60 % lengkap dengan motor-driver, valve, alat-alat kontrol dan
perlengkapan lain yang diperlukan.
5. Pengadaan dan pemasangan panel kontrol dan panel listrik yang
diperlukan untuk menjalankan sistem pemadam kebakaran.
6. Pengadaan dan pemasangan fire hose cabinet (fhc), pillar hydrant
dan siamesse connection lengkap dengan peralatan penunjang
seperti yang tercantum pada gambar Mekanikal dan yang
diperlukan untuk menjalankan sistem pemadam kebakaran.

IV.2 BAHAN DAN PERALATAN

1.Pipa pemadam kebakaran yang tertanam di dalam tanah terbuat dari


Black Steel Pipe standart ASTM a-53 skedul 40. Pipa yang tertanam
di dalam tanah harus dilapisi dengan tar sebelah luar (tar coating).
Pipa bukan di dalam tanah diberi cat pelapis meni rangkap dua, dan
diakhiri dengan cat khusus.

2. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh) dan peralatan-peralatan yang


akan dipasang pada instalasi ini, harus mempunyai tanda-tanda atau

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 10


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

merk yang jelas dari pabrik pembuatnya. Bahan yang tidak


mempunyai tanda-tanda tersebut diatas harus diganti oleh kontraktor.

3. Pompa

a. Jenis pompa yang dipergunakan adalah split-pump, motor penggerak


dikopel langsung dengan menggunakan flanges, dipasang secara baik
dan dibalans secara statis dan dinamis.

b. Pompa-pompa dan masing-masing motornya harus diletakkan pada


suatu alas dan dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik, diberi
pondasi apung dan peredam getaran, sedemikian rupa sehingga tidak
meneruskan getaran atau noise yang mengganggu sekelilingnya.

c. Pompa harus dilengkapi dengan :

a. Check valve
b. Gate valve
c. Pressure gauge
d. Foot valve pada ujung sisi suction
e. Flexible joint
f. Peredam getaran
g. Pressure switch
h. Perlengkapan lain yang standart

d. Kontraktor harus menyediakan dan memasang peralatan-peralatan


listrik yang diperlukan, seperti panel-panel dan peralatan kontrol
yang lain, sedemikian sehingga sistem dapat bekerja secara sinkron
dan efisien. Pada sistem pemedam kebakaran harus ada interlock
yang mengatur kerja pompa utama dan pompa jockey.

e. Semua pompa harus dicat secara khusus dan dilakukan oleh pabrik
pembuatnya.

f. Pompa yang dapat digunakan harus mempunyai kurva pemakaian


daya yang paling menguntungkan dalam keadaan beban partial, tanpa
mengalami overload.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 11


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

IV.3 PERANCANGAN

1. Sistem penanggulangan kebakaran baik hydrant maupun sprinklers


masing-masing dilayani oleh sebuah pompa utama yang bekerja secara
otomatis ketika tekanan dalam jaringan pipa telah mencapai besaran
tertentu. Pada kondisi tidak terjadi kebakaran, jaringan pipa dilayani oleh
pompa jockey yang bertugas menjaga tekanan dalam pipa pada range
tekanan tertentu yang ditetapkan. Bila pompa utama sudah bekerja,
pompa jockey dibuat harus tidak dapat bekerja dengan peralatan interlock
yang terpasang.

2. Pompa pemadam kebakaran baik hydrant maupun sprinklers harus bisa


bekerja secara otomatis bila tekanan dalam jaringan pipa mencapai 30
mka. Pompa ini juga harus dapat dioperasikan secara manual.

3. Pompa jockey dirancang untuk mempertahankan tekanan di dalam


jaringan pipa. Pompa akan bekerja secara otomatis bila tekanan mencapai
35 mka dan berhenti bekerja bila mencapai 45 mka.

4. Bila pompa utama kebakaran sudah bekerja, pompa tersebut tidak boleh
berhenti secara otomatis tetapi harus dimatikan secara manual

IV.4 PEMASANGAN

1) Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik, dan


semua pembongkaran bagian-bagian bangunan lainnya hanya boleh
dilaksanakan setelah mendapat ijin secara tertulis dari konsultan
pengawas. Gambar-gambar pemasangan harus dibuat secara rinci
oleh kontraktor. Hal ini agar dapat diketahui dengan tepat
letak/ukuran lubang-lubang pada dinding yang diperlukan untuk
jalu-jalur pipa. Kontraktor bertanggung-jawab atas ukuran
(dimensi) dan lokasi lubang-lubang tersebut. Apabila diperlukan,
dilakukan pembobokan / penambalan tanpa tambahan biaya.
2) Kontraktor bertanggung-jawab atas penyediaan lokasi pemasangan
yang tepat. Pemasangan pada lokasi bangunan yang di cor dengan
beton dilaksanakan oleh kontraktor struktur, atas petunjuk
kontraktor penanggulangan kebakaran .
3) Selama pemasangan berlangsung, kontraktor harus menutup ujung
pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lain
masuk ke dalam pipa.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 12


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

4) Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan ukuran


yang berbeda harus menggunakan reducing fitting. Sedapat
mungkin dilaksanakan belokan-belokan dengan jenis long radius.
Belokan-belokan short radius hanya boleh digunakan apabila
kondisi setempat tidak memungkinkan memakai long radius, dan
kontraktor harus memberitahukan hal ini kepada pengawas. Fitting
atau alat-alat yang menimbulkan tahanan aliran yang tidak wajar
tidak boleh digunakan.
5) Penggantung atau penumpu pipa harus terikat secara kuat pada
bangunan dengan menggunakan dynabolt atau fischer dilengkapi
dengan konstruksi baja bila memang diperlukan.
6) Setiap pipa cabang utama yang masuk ke lantai harus dilengkapi
dengan katup penyetop (Gate Valve).
7) Semua peralatan dan perlengkapan tambahan yang diperlukan
dalam pekerjaan ini harus disediakan dan dilaksanakan oleh
kontraktor tanpa menuntut biaya tambahan.
8) Gantungan pipa sprinkler terbuat dari bahan besi tuang dan mampu
menahan lima kali berat pipa berisi air.
Jarak maksimum antar gantungan :
a) Tidak boleh lebih dari 4.5 meter untuk pipa berkuran 25 mm
dan 32 mm
b) Tidak boleh lebih dari 3.5 meter untuk pipa berkuran 40 mm
atau lebih, kecuali jika jarak antar sprinkler head kurang dari
1.8 meter.

IV.5 PENGUJIAN

1) Setelah pipa dipasang, seluruh jaringan pipa air bersih harus


diuji dengan tekanan uji sebesar 2 (dua) kali tekanan kerja
(working pressure) selama paling kurang 6 (enam) jam tanpa
mengalami kebocoran.
2) Apabila suatu bagian dari pipa akan ditutup oleh tembok atau
konstruksi bangunan lainnya, maka bagian tersebut harus diuji
dengan cara yang sama seperti diatas sebelum ditutup dengan
tembok atau bagian bangunan lainnya.
3) Kontraktor harus menguji semua motor yang telah terpasang
pada beban normal dan menyerahkan data pengujian kepada
direksi untuk arsip pemberi tugas.
4) Kontraktor harus melakukan penyetelan yang perlu pada semua
alat-alat pengaturan otomatik.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 13


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

5) Apabila pada waktu pemeriksaan atu pengujian ada kerusakan


maka kontraktor harus mengganti bagian yang rusak tersebut
dan pengujian diulang sampai hasil pengujiannya diterima oleh
pengawas.
6) Penggantian atas bagian yang rusak tersebut harus dengan yang
baru. Penambalan dengan bahn apapun tidak diperkenankan.

IV.6 PERSETUJUAN BAHAN DAN PERALATAN

A) Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kontraktor


memperoleh kontrak pekerjaan, kontraktor harus mengajukan daftar
yang lengkap dari pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan yang
membuat atau memproduksi bahan / alat yang akan dipasang untuk
memperileh persetujuan dari Pemberi Tugas.
B) Setelah daftar tersebut disetujui, kontraktor harus menyerahkan brosur-
brosur dari bahan/peralatan yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari pengawas.
C) Kontraktor bertanggung-jawab atas pelaksanaan dan pembiayaan yang
perlu karena timbulnya perubahan-perubahan dari contoh bahan-bahan
yang akan dipasang dan atau brosur-brosur untuk mendapatkan
persetujuan dari pengawas.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 14


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

BAB V
PEKERJAAN BED ELEVATOR

V.1 LINGKUP PEKERJAAN

1. Pengadaan dan pemasangan unit bed elevator dan perlengkapan


lain yang diperlukan.
2. Pengadaan dan pemasangan panel kontrol dan panel listrik yang
diperlukan untuk menjalankan elevator.

V.2 BAHAN DAN PERALATAN

1. Jenis elevator yang dipergunakan adalah hospital bed elevator dengan


kapasitas rata-rata 1000 kg, 15 penumpang, kecepatan 60 m/menit
dan kapasitas motor penggerak 4,5 KW.
2. Pintu, transom, pintu car dan entrance columns terbuat dari etched
stainless steel.
3. Lampu di dalam car berupa fluorescent lamp dengan armature lensa
acrylic berwarna putih.
4. Lantai car dilapis polyvinyl.
5. Semua pengoperasian elevator secara automatis akan dijalankan
berdasarkan panggilan yang terdaftar. Apabila terjadi kondisi darurat
dimana pasien harus tidak boleh mengalami gangguan, elevator
harus bisa dioperasikan dengan mengabaikan semua panggilan.
6. Elevator tidak boleh jalan apabila pintu tidak tertutup secara
sempurna.
7. Car harus dilengkapi dengan fan yang terpasang menyatu dengan
ceiling.
8. Apabila listrik secara tiba-tiba padam, maka lampu darurat harus
langsung menyala di dalam car.
9. Elevator harus dilengkapi dengan peralatan yang dapat mencegah
terjadinya beban lebih. Jika jumlah penumpang melebihi kapasitas
yang telah ditentukan, maka alarm akan berbunyi. Alarm akan
berhenti berbunyi apabila beban di dalam car dikurangi sampai
mencapai batas yang telah ditetapkan.
10.Car harus dilengkapi dengan interphone dan emergency call button
yang terhubung dengan control room atau security room supaya
penumpang di dalam car dapat berkomunikasi pada saat kondisi
darurat.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 15


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

11.Jika pada saat car berjalan, tiba-tiba berhenti diantara lantai maka
car harus dapat bergerak secara automatis mendekati lantai terdekat
dengan kecepatan rendah.
12.Elevator harus dilengkapi dengan peralatan pendaratan darurat jika
terjadi kegagalan dalam suplai daya listrik. Peralatan ini dilengkapi
dengan batterei yang dapat diisi secara otomatis sehingga dapat
menggantikan suplai daya listrik sampai seluruh penumpang keluar
car dengan aman dan selamat.
13.Semua bahan dan peralatan bed elevator dibeli secara terpisah dan
dirakit oleh tenaga yang berpengalaman dalam pemasangan dan
perakitan elevator.

V.3 PEMASANGAN

1) Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik, dan


semua pembongkaran bagian-bagian bangunan lainnya hanya boleh
dilaksanakan setelah mendapat ijin secara tertulis dari konsultan
pengawas. Gambar-gambar pemasangan harus dibuat secara rinci
oleh kontraktor. Hal ini agar dapat diketahui dengan tepat
letak/ukuran lubang-lubang pada dinding yang diperlukan untuk
jalu-jalur pipa. Kontraktor bertanggung-jawab atas ukuran
(dimensi) dan lokasi lubang-lubang tersebut. Apabila diperlukan,
dilakukan pembobokan / penambalan tanpa tambahan biaya.
3) Kontraktor bertanggung-jawab atas penyediaan lokasi pemasangan
yang tepat. Pemasangan pada lokasi bangunan yang di cor dengan
beton dilaksanakan oleh kontraktor struktur, atas petunjuk
kontraktor elevator.
4) Selama pemasangan berlangsung, kontraktor harus menutup ujung
pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lain
masuk ke dalam peralatan –peralatan elevator.
5) Semua peralatan dan perlengkapan tambahan yang diperlukan
dalam pekerjaan ini harus disediakan dan dilaksanakan oleh
kontraktor tanpa menuntut biaya tambahan.

V.4 PENGUJIAN

1) Setelah elevator terpasang, seluruh kelengkapan-


kelengkapan harus diuji coba dan dipastikan seluruhnya
berfungsi dengan baik sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 16


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

2) Pengujian beban elevator dilakukan dengan memberi beban


sesuai dengan kapasitas elevator dan dilakukan perjalanan
ke masing-masing lantai, naik dan turun.
3) Kontraktor harus melakukan penyetelan yang perlu pada
semua alat-alat pengaturan otomatik.
4) Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ada
kerusakan maka kontraktor harus mengganti bagian yang
rusak tersebut dan pengujian diulang sampai hasil
pengujiannya diterima oleh pengawas.
5) Penggantian atas bagian yang rusak tersebut harus dengan
yang baru. Penambalan dengan bahan apapun tidak
diperkenankan.

V.5 PERSETUJUAN BAHAN DAN PERALATAN

A) Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kontraktor


memperoleh kontrak pekerjaan, kontraktor harus mengajukan daftar
yang lengkap dari pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan yang
membuat atau memproduksi bahan / alat yang akan dipasang untuk
memperoleh persetujuan dari Pemberi Tugas.
B) Setelah daftar tersebut disetujui, kontraktor harus menyerahkan
brosur-brosur dari bahan/peralatan yang akan dipakai untuk
mendapat persetujuan dari pengawas.
C) Kontraktor bertanggung-jawab atas pelaksanaan dan pembiayaan
yang perlu karena timbulnya perubahan-perubahan dari contoh
bahan-bahan yang akan dipasang dan atau brosur-brosur untuk
mendapatkan persetujuan dari pengawas.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 17


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

BAB VI
PEKERJAAN GAS MEDIS

VI.1 LINGKUP PEKERJAAN

1) Sistem pemipaan gas medis di dalam bangunan Rumah Sakit dan


Poliklinik seperti ditunjukkan dalam gambar Mekanikal lengkap
dengan katup penyetop, elbow, sambungan –T, fitting dan
perlengkapan lain yang diperlukan.
2) Sentral penyuplai udara tekan, sentral penyuplai vakum, sentral
penyuplai oksigen dan Nitrous Oxide sebagaimana ditunjukkan
dalam gambar Mekanikal.
3) Semua panel kontrol dan panel listrik yang dibutuhkan untuk
menjalankan sistem gas medis.
4) Semua perlengkapan gas medis (fixture) yang direncanakan dipasang
di dalam bangunan, termasuk kompresor, tangki udara, safety valve,
manometer, kontak manometer, drain pembuangan, pengering udara,
regulator pengatur tekanan, tabung gas, bangku tabung gas,,
changeover manifolds semi automatik, outlet gas medis, alarm, box
control valve dan alat-alat lain yang diperlukan.

VI.2 BAHAN DAN PERALATAN

1. Pipa gas
Pipa distribusi gas medis dalam shaft dan langit-langit, maupun
pipa cabang untuk distribusi gas medis ke setiap outlet gas medis
(fixture) terbuat dari Copper Tube (Pipa tembaga) standar ASTM
B88 type L dengan tebal 1.22 mm dan panjang 20 feet.

2. Sentral penyuplai udara tekan (Compressed air central supply)


Bagian ini terdiri dari :
a) Unit kompresor dan tangki udara
Pompa kompresor 1 buah dengan kapasitas 170 liter/menit,
tekanan maksimum 10 bar, daya motor 1,5 KW. Tegangan
suplai 380 Volt, 3 fasa.
Tangki udara kapasitas 300 liter dengan tekanan maksimum
10 bar. Tangki udara harus dilengkapi dengan safety valve,
manometer, kontak manometer dan drain pembuangan.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 18


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

b) Pengering udara (Refrigerated air dryer)


Pengering udara terdiri dari 1 buah dengan kapasitas 170
liter/menit.. Temperature udara yang dicapai 2o Celcius.
c) Filter udara
Terdiri dari micro filter 1 buah dan active carbon filter
1 buah.
d) Regulator tekanan (Pressure regulator)
Tekanan udara yang dikirimkan ke pemakai harus dapat
diatur dengan prssure regulator. Regulator tekanan terdiri
dari 2 buah.
e) Control Unit
Digunakan untuk mengendalikan kompresor secara manual
maupun automatik. Control unit harus terdiri dari circuit
breaker, modul starter motor, overload protection, unit
pergantian pemakain motor secara automatik.
3. Sentral penyuplai vakum
Bagian ini terdiri dari :
a) Pompa vakum 1 buah dengan kapasitas masing-masing 63
m3/jam, tekanan maksimum –0.8 bar. Daya motor 2,2 KW.
b) Tangki udara 1 buah dengan kapasitas 500 liter tahan karat
dan tekanan maksimum 5 bar.
c) Electrical Control Unit
Apabila tekanan di dalam tangki sama/diatas tekanan
atmosfir, maka pompa akan menyala secara automatik. Jika
tekanan mencapai 150 mbar abs pompa akan mati dan
menyala kembali jika tekanan dalam tangki 250 mbar abs.
Bila tekanan dalam tangki mencapai 600 mbar abs maka
sinyal darurat akan menyala.
4. Sentral penyuplai oksigen dan nitrous oxide
Sistem sentral penyuplai gas oksigen adalah sama dengan sistem
penyuplai nitrous oxide yang terdiri dari :
a) Bangku tabung gas, yaitu :
- Tabung gas 10 buah
- header tekanan tinggi
- check valve
- shott off valve
- manometer kontak
- sinter filter
b) Regulator tekanan dan unit pengganti manual

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 19


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

5. Outlet gas medis


Outlet gas medis terpasang pada bed head dan juga digantung
(pendant). Pada saat tidak terpakai outlet secara automatik harus
tertutup rapat dan gas baru mengalir jika conector terpasang.
Konektor gas yang satu tidak boleh masuk ke outlet gas yang lain.
Warna outlet gas medis yang satu tidak boleh sama dengan warna
outlet gas yang lain. Warna outlet dan jenis gas harus sesuai
dengan ketentuan sebagai berikut :
- Gas Nitrous Oxide warna outlet BIRU
- Vacum warna outlet KUNING
- Oxigen warna outlet PUTIH
6. Sistem alarm
Sistem alarm terdiri dari :
a. Alarm master
Ditempatkan di ruang operator yang dijaga selama 24 jam.
Alarm sinyal dapat didengar dan dilihat (akustik dan visual).
Sinyal harus mengindikasikan saat penggantian bangku
silinder gas, penurunan tekanan yang tinggi di sentral oksigen,
Nitrous Oxide, udara tekan dan penyuplai vakum.
b. Alarm area
Alarm ditempatkan di kamar operasi, OT, ICU dan CCU.
Sinyal alarm harus dapat mengindikasikan tekanan yang
terlalu rendah di jaringan pipa medis dan menghidupkan
pressure switch di distribution box.

VI.3 PERANCANGAN

Sistem gas medis dirancang secara sentral. Pengambilan gas


dilakukan dari sentral dan didistribusikan ke masing-masing ruangan.
Jika suplai gas berkurang maka penambahan gas dilakukan pada
sentral gas.

VI.4 PEMASANGAN

A. Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik, dan


semua pembongkaran bagian-bagian bangunan lainnya hanya boleh
dilaksanakan setelah mendapat ijin secara tertulis dari konsultan
pengawas. Gambar-gambar pemasangan harus dibuat secara rinci
oleh kontraktor. Hal ini agar dapat diketahui dengan tepat
letak/ukuran lubang-lubang pada dinding yang diperlukan untuk

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 20


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

jalu-jalur pipa. Kontraktor bertanggung-jawab atas ukuran


(dimensi) dan lokasi lubang-lubang tersebut. Apabila diperlukan,
dilakukan pembobokan / penambalan tanpa tambahan biaya.
B. Kontraktor bertanggung-jawab atas penyediaan lokasi pemasangan
yang tepat. Pemasangan pada lokasi bangunan yang di cor dengan
beton dilaksanakan oleh kontraktor struktur, atas petunjuk
kontraktor gas medis.
C. Selama pemasangan berlangsung, kontraktor harus menutup ujung
pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lain
masuk ke dalam pipa.
D. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan ukuran
yang berbeda harus menggunakan reducing fitting. Sedapat
mungkin dilaksanakan belokan-belokan dengan jenis long radius.
Belokan-belokan short radius hanya boleh digunakan apabila
kondisi setempat tidak memungkinkan memakai long radius, dan
kontraktor harus memberitahukan hal ini kepada pengawas. Fitting
atau alat-alat yang menimbulkan tahanan aliran yang tidak wajar
tidak boleh digunakan.
E. Penggantung atau penumpu pipa harus terikat secara kuat pada
bangunan dengan menggunakan dynabolt atau fischer dilengkapi
dengan konstruksi baja bila memang diperlukan.
F. Setiap pipa cabang utama yang masuk ke lantai harus dilengkapi
dengan katup penyetop (Gate Valve).
G. Semua peralatan dan perlengkapan tambahan yang diperlukan
dalam pekerjaan ini harus disediakan dan dilaksanakan oleh
kontraktor tanpa menuntut biaya tambahan.

VI.5 PENGUJIAN

A. Setelah pipa dipasang, seluruh jaringan pipa gas medis harus diuji
dengan tekanan uji sebesar 2 (dua) kali tekanan kerja (working
pressure) selama paling kurang 6 (enam) jam tanpa mengalami
kebocoran.
B. Apabila suatu bagian dari pipa akan ditutup oleh tembok atau
konstruksi bangunan lainnya, maka bagian tersebut harus diuji
dengan cara yang sama seperti diatas sebelum ditutup dengan
tembok atau bagian bangunan lainnya.
C. Kontraktor harus menguji semua motor yang telah terpasang pada
beban normal dan menyerahkan data pengujian kepada direksi
untuk arsip pemberi tugas.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 21


PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL

D. Kontraktor harus melakukan penyetelan yang perlu pada semua


alat-alat pengaturan otomatik.
E. Apabila pada waktu pemeriksaan atu pengujian ada kerusakan
maka kontraktor harus mengganti bagian yang rusak tersebut dan
pengujian diulang sampai hasil pengujiannya diterima oleh
pengawas.
F. Penggantian atas bagian yang rusak tersebut harus dengan yang
baru. Penambalan dengan bahan apapun tidak diperkenankan.

VI.6 PERSETUJUAN BAHAN DAN PERALATAN

1. Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kontraktor


memperoleh kontrak pekerjaan, kontraktor harus mengajukan daftar
yang lengkap dari pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan yang
membuat atau memproduksi bahan / alat yang akan dipasang untuk
memperoleh persetujuan dari Pemberi Tugas.
2. Setelah daftar tersebut disetujui, kontraktor harus menyerahkan
brosur-brosur dari bahan/peralatan yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari pengawas.
3. Kontraktor bertanggung-jawab atas pelaksanaan dan pembiayaan yang
perlu karena timbulnya perubahan-perubahan dari contoh bahan-
bahan yang akan dipasang dan atau brosur-brosur untuk mendapatkan
persetujuan dari pengawas.

DED PEMBANGUNAN GEDUNG RSI IBNU SINA BALIKPAPAN 22

Anda mungkin juga menyukai