Anda di halaman 1dari 5

Dasar teori

Sejak Arhenius mengemukakan adanya hubungan antara zat dan listrik, serta pengukuhan dugaan ini
oleh Faraday dengan percobaan percobaan elektrolisa. Lahirlah ilmu yang merupakan campuran
antara ilmu kimia dan ilmu listrik. Ilmu ini dinamakan ilmu elektrokimia. Salah satu penggunaan
dalam industri adalah galvanoteknik. Galvanoteknik adalah pelapisan logam pada benda yang
terbuat dari logam / benda yang terbuat dari bahan konduktif, dengan maksud sebagai hiasan
maupun perbaikan mutu.

Elektrokimia adalah studi mengenai hubungan yang terjadi antara reaksi kimia dan
arus listrik. Reaksi elektrolisis juga masuk ke dalam yang satu ini, dimana perubahan yang
ada dipaksa terjadi oleh aliran listrik yang melalui sistem kimia. Prinsip dari metode
elektrosintesis didasarkan pada penerapan teori-teori elektrokimia. Baik teknik
elektrosintesis maupun metode sintesis secara konvensional, mempunyai variabel-variabel
yang sama seperti suhu, pelarut, pH, konsentrasi reaktan, metode pencampuran dan waktu.
Akan tetapi perbedaannya, jika dielektrosintesis mempunyai variabel tambahan yakni
variabel listrik dan fisik seperti elektroda, jenis elektrolit, lapisan listrik ganda, materi/jenis
elektroda, jenis sel elektrolisis yang digunakan, media elektrolisis dan derajat pengadukan
(Suminar, 2007).

Elektroplating merupakan teknik pelapisan secara elektrodeposisi, yaitu proses


pengendapan pelapis logam secara elektrokimia. Cara pelapisan ini memerlukan arus listrik
searah (DC). Bila listrik mengalir antara anoda dan katoda, didalam larutan
konduktor/larutan elektrolit, maka akan terjadi reaksi kimia pada permukaan logam tersebut.
Pada sistem demikian, bila diberi tegangan atau beda potensial, ion-ion bergerak menuju
elektroda. Kation bergerak menuju katoda dan anion menuju anoda. Masing-masing
mempunyai laju yang khas (konduktivitas ion spesifik). Konduktivitas total larutan tertentu
merupakan penjumlahan dan konduktivitas ion individu segenap ion yang dikandungnya
(Sukardjo, 2003).

Elektroda merupakan kutub atau lempeng pada suatu sel elektrolitik ketika arus listrik
memasuki atau meninggalkan sel. Elektroda dimana proses reduksi berlangsung disebut
sebagai katoda yang merupakan kutub negatif(penarik elektron), sedangkan elektron
dimana proses oksidasi berlandsung disebut anoda yang merupakan kutub positif (pelepas
ektron).

Anoda biasanya terkorosi dengan melepaskan elektron-elektron dari atom-atom


logam netral untuk membentuk ion-ion bersangkutan. Berbagai anoda dipergunakan pada
elektroplating. Ada anoda inert, ada anoda aktif (terkorosi). Anoda dapat merupakan logam
murni, dapat pula sebagai alloy. Katoda biasanya tidak mengalami korosi, walaupun
mungkin menderita kerusakan dalam kondisi-kondisi tertentu. Dalam larutan, ion-ion positif
bergerak ke katoda dan ion-ion negatif bergerak ke anoda. Adapun logam yang biasa
digunakan sebagai elektroda adalah logam yang tidak larut dalam larutan elektrolit yang
digunakan sebagai pelapis.

Jenis larutan elektrolit yang dipakai dalam elektroplating ialah elektrolit asam, netral
dan basa. Dinamakan larutan elektrolit sebab dapat menghantarkan arus listrik.

Bak pelapisan pada umunya mengandung :

v Garam yang mengandung ion logam

v Garam yang berfungsi menambah daya hantar larutan

v Larutan yang bertindak sebagai buffer untuk menjaga pH larutan yang dikehendaki

“Adition Agent” untuk mempengaruhi jenis larutan yang dihasilkan

Jenis larutan elektrolit yang dipakai dalam elektroplating ialah elektrolit asam, netral
dan basa. Dinamakan larutan elektrolit sebab dapat menghantarkan arus listrik.

Bak pelapisan pada umunya mengandung :

v  Garam yang mengandung ion logam

v  Garam yang berfungsi menambah daya hantar larutan

v  Larutan yang bertindak sebagai buffer untuk menjaga pH larutan yang dikehendaki

“Adition Agent” untuk mempengaruhi jenis larutan yang dihasilkan

Berdasarkan penemuan dari Michael Faraday pada tahun 1883 yang dikenal sebagai
hukum Faraday, menetapkan hubungan listik dan kimia dari elektrolit atau reaksi
elektrokimia. Kedua hukum tersebut adalah:

a.       Berat logam yang diendapkan pada katoda selama elektrolisis adalah


sebanding dengan jumlah arus listrik yang melalui larutan.

b.      Untuk sejumlah arus yang lewat selama elektrolisis, berat logam yang
diendapkan sebanding dengan berat ekivalennya.

Teknologi pengerjaan logam, proses electroplating dikategorikan sebagai proses


pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana, elektroplating dapat diartikan sebagai
proses pelapisan logam, dengan menggunakan  bantuan arus listrik dan senyawa kimia
tertentu guna memindahkan partikel logam pelapis ke material yang hendak dilapis. Proses
elektroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu material. Salah satu
contoh perubahan fisik ketika material dilapis dengan nikel adalah bertambahnya daya tahan
material tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya kapasitas konduktifitasnya. Adapun
dalam sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik maupun tekan dari suatu material
sesudah mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya. Karena itu, tujuan pelapisan
logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk meningkatkan sifat teknis/mekanis dari suatu
logam, yang kedua melindungi logam dari korosi, dan ketiga memperindah tampilan
(Prabowo, 2003).

Dalam dunia logam ada beberapa teknik pelapisan terhadap logam, diantaranya
yaitu lapis seng / zink, galfanis, perak, emas, brass, tembaga, nickel,chrome/ krom.

Nikel atau elektroplating nikel adalah salah satu teknik pelapisan logam yang
bertujuan untuk melapisi logam agar tahan terhadap karat dan juga untuk menambah
keindahan logam yang di lapis. Proses elektroplating dilaksanakan dalam sebuah bak yang
berisi larutan elektrolit dicelupkan dua buah elektroda (Anoda) dan sebuah benda kerja
(Katoda) dimana kedua anoda dan katoda dihubungkan power supply (Rectifier) arus yang
mengalir dari kedua elektroda ke power supply adalah arus searah (DC) sedangkan arus
dari power supply ke sumber arus adalah arus bolak-balik (AC) larutan elektroda yang
digunakan harusm sesuai dengan logam pelapis, yang bertindak sebagai anoda berupa
katup positif dan yang bertindak sebagai katoda berupa katup negatif..

Yang terjadi pada anoda merupakan reaksi reduksi, sedangkan pada katoda
merupakan reaksi oxydasi pada anoda mekanisme berfungsi untuk penggantian ion logam
yang menempel pada katoda, pada katoda reaksi berubah ion logam menjadi logam yang
kemudian menempel pada permukaan elektroda.

Efisiensi plating pada umumnya dinyatakan sebagai efisiensi arus anoda maupun
katoda. Efisiensi katoda yaitu arus yang digunakan untuk pengendapan logam pada katoda
dibandingkan dengan total arus masuk. Arus yang tidak dipakai untuk pengendapan
digunakan untuk penguraian air membentuk gas hidrogen, hilang menjadi panas atau
pengendapan logam-logam lain sebagai impuritas yang tak diinginkan. Efisiensi anoda yaitu
perbandingan antara jumlah logam yang terlarut dalam elektrolit dibanding dengan jumlah
teoritis yang dapat larut menurut Hukum Faraday. Kondisi plating yang baik bila diperoleh
efisiensi katoda sama dengan efisiensi anoda, sehingga konsentrasi larutan bila
menggunakan anoda aktif akan selalu tetap (Suminar, 2008).

Beberapa hal yang mempengaruhi lapisan pada elektroplating yaitu

      a.       Logam Dasar


        Digunakan untuk pembuatan elektroda (katoda) atau benda kerja harus berbentuk batang
yang mempunyai penampang melintang bulat atau persegi (berbentuk pelat). Logam dasar
harus bebas dari lemak dan kotoran-kotoran oksida yang dapat mempengaruhi pelekatan
lapisan dan dapat menimbulkan korosi.

      b.      Rapat Arus

          Pada proses ini jumlah logam yang terdeposisi pada katoda atau yang lenyap dari anoda.
Rapat arus yang timbul dapat mempercepat terjadinya pengendapan namun hasilnya
kasar.di samping itu rapat arus yang tinggi dapat menyebabkan pelarutan kembali pada
lapisan yang terbentuk. Rapat arus yang rendah menyebabkan pelepaan ion lambat
sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama.

      c.       Konsentrasi Larutan Elektrolit

         Pada larutan yang konsentrasinya rendah, proses pelapisan berlangsung lama dan
kemungkinan tidak terjadilapisan. Sebaliknya pada larutan yang konsentrasinya tinggi, akan
menghasilkan lapisan yang melekat kuat tetapi kemungkinan lapisan yang terjadi kasar.

      d.      pH Larutan

       Larutan yang bersifat netral atau mendekati netral mudah menjadi larutan yang bersifat
basa dipermukaan katoda, sehingga lapisan yang terbentuk akan tercampur dengan lapisan
garam basa atau hidroksida. pH yang terlalu rendah memudahkan terjadinya reaksi
pembentukan gas hidrogen dan melarutnya kembali lapisan yang terjadi. Nilai potensial (E)
untuk elektroda hidrogen bergantung pada konsentrasi ion hidrogennya. Misalnya di buat
konsentrasi sel hidrogen yang satu dalam keadaan baku dan sel hidrogen yang lain tidak
dalam keadaan baku (Darmaji, 2005).

Dapus

Achmadi, Suminar. 2007. Kimia Dasar : Prinsip dan Aplikasi Modern. Terjemahan dari
General Chemistry: Principle and Modern Application oleh Petrucci. Erlangga,
Jakarta.
Achmadi, Suminar. 2008. Kimia Untuk Pemula. Terjemahan dari Chemistry for
Beginner oleh David Golberg. Erlangga, Jakarta.
Atkins, PW. 1983. Kimia Fisika jilid II. Erlangga. Jakarta.

Darmaji. 2005. Kimia Fisika II. Universitas Jambi Press, Jambi.


Langsa, markus H. 2010. Penuntun praktikum elektrokimia. Jurusan Kimia. Manokwari.

Prabowo. 2003. Kimia For Dummes. Terjemahan dari Chemistry For Dummies oleh
John Moore. Pakar Raya, Jakarta
Sukardjo. 2003. Dasar-dasar Kimia Fisika. UGM Press, Yogyakarta.
Pembahasan kesetimbangan
Kesetimbangan kimia adalah suatu propses yang terjadi dalam larutan yang meliputi perubahan
fisika seperti dalam peleburan, penguapan dan perubahan kimia yang termaksud elektrokimia.
Reaksi kimia yang sering digunakan dalam pemeriksaan kimia, yaitu reaksi yang berlangsung
bolakbalik dan jalannya reaksi bergantung pada tekanan luar, seperti kadar zat yang bereaksi,
suhu, tekananan dan sebagainya. Jika reaksi kimia berlangsung reversible, maka reaksi itu akan
berlangsung terus sampai terjadi kesetimbangan dinamis. Pada kesetimbangan laju reaksi
pembentukan hasil reaksi persis sama dengan pereaksinya. Pada saat kesetimbangan itu,
kepekatan atau konsentrasi pereaksi maupun hasil reaksi boleh dikatakan tidak berubah
meskipun reaksi dibiarkan terus berlangsung selama tidak ada gangguan dari luar system. Pada
praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai kesetimbangan kimia dengan tujuan
menentukan tetapan kesetimbangan reaksi antara 

Anda mungkin juga menyukai