Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pasal 1
PEKERJAAN PLUMBING
1. SYARAT-SYARAT UMUM
1.1. Syarat-syarat umum merupakan bagian dari persyaratan teknis ini. Apabila ada
beberapa klausul-klausul dari syarat umur yang dituliskan kembali dalam
persyaratan teknis ini, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul
lainnya dari syarat-syarat umum.
1.2. Klausul-klausul dari syarat umum hanya dianggap tidak berlaku apabila
dinyatakan secara tegas dalam persyaratan teknis ini.
1.3. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar
dapat mengetahui hal-hal yang akan mempengaruhi atau mengganggu
pekerjaan Mekanikal.
1.4. Apabila timbul persoalan, Kontraktor wajib mengajukan saran penyeleseian
paling lambat seminggu sebelum bagian pekerjaan ini seharusnya dilaksanakan.
1.5. Pada waktu akan memulai pelaksanaan, Kontraktor harus menyerahkan
gambar-gambar kerja (shop drawing) terlebih dahulu untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan MK/Konsultan Perencana dan gambar-gambar
tersebut harus diserahkan minimal 2 minggu sebelum dilaksanakan.
1.6. Pemasangan instalasi, testing, dan desinfeksi pekerjaan plumbing mengikuti
peraturan SNI 03-6481-2000 system plambing 2000. Dan SNI 03-7065-2005
Tata cara perencanaan system plambing.
3. LINGKUP PEKERJAAN
3.1. Pekerjaan yang dimaksud disini adalah pengadaan material, penyimpanan,
pemasangan, penyambungan, tenaga kerja, perlatan bantu agar seluruh
instalasi penyediaan air bersih dan pembuangan dapat dipasang diuji,
dibersihkan dan siap untuk digunakan dengan kualitas bahan dan kualitas
pekerjaan pemasangan yang terbaik sesuai dengan gambar-gambar dan
persyaratan yang ditentukamn dalam perencanaan ini.
3.2. Persyaratan teknis ini dan gambar-gambar yang menyertai dimaksudkan untuk
menjelaskan dan menegaskan tentang segala pekerjaan, bahan-bahan,
peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pemasangan, pengujian dan
penyetelan dari seluruh sistim agar lengkap dan siap untuk bekerja dan dapat
digunakan dengan baik.
3.3. Secara umum bagian-bagian pekerjaan utama yang termasuk dalam
Persyaratan Teknis dan adalah sebagai berikut :
3.4. Pemasangan, uji tekan, pembersihan dan disinsfeksi pipa-pipa, elbow, fitting-
fitting, Pemasangan support atau gantungan, clamp pipa, pemasangan sanitary
fixtures dan semua pekerjaan plambing yang diperlukan untuk berfungsinya
system distribusi air bersih.
3.5. Pemasangan, pembersihan dan uji kebocoran pipa-pipa, elbow,fitting-fitting,
penyangga atau penahan pipa air buangan, penyetelan kemiringan atau evaluasi
pipa buangan dan semua pekerjaan plambing yang diperlukan untuk
berfungsinya system pipa pembuangan.
3.6. Pengadaan, pemasangan sanitary fixture seperti washtafel, closet, service sink,
slop sink, kitchen sink, shower, faucet, floor drain, stop valve dan lain-lain,
dengan kualitas pemasangan yang baik dan benar dari segi teknis maupun
artistik.
3.7. Pengadaan, pemasangan, penyambungan, pengujian pipa-pipa , vent cup,
elbow dan fiting pemipaan vent.
2. LINGKUP PEKERJAAN
2.1. Pekerjaan melingkupi pengadaan, pemasangan instalasi pipa pemadam
kebakaran, support, testing dan lain-lain yang diperlukan secara lengkap dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2.2. Pengadaan dan pemasangan, unit kotak Hydrant (FHC) Fire Hydrant Cabinet
secara lengkap termasuk hose reel, nozzle dan valve.
2.3. Pengadaan dan pemasangan katup-katup (valve)dan ARV (Air Release Valve)
pada ujung pipa tertinggi.
2.4. Pengadaan dan pemasangan system pemipaan, unit kotak hydrant lengkap.
2.5. Pekerjaan pemasangan pipa sprinkler lengkap dengan bellgong, sprinkler head,
branch control valve, flowswitch sight glass, pipa drain
2.6. Pekerjaan pengecatan, testing dan pembersihan.
2.7. Pekerjaan penyeleseian perijinan kepada instalasi yang berwenang atas biaya
kontraktor.
3. INSTALASI PIPA
3.1. Bahan yang digunakan pada system pemipaan secara umum harus mengikuti
segala ketentuan yang tercantum pada National Fire Codes artikel, NFPA No.
24-1990 seperti disebut terdahulu.
3.2. Pipa, fitting dan segala peralatan bantu system pemipaan harus dipasang sesuai
dengan segala yang tercantum pada gambar perancangan, BoQ dan spesifikasi.
Pipa hydrant yang akan di tanam harus dilindungi dengan pencegah karat
3.3. Pada tiap belokan atau perubahan arah aliran harus dipasang penahan gaya
sentrifugal dari beton
3.4. Pipa dan perlengkapannya (fitting, katup dan lainnya) harus mengikuti standard
ANSI, dalam hal ini adalah :
ANSI ; kelas 300 PSI : untuk katup dan peralatan sejenisnya.
ASTM A.53 ; Sch.40 : untuk pipa galvanis.
ANSI B.16 ; 5, 9, 10 , 11 : untuk screwed, flanged, welded, fittings.
3.5. Fire Hose reel Cabinet Type B
Jenis : Semi-recessed wall mounted indoor and outdoor hydrant box.
Kabinet/Box : Pelat baja tebal 1.6 mm,m dengan konstruksi rangka,
sambungan dengan las, dicat warna merah terang.
Pintu : pintu berengsel institutional(heavy-duty).
Asesories : Hose Nozzle dia. 1 1ൗ2“ dan2 1ൗ2”
5. TENAGA AHLI
Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya (skilled
labour) dan menguasai peraturan-peraturan dan standard yang digunakan agar
dapat memberikan jaminan hasil kerja yang terbaik dan rapih.
6. PEMASANGAN
6.1. Dasar Pelaksanaan.
6.2. Pemipaan secara umum harus mengikuti segala ketentuan yang tercantum pada
manual seperti yang disebut pada pasal selanjutnya.
6.3. Manual untuk pemasangan pipa.
6.4. Steal pipe Design and Installation, seperti dari AWWA.M11 Steel Pipe Manual
dapat juga dari ANSI B.35.1 Codes for pressure piping.
6.5. Manual untuk pelapisan pelindung pipa (coating and linging standards),
Standards for Coal for Enamel Proteective coating dor steel water pipelines,
AWWA. C203-78.
6.6. Manual untuk sambungan pipa, Standards for steel pipe Flanges, AWWA.C207-
78.
6.7. Manual untuk fitting pipa, AWWA Standard for dimensions for Steel water Pipe
Fitting, AWWA.C208-83.
6.8. Pada dasarnya pelaksanaan pekerjaan pemipaan harus mengikuti segala
ketentuan yang tercantum dalam buku NFPA No. 19-1990.
6.9. Mechanical joint (sambungan mekanis) harus menggunakan Rubber Gasket
model A, dimana sebelum dipasang ujung socket dan gasket harus dicuci bersih
dengan sabun atau deterjen lunak (TEPOL atau setaraf).
6.10. Screw-thread joint (sambungan ulir) harus menggunakan kompon (joint coum-
pound) atau dapat juga menggunakan seal-tape dan dipasang pada ulir laki
(male thread) saja. Ulir pada pipa yang tersisa setelah pemasangan harus
dilapis dengan komp[onen untuk mencegah terjadinya karat.
6.11. Flanged joint (sambungan flange) harus menggunakan kompon dan diulaskan
pada kedua sisi gasket dan permukaan kedua flange.
6.12. Welded joint (sambunngan las) harus dari jenis ‘Butt Welding’ atau ‘Welded
flange’ dan hanya digunakan untuk pipa-pipa dengan ukuran 65 mm atau lebih
besar, kecuali untuk tempat-tempat khusus dengan pertimbangan untuk
kemudahan perawatan seperti yang dinyatakan pada gambar.
6.13. Harus disiapkan Water Supply test dan drain pada setiap pipa tegak dan
disediakan jalur buangan ke saluran air hujan terdekat dimana diujung saluran
tersebut diberi kawat pelindung.
6.14. Pada dasarnya, pelaksanaan pekerjaan pemipaan harus mengikuti segala
ketentuan yang tercantum pada buku National Fire Codes, NFPA No. 24-1990.
6.15. Segala yang tercantum pada buku NFPA No. 24 adalah mengikat dan
merupakan bagian yang tidak dapat dari kelengkapan Dokumen
Pelanggan/Pelaksanaan/Kontrak (Gambar dan Buku Spesifikasi).
8. PENGUJIAN
8.1. Pipa galvanized di uji pada tekanan 15 kg/cm2 selama tidak kurang dari 24 jam,
dimana tekanan harus dipertahankan pada tekanan tersebut dan tidak ada
kebocoran selama selang waktu tersebut. Apabila terdapat kebocoran maka
perbaikan dilakukan tanpa ada tekanan didalam pipa. Apabila tidak
memungkinkan maka sambungan yang bocor tersebut dan di uji kembali
sehingga didapat penyambungan yang baik.
8.2. Air untuk uji tekan (pressure test), pompa, pengukur tekanan, dan peralatan
lainnya yang diperlukan dalam pengujian ini, di sediakan oleh kontraktor tanpa
ada biaya tambhan.
8.3. Sebelum dilakukan pengujian, kontraktor harus memeriksa kembali semua pipa,
dan sambungan.
8.4. Uji tekan harus dilakukan sebelum instalasi pipa tertutup tanah, plafond atau
dinding sehingga apabila terjadi kebocoran tidak merusak yang lainnya.
8.5. Kontraktor harus membersihkan instalasi dari segala kotoran, sisa material
akibat pekerjaan yang bisa menimbulkan gangguan pada instalasi.
8.6. Setiap percabangan, belokan dan perubahan arah aliran harus dipasang support
atau hanger atau anchor.
8.7. Persyaratan pengujian :
Pengujian yang harus dilakukan untuk system Hydrant halaman dan Pipa Tegak
Hydrant ini mengikuti segala ketentuan yang dicantumkan pada NFPA pada
buku dengan nomor beikut ini ;
- No. 20-1990
- No. 24-1990.
Dengan demikian segala metoda dan cara pengujian baik untuk pengujian baik
untuk pengujian sistem maupun pengujian pemipaan yang terdapat pada
referensi di atas adalah mengikat dan meupakan bagian yang tidak terpisahkan
dan dokumen Pelelangan, Pelaksanaan, Kontrak (Gambar dab buku
Speseifikasi).
9. AS-BUILT DRAWINGS
9.1. Selama ppelaksanaan pemasangan instalsi ini berjalan, Kontraktor harus
memberikan tanda-tanda dengan pensil atau tinta merah pada 2 set gambar
instalasi pipa pemadam kebakaran, atas segala perubahan, penghapusan atau
penambahan pada rencana instalasi atau dari gambar tersebut.
9.2. Kontraktor harus menyerahkan pada Konsultan MK gambar instalasi
sesungguhnya sebagaimana yang terpasang pada bangunan, memuat lengkap
semua perubahan yang telah dilakukan as-built drawing atau gambar terlaksana.
9.3. Ukuran kertas untuk as-built drawing adalah sesuai dengan ukuran kertas
gambar rencana.
9.4. As-built drawing yang telah disetujui diserahkan lengkap dengan soft copynya
dalam compact disk (CD) atau DVD disk.
PASAL 3
PEKERJAAN LIFT
1. LINGKUP PEKERJAAN
Bab ini menerangkan uraian pekerjaan/pelaksanaan pemasangan lift dan spesifikasi
teknis peralatan lift. Adapun pekerjaan yang dimaksud adalah pengadaan dan
pemasangan 2 unit service lift dengan spesifikasi teknis termasuk panel control,
instalasi, penyambungan serta testing dan commissioning.
2. PERSYARATAN UMUM
2.1. Pemborong atas bebanya harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan
yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan sehingga system dapat bekerja
dengan baik dan effisien.
2.2. Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak dari peralatan dan instalasi
sistem. Lokasi yang ditunjuk terkait dengan desain arsitektur.
2.3. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tetapi tidak ditunjuk
dalam gambar, atas beban pemborong seperti pekerjaan lain yang disebut oleh
spesifikasi dan ditunjukkan oleh gambar, harus tetap dilaksanakan.
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
3.1. Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai
dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di
Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan
Keselamatan Kerja.
3.2. Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara
pemasangan, kwalitas pekerjaan dan lain-lain untuk system instalsi ini harus
sesuai dengan standar Internasional maupun Nasional dengan senantiasa
mengutamakan peraturan/standar/persyaratan Nasional.
3.3. Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk system ini, selain dari
persyaratan-persyaratan tersebut diatas, juga tidak boleh menyimpang dari
persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
3.4. Apabila dalam pelaksanaan pemasangan lift memerlukan pembobokan,
pembuatan lubang,pembongkaran kramik/granit dan lain-lain maka atas beban
biaya pemborong harus menutup, mengganti, memasang dan merapikan
kembali dengan material yang sama serta menjaga kerapihan pekerjaan.
3.5. Instalasi listrik, panel kontrol lift dan penyambungan ke panel sub distribusi
bangunan perawatan penyakit dalam, termasuk dalam pekerjaan lift ini.
3.6. Apabila dalam pelaksanaan memerlukan penahan, penggantung, penyangga
dan lain-lain yang diperlukan untuk berfungsinya lift ini, atas beban atau biaya
pemborong termasuk dalam pekerjaan pemasangan lift.
3.7. Segala kerusakan yang ditimbulkan akibat dari pengankutan, pemindahan,
pemasangan lift ini maka atas beban pemborong harus di perbaiki seperti
keadaan semula dan menjaga kerapihan pekerjaan.
3.8. Pemborong diwajibkan memeriksa kondisi, lokasi dan dimensi rumah lift sebelum
pengadaan barang.
PASAL 5
1. PERSYARATAN UMUM
1.1. Semua persyaratan umum maupun suplementer yang ada merupakan pula
bagian dari persyaratan sistem instalasi Tata udara ini sejauh yang berlaku bagi
pekerjaan ini. Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum yang dituliskan
kembali dalam spesifikasi ini, berarti hanya menghilangkan hal-hal lainnya dari
persyaratan umum maupun suplamenter tidak berlaku lagi untuk sistem instalasi
ini.
1.2. Kontraktor atas bebannya harus melengkapi dan memasang selurung peralatan
yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan sehingga sistem dapat bekerja
dengan baik.
1.3. Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan
dan instalasi sistem. Lokasi yang ditunjuk adalah merupakan posisi-posisi
perkiraan. Kontraktor atas bebannya harus memodifikasi tata letak tersebut
sebagaimana yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-pemasangan
yang sempurna/baik dari peralatan-peralatan sistem.
1.4. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tetapi tidak ditunjuk
dalam gambar, atas beban Kontraktor seperti pekerjaan lain yang disebut oleh
spesifikasi dan ditunjukkan oleh Persyaratan umum dari sistem Tata Udara.
2. LINGKUP PEKERJAAN
2.1. Umum
Lingkup pekerjaan disini termasuk pengadaan, pemasangan, test, garansi,
sertifikasi, service, maintenance, mempersiapkan as-built drawings, oprration
and maintenance manual dan training untuk para staff engineering rumah sakit.
Semua claim yang tidak memenuhi hal di atas tidak akan diterima. Jika terdapat
perbedaan antara spesifikasi dari peralatan dan material yang terpasang dan
spesifikasi yang diminta, Kontraktor bertanggung jawab untuk mengganti semua
peralatan dan material sesuai dengan spesifikasi yang diminta tanpa biaya
tambahan.
2.2. Lingkup Pekerjaan Utama
Lingkup Pekerjaan utama termasuk tapi tidak terbatas pada :
2.2.1. AC Multi Digital Scroll (MDS)
Chiller terletak di atas bangunan.
a. menyediakan, memasang Outdoor Unit
b. Menyediakan, memasang dan test 2 (dua) unit Chilled Water Pumps.
c. Menyediakan, memasang dan test panel power, kontrol panel,
Interface terminal trips (Interface sub panel) lengkap dengan
pengkabelannya oleh Kontraktor.
d. Menyediakan, memasang dan test pemipaan, temperature sensors.
e. Start-up dan commission sistem dan pemasangan perlatan Air
Conditioning.
f. Menyerahkan as-built drawing.
2.2.2. Pekerjaan Pemipaan, Fitting, Kelengkapannya atau peralatan Piping
Control dan peralatan Tata Udara.
a. Pemasangan pipa dan kelengkapannya atau pekerjaan peralatan
piping control dan peralatan Tata Udara dilaksanakan dalam semua
pekerjaan Tata Udara.
b. Menyerahkan shop drawing dan as-built drawing.
2.3. Lingkup pekerjaan Termination
Pekerjaan yang disebut dalam spesifikasi ini dalah pekerjaan yang berhubungan
dengan instalasi lain yang harus lengkap dan terkoodinasi, dilakukan oleh
Kontraktor pekerjaan instalasi ini.
a. Menyambung kabel yang disediakan oleh Kontraktor Listrik ke panel unit
VAC
b. Menyambung kabel yang disediakan oleh Kontraktor Elektronik/ Fire Alarm/
BAS
Diperlukan koordinasi dengan Kontraktor lain atau instalasi terkait untuk
menjamin bahwa pelaksanaan instalasi telah lengkap, aman, dan memenuhi
semua persyratan yang diminta dan akan beroperasi dengan baik.
2.4. Lingkup pekerjaan Kontraktor lain
Pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan yang
berhubungan dengan instalasi tersebut tetapi dikerjakan oleh Kontraktor lain.
a. Paket Pekerjaan Struktural untuk pondasi untuk pondasi Out door Unit
b. Paket Pekerjaan Arsitektur.
c. Paket Pekerjaan M&E yang lain yang tidak disebut dalam spesifikasi.
2.5. Lingkup pekerjaan Pemilik
Pekerjaan yang disebut dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan yang
berhubungan instalasi tersebut tetapi dikerjakan oleh pemilik.
a. Menyediakan semua dokumen yang diperlukan untuk perijinan yang
berhubungan dengan departemen yang berwenang (jika ada).
b. Menunjuk seorang wakil setiap saat.
2.6. Lingkup pekerjaan Konsultan MK
Pekerjaan yang disebut dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan yang
berhubungan dengan instalasi tersebut tetapi dilakukan oleh konsultan MK.
a. Mengawasi pelaksanaan konstruksi proyek.
b. Menyediakan seorang wakil yang dapat dihubungi setiap saat.
3. PEKERJAAN VENTILASI & TATA UDARA
3.1. Persyaratan umum dari sistem Tata Udara
Hal-hal dibawah ini umumnya menjelaskan kebutuhan untuk semua bagian yang
berhubungan dengan semua peralatan dan pemasangan Tata Udara.
Baik Gambar maupun Spesifikasi digunakan bbersama dan saling mengikat
bsatu sama lain.
3.2. Publikasi, Kode dan Standard
Semua publikasi, kode dan standard yang berlaku di Indonesia harus digunakan
sebagai referensi baik untuk pemasangan maupun material. Untuk publikasi,
kode dan standard yang belum terdapat di Indonesia Kontraktor harus mengikuti
publlikasi, kode dan standard internasional yang berlaku dan harus merupakan
edisi terakhir, seperti :
a. SMACNA-85
b. ASHRAE – Guide and Data Book
c. NFPA – 90A
d. ARI
e. AMCA
f. CTI
g. SNI
h. Standard lain yang berlaku untuk material yang tidak disebutkan di atas.
3.3. Kondisi Design
a. Kondisi udara luar :
- Suhu 950F
- Relative Humidity 80%
b. Kondisi ruangan :
Ruangan Suhu (0C Db) Relative Humidity(%RH)
0 0
Operating Theaatre 22 ± 1 55 % ± 5%
3.4. Noise Citeria (NC)
Operating Theatre 40 – 45
3.5. Proteksi Kebakaran
Semua perlatan dan instalasi yang harus tahan terhadap api untuk suatu periode
waktu tertentu, dan juga harus tahan api terhadap setiap kebocoran antara pipa
dan dinding atau lantai, harus dari yang sesuai untuk keperluan ini.
3.6. Penetrasi Atap
Semua pekerjaan instalasi yang menembus atap seperti pemipaan atau venting,
harus dilengkapi dengan beton yang mengelilingi instalasi sehingga konstrusinya
akan tahan terhadap air.
3.7. Kemudahan Pemeliharaan
Semua peralatan dan kelengkapannya yang terpasang harus
mempertimbangkan kemudahan pemeliharaan.Termasuk disini kemudahan
untuk observasi, pemeliharaan dan perbaikan, yang terdiri dari kelengkapan
pemipaan, valve, clean out, filter, venting, dsb.Kontraktor harus
mempertimbangkan lokasi terbaik yang mungkin ada dari peralataan dan
kelengkapannya, sehingga performance yang maximum dapat tercapai.
Jika diperlukan relokasi dari aaccess panel dari apa yang telah dijelaskan dalam
gambar karena adanya relokasi dari peralatan/kelengkapan dan arsitek/interior,
diperlukan persetujuan dari Konsultan MK.
3.8. Proteksi Peralatan dan Bahan
Kontraktor harus dalam segera cara memberi perlindungan kepada peralatan
dan bahan, baik yang terpasang maupun yang tersimpan, dari segala kerusakan
seperti hujan, debu, uap air dan bahan kimia lainnya.
Serah terima tidak dapat diterima jika ada kerusakan pada peralatan dan beban
yang disebabkan karena proteksi yang tidak benar (sebelum serah terima
100%).
3.9. Pengecatan
Semua bagian dari pekerjaan dengan non-galvanised carbon steel harus di cat
dengan cat dasar dan cat akhir. Sebelum di cat, semua permukaan metalik
harus bersih dari gemuk, oli dan kotoran.
Pengecetan harus terdiri dari cat dasar anti korossi, dan dilanjutkan dengan cat
akhir yang terdiri dari 2 (dua) lapisan dari cat polymer.
Untuk peralatan yang mengalami kerusakan atau scratch pada cat asli dari
pabrik ppembuat pada saat transportasi, penyimpanan atau sebab lain, maka
harus di cat ulang seperti kondisi semula atau sesuai dengan warna yang
tentukan oleh Konsultan MK. Untuk pemipaan, kode warna harus sesuai dengan
kode standard.
3.10. Anti Korosi
Semua peralatan utama dan kelengkapannya untuk instalasi, terbuat dari baja
dan semua hangers, mounting, fondasi, flanges dsb harus dilapisi cat anti
corrosion, zinc chromate, kemudian dilapisi zinc electroplated.
