Anda di halaman 1dari 80

Detail Engineering Design PT.

HARDJA MOEKTI CONSULTANT


Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT PEKERJAAN


MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING

DAFTAR ISI HALAMAN

A. PERSYARATAN UMUM 2

B. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL 9

C. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN CCTV 25

D. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PLUMBING 31

E. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN 47

F. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN DEEP WELL 77

-1 -
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

A. PERSYARATAN UMUM

1. UMUM
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis Mekanikal & Elektrikal pada bab-
bab selanjutnya. Apabila ada klausul dari persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam
persyaratan teknis ini, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan
bukan berarti menghilangkan klausul-klausul tersebut dan bukan berarti pula menghilangkan
klausul lainnya dari syarat-syarat umum.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat
dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang
diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah
satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja, Pemborong harus tetap
melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.

2. GAMBAR-GAMBAR
a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua accessories
dan fixture secara terperinci. Semua bagian diatas walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Pemborong, sehingga sistem
dapat bekerja dengan baik.
b. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan
instalasi.Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi lapangan
dari proyek. Gambar-gambar arsitektur dan struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi
untuk pelaksanaan dan detail “finishing” dari proyek.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar-gambar kerja dan
detail (working drawing) yang harus diajukan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan Pemborong untuk disetujui Direksi
dianggap bahwa Pemborong telah mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan
pekerjaan instalasi lainnya.
d. Pemborong harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian - penyesuaian
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu
set lengkap gambar (kalkir) dan tiga set lengkap gambar blue print sebagai gambar - gambar
sesuai pelaksanaan (as built drawings).
e. As Build Drawing harus diserahkan kepada direksi pada saat akan dilakukan Serah Terima I
pekerjaan. As Build Drawing ada salah satu persyaratan yang harus diberikan pemborong
sebagai lampiran Serah Terima I pekerjaan.

3. KOORDINASI
a. Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja sama
dengan Pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak
menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.

4. DAFTAR BAHAN DAN CONTOH


a. Dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari setelah Pemborong menerima
pemberitahuan melaksanakan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh Direksi,
Pemborong diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang akan digunakan.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

b. Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum nama-nama dan
alamat manufacture, katalog dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh
Direksi. Persetujuan oleh Direksi akan diberikan atas dasar diatas.
c. Pemborong harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang kepada Direksi.
Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini
adalah menjadi tanggungan Pemborong.
d. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis ini
dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang- orang yang ahli.
e. Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/kapasitas peralatan
(equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan, Pemborong harus segera
menghubungi Direksi untuk berkonsultasi.
f. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya tidak
dikonsultasikan dengan Direksi, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi
g. beban tangung jawab Pemborong. Untuk itu pemeliharaan equipment dan material harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi.
h. Pengajuan peralatan dan material Cataloque harus dilengkapi dengan data teknis yang
mendukung. Selain juga harus dilengkapi dengan unit seleksi peralatan yang diajukan,
lengkap dengan rekomendasi dari pabrik pembuat.

5. COMMISIONING DAN TESTING


a. Pemborong pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran
-pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh instalasi
yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telah memenuhi persyaratan-
persyaratan yang berlaku.
b. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan testing tersebut
merupakan tanggung jawab Pemborong. Hal ini termasuk pula peralatan khusus yang
diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik, juga harus
disediakan oleh Pemborong.

6. PERALATAN YANG DISEBUT DENGAN MERK DAN PENGGANTINYA


Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut dan
dipersyaratkan dengan nama dan dipersyaratkan ini, maka Pemborong wajib menyediakan
sesuai dengan peralatan/merk tersebut diatas. Penggantian dapat dilakukan dengan
persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari Direksi.

7. PERLINDUNGAN PEMILIK
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik dijamin dan
dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

8. CONTOH
Persetujuan harus menyerahkan contoh/brosur dari bahan-bahan/material yang akan
dipasang disini untuk dimintakan persetujuan Direksi. Semua biaya berkenaan dengan
penyerahan dan pengambilan contoh-contoh ini menjadi tanggungan pemborong.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

9. PENGETESAN
a. Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Direksi.
b. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut,
merupakan tanggung jawab Pemborong.

10. PENGUJIAN DAN PENERIMAAN


a. Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan
dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik, Kontraktor
harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-peralatan yang
terpasang, dan jika sudah ditest dan ternyata memenuhi fungsi-fungsinya sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat
diserahkan kepada Direksi.
b. Semua pengetesan dan pengujian harus dibuatkan Berita Acaranya secara lengkap mulai
dari pengadaan barang, peralatan tiba dilapangan sampai pada saat dilakukan pengetesan
dilapangan secara parsial sampai pada test keseluruhan system dan peralatan.
c. Semua kegiatan tersebut harus dilakukan dan dihadiri oleh pihak-pihak yang ditunjuk
dalam hal tersebut.

11. MASA GARANSI DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


a. Peralatan-peralatan instalasi harus digaransikan selama satu tahun dan garansi
compressor/motor penggerak selama 3 tahun terhitung dari penyerahan kedua.
b. Selama masa garansi, Pemborong pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk mengatasi
segala kerusakan-kerusakan dari pada instalasi yang dipasangnya tanpa ada biaya
tambahan.
c. Selama masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi ini masih harus menyediakan
tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap saat. Dalam masa ini
Pemborong masih bertanggung jawab penuh terhadap seluruh instalasi yang telah
dilaksanakan.
d. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti- bukti
hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan baik yang ditandatangani bersama
oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan Direksi pengawas lapangan serta
dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh Badan Instansi yang berwenang.
e. Jika pada masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi tidak melaksanakan atau
tidak memenuhi teguran-teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama masa
garansi, maka Direksi pengawas lapangan berhak menyerahkan pekerjaan
perbaikan/kekurangan tersebut pada pihak lain atas biaya dari Pemborong yang
melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.
f. Sebelum Penyerahan Kedua (Final Acceptance), Pemborong harus mengadakan semacam
pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada calon operator untuk setiap
pekerjaan yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas (customer).
g. Pendidikan dan pelatihan diberikan pemborong kepada pemilik/calon operator yang
ditunjuk, dilakukan sampai calon operator tersebut dapat memahami dan menguasai dalam
mengoperasikan peralatan, dan dapat menanggulangi trouble shuting yang terjadi.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

h. Pemborong dalam hal ini harus terlebih dahulu mengajukan jadwal sebelum training
dilakukan, berikut melengkapi terlebih dahulu buku-buku panduan petunjuk pengoperasian
dan perawatan.
i. Sebelum melakukan Serah Terima II Pemborong wajib mengajukan rencana biaya
pemeliharaan terhadap semua peralatan yang dipasang.

12. LAPORAN
a. Laporan Harian :
Pemborong wajib membuat “Laporan Harian” & “Laporan mingguan” yang
memberikan gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan secara jelas.
Laporan tersebut dibuat dalam rangkap 3 meliputi :
- Kegiatan Fisik.
- Catatan dan perintah Direksi yang disampaikan secara tertulis.
- Hal-hal yang menyangkut masalah :
1. Material (masuk/ditolak)
2. Jumlah tenaga kerja
3. Keadaan cuaca
4. Pekerjaan tambahan / kurang
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut berisi
ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu
depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek dan diserahkan pada
Direksi untuk diketahui/disetujui.
b. Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi dalam rangkap 4 (empat) mengenai hal-hal
sebagai berikut :
- Hasil pengetesan kabel-kabel (megger dan pemberian tegangan)
- Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi
- Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Direksi pekerjaan
ini.

13. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA


a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Pemborong harus menempatkan seorang
penanggung jawabpelaksanaan yang ahli dan berpengalaman dan harus selalu berada di
lapangan/site, yang bertindak selaku wakil dari Pemborong dan mempunyai kemampuan
untuk memberikan keputusan teknis, dan bertanggung jawab penuh dalam menerima
segala instruksi-instruksi dari Direksi.
b. Penanggung jawab tersebut harus berada di tempat pekerjaan selama jam kerja dan pada
saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang dikehendaki oleh Direksi dan
perintah pengawas di dalam pelaksanaan harus disampaikan langsung kepada pihak
Pemborong melalui penanggung jawab Pemborong.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

14. PERUBAHAN, PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN


a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana yang disesuaikan
dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Direksi.
b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Pemborong harus menyerahkan gambar
perubahan yang dimaksud Direksi pengawas lapangan dalam rangkap 4 untuk disetujui.
c. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus diajukan
oleh Pemborong kepada Direksi secara tertulis. Perubahan-perubahan material dan gambar
rencana yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh
Direksi.

15. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN


a. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka
pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan semula adalah
termasuk pekerjaan Pemborong instalasi ini.
b. Pembobokan, pengelasan dan pengeboran hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat
izin tertulis dari Direksi.
c. Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya dapat
dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari Direksi.

16. PEKERJAAN LISTRIK


a. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik secara
lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman.
b. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahaan pertama (serah
terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat dipergunakan
pemilik.

17. PEMERIKSAAN RUTIN


a. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan
pemeriksaan rutin.
b. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tersebut, harus dilaksanakan tidak kurang
dari dua minggu sekali, selama 3 bulan.
c. Selama/setiap melakukan pemeriksaan pemborong harus membuatkan laporan, yang
berupa log sheet yang memuat catatan-catatan kecil pemeriksaan.
d. Hasil pemeriksaan rutin tersebut harus diketahui dan disaksikan oleh petugas/pemilik
gedung, dengan dimintakan tanda tangannya.
e. Dari hasil catatan-catatan yang diperoleh agar dibuatkan hasil evaluasinya yang berupa
kesimpulan-kesimpulannya.

18. PENJAGAAN
a. Pemborong wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus selama
berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat kerja yang disimpan di
tempat kerja (gudang lapangan).
b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang tersebut diatas,
menjadi tanggungjawab Pemborong.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

19. PENERANGAN DAN SUMBER DAYA


a. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan yang dianggap
perlu, harus diberi penerangan yang cukup.
b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga/daya kerja
harus diusahakan oleh Pemborong.

20. KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN


a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan tempat
pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam keadaan bersih.
b. Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di dalam gudang maupun di
luar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan jalannya pemeriksaan dan
tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain.
c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh Direksi pada waktu
pelaksanaan.

21. KECELAKAAN DAN KOTAK PPPK


a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, maka
Pemborong diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban atau
para korban, serta melaporkan kejadian tersebut kepada instansi dan departemen yang
bersangkutan/berwenang (dalam hal ini polisi dan Departemen Tenaga Kerja) dan
mempertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Kotak PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan pertama pada
kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.

22. PEGAWAI PENYELENGGARA DARI PEMBORONG


a. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Pemborong harus diserahkan kepada
penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli, berpengalaman dan mempunyai wewenang
penuh untuk mengambil keputusan.
b. Site Manager harus berada ditempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan setiap saat yang
diperlukan pemberi tugas.
c. Site Manager mewakili Pemborong di tempat pekerjaan, dapat bertindak penuh kepada
Direksi.
d. Petunjuk dan perintah Direksi di dalam pelaksanaan, disampaikan langsung kepada
Pemborong atau melalui Site Manager, sebagai penanggungjawab di lapangan.
e. Pemborong diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua pekerja
(buruh) danpegawainya, kepada mereka yang melanggar terhadap peraturan umum,
mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan
yang merugikan terhadap pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat
pekerjaan atas perintah pengawas harian. Bila Pemborong lalai, maka akan dikenakan
tindakan sesuai dengan yang dimaksud dalam pasal denda.

23. PENGAWASAN
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh Direksi.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

b. Pada setiap saat Direksi atau petugas-petugasnya harus dapat mengawasi, memeriksa
dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Pemborong harus mengadakan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetap luput dari pengamatan Direksi
adalah menjadi tanggung jawab Pemborong.
d. Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas harian diluar jam-jam kerja (08.00 sampai
dengan 16.00), dan hari libur maka segala biaya yang diperlukan untuk hal tersebut menjadi
beban Pemborong yang perhitungannya disesuaikan dengan peraturan pemerintah (cipta
karya). Permohonan untuk mengadakan pemeriksaan tersebut harus dengan surat yang
disampaikan kepada Direksi
e. Di tempat pekerjaan, Direksi menempatkan petugas-petugas pengawas yang bertugas
setiap saat untuk mengawasi pekerjaan Pemborong, agar pekerjaan dapat dilaksanakan
atau dilakukan sesuai dengan isi surat perjanjian pemborong serta dengan cara-cara yang
benar dan tepat serta cermat.

24. BAGAN KEMAJUAN PEKERJAAN


a. Dua minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang, harus siap dengan bagan
kemajuanpekerjaan (Time Schedule/Network Planning) sesuai dengan batas waktu
maksimal yang telah ditetapkan. Bagan tersebut disusun secara konvensional (barchart)
dengan network planning.
b. Di dalam bagan kemajuan pekerjaan ini dicantumkan volume masing-masing bagian
pekerjaan serta mandays yang diperlukan
c. Dalam progress schedule harus dibuat juga kurva gambaran mengenai nilai dan harga
pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan volume dan harga penawaran serta schedule yang
dibuat oleh Pemborong.
d. Pemborong harus secara terpisah menyusun Bagian pengerahan tenaga dan bagian
penyediaan bahan, peralatan dan mesin yang diperlukan.
e. Bagan-bagan tersebut diatas harus mendapatkan persetujuan dan pengesahannya dari
Direksi.
f. Pemborong harus memiliki semua izin resmi yang diperlukan untuk pekerjaan instalasi
listrik.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

B. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL


I. PEKERJAAN SISTEM ELEKTRIKAL
1. U M U M
1.1. Penjelasan
Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi :
a. Menyediakan seluruh pekerjaan system listrik sehingga dapat beroperasi secara
sempurna.
b. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi
dan sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat.
c. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh sub
kontraktor instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan
mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya,
serta perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalatir resmi PLN yang masih
berlaku untuk tahun terakhir yang berjalan.
d. Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut "Peraturan Umum Instalasi
Listrik di Indonesia edisi terakhir tahun 2000 (PUIL) dan Peraturan PLN (SPLN)"
sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan
standar-standar/kode-kode lainnya yang diakui (VDE, DIN).
e. Kontraktor harus menempatkan seorang sarjana atau yang dianggap ahli sebagai
wakil dari perusahaan dan dapat memberikan keputusan-keputusan apabila
sewaktu-waktu diperlukan.

1.2. Gambar-gambar
a. Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan/
ketidakcocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun pemasangan dan
lain-lain. Hal-hal diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada
waktu penjelasan tender/aanwijzing.
b. Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, pem-borong
wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 4 (empat) set gambar yang disebut "as
build drawing" yaitu gambar dari semua material, peralatan dan instalasi sistem
listrik.
c. Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlahnya serta persyaratan
dari keperluan instalasi, instalasi harus menyesuaikan kondisi setempat pada
proyek. Gambar-gambar arsitektur dan struktur harus berkaitan dengan kontruksi
dan detail akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan
dengan kontruksi detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan.
Pemborong harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut seperti "shop
drawing" dan gambar-gambar detail.

1.3. Bidang Pekerjaan yang Dikerjakan :


a. Listrik
b. Motor listrik
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

1.4. Klausal Yang Disebutkan


a. Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain
maka ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi
malah untuk lebih menegaskan masalahnya.
b. Bila terjadi hal yang saling bertentangan antar gambar atau terhadap spesifikasi
teknis, maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis
dan atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.

1.5. Koordinasi Pekerjaan


Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat di dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut di dalam
proyek harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya
dapat dihindarkan. Melokalisasi/memperinci setiap pekerjaan sampai dengan detail
untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.

1.6. Material dan "Workmanship"


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru dan
material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan
dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai ketrampilan yang
memuaskan. Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah diperlukan dan Pemborong
harus melaksanakannya. Pemborong harus melengkapi surat sertifikat yang sah untuk
setiap personal ahli, yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti
latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam
bidang keahlian masing-masing.

1.7. Daftar Material


a. Pada waktu mengajukan penawaran, Pemborong harus menyertakan/melam-
pirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari semua bahan yang akan
dipasang pada proyek dan harus disebutkan pabrik, merk, manufacturer, type,
lengkap dengan brosur/katalog. Ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap
tidak boleh sebagian- sebagian.
b. Daftar peralatan dan material yang diajukan hendaknya dilampirkan juga hasil
seleksi (Unit Selection) yang sudah direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya
(untuk peralatan-peralatan tertentu/khusus).

1.8. Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan


a. Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen, maka Pemborong wajib menawarkan dan memasang sesuai
dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Pemborong pada waktu
pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi pada pasaran
ataupun sukar didapat dipasaran.
b. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai
pemenang, Pemborong harus sesegera mungkin memesannya pada keagenannya
di Indonesia. Apabila Pemborong telah berusaha untuk memesannya, namun pada
saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana dan
atau Pemberi Tugas akan menentukan sendiri alternatif merk lain dengan
spesifikasi minimal yang sama. Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang,
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

Pemborong harus memberikan foto copy dari pemesanan material lainnya, yang
menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order import).

1.9. Shop Drawing


a. Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material, Pemborong
diharuskan menyerahkan shop drawing untuk disetujui MK/Pengawas. Shop
Drawing harus termasuk katalog data dari pabriknya, literatur mengenai uraian-
uraian, diagram pengkabelan, data ukuran dimensi, data pembuatan dan nama
serta alamat yang terdekat dari service dan group perusahaan pemeliharaan yang
tetap menyediakan persediaan/stock suku cadang yang terus menerus, shop
drawings harus diberi catatan dari Pemborong, yang menyatakan bahwa apa yang
diajukan sudah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan.
b. Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari
seluruh koordinasi komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari
keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian tidak akan diperhatikan.
c. Gambar shop drawing harus dibuat sebanyak 3 (tiga) set.

1.10. Subsitusi
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya
Material, peralatan, perkakas, accessoriesnya yang disebutkan nama pabriknya
dalam spesifikasi, Pemborong harus melengkapi produk yang disebutkan dalam
spesifikasi, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-
data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan MK/Pengawas sebelum
pemesanan.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi, Pemborong harus mengajukan secara
tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkan-nya, katalog dan selanjutnya
menguraikan data yang menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan adalah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi proyek.

1.11. C o n t o h
Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk
mendapatkan persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya
Pemborong. Contoh-contoh tersebut (mock-up) dimasukkan paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.

1.12. P r o t e k s i
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya dan diproteksi secara
memadai oleh Pemborong, sebelum selama pengerjaan dan sesudah selesai instalasi
(dalam masa garansi). Material dan peralatan yang mana mengalami kerusakan
sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan proteksi yang tidak memadai tidak
dapat diterima untuk instalasi proyek.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

1.13. Acces Opening


Pemborong harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan) untuk instalasi dan
pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada
konstruksi bangunan seperti dinding-dinding, langit-langit, dan seterusnya begitu
pembukaan harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan
peralatan, penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan
kerusakan pada permukaan yang berdekatan.

