Anda di halaman 1dari 11

Nama :Andika Arif Wibisono

Kelas : 1E-D4 TMPP


NO/NIM : 05/2041230101

ELEKTROPLATING
A. PENGERTIAN
Elektroplating atau penyepuhan merupakan salah satu proses pelapisan bahan padat dengan lapisan logam
menggunakan arus listrik searah melalui suatu larutan elektrolit. Elektroplating ditujukan untuk berbagai
keperluan, baik untuk skala industri maupun rumah tang.
Proses elektroplating atau yang lebih dikenal dengan pelapisan logam ini banyak dilandasi oleh
elektrokimia, bidang yang mengkaji perubahan energi listrik ke energy kimia (elektrolisa). Elektroplating
memberikan perlindungan pada logam yang diinginkan dengan memanfaatkan logam-logam tertentu
sebagai lapisan pelindung, misalnya tembaga, nikel, krom, perak, dan sebagainya.
Pelapisan secara listrik merupakan proses pelapisan suatu logam atau non logam, secara elektrolisa
melalui penggunaan arus listrik searah (direct current/DC) dan larutan kimia (elektrolit). Pelapisan
bertujuan membentuk permukaan dengan sifat atau dimensi yang berbeda dengan logam dasarnya.
Terjadinya endapan pada proses elektrolisa disebabkan adanya ion-ion bermuatan listrik melalui
elektrolit. Ion-ion pada elektrolit tersebut akan mengendap pada katoda. Endapan yang terjadi bersifat
adhesive terhadap logam dasar. Selama proses pengendapan berlangsung terjadi reaksi kimia pada
elektroda dan elektrolit yaitu reaksi reduksi dan oksidasi yang diharapkan berlangsung terus menerus
menuju arah tertentu secara tetap. Untuk itu diperlukan arus listrik searah dan tegangan yang konstan.
Prinsip dasar dari proses lapis listrik adalah berdasarkan pada Hukum Faraday yang menyatakan bahwa
jumlah zat-zat yang terbentuk dan terbebas pada elektroda selama elektrolisis sebanding dengan jumlah
arus listrik yang mengalir dalam larutan elektrolit. Di samping itu jumlah zat yang dihasilkan oleh arus
listrik yang sama selama elektrolisis adalah sebanding dengan berat ekivalen masing-masing zat tersebut.
Dalam pelaksanaan proses pelapisan listrik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain arus yang
dibutuhkan untuk melapis (rapat arus), temperatur larutan, waktu pelapisan, dan konsentrasi larutan.
Plating termasuk salah satu cara menanggulangi korosi pada logam dan juga berfungsi sebagai ketahanan
bahan. Di samping itu plating juga memberikan nilai estetika pada logam yang dilapisi.
Elektroplating juga dapat diartikan sebagai proses pelapisan logam,dengan menggunakan arus listrik dan
senyawa kimia elektrolit tertentu yang bertujuan untuk memindahkan partikel logam pelapis ke material
yang akan dilapis
Jadi dapat di simpulkan bahwa elektroplating adalah salah satu proses pelapisan bahan padat dengan
lapisan logam menggunakan arus listrik searah melalui suatu larutan elektrolit yang memberikan
perlindungan pada logam yang diinginkan dengan memanfaatkan logam-logam tertentu sebagai lapisan
pelindung.

Prinsip Kerja Metode Elektoplating


Pada prinsipnya logam dengan cara lapis elektroplating merupakan rangkaian dari arus listrik searah,
anoda, larutan elektrolit dan katoda (benda kerja). Ke empat gugusan ini disusun sedemikian rupa
sehingga membentuk suatu lapis listrik (elektroplating) dengan rangkaian sebagai berikut :
1. Anoda dihubungkan ke kutub positif dari sumber listrik searah,
2. Katoda dihubungkan pada katup negatif dari sumber listrik searah,
3. Anoda dan katoda direndam dalam larutan elektrolit.
Bila arus listrik searah dialirkan antara kedua elektroda anoda dan katoda dalam larutan elektrolit, maka
muatan ion positif ditarik oleh elektroda katoda. Sementara ion bermuatan negatif berpindah ke arah
elektroda bermuatan positif. Ion-ion tersebut di netralisir oleh kedua elektroda dan larutan yang hasilnya
diendapkan pada elektroda katoda, hasil yang terbentuk atau yang terjadi adalah lapisan logam dan gas
hidrogen. Prinsip kerja pelapisan logam dengan metode electroplating.