Semua fondasi yang beralaskan baja harus bersih dan bebas dari pengelasan, di
cat dasar dengan zinc chromate dan dilapisi dengan 2 lapis cat akhir.
3.11. Sleeve in Insert
Perlengkapan, sleeve, dan semua hal yang ditanam atau menembus beton atau
dinding harus terpasang dengan benar sesuai dengan manual. Untuk ukuran
dan posisi harus berkonsultasi dengan Konsultan MK, dan harus disertai dengan
gambar detail untuk tujuan ini.
Semua pipa yang tembus dinding harus menggunakan sleeve dengan clearance
¾” untuk pipa yang diissolasi, dan juga dibutuhkan ¾” clearance antara isolasi
dan sleeve yang menembus atap, dan harus ± 200 mm diatas lantai atap.
Setelah instalasi, clearance pipa harus diisi dengan fire retardant sealant atau
fire stop dan water proof.
3.12. Penomoran, Nama Peralatan/Kelengkapan
Semua peralatan dan kelengkapan yang terpasang harus mempunyai nama dan
nomor kode peralatan, seperti yang dijelaskan oleh Konsultan MK di list atau
data sheet peralatan, seperti yang tertera dalam gambar perencana.
Untuk peralatan atau perlengkapan tanpa kode nama atau nomor, Kontraktor
harus memberi tahu Konsultan MK dan semua hal ini harus tertera dalam as-
built drawing.
2. AS-BUILT DRAWINGS
2.1. Selama pelaksanaan pemasangan instalsi ini berjalan, Kontraktor harus
memberikan tanda-tanda dengan pensil atau tinta merah pada 2 set gambar Air
Conditioning system diantaranya pemipaan chilled water, ducting, electrical wire,
BAS dan lainnya atas segala perubahan, penghapusan atau penambahan pada
rencana instalasi atau dari gambar tersebut.
2.2. Kontraktor harus menyerahkan pada Konsultan gambar instalsi sesungguhnya
sebagaimana yang terpasang pada bangunan, memuat lengkap semua
perubahan yang telah dilakukakn atau as-built drawing atau gambar terlaksana.
2.3. Ukuran kertas untuk as-built drawing adalah sesuai dengan ukuran kertas gambar
rencana.
2.4. As-built drawing yang telah disetujui diserahkan lengkap dengan soft copynya
dalam compact disk (CD) atau DVD disk.
3. KONTRAKTOR
3.1. Kontraktor wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang dan
peraturan-peraturan, persyaratan umum maupun suplementernya, persyratan
pabrik pembuat unit-unit Air Cconditioning, exhaust fan, ceiling fan, buku-buku
dokumen pelelangan, bundel gambar-gambar serta petunjuk-petunjuk tertulis
yang telah dikeluarkan.
3.2. Kontraktor wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan pelaksanaan dari
pihak-pihak kontraktor lain yang ikut mengerjakan proyek ini apabila pekerjaan
pihak-pihak lain dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai
terjadi gangguan maka kontraktor wajib memberikan saran-saran perbaikan untuk
segenap pihak.
4. KOORDINASI DENGAN PIHAK LAIN
4.1. Kontraktor wajib berkoordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran
pelaksanaan pekerjaan proyek ini. Terutama koordinasi dengan pihak kontraktor
sipil, elektrikal, perlindungan terhadap kebakaran dan interior.
4.2. Kontraktor wajib konsultasi dengan pihak-pihak lainnya agar supaya sejauh
mungkin dipergunakan peralatan-peralatan yang seragam dan merek yang sama
untuk seluruh bangunan proyek ini agar mudah pemeliharaanhya, kecuali
ditentukan lain oleh Konsultan MK.
4.3. Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau diselesikan oleh pihak
lain atau yang dibeli dari pahak lain yang termasuk dalam lingkup instalsi ini,
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini.
5. TESTING
Pekerjaan Testing, Adjusting dan Balancing (TAB) pada dasarnya mengikuti
standard/instruksi umum seperti NEBB, ASHARE, dan SMACNA dengan
menggunaklan peralatan ukur yang sesuai untuk pekerjaan TAB.
6. AS-BUILT DRAWINGS
6.1. Selama pelaksanaan pemasangan instalasi ini berjalan, kontraktor harus
memberikan tanda-tanda dengan pensil atau tinta merah pada 2 september air
conditioning, atas segala perubahan, penghapusan atau penambahan pada
rencana instalasi atau dari gambar tesebut.
6.2. Kontraktor harus menyerahkan pada konsultan gambar instalasi sesungguhnya
sebagaimana yang terpasang pada bangunan, memuat lengkap semua
perubahan yang telah digunakan atau as-built drawing atau gambar pelaksana.
6.3. Ukuran kertas untuk as-built drawing adalah sesuai dengan ukuran kertas gambar
rencana.
6.4. As-built drawing yang telah disetujui diserahkan lengkap denga soft copynya
dalam compact disk (CD) atau DVD disk.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.1. KETENTUAN
Persyaratan teknis pekerjaan Elektrikal secara umum berisi ketentuan standard-
standard instalasi yang berlaku secara nasional maupun internasional. Bilamana
terdapat perbedaan arti antara persyaratan teknis pekerjaan elektrikal dengan
persyaratan teknis dari divisi lain maka harus diiartikan perbedaan tersebut
harus saling memperbaiki, bukan saling menghilangkan.
1.2. LINGKUP PEKERJAAN
Yang termasuk dalam paket ini adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan instalasi Telephone System secara lengkap.
b. Pekerjaan instalasi sistem Pengindera Kebakaran (FA) type addressable
secara lengkap.
c. Pekerjaan instalsi sistem public Adress secara lengkap.
d. Instalasi Local Area Network (LAN) secara lengkap.
e. Pekerjaan instalasi Master Aerial Television (MATV) secara lengkap
f. Sertifikat pengujian dari PLN atau intitusi yang ditunjuk oleh PLN untuk
melakukan pengujian seluruh sistem kelistrikan. Sertfikat pengujian untuk
pekerjaan lain yang dikeluarkan oleh instansi terkait seperti Denaker, Dinas
Pemadam Kebakaran, PT.Telkom Indonesia.
g. Garansi pemeliharaan untuk semua item pekerjaan selama 2 (dua tahun)
terhitung dari serah terima pekerjaan yang telah disetujui dalam dokumen
kontrak.
PASAL 2
PERSYARATAN TEKNIS UNTUK ALAT ALAT LISTRIK DAN INSTALASI
1.1. KETENTUAN
Persyaratan teknis pekerjaan Electrical secara umum berisi ketentuan
standard-standard instalasi yang berlaku secara nasional maupun
internasional. Bilamana terdapat perbedaan arti antara persyaratan teknis
pekerjaan elektrikal dengan persyaratan teknis dari divisi lain maka harus
diartikan perbedaan tersebut harus saling memperbaiki,melengkapi, bukan
saling menghilangkan / meniadakan.
1.2. PERATURAN DAN STANDARD INSTALASI YANG BERLAKU
Semua pekerjaan harus baik serta memenuhi standard dan peraturan yang
berlaku. Standard/peraturan yang berlaku adalah sebagai berikut :
a. Peraturan pemerintah yang berlaku.
b. Perencanaan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000 atau edisi terakhir.
c. Standard Industri Indonesia (SII) edisi terakhir.
d. Memenuhi persyaratan DIN Standard.
e. Memenuhi standard yang dikelurkan oleh International Electro-Technical
Commission I.E.C.
No. 298 High voltage enclosed switchgear
No. 694 Basic installation level for 20 kV.
No. 56 Medium voltage circuit breakers
No. 60 Medium voltage test requirements.
No. 185/186 Current transformer
No. 694 Common clause
No. 76 Power transformers
No. 129-265-420 Load breaker fuse combination and isolators
No. 502-540 MV cables Iying
No. 28 A LV creep age distance and clearances
No. 157 LV circuit breakers
No. 158 LV contactors
No. 185 LV current transformers
No. 337 LV auxiliary circuits
No. 439 LV general part
No. 408 LV air breaks switch disconnectors and fuse
No. 144-529 Degree of protection
No. 947-2 LV Breaking Capacity
f. Spesifikasi teknis juga harus memenuhi VDE standard atau persyaratan
international lain yang ekifalen.
1.3. JARINGAN LISTRIK UTAMA
Jarinngan listrik secara umum akan mendapat catu dari PLN. Sesuai
persyaratan dari PLN akan mendapat catu dari 3 sistem catu daya Tegangan
Menengah 20 kV.
Karakteristik catu daya adalah sebagai berikut :
a. Tegangan Menengah (Medium Voltage) 20 kV.
20 kV-3 phase, 3 wires, 50 Hz
b. Tegangan Rendah (Low Voltage)
400 volts-3 phase, 4 wire, 50 Hz plus earth protection
Short circuit capacity hingga 100 kA untuk bus bar rating 3000A dan short
circuit capcity setiap bagian harus dihitung berdasarkan hirarki posisi di
diagram sistem.Semua Short circuit capacity harus diajukan terlebih dahulu
oleh kontraktor untuk mendapat persetujuan Konsultan MK berdasarkan
kapasitas dari power transformer.
Voltage ± 5%
Frequency ± 1%.
1.4. MATERIALS
Seluruh material yang digunakan/dipasang harus mempunyai kwalitas baik,
dapat digunakan dalam waktu lama dan mudah di rawat (easy
maintenance).Material terpasang harus betul-betul baru kwalitas nomor satu.
Untuk komponen listrik harus mampu menahan lonjakan tegangan sesaat yang
ekstrim (voltage surge) dan kondisi fluktuasi tegangan yang tidak menentu.
Urutan tata letak instalasi kabel pada peralatan listrik dilihat dari sisi muka
peralatan.
Semua kabel yang terhubung mulai dari panel utama hingga panel
penerangan, daya, kotak-kotak, penerangan dan peralatanlainnya, urutan
warna dari fungsifasa harus hingga fungsifasa harus hingga titik akhir.
1.6. PENGERJAAN/PELAKSANAAN
Perlu diperhatikan oleh Kontraktor adalah perletakan instalasi kabel, urutan
pemasangan kabel harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
sebelum dilakukan pelaksanaan pemasangan.Instalasi harus lengkap dan
berkualitas baik, harus diperhatikan kelurusan instalasi, susunan instalasi
hingga penyambungan ke peralatan.Untuk instalasi pipa di permukaan harus
rapih serta harus disiapkan/memungkinkan untuk dihubungkan dengan
peralatan instalasi dari type tertanam (flush installation), pipa instalasi
permukaan harus dilakukan pembelokan kedalam dinding menuju box untuk
instalasi tanam.
Setiap instalasi listrik yang terpasang di luar bangunan ataupun instalasi dari
luar bangunan menuju kedalam bangunan harus diamankan dari sinar lansung
matahari dan huja, untuk kebutuhan itu harus dilengkapi dengan pengaman
berupa cover/penutup.
1.7. LEMARI PANEL (SWITCHBOARDS)
Lemari Panel sesuai persyaratan dibawah ini :
a. Konstruksi
Ukuran dan jumlah bagian dari lemari panel distribusi harus sesuai dengan
kebutuhan, harus diperhitungkan juga disipasi panas yang diakibatkan oleh
unit peralatan listrik yang dipasang.
Tinggi maximum dari Lemari Panel tidak lebih dari 2.000 mm.
Semua panel Penerangan (LP), Daya(pp), Panel Bagi Bantu (SDP), dll,
terbuat dari plat besi dengan ketebalan minimum 2mm dengan konstruksi
rangka. Untuk instalasi panel berdiri dilantai lemari panel harus dapat dibuka
dari samping dan belakang. Pada fungsi panel control atau panel yang
menggunakan handel diluar, panel harus interlock dengan “switch gear”
(CB/LBS) jika switchgear dalam posisi “ON” pintu panel panel tidak bisa
dibuka. Semua pintu panel harus dilengkapi dengan handel pintu yang
dilapisi “chromium plated” dengan pemasangan tanpa screw/mur baut.
Dasar panel harus dilengkapi dengan plat penutup yang mudah dibuka serta
dilengkapi dengan lubang yang mempunyai kabel gland. Seluruh panel
harus dibuat sedemikian rupa sehingga bebas dari debu, tidak mudah untuk
dimasuki binatang kecil (screen penahan serangga), plat dilaapisi anti
karat.Penutupan anti serangga diutamakan pada lubang-lubang kabel yang
belum terisi kabel.
Semua bagian panel harus di cat aanti karat terlebih dahulu sebelumdi cat
akhir terkecuali pada bagian-bagian yang dapat dibuka-
tutup/bergerak/bergeser harus ditutup dengan fat/grease.
Sisi luar dan dalam panel harus dicat bakar (stove enameled) atau cat
“Powder coating”yang sesuai dengan Standard IEC atau dengan cara lain
yang harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan MK.
Panel harus memenuhi standard minimal – IP 54.
Warna cat panel akan ditentukan kemudian hari dan diajukan terlebih dahulu
kepada Konsultan MK untuk mendapat persetujuan.
Setiap panel dibuat sedemikian rupa agar mudah dimasuki bilamana terjadi
perbaikan ataupun pemeliharaan. Setiap bagian panel dalam lemari ppanel
harus dilengkapi dengan plat penyekat untuk menjaga keamanan hubungan
listrik antara yang satu dengan yang lainnya serta harus sesuai standard IEC
yang membahas pemanas (heating filament) bilamana diperlukan.
Konstruksi lemari panel harus tetap kaku/kokoh bilamana salah satu material
switchgear dilepas atau diperbaiki.
Lemari panel harus dikembangkan bilamana diperlukan.
b. Batang Tembaga Utama (Bus Bars)
Batang tembaga utama (bus bar) dan bus bar cabang haarus mempunyai
indentifikasi yang jelas dengan menggunakan warna berbeda setiap
batangnya.Batang tembaga harus dilengkapi dengan isolator Batang
tembaga harus dilengkapi dengan isolator yang baik dan berfungsi sebagai
penguat/dudukan serta secara mekanis maupun elektris memenuhi
persyaratan dan “breaking capacity” yanhg diminta sesuai perhitungaan
(spesifikasi teknis/gambar).
mur, baut Besaran kemampuan busbar dialiri arus berlaku untuk semua bus
bar secara menyeluruh dan koneksinya. Konstruksi dari perletakan busbar
beserta batang penguat isolator mampu menahan arus hubung singkat yang
dipersyaratkan serta harus mampu menahan arus kejut (electric surge) yang
akan terjadi.
Batang tembaga utama hharus terbuat dari tembaga murni yang disepuh
timah sehingga mempunyai nilai konduktifiti yang baik terutama pada
penyambungan, pada titik penyambungan dipersyaratkan ditutup dengan
PVC sheet cover.
c. Sikring (Fuses)
Semua sikring (fuses) harus dari type H.R.C. (High Repturing Capacity)
sesuai standard IEC 129,265 dan 420. Setiap sikring yang terpasang
masing-masing harus disediakan 1 unit sikring cadangan dan juga harus
disediakan unit pembuka sikring (clipped adjacent/fuse holder).
Alat pemutus (disconnecting links) harus dilengkapi dengan tanda yang jelas
dan terang agar diketahui bahwa panel tersebut sedang diisolasi dari catu
daya dan sedang di maintenance. Alat pemutus/disconnection link harus
dilengkapi dengan tulisan “ISOLATING LINK/PERBAIKAN” dengan warna
yang mencolok, warna akan ditentukan dikemudian hari dan harus mendapat
persetujuan dari pihak Konsultaan MK.
e. Kontak Tambahan (Auxiliary Switches)
Kontak tambahan untuk indicator, pengaman, interlocking dan kebutuhanlain
harus dilengkapi dengan penutup/cover yang baik, transparent dan kedap
debu hingga mudah dilihat dari luar cara kerja unit tersebut.
Ukuran dari label tersebut tidak lebih dari 100mm x 50mm. Label harus
dalam bahasa Indonesia/Ingris.
Label minimal “black plastic laminated” dengan huruf menonjol serta diberi
garis pinggir bersudut dengan warna chrome.
Untuk panel penerangan, daya, bagi bantu, dll harus dilengkapi dengan label
dengan ketentuan adalah sebagai berikut :
1. Semua label bagian luar delaminated plastic dengan warna dasar hitam
dengan warna dasar hitam dengan huruf warna putih berbahasa
Indonesia atau Inggris. Diberi garis luar (Box) sudut box tumpul
(seperempat lingkaran) dengan warna chrome juga untuk mur-bautnya. All
intrernal labels shall be engraved multi-layered plastic (White Acrylic or
similar) affixed with chrome platetd nuts and bolts.
2. Setiap daun pintu panel dilengkapi juga dengan label keterangan fungsi
(Penerangan, Power, Control,dll)
3. Pada bagian dalam panel harus dilengkapi dengan keterangan nomor
sirkuit, fungsi, rating, identifikasi lain bila diperlukan.
4. Pada kompartemen bagian dalam harus dilengkapi dengan keterangan
“AWAS BERBEHAYA! BERTEGANGAN” atau “DANGER! LIVES
TERMINALS” dengan warna merah serta dilengkapi keterangan lain bila
diperlukan.
Tambahan pada setiap peralatan dilapangan harus disertakan juga label
keterangan seperti dibawah ini. :
1. Nama pabrik dan alamat.
2. Data model dan type.
3. Nomor seri.
4. Tahun pembuatan.
5. Data detail lainnya seperti kapasitas, rating tegangan, arus dll.
6. Keterangan lain yang relevan.
g. Titik Pembumian
Batang tembaga pembumian panjang sesuai lebar panel dengan ukuran
sama dengan rating batang tembaga yang bertegangan dilengkaapi dengan
terminal-terminal penyambungan dengan menggunakan mur-baut. Ukuran
dapat disesuaikan berdasarkan persyaratan standard IEC publication 364-5-
54.
Setiap kabel yang terhubung dengan terminal blok harus dilengkapi dengan
identitas kabel (flag number) pada setiap ujung kabel sehingga jelas alur dan
hubungannya.
i. Lampu Tanda
Lampu tanda dipilih dari type High Grade Light Emiting Diode, dengan catu
daya arus searah (DC). Seluruh lampu tanda harus dilengkapi peralatan
penyearah untuk mendapatkan tegangan catu daya DC.
Rumah lampu tanda dipilih dari type yang cukup ventilasi untuk
mengantisipasi kenaikan temperature serta penggantian unit lampu dapat
dilakukan dari sisi depan daun pintu panel.
Setiap masing-masing lampu tanda harus dilengkapi dengan sikring
(sylindrical cartridge fuse) lengkap dengan rumah-rumahnya.
j. Penyambungan Kabel
Incoming kabel pada panel minimal 150mm dari permukaan lantai serta
dilengkapi dengan “cabel gland” pada setiap incoming/outgoing kabel.
Setiap Incoming/outgoing kabel harus dipasang “non magnetic gland plate”
Untuk kabel ukuran 300mm2 ke atas harus dilengkapi juga dengan gland
isolasi.
Terminasi kabel ke unit material pada panel (ACB, MCCB, Bus-bar, dll)
harus dilengkapi dengan sepatu kabel (cable lugs) type koneksi hydraulic
(pressure cable lugs).
Pada koneksi yang menggunakan mur baut harus dipilih yang mempunyai
kualitas tidak mudah berkarat (high corrosion resistant) serta dilengkapi
dengan ring plat & ring per. Washers.
Untuk instalasi pada lemari panel sikring (HRC Cylindrical fuse) harus
dilengkapi ruimah sikring yang dapat dibuka dari depan panel. Pada setiap
panel harus dilengkapi juga dengan sikring cadangan yang ditempatkan
pada wadah khusus pada sisi dalam panel dan tidak mengganggu instalasi
switchgear.
Diharapkan instrument pengukuran dipilih tipe digital untuk memudahkan
pembacaan dengan ketelitian minimal 2 (dua) angka dibelakang koma.
m. Trafo Arus (Current Transfomers)
Trafo arus harus memenuhi StandardbIEC-185 serta sesuai dengan
kebutuhan yang didinginkan oleh alat ukur yang dipasang dan keamanan
yuang dipersyaratkan oleh meter tersebut untuk lebih jelas lihat gambar
skedul diagram.
Waktu tunda arus shortr circuit tidak boleh lebih dari 3 detik.
Label identitas/keterangan alat yang berisi : type, rasio pembacaan, ketelitin
limit faktor, rating output dan no.serial harus disertakan.
Duplikasi label sebaiknya disertakan juga dan dipasang disisi luar panel agar
untuk mengetahui data teknis alat tidak perlu membuka penutup lemari
panel. Label sangat diutamakan bagi trafo arus yang mempunyai multi rasio
pengukuran sehingga dapat diketahui alternatif rasio yang diinginkan serta
indikasi diagram instalasinya.
Trafo arus dipilih dari tipe menempel pada batang tembaga utama (bus-bar)
dan terpasang sesuai dengan ukuran/ratio yang sesuai dengan kebutuhan.
Faktor waktu arus pendek pada gamgguan tertinggi dipersyaratkan max. 3
detik. Untuk pengaman aarus lebih dihitung dari jumlah/total VA beban
maximum hingga 150% dari beban nominal atau sesuai yang disetujui oleh
Konsultan MK.
Circuit Breaker harus dilengkapi juga penghitung operasi kerja dari unit
tersebut (operation counter).
Fasilitas “Closing and tripping” bilamana bekerja menggunakan tegangan
searah (DC) harus dilengkapi juga dengan catu daya cadangan berupa
“batteries” yang dapat “Charging/Re-charging” secara otomatis (battery
NiCad).
Catatan : Fasilitas Interlok antara “Catu daya Utama dengan catu daya lain
(emergency)” harus benar-benar berfungsi memisahkan kedua catu
daya tersebut baik secara mekanik maupun elektrik. Fasilitas
tersebut harus dapat mengatur bilamana salah satu catu daya
masuk maka catu daya yang lain harus tertutup/diblok.
Dipersyaratkan fasilitas interlocking harus dari tipe yang dapat bekerja dengan
aman dan pemeliharaan dari unit ini sudah termasuk dalam kontrak.
Penutup harus diberi tanda dengan jelas serta warna huruf yang mencolok
“BUS-BARS” dengan warna merah dan “CIRCUIT” dengan warna kuning.
Untuk jelasnya tulisan tersebut dapat dalam bahasa ingris atau Indonesia.
Bilamana pintu tertutup harus dapat dikunci bilamana dibutuhkan.
Pemutus daya dari type “Moulded Case Circuit Breaker” dengan kemampuan
380 volt, 2 atau 3 kutub, 100 AF – lebih. Kemampuan “Interupting”disisi
upstream = 50 KA, downstream = 30 KA symmetrical 380 volts.