1.14. Pengecatan
a. Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan di
lapangan tidak dispesifikasikan maka seluruh permukaan yang cacat harus
diperbaiki ataupun pengecatan kembali untuk memperoleh hasil pengecatan yang
sempurna. Apabila peralatan belum dicat dari pabrik, Pemborong harus
bertanggung jawab atas pengecatan tersebut.
b. Seluruh rangka, penutup, cover plate dan pintu panel listrik seluruhnya harus diberi
cat dasar atau prime coat dan diberi pelapis cat akhir (finishing paint). Cat akhir ini
dengan warna sementara ditentukan "abu-abu" kecuali kalau diadakan perubahan
warna. Penentuan jenis warna abu-abu dan merk cat, sebelumnya harus
dimintakan persetujuan pada MK/Perencana. Pengecatan dikerjakan dengan
proses "stove ennameled" untuk lampu, sedangkan untuk panel listrik harus dibuat
tahan karat dengan cara "galvanized cadmium plating" atau dengan "zinc
chromatic primer" harus dicat dengan powder coating.

1.15. Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya


Pemborong harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-gambar di
lapangan yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi dari seluruh jenis
sistem outlet panel/kabinet, peralatan, pengkabelan dan seterus-nya dengan dimensi
yang diambil dari patokan center kolom (as coloum). Pemborong harus melengkapi
gambar pemasangan yang sebenarnya.

1.16. Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus
melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem.
Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi. Seluruh
peng-kabelan, instalasi "keur" Pemborong harus bertanggung jawab untuk mem-
peroleh persetujuan PLN bagi pemasangan sistem jaringan listrik dan seluruh biaya
ditanggung atas beban Pemborong.

1.17. Data Suku Cadang


a. Sejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ke tempat lapangan Pemborong
harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare parts) dan
menyerahkan untuk masing-masing bagian.
b. Pemborong harus memberikan jaminan pengadaan suku cadang terhadap
peralatan minimal 5 tahun kedepan masih tersedia.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

1.18. Peraturan Hak Patent


Pemborong harus melindungi Pemilik Proyek atau Pemberi Tugas (owner) terhadap
semua klaim atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana, dalam
hubungan dengan semua dagang atau nama produksi, hak cipta, pada semua material,
peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.

1.19. K e b e r s i h a n
Pemborong harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-sisa material yang
tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus menyelesaikan tiap
bagian dari instalasi secara teratur serta rapi.

1.20. Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya


Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built in dalam beton
atau pekerjaan konstruksi.

1.21. Buku Petunjuk (Manual) dan Instruksi


Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan manual cara
mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian peralatan ini harus
dalam bahasa Inggris dan Indonesia.

1.22. Kelengkapan Instalasi


Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem atau
suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem yang
dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian atau
komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi teknis ini
maupun pada gambar, maka ini berarti Pemborong harus mengadakan dan menjamin
sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.

2. SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN ELEKTRIKAL


2.1. Instalasi Kabel/Wiring
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan
PUIL/LMK. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai mengenai
ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kawat dengan
penampang 6 mm² ke atas haruslah terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi ini tidak
boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm² kecuali untuk
pemakaian remote control.
Kabel yang dipergunakan harus dari produk empat besar.

2.1.1. "Splice" / Pencabangan


a. Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan-sambungan
baik dalam feeder maupun cabang-cabang kecuali pada outlet atau kotak-
kotak penghubung yang bisa dicapai (accessible).
b. Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun
tempat lainnya harus mempergunakan connector yang terbuat dari
tembaga yang diisolasi dengan porselein atau bakelite ataupun PVC, yang
diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

2.1.2. Bahan Isolasi


Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC,
asbes, gelas, tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain tertentu
itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan
pemerintah dan atau manufacturer.

2.2. Instalasi Sakelar dan Stop Kontak (Outlet)


2.2.1. Sakelar-Sakelar
a. Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A /
250 V, sakelar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada
gambar. Jika tidak ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut bingkainya
harus dipasang rata pada tembok pada ketinggian 150 cm diatas lantai yang
sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh MK.
b. Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring,
(standar). Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak
yang berdekatan.

2.2.2. Stop Kontak


Semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran
ke tanah (grounding). Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan
dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas lantai yang sudah selesai atau wall
duct outlet sesuai gambar rencana atau petunjuk MK.

2.3. Instalasi Fixtures Penerangan


2.3.1. U m um
Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat
dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus
rapih dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk housing fixture minimum 0,7
mm. Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang
akan dipasang kepada MK/Pengawas dan Perencana untuk disetujui.

2.3.2. Kabel-Kabel untuk Fixture


a. Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture"
harus ditutup asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih
kecil dari 2,5 mm², kawat- kawat harus dilindungi dengan "tape" atau
"tubing" disemua tempat dimana mungkin ada abrasi.
b. Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature
kecuali dimana diperlukan penggantungan rantai atau kalau pemasangan/
perencanaan fixture menunjuk lain.
c. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature dan
penggantungan dan harus terus menerus utuh mulai dari kotak sambung
ke terminal- terminal khusus pada armature-armature lampu.
d. Saluran-saluran kabel harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak
merusak kabel.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

2.3.3. Lampu-lampu
a. Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai
dengan persyaratan dan gambar. Untuk lampu pijar memakai lamp holder
dan base type edison screw, untuk lamp holder type edison screw, kabel
netral tidak boleh dihubungkan ke centre control, kecuali dipersyaratkan
lain. Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool white.
b. Semua lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan
factor daya harus dilengkapi dengan capacitor. Dalam spesifikasi ini
besarnya "microfarad" dari kapasitor untuk setiap lampu tidak terlalu
ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor
menjadi sekurang-kurangnya 0,95.

2.4. Instalasi/Konstruksi Panel


2.4.1. Kabinet
a. Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 0,2 mm,
atau dibuat dari bahan lain seperti polyester atau bakelite. Kabinet untuk
"panel board" mempunyai ukuran yang proposionil seperti dipersyaratkan
untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan ukuran pada gambar
perencana atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran
kabel yang dipakai tidak terlalu penuh/ padat.
b. Frame/rangka panel harus digrounding/ditanahkan pada kabinet harus ada
cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "panel
board" serta tutupnya.
c. Kabinet dengan kabel-kabel "trough feeder" harus diatur sedemikian
sehingga ada saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch
circuit panel board. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci.
Untuk satu kabinet harus disediakan 2 (dua) buah anak kunci, dengan
sistem master key.

2.4.2. Finishing
a. Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh
Perencana/MK.
b. Semua kabinet dari pintu-pintu untuk panel listrik, harus dibuat tahan karat
dengan dengan cara "galvanized cadmium plating" atau dengan "zinc
chromate primer". Selain yang tersebut diatas, bagian yang harus dilapisi
dengan lapisan anti karat yaitu sebagai berikut :
1) Bagian dalam dari box dan pintu.
2) Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadmium plating tak perlu
dicat kalau seluruhnya terpendam, kalau dipakai zinc chromate primer
harus dicat dengan cat bakar.

2.4.3. Pemasangan Panel


Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel
dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/tipe
panel. Maka bila dibutuhkan alas/pondasi/penumpu/penggantung maka
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

pemborong harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera


pada gambar.

2.4.4. Panel Distribusi Utama


a. Panel distribusi utama harus seperti tertera pada gambar, kecuali ditunjuk
lain.
b. Seluruh assembly termasuk housing, busbar, alat-alat pelindung harus
direncanakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan
persyaratan.
c. Panel distribusi utama harus dari jenis indoor type terbuat dari plat baja
tebal minimum 2mm.
d. Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur yang kaku, yang bisa
mempertahankan strukturnya oleh strees mekanis pada waktu hubung
singkat. Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian bawah, atas dan
sisi dengan plat - plat penutup (metal clad) harus cukup louvers untuk
ventilasi dimana perlu untuk mengatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian
yang mengalirkan arus dan bagian- bagian yang bertegangan sesuai dengan
persyaratan PUIL, LMK/ VDE untuk peralatan yang tertutup.
e. Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna
terhadap kemungkinan percikan air.
f. Semua meteran dan tombol transfer yang dipersyaratkan harus
dikelompokkan pada satu papan panel yang berengsel yang tersembunyi.

2.4.5. Papan Nama


a. Seluruh kabinet, panel kontrol, panel listrik, pemutus daya (CB), saklar,
dan bagian-bagian lainnya dari peralatan, jika tidak disebutkan dalam hal –
hal lain, harus dibuatkan papan nama untuk mengindikasi/
mengindentifikasi / penggunaan nama alat tersebut.
b. Papan nama harus terbuat dari back plat stainless steel dengan huruf
digravier timbul.
c. Untuk keseluruhan, papan nama harus berukuran 1,5 inches (3,81 cm)
tinggi dengan lebar seperlunya dengan tinggi huruf 1,0 inches (2,54 cm),
untuk ukuran yang lebih kecil dimana penutupnya terbatas gunakan 1,5
inches (3,81 cm) tinggi dari plat. Dan ketebalan plat minimum 3 mm.

2.4.6. Busbar/Rel
a. Busbar minimal harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis
dengan lapisan perak dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150
% dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan aturan
PUIL (daftar no. 630-DI- D4/PUIL).
b. Semua busbar/rel harus dicat dan dipegang oleh bahan isolator dengan
kuat dan baik ke rangka panel. Semua busbar/rel harus dicat dengan warna
yang sesuai dengan disebutkan pada PUIL.
c. Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperatur 75 °C.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

d. Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistem 3 , 4
kawat seperti ditunjuk dalam gambar.
e. Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah dan
sebuah bus penatanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada frame
dan panel dilengkapi klem untuk pentanahan dari panel peralatan perlu
diketanahkan maximum 2 .
f. Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) harus menunjukkan ukuran-
ukuran dari bus-bus dan susunannya. Ukuran dari bus harus ukuran
sepanjang panel dan harus disediakan cara-cara untuk penyambungan
dikemudian hari.

2.4.7. Teminal dan Mur-baut


Semua terminal cabang harus diberi lapisan tembaga (vertin) dan disekrup
dengan menggunakan mur-baut ring dari bahan tembaga atau mur-baut yang
diberi nikel (atau stainless) dengan ring tembaga.

2.4.8. Cadangan/Penyambungan dikemudian hari


Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan maka ruangan-ruangan
tersebut harus dilengkapi dengan bus, klem-klem pemasangan, pendukung
dan sebagainya, untuk peralatan yang dipasang dikemudian hari dapat berupa
equipment busbar, panel baru, switch, circuit breaker dan lain-lain.

2.4.9. Alat-alat ukur


Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar.
Meter-meter adalah dari type "moving iron vane type" khusus untuk panel,
dengan scale sirkular, flush atau semi flush, dalam kotak tahan getaran,
dengan ukuran 144 x 144 mm atau 96 x 96 mm, dengan skala linier dan
ketelitian 1,5%. Posisi dari saklar putar untuk voltmeter (Voltmeter Selector
Switch) harus ditandai dengan jelas.

2.4.10. Transformator Arus


Trafo arus adalah dari type kering, dalam ruangan type jendela dengan
perbandingan kumparan yang sesuai dengan ketelitian 0,3 dengan burden
sesuai dengan standar- standar VDE. Pemasangan harus kuat dan dapat
menahan gaya-gaya dan mekanis pada waktu terjadinya hubungan singkat.

2.4.11. Kabel-kabel Pengontrol


Kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang di pabrik/ bengkel secara
lengkap serta dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran
minimum adalah 1,5 mm2 dari type 600 Volt.

2.4.12. Merk Pabrik


Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik, peralatan-
peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan dan ditukar tempatnya pada
frame.

2.4.13. Pilot lamp


Semua tutup muka panel dilengkapi dengan :
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

- Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R, S dan T.


Warna-warna untuk pilot lamp :
- Untuk phasa R : warna merah
- Untuk phasa S : warna kuning
- Untuk phasa T : warna hijau

3. KABEL TEGANGAN RENDAH ( NYY, NYFGbY, NYM ) 380 V


3.1. Umum
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel tegangan rendah yang harus
memenuhi persyaratan kemampuan melakukan arus pada temperature 35°C,
temperatur maximum kabel dalam keadaan berbeban tidak boleh melebihi 70°C dan
temperatur maksimum kabel untuk arus hubung singkat tidak boleh lebih 250°C.
3.2. Konstruksi
Kabel harus terdiri atas :
a. Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin atau tembaga
"compacted" yang dipilin.
b. Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa maupun penghantar
netral.
c. Lapisan pengendap yang tahan air dikelilingi urat-urat penghantar phasa dan
pengisi ruangan diantara kawat phasa.
d. Lapisan pengendap kedua diluar lapisan pengendap diatas.
e. Pelindung dari pita bahan diatas lapisan pengendap kedua sesuai dengan
persyaratan IEC (NYFGbY).
f. Diluar lapisan pelindung pipa baja diberi lapisan plastik sebagai pelindung.

3.3. Penandaan / Warna


Warna permukaan kabel sebagai tanda-tanda untuk setiap urat adalah :
 Phasa : merah
 netral : biru
kuning
hitam

4. PERALATAN LISTRIK

4.1. Peralatan Panel

4.1.1. Moulded Case Circuit Breaker


Insulation Rating : 380 V
Dilengkapi dengan : Thermal release dan electromagnetic over
Rating Arus In : 10 A Breaking cap 10 kA.
: 16 A Breaking cap 10 kA.
: 25 A Breaking cap 10 kA.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

: 32 A Breaking cap 10 kA.


: dan lain-lain sesuai gambar rencana.
4.1.2. Trafo Arus
Insulation Rating : 630 Volt
Class : 1,5
I therm : 60 x In
Rated secondary current :5A
Rated burden cap : 10 VA

4.1.3. Rotary Switch (On-Off Cam Switch)


Rated Tegangan : 500 V ZC
Rated Arus max. : 63 A Pemasangan pada "base plate"
Jumlah pole: 4 pole
4.1.4. Ampere Meter
Class : 1,5
Over load cap : 1,2 x In Continue
Ukuran : 90 x 90 mm
Skala
Type
Ketelitian : 0 - 2.500 A
: Moving Iron, untuk pengukuran AC
: ± 1,5 % untuk pengukuran AC

4.1.5. Volt Meter


Class
: 1,5
Over load cap
Ukuran
Skala : 1,2 x In Continue
: 90 x 90 mm
: 0 - 500 A
Ketelitian : ± 1,5 % untuk pengukuran AC
4.1.6. KWH Meter
Rated voltage : 3 x 380 Volt
Rated current output :5A
transformer
Ocuracy class : 2,0
Baseplate of moulded plastic
The register : 6 (six) cipher rollers double
pengukuran
4.1.7. Lampu Indikator
Tublar lamp, pijar 5 watt, diameter 54 mm
Warna : merah, kuning, biru
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

4.1.8. Push Button


Panel mounting, double on - 1, off - 0. Semua push button dilengkapi dengan
lampu
indikator untuk menyatakan sistem dalam on atau off.

4.1.9. Miniature Circuit Breaker


Rated voltage : 380 Volt, 50 Hz
Breaker cap : 10,0 kA (380 V) minimum
Type : yang mempunyai "Instantheous tripping valve " sebesar
12 (dua belas) kali arus In
Model : G breaker
4.1.10. Relay-Relay
Untuk panel LVMDP, circuit breaker untuk feeder PLN, dilengkapi dengan relay
proteksi OL (over load), SC (short circuit) dan UV (under voltage).
Sedangkan untuk generator, dilengkapi dengan relay OL, SC, UV, EF (earth fault)
dan RP (reverse power).

4.1.11. Selector Switch


Dari type rotary switch, untuk switching. Rated voltage 380 Volt AC insulation 660
V.

4.2. Material Untuk Instalasi

4.2.1 Sakelar Tunggal / Ganda


Rocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 Volt AC.
Type : Decorative push-push, flush, segi empat
Plates : Steel

4.2.2. Socket Outlet/Outlet dan Swicth Type Dinding


Type : Flush
Terminal : 2 P + e, 220 V, AC 10 A
Untuk outlet + swicth : 10 A / 16 A
Bentuk : Persegi dengan outlet, swicth, pilot lamp

5. FIXTURES DAN ARMATURE

5.1. Armature Lampu / Fixtures TL


a. Armature TL 1 x 18 Watt, type outbow/v-shape LED, panjang 1200mm
 Armature merupakan jenis outbow/v-shape LED, panjang 1200 mm .
 Konstruksi rumahan harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa
agar mudah dapat dibuka/dilepas untuk perbaikan/penggantian
komponen yang berada di dalamnya. Rumahan dan reflector harus
dilengkapi dengan sekrup, agar dapat dilepas pada waktu memerlukan
perbaikan.
Seluruh rumahan dan reflector harus dilapisi dengan cat dasar, serta
diberi lapisan cat akhir berwarna putih. Pengecatan dengan cara
"stove enamelled/bake enamelled" (powder coating).
Seluruh armature harus lengkap dengan rangka dudukan/gantunganya.\
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

5.2 . Down Light Recessed Mounting


Housing allumunium cylinder, brown polycarbonate dibagian dalam, dilengkapi
dengan black bayonet fitting diaphram dan reflector.

5.3. Lampu Tanda Arah Kebakaran / Emergency Exit Lamp


Dipasang pada beberapa tempat sesuai dengan gambar perencanaan lampu
tersebut
ditandai dengan arah panah dan tanda "KELUAR" dengan warna merah/atau
lainnya, untuk lampu yang dipasang ditengah coridor dipasang 2 (dua) sisi
(double side) sedang lampu pada dinding 1 (satu) sisi (single side).
Dilengkapi dengan Ni Cad battery, charger dan peralatan kontrol lainnya, lampu
tetap menyala baik pada saat sumber PLN ada gangguan. Instalasi dipasang
sebelum switch / CB utama pada incoming feeder panel sedemikian rupa
sehingga sejauh masih ada tegangan pada kabel feeder utama, maka lampu
tersebut tetap nyala dan sebaliknya untuk emergency exit lamp atau diambil dari
rangkaian stop kontak.

Spesifikasi Teknis :
 Type : Maintained Free
 Durasi : 2 jam
 Daya Lampu : PL 10 Watt Exit Lamp, 10 Watt DC Emergency
 Input Voltage : 220 V, 50 Hz
 Power Comsumption : 20 VA
 Body : Epoxy coated zintec sheet steel.
Dilengkapi dengan monitor charging current dan battery dapat bekerja selama ±
5 tahun dan diberikan garansi minimum 2 tahun.

5.4. Kabel
 Kabel instalasi penerangan dan general outlet jenis NYM, penampang
2,5 mm² dipasang dalam konduit jenis 3/4" standar lengkap accessories.
 Kabel yang digunakan harus memenuhi persyaratan SNI dan SPLN.
 Kabel tahan api : seperti dalam daftar material

5.5. Panel Penerangan


 Panel harus dibuat dari plat baja galvanized tebal plat 2 mm, lipatan dan
bentuk sudut plat melalui proses mekanis.
 Peralatan panel penerangan :

a. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)


 Rating Tegangan : 380 V, 50 Hz
 Breaking Cap. : 22 kA

b. Kontaktor
 Rating Arus : 10 A, 16 A, 25 A
 Rating Tegangan : 380 V, 50 Hz
 Pole : 3 pole

6. SISTEM PENTANAHAN

6.1. Lingkup Pekerjaan


Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

a. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan body (tegangan sentuh)


terhadap seluruh peralatan listrik yang terbuat dari metal, yaitu : panel TM,
transformator, panel penerangan, daya pintu-pintu dan lain-lain.
b. Penyambungan pentanahan netral dari terminal transformator ke elektroda
pentanahan.
c. Sistem pentanahan (grounding system) maximal 2 .
d. Penyambungan sistem pentanahan Mesh/ Loop dengan Bare Standard
Copper Conductors 2x1x120 mm² didalam pipa konduit menuju ke Elektroda
Rod di dalam bak kontrol.

6.2. Standar dan Kode-Kode yang Berlaku


Sistem pentanahan yang dilaksanakan harus berdasarkan standar-standar dan
kode- kode yang berlaku, antara lain :
 British Standard, BS.CP.1013 mengenai pentanahan.
 Dan lain-lain standar yang berlaku di Indonesia.

6.3. Sistem Pentanahan


 Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pentanahan ini sesuai gambar
perencanaan.
 Sistem pentanahan menggunakan beberapa Elektroda Rods/Earth Rod dan
satu sama lain saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan secara
Mash.
 Pemborong harus memperhatikan kondisi tahanan jenis tanah yang ada agar
didapatkan satu sistem pentanahan yang baik.

6.4. Pekerjaan dan Alat Bantu


Setiap penyambungan/pencabangan dari konduktor harus menggunakan "Cadweld
Connection". Dapat juga menggunakan klem penyambung sistem jepit dengan gigi
banyak dengan memperhatikan hal-hal :
a. Bahan klem harus bahan yang telah digalvanized atau di Treatment tertentu
sehingga tidak akan berproses apabila kontak dengan jenis metal yang lain.
b. BC pada titik/tempat penyambungan harus di "tinned".
c. Disarankan agar tempat penyambungan setelah selesai disambung, dibung- kus
dengan bahan tertentu, misalnya sejenis epoxy dan lain sebagainya.

Bila ada terminasi yang menggunakan terminal jenis sepatu kabel maka
harus memperhatikan hal-hal :
a. Sepatu kabel yang digunakan harus mempunyai 2 (dua) lubang baut.
b. Harus dari bahan anti karat dan telah di treatment agar tidak akan ber- proses
bila kontak dengan jenis metal lainnya.

Seluruh bahan termasuk sambungan-sambungan sebelum dipesan agar diberikan


contoh untuk mendapat persetujuan Pemilik dan Perencana serta diketahui MK.

II. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI PENANGKAL PETIR Lingkup Pekerjaan


Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi penangkal petir ini meliputi :
 Pengadaan/penyediaan dan Pemasangan Protector Head (terminal) dari
instalasi Penangkal Petir.
 Pengadaan/penyediaan dan pemasangan konduktor
 Pengadaan/penyediaan dan pemasangan sistem pentanahan.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

Ketentuan-ketentuan Teknis
 Protector head (terminal)
 Protector head yang dipakai adalah "Sistem Electrostatic" yang mempunyai
bentuk perlindungan sampai dengan radius 90 m.
 Konduktor untuk instalasi penangkal petir digunakan kabel NYA 1 x 70 mm².
Atau coaxial 1x70 mm²
 Dalam sistem pentanahan digunakan electroda pentanahan yang terbuat dari
batang tembaga dengan  3/4" massif. Pada ujung bawah batang ini harus
dibuat runcing sepanjang 50 cm. Panjang batang tembaga sebagai electroda
pentanahan minimal 12 (dua belas) meter. Maksimum tahanan
pentanahannya 2 .

Pemasangan
 Protector Head (terminal)
Protector head (terminal) harus dipasang pada ujung batang peninggi yang
kuat,
dimana terminal harus dapat dilepas dari batang peninggi bila diperlukan
untuk pemeriksaan. Protector head harus disanggah oleh pipa yang cukup
kuat dan dapat berdiri dengan kokoh dan tegak lurus pada ketinggian seperti
terlihat pada gambar perencanaan.

Konduktor yang digunakan adalah kabel NYA 1 x 70 mm² atau coaxial 1x70
mm² dipasang pada bangunan dan diklem secara rapat dan lurus tanpa ada
sambungan menuju bak kontrol.
- Sebelum sampai pada bak kontrol, konduktor supaya diberi perlindung
dari PVC  1 ½ " sehingga ± 2 meter dari permukaan tanah.
- Sambungan konduktor dengan grounding menggunakan klem yang dapat
dibuka / dilepas didalam bak kontrol.

 Bak kontrol
Bak kontrol terbuat dari pasangan batu bata dengan ukuran 40 x 40 x 40 dan
diberi tutup dari beton sehingga dapat dibuka untuk pemeriksaan.

Pengujian
 Pengujian/pengetesan digunakan untuk mengetahui baik tidaknya
system pentanahan agar dapat dipakai sebagai jaminan.
Pengujian dilakukan dengan metode yang dikeluarkan oleh PLN, LMK,PUIL,
atau PUIPP (Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir).

MATERIAL LIST
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
Konduktor
No. Bahan/Perlatan Merk/Pembuat
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

1 Panel Tegangan Rendah


Komponen Panel :
- Circuit Breaker Siemens,LG/LS,MGex.Schneider,setara
- Metering AEG, Crompton,Tyco Electronic.
- Contactor Telemecanique, Omron, ABB.
- Capacitor Bank MG, Nokian, Alpivar.
- Pembuat Panel Siemens, Schneider, Simetri,local
2 Kabel Distribusi :
- Kabel Tegangan Menengah Kabelindo, Supreme, Kabelmetal,
Voksel, Jembo.
- Kabel Power Kabelindo, Supreme, Kabelmetal,
Voksel, Jembo.
- Kabel Lampu & Stop Kabelindo, Supreme, Kabelmetal,
Kontak Voksel, Jembo.
3 Konduit High Impact Double-H, Ega, G-Visi, Clipsal.
4 Metal Conduit Maruichi, Matshusita, Wahana, Cakra.
5 Lampu TLD
- Fluorescent Philips, Osram, GE, Sylvania, Sanex,
Sinyoku
- Starter Philips, Osram.
- Condensor Philips, Atco, Vosloh, Aid Electronic.
- Fitting Philips, Vosloh, BJB.
- Ballast Low Loss Philips, National, May + Christy, Atco.
- Electronic Balast Philips, Osram, May & Christie, GE.
- Pabrik Pembuat Phillips, Artolite,Interlite, Spectra.Javalite
6 Down Light
- Tube Philips, Osram, Artolite.
- Pabrik Pembuat Phillips, Artolite, Interlite, Spectra.
.Javalite
7 Lampu High bay/Industrial
- Lampu metal halide Philips, Osram, Artolite.
- Pabrik Pembuat Philips,Citilite, Artolite, Spectra. .Javalite
8 Kotak Kontak Clipsal, Panasonic, MK
9 Saklar Clipsal, Panasonic, MK
10 Lampu Emergency Phillips, WA, Hokito, Artolite. .Javalite
11 Rak Kabel Interack, Elpro, Tree Star
12 Fire Resistance Cable Sigma, Triangle, Shan, Draka.
13 Fire Stop Fuji, Promat, Hilti
14 Lightning Protection EF, Viking, Leader, Prevectron, Kurn.
15 Busduct GE, Henikwon, LS.
-
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

E. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN CCTV

1.0. Umum

Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik


dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-
bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada
spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau
peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini,
merupakan kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan
tambahan biaya.

1.2. Ruang Lingkup (Scope) Pekerjaan Sistem CCTV.

Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan Sistem CCTV


ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan instalasi sistem serta
menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

Garis besar scope pekerjaan Sistem CCTV yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Peralatan Master Control Unit,


meliputi fungsi Switcher, Processor/Controller, dan Multiplexer.

2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian VCD, VCR dan Video Monitor.

3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian unit Kontrol & Monitor dan Alarm
Contact serta Sistem Rak peralatan-peralatan Master Control unit berupa
Indicator Lamp dan Buzzer/ Alert.

4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Camera Color CCTV.

5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel Video antara Camera CCTV


dengan Master Central unit di ruang Monitor.

6. Melakukan Testing, Commissioning & Training.

2.0. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN

Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati
persyaratan teknis sebagai berikut :

2.1. Kabel
a. Signal video menggunakan frekuensi 10 MHz atau lebih rendah frekuensinya
dan kabel maksimum untuk transmisi diperkirakan rugi-rugi transmisi-nya pada
frekuensi 10 MHz, 13-100 dB.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

b. Ukuran kabel Coaxial disesuaikan dengan attenuasi signal video antara kamera
dan monitor, dengan impedance karakteristik 75 Ohm.

 Video input : 0.5 - 2 Vp-p, Composite video.


 Video output : 1.0 - 1.4 Vp-p, Internal
 adjustable.
Attenuasi dan jarak maksimum diperkirakan :

DIAMTER ATTENUASI JARAK


TYPE KABEL LUAR (mm) (dB/1000 M) MAXIMUM
10 Mhz TRANS.(M)
5C - 2V or RG 6/u 7.5 27 500

7C - 2V or RG 1 1/u 10.5 22 600

10C - 2V or RG 15/u 13.2 18 750

2.2. Konduit

Jenis konduit yang dipakai adalah PVC high impact dengan diameter 1,5 kali
diameter kabel.

3.0. MATERIAL DAN PERALATAN UTAMA

1. Indoor Fixed Dome Camera

 Model : Color system – PAL B


 Image Device : ¼” inch image format, interline transfer CCD
 Pixel : 500 H x 582 V
 Resolution : Horizontal PAL color 330 TVL
 Sensitivity : Usable picture 0,45 fc – 4,5 lux
Full video 2,2 fc – 22 lux
 Signal to Noise : > 46 dB
 AGC : 18 dB
 Lens : 6 mm f/2,0 integral lens
 Voltage Range/Power : 12 to 28 VAC or VDC/2 watt
 Video Output : 1,0 Vp-p, 75 ohm
 Construction : - Polycarbonate (PC) or moulded
PC/ABS Housing.
- Wall or Ceiling mounting, adjustable
viewing
position 120° horizontal, 120° vertical,
360°
rotation.

2. Indoor Pan/Tilt/Dome Camera

Model : Color System PAL


Image Device : ¼ inch interline transfer CCD
Pixel : 752x596 pixels
Resolution : Horizontal PAL color, 450 TVL
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

Sensitivity : Usable video 10 fc/1,0 lux


Signal-to-Noise : > 50 dB

Lens : 12 x zoom/4.0 mm – 48 mm)


Voltage Range/Power : 24 VDC/15 watt
Video Output : 1,0 Vp-p, 75 ohm
Automatic : Focus and Iris
Feature : - Setup control RS-232
- Preposition 99 each with 16 character
titles.
- Sector/titling 16 independent sectors with
16 character titles/sector.
Pan/Tilt : 360° Continuous/0° - 90° tilt
Pre Posision Speed : 360°/sec
Variable Speed : 120°/sec

3. Digital Video Multiplexer Recorder

Fungsi :

 Mampu mengendalikan dua atau lebih camera kedalam Monitor


sehingga operator bisa memilih tampilan yang diinginkan untuk
ditampilkan ke monitor baik dalam bentuk full screen, sequential atau
multiscreen 3x3 dan 4x4 dan perekaman dapat dilakukan dalam waktu
yang bersamaan.
 Merubah format Video Analog ke format digital, sehingga perekam
dapat disimpan kedalam harddisk yang terdapat didalam multiplexer.
 Mempunyai sistem operasi duplex yang mempunyai dua output yang
berbeda, yaitu tampilan multi screen dan full screen dan pada saat yang
bersamaan merekam secara multi screen dan dapat diplay back tanpa
mengganggu perekaman.

Spesifikasi :

1. Motion detector,untuk mendeteksi gerakan dan otomatis memunculkan


gambar full screen pada monitor dari camera yang mendeteksi
adanya suatu perubahan gerakan.
2. Alarm activation, untuk memunculkan gambar bila ada trigger dari
alarm- contact misal dari door-contact atau sistem security lainnya.
3. Mempunyai password untuk merubah setting.
4. Kualitas gambar dapat di-setting per camera.
5. Teknis :
- Input : 8 channel camera input
- Storage Capacity : 500 GB (internal) expandable
- Compression : Wavelet
- Resolution : 720 x 576/PAL
- Alarm Input : 8 NO/NC, max 40 VDC
- Alarm Output : 4 relay outputs
- Control : RS-232 dan RS 485
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

4. Video Matrix – Switch Processor

Fungsi :

Menghubungkan/menggabungkan lebih dari satu multiplexer sehingga antar


satu multiplexer dengan multiplexer lainnya saling berhubungan dan
centralized monitor.

Spesifikasi :

1. Centralized monitor & multiplexer operation


2. Control up to 16 multiplexer
3. User up to 4 digital keyboard/PC
4. Power : 108 – 253 VAC/50 Hz – 10 watt

5. Monitor Display

 Picture Tube : 14" and 20” diagonal


 Resolution : 700 TVL dan 450 TVL
 Input Impedance : High Impedance atau 75 ohm
 Input Signal Level : Composite Video Signal 0,5 to 1,5 Vp-p
 Voltage Range : 207 to 264 VAC/75 watt

6. Time Lapse VTR

 Operasional :

- Time Format : VHS - 1/2 mcs


- Display Format : Month/Date/Year/Day
- Display Position : Terdapat pada 4 pojok
- Video Input : 0.5 to 2.0 up-p 25 ohm
- Video Output : 1.0 Vp-p composite Video 75 ohm

 Signal to Noise Ratio

- Video : Better than 4 dB


- Audio : Better than 43 dB

7. AC Power surge Arrestor

 Surge arrestor
 High impulse rating : 4 – 16 kA (8/20 S)
 Filtering : EMI/ RFI
 Indicator : LED
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

4.0. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN.

4.1. PERALATAN

a. Rak peralatan sistem CCTV ini ditempatkan di ruang sesuai dengan gambar
rencana.

b. Supply listrik untuk peralatan ini dimasukan dalam kelompok emergency


power genset.

c. Rak peralatan sistem CCTV ini harus ditanahkan (ground) dengan hambatan
max.
1 ohm dan kebal terhadap gangguan (interferensi) dari gelombang radio (RFI)
maupun terhadap gelombang elektromagnetik (EMI) yang ada disekitarnya.

4.2. KABEL DAN KONDUIT

a. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking/tray dan


instalasinya menggunakan pipa conduit.

b. Semua kabel yang dipasang dishaft secara vertikal harus dipasang pada tangga
kabel dan diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.

c. Pemakaian pipa konduit untuk instalasi ini menggunakan pipa konduit PVC.
High
Impact.

d. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan
memakai flexible konduit. Isolasi atara urat-urat kabel terhadap tanah
minimum 20
M ohm.

5.0. PENGUJIAN DAN JAMINAN.

Semua peralatan dalam Sistem CCTV ini harus diuji oleh perusahaan pemegang
keagenan peralatan tersebut dimana perusahaan tersebut harus memberikan
surat jaminan atas bekerjanya sistem setelah ternyata hasil pengujian adalah baik.

Kontraktor menjamin dengan masa pemeliharaan selama masa 6 (enam) bulan


untuk instalasi dan jaminan peralatan selama masa 1 (satu) tahun setelah masa
pemeliharaan.

6.0. PRODUK

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi.


Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan
yang di spesifikasikan.
Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari direksi
dan perencana.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :

No. Bahan/Peralatan Merk/Pembuat


1. Camera Bosch,Pelco,Sony,Hikvision,Samsung LG,Sony

2. TV Monitor ,Samsung, Panasonic Belden, Nexan.


3.
4. Kabelcoaxial Kabel daya Supreme, Kabelindo, Voksel, Jembo EGA,
5
Konduit High Impact Clipsal, Double-H, G - Visi
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

D. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PLUMBING

1. UMUM

a. Persyaratan Pelaksanaan
- Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai
dengan undang-undang & peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di
Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari
Jawatan Keselamatan Kerja.
- Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara
pemasangan, kwalitas pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini
harus sesuia dengan
Standard Internasional maupun Nasional seperti ASTM, NFPA-12, 13 & 20
dengan senantiasa mengutamakan peraturan/standard/persyaratan Nasional.
- Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem ini, selain dari
persyaratan persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang
dari persyaratan yang dikeluarkannya oleh pabrik pembuatnya.

b. Pemborong
- Yang dimaksud dengan pemborongan dalam spesifikasi ini adalah badan
pelaksana yang telah terpilih & memperoleh Kontrak Kerja untuk
menyediakan dan pemasangan instalasi Peralatan Pemadam kebakaran ini
sampai selesai.
- Pemborong wajib mempelajari & memahami semua undang- undang dan
peraturan peraturan, persyaratan umum maupun suplementernya,
persyaratan pabrik pembuat, buku-buku dokumen pelelangan, bundel
gambar dan adendum serta petunjuk-petunjuk tertulis yang telah
dikeluarkan.
- Pemborong dapat meminta penjelasan kepada Direksi, Konsultan atau pihak
yang ditunjuk bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen
pelelangan,
gambar-gambar atau hal-hal lainnya, ada yang kurang jelas.
- Pemborong wajib mempelajari & memeriksa juga pekerjaan pihak-pihak lain
yang dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai
terjadi
gangguan maka Pemborong wajib mengerjakan saran-saran perbaikan
untuk segenap pihak.

c. Koordinasi dengan Pihak Lain


- Pemborong wajib koordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran
pelaksanaan pekerjaan proyek ini. Terutama koordinasi dengan pihak
Pemborong
Sipil/Arsitek, Elektrikal, Untuk menentukan jalur pipa dsb.
- Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau disesuaikan oleh
pihak lain atau yang diberikan dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup
instalasi ini, Pemborong bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan
pekerjaan ini.

d. Izin
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

- Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk


melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas
tanggungan dan biaya Pemborong.
- Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-
keterangan resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi
ini harus dilakukan oleh pemborong atas tanggung jawab & biaya
Pemborong.
Pemborong pekerjaan ini harus sudah berpengalaman dalam pemasangan
instalasi sistem Pemadam kebakaran dibuktikan dengan surat selesai
pekerjaan (berita acara) dari proyek yang telah ditangani sebelumnya.
- Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat
yang dipatenkan/keagenan, dari tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang
diperlukan dan untuk ini. Bila diperlukan Pemborongan wajib menyerahkan
surat pernyataan

2. PENJELASAN LINGKUP PEKERAJAAN

a. Pekerjaan Air Bersih


- Pengadaan dan pemasangan secara sempurna peralatan utama yang
diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih berupa pompa-pompa
transfer dari Groundtank ke Towertank, beserta perlengkapan, dan
Pompa Sumur Dalam & perlengkapannya.
- Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaaan beserta perlengkapan
yang meliputi Instalasi pemipaan ke setiap titik pemakian.
- Instalasi pompa dan pemipaan distribusi pada setiap titik pemakian.
- Pemasangan pipa distribusi kesetiap peralatan sanitary seperti
halnya closed, wastafel, urinal dan lain-lain yang sesuai dengan
gambar perencanaan.

b. Pekerjaan Air Kotor dan Air Buangan


- Pengadaan dan pemasangan peralatan beserta perlengkapan yang
diperlukan dalam sistem pembuangan air kotor dan air buangan dari
toilet dan pembuangan.
- Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya
closed, wastafel, urinal, floor drain dan lain-lain.
- Pengadaan dan pemasangan Instalasi pipa air kotor dan air buangan
serta pipa ventilasi, serta kelengkapannya.
- Instalasi pipa air kotor dari closet dan urinoir di salurkan ke STP.

c. Kelistrikan
- Pengadaan dan pemasangan panel daya dan panel kontrol beserta
pengabelannya.

d. Testing / Pengujian
- Mengadakan testing dan commissioning semua sistem pekerjaan yang
terpasang, sehingga berjalan dengan baik dan sempurna sesuai dengan
spesifikasi teknis.

3. PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS UMUM

a. Waktu Pelaksanaan
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan


pemeliharaan disesuaikan dengan tahap-tahap pembangunan atau
disesuai dengan jadwal yang ditentukan kemudian.

b. Material
- Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan
adalah baru bebas dari cacat/rusak material, dan menjamin terhadap
kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi ini.
- Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus
diganti dengan yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu)
minggu setelah ditanda tangani berita acara penerimaan barang.
- Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material / peralatan
menjadi tanggungan / beban kontraktor.

c. Gambar-gambar dan Spesifikasi


- Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan
suatu
kesatuan yang saling mendukung dan tidak dipisah-pisahkan.

d. Gambar-gambar Perencanaan
- Di dalam gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk
menunjukan semua pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan fixture lain
secara terperinci.
- Semua bagian-bagian tersebut di atas walaupun tidak digambarkan
atau disebutkan secara spesifik harus disesuaikan dan dipasang oleh
Kontraktor, apabila diperlukan agar instalasi ini lengkap dan dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.

e. Gambar Kerja
- Gambar-gambar kerja (For Constrution) untuk seluruh pekerjaan harus
selalu berada di lapangan (site), gambar pengembangan / gambar
untuk tender
tanpa persetujuan perencana tidak boleh digunakan.
- Termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain
sebagainya.
- Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus
memberikan
tanda-tanda dengan pinsil/tinta merah pada set gambar atas segala
perubahannya, penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut.

f. Gambar Pelaksanaan
- Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (Shop
Drawing ) untuk disetujui oleh Direksi, juga harus menyerahkan
Gambar Pelaksanaan (As Built Drawing ) yang meliputi denah,
instalasi yang terpasang, detail pemasangan, detail peralatan dari
seluruh instalasi.
- Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang umum
berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979.

g. Contoh-contoh Barang
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

- Pemborong wajib mengirimkan semua contoh-contoh bahan /


material, atau brosur-brosur dari alat-alat yang akan digunakan
dalam pelaksanaan, kepada direksi dan menunggu persetujuan dari
Direksi Lapangan sebelum alat-alat tersebut dipasang.
- Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke
kantor penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong/Kontraktor.
- Bila ternyata dalam pelaksanaan terdapat bahan-bahan yang dinyatakan
tidak baik/tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui oleh Direksi
Lapangan, maka pemborong harus mengangkut bahan/material tsb ke
luar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari.

h. Tenaga Pelaksanaan
- Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/ tenaga-
tenaga ahli dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan
hasil kerja yang terbaik dan rapi.
- Untuk melaksakan pekerjaan yang khusus,maka pemborong harus
memberikan surat pernyataan yang membuktikan / menjamin bahwa
tukang - tukangnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut memang
mempunyai pengalaman dan kecakapan.
- Kontraktor wajib mempunyai PAS INSTALATUR yang dikeluarkan oleh
pihak yang berwenang sesuai dengan domisili Pemborong/Kontraktor
tersebut.

i. Pengamanan
- Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/ peralatan -
peralatan untuk instalasi ini dari pencurian atau kerusakan.
- Bahan-bahan / peralatan-peralatan yang hilang atau rusak harus diganti
oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.

j. Koordinasi
- Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan
koordiansi dengan Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan
Struktur, Elektrikal, Interior dan sebagainya, sehingga kemungkinan
terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat
diperkecil/dihilangkan.

k. Korelasi Perkerjaan.
- Semua perkerjaan galian dan penimbunan yang ada berhubungan
dengan pekerjaan plumbing baik untuk ukuran dan kesesuaian gambar
pelaksanaan merupakan tanggung jawab kontraktor plumbing.
- Semua perkerjaan pembuatan dudukan / pondasi untuk Pompa /
Mesin dilakukan oleh kontraktor Plumbing,termasuk pembuatan tali air
disekitar pondasi pompa dan terkoordinasi dengan kontraktor lain yang
terkait dan hal ini sudah termasuk dalam penawaran.
- Semua penarikan kabel listrik sampai ke panel pekerjaan plumbing
yang dilakukan oleh pihak lain, kontraktor plumbing wajib memberikan
data-data dan gambar-gambar yang diperlukan pihak lain yang
mengerjakannya.
- Seluruh fasilitas Air, Listrik, Sanitair sementara / darurat hendaknya
diusahakan oleh kontraktor dan telah dimasukan dalam penawaran.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

l. Jaminan dan pemeliharaan.


- Kontraktor harus memberikan jaminan Pabrik (Guaranted of product )
kepada pemilik proyek, terhadap peralatan yang digunakan pada
proyek ini.
- Kontraktor harus memberikan Maintenance service dalam 1 tahun
untuk peralatan dan 6 bulan untuk Instalasi, semenjak serah terima
pekerjaan
untuk pertama kali, kecuali yang dinyatakan lain secara tersendiri.
- Kontraktor wajib mengganti setiap bagian pekerjaannya yang ternyata
cacat atau rusak selama jangka waktu jaminan/ yang tersebut diatas
setelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama kalinya atas biaya
sendiri, kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.
m. Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan.
- Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya gambar-gambar, data-
data peralatan, petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari mesin-
mesin yang terpasang dalam bahasa indonesia, data-data tersebut
harus diserahkan kepemilik proyek sebanyak 3 set dan kepada
perencana 1 set.
- Pada saat penyerahan pertamakalinya harus diserahkan antara
lain: Instruction manual, instalation manual, maintenance guide
operating instruction, trable shooting instruction dan brosur-brosur
mesin/peralatan yang asli.
- Kontaktor harus memberikan pula 2 set singkatan petunjuk operasi
dan perawatan kepada pemilik proyek

4. PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN AIR BERSIH, AIR KOTOR DAN


AIR BUANGAN.

Peraturan-peraturan/Persyaratan
- Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan
peraturan-peraturan pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia.

- Selama pelaksanaan Kontrak ini harus betul-betul ditaati. Pada


umumnya peraturan-peraturan berikut ini berkenan dengan pasal
sebagai berikut :
a. Perusahaan-perusahaan Air Minum Negara,tentang instalasi air.
b. Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan
oleh Direktorat Teknik Penyehatan Dit.Jen. Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum.
c. Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3
(PUBB) 1956 NI-3 1963. PUBB 1969.
d. Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955. PBI-NO-2/1971.
e. Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja
harian, mingguan, bulanan dan borongan.
Pemborong dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi
dan maksud dari peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut diatas.
Peraturan – peraturan tambahan f. Peraturan Dept. Kesehatan RI
g. Peraturan-peraturan International (WHO)

5. MATERIAL/BAHAN-BAHAN YANG DIPAKAI


Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

a. Untuk pipa-pipa jaringan Air Bersih yaitu pipa-pipa PPR dan harus
memenuhi persyaratan atau standard-standard lainnya yang disetujui oleh
Managemen Konstruksi.
b. Untuk pipa air kotor, air bangunan dan pipa vent, yaitu dipakai pipa PVC, merk
Wavin atau pralon atau yang sejenis. Pipa PVC yang dipakai berkatagori class
AW (10 kg /cm2) JIS K 6742.
- Pipa dan fitting yang digunakan dalam sistem pemipaan ini harus dari
jenis pvc dan berasal dari satu merk pembuat dan mengikuti standard
SNI
- Fitting dapat juga dari merk lain selama ada jaminan dari pabrik
pembuat pipa bahwa pipa yang diproduksi oleh pabrik itu
menggunakan fitting standard yang diproduksi oleh pabrik lain yang
ditentukan oleh pabrik pembuat pipa tersebut.

c. Untuk hal tersebut diatas kontraktor harus menyediakan potongan pipa dari
berbagai ukuran yang akan digunakan dan membuat contoh sambungan
(mock up) antara pipa dengan pipa, dan antara pipa dengan fitting untuk
ditunjukan kepada Direksi Pengawas dan membuat persetujuan untuk
penggunaan pipa dan fitting tersebut, serta memberikan jaminan purna jual
untuk pipa dan fitting tersebut. Tebal dindingnya tidak boleh kurang dari
ukuran sebagai berikut :

Diameter dalam Tebal dinding Minimum


ø. 50 s/d 80 mm 3,15 - 4,05 mm
ø. 100 s/d 125 mm 4,5 - 5,4 mm
ø. 150 s/d 200 mm 5,4 - 6,4 mm
ø. 200 s/d 250 mm 6,4 - 8,3 mm
ø. 250 s/d 300 mm 3,15 - 4,05 mm

6. P E N G U J I A N
a. Pengujian sistem pembuangan air kotor dan air buangan.
- Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang
dapat ditutup (Plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan
air sampai dengan lubang vent tertinggi.
- Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan tersebut di
atas, untuk jangka 24 jam dan penurunan air selama waktu tersebut
tidak turun
- Apabila pemilik menginginkan pengujian lain di samping pengujian di
atas, Kontraktor harus melakukannya tanpa tambahan biaya.

b. Pengujian Sistem Distribusi Air Bersih :


- Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus
diuji
dengan tekanan 1,5 kali tekanan kerja untuk pipa sanitary tanpa
mengalami kebocoran dalam waktu 24 jam terus menerus dengan
penurunan tekanan maksimum 5 % dari harga tersebut.
- Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian
dari panjang pipa maximum 100 meter.
- Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi
tanggung jawab Pemborong / Kontraktor.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

- Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh Pengawas


Lapangan, selanjutnya apabila telah diterima/memenuhi syarat akan
dibuatkan Berita Acaranya.

6. SISTEM PEMIPAAN
a. Sistem Penyambungan Pipa Air Bersih :
- Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee dan lain-lain dari
bahan yang sama, sedangkan untuk sistem penyambungannya
digunakan alat pemanas khusus.

b. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya


- Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari
kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus
terpasang dengan kokoh (Rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang
mantap.
- Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak
mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan
sebagainya.
- Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi, juga kuat
dalam
kedudukannya untuk komponen, misalnya fixture, fitting dan
sebagainya. Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi
komponen tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut.
- Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang balok-
balok dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap
ada sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.
c. Penggantung / Penumpu Pipa
- Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung
atau angker yang kokoh (ringit), agar inklinasinya tetap, untuk
mencegah timbulnya getaran.
- Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat
diaturdengan jarak antara tidak lebih dari 2,5 m.
- Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/terikat pada
konstruksi bangunan dengan insert/angker yang dipasang pada waktu
pengecoran beton atau dengan Ramset.
- Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem/clam dan dibuat dengan
jarak tidak lebih dari 3 m'.
- Fitting harus dari jenis ‘ injection moulded ‘ sedangkan ‘ welded fitting ‘
sama sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan dalam sistem
pemipaan.
- Setiap sambungan berubah arah dibuat dengan WYE-45, TEE Sanitair
atau Combination WYE-45 atau long radius bend dengan Clean out.
- Pipa vent service harus dipasang tidak kurang 15 cm diatas muka banjir
alat sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan minimum sebesar 1%
- Kemiringan pipa dibuat sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar
dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Pipa Vent yang menembus atap harus dipasang sekurang-kurangnya 15
cm diatas atap dan tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
- Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak tumpuan
pada pipa air kotor.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

- Pemasangan dan penempatan pipa-pipa ini disesuaikan dengan


gambar pelaksanaan dan dimensi dari masing-masing pipa tercakup pula
dalam gambar tersebut.
- Disetiap Floor drain dilengkapi dengan U-Trap, untuk mencegah
masuknya gas yang berbau dalam ruangan.
- Pada saluran buangan dari preparation area dapur, sebelum masuk ke
Inlet, sistem pemipaan air kotor bangunan, harus dipasang penyaring
kotoran dari bahan Stailess steel untuk mencegah penyumbatan
didalam pipa.
- Pada jalur pemipaan air kotor yang mengandung lemak dipasang clean
out di setiap belokan dan pada pipa vertikal utama ( disetiap pintu shaft ).
- Pipa air buangan & air kotor harus mempunyai kemiringan atau sloope
yang besarnya mengacu ke buku pedoman Plumbing Indonesia 1979.

d. Valve-Valve dan peralatan bantu Pompa (accessories ).


- Water valve sampai dengan 2" adalah jenis "Screwed bronze body
dengan
external spindle".
- Water valve 2 "- 3" adalah bronze flanged body dengan "internal
screwed spindle".
- Water valve lebih besar dari 3" adalah "flanged steel body" dengan
external spindle yoke".
- Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya,
untuk
pekerjaan air bersih sanitari digunakan tekanan kerja 125 psi .
- Check Valve  ½” – 2” valve body steam disc bronze material, female
thead.
 2 ½” keatas Cast Iron body, Flanged end, Cast steel disc.
- Strainer ukuran ½” - 2” Valve body, Steam disc bronze material, female
thread, Y type.
Ukuran  2 ½” keatas, Cast iron body, stainless steel screen, flanged
end, Y type.
- Flexible Connection ukuran  2” - 8” material Synthetic rubber
material flanged end.
- Pressure Gauge Dial type 4” pressure range 0 s/d 10 kg/cm2.
- Floater Valve bronze body, plastic ball , male thread
- Foot Valve bronze body material.
- Jenis valve (katup) dan perlengkapannya dari klass 150 Psi.
e. Pipa-pipa dalam Tanah
- Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman 60 cm untuk
pipa 4" ke bawah dan 80 - 100 cm untuk pipa 5" ke atas.
- Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh
panjang pipa terletak tertumpu dengan baik.
- Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa sambungan tidak boleh
diletakan pada lubang-lubang yang sama.
- Setelah pipa terpasang pada lubang galian dan setelah diperiksa leh
Pengawas yang ditunjuk, semua kotoran dibuang dari lubang galian
ditimbun kembali dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau
dengan bahan yang ditentukan Direksi Lapangan dengan izin yang
disetujui.
- Patokan / pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

dari garis tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan/ tanah asli
atau bila tidak akan digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan
minimal menurut buku petunjuk untuk dalamnya galian.
- Pipa diletakan diatas landasan pasir yang tidak dipadatkan dengan
posisi sesuai dengan ‘ line & grade ‘ yang tertera pada gambar.
- Landasan pasir dibawah pipa dibuat setebal 19 cm dan pada posisi tepat
dibawah sambungan harus diletakan alur berukuran 5 x 15 cm sehingga
pipa memperoleh tekanan secara merata.
- Urugan pasir dilakukan pada sisi pipa sampai setinggi setengah pipa dan
pasir dipadatkan dengan alat penimbris dari kayu dan selama
pekerjaan
berlangsung pipa harus tetap pada posisi semula tidak diperkenankan
adanya pergeseran.
- Urugan selanjutnya dengan mempergunakan tanah urug dan
dipadatkan
secara merata dengan tanah urug seperti pada persyaratan pekerjaan
sipil.
- Pemadatan hanya boleh dilakukan pada sisi sebelah-menyebelah pipa
saja.

- Pemadatan dengan mesin hanya boleh dilakukan setelah pipa tertanam.


f. Pengecatan
- Untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna
atau cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh Direksi
Lapangan.
- Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda
warna/cat pada setiap jarak ñ 4 m pada pipa-pipa induk begitu pula
pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan.
g. Warna Cat Pipa,
Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
- Untuk jaringan pipa air bersih dipakai warna biru.
- Untuk jaringan pipa air kotor dipakai warna hijau.
- Untuk jaringan pipa air buangan dan drain dipakai warna Abu-abu
- Untuk jaringan pipa yang expose tandah-tandah berupa arah panah
yang menunjukan arah aliran (warna arah panah berwarna putih )

8. PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA Pekerjaan Air Bersih

a. Pompa Transfer Air Bersih

Ketentuan Umum.
- Pompa harus dipilih dengan kapasitas dan tinggi tekan air seperti
yang ditentukan pada pasal berikutnya.
- Pompa yang hendak dipasang / ditawarkan harus merupakan
pompa
yang akan berkerja pada effesiensi tertingginya dan pada daerah
kerja
Impeller yang stabil.
- Effisiensi pada kondisi operasi tidak boleh kurang dari 60% .
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

- Impeller harus disesuaikan dengan kebutuhan akan kerja seperti


yang ditentukan tanpa harus melakukan pengurangan diameter
Impeller dari apa yang telah diberikan oleh pabrik pembuat.
- Motor Horse-power (Nameplate HP) rating harus dipilih sesuai
dengan kebutuhan motor horse-power bila pompa berkerja
dengan ukuran
Impeller maksimum (full size impeller) agar motor tidak
menjadi
‘overloading’
- Motor, pompa dan baseplate harus ‘shop aligned’ oleh pabrik/
agen pemasaran pompa tersebut di indonesia, sehingga tidak perlu
melakukan pensejajaran (aligning) kembali di tapak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

b. Spesifikasi Teknis
Jenis : Cenrtifugal , end suction Pumps
Stage : Single stage
Kapasitas : sesuai gambar skedul peralatan
Discharge head : sesuai gambar skedul peralatan
Konstruksi : Cast iron casing, bronze Impeller 1500 rpm,
380v,
3 ph , direct coupled, balance secara statik dan
dinamik, cast iron baseplate.