Perangkat dan Tahapan Kerja Pelapisan Logam


Dalam pembuatan alat pelapisan logam dengan metode elektroplating diperlukan perangkat utama yaitu:
1. Bak (tempat larutan elektrolit)
2. Rak atau penggantung (tempat katoda dan anoda)
3. Penyearah arus (Rectifer)
4. Penyaring (filter larutan)
5. Anoda
6. Katoda
Tahapan proses pelapisan logam dengan metode elektroplating terbagi dalam beberapa tahapan
Kelebihan elektroplating:
1.    Suhu /temperature rendah 600 – 700C
2.    Ketebalan lapisan dapat dikendalikan
3.    Permukaan lapisan halus dan mengkilap
4.    Hemat dalam pemakaian logam pelapis
5.    Laju pengendapan cepat
Kelemahan elektroplating:
1.    Keterbatasan ukuran lapisan dan desain dari benda yang dilapisi
2.    Harus menggunakan arus listrik DC
3.    Terbatas pada bahan konduktor (logam dan paduannya)

Susunan Sel Elektroplating


Prinsip kerja sel elektrolplating berlawanan dengan sel vota. Oleh karena itu, susunan rangkaian sel
elektroplating juga berlawanan dengan susunan rangkaian sel volta, pada sel elektroplating, anoda
bermuatan positif (+) dan katoda bermuatan negatif (-). Juga pada sel elektroplating, pemberian katup
negatif (-) dan positif (+) didasarkan pada potensial yang diberikan dari luar.
Dalam suatu elektrolit terdapat kation (ion positif) dan anion (ion negatif) yang berasal dari dari ionisasi
elektrolit. Jika kita alirkan listrik dalam elektrolit tersebut, maka kation akan mengalami reduksi anion
akan mengalami oksidasi. Kation akan menuju ke katoda (tempat terjadinya peristiwa reduksi),
sedangkan anion akan menuju ke anoda (tempat terjadi oksidasi).
Jadi, dalam sel elektroplating katoda merupakan elektroda negatif sebab dituju oleh ion positif, sedangkan
anoda adalah elektroda positif sebab dituju oleh ion negatif.

Macam-macam reaksi pada katoda dan anoda (elektroplating)


Sel elektrolisis mempunyai beberapa komponen utama yaitu wadah, elektroda, elektrolit, dan sumber arus
searah. Dalam sel ini pemakaian jenis elektroda dan elektrolit sangat mempengaruhi jenis produk yang di
hasilkan. Reaksi katoda dan anoda (Elektroplating) dibagi menjadi tiga macam atau kelompok : 8 a) Sel
elektroplating dengan elektrolit lelehan Biasanya pada sel ini elektroda yang dipakai adalah elektroda
yang inert (tindak beraksi), yaitu platina atau karbon.lelehan adalah kondisi elektroit tanpa mengandung
pelarut (air). Jika arus listrik dialirkan kedalam ion, maka senyawa itu akan terurai menjadi anion dan
kation. Pada waktu proses elektroplating, kation akan menuju ke katoda dan anion akan menuju ke anoda.
Kation langsung direduksi dan anion langsung dioksidasi. b) Sel elektroplating dengan elektrolit larutan
dan elektroda inert (tidak reaktif) Unsur yang dapat dipakai sebagai elektroda inert adalah karbon (C) dan
platina (pt), elektrolit yang berupa larutan yang mengandung air. Adanya air dalam larutan mengakbatkan
adanya kompetisi antara air dengan zat-zat tertentu yang terlihat dalam elektroplating. c) Sel
elektroplating dengan elektrolit larutan dan elektroda tidak inert (reaktif) Pada sel ini elektroda tidak inert
(reaktif) ikut bereaksi dan hanya terjadi di anoda. Contoh dari elektroda ini adalah Cu, Fe, Zn, dan
sebagainya kecuali Pt dan C. 1) Reaksi pada katoda Reaksi yang terjadi sama dengan reaksi yang terjadi
pada katoda saat kondisi sel elektroplating dengan elektroda inert. 9 2) Reaksi pada anoda Logam anoda
akan teroksidasi menjadi larutan. Dalam hal ini semua anion tidak perlu diperhatikan.