Kurva waktu tunda, teknikal data gangguan dan keterangan lainnya dari circuit
Breaker terebut harus terbaca dengan jelas. Dimana pengukuran beban, arus,
tegangan pada MCCB tersebut dapat dilakukandengan unit yang sama.
c. Fuses Switches
Saklar dilengkapi sikring yang bekemampuan pemutusan tinggi dengan isolasi
udara dan sikring harus memenuhi standard IEC – 439 dengan rating yang
sesuai kebutuhan. Harus dibuatkan satu kesatuan sistem koneksi yang dapat
terhubung dengan sistem pembumian/pentanaahan dan juga pada terminasi
tersebut dapat dilakukan penyambungan lapisan besi pada kabel tanah
ataupun material lain yang bersifat matal sehingga sistem poembumian dapat
berfungsi dengan benar dan baik.
d. Lemari Panel (Enclosures)
Lemari panel dibuat dengan konstruksi sedemikian rupa sehingga pintu tidak
dapat dibuka bilamana switchgear belum benar-benar lepas dan sebaliknya
switchgear belum dapat dioperasikan bilamana pintu lemari panel belum
benar-benar tertutup. Setelah pintu panel tertutup maka untuk mengamankan
operasi selanjutnya maka harus dibuat suatu tanda/indikator yang
menyatakan posisi sebenarnya sehingga tidak mengakibatkan salah
pengoperasian.
HRC fuse untuk penggunaan dalam panel distribusi pembagi harus dibuat
memenuhi standard IEC 129-265-420 DAN 439.
Pemasangan sikring lengkap dengan base pada panel harus terpasang diatas
atau dibawahnya dengan dilengkapi separasi pengaman tidak dibenarkan
pada jalur yang sama.
h. Motor Starters
Diperlukan lemari panel untuk meltakkan motor starter berikut pengaman-
pengamanya yang sesuai standard PUIL. 2000, IEC, VDE, BS atau standard
lain yang berlaku. Lemari panel harus mudah di buka sehingga memudahkan
bilamana diperlukan pemeriksaan dan pemeliharan, serta panel harus tipe
damproof, anti karat dan bebas ebu.
Motor starter harus mampu mengamanka motor dalam kondisi bebean penuh
hingga 150% beban nominsal hingga waktu 10-30 detik. Semua bagian dari
sistem motor starter harus mampu bekerja minimal 40x “ON/OFF dalam 1 jam
pada beban torque 100%. Motor starter hingga 3 kW dapat menggunakan
DOL (Direct On Line) atau dipersyaratkan lain oleh spesifikasi teknis karena
kebutuhan lain. Motor dengan beban lebih dari 3 kW minimal harus
menggunakan Automatik star-delta starter atau soft starter sesuai kebutuhan.
Untuk motor-motor yang menggunakan sistem remote kontrol, sistem
koordinasi terpadu dan memang dipersyaratkan karena kebutuhan harus
menggunakan sistem soft Starter.
i. Motor Starter Tegangan Rendah (LV)
Masing-masing motor starter harus mempunyai rumah-rumah terpisah dengan
persyaratan sebagai berikut :
1 bh. MCCB tiga fasa 380 volt-50Hz yang dapat dioperasikan dari sisi luar
serta dilengkapi dengan instantaneous, short circuit protection.
MCCB harus interlocked dengan pintu lemari panel dan dilengkapi
kunci gembok dan mempunyai beberapa kontak bantu sebanyak
jumlah yang diperlukan untuk fungsi-fungsi konrol/monitoring.
1 bh. Kontraktor tiga fasa yang berfungsi sebagai saklar langsung on/off
sesuai standard IEC 158 dan dilengkapi juga dengan kontak bantu
sesuai kebutuhan.
1 bh. Thermal over current protection untuk tiga fasa.
Untuk tipe Star Delta Starter
1 bh. MCCB tiga fasa 380 volt-50Hz yang dapat dioperasikan dari sisi luar
serta dilengkapi dengan instantaneous, short circuit protection.
MCCB harus interlocked dengan pintu lemari panel dan dilengkapi
kunci gembok dan mempunyai beberapa kontak bantu sebanyak
jumlah yang diperlukan untuk fungsi-fungsi konrol/monitoring.
1 bh. Pengaman “thermal overload relay”, 3 fasa dengan dilengkapi “fully
adjustable setting”, pengaturan dari relay beban lebih harus
disesuaikan dengan kebutuhan besaran trip motor yang terpasang
dan waktu pindai tertinggi disesuaikan dengan karakteristik motor
terpasang yang diizinkan.
Harus dapat dilakukan pengaturan sesuai power output dari motor
tersebut.
Data teknis dari pabrik pembuat harus disertakan yang menjelaskan
tentang karakteristik kemampuan waktu untuk menanggung beban
lebih, stabilitas temperatur, perbandingan antara karakter waktu dan
arus.
Kontraktor/pabrik pembuat harus memberikan pertimbangan-
pertimbangan yang terbaik kepada konsultan mengenai metoda kerja
“star delta starter system” yang terpasang.
1 bh. Terminal block untuk fasilitas “remote control” dan “tombol
emergency stop” berikut indikatornya.
Trafo satu fasa 220V, 50 Hz dilengkapi dengan terminal pembumian
1 bh. dengan kapasitas sesuai kebutuhan untuk mencatu daya sistem
kontrol dan lampu tanda. Pada sisi primer trafo harus dilengkapi
dengan sikring dengan kapsitas pengaman harus dibawah kapasitas
trafo terpasang, sirkuit kontrol dan lampu tanda harus mempunyai
sikring pengaman masing-masing yang terpisah.
1 bh. Pemanas arti kondensasi (hanya digunakan pada motor starter
tertutup). Pengaman pemanas harus mempunyai pengaman
tersendiri/terpisah (pemasangan unit ini hanya bila dibutuhkan).
Untuk tipe Soft Starter
Berdasrkan persyaratan diatas harus terpasang juga pada muka panel kontrol
adalah item-item dibawah ini :
Design dari lemari panel harus dibuat sedemikian rupa sehingga overload
indikator dan remote indikator dan remote indikator dari kontak bantu setiap
motor untuk masing-masing fungsi harus terpampang dengan jelas.
Motor dapat dibuat dalam beberapa group dan dapat bekerja sesuai urutan
kebutuhannya dan juga harus mempunyai kontak bantu berikut
kelengkapanya.
Semua motor starter harus benar-benar tertutup dan bebas debu, dilengkapi
dengan kontrol waktu otomatis yang mempunyai beberapa kontak bantu.
Relay waktu tersebut harus dapat mengmankan motor dari kehilangan daya.
Relay waktu/kontak harus dapat diatur dari 50% - 200% perkiraan maksimum
waktu tunda sehingga motor bekerja dengan baik dan teratur.
Relay waktu/kontak harus dapat diset secara individu untuk masing-masing
motor setelah gangguan catu daya terlewati maka motor kembali siap berfunsi
kembali.
Kontraktor harus dipilih dari type yang mempunyai kontak bantu dalam satu
rumah-rumah. Kontraktor harus dapat bekerja dengan tegangan jala-jala 220V
AC juga dilengkapi dengan trip kontak yang dapat dipadukan dengan Kerja
Circuit Breaker, juga harus mampu bila dibutuhkan untuk alarm atau indikator
lampu dengan menambahkan kontak bantu pada kontraktor tersebut.
j. Interlocking
Harus dilengkapi juga dengan Interlocking secara mekanis. Semua interlock
secara elektris harus dapat bekerja dengan mengijinkan kontak bekerja dan
mem-blok pada sisi lainnya.
Secara prinsip adalah dua unit pengaman yang bekerja secara “motorized”
dan bilamana salah satu “device” mendapat sinyal perintah maka akan
memblok “device” sisi lainnya (tidak mungkin device yang satu ketemu device
yang lainnya).
k. Pengaman (Protection)
Semua unit pengaman harus memenuhi standard PUIL 2000/IEC standard
157-1 edisi terakhir yang sesuai kondisi setempat dan menyatakan bebas
debu, sesuai pemasangan daerah tropis dan terlindungi dari kelembaban.
Mampu bekerja pada temperatur 0 – 550 C.
Unit pengaman diletakkan pada rumah-rumah metal dilengkapi dengan
jendela kaca.
Unit pengaman harus dari tipe mudah dipasang/diganti.
Kontak bantu yang dibutuhkan pada sistem kerja rele-rele tersebut sudah
termasuk pada bagian penawaran kontraktor seperti rangkaian kontrol,
indikasi visual/audible, pengaman dan penunjang lainnya.
Catatan :
1. Pada perhitungan harus dicadangkan daya untuk antisipasi tambahan daya
dikarenakan kenaikan temperature dilapangan yang berakibat diperlukan daya
tambahan untuk pendinginan.
2. Efisiensi dan factor perbaikan daya motor harus dipilih yang mempunyai
standard kwaltas tinggi dan baik. Motor harus dirancang oleh pabrik memenuhi
standard IEC-34 yang diperuntukkan standard motor industry dengan kelas “F”
dan kenaikan suhu dibatasi pada kelas “B”.
Arus start tidak melebihi 6 x arus nominal dan motor harus mampu 10x
ON/OFF dalam 1 jam.
Motor harus dipilih yang tidak bersuara bisingdan rendah getaran, rotor dari
motor harus benar-benar balance baik secara statis maupun dinamis semua
harus diback-up dengan sertifikat dari pabrik pembuat.
Terminal box dilengkapi dengan kabel gland untuk kabel PVC berselimut metal.
Motor yang diletakkan pada dudukan metal harus diberi lubang untuk jalan
kabel yang diberi pengaman berupa kabel gland agar kabel tidak luka.
Terminal box harus dilengkapi dengan label keterangan yang jelas dan
informative dalam bahasa Ingris atau Indonesia.
Kapasitor bank harus diletakkan pada satu panel tersendiri yang dilengkapi fan
untuk mengurangi panas dari peralatan serta dapat bekeja pada sistem
tegangan 400 V, 50 HZ, 3 Fasa.
Total kapasitansi yang dibutuhkan untuk memperbaiki daya reaktif maka jumlah
kapasitor dapat dipasang secara paralel secara otomatis, jumlah parallel
kapasitor untuk mendapatkan facktor perbaikan yang diinginkan harus dapat
dilakukan oleh pabrik pembuat dan dinyatakan dalam sertifikat yang
dikeluarkan oleh pabrik.
Kapasitor bank harus dapat menjaga agar tidak terjadi kompensasi berlebih,
pada prinsipnya adalah mengukur watt keluaran harus semurni mungkin dan
dapat memperkecil faktor kehilangan pada sistem.
2.11. AUTOMATIC POWER CONTROL
Pengendali otomatis faktor koneksi daya harus mengendalikan kompensasi
daya yang reaktif secara terpusat dari sistem 3 fasa tanpa harmonic.
Unit kapasitor bank dengan kapasitas hingga 500 KVar ke atas harus berada
pada satu panel metal tersendiri dilengkapi dengan control faktor daya, sikring,
kapasitor control rale, “low loss” mika power capacitor dan terminal blok untuk
koneksi ke sistem.
Unit automatic Power Control terdiri dari :
a. Kelompok sikring pengaman sirkuit 18 sikring atau lebih sesuai jumlah
kelompok kapasitor terpasang.
b. Bagian masing-masing dari kelompok kapasitor harus terhubung kapasitor
control relay, low loss MKP kapasitor dan choke discharge dan quick
discharge
c. Relay Power Faktor. Saklar multi step dilengkapi dengan lampu tanda LED,
automatic reversing switch untuk control system dan terminal koneksi ke
system maupun modul control.
d. Metal box panel.
e. Terminal Fasa (P), Netral (N) dan Earth €.
f. Panel display untuk menunjukkan nilai power faktor control.
g. Panel gelas untuk monitor kerja relay dalam panel.
Kotak sambung.
Kabel input ke panel terletak pada bagian bawah panel. Suplai catu diusahakan
setiap modul mempunyai catu daya masing-masing dan dilengkapi kotak
sambung sikring pengaman.
Sikring, MCB’s and M.C.C.B’s harus dapat dipasang pada lemari panel, untuk
switchgear harus dilengkapi thermal overload, instantaneous magnetic short
circuit protection and proteksi arus bocor bilamana dibutuhkan/dipersyaratkan.
Lemari poanel harus terbuat dari lembaran baja ringan dengan ketebalan
minimal 0.8mm yang telah mengalami galvanisasi/zinc coating, sambungan
antar lembar harus bersih/baik dan pintu depan harus dilengkapi dengan karet
(gasket) sehingga pintu dapat tertutup dengan baik. Sisi atas dan bawah harus
dapat dibuka dan dilengkapi dengan lajur kabel input/output serta dipasang
kabel gland setiap jalur kabelnya. Pada bagian bawah panel yang difungsikan
sebagai terminasi input harus merupakan kamar tersendiri dan mempunyai
pembatas terhadap ruang lainnya.
Sirkuit breaker 1 fasa untuk jaringan kotak harus dilengkapi dengan pengaman
arus bocor (Residual Current Devices) dengan kapasitas arus penala sebesar
max. 30 mA.
Panel distribusi harus dari type menempel dinding atau berdiri dilantai dan
untuk panel yang berfungsi sebagai panel isolasi ke jaringan sistem distribusi
pada pintu panel harus dilengkapi dengan kunci gembok bilamana pada posisi
“OFF” dan harus dilengkapi juga dengan indikator pada posisi ON/OFF. Pada
lemari panel distribusi memungkinkan untuk dipasang sikring HRC yang
mengamankan setiap fasa maupun netral atau dikombinasikan dengan circuit
Breaker bila diperlukan.
Pembuatan HRC fuse harus memenuhi standard IEC dengan pengaman 1,5 x
rate kemampuan titik lebur sikring tersebut pada saat menutup, kemampuan
over current harus sesuai standard IEC No. 408.
Terminal/batang tembaga netral (N) harus dilengkapi sekat pengaman terhadap
sikring bertegangan yang lainnya.
Panel kontrol saklar push button untuk mengoperasikan motor/fungsi lain harus
terbuat dari plat yang metal yang telah digalvanisasi, sistem galvanisasi dapat
digunakan dengan sistem “hot deep method” atau “electroplate anodized
method”. Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu type, bentuk dan pabrik
pembuat dari panel kontrol tersebut kepada Konsultan untuk mendapat
persetujuan. Semua biaya pengadaan dan jaminan dari pabrik pembuat
seluruhnya adalah tanggung jawab kontraktor.
2.14. KABEL
Semua kabel yang digunakan harus memenuhi standard IEC, BS, VDE, PUIL
2000 atau standard lain yang berlaku.
Semua kabel yang digunakan harus dapat memenuhi sistem tegangan yang
digunakan dilokasi proyek, terdiri dari kabel tembaga berserabut dan semua
mempunyai sertifikat pengetesan pabrik pada tegangan test 1000 volt, semua
kabel harus mendapat persetujuan dahulu dari konsultan sebelum didatangkan
ke site.
Semua kabel yang digunakan harus sesuai dengan tegangan kerja yang
dipersyaratkan dan harus dilengkapi dengan sertifikat pengujian dari pabrik
pembuat kabel. Untuk ukuran kabel 2,5 – 6 mm2 berbentuk kabel tunggal
(single core), 10 mm2 s/d ke atas harus berbentuk kabel pilih (standed copper),
untuk penggunaan kabel ditanam dalam tanah harus menggunakan kabel
berpenutup plat baja. Tegangan kerja adalah 600/1000 volt, semua kabel yang
akan digunakan harus diajukan terlebih dahulu kepada Konsultan MK untuk
mendapat persetujuan sebelum didatangkan ke lapangan. Kemampuan dialiri
arus unuk setiap ukuran kabel harus memenuhi standard VDE 0271, IEC 502
DAN 228 dan PUIL 2000 edisi terakhir.
Untuk ukuran melintang, rating, type kabel dan derating faktor setiap kabel
akan memenuhi :
a. Fault level.
b. Kondisi temperatur yang diizinkan untuk penanam dalam tanah, pasangan
pada kabel tray, pasangan diatas plafond atau posisi lain yang
dipersyaratkan.
c. Drop tegangan.
d. Penurunan tegangan pada saat starting unit.
e. Setting arus lebih pada circuit breaker.
f. Peralhan kabel dari tanah ke gedung.
Untuk pemilihan kabel minimal berdasarkan kondisi seperti di bawah ini :
a. Ground temperatur 350C
b. Air temperatur 500C
c. Thermal Resisitiity 2.50C m/w
d. Untuk kabel berisolasi PVC, circuit protection will normally be “close” with
fusing or tripping at 1.3 times the cable rating within 4 hours.
Kontraktor harus menyiapkan data skedul kabel secara teknis untuk kabel daya
dan kabel kontrol yang akan dipasang, berikut panjang dan ukuran kabel.
Yang tercantum dalam skedul kabel adalah sebagai berikut :
a. Identitas kabel (merek, tahun pembuatan, dll)
b. Dari dan ke
c. Type kabel
d. Derating faktor yang digunakan
e. Ukuran kabel (mm2)
f. Panjang (meter)
g. Jumlah urat kbel (P+N+E)
h. Jumlah cadangan kabel (untuk kabel kontrol)
Format kabel harus jelas dan informative, format tersebut merupakan bagian
dari “Bill of Quantity” sehingga antara Spesifikasi Teknis merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dengan “BoQ”. Kelengkapan instalasi kabel sudah
termasuk dalam penawaran yang diajukan, penawaran yang diajukan adalah
pekerjaan terpasang.
Semua kabel tersebut diatas harus memenuhi standard VDE 0271, IEC
502, IEC 228 class1 & 2, PUIL 2000 edisi terakhir. Kabel berurat banyak
dipilin (stranded) berisolasi PVC atau XLPE kadang-kadang dilengkapi
dengan selimut pita baja (armoured) dan mempunyai selimut luar PVC.
Untuk kabel tegangan rendah harus mampu bekerja pada tegangan
400/1000V dan untuk tegangan menengah harus dapat bekerja pada
tegangan kerja 20/33 KV.
Semua ketentuan diatas harus dilengkapi dengan sertifikat pabrik pembuat.
b. Kabel tunggal berisolasi PVC (NYA)
Kabel berisolasi yang sesuai dengan standard VDE, IEC502, IEC 228 class
1 & 2 dan PUIL 2000 yang bekerja pada tegangan rendah 600/1000V.
Diameter minimal adalah 1,5 mm2.
c. Instalasi dalam bangunan
Kabel instalasi dalam bangunan secara umum menggunakan kabel
NYFGbY, NYY and NYA tergantung dari posisi instalasi dan kepentingan
dari instalasi. Instalasi dalam bangunan secara teknis menggunakan
pelindung PVC HI (High Impact PVC) dengan ukuran diameter minimal
instalasidalam bangunan adalah 2,5 mm2.
Setiap penyambungan kabel instalasi harus dalam “junction box’, setiap
penyambungan harus menggunakan peralatan sambung yang benar minimal
dipilin dan ditutup setiap sambungan dengan “twisted cap insulator” yang
terbuat dari thermo plastic atau ceramic. Junction box dipilih yang berbentuk
persegi empat dan mempunyai lubang-lubang untuk memasang sekrup
penguat ke dinding/atap/beton. Perletakan dari junction box harus diletakkan
pada posisi yang tidak mudah dilihat akan tetapi mudah untuk dilakukan
pemeriksaan/maintenance bila diperlukan. Setiap titik instalasi tidak boleh
langsung berada pada jalur instalasi pipa akan tetapi setiap titik instalasi
harus tersambung melalui pipa flexible menuju junction box.
Kontraktor harus memastikan bahwa dalam jalur pipa instalasi itu benar-
benar terdiri dari satu fasa. Instalasi penerangan maupun kotak kontak
setiap satu sirkuit tidak boleh dibebani melebihi kemampuan dari kabel
instalasi 2,5 mm2, bilamana dalam kalkulasi kontraktor bahwa salah satu
sirkuit melebihi beban kemampuan kabel maka kontraktor harus segera
emberitahukan kepada Konsultan MK/Konsultan Perencana untuk mendapat
petunjuk dan perubahannya.
Jarak maximum titik instalasi lampu maupun kotak kontak dari panel
maximum tidak lebih dari 60 m, bilamana ada titik instalasi melebihi batas
tersebut harus dihitung ulang apakah dengan memperbesar atau
memperkecil beban, segera lakukan hitungan drop tegangan dan segera
laporkan ke Konsultan MK untuk mendapat petunjuk.
Kombinasi dari kabel multi core dengan kabel tunggal tidak diizinkan,
sekalipun dengn dimensi lebih tinggi dari kabel multi core, Kontraktor harus
memenuhi peraturan yang berlaku.
Setiap kabel instalasi harus dapat dipasang secara horizontal, vertical dan juga
dap[at dipasang paralel mengikuti alur dinding, balok, kolom atau material lain
dimana instalasi tersebut dipasang.
Semua kabel instalasi yang terhubung langsung dengan peralatan harus duduk
pada terminasi yang benar, bilamana pada peralatan tidak dilengkapi dengan
terminasi tersebut maka Kontraktor berkewajiban menyediakan junction box
yang sudah termasuk dalam perhitungan kontrak. Alur kabel instalasi harus
dibuat sedemikian rupa sehingga alur kabel masuk ke peralatan tidak semrawut
dan harus rapih serta indah untuk dipandang.
Setiap jointing box harus dilengkapi dengan isolasi kabel input/output sehingga
junction ox tersebut memenuhi standard IP 65. Akhiran kabel instalasi yang
terhubung pada peralatan selain dilengkapi dengan kabel gland pada lubang
input juga harus diletakkan pada terminasi pada satu ruangan yang tersekat
dengan bagian lain. Semua kabel instalsi harus dilengkapi dengan
penguat/support, detail penguat instalsi harus diajukan dahulu kepada
Konsultan MK sebelum dilaksanakan. Kabel gland dipilih yang tidak mudah
berkarat.
Setiap lubang dimana kabel masu ataupun keluar dari bangunan harus ditutup
dengan baik. Penutupan antara kabel dengan lubang sebainya menggunakan
campuran semen atau sealent dari bahan “fire break” atau dari bahan lain yang
disetujui oleh Konsultan MK. Berhati-hati pada saat pemasangan pelapis anti
bocor jangan sampai melukai PVC sheet yang menutup kabel bagian luar,
terutama perlu diperhatikan adalah penggunaan material sealent yang
menggunakan panas pada saat pemasangannya.
Semua kabel yang didatangkan dari pabrik harus menggunakan drum kabel
yang setiap ujungnya ditutup dengan PVC seal yang efektif menutup kabel dari
kelembababan sekelilingnya. Bilamana kabel harus dipotong karena kebutuhan
maka kontraktor harus segera menutup potongan kabel tersebut dengan PVC
seal kembali sehingga tidak mengakibatkan terjadinya titik embun masuk di
sela-sela kabel, semua penutupan kembali kabel harus dikoordinasikan dengan
Konsultan MK untuk mendapat persetujuan.