Kelengkapan : Sistem pompa harus dilengkapi dengan Panel


control start-stop.
Seal harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut ;
 Untuk shut-off head kurang dari 10 kg/cm2 boleh menggunakan
‘stuffing- box with gland packing seal’
 Untuk shut-off head 10 kg/cm2 atau lebih harus menggunakan
‘Mechanical seal’

c. C a s i n g.
Harus dari bahan cast-iron dan mampu menahan tekanan minimum
sebesar
1.5 kali *‘shut-off head’, dengan sambungan sisi isap dan tekan dari
jenis flange standard.

d. Coupling And Baseplate


- Harus dari jenis kopel langsung dengan ‘ flexible coupling’ yang
sesuai
untuk torsi dan HP dari motor penggerak dan dilengkapi dengan
pelindung (coupling guard).
- Pompa dan motor harus didudukan di atas plat landasan (baseplate)
dengan konstruksi pabrik dari bahan baja shell atau besi tuang
dengan dudukan peredam getar untuk setiap alat.
- Harus tersedia perlengkapan untuk pengaturan kesejajaran antara
Pompa
dan Motor serta dilengkapi dengan pasak untuk mematikan posisi
pompa.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

e. Kelengkapan
- Setiap pompa harus dilengkapi dengan katup searah pada posisi
tekan, katup penutup dan flexible connection pada posisi hisap
maupun posisi
tekannya dan dilengkapi strainer pada sisi hisap pompa.
- Setiap pompa harus dilengkapi dengan pengukur tekanan (pressure
gauge) dengan katup isolasi, dipasang sesuai dengan gambar.
- Setiap pompa harus dilengkapi dengan pemipaan drain untuk
penampungan drain dari casing dan seal, yang dialirkan melalui
saluran
ada baseplate, menuju ke saluran air hujan terdekat.
- Setiap pompa harus dilengkapi dengan katup pelepas udara,
penutup poros, flange dan mur baut pengikat, baut untuk pondasi
dan kelengkapan
lainnya.

f. Penyesuaian Impeller
- Kontraktor harus menghitung kembali tinggi tekan nominal sistem
pemipaan untuk mendapatkan besar kebutuhan tinggi tekan aktual.
- Dalam hal ini, pompa didatangkan harus dalam keadaan dengan
impeller/sudu-sudu yang utuh dan motor penggerak yang mampu
untuk menjalankan pompa dengan kondisi full-size impeller tanpa
terjadi
‘overloading’
- Sesudah ‘test-run’, kontraktor harus menghitung aliran pada
setiap sistem dan dengan seijin DIREKSI PENGAWAS/ MK dapat
melakukan pemotongan impeller untuk penyesuaian dengan
kondisi pembebanan sesuai dengan kurva pompa

9. PANEL KONTROL START-STOP DAN MONITOR

a. Konstruksi Panel
- Panel harus terbuat dari pelat baja dengan ketebalan minimum 2
mm , rangka pelat baja konstruksi las dicat meni tahan karat dan cat
finish (cat
bakar) warna abu-abu.
- Tekukan-tekukan dan sambungan-sambungan antara pelat satu dan
yang lainnya harus dibuat rapi sehingga tidak terdapat tonjolan-tonjolan
bekas las.
- Panel dilengkapi dengan pintu luar , pintu dalam , kunci dan handle
sehingga aman tetapi mudah pemeliharaan.
- Komponen-komponen panel harus satu merk.
- Motor-motor listrik yang mempunyai rating 5,5 HP keatas harus
dilengkapi dengan ‘ wye-delta starting unit ‘ .
- Hal tersebut diatas tidak berlaku bagi mesin-mesin yang telah
memiliki bult-in starting device.
- Pemasangan komponen-komponen panel harus diatur rapi dan
diperkuat sehingga tahan oleh ganguan mekanis.
- Kabel yang digunakan dari jenis NYAF dan harus mempunyai
kemampuan hantar arus setingkat lebih besar dari rating pengaman
rangkaian dimana kabel digunakan.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

- Pemasangan kabel instalasi harus menggunakan sepatu kabel.


- Komponen-komponen switching pada panel seperti magnetic
contactor, timer switch, disconnecting switch dan lain-lain harus
mempunyai rating setingkat lebih tinggi dari rating pengaman
rangkaian komponen- komponen tersebut.
- Untuk pemasangan kabel instalasi didalam panel harus disediakan
terminal penyambung yang disusun rapi dan ditempatkan pada
lokasi yang tepat dalam arti kata pada bagian panel dimana kabel
instalasi tersebut masuk dan keluar dari terminal penyambungan.
- Pada setiap komponen panel , sepatu kabel, kabel instalasi serta
terminal penyambungan kabel harus diberi indikasi/lebel/sign plates
mengenai nama terminal/ peralatan yang diatur instalasi listriknya,
label itu harus terbuat dari pelat alluminium atau sesuai standard DIN
4070.

b. Kemampuan Operasi
- Panel kontrol Start-stop dan Monitor pompa air bersih
- Panel kontrol pompa harus dapat beroperasi untuk:
- Menjalankan dan mematikan pompa.
- Mengatur pengoperasian sitem pompa distribusi air bersih secara
bergantian
- Mengatur seperti tersebut diatas harus dapat dilakukan baik secara
otomatis maupun secara manual.
- Pemilihan tersebut harus dapat dilakukan melalui saklar pilih
/selektor switch
- Panel kontrol harus dilengkapi dengan alat peraga visual (wiring
diagram yang dilengkapi dengan indicator lamp, sehingga dari panel
kontrol
tersebut dapat dimonitor operasi sistem pompa distribusi air bersih.
- Dari panel kontrol harus dapat diketahui bila kondisi air didalam
ground reservoir telah mencapai level yang paling rendah.
- Operasi otomatis dengan menggunakan sensor tekanan (pressure
switch) yang dipasang pada pressure tank dan pressure switch yang
dipasang didalam pipa instalasi air bersih, sehingga bila tekanan
menurun pada nilai tertentu (nilai setting pressure switch yang paling
kecil), maka salah satu pompa akan beroperasi, sebaliknya bila
tekanan telah mencapai nilai tertentu (nilai setting yang besar), maka
pompa yang sedang beroperasi akan berhenti.
- Operasi sistem pompa distribusi air bersih seperti tersebut diatas
akan terus berlangsung selama persediaan air didalam ground
reservoir berada pada batas-batas tertentu (maximum level),
sedangkan apabila level air didalam ground reservoir telah mencapai
batas-batas tertentu (minimum level) maka pompa akan berhenti
secara otomatis.
- Kondisi air yang paling rendah seperti disebutkan diatas harus dapat
dimonitor pada panel kontrol secara visual berupa diagram instalasi
yang dilengkapi dengan lampu indikator.

10. PEKERJAAN AIR KOTOR


a. Sistem Pembuangan Air Kotor
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

- Diadakan pemisahan antara pemipaan air kotor dari closet dan


urinal dengan air buangan dari lavatory dan floor drain (sistem
terpisah).
- Pengumpulan digunakan pipa-pipa cabang horizontal pada setiap
lantai yang kemudian diteruskan ke pipa induk vertical dalam shaft yang
telah disediakan.
- Pembuangan air kotor dari closet atau urinal ke Sewage
Treatment Plant (STP) menggunakan sistem Extended Aeration.
- Spesifikasi Teknis Umum
Pipa-pipa air kotor, air buangan dan ventilasi digunakan pipa-pipa
plastik
(PVC) kualitas kelas AW (10 kg/cm2 ).

b. Pemipaan Ventilasi
- Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding
dengan diameter 1-1 1/2" untuk masing-masing fictures yang
membutuhkan.
- Kemudian diteruskan oleh pipa induk ventilasi yang berada pada
shaf dimana perlepasan akhir pada lantai atap dilengkapi dengan
vent-cup.
c. Penyambungan pipa
- Gelang karet / rubber ring untuk perapat sambungan pipa harus
disimpan secara baik pada tempat kering dan sejuk sehingga
tidak terjadi perunahan sifat fisika dan kimia karet tersebut.
- Pipa harus dipasang secara sentris pada sambungannya .
- Gelang karet tidak boleh terpuntir pada saat pemasangan dan pipa
harus ditekan dengan alat khusus untuk mendapatkan tekanan yang
merata pada setiap sambungan.
d. Penanaman pipa.
- Pipa diletakkan dilandasan pasir yang tidak dipadatkan dengan
posisi sesuai dengan " line & grade " yang tertera pada gambar .
- Landasan pasir dibawah pipa dibuat setebal 10 cm dan pada posisi
tepat dibawah sambungan harus disediakan alur ber-ukuran 5 x 15
cm sehingga
pipa mendapat tekanan yang merata.
- Urugan pasir dilakukan pada sisi pipa sampai setinggi setengah pipa
dan pasir dipadatkan dengan alat penimbris dari kayu dan selama
pekerjaan berlangsung pipa harus tetap pada posisi semula tidak
diperkenankan adanya pergeseran.
- Urugan selanjutnya dengan menggunakan tanah urug dan
dipadatkan secara merata dengan tanah urug seperti pada
persyaratan pekerjaan sipil.
- Pemadatan hanya boleh dilakukan pada sisi sebelah-menyebelah
pipa saja.
- Pemadatan dengan mesin hanya boleh dilakukan setelah pipa
tertanam.

11. PEKERJAAN DRAINASE Lingkup Pekerjaan


- Pengadaan dan pemasangan talang air hujan
- Pembuatan saluran air hujan gedung ke saluran drainase luar bangunan.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

- Pembuatan sumur resapan sesuai dengan Gambar.

Pekerjaan Talang Air Hujan


Persyaratan bahan dan peralatan bantu :
Bahan pipa talang,
Jenis : pipa PVC
Kelas : AW Tekanan : 10 kg/cm2

Roof Drain
Jenis : Cast Iron cor
Konstruksi : sesuai gambar

Sumur resapan
Jenis : Beton Cetak
Konstruksi : sesuai gambar

Persyaratan Pelaksanaan Pemipaan :


a. Pipa Tegak,
- Pipa harus dipasang dengan dudukan baja dan klem dari baja.
- Jarak maximum antara klem adalah 300 cm atau pada setiap jarak sejauh
jarak lantai ke lantai.
- Pipa tegak terpasang didalam shaft sesuai dengan gambar.
b. Pipa datar,
- Pipa harus dipasang dengan penggantung dari baja seperti penggantung
pipa air bersih
- Jarak antara penggantung harus mengikuti ketentuan berikut ini :
* dia. 2 inch atau lebih kecil, setiap 200 cm
* dia. 2 inch atau lebih besar, setiap 300 cm
* dengan kemiringan minimum sebesar 1 %. c. Pipa yang ditanam
dalam tanah,
- Pada sisi bawah dari pipa tegak yang dihubungkan dengan pipa datar
harus diberi dudukan dari blok beton.
- Kedalaman pipa dari titik awal penanaman bervariasi sampai ke bak
titik sambung dengan saluran drainase tapak dengan kemiringan
minimum 0.5 %.
d. Sambungan,
- Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih kecil dari 2 inch
menggunakan
Solvent Cement.
- Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih besar dari 2
inch menggunakan sambungan Rubber-Ring.

12. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN


- Semua pipa yang berada didalam bangunan harus dipasang
didalam
dinding/baian dari bangunan pada arah vertikal maupun horizontal.
- Sudut belokan yang diperbolehkan adalah 90 dan 45 derajad
- Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dahulu dalam keadaan
sempurna.
- Sebelum support dipasang harus dicat dengan zinchomate primer pintu.
- Semua pemasangan harus rapih dan sebaik mungkin.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

- Pada waktu pemasangan, ujung pipa yang belum akan disambungkan harus
ditutup dengan plug atau dop.
- Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada support.
- Pipa dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari
bahan yang dipaksakan.
- Pemborong ini harus dapat berkerja sama dengan pemborong lain
- Semua pemasangan yang berhubungan (menggantung) menembus
pada Konstruksi bangunan, kontraktor ini menghubungi direksi untuk minta
persetujuan.
- Pemborong harus menyediakan Sleeve dilengkapi dengan sayap untuk pipa-
pipa yang menembus bangunan.
- Pipa besi yang ditanamdalam tanah harus dicat dengan Aspal tiga kali dan
dilapisi karung sebelum ditanamkan.
- Klos-klos kayu harus kayu jati yang sudah tua dan kering , baut-baut serta
murnya dari bahan logam yang tidak berkarat
- Dempul karet atau seal dengan kwalitas baik agar digunakan untuk
mencegah kebocoran dan perembesan.

13. PENYAMBUNGAN PIPA DAN FITTING


- Semua sambungan ulir sampai dengan 2” harus menggunakan Seal tape.
- Semua sambungan ulir 2 ½” ke atas boleh memakai Henep dan zinkwite
dengan campuran minyak cat.
- Semua potongan pipa harus menggunakan Pipe cutter dengan pisau roda.
- Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersikan dari bekas cutter dengan
reamer.
- Setiap pipa sesudah valve harus dipasang union untuk pipa sampai dengan 2”
dan menggunakan flens untuk pipa 2 ½” keatas.
- Pada jaringan pipa harus dipasang union atau flens pada jarak minimal 60 cm
untuk memudahkan pemasangan dan perbaikan.
- Semua pipa harus bersih dari bekas bahan preparat sambungan.
- Pekerjaan pengelasan dilakukan oleh tenaga yang mempunyai
sertifikat
pekerjaan pengelasan dari Instansi yang berwenang.

14. TESTING & COMMISIONING


Setelah semua pemipaan selesai dipasang, maka perlu diadakan pengujian
kebocoran atas seluruh bagian dari instalasi ini, sehingga sistim dapat berfungsi
dengan baik.

Kebocoran, kerusakan yang timbul harus diperbaiki oleh pemborong tanpa


tambahan biaya.
a. Pengujian tekanan Hydrostatic
Semua sistim pemipaan harus diuji dengan tekanan Hydrostatic minimal
1,5 kali tekanan kerja selama 24 jam terus menerus dengan penurunan
maksimal
sebesar 5% dari harga tersebut. b. Pembilasan Pipa.
- Setelah pengujian selesai maka diperlukan pembilasan terhadap
seluruh jaringan pipa dengan cara menjalakan sistim distribusi dan
mengeluarkan air yang sudah diberikan bahan disinfectan dari tiap
titik masing-masing .
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

- Disinfeksi dilakukan dengan memasukan Chlorine kedalam sistem


dengan cara injeksi.Dosis Chlorine adalah 50 ppm.
- Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa harus dibilas dengan air bersih
sehingga kadar Chlor tidak melebihi 0,2 ppm.

15 . MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA


a. Masa Jaminan
Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja
dengan
sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus
diberi masa jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa penyerahan pekerjaan
tersebut.
b. Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan dengan disertai Berita Acara. Pemborong harus
memperbaiki segala kerusakan-kerusakan atau kekurangan-kekurangan yang
disebabkan kurang sempurnanya pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang
digunakan.
Pekerjaan perbaikan ini harus segera dikerjakan oleh Pemborong pada
peringatan pertama dari Direksi. Kontraktor harus memperbaiki segala kerusakan-
kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini.
Jika Pemborong melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan kurang
sempurna, maka Manajemen Konstruksi dapat meminta orang lain untuk
memperbaiki atau
mengganti dengan biaya Pemborong.
Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan atau
kekurangan itu telah diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka pekerjaan
dapat diserahkan
untuk kedua kalinya.
c. Serah Terima Pekerjaan
Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama
kalinya
pada waktu seperti tersebut diatas. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus
dinyatakan secara tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan secara tertulis
oleh Pemborong dengan menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki,
dalam waktu
1 minggu sebelum penyerahan yang dikehendaki kepada Manajemen Konstruksi.
Jika pekerjaan telah memenuhi syarat, maka Manajemen Konstruksi akan
menerima
pekerjaan tersebut untuk yang pertama kali, dinyatakan secara tertulis dalam
Berita
Acara Penyerahan Pertama.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

16. MATERIAL LIST


Kecuali ditentukan lain referensi merk untuk peralatan Plambing adalah sbb :

No. Bahan/Peralatan Merk/Pembuat


1 Pompa Ideal Bombas, E.Qual, Smoothfloo,
Ebara, Torishima.WILO
2 Electro Motor ABB, Teco, Hitachi.
3 Pipa air bersih GIP Med. Class PPI / Bakri, Spindo.
4 Pipa PVC Class AW Wavin, Paralon, Unilon, Vinilon.
5 Pipa PPR Vesbo, Polytherm, SD, Genova.
6 Fitting PVC Pipe Aaron Kasey, Rucika, Vinilon.
7 Fitting GIP Pipe Med. Class Benkan, JZ, Ricon, Galunggung.
8 Gate Valve Kitz, Toyo, Showa, AFA.
9 Globe Valve Kitz, Toyo, Showa, AFA.
10 Check Valve Kitz, Toyo, Showa, AFA.
11 Strainer Kitz, Toyo, Showa, AFA.
12 Ball Valve Kitz, Toyo, Showa, AFA.
13 Butterfly Valve Kitz, Toyo, Showa, AFA.
14 Flexible Connection Tozen, Omega, Procco, Muraflex,
15 Pressure Reducing Valve Armflex.
KKK, Singer, Socla.
16 Floating Valve KKK, Singer, Yuta.
17 Foot Valve Nagano, Mizu, Socla.
18 Water Meter B&R, Onda, Actaris.
19 Safety Valve Yoshitake, setara
20 Pressure Gauge Nagano, VPG, Wise.
21 Air Vent Valve San-ei, Antasan, Onda,
Kharisma,
22 Clean Out Samyang.
San-ei, Antasan, Onda, Kharisma.
23 Floor Drain San-ei, Toto, Onda, Kharisma.
24 Faucet / Kran taman San-ei, Toto, Onda.
25 WLC Omron, Setara.
26 Sand Filter / Carbon Filter Pevasa, Betaqua.
27 Fiberglass Tank Induro, Whell Panel.
28 Sewage Treatment Plant Bioseptic, Kimia Sakti Kalista, Southern.
29 Panel Maker Simetri, Siemens, Rajawali Panel.
30 Electric Cable Supreme, Kabelindo. Voksel.
31 Electrical Component LG/LS, MG ex Schneider, ABB.
32 Conduit High Impact Clipsal, Ega, G-Visi.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

I. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN

1.0. URAIAN SINGKAT SISTEM.

Secara umum system pemadam kebakaran pada bangunan ini dibagi dalam 1
(Satu)
zone yaitu LOW Zone.
Sistem pemadam kebakaran ini melayani lantai basement sampai dengan
lantai 6 (Enam) serta hidran halaman. Sistem pemadam kebakaran sprinkler
atau pun hidran dilayani oleh 1 (satu) set pompa pemadam kebakaran yang
terdiri dari :

 1 buah pompa kebakaran dengan penggerak motor listrik,


 1 buah pompa kebakaran dengan penggerak mesin diesel,
 1 buah pompa pacu.

1.1. Proteksi kebakaran menggunakan system-sistem sbb : Sistem Sprinkler Otomatis


Sistem sprinkler untuk Kantor dan area lainnya seperti lobby, ruang fasilitas
lainnya termasuk bahaya kebakaran ringan (light hazard). Perletakan kepala
sprinkler untuk area diatas plafond juga dipasang bila jarak ketinggian antara
plafond dengan plat lantai diatasnya mencapai minimal 800 mm.

Untuk area umum (a.l lobby, corridor dsb), ruang administrasi mengikuti pola
ceiling dan ketentuan jarak antara kepala sprinkler yang berlaku.

Sistem Hydrant
Pipa tegak (riser) hidran terletak dilokasi yang sudah ditentukan. Setiap kotak
hidran harus tersedia katup 40 mm lengkap dengan selang dan nozzlenya dan
katup 65 mm untuk penyambungan katup barisan pemadam kebakaran.

Untuk penempatan hidran luar, jarak antara 2 hidran luar berkisar antara 90 m
sampai 150 m, harus dipasang kembar siam (siamesse connection) didaerah
yang mudah terjangkau oleh barisan pemadam kebakaran.

1.2. Sistem Pemadam Api Ringan

Pemadam api ringan disediakan sebagai sarana pemadam awal yang dapat
dilakukan oleh setiap penghuni dan untuk daerah umum dalam bangunan
disediakan PAR dry chemical yang terpasang di dinding Lokasi penempatan
PAR diberi petunjuk yang dapat mudah dibaca. Untuk bagian ruang mekanikal
dan elektrikal utama seperti ruang genset, trafo, panel utama ditempatkan alat
pemadam api jenis CO. Sedangkan untuk ruang lift ditempatkan alat
pemadam api jenis gantung yang dilengkapi dengan thermatic sprinkler kelas
68°C.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

2.1. SPESIFIKASI PERPIPAAN

2.1.1. UMUM

1. Lingkup pekerjaan sistem Perpipaan meliputi :


a. Pipa
b. Sambungan c. Katup
d. Strainer
e. Sambungan ekspansi f. Sambungan fleksibel
g. Penggantung dan penumpu h. Sleeve
i. Lubang Pembersihan j. Bak kontrol
k. Blok beton l. Galian
m. Pengecatan n. Pengakhiran o. Pengujian
p. Peralatan bantu.

2. Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter nominal dari sistem pipa


dan letak serta arah dari masing-masing sistem pipa.

3. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang


terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan
dengan bagian lainnya.

4. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air, karat
dan stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan.

5. Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas
harus juga terlindung dari cahaya matahari.

6. Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas


pabrik pembuat.

7. Material yang diajukan dan akan digunakan pada proyek ini harus asli
atau original bukan hasil modifikasi.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

8. Semua spesifikasi peralatan yang digunakan dalam proyek ini tidak


boleh diganti dengan merek atau kualitas yang lebih rendah. Bila ada
pergantian merek harus dengan ijin MK/Pemberi Tugas.

2.1.2. SPESIFIKASI BAHAN PERPIPAAN

1. Daftar Spesifikasi Bahan Perpipaan.

TEK. TEK. TEK. UJI SPESIFIKAS


KODE
KERJA STD. (BAR) I
SISTEM SISTEM
(BAR) BAHAN
PIPA ISO
(BAR)
HIDRAN DALAM 4.5 – 6.9 max 10.5
FF FH SCH
GEDUNG 14 25 21 IA
40
23 34
HIDRAN LUAR FF FH max Max SCH
25 IB
GEDUNG 14 21 40
SPRINKLER Max 8 Max 12
FF FS SCH
14 25 21 IA
40
23 34
DRAIN Med
DR - 10 15 IA
SPRINKLER Class
IA = TIDAK DIISOLASI IB = DIISOLASI TEK. dalam “bar”

2. Spesifikasi SCH 40

Penggunaan : Hidran & Sprinkler

Tekanan Standard max 23 bar

Uraian Keterangan

Pipa Black Steel Sch.40 ASTM A 53. Dia. ≤ 40mm


Screwed end.
Dia. ≥ 50mm Plain end.
Sambungan/fitting Dia. ≤ 40mm Malleable iron ANSI B 16.3 Class
300 lbs. Screwed end.
Dia. ≥ 50 mm Wrought steel
Butt weld fitting ANSI B 16.9,
Sche. 40.

Flange Dia. ≤ 40mm Black Malleable


Cast iron RF Class 300 lbs atau yang sesuai.
Screwed end.
Dia. ≥ 50mm Forged steel RF
Class 300 lbs. Welding join.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

Valve & Strainer Dia. ≤ 40mm Malleable cast iron Class 300 lbs.
D/ sambungan ulir BS 21 / ANSI B 2.1.
Dia. ≥ 50mm Cast iron body atau yang sesuai
Class 300 lbs. D/ sambungan flens.

2.3. SKEDUL VALVE

ISOLATING REGULATING CHECK


SERVICE UP TO 2” AND UP TO 2” AND UP TO 2” AND
1 ½” ABOVE 1 ½” ABOVE 1 ½” ABOVE
HIDRAN / GATE GATE GLOBE GLOBE SWING ANTI WATER
SPRINKLER VALVE VALVE VALVE VALVE VALVE HAMMER

2.3.1 PERSYARATAN JENIS PERALATAN

Jenis peralatan yang boleh dipergunakan disini adalah sebagai berikut:

FUNGSI PERALATAN UKURAN & JOINT WATER

Katup penutup s/d 65 mm (screwed) Ball


Gate (OS&Y)
Diaphragm
Diatas 80 mm (flanged) Butterfly (worn gear)

Katup s/d 40 mm (screwed) Globe


Pengatur
(Regulating Diaphragm
Valve)
Diatas 50 mm (flanged) Globe

Non return Valve s/d 40 mm (screwed) Swing Check


Globe Check
Diatas 50 mm (flanged) Double Swing Check
Disc Check

Strainer “Y” Type

Pressur Reducer Die and Flow Type


Pressure Dial type
Indicator dial Ø
100 mm
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

2.3.2. PERSYARATAN PEMASANGAN

2.3.2.1. Umum

a. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin


kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar minimum 250 mm dari
lantai, serta memperkecil banyaknya penyilangan.

b. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang
dari
50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.

c. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti
sebelum dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam/
runcing serta penghalang lainnya.

d. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang


diperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan
sebagainya, sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan digambar.

e. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus


dilengkapi dengan Union atau Flange.

f. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan


cabang pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting
buatan pabrik yang berkualitas baik.

g. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun kearah titik


buangan.

h. Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisian


maupun pengurasan.

i. Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk


pemeliharaan dan penggantian.

j. Pegangan katup (valve handle) tidak boleh menukik.

k. Sambungan-sambungan fleksibel harus dipasang sedemikian rupa dan


angkur pipa secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada
pipa atau alat-alat yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja kearah
memanjang.

l. Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke


arah pompa dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian
penyempitan.

m. Katup-katup dan fittings pada pemipaan demikian harus ukuran jalur


penuh.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

n. Pada pemasangan alat-alat pemuaian, angkur-angkur pipa dan


pengarah- pengarah pipa harus secukupnya disediakan agar
pemuaian serta perenggangan terjadi pada alat-alat tersebut, sesuai
dengan permintaan &persyaratan pabrik.

o. Untuk Sleeves/sparing, jika tidak dinyatakan dalam gambar tetapi


terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus disediakan dimana pipa-
pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok, kolom atau langit-langit.

p. Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api, ruang-ruang kosong


diantara sleeves dan pipa-pipa harus diisi dengan bahan rock-wool atau
bahan penahan api.

q. Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam


pekerjaan perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus
ditutup dengan menggunakan caps atau plugs untuk mencegah
masuknya benda- benda lain.

r. Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.

- Untuk pipa kebakaran minimum 75 cm dibawah tanah dan dibalut


dengan LAPISAN ANTI KARAT dengan merek
DENSOPOL/DENSOTAPE/KARUNG GONI sebanyak 2 (dua) lapisan
dengan overlapping sebesar 2 cm

- Semua pipa diberi pasir 10 - 30 mm dibawah pipa dan 15 - 30 mm


diatas pipa dan baru diurug dengan tanah tanpa batu-batuan.

- Untuk pipa dibawah tanah pada tanah yang labil, harus dibuat
dudukan beton pada jarak 2 - 2 ½ m dan pada belokan-belokan atau
fitting-fitting.

- Untuk pipa-pipa yang menyeberangi jalan harus diberi pipa


pengaman (selubung) baja atau beton dengan diameter minimum 2
x diameter pipa tersebut.

s. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.

2.3.2.2. Penggantung dan Penunjang Pipa

a) Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atau


sadel dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-
gerakan pemuaian atau perenggangan pada jarak yang tidak boleh
melebihi jarak yang diberikan dalam tabel berikut ini :

BATAS MAXIMUM RUANG


Jenis Pipa Interval Interval tegak (m)
Mendatar
Ukuran Pipa (m)
(mm)
G I P (STEEL)
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

Sampai 20 1.8
25 s/d 40 2.0
50 s/d 80 3.0
100 s/d 150 4.0
Diatas 200 5.0
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

b) Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada


pipa berikut ini :

- Perubahan perubahan arah


- Titik percabangan.
- Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain
yang sejenis.

c) Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut:

i. Diameter Batang

UKURAN PIPA BATANG


Sampai 20mm 6 mm
25mm s/d 50mm 9 mm
65mm s/d 150mm 13 mm
200mm s/d 300mm 15 mm
Diatas 300mm Dihitung dengan faktor keamanan 5
Gantungan Ganda 1 ukuran lebih kecil dari ukuran diatas
Penunjang Pipa lebih dari 2 Dihitung dengan faktor keamanan 5
terhadap kekuatan puncak

ii. Bentuk gantungan.

Bentuk gantungan dari Split ring type atau Clevis type.

d) Penggapit pipa baja yang digalvanis atau Black Steel harus disediakan
untuk pipa tegak.

e) Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar


zinchromat sebelum dipasang dan dicat dengan warna sesuai dengan
peraturan- peraturan yang berlaku.

No. Jenis Cairan Warna Pipa

1. Air pemadam kebakaran merah


2. Drain Galvanis + indikator

2.3.2.3. Cara pemasangan pipa air dalam tanah

a) Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup


minimum 75 cm dibawah tanah, dihitung dari permukaan tanah sampai
dengan titik teratas dari pipa.

b) Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras/tajam.


Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

c) Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar
galian dengan adukan semen.

d) Urugan pasir minimum 10 cm dibawah dan 15 cm diatas pipa diurug


dengan tanah tanpa benda keras.

e) Pipa yang telah tersambung diletakkan diatas dasar ( dudukan ) dibuat


blok beton atau/dan bata semen setiap interval 2 meter.

f) Pengurugan bertahap dengan pasir 10 cm, tanah halus, kemudian


tanah kasar tanpa benda keras.

2.3.2.4 Katup

Katup yang digunakan adalah jenis OS&Y valve dan/atau indicating valve.

2.3.2.5 Pemasangan Katup-katup

Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi


dan untuk bagian - bagian sambungan masuk dan keluar peralatan.

2.3.2.6 Pemasangan strainer

Strainer harus disediakan sesuai gambar, spesifikasi dan untuk Katup-katup


Pengurang tekanan.

2.3.2.7 Pemasangan katup-katup Pelepasan Tekanan

Katup-katup Pelepasan Tekanan harus disediakan ditempat-tempat yang


mungkin timbul kelebihan tekanan.

2.3.2.8 Pemasangan Katup-katup Pengaman

Katup-katup Pengaman harus disediakan di tempat-tempat yang dekat


dengan sumber tekanan.

2.3.2.9 Pemasangan Ven Udara Otomatis

Ven udara otomatis harus disediakan ditempat-tempat tertinggi dan kantong


udara bilamana diperlukan.

2.3.2.10 Katup-katup Pengurangan Tekanan

Katup-katup Pengurangan Tekanan harus disediakan ditempat-tempat


dimana tekanan pemakai lebih rendah dari tekanan suplai.

2.3.2.11 Pemasangan sambungan fleksibel


Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

a. Sambungan fleksibel harus disediakan untuk menghilangkan getaran


dari sumber getaran.

b. Setiap instalasi dari dalam bangunan yang menembus dinding retaining


dan menuju ke halaman harus dipasang fleksible stainless steel

2.3.2.12 Pemasangan Pengukur Tekanan

Pengukur tekanan harus disediakan ditempatkan yang perlu untuk


mengukur, antara lain:

a) Katup-katup pengurang tekanan. b) Katup-katup pengontrol.


c) Setiap pompa
d) Setiap bejana tekan

Diameter pengukur tekanan minimum  75 mm dengan pembagian skala


ukur maximum 2 kali tekanan kerja.

2.3.2.13 Sambungan ulir

a) Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir


berlaku untuk ukuran sampai dengan 40 mm.

b) Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk
pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.

c) Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan zinkwite


dengan campuran minyak dan dapat memakai exposi.

d) Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda
(tidak boleh dengan pengelasan).

e) Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter
dengan reamer.

f) Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.

2.3.2.14 Sambungan Las

a) Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum. b)

Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.

c) Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang
dilas.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

d) Sebelum pekerjaan las dimulai Pemborong harus mengajukan kepada


Pemberi Tugas / MK contoh hasil las untuk mendapat persetujuan
tertulis.

e) Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk
itu.

f) Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi
baik menurut penilaian Pemberi Tugas/MK.

g) Setiap lokasi yang hendak melaksanakan pengelasan mutlak


disediakan/disiapkan 1 buah PAR 3 kg.

2.3.2.15 Sambungan khusus pada Pipa Tegak/Riser

1. Jalur pipa tegak yang masuk ke dalam shaft dari basement harus
menggunakan Vitaulic Coupling.

2. Sistem penyambungan pipa tersebut disyaratkan pada setiap 3 batang


pipa yang akan disambung, sedangkan sambungan yang terjadi antara 3
batang pipa tetap menggunakan system penyambungan flange.

3. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi


dari pabrik pipa.

2.3.2.16 Sleeves

a) Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa
tersebut menembus konstruksi beton.

b) Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan


kelonggaran diluar pipa ataupun isolasi harus mengikuti gambar.

c) Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk
yang mempunyai kedap air harus digunakan sayap.

d) Untuk pipa - pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang


mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis "Sleeves
jadi" dari jenis Fiber dengan ketebalan 10mm.

e) Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber
sealed atau "Caulk".

f) Khusus pada daerah yang menyeberangi daerah unit hunian, koridor,


ruang pompa harus diberi bahan anti api.

g)Untuk sleeves yang menembus lantai harus mengikuti gambar yang


disampaikan.
2.3.2.17 Pembersihan
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan,


pemipaan di setia service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan
cara-cara/ metoda-metoda yang disetujui sampai semua benda-benda
asing disingkirkan.

2.3.3. PENGUJIAN

Sistem Hydrant dan Sprinkler :

Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan tekanan air
dengan tekanan tidak kurang dari tekanan kerja ditambah 50 % atau lebih
tinggi lagi dalam jangka waktu 24 jam.

Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus


diuji kembali.

Peralatan-peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas (diputus)


dari hubungan-hubungannya selama uji tekanan berlangsung.

Setelah pengujian system pmipaan selesai maka harus dilaksanakan final


flushing dengan bahan chemical dengan persetujuan Pemberi Tugas/MK.

2.3.4. PENGECATAN

1. U m u m

Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :


- Pipa servis.
- Support pipa dan peralatan Konstruksi besi dan gantungan.
- Flens.
- Peralatan yang belum dicat dari pabrik.
- Peralatan yang catnya harus diperbaharui.

2. Persyaratan Pengecatan
Pengecatan harus dilakukan seperti berikut :

Lokasi Pengecatan Pengecatan

Pipa dan peralatan dalam Zinchromate primer 2 lapis


plafond
Pipa dan peralatan expose Zinchromate primer 2 lapis dan cat
akhir 2 lapis
Pipa Besi dalam tanah 2 lapis pelapis khusus anti karat Merk
Densopol/Densotape/Karung Goni

2.3.5 TESTING & COMMISSIONING

1. Pemborong pekerjaan instalasi harus melakukan semua testing


pengukuran secara partial dan secara system, untuk mengetahui apakah
seluruh instalasi
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

yang sudah dilaksanakan berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan.

2. Semua tenaga, bahan, perlengkapan yang perlu untuk testing merupakan


tanggung jawab pemborong, sehingga semua persyaratan test yang
ditentukan dapat dilakukan, termasuk yang dianjurkan oleh pabrik agar
dilakukan pengetesan juga dan dapat diketahui hasil test-nya sesuai
persyaratan yang ditentukan.

3. Hal lebih lengkap dapat dilihat pada pasal lainnya di buku spesifikasi ini.

2.3.6 LABEL KATUP (VALVE TAG)

1. Tags untuk katup harus disediakan ditempat-tempat penting guna operasi dan
pemeliharaan.

2. Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus ditunjukkan


ditags katup.

3. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau
kawat.

4. Identifikasi pipa splinkler dan pipa hydrant harus jelas (di label/ diberi tanda pada
pipa).

5. Instalasi hydrant luar dilengkapi dengan Siamese Connection yang


couplingnya harus applicable terhadap Dinas Kebakaran.

2.4.0. LINGKUP PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN

1. UMUM

Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi Pemadam Kebakaran secara


keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan dari
peralatan-peralatan / bahan-bahan utama dan pembantu termasuk juga instalasi
elektrikal dari panel sampai ke pompa serta pengujian, ijin-ijin dari dari instansi
yang berwenang sehingga diperoleh instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan
spesifikasi, gambar dan Bill of Quantity.

2. URAIAN PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :

a) Sistem Pemadam Api Ringan (FE)


b) Sistem Hidran
c) Sistem Sprinkler( tidak ada)
Membersihkan (flushing, dll) instalasi pipa yang terpasang terlebih dahulu
sebelum dilakukan penyambungan dengan instalasi yang baru.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

d) Pemasangan , pengadaan dan instalasi pompa kebakaran lengkap


dengan asesories pendukung (terlepas dari kekurangan pada
gambar), pengkabelan, panel sehingga sistem bekerja dengan baik,
e) Pemasangan, pengadaan instalasi supply air cadangan dari tiap
main drain kolam renang lengkap dengan penyambungan dari
main drain,
Valve OS&Y di main drain kolam renang sampai dengan titik hydran
pillar diluar bangunan type van der heyde .
f) Perijinan dari Dinas Pemadam Kebakaran setempat. g)
Perijinan dari Dinas kebakaran setempat.

3. GAMBAR KERJA

Sebelum kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan,


harus menyerahkan gambar kerja antara lain sebagai berikut:

a) Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan, dan


perleng- kapannya.
b) Detail denah perpipaan
c) Detail denah perkabelan
d) Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai,
dinding, atap, tembok dll.
e) Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.
f) Gambar koordinasi dengan pekerjaan yang lain.

4. GAMBAR INSTALASI TERPASANG

Setiap tahapan penyelesaian pekerjaan, kontraktor harus memberi tanda


sesuai jalur terpasang pada gambar tender maupun gambar kerja,
sehingga pada akhir penyelesaian pemasangan sudah tersedia gambar
terpasang yang mendekati keadaan sebenarnya.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

2.5.0. SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

1. LINGKUP PEKERJAAN

Uraian singkat lingkup pekerjaan sistem Pemadam Kebakaran antara


lain adalah sbb :

A. Valve connection ke main water supply. B. Sprinkler Control


valve set (safety valve). C. Valves
D. Sprinkler Heads. E. Boks Hidran.
F. Pilar hidran.
G. Fire Brigade connections / Siamesse connections.
H. Pemadam Api Ringan (PAR/PFE) dengan Accessories.
I. Piping.
J. Pekerjaan Electrikal seperti kontrol panel, Pengkabelan dll.
K. Pekerjaan yang berhubungan seperti pondasi, Concrete
block,
pengecatan dll.

