Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH BERDIRINYA MUHAMMADIYAH

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN

DOSEN PEANGAMPU : HASANUDDIN,MD.,DRS.,MA.

OLEH KELOMPOK 4 :

1.RISKI HAYANI
2.TEGUH FRATAMA LUBIS
3.RIYADI
4.HANZA HUDDAWI
5.HARDI WIJAYA
A. Pengertian, Latar Belakang dan Tujuan
1. Pengertian Muhammadiyah

Ditinjau dari segi bahasa, kata Muhammadiyah, berasal dari bahasa arab, dikutip dari Nama Nabi Muhammad SAW yang mendapat tambahan ya nisbah,
sehingga Muhammadiyah berarti pengikut Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan secara Istilah atau terminologi, dapat dibaca :

AD Muhammadiyah Bab III Pasal 4 ayat 1 : Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan tajdid, bersumber pada Al-Quran
dan As-Sunnah.
Kepribadian Muhammadiyah : Bahwa Muhammadiyah adalah Persyarikatan, gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar, maksud
dakwahnya ditujukan pada dua bidang, perseorangan dan masyarakat, bidang pertama dibagi dua pula, yang sudah beragama Islam bersifat pemurnian dan
kepada yang belum Islam bersifat ajakan masuk Islam, sedang kepada masyarakat bersifat bimbingan pengarahan dan peringatan.
Muhammadiyah tidak lahir instan dan diruang hampa. Muhammadiyah lahir melauli proses pergulatan kritis intelektual, sosial dan
pemahaman ajaran agama yang dalam dan lama. Sehingga kelahiran Muhammadiyah merupakan Ijtihad untuk memberikan solusi dan pemberdayaan terhadap
problem masyarakat, sehingga dapat dikatakan Muhammadiyah merupakan hasil tafsir Teologis dan Sosiologis KH Ahmad Dahlan dalam merespon persoalan
sosial keagamaan dimasyarakat .
Faktor-faktor yang melatarbelaknagi berdirinya persyarikatan Muhammadiyah secara garis besarnya menurut Kamal Pasya dan Darban (2003), dibedakan
menjadi 2 faktor penyebab yaitu :

1. Bersifat Subjektif yaitu Faktor pribadi KHA Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah, ia memiliki kedalaman dan keluasan ilmu agama Islam terhadap Al Qur’an,
baik dalam hal membaca maupun menelaah, membahas dan mengkaji isi kandunngannya. KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah dalam rangka
mentadabburi, mencermati dan melaksanakan kandungan firman-firman Allah, QS Annisa Ayat 82, QS. Muhammad Ayat 24 dan QS. Ali Imran Ayat 104.

2. Bersifat Objektif ada beberapa sebab yang bersifat objektif yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah, yang sebgaian dapat dikelompokkan dalam faktor
Internal, yaitu faktor – faktor penyebab yang muncul ditengah tengah masyarakat Islam Indonesia, dan sebagainya dapat dimasukkan kedalam faktor eksterrnal, yaitu
faktor –faktor penyebab yang ada diluar tubuh masyarakat Indonesia.

Faktor Objektif ini dibagi dua, yaitu : Internal dan external.

a. Faktor Objektif yang bersifat Internal

Ketidak murnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya Al-Qur’an dan Assunah sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagian besar umat Islam Indonesia
Lembaga Pendidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu menyiapkan generasi yang siap mengemban misi selaku Khalifah Allah dimuka bumi
b. Faktor Objektif yang bersifat eksternal

Semakin meningkatnya gerakan kristenisasi yang terkenal dengan panji panji 3 G yaitu, Glory, Gold dan Gospel.

• Golry (Menang) adalah Motif politik sesuatu motif untuk menjajah dan menguasai negri jajahannya sebagai daerah kekuasaan .

• Gold (Emas/ Kekayaan ) sesuatu motif untuk mengeksploitasi, memeras dan mengeruk harta kekayaan negri jajahan.

• Gospel yaitu motif untuk menyebarluaskan ajaran kristiani kepada anak negri jajahannya atau ,motif untuk mengubah agama penduduk , yang Islam atau bukan
menjadi kristen. Untuk mewujudkan ketiga motif tersebut Pemerintah Hindia Belanda menggarap penduduk bumi putera lewat 2 langkah besar.
Gerakan Muhammadiyah sesungguhnya merupakan mata rantai yang panjang dari gerakan pembaharuan Islam yang dimulai sejak tokoh pertamanya,
yaitu Ibnu Taimiyah, Ibnu Qoyyim Al Jaujiah, Muhammad Ibnu Abdul Wahab, Jamalluddin Al Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridho dan sebagainya.

Dari sekian faktor yang melatar belakangi berdirinya Muhammadiyah, Mukti Ali sebagaimana dikutip Mustafa Kamal dan Ahmad Adaby Darban,
Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, (2003), menyimpulkan adanya 4 faktor yang cukup menonjol yaitu :
1. Ketidakbersihan dan campur aduknya kehidupan agama Islam di Indonesia

2. Ketidak efesiensinya lembaga lembaga pendidikan agama Islam.

3. Aktifitas misi-misi Katholik dan Protestan.

4. Sikap acuh tak acuh, kadang-kadang sikap merendahkan dari golongan Intelegensi terhadap Islam.

Tujuan Muhammadiyah adalah untuk Menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Visi dan Misi Muhammadiyah
Visi Muhammadiyah adalah Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam yang berlandaskan pada AlQur’an dan As-Sunnah dengan watak Tajdid yang
dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif dalam melaksanakan Dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar di segala bidang sehingga menjadi Rahmatan lil ‘a-alamin
bagi umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan menuju terciptanya masyarakat utama yang diridhoi Allah Subhanahu Wata’ala dalam kehidupan di dunia ini.
Sebagai Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Muhammadiyah memiliki misi sebagai berikut :

a. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT, yang dibawa oleh Rasul Allah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh AS hingga Nabi
Muhammad SAW.

b. Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang
bersifat duniawi.

c. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir untuk umat manusia dan Sunnah Rasul
d. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.

Profil dan Pemikiran KH. Ahmad Dahlan

KH. Ahmad Dahlan dilahirkan di Kauman Yogyakarta pada tahun 1285 H yang bertepatan tahun 1868 M, dengan memiliki nama kecil Muhammad
Darwis. Ayahnya Kiai Haji Abu Bakar Bin KH Muhammad Sulaiman yang memiliki garis keturunan sampai ke Maulana Malik Ibrahim, adalah pejabat kesultanan
Yogyakarta Hadiningrat dengan gelar Penghulu Khatib di mesjid Besar Kesultanan. Sedangkan Ibunya bernama Siti Aminah putri Kiai Haji Hasan juga pejabat
Kepenghuluan Kesultanan di Yogyakarta. Kh. Ahmad Dahlan meninggal dunia pada 1923 di Yogyakarta. Atas jasanya, dianugrahi gelar Pahlawan Nasional oleh
Pemerintah Indonesia dengan surat kepututsan Presiden Soekarno No. 675 Tahun 1961 tanggal 27 Desember.
KH. Ahmad Dahlan dalam gagasan atau ajarannya sepanjang perjalanan hidupnya terutama di wilayah Pemikiran dan aksi sosialnya keagamannya dapat
dibaca buku karya KRH. Hadjid yang terangkum tentang pelajaran KH.Ahmad Dahlan 7 Falsafah ajaran dan 17 kelompok ayat AlQur’an.
1. Kita manusia ini hidup di dunia hanya sekali untuk bertaruh : sesudah mati akan mendapat kebahagiaankah atau sengsarakah.

2. Kebanyakkan diantara para manusia berwatak angkuh dan takabur mereka mengambil keputusan sendiri-sendiri.

3. Manusia kalau mengerjakan pekerjaan apapun berulang-ulang maka kemudian menjadi biasa, kalau sudah menjadi kesenangan sulit dirubah. Sudah menjadi tabiat
manusia bahwa akan membela adat kebiasaan yang telah diterima baik dari sudut keyakinan dan i’tiqad maupun amal perbuatan. Kalau ada yang ingin merubah
mati-matian, demikian itu karena dianggap bahwa apa yang dikerjakan itu sudah benar.

4. Manusia perlu digolongkan menjadi satu dalam kebenaran harus bersama menggunakan akal untuk memikir bagaimana sebenarnya hakikat ndan tujuan manusia
hidup di dunia apakah perlunya? Hidup didunia harus mengerjakan apa? Memberi apa? Apa yang dituju? Maka kalau hidup di dunia sekali ini sampai sesat
akibatnya akan celaka dan sengsara selamanya.

5. Mula-mula agama Islam itu cemerlang kemudian kelihatan semakin suram tetapi sesungguhnya yang suram itu adalah manusianya.

6. Kebanyakan pemimpin rakyat belum berani mengorbankan harta benda dan jiwanya untuk berusaha membangun umatnya dalam kebenaran malah pemimpin ittu
biasanya hanya mempermainkan dan memperalat umatnya yang bodoh dan lemah.

7. Belajarlah ilmu pengetahuan(teori) dan belajarlah amal ( Mengerjakan dan memperaktekkan) semua pelajaran itu bertahap dan harus meningkat.

Gagasan KH. Ahmad Dahlan memberi kontribusi besar pada Umat Islam terutama pada mentadabburi metodologi tafsir Al-Qur’an KH. Ahmad Dahlan
mengajari kepada kita agar mengkaji Al Qur’an secara utuh dan (Komprehensif), mulai dari belajar membaca, menerjemahkan, memahami hingga mengamalkan.
Apabila belum dapat menjalankan dengan sesungguhnya maka tidak perlu membaca ayat-ayat lainya sebelum ayat tersebut dilaksanakan atau dipraktekkan dalam
kehidupan. KH. Ahmad Dahlan adalah sosok Man of Action, ia adalah made History for his work than his word. Dan lebih dikenal sebagai tokoh pembaharu yang
dekat dengan masyarakat .
KESIMPULAN

Muhammadiyah di gagas oleh KH. Ahmad Dahlan secara resmi sebagai Organisasi yang didirikan pada tanggal 18
November 1912 di kampung Kauman Yogyakarta.
Muhammadiyah lahir dan hadir ditengah pergulatan realitas sosial keagamaan terbesar di Indonesia. Ia dilahirkan dari
rahim dinamika persoalan masyarakat yang membutuhkan solusi perubahan lebih baik.
Ada dua faktor yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah yaitu faktor Subjektif dan Faktor Objektif.
Sejak berdiri (1912) hingga sekarang (2022), Muhammadiyah telah mengalami perubahan tujuan sebanyak 7 kali. Tujuan yang
terakhir hasil muktamar ke 44 tahun 2000 di Jakarta. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai