Anda di halaman 1dari 13

Pemanfaatan Au3+ Sebagai Elektroplating Pada

Perhiasan Emas


Gb5

Gb4

Gb3

Gb2



Mengapa elektroplating diperlukan?

Kehidupan masyarakat modern tidak bisa terlepas dari benda-benda yang dibuat
dengan proses elektroplating. Komponen dan aksesori kendaraan bermotor,
aksesori mebel, kursi lipat, berbagai alat perkantoran, alat-alat pertanian, jam
tangan, aksesori rumah tangga, perhiasan dan berbagai alat-alat industridilakukan
pengerjaan akhir melalui proses electroplating.Elektroplating ditujukan untuk
berbagai keperluan mulai dari perlindungan terhadap karat seperti pada pelapisan
seng pada besi baja yang digunakan untuk berbagai keperluan bahan bangunan dan
konstruksi. Pelapisan nikel dan krom umumnya ditujukan untuk menjadikan benda
mempunyai permukaan lebihkeras dan mengkilap selain juga sebagai perlindungan
terhadap korosi.
Elektroplating (electroplating) atau lapis listrik atau penyepuhan merupakan salah
satu proses pelapisan bahan padat dengan lapisan logam menggunakan bantuan
arus listrik melalui suatu elektrolit. Benda yang dilakukan pelapisan harus
merupakan konduktor atau dapat menghantarkan arus listrik. Masyarakat umum
lebih mengenal istilah-istilah veerzinc, veernickel, veerchrom untukpelapisan seng,
nikel maupun krom daripada istilah elektroplating, sehingga bila kita
membicarakan hal elektroplating masih banyakyang belum memahami dengan
jelas. Sedangkan istilah baku yang dipakai untuk elektroplating adalah lapis listrik.
Industri yang bergerak dalam bidang elektroplating dapat dijumpai padaindustri
manufaktur kendaraan bermotor, traktor, peralatan elektronik, percetakan,
kerajinan logam-kuningan, kran air, aksesoris mebel, dan juga industri jasa
penyepuhan emas maupun jasa plating komponen kendaraan bermotor.
Elektroplating emas biasanya lebih umum dikenal dengan istilah penyepuhan.
Sepuh artinya tua sehingga barang-barang yang dilapisi emas seolah-olah mirip
dengan emas murni meskipun sebenarnya benda tersebut hanya dilapisi beberapa
mikron dengan emas. Penyepuhan banyak diterapkan pada barang-barang
kerajinan maupun perhiasan. Proses penyepuhan (electroplating) dilakukan untuk
melindungi logam terhadap korosi selain untuk memperindah penampilan. Cara
penyepuhan dilakukan denganmenempatkan logam yang akan dilapis pada katode
dan logam pelapisnya di anode. Garam yang larut dari logam pelapisnya dugunakan
sebagai elektrolit. (Suyatno, 2007:61)
II. Dasar Teori
A. Sel Elektrolisis
Berlawanan dengan elektrokimia yang memanfaatkan reaksi redoks spontan untuk
menghasilkan energi listrik, maka elektrolisis memanfaatkan energi listrik untuk
menjalankan reaksi redoks yang tidak spontan. Sel elektrolisis
merupakanperangkat yang digunakan dalam proses elektroli
sis tang terdiri dari sumber arus searah, electrode positif dan negative. Zat yang
dielektrolisis merupakan elektrolit, baik berupa larutan atau cairan (leburan) zat
murni. Bila suatu cairan atau larutan elektrolit dialiri listrik arus searah melalui
batang electrode, maka ion-ion yang ada dalam cairan atau larutan tersebut akan
bergerak menuju electrode yang berlawanan muatannya. (Sudarmo, Unggul ,
2007:46).
Dalam peristiwa elektrolisis, reaksi yang tidak spontan dijalankan dengan
menambah energi (arus listrik) untuk mendorong agar reaksi terseburdapat
berjalan. Oleh karena itu, zat hasil reaksi di kutub positif (anode) ditentukan oleh
zat-zat apa yang ada di sekitar anode yang paling mudah mengalami oksidasi,
bahkan anodenya sendiri dapat mengalami oksidasi, sedangkan reaksi yangterjadi
pada katode tergantung zat apa yang paling mudah direduksi di katode.
Berdasarkan hal tersebut maka reaksi yang terjadi pada sel elektrolisis dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu :
1. Bahan elektrode
Bila bahan electrod terbuat dari grafit ( C ) atau logam inert ( misalnya Pt atau Au
) maka electrode tidak mengalami oksidasi atau reduksi. Jadi yang mengalami