Semua kabel yang dating dari pabrik harus dilengkapi indentitas pada kabel
tersebut seperti : type kabel, ukuran kabel, nama dari produsen, jumlah urat
kabel, dll. Tanda tesebut tercetak dengan jelas dan tidak mudah hilang,
identitas kabel tersebut dipasang berulang sepanjang kabel. Type kabel yang
dipasang harus sesuai skedul kabel.
Tanda dari jalur kabel yang ditanam dalam tanah dilengkapi dengan tonggak
tanda terbuat dari beton yang dipasang menerus sepanjang kabel tersebut
ditanam sehingga mudah untuk melacak jalur kabel tersebut. Semua kabel
daya yang terhubung antara panel dengan panel harus dijaga urutan fasanya
sehingga fasa R/S/T/N/E pada satu panel akan sama dengan panel lainnya.
Urutan warna dari sistem kabel tidak boleh berbeda antara kabel yang satu
dengan yang lainnya artinya kabel harus datang dari satu produsen.
Pembacaan dari kabel kontrol adalah dimulai dari sisi luar untuk masing-
masing kelompok/inti. Pada saat penyambungan kabel kontrol ke terminasi
kadang kadang sering terjadi kesalahan baca dari masing-masing pemasang
maka sebelum dilakukan penyambungan lakukan koordinasi dengan seksama
dan diawasi oleh Konsultan MK, sehingga dapat memperkecil kesalahan baca.
Untuk instalasi tunggal (kabel tunggal pada pipa) dapat diletakkan pada
kabel tray juga dengan mengelompokkan instalasi tersebut.
Metal Junction box dari type yang terbaik ketebalan plat minimal 2 mm
dan dilengkapi juga dengan lubang-lubang koneksi untuk pipa masuk
maupun keluar, minimal masing-masing permukaan ada 2 (dua) fasilitas
lubang untuk pipa instalasi. Setiap penyambungan pipa terhadap
Junction box harus rapat dan tipe ulir.
Dalam satu pipa tidak boleh dilewati lebih dari instalasi 1 (satu) fasa,
tidak ada sambungan kabel dalam pipa instalasi, semua sambungan
instalasi harus dlam junction box.
d. Pipa Flexible
Setiap pipa instalasi yang terhubung dengan peralatan harus dilengkapi
dengan junction box dan dari junction box tersebut dihubungkan ke
peralatan menggunakan “flexible conduit/pipa flexible”. Pipa flexible dari
type PVC dilapisi flexible metal sheet pada sisi luarnya dan dilengkapi
koneksi aapter.
Sakelar untuk penggunaan diluar (exterior type) harus dari type tahan air
berikut material boxnya, disarankan type exterior dipilih saklar rotary (operasi
dengan memutar) atau dengan cara lain yang disetujui. Bilamana instalasi
saklar dipasang menempel pada dinding maka instalasi pipa harus
disembunyikan dengan baik.
Saklar yang dipasang minimal harus memenuhi standard IEC 364-3-1, PUIL
2000 dan VDE. Saklar harus type instalasi rata dinding, hevy duty moulded
thermo plastic, warna saklar tergantung kebutuhan (harap disesuaikan setelah
mendpat persetujuan Konsultan MK), pemasangan pada metal box harus type
sekrup (type cakar ttidak akan mendapat persetujuan), dapat dipasang
indicator lamp bilamana diperlukan.
Secara umum perletakan saklar adalah minimal 1.50 meter dari permukaan
lantai atau disesuaikan dengan kondisi lapangan yang mempunyai kendala
referensi khusus (missal pada dinding berkeramik harus diletakan pada sudut
keramik sehingga akhiran dari saklar harus sama dengan akhiran dari keramik).
Jumlah lampu pada satu sirkuit yang melewati satu saklar dengan rating
kapasitas 10A maka arus yang boleh lewat pada saklar tersebut adalah tidak
boleh melebihi dari 8A (setelah dihitung dengan eff. 0,8). Penggunaan/distribusi
saklar terhadap titik lampu harus dibuat sedemikian rupa sehingga saklar
mengatur penyalaan/mematikan lampu secara merata pencahayaan pada
ruang tersebut.
2.18. FITTING LAMPU (LIGHTING FITTING)
Fitting lampu harus terpasang secara lengkap dengan support, penggantung,
penyuambung flexible, dan connector. Semua kabel tersambung dengan
jaringan instalasi sirkuit pada fixture lampu dengan menggunakan kabel flexible
tahan panas dengan ukuran minimum 1,5 mm2 dengan isolasi “silicon rubber”.
Semua fixture lampu harus benar-benar bersih dari debu, cat, minyak dll baik
sisi luar maupun sisi dalamnya. Semua fixture lampu yang terpasang
harussesuai dengan type fixture lampu yang ditawarkan atau direncanakan dan
sesuai dengan katalog yang diajukan.
Semua fixture lampu dan tabung lampunya yang terpasang adalah benar-benar
sesuai dengan pabrik pembuat yang diajukan dan telah mendapat persetujuan
dari konsultan atau tenaga ahli baik type dan bentuknya.
Semua material metal yang tidak dialiri arus listrik harus benar-benar
terhubung dengan terminal sistem pembumian dengan baik, semua
penjelasan tersebut diatas sudah tertuang dalam kontrak pekerjaan
sehingga semua ketentuan sudah termasuk dalam tanggung jawab
kontaraktor.
Selimut baja dari kabel distribusi harus benar-benar terhubung dengan baik
pada terminal sistem pembumian baik dalam panel maupun pada sistem
pembumian yang terpisah terkecuali pembumian dari sumber daya
emergency/gen-set. Untuk sistem sumber daya genset yang bersifat stand-
by, sistem pembumian gen-set harus terisolasi terhadap sistem pembumian
jaringan. Bilamana selimut metal kabel sulit untuk dihubungkan langsung
maka kontraktor berkewajiban membuatkan sistem kontak tambahan yang
terpisah terbuat dari tembaga sehingga selimut dari kabel tersebut dapat
terhubung dengan sistem pembumian dengan baik dan benar.
Bilamana selimut lembaran metal kabel terhubung dengan sistem
pembumian maka hasil pengukuran tidak boleh lebih dari 1 ohm, bilamana
tidak tercapai maka akan dibuatkan kembali tambahan terminasi yang
dipasang secara paralel.
Pada jarak tertentu atau pada ujung koneksi ke bangunan akan diletakkan
titik sambungan yang diletakkan dalam bak kontrol terbuat dari beton ringan
sehingga bila diperlukan bisa dilakukan pengetesan/pengukuran besaran
tahanan pembumian secara rutin.
Bak kontrol beton ringan harus dilengkapi dengan penutup yang dapat
dibuka dan pada bak kontrol tersebut adanya koneksi pembumian ke
bangunan dengan sistem pembumian seluruh area site. Level permukaan
bak kontrol sama rata dengan elevasi tanah sekelilingnya.
Klem koneksi, baut, baut pengunci dan ring harus terbuat dari bahan
oerunggu ataubahan lain yang disetujui oleh Konsultan MK.
Battery harus mempunyai kapasitas ampere jam dan pada jaringan output
dari battery harus dilenngkapi dengan meter yang menyatakan kapasitas
dari battery tersebut dalam % dan coil cut off bila kapasitas telah mencapai
100% sehingga bilamana terjadi arus charging tidak berlebihan.
PASAL 3
Kontraktor harus melengkapi sertifikat hasil pengujian semua pekerjaan. Sertifikat test
sudah termasuk data kemampuan personil dan data kemampuan kontraktor seperti tes
beban termasuk didalamnya penyediaan pompa, generator, diesel motor, trafo dan
switchgear.
Kontraktor harus menyertakan laporan metoda pengetesan peralatan dari pabrik dan
harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Konsultan MK untuk mendapat persetujuan.
Semua peralatan listrik harus sudah dilengkapi oleh sertifikat pengetesan dari
pabrik pembuat serta mampu bekerja untuk daerah tropis (temperature kerja +/-
400 C).
Semua laporan pengetesan berikut foto copy sertifikat yang berisi laporn hasil
standard pengetesan jaminan garansi dari pabrik untuk peralatan-peralatan
sebagai berikut :
a. Pompa-pompa
b. Motor listrik sesuai penggunaan
c. Diesel Alternator set
d. Panel Kontrol
e. Transformers
f. Alat pengangkat, pengankut serta peralatan bantu lainnya.
Semua foto copy sertifikat laporan pengetesan dari pabrik harus diserahkan
dan mendapat persetujuanm Konsultan MK.
Bilamana setelah, pengujian atau testing ada peralatan atau material tidak
memenuhi persyaratan teknis atau cacat maka Konsultan MK dapat menolak
peralatan/material tersebut. Pabrik pembuat dapat menggantinya dengan
peralatan/material baru dan harus dilakukan kembali pengujian/test peralatan
baru tersebut hingga memenuhi persyaratan teknis yang berlaku, semua biaya
akibat dari rusak/tidak memenuhi persyaratan merupakan tanggung jawab
pabrik/kontraktor.
3.5. POMPA-POMPA
Dengan menyaksikan pengujian pompa di pabrik/workshop Konsultan MK akan
mendapat jaminan kapan pompa sampai dilapangan, karakteristik pompa
menyangkut “head performance”, kW input efisiensi pompa dan dengan
menyaksikan pengujian tersebut diatas Konsultan MK mendapat jaminan
tentang kehandalan unit baik secara mekanis maupun elektris dan
kemampuan-kemampuan lain yang telah memenuhi persyaratan.
Semua hasil pengujian harus dibuatkan berita acara pengujian yang berisi
tempat, tanggal, nama alat yang diuji, peralatan uji yang digunakan dan ditanda
tangani oleh Konsultan MK dan instansi terkait.
3.16. PENGUJIAN LAPANGAN
Setelah dibangun secara lengkap Kontraktor akan melakukan pengujian dari
semua item pekerjaan berikut peralatannya, item pekerjaan tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Pengujian semua peralatan dan fungsi sistem yang akan dilakukan oleh
staff Kontraktor yang berkualitas dan sesuai dengan kemampuan
disiplinnya.
b. Penyiapan bahan habis pakai sudah termasuk dalam tanggung jawab
Kontraktor seperti : bahan bakar, pelumas, air kerja, izin-izin, listrik kerja dll.
c. Semua pengukuran, alat ukur untuk pengujian /test serta kelengkapannya
sehingga uji fungsi dapat dipenuhi.
d. Menyiapkan beban static untuk pengujian pembebanan berikut peralatan-
peralatan penunjang lainnya seperti : alat pembawa, alat pengangkat dan
alat ukur beban.
e. Semua peralatan untuk pengujian tangki bulanan dan harian dari bahan
bakar Generator-set berikut bahan bekas pakai yang diperlukan dalam
pengujian dan perlengkapan bantunya.
a. Alat Pengangkat
Masing-masing peralatan pengangkat seperti rel dan balok harus sudah
mengalami pengetesan dilapangan dengan hasil pengujian adalah alat yang
diuji harus mempunyai kemampuan minimal 25% diatas kemampuan yang
dicantumkan semua pengujian dicatat pada laporan pengujian material.
b. Kabel-kabel
Uji semua kabel terhadap kontinuitas kabel, armour dan periksa kondisi
selimut PVC sepanjang kabel. Kabel harus diuji juga dengan DC High
Voltage Test yang sesuai dengan type dan jenis kabel.
c. Pompa-pompa
Masing-masing unit pompa harus diuji kapasitas, tinggi tekan, daya listrik
dan kehandalan.
d. Unit perlatan
Semua unit peralatan harus diuji sesuai peruntukannya seperti harus stabil,
bebas getaran pada saat beroperasi penuh dan handal produnya.
e. Panel kontrol dan panel distribusi
Masing-masing panel dapat bekerja dengan baik dan dapat bekerja sesuai
dengan pengendalian peralatan. Semua peralatan pemutus, sikring saklar
dan circuit breaker telah diuji fungsi kerjanya. Semua pemasangan kabel
sesuai dengan peruntukan fasanya.
f. Tangki penyimpanan bahan bakar
Setelah diletakan pada tempatnya dan dipasang perlengkapannya tangki
harus benar-benar telah mengalami pengujian tekan sebesar 0.7N/mm2 dan
pada instalasi tidak terjadi penyimpangan ataupun kebocoran.
g. Sistem pembumian
Uji hambatn (resistansi)di sistem pembumian dan elektroda pembumian
sesuai dengan yang dipersyaratkan.
h. Diesel generator-set
Masing-masing peralatan diuji sepenuhnya berdasarkan fungsi dan urutan
PASAL 4
SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
4.2. REFERENSI
Tambahan persyaratan yang berdasarkan kebutuhan mengacu kepada aturan
dan spesifikasi teknis yang berlaku.
4.4. PEMELIHARAAN/MAINTENANCE
Setelah instalasi dipasang dengan lengkap dan benar sesuai perencanaan dan
penyesuaian kemudian kontraktor harus melakukan uji fungsi yang dihadiri oleh
Konsultan MK. Semua sistem dan peralatan harus dioperasikan secara benar
dan baik sesuai dengan dokumen kontrak yang dibuat.
4.6. SIKRING
a. Umum
Sikring harus dipilih dari tipe kapasitas pemutusan tinggi. Sikring HRC harus
dipasang sesuai kebutuhan dan besaran dari kapasitas dan tegangan kerja
dapat dilihat dalam gambar kerja, harus mampu mengamankan kabel dari
beban lebih terkecuali dibutuhkan hanya untuk mengamankan terhadap
hubung singkat saja seperti pada ujung sirkuit untuk mengamankan motor.
Semua sikring harus mempunyai kemampuan interrupting fault tidak kurang
dari 80 kA.
1. Sikring harus berasal dari satu pabrik.
2. Tidak diizinkan untuk memparalel sikring.
3. Untuk setiap pemasangan sikring ada yang memerlukan pintu bukan
atau setiap saat perlu diperiksa maka harus disiapkan untuk kebutuhan
itu. Data dari sikring yang berada dibalik penutup tesebut harus
diindikasikan pada muka pintu berupa rating capacity, jenis sikring, teg.
Kerja dan ukuran sehingga mudah untuk penggantian sikring dengan
jenis yang benar. Sikring pengganti harus sesuai dengan buatan pabrik
bersangkutan baik type, kapasitas dan ukuran, bilamana tidak didapat
dari pabrik yang sama maka pabrik harus memberikan catatan bahwa
type tersebut dapat diganti dari produk lain dengan type yang ekuivalen.
4. Pengecekan di lapangan mengenai kesesuaian penggunaan besaran
sikring terhadap pengamanan motor terhadap pengaman arus hubung
pendek.
b. Pekerjaan penggantian type peralatan listrik
Bilamana Kontraktor akan mengganti type unit pengaman listrik yang sudah
dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, semua dapat dilakukan dengan
menyatakan alas an secara tertulis kepada Konsultan MK dan semua hanya
dapat dilakukan pada saat perjanjian kontrak kerja ditanda tangani.
Sebagai item tambahan selain telah diuji berdasarkan item tersebut diatas
Blokset harus juga diuji berdasarkan beberapa pengujian lain seperti :
Material
Disamping itu dengan Panel dengan modular knock down sytem dapat
mempermudah pekerjaan Maintenance dalam perawatan, penggantian dan
pengembangan selanjutnya.
Spesifikasi Panel
• Indoor used
• Modular knock down system
• Material sheet steel 1,5 – 2 mm
• IP 40
• Door with type Lochable
• Powder Coating Epoxy polyester Colour Ral 7032 Tex, thickness 80
microns
• Finishing metal surface treatment : Degreasing + Rust removing, Rising,
Surface conditioning, rinsing, Zins phosphating, rising by spraying high
pressure clean water.
2 Ia
1.Ia
Gambar Detail Pelaksanaan harus lengklap dan berisi tata letak dan
detail-detail yang diperlukan.
6. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar
Kerja yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis,
Kontraktor harus menyampaikannya kepada Konsultan MK untuk
dicarikan jalan keluarnya.
7. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan
peralatan, jalur kabel dan sambungan-sambungan.
Lamp type A B C D
Base Flux Lamp Temperatur rendering Designation voltage watage per piece
EM (lm) (k) index ( v) EM (w) (g)
Base Flux Lamp Temperatur rendering Designation voltage watage per piece
EM (lm) (k) index ( v) EM (w) (g)
Lampu Metal Halide tipe HPI-T (250 Watt & 400 watt) dengan colour
temperature 45000K warna neutral white buatan Philips. Lampu harus
menggunakan kombinasi Ballast dan ignitor atau electrical gear yangsesuai.
Digunakan untuk armature tipe floodlight (lampu sorot) dan roadlight(lampu
jalan).
Base Flux Lamp Temperatur Flux Lamp voltage watage per piece Designation
EM (lm) (k) EM (lm) ( v) EM (w) (g)
Armatur dan lampu untuk daerah berbahaya harus dari jenis yang sesuai
untuk tujuan tersebut.
3. Perlengkapan penerangan yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak
diizinkan dipasang.
4. Jika Kontraktor bermaksud menggunakan perlengkapan penerangan
selain dari yang telah ditentukan, perlengkapan pengganti berikut data
fotometrik harus diserahkan kepada Konsultan untuk disetujui dengan
mengacu pada ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Informasi tambahan sepeti cara menggantung, penyeleseian dan/atau
contoh bahan perlengkapan harus diserahkan atas permintaa.
b. Pengujian dan commissioning Testing
1. Setelah seleseinya pekerjaan dan sebelum penyerahan, Kontraktor
harus melakukan pengujian lengkap dan pengukuran yang dianggap
perlu dengan dihadiri Konsultan. Semua sistem dan peralatan harus
diopersikan agar berfungsi sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
2. Peralatan, fasilitas pengujian, pengawasan pengujian dan pemeliharaan
peralatan agar tetap dalam kondisi baik, harus diadakan oleh Kontraktor.
3. Catatan pengujian harus dibuat Kontraktor dan diserahkan secara resmi
kepada Konsultan sebelum srah terima pekerjaan.
4. Pengujian dan uji pengoperasian harus ditemntukan oleh Konsultan MK.
5. Semua peralatan harus lulus uji fungsional.
6. Kontraktor bertanggung jawab untuk mengganti setiap
peraltan/perlengkapan yang rusak, termasuk kaca, plastic atau penyebar
cahaya sampai pada saat pemeriksaan terakhir dan penyerahan kepada
Konsultan MK.
c. Pembersihan
Kontraktor dari waktu ke waktu harus menjaga agar tempat kerja dan
sekitarnya bersih dari segala bahan-bahan terbuang atau kotoran yang
diakibatkan oleh pekerjan.
PASAL 5
SISTEM TELEPHONE
5.1. UMUM
a. Penjelasan Umum
Semua peralatan tenaga kerja, material, persediaan, peralatan, alat, dan
pelaksanaan semua operasi yang penting bagi instalasi sistem komunikasi
secara lengkap dan mereka melaksanakan semua operasi dengan hasil
yang memuaskan.
Semua pekerjaan harus dilakukan oleh pekerja yangerampil dan ahli untuk
pekerjaan ini.
Dimana pelatihan secara khusus pengalaman dari personil harus
dilaksanakan dalam pekerjaan ini. Kontyraktor harus melengkapi sertifikat
pernyataan tertulis yang sah yang menyatakan bahwa personil yang
melaksanakan pekerjaan ini memeilki sertifikat pengalaman.
e. Informasi Suku Cadang
Berikut ini adalah informasi-informasi yang diperlukan :
1. Data suku cadang
Pengantaran jenis peralatan-peralatan menuju ke lokasi. Kontraktor
memberitahu kepada pihak konsultan bahwa daftar-daftar suku cadang
dan penyediaan telah lengkap.untuk beberapa jenis barang harus
dilengkapi juga dengan daftar harganya dan sumber-sumber lainnya
yang diperlukan semua biaya-biaya yang diperlukan sepenuhnya
ditanggung oleh pihak Kontraktor.
2. Daftar suku cadang yang di rekomendasika harus simpan oleh
OWNER dan mempertimbangkan hal-hal yang diperlukan untuk
memastikan kelanjutannya dans esuai dengan pengoperasiannya
selama 1tahun dari beberapa jenis dilokasi dan peralatan akan
dipenuhi sesuai dengan kontrak.
3. Daftar dari pesanan khusus, perawatan dan penggantian suku cadang
dan hal-hal penting lainnya dari bagian yang ada dilokasi dan waktu
pengiriman.
4. Waktu garansi dari suku cadang akan secara berkelanjutan dari
pabrikasi sebelum barang kusang, an biasanya disesuaikan dengan
waktu pengiriman.
5. Nama dan lamat penyedia suku cadang yang terdekat, informasi
bagian cadangan sebainya dalam bahasa ingris dan Indonesia.
Kepatuhan diatas tidak membebaskan Kontraktor dn merupakan
tanggung jawab kontraktor sepenuhnya mengenai spesifikasi ini.
f. Kelengkapan Informasi yang harus diserahkan
Konsultan MK memeiliki hak untuk menetukan apakah informasi diatas
yang telah dikerjakan oleh kontraktor sudah lengkap dan memuaskan,
serta berhak menuntut penambahan informasi dari kontraktor
sebagaimana diperlukan untuk menjamin kebrlangsungannya operasi dari
setiap macam peralatan dan instalasi, atau melengkapi spesifikasi yang
dimaksudkan.
g. Persetujuan Material, Perlengkapan, Peralatan dan Dokumen Lpaoran
1. Umum
Sebelum dimulainya instalasi material atau perlatan apapun, kontraktor
menyerahkan terlebih dahulu gambar kerja, daftar material dan data
terpilih kepda Konsultan MK untuk disetujui.
Label atau daftar Agent tersebut merupakan bukti yang dapat diterima.
Pada label atau daftar, Kontraktor harus dapat menyertakan sertifikat
tertulis dari organisasi uji yang terkoordinasi baik secara nasional maupun
internasional, yang menyatakan bahwa barng benar-benar telah diuji dan
unit benar-benar memenuhi standar Agen.
k. Produk tanpa spesifikasi Pabrik
Material, peralatan, fiture, perlengkapan, aksesories peralatan dan
produsen yang sama, tanpa khusus dengan sebuah nama produsen, atau
tanpa sebuah nama perdagangan harus diserahkan untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis dengan nama produsennya, nomor katalog,
potongan-potongan atau data deskripsi yang sama diindikasikan dengan
jelas mengenai produk tersebut lengkap dengan spesifikasi-spesifikasi
yangdiperlukan dan tepat sesuai dengan gambar-gambar.