Anda di halaman 1dari 11

1 MAKALAH DASAR KELISTRIKAN DAN

INSTRUMENTASI

RECTIFIER

Dibuat Oleh :

Kathlia Sondang H (3334180051)

Imron Yusfi (3334170064)

Ryan Muhammad Rizki (3334170071)

Gada Wira Muslimin (3334170073)

2 JURUSAN TEKNIK METALURGI

3 FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Electroplating adalah proses pelapisan logam dengan menggunakan
bantuan arus listrik dan senyawa kimia memindahkan partikel logam pelapis ke
material yang hendak dilapisi, tujuan dari pelapisan logam adalah untuk
meningkatkan siat teknis atau mekanis dari suatu logam, melindungi logam yang
dilapisi, serta fungsi dekoratif. Untuk melindungi logam dengan proses
electroplating dibutuhkan listrik arus searah, elektrolit yang disesuaikan dengan
lapisan yang diinginkan, logam pelapis dan benda kerja yang akan dilapisi. Pada
proses electroplating arus listrik memicu adanya reaksi kimia. Arus listrik ini
biasanya bersumber pada rectifier. Rectifier ini berfungsi sebagai sumber arus
DC, dimana ini berfungsi agar proses electroplating berjalan. Alat ini mempunyai
fungsi diantaranya sebagai sumber arus, pengatur voltase, serta pengatur arus
yang digunakan. Biasanya alat ini tidak digunakan pada skala industry, tetapi
biasa digunakan pada skala home industry.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut ini adalah hal-hal yang menjadi rumusan masalah pada
penyusunan karya tulis ini :
1. Apa yang dimaksud dengan bidang ilmu elektrokimia ?
2. Bagaimana proses electroplatting berjalan ?
3. Apa saja komponen-komponen yang digunakan pada electroplating ?
4. Apa fungsi dari rectifier ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui bidang ilmu elektrokimia.
2. Mengetahui mekanismer dari proses electroplating.
3. Mengetahui peralatan yang digunakan pada proses elektroplatting.
4. Mengetahui fungsi dari rectifier.

1.4 Sistematika Penulisan


Pada makalah ini sistematika penulisan terdiri dari tiga bab. Bab satu
membahasa tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta sistematika
penulisa. Kemudian pada bab dua membahas tentang dasar teori dan tinjauan
pustaka. Lalu terakahir adalah bab tiga membahas tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teknis Pelapisan Logam


Pelapisan logam adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan sifat
tertentu pada suatu permukaan benda kerja, dimana diharapkan benda tersebut
akan mengalami perbaikan baik dalam hal struktur mikro maupun ketahanannya,
dan tidak menutup kemungkinan pula terjadi perbaikan terhadap sifat fisiknya.
Pelapisan logam merupakan bagian akhir dari proses produksi dari suatu produk.
Proses tersebut dilakukan setelah benda kerja mencapai bentuk akhir atau setelah
proses pengerjaan mesin serta penghalusan terhadap permukaan benda kerja yang
dilakukan. Dengan demikian, proses pelapisan termasuk dalam kategori pekerjaan
finishing atau sering juga disebut tahap penyelesaian dari suatu produksi benda
kerja.

2.2 Sel Elektrokimia


Sel elektrokimia merupakan sel yang dirancang untuk menjadikan suatu
reaksi redoks agar dapat menghasilkan perubahan dari energi listrik menjadi
energi kimia atau sebaliknya dari energi kimia menjadi energi listrik. Sel
elektrokimia terbagi atas :
a. Sel Galvanik atau Sel Volta
Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks dimana katoda (+) dan tempat
terjadinya reduksi, sedangkan anoda (-) dan tempat terjadinya oksidasi.
Potensial listrik yang muncul dari suatu elektroda dan terjadi apabila
elektroda ini dalam keadaan setimbang dengan larutan ion – ionnya, atau
beda potensial elektroda logam dengan elektroda hidrogen yang mempunyai
potensial elektroda 0 volt. Perbedaan potensial dari kedua elektroda disebut
beda potensial atau potensial sel standar yang diberi lambang Esel. Katoda
merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi sehingga mempunyai E0 lebih
besar, sedangkan anoda merupakan tempat terjadinya reaksi oksidasi
sehingga mempunyai harga E0 lebih kecil. Adapun urutan potensial
elektroda standar reduksi beberapa logam sebagai berikut : Li-K-Ba-Ca-Na-
Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Ni-Co-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au.
b. Sel Elektrolisis
Sel yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks dimana katoda (-) dan tempat
terjadinya reduksi sedangkan anoda (+) tempat terjadinya oksidasi.
Elektrolisis merupakan peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik
searah. Sel elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk
menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di
masyarakat.
Baterai aki yang dapat diisi ulang merupakan salah satu contoh aplikasi
sel elektrolisis dalam kehidupan sehari – hari. Baterai aki yang sedang diisi
kembali mengubah energi listrik yang diberikan menjadi produk berupa
bahan kimia yang diinginkan. Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai
sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis dengan sel volta adalah pada sel
elektrolisis komponen voltmeter diganti dengan sumber arus (umumnya
baterai). Larutan yang ingin di elektrolisis ditempatkan dalam suatu wadah.
Selanjutnya elektroda dicelupkan kedalam larutan elektrolit yang ingin di
elektrolisis. pada elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi.
Ada dua tipe elektrolisis yaitu elektrolisis lelehan dan elektrolisis larutan.

