Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR NASIONAL

SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII


YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176
RANCANG BANGUN DAN ANALISIS ALAT PELAPISAN TEMBAGA
MENGGUNAKAN TEKNIK ELEKTROPLATING.

Budi Suhendro(1), Tri Laela DS (1) Suyamto(2)


(1)
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN)
(2)
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PT APB)
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jl. Babarsari P.O.Box 6101 YKBB Yogyakarta 55281

ABSTRAK

RANCANG BANGUN DAN ANALISIS ALAT PELAPISAN TEMBAGA MENGGUNAKAN TEKNIK


ELEKTROPLATING. Elektroplating merupakan salah satu proses finishing yang digunakan untuk
menanggulangi terjadinya korosi permukaan logam karena proses oksidasi. Logam yang dilapisi adalah
Aluminium karena jumlahnya yang melimpah dan paling banyak digunakan. Elektrolit yang digunakan
adalah CuSO4 yang diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 kg dilarutkan ke dalam air 12 liter.
Anoda dari plat tembaga dengan ukuran 6 x 30 cm, katoda digunakan sebagai barrel dengan daya tampung
6 benda kerja. Pelaksanaan pelapisan dilakukan dengan variasi arus yang diatur dengan resistor 0; 2,7, 5,6,
dan 15 . Variasi tegangan dilakukan dengan mengubah step trafo 12, 18, dan 25 V, waktu pelapisan
divariasi 15; 30;, 45 dan 60 menit. Alat yang dibuat memiliki waktu pakai selama 5 jam pelapisan tanpa
henti. Dari percobaan diketahui bahwa dengan variasi arus dihasilkan deposit yang paling banyak
dibandingkan dengan varisasi tegangan, sedangkan dengan waktu yang lebih lama akan dihasilkan deposit
yang lebih banyak tergantung ketersediaan dari ion Cu 2+ di dalam larutan.

Kata kunci : Elektroplating, variasi arus, tegangan, waktu

ABSTRACT
DESIGN NAD ANALYSISN OF COPPER METAL COATING TOOL USING ELECTROPLATING
TECHNIC. Electroplating is a finishing process used to cope with the occurrence of surface corrosion due
to oxidation processes. Alumunim is a subject to be coated because they are readily available and most
widely used. Electrolytes used were 1 kg of CuSO4 dissolved into 12 liters of water. Anodes made of the
copper plate with a size of 6 x 30 cm, the cathode is used as a barrel with capacity 6 workpieces. The
implementation of the coating is done by adjusting electricity current using 0, 2.7 ohms, 5.6 ohms and 15
ohms variable resistors. Voltage variations is performed by changing the tap voltage transformer of 12, 18,
25 volt. Duration of electroplating proces is carried out by changing the coating time of 15; 30; 45 and 60
minutes. The device that have been made has a life time of 5 hours coating continously without stop. From
the experiment it is known that by current variation obtined the most widely deposits compared with
varisasi voltage, whereas with a longer time will be got more deposit depending on the availability
2+
of Cu ions in solution.

Key word : Electroplating, current, voltage, time variations

1. PENDAHULUAN finishing terutama untuk logam-logam yang mudah


mengalami korosi. Salah satu teknik finishing dan
Pada pemakaian logam sering timbul masalah teknik penanggulangan korosi adalah dengan teknik
seperti korosi, kurang menarik, kurang kuat dan elektroplating. Diharapkan dengan dipakainya
sebagainya. Tetapi yang paling menonjol adalah teknik elektroplating kekuatan dan ketahanan
masalah korosi. Hal ini terjadi karena adanya proses material terhadap korosi akan bertambah. Manfaat
oksidasi antara logam yang digunakan baik di lain dari teknik elektroplating adalah masalah
lingkungan yang lembab, panas dan air asin. Bila estetika dan harga jual dari logam yang telah di lapis
korosi timbul dapat menjadikan kekuatan logam akan menjadi lebih baik. Dalam percobaan um yang
yang dipakai melemah. Untuk itu banyak dilakukan sering dilakukan, pelapisan logam dilakukan dengan

Budi Suhendro dkk 611 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176
sangat sederhana salah satunya dengan Pelapisan secara listrik atau elektroplating
menggunakan sumber tegangan dari baterai dan adalah elektrodeposisi pelapisan (coating) logam
dirasa kurang efektif karena umur pakai yang terlalu melekat ke elektroda untuk menjaga substrat dengan
singkat, tegangannya tidak dapat diatur dan dayanya memberikan sifat dan dimensi berbeda dari pada
terbatas. Dengan demikian pemakaian sumber logam basisnya [1]. Pada sistem elektrokimia cairan
tegangan bolak-balik dari PLN untuk catu daya elektrolit bila diberi tegangan akan terjadi elektrolisa
elektroplating sangat diperlukan karena akan lebih dan ionion akan bergerak menuju elektrode. Kation
efektif. Salah satu tujuan dari Rancang Bangun dan akan menuju katoda sedangkan anion menuju anoda.
Analisis Alat Pelapisan Tembaga Menggunakan Hukum yang berkaitan dengan massa yang
Teknik Elektroplating adalah untuk mengetahui terbnetuk dalam elektroplating adalah[1, 2] :
hubungan antara hasil pelapisan dengan tegangan, 1. Hukum Faraday I
arus dan waktu pelapisan yang diberikan. Pada hukum Faraday tersebut dijelaskan
Peralatan yang dirancang menggunakan catu bahwa massa zat yang terbentuk pada masing-
daya arus bolak-balik (AC) kemudian DC, larutan masing elektroda sebanding dengan kuat
pelapis yang digunakan adalah Tembaga Sulfat arus/arus listrik yang mengalir pada elektrolisis
(CuSO4) teknis, dan pengujian dilakukan dengan tersebut [2]. Secara matematis dapat ditulis
memvariasikan tegangan, arus, dan waktu. sebagai Persamaan (1).
Ar q eit
2. DASAR TEORI m (1)
nF F

Gambar 1. Skema pelapisan secara elektroplating

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Konsentrasi ion di dalam larutan


Keandalan Elektroplating [4] mempengaruhi mobilitas ion dan konduktivitas
larutan juga.
Banyak faktor yang mempengaruhi keandalan Agitasi adalah proses pengadukan yang
elektroplating antara lain adalah suhu larutan saat dimaksudkan untuk menghindari bentuk struktur
proses, arus yang mengalir pada elektrode, dan ketebalan lapisan yang tidak seragam. Di
konsentrasi larutan, agitasi, nilai pH larutan, samping itu juga bertujuan untuk pengisian kembali
pasivitas, dan lamanya pelapisan. ion-ion logam yang berkurang di dekat katoda atau
Suhu larutan pada saat pelapisan berlangsung benda kerja, mencegah terjadinya gelembung udara
harus dijaga stabil agar pelapisan dapat lebih pada bagian permukaan benda kerja.
sempurna karena bila suhu naik terlalu tinggi akan Nilai pH diperlukan untuk mengontrol larutan
menyebabkan naiknya konduktifitas dan difusitas elektroplating.agar kemampuan larutan elektrolit
larutan elektrolit. Akibatnya adalah tahanan dalam menghasilkan lapisan tetap baik.
elektrolit akan mengecil sehingga kemampuan untuk Pasivitas merupakan lapisan pasif pengotor
mereduksi ion-ion logam berkurang. Besarnay suhu pada logam seperti korosi dan minyak yang
larutan saat proses ditentukan oleh beberapa faktor menempel pada logam dan bila terdapat pada anoda,
antara lain jarak anoda dan katoda dan arus yang ion-ion logam pelapis terus menurun sehingga akan
digunakan. mengganggu proses pelapisan.
Kerapatan arus ke elektroda sangat Waktu pelapisan sangat mempengaruhi
mempengaruhi lama pelapisan sampai ketebalan ketebalan lapisan yang diinginkan, semakin lama
tertentu. Arus listrik diperlukan untuk mendapatkan waktu pelapisan akan dihasilkan lapisan yang
atom-atom logam pada tiap satuan luas permukaan semakin tebal [4, 5].
benda kerja yang akan dilapis.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 612 Budi Suhendro dkk


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176
Bahan Pelapis Dalam Proses Elektroplating 3. PEMBUATAN ALAT DAN METODOLOGI
Tembaga banyak digunakan untuk PENGUJIAN
pelapisan karena dapat menutup permukaan bahan
yang dilapis dengan baik dan mempunyai daya 3.1 Pembuatanan alat
tembus yang tinggi. Namun pelapisan dengan Perlatan pada penelitian ini terdiri dari 3
tembaga pada umumnya masih belum memuaskan bagian yaitu bagian catu daya, beban pelapisan dan
sehingga diperlukan pelapisan lanjut menggunakan alat penunjang. Catu daya yang digunakan
bahan nikel, kemudian dilakukan pelapisan akhir ditunjukkan pada blok diagram Gambar 2,
menggunakan khrom. [4]. sedangkan rangkaian ditujukkan pada Gambar 3 dan
4

transformator penyearah stabiliser variabel


Gambar 2.Blok diagram catu daya resistor

Gambar 3. Catu daya dengan stabiliser IC 7812

Gambar 3. Catu daya dengan stabiliser dari transistor

Catu daya pada Gambar 3 menggunakan alat ukur. Dalam rancangan ini bahan anoda dari
stabiliser IC 7812 untuk mencatu rangkaian pewaktu tembaga karena mempunyai konduktivitas yang baik
(timer) dan motor penggerak agitator (barrel), dengan ukuran 30 x 6 cm. Sebagai katoda dibuat
sedangkan pada Gambar 4 digunakan stabiliser dari aluminium (Al) karena beberapa pertimbangan
transistor untuk mencatu beban pelapisan yang antara lain karena sebagi penghantar listrik dan
memerlukan arus besar yaitu 0 sampai dengan 10 panas yang baik, ringan, tidak bersifat magnetik,
amper. mudah dibentuk, banyak dipakai untuk berbagai
Variabel resistor digunakan untuk mengatur keperluan, tahan korosi, banyak terdapat di pasaran,
arus yang masuk ke beban yang dalam enelitian ini harganya murah dan sebagainya. Katoda Al dibuat
ditentukan 4 buah yaitu R0 (0 /0 watt), R1 (2,7 dengan ukuran 2 x 7 cm sebanyak 5 buah diikat
/10 watt), R2 (5,6 /20 watt) dan R4 (15 /20 watt. pada barrel atau pengaduk. Sebagai bahan pelapis
Beban pelapisan berupa plat anoda dan digunakan larutan asam sulfat yang diencerkan
katoda yang diletakkan di dalam bak penampung dengan konsentrasi 1 kg dalam 12 liter air
larutan elektrolit dengan volume total dari bak (CuSO45H2O), dan bak pelapisan berikut
pelapisan tersebut adalah 41 liter dan alat penunjang pengaduknya (barrel) ditunjukkan pada Gambar 5.
yang terdiri dari pengaduk, pewaktu, pemanas, dan

Budi Suhendro dkk 613 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176

(a) (b)
Gambar 5. (a) Bak pelapis dan (b) Barrel

Alat penunjang antara lain terdiri dari Omron H3BA-8 dan untuk pembatas suhu
pewaktu (timer), pemanas (heater) serta alat ukur digunakan termostat KSD 302 250V/10A, lihat
tegangan dan arus. Untuk pewaktu digunakan Gambar 6.

(a) (b)
Gambar 6. (a) Pewaktu Omron H3BA-8, (b) Termostat KSD 302 250V/10A

3.2 Metode Percobaan d. udara pada bagian permukaan benda kerja,


Dalam penelitian ini, setelah perangkat keras selesai dan menghindari penumpukan 60 menit
dibuat dilakukan langkah-langkah percobaan pada tegangan dan arus tetap yaitu 18 V
sebagai berikut : dan 2,5 amper.
1. Persiapan bahan yang akan dilapis meliputi Pada setiap kali satu percobaan pelapisan
pemotongan bahan Al yang akan dilapis, selesai, harus diberi jeda waktu sebelum
pemolesan, penimbangan bahan dan dilakukan percobaan berikutnya. Hal ini
pembersian secara kimiawi dengan dicelum bertujuan untuk memberikan kesempatan
ke dalam asam nitrat kepada ion-ion Cu2+ menempel kepada benda
2. Proses elektroplating menggunakan asam uji, agar terjadi pengisian kembali ion-ion
sulfat yang telah diencerkan kemudian, logam yang berkurang di dekat bendua kerja,
dilakukan pencatuan daya ke elektode mencegah terjadinya gelembung udara pada
dengan mevariasi arus, tegangan dan bagian permukaan benda kerja, dan
waktu. menghindari penumpukan ion-ion logam dalam
a. Variasi arus dilakukan dengan larutan.ion-ion logam dalam larutan sehingga
mengubah nilai resistor pada tegangan konsentrasi ion dapat tersebar secara merata.
tetap sebesar 18 V dan waktu 3. Tahap akhir yaitu pencucian, pengeringan. dan
pelapisan 30 menit. penimbangan bahan
b. Variasi tegangan dilakukan dengan
mengubah tap tegangan keluaran trafo 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
dari 12, 18, 25, dan 32 V dan waktu
pelapisan tetap yaitu 30 menit. Peralatan yang dibuat dapat dioperasikan
c. Variasi waktu pelapisan dilakukan dengan baik, hasil pengujian meliputi 3 hal yaitu
dengan waktu pelapisan 15, 30, 45, pengujian dengan variasi arus, tegangan, dan waktu.
dan Pada setiap percabaan percobaan Jeda waktu

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 614 Budi Suhendro dkk


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176
pelapisan yang diberikan bertujuan untuk 1. Hasil pelapisan logam dengan variasi arus
memberikan kesempatan kepada ion-ion Cu2+ untuk Pada percobaan ini tegangan sumber dari trafo
menempel kepada benda uji dan pemutaran tetap yaitu 12 volt, waktu pelapisan 30 menit,
digunakan untuk pengisian kembali ion-ion logam larutan diaduk selama 10 detik. Pengubahan arus ke
yang berkurang didekat benda kerja, mencegah beban dilakukan dengan memberikan perrubahan
terjadinya gelembung tahanan variabel 0; 2,7; 5,6 dan 15 . Hasilnya
ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil pelapisan logam dengan variasi arus
Arus Massa hasil pelapisan (gram) Rata-rata
(amper) 1 2 3 4 5 (gram)
3,8 0.4418 0.4544 0.4065 0.4249 0.4225 0,43002
2,2 0.4680 0.5105 0.4287 0.3959 0.3082 0,42226
1,4 0.2914 0.3407 0.3177 0.3866 0.4517 0,35762
0,5 0.4284 0.3580 0.4189 0.3934 0.2851 0,37676

2. Hasil pelapisan logam dengan variasi Hambatan depan dipasang 2,7 , sedangkan
tegangan input waktu pelapisan dan pengadukan sama dengan
Perubahan tegangan input ke beban percobaan sebelumnya yaitu waktu memvariasi
dilakukan dengan mengubah tegangan sumber. arus. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 2:

Tabel 2. Hasil pelapisan logam dengan variasi tegangan input


Tegangan Massa hasil pelapisan (gram) Rata-rata
trafo 1 2 3 4 5 (gram)
12 V 0.2429 0.2115 0.0807 0.0712 0.1225 0.14576
18 V 0.1919 0.1221 0.1311 0.1625 0.1043 0.14238
25 V 0.0919 0.0850 0.0542 0.0761 0.0588 0.0732

1. Hasil pelapisan logam dengan variasi tegangan ujung beban rata-rata 2,65 V. Sedangkan
waktu waktu pengadukan sama dengan percobaan
Pada percobaan ini dipasang resistor 0 ohm, sebelumnya. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 3.
arus ke elektrode 2.5 A, tegangan sumber 18 V dan

Tabel3. Hasil pelapisan logam dengan variasi waktu


Massa hasil pelapisan (gram)
Waktu (menit) Rata-rata (gram)
1 2 3 4 5
15 0.1040 0.1140 0.1139 0.1024 0.1144 0.10974
30 0.1341 0.1272 0.0223 0.4590 0.2342 0.19536
45 0.3919 0.3521 0.1943 0.4091 0.4874 0.36696
60 0.5346 0.3594 0.1904 0.1647 0.3349 0.3168

Pembahasan
Arus Daya resistor
Alat yang telah dibuat memiliki kemampuan Rx(ohm)
(amper) (watt)
maksimal menghasilkan arus sebesar 5 A, bak
pelapisan logam mempunyai volume 41 teliter tetapi 0 3,8 0
hanya diisi kurang lebih 18 liter. Daya resistor 2,7 2,2 13,086
minimal yang diperlukan agar tidak over heat adalah 5,6 1,4 10.976
15 0,5 3.75
P I 2 R sehingga nilai daya resistor minimal
yang harus digunakan untuk mengatur arus agar Hasil pelapisan yang ditunjukkan pada Tabel 1
tidak terjadi over heat adalah seperti yang bila digambarkan dalam bentuk grafik adalah seperti
ditunjukkan pada Tabel 4. pada Gambar 4.

Tabel 4. Daya resistor yang digunakan

Budi Suhendro dkk 615 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176
Pada proses pelapisan dengan variabel waktu
dihasilkan grafik kenaikan massa deposit seperti
yang ditunjukkan pada grafik Gambar 5.

Gambar 4.Hubungan antara massa deposit pelapisan


dan arus

Gambar 4 di atas menunjukkan bahwa bila arus Gambar 5. Hubungan antara massa deposit
pelapisan dan waktu pada tegangan rata-rata
yang digunakan semakin besar maka massa
2,65 V dan arus 2,5 A
pelapisan yang terbentuk juga akan semakin banyak.
Pada Gambar 5 ditunjukkan grafik hasil deposit
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa
dengan variasi tegangan input. Pada proses tersebut
dengan proses pelapisan yang lebih lama juga akan
terjadi penurunan deposit yang sangat drastis pada
tegangan 18 V. Hal ini terjadi karena konsentrasi dihasilkan massa deposit yang lebih banyak. Berat
deposit pelapisan secara percobaan atau praktek
Cu2+ dalam larutan habis dan setelah itu diikuti
tersebut di atas dapat dibandingkan dengan hasil
penurunan arus secara drastis sampai 0,11 A.
perhitungan dengan memasukkan nilai i dan t pada
persamaan (1) dimana Ar = 63,5; n = 2 dan F =
96.500. Selisih massa deposit antara praktek dan
teoritis total untuk 5 buah sampel ditunjukkan pada
Tabel 7.

Gambar 6. Hubungan massa deposit pelapisan dan


tegangan input dengan waktu pelapisan selama 30
menit

Tabel 7. Perbedaan hasil pelapisan total secara teoritis dan percobaan


Massa
Massa Selisih
Tegangan Tegangan Arus Waktu percobaa
Variasi rumus massa
trafo (volt) beban (volt) (amper) (detik) n
(gram) (gram)
(gram)
Arus 12 1,9 3,8 1800 2.2505 2.1501 0.1004
7,3 2,2 1800 1.3030 2.1113 0.8084
8,77 1,4 1800 0.8291 1.7881 0.9590
11,2 0,5 1800 0.2961 1.8838 1.5877

Tegangan 12 7,83 2 1800 1.1845 0.7288 0.4557


18 11,05 2,75 1800 1.5990 0.7119 0.8872
25 13,5 3,55 1500 1.7520 0.3660 1.3860

Waktu 18 2,6 2.5 900 0.7403 0.5487 0.1916


2,67 1800 1.4806 0.9768 0.5038
2,7 2700 2.2209 1.8348 0.3861
2,77 3600 2.9611 1.5840 1.3771

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 616 Budi Suhendro dkk


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176
Pada umumnya proses elektroplating dilakukan
dengan catu tegangan konstan dan arusnya yang 6. DAFTAR PUSTAKA
divariasi, karena secara teknis memvariasi arus lebih
mudah dilakukan yaitu dengan menambahkan 1. Hartono, Anton J., dan Kaneko,Tomijiro, 1995,
tahanan. Pada Tabel 7 terlihat bahwa dengan Mengenal Pelapisan Logam, Yogyakarta
perubahan arus yang kecil dihasilkan deposit yang 2. Hiskia, Ahmad, 1992, Elektrokimia dan
lebih banyak dibanding dengan perubahan tegangan Kinetika Kimia, Citra Aditya Bakti, Bandung
yang cukup besar. Dilihat dari selisih massa antara 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Elektroplating :
perhitungan dengan percobaan yang semakin besar diakses 13 Juli 2011 jam 22.13 WIB
untuk varisai arus yang semakin kecil menunjukkan 4. Santosa, Bambang dan Syamsa, Martijanti,
bahwa ion Cu2+ dalam larutan CuSO4 sudah 2007, Pengaruh Parameter Proses Pelapisan
hampir habis dan tergantikan oleh pengotor. Waktu Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan, Jurnal
efektif pemakaian alat pelapisan yang dibuat teknik mesin vol. 9, No. 1, Universitas Jenderal
berdasarkan hasil pengujian adalah selama 5 jam Achmad Yani.
yang ditandai dengan tidak adanya lagi arus yang 5. Suarsana, I Ktut, 2008, Pengaruh Waktu
mengalir ke elektrode setelah waktu tersebut Pelapisan Nikel Pada Tembaga Dalam
terlampaui karena . Pelepisan Khrom Dekoratif Terhadap Tingkat
Kecerahan Dan Ketebalan Lapisan, Jurnal
5. KESIMPULAN ilmiah teknik mesin cakram vol. 2, No. 1,
UNUD.
1. Hasil pelapisan pada Tabel 3, dalam waktu 30 6. Prayitno, Dwi, 2005, Perbedaan Berat Hasil
menit dihasilkan massa maksimal 0,43002 Pelapisan Nikel Akibat Penggunaan Lapisan
gram pada arus 3,8 A. Tegangan akan Dasar Cu Dan Tanpa Lapisan Dasar Cu
membantu proses pelapisan ketika arus mulai Dengan Variasi Waktu Pada Bahan Baja
menurun dibuktikan dengan arus 0,5 A dan Karbon Rendah, Skripsi Pendidikan Teknik
tegangan beban 11,02 V atau pada daya 5,5 W mesin/S1, UNNES.
dihasilkan deposit 0,37676 gram 7. www.chem-is-
2. Semakin lama waktu pelapisan akan dihasilkan try.org/tabel_periodik/alumunium/ : diakses 15
deposit pelapisan semakin banyak asalkan Juli 2011 jam 07:06 WIB
masih cukup tersedia ion Cu2+ dalam larutan. 8. gabunganteknik.wordpress.com/2008/04/13/alu
Hal ini dibuktikan dengan pelapisan minium/ : diakses 15 Juli 2011 jam 07:06 WIB
menggunakan arus 2,5 A dengan waktu 15 9. http//en.wikipedia.org/wiki/copper%28II%29_
menit dihasilkan massa rata-rata dari 0,10974 Sulfate : diakses 15 Juli 2011 jam 07:10 WIB
gram, sedangkan dengan waktu 45 menit 10. http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga : diakses
dihasilkan deposit 0,36696 gram. 15 Juli 2011 jam 07:15 WIB
3. Alat yang telah dibuat dapat dipakai untuk
melapis dalam waktu 5 jam secara terus
menerus.

Budi Suhendro dkk 617 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Anda mungkin juga menyukai