SPESIFIKASI TEKNIS
I . PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Penjelasan Umum.
Pasal ini menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan Penyedia Jasa seperti
mobilisasi, pengukuran dan pematokan lahan sesuai dengan gambar dan RKS.
2. Spesifikasi Bahan.
- Papan nama Proyek
a. Penyedia Jasa wajib membua papan nama proyek sesuai ketentuan yang
berlaku dengan persetujuan pengguna jasa.
b. Ukuran Papan nama proyek 80 x 120 cm.
c. Papan nama dipasang ditempat yang mudah dibaca.
- Direksi keet
a. Penyedia jasa harus menyediakan direksi keet 5 x 7 m = 35 m2 rangka
kayu, atap asbes/seng gelombang, dinding triplek, pintu triplek, lantai
plesteran, plafon triplek, jendela kaca nako seperlunya.
- Gudang Bahan
a. Penyedia jasa harus menyediakan gudang bahan 5 x 10 m = 35 m2 rangka
kayu, atap asbes/seng gelombang, dinding triplek, pintu triplek, lantai
plesteran.
- Pengadaan Air, Listrik kerja dan Keamanan
a. Air harus bersih, bebas dari bau, Lumpur, Minyak dan Bahan Kimia lainnya
yang merusak.
- Pengadaan Dokumentasi dan Administrasi
Photo progress 3 phase
- Biaya SMK3 Konstruksi
a. Alat Pelindung diri terdiri atas : Topi pelindung (safety helment), pelindung
mata (goggles Spectasies), sepatu boat PVC pekerja, Obat-obatan.
b. Rambu lalu lintas terdiri atas : Ramb peringatan, rambu informasi.
c. Lalu lintas terkait pengendalian resiko K3 terdiri atas : Alat pemadam
kebakaran (Apar)
SPESIFIKASI TEKNIS | 1
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
3. Spesifikasi pelaksanaan.
- Syarat pemasangan Direksi keet
Penyedia Jasa harus membuat rencana lay out dari bangunan direksi keet dan
los kerja serta gudang material tersebut untuk mendapat persetujuan pengguna
Jasa. Syarat pemasangan Gudang Bahan
Ukuran Papan nama proyek 80 x 120 cm dan Papan nama dipasang ditempat
yang mudah dibaca
- Syarat Pengadaan Air, Listrik kerja dan Keamanan
Air untuk bekerja harus disediakan Pemyedia Jasa. Air harus bersih, bebas dari
bau, Lumpur, Minyak dan Bahan Kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas. Listrik
untuk bekerja harus disediakan Pemyedia Jasa.Syarat
- Pengadaan Dokumentasi dan Administrasi
Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan, pengguna Jasa dengan
menugaskan kepada penyedia Jasa, membuat foto-foto dokumentasi untuk
tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
- Biaya SMK3 Konstruksi
Penyedia Jasa diwajibkan menyediakan kotak P3K termasuk isinya
menurut persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Kotak P3K dipasang
pada tempat yang strategis dan mudah dicari,
Penyedia jasa diwajibkan menyediakan Alat pelindung diri, Rambu lalu
lintas, Rambu lalu lintas terkait pengendali resiko K3 sesuia dengan
persyaratan K# yang telah disepakati dengan Konsultan pegawas/Direksi.
4. Cara Pelaksanaan.
- Cara Pengadaan Dokumentasi dan Administrasi
Photo pekerjaan dibuat oleh penyedia Jasa sesuai petunjuk Pengawas
Teknis, disusun dalam 4 (empat) tahapan disesuaikan dengan tahapan
pembayaran termin tetapi tidak termasuk masa pemeliharaan, yaitu
sebagal berikut :
Tahap I Bobot 0%-25%
Tahap II Bobot 25%-50%
Tahap III Bobot 50%-75%
Tahap IV Bobot 75%-100%
Pengambilan titik pandang dari setiap photo harus tetap/sama sesuai
dengan petunjuk pengawas teknis atau pengguna Jasa.
SPESIFIKASI TEKNIS | 2
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 3
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
II . PEKERJAAN TANAH
1. Penjelasan Umum.
Pasal ini menguraikan semua pekerjaan penggalian dan pengurugan tanah
kembali yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa, seperti galian tanah
pondasi, dan pekerjaan sejenisnya.
Semua penggalian tanah dan pengurugan tanah kembali harus dilaksanakan
sesuai dengan Gambar dan RKS ini dan semua petunjuk yang disampaikan oleh
Direksi / Konsultan Supervisi, selama berlangsungnya pekerjaan.
2. Spesifikasi Bahan.
- Urugan tanah kembali pada pondasi batu kali
Tanah yang digunakan untuk mengurug harus bersih dari bahan organis,
sisa-sisa tanaman, sampah dan lain-lain.
- Urugan Urugan Sirtu t=15 cm
Pasir urug yang akan dipakai harus bersih dan cukup keras, sesuai dengan
persyaratan yang tercantum di dalam PUBI 1971 ayat 12.1. Pasir laut dapat
digunakan, asal dicuci secara memadai.
3. Spesifikasi pelaksanaan.
- Syarat pemasangan Galian Tanah untuk batu kali
a. Kedalaman galian pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai dengan
peil-peil yang tercantum dalam gambar.
b. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan
lain-lain yang masih digunakan, maka penyedia jasa secepatnya
memberitahukan kepada direksi / konsultan pengawas atau kepada
penguasa/instansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk
seperlunya. Penyedia jasa bertanggung jawab atas segala kerusakan –
kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
- Syarat pemasangan Urugan tanah kembali pada pondasi batu kali
a. Pengurugan tanah Kembali dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi dan
sloef selesai dikerjakan.
SPESIFIKASI TEKNIS | 4
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
b. Bahan Penimbunan ini harus bersih dari sampah dan batu-batu lain yang
bersifat merusak.
- Syarat pemasangan Urugan Sirtu t=15 cm
Sebelum pengurugan pasir dilaksanakan, penyedia jasa wajib untuk
memeriksa ketinggian dari tanah atau konstruksi dibawahnya untuk
meyakinkan bahwa ketinggian yang ada telah sesuai dengan gambar, dan
bahwa tanah dibawahnya telah dipadatkan sehingga didapat.
4. Cara Pelaksanaan.
- Cara memasang Galian Tanah untuk batu kali
a. Menentukan lebar dan kedalaman galian tanah yang akan digali yang
mengacu pada bowplank
b. Membuat garis bantu dengan tali yang diikatkan pada bowplank untuk
kerapian dan kelurusan galian tanah agar dimensi pondasi terpenuhi.
c. Galian pondasi digali dengan ketentuan ukuran sesuai kebutuhan pas.
Pondasi kearah memanjang/sejajar arah lajur memanjang dan melintang
bangunan Ex. Galian ditempatkan sementara disisi lubang galian dan
kemudian diangkut keluar proyek.
- Cara memasang Urugan tanah kembali pada pondasi batu kali
Yang dimaksud disini ialah pekerjaan timbunan tanah pada bagian pondasi
batu kali, bagian-bagian yang kosong atau bekas galian pada sekitaran
pasangan pondasi batu kali. Semua daerah yang akan diurug harus
dibersihkan dari semua, sampah, puing bangunan dan lain2 sebelum
pengurugan dimulai.
- Cara pemasangan Urugan Sirtu t=15 cm
a. Pengurugan pasir dilakukan dengan cara menebarkan, meratakan dan
memadatkan secara mekanik sampai diperoleh ketebalan dan ketinggian
yang sesuai dengan gambar.
b. Tebal peil dan urugan pasir ahrus sesuai dengan gambar, jika tidak
dinyatakan secara khusus dalam gambar maka tebal urgan pasir = 10 cm.
5. Tata Cara Pengukuran dan pembayaran.
- Tata Cara Pengukuran dan pembayaran Pekerjaan Galian Tanah untuk batu
kali
a. Kuantitas Galian tanah untuk batu kali yang dapat dibayar adalah jumlah
luasan dalam “meter kubik” sebagai luasan nominal yang selesai
terpasang, memenuhi persyaratan-persyaratan serta jaminan mutu yang
SPESIFIKASI TEKNIS | 5
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 6
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
1. Penjelasan Umum.
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah melaksanakan galian tanah sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan, menjaga terhadap kemungkinan terjadinya longsor
sehingga menggangu pelaksanaan pekerjaan pondasi sampai pengurukan kembali
hingga padat.
2. Spesifikasi Bahan.
- Pasangan pondasi batu kali 1:4
a. Batu kali yang digunakan tidak poros, keras dengan permukaan tanpa
cacat/retak dan belum pernah dipakai, serta harus dimintakan persetujuan
terlebih dahulu kepada konsultan pengawas harus memenuhi P.U.B.I (NI-3-
1970)
b. Semen Portland harus memenuhi NI – 18.
c. Pasir harus memnuhi NI – 3 Pasal 14 ayat 2.
d. Air Harus memenuhi PBVI – 1982 Pasal .
- Pasangan batu kosong
Pasangan batu kosong (Aanstamping) dari batu kali yang disusun padat, celah-
celahnya diisi pasir dan disirami air.
- Urugan pasir
Pasir urug yang akan dipakai harus bersih dan cukup keras, sesuai dengan
persyaratan yang tercantum di dalam PUBI 1971 ayat 12.1. Pasir laut dapat
digunakan, asal dicuci secara memadai.
- Pasang angkur ke sloof ke pondasi batu kali D13-75 cm
Baja tulangan yang dipakai harus bersih, dari segala macam kotoran, karat,
minyak, cat dan lain-lain yang akan merusak mutu beton. Ukuran lebih kecil
atau sama dengan dari 12 mm menggunakan BJTP 24 atau U24 (Polos).
Ukuran 13 mm atau lebih besar menggunakan BJTD 35 atau U35 (Ulir).
3. Spesifikasi pelaksanaan.
- Syarat pemasangan pondasi batu kali 1:4
a. Pekerjaan pasangan batu kali dilakukan sesuai dengan ukuran dan bentuk-
bentuk yang ditunjukkan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang
SPESIFIKASI TEKNIS | 7
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
penuh dengan adukan sehingga semua hubungan batu melekat satu sama
lain dengan sempurna.
b. Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke
tempatnya hingga teguh.
c. Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar batu untuk mendapatkan
massa yang kuat dan integral di beberapa sisi luar dan dalam.
d. Batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu dibentuk menjadi bidang
luar yang harus sesuai dengan gambar rencana atau petunuk ahli.
- Syarat pemasangan batu kosong
Batu tanpa adukan (aanstamping) setinggi 15 cm, harus dipasang tegak lurus,
rapat dan diisi pada rongga-rongga batu.
- Syarat pemasangan Urugan pasir
Sebelum pengurugan pasir dilaksanakan, penyedia jasa wajib untuk
memeriksa ketinggian dari tanah atau konstruksi dibawahnya untuk
meyakinkan bahwa ketinggian yang ada telah sesuai dengan gambar, dan
bahwa tanah dibawahnya telah dipadatkan sehingga didapat.
- Syarat pemasangan angkur ke sloof ke pondasi batu kali D13-75 cm
Angkur/Stek dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali degan
adukan 10 cm di sekeklilingnya, sedalam 20 cm tiap 75 cm dengan diameter
besi angkur 13 mm.
4. Cara Pelaksanaan.
- Cara memasang pondasi batu kali 1:4
Pekerjaan pemasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan
bentuk -bentuk yang di tunjukan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang
penuh dengan adukan sehingga semua hubungan batu melekat satu dengan
yang lainnya dengan sempurna, semua batu harus di pasang diatas lapisan
adukan dan di cetak di tempatnya sehingga tegak.adukan harus mengisi penuh
rongga-rongga antara batu untuk mendapatkan masa yang kuat dan
integraCara memasang batu kosong
- Cara pemasangan Urugan Pasir
a. Pengurugan pasir dilakukan dengan cara menebarkan, meratakan dan
memadatkan secar
amekanik sampai diperoleh ketebalan dan ketinggian yang sesuai dengan
gambar.
b. Tebal peil dan urugan pasir ahrus sesuai dengan gambar, jika tidak
dinyatakan secara
SPESIFIKASI TEKNIS | 8
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 9
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
a. Kuantitas Pekerjaan urugan pasir yang dapat dibayar adalah jumlah luasan
dalam
“meter kubik” sebagai luasan nominal yang selesai terpasang, memenuhi
persyaratan-persyaratan serta jaminan mutu yang merupakan hasil
pemeriksaan dan pengukuran serta telah disetujui bersama oleh Pemyedia
Jasa, Konsultan Pengawas dan Direksi.
b. Kuantitas Pekerjaan seperti yang disyaratkan di atas akan dibayar atas
dasar Harga Kontrak
persatuan pengukuran untuk Mata pembayaran yang ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga Satuan Pekerjaan. Harga tersebut merupakan
kompensasi penuh untuk pemasokan dan harga bahan, ongkos kerja,
peralatan, pengujian dan pekerjaan lain yang dierlukan untuk penyelesaian
pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.
- Tata Cara Pengukuran dan pembayaran Pekerjaan Pasang angkur ke sloof ke
pondasi batu kali D13-75 cm
Kuantitas Pekerjaan urugan pasir yang dapat dibayar adalah jumlah luasan
dalam “kg” sebagai luasan nominal yang selesai terpasang, memenuhi
persyaratan-persyaratan serta jaminan mutu yang merupakan hasil
pemeriksaan dan pengukuran serta telah disetujui bersama oleh Pemyedia
Jasa, Konsultan Pengawas dan Direksi.
IV . PEKERJAAN STRUKTUR
1. Penjelasan Umum.
a. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan syarat-syarat
pelaksanaan beton secara umum menjadi kesatuan dalam bagian buku
persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis
ini, maka semua pekerjaan beton harus sesuai dengan standard di bawah ini :
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971 NI-2).
- Standart Beton Indonesia SNI 03-2847-2002.
- Pedoman Pembebanan Indonesia untuk Gedung PPPURG 1987.
- American Society of Testing Materials (ASTM).
Bilamana ada ketidaksesuaian antara peraturan-peraturan tersebut di atas maka
peraturan-peraturan Indonesia yang menentukan.
b. Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan
kesesuaian yang tinggi menurut persyaratan teknis ini, gambar rencana, dan
SPESIFIKASI TEKNIS | 10
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
2. Spesifikasi Bahan.
SPESIFIKASI TEKNIS | 11
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
1” 25,00 mm 100
3/8” 95,00 mm 20 – 55
c. Agregat Halus
Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari
pemecah batu dan harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat
alkali dan tidak mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang
merusak beton.
Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus terdiri
dari partikel-partikel yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi
seperti tabel berikut :
No. 16 1,19 mm 50 – 85
No. 30 0,19 mm 25 – 65
No. 50 0,297 mm 10 – 30
d. Air
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung banyak
minyak atau garam serta zat-zat yang dapat merusak beton atau baja
tulangan..
SPESIFIKASI TEKNIS | 12
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
e. Bahan Pencampur
Penggunaan bahan pencampur (Admixture) tidak diijinkan tanpa
persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Supervisi.
Apabila akan digunakan bahan pencampur, Penyedia Jasa harus
mengadakan percobaan-percobaan perbandingan berat dan W/C ratio
dari penambahan bahan pencampur (Admixture) tersebut. Hasil
“Crushing test” dari Laboratorium yang berwenang terhadap kubus-
kubus beton yang berumur 7, 14, dan 21 hari harus dilaporkan kepada
Direksi / Konsultan Supervisi untuk dimintakan persetujuannya.
f. Mutu Beton
Mutu beton untuk konstruksi bangunan harus memenuhi persyaratan
kekuatan tekan f’c = 175 kg/cm2 untuk kolom 25x25 cm.
g. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBI NI-2 1971,
dengan tegangan leleh (fy) = 2400 kg/cm2 atau baja U24 dan baja dengan
tegangan leleh (fy) = 3500 kg/cm2 atau baja U35. Pengguna
Jasa/Direksi/Konsultan Supervisi akan melakukan pengujian test tarik-putus
dan “Bending” untuk setiap 10 ton baja tulangan, atas biaya Penyedia Jasa
h. Bekisting beton 2 kali pakai
Dapat menggunakan kayu kelas II, multipleks dengan tebal minimal 9 mm
atau plat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang tersebut
dalam PBI NI-2 1971.
- Pekerjaan Sloef 15x25 cm
a. Semen
Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement sesuai
dengan persyaratan standar Indonesia NI-8/1964, SII 0013-81 atau
ASTM C-150 dan produksi dari satu merk.
Penyedia Jasa harus mengirimkan surat pernyataan pabrik yang
menyebutkan type, kualitas dari semen yang digunakan dan
“Manufacturer’s Test Certificate” yang menyatakan memenuhi
persyaratan tersebut diatas.
Penyedia Jasa harus menempatkan semen tersebut dalam gudang
yang baik untuk mencegah terjadinya kerusakan. Semen yang
menggumpal, sweeping, tercampur dengan kotoran atau kena
air/lembab tidak diijinkan untuk digunakan dan harus segera dikeluarkan
dari lokasi pekerjaan.
SPESIFIKASI TEKNIS | 13
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
1” 25,00 mm 100
3/8” 95,00 mm 20 – 55
c. Agregat Halus
Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari
pemecah batu dan harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat
alkali dan tidak mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang
merusak beton.
Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus terdiri
dari partikel-partikel yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi
seperti tabel berikut :
No. 16 1,19 mm 50 – 85
SPESIFIKASI TEKNIS | 14
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
No. 30 0,19 mm 25 – 65
No. 50 0,297 mm 10 – 30
d. Air
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung banyak
minyak atau garam serta zat-zat yang dapat merusak beton atau baja
tulangan..
e. Bahan Pencampur
Penggunaan bahan pencampur (Admixture) tidak diijinkan tanpa
persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Supervisi.
Apabila akan digunakan bahan pencampur, Penyedia Jasa harus
mengadakan percobaan-percobaan perbandingan berat dan W/C ratio
dari penambahan bahan pencampur (Admixture) tersebut. Hasil
“Crushing test” dari Laboratorium yang berwenang terhadap kubus-
kubus beton yang berumur 7, 14, dan 21 hari harus dilaporkan kepada
Direksi / Konsultan Supervisi untuk dimintakan persetujuannya.
f. Mutu Beton
Mutu beton untuk konstruksi bangunan harus memenuhi persyaratan
kekuatan tekan f’c = 175 kg/cm2 untuk sloef 15x25 cm.
g. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBI NI-2 1971,
dengan tegangan leleh (fy) = 2400 kg/cm2 atau baja U24 dan baja dengan
tegangan leleh (fy) = 3500 kg/cm2 atau baja U35. Pengguna
Jasa/Direksi/Konsultan Supervisi akan melakukan pengujian test tarik-putus
dan “Bending” untuk setiap 10 ton baja tulangan, atas biaya Penyedia Jasa
h. Bekisting beton 2 kali pakai
Dapat menggunakan kayu kelas II, multipleks dengan tebal minimal 9 mm
atau plat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang tersebut
dalam PBI NI-2 1971.
- Pekerjaan Ringbalk 15x20 cm
a. Semen
SPESIFIKASI TEKNIS | 15
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
1” 25,00 mm 100
3/8” 95,00 mm 20 – 55
c. Agregat Halus
Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari
pemecah batu dan harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat
SPESIFIKASI TEKNIS | 16
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
No. 16 1,19 mm 50 – 85
No. 30 0,19 mm 25 – 65
No. 50 0,297 mm 10 – 30
d. Air
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung banyak
minyak atau garam serta zat-zat yang dapat merusak beton atau baja
tulangan..
e. Bahan Pencampur
Penggunaan bahan pencampur (Admixture) tidak diijinkan tanpa
persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Supervisi.
Apabila akan digunakan bahan pencampur, Penyedia Jasa harus
mengadakan percobaan-percobaan perbandingan berat dan W/C ratio
dari penambahan bahan pencampur (Admixture) tersebut. Hasil
“Crushing test” dari Laboratorium yang berwenang terhadap kubus-
kubus beton yang berumur 7, 14, dan 21 hari harus dilaporkan kepada
Direksi / Konsultan Supervisi untuk dimintakan persetujuannya.
f. Mutu Beton
Mutu beton untuk konstruksi bangunan harus memenuhi persyaratan
kekuatan tekan f’c = 175 kg/cm2 untuk Ringbalk 15x20 cm.
SPESIFIKASI TEKNIS | 17
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
g. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBI NI-2 1971,
dengan tegangan leleh (fy) = 2400 kg/cm2 atau baja U24 dan baja dengan
tegangan leleh (fy) = 3500 kg/cm2 atau baja U35. Pengguna
Jasa/Direksi/Konsultan Supervisi akan melakukan pengujian test tarik-putus
dan “Bending” untuk setiap 10 ton baja tulangan, atas biaya Penyedia Jasa
h. Bekisting beton 2 kali pakai
Dapat menggunakan kayu kelas II, multipleks dengan tebal minimal 9 mm
atau plat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang tersebut
dalam PBI NI-2 1971.
- Pekerjaan Kolom 15x15 cm
a. Semen
Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement sesuai
dengan persyaratan standar Indonesia NI-8/1964, SII 0013-81 atau
ASTM C-150 dan produksi dari satu merk.
Penyedia Jasa harus mengirimkan surat pernyataan pabrik yang
menyebutkan type, kualitas dari semen yang digunakan dan
“Manufacturer’s Test Certificate” yang menyatakan memenuhi
persyaratan tersebut diatas.
Penyedia Jasa harus menempatkan semen tersebut dalam gudang
yang baik untuk mencegah terjadinya kerusakan. Semen yang
menggumpal, sweeping, tercampur dengan kotoran atau kena
air/lembab tidak diijinkan untuk digunakan dan harus segera dikeluarkan
dari lokasi pekerjaan.
Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengirimannya.
b. Agregat Kasar
Berupa batu kerikil kali dengan spesifikasi sesuai menurut ASTM C-33
dan mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm.
Agregat harus keras, dan tidak berpori. Bila ada butir yang pipih maka
jumlahnya tidak melebihi 20% dari volume dan tidak boleh mengalami
pembubukan hingga melebihi 50% kehilangan berat menurut test mesin
Los Angeles Abration (LAA).
Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reaktif alkali atau
substansi yang merusak beton dan mempunyai gradasi sebagai berikut
:
SPESIFIKASI TEKNIS | 18
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
1” 25,00 mm 100
3/8” 95,00 mm 20 – 55
c. Agregat Halus
Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari
pemecah batu dan harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat
alkali dan tidak mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang
merusak beton.
Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus terdiri
dari partikel-partikel yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi
seperti tabel berikut :
No. 16 1,19 mm 50 – 85
No. 30 0,19 mm 25 – 65
No. 50 0,297 mm 10 – 30
d. Air
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung banyak
minyak atau garam serta zat-zat yang dapat merusak beton atau baja
tulangan..
SPESIFIKASI TEKNIS | 19
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
e. Bahan Pencampur
Penggunaan bahan pencampur (Admixture) tidak diijinkan tanpa
persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Supervisi.
Apabila akan digunakan bahan pencampur, Penyedia Jasa harus
mengadakan percobaan-percobaan perbandingan berat dan W/C ratio
dari penambahan bahan pencampur (Admixture) tersebut. Hasil
“Crushing test” dari Laboratorium yang berwenang terhadap kubus-
kubus beton yang berumur 7, 14, dan 21 hari harus dilaporkan kepada
Direksi / Konsultan Supervisi untuk dimintakan persetujuannya.
f. Mutu Beton
Mutu beton untuk konstruksi bangunan harus memenuhi persyaratan
kekuatan tekan f’c = 175 kg/cm2 untuk kolom 15x15 cm.
g. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBI NI-2 1971,
dengan tegangan leleh (fy) = 2400 kg/cm2 atau baja U24 dan baja dengan
tegangan leleh (fy) = 3500 kg/cm2 atau baja U35. Pengguna
Jasa/Direksi/Konsultan Supervisi akan melakukan pengujian test tarik-putus
dan “Bending” untuk setiap 10 ton baja tulangan, atas biaya Penyedia Jasa
h. Bekisting beton 2 kali pakai
Dapat menggunakan kayu kelas II, multipleks dengan tebal minimal 9 mm
atau plat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang tersebut
dalam PBI NI-2 1971.
- Lantai Beton t = 10 cm
a. Semen
Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement sesuai
dengan persyaratan standar Indonesia NI-8/1964, SII 0013-81 atau
ASTM C-150 dan produksi dari satu merk.
Penyedia Jasa harus mengirimkan surat pernyataan pabrik yang
menyebutkan type, kualitas dari semen yang digunakan dan
“Manufacturer’s Test Certificate” yang menyatakan memenuhi
persyaratan tersebut diatas.
Penyedia Jasa harus menempatkan semen tersebut dalam gudang
yang baik untuk mencegah terjadinya kerusakan. Semen yang
menggumpal, sweeping, tercampur dengan kotoran atau kena
air/lembab tidak diijinkan untuk digunakan dan harus segera dikeluarkan
dari lokasi pekerjaan.
SPESIFIKASI TEKNIS | 20
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
1” 25,00 mm 100
3/8” 95,00 mm 20 – 55
Agregat harus keras, dan tidak berpori. Bila ada butir yang pipih maka
jumlahnya tidak melebihi 20% dari volume dan tidak boleh mengalami
pembubukan hingga melebihi 50% kehilangan berat menurut test mesin
Los Angeles Abration (LAA).
Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reaktif alkali atau
substansi yang merusak beton dan mempunyai gradasi sebagai berikut
:
c. Agregat Halus
Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari
pemecah batu dan harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat
alkali dan tidak mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang
merusak beton.
Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus terdiri
dari partikel-partikel yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi
seperti tabel berikut :
No. 16 1,19 mm 50 – 85
SPESIFIKASI TEKNIS | 21
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
No. 30 0,19 mm 25 – 65
No. 50 0,297 mm 10 – 30
d. Air
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung banyak
minyak atau garam serta zat-zat yang dapat merusak beton atau baja
tulangan..
e. Bahan Pencampur
Penggunaan bahan pencampur (Admixture) tidak diijinkan tanpa
persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Supervisi.
Apabila akan digunakan bahan pencampur, Penyedia Jasa harus
mengadakan percobaan-percobaan perbandingan berat dan W/C ratio
dari penambahan bahan pencampur (Admixture) tersebut. Hasil
“Crushing test” dari Laboratorium yang berwenang terhadap kubus-
kubus beton yang berumur 7, 14, dan 21 hari harus dilaporkan kepada
Direksi / Konsultan Supervisi untuk dimintakan persetujuannya.
f. Mutu Beton
Mutu beton untuk konstruksi bangunan harus memenuhi persyaratan
kekuatan tekan f’c = 175 kg/cm2 untuk plat t = 10 cm.
- Pasangan 1/2 bata spesi 1:4
a. Semen Portland
Semen untuk pekerjaan batu dan plasteran, sama dengan yang digunakan
untuk pekerjaan beton.
b. Pasir
Pas Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras.
kadar lumpur yang dikandung tidak boleh lebih dari 5%, dan harus
memenuhi PUBI 1970 atau NI –3
c. Air
Yang digunakan untuk adukan, sama dengan air yang digunakan untuk
pekerjaan beton.
SPESIFIKASI TEKNIS | 22
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
d. Batu Bata
Harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku. Bidang-bidang sisinya
harus datar, tidak menunjukkan retak-retak. Ukuran batu bata harus sama
per unit gedung dan harus memenuhi persyaratan NI - 10 dan PUBI 1979(
NI -3).
- Plesteran dan acian t : 15 mm
a. Semen Portland
Semen untuk pekerjaan batu dan plasteran, sama dengan yang digunakan
untuk pekerjaan beton.
b. Pasir
Pas Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras.
kadar lumpur yang dikandung tidak boleh lebih dari 5%, dan harus
memenuhi PUBI 1970 atau NI –3
c. Air
Yang digunakan untuk pelesteran, sama dengan air yang digunakan untuk
pekerjaan beton.
- Acian dinding dan gosok dengan amplas
a. Semen Portland
Semen untuk pekerjaan batu dan plasteran, sama dengan yang digunakan
untuk pekerjaan beton.
b. Pasir
Pas Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras.
kadar lumpur yang dikandung tidak boleh lebih dari 5%, dan harus
memenuhi PUBI 1970 atau NI –3
c. Air
Yang digunakan untuk pelesteran, sama dengan air yang digunakan untuk
pekerjaan beton.
d. Amplas
Setelah dilakukan acian permukaan tembok digosok dengan menggunakan
amplas.
- Pengecatan dinding 3 kali lapis
Cat tembok yang dipakai untuk pengecatan tembok dan langit-langit harus
merupakan cat emulsi yang baik, kelas II seperti merk CATYLAC, VINILEX,
METROLITE, DANA PAINT. Untuk cat exterior harus menggunakan cat kelas I
Weather Shield / Weather Coat dari merk DULUX ICI, JOTUN, MOWILEX
- Pekerjaan dinding kawan harmonica+besi siku 40.40.4
SPESIFIKASI TEKNIS | 23
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
3. Syarat pelaksanaan.
- Kolom 25x25 cm
a. Beton Bertulang K-175
Bahan-bahan yang dipergunakan harus mendapat persetujuan
pengguna Jasa/Pengawas/
Sekurang-kurangnya dua hari sebelum pengecoran dilakukan, Direksi
diberitahukan agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada
waktu pengecoran
b. Pembesian
Semua baja tulangan yang dipakai harus bersih, dari segala macam
kotoran, karat, minyak, cat dan lain-lain yang akan merusak mutu beton.
Ukuran lebih kecil atau sama dengan dari 12 mm menggunakan
BJTP 24 atau U24 (Polos). Ukuran 13 mm atau lebih besar
menggunakan BJTD 35 atau U35 (Ulir)
Besi yang dipakal harus lurus dengan jarak sejajar antara besi yang
satu dengan yang lainnya (sesual gambar keria).
c. Bekisting Beton 2 kali pakai
Bekisting/acuan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga, tidak
ada perubahan bentuk dan cukup kuat menampung beban-beban
sementara maupun tetap.
Penyedia Jasa harus terlebih dahulu mengajukan gambar-gambar
rencana dari bekisting kepada Direksi / Konsultan Supervisi untuk
disetujui, sebelum pekerjaan dimulai. Gambar tersebut harus
mencantumkan secara jelas konstruksi dan bahan dari bekisting,
sambungan-sambungannya, kedudukannya dan sistim rangkanya.
Semua biaya yang diperlukan sehubungan dengan perencanaan
bekisting ini harus sudah termasuk ke dalam biaya konstruksi.
SPESIFIKASI TEKNIS | 24
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
- Sloef 15x25 cm
a. Beton Bertulang K-175
Bahan-bahan yang dipergunakan harus mendapat persetujuan
pengguna Jasa/Pengawas/
Sekurang-kurangnya dua hari sebelum pengecoran dilakukan, Direksi
diberitahukan agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada
waktu pengecoran
b. Pembesian
Semua baja tulangan yang dipakai harus bersih, dari segala macam
kotoran, karat, minyak, cat dan lain-lain yang akan merusak mutu beton.
Ukuran lebih kecil atau sama dengan dari 12 mm menggunakan
BJTP 24 atau U24 (Polos). Ukuran 13 mm atau lebih besar
menggunakan BJTD 35 atau U35 (Ulir)
Besi yang dipakal harus lurus dengan jarak sejajar antara besi yang
satu dengan yang lainnya (sesual gambar keria).
c. Bekisting Beton 2 kali pakai
Bekisting/acuan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga, tidak
ada perubahan bentuk dan cukup kuat menampung beban-beban
sementara maupun tetap.
Penyedia Jasa harus terlebih dahulu mengajukan gambar-gambar
rencana dari bekisting kepada Direksi / Konsultan Supervisi untuk
disetujui, sebelum pekerjaan dimulai. Gambar tersebut harus
mencantumkan secara jelas konstruksi dan bahan dari bekisting,
sambungan-sambungannya, kedudukannya dan sistim rangkanya.
Semua biaya yang diperlukan sehubungan dengan perencanaan
bekisting ini harus sudah termasuk ke dalam biaya konstruksi.
- Ringbalk 15x20 cm
a. Beton Bertulang K-175
Bahan-bahan yang dipergunakan harus mendapat persetujuan
pengguna Jasa/Pengawas/
Sekurang-kurangnya dua hari sebelum pengecoran dilakukan, Direksi
diberitahukan agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada
waktu pengecoran
SPESIFIKASI TEKNIS | 25
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
b. Pembesian
Semua baja tulangan yang dipakai harus bersih, dari segala macam
kotoran, karat, minyak, cat dan lain-lain yang akan merusak mutu beton.
Ukuran lebih kecil atau sama dengan dari 12 mm menggunakan
BJTP 24 atau U24 (Polos). Ukuran 13 mm atau lebih besar
menggunakan BJTD 35 atau U35 (Ulir).
Besi yang dipakal harus lurus dengan jarak sejajar antara besi yang
satu dengan yang lainnya (sesual gambar keria).
c. Bekisting Beton 2 kali pakai
Bekisting/acuan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga, tidak
ada perubahan bentuk dan cukup kuat menampung beban-beban
sementara maupun tetap.
Penyedia Jasa harus terlebih dahulu mengajukan gambar-gambar
rencana dari bekisting kepada Direksi / Konsultan Supervisi untuk
disetujui, sebelum pekerjaan dimulai. Gambar tersebut harus
mencantumkan secara jelas konstruksi dan bahan dari bekisting,
sambungan-sambungannya, kedudukannya dan sistim rangkanya.
Semua biaya yang diperlukan sehubungan dengan perencanaan
bekisting ini harus sudah termasuk ke dalam biaya konstruksi.
- Kolom 15x15 cm
a. Beton Bertulang K-175
Bahan-bahan yang dipergunakan harus mendapat persetujuan
pengguna Jasa/Pengawas/
Sekurang-kurangnya dua hari sebelum pengecoran dilakukan, Direksi
diberitahukan agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada
waktu pengecoran
b. Pembesian
Semua baja tulangan yang dipakai harus bersih, dari segala macam
kotoran, karat, minyak, cat dan lain-lain yang akan merusak mutu beton.
Ukuran lebih kecil atau sama dengan dari 12 mm menggunakan
BJTP 24 atau U24 (Polos). Ukuran 13 mm atau lebih besar
menggunakan BJTD 35 atau U35 (Ulir).
Besi yang dipakal harus lurus dengan jarak sejajar antara besi yang
satu dengan yang lainnya (sesual gambar keria).
SPESIFIKASI TEKNIS | 26
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 27
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
Semua siar permukaan dinding batu bata hendaknya dikerok sedalam kira-
kira 1 cm agar plesteran dapat lebih merata
Semua jenis bahan plesteran harus diaduk sesuai persyaratan jenis
campuran yang disetujui direksi
- Acian dinding dan gosok permukaan dengan amplas
Ketebalan plesteran merupakan lapisan dengan permukaan kasar untuk
mencapai bidang rata dan lebih teliti setelah itu baru pengacian
Setelah diplester selanjutnya permukaan plesteran tersebut diaci (semen
dan air) hingga halus dan di gosok dengan menggunakan kertas gosok.
- Pengecatan dinding 3 kali lapis
Bidang bagian dalam yang akan dicat sebelumnya digosok memakai kain
yang dibasahi air. Setelah kering didempul pada tempat yang
berlubang sehingga permukaannya rata dan licin untuk kemudian dicat
paling sedikit 2 (dua) kali dengan roler minimal 20 cm sampai baik
atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik.
Cat Kayu/Besi Semua pekerjaan yang telah dicat meni besi, baru
boleh dicat besi setelah terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran yang
menempel. Pengecatan minimum 2 (dua) kali. Pengecatan yang
dilakukan diatur ketika keadaan mendung dan hujan tidak
diperkenankan. Bahan yang digunakan sekualitas produk Avian (gloss)
atau atas persetujuan Direksi.
Cat Meni Besi Segera setelah pekerjaan baja dibersihkan sampai kulit
giling dan permukaan korosi terbuang dan terlihat warna metalik,
pengecatan meni dapat dimulai dengan ketebalan cat meni sampai lebih
kurang 25 milimicron
Pelaksanaan pekerjaan cat harus sesuai dengan persyaratan yang
tercantum didalam PBBI 1961.
SPESIFIKASI TEKNIS | 28
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 29
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 30
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 31
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
2. Spsifikasi Bahan
- Rangka atap baja ringan
Material
a. Baja Mutu Tinggi G 550
b. Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
c. Tegangan Maksimum 550 Mpa
d. Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
e. Modulus geser 80.000 Mpa
SPESIFIKASI TEKNIS | 32
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil kanal (channel) C
a. C75.100 (tinggi profil 75 mm dan tebal 1,00 mm), digunakan untuk rangka
batang utama (top chord dan bottom chord).
b. C75.75 (tinggi profil 75 mm dan tebal 0,75 mm), digunakan untuk rangka
batang utama (top chord dan bottom chord) dan rangka batang pengisi (web).
c. C75.65 (tinggi profil 75 mm dan tebal 0,65 mm), digunakan untuk rangka
batang utama (top chord dan bottom chord) dan rangka batang pengisi (web).
3. Spesifikasi Pelaksanaan
Pemyedia Jasa wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan
pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan
Syarat).
Pemyedia Jasa wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail
dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah
alat sambung pada setiap titik buhul.
Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis.
4. Cara Pelaksanaan
- Rangka Atap Baja Ringan
Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus
dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi
khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu
pada standar peraturan yang berkompeten.
Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
5. Tata Cara Pengukuran dan pembayaran.
- Rangka atap baja ringan
Kuantitas pekerjaan rangaka atap baja ringan yang dapat dibayar adalah
jumlah luasan dalam “meter persegi” sebagai luasan nominal yang selesai
terpasang, memenuhi persyaratan-persyaratan serta jaminan mutu yang
merupakan hasil pemeriksaan dan pengukuran serta telah disetujui bersama
oleh Pemyedia Jasa, Konsultan Pengawas dan Direksi.
Kuantitas pekerjaan Rangka atap baja ringan seperti yang disyaratkan di atas
akan dibayar atas dasar Harga Kontrak persatuan pengukuran untuk Mata
pembayaran yang ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga Satuan
Pekerjaan. Harga tersebut merupakan kompensasi penuh untuk pemasokan
SPESIFIKASI TEKNIS | 33
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
dan harga bahan, ongkos kerja, peralatan, pengujian dan pekerjaan lain yang
dierlukan untuk penyelesaian pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam
Gambar dan Spesifikasi ini.
1. Penjelasan Umum.
Pasal ini menguraikan pekerjaan pemasangan struktur atap spandek dan plafond
yang harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa sebagai mana yang tertera pada
gambar.
2. Spsifikasi Bahan
- Atap Spandek Warna
Atap Spandek yang digunakan harus sesuai standart SNI dengan ketebalan 0,4
mm.
- Listplank Sintetic Board
Listplank menggunakan bahan GRC dengan tebal 10 mm dan lebar 30 cm
- Metal Talang Air
Talang air menggunakan bahan metal
- Pipa PVC Ø3” mm
Jenis pipa yang digunakan untuk instalasi pipa air bersih adalah Pipa PVC
Class AW dengan kadar racun rendah
- Sambungan Elbo PVC
Semua sambungan-sambungan pipa seperti tee, knee, reducer, union, elbow,
plug, socket terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipanya Semua
sambungan-sambungan tersebut di atas harus buatan pabrik. Sambungan
dengan diameter 3 inci ke bawah menggunakan sambungan ulir.
- Acesories Ikat PVC
Acesories Ikat PVC harus sesuai standart
- Shunda Plafon PVC + Rangka Hollow
a. Shunda Plafon PVC harus tahan air, api dan anti rayap
b. Ranga plafond menggunakan besi hollow Galvanish ukuran 4/4 dan 2/4 cm
- List Sunda Plafond PVC
List plafond menggunakan bahan yang sama dengan penutup plafond yaitu
shunda plafond PVC
3. Spesifikasi pelaksanaan.
- Atap Spandek Warna
SPESIFIKASI TEKNIS | 34
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
Atap harus dipasang menurut keahlian dan sedemikian rupa hingga benar-
benar tersusun rapi dalam segala arah kaitan dan saling menutupnya harus
cocok dan rapat.
- Listplank Sintetic Board
Listplank GRC dipasang memanjang sesuai dengan kebutuhan atap dan
sesuai dengan gambar kerja yang ada. Hal yang perlu diperhatikan adalah
jarak antar sekrup yang dipasang pada lisplank sebaiknya tidak terlalu jauh.
- Metal Talang Air
Semua pekerjaan talang harus betul-betul kedap air, tidak ada lubang tercecer
dan berlimpah.
- Pipa PVC Ø3” mm
Penyambungan pipa PVC dilakukan dengan solvent cement yang berkualitas
baik. Sebelum melakukan penyambungan pipa, bagian yang akan disambung
harus dibersihkan terlebih dahulu, bebas dari kotoran, air dan lain-lain. Solvent
cement harus merata pada bagian permukaan yang akan disambung
- Sambungan Elbo PVC
Sambungan-sambungan antara pipa PVC, diberi solvent cement darl kualitas
balk yang disetujui oleh pengawas/Direksi
- Acesories Ikat PVC
- Shunda Plafon PVC + Rangka Hollow
a. Rangka langit-langit hollow dengan penggantung galvanized wire rod
diameter 4,5 mm. yang dilengkapi dengan mur dan klem, penggantung-
penggantung terikat kuat pada beton, dinding atau rangka baja yang ada.
b. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan,
pemasangan sesuai dengan pola yang ditunjukkan/disebutkan dalam
gambar dengan memperlihatkan modul pemasangan penutup langit-langit
yang dipasangnya.
c. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung,
kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal permukaan merupakan
bidang miring/tegak sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.
d. Bahan penutup langit-langit adalah shunda pvc dengan mutu bahan seperti
yang telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam gambar.
e. Jarak pemasangan antara unit-unit penutup langit-langit harus presisi dan
tidak kelihatan atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
f. Hasil pemasangan penutup, langit-langit harus rata, tidak melendut.
SPESIFIKASI TEKNIS | 35
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 36
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
- Pipa PVC
a. Untuk sambungan yang menggunakan ulir harus memiliki spesifikasi
panjang ulir
b. Sebelum dilakukan penyambungan, baglan yang berulir harus dibersihkan
terlebih dahulu dari kotoran-kotoran yang melekat
c. Setiap pemasangan katup yang menggunakan ulir harus digunakan
sepasang water moer (union coupling) untuk mempermudah pekerjaan
pemeliharaan
d. Semua ujung yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan
dop/plug atau blankflanged
e. Pipa-pipa harus diberi penyangga, pipa-pipa tegak yang menempel
sepanjang kolom atau dinding dan pada setiap percabangan atau belokan
harus diberi pengikat (klem).
f. Penyangga pipa harus dipasang pada lokasi-lokasi yang ditentukan
g. Apabila lokasi penggantung pipa berhimpitan dengan katup, maka
penyangga tersebut harus digeser dari posisi tersebut dengan catatan pipa
tidak akan melengkung apabila katup tersebut dilepas.
h. Pipa-pipa induk dan distribusi harus ditest dengan tekanan hidrostatik
sebesar 8 kg/cm2 dan dalam waktu minimum 8 jam, tekanan tersebut tidak
turun/nalk serta tidak terjadi kebocoran
i. Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera diperbaiki. Biaya
pengetesan, alat-alat yang diperlukan dan biaya perbaikannaya ditanggung
oleh pemborong
j. Pipa-pipa yang ada di atas langit-langit, sepanjang kolom, dinding dan pada
tempat-tempat yang terlihat harus dicat dengan wama sebagal berikut:
- Pipa air bersih dengan warna biru
- Pipa instalasi fire hydrant dengan warna merah
- Pipa air bekas dan air kotor dengan warna abuabu
- Pipa air hujan dengan warna putih
k. Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam pipa dibuang dulu,
kemudian sistim pemipaan diisi dengan larutan yang mengandung 50 mg/I
SPESIFIKASI TEKNIS | 37
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
1. Penjelasan Umum.
a. Dalam pekerjaan ini Penyedia Jasa harus mempunyai PAS INSTALATUR PLN
kategori yang sesuai dengan macam pekerjaannya dan masih berlaku pada
saat pelaksanaan pekerjaan.
b. Peralatan/bahan yang akan dipasang harus memenuhi persyaratan pengujian
yaitu pabrik dan pengujian pada instalasi yang bersangkutan (Lembaga
Masalah Ketenagaan PLN).
SPESIFIKASI TEKNIS | 38
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 39
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
- Box Panel
Panel box dari panel penerangan ini mempunyai ketentuan sebagai berikut :
Rangka
Besi profil 50 mm x 50 mm.
Cover
Besi plat dengan tebal minimum 1,2 mm.
Cat
- Satu lapis dengan cat anti karat.
- Dua lapis cat akhir dengan cat bakar dan warna akan ditentukan
kemudian.
d. Penutup
- Di lengkapi dengan lampu indikator.
- Kunci pintu.
- Kabel
a. Kabel yang digunakan adalah jenis NYM berpenampang minimal 2.5 mm2
di dalam pipa conduit.
b. Pipa conduit listrik yang digunakan adalah PVC.
c. Terminal Box dan sebagainya harus terbuat dari bahan yang sama dengan
pipanya dan buatan pabrik.
d. Kwalitas standard.
e. Kabel : ex lokal SPLN, misal KABELINDO, KABELMETAL, SUPREME,
TRANKA
f. Pipa Conduit : CLIPSAL, EGA atau setara.
3. Spesifikasi pelaksanaan.
- Pasangan Titik Lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai
dengan persyaratan dan gambar. Untuk lampu pijar memakai lamp holder dan
base type edison screw, untuk lamp holder type edison screw kabel netral tidak
boleh dihubungkan ke centre control, kecuali dipersyaratkan lain. Lampu
fluorescent haruslah dari jenis cool white atau sesuai perencanaan. Semua
lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan factor daya
harus dilengkapi dengan capacitor.
- Lampu Pijar 10 Watt
Lampu lengkap dengan box & grill stainless
- Lampu Neon 20 Watt
- Lampu lengkap dengan box & grill stainless
SPESIFIKASI TEKNIS | 40
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
- Stop Kontak
Stop kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact dengan
rating 10 A, 16 A, 25 A, 250 V AC. Semua pasangan stop kontak dengan
tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke tanah (grounding). Stop kontak
harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari
atas lantai yang sudah selesai sesuai gambar rencana atau petunjuk MK.
- Saklar
Saklar harus dari tipe untuk pasang rata dinding,tipe rocker dengan rating 250
Volt, 10 Ampere dari tipe single gangs atau multiple gangs.
- MCB
Circuit Breaker yang digunakan dari jenis MCB dan MCCB. Beberapa MCCB
(sesuai gambar) dilengkapi dengan thermal overcurrent release dan
elektromagnetic overcurrent release yang rating amperetrip-nya dapat diatur
(adjustable)
- Box Panel
Panel harus terbuat dari plat baja, dengan rangka yang terbuat dari besi siku
atau besi plat yang dibentuk dan diberi cat dasar dengan meni tahan karat
serta difinish dengan cat bakar warna abu-abu.
- Kabel
Kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus sesuai dengan
standar PLN, kabel inti dari tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih
(NYA/NYM).
4. Cara Pelaksanaan.
- Pasangan Titik Lampu
Armatur lampu harus terbuat dari metal dan harus mempunyai terminal
pentanahan.
Semua lampu fluorecent dan lampu discharge lainnya harus dilengkapi
dengan Power Factor Correction Capasitor yang cukup untuk mencapai
power factor minimal 85 %.
Diffuser / reflektor lampu harus terbuat dari gelas, metal atau acrylic yang
cukup kuat terhadap kenaikan temperature dan beban mekanis dari
diffuser itu sendiri.
Reflector harus mempunyai lapisan pemantul cahaya dengan derajat
pemantulan yang tinggi.
Box tempat ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal block harus
cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan
SPESIFIKASI TEKNIS | 41
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 42
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
- Kabel
Semua kabel-kebel untuk instalasi penerangan dan stop kontak
dibentangkan didalam pipa PVC yang kaku, untuk yang berada diatas
plafond, didalam dinding maupun didalam lantai (beton) dengan elbow dan
terminal penyambung yang sesuai dengan bahan yang sesuai dengan
bahan pipanya. Diameter pipa conduit ini disesuaikan dengan diameter
kabel dan jumlah kabel.
Jumlah kabel didalam pipa conduit harus sesuai dengan ketentuan PLN
dan Peraturan Umum Instalasi Listrik Negara (PUIL).
Saluran harus dipasang sejajar atau tegak lurus dengan dinding bagian-
bagian struktur atau pertemuan bidang-bidang vertikal dengan langit-langit.
Saluran yang dipasang kelihatan (exposed), harus terbuat dari pipa
galvanized conduit.
Pemasangan pipa saluran diatas plafond dengan cara di klem pada plat
beton/kayu dengan jarak maksimum klem 100 cm.
5. Tata Cara Pengukuran dan pembayaran.
- Kuantitas pekerjaan elektrikal yang dapat dibayar adalah jumlah luasan dalam
“buah” sebagai luasan nominal yang selesai terpasang, memenuhi
persyaratan-persyaratan serta jaminan mutu yang merupakan hasil
pemeriksaan dan pengukuran serta telah disetujui bersama oleh Pemyedia
Jasa, Konsultan Pengawas dan Direksi.
- Kuantitas struktrur atap seperti yang disyaratkan di atas akan dibayar atas
dasar Harga Kontrak persatuan pengukuran untuk Mata pembayaran yang
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga Satuan Pekerjaan. Harga
tersebut merupakan kompensasi penuh untuk pemasokan dan harga bahan,
ongkos kerja, peralatan, pengujian dan pekerjaan lain yang dierlukan untuk
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Gambar dan
Spesifikasi ini.
1. Penjelasan Umum.
Pasal ini menjelaskan semua pekerjaan kosen, pintu dan jendela yang harus
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa.
2. Spesifikasi Bahan.
- Rangka Kusen Pintu dan Jendela Aluminium
SPESIFIKASI TEKNIS | 43
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
3. Spesifikasi pelaksanaan.
- Rangka Kusen Pintu dan Jendela Aluminium
Seluruh pekerjaan aluminium memiliki syarat-syarat teknis sebagai berikut:
SPESIFIKASI TEKNIS | 44
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 45
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
4. Cara Pelaksanaan.
- Rangka Kusen Pintu dan Jendela Aluminium
a. Pekerjaan pembuatan/penyetelan dan pemasangan kusen aluminium
beserta kaca harus dilaksanakan oleh pemborong alumunium yang ahli
dalam bidangnya.
b. Untuk mendapat ukuran yang tepat, pemborong aluminium harus datang
ke lapangan dan melakukan pengukuran
c. Untuk mendapat hasil yang baik, pembuatan/penyetelan kosen alumunium
harus dilakukan di pabrik secara masimal dan dilapangan tinggal pasang
d. Antara tembok/kolom/beton dan kusen aluminium harus diisi dengan
“sealen" yang elastis
e. Pemasangan kaca pada kusen aluminium harus diisi karet gasket Semua
detail pertemuan harus halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat
yang mempengaruhi permukaan aluminium
f. Sambungan-sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut
maupun silang, demikian juga pengkombinasian profil-profil alumimum
harus dipasang sempurna
g. Fixing accessoris seperti skrup assembling dan engsel-engsel harus
terbuat dari bahan-bahan tahan karat.
h. Kaca tidak boleh bergetar dan diberi tanda setelah terpasang.
- Pintu Alumunium
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pemyedia Jasa diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-
lubang), termasuk mempelajari bentuk pola, penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail sesuai gambar-gambar.
b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu di tempat pekerjaan
harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi yang baik, tidak
terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembanan.
c. Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka alumunium
dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak
tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
d. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar
tempat pekerjaan/pemasangan.
SPESIFIKASI TEKNIS | 46
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
- Jendela Kaca
Pemasangan kaca cermin menggunakan lem fox dimana pada bagian kaca
telah terpasang multipleks tebal 6 mm, permukaan kaca harus rata dengan
dinding dan pada bagian tepi kaca dibevel lebar 3 cm. Agar diperhatikan pada
saat pemasangan, permukaan cermin harus rata dengan permukaan dinding,
celah antara pinggiran cermin dan dinding harus diisi dengan sealant, supaya
ada ruang toleransi untuk muai/susut dan kelihatan rapi.
- Pintu WC Type PVC + Accecoris
a. Pintu-pintu harus betul-betul persegi dan datar.
b. Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas
mesin dan atau penyelesian lainnya.
c. Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan
petunjuk pemasangan dari pabriknya.
d. Tiap daun pintu harus berukuran pas dengan kusennya.
e. Untuk pekerjaan halus pintu PVC yang harus dibuat, apabila belum selesai
sama sekali, tidak boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh
disetel-setel jika bangunan belum siap untuk menerima pemasangan
pekerjaan kayu tersebut.
f. Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana harus diberikan fasilitas
untuk memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-
bengkel dan di lapangan.
g. Jika pekerjaan pintu PVC akan dipasang setelah rangka pada bangunan
sekelilingnya telah selesai, Pemyedia Jasa menjamin bahwa segala
pekerjaan kusen yang harus dipasang telah disetel ke dalam rangka yang
telah disediakan.
h. Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka
bangunan harus isi padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus
dibiarkan.
i. Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi mengkerut
atau bengkok, atau kelihatan ada cacat- cacat lainnya pada pekerjaan
halus atau kasar sebelum masa pemeliharaan berakhir, maka pekerjaan
yang cacat tersebut harus dibongkar dan diganti hingga Tim Teknis /
Konsultan Supervisi / Perencana merasa puas dan pekerjaan lain yang
terganggu akibat pembongkaran tersebut harus diperbaiki atas biaya
Pemyedia Jasa.
SPESIFIKASI TEKNIS | 47
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
- Engsel Pintu
a. Engsel atas , + 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
b. Engsel bawah , + 28 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
c. Khusus pintu toilet adalah dari permukaan bawah pintu.
- Kunci Silinder
pastikan semua terpasang dengan tepat dan kuat serta tidak menimbulkan
renggang pada setiap bagian. lalu setelah itu pasang handle dengan tepat.
- Kunci Alumunium
pastikan semua terpasang dengan tepat dan kuat serta tidak menimbulkan
renggang pada setiap bagian. lalu setelah itu pasang handle dengan tepat.
- Gradel Pintu
Grendel dan kait angin dipasang dua buah untuk setiap daun pintu. Pasangan
harus rapi dan dapat bekerja dengan baik
- Pintu besi
a. Pemotongan baja siku untuk sambungan bersudut 45 derajat harus
dilakukan dengan sempurna dan rapi.
b. Penyambungan dengan pengelasan pada setiap sambungan harus
mempunyai jarak +/- 2 mm. Pengelasan pelat baja harus sedemikian rupa
agar tidak terjadi gelombang-gelombang, sehingga permukaan pelat rata.
Pengelasan / penyambungan ini harus kuat dengan menggunakan las
listrik.
c. Bekas-bekas pengelasan harus dirapihkan dengan gurinda atau alat lain,
agar didapatkan suatu permukaan yang rata.
d. Untuk mencegah terjadinya karat / korosi, sebelum difinish, baja siku tau
pelat besi harus dilindungi dengan cat meni besi yang telah disetujui
Konsultan Pengawas.
e. Penutup pintu baja difinish meni dan cat besi, warna akan ditentukan
kemudian oleh Konsultan Pengawas.
f. Pemyedia Jasa harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat
kelalaiannya, maka Pemyedia Jasa tersebut harus mengganti tanpa biaya
tambahan.
5. Tata Cara Pengukuran dan pembayaran.
- Kuantitas pekerjaan kusen pintu dan jendela kaca yang dapat dibayar adalah
jumlah luasan dalam “meter persegi” dan “meter panjang” sebagai luasan
nominal yang selesai terpasang, memenuhi persyaratan-persyaratan serta
SPESIFIKASI TEKNIS | 48
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
jaminan mutu yang merupakan hasil pemeriksaan dan pengukuran serta telah
disetujui bersama oleh Pemyedia Jasa, Konsultan Pengawas dan Direksi.
- Kuantitas struktrur atap seperti yang disyaratkan di atas akan dibayar atas
dasar Harga Kontrak persatuan pengukuran untuk Mata pembayaran yang
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga Satuan Pekerjaan. Harga
tersebut merupakan kompensasi penuh untuk pemasokan dan harga bahan,
ongkos kerja, peralatan, pengujian dan pekerjaan lain yang dierlukan untuk
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Gambar dan
Spesifikasi ini.
IX . PEKERJAAN KERAMIK
1. Penjelasan Umum.
Pasal ini menguraikan pekerjaan penyediaan, pengiriman dan pemasangan semua
ubin keramik lantai dan dinding kamar mandi yang harus dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa sebagaimana dalam gambar.
2. Spsifikasi Bahan
- Lantai Keramik WC 20 x 20 cm
Lantai keramik yang dipakai harus merupakan ubin keramik lokal yang terbaik,
untuk lantai ukuran 20 x 20. Keramik harus memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam SII.0583-81, seperti yang diproduksi oleh MASTERINA,
MULIA, ASIA TILE, IKAD.
- Dinding Keramik WC 25 x 20 cm
Lantai keramik yang dipakai harus merupakan ubin keramik lokal yang terbaik,
untuk lantai ukuran 20 x 20. Keramik harus memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam SII.0583-81, seperti yang diproduksi oleh MASTERINA,
MULIA, ASIA TILE, IKAD.
3. Spesifikasi pelaksanaan
- Lantai Keramik WC 20 x 20 cm
Semua keramik harus didatangkan ke tempat pekerjaan dikemas dalam doos-
doos aslinya, yang masih dilengkapi dengan keterangan tentang nama
pabriknya, type, nomor produksi, dan keterangan lainnya. Ubin yang dipakai
harus bebas dari cacat dan harus merupakan ubin keramik kwalitas I.
- Dinding Keramik WC 25 x 20 cm
Semua keramik harus didatangkan ke tempat pekerjaan dikemas dalam doos-
doos aslinya, yang masih dilengkapi dengan keterangan tentang nama
SPESIFIKASI TEKNIS | 49
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
pabriknya, type, nomor produksi, dan keterangan lainnya. Ubin yang dipakai
harus bebas dari cacat dan harus merupakan ubin keramik kwalitas I.
4. Cara Pelaksanaan.
- Lantai Keramik dan Dinding Keramik
a. Pasangan ubin keramik harus dilaksanakan oleh tukang keramik yang
berpengalaman. Sebelum ubin keramik dapat dipasang, Penyedia Jasa
harus memeriksa kerataan dari beton tumbuk yang diatasnya akan
dipasang ubin keramik.
b. Pemasangan ubin keramik untuk lantai harus dilaksanakan dengan
menggunakan adukan 1 pc : 5 ps. Selama pemasangan, daerah yang
sedang dipasang harus dibebaskan dari lalu-lintas. Ubin harus dipasang
sedemikian rupa sehingga diperoleh nat yang seragam dan lurus, dengan
besar nat tidak lebih dari 5 mm. Nat harus diisi dengan menggunakan
campuran semen putih dengan zat warna dengan perbandingan 1 : 1.
c. Keramik dinding harus dipasang dengan menggunakan adukan 1 pc : 3 ps
pasang, nat antar keramik harus disesuaikan dengan ayat diatas.
d. Pemotongan keramik harus dilaksanakan denan menggunakan mesin
potong keramik yang disetujui oleh Direksi / Konsultan Supervisi. Ubin
yang cacat tidak boleh dipasang dan akan ditolak oleh Direksi / Konsultan
Supervisi.
e. Semua ubin yang tidak memenuhi persyaratan yang tercantum dalam RKS
ini, baik kualitas bahannya maupun cara pelaksanaannya harus dibongkar
dan diganti tanpa tambahan biaya dari Pengguna Jasa.
SPESIFIKASI TEKNIS | 50
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
1. Penjelasan Umum.
Pasal ini menguraikan pekerjaan tower air, sanitasi dan septic tank yang harus
dikerjakan oleh Penyedia Jasa sebagai mana yang tertera pada gambar.
2. Spsifikasi Bahan
- Reservoir 1000 Ltr + Accecoris
Tanki reservoir 1000 liter. Produk Herindo atau setara
- Tower Air Struktur Siku
Tower terbuat dari besi profil siku 50 x 50 dengan tebal 0,4 mm dan di cat
dengan cat meni
- Kloset Duduk
Kloset duduk menggunakan produk TOTO dengan tipe CW632PJ berwarna
putih
- Kran Air
Produk setara Toto dengan tipe TX103LG berwarna silver
- Pipa PVC
Jenis pipa yang digunakan untuk instalasi pipa air bersih adalah Pipa PVC
Class AW dengan kadar racun rendah
- Sambungan Shock ¾” PVC
Semua sambungan-sambungan pipa seperti tee, knee, reducer, union, elbow,
plug, socket terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipanya Semua
sambungan-sambungan tersebut di atas harus buatan pabrik. Sambungan
dengan diameter 3 inci ke bawah menggunakan sambungan ulir.
- Floor Drain
Floor Drain dari bahan stainless steel dengan lubang pembuangan yang garis
tengahnya 10 cm. Produk Toto atau setara.
- Saluran Clorinator
- Septic Tank
Tangki septic harus dibuat dari konstruksi beton bertulang, badan rapat air
sedangkan tutup rapat udara. Dasar tangki miring 1 : 10 ke arah tengah untuk
memudahkan penyedotan lumpur mati. Di atas permukaan air harus ada
ruangan udara minimum setebal 300 mm.
3. Spesifikasi pelaksanaan.
SPESIFIKASI TEKNIS | 51
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 52
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 53
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
SPESIFIKASI TEKNIS | 54
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
IX . Pengadaan Peralatan
1. Penjelasan Umum.
Pasal ini menguraikan pengadaan peralatan yang harus dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa sebagaimana dalam gambar.
2. Spsifikasi Bahan
- Motor Viar
Motor Viar Karya 200 dengan 200 CC (bak modifikasi)
- Mesin Pencacah Sampah Organik
Kapasitas mesin 100-150 kg bahan baku/jam.
3. Spesifikasi pelaksanaan
- Motor Viar
Motor Viar dalam keadaan baik untuk digunakan
- Mesin Pencacah Sampah Organik
Mesin ini merupakan salah satu mesin pengelolah sampah yang berfungsi
mencacah berbagai jenis sampah organic antara lain rumput, limbah sayuran,
limbah buah, daun, ranting kecil dan bahan organic lainnya.
SPESIFIKASI TEKNIS | 55
SPESIFIKASI TEKNIS / RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARATNYA
PEMBANGUNAN TPST KAWASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN
4. Cara Pelaksanaan.
- Motor Viar
Motor viar harus mampu melewati akses jalan dalam bangunan.
- Mesin Pencacah Sampah Organik
Mesin pencacah organic harus diletakkan pada area sampah kering dan
diangkur kedalam lantai beton.
5. Tata Cara Pengukuran dan pembayaran.
Kuantitas pekerjaan pengadaan yang dapat dibayar adalah alat selesai terpasang,
memenuhi persyaratan-persyaratan serta jaminan mutu yang merupakan hasil
pemeriksaan dan pengukuran serta telah disetujui bersama oleh Pemyedia Jasa,
Konsultan Pengawas dan Direksi.
SPESIFIKASI TEKNIS | 56