2.3 Electroplatting
Pelapisan logam merupakan salah satu rekayasa dalam menciptakan dan
memvariasikan serta merubah sifat fisik dan mekanik pada permukaan logam.
Cara yang umum digunakan dalam pelapisan adalah pelapisan secara listrik
(electroplating) yaitu proses pelapisan logam maupun non logam secara
elektrolisismelalui penggunaan arus searah (DC) dan larutan kimia (elektrolit)
yang berfungsi sebagai penyuplai ion-ion logam untuk membentuk lapisan logam
pada katoda. Adapun macam-macam pelapisan logam menurut tujuannya antara
lain untuk dekoratif, protektif dan untuk mendapatkan sifat khusus pada
permukaan. Adapun pelapisan logam ditinjau dari sifat elektrokimia bahan
pelapisnya, dapat di kategorikan sebagai pelapisan anodik dan pelapisan katodik.
Pelapisan anodik dimana potensial listrik logam pelapis lebih anodik terhadap
logam dasar/subtrat, sedangkan pelapisan katodik merupakan pelapisan dimana
potensial listrik logam pelapis lebih katodik terhadap subtratnya. Keunggulan dari
pelapisan anodik adalah sifat logam pelapis melindungi logam yang dilapisi,
sementara itu pada pelapisan katodik lebih cocok digunakan pada pelapisan untuk
tujuan dekoratif. Dalam perlindungan katodik, obyek yang dilindungi adalah
katoda, tetapi dalam perlindungan anodik, obyek yang dilindungi adalah anoda.
Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating dikategorikan
sebagai proses pengerjaan akhir atau metal finishing. Secara sederhana,
electroplating dapat diartikan sebagai proses pelapisan logam dengan
menggunakan bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu guna memindahkan
partikel logam pelapis ke material yang hendak dilapis. Pelapisan logam dapat
berupa lapis seng, galvanis, perak, emas, brass, tembaga, nikel dan krom.
Penggunaan lapisan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan
masing-masing material. Perbedaan utama dari pelapisan tersebut selain anoda
yang digunakan, adalah larutan elektrolisisnya.

2.4 Rectifier
Rectifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan penyearah
gelombang adalah suatu bagian dari rangkaian catu daya atau power supply yang
berfungsi sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current) menjadi sinyal DC
(Direct Current). Rangkaian Rectifier atau Penyearah Gelombang ini pada
umumnya menggunakan dioda sebagai komponen utamanya. Hal ini dikarenakan
dioda memiliki karakteristik yang hanya melewatkan arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Jika sebuah dioda dialiri arus bolak-
balik (AC), maka dioda tersebut hanya akan melewatkan setengah gelombang,
sedangkan setengah gelombangnya lagi diblokir. Untuk lebih jelas, bisa dilihat
pada Gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Skema Rectifier

Pada dasarnya, rectifier atau penyearah gelombang dibagi menjadi dua


jenis yaitu Half Wave Rectifier (penyearah setengah gelombang) dan Full Wave
Rectifier (penyearah gelombang penuh). Half Wave Rectifier atau penyearah
setengah gelombang merupakan penyearah yang paling sederhana karena hanya
menggunakan 1 buah dioda untuk menghambat sisi sinyal negatif dari gelombang
AC dari power supply dan melewatkan sisi sinyal positif-nya. Rangkaian dari
rectifieri ini bisa dilihat pada Gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2 Rectifier Setengah Gelombang

Terdapat dua cara untuk membentuk Full Wave Rectifier atau penyearah
gelombang penuh. Kedua cara tersebut tetap menggunakan dioda sebagai
penyearahnya namun dengan jumlah dioda yang berbeda yaitu dengan
menggunakan dua dioda dan empat dioda. Penyearah gelombang penuh dengan
dua dioda harus menggunakan transformer CT, sedangkan penyearah empat dioda
tidak perlu menggunakan transformer CT. Penyearah empat dioda sering disebut
juga dengan Full Wave Bridge Rectifier. Seperti yang dikatakan diatas, Penyearah
Gelombong Penuh 2 Dioda memerlukan Transformer khusus yang dinamakan
dengan Transformer CT (Centre Tapped). Transformer CT memberikan Output
(Keluaran) Tegangan yang berbeda fasa 180° melalui kedua terminal output
sekundernya. Perbedaan Fase 180° tersebut dapat dilihat seperti pada Gambar 2.3
dibawah ini :

Gambar 2.3 Rectifier Penuh Dua Dioda

Penyearah gelombang penuh dengan menggunakan empat dioda adalah


jenis rectifier yang paling sering digunakan dalam rangkaian power supply karena
memberikan kinerja yang lebih baik dari jenis penyearah lainnya. Penyearah
gelombang penuh empat dioda ini juga sering disebut dengan Bridge Rectifier
atau penyearah jembatan. Rangkaianya dari rectifier jenis ini bisa dilihat pada
Gambar 2.3.

Gambar 2.4 Bridge Rectifier

Berdasarkan gambar diatas, jika transformer mengeluarkan output sisi


sinyal Positif (+) maka output maka D1 dan D2 akan berada dalam kondisi
forward bias sehingga melewatkan sinyal positif tersebut sedangakan D3 dan D4
akan menghambat sinyal sisi negatifnya. Kemudian pada saat output tansformer
berubah menjadi sisi sinyal negatif (-) maka D3 dan D4 akan berada dalam
kondisi forward bias sehingga melewatkan sinyal sisi Positif (+) tersebut
sedangkan D1 dan D2 akan menghambat sinyal negatifnya.

2.5 Rectifier untuk Electroplatting Anodizing


Alat yang digunakan pada proses ini merupakan pabrikan dari perusahaan
Volteq dari negara Amerika dengan tipe VOLTEQ HY051000EX. Alat ini
merupakan alat yang dilengkapi dengan proteksi terhadap tegangan berlebih dan
arus berlebih. Alat ini bisa menghasilkan tegangan DC, dengan daya maksimum
sebesar 5000 W.

Gambar 2.5 Rectifier untuk Elelctroplatting

Berikut ini adalah spesifikasi dari alat rectifier yang digunakan :


 Outputs : 0-5 V and 0-1000 A
 Protection : over-voltage and over-current protection
 Input voltage : 220V -240V AC (No NEMA plug
included)
 Voltage Stabilization : 0.5%
 Current Stabilization : 1%
 Load Regulation : 0.5%
 Ripple noise : CV 5%
 LCD reading accuracy : +/- 1% , +/ -1 digit
 Environment : 0-40C,relative humidity < 90% no
condensation
 Size : 19" x 16" x 8"
 Weight : 50 lbs
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Berikut ini adalah kesimpulan yang didapat dari pembuatan makalah
ilmiah ini :
1. Elektrokimia merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang
hubungan aspke elektronik dari reaksi kimia. Elektrokimia secara
umum terbgagi menjadi dua kelompok, yaiu sel elektrolisi dan sel
galvanik.
2. Proses electroplating berjalan dengan memanfaatkan sumber arus
listrik yang menyebabkan reaksi reduksi pada anoda serta oksidasi
pada katoda.
3. Pada proses electroplating alat yang digunakan biasanya anoda (bahan
pelapis), katoda (bahan yang akan dilapisi), sumber arus searah (DC),
dan larutan elektrolit.
4. Rectifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan penyearah
gelombang adalah suatu bagian dari rangkaian catu daya atau power
supply yang berfungsi sebagai pengubah sinyal AC (Alternating
Current) menjadi sinyal DC (Direct Current).

3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami sebagai penulis menyadari masih
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Oleh karena itu agar bisa
menyajikan data serta informasi yang lebih baik lagi bagi pembaca, kami
mengharapkan saran dan masukan dari pembaca semua. Kami akan dengan
senang hati dan terbuka dalam menerima saran dan masukan dari pembaca
sekalian.
DAFTAR PUSTAKA

 [1] Bird, Tony.1993. Kimia Fisika Untuk


Universitas.Erlangga: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai