Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN TEKNIS

ASISTENSI
GAMBAR PERENCANAAN

2019

MAKSUD, TUJUAN, DAN LINGKUP


1. Pedoman Teknis ini dimaksudkan sebagai petunjuk pelaksanaan bagi
para penyelenggara dalam melaksanakan asistensi gambar perencanaan
pembangunan bangunan gedung negara.
2. Pedoman Teknis ini bertujuan terwujudnya pemberian pertimbangan
teknis yang cepat, efisien, dan teliti.
3. Lingkup Pedoman Teknis ini meliputi substansi pedoman teknis dan
pengaturan asistensi gambar perencanaan bangunan gedung negara.
BAB 1

PENGERTIAN

Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas


yang menjadi/akan menjadi kekayaan milik negara seperti: gedung kantor,
gedung sekolah, gedung rumah sakit, gudang, dan rumah negara, dan
diadakan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari dana APBN, dan/atau
perolehan lainnya yang sah.

1.1 KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG NEGARA

Klasifikasi bangunan gedung negara berdasarkan Tingkat kompleksitas


meliputi:

1. Bangunan Gedung Sederhana


Klasifikasi bangunan sederhana adalah bangunan gedung dengan
karakter sederhana serta memiliki kompleksitas dan teknologi
sederhana. Bangunan gedung sederhana sebagaimana dimaksud
diatas meliputi:
a. bangunan gedung sederhana 1 (satu) lantai; dan
b. bangunan gedung sederhana 2 (dua) lantai.
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Sederhana, antara lain:
a. gedung kantor yang sudah ada disain prototipenya, atau bangunan
gedung kantor dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai dengan luas sampai
dengan 500 m2;
b. bangunan rumah dinas tipe C, D, dan E yang tidak bertingkat;
c. gedung pelayanan kesehatan: puskesmas;
d. gedung pendidikan tingkat dasar dan/atau lanjutan dengan jumlah
lantai s.d. 2 lantai.
2. Bangunan gedung tidak sederhana
Klasifikasi bangunan tidak sederhana adalah bangunan gedung dengan
karakter tidak sederhana serta memiliki kompleksitas dan/atau
teknologi tidak sederhana. Bangunan gedung tidak sederhana
sebagaimana
dimaksud diatas meliputi:
a. bangunan gedung tidak sederhana bukan untuk
kepentingan umum; dan
b. bangunan gedung tidak sederhana untuk
kepentingan umum.
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Tidak Sederhana, antara lain:
a. gedung kantor yang belum ada disain prototipenya, atau gedung
kantor dengan luas di atas dari 500 m2, atau gedung kantor
bertingkat lebih dari 2 lantai;
b. bangunan rumah dinas tipe A dan B; atau rumah dinas C, D, dan E
yang bertingkat lebih dari 2 lantai, rumah negara yang berbentuk
rumah susun;
c. gedung Rumah Sakit Klas A, B, C, dan D;
d. gedung pendidikan tinggi universitas/akademi; atau gedung
pendidikan dasar/lanjutan bertingkat lebih dari 2 lantai.
3. Bangunan gedung khusus
Klasifikasi bangunan khusus adalah bangunan gedung yang memiliki
penggunaan dan persyaratan khusus, yang dalam perencanaan dan
pelaksanaannya memerlukan penyelesaian atau teknologi khusus. Yang
termasuk klasifikasi Bangunan Khusus, antara lain:
a. Istana negara dan rumah jabatan presiden dan wakil presiden;
b. wisma negara;
c. gedung instalasi nuklir;
d. gedung instalasi pertahanan, bangunan POLRI dengan
penggunaan dan persyaratan khusus;
e. gedung laboratorium;
f. gedung terminal udara/laut/darat;
g. stasiun kereta api;
h. stadion olah raga;
i. rumah tahanan;
j. gudang benda berbahaya;
k. gedung bersifat monumental; dan
l. gedung perwakilan negara R.I. di luar negeri

I.2 TIPE BANGUNAN RUMAH NEGARA

Untuk bangunan rumah negara, disamping klasifikasinya berdasarkan


klasifikasi bangunan gedung negara tersebut di atas, juga digolongkan
berdasarkan tipe yang didasarkan pada tingkat jabatan penghuninya
dan golongan kepangkatan.

B. DOKUMEN RENCANA TEKNIS


Dokumen Rencana Teknis adalah gambar teknis bangunan gedung dan
kelengkapannya yang mengikuti tahapan prarencana, pengembangan
rencana dan penyusunan gambar kerja yang terdiri atas:
a. Rencana arsitektur,
b. rencana struktur,
c. rencana utilitas, serta
d. rencana spesifikasi teknis,
e. rencana anggaran biaya, dan
f. perhitungan teknis pendukung sesuai pedoman dan standar
teknis yang berlaku.
C. GAMBAR KERJA

Gambar kerja adalah acuan untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan,


sehingga pekerjaan lapangan menjadi mudah dilaksanakan dan
terkendali secara teknis, baik dari segi waktu maupun mutu kerja.
Gambar kerja terdiri dari:

1. Gambar situasi
Gambar situasi adalah tampak atas bangunan yang meliputi
informasi:
a. Bentuk atap
b. Letak bangunan dalam tapak
c. Gambar letak pohon dan perkerasan
d. Gambar arah utara (menghadap atas)
2. Gambar Potongan
Gambar potongan adalah potongan melintang bangunan yang
memperlihatkan letak dan ukuran elemen bangunannya. Informasi
dari gampar tampak meliputi:
a. Tinggi lantai, plafon, atap, pondasi, jendela
b. Potongan pondasi, dinding, balok, plat struktur atap dan penutup
atap
c. Jarak antar kolom, pondasi
d. Antara potongan dan tampak adalah tidak terpisahkan.
3. Gambar denah
Gambar denah adalah gambar potongan 1 meter dari lantai dasar yang
meliputi informasi:
a. Nama ruang
b. Ketinggian lantai
c. Ukuran ruang
d. Garis atap
e. Informasi bukaan pintu dan jendela
f. Gambar tangga
g. Letak kolom utama
4. Gambar tampak
Gambar tampak adalah gambar wajah bangunan dari muka, samping
dan belakang. Informasi dari gampar tampak meliputi:
a. Memperlihatkan letak jendela, pintu, dekorasi, atap dan dinding
b. Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gambar potongan
5. Gambar Detail
Untuk memperlihatkan secara mendetil suatu bagian secara jelas dibuat
gambar detil.
6. Gambar rencana struktur
a. Gambar rencana atap
Gambar yang memperlihatkan tampak atas yang memperlihatkan
konstruksi atap (kayu, baja dan aluminium). Informasi yang didapat
meliputi:
i. Gambar sistem dan letak konstruksi atap (kuda-kuda dan
penutup atap)
ii. Gambar bahan bangunan yang digunakan.
iii. Gambar konstruksi atap merupakan gambar rinci dari potongan
b. Gambar rencana balok dan kolom
Gambar denah kolom dan balok yang memperlihatkan letak, jarak
dan dimensi. Informasi yang didapat meliputi:
i. rencana balok dan kolom
ii. Potongan plat
c. Gambar rencana pondasi
Gambar denah dan potongan pondasi yang digunakan. Informasi
yang didapat meliputi:
i. Bentuk pondasi
ii. Perletakan
iii. Dimensi pondasi
iv. Jenis pondasi yang digunakan
v. Bahan bangunan yang digunakan
7. Gambar rencana mekanikal dan elektrikal
gambar rencana ME yang termuat dalam denah bangunan, terdiri dari:
a. Rencana plumbing (perpipaan)
i. Jaringan Air Limbah Rumah Tangga
ii. Jaringan Air Limbah Khusus
iii. Jaringan Air Bersih
iv. Jaringan Air Untuk Pemadam Kebakaran
b. Rencana Jaringan Lampu
c. Rencana HVAC
d. Rencana Jaringan Data
e. Rencana Jaringan Telepon
f. Rencana Jaringan CCTV
BAB II
PENGATURAN ASISTENSI GAMBAR PERENCANAAN BANGUNAN
GEDUNG NEGARA

II.1 KELENGKAPAN GAMBAR

Setiap bangunan gedung negara harus memiliki dokumen perencanaan,


yang dihasilkan dari proses perencanaan teknis, baik yang dihasilkan
oleh Penyedia Jasa Perencana Konstruksi, Tim Swakelola Perencanaan,
atau yang berupa Disain Prototipe dari bangunan gedung negara yang
bersangkutan. Berikut adalah beberapa gambar perencanaan secara
umum:

A. GAMBAR RENCANA ARSITEKTUR


- Gambar situasi / rencana tapak
- Gambar denah
- Gambar tampak
- Gambar potongan
- Gambar detail arsitektur

B. GAMBAR RENCANA STRUKTUR


- Gambar rencana pondasi, termasuk detailnya
- Gambar rencana kolom, balok dan plat, termasuk detailnya
- Gambar rencana struktur atap (rangka dan penutup), termasuk
detailnya

C. GAMBAR RENCANA UTILITAS


- Gambar sistem sanitasi yang terdiri dari sistem air bersih, air kotor,
limbah cair, limbah padat, dan persampahan
- Gambar sistem pengelolaan air hujan dan drainase dalam tapak
- Gambar sistem instalasi listrik yang terdiri dari gambar sumber
listrik, jaringan, dan pencahayaan
- Gambar sistem proteksi kebakaran yang disesuaikan dengan tingkat
risiko kebakaran
- Gambar sistem penghawaan/ventilasi alami dan buatan
- Gambar sistem transportasi vertikal
- Gambar sistem komunikasi intern dan ekstern
- Gambar sistem penangkal/proteksi petir

Berikut ini adalah daftar gambar perencanaan yang harus diberikan pada
saat asistensi gambar perencanaan sesuai dengan klasifikasi bangunan
gedung:

A. Bangunan Gedung Sederhana


a. Rencana arsitektur, meliputi:
a. Gambar situasi
b. Gambar rencana tapak
c. Gambar denah
d. Gambar potongan
e. Gambar tampak
f. Gambar denah rencana pintu dan jendela serta detailnya
g. Gambar denah rencana lantai dan detailnya
h. Gambar denah rencana plafond
i. Gambar detail arsitektur
b. Rencana stuktur, meliputi:
a. Gambar rencana pondasi termasuk detailnya
b. Gambar rencana kolom, balok, plat dan detailnya
c. Gambar rencana rangka dan penutup atap serta detailnya
c. Rencana utilitas, meliputi:
a. Gambar sistem sanitasi air bersih
b. Gambar sistem sanitasi air kotor
c. Gambar sistem pengelolaan air hujan dan drainase dalam tapak
d. Gambar jaringan listrik yang paling sedikit menunjukkan
sumber, panel, dan instalasi/jaringan listrik.
e. Gambar jaringan listrik yang paling sedikit menunjukkan titik
lampu
f. Gambar jaringan listrik yang paling sedikit menunjukkan sakelar
g. Gambar jaringan listrik yang paling sedikit menunjukkan stop
kontak
B. Bangunan Gedung Tidak Sederhana dan Bangunan Khusus
1. Rencana arsitektur, meliputi:
a. Gambar situasi atau rencana tapak
b. Gambar denah
c. Gambar tampak
d. Gambar potongan
j. Gambar denah rencana pintu dan jendela serta detailnya
k. Gambar denah rencana lantai dan detailnya
e. Gambar denah rencana plafond
f. Gambar detail arsitektur
2. Rencana stuktur, meliputi:
a. Gambar rencana pondasi termasuk detailnya
b. Gambar rencana kolom, balok, plat dan detailnya
c. Gambar rencana rangka atap, penutup dan detailnya
d. Spesifikasi umum dan khusus struktur (jika ada)
e. Gambar rencana basement dan detailnya
3. Rencana utilitas, meliputi:
a. Gambar sistem sanitasi air bersih dan air kotor
b. Gambar sistem pengelolaan air hujan dan drainase dalam tapak
c. Gambar jaringan listrik yang paling sedikit menunjukkan sumber
listrik, panel listrik, instalasi/jaringan.
d. Gambar jaringan listrik yang paling sedikit menunjukkan titik
lampu, sakelar dan stop kontak.
e. Gambar sistem proteksi kebakaran sesuai tingkat resiko
kebakaran
f. Gambar sistem penghawaan/ventilasi alami dan buatan
g. Gambar sistem transportasi vertikal dan/atau horizontal
h. Gambar sistem komunikasi internal dan eksternal
i. Gambar sistem penangkal/proteksi petir

II.2 SKALA GAMBAR


Skala adalah perbandingan antara ukuran benda pada gambar terhadap
ukuran benda sebenarnya

No Jenis Gambar Skala yang digunakan


1 Gambar situasi, rencana tapak, rencana 1:1000, 1:500, 1:250,
lantai dasar 1:200 (menyesuaikan)
2 Gambar denah, tampak, potongan 1:50, 1:100, 1:200
3 Gambar rencana pintu dan jendela 1:100, 1:50
4 Gambar rencana lantai, plafon 1:100, 1:50
5 Gambar rencana struktur: 1:100
- Rencana atap
- Rencana balok-kolom
- Rencana pondasi
6 Gambar detail 1:2, 1:5, 1:10, 1:20,
1:25, 1:50
7 Gambar denah titik lampu, stop kontak, 1:100
sanitasi, penutup atap,

II.3 KOP GAMBAR

Pada ruang kop gambar tercantum hal-hal penting antara lain :


1. Logo Pemerintahan
2. Nama kegiatan
3. Nama pekerjaan
4. Lokasi kegiatan
5. Kolom Revisi
6. Nama Konsultan Perencana
7. Nama dan tanda tangan petugas yang bertanggung-jawab
8. Nama gambar
9. Skala gambar
10. Kode gambar
11. Nomor dan jumlah lembar

II.4 UKURAN KERTAS GAMBAR


Ukuran kertas gambar yang digunakan pada saat kegiatan asistensi
gambar adalah A3. Ukuran kertas A3 adalah 297 x 420 mm ataupun 420 x
297mm.

II.5 TEBAL GARIS


Ketebalan garis pada gambar perencanaan dibedakan antara outline
gambar, gambar perencanaan dan gambar perencanaan yang terpotong (pada
gambar potongan). Terdapat lima jenis ketebalan garis yang digunakan dan
merupakan standar, yaitu:
a. Fine/ Garis paling tipis (0.18): digunakan untuk pola, tekstur material,
garis‐ garis kontur minor.
b. Thin/ Garis tipis (0.25mm): digunakan untuk dimensi, hidden lines,
centerlines, garis kontur, objek yang terletak lebih jauh.
c. Medium/ Garis sedang (0.35): digunakan untuk teks, garis‐ garis objek
yang kurang penting
d. Wide/ Tebal (0.5): digunakan untuk objek utama, garis potong pada
gambar denah, potongan, dan judul gambar
CONTOH FORMAT GAMBAR
PENULISAN SIMBOL

Simbol memiliki beberapa fungsi pada gambar, yaitu:

- Membedakan jenis pekerjaan dalam suatu konstruksi berdasarkan


struktur bahan yang dipakai
- Menginformasikan perletakan pasangan komponen kelistrikan
- Menginformasikan perletakan pasangan komponen plambing

Jenis-jenis symbol diantaranya:

1. Simbol-simbol pekerjaan sipil/arsitektur

2. Simbol-simbol pekerjaan plumbing


3. Simbol-simbol pekerjaan listrik

ARSIRAN
Sumber:

MATERI SUPLEMEN PENGETAHUAN PEMBEKALAN KEPROFESIAN:

Memahami Gambar Kerja & Spesifikasi Teknis 2018

sBALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Standar Informasi Dalam Gambar Manual

SAPPK ITB
Penyajian Gambar Situasi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyajian gambar situasi :

- Gambar Situasi menggunakan skala 1 : 500


- Arah Utara tidak boleh dalam posisi mengarah ke bawah. Arah Utara
diperbolehkan miring ke samping kanan atau kiri selama gambar persil
tanah dan lingkungan sekitarnya dapat tergambar baik.
- Penulisan judul dan skala harus dituliskan di dalam gambar, sebaiknya
berdekatan atau di bawah tanda arah Utara.
- Besar huruf untuk dimensi jangan terlalu besar atau terlalu kecil. Huruf
dimensi harus sesuai dengan skala yang tertera dalam gambar.
- Pergunakan ketebalan, warna, dan jenis garis yang berbeda-beda agar
gambar terlihat lebih rapi dan dan lebih mudah untuk dibaca.
- Gunakanlah arsiran untuk membedakan bagian-bagian tertentu,
contohnya untuk bagian teras/ balkon, kanopi, halaman rumput atau
perkerasan, dll.

Penyajian Gambar Denah

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyajian gambar denah :

- Penggambaran menggunakan software AutoCAD


- Gambar Situasi menggunakan skala 1 : 100
- Penulisan judul harus dituliskan di dalam gambar
- Besar huruf untuk dimensi jangan terlalu besar atau terlalu kecil. Huruf
dimensi harus sesuai dengan skala yang tertera dalam gambar.
- Pergunakan ketebalan, warna, dan jenis garis yang berbeda-beda agar
gambar terlihat lebih rapi dan dan lebih mudah untuk dibaca.
- Gunakanlah arsiran untuk membedakan bagian-bagian tertentu,
contohnya untuk bagian teras/ balkon, kanopi, halaman rumput atau
perkerasan, dll.
- Tulislah nama-nama ruangan dalam denah
- Gambarkan jendela dan pintu dalam denah sesuai dengan kondisi
existing di lapangan.

http://dpmtk.id/index.php/pengukuran-dan-penggambaran-situasi-
untuk-izin-mendirikan-bangunan-imb/

Sumber:
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/PRT/M/2016 TENTANG IZIN
MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG

Anda mungkin juga menyukai