Perbedaan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik


Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau serbasama. Berdasarkan daya hantar listriknya,
larutan terbagi menjadi 2 golongan yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Sedangkan elektrolit
dapat dikelompokkan menjadi larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah sesuai skema penggolongan
berikut.

Bagaimanakah Anda dapat dengan mudah mengelompokkan larutan ke dalam elektrolit kuat, elektrolit
lemah ataupun non elektrolit?. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
Elektrolit Kuat
1. Terionisasi sempurna
2. Menghantarkan arus listrik
3. Lampu menyala terang
4. Terdapat gelembung gas
Larutan elektrolit kuat dapat berupa :
Asam Kuat : HCl, H2SO4, HNO3, HClO4
Basa Kuat : NaOH, KOH, Ca(OH)2
Garam : NaCl, K2SO4, CaCl2
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari sisa asam dan basa dengan reaksi sebagai berikut
Asam + Basa ---> Garam + H2O misal, 13 2HCl + Ca(OH)2 ---> CaCl2 + 2H2O
Dari reaksi di atas terlihat garam tersusun dari gabungan Cl- sebagai ion negatif (anion) dan Ca2+

sebagai ion positif (kation), contoh ion2 lain yang dapat membentuk garam yakni :
Kation : Na+ , L+ , K+ , Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+, NH4+ Anion : Cl- , Br- , I- , SO42-, NO3- , ClO4- ,
HSO- , CO32-, HCO32-
sebagai contoh garam yang dapat terbentuk dari gabungan kation dan anion di atas antara lain

Penggabungan ion2 di atas berdarkan prinsip KPK yang kita pelajari sewaktu di SD, sebagai contoh
muatan Mg adalah +2 sedangkan Br adalah -1 agar seimbang Mg cukup sebuah sedangkan Br nya dua
buah sehingga menjadi MgBr2. Saat terurai Br tidak menjadi Br2 namun kembali ke bentuk semula Br
sebanyak dua buah.
Elektrolit Lemah
1. Terionisasi sebagian
2. Menghantarkan arus listrik
3. Lampu menyala redup
4. Terdapat gelembung
gas 14 Daya hantarnya buruk dan memiliki derajat ionisasi (kemampuan mengurai menjadi ion- ionnya)
kecil. Makin sedikit yang terionisasi, makin lemah elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksi ionisasi
elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik) artinya reaksi berjalan dua arah, di satu sisi
terjadi peruraian dan di sisi lain terbentuk kembali ke bentuk senyawa mula-mula. Contoh larutan
elektrolit lemah adalah semua asam lemah dan basa lemah. Asam adalah yang menghasilkan/melepas

H+ dan basa yang menghasilkan OHatau menangkap H+ misalnya :

Kekuatan elektrolit lemah ditentukan oleh derajat ionisasinya yang dirumuskan :

Maka berdasarkan rumus di atas untuk mendapatkan jumlah zat mengion dilakukan dengan cara
mengalikan jumlah zat mula mula dengan derajat dissosiasinya. semakin besar harga derajat ionisasinya
maka semakin banyak 15 konsentrasi larutan yang terurai menjadi ion- ionya (mengion). (Media belajar
online) Pada penelitian ini elektrolit yang digunakan adalah H²SO4 , HCL , HNO3 , CuSO4.5H2O dan
H2O untuk melakukan proses elektroplating.

Kegunaan Sel Elektroplating


Sel elektroplating banyak digunakan dalam industri pembuatan gas misalnya pembuatan gas oksigen, gas
hydrogen, atau gas klorin. Untuk menghasilkan gasoksigen dan hydrogen, Anda dapat menggunakan
larutan elektrrolit dari kation golongan utama (K+,Na+) dan anion yang mengandung oksigen (So42-,,
NO3-)dengan electrode Pt atau karbon. Reaksi elektroplating yang mengahsilkan gas,misalnya
elektroplating larutan Na2SO4 menggunakan electrode karbon. Reaksi yang terjadi : Na2SO4 (aq) 2Na+
(aq) + SO42- Katoda (C) : 2H2O (l) +2e2OH- (aq) +H2 (g) Anoda (C) : 2H2O (l) 4e- + 4H+ +O2 (g)
Karena pada katoda dan anoda yang bereaksi adalah air, semakin lama air semakin berkurang sehingga
perlu ditambahkan. Perlu diingat bahwa walaupun yang bereaksi air, tidak berarti elektrolit Na2SO4 tidak
diperlukan. Elektrolit ini berguna sebagai penghantar arus listrik.

Tujuan Electroplating
 Dari proses electroplating (pelapisan logam) adalah untuk mengubah atau membuat kualitas
permukaan suatu benda menjadi lebih baik. Misalnya, membuat benda menjadi lebih tahan
korosi, memiliki tampilan yang lebih estetis/indah, lebih tahan terhadap abrasi, lebih keras, dan
kualitas-kualitas baik lainnya
 Tujuan yang mempelajari dan melakukan praktek pelapisan logam dengan electroplating adalah :
 Memperoleh kekerasn bahan yang lebih tinggi dari sebelum dilakukan pelapisan
 Melindungi bahan dari peristiwa korosi dalam jangka waktu tertentu
 Menimbulkan sifat logam barn
 Proteksi permukaan logam/dekoratif
 Menunjang pekerjaan maintenance
 Memperbaiki tampak rupa (decorative) misalnya lapis emas, perak, kuningan
 Melindungi logam dasar dari korosi
 melindungi logam dasar dengan logam yang lebih mulia misalnya lapis emas,
platina,perak pada baja
 melindungi logam dasar dengan logam yang kurang mulia misalnya lapis
zinc,cadmium
 Meningkatkan ketahanan logam dasar terhadap gesekan. Misalnya lapis hard crom (kromkeras).
 Memperbaiki kehalusan"bentuk permukaan dan toleransi logam dasar misalnya lapisnike

Peralatan dan Proses Elektroplating


1. Rectifier sebagai sumber arus searah (DC) dan penurun tegangan.
2. Bak pelapisan sebagai penampung larutan electrolit,larutan pencuci dan air pembilas.
3. Rak sebagai tempat untuk menggantung benda kerja dan penghantar arus listrik pada benda kerja.
4. Barrel tempat untuk menampung benda kerja yang akan dilapis dan sebagai agitasi larutan.
5. Pemanas (heater) sebagai pemanas larutan electrolit untuk mendapatkan lapisan yang diinginkan.
Proses persiapan elektroplating :
1. Pembersihan secara mekanik
Tujuan:
– Menghilangkan goresan dan geram (menggunkan mesin gerinda/mesin vibrator
– Menghaluskan permukaan (dengan proses buffing)
2. Pembersihan dan pencucian dengan pelarut
Tujuan:
– Membersihkan lemak, minyak, geram dan kotoran-kotoran lainnya dengan pelarut organik.
3. Pencucian lemak (degreasing)
Tujuan :– Untuk membersihkan benda kerja dari lemak atau minyak yang
menempel.Pencucian digolongkan dalam tiga cara :
 Dengan cara biasa (alkalin degreasing); benda kerja direndam dalam larutan alkalin dalam
keadaan panas selama 5-10 menit.
 Dengan cara elektro (electrolitic degreasing).
 Pencucian dengan asam (pickling)
Tujuan :
Untuk membersihkan permukaan benda kerja dari okksida atau karat secara kimia melalui
perendaman. Larutan asam yang umumnya digunakan adalah :
~ Asam chlorid (HCl)
~ Asam sulfat (H2SO4)
~ Asam sulfat dan asam fluorid (HF)
4. Proses Lapis Listrik
5. Proses pengerjaan akhir
Benda kerja yang telah dilakukan proses lapis listrik selanjutnya akan :
–          Dibilas dan dikeringkan
–          Dilakukan pengerjaan lanjut seperti dipasifkan/diberi lapis pelindung chromat (Chromating).
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pelapisan tembaga:
Pengotor yang menyebabkan kasarnya lapisan tembaga yang dihasilkan,antara lain dari:
 Benda kerja selesai proses cleaner sehingga membentuk silikat pada larutan
 Anoda yang terkorosi
 Pengotor sulfida dari benda kerja yang larut
 Material organik yang terbawa dan tidak larut dalam air
 Karbonat yang terbawa dan tidak larut dalam air
 Oli
 Partikel halus ataupun debu
Kemurnian air yang digunakan:
 Besi yang terlarut dalam air dapat menyebabkan lapisan menjadi kasar pada diatas 3.5 (besi tidak
dapat mengendap).
 Klorida diatas 0.44 g/L (0.05 oz/gal) dapat menyebabkan pembentukan lapisan yang tidak rata
(globular)
 Calcium, magnesium, dan besi yang mengendap pada larutan dan material organik dapat
menyebabkan pitting pada lapisan.
NIKEL ELEKTROPLATING
Proses pelapisan nikel pada bagian, dicelupkan ke dalam larutan elektrolit dan digunakan sebagai katoda,
ketika anoda nikel sedang larut ke dalam elektrolit dalam bentuk ion nikel, perjalanan melalui solusi dan
deposito pada permukaan katoda.
Jenis pelapisan ini selain ada yang bertujuan untuk dekoratif seperti lapisan nikel mengkilap, lapisan nikel
suram dan nikel hitam, ada juga yang bertujuan teknik yaitu untuk meningkatkan kekrasan permukaan
komponen misalnya lapis nikel keras (hard nickel).
Sumber logam pada pelapisan nikel berasal dari garam nikel. Bila konsentrasi garam nikel. Bila
konsentrasi garam nikel tinggi maka rapat arus semakin tinggi dan kecepatan pelapisan semakin
meningkat.
Jika konsentrasi garam nikel rendah maka permukaan lapisan akan “terbakar” jika rapat arus yang
digunakan tinggi dan efisiensi katoda menjadi rendah. Tabel 3 memperlihatkan komposisi dan kondisi
operasi dari beberapa jenis eletrolit nikel.

Permukaan Persiapan
Sebelum operasi pelapisan katoda (benda kerja) permukaan harus dibersihkan dari minyak
mineral , minyak perlindungan Karat , Cutting cairan (pendingin) , pelumas, cat, pelumas
hewan dan pelumas nabati , sidik jari, partikel padat aneka, oksida, skala, jelaga, karat.

Anoda

bagian kecil nikel primer kemurnian tinggi (nikel putaran atau kotak nikel) dimuat ke titanium keranjang
digunakan sebagai anoda untuk elektroplating nikel . Dimensi putaran nikel: 1 "(25 mm) diameter dan
sampai dengan 0,5" (12 mm) tebal1”x1” Dimensi kuadrat nikel: 1 "x1" (25 × 25 mm) dan sampai dengan
0,5 "(12 mm) tebal.
. Kadang-kadang bar nikel dan batang kecil digunakan sebagai anoda.

Lancar efisiensi

. efisiensi kini rasio deposit saat ini produksi nikel dengan total lewat saat ini.
Anoda efisiensi arus dalam elektroplating nikel adalah sekitar 100%. Ini dapat menurunkan pada PH
tinggi ketika pembubaran nikel disertai dengan pemakaian ion hidroksil (OH -).
efisiensi katoda dari elektroplating nikel adalah 90-97%. (dari arus listrik yang dikonsumsi oleh
pemakaian ion hidrogen (H +), yang membentuk gelembung gas Hidrogen (H 2) pada permukaan katoda.

