ABSTRAK
ABSTRACT
DESIGN NAD ANALYSISN OF COPPER METAL COATING TOOL USING ELECTROPLATING
TECHNIC. Electroplating is a finishing process used to cope with the occurrence of surface corrosion due
to oxidation processes. Alumunim is a subject to be coated because they are readily available and most
widely used. Electrolytes used were 1 kg of CuSO4 dissolved into 12 liters of water. Anodes made of the
copper plate with a size of 6 x 30 cm, the cathode is used as a barrel with capacity 6 workpieces. The
implementation of the coating is done by adjusting electricity current using 0, 2.7 ohms, 5.6 ohms and 15
ohms variable resistors. Voltage variations is performed by changing the tap voltage transformer of 12, 18,
25 volt. Duration of electroplating proces is carried out by changing the coating time of 15; 30; 45 and 60
minutes. The device that have been made has a life time of 5 hours coating continously without stop. From
the experiment it is known that by current variation obtined the most widely deposits compared with
varisasi voltage, whereas with a longer time will be got more deposit depending on the availability
2+
of Cu ions in solution.
Catu daya pada Gambar 3 menggunakan alat ukur. Dalam rancangan ini bahan anoda dari
stabiliser IC 7812 untuk mencatu rangkaian pewaktu tembaga karena mempunyai konduktivitas yang baik
(timer) dan motor penggerak agitator (barrel), dengan ukuran 30 x 6 cm. Sebagai katoda dibuat
sedangkan pada Gambar 4 digunakan stabiliser dari aluminium (Al) karena beberapa pertimbangan
transistor untuk mencatu beban pelapisan yang antara lain karena sebagi penghantar listrik dan
memerlukan arus besar yaitu 0 sampai dengan 10 panas yang baik, ringan, tidak bersifat magnetik,
amper. mudah dibentuk, banyak dipakai untuk berbagai
Variabel resistor digunakan untuk mengatur keperluan, tahan korosi, banyak terdapat di pasaran,
arus yang masuk ke beban yang dalam enelitian ini harganya murah dan sebagainya. Katoda Al dibuat
ditentukan 4 buah yaitu R0 (0 /0 watt), R1 (2,7 dengan ukuran 2 x 7 cm sebanyak 5 buah diikat
/10 watt), R2 (5,6 /20 watt) dan R4 (15 /20 watt. pada barrel atau pengaduk. Sebagai bahan pelapis
Beban pelapisan berupa plat anoda dan digunakan larutan asam sulfat yang diencerkan
katoda yang diletakkan di dalam bak penampung dengan konsentrasi 1 kg dalam 12 liter air
larutan elektrolit dengan volume total dari bak (CuSO45H2O), dan bak pelapisan berikut
pelapisan tersebut adalah 41 liter dan alat penunjang pengaduknya (barrel) ditunjukkan pada Gambar 5.
yang terdiri dari pengaduk, pewaktu, pemanas, dan
(a) (b)
Gambar 5. (a) Bak pelapis dan (b) Barrel
Alat penunjang antara lain terdiri dari Omron H3BA-8 dan untuk pembatas suhu
pewaktu (timer), pemanas (heater) serta alat ukur digunakan termostat KSD 302 250V/10A, lihat
tegangan dan arus. Untuk pewaktu digunakan Gambar 6.
(a) (b)
Gambar 6. (a) Pewaktu Omron H3BA-8, (b) Termostat KSD 302 250V/10A
2. Hasil pelapisan logam dengan variasi Hambatan depan dipasang 2,7 , sedangkan
tegangan input waktu pelapisan dan pengadukan sama dengan
Perubahan tegangan input ke beban percobaan sebelumnya yaitu waktu memvariasi
dilakukan dengan mengubah tegangan sumber. arus. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 2:
1. Hasil pelapisan logam dengan variasi tegangan ujung beban rata-rata 2,65 V. Sedangkan
waktu waktu pengadukan sama dengan percobaan
Pada percobaan ini dipasang resistor 0 ohm, sebelumnya. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 3.
arus ke elektrode 2.5 A, tegangan sumber 18 V dan
Pembahasan
Arus Daya resistor
Alat yang telah dibuat memiliki kemampuan Rx(ohm)
(amper) (watt)
maksimal menghasilkan arus sebesar 5 A, bak
pelapisan logam mempunyai volume 41 teliter tetapi 0 3,8 0
hanya diisi kurang lebih 18 liter. Daya resistor 2,7 2,2 13,086
minimal yang diperlukan agar tidak over heat adalah 5,6 1,4 10.976
15 0,5 3.75
P I 2 R sehingga nilai daya resistor minimal
yang harus digunakan untuk mengatur arus agar Hasil pelapisan yang ditunjukkan pada Tabel 1
tidak terjadi over heat adalah seperti yang bila digambarkan dalam bentuk grafik adalah seperti
ditunjukkan pada Tabel 4. pada Gambar 4.
Gambar 4 di atas menunjukkan bahwa bila arus Gambar 5. Hubungan antara massa deposit
pelapisan dan waktu pada tegangan rata-rata
yang digunakan semakin besar maka massa
2,65 V dan arus 2,5 A
pelapisan yang terbentuk juga akan semakin banyak.
Pada Gambar 5 ditunjukkan grafik hasil deposit
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa
dengan variasi tegangan input. Pada proses tersebut
dengan proses pelapisan yang lebih lama juga akan
terjadi penurunan deposit yang sangat drastis pada
tegangan 18 V. Hal ini terjadi karena konsentrasi dihasilkan massa deposit yang lebih banyak. Berat
deposit pelapisan secara percobaan atau praktek
Cu2+ dalam larutan habis dan setelah itu diikuti
tersebut di atas dapat dibandingkan dengan hasil
penurunan arus secara drastis sampai 0,11 A.
perhitungan dengan memasukkan nilai i dan t pada
persamaan (1) dimana Ar = 63,5; n = 2 dan F =
96.500. Selisih massa deposit antara praktek dan
teoritis total untuk 5 buah sampel ditunjukkan pada
Tabel 7.