Anda di halaman 1dari 14

Sejarah Muhammadiyah

Nurhikma Kurnia - 105811107722


Meliana Nur Evani - 105811100722
Pengertian Muhammadiyah

 Secara Etimologis, Muhammadiyah berasal daribahasa Arab dengan katadasar


“Muhammad”, yaitunama seorang Nabi atau Rasul terakhir yang diutusoleh Allah ke
muka bumi ini. Kemudian kata tersebutmendapatkan tambahan akhir ”ya nisbah”
yangartinya menjeniskan atau mengelompokkan. Dengandemikian, Muhammadiyah
berarti kelompok, umatdan pengikut
Muhammad.SecaraTerminologis,Muhammadiyahadalahorganisasi dan gerakan islam,
dakwah amar makrufnahi munkar, berazas islam dan bersumber dari al-Qur’an dan as-
Sunnah didirikan oleh KH. AhmadDahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H,
bertepatantanggal 18 November 1912 Mdi kota Yogyakarta.
Latar Belakang Berdirinya
Muhammadiyah
 Faktor-faktor yang menjadi latar belakang lahirnya Muhammadiyah dapatdikelompokkan menjadi dua, yaitu :
 Faktor subyektif adalah faktoryang didasarkan atas pertimbangan pribadi KH. AhmadDahlan. Faktor subyektif
inilah yang sangat kuat, bahkan dikatakan sebagai faktor utamadan faktor penentu yang mendorong berdirinya
Muhammadiyah.Menurut para analis, faktor subyektif yang paling fundamental adalah hasil kajianmendalam
KH. Ahmad Dahlan terhadap al-Qur’an. Sikap KH. Ahmad Dahlan seperti inisesungguhnya dalam rangka
melaksanakan firman Allah sebagaimana yang tersimpuldalam surat An-Nisa ayat 82 dan surat Muhammad
ayat 24, yaitu melakukan taddaburatau memperhatikan dan mencermati dengan penuh ketelitian terhadap apa
yang tersiratdalam ayat-ayat al-Qur’an. Sikap seperti ini pulalah yang dilakukan oleh KH. AhmadDahlan
ketika mencermati surat Ali Imran ayat 104 yang artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu sekalian
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruhkepada yang makruf dan mencegah yang munkar,
merekalah orang-orang yangberuntung.
 Faktor obyektif adalah faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya Muhammadiyahmenurut kenyataan yang
terjadi secara empiris pada saat itu. Ada beberapa sebabyang bersifat obyektif yang melatarbelakangi
berdirinya Muhammadiyah yang dapatdikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal yaitufaktor-faktor penyebab yang muncul di tengah-tengah kehidupan masyarakat islamindonesia.
Sedangkan faktor eksternal yaitu, faktor-faktor penyebab yang ada di luarmasyarakat islam indonesia.
VISI MISI
Muhammadiyah sebagai Gerakan islam yang  Menegakkan keyakinan tauhid yang murni
berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan sesuai dengan ajaran Allah SWT yang dibawa
watak tajdid yang dimilikinya senantiasa oleh para Rasul sejak Nabi Adam hingga Nabi
istiqomah dan aktif dalam melaksanakan Muhammad SAW.
dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar di  Memahami agama dengan menggunakan akal
semua bidang dalam upaya terciptanya atau
fikiran sesuai dengan jiwa ajaran islam untuk
terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-
menjawab dan menyelesaikan persoalan-
benarnya.
persoalan kehidupan.
 Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam
kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
Faktor Internal dan
Eksternal Lahirnya
Muhammadiyah
Faktor Objektif yang bersifat Internal

 Tradisionalisme
Pemahaman dan praktek islam tradisionalisme ini ditandai dengan pengukuhan
yang kuat terhadap khasanah intelektual islam masa lalu dan menutup
kemungkinan untuk melakukan ijtihad dan pembaharuan-pembaharuan dalam
bidang agama. Paham dan praktek agama seperti ini mempersulit agenda umat
untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan baru yang banyak datang dari
luar (barat). Tidak jarang, kegagalan dalam melakukan adaptasi itu
termanifestasikan dalam bentuk-bentuk sikap penolakan terhadap perubahan dan
kemudian berapologi terhadap kebenaran tradisional yang telah menjadi
pengalaman hidup selama ini.
 Sinkretisme
Pertemuan islam dengan budaya local disamping telah memperkaya khasanah budaya islam, pada
sisi lainnya telah melahirkan format-format sinkretik, pemcampuradukkan antara system
kepercayaan asli masyarakat budaya setempat. Sebagai proses budaya, percampuradukkan budaya
ini tidak dapat dihindari , namun kadang-kadang menimbulkan persoalan ketika percampuradukkan
itu menyimpang dan tidak dapat dipertanggung jawabkan dalam tinjauan akidah islam.
Contohnya, orang Jawa meski secara formal mengaku sebagai muslim, namun kepercayaan terhadap
agama asli namun mereka yang animistis tidak berubah. Kepercayaan terhadap roh-roh halus,
pemujaan arwah nenek moyang, takut pada yang angker, dan sebagainya.
Faktor Objektif yang bersifat Eksternal

 Kristenisasi
Kegiatan-kegiatan yang terprogram dan sistematis untuk mengubah agama penduduk asli,
baik yang muslim maupun bukan, menjadi Kristen. Kristenisasi ini mendapatkan peluang
bahkan didukung sepenuhnya oleh pemerintah kolonialisme Belanda. Misi Kristen, baik
Katolik maupun Protestan di Indonesia, memiliki dasar hukum yang kuat dalam konstitusi
Belanda. Bahkan kegiatan-kegiatan kristenisasi ini di dukung dan dibantu oleh dana-dana
negara Belanda. Efetifitas penyebaran agama Kristen inilah yang terutama mengunggah
KH Ahmad Dahlan untuk membentengi umat islam dari permutadan.
 Kolonialisme Belanda
Penjajahan Belanda telah membawa pengaruh yang sangat buruk bagi perkembangan islam di wilayah
nusantara ini, baik secara social, politik, ekonomi maupun kebudayaan. Ditambah dengan praktek politik Islam
Pemerintah Hindia Belanda yang secara sadar dan terencana ingin menjikkan kekuatan Islam, semakin
menyadarkan umat islam untuk melakukan perlawanan. Menyikapi hal ini, KH Ahmad Dahlan dengan
mendirikan Muhammadiyah berupaya melakukan perlawanan terhadap kekuatan penjajahan melalui pendekatan
kultural, terutama upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melaluijalur Pendidikan.
Faktor Internal dan Eksternal
Pendorong Berdirinya
Muhammadiyah
Faktor Subjektif

Bersifat subjek ialah pelakunya sendiri, dan ini merupakan factor sentral.
Artinya, kalua mau mendirikan Muhammadiyah maka harus dimulai dari orangnya
sendiri. Lahirnya Muhammadiyah tidak dapat dipisahkan dengan KH Ahmad
Dahlan, tokoh kontroversial pada zamannya. Dengan pemahaman agama islam
yang mendalam, maka semua ilmu agama yang selama ini diperoleh baik di
Indonesia maupun di Mekkah, maka beliau menyebarkan ilmunya itu melalui
perserikatan Muhammadiyah yang didirikannya itu. Paham dan keyakinan agama
K.H Ahmad Dahlan yang dilengkapi dengan penghayatan dan pengamalan
agamanya, inilah yang membentuk K.H Ahmad Dahlan sebagai subjek yang
mendirikan amal jariah Muhammadiyah.
Faktor Objektif

Keadaan dan kenyataan yang berkembang saat itu. Apa yang ada dalam pikiran
K.H Ahmad Dahlan merupakan kesadarannya, dinyatakan, disulut dengan api
yang ada di dalam masyarakat. Faktor Objektif ini dibagi dalam dua bagian yakni
intern umat islam dan ekstern umat islam.
Faktor Intern

Kenyataan bahwa ajaran agama islam yang masuk ke Indonesia, kemudian


menjadi agama umat islam, ternyata sebagai akibat perkembangan agama islam
pada umumnya, sudah tidak utuh dan tidak murni lagi. Tidak murni artinya tidak
diambil dari sumber yang sebenarnya. Hanya bagian-bagian tertentu yang
difahami, dipelajari, kemudian diamalkan. Kalau ajaran sudah tidak murni, tidak
diambil dari sumbernya yang asli, sudah dicampur dengan ajaran-ajaran yang lain
maka ketika islam dipahami dan dilaksanakan seperti itu, maka sudah tidak bisa
memberikan manfaat yang dijanjikan oleh islam terhadap pemeluknya.
Maksud dan Tujuan mendirikan
Perserikatan Muhammadiyah
 Mengadakan dakwah Islam
 Memajukan Pendidikan dan Pengajaran
 Menghidup suburkan masyarakat tolong menolong
 Mendirikan dan memelihara tempat ibadah dan wakaf
 Mendidik dan mengasuh anak-anak dan pemuda-pemuda, supaya kelak
menjadi orang islam yang berarti
 Berusaha dengan segala kebijaksanaan, supaya kehendak dan peraturan islam
berlaku dalam masyarakat.
 Berusaha kearah perbaikan penghidupan dan kehidupan yang sesuai dengan
ajaran islam.

Anda mungkin juga menyukai