2 SPRINKLER CONTROL VALVE SET

a) Sprinkler control valve set terdiri dari dua keperluan yaitu main
Control valve set dan Branch control valve set.

b) Main Control Valve Set


- Main control valve set harus dipasang setiap maksimum 500
kepala sprinkler untuk bahaya kebakaran ringan dan 1000
kepala sprinkler untuk bahaya kebakaran sedang.

- Main control valve set harus mampu memberikan signal listrik


kepada control alarm system maupun dengan mechanical alarm
gong apabila terjadi suatu aliran air sebesar satu kepala
sprinkler.

- Main control valve set antara lain harus terdiri dari peralatan
sebagai berikut :

 main stop valve lockable


 wet alarm valve
 alarm gong set
 flow switch
 pressure indicators
 test valve set c) Branch Control Valve Set

- Branch control valve set harus dipasang seperti tertera dalam


gambar perencanaan.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

- Branch control valve set harus mampu memberikan signal


listrik kepada control alarm system apabila terjadi aliran air
sebesar satu kepala sprinkler, sehingga BCV harus lengkap
dengan Temper switch secara built in bukan modifikasi.

- Branch control valve set

Branch control valve harus original manufactured dan bukan


buatan atau modifikasi sedemikian rupa sehingga menyerupai
branch control valve asli.

Branch control valve set antara lain harus terdiri dari peralatan sbb:
 Branch stop valve lockable
 Flow switch, calibrated
 Temper switch.
 Test valve lockable
 Drain valve lockable

d) Sprinkler Flushing

- Sprinkler flushing harus dipasang dibagian ujung dari branch


main pipe atau branch sub main pipe.

- Sprinkler flushing dimaksud untuk membuang air mati dalam


jaringan pipa sprinkler.

- Sprinkler flushing terdiri dari pipa drain diameter 25 mm


yang ditap dari ujung branch main atau submain ke sprinkler
drain riser melalui valve.

e) Sprinkler Head

- Sprinkler head yang dipergunakan disini dari jenis glass bulb


dengan temperatur pecah 56 C (dipasang pada daerah hunian,
lobby, coridor) dan 68 C (dipasang pada daerah pantry/dapur,
parkir), dibuat dari Chromium plated brass yang dilengkapi
dengan flushing flange, kecuali daerah gudang dan
parkir boleh mempergunakan bronze finish.

- Untuk jenis glass bulb lain dan dengan temperature pecah


tertentu harus mengacu pada peraturan yang berlaku dan
dengan persetujuan perencana.

f) Sprinkler Test Valve & Drain ( STV & D )

- STV & D harus dipasang seperti tertera dalam gambar


perencanaan.
- Test valve harus diset pada laju aliran sebesar satu kepala
sprinkler terkait.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

- Drain Valve harus dapat mengalirkan air mati dalam jaringan


pipa sprinkler.
- STV & D terdiri dari Lockable Test Valve dan Lockable
Drain
Valve.

3. BOXS HIDRANT

Indoor Hydrant Box ( class III NFPA ) harus terdiri dari peralatan sbb. :

a) Steel box recessed type, ukuran (L) 750 mm, (T) 1250 mm & (D)
180 mm dicat duco warna merah dengan tulisan warna putih
HIDRANT pada tutup yang dapat dibuka 180 0 dan dilengkapi
Stopper.

b) Posisi engsel yang akan diterapkan akan ditentukan kemudian


dimana penentuan titik engsel disesuaikan dengan arah aliran dari
sistem evakuasi bangunan.

c) Box harus dilengkapi sarana penempatan : Alarm Push Button,


Speaker, Alarm Lamp dan Alarm Horn dan Jack phone.

d) Hose rack untuk slang 40 mm, chronium plated bronze dengan


jumlah gigi disesuaikan dengan lebar box.

e) Hydrant valve, chronium plated 40 mm dan 65 mm sambungan dan


bentuk valve disesuaikan dengan posisi pipa.

f) Firehose A-one type size 40 mm x 30 meter" termasuk couplings.


(tahan test tekan 10 bar).

g) Hydrant nozzle spray fix type, size 40 mm. h) Tebal plat minimum

0.8 mm sebelum dicat.

Outdoor hydrant box ( class III NFPA ) harus terdiri dari peralatan sbb. :

a) Steel box outdoor type, ukuran 660 mm L, 950 mm T & 200 mm D


dicat duco warna merah dengan tulisan warna putih HIDRAN pada
tutup yang dapat dibuka 180 derajat, dilengkapi stopper dan
dilengkapi pula dengan kaki.

b) Firehose A-one type size 65 mm x 30 meter" including couplings.


(tahan test tekan 10 bar).

c) Hydrant nozzle spray fix type, size 65 mm. d) Tebal plat minimum

1.8 mm sebelum dicat.


Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

4. PILAR HIDRANT

Pilar hidrant yang dipergunakan disini adalah jenis short type two way
dengan main valve dan branch valves ukuran 100 x 65 x 65 mm. Jenis
coupling harus disesuaikan dengan model yang dipergunakan oleh
Mobil Dinas Kebakaran Kota.

5. FIRE BRIGADE CONNECTION

1. Fire brigade connection yang dipergunakan disini adalah two way


siamese connection untuk pemasangan free standing dengan
ukuran
100 x 65 x 65 mm.
2. Siamese connection dibuat dari STAINLESS STEEL lengkap dengan
built-in check valve dan outlet coupling serta Van Der Heide
connection (terhubung dengan pipa PDAM) yang sesuai dengan
standard yang dipergunakan oleh Dinas Pemadam Kota.

6. PEMADAM API RINGAN (PAR/PFE)

1. PAR disediakan sebagai sarana pemadaman awal yang dapat


dilakukan oleh setiap penghuni bangunan.

2. Untuk daerah umum dalam bangunan disediakan 1 bh PAR jenis


bubuk kering kapasitas minimal 3 kg setiap luas 200 m 2.

3. Untuk setiap ruang mesin, ruang mesin lift, ruang panel, ruang
trafo disediakan 1 bh PAR jenis CO2 kapasitas 5 kg untuk setiap luas
100 m2.

4. Untuk ruangan genset disediakan minimum 1 buah PAR CO 2, yang


dilengkapi dengan roda dan berkapasitas 25 kg.

5. Setiap lokasi penempatan PAR harus diberikan petunjuk atau


tulisan yang mudah dibaca.

6. Setiap PAR jenis Dry Chemical yang ditempatkan pada lokasi


penempatan disarankan untuk tersimpan dalam kotak yang
mempunyai dinding kaca pada ketiga sisinya dan dikunci dengan
baik.

7. PAR harus dilengkapi dengan bracket dan dipasang sesuai dengan


ketentuan atau gambar yang menunjukkan posisi penempatannya.

8. PAR harus dilengkapi dengan visual indicator yang dapat


memperlihatkan jika PAR sudah digunakan.

9. Guna memudahkan maintenance dalam hal Refill tabung atau


pekerjaan lain terhadap tabung pemadam, diwajibkan product yang
dipilih mempunyai pabrik di Jakarta.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

10. Setiap PAR yang dipilih harus dilengkapi dengan Sertifikat Country
of Origine.

7. KABEL FRC

Kabel penghubung POMPA untuk POWER EMERGENCY harus


menggunakan kabel FRC dengan penempatan kabel seperti yang
tercantum pada WIRING PANEL POMPA PK.

2.6.0. PENGUJIAN DAN KOMISSIONING

1. UMUM

a) Pada dasarnya keseluruhan pekerjaan Instalasi Pemadam


Kebakaran harus diuji dan di commissioning.

b) Pemeriksaan harus dilaksanakan sehubungan dengan sistem operasi


dari sistem tersebut dan bilamana perlu maka pengujian ulang perlu
dilakukan. Keseluruhan hasil pengujian tersebut harus dicatat, dan
bila mana hasilnya telah cukup baik, maka Pemborong
wajib melaporkannya kepada Pemberi Tugas/MK.

c) Bila pada keadaan tertentu sehingga pengujian dan commisioning


secara keseluruhan sistem tidak mungkin dilaksanakan secara
serempak, maka
pada kesempatan pertama berikutnya Pemborong wajib
mengulang pekerjaan tersebut diatas.

d) Bila ada bagian pekerjaan yang telah diuji dan dikomisioning secara
terpisah, maka pada saat tahap akhir penyelesaian pekerjaan
Pemborong wajib membuktikan bahwa bagian pekerjaan
tersebut dapat berfungsi dengan baik secara terus menerus,
dimana hal ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi dalam
kontrak. Didalam jadwal pelaksanaan secara keseluruhan bila ada
bagian pekerjaan yang telah diserah terimakan dan MK yang
ditunjuk memandang perlu untuk dilaksanakan pengujian dan
Commissioning ulang maka Pemborong wajib melaksanakannya.
Untuk hal ini Pemborong wajib menaruh perhatian yang cukup
sehingga pelaksanaan pengujian dan commisioning bagian
pekerjaan tersebut tidak mengganggu dan membahayakan
aktivitas pemilik bila bekerja pada lokasi tersebut.

e) Untuk keperluan pengujian dan commisioning Pemborong harus


menyediakan bahan/peralatan serta tenaga kerja yang diperlukan.
Demikian pula Pemborong harus menyediakan air, listrik kerja dan
bahan bakar serta alat-alat lainnya yang diperlukan. Hal ini sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak.

f) Bilamana pengujian sistem gagal, padahal peralatan dan


perlengkapannya yang terpasang telah berfungsi, maka Pemberi
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

Tugas wajib segera memerintahkan Pemborong untuk memeriksa


apakah bagian yang tidak berfungsi tersebut merupakan
kesalahan Sub-Pemborong Pemasok peralatan sehingga pengujian
ulang dapat segera dilaksanakan.

2. TEST KERAPATAN PIPA UNTUK BAHAN CAIR

a) Umum

1) Sebelum jalur pipa untuk bahan cair akan dipergunakan, maka


terlebih dahulu harus diperiksa dengan teliti. Hal ini berlaku
pula untuk jalur pipa didalam atau diatas tanah, juga berlaku
apakah jalur pipa ini merupakan bagian dari sistem secara
keseluruhan.

Pengujian ini termasuk :

- Pemeriksaan hasil pengelasan.


- Penilaian terhadap keamanan pemasangan.
- Pengujian kekuatan.
- Pengujian kebocoran.
- Pemeriksaan hasil pengecatan dan pelapisan.
- Pemeriksaan kebenaran fungsi dari sistem yang dipasang.

2) Berdasarkan atas peraturan mengenai bejana bertekanan, begitu


pula alat penyambung pipa, dan perlengkapannya juga harus
memenuhi standar yang berlaku baik peraturan internasional
atau setempat. Hal ini akan berkaitan erat untuk
pemasangan, pengelasan, pengujian kekuatan dan
pengawasan, hal ini harus diperhitungkan pula oleh
Pemborong.

3) Peraturan standar ini terdiri dari persyaratan umuyang


berhubungan dengan pengujian dan pemeriksaan mengenai
kebocoran. Untuk pelaksanaan pemeriksan dan pengujian
berdasarkan atas peraturan internasional ataupun peraturan
setempat.

4) Pengujian dan pengetesan tersebut diatas juga harus


dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang lebih khusus,
salah satu cara tersebut adalah pengujian dengan sinar X,
yang dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh yang
berwenang bilamana sekiranya diperlukan termasuk
diantaranya pengujian atas hasil pengelasan pipa-pipa bila
menggunakan metode “complong”. Metode “complong” ini
merupa penyambungan 2 (dua) buah tanpa menggunakan
fitting.

b) Teknis

1) Seluruh pelaksanaan pengujian dan pemeriksan yang dilaksanakan oleh


Pemborong harus disaksikan oleh MK yang ditunjuk.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

2) Sebelum pelaksanaan pengujian, pipa harus diglontor dan dibersihkan


dengan benar.
3) Pengujian disini dilaksanakan mempergunakan air bertekanan.

4) Pengujian ini dilaksanakan untuk menguji kerapatan sambungan pipa,


alat sambung dan perlengkapan yang lain secara benar.

5) Pipa yang diletakkan dalam tanah tidak boleh diurug sebelum


pelaksanaan pengujian selesai dilaksanakan.

6) Pada sambungan-sambungan pipa tidak boleh diisolasi, diaspal atau


dibungkus, sebelum pengujian dilaksanakan. Lokasi penyambungan,
katup-katup sambungan las, sambungan flens, sambungan ulir harus
mudah diperiksa untuk memudahkan pelaksanaan pengujian.

7) Pada saat dilaksanakan pengujian, seluruh pipa yang tersambung


keperalatan harus dilepas dan ditutup dengan alat penutup (dop/flens
buntu).

8) Kebocoran yang terjadi pada saat pengujian harus dilaksanakan


pengujian ulang.

9) Pengujian ini dianggap memenuhi setelah mendapat persetujuan dari


MK
yang ditunjuk.

10) Selama pengujian dilaksanakan, harus dilengkapi alat pengukur dan


alat pengaman yang memadai, sehingga cukup aman bagi lingkungan
sekitarnya.

11) Prosedur pengujian dan pengujian peralatan benar-benar


memperlihatkan hasil pengetesan yang sedang berlangsung pada
jalur pipa atau bagian dari jalur tersebut.

12) Catatan hasil pengujian dan pemeriksaan yang telah selesai


dilaksanakan harus diserahkan kepada MK yang ditunjuk. Hasil
pengujian ini tetap berlaku sampai dengan dipergunakannya sistem
tersebut atau dilanjutkan dengan pengujian yang berikutnya.

13) Catatan hasil pengujian yang berhubungan dengan uji kebocoran


sekurang
– kurangnya harus terdiri dari hal-hal sebagai berikut :
- Tekanan kerja.
- Bahan/media penguji yang dipergunakan.
- Tekanan pengujian.
- Jangka waktu pengujian.
- Temperatur sekitarnya pada saat dilaksanakan pengujian.
- Atau informasi lain yang diperlukan yang dianggap penting.
- Nama MK yang ditunjuk mewakili Pemilik guna menghadiri
pengujian
serta menandatangani berita acara pengujian tersebut.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

14) Semua alat ukur yang akan dipakai untuk pengetesan harus ditera
dahulu (harus ada lisensi dari instansi terkait).

3. PIP A AIR

a) Tekanan pengujian sekurang-kurangnya 1.5 kali dari tekanan kerja


selama 1 x 24 jam.

b) Tekanan pipa minimum, tekanan pengujian harus dipertahankan


sekurang-kurangnya 24 jam dengan jumlah toleransi tekanan sebesar
5%.

2.7.0. Skedul Pompa

Nomor : EFP 01 A
Nama Pompa : Pompa Kebakaran dengan Penggerak Motor
Jenis Pompa Listrik
: Centrifugal split case NFPA 20.
Kapasitas : 750 gpm, 9.5 bar, 2950 rpm
Daya : 85 kW/3ph/380V/50 Hz
Total Head : 110 meter
Operasi : Start otomatis, Stop Manual
Lokasi : Ruang Pompa

Nomor : DFP 01 B
Nama Pompa : Pompa Kebakaran dengan Penggerak Diesel
Jenis Pompa : Centrifugal split case NFPA 20
Kapasitas : 750 gpm, 9.5 bar, 2950 rpm
Daya : 110 HP/3ph/380/50 Hz
Total Head : 110 meter.
Operasi : Start otomatis, Stop Manual
Lokasi : Ruang Pompa

Nomor : JP
Nama Pompa : Pompa Pacu Kebakaran dengan Penggerak Motor
Jenis Pompa : Vertical Multi Stages Pump
Kapasitas : 50 gpm, 10.5 bar, 2950 rpm
Total Head : 120 meter
Daya : 8.0 kW/3ph/380V/50 Hz
Operasi : Start otomatis, Stop Otomatis
Lokasi : Ruang Pompa.

2.8.0. PANEL PENGENDALI POMPA

2.8.1. PANEL PENGENDALI POMPA KEBAKARAN ELEKTRIK

Kelengkapan yang harus dimiliki oleh panel pengendali pompa elektrik sesuai
dengan NFPA 20 adalah :
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

1. Surge arrester (penjelasan ini sesuai dengan NFPA 20 Section 7.4.1)


Digunakan untuk melindungi pompa elektrik dari kenaikan tegangan dan
arus yang berlebihan yang mengalir dengan tiba-tiba sehingga dapat
menyebabkan terganggunya system kendali. Gangguan ini dapat
berupa sambaran petir atau terjadinya gangguan dari luar panel
kendali.
Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki oleh komponen ini adalah :
 Harus dipasang pada setiap phasa ke ground
 Harus mempunyai tegangan kerja maksimum 600 V.

2. Circuit Breaker (penjelasan ini sesuai dengan NFPA 20 Section 7.4.3)


Digunakan untuk melindungi pompa elektrik dari kenaikan tegangan dan
arus yang mengalir yang diakibatkan oleh gangguan yang terjadi dari
pompa elektrik ataupun system pada panel kendali.
Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki oleh komponen ini adalah :
 Harus dapat menahan arus yang mengalir sebesar 300 % dari arus
beban penuh selama 30 menit.
 Penahan arus yang terpasang dibreaker tidak boleh membuka
pada kondisi arus rotor terkunci (LOCKED ROTOR CURRENT).

3. Rotor Current Protection (Penjelasan ini sesuai dengan NFPA 20


Section
7.4.4).
Digunakan untuk melindungi pompa elektrik dan gangguan-gangguan
yang terjadi pada pompa elektrik yang dikontrol. Adapun syarat-syarat
yang harus dipenuhi oleh komponen-komponen ini adalah :
 Menggunakan Type Off Delay dengan waktu tripp antara 8 detik
sampai
30 detik pada saat kondisi arus rotor terkunci.
 Dikalibrasi dan disetting pada kondisi minimum 300% dari arus
beban penuh.

4. Motor Protection Relay (Penjelasan ini sesuai dengan NFPA 20 Section


7.4.7)
Digunakan untuk melindungi pompa elektrik dari gangguan-gangguan
phasa
yang terjadi. Adapun syarat-syarat yang ahrus dimiliki oleh komponen
ini adalah :
 Dapat memonitor terjadinya kehilangan salah satu phasa dari
tegangan pada panel kendali.
 Dapat memonitor terjadinya urutan phasa yang terbalik pada
panel kendali.

5. Emergency Mechanical Run (Penjelasan ini sesuai dengan NFPA 20


Section 7.5.3.2)
Digunakan untuk menjalankan pompa elektrik secara mekanik jika
secara
elektrik pompa elektrik tidak dapat dioperasikan.

6. Step Down Tranformer (Penjelasan ini sesuai dengan NFPA 20 Section


2.6.3)
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

Digunakan sebagai proteksi terhadap operator yang menangani panel


kendali ini. Sehingga tidak terjadi tegangan sentuh yang berlebihan
apabila
bagian yang bertegangan tersentuh oleh operator.

Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki oleh komponen ini adalah :


 Tegangan rendah untuk rangkaian kontrol harus disupply dari
tegangan tinggi yang masuk ke panel kendali menggunakan sebuah
trafo penurun tegangan (Step down transformer).
 Diproteksi dengan menggunakan Fuse pada setiap tegangannya.

2.8.2. PANEL PENGENDALI POMPA KEBAKARAN DIESEL


Komponen-komponen yang harus dimiliki oleh panel pengendali pompa
diesel sesuai dengan NFPA 20 adalah :
1. Alarm dan lampu-lampu tanda pada panel.

 Low oil pressure


Untuk mengetahui kondisi tekanan bahan bakar pada mesin diesel
tanpa
menyebabkan alarm berbunyi.

 Water coolant temperature


Untuk mengetahui kondisi temperatur air pendingin pada radiator
atau heat exchanger.

 Failure of engine to start automatically


Untuk mengetahui kondisi engine saat start secara automatic.

 Shutdown from overspeed


Untuk mengetahui kondisi engine saat kecepatannya melebihi batas
yang
telah di setting

 Battery failure
Untuk mengetahui kondisi battery yang digunakan apakah batere aki
masih mempunyai tegangan yang cukup untuk menjalankan engine.
Fungsi ini harus disediakan untuk setiap batere yang digunakan
dalam mensupply tegangan ke starter engine.

 Battery charger failure


Untuk mengetahui kondisi battery charger yang digunakan apakah
masih terus mengisi tegangan ke battery. Fungsi ini harus disediakan
untuk setiap
battery charger yang digunakan. Alarm tidak boleh bekerja saat
terjadi gangguan pada battery charger yang menyebabkan fungsi ini
bekerja.

 Engine run and stop


Untuk mengetahui kondisi engine pada keadaan running atau tidak.
Fungsi
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

ini biasanya akan diparalel dengan sebuah panel yang diletakkan


pada tempat yang mudah diketahui (Ruang security atau ruang
maintenance).

 Manual switch not in auto position


Untuk mengetahui kondisi selector switch pada panel apakah berada
dalam
keadaan Auto atau pada keadaan Manual.

 Engine trouble (Penjelasan diatas sesuai dengan NFPA 20 Section 9.4)


Fungsi ini tidak diletakkan pada panel kendali utama. Fungsi ini
biasanya akan diparalel dengan sebuah panel yang diletakkan pada
tempat yang mudah diketahui (Ruang security atau ruang
maintenance).

2. Instrument ukur panel (Penjelasan ini sesuai dengan NFPA 20 Section 9.4.5)
Untuk mengetahui tegangan yang ada pada battery yang digunakan.
 Ammeter
Untuk mengetahui besar arus yang mengalir dan battery charger yang
terjadi.

3. Pressure recorder (Penjelasan ini sesuai dengan NFPA 20 Section 9.4.4)


Digunakan untuk mengetahui kondisi tekanan pada system pemipaan
selama seminggu.

4. Weekly program timer (Penjelasan ini sesuai dengan NFPA 20 Section


9.5.2.7) Digunakan untuk memastikan bahwa engine harus dijalankan
seminggu sekali selama 30 menit. Solenoide valve untuk drain pada
kontrol tekanan diperlukan untuk menjalankan fungsi ini.

5. Battery charger
Digunakan untuk menjaga kondisi battery yang digunakan agar tetap
mempunyai tegangan sehingga dapat digunakan untuk memberi tegangan
ke starter untuk menjalankan engine. Fungsi ini harus disediakan untuk
setiap battery yang digunakan.

2.9.0. P R O D U K

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi.


Produk bahan dan peralatan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut :

No. Bahan/Peralatan Merk/Pembuat


1. Black Steel Pipe Sch. 40 A 120 Bakrie, PPI, Spindo.
2. Fitting Class 10K, 16K, 20 K Benkan, JZ, Ricon.
3. PRV (Constant Pressure) UL/FM Cla-Val, OCV, WATTS
4. Safety Valve CLA-VAL, MUESCO, FUSHIMAN,
OCV
5. Flow Switch POTTER, JHONSON CONTROL,
SYSTEM SENSOR.
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

6. Pressure Gauge NAGANO, POTTER, CENTRAL, VPG


7. Gate Valve UL/FM Class 10K - 20K KITAZAWA, AFA, SHOWA, TOYO.
8. Globe Valve UL/FM Class 10K - 20K KITAZAWA, AFA, SHOWA, TOYO.
9. Check Valve Class 10K, 20K KITAZAWA, AFA, SHOWA, TOYO.
10. Y – Strainer Class 10K, 20K KITAZAWA, AFA, SHOWA, TOYO.
11. Gate Valve (Non UL/FM) Class 10K, 20K KITAZAWA, AFA, SHOWA, TOYO.
12. Globe valve (Non UL/FM) Class 10K, 20K KITAZAWA, AFA, SHOWA, TOYO.
13. Automatic Air Vent CLA-VAL, TOYO, SAMYANG.
No. Bahan/Peralatan Merk/Pembuat

14. Pressure Control Valve CLA-VAL, OCV


15. Flexible Rubber Joint Screwed Union Class PROCO, TOZEN, MURAFLEX,
Class 10K, 20K ARMFLEX.
15. PILLAR HYDRANT OZEKI,SRI, APPRON.
16. OUTDOOR HYDRANT BOX & accessories OZEKI, SRI, APPRON.
17. INDOOR HYDRANT BOX & accessories OZEKI, APPRON, SRI
18. SIAMESSE CONNECTION OZEKI, APPRON, SRI
19. HYDRANT HOSE (30 M) & hydrant OZEKI, APPRON, SRI.
accesories
20. HYDRANT EQUIPMENT & ACCESSORIES OZEKI, APPRON,SRI.
21. FIRE EXTINGUISHER UL/FM APPRON, YAMATO, CHUBB, CITI
FIRE.
22. FIRE STOP PYROPANEL, SIGNUM, PROMAT,
HILTI
23. MAIN CONTROL VALVE VIKING, TYCO, GLOBE.
24. BRANCH CONTROL VALVE VIKING, TYCO, GLOBE.
25. SPRINKLER TYCO, VIKING, PROTECTOR.
27. MAIN FIRE PUMPS (Gland Packing), ARTHUR PUMP, MARSH PUMP,
HORIZONTAL SPLIT CASE NFPA 20 WILO
STANDARD
28. DIESEL ENGINE FIRE PUMPS (Gland CLARK, ARMSTRONG, ARTHUR
Packing), HORIZONTAL SPLIT CASE NFPA PUMP, MARSH PUMP, WILO
20 STANDARD
29. JOCKEY PUMP VERTICAL MULTISTAGE GRUNDFOS, SPP, ARMSTRONG,
PUMP WILO
30. Joint Coupling VICTOULIC, GRINNEL
32. FLEKSIBLE STAINLESS STEEL PROCO, SETARA
SCREWED UNION CLASS 10 K FLANGED END
CLASS 10K - 20K
33. FLEKSIBLE STAINLESS STEEL SCREWED
UNION CLASS 10 K FLANGED END TOZEN, PROCO
CLASS 10K - 25K
34. Flow Meter GERAND, PRESSO, TYCO
35. NOISE & VIBRATION CONTROL
PRODUCT
FLOOR MOUNTING, SPRING ISOLATOR TOZEN, EMBELTON, KINETEC
SPRING VIBRATION ISOLATOR HANGER
TOZEN, EMBELTON, KINETEC
(PIPE HANGER)
36. Fire Panel STANDAR NFPA-20, Lokal.
37. Butterfly Valve HATTERSLEY, KEYSTONE, OKM
Detail Engineering Design PT. HARDJA MOEKTI CONSULTANT
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

38. ORRIFICE BRONZE BODY HATTERSLEY, GRINNEL, TYCO,


VICTAULIC
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

G. PEKERJAAN SUMUR DALAM ( DEEP WEEL ) LINGKUP PEKERJAAN

Bagian ini meliputi penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja dan jasa-jasa lainnya
sehubungan dengan pemasangan pompa deep weel dan perlengkapannya,
termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Pelaksanaan pembuatan sumur dalam/ deep well yang sesuai
dengan perencanaan sehingga mendapatkan air bersih yang
layak.
b. Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik dan panelnya untuk fasilitas sumur
dalam ground tank dari pompa deepwell.
c. Mengadakan record dan pengetesan pada waktu pengeboran sumur yang
berkaitan dengan pekerjaan sumur dalam, seperti logging, draw down test,
time
recovery test dan sebaginya.
d. Pengadaan dan pemasangan pipa dari sumur dalam sampai ke reservoir
beserta
seluruh kelengkapannya, termasuk bak meter.

e. Pengurusan ijin dari department yang berwenang,PAM dan Departemen


Pertambangan dan Energi.
f. Pemborong harus memberikan jaminan sumur deepwell yang berfungsi
dengan baik selama 3 tahun dan melakukan maa pemliharaan Cuma-cuma
selama 12
bulan.

BAHAN-BAHAN
a. Bahan yang diperlukan dan disediakan oleh pemborong untuk pekerjaan
sumur dalam adalah ( tapi tidak terbatas ) dibawah ini :
1. Larutan Bor
Pemborong harus memakai cara Rotary Drilling, oleh sebab itu harus
menyediakan larutan bor. Pemborong bertanggung jawab pada pemilihan
larutan.
2. Pipa Casing
Pipa casing harus disediakan oleh pemborong, yang terbuat dari pipa
baja/ Galvanized dan dalam keadaan baru, dengan diameter pipa casing
adalah 150 mm dan 100 mm.
3. Pipa discharge pompa adalah galvanis medium class dengan diameter 50
mm.
4. Saringan yang dipasang harus terbuat dari stainless steel denga type
continous slot seperti : Johnson Sceern atau yang setara. Diameter
screen
adalah 4” dan jumlah screen yang disediakan luasnya lebih besar 10%
dari luas dinding pipa, letak penempatan screen/ saringan harus
berdasarkan
logging.
5. Semen Grouting, Gravel Pack dan lain-lain.
6. Alat pengeboran dengan sisem rotary drilling dengan segala
kelengkapannya.
7. Deep well pump, type Submersible dengan :
 Kapasias : 60 liter/menit
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige
 Head : Sesuai kondisi dilokasi.
 Kelengkapan : Valve dan kelengkapannya, termasuk panel
listrik dan panel Control
 Merk pompa : Lowara, Grundfos, CNP, Pedrollo atau Setara.

b. Pemborong harus mengajukan brosur-brosur dan contoh bahan-bahan


(sebelum pekerjaan dilakukan) kepada Managemen Konstruksi untuk
mendapat persetujuan.
PEMASANGAN
a. Pemborong harus melakukan pengeboran pada lokasi yang ditentukan oleh
Pengawas atau yang tertera pada gambar. Kedalamam pengeboran kurang
lebih antara 50 s/d 100 meter. Dalam penawaran, Pemborong harus
mencantumkan biaya pengeboran per meter, dengan penawaran pada
kedalaman maksimal 100 meter. Hal ini dimaksudkan bila kebutuhan
kedalaman kurang dari 100 meter, maka perhitungan penawaran didasarkan
pada kedalaman pengeboran.
b. Deviasi vertkal yang diijinkan ialah 20mm untuk setiap 100 meter kedalaman,
halini akan dicek setelah casing selesai dipasang.
c. Pemborong harus melakukan catatan pengeboran (Drilling Log)
sekaligus
mengumpulkan contoh-contoh lapisan tanah/ batuan pada setiap lokasi
catatan pengeboran. Hasil-hasil iniharus selalu tersedia bila sewaktu-waktu
diperiksa oleh Managemen Konstruksi.
d. Pemasangan perlengkapan sumur dalam, harus dengan cara terbaik, umum dan
wajar, yang biasa dilakukan dalam pembuatan sumur bor.
e. Pengisian kerikil (Gravel Pack) antara lubang bor dengan pipa naik harus
menggunakan pipa pengantar. Volume yang diijikan harus sesuai dengan
volume yang diajukan dalam penawaran dan kontrak tersebut.
f. Sub-Surface Geophysical Methode Test (Electric Logging)
Sub-Surface Geophysical Methode Test dimaksudkan untuk mengetahui
secara
tepat perubahan susunan bantuan, sifat relative porositas dan permeabilitas,
Ionic concentration dan lain-lain.Hasil pengukuran ini harus digambarkan
dalam profil atau penampang kolom. Pekerjaan vertical electrical logging
dimaksudkan untuk mengukur spontaneous potensial dan sifat relative tahan
jenis susunan batuan, yang selanjutnya dipakai sebagai kontrol untuk
pemasangan saringan, sehingga tepat pada lapisan equifer yang berpoensi.
Pekerjaan ini dilakukan setelah kedalaman pengeboran tercapai sesuai
dengan kontrak dan sebelum pemasangan casing dilaksanakan.
Hasil evaluasi vertical electrical logging ini harus segera dilaporkan
kepada Pengawas untuk didiskusikan mengenai letak, tebal dan jumlah total
dari saringan yang akan dipasang.
g. Penyelesaian Sumur.
Penyelesaian Sumur dimaksudkan untuk menghilangkan :
1. Kotoran dan Lumpur yang masuk ke dalam lapisan equfier pada waktu
pengeboran dilaksanakan.
2. Lumpur bor/ drilling mud
3. Pasir halus
Yang kesemuanya dimakudkan agar dapat diperoleh kapasitas maksimal sumur
bor.
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

Penyempurnaan sumur dapat dilakukan dengan cara Jetting, Suging, Billing,


Backwashing, High Rate pumping dan sebagainya.
h. Pengetesan Sumur.
Pemborong wajib melaksanakan pengetesan hasil pekerjaannya atas biaya
sendiri,
termasuk pengadaan peralatan test, listrik dan perlengkapan lainnya. Sumur
yang
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

telah disempurnakan akan diuji hasilnya dengan cara- cara seperti


persyaratan dibawah ini .
Untuk hal ini disyaratkan agar Pemborong menngunakan pompa submersible
yang berkapasitas minimal 60 lpm. Banyaknya air yang dipompakan dari
sumur akan diukur dengan alat ukur yang disediakan oleh Pemborog.
Demikian pula muka air didalam sumur harus selalu diukur secara teliti. Letak
pompa untuk mengetest sumur sedemikian rupa, sehingga didapat hasil
maksimal, seperti yang dintukan oleh Pemberi Tugas/ Managemen Konstruksi .
Pemompaan uji ini terdiri dari :
- Step DrawDown Test
- Time Recovery Test
Pemberi tugas /Pengawas akan menentukan lama pemompaan sampai
tercapai hasil yang memuaskan.
i. Step Draw Down Test.
Kapaitas pemompaan dilakukan secara bertahap pada setiap tahap lama,
pemompaan dua jam atau lebih. Prosedur Pengukuran :
Sebelum pompa dijalankan, muka air statis di dalam sumur harus diukur dan
dicatat. Pada saat mulai dilakukan pemompaan diatur seteliti mungkin, sesuai
dengan yang dikehendaki. Setelah kapasitas pemompaan tertentu tercapai,
maka muka air dalam sumur akan diukur setiap 1 menit selama 5 menit,
anatara 5 sampai 60 menit, kemudian setiap10 menit antara 60 sampai 120
menit. Segera setelah tahap pertama pemompaan uji selesai dilakukan, maka
kapasitas pemompaan dan prosedur pengukuran sama dengan tahap
pemompaan berikutnya serta prosedur pengukuran sama dengan tahap
pertama tersebut.
Prosedur ini harus diikuti sampai tahap terakhir selesai. Apabila pompa
mengalami keusakan pada waktupengtesan sedang berlangsung, maka
diperlukan waktu secukupnya untuk untuk memulihkan muka air kembali
seperti sediakala dan kemudian ditulang.
j. Time Draw Down Test.
1. Kapasitas pompa adalah 60 lpm, tergantung dari kapasitas maksimal test
yang dapat dicapai.
2. Lama pengetesan 3 x 24 jam
Prosedur Pengetesan :
Mengukur muka air statis didalam sumur. Pemompaan inidilakukan
selama 3 x
24 jam. Untuk waktu 2 jam pertama agar diikuti cara pengukuran seperti
Step
Draw Down Test yang tersebut diatas, dan kemudian pengukuran muka
air
didalam sumur dilakukan setiap selang 30 menit. Jam pada waktu
pemompaa dimulai dan jam-jam sewaktu dilakukan pengukuran muka
air harus dicatat dengan benar.
k. Time Recovery Test.
Segera setelah Time Draw Down Test selesai dan pada saat pemompaan
tepat
Revitalisasi Pasar Balerong - Balige

berhenti, maka Time Recovery Test dilakukan selama10 menit pertama.


Pengukuran terhadap kenaikan muka air di dlam sumur bor dilakukan setiap
selang 1 menit selama 2 jam, selanjutnya pengukuran muka air tiap selang 30
menit.
Test ini terus dilakukan sampai muka air sama seperti sebelum dimulainya
Time Draw Down Test terebut diatas.
l. Catatan Test.
Setelah pengetesan sumur selesai, Pemborong harus menyerahkan catatan
test kepadaPemberi Tugas/ Managemen Konstruksi termasuk semua copy
ctatan harian
pelaksanaan pekerjaan.
m. Pembuangan Air.
Selama pengetesan sumur berlangsung Pemborong harus membuang air
kedalam saluran air buangan terdekat atau ke tempat lain yang telah disetujui
oleh pemberi tugas/pengawas. Pemborong harus bertanggung jawab unuk
mencegah agar air buangan idak akan merusak jalan, bangunan dan lain-lain.
Pembuangan air diusahakan agar tidak masukkedalam sumur bor, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
n. Penutup Sumur.
Yang dimaksud dengan penutup sumur adalah penyemenan seperti tertera
pada
gambar dokumen. Pekerjaan ini dapat dilakukan setelah Pumping Test atau
sebelumnya.
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN .
Selain yang dispesifikasikan disini, maka semua peralatan utama dan peralatan Bantu
harus dalam keadaan baru, baik, benar, tidak cacat dan telah disetujui Managemen
Konstruksi.
VALVE
Semua valve yang dipergunakan adalah dari merk KITZ, TOYO, SHOWA, AFA atau
setara.
PANEL
Panel harus dapat memonitor bekerjanya pompa terhadap hal-hal sebagai berikut :
- Permukaan air dalam sumur turun sampai batas minimal pengisapan yang
diijinkan.
- Permukaan air dalam ground reservoir telah sampai batas maksimal
- Phasa terbalik atau phasa terputus
- Tegangan listrik tidak seimbang
- Daya motor tidak sesuai dengan daya pompa, beban motor
berlebihan atau motor macet
- Pompa berputar balik atau terlalu sering hidupmati
- Overload
- Aliran pendingin di sekitar pompa kurang
- Kejutan terhadap tegangan tinggi yang berasal dari petir tidak langsung.
- Kontrol start bila sumber air dari PAM mati.

Anda mungkin juga menyukai