Anda di halaman 1dari 10

sejarah

muhammadiyah
Oleh: Kelompok 3
Anggota Tim:
• Indria Ningsih
• Fanny Wulandari
• Firdaus Mulianta
a. arti muhammadiyah
Secara etimologis, Muhammadiyah berasal dari bahasa Arab dengan
kata dasar
“Muhammad”, yaitu nama seorang Nabi atau Rasul terakhir yang diutus
oleh Allah ke muka bumi ini. Kemudian kata tersebut mendapatkan
tambahan akhir “ya nisbah” yang artinya menjeniskan atau
mengelompokkan. Dengan demikian, Muhammadiyah berarti kelompok,
umat dan pengikut Muhammad. Dengan demikian, siapapun yang
beragama Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat, maka dia adalah
orang Muhammadiyah tanpa dilihat atau dibatasi oleh perbedaan
organisasi, golongan, bangsa, geografis, etnis dan sebagainya.
Sedangkan secara terminologis, Muhammadiyah adalah organisasi
dan gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar, berasas Islam dan
bersumber dari Al-Qur’an dan As-sunnah yang didirikan oleh KH. Ahmad
Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 Hijriah,bertepatan tanggal 18
November 1912 Masehi di kota Yogyakarta.
B. latar belakang lahirnya muhammadiyah
Fakktor-faktor yang menjadi latar belakang lahirnya Muhammadiyah dapat diikelompokkan
menjadi dua faktor, yaitu faktor subyektif dan faktor obyektif

1. Faktor subjektif
Menurut para analis, faktor subjektif yang paling fundamental adalah hasil pendalaman
KH. Ahmad Dahlan terhadap Al-Qur'an. Sikap KH. Ahmad Dahlan seperti ini Sesungguhnya
dalam rangka melaksanakan firman Allah sebagaimana yang tersimpul dalam dalam surat An-
Nisa ayat 82 dan surat Muhammad ayat 24, yaitu melakukan tadabur atau memperhatikan dan
mencermati dengan penuh ketelitian terhadap apa yang tersirat dalam ayat-ayat Al-Qur'an.
Sikap seperti ini pulalah yang dilakukan KH.

2. Faktor objektif
Faktor obyektif adalah faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya Muhammadiyah menurut
kenyataan yang terjadi secara empiris pada saat itu. Ada beberapa sebab yang bersifat objektif
yang melatar belakangi berdirinya Muhammadiyah yang dapat dikelompokkan menjadi faktor
internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor-faktor penyebab yang muncul di tengah-
tengah kehidupan masyarakat Islam Indonesia. Sedangkan faktor eksternal, yaitu faktor-faktor
penyebab yang ada di luar masyarakat Islam Indonesia.
C. PERJALANAN HIDUP KH. AHMAD
Ahmad Dahlan dilahirkan pada 1 Agustus 1868 dari pasangan Abu Bakar dan
DAHLAN
Siti Aminah di Kauman, Yogyakarta, Kesultanan Yogyakarta, Hindia Belanda. Semasa
kecil, Ahmad Dahlan memiliki nama Raden Ngabei Ngabdul Darwis atau lebih dikenal
dengan Muhammad Darwis. Semenjak belia, Ahmad Dahlan dikenal sebagai sosok
yang baik, berbudi pekerti halus hingga berwatak cerdas.
Singkat sejarah pada usia ke-15 tahun, Ahmad Dahlan bertolak ke Makkah
untuk menjalankan ibadah haji. Tidak hanya itu, beliau sempat menetap di kota suci
umat Islam tersebut selama 5 tahun. Pada masa menetap di Makkah pertama kali,
Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran Islam pembaruan
seperti Muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha hingga Ibnu Taimiyah.
Pada 1888, pria tersebut pulang ke tanah air dan mengganti namanya dari
Muhammad Darwis menjadi Ahmad Dahlan. Hampir 5 tahun semenjak
kepulangannya dari tanah suci, Ahmad Dahlan kembali ke Makkah untuk menetap
selama 2 tahun. Dalam waktu itu, Ahmad Dahlan sempat berguru kepada beberapa
ulama Indonesia yang menetap di Makkah seperti Syekh Ahmad Khatib, Kyai Nawawi,
Kyai Mas Abdullah hingga Kyai Mas Abdullah. Pada 1903, Ahmad Dahlan kembali ke
tanah air, dan menikah dengan Siti Walidah, seorang perempuan yang kelak dikenal
sebagai Pahlawan Indonesia sekaligus tokoh pendiri ‘Aisyiyah. Di sisi lain, Ahmad
Dahlan mulai menanamkan benih-benih pembaruan di Yogyakarta yang lambat laun
membentuk Muhammadiyah.
d. pokok-pokok pemikiran kh. ahmad dahlan
Munir Mulkhan menyimpulkan garis besar pokok pikiran K.H. Ahmad Dahlan
sebagai berikut:
1. Persatuan umat manusia adalah prinsip utama kebahagiaan.
2. Perpecahan umat manusia disebabkan, sempitnya wawasan pemikiran yang disebabkan rendahnya pengetahuan,
terjebak pada perdebatan lisan dan mengabaikan tindakan nyata, ekslusifisme atau wawasan fanatisme golongan yang
sempit.
3. Persatuan umat manusia akan diperoleh dengan jalan, memahami kondisi obyektif umat, bekerja atas kemampuan
sendiri, tidak tergesa-gesa menolak atau menerima sesuatu sebelum memahami.
4. Kebenaran diperoleh melalui, bersikap terbuka terhadap penemuan baru, berfikir kritis, luas dan dalam.
5. Penolakan kebenaran sebagai akibat, kebodohan, sikap ekslusif, fanatisme pada tradisi dan kebiasaan, takut
kehilangan teman, harta dan kehormatan.
6. Keputusan yang benar adalah keputusan menurut akal-pikiran dengan hati yang suci.
7. Manusia wajib memajukan ilmu pengetahuan dan berbuat berdasarkan pengetahuan.
8. Akal sehat adalah jalan mencapai tujuan manusia danpengetahuan adalah kebutuhan akal.
9. Pendidikan akal adalah kebutuhan pokok manusia lebih dari kebutuhan makan dan minum.
10. Ilmu mantiq atau logika (filsafat) merupakan pendidikan tertinggi bagi akal.
11. Orang paling baik adalah orang menghidup-hidupkan perkataan orang yang bijaksana dan ilmuan.
12. Kebahagiaan dunia dan akhirat harus dicapai secara profesional (tidak sembarangan).
13. Tidak benci kepada orang yang berbeda pendapat.
14. Orang yang cerdas adalah orang kreatif, selalu berusaha mencari jalan keluar dari penderitaan, dan selalu ingat
kepada Allah
E. BENTUK DAN MAKSUD LAMBANG
Simbol persyarikatan berupa matahari yang pancarkan duabelas cahaya yang mengarah Ke semua daerah dengan
MUHAMMADIYAH
cahayanya yang putih terang bersinar. Pada area tengah matahari ada tulisan menggunakan huruf Arab :
Muhammadiyah. Dalam lingkaran yang melingkari tulisan huruf Arab berupa kalimat syahadat tauhid.pada lingkaran
samping atas serta di lingkaran sisi bawah tercatat Kalimat syahadat Rasul.Semua Gambar matahari dengan atributnya
berwarna putih serta terdapat diatas warna basic hijau daun.
Arti Lambang Muhammadiyah:
1. Matahari adalah titik pusat dalam tata surya serta adalah sumber kemampuan seluruh makhluk hidup yang ada di
bumi. Bila matahari jadi kemampuan cikal akan biologis, Muhammadiyah diinginkan bisa jadi sumber kemampuan
spiritual dengan nilai-nilai
Islam yang berintikan dua kalimat syahadat.
2.Duabelas cahaya matahari yang memancar ke semua penjuru dimisalkan untuk Kemauan serta semagat warga
Muhammadiyah dalam memperjuangkan Islam, semangat yang pantang mundur serta tidak mudah menyerah seperti
golongan Hawari
(teman dekat nabi Isa yang sejumlah 12)
3. Warna Putih pada semua gambar matahari melambangkan kesucian serta keikhlasan
4. Warna Hijau sebagai warna basic melambangkan kedamaian serta dan kesejahteraan.
F. Maksud dan tujuan muhammadiyah
Terkait arti dan maksud rumusan terakhir maksud dan tujuan Muhammadiyah, Mustafa Kamal
Pasha dan Ahmad Adaby Darban telah menjelaskan sebagiannya sebagai berikut :
1. Menegakkan, berarti membuat dan mengupayakan agar tetap tegak dan tidak condong apalagi
roboh, yang semua itu dapat terrealisasikan jika sesuatu yang ditegakkan tersebut diletakkan di
atas fondasi yang kokoh dan solid, dipegang erat-erat, dipertahankan, dibela serta diperjuangkan
dengan penuh konsekuen.
2. Menjujung tinggi, artinya membawa atau menjunjung di atas segala-galanya, mengindahkan serta
menghormatinya.
3. Agama Islam, artinya sudah cukup jelas.
4. Terwujud, artinya menjadi satu kenyataan adanya atau wujudnya.Masyarakat Islam yang sebenar
benarnya, yaitu seperti tertulis dalam Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Jelang Satu Abad (2005)
disebutkan, bahwa masyarakat Islam yang sebenar-benamya yang menjadi tujuan gerakan
merupakan wujud aktualisasi ajaran Islam dalam struktur kehidupan kolektif manusia yang memiliki
corak masyarakat tengahan (ummatan wasathan) yang berkemajuan baik dalam wujud sistem nilai
sosial-budaya, sistem sosial, dan lingkungan fisik yang dibangunnya.
“SAYA TITIPKAN
MUHAMMADIYAH DAN
AISYIYAH KEPADAMU
SEBAGAIMANA KH.AHMAD
DAHLAN
MENITIPKANNYA”_SITI
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai