Seng plating
alkaine degresing, acid pickling
Chromate conversion
Pakde jongko
0817654 0345
KATA PENGANTAR
Diktat ini adalah diktat yang sederhana dan hanya merupakan saduran dari beberapa
buku, juklak yang sudah ada. Di dalamnya ada sedikit tentang prinsip lapis listrik
(Elektroplating) yang mudah untuk difahami. Proses pelapisan seng dibahas secara
ringkas saja, sehingga memudahkan untuk dicerna dan dimengerti.
Pemahaman menyeluruh terhadap diktat ini tidak langsung menjadikan seseorang yang
ahli dalam lapis listrik apalagi menjadi ahli kimia, hanya sekedar mengenal dan
memahami prinsip dasar lapis listrik dan proses yang terkait saja.
Pada kenyataannya lapis listrik merupakan sains yang praktis maka pengetahuan know
how tidak dapat dianggap enteng karena pengalaman dan eksperimen menentukan
keahlian seseorang dalam bidang ini. Walaupun merupakan sains praktis tetapi
pengetahuan untuk mengembangkan dan pengetahuan dasar yang disebut know why
tidak boleh dilupakan. Keduanya baik praktis maupun teoritis adalah bangunan sains
yang dapat digunakan dan dimanfaatkan.
Tentu saja, diktat ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan karena rumusan yang
beragan dari proses finishing logam. Pembaca budiman dianjurkan membaca diktat lain
yang membahas topik yang sama. Saran dan kritik apapun menjadi dorongan dan
tantangan penulis dengan senang hati menjadi bahan pertimbangan penulis.
Diktat ini hanya untuk kalangan sendiri
ATW
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab. I. Pendahuluan
a. Pengertian Lapis Listrik
b. Istilah dalam Lapis Listrik
c. Hukum Faraday
Bab.II. Prinsip Kerja dan Kondisi Lapis Listrik.
a. Prinsip Kerja
b. Kondisi Operasi Lapis Listrik
Bab.III.Peralatan Lapis Listrik dan pekerjaan pendahuluan
1. Peralatan
a. Rectifier ( Trafo DC )
b. Bak
c. Rak dan Barel
d. Pendinginan dan Pemanasan
e. Penyaringan
f. Pengadukan
2. Pekerjaan Pendahuluan
a. Pembersihan Mekanis.
b. Alkaline Degreasing.
c. Acid Pickling.
Bab.IV. Pelapisan Listrik ( Elektroplating )
a. Lapis tembaga
b. Lapis nikel
c. Lapis krom
d. Lapis brass
e. Lapis black nikel
f. Krom plastik
g. Anodising
h. Lapis seng
Bab V chromate conversion coating / passivating ( lapis ubahan )
a. Yellow
b. Black olive
c. blue
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber
arus
V
o
l
t
Anoda
Katoda
Gambar 1.Rangkaian Proses Lapis listrik
Untuk menjelaskan proses kerja pelapisan, dimisalkan pelat baja yang akan
dilapis dengan tembaga Cu . Larutan tembaga yang akan digunakan adalah CuSO4
dan air H2O.
Anoda dan katoda (garapan) dimasukkan dalam larutan elektrolit tersebut
dan dialiri arus lstrik searah dimana anoda dihubungkan ke kutub positif dan katoda
ke kutub negatif, maka akan terjadi perbedaan potensial antara katoda dan anoda.
Dari proses tersebut logam tembaga akan terurai kedalam larutan elektrolit yang
juga mengandung ion-ion tembaga, kemudian melalui larutan elektrolit ion-ion
tembaga akan terbawa dan mengendap pada permukaan katoda (garapan) dan
berubah menjadi atom tembaga. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.
A. PERALATAN LAPISANLISTRIK
Peralatan utama yg diperlukan pada lapis listrik antara lain yaitu:
1. Rectifier
Rectifier merupakan peralatan utama dalam proses pelapisan secara
eletronik yang berfungsi sebagai sumber arus searah (DC) dan penurun tegangan.
Pada saat sekarang ini rectifier sudah cukup efisien karena amper meter dan
tahanan variabel berbentuk kesatuan dalam rectifier. Ada dua macam rectifier
yang banyak digunakan industri - industri lapis listrik. yaitu: rectiafier selenium
dan rectifier slikon
2. B a k
Bak diperlukan untuk menampung atau tempat larutan elektrolit, larutan
pencuci dan air pembilas. Bahan bak tergantung pada larutan yang ditampungnya
dan diutamakan tahan terhadap akan terjadinya pengkaratan serta tahan pada suhu
tertentu. Biasanya bahan bak terbuat dari baja yang bagian dalamnya di lapisi
plastik, karet, FRT (glasfiber Remforced Polyster resin) atau semua terbuat dari
PVC (Polyvinil Chloride Resin).
3. Rak atau Barrel
Rak atau barrel berfungsi sebagai tempat barang yang akan dilapisi
(katoda). Barrel biasanya digunakan untuk produk ukuran kecil, misalnya: baut,
mur dan lain-lain. Bentuk dan ukuran barrel ini telah mempunyai standar tertentu
sesuai dengan kapasitas barang yang akan dilapis.
Adapun rak biasanya digunakan untuk produk-produk berukuran besar dan
bentuknya tergantung pada barang yang akan dilapis. Sedangkan bahan untuk rak
ini digunakan bahan-bahan seperti tembaga, baja dan titanium.
B. PEKERJAAN PENDAHULUAN (PRE TREATMENT)
Secara garis besarnya proses lapis listrikdapat dibagi dalam tiga tahap yaitu:
- Tahap I : proses pengerjaan pendahuluan
- Tahap II : proses pengerjaan lapis listrik
- Tahap III : proses pengerjaan akhir
Dari urutan tersebut jelaslah bahwa sebelum melakukan proses pelapisan dan
untuk mendapatkan hasil lapisan yang baik , maka logam dasar (benda kerja yang
akan dilapis) harus bersifat bersih dalam arti bebas dari karat, minyak, cat dan
pengotor lain sehingga perlu dilakukan pekerjaan pendahuluan / persiapan yaitu
sebagai berikut:
1. Pembersih secara mekanis
Pekerjaan ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan dan
mennghilangkan goresan-goresan dan geram-geram yang masih melekat pada
benda kerja. Biasanya untuk menghilangkan goresan-goresan dan geram tersebut
dilakukan dengan pekerjaan buffing yang prinsipnya seperti mesin gerinda, akan
tetapi roda polesnya yang berbeda yaitu terbuat dari bahan katun, kulit, laken dan
sebagainya. Proses pengerjaan ini tergantung pada kondisi benda kerja itu sendiri
kadang-kadang memerlukan proses lain misalnya : brushing dan sebagainya.
2. Pencucian dengan alkalin (Degreasing)
Pekerjaan ini bertujuan untuk membersihkan benda kerja dari lemak atau
minyak tersebut sangat mengganggu pada proses pelapisan, karena mengurangi
daya hantar listrik atau mengurangi kontak antara lapisan dengan logam dasar.
pencucian dengan alkalin digolongkan ke dalam dua macam cara, yaitu
dengan cara biasa (alkalin degreasing) dan dengan cara elektro (electrolitic
degreasing).
Pencucian secara biasa adalah dengan cara merendamkan benda kerja
kedalam larutan alkalin dalam keadaan panas dalam 5-10 menit dan lamanya
pencelupan harus disesuaikan dengan kondisi permukaan benda kerja. Seandainya
lemak atau minyak yang menempel lebih banyak , maka dianjurkan lamanya
pencelupan ditambah hingga permukaan bersih dari noda-noda tersebut. Benda
kerja yang dicuci dikatakan bersih, dapat dilihat setelah barang tersebut dibilas
dengan air, maka air yang menempel akan terlihat bersatu.
Larutan alkalin yang banyak digunakan adalah larutan alkalin yang hanya
dibuat dari pencampuran NaOH (caustic soda) dengan air bersih dengan
perbandingan 60 gram : 1 liter tetapi kecepatan dan hasil pencucian kurang begitu
baik, sehingga kini industri-industri lapis listrik banyak menggunakan larutan
jenis ini dengan komposisi seperti pada 1 tabel dibawah ini:
Tabel 1
Komposisi Larutan pencuci dengan Alkalin
(Alkalindegreasing) untuk Besi/Baja
9/1
Bahan kondisi Katoda Cleaning Anoda Cleaning
BAHAN
- Caustic Soda (NaOH) 20-30 7.5-15
- Sodium Carbonat (Na2CO3) 30-50 -
- Sodium Arthosilicat (Na4SiO4) 10-20 30-45
- Sodium Metasilicat (Na4SiO3) - 15-30
- Sodium phosphat (Na2PO4) 1-2 1-2
KONDISI
- Temperatur °C 60-80 60-80
- Current Density A/dm² 10 10
- Waktu pencelupan (menit) 1-2 1-2
Setelah proses ini selesai dikerjakan kemudian barang tersebut yang akan dilapis,
dibilas dengan air bersih dan setelah dibilas barang sudah dapat melangkah pada
proses berikutnya.
Untuk logam dasar baja umumnya menggunakan asam chlorida (HCL) dengan kondisi
sebagai berikut:
- Konsentrasi HCL : 3-12% x Volume
- Suhu operasi : 40º C
- Lama pencelupan : 5-15 menit
Jika kondisi oksida benda kerja lebih berat, maka konsentrasi asam chlorida dapat
dinaikkan menjadi 30% dari berat.
Adapun keuntungan menggunakan larutan asam chlorida adalah:
- Menghasilkan keseragaman permukan pada benda kerja baja
- Mudah dibilas
- terjadinya over pickling lebih kecil
- Operasinya lebih mudah.
Seperti diketahui lapisan oksida umunya terdiri dari beberapa ikatan, yaitu
bagian luar adalah Fe2O3. Dengan demikian sewaktu pencucian akan terjadi reaksi-
reaksi sebagai berikut :
Fe2 O3 + 2 HCL 2 FeCL2 + 3 H2O
Fe3O4 + 8 HCL 2 FeCL2 + FeCL2 + 4 H2O
FeO + 2 HCL FeCL2 + H2O
Fe + 2 HCL FeCL2 + H2
Bila menggunakan larutan asam sulfat (H2SO4) , maka kondisinya untuk
pencucian baja adalah:
Konsentrasi H2SO4 :10 – 40% x volume
Suhu operasi : 60 – 90 °C
Waktu pencelupan : 5 -15 menit
Keuntungan menggunakan asam sulfat adalah:
- Ongkos lebih murah
- Pencemaran bau rendah/kecil
Adapun reaksi-reaksi yang terjadi pada saat pencucian adalah sebagai berikut
ini:
Fe2O3 + 3 H2SO4 Fe2 (SO4)3 + 3 H2O
Fe3O4 + 4 H2SO4 FeSO4 + Fe2 (SO4)3 + 4 H2O
FeO + H2SO4 FeSO4 + H2O
Fe + H2SO4 FeSO4 + H2O
Bahan Komposisi/Kondisi
Asam sulfat (H2SO4) 5 - 7% x volume
Asam fluoboric (HF) 3 - 5% x volume
Temperatur 50 - 58°c
Waktu Pencelupan 4 jam
setelah proses pencucian (pickling), maka benda kerja dibilas dengan air bersih dan
selanjutnya melangkah keproses selanjutnya ,yaitu proses pelapisan.
Benda kerja yang telah mengalami proses lapis listrik (pelapisan), perlu dibilas,
dicuci bersih dan kemudian dikeringkan. kadang-kadang dilakukan proses lanjut seperti
dipasifkan (pasiffating) atau diberi lapis pelindung yang transparan.
Seng adalah logam yang termurah yang dapat dipakai untuk melindungi baja/besi
dari serangan korosi. Biasanya proses dilaksanakan dengan cara celup panas
(galvanisasi). Substrat baja dapat dilapis secara listrik dengan menggunakan seng
sebagai pelapis (elektro galvanizing), tetapi perlakuan larutan elektrolitnya terhitung
kurang begitu penting dalam hubungannya dengan celup panas/galvanisasi pada
ketahanan logam. Meskipun demikian para ahli yakin bahwa elektro galvanisasi
mempunyai kemungkinan-kemungkinan dalam penggunaannya dikemundian hari.
Tabel 5.1Sifat-sifat seng :
- Nomor atom 30
- Berat atom 65. 37
- Tara kimia, g/A.h 1.22
- Titik leleh 419.5
- Kerapatan g/cm3 7.133
- Struktur kristal hcp
- Resistivitas listrik 5.92
- Potensial standar, E°, 25°C, V - 0.7628
Fungsi pelapisan seng adalah sebagai anoda terhadap logam ferro merupakan cara
untuk melindungi logam tersebut terhadap serangan korosi dan menambah
keindahan permukaan logam. Mengingat sifat seng lebih anodik dari pada logam
ferro, maka sistem perlindungan dengan menggunakan seng mempunyai beberapa
sifat yang menguntungkan bila dibandingkan dengan yang tidak dilindungi.
Adapun logam ferro yang dilindungi dengan logam seng keuntungannya sebagai
berikut :
1. Sebagai pelindung terhadap serangan korosi.
2. Mendapat sifat permukaan benda yang lebih menarik dari pada permukaan
logam dasarnya.
3. Memperbaiki permukaan benda yang dilapis.
Metoda pelapisan seng dengan cara listrik adalah pelapisan yang menggunakan
arus listrik searah. Cara kerjanya mirip dengan poles elektrolisa, dimana logam
pelapis (seng) bertindak sebagai anoda, sedang logam dasarnya sebagai katoda.
Cara ini mempunyai berbagai keuntungan disamping kerugian. Keuntungan
tersebut antara lain
- Lapisan relatif tipis
- Ketebalan dapat dikontrol
- Tidak memerlukan temperatur yang tinggi sehingga struktur dan phasa dari
benda dasar tidak berubah.
- Permukaan lapisan lebih halus
- Hemat dilihat dari pemakaian logam seng
Kerugian-kerugian dalam proses lapis listrik seng antara lain:
- Ukuran dan desain terbatas
- Memerlukan sumber listrik arus searah
- Terbatas pada benda-benda kerja yang konduktor
- Perlu diperhatikan adanya pencemaran dari larutan atau gas yang ditimbulkan
Pelapisan seng secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelas besar yaitu :
1. Bak larutan sianid
2. Bak larutan alkali
3. Bak larutan asam
ketiganya dipergunakan untuk tujuan dan maksud-maksud tertentu baik untuk
keperluan dekorasi tujuan proteksi dan fungsionil. Bak asam sering digunakan pada
proteksi barang keras, kawat dan lebih digunakan untuk tujuan fungsionil. Bak
alkali dan bak sianid mempunyai kegunaan selain untuk protektif juga dekoratif.
Pada dasarnya setiap logam yang diekspos ditempat terbuka dengan sendirinya
mempunyai lapis ubahan terbentuk secara kimia dimana penyusunnya merupakan
atmosfer dari logamnya sendiri.
Istilah lapis ubahan itu sendiri untuk proses kimia praktis terbatas pada proses kimia
dan eleklrokimia yang disengaja oleh praktisi dalam syarat dan kondisi yang
terkontrol. Diantara proses lapis ubahan adalah :
- Kromating untuk seng dan cadmium.
- Posfating untuk dasar pengecatan logam.
- Finishing oksida hitam untuk besi dan baja.
- Colouring untuk tembaga dan paduan tembaga.
Sebagai penutup dari proses lapis ubahan adalah laquering yang juga dibahas dalam
bab yang sama. Kromating dan posfating sangat berguna dalam metal finishing tetapi
resep dan kondisi operasi banyak didapat dari pemilik merk dagang.
a. Kromating
Kromating dapat digunakan pada endapan seng, kadmium ,perak ,tembaga,
kuningan dan timah. Baik Juga untuk alumunium, seng cetak, barang celup galvanis
yang lazimnya dengan pencelupan sederhana dalam larutan air.
Kromating pada seng dan kadmium menghambat lalu korosi. Lapisan berisi
oksida logam dasar dan krom trivalent dan heksavalent dalam bandingan yang
beragam, kecuali untuk pelapisan bening yang hanya mengandung sedikit krom
heksavalent. Dipahami bahwa lapisan kromat dalam kondisi yang biasa lama-
kelamaan berubah. Perubahan tersebut bertambah dengan temperatur. Pada suhu
diatas 65°C perubahan nampak sangat cepat.
Kromating pada seng dikelompokkan menjadi tiga jenis: bening, iridiscen,
dan berwarna. Juga sebagai perlindungan maksimum adalah warna olive drab yang
digunakan dalam peralatan militer. Dibawah ini adalah analisa jenis selaput krom
pada seng.
Persen
Cr (IV) 8,7
Equivalent CrO4- 19,4
SO42- 3,3
Cr (III) 28,2
Equivalent Cr2O3 41,8
Zn2+ 2,1
Na 0,3
Air 19,0
Lain-lain 14,1
Lapis kromat terbentuk dari reaksi kimia antara permukaan logam dan krom
heksavalent (valensi 6) dalam larutan. Logam teroksidasi dari Cr(VI) tereduksi
menjadi Cr(III). Selama proses pH cairan naik hal ini menyebabkan Cr(III)
terpresipitasi sehingga pada permukaan terbentuk suatu gel yang mana menjebak
sebagian Cr(IV) dari larutan.
Kebanyakan lapis ubahan mengandung agen pembasah, membantu reaksi
menjadi lebih seragam mengurangi drag-out dan menjaga pengotoran selama
perpindahan terhadap pembilasan awal.
Siklus pengendapan pada seng, kadmium, perak dan tembaga yang dikromat
seperti dalam penjelasan berikut :
Siklus kromating
1. Lapis listrik. 6. Kromating.
2. Bilas air dingin. 7. Bilas air dingin.
3. Bilas air dingin. 8. Bilas air dingin.
4. Netralisasi. 9. Bilas air panas.
5. Bilas air dingin. 10. Keringkan.
b. Posfating
Terutama digunakan sebagai alas sebelum pengecatan atau digunakan untuk
pelumasan selama penggambaran dan menambah ketahanan korosi. Proses kerja
posfating masih menjadi rahasia merk dagang.
Apabila permukaan logam seperti besi diekspos dalam lingkungan yang
korosif dalam keadaan asam, permukaan logam terlarutkan dan terbentuk produk
korosi yang taklarut. Produk terakhir menjadi endapan dipermukaan logam. Asam
fosfat mempunyai keunggulan dan kelebihan sifat seperti itu. Besi fosfat yang
terbentuk karena proses korosi terendapkan permukaan besi dalam bentuk kristal besi
fosfat mempunyai kecenderungan untuk melindungi permukaan dari serangan lebih
lanjut dan juga lebih menonjol sebagai permukaan yang rekat untuk pengecatan atau
pelapisan organik. Kenyataannya prodak fosfat dapat merupakan campuran garam
seperti seng, mangan. Walaupun lapisan fosfat lebih baik untuk alas cat tetapi
kerugian konduktifnya harus dipertimbangkan. Lapisan fosfat memperlambat laju
korosi logam dibawahnya sehingga menjadi tanggul aliran arus korosi.
Ada tiga jenis lapisan fosfat yaitu besi fosfat, seng fosfat dan mangan fosfat.
Yang paling sederhana adalah besi fosfat karena logam dasar sebagai pensuplai
kation untuk pembentukan selaput fosfat. Besi dan seng fosfat dipakai bersama
dengan semprotan atau pencelupan. Mangan fosfat penggunaannya hanya dengan
pencelupan saja. Produk lapisannya antara lain :
Fe3 (PO4)2.8H2O dan Fe3O4
Sedang untuk seng dan mangan produknya adalah :
Zn2Fe (PO4)2.4H2O dan Zn3Fe (PO4)2.4H2O
Kondisi fosfat yang terbaik pada pH.3,1 - 3,4
Kegunaan fosfating
- Posfat besi, Untuk melindungi filing kabinet, mebel, dan sebagai alas pengecatan.
- Posfat seng, Untuk persiapan auto mobil dan bodi truk dan penerapan sebelum
pengecatan.
- Posfat mangan, Untuk permukaan gesekan dan laker seperti pada ring piston,
gear, tidak untuk alas pengecatan.