TINJAUAN PUSTAKA
Keuntungan :
Kelemahan :
Keterangan :
I = Banyaknya arus (Ampere)
V = Tegangan (Volt)
R = Tahanan
Untuk lebih jelasnya rangkaian dan prinsip kerja proses lapis listrik
dapat dilihat pada gambar 1 dan 2 berikut ini:
H2O H+ + OH
3.1.1.4 Anoda
10 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
macam pengotor.Hal ini mutlak agar bisa di dapat hasil lapisan dengan
cara listrik yang baik.
12 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
Reaksi proses pickling sebetulnya adalah proses electro kimia
dalam sel galvanis antara logam dasar (anoda) dan oksida (katoda). Gas
H2 yang timbul dapat mereduksi ferri oksida yang mudah larut. Dalam
reaksi ini biasanya diberikan inhibitor agar reaksi tidak terlalu cepat dan
menghasilkan pembersihan yang merata. Ada dua jenis bahan inhibitor
yang dikenal yaitu:
Rapat arus dapat di atur , makin tinggi raat arus, makin meningkat
kecepatan pelapisan dan dapat memperkecil ukuran/bentuk kristal.Tetapi
bila rapat arus terlalu tinggi akan mengekibatkan lapisan kasar, bersisik
dan akan terbakar/hitam. Satuan arus dinyatakan dalam Amp/dm2 atau
Amp/ft2 atau Amp/in2.
14 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
Sebagai contoh pada pelapisan tembaga, rapat arus ditentukan 3,6
A/dm2, voltage 6 volt, sedangkan luas benda yang akan dilapisi 10 dm2
maka rapat arus adalah 36 A/dm2, tetapi tegangan tetap 6 volt.Biasanya
tegangan yang digunakan pada operasi lapis listrik adalah 6-12 volt.
3.1.1.6.4. pH Larutan:
3.2.1.1 Degreasing
16 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
A.1 Degreasing Dengan Solvent (pelarut organik)
Degreasing dengan solvent adalah proses pembersihan dengan
penggunaan pelarut organik, contohnya Tri Chloro Ethylene dan lain lain.
Dengan cara meleburkan dan mengangkat kotoran-kotoran minyak.
Dengan cara ini kotoran minyak yang dileburkan dengan pelarut organik
kembali menempel pada material dan menjadikannya sulit diangkat
dengan sempurna sehingga diperlukan degreasing pelengkap.
Ethylene
TriChloro CCl2F - 1,572 48 1000
Fluorethane CClF2
18 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
A.5 Proses Katodik Elektrolitik
Barang yang didegreasing berlaku sebagai kutub negatif (-) dan
plat karbon sebagai kutub positif (+) yang akan mengalirkan arus listrik
yang mengeluarkan gas Hidrogen (H2). Sehingga minyak yang menempel
akan terangkat keluar dan terkadang gas itu akan membersihkan plat
karbon (papan besi) juga. Syarat proses dari katodikadalah : kuat arus 5 ~
10 A/dm2 dengan suhu antara 60 ~ 80oC, dan pergantian waktu di bawah
60 detik. Kekurangan dari proses ini adalah sensitif pada barang yang
sewaktu pemprosesan, khususnya tembaga, seng, timah, timah hitam,dan
lain-lain. Sudah tentu logam bukan besi. Termasuk besi, yang merupakan
barang logam yang kotor pada waktu penyepuhan sama dengan pada
waktu proses katodik. Kotoran yang ada pada material akan terurai keluar,
maka terjadi penyepuhan yang kotor dan tidak mengkilap yang
mengakibatkan usia pelapisan menjadi pendek.
Pada proses ini, untuk membatasi pengotoran karena waktu yang sudah
berjalan pada waktu proses anodik di perbanyak. Hanya pada proses ini
khusus untuk pencucian logam-logam besi dan baja saja. Untuk
menghadapi kondisi ini plat karbon harus benar-benar difungsikan, maka
plat karbon terkadang harus dicuci.
A.7 Proses Pencucian Secara Gelombang Ultrasonik
Pada degreasing solvent, degreasing alkali dan elektro degreasing
secara bersama-sama menggunakan gelombang ultrasonik, tujuannya
untuk menaikkan keefektifan proses degreasing tersebut. Pada proses ini,
dengan bantuan gelombang ultrasonik akan timbul dan menghilang buih-
buih yang berdiameter sebesar 1 mikron yang karena terlalu banyak
hingga sebagian besar tidak terlihat. Karena pada saat timbul dan
menghilangnya buih-buih ini kekuatan aduknya sebanding, sehingga
kotoran yang ada pada permukaan benda menjadi hancur terurai dan bisa
terangkat. Pencucian memakai gelombang ultrasonik biasanya dibawah
60 KHz yaitu antara 25 ~ 40 Khz dan 25 KHz. Buih yang timbul dan
menghilang diperbesar dengan tenaga yang kuat sehingga sanggup
mengangkat kotoran separah apapun. Kemudian karena kotoran yang
terserap tidak melebihi batas, pencuciannya memakai proses-proses
pencucian untuk benda-benda datar.Dengan gelombang sebesar 40 KHz
buih yang timbul dan menghilang kecil frekuensinya dan dayanyapun
lemah, sehingga banyak kotoran yang terserap.Jadi dapat digunakan
untuk mencuci benda-benda kecil dan halus serta mengangkat kotoran-
kotoran yang terkumpul pada lubang-lubang kecil serta celah-celah lubang
menjadi lebih efektif.
3.2.1.2 Pickling
Dengan cara merendam benda pada larutan asam, maka pada
waktu proses pada permukaan benda-benda logam akan terjadi proses
pengangkatan oksida karat dan oksida-oksida kotoran yang menempel
pada material. Bahan utamanya adalah HCl dan H2SO4.
20 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
B.2 Proses Perendaman Dengan Asam Elektrolitik
Asam elektrolit pada proses katodik memakai larutan H2SO4
dengan syarat sebelum dan sesudah proses kerapatan arus listrik pada
katodiknya 5 A/dm2 memakai plat karbon sebagai anodik. Pada proses ini
hanya barang-barang besi saja yang bisa diproses. Juga dengan
mengabaikan masalah kesimpulan yang disebabkan air.Keistimewaan dari
asam elektrolitik ini adalah dapat dengan mudah dan cepat mengangkat
lapisan dan oksida.
3.2.1.3 Activation
Plat karbon
(Kutub listrik)
O2 O2 H2 H2
22 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
3.4 Keistimewaan Pelapisan
24 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
(g/L)
Natrium Hidroksida 70 ~ 80 60 ~ 80 60 ~ 90
(NaOH) (g/L)
Brightener/pengkilap Kuantitas Kuantitas Kuantitas
(ml/L) yang tepat yang tepat yang tepat
Perbandingan M 2,5 ~ 2,8 1,7 ~ 2,5 1,1 ~ 1,7
(g/L) M Rasio
Suhu (oC) 20 ~ 35 20 ~ 35 20 ~ 35
Rapat Arus Listrik 1~ 5 1~5 1~5
Katodik(A/dm2)
a) Rasio M
Cara pengendalian rasio M ialah dengan cara menggunakan
larutan Oksida Sianida, yaitu perbandingan antara total Natrium
sianidadengan konsentrasi logam-logam seng.
26 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
c) Suhu pelapisan
Dengan meninggikan suhu pelapisan akan mempersempit batas
kilapnya yang semakin lama semakin tidak mengkilap sama sekali.
Karena suhu yang dipakai terbatas yaitu 35oC, maka alat pendingin
pun diperlukan,
28 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
Catatan :
*Gunakan Sodium Sulfida yang tidak mencair
*Dengan menggunakan Hidro Sulfit yang berat, kesesuaian arus
listriknya rendah, dan juga timbul lapisan yang kasar, maka perlu berhati-
hati.
Tabel 3.3 Kerusakan yang Lain pada Larutan Seng
Sianida dan Penanganannya
Gejala Penyebab Penanganan
Pengelupasan 1. Konsentrasi Penambahan
logammnya tinggi, Natrium Sianida
rasio M-nya
Rendah
2. Larutan brightener Pada kondisi
jumlahnya darurat dilakukan
berlebihan proses active
karbon
3. Proses Pengecekan
pendahuluannya proses
Kotor
Kesesuaian arus listrik 1. Rasio M-nya Penambahan
Rendah rendah natrium sianida
2. Logam-logam Melihat acuan
pengotor, prinsip
khususnya pengangkatan
chrom kotoran
Ketebalan lapisan 1. Rasio M nya Penambahan seng
Kurang terlalu tinggi sianida,
(konsentrasi konsentrasi NaOH-
logam rendah) nya diperiksa
2. Suhu larutannya Dinaikan sampai
30 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
yang permukaannya dilapisi dengan timah, sedangkan seng adalah plat
besi yang permukaannya di lapisi seng. Pemanfaatan bagian ketahanan
karat ada dua jenis pelapisan ini sebenarnya berlawanan. Pada
permukaan kaleng akan lebih sulit tergores, tetapi akan lebih mudah
berkarat jika tergores sampai ke bahan dasarnya. Kaleng minyak atau
kaleng lain bila di coba dibiarkan begitu saja akan tampak karat merah
keluar dari bekas goresan pada besinya. Lain hal nya dengan seng, ketika
tergores seluruh bahan akan mengeluarkan karat warna putih.
Hal ini dapat dijelaskan melalui Deret Volta, sekarang besi kita
letakkan pada posisi ditengah Deret Volta. Maka potensial oksidasi seng
lebih besar dari potensi oksidasi besi (lebih positif) ini akan menyebabkan
seng lebih mudah teroksidasi. Timah berada pada posisi potensial
oksidasi yang lebih kecil dari pada besi. Sehingga timah akan lebih sulit
beroksidasi daripada besi.
Pada seng (lapisan besi diatas besi). Bagian yang tergores
terkena air, maka potensial seng yang besar akan bereaksi menjadi Zn 2+.
Electron yang terlepas dari Zn akan mudah berpindah ke besi sehingga
permukaan besi akan lebih mudah menerima H+ dari air, yang kemudian
membentuk H2. Karena itu besi tidak akan berkarat karena sengnyalah
yang beroksidasi.
Seng kaleng
air
air
Zn H+ H+
Zn Sn Fe
Fe Fe
32 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
Potensial listrik dari seng adalah -0,76 V. Bila dihubungkan dengan
air garam laut arus listriknya akan mengalir dari besi ke seng. Seng dalam
larutan akan bereaksi dan menjadi kutub positif sehingga akan
menghambat proses pengkaratan pada besi dengan sempurna. Hanya
saja pada arus pelapisan dengan sifat ini tidak akan melebihi sengnya.
katodik (A/dm2)
1. Logam seng :Dalam hal ini konsentrasi larutan sampai pada batas 10
g/L akan lebih mudah dipakai. Bila konsentrasinya meninggi maka
efisiensi arus listriknya pun menjadi naik, sehingga pemerataan
kilapnya menjadi sempit. Pengelupasan dan yang lainnya akan mudah
terjadi dan akan mudah pula timbul berbagai kesulitan.
34 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
3.6.2 Efisiensi Arus Listrik
1. Rasio R
Pengendalian larutan tanpa sianida adalah pembagian
NaOH dengan konsentrasi logam seng.
Tabel 3.6 Kondisi Pelapisan pada Larutan Seng Tanpa Sianida yang
Kotor dan Penanganannya
36 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
Tembaga 1. Warna putih tidak Proses elektrolitik
(Cu) ada kilap rendah
2. Sewaktu proses Ketika kuantitasnya
rendaman HNO3 banyak, ditambahkan
atau chrome sodium sufida 0,2 ~
berwarna hitam 0,5 g/L dan dilarutkan
Penyaringan
Proses Zinc dust
Besi (Fe) 1. Bagian yang Cukup dengan cara
0 berarus listrik penyaringan
rendah berwarna
Hitam
2. Sewaktu proses
chromate menjadi
Hitam
3. Setelah dibaking
Warnanya
Memudar
Nickel (Ni) 1. Pit-nya naik Proses Zinc dust
0 2. Lapisannya
Mengeras
Sendawa 1. Kilap rendah, Proses elektrolitik
Asam warna kelabu rendah
Garam g/L 2. Pemerataan arus
listrik pad abenda
Rendah
Perhatian :
1. Sodium sulfide dapat dilarutkan dengan air bila kondisi bendanya
mengkristal. Dengan menggunakan sodium sulfide yang dileburkan,
bagian yang berarus listrik rendah akan menghitam jadi berhati-
hatilah.
2. Penambahan hidro sulfit pada chrome dapat merubah nilai chrome
3 menjadi tidak berbahaya dan katodiknya tidak akan bersifat
konduktor sehingga ketika menggunakan plat besi akan
beroksidasi, dan nilai chromenya kan berubah menjadi 6 sehingga
membahayakan
38 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
3. Proses pendahuluan Pengecekan proses
Kotor
4. Kontak listrik kotor Merupakan penyebab
NG terbanyak, tapi
cukup dengan
melakukan kontrol
yang baik
Kelenturan 1. Logamnya kotor, Melihat acuan prinsip
Menurun khususnya tercampur pengangkatan kotoran
besi dan nickel
2. Jumlah brightener Di saat darurat
Berlebihan dilakukan proses
karbon
3. NaOH kurang Ditambah sampai pada
kuantitas yang
ditentukan
4. Proses pendahuluan Pengecekan proses
Kotor
Suram dan 1. Tercampur kotoran Melihat acuan prinsip
Bernoda Logam pengangkatan kotoran
2. Suhu larutan tidak tepat Penyesuaian sampai
pada suhu yang
ditentukan
3. Konsentrasi logam Penyesuaian sampai
tidak tepat pad akonsentrasi yang
ditentukan
Penuru
nan
40 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
3.8.2 Pemeliharaan Larutan
konsentrasi Cl-, jaga agar pH cukup tinggi sehingga seng akan turun
konsentrasinya.
ZnCl adalah bahan yang reaktif dan sangat korosif, bisa terserap ke
dalam kulit yang menyebabkan Dermatitis (radang kulit). Berhati-
hatilah saat menangani bahan ini.
2. Ion Klorida (Cl-) 140 ~ 180 g/L (standar 160 g/L) Penambahan ion
klorida dalam satu kali penambahan maksimal 5 g/L (dalam NH 4Cl =
7,5g/L).
42 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
Tabel 3.12 Gejala ketika Cl- diluar area control (standar)
b) 66,3 % di dalam NH4Cl adalah Cl-, karena itu dalam 1,5 g NH4Cl
terdapat 1 g Cl-.
c) Ketika penambahan NH4Cl berlebihan :
- Untuk sementara kilapnya rendah, keadaan warnanya
menghitam.
- Saat konsentrasi garamnya meninggi, pada suhu kamar larutan
lapisannya terdapat kotoran berwarna putih, kilap lapisannya
juga memburuk.
pH Gejala
Di bawah 1. Besinya mudah terlarut
5,5 2. Ketika proses H2O2, larutan brightenernya banyak yang
hancur (pH-nya di bawah 5,0 dan besinya banyak
menimbulkan kotoran coklat kemerahan)
Di atas 1. Pada bagian yang kepadatan arus listriknya tinggi
6,5 mudah terjadi pit.
2. Ketika suhu rendah larutannya menjadi keruh (NH4Cl
dan lainnya mengkristal).
3. Bila suhu larutan naik, hasil plating akan ternoda bintik-
bintik putih.
44 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
Dalam penyesuaian pH, pemakaian HCl atau NH4OH akan berbeda-
beda, bergantung padakonsentrasi NH4Cl dan lainnya, tidak
seharusnya.
4. Larutan Brightener
Kuantitas penambahan harus ditentukan dari penampakan hasil
Hull Cell. Jumlah penambahan brightener disesuaikan dengan kadar
berikut ini :
Suhu larutan
brightener Gejala
46 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
mudah terkelupas
3. Sebagian dari komponen larutan plating
mengendap sebagai garam
4. Kelenturannya menurun
Cloudy point EZ 960 biasanya pad asaat suhu diatas 50 oC. Hal-hal
yang mempengaruhi cloudy point tersebut, yaitu:
a. Minyak yang terbawa dari proses pendahuluan
b. Keseimbangan larutan brightener yang berbeda jauh
c. Penambahan NH4Cl berlebihan
Dari hal diatas cloudy point bisa menurun. Jika cloudy point turun
dikarenakan minyak yang dibawa dari proses sebelumnya diangkat
dengan proses active carbon, lalu tambahkan brightener. pada
pengangkatan larutan B dilakukan proses Zinc Dust
*Cloudy point adalah larutan di mana larutan tersebut membentuk
gumpalan endapan menyerupai awan.
48 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
dengan
asam nitrat
menghitam
2. Pada blue
chromate
warnanya
menjadi
kuning
3. Kerapatan
lapisan dan
kelenturanny
a menurun
Ni 100 1. Kelenturan Dami/ proses
mg/L menurun arus rendah
Organisme 1. Dengan Penyaringan
minyak dan adanya
plankton gumpalan-
gumpalan Active carbon 5
minyak dan g/L
plankton,
maka
materialnya
akan kotor
2. Hasilnya
kasar
3. Karena
kotoran
minyak yang
terbawa
masuk ke
larutan
plating maka
cloudy
point-nya
menurun
Cr6+ 1. Bila di atas 2 mg/L pada daerah rapat arus rendah dan
sedang kilapnya kurang, jika di atas 4 mg/L
permukaanya akan timbul garis-garis warna kecoklatan.
3+
2. Pengaruh Cr sebagian besar tidak kelihatan.
Pb 1. Hull Cell dengan pengadukan di atas 1 mg/L pada
bagian berapat arus rendah tidak terbentuk endapan.
2. Dengan Hull Cell Test biasa ketebalan rapat arus
rendahnya menurun, daya tutup menurun, pada proses
activation dengan HNO3 akan terbentuk awan putih.
50 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
Cu 1. Di atas 3 mg/L dengan rapat arus rendah ketebalannya
menurun, pada chromate mudah berawan
2. Di atas 5 mg/L pada activasion HNO3 banyak lapisan
mengelupas, batas materialnya hitam
Cloudy point
Rencana A Rencana B
Gambar 3.4 Rencana Skat dalam Barrel
52 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
Pada chromate lapisan tebal (green & black), sifat warnanya bisa
bervariasi bergantung pada rapat arusnya. Oleh karena itu, pada
materialnya yang berbarrel spot warnanya menjadi muda. Pada keadaan
seperti itu, lebih baik jika konsentrasi logam, konsentrasi kloridanya
diturunkan, dan di saat yang sama, pH dan suhu larutan dinaikkan.
sedangkan sewaktu Cr3+ nya banyak akan sering tidak terjadi pewarnaan
pelapisan. Dengan konsentrasi yang bervariasi bisa mendapatkan
macam-macam warna pelapisan seperti hijau, hitam, dan lain-lain.
54 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
3.9.2 Macam-macam Larutan Chromate
Yellow chromate
Green chromate
Dengan asam asetat
(CH3COOH)
Black chromate Dengan
asam posfat (H3PO4)
Spraying
Drying
2/3
Pipa
PVC 1/3
1. Green chromate
Pada larutan chromate terdiri dari larutan bahan utama
asam chrome dan asam organik, sehingga ketebalan
lapisan green chromate yang cukup baik bisa didapat.
2. Black chromate
Pada larutan chromate ini, penambahan ion perak dan
ion tembaga serta lainnya akan menghasilkan lapisan black
56 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
chromate yang tebal-tebal dan berdaya tahan karat yang
lebih baik.
3.9.6 Drying
58 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
3.9.8 Keistimewaan Lain dariTipe Black Chromate
Kelebihan Kekurangan
1. Ketahanan karatnya 1. Mudah terjadi noda
baik . putih.
2. Sulit terjadi perubahan 2. Setelah proses
warna (ketahanan chromate, dengan
karatnya lebih baik). proses waktu
3. Waktu prosesny pendek perpindahan sampai
4. Perusakan lapisan ke drying yang lama,
stainless pada basket kekilapnya mudah
sedikit (barrel). hilang.
5. COD dan BOD dalam 3. Area pengotoran
proses larutan chromate suhunya sempit.
sedikit. 4. Area pengontrolan
6. Kestabilan larutan konsentrasi (pH)
proses tinggi. sempit.
5. Di barrel planting
larutan chromate
tertentu.
6. Dibandingkan dengan
tipe asam nitrat
kekilapanya dan
kehitamnya lebih
rendah .
1. Dibandingkan tipe asam 1. Larutan proses black
fosfat, kekilapannya dan chromate bisa
kehitamnya lebih baik. mencemari alam
2. Area pengontrolan suhu (konsentrasi HNO3
nya luas. rendah).
3. Area pengontrolan 2. Ketahanan karatnya
konsentrasi (pH) luas. rendah.
4. Noda putih sulit terjadi. 3. COD dan BOD dalam
5. Tidak ada jenis larutan larutan proses
tertentu pada chromate tinggi.
penggunaan barrel 4. Perusakan lapisan
planting. stainless pada basket
6. Setelah proses cepat (barrel).
chromate, walaupun 5. Cepat terjadi
proses perpindah perubahan warna
sampai dryting (ketahanan karatnya
memakan waktu lama buruk).
kemungkinan tidak apa-
apa.
60 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
naik.
6. Larutan B Memperkuat
Berlebihan. adukan.
Bagian yang Konsentrasi Menambah larutan
adukan lemah larutan proses chromate.
warnanya chromate rendah
buram dan tidak Suhu larutan Pendinginan .
mengkilap proses chromate
naik.
Adukan lemah. Memperkuat
adukan.
Pencapaian 1. Konsentrasi Make up atau
warna kurang larutan proses penambahan
chromate rendah larutan chromate.
(pH naik).
2. Larutan B kurang Menambahkan
larutan B
3. Suhu larutan Suhu disetting ke
proses chromate yang lebih panas.
rendah.
4. Waktu proses Waktu perendaman
chromate lebih lama
cepat/pendek.
5. Pengandukan Memperkuat
rendah. pengadukan.
Berawan, 1. Konsentrasi Pengenceran
Terbakar larutan terlalu
(dengan dicek tinggi.
apakah terjadi 2. Konsentrasi Buat larutan yang
pencampuran larutan terlalu dibutuhkan, larutan
warna atau rendah. chromate tambahan
tidak, ditambahkan
konsentrasi bersamaan.
chromate tinggi 3. Suhu larutan Pendinginan.
atau rendah) tinggi.
4. Larutan B Pengenceran.
berlebihan.
5. Suhu water rinse Pendinginan .
setelah larutan
proses chromate
tinggi.
6. Konsentrasi Setting kuantitas air
water rinse hingga pH 3-4.
setelah larutan
proses chromate
tinggi (pH-nya
rendah ).
7. Konsentrasi Setting kuantitas air
water rinse hingga pH 3-4.
setelah larutan
proses chromate
rendah (pH-nya
tinggi).
8. Waktu Waktu perendaman
perendaman di di percepat.
water rinse
setelah proses
chromate lama.
9. Tenggang waktu Melakukan spray
sampai ke drying sebelum drying.
lama.
Ketahanan 1. Suhu drying Suhu dryimg di
Karatnya tinggi turunkan
62 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a
Menurun 2. Larutan plating Memperbarui
terlalu kotor. larutan.
3. Terlalutnya Memperbarui
kotoran logam larutan.
ion yang tidak
baik.
4. Larutan B Pengenceran .
berlebihan.
5. Konsentrasi Pengenceran.
larutan chromate
terlalu tinggi.
6. Konsentrasi Penambahan
larutan chromate larutan chromate
rendah
Barrel buram 1. Konsentrasi kotoran Mengangkat
(menganalisa besi pada larutan kotoran besi
besi yang tanpa sianida tinggi dengan
terkandung penyaringan Zn
pada bagian Dust
arus listrik 2. Konsentrasi kotoran Mengangkat
rendah untuk besi pada larutan kotoran besi
larutan tanpa asam klorida tinggi dengan menambah
sianida dan hydrogen peroksida
pada bagian (H2O2)
arus listrik tinggi 3. Lapisan basket Merendam basket
untuk larutan stainless kurang selama 12 jam
asam) (pada hubungan pada HNO3 dengan
antara SUS dan perbandingan 1 : 1
seng yang berakibat stelah itu
peleburan karena dipanaskan selama
potensi listrik yang 12 jam dalam
tidak sama) baking
Pada bentuk larutan yang mudah menggumpal dan bernoda untuk
penanganan pada kondisi yang tidak normal, sebelum masuk ke drying
dilakukan spray untuk mengangkat air yang tersisa akan lebih baik.
9. Tipe Asam Asetat (CH3COOH)
Walaupun memberikan tendensitas yang hampir sama dengan tipe H 3PO4,
tipe asam asetat sebagai larutan penetral pH karena mengandung konsentrasi asam
asetat tinggi, pemeliharaan konsentrasinya akan menjadi nilai paling penting. Di saat
suhu larutan dan suhu udara luar naik lebih baik berhati-hati pada penurunan
konsentrasi asam asetat (pada penguapan, udara adukan).
64 | L a p o r a n P r a k e r i n P T . S u r t e c K a r i y a I n d o n e s i a