KIMIA FISIKA
“Electroplanting”
Disusun oleh :
Nama : Rahmat Aldi Irawan
NIM : 201420033
Program Studi : Teknik Pengolahan Migas
Bidang Minat : Refinery
Tingkat : II (Dua)
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukanya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
beberapa hal brikut, yaitu :
1. Menentukan pengaruh waktu tahan celup pada baja karbon sedang proses
electroplating tembaga.
2. Mengetahui tingkat gloss dan ketebalan lapisan pada spesimen setelah proses
electroplating tembaga.
Dimana :
1. Tanki/Bak : Tempat proses electroplating berlangsung
2. Anoda : Elektroda positif tempat terjadinya reaksi reduksi
oksidasi
3. Katoda : Elektroda negative tempat terjadinya reaksi reduksi
4. Metal Plating : Logam yang melapisi katoda
5. Electrolyte : Zat asam, basa dan garam yang didalam air terurai
menjadi ion-ion
6. Rectifier : Alat yang berfungsi mengubah arus AC menjadi
arus DC
7. Voltmeter : Alat untuk mengukur besarnya tegangan (volt)
8. Ampermeter : Alat untuk mengukur besarnya arus (Ampere)
9. Wire : Penghantar yang menghubungkan Anoda dan
Prinsip kerja dasar pelapisan logam adalah penempatan ion-ion logam pelapis
diatas substrat yang akan dilapisi melalui metode elektrolisis yakni dengan adanya
arus searah maka senyawa kimia akan terurai dalam larutan elektrolit. Ion-ion positif
akan bergerak ke katoda dan ion-ion negatif akan bergerak menuju anoda sehingga
terjadi pelapisan pada substrat atau benda yang akan dilapisi. Anoda merupakan
elektroda yang menghasilkan elektron sedangkan katoda adalah elektroda yang
menerima elektron yang merupakan tempat pengendapan pada saat elektroplating.
Sebagai anoda digunakan platina karena bersifat inert sedangkan katodanya
merupakan substrat yang dipakai untuk membuat lapisan tipis, misalnya jika ingin
melapisi bahan dengan Cr maka larutan elektrolitnya asam kromat dan sebagai
anodanya adalah Cr (Helmy Alian, 2010).
Reaksi yang terjadi pada katoda adalah sebagai berikut :
Mn+ + ne M0
Reaksi yang terjadi pada anoda adalah sebagai berikut :
M0 Mn++ ne
𝐼𝑥𝑡𝑥𝐴
𝑊= 𝑧𝑥𝐹
Dimana:
W = Berat lapisan (gram)
I = Arus DC (ampere)
T = Waktu Pelapisan (detik)
A = Berat atom logam yang akan dilapiskan (gram/mol)
Z = Valensi dari logam yang akan dilapiskan
F = Bilangan Faraday, 96500 Coulomb
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
I .t. A
W =
Z.f
1) Paku 1
g
0,5 A x 300 s x 65
W = mol
12 x 96500
= 0,0084 𝑔𝑟𝑎𝑚
2) Paku 2
g
0,9 A x 300 s x 65
W = mol
12 x 96500
= 0,0151 𝑔𝑟𝑎𝑚
3) Paku 3
g
0,9 A x 300 s x 65
W = mol
12 x 96500
= 0,0151 𝑔𝑟𝑎𝑚
4) Paku 4
g
0,5 A x 300 s x 65
W = mol
12 x 96500
= 0,00841 𝑔𝑟𝑎𝑚
5) Paku 5
g
0,5 A x 300 s x 65
W = mol
12 x 96500
= 0,0084 𝑔𝑟𝑎𝑚
4.3. Pembahasan
Pada praktikum ini, percobaan Elektroplating ini bertujuan untuk mengetahui
prinsip kerja dari proses elektroplating, dan mengetahui pengaruh suhu, kuat arus (I)
dan surface preparation terhadap kualitas elektroplating. Elektroplating atau
pengendapan logam secara elektrokimia ini berfungsi sebagai pelapisan suatu logam
yang mudah teroksidasi agar tidak terkena korosi, contoh logam tersebut adalah besi.
Dalam percobaan ini sampel yang digunakan adalah paku sebagai katoda dan proses
galvanisasi pada elektroplating menggunakan larutan elektrolit zinc sebagai anoda
untuk pelapisannya. Adapun 5 jenis perlakuan yang berbeda terhadap sampel paku
yakni sampel paku tanpa surface preparation dan sampel paku dengan surface
preparation. Kedua sampel paku tersebut masing-masing di amplas terlebih dahulu
sebelum dilakukan pelapisan agar nantinya ketika pelapisan dengan zinc dapat
menempel dengan sempurna.
Pada praktikum ini, kami menggunakan 5 sampel paku sebagai katoda dengan
keadaan setiap masing-masing paku yang berbeda dimana bertujuan agar dapat
mengetahui proses electroplating pada setiap keadaan tertentu. Pada setiap paku kami
melakukan penimbangan guna untuk membandingkan berat paku sebelum dilakukan
plating dan sesudah dilakukanya proses plating. Sebelum dilakukanya penimbangan
juga dilakukan pengamplasan guna untuk menghindari sampel paku yang
terkontaminasi dari pengaru yang lain agar proses electroplatingnya berjalan
sempurna.
Pada proses electroplating ini biasanya paku yang sudah mengalami proses
electro plating akan mengalami peningkatan massanya dikarnakan adanya massa dari
Zn yang menempel pada paku. Pada percobaan yang kami lakukan, massa pada paku
3, 4 dan 5 mengalami penuruna berat bukan malah meningkat hal ini terjadi karna
massa dari Zn yang menempel pada paku tertinggal didalam larutan sehingga pada
penimbangan tidak semua massa Zn yang pada saat proses electroplating dapat
ditimbang.
Setelah dibersihkan, kedua sampel paku dilakukan penimbangan. Penimbangan
pertama (setelah diamplas) dan kedua (setelah surface preparation). Kemudian
dilakukan penimbangan ketiga (setelah elektroplating) terhadap paku yang sama
dengan dua penimbangan sebelumnya. Berdasarkan data yang telah didapatkan,
penimbangan untuk paku I setelah diamplas didapatkan massa sebesar 14,7212 gram
dan penimbangan untuk paku I setelah elektroplating sebesar 14,8132 gram.
Pada sampel paku 1 dan 2 kami mendapatkan kenaikan massa yang terjadi
dimana pada paku 1 pada saat sebelum proses electroplating massanya sebesar 5,9044
gram dan setelah proses electroplating massanya menjadi 6,1514 begitu juga pada
paku ke- 2 yang dapat dilihat pada abel data hasil praktikum. Berdasarkan hasil yang
didapatkan ini, diketahui bahwa terjadi kenaikan massa sebesar 0.092 gram.
Peningkatan massa tersebut juga merupakan massa dari Zn yang menempel di
permukaan paku besi I, namun masih terdapat beberapa Zn yang tidak menempel
secara sempurna sehingga jatuh ke dasar larutan elektrolit.
Pada paku 3, 4 dan 5 tidak terjadinya kenaikan massa dipaku tersebut
disebabkan beberapa Zn yang tidak menempel secara sempurna pada paku sehingga
jatuh kedasar larutan elektrolit yang menyebabkan Zn tidak melapisi paku besi dengan
baik karena ketidakstabilan nilai kuat arus pada power supply sehingga mempengaruhi
proses pelapisan dari paku 3, 4 dan 5 oleh Zn. Kemungkinan selanjutnya,
ketidaksempurnaan Zn yang menempel pada paku dapat disebabkan oleh beberapa
bagian permukaan paku yang belom dibersihkan dengan sempurna baik semasa
pengamplasan maupun surface preparation. Lapisan Zn yang tidak menempel
sempurna dan jatuh dalam elektrolit dapat ditimbang dengan cara mengambil Zn
dalam elektrolit tersebut menggunakan pinset kemudian dimasukkan ke dalam oven
sampai terbebas larutan elektrolit atau kering.
Pada praktim ini juga kami menggunalan NaOH untuk menghilangkan lapisan
minyak gemuk dan lemak yang menempel di permukaan logam yang akan dilapisi
yang tidak dapat dibersihkan dengan cara dicuci dengan detergen ataupun mekanik
(Amplas), dan juga larutan H2SO4 yang berguna sebagai media untuk
menghilangkan karat pada permukaan logam akibat terjadinya proses oksidasi dari
logam. Pada saat proses electroplating berlangsung terjadi juga beberapa kesalahan
seperti pada saat penimbangan, kami kurang teliti melakukanya sehingga
menghasilkan nilai massa dari paku yang menurun pada saat sesudah proses
electroplating. Selain itu juga adalah adanya gesekan yang terjadi antara zinc dengan
cawan dimana itu dapat mempengaruhi berat akhir dari paku yang menyebabkan
ketidak sesuaian setelah terjadinya proses electroplating dan menyebabkan hasil
praktikum yang tidak sesuai dengan teori yang ada.
Adapun error yang terjadi saat dilakukan selama praktikum yang mempengaruhi
hasil pengamatan, beberapa faktor yang diantaranya adalah terjadinya kesalahan
human error berupa deposit zinc yang telah menempel terlepas kembali ketika ingin
dilakukan penimbangan, kuat arus yang cukup kuat sehingga menghasilkan
gelembung (H2) sehingga zinc tidak mau menempel. dan dapat juga terjadi
dikarenakan belum bersihnya permukaan paku yang masih terdapat karat akibat
teroksidasi sehingga membuat larutan zink yang tereduksi dan membentuk deposit
tidak akan mau menempel pada sampel (paku). Terkait pada percobaan tersebut,
hubungan antara faktor kuat arus, waktu pelapisan, dan luas penampang dengan
massa sampel menyatakan bahwa semakin besar kuat arus yang dihasilkan, semakin
lama waktu pelapisan , dan semakin besar luas permukaan yang terdapat pada suatu
sampel (paku), maka akan semakin tebal pelapisan dengan deposit zinc yang membuat
berat paku akan semakin berat dari berat paku awal.
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan maka dapat di simpulkan bahwa
electroplating dapat mencegah terjadinya korosi karena adanya lapisan lain yang
mencegah paku mengalami oksidasi. Pada proses electroplating ini juga menggunakan
prinsip elektrolisis karna pada praktikum kali ini menggunakan arus listrik serta anoda
dan katoda sebagai alat utamanya. Surface preparation juga berpengaruh terhadap
pelapisan karena dengan melaksanakan surface preparation maka pelapisan logam
akan lebih maksimal. Selain itu juga arus listrik serta waktu berpengaruh besar
terhadap proses ini karena semakin besar arus yang digunakan dan semakin lama
waktu yang digunakan maka akan semakin maksimal juga proses electroplating yang
dilakukan.
5.2. Saran
Setelah diselesaikannya penyusunan laporan praktikum dengan judul
“Elektroplating” ini, penulis menyarankan sebaiknya praktikan yang selanjutnya
agar lebih berhati-hati dalam melakukan praktikum ini agar tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan seperti kerusakan alat dan lain-lainnya. Praktikan juga harus lebih
teliti ketika sedang melakukan penimbangan maupun ketika mengambil sampel agar
mendapatkan hasil yang sesuai dengan teori yang ada.
DAFTAR PUSTAKA