Anda di halaman 1dari 4

PLATING NICKEL

Nickel plating bisa untuk melapisi material Fe (besi), Cu (tembaga),Kuningan,ZN dan lain lain.

Adapun kegunaannya adalah untuk tahan karat dan keindahan tetapi apabila proses Ni Plating
saja warna akan cepat berubah oleh sebab itu perlu ditambah proses Crom sebagai finishing.

Penggunaan dari plating ini bisa digunakan untuk part mobil, motor, sepeda motor, dll.

Untuk meningkatkan penampilan perlu proses double nickel (SBNi + BNi) dan tiga nickel
(SBNi+Tri Ni+BNi) dan Sil Ni (MP=mikropolar) dapat digunakan.

1. Macam macam dan tujuan plating nickel


a. Bright Nickel (Br Ni) fungsinya untuk pemberi warna dan anti karat
b. Semi Bright Nickel (SBr Ni) fungsinya anti karat
c. Tri Nickel (Tri Ni) fungsinya membuat platingan tidak kasar dan anti karat
d. Sil Nickel (Si Ni) fungsinya membuat platingan tidak kasar dan anti karat
2. Type / Cara Plating Nickel
a. Bright Nickel = Cr Plating
b. Cu = Bright Ncikel = Cr Plating
c. Semi Bright Nickel = Bright Nickel = Cr Plating
d. Semi Bright Nickel = Tri Nickel = Bright Nickel = Cr Plating
e. Semi Brgiht Nickel = Bright Nickel = Sil Nickel = Cr Plating
f. Semi Brght Nickel = Tri Nickel = Bright Nickel = Sil Nickel = Cr Plating
3. Cara Kerja Plating Nickel
Larutan Nickel Sulfat (NiSO4) akan terurai menjadi Ni2+ + SO42-
Jadi Nickel Sulfat disini berfungsi sebagai larutan elektrolit, menghantarkan arus listrik
sehingga mempercepat Ni2+ + 2e -> Ni0 (reaksi Pengendapan)
2H+ + 2e -> H2 (pelepasan gas berupa hydrogen)
Sedangkan pada reaksi katodic akan terjadi reaksi Ni2+ + 2e Ni0 dimana Ni2+ akan
tereduksi menjadi Nickel logam yang menempel pada materialnya (reaksi pengendapan)
sedangkan pada Anodik Nickel logam akan diuraikan menjadi Ni2+ ,dimana anodic disini
yang pakai Ni anode.

I.BRIGHT NICKEL PLATING

1.1 Brightener ada 2 type yaitu:

1. Brightener I
2. Brgihtener II
Tujuan untuk memberi warna dan tahan karat.

Contoh Standard

Jenis/Type Standard Range


NiSO4 280 g/l 230 350 g/l
NiCl2 45 g/l 40 55 g/l
H3BO3 40 g/l 35 45 g/l
Brightener I dan II
Pemakaian sesuai dengan keperluan
Katodik 3 4 A/dm2 2 8 A/dm2
Anodik 1 2 A/dm2 1 4 A/dm2
Suhu 50 C 45 55 C
pH 3.6 5.0
Pencampuran Blower yaitu gelembung udara untuk mengaduk
Filter Penyaring
Kantong Anoda Penting, harus ada

1.2 Chemical (dasar) Nickel Plating ada 3 dan tujuannya


1. Nickel Sulfat
Sebagai larutan elektrolit yaitu menghantar arus dimana nickel sulfat terurai menjadi
Ni++ dan SO4--. Untuk itu diperlukan control yang sangat penting.
2. Nickel Chlorida (NiCl2.6H2O)
Untuk mempercepat terurainya Nickel Anode menjadi ionnya dengan memudahkan
aliran listrik.
Kontrol konsentrasi jangan sampai dibawah 40 g/l (harus hati hati)
Jika Ni Cl2 kurang, voltase akan naik jika terlalu banyak plating akan pecah karena itu
harus diperhatikan.
3. Boric Acid (H3BO3)
Sebagai larutan penyangga, pengontrol pH (Buffer)
Kontrol konsentrasi H3BO3, jangan sampai dibawah 35 g/l
Jika dibawah standard, perubahan pH akan besar, dan pada katodik akan banyak gas.
(standard harus diperhatikan)
1.3 Brightener (Chemical pengkilap) dan tujuannya
Plating Ni Brightener ada 2 yaitu Brightener No. 1 dan Brightener No. 2
1. Brightener No. 1 fungsinya sebagai Brightener primer (pertama) yaitu untuk
memperkecil ketegangan pada platingan dan membantu fungsi Brightener No. 2
2. Brightener No. 2 fungsinya untuk mendapatkan watna yang bagus dan menghasilkan
permukaan plating.
Brightener No. 2 yang berlebihan menyebabkan ketegangan yang berlebihan maka itu
harus di standardkan.
1.4 Kerja Plating
1. Suhu
Suhu standard (45 55 C)
Apabila suhu tinggi diatas standard Brightener akan pecah.
Dan penanggulangannya adalah dengan memakai karbon aktif
Dan apabila terlalu rendah yaitu dibawah standard warna kurang bagus.
2. pH
pH harus standard yaitu 3.6 5.0
-pH bila terlalu tinggi akan Blister (Terkelupas)
-pH bila terlalu rendah, Brightener kurang dan apabila naik harus ditambahkan H2SO4
(p)
3. Blower
- Memudahkan arus listrik supaya mudah mengalir
- Memperkecil fit ( Bintik pada areal platingan)
- Menambah warna yang bagus karena brightener rata
4. Filter
- Minyak akan terambil di pre coat, dimana pre coat sebagai lapisan dasar penyaring/
penyerap
- Pemakaian karbon fungsinya penyaring larutan plating yang kotor
- Sirkulasi Filter karbon harus terus berjalan
5. Sarung Anode
- Untuk mencegah terjadinya slim (lendir) yang menempel pada platingan
- Agar platingan tidak buram dan kasar
- Karena fungsinya untuk mencegah slim menempel pada platingan maka kondisi
sarung anode yang bocor / rusak harus segera diganti

II. SEMI BRIGHT NICKEL

SBNi berada dibawah BNi, dibandingkan dengan BNi Brightnya sedikit dan sulfurnya
sedikit sehingga daya tahan karatnya kuat. Diatas SBNi jika dilapisi BNi disebut double Ni dan
jika ditengah SBNi dan BNi ada Tri Ni disebut Tiga Nickel. Standard di BNi ada Brgihtener tapi
ada zat additive yang fungsinya sama dengan Brightener No.1 dan Brightener No.2 yaitu untuk
memperkecil ketengangan dan mengeluarkan warna. Perbedaan SBNi dan BNi adalan SBNi
tidak mengandung sulfur sedangkan BNi mengandung sulfur sekitar 0,05%
III. TRI NICKEL

Didalam Tri Nickel terkandung sulfur 3-4 kali dari Bright Nickel yaitu 0,1-0,2. Ketebalan
Thickness Nickel 0,8 nm. Walaupun thickness tipis tidak apa apa, karena dia akan melindungi
bagian bawahnya yaitu Semi Bright Nickel.

Rapat Arus:

A/dm2 = 3 4 A/dm2

Waktu = 1 2 menit

pH = lebih baik rendah

Untuk material besi pH = 2,0 2,5

Note:

a. Tidak perlu memakai blower dan karbon, karena karbon akan mengikat Brightener
dan blower untuk mencegah sulfut tidak menguap
b. Posisi berada di antara Semi Bright dan Bright Nickel
c. Tidak boleh memakai Air Blow karena untuk mencegah sulfur menguap
d. Larutan BNi tidak boleh masuk ke larutan Tri Ni

Anda mungkin juga menyukai