Anda di halaman 1dari 8

2.

4 Elektroplating

Elektroplating merupakan salah satu proses pelapisan bahan padat dengan lapisan logam
menggunakan arus listrik searah melalui suatu larutan elektrolit. Elektroplating ditujukan untuk
berbagai keperluan, baik untuk skala industri maupun rumah tangga , Proses elektroplating atau
yang lebih dikenal dengan pelapisan logam ini banyak dilandasi oleh elektrokimia, bidang yang
mengkaji perubahan energi listrik ke energy kimia (elektrolisa). Elektroplating memberikan
perlindungan pada logam yang diinginkan dengan memanfaatkan logam-logam tertentu sebagai
lapisan pelindung, misalnya tembaga, nikel, krom, perak, dan sebagainya.
Dalam proses pelapisan menggunakan listrik adalah sebuah pedoman yang mempunyai
pedoman dan landasan berdasarkan Hukum Faraday 1 dan 2 yang berbumyi:
1 “Masa zat yang di peroleh pada elektroda saat proses elektrolisis,sebanding dengan
jumlah muatan listrik yang mengalir”
2 Massa zat yang di hasilkan pada suatu elektroda selama elktrolisis (w) berbanding lurus
Dengan massa ekivalen (e) zat tersebuat”
Pelapisan secara listrik merupakan proses pelapisan suatu logam atau non logam, secara
elektrolisa melalui penggunaan arus listrik searah (direct current/DC) dan larutan kimia
(elektrolit). Pelapisan bertujuan membentuk permukaan dengan sifat atau dimensi yang berbeda
dengan logam dasarnya. Terjadinya endapan pada proses elektrolisa disebabkan adanya ion-ion
bermuatan listrik melalui elektrolit. Ion-ion pada elektrolit tersebut akan mengendap pada
katoda. Endapan yang terjadi bersifat adhesive terhadap logam dasar. Selama proses
pengendapan berlangsung terjadi reaksi kimia pada elektroda dan elektrolit yaitu reaksi reduksi
dan oksidasi yang diharapkan berlangsung terus menerus menuju arah tertentu secara tetap.
Untuk itu diperlukan arus listrik searah dan tegangan yang konstan.
Dalam teknologi sebuah pengerjan elaktroplating di katagorikan sebagain proses pengerjan
akhir atau metal finishing secara sederhana electroplating di katagorikan sebagai proses logam
dengan menggunakan bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu yang bergumna
memindahkan partikel logam pelapis ke material yang akan kita lapisin logam pelapisan logam
dapat berubah menjadi lapisan seng (zink), galvanis,perak,emas,brass,tembaga,nikel dan
crome.pengunanya sesuai dengan material yang kita butuhkan
Proses electroplating merupakan sifat fisik,mekanik dan sifat nology suatu material.salah
satu contoh perubahan fisik material yang di lapisi dengan nikel adalah bertambanhnya daya
tahan material tersebuat terhadap korosi,serta bertambanya kapasitas daya tahan
konduktivitasnya ada juga dalam sifat mekanik,terjadinya perubahan kekuatan tarik dari material
yang sesudah megalami pelapisan di bandingkan dengan sebelumnya.
2.4.1 Prinsip dasar
Prinsip dasar dari proses electroplating berdasarkan pada Hukum Faraday yang
menyatakan bahwa jumlah zat-zat yang terbentuk dan terbebas pada elektroda selama elektrolisis
sebanding dengan jumlah arus listrik yang mengalir dalam larutan elektrolit. Di samping itu
jumlah zat yang dihasilkan oleh arus listrik yang sama selama elektrolisis adalah sebanding
dengan berat ekivalen masing-masing zat tersebut.
Dalam pelaksanaan proses pelapisan listrik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain arus yang dibutuhkan untuk melapis (rapat arus), temperatur larutan, waktu pelapisan,
dan konsentrasi larutan. Plating termasuk salah satu cara menanggulangi korosi pada logam dan
juga berfungsi sebagai ketahanan bahan. Di samping itu plating juga memberikan nilai estetika
pada logam yang dilapisi (Siti Marwati,2013)
Jadi dapat di simpulkan bahwa elektroplating adalah salah satu proses pelapisan bahan
padat dengan lapisan logam menggunakan arus listrik searah melalui suatu larutan elektrolit yang
memberikan perlindungan pada logam yang diinginkan dengan memanfaatkan logam-logam
tertentu sebagai lapisan pelindung. Anoda yang tidak terlarut berfungsi sebagai penghantar arus
saja ,sedangkan anoda yang terlarut sebagai penghatar arus listrik dan juga sebagai bahan baku
pelapis dengan cara di hubun gkan dengan kutub negative dari sumber arus listrik .
2.4.2 prosses electroplating
Proses melapiskan atau pelapisan logam yang mengunakan daya arus listrik seara dengan
(dc) direct currer dengan melalui tahap eletrolisa, lapisan listrik memberikan suatu
perlindungan logam seperti jangka watu akan terjadinya karatan dan member teksur yang
menjadih lebih mengkilat manfaat loggam tersebut sebagai pelapis lindung atau korban
missalnya copper, nickel, zinc, chromium, emas, perak, kuningan, perungggu dan lainya sebagai
tujuan pembuatan alat simulasi pelapisan logam dam bentuk metode electroplating sebagai
media pembelajaran pelapisan logam pada permukaan alat pelapisan logam dengan media seperti
gambar dibawah ini :

Gabar 4.5 peralatan electroplating

Sebelum proses pelapisan dalam dilakukanya, permukaan benda kerja yang akan dilapis
terlebih dahulu kita wajib mebersihkan dari permukaan yang tidak rata kita melakukanya dengan
menggunakan amplas, hal ini mutlak agar dapat meraih hasil pelapisan dengan cukup baik, untuk
mendapatkan kondisi kondisi seperti berikut :

1. Menghilangkan semua penggotor yang ada di permukaan benda kerja seperti pengotor
organik/oksida dan lain lainya
2. Medapatkan kondisi fisik benda kerja dengan llebih baik dan lebih rapih

Teknik pengelapisan persiapan ini tergantung dari pengotoran tetapi secara umum dapat
diklarifikasikan sebagai berikut
1. Pembersihan secara mekanik
Pengerjaan ini bertujuan untuk membersihkan permukaan dan menghilangkan goresan
goresan yang masih melekatatau permukaan yang grompal dan
geram – geram yang masih melekat pada benda kerja. Biasanya untuk menghilangkan
goresan – goresan dan geram geram tersebut dilakukan di mesin gerinda atau dengan cara
manual dengan mengosok amplas pada benda kerja sedangan penghalusan dilakukan
dengan mesin gerinda, sedangkan penghalusan dilakukan dengan proses buffing. Prinsip
kerjanya sama seperti sama seperti gerinda tetapi roda/wheel poles yang berbeda yaitu
terbuat dari bahan katun, kulit ,laken dan sebagainya selain dari pengerjaan seperti
tersebut di atas, kadang- kadang diperlukan prosses lain yaitu brushing, brighthening dan
lain sebagainya

Gambar 4.6 mesin poles duduk 12hp

2. Pembersihan cairan / cairan dengan pelarut (solvent)


Proses ini bertujua untuk mebersihka lemak, minya , garam pada kotoran kotoran yang
lainya dengan menggunkanan sebuah pelarut organic. Pembersihan denan cara vapur
degreasing yaitu proses pembersihan dengan pelarut yang tidak tidak mudah terbakar.
Prinsipnya, benda kerja diuapka denga pelarut tersebut dalam keadaan panas, kemudian
kotoran akan mengembun atau menguap karna adanya reaksi dari pelarut tersebut dalam
keadaan panas, kemudian kotran akan mengembun atau menguap karena adanya reaksi
dari bahan bahan pelarut, prosespembersihan pada temperature kamar menggunakan
pelarut organic, tetapi dilakukan dengan temperature kamar dengan cara dioleskan
3. Pembersihan / pencucian dengan alkalin (degreasing)
Perkerjaan ini bertujuan untuk membersihkan benda kerja dari lemak atu minyak minyak
yang menempel atau mengendap , pembersihan ini perlu sekali, karena lemak maupun
minyak akan mengganggu proses pelapisan karan mengurangi kontak pada antara
pelapisan dengan logam dasar/benda kerja / pencucian dengan alkalin digolongkan dalam
dua cara yaitu dengan cara biasa (alkalin degreasing ) dan dengan cara elektro (elektro
degreasing) pembersihhan secara biasa adalah merendam benda kerja ke dalam larutan
alkalin dalam keadaan panas selama 5-10menit lamanya peredaman harus disesuaikan
denagan kondisi permukaan benda kerja, seandanya lemak atau minyak yang menempel
lebih banyak,
maka diajukan lamanya perendaman ditambah sehinga permukaan bersih dari noda –
noda tersebut. Pembersihan secara elektro bertujuan selain akan didapatkan hasil
pembersihan yang lebih bersih juga meningkatkan kecepatan pencarian dengan
lempengan karbo. Bila denda kerja yang akan dibersihkan ditempat pada arus listrik
positif , maka proses nya disebut dengan disebut anoda clearning/degrrasing pula sebalik

4. Pembersihan / pencucian dengan asam (pickiing)


Pembersihan dengan asam adalah bertujuan untuk membersihkan beda kerja dari oksida
atau karat dan sejenisnya secara kimia melalui perendaman larutan sejenisnya secara
secara kimia melalui perendaman larutan asam ini terduat dari zat zat kimia melalui
peredaman.larutan asam ini terbuat dari pencampuran air bersih dengan asam antara
lain :
1. Asam klorida (HCL)
2. Asam sulfat (H2SO4)
3. Asam sulfat asam florida (HF)
Reaksi proses picking sebetulnya adaalah proses elektro kimia dalams sel glavanis antar
logam dasar (anoda) dan oksida katoda gas H2 yang timbul dapat meredkusi ferrioksida
menjadi fero yamg mudah terlarut
2.4.3 jenis-jenis pelapisan
Pelapisan logam adalah merupakan suatu cara untuk memberikan sifat tertentu pada
satu permukaan benda kerja, diharapkan benda tersebut akan megalami perbaikan terhadap sifat
fisiknya. Pelapisan logam merupakan proses terakhir dalam 6 proses pengerjaan mesin serta
penghalusan terhadap permukaan benda kerja yang dilakukan adapun fungsi dan tujuan dari
pelapisam logan adalah:
1. Melindungi logam dari korosi
2. Melindungi logam besar dengan logam mulia missalnya pelapisan besi dan logam dan
besi baja
3. Memperbaiki tampak rupa (dekorasi) misalnya pelapisan emas, perak, kuningan dan
tembaga
4. Menigkatkan ketahanan produk terhadap gesekan (abrasi), missalnya pelapisan besi
5. Memperbaiki kehalusan/bentuk permukaan dan toleransi logam dasar missalnya
pelapisan nikel chromium dan lain-lain.
6. Elektroforming yaitu pembentuk beda kerja dengan cara endapan
Teknik pelapisan merupakan teknik perlinbdungan logan yang berhububunga dengan
teknik pelapisan logam berdasarkan reaksi elektrokimia dengan teknik pelapisan pelapisan logam
berdasarkan reaksi elektrokimia dengan menggunakan material pelapis mauun non logam

Teknik pelapisan logam dengan logam dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu:

1. Pelapisan logan dengan cara listrik (electroplating )


Pelapisan dengan cara menggunakan alur listrik adalah proses pelapisan logam dengan
yang menggunakan arus listrik searah (DC) melalui metode eletrolisa lapisan listrik
memberikan suatau perlindungan logam memanfaatkan logam logam tertentu sebagai
lapis lindung atau korban missalnya copper, nikel, zink, chromium emas, perak, dan
kuningan, perunggu dan lain sebagainya
Gambar 4.3 proses alat electroplating

2. Pelapisan logam dengan cara celup panas (hot dip)


Dengan pelapisan dengan cara celup adalah suatu proses pelapisan dimana logam
pelapis panas hingga mencair/meleleh, kemudian logam yang akan dilapis disebut logam
dasar akan dicelupkan kedalam logam cair tersebut, himgga permukaan logam dasar akan
dibentuk pelapisan berupa panduan (alloying) antara logam pelapis dan logam dasar
dalam bentuk ikatan logam metalurgis yang kuat dan tersusun secara berlapis lapis yang
disebut fasa

Gambar 4.4 proses celup hot dip

3. Pelapisan logan denganc cara semprot (metal spraing)


Proses pelapisan logam dengan cara semprot ( metal spraying ) adalah suatu proses
pelapisan logam dengan cara penyemprotan partikel –partikel halus dari logam cair
atau bukan dengan cara atau bukan dengan sertai gas bertekanan dikit

Gambar 4.5 proses pelapisan dalam metal spraying

Anda mungkin juga menyukai