oksidasi atau reduksi spesi-spesi yang ada di sekitar electrode. Bila elektrodenya (
terutama anod) dari logam aktif maka anode tersebut akan mengalami oksidasi.
2. Ion-ion di sekitar elektrod
Ion-ion yang mempunyai potensial electrode standar (Eo) yang lebihpositif
mengalami reaksi lebih dulu (lebih mudah mengalami reduksi).
B. Reaksi yang terjadi di anod dan katod
Reaksi yang terjadi di anode merupakan reaksi oksidasi. Olehkarena itu, dalam sel
elektrolisis anode merupakan electrode positif. Jika elektrode positif itu terdiri
atas logam inert, misalnya Au, Pt, atau grafit, electrode tidak teroksidasi. Secara
umum, logam yang tidak teroksidasi itu memiliki potensial oksidasi lebihbesar
daripada air dan anion sisa asam. Jika electrode terdiri atas logam inert, reaksi
oksidasi yang terjadi di anode bergantung pada jenis anion dalam larutan. Jika
anion itu memiliki potensial oksidasi lebih besar daripada air, seperti ion Br- dan I-
, atau OH-, anion itu akan teroksidasi. Namun jika anion berupa sisa asam oksi
seperti SO4, NO2 dan PO4, yang memiliki potensial oksidasi lebih kecil
daripada air, anion tidak teroksidasi, tetapi justru airlah yang teroksidasi.
Reaksi di katode merupakan reaksi reduksi. Reaksi itu bergantung pada jenis kation
yang ada dalam larutan. Jika kation merupakan logam aktif, seperti logam
golongan IA, IIA, Al, atau Mn, air akan tereduksi. Hal ini terjadi karena semua
logam itu memiliki potensial reduksi lebih kecil daripada air. (Susilowati, Endang,
2004:53 )
III. Pembahasan
A. Elektrolisis
Arus elektrik mengalir di dalam konduktor elektrik seperti logam dan
karbon.Tetapi tidak ada apa-apa berlaku kepada konduktor tersebut.Tetapi apabila
sejenis lagi konduktor yaitu elektrolit seperti kuprum klorida dialiri oleh arus
elektrik, tenaga elektrik ini akan menyebabkan bahan tersebut terurai secara
kimia. Proses tersebut dinamakan elektrolisis.yang bernama proses
penguraian secara kimia oleh bahan elektrolit yang disebabkan oleh pengaliran
arus lektrik. Elektrolit merupakan bahan ionik yang berada dalam
keadaan liqud atau cair, leburan atau dalam keadaan larutan.Pada ketika itu
bahan ionik bebas didalam bentuk ion-ion yang bermuatan .Ion terdiri dari kation
yang bermuatan positif dan anion yang bermuatan negatif. Apabila
elektroda dibekalkan dengan sumber elektrik arus terus, salah satu terminal
menjadi katoda dan yang lain menjadi anoda. Katoda ialah elektroda yang kaya
dengan elektron ( negatif) manakala anoda terminal yang kekurangan elektron(
positif). Ion-ion akan bergerak kearah elektroda yang bertentangan
cas. Kationakan ke katoda manakala anion akan bergerak ke anoda.
PERLAKUAN DI KATOD
Katod merupakan elektrod yang disambung dengan puncak negatif sumber
elektrik.Oleh itu ia mengandungi banyak elektron-elektron.Kation pula merupakan
atom-atom ( biasanya logam ) bebas yang kekurangan elektron dan
bermuatanpositif.
Oleh kerana berlawanan cas, kation akan bergerak ke katod. Di situ, elektron-
elektron yang banyak akan diberi kepada kation untuk memenuhi kekurangan
elektron padanya.Apabila kation mendapat elektron ia menjadi neutral dan
bersifat bahan atom.Biasanya dalam elektrolisis bahan atom akan melapisi katod
atau akan termendap kebahagian bawah sebagai hasil penguraian.
PERLAKUAN DI ANOD
Anod disambungkan kepada puncak positif bateri. Oleh itu tindakan bateri
menyebabkan banyak elektron dari anoda telahdi hantar ke katod.Maka itu ia
kekurangan elektron dan bercas positif. Manakala anion pula ialah atom-atom atau
molekul-molekul bebas yang bercas negatif. Anion mempunyai kelebihan elektron
padanya.Karana berlawanan cas, anion akan bergerak ke anoda.Disana ia
akanmengeluarkan elektron lebihan tersebut ke anoda.Anion akan menjadi neutral
dan menjadi atom-atom.Biasanya ialah bahan bukan logam.Pada proses
elektrolisis, selepas anion menjadi neutral, ia boleh bergabung untuk membentuk
bahan-bahan molekul sebagai hasil elektrolisis.



Gambar 1 : elektrolisis
jadual 1 : Contoh elektrolisis
Elektrolit Katoda Anoda
kuprum(ii)klorida klorin kuprum
air hidrogen oksigen
larutan natrium klorida hidrogen klorin


Gambar 2 : Tindakan Di Katod
B. Aplikasi Elektrolisis
Salah satu aplikasi elektrolisis adalah dalam proses penyepuhan (
electroplating ). Elektroplating didefinisikan sebagai elektrodeposisi dari
sebuah lapisan logam adheren diatas suatu elektroda dengan tujuan
memberikan sifat atau dimensi tertentu yang berbeda terhadap permukaan
logam asalnya. Untuk melakukan proses elektroplating dibutuhkan empat
komponen,iaitu:

1. Rangkaian eksternal, terdiri atas : sebuah sumber arus DC, medium
penyalur arus ke bak plating,instrumentasi lain seperti ammeter, voltmeter,
dan regulator arus atau tegangan.

2. Elektroda negatif atau katoda (yang merupakan bahan yang akan dilapisi),
dan media untuk menempatkan elektroda dalam bakplating

3. Larutan plating, umumnya berbentuk cairan.
4. Elektrod positif atau anod (yang merupakan logam yang dilapiskan), dapat
juga berupa logam yang inert dan tidak larut .
Kegunaan plating
Kegunaan elektroplating ada empat tujuan utama yaitu penampilan, perlindungan,
sifat khusus, sifat mekanis. Keempat kegunaan ini kadang sulit dipisahkan satu
sama lain, umumnya untuk satu proses elektroplating memiliki dua atau lebih dari
keempat fungsi tersebut.
1. Dekoratif. Banyak logam tidak menarik untuk dilihat, karena memiliki sifat
mudah teroksidasi, berminyak, atau berkarat. Contohnya seperti besi, yang
merupakan logam paling murah yang tersedia banyak di pasaran Lapisarf tipis
krotft akan mempercantik penampilan sekaligus menambah nilai jual dari seng.
Krom dapat di-plating dengan proses'bright plating dan terlihat mengkilat (bila
dilakukan dengan benar dapat bertahan hingga bertahun-tahun). 01eh sebab ini
maka krom plating menjadi plating paling banyak digunakan selama ini untuk
tujuan dekoratif. Namun karena kromplating sendiri sangat tipis (untuk membuat
lapisan kromium dengan ketebalan tertentu sangat sulit, terutama karena
kesulitan dalam pengukuran ketebalan) maka digunakan kombinasi tembaga-nikel
atau nikel saja sebagai undercoat(lapisan bawah) kromium, sehingga
hasil plating dapat bertahan lebih lama. Logam lain yang digunakan untuk
dekoratifplating antara lain emas, perak, tembaga, perunggu, kuningan, dan
rhodium.
2. Protektif. Fungsi plating untuk lapisan pelindung seringkali dihubungkan dengan
fungsi plating untuk dekoratif. Kombinasi tembaga nikel- kromium yang digunakan
untuk bumper mobil, contohnya, mempunyai dua fungsi, yaitu melindungi dari
karat dan mempercantik penampilan mobil. Khusus untuk fungsi proteksi, seng
adalah logam yang paling ekonomis dan efektif yang paling banyak digunakan.
Walaupun seng dapat dikilapkan, namun tidak akan bertahan lama, akibatnya seng
jarang digunakan untuk fungsi dekoratif. Kadmium lebih mahal dari seng, namun
memiliki sifat jauh lebih unggul daripada seng, kadmium lebih tahan
korosi terutama bila digunakan pada lingkungan yang lembab atau di laut. Tin
(timah) berfungsi untuk melindungi besi terutama pada kaleng makanan.
Sebenarnya kombinasi fungsi timah dan besi adalah saling melengkapi, dimana besi
menguatkan sifat timah yang mudah penyok, dan timah melindungi besi dari karat,
sekaligus melindungi makanan dari besi. Kaleng makanan merupakan penerapan
proses elektroplating dalam jumlah besar yang paling banyak digunakan oleh
industri.
3. Sifat khusus. Ada beberapa benda yang diperlukan untuk suatu tujuan tetapi
logam pembuatnya tidak memiliki sifat yang sesuai dan menunjang fungsinya,
sehingga perlu dilakukan plating pada logam dasar tersebut untuk memberinya sifat
yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa contohnya antara lain:
- Timah dilapiskan pada kaki komponen elektronik untuk mempermudah solder
melekat padanya. Kaki komponen terbuat dari tembaga, namun tembaga saja tidak
cukup cepat dilekati timah
- sambung, diperlukan tahanan yang sangat kecil pada kontak. Logam emas di solder
karena sangat sulit menjaga tembaga dari lapisan film yang ditimbulkannya akibat
interaksi dengan lingkungan. Lapisan minyak ini akan empersulit pelekatan timah
solder pada kaki komponen.
- Untuk fungsi reflektor (pada senter, atau lampu otomotif), logam dilapisi dengan
logam perak atau rhodium yang memiliki daya refleksi tinggi.
- Untuk fungsi relay dan switch yang bekerja dengan kontak putusan palladium
dilapiskan pada kontak untuk memperkuat fisik kontak dan memperkecil tahanan
kontak.
4. Sifat mekanik. Kategori ini dapat digolongkan pada pemberian sifat khusus pada
logam dasar. Kategori ini dipisah dengan pertimbangan bahwa untuk penggunaan
mekanik, sebuah logam perlu dilapisi lebih tebal dibanding dengan tiga kategori
sebelumnya, seringkali hingga orde milimeter ( tiga kategori sebelumnya hanya
hingga orde mikrometer ). Umumnya sifat flsik yang diinginkan dalam kategori ini
adalah kekuatan dan ketahanan. Terkadang plating digunakan untuk
merekonstruksi ulang
bentuk dari logam yang telah rusak baik akibat penggunaan maupun salah
produksi. Kromium dengan ketebalan jauh di atas ketebalan untuk fungsi dekoratif,
digunakan untuk melapisi laras senapan, membentuk gilingan yang digunakan
dalam mesin pembuat kertas, silinder mesin diesel, dan banyak benda-benda lain
yang membutuhkan kekerasan bahan. Klaker untuk roda pintu besi harmonika, roda
kendaraan, atau mencairkan tip-ex semuanya terendam dalam cairan, yang mana
mudah terjadi korosi, sehingga dilapisi dengan kromium untuk meningkatkan daya
tahan korosi.
C. Larutan yang digunakan dalam elektroplating
Setiap larutan plating yang digunakan mengandung beberapa bahan yang
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Menyediakan logam yang dilapiskan
2. Membentuk kompleks dengan logam pelapis
3. Bersifat konduktif
4. Mampu menstabilkan larutan (dari hidrolisis)
5. Mampu menjadi buffer (menstabilkan pH)
6. Memodifikasi bentuk fisik lapisan
7. Membantu melarutkan anod
8. Memodifikasi sifat-sifat lain dari larutan (tergantung pada larutannya
Gambar 3 : Penulenan Cuprum

D. Pemanfaatan Au
3+
dalam electroplating perhiasan yang
berlapis emas
Elektroplating emas biasanya lebih umum dikenal dengan istilah
penyepuhan. Sepuh artinya tua sehingga barang-barang yang dilapisi
emas seolah-olah mirip dengan emas murni meskipun sebenarnya benda
tersebut hanya dilapisi beberapa mikron dengan emas. Penyepuhan banyak
diterapkan pada barang-barang kerajinan maupun perhiasan. Tidak semua
logam boleh disadurkan dengan sebarang logam lain. Beberapa
syarat diperlukan adalah :
Logam yang hendak disadur dijadikan katod.
Loram penyadur dijadikan anoda.Garam logam penyadur dijadikan elektrolit.
Logam yang disadur lebih reaktif dari logam penyadur dalam
siri elektrokimianya.
Tabel 2 : Logam penyadur, logam disadur, dan tujuan
Logam Penyadur Logam disadur Tujuan
Emas Barang Kemas Mencantikan
Kromium Bahagaian kenderaan Mencegah kakisan
Nikel Syiling Mencantikan
Perak Barang cendermata Mencantikan
Timah Tin makanan Mencegah kakisan




Gambar 4 : proses penyaduran
Pembuatan perhiasan yang berlapis emas menggunakan cara elektrolisis
untuk pelapisannya. Perhiasan yang akan dilapisi (disepuh) diletakkan pada katode
dan logam emas yang untuk menyepuh diletakkan di anode, sedangkan
elektrolitnya merupakan larutan yang mengandung ion Au
3+
. Larutan Au
3+
harus
dibuat dengan konsentrasi yang sekecil-kecilnya dan menggunakan arus yang
sekecil-kecilnya agar proses penempelannya sempurna. Bila penempelannya terlalu
cepat proses kristalisasinya tidak sempurna dan akibatnya menjadi hitam (tidak
mengkilat). Agar konsentrasi Au
3+
yang ada dalam larutan sekecil-kecilnya maka
garam Au
3+
ditambah apotas (K
2
CO
3
.KCN) yang akan membentuk ion kompleks [
Au(CN)
6
]
3-
. Proses penyepuhan memerlukan ketrampilan dan pengalaman, sebab
tanpa latihan hasil yang didapat tidak baik.











Gambar 5 : Contoh Perhiasan yang disepuh emas

IV. Kesimpulan
Salah satu aplikasi elektrolisis adalah dalam proses penyepuhan (
electroplating ). Untuk melakukan proses elektroplating dibutuhkan empat
komponen, yaitu :
1. Rangkaian eksternal, terdiri atas : sebuah sumber arus DC, medium penyalur
arus ke bak plating, instrumentasi lain seperti ammeter, voltmeter, dan regulator
arus atau tegangan.
2. Elektrod negatif atau katoda (yang merupakan bahan yang akan dilapisi), dan
media untuk menempatkan elektroda dalam bakplating.
3. Larutan plating, umumnya berbentuk cairan.
4. Elektrod positif atau anoda
Pembuatan perhiasan yang berlapis emas menggunakan cara elektrolisis
untuk pelapisannya. Perhiasan yang akan dilapisi (disepuh) diletakkan pada katode
dan logam emas yang untuk menyepuh diletakkan di anode, sedangkan
elektrolitnya merupakan larutan yang mengandung ion Au
3+.
Larutan Au
3+
harus
dibuat dengan konsentrasi yang sekecil-kecilnya dan menggunakan arus yang
sekecil-kecilnya agar proses penempelannya sempurna. Bila penempelannya terlalu
cepat proses kristalisasinya tidak sempurna dan akibatnya menjadi hitam (tidak
mengkilat). Agar konsentrasi Au
3+
yang ada dalam larutan sekecil-kecilnya maka
garam Au
3+
ditambah apotas (K2CO3.KCN) yang akan membentuk ion kompleks [
Au(CN)6]
3-
. Proses penyepuhan memerlukan ketrampilan dan pengalaman, sebab
tanpa latihan hasil yang didapat tidak baik.
Daftar Pustaka
Sudarmo, Unggul. 2007. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Phibeta Aneka
Gama
Susilowati, Endang. 2004. Sains Kimia. Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Suyatno,dkk. 2007. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Grasindo
Elektroplating :
jiunkpe/s1/elkt/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-23498094-1297-electroplating-
chapter2.pdf
Elektroplating Emas :
cybershopping.cbn.net.id/cbprtl/common/ptofriend.aspx?x=Hot+Topic&y=cyber
shopping%7C0%7C0%7C4%7C118 - 18k
Teknologi Industri Elektroplating :

Anda mungkin juga menyukai