Anti-pitting aditif

Gelembung Hidrogen yang terbentuk pada permukaan katoda dan dipatuhi dapat menyebabkan pitting
deposit .Dalam rangka meningkatkan penghapusan gelembung pembasahan agen ditambahkan ke
elektrolit.. Pembasahan (anti-pitting) agen (misalnya natrium lauril sulfat) menurunkan tegangan
permukaan katoda dan memaksa hidrogen gelembung keluar dari permukaan.
Penyaringan

Filtrasi berkelanjutan mandi pelapisan nikel dengan karbon aktif izin filter untuk mengontrol kehadiran
partikel asing dan pencemaran organik (produk dekomposisi brightener dll).. Pompa filtrasi harus
menyerahkan sebuah solusi minimal 1-2 kali volume tangki per jam.

Agitasi udara
Agitasi udara oleh blower tekanan rendah digunakan dalam elektroplating nikel untuk meningkatkan
penghapusan hidrogen gelembung dibuang di katoda.

Suhu
Nikel proses pelapisan dilakukan pada suhu meningkat, yang menghasilkan resistensi elektrolit lebih
rendah dan karena itu izin untuk menurunkan tegangan.. Selain itu tinggi suhu bantuan pembubaran dan
mencegah pengendapan asam borat dan komponen lainnya.

Ketebalan lapisan nikel


Tebal lapisan nikel elektrolitik dapat dihitung dari hukum Faraday .
Ketebalan lapisan nikel di AS mempersatukan:

h = 0.000869 * c * t * J

dimana:
h - lapisan tebal, μinch;
c - koefisien efisiensi katoda (sekitar 0,95);
J - kepadatan arus listrik, A / ft ²;
t - waktu, min.

Ketebalan lapisan nikel dalam metrik mempersatukan:

h = 0,205 * c * t * J

dimana:
h - ketebalan lapisan, pM;
c - koefisien efisiensi katoda (sekitar 0,95);
J - kepadatan arus listrik, A / dm ²;
t - waktu, min.

Masalah dan pemecahan masalah


 Kekasaran
Kekasaran lapisan nikel umumnya disebabkan oleh partikel asing tersuspensi dalam larutan elektrolit:
debu udara, tas anoda sobek, menjatuhkan bagian, presipitat asam borat, kotoran logam atau tarik-dalam
solusi yang tidak kompatibel, partikel serbuk karbon filter, bagian filter kertas. Roughness may be also a
result of deposition in low brightener solutions at high current density. Kekasaran mungkin juga akibat
dari pengendapan dalam larutan brightener rendah pada rapat arus tinggi.
Tindakan korektif: tepat penyaringan, mencegah obat-in, kontrol suhu.
 Pitting
Pitting adalah hasil dari hidrogen gelembung menempel pada permukaan katoda Ini biasanya terjadi pada
konsentrasi rendah agen pembasahan, agitasi udara rendah, kepadatan arus tinggi, rendah konsentrasi
asam borat.
Tindakan korektif: memeriksa konsentrasi semut-pitting (wetting) agen dan asam borat, agitasi udara
meningkat, menurunkan densitas arus.

 Miskin adhesi
Miskin adhesi (mengelupas, lepuh, kekuatan adhesi rendah) dari pelapisan nikel dapat umumnya
disebabkan baik oleh pretreatment miskin membersihkan atau aktivasi asam miskin permukaan bagian..
Aktivasi asam terkontaminasi dengan tembaga atau kromium atau tidak layak aktivasi menyebabkan
masalah asam adhesi. Sebagai contoh: paduan mengandung timah diaktifkan oleh asam metana sulfonat
atau fluorida.
Tindakan korektif: pembersihan operasi cek, periksa asam aktivasi.
 Stres yang tinggi dan daktilitas yang rendah
Elektroplating nikel solusi yang berbeda-beda menghasilkan pelapisan dengan berbagai tingkat stres
mekanik internal dan daktilitas. Tegangan terendah dan daktilitas maksimum yang disediakan oleh solusi
sulfamate nikel. pelapis rapuh disebabkan oleh konsentrasi berlebihan agen organik (levelers,
brighteners), dekomposisi produk brighteners, klorida nikel dan kontaminan logam.
Tindakan korektif: pengobatan karbon aktif, kontrol klorida nikel.
Untuk mencapai penampilan cerah dan berkilau nikel plating agen organik dan anorganik (brighteners)
ditambahkan ke elektrolit.

Anda mungkin juga menyukai